Pengetahuan, Keyakinan dan Penggunaan Antibiotik pada Masyarakat di Kelurahan Padang Bulan Selayang II Chapter III V
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode cross
sectionalyang didukung oleh data primer berupa data yang diperoleh langsung
melalui pengisian kusioner yang dijawab oleh responden.
3.2 Waktu Penelitian
Waktu Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan agustus 2015.
3.3 Lokasi Penelitian
Lokasi pengambilan data penelitian bertempat di Kelurahan Padang Bulan
Selayang
II
melalui
pengisian
kuisioner
oleh
responden
secara
langsung.Kelurahan Padang Bulan Selayang II merupakan salah satu dari 6
kelurahan yang di kecamatan Medan Selayang.Merupakan Kelurahan terluas
dengan luas 700 Ha, Kelurahan ini terdiri dari 17 lingkungan dengan jumlah
penduduk yakni 26.091 jiwa (Tarigan, 2014).
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau yang diteliti
(Notoatmojo, 2005). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
masyarakat di Kelurahan Padang Bulan Selayang II.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010).
Sampel yang digunakan harus memenuhi kriteria inklusi.
Universitas Sumatera Utara
Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
a.
masyarakat yang pernah menggunakan antibiotik .
b.
masyarakat yang berusia 18 tahun keatas
c.
masyarakat yang dapat berkomunikasi dengan baik.
Kriteria ekslusi merupakan keadaan yang menyebabkan subjek tidak dapat
diikutsertakan dalam penelitian. Adapun kriteria ekslusi yang dimaksud adalah:
a.
masyarakat yang tidak bersedia menjawab kuesioner
b.
masyarakat yang tidak menjawab kuesioner secara lengkap.
c.
Tenaga Kesehatan
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus sampel
minimal (Lameshow, 1997).
n = z21 – α/2p( 1– p)
d2
keterangan:
n
= jumlah sampel minimal
Z1-α/2 = derajat kemaknaan
p
= proporsi konsumen
d
= tingkat presisi/deviasi
dengan persen kepercayaan yang diinginkan 90%; Z1-α/2= 1,645; p = 0,5; dan d =
0,1 maka diperoleh besar sampel minimal:
n = 1,6452 x 0,5 (1-0,5) = 67,65 orang = 70 orang
0,12
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada
responden yang pernah melakukan pengobatan dengan antibiotik diKelurahan
Padang Bulan Selayang II. Kuesioner terdiri dari 4 bagian yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a.
data demografi berupa biodataresponden yang terdiri dari 4 poin, yaitu jenis
kelamin, umur, pendidikan dan pekerjaan.
b.
pengetahuan responden terdiri dari 10 poin pertanyaan yang meliputi
pengetahuan umum mengenaipengertian antibiotik, indikasi, aturan minum,
batas penggunaan obat, efek samping, dan golongan antibiotik.
c.
keyakinanresponden terdiri dari 3 poin pernyataan meliputi sikap responden
dalam menyikapi antibiotik.
d.
penggunaan antibiotik terdiri dari 7 poin pertanyaan meliputi pola
penggunaan antibiotik pada responden.
3.6 Penilaian Pengetahuan, Keyakinan dan Penggunaan
3.6.1 Penilaian Pengetahuan
Pada penlaian pengetahuan terdapat 10 (sepuluh) soal pertanyaan, setiap
jawaban yang benar pada kuesioner diberi nilai 1, jawaban yang salah dan tidak
tahu diberi nilai 0. Menurut Riduan yang dikutip oleh Simanjuntak (2011), skala
pengukuran untuk pengetahuan dapat dikategorikan :
a.
baik, bila responden menjawab 8-10 pertanyan dengan benar (>80-100%).
b.
cukup, bila responden menjawab 4-7 pertanyan dengan benar (60-80%).
c.
kurang, bila responden menjawab 0–3 pertanyan dengan benar (
(0,05) dan dinyatakan tidak valid
(lampiran 2), sehingga perlu dilakukan
perbaikan dalam struktur kalimat untuk memudahkan responden lebih memahami
isi dari pertanyaan. Kalimat yang tidak jelas akan menyulitkan responden,
sehingga jawaban yang diberikan dapat menyebabkan kuesioner menjadi tidak
valid. Pada uji ke dua menunjukkan nilai p value α (0,05) (Situmorang, dkk., 2008).
