PENERAPAN METODE MIND MAPPING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI BISNIS DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014 2015 | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 7238 15237 1 SM

PENERAPAN METODE MIND MAPPING DENGAN PENDEKATAN
SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI BISNIS
DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2014/2015

Dwi Safrudin
Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
dwisa92@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X
Pemasaran 2 SMK Negeri 1 Karanganyar pada mata pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis
tahun ajaran 2014/2015 melalui penerapan metode Mind Mapping dengan pendekatan
saintifik. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah
peserta didik kelas X Pemasaran 2 SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015
yang berjumlah 36 peserta didik. Sumber data berasal dari guru dan peserta didik. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu (a) observasi, (b) wawancara, (c) dokumentasi (d)
tes. Uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi teknik dan sumber. Analisis data

yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif komparatif. Prosedur penelitian meliputi
tahap (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) observasi, (d) refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian, pada siklus I hasil belajar peserta didik mengalami
peningkatan sebanyak 1,55 (nilai rata-rata pra siklus 74,64 dan nilai rata-rata siklus I 76,19)
dan persentase ketuntasan meningkat 30,55% (persentase pra siklus 44,45% dan siklus I
75%). Pada siklus II hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan sebanyak 1,32 (nilai
rata-rata siklus I 76,19 dan nilai rata-rata siklus II 77,51) dan presentase ketuntasan
meningkat 2,78% (persentase siklus I 75% dan siklus II 77,78%). Simpulan penelitian ini
adalah penerapan metode Mind Mapping dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik Kelas X Pemasaran 2 SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran
2014/2015 pada mata pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis.
Kata kunci: Metode Mind Mapping, pendekatan saintifik, hasil belajar

ABSTRACT
The purpose of this research is to improve the learning outcomes of students of class
X Marketing 2 SMK Negeri 1 Karanganyar on subjects Introduction to Business Economics
academic year 2014/2015 through the application of the Mind Mapping method with the
scientific approach. This type of research is a classroom action research. The subjects were
students of class X Marketing 2 SMK Negeri 1 Karanganyar in the school year 2014/2015
totaling 36 learners. Source data comes from teachers and learners. Data collection

techniques were used (a) observation, (b) interview, (c) documentation (d) test. Test the
validity of the data used triangulation techniques and sources. Analysis of the data is used
descriptive comparative statistical analysis. Research procedure includes the step (a)
planning, (b) measures, (c) observation, (d) reflection.
Based on the result of this research, in the first cycle learning outcomes of students
has increased as much as 1.55 (average value 74.64 pre-cycle and average value of the first
cycle 76.19) and the percentage of completeness increased 30.55% (percentage of pre-cycle
44.45% and 75% the first cycle). In the second cycle learning outcomes of students has
increased as much as 1.32 (the average value of the first cycle of 76.19 and the average value
of the second cycle 77.51) and the percentage of completeness increased 2.78% (the
percentage of first cycle and cycle 75% II 77.78%). The conclusions of this research is the
application of the Mind Mapping method with the scientific approach can improve the
learning outcomes of students of Class X Marketing 2 SMK Negeri 1 Karanganyar in the
school year 2014/2015 on subjects Introduction to Business Economics.
Keywords: Mind Mapping, scientific approach, learning outcomes

yaitu

PENDAHULUAN
Berbagai


upaya

meningkatkan

mutu pendidikan di sekolah menjadi

dengan

menerapkan

metode

pembelajaran yang dapat meningkatkan
hasil belajar yang dicapai peserta didik.

prioritas utama, salah satu upaya yang

Sekolah


Menengah

Kejuruan

dapat ditempuh dengan meningkatkan

(SMK) merupakan satuan pendidikan pada

kualitas proses pembelajaran. Peningkatan

jenjang

kualitas

dapat

memerlukan proses pembelajaran yang

dilakukan dengan meningkatkan potensi


berkualitas. SMK Negeri 1 Karanganyar

yang dimiliki guru sebagai salah satu

merupakan salah satu SMK favorit di

unsur dalam proses pembelajaran. Guru

karanganyar yang menerapkan kurikulum

yang melakukan

2013

proses

pembelajaran

proses


pembelajaran

pendidikan

dalam

menengah

kegiatan

yang

pembelajaran.

harus bisa mengajak peserta didik untuk

Seiring dengan diterapkannya kurikulum

mengikuti proses pembelajaran dengan


2013 yang menuntut peserta didik untuk

aktif. Salah satu cara yang dapat dilakukan

aktif dalam setiap proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang
telah

dilakukan

pada

saat

Praktik

belajar peserta didik dapat dilakukan
dengan


menerapkan

Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK

Mapping.

Negeri 1 Karanganyar khususnya untuk

konsep baru dari cara mencatat yang

kelas X Pemasaran 2 pada mata pelajaran

ditemukan oleh Tony Buzan pada tahun

Pengantar Ekonomi Bisnis dinilai masih

1970 dengan tujuan untuk membantu

belum optimal, dilihat dari hasil belajar


memudahkan

peserta didik dalam mengikuti proses

membuat catatan. Cara ini membantu anak

pembelajaran. Peserta didik yang sudah

belajar

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

menyenangkan.

(KKM) sebesar 44,45% dan sebesar

Mind

Mind


metode

Mapping

peserta

secara

merupakan

didik

efektif,

dalam

efesien,

dan


Guru dapat menggunakan metode

55,55% peserta didik belum mencapai

Mind

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

menggunakan pendekatan saintifik dalam

telah ditentukan sebesar 75.

proses

Selama pelaksanaan pembelajaran

Mapping

disertai

pembelajaran

yang

dengan

dilakukan.

