this PDF file Pengaruh Pembiayaan Produktif dan Konsumtif Perbankan Syari'ah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 20132017 | Sudrajat | BISNIS : Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam 1 SM

PeNgaruh PemBIayaaN ProduktIf
daN koNSumtIf PerBaNkaN SyarIah terhadaP
PertumBuhaN ekomoNI dI INdoNeSIa
PerIode 2013-2017

anton Sudrajat
antonsudrajat83@gmail.com
Fakultas Syariah IAIN Ponorogo
amirus Sodiq
sodiqamirus@gmail.com
STAIN Kudus

abstract
In order for a country’s economy to grow needed economic resources one
of which is the capital that comes from banking. The capital is used for
production purposes so that it can increase productivity and in turn can
cause economic growth of a country. The purpose of this study is to determine
the effect of productive inancing and consumptive inancing of sharia
banking to economic growth in Indonesia. The results showed that partially
productive inancing of sharia banking has a signiicant effect on economic
growth in Indonesia. While consumptive inancing of sharia banking has

no signiicant effect on economic growth in Indonesia. Simultaneously,
productive and consumer inancing of sharia banking has a signiicant effect
on economic growth in Indonesia with 91.3% inluence.
keywords: Financing, Productive, Consumptive, Econonomic Growth,
GDP.

a. Pendahuluan
Fenomena maraknya gelombang aktivitas implementasi nilainilai Islam dalam bidang ekonomi yang hampir merata di seluruh
negara muslim bahkan di negara-negara non muslim menunjukkan
bukan hanya sekedar perubahan etika moral individu, melainkan
keseluruhan sistem ekonomi dan dianggap sebagai “jalan ketiga”
BISNIS, Vol. 5, No. 1, Juni 2017

157

Anton Sudrajat dan Amirus Sodiq

di antara kapitalisme dan sosialisme di saat masyarakat global
mencari keselarasan sistem ekonomi yang efesien dan humanis
akibat kenyataan sistem kapitalis pasar yang menghadirkan

banyak masalah ekonomi yang melangsungkan malapetaka bagi
perekonomian dunia. (Rosser dan Marina, 2004: 3)
Usaha-usaha untuk mendirikan bank Islam menemukan
memontumnya terutama di negara-negara yang mayoritas
penduduknya muslim. Pada tahun 1979, Pakistan merupakan negara
pertama yang mengaplikasikan program islamisasi total dalam
sistem ekonomi dan keuangannya (Warde, 2009: 238). Negara Iran
memperkenalkan islamisasi sektor perbankan dimulai pada bulan
Maret 1984 (Chapra, 2001: 285). Di Sudan, tepatnya pada Desember
1985 semua bank yang beroperasi mengikuti prinsip Islam dalam
aktivitasnya (Muhammad, 2002: 170). Pada Tahun 1993, Warde
(2009: 269) juga menyebutkan bahwa Malaysia mengambil langkah
sebagai pelopor yang memperkenalkan sistem perbankan ganda
(dual-banking system). Sedangkan di Indonesia melalui pengesahan
UU No. 7 Tahun 1992 yang meletakkan dasar bagi eksistensi bank
Islam di Indonesia dan melegitimasi sistem perbankan syariah
sebagai salah satu sistem perbankan yang berlaku di Indonesia
(Kara, 2005: 186).
Perkembangan bank syariah di Indonesia diperkuat dengan
diundangkannya UU No. 10 tahun 1998 yang memungkinkan

bagi bank umum dengan sistem konvensional dapat membuka
kantor cabang atau kantor di bawah kantor cabang dengan prinsip
konvensional dan syariah (double window), dan juga memungkinkan
bank umum dengan sistem konvensional dapat merubah kantor
cabang atau kantor di bawah kantor cabang konvensional menjadi
sistem syariah (Kara, 2005: 202). Dalam implementasinya, menurut
Farouk & Umam (2009: 2) terdapat kecenderungan melakukan
pemisahan (spin-off) Unit Usaha Syariah (UUS) dari kantor pusat
suatu bank konvensional dan dijadikan Bank Umum Syariah
(BUS) tersendiri.
Keseriusan pemerintah melalui pembentukan peraturan
perundang-undangan oleh regulator berdampak pada perluasan
jaringan kantor, pengembangan pasar uang antarbank syariah,
peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan peningkatan
158