Pada penelitian ini, uji reabilitas dilakukan dengan metode uji ulang (Test
retest), yaitu pengujian keandalan dengan memberikan kuesioner yang sama
kepada seorang responden dengan waktu yang berbeda.Dari hasil uji reabilitas
didapatkan nilai wilxocon rank test menunjukkan pvalue>0,05 pada seluruh butir
pertanyaan yang berarti seluruh pertanyaan dinyatakan reliabel.
3.8 Langkah Penelitian
a.
meminta rekomendasi Wakil Dekan I Fakultas Farmasi USU untuk dapat
melakukan penelitiai di Kelurahan Padang Bulan Selayang II.
b.
menghubungi Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medanuntuk
mendapat izin melakukan penelitian, dengan membawa surat rekomendasi
dari Fakultas.
c.
memberikan surat pengantar dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kota
Medan kepada Kelurahan Padang Bulan Selayang II untuk mendapatkan izin
melakukan penelitian.
d.
menjumpai masyarakat dan meminta kesediaannya menjadi responden,
mengambil data demografi lalu meminta responden mengisi kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
e.
mengumpulkan data hasil pengisian kuesioner dari seluruh responden.
f.
menganalisis data dan informasi yang diperoleh, hingga diperoleh suatu
kesimpulan.
3.9 Teknik pengolahan data
a.
Editing, yaitu data yang sudah terkumpul diperksa kembali untuk memastikan
kelengkapan, kesesuaian, dan kejelasan.
b.
Coding (pengkodean data), setelah dilakukan pengeditan, kemudian
dilakukan pengkodean. Data yang diedit kemudian diubah dalam bentuk
angka yaitu dengan cara memberikan kode pada setiap variabel.
c.
Imput data, kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam
IBM SPSS Statistic 21.0.
d.
Cleaning data, setelah data dimasukkan kemudian diperiksa kembali untuk
memastikan apakah data bersih dari kesalahan dan siap dianalisis. Proses
pembersihan data dilakukan dengan pengecekan kembali data yang sudah di
entry.
3.10 Analisis Data
Pengolahan dan analisis statistik dari data yang diperoleh dilakukan secara
komputerisasi dengan menggunakan alat bantu program statistical package for
social sciences( SPSS ). Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik sedangkan data kualitatif akan disajikan dalam bentuk uraian. Awalnya data
dilakukan uji normalitas untuk mengetahui uji yang dilakukan.
3.10.1 Analisis univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoadmodjo, 2007). Dimana analisis
Universitas Sumatera Utara
univariat dengan statistik deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran
distribusi frekuensi karakteristik sosiodemografi, tingkat pengetahuan, tingkat
keyakinan dan penggunaan antibiotik.
3.10.2 Analisis bivariate
Analisis yang digunakan adalah Uji kai kuadrat dimaksudkan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variable.Uji kai kuadrat dapat
dilakukan bila syarat ujinya terpenuhi, yaitu tidak lebih dari 20% sel yang
memiliki nilai harapan kurang dari 5.Penarikkan kesimpulan dilakukan
berdasarkan nilai p dari PearsonChi-Square (Trihendradi,2011).Apabila syarat uji
kai kuadrat tidak terpenuhi, maka digunakan uji mutlak Fisher (Hastono & Sabri,
2010). Penarikan kesimpulan pada uji mutlak Fisher dilakukan berdasarkan nilai p
dari Fisher’sExact Test
yang terdapat pada kolom Exact Sig.(2-sided)
(Dahlan,2011).Apabila diperoleh nilai p< α, baik dari uji kai kuadrat ataupun uji
mutlak Fisher, maka dikatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara
kedua variable yang diuji.(Dahlan,2011). Sebelum di analisis data awalnya data
dilakukan uji normalitas untuk mengetahui uji yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
3.11 Definisi Operasional
Definisi operasional yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.1.