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik

peserta didik kurang termotivasi untuk

adalah

mengikuti pembelajaran karena kurangnya

dirancang sedemikian rupa agar peserta

kesempatan bagi peserta didik untuk aktif

didik secara aktif dapat mengonstruk

dalam mengikuti proses pembelajaran, hal

konsep, hukum

tersebut membuat peserta didik menjadi

tahapan-tahapan 5M, yaitu: mengamati,

cepat bosan dalam mengikuti proses

menanya,

pembelajaran. Peserta didik yang kurang

mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik

termotivasi

menjadi

bertujuan untuk memberikan pemahaman

semakin pasif mengikuti pembelajaran

kepada peserta didik dalam mengenal, dan

yang dapat mempengaruhi hasil belajar

memahami berbagai materi menggunakan

yang dicapai peserta didik.

pendekatan ilmiah, informasi bisa berasal

tentunya

akan

Menurut Popham dalam Hosnan

dari

proses

mana

pembelajaran

atau

mencoba,

saja,

yang

prinsip melalui

menalar

kapan

saja,

dan

tidak

(2014), proses pembelajaran yang efektif

bergantung pada informasi searah dari

sangat dipengaruhi oleh pemilihan dan

guru.

penggunaan metode pembelajaran yang
tepat,

untuk

dapat

Proses

pembelajaran

dengan

memaksimalkan

pendekatan saintifik berpusat pada peran

pembelajaran yang efektif. Salah satu cara

serta peserta didik selama mengikuti setiap

yang dapat ditempuh oleh guru Pengantar

kegiatan dalam proses pembelajaran. Peran

Ekonomi Bisnis untuk meningkatkan hasil

guru dalam proses pembelajaran dengan

pendekatan saintifik untuk mengarahkan

dan peserta didik dalam belajar, berpikir

peserta didik dalam mengikuti proses

maupun merencanakan kegiatannya sehari-

pembelajaran. Menurut Hosnan (2014),

hari. Anak dan peserta didik dapat

proses pembelajaran yang berpusat pada

menggunakan

peserta didik dapat memberi kesempatan

mencatat, meringkas, mengarang, berpikir

dan

analisis, berpikir kreatif, merencanakan

fasilitas

pengetahuan

membangun

sehingga

sendiri

mereka

dapat

(jadwal,

Mind

waktu,
bacaan,

kegiatan.),

memperoleh pemahaman yang mendalam,

artikel

peserta didik juga dapat meningkatkan

matematika atau sains.
“Mind

motivasi belajar peserta didik.
Berdasarkan

uraian

di

atas,

Peneliti akan melakukan penelitian dengan
"Penerapan

judul

Metode

Mind

mengurai

Menurut

sendiri kualitas dan dapat meningkatkan

Buzan

Mapping

yang

luar

biasa

(2010:

untuk

cerita

12),
sistem

perpustakaan

raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak
yang

untuk

Mapping

membantu

Belajar

soal

penyimpanan, penarikan data, dan akses

manusia

Hasil

untuk:

mengurai

adalah

Mapping dengan Pendekatan Saintifik
Meningkatkan

Mapping

menajubkan.”
mengatur

Mind
atau

Mata Pelajaran Pengantar Ekonomi

mengorganisasikan informasi yang kita

Bisnis di SMK Negeri 1 Karanganyar

pelajari atau pikirkan menjadi sesuatu

Tahun Ajaran 2014/2015."

yang sesuai dengan cara kerja alami otak
manusia. Mind Mapping yang dibuat oleh

KAJIAN PUSTAKA

peserta didik dapat bervariasi setiap hari,

Metode Mind Mapping

hal tersebut disebabkan karena setiap

Mind

Mapping

diciptakan

peserta didik memiliki peta pikir, memiliki

pertama kali oleh Tony Buzan dari Inggris,

emosi yang berbeda dan perasaan yang

seorang

otak,

dimiliki berbeda antara peserta didik satu

kreativitas dan revolusi pendidikan sejak

dengan peserta didik yang lain. Suasana

tahun 1970-an. Mind Mapping adalah hak

menyenangkan yang diperoleh peserta

merek dan hak cipta dari The Buzan

didik ketika berada di ruang kelas pada

Organisation, Ltd. Mind Mapping di

saat

Indonesia telah masuk sejak tahun 1980-an

mempengaruhi Mind Mapping peserta

dan

didik.

pakar

mencapai

pengembangan

puncaknya

di

dunia

proses

Tugas

pembelajaran

guru

dalam

akan

proses

pendidikan sejak berdirinya Buzan Center

pembelajaran adalah menciptakan suasana

Indonesia di tahun 2009. Mind Mapping

menyenangkan yang dapat mendukung

memberikan banyak manfaat bagi anak

kondisi belajar peserta didik terutama

dalam proses pembuatan Mind Mapping.
Menurut

Arianingtyas.

(2012)

Mind

dalam Mind Mapping memuat kata-kata
kunci

dalam

sebuah

topik.

Menurut

Mapping merupakan suatu teknik mencatat

DePorter dalam Windura (2013) langkah-

kreatif yang menggunakan kata, warna,

langkah teknis dalam membuat peta

garis,

pikiran (Mind Mapping) dapat terdiri dari:

simbol

serta

gambar

untuk

mengembangkan potensi kerja otak yang

a. Mulai dengan menuliskan topik pada

memudahkan seseorang dalam mengatur

bagian tengah halaman

dan mengingat segala bentuk informasi.

b. Buatlah cabang-cabangnya

Selain itu cara ini juga menenangkan,

c. Gunakan kata-kata kunci

menyenangkan dan kreatif.

d. Tambahkan

Menurut

Jones,

B.D.

