PENERAPAN METODE MIND MAPPING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI BISNIS DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014 2015 | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 7238 15237 1 SM
PENERAPAN METODE MIND MAPPING DENGAN PENDEKATAN
SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI BISNIS
DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2014/2015
Dwi Safrudin
Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
dwisa92@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X
Pemasaran 2 SMK Negeri 1 Karanganyar pada mata pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis
tahun ajaran 2014/2015 melalui penerapan metode Mind Mapping dengan pendekatan
saintifik. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah
peserta didik kelas X Pemasaran 2 SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015
yang berjumlah 36 peserta didik. Sumber data berasal dari guru dan peserta didik. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu (a) observasi, (b) wawancara, (c) dokumentasi (d)
tes. Uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi teknik dan sumber. Analisis data
yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif komparatif. Prosedur penelitian meliputi
tahap (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) observasi, (d) refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian, pada siklus I hasil belajar peserta didik mengalami
peningkatan sebanyak 1,55 (nilai rata-rata pra siklus 74,64 dan nilai rata-rata siklus I 76,19)
dan persentase ketuntasan meningkat 30,55% (persentase pra siklus 44,45% dan siklus I
75%). Pada siklus II hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan sebanyak 1,32 (nilai
rata-rata siklus I 76,19 dan nilai rata-rata siklus II 77,51) dan presentase ketuntasan
meningkat 2,78% (persentase siklus I 75% dan siklus II 77,78%). Simpulan penelitian ini
adalah penerapan metode Mind Mapping dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik Kelas X Pemasaran 2 SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran
2014/2015 pada mata pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis.
Kata kunci: Metode Mind Mapping, pendekatan saintifik, hasil belajar
ABSTRACT
The purpose of this research is to improve the learning outcomes of students of class
X Marketing 2 SMK Negeri 1 Karanganyar on subjects Introduction to Business Economics
academic year 2014/2015 through the application of the Mind Mapping method with the
scientific approach. This type of research is a classroom action research. The subjects were
students of class X Marketing 2 SMK Negeri 1 Karanganyar in the school year 2014/2015
totaling 36 learners. Source data comes from teachers and learners. Data collection
techniques were used (a) observation, (b) interview, (c) documentation (d) test. Test the
validity of the data used triangulation techniques and sources. Analysis of the data is used
descriptive comparative statistical analysis. Research procedure includes the step (a)
planning, (b) measures, (c) observation, (d) reflection.
Based on the result of this research, in the first cycle learning outcomes of students
has increased as much as 1.55 (average value 74.64 pre-cycle and average value of the first
cycle 76.19) and the percentage of completeness increased 30.55% (percentage of pre-cycle
44.45% and 75% the first cycle). In the second cycle learning outcomes of students has
increased as much as 1.32 (the average value of the first cycle of 76.19 and the average value
of the second cycle 77.51) and the percentage of completeness increased 2.78% (the
percentage of first cycle and cycle 75% II 77.78%). The conclusions of this research is the
application of the Mind Mapping method with the scientific approach can improve the
learning outcomes of students of Class X Marketing 2 SMK Negeri 1 Karanganyar in the
school year 2014/2015 on subjects Introduction to Business Economics.
Keywords: Mind Mapping, scientific approach, learning outcomes
yaitu
PENDAHULUAN
Berbagai
upaya
meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah menjadi
dengan
menerapkan
metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan
hasil belajar yang dicapai peserta didik.
prioritas utama, salah satu upaya yang
Sekolah
Menengah
Kejuruan
dapat ditempuh dengan meningkatkan
(SMK) merupakan satuan pendidikan pada
kualitas proses pembelajaran. Peningkatan
jenjang
kualitas
dapat
memerlukan proses pembelajaran yang
dilakukan dengan meningkatkan potensi
berkualitas. SMK Negeri 1 Karanganyar
yang dimiliki guru sebagai salah satu
merupakan salah satu SMK favorit di
unsur dalam proses pembelajaran. Guru
karanganyar yang menerapkan kurikulum
yang melakukan
2013
proses
pembelajaran
proses
pembelajaran
pendidikan
dalam
menengah
kegiatan
yang
pembelajaran.
harus bisa mengajak peserta didik untuk
Seiring dengan diterapkannya kurikulum
mengikuti proses pembelajaran dengan
2013 yang menuntut peserta didik untuk
aktif. Salah satu cara yang dapat dilakukan
aktif dalam setiap proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi yang
telah
dilakukan
pada
saat
Praktik
belajar peserta didik dapat dilakukan
dengan
menerapkan
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK
Mapping.
Negeri 1 Karanganyar khususnya untuk
konsep baru dari cara mencatat yang
kelas X Pemasaran 2 pada mata pelajaran
ditemukan oleh Tony Buzan pada tahun
Pengantar Ekonomi Bisnis dinilai masih
1970 dengan tujuan untuk membantu
belum optimal, dilihat dari hasil belajar
memudahkan
peserta didik dalam mengikuti proses
membuat catatan. Cara ini membantu anak
pembelajaran. Peserta didik yang sudah
belajar
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
menyenangkan.
(KKM) sebesar 44,45% dan sebesar
Mind
Mind
metode
Mapping
peserta
secara
merupakan
didik
efektif,
dalam
efesien,
dan
Guru dapat menggunakan metode
55,55% peserta didik belum mencapai
Mind
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
menggunakan pendekatan saintifik dalam
telah ditentukan sebesar 75.
proses
Selama pelaksanaan pembelajaran
Mapping
disertai
pembelajaran
yang
dengan
dilakukan.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
peserta didik kurang termotivasi untuk
adalah
mengikuti pembelajaran karena kurangnya
dirancang sedemikian rupa agar peserta
kesempatan bagi peserta didik untuk aktif
didik secara aktif dapat mengonstruk
dalam mengikuti proses pembelajaran, hal
konsep, hukum
tersebut membuat peserta didik menjadi
tahapan-tahapan 5M, yaitu: mengamati,
cepat bosan dalam mengikuti proses
menanya,
pembelajaran. Peserta didik yang kurang
mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik
termotivasi
menjadi
bertujuan untuk memberikan pemahaman
semakin pasif mengikuti pembelajaran
kepada peserta didik dalam mengenal, dan
yang dapat mempengaruhi hasil belajar
memahami berbagai materi menggunakan
yang dicapai peserta didik.
pendekatan ilmiah, informasi bisa berasal
tentunya
akan
Menurut Popham dalam Hosnan
dari
proses
mana
pembelajaran
atau
mencoba,
saja,
yang
prinsip melalui
menalar
kapan
saja,
dan
tidak
(2014), proses pembelajaran yang efektif
bergantung pada informasi searah dari
sangat dipengaruhi oleh pemilihan dan
guru.
penggunaan metode pembelajaran yang
tepat,
untuk
dapat
Proses
pembelajaran
dengan
memaksimalkan
pendekatan saintifik berpusat pada peran
pembelajaran yang efektif. Salah satu cara
serta peserta didik selama mengikuti setiap
yang dapat ditempuh oleh guru Pengantar
kegiatan dalam proses pembelajaran. Peran
Ekonomi Bisnis untuk meningkatkan hasil
guru dalam proses pembelajaran dengan
pendekatan saintifik untuk mengarahkan
dan peserta didik dalam belajar, berpikir
peserta didik dalam mengikuti proses
maupun merencanakan kegiatannya sehari-
pembelajaran. Menurut Hosnan (2014),
hari. Anak dan peserta didik dapat
proses pembelajaran yang berpusat pada
menggunakan
peserta didik dapat memberi kesempatan
mencatat, meringkas, mengarang, berpikir
dan
analisis, berpikir kreatif, merencanakan
fasilitas
pengetahuan
membangun
sehingga
sendiri
mereka
dapat
(jadwal,
Mind
waktu,
bacaan,
kegiatan.),
memperoleh pemahaman yang mendalam,
artikel
peserta didik juga dapat meningkatkan
matematika atau sains.
“Mind
motivasi belajar peserta didik.
Berdasarkan
uraian
di
atas,
Peneliti akan melakukan penelitian dengan
"Penerapan
judul
Metode
Mind
mengurai
Menurut
sendiri kualitas dan dapat meningkatkan
Buzan
Mapping
yang
luar
biasa
(2010:
untuk
cerita
12),
sistem
perpustakaan
raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak
yang
untuk
Mapping
membantu
Belajar
soal
penyimpanan, penarikan data, dan akses
manusia
Hasil
untuk:
mengurai
adalah
Mapping dengan Pendekatan Saintifik
Meningkatkan
Mapping
menajubkan.”
mengatur
Mind
atau
Mata Pelajaran Pengantar Ekonomi
mengorganisasikan informasi yang kita
Bisnis di SMK Negeri 1 Karanganyar
pelajari atau pikirkan menjadi sesuatu
Tahun Ajaran 2014/2015."
yang sesuai dengan cara kerja alami otak
manusia. Mind Mapping yang dibuat oleh
KAJIAN PUSTAKA
peserta didik dapat bervariasi setiap hari,
Metode Mind Mapping
hal tersebut disebabkan karena setiap
Mind
Mapping
diciptakan
peserta didik memiliki peta pikir, memiliki
pertama kali oleh Tony Buzan dari Inggris,
emosi yang berbeda dan perasaan yang
seorang
otak,
dimiliki berbeda antara peserta didik satu
kreativitas dan revolusi pendidikan sejak
dengan peserta didik yang lain. Suasana
tahun 1970-an. Mind Mapping adalah hak
menyenangkan yang diperoleh peserta
merek dan hak cipta dari The Buzan
didik ketika berada di ruang kelas pada
Organisation, Ltd. Mind Mapping di
saat
Indonesia telah masuk sejak tahun 1980-an
mempengaruhi Mind Mapping peserta
dan
didik.
pakar
mencapai
pengembangan
puncaknya
di
dunia
proses
Tugas
pembelajaran
guru
dalam
akan
proses
pendidikan sejak berdirinya Buzan Center
pembelajaran adalah menciptakan suasana
Indonesia di tahun 2009. Mind Mapping
menyenangkan yang dapat mendukung
memberikan banyak manfaat bagi anak
kondisi belajar peserta didik terutama
dalam proses pembuatan Mind Mapping.
Menurut
Arianingtyas.
(2012)
Mind
dalam Mind Mapping memuat kata-kata
kunci
dalam
sebuah
topik.
Menurut
Mapping merupakan suatu teknik mencatat
DePorter dalam Windura (2013) langkah-
kreatif yang menggunakan kata, warna,
langkah teknis dalam membuat peta
garis,
pikiran (Mind Mapping) dapat terdiri dari:
simbol
serta
gambar
untuk
mengembangkan potensi kerja otak yang
a. Mulai dengan menuliskan topik pada
memudahkan seseorang dalam mengatur
bagian tengah halaman
dan mengingat segala bentuk informasi.
b. Buatlah cabang-cabangnya
Selain itu cara ini juga menenangkan,
c. Gunakan kata-kata kunci
menyenangkan dan kreatif.
d. Tambahkan
Menurut
Jones,
B.D.
