Dramaturgi Pengusaha Warung Internet (Warnet) Di Kelurahan Gaperta, Kota Medan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Internet merupakan jaringan komputer yang menghubungkan pemakai komputer
dari suatu negara ke negara lain di dunia. Internet berasal dari kata Interconnection
Networking yang artinya koneksi atau hubungan antara berbagai macam komputer
dengan berbagai macam tipe dan jenisnya. Internet menjadi salah satu sarana fasilitas
sumber informasi yang mudah dan cepat diakses, baik informasi dalam ilmu
pengetahuan, berita, hiburan, dan juga menjadi media sosial dalam gaya hidup.
Pada umumnya penggunaan internet sudah digunakan oleh masyarakat dari
berbagai profesi, status sosial, pendidikan dan usia. Saat ini Indonesia adalah salah satu
negara yang mengikuti perkembangan teknologi internet.

Antusias dan minat

masyarakat Indonesia cukup tinggi terhadap layanan informasi internet yang sangat
signifikan sejak awal kedatangannya ke Indonesia pada tahun 1990-an.

Layanan

informasi yang memuaskan tersebut, memberikan inspirasi bagi beberapa kalangan di

masyarakat untuk membuka usaha layanan internet dengan membangun sebuah wadah
atau bangunan yang sering dikenal dengan nama warung internet (warnet). Kondisi ini
dapat dilihat dari keberadaan warung internet di sepanjang pinggiran jalan maupun di
lokasi strategis lainnya.
Layanan

internet

yang

diperdagangkan

dalam

usaha

warung

internet


menggunakan modal yang cukup besar dan setiap usahawan memiliki keinginan untuk
memperoleh keuntungan yang besar juga. Hal ini menyebabkan persaingan antara
pengusaha warung internet.

Persaingan tersebut ditandai dengan fasilitas yang

Universitas Sumatera Utara

disediakan yaitu berupa layanan koneksi cepat, game on-line, pendingin ruangan (AC).
Strategi tersebut berkembang dengan menawarkan fasilitas beroperasi 24 jam, adanya
toilet umum, jual beli makanan dan minuman ringan, serta menyediakan akses situs
perjudian dan pornografi pada layanan internet.

Pengusaha warung internet juga

memfasilitasi konsumen dan pelanggannya dengan pelayanan paket murah dalam
penggunaan internet, kursi yang sangat nyaman, dan memberikan ruang seperti lesehan
untuk dapat tidur di depan komputer.
Fasilitas ruang lesehan adalah fasilitas yang paling populer pada saat ini di
kalangan pengusaha warung internet. Ruang lesehan dilengkapi dengan seperangkat

komputer, ruangan yang terbuka dan cukup lebar, serta memiliki bantal dan kasur.
Fasilitas ruang lesehan berkembang menjadi ruangan yang bersifat VIP (Very Important
Person), berupa ruangan tertutup dengan kapasitas 2 (dua) orang, lebar 2x2 meter,
seperangkat alat komputer, adanya pendingain udara (AC), dan dilengkapi dengan
bantal dan sofa.
Ruang VIP (Very Important Person) merupakan fasilitas andalan pengusaha
warung internet (warnet) karena banyak digemari oleh konsumen atau pelanggan.
Pelanggan ruang VIP biasanya banyak dikunjungi oleh kaum remaja maupun
mahasiswa. Para remaja dan mahasiswa tersebut datang dengan berpasangan dan hal itu
merupakan salah satu syarat pelanggan warung internet tersebut dan memberikan kode
tertentu untuk menyewa ruangan lesehan VIP tersebut.
Sedikit berbeda pengertiannya antara realitas sosial dan fakta sosial. Bila realitas
adalah objek atau gejala atau kenyataan yang terpersepsikan oleh indera, maka fakta
adalah kenyataan itu sendiri yang tidak ditentukan oleh persepsi manusia.
Contohnya, faktanya bila warung internet pada hakekatnya menyediakan layanan
yang bersifat positif, namun realitanya terdapat beberapa warung internet yang