Jurnal Bisnis dan manajemen Islam

Pengaruh Pembiayaan Produktif...


kinerja bank syariah di Indonesia (Kara, 2005: 203). Selain itu,
kinerja perbankan syariah juga terus mengalami peningkatan. Hal
ini bisa dilihat dalam kinerja perbankan syariah tahun 2013 melalui
tabel berikut: (BI, 2014)
tabel 1.
Kinerja Perbankan Syariah PerOktober 2013
VARIABEL
Intermediasi

INDIKATOR
Financing to Deposit Ratio (FDR) mencapai 103,0%
Pembiayaan Yang Diberikan (PYD) tumbuh relatif tinggi
32,2% yoy
Ketahanan
Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 14,19%
Non Performing Financing (NPF) mencapai 2,96%
Deposit Account 12,3 juta (+9,2% nasional)
Penetrasi
Dengan jumlah 11 BUS, 23 UUS, dan 160 BPRS dengan
jumlah jaringan kantor 2526 (+14,1% nasional)

Pertumbuhan Pertumbuhan aset mencapai 31,8% yoy (nasional 18,2%)
Sumber: Outlook Perbankan Syariah 2014

Selain pencapaian kinerja yang baik, perbankan syariah juga
mengalami peningkatan dari segi jumlah bank yang beroperasi di
Indonesia. Berdasarkan data statistik perbankan syariah dari tahun
2008 sampai bulan September 2014, jumlah bank yang melakukan
kegiatan usaha syariah pada tahun 2014 mencapai 197 bank yang
terdiri dari 11 Bank Umum Syariah (BUS) dan 23 Unit Usaha
Syariah (UUS) serta 163 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
(OJK, 2014)
tabel 2.
Perkembangan Bank Syariah di Indonesia
Jenis Bank
2008 2009 2010 2011 2012
Bank Umum Syariah
5
6
11
11

11
Unit Usaha Syariah
27
25
23
24
24
Bank Pembiayaan
131
138
150
155
158
Rakyat Syariah
Total
163
169
184
190
193

Sumber: Statistik Perbankan Syariah, September 2014

2013
11
23
163

2014
11
23
163

197

197

Peningkatan jumlah bank syariah di Indonesia tentunya akan
berdampak pada penyaluran pembiayaan melalui produk dan jasa
perbankan syariah yang semakin kompleks dan beragam, seperti
pembiyaan produktif dan pembiayaan konsumtif sehingga dapat

memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia
BISNIS, Vol. 5, No. 1, Juni 2017

159

Anton Sudrajat dan Amirus Sodiq

terutama sektor riil. Pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan
syariah berperan penting untuk membiayai kegiatan perekonomian
untuk menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebagai contoh
pembiayaan produktif perbankan syariah biasanya digunakan
oleh dunia usaha untuk kepentingan produksi seperti membangun
pabrik-pabrik dan mesin-mesin baru atau membeli bahan mentah
sebagai bahan baku untuk kepentingan proses produksi yang dapat
menghasilkan barang dan jasa. Sedangkan pembiayaan konsumtif
perbankan syariah biasanya digunakan untuk oleh masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi seperti pembelian
kendaraan, perumahan, dll. Pembiayaan produktif berdampak
pada produktivitas sektor usaha sedangkan pembiayaan konsumtif
berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat dimana

kedua hal tersebut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi
suatu negara.
Berdasarkan latar belakang masalah ini, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah pembiayaan
produktif perbankan syariah secara parsial berpengaruh signiikan
terhadap Pertumbuhan ekonomi di Indonesia periode 2013-2017
? 2) Apakah pembiayaan konsumtif perbankan syariah secara
parsial berpengaruh signiikan terhadap Pertumbuhan ekonomi
di Indonesia periode 2013-2017 ? 3) Apakah pembiayaan produktif
dan pembiayaan konsumtif perbankan syariah secara simultan
berpengaruh signiikan terhadap Pertumbuhan ekonomi di
Indonesia periode 2013-2017 ?