(2012),

Mind Mapping memungkinkan peserta

simbol-simbol

dan

ilustrasi-ilustrasi untuk mendapatkan
ingatan yang lebih baik.

didik untuk membuat gambar visual untuk

e. Gunakan huruf kapital, tulis dan ketik

meningkatkan pembelajaran mereka dan

secara rapi dengan menggunakan huruf

dapat digunakan sebagai alat metakognitif

kapital.

yang

memungkinkan

mereka

untuk

membuat koneksi ke materi dalam cara
yang

berarti.

Lasmawan,

Menurut

dan

Darmayoga,

Marhaeni

(2013),

dibandingkan dengan penerapan metode
pembelajaran

konvensional,

metode

f. Tuliskan

gagasan-gagasan

penting

dengan huruf-huruf yang lebih besar
g. Hidupkan peta pikiran dengan hal-hak
yang menarik
h. Garis

bawahi

kata-kata

itu

dan

gunakan huruf tebal

pembelajaran menggunkaan metode Mind

i. Bersikap kreatif dan berani

Mapping

j. Gunakan bentuk-bentuk acak untuk

tampak

lebih

menekankan

keterlibatan peserta didik. Peserta didik
menjadi lebih aktif terlibat dalam proses
pembelajaran

dan

penilaian

untuk

pembuatan suatu keputusan.”
Menurut

DePorter

menunjukkan gagasan-gagasan.
k. Buatlah peta pikiran secara horizontal
agar dapat memperbesar ruang bagi
setiap gagasan.

dalam

Pendekatan Saintifik

Mind

Menururt Permendikbud (2013)

Mapping dapat membantu kita mengingat

proses pembelajaran pada Kurikulum 2013

perkataan

meningkatkan

untuk semua jenjang dilaksanakan dengan

pemahaman terhadap materi, membantu

menggunakan pendekatan saintifik yaitu

mengorganisasikan

dan

pendekatan pembelajaran yang berpusat

memberikan wawasan baru karena di

pada peserta didik yang memiliki kriteria

Kusmintayu

(2012),

dan

metode

bacaan,

materi,

pendekatan saintifik sebagai berikut: 1)

didik dapat secara aktif mengonstruk

Materi pembelajaran berbasis pada fakta

konsep, hukum

atau fenomena yang dapat dijelaskan

tahapan mengamati, merumuskan masalah,

dengan logika atau penalaran tertentu,

mengajukan

bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda,

data,

atau dongeng semata. 2) Penjelasan guru,

kesimpulan

respon peserta didik, dan interaksi edukatif

konsep yang telah diperoleh.

atau

hipotesis,

menganalisis
dan

prinsip melalui

mengumpulkan
data,

membuat

mengkomunikasikan

guru-peserta didik terbebas dari prasangka

Menururt Nurul dalam Marjan

yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau

(2014) pembelajaran dengan pendekatan

penalaran yang menyimpang dari alur

saintifik merupakan pembelajaran yang

berpikir

menggunakan

logis.

3)

Mendorong

dan

pendekatan

ilmiah

dan

menginspirasi peserta didik untuk berpikir

inkuiri. Selama penerapan pendekatan

secara kritis, analistis, dan tepat dalam

saintifik peserta didik berperan secara

mengidentifikasi, memahami materi yang

langsung baik secara individu maupun

dipelajarai, memecahkan masalah, dan

kelompok untuk menggali konsep dan

mengaplikasikan materi pembelajaran. 4)

prinsip selama kegiatan pembelajaran

Mendorong dan menginspirasi peserta

dilaksanakan.

didik mampu berpikir hipotetik dalam

penerapan

melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan

mengarahkan proses pembelajaran yang

satu sama lain dari materi pembelajaran. 5)

dilakukan peserta didik serta memberikan

Mendorong dan menginspirasi peserta

koreksi terhadap konsep dan prinsip yang

didik mampu memahami, menerapkan,

didapatkan peserta didiknya.

dan mengembangkan pola berpikir yang

Tugas

pendekatan

guru

selama

saintifik

Menurut Hosnan (2014) setiap

rasional dan objektif dalam merespon

pendekatan

materi pembelajaran. 6) Berbasis pada

dalam

konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat

prinsip-prinsip, yang meliputi:

dipertanggungjawabkan. 7) Tujuan dari

a. Pembelajaran student center.

pembelajaran

b. Membentuk student self concept.

dirumuskan

secara

untuk

saintifik

proses

yang

diterapkan

pembelajaran

memiliki

sederhana dan jelas, namun menarik

c. Terhindar dari verbalisme.

sistem penyajiannya.

d. Pembelajaran memberikan kesempatan

Implementasi Kurikulum 2013
dalam pembelajaran dengan pendekatan

peserta didik untuk mengakomodasi
konsep, hukum, dan prinsip.

saintifik adalah proses pembelajaran yang

e. Pembelajaran mendorong peningkatan

dirancang sedemikian rupa agar peserta

kemampuan berpikir peserta didik.

f. Pembelajaran meningkatkan motivasi
peserta didik dan motivasi guru.

Setelah kegiatan mengamati,
guru memberikan kesempatan peserta

g. Memberikan kesempatan peserta didik
melatih kemampuan komunikasi.

didik untuk menanya mengenai apa
yang

h. Adanya validasi konsep, hukum, dan

sudah

membimbing

diamati.

