Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Pelaksanaan Metode Keperawatan Tim Di Ruang Dahlia Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga

Lampiran 4

Transkrip Wawancara

Partisipan
Keterangan :
p

:

Peneliti

Pr5

:

Partisipan 5

J
Pr5

p
Pr5

p
Pr5
p
Pr5

P
Pr5

P
Pr5

Bagaimana pelaksanaan metode keperawatan tim di ruangn ini?
Pelaksanaan tim mulai dari pembagian tugas perawat memang lebih
tertata dengan metode tim. Ketika masih dicampur antara laki-laki dan
perempuan ada ego-egoan namun setelah dibagi pasien lebih tertata
dengan baik. Kaitan dengan pola kerja menjadi lebih ringan karena
dibagi rata dan unutk pasien lebih tertangani dan lebih care walaupun

disisi lain tidak paham dengan yang bukan pasiennya. Keluarga pasien
kan tidak tau perawat mana yang jadi tanggung jawab kita. Di sini ada
pelaksaan dengan dua tim, 1 tim untuk pasien perempuan dan 1 tim
untuk pasien laki-laki. Misalnya tim ada 3 perawat dan pasien ada 10
jadi setiap perawt dapat 3 atau 4 pasien. Untuk pengkajian pasien baru
itu tanggung jawab katim, diagnosa sampai perencanaan dibuat oleh
katim. Untuk sore dan malam ada 2orang perawat kita kerja bersamasama hanya dokumentasi kita tanggung jawab tim masing masing jadi
hanya askep saja sedangkan kerja kita bersama-sama.
Apa yang menjadi kendala?
Kendala kita kebingungan saat ada pertanyaan yang bukan pasien kita.
Pembagian tugas untuk perawat yang baru kalau sore dan malam
harus ada pendampingan dan itu tugas katim, ya karena belum ideal.
Untuk metode keperawatan tim aslinya setiap shift ada katim.
Kurangnya pengetahuan kita tentang SP2KP kalau bisa datangkan tim
ahli.
Yang menjadi pendukung?
Pendukungnya semangat perawat, komikasi yang baik.
Perbedaan yang dirasakan?
Dari sisi pekerjaan kita lebih banyak bekerja, lebih banyak menulis.
Perhatian kita bertambah, karena mau tidak mau harus tau karena

sudah punya tanggung jawab. Dari segi jasa pelayanan ada, tambah
kerjanya tapi reword yang diberikan sama. Idealnya bertambah
pekerjaan bertambah juga reword.
Dampak negatifnya?
Kita Cuma tau dengan pasien kita sendiri karena kita fokus menangani
pasien yang menjadi tanggung jawab kita sendiri. kadang kita kalau
ditanya pasien lain kita tidak menguasai. Keluarga pasien kan tidak tau
kalau pasien ini tanggung jawap dipegang siapa.
Apa metode keperawatan tim sudah sesai diterapakn?
Kalau metode keperawatan tim seharusnya setiap shift ada ketua tim.

60

P
Pr5

Setiap perawat dibagi tugas dan tanggung jawab kepada pasien
sehingga perlu pangawasan juga dari katim apalagi perawat yang baru.
bagaimana dengan pelatihan?
Pelatihanuntuk pelatihan hanya sebagian saja dan dari pelatihan pun

output pun tidak sama. Persepsi setiap orang tidak sama jadi perlu
persamaan persepsi. Perlu sering pertemuan dan tidak orang yang
sama dikirim berulang-ulang. Kalau perlu dibuat beberapa gelombang,
paling tidak pokok-pokoknya saja.

61