Tabel 3.1.Tabel Definisi Operasional Kuisioner penelitian
Variabel
Defenisi
Cara
Alat
Parameter
operasional
ukur
ukur
Jenis
Jenis kelamin dari Observasi
Lembar
kelamin
subyek
kuesioner b. perempuan
Umur
total
lama
waktu Observasi
hidup subyek
Lembar
a. laki-laki
a. 18 - 30 tahun
kuesioner b. 31 – 45 tahun
c. 46 – 60 tahun
e. diatas 61 tahun
Pendidikan
Jenjang
pendidikan Observasi Lembar
terakhir
dari subyek
a.SD
kuesioner b.SMP
c.SMA
d.perguruantinggi
e.tidak sekolah
Jenis
Aktifitas
mata Observasi
pekerjaan
pencarian subyek
Lembarku a.pegawai
esioner
b.wiraswasta
c.mahasiswa
d.lain-lain
Tingkat
Pengetahuan
Observasi
Pengetahuan responden mengenai
Lembar
kuesioner b.cukup 60-80%
Antibiotik
Tingkat
Keyakinan
Keyakinan
responden mengenai
a.baik >80%
c.kurang61 tahun
3 (25,0)
5 (41,7)
4 (33,3)
Pendidikan :
Tidak Sekolah
3 (17,6)
7 (41,2)
7 (41,2)
SD
2 (13,3)
11 (73,3)
2 (13,3)
0,000
2 (20,0)
2 (20,0)
SMP
6 (60,0)
18 (48,6)
3 (8,1)
SMA
16 (43,2)
Perguruan Tinggi
16 (76,2)
3 (14,3)
2 (9,5)
Pekerjaan :
Pegawai
20 (83,3)
2 (8,3)
2 (8,3)
Wiraswasta
11 (42,3)
13 (50,0)
2 (7,7)
0,000
Mahasiswa
6 (45,5)
4 (36,4)
1(18,2)
Lain – lain
4 (12,8)
24 (61,5)
11 (25,6)
Pada perbandingan kategori jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan,
dapat dilihat perbandingan tingkat pengetahuan di antara kedua kategori tersebut
tidak begitu jauh. Hasil korelasi antara jenis kelamin dan pengetahuan diperoleh
nilai signifikanP1,000(>0,1) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara jenis kelamin responden dengan tingkat pengetahuan.
Pada korelasi kategori usia dengan tingkat pengetahuan, usia 31-41 tahun
mempunyai tingkat pengetahuan yang baik. Hasil korelasi antara usia dengan
pengetahuan diperoleh nilai signifikan P0,300 (>0,1) yang menunjukkan bahwa
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan terakhir responden
dengan tingkat pengetahuan.
Pada
korelasi
pendidikan
terakhir
dengan
tingkat
pengetahuan,
menunjukkan bahwa pendidikan terakhir perguruan tinggi mempunyai tingkat
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan yang lebih baik, diikuti oleh pendidikan terakhir SMA, SMP dan
yang terendah adalah SD dan tidak sekolah.
Hal ini menunjukkan bahwa
tingginya pendidikan seseorang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan yang
mereka dapat. Menurut Suhardi (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang salah satunya adalah pendidikan, semakin tinggi
pendidikan seseorang, maka semakin mudah orang tersebut menerima informasi
sehingga semakin banyak pengetahuan yang didapat. Hasil korelasi antara
pendidikan terakhir dengan pengetahuan diperoleh nilai signifikan P0,000 (0,1).
e.
karakteristik masyarakat (jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan
pekerjaan) tidak mempengaruhi tingkat keyakinan (p>0,1).
f.
Tingkat pengetahuan masyarakat tidak mempengaruhi tingkat keyakinan (p
>0,1).
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan untuk dilakukan
kegiatan konseling dan penyuluhan atau promosi penggunaan antibiotik yang
benar kepada masyarakat untuk meningkatkan tingkat pengetahuan dan keyakinan
masyarakat sehingga dapat mengurangi kesalahpahaman dalam menggunakan
atibiotik.