Guru

perlu

peserta

didik

untuk

prinsip yang dikonstruksi peserta didik

mengajukan pertanyaan terkait hasil

dalam struktur kognitifnya.

pengamatan yang telah dilaksanakan,

Langkah-langkah
saintifik

pendekatan

Approach)

(Scientific

dalam

sehingga peserta didik memiliki rasa
ingin tahu mengenai materi yang

proses pembelajaran pada kurikulum 2013

dipelajarinya.

menurut

dapat

diberikan dapat digunakan sebagai

menggunakan

dasar untuk mencari informasi lebih

Daryanto

dilaksanakan

(2014)

dengan

Pertanyaan

yang

pendekatan ilmiah, meliputi:

lanjut dan beragam dari berbagai

a. Mengamati

sumber. Menurut Daryanto (2014),

Mengamati merupakan suatu

Guru

yang

efektif

mampu

langkah dalam pendekatan saintifik

menginspirasi

yang mengutamakan kebermaknaan

meningkatkan dan mengembangkan

proses

ranah

pembelajaran

(meaningfull

sikap,

peserta

didik

keterampilan,

untuk

dan

learning). Kegiatan mengamati dapat

pengetahuan peserta didiknya. Pada

dilakukan melalui kegiatan melihat,

saat guru bertanya, pada saat itu pula

menyimak, mendengar, dan membaca.

guru membimbing peserta didik untuk

Guru memfasilitasi peserta didik untuk

belajar dengan baik. Ketika guru

melakukan

menjawab pertanyaan, ketika itu pula

melatih

kegiatan

untuk

guru mendorong peserta didik untuk

memperhatikan (melihat, membaca,

menjadi penyimak dan pembelajar

dan mendengar) yang terkait dengan

yang baik.

materi
kegiatan

peserta

mengamati,

yang

didik

dipelajari.

mengamati

Melalui

peserta

didik

c. Mencoba
Peserta didik dalam proses

dapat menemukan fakta bahwa ada

pembelajaran

hubungan antara objek yang diamati

percobaan agar dapat memperoleh

dengan

hasil belajar yang nyata atau otentik.

materi

pelajaran

disampaikan oleh guru.
b. Menanya

yang

Kegiatan

perlu

mencoba

pembelajaran

melakukan

dalam

digunakan

proses
untuk

mengembangkan berbagai ranah tujuan

belajar baik sikap, keterampilan dan

e. Mengkomunikasikan

pengetahuan. Aktivitas pembelajaran

Langkah

terakhir

dalam

yang nyata dalam kegiatan mencoba

penedekatan

ini yaitu: 1) menentukan tema atau

mengkomunikasikan atau menyajikan

topik sesuai dengan kompetensi dasar,

data yang dimiliki. Guru diharapkan

2) mempelajari cara penggunaan alat

memberi kesempatan peserta didik

dan bahan yang tersedia dan harus

untuk mengkomunikasikan apa yang

disediakan,

dasar

telah dipelajari peserta didik selama

hasil

mengikuti

teoritis

3)

yang

mempelajari
relevan

dari

saintifik

pembelajaran.

yaitu

Kegiatan

eksperimen sebelumnya, 4) melakukan

mengkomunikasikan ini dapat berupa

dan mengamati percobaan, 5) mencatat

menulis atau menceritakan apa yang

fenomena yang terjadi, menganalisis,

telah dikemukakan dalam kegiatan

dan menyajikan data, 6) menarik

mengamati, menanya, mencoba, dan

simpulan hasil percobaan, dan 7)

menalar.

membuat laporan dan menyampaikan

mengkomunikasikan

hasilnya.

peserta didik dapat mengembangkan

d. Mengolah data (menalar)
Kegiatan

sikap

mengolah

data

Melalui

jujur,

kemampuan

kegiatan
diharapkan

teliti,

toleransi,

berpikir

sistematis,

dalam proses pembelajaran adalah

berpendapat dengan singkat dan jelas,

memproses

dan

informasi

yang

sudah

dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan

mengumpulkan

atau

eksperimen dari kegiatan mengamati
dan

kegiatan

informasi.

Implementasi Metode Mind Mapping
Dengan Pendekatan Saintifik
Langkah yang digunakan dalam

dilakukan

model penelitian tindakan kelas ini model

untuk menemukan keterkaitan satu

spiral dari Kemmis dan Taggart dalam

data

lain,

Wiriaatmadja (2012), yaitu berbentuk

menemukan pola dari keterkaitan data

spiral dari siklus satu ke siklus yang

tersebut. Kegiatan mengolah data ini

berikutnya. Setiap siklus dalam model ini

diharapkan

meliputi langkah rencana (plan), tindakan

dengan

ini

kemampuan

berbahasa peserta didik.

mengumpulkan

Kegiatan

mengembangkan

data

dapat

yang

mengembangkan

sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,

(action),

kerja keras pada diri peserta didik.

refleksi (reflect). Langkah pada siklus

pengamatan

(observe),

dan

berikutnya adalah perencanaan yang sudah
direvisi (revised plan), tindakan (action),

pengamatan

(observe),

dan

refleksi

2) Guru mengulas materi yang telah
dipelajari

(reflect).
Penerapan metode Mind Mapping

sebelumnya

secara

singkat.

dalam

3) Guru menampilkan Mind Mapping

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat

yang telah dibuat kepada peserta

dilakukan sesuai prosedur sebagai berikut:

didik (bisa ditampilkan dengan

a. Tahap Perencanaan (plan)

power point).

dengan

pendekatan

saintifik

Kegiatan yang dilaksanakan
pada tahap ini, antara lain sebagai

4) peserta didik untuk mengamati
Mind Mapping yang ditampilkan.
5) Guru

berikut :
1) Peneliti

dan

kesempatan

menyusun

peserta didik untuk bertanya terkait

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

materi pelajaran yang ditampilkan

(RPP) menggunakan metode Mind

melalui Mind Mapping.