B. kajian Pustaka
Penelitian tentang pengaruh pembiayaan perbankan syariah
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia belum banyak
dilakukan. Namun, ada beberapa penelitian yang sejenis, seperti
studi yang dilakukan oleh Anthony (2010) yang menganalisis
pengaruh kredit pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi di
Negeria. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kredit pertanian

berpengaruh positif signiikan terhadap pertumbuhan kredit
di Nigeria.
Penelitian Fithriyah & Malik (2010) menganalisis pengaruh
kredit perbankan terhadap pertumbuhan industri manufaktur dalam
160

Jurnal Bisnis dan manajemen Islam

Pengaruh Pembiayaan Produktif...

menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa kredit perbankan berpengaruh positif
signiikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pengembangan
Pengawasan dan Manajemen Krisis Divisi Analisis Proil Industri
Otoritas Jasa Keuangan (2015) tentang potensi pertumbuhan
ekonomi ditinjau dari penyaluran kredit perbankan kepada sektor
prioritas. Hasil penelitian ini mendapatkan temuan bahwa saat
terjadi hubungan positif antara kredit dan pertumbuhan ekonomi,
maka terlihat bahwa kredit kepada 5 sektor prioritas (pertanian,

perikanan, konstruksi, pertambangan dan industri pengolahan)
memberikan sumbangan informasi yang relatif signiikan terhadap
perubahan pertumbuhan ekonomi, baik perubahan yang sifatnya
naik atau turun.

C. Landasan teori
Pertumbuhan ekonomi adalah sangat penting dalam
pembangunan suatu negara. Karena indikator keberhasilan
pembangunan suatu negara dapat diukur dengan kenaikan
pertumbuhan ekonomi dari masa ke masa. Pertumbuhan ekonomi
berperan dalam memperbesar skala ekonomi suatu negara yang
berdampak pada meluasnya aktivitas ekonomi pada semua sektor
usaha. Dengan kata lain peluang kesempatan kerja akan terus
bertambah dari masa ke masa yang dapat menurunkan tingkat
pengangguran. Selain itu, pertumbuhan ekonomi berperan dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini terjadi karena
terjadinya pertambahan produktivitas semua sektor usaha. Agar
perekonomian suatu negara dapat tumbuh diperlukan sumbersumber ekonomi salah satunya adalah modal (Nain dan Yusoff,
2003: 21). Modal untuk kepentingan dunia usaha dapat bersumber
dari perbankan. Modal tersebut digunakan untuk keperluan
produksi sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan pada
gilirannnya dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Menurut Levine & Zervos (1998) perkembangan inansial
yang digerakkan oleh perbankan melalui penyaluran kredit dapat
meningkatkan akumulasi modal dan produktivitas sektor usaha

BISNIS, Vol. 5, No. 1, Juni 2017

161

Anton Sudrajat dan Amirus Sodiq

yang pada gilirannya dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi
suatu negara.
Berdasarkan tinjauan pustaka dan landasan teori di atas
dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
Ho1: Pembiayaan produktif perbankan syariah secara parsial tidak
berpengaruh signiikan terhadap Pertumbuhan ekonomi di
Indonesia
Ha1: Pembiayaan produktif perbankan syariah secara parsial
berpengaruh signiikan terhadap Pertumbuhan ekonomi di
Indonesia
Ho2: Pembiayaan konsumtif perbankan syariah secara parsial
tidak berpengaruh signiikan terhadap Pertumbuhan
ekonomi di Indonesia
Ha2: Pembiayaan konsumtif perbankan syariah secara parsial
berpengaruh signiikan terhadap Pertumbuhan ekonomi di
Indonesia
Ho3: Pembiayaan produktif dan konsumtif perbankan syariah
secara simultan tidak berpengaruh signiikan terhadap
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Ha3: Pembiayaan produktif dan konsumtif perbankan syariah
secara simultan berpengaruh signiikan terhadap
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis di atas,
maka diperlukan analisis data. Untuk mengetahui pengaruh dari
satu variabel independen terhadap variabel dependen peneliti
menggunakan analisis regesi linier ganda dengan metode kuadrat
terkecil atau Ordinary Least Square (OLS) dengan bantuan software
Eviews 4.1
Adapun formulasi analisis regresi linear ganda dalam
penelitian ini sebagai berikut:
yit = α + b1X1it + b2X2it + eit
Keterangan:
Y
= Pertumbuhan Ekonomi (PDB)
α
= Konstanta
b
= Koeisien regresi
= Pembiayaan Produktif
X1
162