(2012),
Mind Mapping memungkinkan peserta
simbol-simbol
dan
ilustrasi-ilustrasi untuk mendapatkan
ingatan yang lebih baik.
didik untuk membuat gambar visual untuk
e. Gunakan huruf kapital, tulis dan ketik
meningkatkan pembelajaran mereka dan
secara rapi dengan menggunakan huruf
dapat digunakan sebagai alat metakognitif
kapital.
yang
memungkinkan
mereka
untuk
membuat koneksi ke materi dalam cara
yang
berarti.
Lasmawan,
Menurut
dan
Darmayoga,
Marhaeni
(2013),
dibandingkan dengan penerapan metode
pembelajaran
konvensional,
metode
f. Tuliskan
gagasan-gagasan
penting
dengan huruf-huruf yang lebih besar
g. Hidupkan peta pikiran dengan hal-hak
yang menarik
h. Garis
bawahi
kata-kata
itu
dan
gunakan huruf tebal
pembelajaran menggunkaan metode Mind
i. Bersikap kreatif dan berani
Mapping
j. Gunakan bentuk-bentuk acak untuk
tampak
lebih
menekankan
keterlibatan peserta didik. Peserta didik
menjadi lebih aktif terlibat dalam proses
pembelajaran
dan
penilaian
untuk
pembuatan suatu keputusan.”
Menurut
DePorter
menunjukkan gagasan-gagasan.
k. Buatlah peta pikiran secara horizontal
agar dapat memperbesar ruang bagi
setiap gagasan.
dalam
Pendekatan Saintifik
Mind
Menururt Permendikbud (2013)
Mapping dapat membantu kita mengingat
proses pembelajaran pada Kurikulum 2013
perkataan
meningkatkan
untuk semua jenjang dilaksanakan dengan
pemahaman terhadap materi, membantu
menggunakan pendekatan saintifik yaitu
mengorganisasikan
dan
pendekatan pembelajaran yang berpusat
memberikan wawasan baru karena di
pada peserta didik yang memiliki kriteria
Kusmintayu
(2012),
dan
metode
bacaan,
materi,
pendekatan saintifik sebagai berikut: 1)
didik dapat secara aktif mengonstruk
Materi pembelajaran berbasis pada fakta
konsep, hukum
atau fenomena yang dapat dijelaskan
tahapan mengamati, merumuskan masalah,
dengan logika atau penalaran tertentu,
mengajukan
bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda,
data,
atau dongeng semata. 2) Penjelasan guru,
kesimpulan
respon peserta didik, dan interaksi edukatif
konsep yang telah diperoleh.
atau
hipotesis,
menganalisis
dan
prinsip melalui
mengumpulkan
data,
membuat
mengkomunikasikan
guru-peserta didik terbebas dari prasangka
Menururt Nurul dalam Marjan
yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau
(2014) pembelajaran dengan pendekatan
penalaran yang menyimpang dari alur
saintifik merupakan pembelajaran yang
berpikir
menggunakan
logis.
3)
Mendorong
dan
pendekatan
ilmiah
dan
menginspirasi peserta didik untuk berpikir
inkuiri. Selama penerapan pendekatan
secara kritis, analistis, dan tepat dalam
saintifik peserta didik berperan secara
mengidentifikasi, memahami materi yang
langsung baik secara individu maupun
dipelajarai, memecahkan masalah, dan
kelompok untuk menggali konsep dan
mengaplikasikan materi pembelajaran. 4)
prinsip selama kegiatan pembelajaran
Mendorong dan menginspirasi peserta
dilaksanakan.
didik mampu berpikir hipotetik dalam
penerapan
melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan
mengarahkan proses pembelajaran yang
satu sama lain dari materi pembelajaran. 5)
dilakukan peserta didik serta memberikan
Mendorong dan menginspirasi peserta
koreksi terhadap konsep dan prinsip yang
didik mampu memahami, menerapkan,
didapatkan peserta didiknya.
dan mengembangkan pola berpikir yang
Tugas
pendekatan
guru
selama
saintifik
Menurut Hosnan (2014) setiap
rasional dan objektif dalam merespon
pendekatan
materi pembelajaran. 6) Berbasis pada
dalam
konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
prinsip-prinsip, yang meliputi:
dipertanggungjawabkan. 7) Tujuan dari
a. Pembelajaran student center.
pembelajaran
b. Membentuk student self concept.
dirumuskan
secara
untuk
saintifik
proses
yang
diterapkan
pembelajaran
memiliki
sederhana dan jelas, namun menarik
c. Terhindar dari verbalisme.
sistem penyajiannya.
d. Pembelajaran memberikan kesempatan
Implementasi Kurikulum 2013
dalam pembelajaran dengan pendekatan
peserta didik untuk mengakomodasi
konsep, hukum, dan prinsip.
saintifik adalah proses pembelajaran yang
e. Pembelajaran mendorong peningkatan
dirancang sedemikian rupa agar peserta
kemampuan berpikir peserta didik.
f. Pembelajaran meningkatkan motivasi
peserta didik dan motivasi guru.
Setelah kegiatan mengamati,
guru memberikan kesempatan peserta
g. Memberikan kesempatan peserta didik
melatih kemampuan komunikasi.
didik untuk menanya mengenai apa
yang
h. Adanya validasi konsep, hukum, dan
sudah
membimbing
diamati.
Guru
perlu
peserta
didik
untuk
prinsip yang dikonstruksi peserta didik
mengajukan pertanyaan terkait hasil
dalam struktur kognitifnya.
pengamatan yang telah dilaksanakan,
Langkah-langkah
saintifik
pendekatan
Approach)
(Scientific
dalam
sehingga peserta didik memiliki rasa
ingin tahu mengenai materi yang
proses pembelajaran pada kurikulum 2013
dipelajarinya.
menurut
dapat
diberikan dapat digunakan sebagai
menggunakan
dasar untuk mencari informasi lebih
Daryanto
dilaksanakan
(2014)
dengan
Pertanyaan
yang
pendekatan ilmiah, meliputi:
lanjut dan beragam dari berbagai
a. Mengamati
sumber. Menurut Daryanto (2014),
Mengamati merupakan suatu
Guru
yang
efektif
mampu
langkah dalam pendekatan saintifik
menginspirasi
yang mengutamakan kebermaknaan
meningkatkan dan mengembangkan
proses
ranah
pembelajaran
(meaningfull
sikap,
peserta
didik
keterampilan,
untuk
dan
learning). Kegiatan mengamati dapat
pengetahuan peserta didiknya. Pada
dilakukan melalui kegiatan melihat,
saat guru bertanya, pada saat itu pula
menyimak, mendengar, dan membaca.
guru membimbing peserta didik untuk
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
belajar dengan baik. Ketika guru
melakukan
menjawab pertanyaan, ketika itu pula
melatih
kegiatan
untuk
guru mendorong peserta didik untuk
memperhatikan (melihat, membaca,
menjadi penyimak dan pembelajar
dan mendengar) yang terkait dengan
yang baik.
materi
kegiatan
peserta
mengamati,
yang
didik
dipelajari.
mengamati
Melalui
peserta
didik
c. Mencoba
Peserta didik dalam proses
dapat menemukan fakta bahwa ada
pembelajaran
hubungan antara objek yang diamati
percobaan agar dapat memperoleh
dengan
hasil belajar yang nyata atau otentik.
materi
pelajaran
disampaikan oleh guru.
b. Menanya
yang
Kegiatan
perlu
mencoba
pembelajaran
melakukan
dalam
digunakan
proses
untuk
mengembangkan berbagai ranah tujuan
belajar baik sikap, keterampilan dan
e. Mengkomunikasikan
pengetahuan. Aktivitas pembelajaran
Langkah
terakhir
dalam
yang nyata dalam kegiatan mencoba
penedekatan
ini yaitu: 1) menentukan tema atau
mengkomunikasikan atau menyajikan
topik sesuai dengan kompetensi dasar,
data yang dimiliki. Guru diharapkan
2) mempelajari cara penggunaan alat
memberi kesempatan peserta didik
dan bahan yang tersedia dan harus
untuk mengkomunikasikan apa yang
disediakan,
dasar
telah dipelajari peserta didik selama
hasil
mengikuti
teoritis
3)
yang
mempelajari
relevan
dari
saintifik
pembelajaran.
yaitu
Kegiatan
eksperimen sebelumnya, 4) melakukan
mengkomunikasikan ini dapat berupa
dan mengamati percobaan, 5) mencatat
menulis atau menceritakan apa yang
fenomena yang terjadi, menganalisis,
telah dikemukakan dalam kegiatan
dan menyajikan data, 6) menarik
mengamati, menanya, mencoba, dan
simpulan hasil percobaan, dan 7)
menalar.
membuat laporan dan menyampaikan
mengkomunikasikan
hasilnya.
peserta didik dapat mengembangkan
d. Mengolah data (menalar)
Kegiatan
sikap
mengolah
data
Melalui
jujur,
kemampuan
kegiatan
diharapkan
teliti,
toleransi,
berpikir
sistematis,
dalam proses pembelajaran adalah
berpendapat dengan singkat dan jelas,
memproses
dan
informasi
yang
sudah
dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan
mengumpulkan
atau
eksperimen dari kegiatan mengamati
dan
kegiatan
informasi.
Implementasi Metode Mind Mapping
Dengan Pendekatan Saintifik
Langkah yang digunakan dalam
dilakukan
model penelitian tindakan kelas ini model
untuk menemukan keterkaitan satu
spiral dari Kemmis dan Taggart dalam
data
lain,
Wiriaatmadja (2012), yaitu berbentuk
menemukan pola dari keterkaitan data
spiral dari siklus satu ke siklus yang
tersebut. Kegiatan mengolah data ini
berikutnya. Setiap siklus dalam model ini
diharapkan
meliputi langkah rencana (plan), tindakan
dengan
ini
kemampuan
berbahasa peserta didik.
mengumpulkan
Kegiatan
mengembangkan
data
dapat
yang
mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
(action),
kerja keras pada diri peserta didik.
refleksi (reflect). Langkah pada siklus
pengamatan
(observe),
dan
berikutnya adalah perencanaan yang sudah
direvisi (revised plan), tindakan (action),
pengamatan
(observe),
dan
refleksi
2) Guru mengulas materi yang telah
dipelajari
(reflect).