Universitas Sumatera Utara

memberikan fasilitas negatif yang tidak terlihat indra mata bahwa warung internet

tersebut memberikan fasilitas negatif.
Fenomena seperti ini yang membingungkan masyarakat mengenai pengusaha
warung internet seperti sedang menggunakan “strategi dramaturgi atau pergeseran
fungsi”. Penulis melihat pada pra Observasi singkat, menjelaskan fenomena tersebut
bukan pergeseran fungsi, namun pengusaha menggunakan teknik seperti mendrama
dengan dirinya sendiri. Teknik mendrama yang di lakukan pengusaha semata-mata
untuk menghindari usahawan dari kebangkrutan bila melihat lingkungan sekitar begitu
banyak warung internet yang beroperasi hingga 24 jam dan persaingan harga.
Kelurahan Gaperta merupakan salah satu daerah di kota Medan di mana terdapat
keberadaan beberapa warung internet (warnet) dengan fasilitas koneksi cepat (speedy),
game on-line, jual beli makanan dan minuman ringan serta memiliki ruangan VIP (Very
Important Person).

Hasil observasi awal menunjukkan bahwa di dalam ruangan

lesehan VIP (Very Important Person) pelanggan bebas mengakses segala jenis situs
internet, yaitu situs perjudian, pornografi dan melakukan hubungan

intim dengan


pasangannya masing-masing tanpa diawasi oleh kamera tersembunyi (CCTV) ataupun
operator yang bertugas pada warung internet tersebut. Mereka juga tidak malu pada
orang lain yang ada di sebelah ruangannya karena merasa tidak akan terlihat oleh orang
lain. Aktifitas tersebut dilakukan tanpa adanya pengamanan secara hukum maupun
kesehatan, tetapi didukung dengan perlengkapan yang menjamin para pelanggan
warung internet untuk dapat tidur layaknya penginapan.
Aktifitas terselubung yang terjadi di warung internetnya tidak menjadi hal yang
menakutkan bagi pengusaha warung internet namun strategi tersebut dilakukan sematamata demi memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Pengusaha warung internet
dapat meraih keuntungan yang besar baik dari segi waktu yang digunakan oleh

Universitas Sumatera Utara

pelanggan selama menggunakan ruangan VIP, maupun dari seringnya pelanggan pelajar
maupun sipil mengunjungi usaha warung internetnya. Hal inilah yang menarik minat
penulis untuk meneliti dengan mengangkat judul “Dramaturgi Pengusaha Warung
Internet di Kelurahan Gaperta, Medan”.
1.2. Perumusan Masalah
Hal yang sangat penting untuk memulai suatu penelitian adalah adanya masalah
yang akan diteliti. Agar penelitian dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka
peneliti harus merumuskan masalahnya dengan jelas sehingga akan jelas bagi peneliti,

dari mana harus dimulai, dan kemana harus pergi dan dengan apa (Arikunto, 2006 : 24).
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah di atas
dalam penelitian ini, maka perumusan masalahnya adalah bagaimanakah dramaturgi
pengusaha warung internet di Kelurahan Gaperta, Medan ?
1.3. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan diatas dan supaya tidak terjadi
ruang lingkup penelitian yang terlalu luas, dimana dapat mengaburkan penelitian, maka
peneliti merasa perlu membuat pembatasan masalah agar menjadi jelas.
Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah penelitian
ini fokus untuk meneliti mengenai dramaturgi pengusaha warung internet di kelurahan
Gaperta Medan.
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka yang diharapkan dan dapat
diperoleh dari hasil penelitian yaitu :
1. Untuk mengetahui strategi seperti apa yang akan dilakukan para pengusaha
warung internet agar usahanya tetap bertahan dalam persaingan dunia bisnis.

Universitas Sumatera Utara

2. Untuk mengetahui sejauhmana strategi dramaturgi yang dilakukan oleh pengusaha

warung internet dikelurahan Gaperta, Medan.
1.5. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat baik untuk diri sendiri
maupun orang lain, terlebih lagi, untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Untuk itu
yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis, penelitian ini dapat mengasah kemampuan penulis dalam membuat
karya tulis dan melatih penulis muntuk membiasakan diri untuk membuat dan
membaca karya tulis. Melalui penelitian ini juga dapat menambah pengetahuan
penulis mengenai masalah yang diteliti.
2. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan ilmu sosial tentang
analisis suatu masalah sosial di dalam masyarakat.
3. Memberikan sumbangan pemikiran bagi mahasiswa Sosiologi FISIP USU
mengenai pemahaman Internet dari segi positif dan negatif.
4. Memberikan dan menambah wawasan bagi pembacanya mengenai fungsi
sesungguhnya Internet.
5. Menambah rujukan bagi Departemen Sosiologi FISIP USU mengenai studi
tentang dramaturgi yang digunakan oleh pengusaha warung internet.
1.6. Defnisi Konsep
Dalam sebuah penelitian ilmiah, defenisi konsep sangat diperlukan untuk
memfokuskan penelitian sehingga dapat memudahkan penulis selama penelitian.