Mapping

guru

memberikan

dengan

pendekatan

saintifik.
dan

menyiapkan

bentuk-bentuk keperluan di dalam
pelaksanaan pembelajaran terkait

3) Menyiapkan instrumen penilaian
(kognitif, psikomotor, dan afektif).
4) Menyiapkan

peralatan

dokumentasi

untuk

pelaksanaan

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (action)
tahap

ini

dilakukan

melaksanakan

proses

pembelajaran sesuai dengan rencana
yang telah disusun guru dan peneliti.
Skenario dalam pembelajaran tersebut
sebagai berikut:
memberi

Mapping

yang

ditampilkan secara singkat.
7) Guru

memberikan
didik

mengenai

kesempatan

untuk

materi

bertanya

yang

belum

peserta

didik

dipahaminya.
8) Guru

membagi

menjadi 5-6 kelompok.

mencoba membuat Mind Mapping
sendiri dan membagi soal diskusi
kepada peserta didik.
10) Peserta

didik

berdo’a

dan

materi

menalar

diskusi secara berkelompok.
11) Guru

memberi

kesempatan

memberikan salam kepada peserta
didik.

penjelasan

9) Guru meminta peserta didik untuk

pembelajaran.

Pada

Mind

melalui

peserta

materi ajar.

1) Guru

memberikan

mengenai materi yang dipelajari

2) Menyususn

dengan

6) Guru

mengenai
diskusikan.

peserta

untuk
materi

didik

bertanya
yang

di

12) Guru meminta peserta didik untuk

guru mendiskusikan solusi mengenai

mengkomunikasikan hasil diskusi

kendala yang dihadapi, menentukan

kelompok kedepan kelas.

bagian mana yang perlu diperbaiki dan

13) Peserta didik diberikan kesempatan
untuk melakukan tanya jawab dan
guru

membantu

Hasil Belajar

mengarahkan

jalannya tanya jawab.
14) Setelah

bagian mana yang sudah sesuai target.

proses

Menurut Djamarah (2002) hasil
belajar merupakan serangkaian kegiatan

tanya

jawab

untuk

memperoleh

suatu

perubahan

kelompok selesai guru meminta

tingkah laku sebagai hasil dari berinteraksi

peserta didik untuk membuat Mind

dengan lingkungannya yang menyangkut

Mapping tentang materi yang telah

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

dipelajari dipertemuan tersebut.

Hasil belajar peserta didik pada hakikatnya

c. Tahap pengamatan (observe)
Tahap

adalah perubahan tingkah laku sebagai

pengamatan

ini

dilakukan dengan mengamati jalannya

hasil dari proses belajar yang mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.

proses pembelajaran menggunakan
metode

Mind

Mapping

Ranah kognitif berkenaan dengan

dengan

hasil belajar yang terdiri dari enam aspek,

pendekatan

saintifik.

Peneliti

yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi,

mengamati

jalannya

proses

analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah

pembelajaran berjalan lancar atau

afektif berkenaan dengan sikap yang

mengalami

terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan,

kendala

pelaksanaannya.
mengamati

dalam

Peneliti

suasana

dan

juga
keadaan

partisipasi,
pembentukan

penilaian,
pola

organisasi
hidup.

dan
Ranah

kelas, apakah peserta didik semakin

psikomotor berkenaan dengan hasil belajar

aktif

keterampilan dan kemampuan bertindak.

atau

semakin

pasif

dalam

Hasil belajar yang dicapai peserta

mengikuti proses pembelajaran.
d. Tahap Refleksi (reflect)

didik dipengaruhi dua faktor utama, yakni

Tahap refleksi ini dilakukan

faktor lingkungan dan faktor yang datang

dengan menganalisis hasil pengamatan

dari

yang telah dilakukan bersama guru,

kemampuan yang dimilikinya. Slameto

sehingga

(2013) mengemukakan bahwa

diketahui

kendala

yang

peserta

didik

pribadi,

terutama

faktor-

dialami, tanggapan peserta didik dan

faktor yang mempengaruhi proses dan

suasana

hasil belajar digolongkan menjadi faktor

kelas

ketika

proses

pembelajaran berlangsung. Peneliti dan

internal dan faktor eksternal.

Menurut Burner dalam Djamarah

guru, yaitu dapat menggunakan bentuk tes

(2002) ada beberapa hal yang dapat

(tertulis, lisan, kinerja) maupun non tes

menyebabkan hasil belajar yang dicapai

(tugas paper, proyek, portofolio, dan

masih

sebagainya).

rendah,

pembelajaran

meliputi:

peserta

1)

didik

dalam
berusaha

Teknik

penilaian

digunakan oleh guru dapat dilakukan

sendiri untuk menemukan pemecahan

dengan penilaian sebagai berikut:

masalah,

a. Pemahaman konsep (kognitif)

sehingga

menghasilkan

yang

pengetahuan yang benar-benar bermakna,

Pemahaman konsep diartikan

2) Guru lebih mementingkan hasil dari

sebagai kemampuan untuk menyerap

pada proses pembelajaran, 3) Metode

arti dari materi yang dipelajari. Aspek

pembelajaran yang diterapkan oleh guru

pemahaman konsep dapat diukur guru

masih didominasi oleh metode ceramah,

melalui evaluasi yang dapat berupa tes

latihan dan penugasan mengerjakan soal

tertulis atau tes secara lisan. Tes

yang hanya bersifat pengetahuan saja.