Jurnal Bisnis dan manajemen Islam

Pengaruh Pembiayaan Produktif...

X2
ei

= Pembiayaan Konsumtif
= Kesalahan pengganggu, berupa variabel atau faktor lain
yang tidak diamati oleh model.

d. Deinisi Operasional Variabel Penelitian
1. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan total output
suatu perekonomian. Ekonomi tumbuh dikatakan mengalami
pertumbuhan jika perekonomian memproduksi lebih banyak
daripada yang diinginkan oleh masyarakat. Hal ini terjadi karena
output tumbuh lebih cepat daripada jumlah penduduk, sehingga
output per kapita meningkat dan standar kehidupan terangkat.
Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauhmana aktivitas
perekonomian menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat
pada periode tertentu. Indikator yang digunakan untuk mengetahui
pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah Produk Domestik
Bruto (PDB), karena: 1) PDB dihitung berdasarkan jumlah nilai
tambah (value added) yang dihasilkan seluruh aktivitas produksi
di dalam perekonomian, 2) PDB dihitung mencakup nilai produk
yang dihasilkan pada suatu periode tertentu, 3) Batas wilayah
perhitungan PDB adalah negara (perekonomian domestik). (Case
and Fair, 2006: 19)
PDB yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB riil
atas harga konstan tahun 2010 sebagai tahun basis untuk menilai
barang dan jasa dalam perekonomian negara Indonesia periode
2013-2017. Karena PDB riil tidak dipengaruhi oleh perubahan harga,
perubahan PDB riil hanya mencerminkan perubahan jumlah yang
diproduksi. PDB riil mencerminkan kemampuan perekonomian
untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat orang sehingga PDB riil
menjadi ukuran kesehatan ekonomi yang lebih baik daripada PDB
nominal.(Mankiw, 2012:14)
2. Pembiayaan Produktif
Kredit produktif adalah kredit yang diberikan dengan tujuan
untuk memperlancar jalannya proses produksi. (Suyatno, 2007: 25)
Misalnya kredit yang digunakan untuk pembelian mesin-mesin
usaha. Pembiayaan produktif dalam penelitian ini adalah jumlah
BISNIS, Vol. 5, No. 1, Juni 2017

163

Anton Sudrajat dan Amirus Sodiq

dari pembiayaan untuk kepentingan investasi dan pembiayaan
untuk kebutuhan modal kerja yang disalurkan oleh perbankan
syariah kepada nasabahnya.
3. Pembiayaan konsumtif
Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan dengan tujuan
untuk memperlancar jalannya proses konsumsi (Suyatno, 2007: 25),
seperti kredit kepemilik rumah (KPR), Kredit Pembelian motor,
Credit Card, dan kredit lainnya (Judiseno, 2002: 170). Pembiayaan
konsumtif dalam penelitian ini adalah pembiayaan yang disalurkan
oleh perbankan syariah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
nasabahnya seperti membeli kebutuhan rumah tangga, kendaraan,
dan perumahan.

e. data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder dari pembiayaan produktif dan pembiayaan konsumtif
yang diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah yang diterbitkan
oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Produk Domestik Bruto Negara
Indonesia dengan periode observasi antara bulan April 2013 – Juni
2017 dengan ringkasan sebagai berikut:
tabel 3.
Statistik Deskriptif Produk Domestik Bruto Negara Indonesia dan
Pembiayaan Produktif dan Pembiayaan Konsumtif Perbankan
Syariah di Indonesia periode April 2013 – Juni 2017
PDB
Mean
2.231.698
Maximum
2.472.722
Minimum
2.013.598
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2017