Penerapan metode Mind Mapping
sebelumnya
secara
singkat.
dalam
3) Guru menampilkan Mind Mapping
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat
yang telah dibuat kepada peserta
dilakukan sesuai prosedur sebagai berikut:
didik (bisa ditampilkan dengan
a. Tahap Perencanaan (plan)
power point).
dengan
pendekatan
saintifik
Kegiatan yang dilaksanakan
pada tahap ini, antara lain sebagai
4) peserta didik untuk mengamati
Mind Mapping yang ditampilkan.
5) Guru
berikut :
1) Peneliti
dan
kesempatan
menyusun
peserta didik untuk bertanya terkait
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
materi pelajaran yang ditampilkan
(RPP) menggunakan metode Mind
melalui Mind Mapping.
Mapping
guru
memberikan
dengan
pendekatan
saintifik.
dan
menyiapkan
bentuk-bentuk keperluan di dalam
pelaksanaan pembelajaran terkait
3) Menyiapkan instrumen penilaian
(kognitif, psikomotor, dan afektif).
4) Menyiapkan
peralatan
dokumentasi
untuk
pelaksanaan
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (action)
tahap
ini
dilakukan
melaksanakan
proses
pembelajaran sesuai dengan rencana
yang telah disusun guru dan peneliti.
Skenario dalam pembelajaran tersebut
sebagai berikut:
memberi
Mapping
yang
ditampilkan secara singkat.
7) Guru
memberikan
didik
mengenai
kesempatan
untuk
materi
bertanya
yang
belum
peserta
didik
dipahaminya.
8) Guru
membagi
menjadi 5-6 kelompok.
mencoba membuat Mind Mapping
sendiri dan membagi soal diskusi
kepada peserta didik.
10) Peserta
didik
berdo’a
dan
materi
menalar
diskusi secara berkelompok.
11) Guru
memberi
kesempatan
memberikan salam kepada peserta
didik.
penjelasan
9) Guru meminta peserta didik untuk
pembelajaran.
Pada
Mind
melalui
peserta
materi ajar.
1) Guru
memberikan
mengenai materi yang dipelajari
2) Menyususn
dengan
6) Guru
mengenai
diskusikan.
peserta
untuk
materi
didik
bertanya
yang
di
12) Guru meminta peserta didik untuk
guru mendiskusikan solusi mengenai
mengkomunikasikan hasil diskusi
kendala yang dihadapi, menentukan
kelompok kedepan kelas.
bagian mana yang perlu diperbaiki dan
13) Peserta didik diberikan kesempatan
untuk melakukan tanya jawab dan
guru
membantu
Hasil Belajar
mengarahkan
jalannya tanya jawab.
14) Setelah
bagian mana yang sudah sesuai target.
proses
Menurut Djamarah (2002) hasil
belajar merupakan serangkaian kegiatan
tanya
jawab
untuk
memperoleh
suatu
perubahan
kelompok selesai guru meminta
tingkah laku sebagai hasil dari berinteraksi
peserta didik untuk membuat Mind
dengan lingkungannya yang menyangkut
Mapping tentang materi yang telah
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
dipelajari dipertemuan tersebut.
Hasil belajar peserta didik pada hakikatnya
c. Tahap pengamatan (observe)
Tahap
adalah perubahan tingkah laku sebagai
pengamatan
ini
dilakukan dengan mengamati jalannya
hasil dari proses belajar yang mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
proses pembelajaran menggunakan
metode
Mind
Mapping
Ranah kognitif berkenaan dengan
dengan
hasil belajar yang terdiri dari enam aspek,
pendekatan
saintifik.
Peneliti
yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
mengamati
jalannya
proses
analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah
pembelajaran berjalan lancar atau
afektif berkenaan dengan sikap yang
mengalami
terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan,
kendala
pelaksanaannya.
mengamati
dalam
Peneliti
suasana
dan
juga
keadaan
partisipasi,
pembentukan
penilaian,
pola
organisasi
hidup.
dan
Ranah
kelas, apakah peserta didik semakin
psikomotor berkenaan dengan hasil belajar
aktif
keterampilan dan kemampuan bertindak.
atau
semakin
pasif
dalam
Hasil belajar yang dicapai peserta
mengikuti proses pembelajaran.
d. Tahap Refleksi (reflect)
didik dipengaruhi dua faktor utama, yakni
Tahap refleksi ini dilakukan
faktor lingkungan dan faktor yang datang
dengan menganalisis hasil pengamatan
dari
yang telah dilakukan bersama guru,
kemampuan yang dimilikinya. Slameto
sehingga
(2013) mengemukakan bahwa
diketahui
kendala
yang
peserta
didik
pribadi,
terutama
faktor-
dialami, tanggapan peserta didik dan
faktor yang mempengaruhi proses dan
suasana
hasil belajar digolongkan menjadi faktor
kelas
ketika
proses
pembelajaran berlangsung. Peneliti dan
internal dan faktor eksternal.
Menurut Burner dalam Djamarah
guru, yaitu dapat menggunakan bentuk tes
(2002) ada beberapa hal yang dapat
(tertulis, lisan, kinerja) maupun non tes
menyebabkan hasil belajar yang dicapai
(tugas paper, proyek, portofolio, dan
masih
sebagainya).
rendah,
pembelajaran
meliputi:
peserta
1)
didik
dalam
berusaha
Teknik
penilaian
digunakan oleh guru dapat dilakukan
sendiri untuk menemukan pemecahan
dengan penilaian sebagai berikut:
masalah,
a. Pemahaman konsep (kognitif)
sehingga
menghasilkan
yang
pengetahuan yang benar-benar bermakna,
Pemahaman konsep diartikan
2) Guru lebih mementingkan hasil dari
sebagai kemampuan untuk menyerap
pada proses pembelajaran, 3) Metode
arti dari materi yang dipelajari. Aspek
pembelajaran yang diterapkan oleh guru
pemahaman konsep dapat diukur guru
masih didominasi oleh metode ceramah,
melalui evaluasi yang dapat berupa tes
latihan dan penugasan mengerjakan soal
tertulis atau tes secara lisan. Tes
yang hanya bersifat pengetahuan saja.
tertulis dapat berupa soal pilihan
Evaluasi Hasil Belajar
ganda, isian, jawaban singkat, benar-
Melalui evaluasi hasil belajar
yang
telah
dilakukan
tersebut
salah, menjodohkan dan uraian. Tes
akan
lisan dapat berupa daftar pertanyaan
diperoleh informasi tentang hasil belajar
yang diberikan oleh guru secara lisan,
yang secara tidak langsung dapat dijadikan
sehingga peserta didik dapat merespon
sebagai indikator tentang baik buruknya
pertanyaan yang diberikan tersebut.
kualitas proses pembelajaran yang telah
b. Keterampilan proses (psikomotor)
dilaksanakan. Menurut Hosnan (2014), tes
Keterampilan proses menurut
hasil belajar adalah tes yang dipergunakan
Usman
untuk menilai hasil pelajaran yang telah
merupakan
diberikan oleh guru kepada peserta didik,
mengarah
atau oleh dosen kepada mahasiswa, dalam
kemampuan mental, fisik, dan sosial
jangka waktu tertentu. Menurut Slameto
mendasar yang dimiliki peserta didik
(2013),
adalah
sebagai penggerak kemampuan yang
sekelompok pertanyaan atau tugas yang
lebih tinggi dalam diri individu peserta
harus diselesaikan oleh peserta didik
didik.
dengan tujuan untuk mengukur kemajuan
keterampilan melalui penilaian kinerja,
belajar peserta didik.
yaitu penilaian yang menuntut peserta
tes
hasil
belajar
Ada beberapa bentuk penilaian
hasil belajar yang dapat dipergunakan
dalam
Guru
Susanto
(2013)
keterampilan
yang
kepada
menilai
pembangunan
kompetensi
didik untuk mendemonstrasikan suatu
kompetensi dengan menggunakan tes
data
praktik, proyek, dan portofolio.
deskripsi
c. Sikap peserta didik (afektif)
Menurut
Susanto
kecenderungan
sikap
untuk
tertentu
sekitarnya
analisis
data
Prosedur penelitian dilaksanakan dalam
merupakan
beberapa tahap, yaitu: tahap persiapan
melakukan
(plan),
terhadap
baik
komperatif,
analisis
dalam
sesuatu dengan cara, metode, pola, dan
teknik
teknik
kuantitatif, dan analisis data kualitatif.
Sardiman
(2013),
menggunakan
berupa
tindakan
(action),
observasi
(observe), dan refleksi (reflect).
dunia
individu
HASIL PENELITIAN
Guru
Penerapan metode Mind Mapping
melakukan penilaian kompetensi sikap
dengan pendekatan saintifik merupakan
melalui
diri,
penelitian tindakan kelas yang bertujuan
(peer
untuk meningkatkan hasil belajar peserta
evaluation) oleh peserta didik dan
didik kelas X Pemasaran 2 SMK Negeri 1
jurnal.
Karanganyar. Penelitian dibagi menjadi 2
maupun
penilaian
objek
tertentu.
observasi,
teman
penilaian
sejawat
siklus, pembelajaran yang dilaksanakan
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian ini dilaksanakan pada mata
pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis di
SMK Negeri 1 Karanganyar. Subjek
penelitian ini adalah peserta didik kelas X
Pemasaran 2 yang berjumlah 36 peserta
didik.
Pelaksanaan
penelitian
pertemuan pada setiap siklusnya dimulai
dari tanggal 21 April- 26 Mei 2015.
Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini dilakukan dengan observasi,
wawancara, dokumentasi dan tes. Sumber
data berasal dari guru dan peserta didik.
data
yang
Mind
diperoleh
menggunakan teknik triangulasi. Analisis
Mapping
saintifik.
dengan
Penerapan
pendekatan
metode
Mind
Mapping dengan pendekatan saintifik pada
mata pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis
dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik kelas X Pemasaran 2.
Sebelum penelitian dilaksanakan,
dibagi
menjadi 2 siklus yang terdiri dari 3
validitas
pada setiap siklus menggunakan metode
peneliti melakukan observasi pra tindakan
terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan
untuk mengetahui keadaaan nyata di kelas
X
Pemasaran
Karanganyar.
2
Hasil
SMK
Negeri
observasi
1
yang
diperoleh akan digunakan sebagai acuan
untuk menentukan tindakan yang akan
dilaksanakan dalam penelitian.