tertulis dapat berupa soal pilihan

Evaluasi Hasil Belajar

ganda, isian, jawaban singkat, benar-

Melalui evaluasi hasil belajar
yang

telah

dilakukan

tersebut

salah, menjodohkan dan uraian. Tes

akan

lisan dapat berupa daftar pertanyaan

diperoleh informasi tentang hasil belajar

yang diberikan oleh guru secara lisan,

yang secara tidak langsung dapat dijadikan

sehingga peserta didik dapat merespon

sebagai indikator tentang baik buruknya

pertanyaan yang diberikan tersebut.

kualitas proses pembelajaran yang telah

b. Keterampilan proses (psikomotor)

dilaksanakan. Menurut Hosnan (2014), tes

Keterampilan proses menurut

hasil belajar adalah tes yang dipergunakan

Usman

untuk menilai hasil pelajaran yang telah

merupakan

diberikan oleh guru kepada peserta didik,

mengarah

atau oleh dosen kepada mahasiswa, dalam

kemampuan mental, fisik, dan sosial

jangka waktu tertentu. Menurut Slameto

mendasar yang dimiliki peserta didik

(2013),

adalah

sebagai penggerak kemampuan yang

sekelompok pertanyaan atau tugas yang

lebih tinggi dalam diri individu peserta

harus diselesaikan oleh peserta didik

didik.

dengan tujuan untuk mengukur kemajuan

keterampilan melalui penilaian kinerja,

belajar peserta didik.

yaitu penilaian yang menuntut peserta

tes

hasil

belajar

Ada beberapa bentuk penilaian
hasil belajar yang dapat dipergunakan

dalam

Guru

Susanto

(2013)

keterampilan

yang

kepada

menilai

pembangunan

kompetensi

didik untuk mendemonstrasikan suatu

kompetensi dengan menggunakan tes

data

praktik, proyek, dan portofolio.

deskripsi

c. Sikap peserta didik (afektif)
Menurut
Susanto

kecenderungan

sikap
untuk

tertentu

sekitarnya

analisis

data

Prosedur penelitian dilaksanakan dalam

merupakan

beberapa tahap, yaitu: tahap persiapan

melakukan

(plan),

terhadap

baik

komperatif,

analisis

dalam

sesuatu dengan cara, metode, pola, dan
teknik

teknik

kuantitatif, dan analisis data kualitatif.

Sardiman

(2013),

menggunakan

berupa

tindakan

(action),

observasi

(observe), dan refleksi (reflect).

dunia
individu

HASIL PENELITIAN

Guru

Penerapan metode Mind Mapping

melakukan penilaian kompetensi sikap

dengan pendekatan saintifik merupakan

melalui

diri,

penelitian tindakan kelas yang bertujuan

(peer

untuk meningkatkan hasil belajar peserta

evaluation) oleh peserta didik dan

didik kelas X Pemasaran 2 SMK Negeri 1

jurnal.

Karanganyar. Penelitian dibagi menjadi 2

maupun

penilaian

objek

tertentu.

observasi,
teman

penilaian
sejawat

siklus, pembelajaran yang dilaksanakan
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian ini dilaksanakan pada mata
pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis di
SMK Negeri 1 Karanganyar. Subjek
penelitian ini adalah peserta didik kelas X
Pemasaran 2 yang berjumlah 36 peserta
didik.

Pelaksanaan

penelitian

pertemuan pada setiap siklusnya dimulai
dari tanggal 21 April- 26 Mei 2015.
Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini dilakukan dengan observasi,
wawancara, dokumentasi dan tes. Sumber
data berasal dari guru dan peserta didik.
data

yang

Mind

diperoleh

menggunakan teknik triangulasi. Analisis

Mapping

saintifik.

dengan

Penerapan

pendekatan

metode

Mind

Mapping dengan pendekatan saintifik pada
mata pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis
dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik kelas X Pemasaran 2.
Sebelum penelitian dilaksanakan,

dibagi

menjadi 2 siklus yang terdiri dari 3

validitas

pada setiap siklus menggunakan metode

peneliti melakukan observasi pra tindakan
terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan
untuk mengetahui keadaaan nyata di kelas
X

Pemasaran

Karanganyar.

2
Hasil

SMK

Negeri

observasi

1

yang

diperoleh akan digunakan sebagai acuan
untuk menentukan tindakan yang akan
dilaksanakan dalam penelitian.
Berdasarkan pelaksanaan pada
pembelajaran siklus I dan siklus II dapat

diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil

Berdasarkan pada tabel 1 di atas

belajar peserta didik pada mata pelajaran

dapat dilihat perbandingan hasil belajar

Pengantar Ekonomi Bisnis. Pada siklus I

peserta didik X Pemasaran 2 sebelum dan

penerapan metode Mind Mapping dengan

setelah penerapan metode Mind Mapping

pendekatan

mencapai

dengan pendekatan saintifik pada mata

indikator keberhasilan penelitian yang

pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis. Pada

sudah ditentukan yaitu sebesar 75%. Pada

setiap siklus persentase peserta didik yang

siklus II penerapan metode Mind Mapping

dapat

dengan pendekatan saintifik juga dapat

Minimal (KKM) yang telah ditentukan

berhasil mencapai indikator keberhasilan

sebesar 75 selalu mengalami peningkatan.

dan mengalami peningkatan. Jadi pada

Mulai dari pra siklus persentase peserta

siklus I dan siklus II penelitan yang

didik

dilaksanakan sudah dikatakan berhasil

Ketuntasan

karena

44,45%. Pada siklus I persentase peserta

saintifik

sudah

sudah

mencapai

indikator

keberhasilan sebesar 75%.

mencapai

yang

didik

Kriteria

dapat

mencapai

Kriteria

(KKM)

sebesar

Minimal

yang

dapat

Ketuntasan

mencapai

Kriteria

Hasil belajar peserta didik kelas X

Ketuntasan Minimal (KKM) menjadi 75%.