Universitas Sumatera Utara
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode cross
sectionalyang didukung oleh data primer berupa data yang diperoleh langsung
melalui pengisian kusioner yang dijawab oleh responden.
3.2 Waktu Penelitian
Waktu Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan agustus 2015.
3.3 Lokasi Penelitian
Lokasi pengambilan data penelitian bertempat di Kelurahan Padang Bulan
Selayang
II
melalui
pengisian
kuisioner
oleh
responden
secara
langsung.Kelurahan Padang Bulan Selayang II merupakan salah satu dari 6
kelurahan yang di kecamatan Medan Selayang.Merupakan Kelurahan terluas
dengan luas 700 Ha, Kelurahan ini terdiri dari 17 lingkungan dengan jumlah
penduduk yakni 26.091 jiwa (Tarigan, 2014).
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau yang diteliti
(Notoatmojo, 2005). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
masyarakat di Kelurahan Padang Bulan Selayang II.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010).
Sampel yang digunakan harus memenuhi kriteria inklusi.
Universitas Sumatera Utara
Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
a.
masyarakat yang pernah menggunakan antibiotik .
b.
masyarakat yang berusia 18 tahun keatas
c.
masyarakat yang dapat berkomunikasi dengan baik.
Kriteria ekslusi merupakan keadaan yang menyebabkan subjek tidak dapat
diikutsertakan dalam penelitian. Adapun kriteria ekslusi yang dimaksud adalah:
a.
masyarakat yang tidak bersedia menjawab kuesioner
b.
masyarakat yang tidak menjawab kuesioner secara lengkap.
c.
Tenaga Kesehatan
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus sampel
minimal (Lameshow, 1997).
n = z21 – α/2p( 1– p)
d2
keterangan:
n
= jumlah sampel minimal
Z1-α/2 = derajat kemaknaan
p
= proporsi konsumen
d
= tingkat presisi/deviasi
dengan persen kepercayaan yang diinginkan 90%; Z1-α/2= 1,645; p = 0,5; dan d =
0,1 maka diperoleh besar sampel minimal:
n = 1,6452 x 0,5 (1-0,5) = 67,65 orang = 70 orang
0,12
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada
responden yang pernah melakukan pengobatan dengan antibiotik diKelurahan
Padang Bulan Selayang II. Kuesioner terdiri dari 4 bagian yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a.
data demografi berupa biodataresponden yang terdiri dari 4 poin, yaitu jenis
kelamin, umur, pendidikan dan pekerjaan.
b.
pengetahuan responden terdiri dari 10 poin pertanyaan yang meliputi
pengetahuan umum mengenaipengertian antibiotik, indikasi, aturan minum,
batas penggunaan obat, efek samping, dan golongan antibiotik.
c.
keyakinanresponden terdiri dari 3 poin pernyataan meliputi sikap responden
dalam menyikapi antibiotik.
d.
penggunaan antibiotik terdiri dari 7 poin pertanyaan meliputi pola
penggunaan antibiotik pada responden.
3.6 Penilaian Pengetahuan, Keyakinan dan Penggunaan
3.6.1 Penilaian Pengetahuan
Pada penlaian pengetahuan terdapat 10 (sepuluh) soal pertanyaan, setiap
jawaban yang benar pada kuesioner diberi nilai 1, jawaban yang salah dan tidak
tahu diberi nilai 0. Menurut Riduan yang dikutip oleh Simanjuntak (2011), skala
pengukuran untuk pengetahuan dapat dikategorikan :
a.
baik, bila responden menjawab 8-10 pertanyan dengan benar (>80-100%).
b.
cukup, bila responden menjawab 4-7 pertanyan dengan benar (60-80%).
c.
kurang, bila responden menjawab 0–3 pertanyan dengan benar (
(0,05) dan dinyatakan tidak valid
(lampiran 2), sehingga perlu dilakukan
perbaikan dalam struktur kalimat untuk memudahkan responden lebih memahami
isi dari pertanyaan. Kalimat yang tidak jelas akan menyulitkan responden,
sehingga jawaban yang diberikan dapat menyebabkan kuesioner menjadi tidak
valid. Pada uji ke dua menunjukkan nilai p value α (0,05) (Situmorang, dkk., 2008).