Berdasarkan pelaksanaan pada
pembelajaran siklus I dan siklus II dapat
diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil
Berdasarkan pada tabel 1 di atas
belajar peserta didik pada mata pelajaran
dapat dilihat perbandingan hasil belajar
Pengantar Ekonomi Bisnis. Pada siklus I
peserta didik X Pemasaran 2 sebelum dan
penerapan metode Mind Mapping dengan
setelah penerapan metode Mind Mapping
pendekatan
mencapai
dengan pendekatan saintifik pada mata
indikator keberhasilan penelitian yang
pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis. Pada
sudah ditentukan yaitu sebesar 75%. Pada
setiap siklus persentase peserta didik yang
siklus II penerapan metode Mind Mapping
dapat
dengan pendekatan saintifik juga dapat
Minimal (KKM) yang telah ditentukan
berhasil mencapai indikator keberhasilan
sebesar 75 selalu mengalami peningkatan.
dan mengalami peningkatan. Jadi pada
Mulai dari pra siklus persentase peserta
siklus I dan siklus II penelitan yang
didik
dilaksanakan sudah dikatakan berhasil
Ketuntasan
karena
44,45%. Pada siklus I persentase peserta
saintifik
sudah
sudah
mencapai
indikator
keberhasilan sebesar 75%.
mencapai
yang
didik
Kriteria
dapat
mencapai
Kriteria
(KKM)
sebesar
Minimal
yang
dapat
Ketuntasan
mencapai
Kriteria
Hasil belajar peserta didik kelas X
Ketuntasan Minimal (KKM) menjadi 75%.
Pemasaran 2 setelah penerapan metode
Pada siklus II persentase peserta didik
Mind
yang dapat mencapai Kriteria Ketuntasan
Mapping
dengan
pendekatan
saintifik mengalami peningkatan setiap
Minimal
siklusnya.
Persentase peningkatan peserta didik yang
Perbandingan
hasil
belajar
(KKM)
mecapai
menjadi
Kriteria
77,78%.
peserta didik kelas X Pemasaran 2 dapat
dapat
Ketuntasan
dilihat melalui tabel 4.5 berikut ini:
Minimal (KKM) dari pra siklus ke siklus I
mengalami peningkatan sebesar 30,55%.
Tabel 1. Perbandingan Hasil Belajar
Peserta Didik X Pemasaran 2
Pada siklus I ke siklus II persentase
peningkatan peserta didik yang mencapai
Persentase Siklus
Keterangan
Nilai Ratarata
Persentase
Tuntas
Persentase
Belum
tuntas
Pening
katan
Pra
Siklus
Siklus
I
Siklus
II
74,64
76,19
77,51
1,32
44,45%
75%
77,78%
2,78%
Kriteria
Ketuntasan
Minimal
sebesar
2,78%.
Persentase
peningkatan
hasil
belajar yang telah dicapai oleh peserta
didik pada setiap siklus penelitian selalu
55,55%
25%
22,22%
(Sumber: Data Perbandingan
Belajar diolah Peneliti, 2015)
-2,78%
Hasil
mengalami peningkatan. Pada siklus I
hasil
belajar
peserta
didik
kelas
X
Pemasaran 2 sudah mencapai indikator
keberhasilan penelitian yang ditentukan
sebesar 75%. Pada siklus II hasil belajar
Peningkatan hasil belajar dari pra
peserta didik mengalami peningkatan.
siklus
Peserta didik kelas X Pemasaran 2
sedangkan peningkatan hasil belajar dari
semakin banyak yang dapat mencapai
siklus I ke siklus II sebesar 2,78%. Pada
Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM)
siklus I penelitian sudah berhasil karena
yaitu sebesar 75, hal tersebut dapat dilihat
hasil belajar peserta didik sudah mencapai
pada gambar 1 berikut ini:
indikator keberhasilan penelitian yang
telah
siklus
I sebesar
ditentukan
30,55%,
sebelumnya
dan
mengalami peningkatan pada siklus II.
100%
75,00%
80%
60%
ke
Setelah
77,78%
pelaksanaan
pembelajaran
Pengantar Ekonomi Bisnis menggunakan
55,55%
44,45%
Tuntas
40%
25,00%
Belum
22,22%Tuntas
20%
metode Mind Mapping dengan pendekatan
saintifik
dapat
memberikan
manfaat
sebagai berikut:
1. Pembelajaran dilaksanakan terpusat
0%
Pra Siklus
Siklus I
pada peserta didik, guru tidak lagi
Siklus II
Gambar 1. Grafik Perbandingan Hasil
Belajar Peserta Didik
mendominasi kegiatan pembelajaran.
Peserta didik ikut aktif mengikuti
proses pembelajaran.
Pada
gambar
1
di
atas
2. Kegiatan diskusi dan presentasi yang
menunjukkan perbandingan peserta didik
dilaksanakan menumbuhkan kerjasama
yang sudah tuntas dengan peserta didik
dan keberanian bagi peserta didik.
yang belum tuntas dalam mengikuti proses
3. Peserta didik lebih termotivasi dalam
pembelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis
mengikuti pembelajaran, ditunjukkan
pada setiap siklus. Pada setiap siklus hasil
dengan peserta didik lebih antusias dan
belajar
mengalami
lebih percaya diri dalam pembelajaran.
peningkatan, hal tersebut ditunjukkan dari
4. Peserta didik lebih memahami materi,
semakin banyaknya peserta didik yang
karena peserta didik mencari dan
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
memahami
(KKM) setelah mengikuti pembelajaran
Mind Mapping yang telahdibuat.
peserta
didik
Pengantar Ekonomi Bisnis menggunakan
sendiri
materi
melalui
Berdasarkan pembahasan di atas,
metode Mind Mapping dengan pendekatan
dapat
saintifik.
metode
disimpulkan
bahwa
Mind
Mappping
penerapan
dengan
pendekatan saintifik dapat meningkatkan
hasil
belajar
peserta
didik
kelas
X
Mind
Mapping
dengan
pendekatan
Pemasaran 2 mata pelajaran Pengantar
saintifik dapat meningkatkan hasil belajar
Ekonomi Bisnis di
peserta didik kelas X Pemasaran 2 SMK
SMK Negeri 1
Karanganayr Tahun Ajaran 2014/2015.
Negeri 1 Karanganyar. Guru berperan
sebagai pengawas dan pembimbing peserta
didik
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil
analisis
selama
proses
pembelajaran
berlangsung. Pelaksanaan pembelajaran
Mind
Mapping
penelitian siklus I dan siklus II, dapat
menggunakan
dilihat bahwa pada siklus I persentase hasil
dengan pendekatan saintifik memberikan
belajar peserta didik sudah mencapai
kesempatan kepada peserta didik untuk
indikator keberhasilan penelitian yaitu
ikut
sebesar 75% atau sebanyak 27 peserta
pembelajaran melalui kegiatan mengamati,
didik dapat mencapai Kriteria Ketuntasan
menanya, mencoba, menganalisis, dan
Minimal (KKM). Pada siklus II persentase
mengkomunikasikan. Oleh karena itu,
hasil belajar peserta didik meningkat
penerapan metode Mind Mapping dengan
menjadi 77,78% atau sebanyak 28 peserta
pendekatan saintifik diharapkan dapat
didik
dipertimbangkan
dengan
persentase
peningkatan
aktif
metode
dalam
mengikuti
oleh
guru
proses
untuk
sebesar 2,78% (siklus I 75% dan siklus II
meningkatkan hasil belajar peserta didik di
77,78%). Jadi berdasarkan hasil penelitian
SMK Negeri I Karanganyar.
dapat
disimpulkan
bahwa
penerapan
metode Mind Mapping dengan pendekatan
saintifik dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas X Pemasaran 2 mata
pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis di
SMK Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran
2014/2015.
SARAN
Berdasarkan
hasil
penelitian,
maka peneliti dapat mengajukan saran
sebagai tindak lanjut terkait penelitian
yang
telah
dilaksanakan,
diantaranya
sebagai berikut:
1. Peserta didik harus selalu menjaga
motivasi belajarnya dalam mengikuti
IMPLIKASI
Pelaksanaan proses pembelajaran
Pengantar Ekonomi Bisnis menggunakan
metode Mind Mapping dengan pendekatan
saintifik dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas X Pemasaran 2 di SMK
Negeri 1 Karanganyar. Penerapan metode
proses pembelajaran.
2. Peserta didik tidak menjadikan guru
sebagai satu-satunya sumber informasi.
Peserta didik tidak hanya berpedoman
pada
buku
sekolah,
yang
telah
melainkan
diberikan
dapat
memanfaatkan referensi lain seperti
sharing
dengan
teman,
internet,
televisi, surat kabar, dan sebagainya.
3. Guru hendaknya menggunakan metode
dan pendekatan pembelajaran yang
lebih inovatif dan kreatif serta tidak
monoton sehingga dapat menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan.
4. Guru
hendaknya
membantu
mengarahkan peserta didik untuk aktif
dan lebih berani dalam mengikuti
proses pembelajaran
dengan lebih
sering memberi kesempatan peserta
didik untuk berpendapatan atapun
mendiskusikan materi yang dipelajari.
DAFTAR REFERENSI
Arianingtyas,
W.
2012.
Radiasi:
Penggunaan Mind Mapping Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Pada
Peserta
didik
MTs
Negeri
Purworejo. 1(1) 75-79.
Buzan, T. 2010. Buku Pintar Mind
Mapping. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Darmayoga, W. Lasmawan, W. Dan
Marhaeni.
2013.
E-Journal
Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan
Ganesha
Jurusan
Pendidikan
Dasar:
Pengaruh
Implementasi
Metode
Mind
Mapping Terhadap Hasil Belajar
Ips Ditinjau Dari Minat Peserta
didik Kelas Iv Sd Sathya Sai
Denpasar. 1 (3) 1-11.
Daryanto.
2014.
Pendekatan
Pembelajaran Saintifik Kurikulum
2013. Yogyakarta: Gava Media.
Djamarah, Saiful, B. 2002. Psikologi
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik
dan
Kontekstual
dalam
Pembelajaran Abad 21. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Jones, B.D. 2012. International Journal for
the Scholarship of Teaching and
Learning: The Effects of Mind
Mapping Activities on Students'
Motivation. 1(1) 1-23.
Kusmintayu N, Suwandi S., Anindyarini
A. 2012. Basastra Jurnal Penelitian
Bahasa, Sastra Indonesia Dan
Pengajarannya: Penerapan Metode
Mind
Mapping
Untuk
Meningkatkan
Keterampilan
Berbicara Pada Siswa Sekolah
Menengah Pertama. 1 (1) 206-218.
Marjan, J. 2014. E-Journal Program
Pascasarjana
Universitas
Pendidikan Ganesha Program Studi
IPA: Pengaruh Pembelajaran
Pendekatan Saintifik Terhadap
Hasil
Belajar
Biologi
dan
Keterampilan Proses Sains Peserta
didik MA Mu’allimat NW Pancor
Selong Kabupaten Lombok Timur
Nusa Tenggara Barat. 1(4) 1-12.
Permendikbud. 2013. Jurnal Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2013 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor
yang mempengaruhi. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Prendana Media Group.