Pemasaran 2 setelah penerapan metode

Pada siklus II persentase peserta didik

Mind

yang dapat mencapai Kriteria Ketuntasan

Mapping

dengan

pendekatan

saintifik mengalami peningkatan setiap

Minimal

siklusnya.

Persentase peningkatan peserta didik yang

Perbandingan

hasil

belajar

(KKM)

mecapai

menjadi

Kriteria

77,78%.

peserta didik kelas X Pemasaran 2 dapat

dapat

Ketuntasan

dilihat melalui tabel 4.5 berikut ini:

Minimal (KKM) dari pra siklus ke siklus I
mengalami peningkatan sebesar 30,55%.

Tabel 1. Perbandingan Hasil Belajar
Peserta Didik X Pemasaran 2

Pada siklus I ke siklus II persentase
peningkatan peserta didik yang mencapai

Persentase Siklus
Keterangan
Nilai Ratarata
Persentase
Tuntas
Persentase
Belum
tuntas

Pening
katan

Pra
Siklus

Siklus
I

Siklus
II

74,64

76,19

77,51

1,32

44,45%

75%

77,78%

2,78%

Kriteria

Ketuntasan

Minimal

sebesar

2,78%.
Persentase

peningkatan

hasil

belajar yang telah dicapai oleh peserta
didik pada setiap siklus penelitian selalu

55,55%

25%

22,22%

(Sumber: Data Perbandingan
Belajar diolah Peneliti, 2015)

-2,78%

Hasil

mengalami peningkatan. Pada siklus I
hasil

belajar

peserta

didik

kelas

X

Pemasaran 2 sudah mencapai indikator
keberhasilan penelitian yang ditentukan

sebesar 75%. Pada siklus II hasil belajar

Peningkatan hasil belajar dari pra

peserta didik mengalami peningkatan.

siklus

Peserta didik kelas X Pemasaran 2

sedangkan peningkatan hasil belajar dari

semakin banyak yang dapat mencapai

siklus I ke siklus II sebesar 2,78%. Pada

Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM)

siklus I penelitian sudah berhasil karena

yaitu sebesar 75, hal tersebut dapat dilihat

hasil belajar peserta didik sudah mencapai

pada gambar 1 berikut ini:

indikator keberhasilan penelitian yang
telah

siklus

I sebesar

ditentukan

30,55%,

sebelumnya

dan

mengalami peningkatan pada siklus II.

100%
75,00%

80%
60%

ke

Setelah

77,78%

pelaksanaan

pembelajaran

Pengantar Ekonomi Bisnis menggunakan

55,55%
44,45%

Tuntas

40%
25,00%

Belum
22,22%Tuntas

20%

metode Mind Mapping dengan pendekatan
saintifik

dapat

memberikan

manfaat

sebagai berikut:
1. Pembelajaran dilaksanakan terpusat

0%
Pra Siklus

Siklus I

pada peserta didik, guru tidak lagi

Siklus II

Gambar 1. Grafik Perbandingan Hasil
Belajar Peserta Didik

mendominasi kegiatan pembelajaran.
Peserta didik ikut aktif mengikuti
proses pembelajaran.

Pada

gambar

1

di

atas

2. Kegiatan diskusi dan presentasi yang

menunjukkan perbandingan peserta didik

dilaksanakan menumbuhkan kerjasama

yang sudah tuntas dengan peserta didik

dan keberanian bagi peserta didik.

yang belum tuntas dalam mengikuti proses

3. Peserta didik lebih termotivasi dalam

pembelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis

mengikuti pembelajaran, ditunjukkan

pada setiap siklus. Pada setiap siklus hasil

dengan peserta didik lebih antusias dan

belajar

mengalami

lebih percaya diri dalam pembelajaran.

peningkatan, hal tersebut ditunjukkan dari

4. Peserta didik lebih memahami materi,

semakin banyaknya peserta didik yang

karena peserta didik mencari dan

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

memahami

(KKM) setelah mengikuti pembelajaran

Mind Mapping yang telahdibuat.

peserta

didik

Pengantar Ekonomi Bisnis menggunakan

sendiri

materi

melalui

Berdasarkan pembahasan di atas,

metode Mind Mapping dengan pendekatan

dapat

saintifik.

metode

disimpulkan

bahwa

Mind

Mappping

penerapan
dengan

pendekatan saintifik dapat meningkatkan

hasil

belajar

peserta

didik

kelas

X

Mind

Mapping

dengan

pendekatan

Pemasaran 2 mata pelajaran Pengantar

saintifik dapat meningkatkan hasil belajar

Ekonomi Bisnis di

peserta didik kelas X Pemasaran 2 SMK

SMK Negeri 1

Karanganayr Tahun Ajaran 2014/2015.