Pada penelitian ini, uji reabilitas dilakukan dengan metode uji ulang (Test
retest), yaitu pengujian keandalan dengan memberikan kuesioner yang sama
kepada seorang responden dengan waktu yang berbeda.Dari hasil uji reabilitas
didapatkan nilai wilxocon rank test menunjukkan pvalue>0,05 pada seluruh butir
pertanyaan yang berarti seluruh pertanyaan dinyatakan reliabel.
3.8 Langkah Penelitian
a.
meminta rekomendasi Wakil Dekan I Fakultas Farmasi USU untuk dapat
melakukan penelitiai di Kelurahan Padang Bulan Selayang II.
b.
menghubungi Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medanuntuk
mendapat izin melakukan penelitian, dengan membawa surat rekomendasi
dari Fakultas.
c.
memberikan surat pengantar dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kota
Medan kepada Kelurahan Padang Bulan Selayang II untuk mendapatkan izin
melakukan penelitian.
d.
menjumpai masyarakat dan meminta kesediaannya menjadi responden,
mengambil data demografi lalu meminta responden mengisi kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
e.
mengumpulkan data hasil pengisian kuesioner dari seluruh responden.
f.
menganalisis data dan informasi yang diperoleh, hingga diperoleh suatu
kesimpulan.
3.9 Teknik pengolahan data
a.
Editing, yaitu data yang sudah terkumpul diperksa kembali untuk memastikan
kelengkapan, kesesuaian, dan kejelasan.
b.
Coding (pengkodean data), setelah dilakukan pengeditan, kemudian
dilakukan pengkodean. Data yang diedit kemudian diubah dalam bentuk
angka yaitu dengan cara memberikan kode pada setiap variabel.
c.
Imput data, kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam
IBM SPSS Statistic 21.0.
d.
Cleaning data, setelah data dimasukkan kemudian diperiksa kembali untuk
memastikan apakah data bersih dari kesalahan dan siap dianalisis. Proses
pembersihan data dilakukan dengan pengecekan kembali data yang sudah di
entry.
3.10 Analisis Data
Pengolahan dan analisis statistik dari data yang diperoleh dilakukan secara
komputerisasi dengan menggunakan alat bantu program statistical package for
social sciences( SPSS ). Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik sedangkan data kualitatif akan disajikan dalam bentuk uraian. Awalnya data
dilakukan uji normalitas untuk mengetahui uji yang dilakukan.
3.10.1 Analisis univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoadmodjo, 2007). Dimana analisis
Universitas Sumatera Utara
univariat dengan statistik deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran
distribusi frekuensi karakteristik sosiodemografi, tingkat pengetahuan, tingkat
keyakinan dan penggunaan antibiotik.
3.10.2 Analisis bivariate
Analisis yang digunakan adalah Uji kai kuadrat dimaksudkan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variable.Uji kai kuadrat dapat
dilakukan bila syarat ujinya terpenuhi, yaitu tidak lebih dari 20% sel yang
memiliki nilai harapan kurang dari 5.Penarikkan kesimpulan dilakukan
berdasarkan nilai p dari PearsonChi-Square (Trihendradi,2011).Apabila syarat uji
kai kuadrat tidak terpenuhi, maka digunakan uji mutlak Fisher (Hastono & Sabri,
2010). Penarikan kesimpulan pada uji mutlak Fisher dilakukan berdasarkan nilai p
dari Fisher’sExact Test
yang terdapat pada kolom Exact Sig.(2-sided)
(Dahlan,2011).Apabila diperoleh nilai p< α, baik dari uji kai kuadrat ataupun uji
mutlak Fisher, maka dikatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara
kedua variable yang diuji.(Dahlan,2011). Sebelum di analisis data awalnya data
dilakukan uji normalitas untuk mengetahui uji yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
3.11 Definisi Operasional
Definisi operasional yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.1.