Windura, S. 2013. 1St Mind Mapping:
Untuk Peserta didik, Guru &
Orang Tua. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI BISNIS
DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2014/2015
Dwi Safrudin
Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
dwisa92@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X
Pemasaran 2 SMK Negeri 1 Karanganyar pada mata pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis
tahun ajaran 2014/2015 melalui penerapan metode Mind Mapping dengan pendekatan
saintifik. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah
peserta didik kelas X Pemasaran 2 SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015
yang berjumlah 36 peserta didik. Sumber data berasal dari guru dan peserta didik. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu (a) observasi, (b) wawancara, (c) dokumentasi (d)
tes. Uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi teknik dan sumber. Analisis data
yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif komparatif. Prosedur penelitian meliputi
tahap (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) observasi, (d) refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian, pada siklus I hasil belajar peserta didik mengalami
peningkatan sebanyak 1,55 (nilai rata-rata pra siklus 74,64 dan nilai rata-rata siklus I 76,19)
dan persentase ketuntasan meningkat 30,55% (persentase pra siklus 44,45% dan siklus I
75%). Pada siklus II hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan sebanyak 1,32 (nilai
rata-rata siklus I 76,19 dan nilai rata-rata siklus II 77,51) dan presentase ketuntasan
meningkat 2,78% (persentase siklus I 75% dan siklus II 77,78%). Simpulan penelitian ini
adalah penerapan metode Mind Mapping dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik Kelas X Pemasaran 2 SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran
2014/2015 pada mata pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis.
Kata kunci: Metode Mind Mapping, pendekatan saintifik, hasil belajar
ABSTRACT
The purpose of this research is to improve the learning outcomes of students of class
X Marketing 2 SMK Negeri 1 Karanganyar on subjects Introduction to Business Economics
academic year 2014/2015 through the application of the Mind Mapping method with the
scientific approach. This type of research is a classroom action research. The subjects were
students of class X Marketing 2 SMK Negeri 1 Karanganyar in the school year 2014/2015
totaling 36 learners. Source data comes from teachers and learners. Data collection
techniques were used (a) observation, (b) interview, (c) documentation (d) test. Test the
validity of the data used triangulation techniques and sources. Analysis of the data is used
descriptive comparative statistical analysis. Research procedure includes the step (a)
planning, (b) measures, (c) observation, (d) reflection.
Based on the result of this research, in the first cycle learning outcomes of students
has increased as much as 1.55 (average value 74.64 pre-cycle and average value of the first
cycle 76.19) and the percentage of completeness increased 30.55% (percentage of pre-cycle
44.45% and 75% the first cycle). In the second cycle learning outcomes of students has
increased as much as 1.32 (the average value of the first cycle of 76.19 and the average value
of the second cycle 77.51) and the percentage of completeness increased 2.78% (the
percentage of first cycle and cycle 75% II 77.78%). The conclusions of this research is the
application of the Mind Mapping method with the scientific approach can improve the
learning outcomes of students of Class X Marketing 2 SMK Negeri 1 Karanganyar in the
school year 2014/2015 on subjects Introduction to Business Economics.
Keywords: Mind Mapping, scientific approach, learning outcomes
yaitu
PENDAHULUAN
Berbagai
upaya
meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah menjadi
dengan
menerapkan
metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan
hasil belajar yang dicapai peserta didik.
prioritas utama, salah satu upaya yang
Sekolah
Menengah
Kejuruan
dapat ditempuh dengan meningkatkan
(SMK) merupakan satuan pendidikan pada
kualitas proses pembelajaran. Peningkatan
jenjang
kualitas
dapat
memerlukan proses pembelajaran yang
dilakukan dengan meningkatkan potensi
berkualitas. SMK Negeri 1 Karanganyar
yang dimiliki guru sebagai salah satu
merupakan salah satu SMK favorit di
unsur dalam proses pembelajaran. Guru
karanganyar yang menerapkan kurikulum
yang melakukan
2013
proses
pembelajaran
proses
pembelajaran
pendidikan
dalam
menengah
kegiatan
yang
pembelajaran.
harus bisa mengajak peserta didik untuk
Seiring dengan diterapkannya kurikulum
mengikuti proses pembelajaran dengan
2013 yang menuntut peserta didik untuk
aktif. Salah satu cara yang dapat dilakukan
aktif dalam setiap proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi yang
telah
dilakukan
pada
saat
Praktik
belajar peserta didik dapat dilakukan
dengan
menerapkan
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK
Mapping.
Negeri 1 Karanganyar khususnya untuk
konsep baru dari cara mencatat yang
kelas X Pemasaran 2 pada mata pelajaran
ditemukan oleh Tony Buzan pada tahun
Pengantar Ekonomi Bisnis dinilai masih
1970 dengan tujuan untuk membantu
belum optimal, dilihat dari hasil belajar
memudahkan
peserta didik dalam mengikuti proses
membuat catatan. Cara ini membantu anak
pembelajaran. Peserta didik yang sudah
belajar
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
menyenangkan.
(KKM) sebesar 44,45% dan sebesar
Mind
Mind
metode
Mapping
peserta
secara
merupakan
didik
efektif,
dalam
efesien,
dan
Guru dapat menggunakan metode
55,55% peserta didik belum mencapai
Mind
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
menggunakan pendekatan saintifik dalam
telah ditentukan sebesar 75.
proses
Selama pelaksanaan pembelajaran
Mapping
disertai
pembelajaran
yang
dengan
dilakukan.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
peserta didik kurang termotivasi untuk
adalah
mengikuti pembelajaran karena kurangnya
dirancang sedemikian rupa agar peserta
kesempatan bagi peserta didik untuk aktif
didik secara aktif dapat mengonstruk
dalam mengikuti proses pembelajaran, hal
konsep, hukum
tersebut membuat peserta didik menjadi
tahapan-tahapan 5M, yaitu: mengamati,
cepat bosan dalam mengikuti proses
menanya,
pembelajaran. Peserta didik yang kurang
mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik
termotivasi
menjadi
bertujuan untuk memberikan pemahaman
semakin pasif mengikuti pembelajaran
kepada peserta didik dalam mengenal, dan
yang dapat mempengaruhi hasil belajar
memahami berbagai materi menggunakan
yang dicapai peserta didik.
pendekatan ilmiah, informasi bisa berasal
tentunya
akan
Menurut Popham dalam Hosnan
dari
proses
mana
pembelajaran
atau
mencoba,
saja,
yang
prinsip melalui
menalar
kapan
saja,
dan
tidak
(2014), proses pembelajaran yang efektif
bergantung pada informasi searah dari
sangat dipengaruhi oleh pemilihan dan
guru.
penggunaan metode pembelajaran yang
tepat,
untuk
dapat
Proses
pembelajaran
dengan
memaksimalkan
pendekatan saintifik berpusat pada peran
pembelajaran yang efektif. Salah satu cara
serta peserta didik selama mengikuti setiap
yang dapat ditempuh oleh guru Pengantar
kegiatan dalam proses pembelajaran. Peran
Ekonomi Bisnis untuk meningkatkan hasil
guru dalam proses pembelajaran dengan
pendekatan saintifik untuk mengarahkan
dan peserta didik dalam belajar, berpikir
peserta didik dalam mengikuti proses
maupun merencanakan kegiatannya sehari-
pembelajaran. Menurut Hosnan (2014),
hari. Anak dan peserta didik dapat
proses pembelajaran yang berpusat pada
menggunakan
peserta didik dapat memberi kesempatan
mencatat, meringkas, mengarang, berpikir
dan
analisis, berpikir kreatif, merencanakan
fasilitas
pengetahuan
membangun
sehingga
sendiri
mereka
dapat
(jadwal,
Mind
waktu,
bacaan,
kegiatan.),
memperoleh pemahaman yang mendalam,
artikel
peserta didik juga dapat meningkatkan
matematika atau sains.
“Mind
motivasi belajar peserta didik.
Berdasarkan
uraian
di
atas,
Peneliti akan melakukan penelitian dengan
"Penerapan
judul
Metode
Mind
mengurai
Menurut
sendiri kualitas dan dapat meningkatkan
Buzan
Mapping
yang
luar
biasa
(2010:
untuk
cerita
12),
sistem
perpustakaan
raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak
yang
untuk
Mapping
membantu
Belajar
soal
penyimpanan, penarikan data, dan akses
manusia
Hasil
untuk:
mengurai
adalah
Mapping dengan Pendekatan Saintifik
Meningkatkan
Mapping
menajubkan.”
mengatur
Mind
atau
Mata Pelajaran Pengantar Ekonomi
mengorganisasikan informasi yang kita
Bisnis di SMK Negeri 1 Karanganyar
pelajari atau pikirkan menjadi sesuatu
Tahun Ajaran 2014/2015."
yang sesuai dengan cara kerja alami otak
manusia. Mind Mapping yang dibuat oleh
KAJIAN PUSTAKA
peserta didik dapat bervariasi setiap hari,
Metode Mind Mapping
hal tersebut disebabkan karena setiap
Mind
Mapping
diciptakan
peserta didik memiliki peta pikir, memiliki
pertama kali oleh Tony Buzan dari Inggris,
emosi yang berbeda dan perasaan yang
seorang
otak,
dimiliki berbeda antara peserta didik satu
kreativitas dan revolusi pendidikan sejak
dengan peserta didik yang lain. Suasana
tahun 1970-an. Mind Mapping adalah hak
menyenangkan yang diperoleh peserta
merek dan hak cipta dari The Buzan
didik ketika berada di ruang kelas pada
Organisation, Ltd. Mind Mapping di
saat
Indonesia telah masuk sejak tahun 1980-an
mempengaruhi Mind Mapping peserta
dan
didik.
pakar
mencapai
pengembangan
puncaknya
di
dunia
proses
Tugas
pembelajaran
guru
dalam
akan
proses
pendidikan sejak berdirinya Buzan Center
pembelajaran adalah menciptakan suasana
Indonesia di tahun 2009. Mind Mapping
menyenangkan yang dapat mendukung
memberikan banyak manfaat bagi anak
kondisi belajar peserta didik terutama
dalam proses pembuatan Mind Mapping.
Menurut
Arianingtyas.
(2012)
Mind
dalam Mind Mapping memuat kata-kata
kunci
dalam
sebuah
topik.
Menurut
Mapping merupakan suatu teknik mencatat
DePorter dalam Windura (2013) langkah-
kreatif yang menggunakan kata, warna,
langkah teknis dalam membuat peta
garis,
pikiran (Mind Mapping) dapat terdiri dari:
simbol
serta
gambar
untuk
mengembangkan potensi kerja otak yang
a. Mulai dengan menuliskan topik pada
memudahkan seseorang dalam mengatur
bagian tengah halaman
dan mengingat segala bentuk informasi.
b. Buatlah cabang-cabangnya
Selain itu cara ini juga menenangkan,
c. Gunakan kata-kata kunci
menyenangkan dan kreatif.
d. Tambahkan
Menurut
Jones,
B.D.