Negeri 1 Karanganyar. Guru berperan
sebagai pengawas dan pembimbing peserta
didik

SIMPULAN
Berdasarkan

hasil

analisis

selama

proses

pembelajaran

berlangsung. Pelaksanaan pembelajaran
Mind

Mapping

penelitian siklus I dan siklus II, dapat

menggunakan

dilihat bahwa pada siklus I persentase hasil

dengan pendekatan saintifik memberikan

belajar peserta didik sudah mencapai

kesempatan kepada peserta didik untuk

indikator keberhasilan penelitian yaitu

ikut

sebesar 75% atau sebanyak 27 peserta

pembelajaran melalui kegiatan mengamati,

didik dapat mencapai Kriteria Ketuntasan

menanya, mencoba, menganalisis, dan

Minimal (KKM). Pada siklus II persentase

mengkomunikasikan. Oleh karena itu,

hasil belajar peserta didik meningkat

penerapan metode Mind Mapping dengan

menjadi 77,78% atau sebanyak 28 peserta

pendekatan saintifik diharapkan dapat

didik

dipertimbangkan

dengan

persentase

peningkatan

aktif

metode

dalam

mengikuti

oleh

guru

proses

untuk

sebesar 2,78% (siklus I 75% dan siklus II

meningkatkan hasil belajar peserta didik di

77,78%). Jadi berdasarkan hasil penelitian

SMK Negeri I Karanganyar.

dapat

disimpulkan

bahwa

penerapan

metode Mind Mapping dengan pendekatan
saintifik dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas X Pemasaran 2 mata
pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis di
SMK Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran
2014/2015.

SARAN
Berdasarkan

hasil

penelitian,

maka peneliti dapat mengajukan saran
sebagai tindak lanjut terkait penelitian
yang

telah

dilaksanakan,

diantaranya

sebagai berikut:
1. Peserta didik harus selalu menjaga
motivasi belajarnya dalam mengikuti

IMPLIKASI
Pelaksanaan proses pembelajaran
Pengantar Ekonomi Bisnis menggunakan
metode Mind Mapping dengan pendekatan
saintifik dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas X Pemasaran 2 di SMK
Negeri 1 Karanganyar. Penerapan metode

proses pembelajaran.
2. Peserta didik tidak menjadikan guru
sebagai satu-satunya sumber informasi.
Peserta didik tidak hanya berpedoman
pada

buku

sekolah,

yang

telah

melainkan

diberikan
dapat

memanfaatkan referensi lain seperti
sharing

dengan

teman,

internet,

televisi, surat kabar, dan sebagainya.
3. Guru hendaknya menggunakan metode
dan pendekatan pembelajaran yang
lebih inovatif dan kreatif serta tidak
monoton sehingga dapat menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan.
4. Guru

hendaknya

membantu

mengarahkan peserta didik untuk aktif
dan lebih berani dalam mengikuti
proses pembelajaran

dengan lebih

sering memberi kesempatan peserta
didik untuk berpendapatan atapun
mendiskusikan materi yang dipelajari.

DAFTAR REFERENSI
Arianingtyas,
W.
2012.
Radiasi:
Penggunaan Mind Mapping Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Pada
Peserta
didik
MTs
Negeri
Purworejo. 1(1) 75-79.
Buzan, T. 2010. Buku Pintar Mind
Mapping. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Darmayoga, W. Lasmawan, W. Dan
Marhaeni.
2013.
E-Journal
Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan
Ganesha
Jurusan
Pendidikan
Dasar:
Pengaruh
Implementasi
Metode
Mind
Mapping Terhadap Hasil Belajar
Ips Ditinjau Dari Minat Peserta
didik Kelas Iv Sd Sathya Sai
Denpasar. 1 (3) 1-11.
Daryanto.
2014.
Pendekatan
Pembelajaran Saintifik Kurikulum
2013. Yogyakarta: Gava Media.

Djamarah, Saiful, B. 2002. Psikologi
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik
dan
Kontekstual
dalam
Pembelajaran Abad 21. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Jones, B.D. 2012. International Journal for
the Scholarship of Teaching and
Learning: The Effects of Mind
Mapping Activities on Students'
Motivation. 1(1) 1-23.
Kusmintayu N, Suwandi S., Anindyarini
A. 2012. Basastra Jurnal Penelitian
Bahasa, Sastra Indonesia Dan
Pengajarannya: Penerapan Metode
Mind
Mapping
Untuk
Meningkatkan
Keterampilan
Berbicara Pada Siswa Sekolah
Menengah Pertama. 1 (1) 206-218.
Marjan, J. 2014. E-Journal Program
Pascasarjana
Universitas
Pendidikan Ganesha Program Studi
IPA: Pengaruh Pembelajaran
Pendekatan Saintifik Terhadap
Hasil
Belajar
Biologi
dan
Keterampilan Proses Sains Peserta
didik MA Mu’allimat NW Pancor
Selong Kabupaten Lombok Timur
Nusa Tenggara Barat. 1(4) 1-12.
Permendikbud. 2013. Jurnal Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2013 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor
yang mempengaruhi. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Prendana Media Group.
Windura, S. 2013. 1St Mind Mapping:
Untuk Peserta didik, Guru &
Orang Tua. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) disertai Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis (PEB) di SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2015/2016.

0 0 11

PENERAPAN METODE MIND MAPPING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI BISNIS DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS SISWA SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 20

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT DAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015 2016 | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 8776 18513 1 SM

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014 2015 | Qurnia Styaji | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Eko

0 0 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGANMIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 2015 | Pramuningtyas | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 6931 14629 1 SM

0 0 19

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 2015 | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 7131 15012 1 SM

0 0 15

IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IIS I SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | - | Jurnal Pendidikan Bisnis da

0 0 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014 1015 | - | Prosiding Seminar Pendidikan Ekonomi dan Bisnis 7032 14819 1 SM

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X IPS DI SMA NEGERI 8 MALANG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013 2014 | - | Prosiding Seminar Pendidikan Ekonomi dan Bisnis 701

0 0 8