Tabel 3.1.Tabel Definisi Operasional Kuisioner penelitian
Variabel
Defenisi
Cara
Alat
Parameter
operasional
ukur
ukur
Jenis
Jenis kelamin dari Observasi
Lembar
kelamin
subyek
kuesioner b. perempuan
Umur
total
lama
waktu Observasi
hidup subyek
Lembar
a. laki-laki
a. 18 - 30 tahun
kuesioner b. 31 – 45 tahun
c. 46 – 60 tahun
e. diatas 61 tahun
Pendidikan
Jenjang
pendidikan Observasi Lembar
terakhir
dari subyek
a.SD
kuesioner b.SMP
c.SMA
d.perguruantinggi
e.tidak sekolah
Jenis
Aktifitas
mata Observasi
pekerjaan
pencarian subyek
Lembarku a.pegawai
esioner
b.wiraswasta
c.mahasiswa
d.lain-lain
Tingkat
Pengetahuan
Observasi
Pengetahuan responden mengenai
Lembar
kuesioner b.cukup 60-80%
Antibiotik
Tingkat
Keyakinan
Keyakinan
responden mengenai
a.baik >80%
c.kurang61 tahun
3 (25,0)
5 (41,7)
4 (33,3)
Pendidikan :
Tidak Sekolah
3 (17,6)
7 (41,2)
7 (41,2)
SD
2 (13,3)
11 (73,3)
2 (13,3)
0,000
2 (20,0)
2 (20,0)
SMP
6 (60,0)
18 (48,6)
3 (8,1)
SMA
16 (43,2)
Perguruan Tinggi
16 (76,2)
3 (14,3)
2 (9,5)
Pekerjaan :
Pegawai
20 (83,3)
2 (8,3)
2 (8,3)
Wiraswasta
11 (42,3)
13 (50,0)
2 (7,7)
0,000
Mahasiswa
6 (45,5)
4 (36,4)
1(18,2)
Lain – lain
4 (12,8)
24 (61,5)
11 (25,6)
Pada perbandingan kategori jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan,
dapat dilihat perbandingan tingkat pengetahuan di antara kedua kategori tersebut
tidak begitu jauh. Hasil korelasi antara jenis kelamin dan pengetahuan diperoleh
nilai signifikanP1,000(>0,1) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara jenis kelamin responden dengan tingkat pengetahuan.
Pada korelasi kategori usia dengan tingkat pengetahuan, usia 31-41 tahun
mempunyai tingkat pengetahuan yang baik. Hasil korelasi antara usia dengan
pengetahuan diperoleh nilai signifikan P0,300 (>0,1) yang menunjukkan bahwa
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan terakhir responden
dengan tingkat pengetahuan.
Pada
korelasi
pendidikan
terakhir
dengan
tingkat
pengetahuan,
menunjukkan bahwa pendidikan terakhir perguruan tinggi mempunyai tingkat
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan yang lebih baik, diikuti oleh pendidikan terakhir SMA, SMP dan
yang terendah adalah SD dan tidak sekolah.
Hal ini menunjukkan bahwa
tingginya pendidikan seseorang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan yang
mereka dapat. Menurut Suhardi (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang salah satunya adalah pendidikan, semakin tinggi
pendidikan seseorang, maka semakin mudah orang tersebut menerima informasi
sehingga semakin banyak pengetahuan yang didapat. Hasil korelasi antara
pendidikan terakhir dengan pengetahuan diperoleh nilai signifikan P0,000 (0,1).
e.
karakteristik masyarakat (jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan
pekerjaan) tidak mempengaruhi tingkat keyakinan (p>0,1).
f.
Tingkat pengetahuan masyarakat tidak mempengaruhi tingkat keyakinan (p
>0,1).
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan untuk dilakukan
kegiatan konseling dan penyuluhan atau promosi penggunaan antibiotik yang
benar kepada masyarakat untuk meningkatkan tingkat pengetahuan dan keyakinan
masyarakat sehingga dapat mengurangi kesalahpahaman dalam menggunakan
atibiotik.
Universitas Sumatera Utara