(2012),
Mind Mapping memungkinkan peserta
simbol-simbol
dan
ilustrasi-ilustrasi untuk mendapatkan
ingatan yang lebih baik.
didik untuk membuat gambar visual untuk
e. Gunakan huruf kapital, tulis dan ketik
meningkatkan pembelajaran mereka dan
secara rapi dengan menggunakan huruf
dapat digunakan sebagai alat metakognitif
kapital.
yang
memungkinkan
mereka
untuk
membuat koneksi ke materi dalam cara
yang
berarti.
Lasmawan,
Menurut
dan
Darmayoga,
Marhaeni
(2013),
dibandingkan dengan penerapan metode
pembelajaran
konvensional,
metode
f. Tuliskan
gagasan-gagasan
penting
dengan huruf-huruf yang lebih besar
g. Hidupkan peta pikiran dengan hal-hak
yang menarik
h. Garis
bawahi
kata-kata
itu
dan
gunakan huruf tebal
pembelajaran menggunkaan metode Mind
i. Bersikap kreatif dan berani
Mapping
j. Gunakan bentuk-bentuk acak untuk
tampak
lebih
menekankan
keterlibatan peserta didik. Peserta didik
menjadi lebih aktif terlibat dalam proses
pembelajaran
dan
penilaian
untuk
pembuatan suatu keputusan.”
Menurut
DePorter
menunjukkan gagasan-gagasan.
k. Buatlah peta pikiran secara horizontal
agar dapat memperbesar ruang bagi
setiap gagasan.
dalam
Pendekatan Saintifik
Mind
Menururt Permendikbud (2013)
Mapping dapat membantu kita mengingat
proses pembelajaran pada Kurikulum 2013
perkataan
meningkatkan
untuk semua jenjang dilaksanakan dengan
pemahaman terhadap materi, membantu
menggunakan pendekatan saintifik yaitu
mengorganisasikan
dan
pendekatan pembelajaran yang berpusat
memberikan wawasan baru karena di
pada peserta didik yang memiliki kriteria
Kusmintayu
(2012),
dan
metode
bacaan,
materi,
pendekatan saintifik sebagai berikut: 1)
didik dapat secara aktif mengonstruk
Materi pembelajaran berbasis pada fakta
konsep, hukum
atau fenomena yang dapat dijelaskan
tahapan mengamati, merumuskan masalah,
dengan logika atau penalaran tertentu,
mengajukan
bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda,
data,
atau dongeng semata. 2) Penjelasan guru,
kesimpulan
respon peserta didik, dan interaksi edukatif
konsep yang telah diperoleh.
atau
hipotesis,
menganalisis
dan
prinsip melalui
mengumpulkan
data,
membuat
mengkomunikasikan
guru-peserta didik terbebas dari prasangka
Menururt Nurul dalam Marjan
yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau
(2014) pembelajaran dengan pendekatan
penalaran yang menyimpang dari alur
saintifik merupakan pembelajaran yang
berpikir
menggunakan
logis.
3)
Mendorong
dan
pendekatan
ilmiah
dan
menginspirasi peserta didik untuk berpikir
inkuiri. Selama penerapan pendekatan
secara kritis, analistis, dan tepat dalam
saintifik peserta didik berperan secara
mengidentifikasi, memahami materi yang
langsung baik secara individu maupun
dipelajarai, memecahkan masalah, dan
kelompok untuk menggali konsep dan
mengaplikasikan materi pembelajaran. 4)
prinsip selama kegiatan pembelajaran
Mendorong dan menginspirasi peserta
dilaksanakan.
didik mampu berpikir hipotetik dalam
penerapan
melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan
mengarahkan proses pembelajaran yang
satu sama lain dari materi pembelajaran. 5)
dilakukan peserta didik serta memberikan
Mendorong dan menginspirasi peserta
koreksi terhadap konsep dan prinsip yang
didik mampu memahami, menerapkan,
didapatkan peserta didiknya.
dan mengembangkan pola berpikir yang
Tugas
pendekatan
guru
selama
saintifik
Menurut Hosnan (2014) setiap
rasional dan objektif dalam merespon
pendekatan
materi pembelajaran. 6) Berbasis pada
dalam
konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
prinsip-prinsip, yang meliputi:
dipertanggungjawabkan. 7) Tujuan dari
a. Pembelajaran student center.
pembelajaran
b. Membentuk student self concept.
dirumuskan
secara
untuk
saintifik
proses
yang
diterapkan
pembelajaran
memiliki
sederhana dan jelas, namun menarik
c. Terhindar dari verbalisme.
sistem penyajiannya.
d. Pembelajaran memberikan kesempatan
Implementasi Kurikulum 2013
dalam pembelajaran dengan pendekatan
peserta didik untuk mengakomodasi
konsep, hukum, dan prinsip.
saintifik adalah proses pembelajaran yang
e. Pembelajaran mendorong peningkatan
dirancang sedemikian rupa agar peserta
kemampuan berpikir peserta didik.
f. Pembelajaran meningkatkan motivasi
peserta didik dan motivasi guru.
Setelah kegiatan mengamati,
guru memberikan kesempatan peserta
g. Memberikan kesempatan peserta didik
melatih kemampuan komunikasi.
didik untuk menanya mengenai apa
yang
h. Adanya validasi konsep, hukum, dan
sudah
membimbing
diamati.
Guru
perlu
peserta
didik
untuk
prinsip yang dikonstruksi peserta didik
mengajukan pertanyaan terkait hasil
dalam struktur kognitifnya.
pengamatan yang telah dilaksanakan,
Langkah-langkah
saintifik
pendekatan
Approach)
(Scientific
dalam
sehingga peserta didik memiliki rasa
ingin tahu mengenai materi yang
proses pembelajaran pada kurikulum 2013
dipelajarinya.
menurut
dapat
diberikan dapat digunakan sebagai
menggunakan
dasar untuk mencari informasi lebih
Daryanto
dilaksanakan
(2014)
dengan
Pertanyaan
yang
pendekatan ilmiah, meliputi:
lanjut dan beragam dari berbagai
a. Mengamati
sumber. Menurut Daryanto (2014),
Mengamati merupakan suatu
Guru
yang
efektif
mampu
langkah dalam pendekatan saintifik
menginspirasi
yang mengutamakan kebermaknaan
meningkatkan dan mengembangkan
proses
ranah
pembelajaran
(meaningfull
sikap,
peserta
didik
keterampilan,
untuk
dan
learning). Kegiatan mengamati dapat
pengetahuan peserta didiknya. Pada
dilakukan melalui kegiatan melihat,
saat guru bertanya, pada saat itu pula
menyimak, mendengar, dan membaca.
guru membimbing peserta didik untuk
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
belajar dengan baik. Ketika guru
melakukan
menjawab pertanyaan, ketika itu pula
melatih
kegiatan
untuk
guru mendorong peserta didik untuk
memperhatikan (melihat, membaca,
menjadi penyimak dan pembelajar
dan mendengar) yang terkait dengan
yang baik.
materi
kegiatan
peserta
mengamati,
yang
didik
dipelajari.
mengamati
Melalui
peserta
didik
c. Mencoba
Peserta didik dalam proses
dapat menemukan fakta bahwa ada
pembelajaran
hubungan antara objek yang diamati
percobaan agar dapat memperoleh
dengan
hasil belajar yang nyata atau otentik.
materi
pelajaran
disampaikan oleh guru.
b. Menanya
yang
Kegiatan
perlu
mencoba
pembelajaran
melakukan
dalam
digunakan
proses
untuk
mengembangkan berbagai ranah tujuan
belajar baik sikap, keterampilan dan
e. Mengkomunikasikan
pengetahuan. Aktivitas pembelajaran
Langkah
terakhir
dalam
yang nyata dalam kegiatan mencoba
penedekatan
ini yaitu: 1) menentukan tema atau
mengkomunikasikan atau menyajikan
topik sesuai dengan kompetensi dasar,
data yang dimiliki. Guru diharapkan
2) mempelajari cara penggunaan alat
memberi kesempatan peserta didik
dan bahan yang tersedia dan harus
untuk mengkomunikasikan apa yang
disediakan,
dasar
telah dipelajari peserta didik selama
hasil
mengikuti
teoritis
3)
yang
mempelajari
relevan
dari
saintifik
pembelajaran.
yaitu
Kegiatan
eksperimen sebelumnya, 4) melakukan
mengkomunikasikan ini dapat berupa
dan mengamati percobaan, 5) mencatat
menulis atau menceritakan apa yang
fenomena yang terjadi, menganalisis,
telah dikemukakan dalam kegiatan
dan menyajikan data, 6) menarik
mengamati, menanya, mencoba, dan
simpulan hasil percobaan, dan 7)
menalar.
membuat laporan dan menyampaikan
mengkomunikasikan
hasilnya.
peserta didik dapat mengembangkan
d. Mengolah data (menalar)
Kegiatan
sikap
mengolah
data
Melalui
jujur,
kemampuan
kegiatan
diharapkan
teliti,
toleransi,
berpikir
sistematis,
dalam proses pembelajaran adalah
berpendapat dengan singkat dan jelas,
memproses
dan
informasi
yang
sudah
dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan
mengumpulkan
atau
eksperimen dari kegiatan mengamati
dan
kegiatan
informasi.
Implementasi Metode Mind Mapping
Dengan Pendekatan Saintifik
Langkah yang digunakan dalam
dilakukan
model penelitian tindakan kelas ini model
untuk menemukan keterkaitan satu
spiral dari Kemmis dan Taggart dalam
data
lain,
Wiriaatmadja (2012), yaitu berbentuk
menemukan pola dari keterkaitan data
spiral dari siklus satu ke siklus yang
tersebut. Kegiatan mengolah data ini
berikutnya. Setiap siklus dalam model ini
diharapkan
meliputi langkah rencana (plan), tindakan
dengan
ini
kemampuan
berbahasa peserta didik.
mengumpulkan
Kegiatan
mengembangkan
data
dapat
yang
mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
(action),
kerja keras pada diri peserta didik.
refleksi (reflect). Langkah pada siklus
pengamatan
(observe),
dan
berikutnya adalah perencanaan yang sudah
direvisi (revised plan), tindakan (action),
pengamatan
(observe),
dan
refleksi
2) Guru mengulas materi yang telah
dipelajari
(reflect).