PRODUKTIF
122397.9
156389.0
89110.00

KONSUMTIF
84169.69
109812.0
74296.00

1. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dalam penelitian ini diproksikan
dengan Pendapatan Domestik Produk (PDB) Indonesia triwulanan
atas dasar harga konstan tahun 2010. Berdasarkan tabel 1
menunjukkan bahwa rata-rata Pendapatan Domestik Produk (PDB)
Indonesia sepanjang periode April 2013 – Juni 2017 adalah sebesar
164

Jurnal Bisnis dan manajemen Islam

Pengaruh Pembiayaan Produktif...

Rp 2.231 triliun. Pendapatan Domestik Produk (PDB) Indonesia
tertinggi sebesar Rp 2.472 triliun terjadi pada triwulan II tahun
2017. Sedangkan Pendapatan Domestik Produk (PDB) Indonesia
terendah Rp 2.013 triliun terjadi pada triwulan III tahun 2013.
2. Pembiayaan produktif
Pembiayaan produktif dalam penelitian ini adalah jumlah
dari pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja perbankan
syariah. Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata
pembiayaan produktif Perbankan syariah sepanjang periode
April 2013 – Juni 2017 adalah sebesar Rp 122 triliun. Pembiayaan
produktif perbankan syariah tertinggi sebesar Rp 156 triliun terjadi
pada bulan Juni tahun 2017. Sedangkan pembiayaan produktif
perbankan syariah terendah Rp 89 triliun terjadi pada bulan April
tahun 2014.
3. Pembiayaan konsumtif
Pembiayaan konsumtif dalam penelitian ini adalah
pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syariah untuk
memenuhi kepentingan konsumsi nasabah, seperti: kendaraan,
rumah, dll. Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata
pembiayaan konsumtif Perbankan syariah sepanjang periode
April 2013 – Juni 2017 adalah sebesar Rp 84 triliun. Pembiayaan
konsumtif perbankan syariah tertinggi sebesar Rp 109 triliun terjadi
pada bulan Juni tahun 2017. Sedangkan pembiayaan konsumtif
perbankan syariah terendah Rp 74 triliun terjadi pada bulan April
tahun 2014.

f. Hasil Empiris
Untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen:
Pembiayaan Produktif dan Pembiayaan Konsumtif terhadap
variabel dependen Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia dalam
penelitian ini menggunakan bantuan software Eviews 4.1 diperoleh
hasil estimasi sebagai berikut:

BISNIS, Vol. 5, No. 1, Juni 2017

165

Anton Sudrajat dan Amirus Sodiq

tabel 4.
Output Regresi
Dependent Variable: PDB
Method: Least Squares
Date: 11/12/17 Time: 09:53
Sample: 2013:04 2017:06
Included observations: 51
Variable
Coeficient
C
408704.6
PRODUKTIF
2.708544
KONSUMTIF
0.043658
R-squared
0.917090
Adjusted R-squared

0.913635

S.E. of regression

13908.98

Sum squared resid
Log likelihood
Durbin-Watson stat

9.29E+09
-557.3747
0.390715

Std. Error
17308.82
0.206488
0.355883
Mean dependent
var
S.D. dependent
var
Akaike info
criterion
Schwarz criterion
F-statistic
Prob (F-statistic)

t-Statistic
23.61250
13.11719
0.122675
743899.3

Prob.
0.0000
0.0000
0.9029

47329.03
21.97548
22.08912
265.4705
0.000000

1. analisis regresi
Dari hasil tabel analisis regresi di atas dapat disusun
persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = 408.704,6 + 2,708X1 + 0,043X2
Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar 408.704,6; artinya jika pembiayaan
produktif dan pembiayaan konsumtif perbankan syariah
adalah 0, maka Pertumbuhan Ekonomi Indonesia adalah
sebesar Rp 408.704 triliun dengan asumsi faktor-faktor lain
dianggap tetap (ceteris paribus).
b. Koeisien regresi pembiayaan produktif sebesar 2,708;
artinya jika variabel independen lain nilainya tetap,
sedangkan pembiayaan produktif perbankan syariah
mengalami peningkatan sebesar 1%, maka Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia akan mengalami peningkatan
sebesar 2,708 atau 270,8%. Koeisien bernilai positif artinya
166