Konsep adalah defenisi, abstraki mengenai gejala atau realita maupun suatu pengertian
yang nantinya akan menjelaskan suatu gejala. (Moleong, 2006:67).

Disamping

berfungsi untuk memfokuskan dan mempermudahsuatu penelitian, konsep juga

Universitas Sumatera Utara

berfungsi sebagai panduan yang nantinya digunakan peneliti untuk menindak lanjuti
sebuah kasus yang diteliti dan menghindari terjadinya kekacauan akibat kesalahan
penafsiran dalam sebuah penelitian. Untuk menjelaskan maksud dan konsep-konsep
yang terdapat dalam proposal penelitian, adapun yang digunakan sesuai dengan konteks
penelitian ini antara lain adalah:
1. Warung Internet ( Warnet )
Warung Internet (Warnet) adalah sebuah tempat berupa ruko berlantai atau
rumahan yang memenuhi syarat untuk memulai usaha warnet dan memiliki beberapa
unit komputer yang terhubung dengan jaringan Internet untuk disewakan bagi siapapun
yang ingin menggunakan layanan Internet. Internet adalah jaringan global komputer
dunia, dapat diartikan sebagai jaringan komputer yang luas dan mendunia, yaitu

menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain.
Pada hakikatnya layanan Internet adalah salah satu alat media informasi yang
menyediakan segala jenis bentuk data informasi yang terhubung didalamnya melalui
jaringan yang terhubung satu dengan lain. Internet juga sarana komunikasi jarak jauh
yang dihubungkan dengan Internet dan menjadi tren gaya hidup masa kini.
2. Konsumen / Pelanggan
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan ( Pasal 1 Butir 2 UU No, 8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen ).
Konsumen (consumer) adalah seseorang yang membeli barang atau menggunakan
jasa atau seseorang atau suatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau

Universitas Sumatera Utara

menggunakan jasa tertentu atau sesuatu atau seseorang yang menggunakan suatu
persediaan atau sejumlah barang atau setiap orang yang menggunakan barang atau jasa.

3. Pengusaha Warung Internet
Pengusaha adalah setiap orang yang memiliki kekuatan finansial yang kuat dan

bersaing dalam bidang bisnis lalu mengimplementasikan kebidang usaha yang
bermacam-macam jenis. Contoh pada pengusaha warung internet yang memiliki
beberapa cabang internet rukoan maupun internet rumahan.
4. Dramaturgi
Dalam hal ini Dramaturgi ialah keadaan individu dapat menampilkan suatu
pertunjukan bagi orang lain, tetapi kesan pelaku terhadap pertunjukan tersebut dapat
berbeda-beda.

Seseorang

dapat

bertindak

atau

menampilkan

sesuatu


yang

diperlihatkannya, tapi belum tentu perilaku sehari-harinya sama seperti apa yang
diperlihatkannya.
5. Persaingan
Persaingan adalah proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok yang
saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingan
dapat terjadi apabila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang terbatas atau sesuatu
yang menajadi pusat perhatian umum. Persaingan berlangsung tanpa terikat ancaman
atau

kekerasan,(http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-

persaingan.html, diakses pada 14 Juli 2014, Pukul : 16.00 WIB ).

Universitas Sumatera Utara

Persaingan adalah keadaan dimana keahlian dan ketelatenan sangat penting dalam
bertahan mengadapi ombak persaingan bisnis yang ketat dalam skala kecil maupun
skala besar. Dalam hal persaingan tidak semua pengusaha mampu bertahan dalam
kerasnya ombak persaingan, namun persaingan juga mampu membuat pengusaha
bangkit dan memulai usaha dari nol yang diilhami oleh pengalamannya bersaing dan
tentunya dengan mengkolaborasikan gagasannya yang kreatif dan innovatif.

Universitas Sumatera Utara