Penerapan metode Mind Mapping
sebelumnya
secara
singkat.
dalam
3) Guru menampilkan Mind Mapping
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat
yang telah dibuat kepada peserta
dilakukan sesuai prosedur sebagai berikut:
didik (bisa ditampilkan dengan
a. Tahap Perencanaan (plan)
power point).
dengan
pendekatan
saintifik
Kegiatan yang dilaksanakan
pada tahap ini, antara lain sebagai
4) peserta didik untuk mengamati
Mind Mapping yang ditampilkan.
5) Guru
berikut :
1) Peneliti
dan
kesempatan
menyusun
peserta didik untuk bertanya terkait
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
materi pelajaran yang ditampilkan
(RPP) menggunakan metode Mind
melalui Mind Mapping.
Mapping
guru
memberikan
dengan
pendekatan
saintifik.
dan
menyiapkan
bentuk-bentuk keperluan di dalam
pelaksanaan pembelajaran terkait
3) Menyiapkan instrumen penilaian
(kognitif, psikomotor, dan afektif).
4) Menyiapkan
peralatan
dokumentasi
untuk
pelaksanaan
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (action)
tahap
ini
dilakukan
melaksanakan
proses
pembelajaran sesuai dengan rencana
yang telah disusun guru dan peneliti.
Skenario dalam pembelajaran tersebut
sebagai berikut:
memberi
Mapping
yang
ditampilkan secara singkat.
7) Guru
memberikan
didik
mengenai
kesempatan
untuk
materi
bertanya
yang
belum
peserta
didik
dipahaminya.
8) Guru
membagi
menjadi 5-6 kelompok.
mencoba membuat Mind Mapping
sendiri dan membagi soal diskusi
kepada peserta didik.
10) Peserta
didik
berdo’a
dan
materi
menalar
diskusi secara berkelompok.
11) Guru
memberi
kesempatan
memberikan salam kepada peserta
didik.
penjelasan
9) Guru meminta peserta didik untuk
pembelajaran.
Pada
Mind
melalui
peserta
materi ajar.
1) Guru
memberikan
mengenai materi yang dipelajari
2) Menyususn
dengan
6) Guru
mengenai
diskusikan.
peserta
untuk
materi
didik
bertanya
yang
di
12) Guru meminta peserta didik untuk
guru mendiskusikan solusi mengenai
mengkomunikasikan hasil diskusi
kendala yang dihadapi, menentukan
kelompok kedepan kelas.
bagian mana yang perlu diperbaiki dan
13) Peserta didik diberikan kesempatan
untuk melakukan tanya jawab dan
guru
membantu
Hasil Belajar
mengarahkan
jalannya tanya jawab.
14) Setelah
bagian mana yang sudah sesuai target.
proses
Menurut Djamarah (2002) hasil
belajar merupakan serangkaian kegiatan
tanya
jawab
untuk
memperoleh
suatu
perubahan
kelompok selesai guru meminta
tingkah laku sebagai hasil dari berinteraksi
peserta didik untuk membuat Mind
dengan lingkungannya yang menyangkut
Mapping tentang materi yang telah
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
dipelajari dipertemuan tersebut.
Hasil belajar peserta didik pada hakikatnya
c. Tahap pengamatan (observe)
Tahap
adalah perubahan tingkah laku sebagai
pengamatan
ini
dilakukan dengan mengamati jalannya
hasil dari proses belajar yang mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
proses pembelajaran menggunakan
metode
Mind
Mapping
Ranah kognitif berkenaan dengan
dengan
hasil belajar yang terdiri dari enam aspek,
pendekatan
saintifik.
Peneliti
yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
mengamati
jalannya
proses
analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah
pembelajaran berjalan lancar atau
afektif berkenaan dengan sikap yang
mengalami
terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan,
kendala
pelaksanaannya.
mengamati
dalam
Peneliti
suasana
dan
juga
keadaan
partisipasi,
pembentukan
penilaian,
pola
organisasi
hidup.
dan
Ranah
kelas, apakah peserta didik semakin
psikomotor berkenaan dengan hasil belajar
aktif
keterampilan dan kemampuan bertindak.
atau
semakin
pasif
dalam
Hasil belajar yang dicapai peserta
mengikuti proses pembelajaran.
d. Tahap Refleksi (reflect)
didik dipengaruhi dua faktor utama, yakni
Tahap refleksi ini dilakukan
faktor lingkungan dan faktor yang datang
dengan menganalisis hasil pengamatan
dari
yang telah dilakukan bersama guru,
kemampuan yang dimilikinya. Slameto
sehingga
(2013) mengemukakan bahwa
diketahui
kendala
yang
peserta
didik
pribadi,
terutama
faktor-
dialami, tanggapan peserta didik dan
faktor yang mempengaruhi proses dan
suasana
hasil belajar digolongkan menjadi faktor
kelas
ketika
proses
pembelajaran berlangsung. Peneliti dan
internal dan faktor eksternal.
Menurut Burner dalam Djamarah
guru, yaitu dapat menggunakan bentuk tes
(2002) ada beberapa hal yang dapat
(tertulis, lisan, kinerja) maupun non tes
menyebabkan hasil belajar yang dicapai
(tugas paper, proyek, portofolio, dan
masih
sebagainya).
rendah,
pembelajaran
meliputi:
peserta
1)
didik
dalam
berusaha
Teknik
penilaian
digunakan oleh guru dapat dilakukan
sendiri untuk menemukan pemecahan
dengan penilaian sebagai berikut:
masalah,
a. Pemahaman konsep (kognitif)
sehingga
menghasilkan
yang
pengetahuan yang benar-benar bermakna,
Pemahaman konsep diartikan
2) Guru lebih mementingkan hasil dari
sebagai kemampuan untuk menyerap
pada proses pembelajaran, 3) Metode
arti dari materi yang dipelajari. Aspek
pembelajaran yang diterapkan oleh guru
pemahaman konsep dapat diukur guru
masih didominasi oleh metode ceramah,
melalui evaluasi yang dapat berupa tes
latihan dan penugasan mengerjakan soal
tertulis atau tes secara lisan. Tes
yang hanya bersifat pengetahuan saja.
tertulis dapat berupa soal pilihan
Evaluasi Hasil Belajar
ganda, isian, jawaban singkat, benar-
Melalui evaluasi hasil belajar
yang
telah
dilakukan
tersebut
salah, menjodohkan dan uraian. Tes
akan
lisan dapat berupa daftar pertanyaan
diperoleh informasi tentang hasil belajar
yang diberikan oleh guru secara lisan,
yang secara tidak langsung dapat dijadikan
sehingga peserta didik dapat merespon
sebagai indikator tentang baik buruknya
pertanyaan yang diberikan tersebut.
kualitas proses pembelajaran yang telah
b. Keterampilan proses (psikomotor)
dilaksanakan. Menurut Hosnan (2014), tes
Keterampilan proses menurut
hasil belajar adalah tes yang dipergunakan
Usman
untuk menilai hasil pelajaran yang telah
merupakan
diberikan oleh guru kepada peserta didik,
mengarah
atau oleh dosen kepada mahasiswa, dalam
kemampuan mental, fisik, dan sosial
jangka waktu tertentu. Menurut Slameto
mendasar yang dimiliki peserta didik
(2013),
adalah
sebagai penggerak kemampuan yang
sekelompok pertanyaan atau tugas yang
lebih tinggi dalam diri individu peserta
harus diselesaikan oleh peserta didik
didik.
dengan tujuan untuk mengukur kemajuan
keterampilan melalui penilaian kinerja,
belajar peserta didik.
yaitu penilaian yang menuntut peserta
tes
hasil
belajar
Ada beberapa bentuk penilaian
hasil belajar yang dapat dipergunakan
dalam
Guru
Susanto
(2013)
keterampilan
yang
kepada
menilai
pembangunan
kompetensi
didik untuk mendemonstrasikan suatu
kompetensi dengan menggunakan tes
data
praktik, proyek, dan portofolio.
deskripsi
c. Sikap peserta didik (afektif)
Menurut
Susanto
kecenderungan
sikap
untuk
tertentu
sekitarnya
analisis
data
Prosedur penelitian dilaksanakan dalam
merupakan
beberapa tahap, yaitu: tahap persiapan
melakukan
(plan),
terhadap
baik
komperatif,
analisis
dalam
sesuatu dengan cara, metode, pola, dan
teknik
teknik
kuantitatif, dan analisis data kualitatif.
Sardiman
(2013),
menggunakan
berupa
tindakan
(action),
observasi
(observe), dan refleksi (reflect).
dunia
individu
HASIL PENELITIAN
Guru
Penerapan metode Mind Mapping
melakukan penilaian kompetensi sikap
dengan pendekatan saintifik merupakan
melalui
diri,
penelitian tindakan kelas yang bertujuan
(peer
untuk meningkatkan hasil belajar peserta
evaluation) oleh peserta didik dan
didik kelas X Pemasaran 2 SMK Negeri 1
jurnal.
Karanganyar. Penelitian dibagi menjadi 2
maupun
penilaian
objek
tertentu.
observasi,
teman
penilaian
sejawat
siklus, pembelajaran yang dilaksanakan
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian ini dilaksanakan pada mata
pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis di
SMK Negeri 1 Karanganyar. Subjek
penelitian ini adalah peserta didik kelas X
Pemasaran 2 yang berjumlah 36 peserta
didik.
Pelaksanaan
penelitian
pertemuan pada setiap siklusnya dimulai
dari tanggal 21 April- 26 Mei 2015.
Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini dilakukan dengan observasi,
wawancara, dokumentasi dan tes. Sumber
data berasal dari guru dan peserta didik.
data
yang
Mind
diperoleh
menggunakan teknik triangulasi. Analisis
Mapping
saintifik.
dengan
Penerapan
pendekatan
metode
Mind
Mapping dengan pendekatan saintifik pada
mata pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis
dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik kelas X Pemasaran 2.
Sebelum penelitian dilaksanakan,
dibagi
menjadi 2 siklus yang terdiri dari 3
validitas
pada setiap siklus menggunakan metode
peneliti melakukan observasi pra tindakan
terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan
untuk mengetahui keadaaan nyata di kelas
X
Pemasaran
Karanganyar.
2
Hasil
SMK
Negeri
observasi
1
yang
diperoleh akan digunakan sebagai acuan
untuk menentukan tindakan yang akan
dilaksanakan dalam penelitian.