Jurnal Bisnis dan manajemen Islam

Pengaruh Pembiayaan Produktif...

terjadi hubungan searah antara pembiayaan produktif
perbankan syariah dengan pertumbuhan ekonomi, semakin
besar perbankan syariah menyalurkan pembiayaan
produktif maka Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia akan
mengalami peningkatan.
c. Koeisien regresi pembiayaan konsumtif sebesar 0,043;
artinya jika variabel independen lain nilainya tetap,
sedangkan pembiayaan konsumtif perbankan syariah
mengalami peningkatan sebesar 1%, maka Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia akan mengalami peningkatan
sebesar 0,043 atau 4,3%. Koeisien bernilai positif artinya
terjadi hubungan searah antara pembiayaan konsumtif
perbankan syariah dengan pertumbuhan ekonomi, semakin
besar perbankan syariah menyalurkan pembiayaan
konsumtif maka Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia akan
mengalami peningkatan.
2. Uji Hipotesis (Parsial)
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan
berdasarkan nilai probabilitas, yaitu dengan membandingkan nilai
probabilitas p dengan nilai signiikansi α. Jika nilai probailitas p
lebih kecil dari nilai signiikansi α yang ditentukan maka hipotesis
(Ho) ditolak atau hipotesis alternatif (Ha) diterima dan sebaliknya
jika nilai probailitas p lebih besar dari nilai signiikansi α yang
dipilih maka hipotesis (Ho) diterima atau hipotesis alternatif (Ha)
ditolak. Dalam penelitian ini uji hipotesis dua sisi dengan taraf
signiikasi sebesar 5%.
a. Uji hipotesis Pembiayaan Produktif
Dari tabel 4 dapat dilihat nilai t-statistik sebesar 13,117
dengan nilai probabilitas p sebesar 0,000. Hal ini berarti nilai
probabilitas p lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan hasil uji
ini menolak Ho dan menerima Ha. Dari hasil uji hipotesis ini
disimpulkan bahwa secara parsial variabel Pembiayaan Produktif
perbankan syariah berpengaruh signiikan terhadap Pertumbuhan
Ekonomi. Sedangkan berdasarkan persamaan regesi terlihat
bahwa koefesien untuk variabel ini bernilai positif, sehingga dapat
diartikan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel Pembiayaan
BISNIS, Vol. 5, No. 1, Juni 2017

167

Anton Sudrajat dan Amirus Sodiq

Produktif perbankan syariah terhadap Pertumbuhan Ekonomi
adalah positif. Kondisi ini mengandung arti bahwa semakin besar
perbankan syariah menyalurkan pembiayaan produktif maka dapat
meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.
b. Uji hipotesis Pembiayaan Konsumtif
Dari tabel 4 dapat dilihat nilai t-statistik sebesar 0,112 dengan
nilai probabilitas p sebesar 0,000. Hal ini berarti nilai probabilitas
p lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan hasil uji ini menerima
Ho dan menolak Ha. Dari hasil uji hipotesis ini disimpulkan bahwa
secara parsial variabel pembiayaan konsumtif perbankan syariah
tidak berpengaruh signiikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
di Indonesia.
3. Uji F (Simultan)
Untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen:
Pembiayaan Produktif dan Pembiayaan Konsumtif perbankan
syariah secara simultan terhadap variabel dependen Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia dalam penelitian ini menggunakan
bantuan software Eviews 4.1. Dari tabel 4 dapat terlihat nilai
F-statistik sebesar 265,470 dengan nilai probabilitas p (F-statistik)
sebesar 0,000. Hal ini berarti nilai probabilitas p lebih kecil dari
0,05 yang menunjukkan hasil uji ini menolak Ho dan menerima
Ha. Dari hasil uji F ini disimpulkan bahwa variabel Pembiayaan
Produktif dan Pembiayaan Konsumtif perbankan syariah secara
simultan berpengaruh signiikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
di Indonesia.
4. Koeisien Determinasi (R2)
Untuk melihat sumbangsih variabel-variabel independen:
Pembiayaan Produktif dan Pembiayaan Konsumtif perbankan
syariah terhadap variasi variabel dependen Pertumbuhan Ekonomi
dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Eviews 4.1.
Dari tabel 4 dapat dilihat nilai koeisien determinasi (R2) sebesar 0,913
yang menujukkan bahwa semua variabel independen (Pembiayaan
Produktif dan Pembiayaan Konsumtif perbankan syariah) mampu
menjelaskan variasi Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia sebesar