Berdasarkan pelaksanaan pada
pembelajaran siklus I dan siklus II dapat
diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil
Berdasarkan pada tabel 1 di atas
belajar peserta didik pada mata pelajaran
dapat dilihat perbandingan hasil belajar
Pengantar Ekonomi Bisnis. Pada siklus I
peserta didik X Pemasaran 2 sebelum dan
penerapan metode Mind Mapping dengan
setelah penerapan metode Mind Mapping
pendekatan
mencapai
dengan pendekatan saintifik pada mata
indikator keberhasilan penelitian yang
pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis. Pada
sudah ditentukan yaitu sebesar 75%. Pada
setiap siklus persentase peserta didik yang
siklus II penerapan metode Mind Mapping
dapat
dengan pendekatan saintifik juga dapat
Minimal (KKM) yang telah ditentukan
berhasil mencapai indikator keberhasilan
sebesar 75 selalu mengalami peningkatan.
dan mengalami peningkatan. Jadi pada
Mulai dari pra siklus persentase peserta
siklus I dan siklus II penelitan yang
didik
dilaksanakan sudah dikatakan berhasil
Ketuntasan
karena
44,45%. Pada siklus I persentase peserta
saintifik
sudah
sudah
mencapai
indikator
keberhasilan sebesar 75%.
mencapai
yang
didik
Kriteria
dapat
mencapai
Kriteria
(KKM)
sebesar
Minimal
yang
dapat
Ketuntasan
mencapai
Kriteria
Hasil belajar peserta didik kelas X
Ketuntasan Minimal (KKM) menjadi 75%.
Pemasaran 2 setelah penerapan metode
Pada siklus II persentase peserta didik
Mind
yang dapat mencapai Kriteria Ketuntasan
Mapping
dengan
pendekatan
saintifik mengalami peningkatan setiap
Minimal
siklusnya.
Persentase peningkatan peserta didik yang
Perbandingan
hasil
belajar
(KKM)
mecapai
menjadi
Kriteria
77,78%.
peserta didik kelas X Pemasaran 2 dapat
dapat
Ketuntasan
dilihat melalui tabel 4.5 berikut ini:
Minimal (KKM) dari pra siklus ke siklus I
mengalami peningkatan sebesar 30,55%.
Tabel 1. Perbandingan Hasil Belajar
Peserta Didik X Pemasaran 2
Pada siklus I ke siklus II persentase
peningkatan peserta didik yang mencapai
Persentase Siklus
Keterangan
Nilai Ratarata
Persentase
Tuntas
Persentase
Belum
tuntas
Pening
katan
Pra
Siklus
Siklus
I
Siklus
II
74,64
76,19
77,51
1,32
44,45%
75%
77,78%
2,78%
Kriteria
Ketuntasan
Minimal
sebesar
2,78%.
Persentase
peningkatan
hasil
belajar yang telah dicapai oleh peserta
didik pada setiap siklus penelitian selalu
55,55%
25%
22,22%
(Sumber: Data Perbandingan
Belajar diolah Peneliti, 2015)
-2,78%
Hasil
mengalami peningkatan. Pada siklus I
hasil
belajar
peserta
didik
kelas
X
Pemasaran 2 sudah mencapai indikator
keberhasilan penelitian yang ditentukan
sebesar 75%. Pada siklus II hasil belajar
Peningkatan hasil belajar dari pra
peserta didik mengalami peningkatan.
siklus
Peserta didik kelas X Pemasaran 2
sedangkan peningkatan hasil belajar dari
semakin banyak yang dapat mencapai
siklus I ke siklus II sebesar 2,78%. Pada
Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM)
siklus I penelitian sudah berhasil karena
yaitu sebesar 75, hal tersebut dapat dilihat
hasil belajar peserta didik sudah mencapai
pada gambar 1 berikut ini:
indikator keberhasilan penelitian yang
telah
siklus
I sebesar
ditentukan
30,55%,
sebelumnya
dan
mengalami peningkatan pada siklus II.
100%
75,00%
80%
60%
ke
Setelah
77,78%
pelaksanaan
pembelajaran
Pengantar Ekonomi Bisnis menggunakan
55,55%
44,45%
Tuntas
40%
25,00%
Belum
22,22%Tuntas
20%
metode Mind Mapping dengan pendekatan
saintifik
dapat
memberikan
manfaat
sebagai berikut:
1. Pembelajaran dilaksanakan terpusat
0%
Pra Siklus
Siklus I
pada peserta didik, guru tidak lagi
Siklus II
Gambar 1. Grafik Perbandingan Hasil
Belajar Peserta Didik
mendominasi kegiatan pembelajaran.
Peserta didik ikut aktif mengikuti
proses pembelajaran.
Pada
gambar
1
di
atas
2. Kegiatan diskusi dan presentasi yang
menunjukkan perbandingan peserta didik
dilaksanakan menumbuhkan kerjasama
yang sudah tuntas dengan peserta didik
dan keberanian bagi peserta didik.
yang belum tuntas dalam mengikuti proses
3. Peserta didik lebih termotivasi dalam
pembelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis
mengikuti pembelajaran, ditunjukkan
pada setiap siklus. Pada setiap siklus hasil
dengan peserta didik lebih antusias dan
belajar
mengalami
lebih percaya diri dalam pembelajaran.
peningkatan, hal tersebut ditunjukkan dari
4. Peserta didik lebih memahami materi,
semakin banyaknya peserta didik yang
karena peserta didik mencari dan
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
memahami
(KKM) setelah mengikuti pembelajaran
Mind Mapping yang telahdibuat.
peserta
didik
Pengantar Ekonomi Bisnis menggunakan
sendiri
materi
melalui
Berdasarkan pembahasan di atas,
metode Mind Mapping dengan pendekatan
dapat
saintifik.
metode
disimpulkan
bahwa
Mind
Mappping
penerapan
dengan
pendekatan saintifik dapat meningkatkan
hasil
belajar
peserta
didik
kelas
X
Mind
Mapping
dengan
pendekatan
Pemasaran 2 mata pelajaran Pengantar
saintifik dapat meningkatkan hasil belajar
Ekonomi Bisnis di
peserta didik kelas X Pemasaran 2 SMK
SMK Negeri 1
Karanganayr Tahun Ajaran 2014/2015.
Negeri 1 Karanganyar. Guru berperan
sebagai pengawas dan pembimbing peserta
didik
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil
analisis
selama
proses
pembelajaran
berlangsung. Pelaksanaan pembelajaran
Mind
Mapping
penelitian siklus I dan siklus II, dapat
menggunakan
dilihat bahwa pada siklus I persentase hasil
dengan pendekatan saintifik memberikan
belajar peserta didik sudah mencapai
kesempatan kepada peserta didik untuk
indikator keberhasilan penelitian yaitu
ikut
sebesar 75% atau sebanyak 27 peserta
pembelajaran melalui kegiatan mengamati,
didik dapat mencapai Kriteria Ketuntasan
menanya, mencoba, menganalisis, dan
Minimal (KKM). Pada siklus II persentase
mengkomunikasikan. Oleh karena itu,
hasil belajar peserta didik meningkat
penerapan metode Mind Mapping dengan
menjadi 77,78% atau sebanyak 28 peserta
pendekatan saintifik diharapkan dapat
didik
dipertimbangkan
dengan
persentase
peningkatan
aktif
metode
dalam
mengikuti
oleh
guru
proses
untuk
sebesar 2,78% (siklus I 75% dan siklus II
meningkatkan hasil belajar peserta didik di
77,78%). Jadi berdasarkan hasil penelitian
SMK Negeri I Karanganyar.
dapat
disimpulkan
bahwa
penerapan
metode Mind Mapping dengan pendekatan
saintifik dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas X Pemasaran 2 mata
pelajaran Pengantar Ekonomi Bisnis di
SMK Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran
2014/2015.
SARAN
Berdasarkan
hasil
penelitian,
maka peneliti dapat mengajukan saran
sebagai tindak lanjut terkait penelitian
yang
telah
dilaksanakan,
diantaranya
sebagai berikut:
1. Peserta didik harus selalu menjaga
motivasi belajarnya dalam mengikuti
IMPLIKASI
Pelaksanaan proses pembelajaran
Pengantar Ekonomi Bisnis menggunakan
metode Mind Mapping dengan pendekatan
saintifik dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas X Pemasaran 2 di SMK
Negeri 1 Karanganyar. Penerapan metode
proses pembelajaran.
2. Peserta didik tidak menjadikan guru
sebagai satu-satunya sumber informasi.
Peserta didik tidak hanya berpedoman
pada
buku
sekolah,
yang
telah
melainkan
diberikan
dapat
memanfaatkan referensi lain seperti
sharing
dengan
teman,
internet,
televisi, surat kabar, dan sebagainya.
3. Guru hendaknya menggunakan metode
dan pendekatan pembelajaran yang
lebih inovatif dan kreatif serta tidak
monoton sehingga dapat menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan.
4. Guru
hendaknya
membantu
mengarahkan peserta didik untuk aktif
dan lebih berani dalam mengikuti
proses pembelajaran
dengan lebih
sering memberi kesempatan peserta
didik untuk berpendapatan atapun
mendiskusikan materi yang dipelajari.
DAFTAR REFERENSI
Arianingtyas,
W.
2012.
Radiasi:
Penggunaan Mind Mapping Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Pada
Peserta
didik
MTs
Negeri
Purworejo. 1(1) 75-79.
Buzan, T. 2010. Buku Pintar Mind
Mapping. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Darmayoga, W. Lasmawan, W. Dan
Marhaeni.
2013.
E-Journal
Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan
Ganesha
Jurusan
Pendidikan
Dasar:
Pengaruh
Implementasi
Metode
Mind
Mapping Terhadap Hasil Belajar
Ips Ditinjau Dari Minat Peserta
didik Kelas Iv Sd Sathya Sai
Denpasar. 1 (3) 1-11.
Daryanto.
2014.
Pendekatan
Pembelajaran Saintifik Kurikulum
2013. Yogyakarta: Gava Media.
Djamarah, Saiful, B. 2002. Psikologi
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik
dan
Kontekstual
dalam
Pembelajaran Abad 21. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Jones, B.D. 2012. International Journal for
the Scholarship of Teaching and
Learning: The Effects of Mind
Mapping Activities on Students'
Motivation. 1(1) 1-23.
Kusmintayu N, Suwandi S., Anindyarini
A. 2012. Basastra Jurnal Penelitian
Bahasa, Sastra Indonesia Dan
Pengajarannya: Penerapan Metode
Mind
Mapping
Untuk
Meningkatkan
Keterampilan
Berbicara Pada Siswa Sekolah
Menengah Pertama. 1 (1) 206-218.
Marjan, J. 2014. E-Journal Program
Pascasarjana
Universitas
Pendidikan Ganesha Program Studi
IPA: Pengaruh Pembelajaran
Pendekatan Saintifik Terhadap
Hasil
Belajar
Biologi
dan
Keterampilan Proses Sains Peserta
didik MA Mu’allimat NW Pancor
Selong Kabupaten Lombok Timur
Nusa Tenggara Barat. 1(4) 1-12.
Permendikbud. 2013. Jurnal Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2013 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor
yang mempengaruhi. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Prendana Media Group.
Windura, S. 2013. 1St Mind Mapping:
Untuk Peserta didik, Guru &
Orang Tua. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.