168

Jurnal Bisnis dan manajemen Islam

Pengaruh Pembiayaan Produktif...

91,3%. Sedangkan sisanya sebesar 8,7% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

g. Pembahasan
1. Pengaruh Pembiayaan Produktif Terhadap Pertumbuhan
ekonomi
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah untuk menguji
pengaruh Pembiayaan produktif perbankan syariah terhadap
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia periode 2013-2017. Untuk
menguji hipotesis pertama dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi berganda yang menghasilkan indikasi penerimaan
hipotesis. Hal ini dibuktikan dengan pembiayaan produktif memiliki
nilai signiikan sebesar 0,000 < 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya, Pembiayaan produktif perbankan syariah secara
parsial berpengaruh signiikan terhadap Pertumbuhan ekonomi
di Indonesia periode 2013-2017. Selain itu, berdasarkan nilai
koeisien regresi sebesar 2,708 artinya ketika pembiayaan produktif
perbankan syariah mengalami peningkatan sebesar 1% maka akan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 2,708
atau 270,8% dengan asumsi variabel lain konstan. Koeisien bernilai
positif artinya terjadi hubungan searah antara pembiayaan produktif
perbankan syariah dengan pertumbuhan ekonomi, semakin banyak
perbankan syariah menyalurkan pembiayaan produktif maka
semakin dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
2. Pengaruh Pembiayaan Konsumtif Terhadap Pertumbuhan
ekonomi
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah untuk menguji
pengaruh Pembiayaan konsumtif perbankan syariah terhadap
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia periode 2013-2017. Untuk
menguji hipotesis kedua dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi berganda yang menghasilkan indikasi penolakan
hipotesis. Hal ini dibuktikan dengan pembiayaan konsumtif
perbankan syariah memiliki nilai signiikan sebesar 0,902 > 0,05,
sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, Pembiayaan
konsumtif perbankan syariah secara parsial tidak berpengaruh
BISNIS, Vol. 5, No. 1, Juni 2017

169

Anton Sudrajat dan Amirus Sodiq

signiikan terhadap Pertumbuhan ekonomi di Indonesia periode
2013-2017. Selain itu, berdasarkan nilai koeisien regresi sebesar
0,043 artinya ketika pembiayaan konsumtif perbankan syariah
mengalami peningkatan sebesar 1% maka akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 0,043 atau 4,3% dengan
asumsi variabel lain konstan. Koeisien bernilai positif artinya
terjadi hubungan searah antara pembiayaan konsumtif perbankan
syariah dengan pertumbuhan ekonomi, semakin banyak perbankan
syariah menyalurkan pembiayaan konsumtif maka semakin dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
3. Pengaruh Pembiayaan Produktif dan Konsumtif Terhadap
Pertumbuhan ekonomi
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah untuk menguji
pengaruh Pembiayaan produktif dan pembiayaan konsumtif
perbankan syariah secara simultan terhadap Pertumbuhan ekonomi
di Indonesia periode 2013-2017. Untuk menguji hipotesis ketiga
dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda yang
menghasilkan indikasi penerimaan hipotesis. Hal ini dibuktikan
nilai signiikan uji F sebesar 0,000 < 0,05, sehingga Ho ditolak
dan Ha diterima. Artinya, Pembiayaan produktif dan konsumtif
perbankan syariah secara simultan berpengaruh signiikan terhadap
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Selain itu, nilai koefesien
determinasi (R2) sebesar 0,913 yang menunjukkan besarnya
kemampuan Pembiayaan produktif dan pembiayaan konsumtif
perbankan syariah dalam menjelaskan variasi pertumbuhan
ekonomi di Indonesia sebesar 0,913 atau 91,3%. Sedangkan sisanya
sebesar 8,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model penelitian ini.

h. Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan
hasil penelitian ini sebagai berikut: 1) Pembiayaan produktif
perbankan syariah secara parsial berpengaruh signiikan
terhadap Pertumbuhan ekonomi di Indonesia periode 20132017; 2) Pembiayaan konsumtif perbankan syariah secara parsial
tidak berpengaruh signiikan terhadap Pertumbuhan ekonomi
170

Jurnal Bisnis dan manajemen Islam

Pengaruh Pembiayaan Produktif...

di Indonesia periode 2013-2017; 3) Pembiayaan produktif dan
konsumtif perbankan syariah secara simultan berpengaruh
signiikan terhadap Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan
besarnya pengaruh sebesar 91,3%. Sedangkan sisanya sebesar 8,7%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian ini.

BISNIS, Vol. 5, No. 1, Juni 2017

171

Anton Sudrajat dan Amirus Sodiq

daftar PuStaka

Anthony, Enoma, 2010. Agricultural Credit and Economic Growth
in Nigeria: An Emperical Analysis, Business and Economics
Journal, BEJ-14.
Badan Pusat Statistik, 2017. Indikator Ekonomi, Buletin Statistik
Bulanan Agustus 2017, www.bps.go.id, diunduh pada
tanggal 10 November 2017, pkl 16.18.
Bank Indonesia, 2014. Outlook Perbankan Syariah 2014, www.bi.go.
id, diunduh pada tanggal 6 Februari 2014, pkl 14.42
Case, Karl E. dan Ray C. Fair, 2006. Prinsip-prinsip Ekonomi, Edisi
Kedelapan, Jilid I, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Chapra, M. Umer, 2001. The Future of Economic An Islamic Perpective
(Landscape Baru Perekonomian Masa Depan). Jakarta: SEBI.
Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis
Divisi Analisis Proil Industri Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), 2015. Potensi Pertumbuhan Ekonomi Ditinjau Dari
Penyaluran Kredit Perbankan Kepada Sektor Prioritas,
Laporan Penelitian, Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Farouk, Peri Umar dan Khotibul Umam, 2009. Mekanisme
Pembentukan Bank Umum Syariah Alternatif: Akuisisi dan
Konversi Bank Umum Konvensional Serta Pemisahan (Spinoff) Unit Usaha Syariah, Newsletter, No.72, Maret.
Fithriyah, Zulita dan Nazaruddin Malik, 2014. Pengaruh Kredit
Perbankan Terhadap Pertumbuhan Industri Manufaktur
Dalam Menunjang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Jurnal
Ekonomi Pembangunan.
Judiseno, Rimsky K. 2002. Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Kara, Muslimin H. 2005. Bank Syariah di Indonesia: Analisis Kebijakan
Pemerintah Indonesia Terhadap Perbankan Syariah, Yogyakarta:
UII Press.

172

Jurnal Bisnis dan manajemen Islam

Pengaruh Pembiayaan Produktif...

Levine, Ross and Sara Zervos, Stock Markets, 1998. Banks, and
Economic Growth, The American Economic Review, Vol. 88,
No. 3, Juni.
Mankiw, N. Gregory, dkk. 2012. Pengantar Ekonomi Makro, Jakarta:
Salemba Empat.
Muhammad, 2002. Kebijakan Moneter dan Fiskal Dalam Ekonomi Islam,
Jakarta: Salemba Empat.
Nain, Ahmad Shukri Mohd. dan Rosman Md. Yusoff, 2003. Konsep,
Teori, Dimensi & Isu Pembangunan, Malaysia: Universiti
Tekhnologi Malaysia.
Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah September 2014,
www.ojk.go.id, diunduh pada tanggal 7 Desember 2014, pkl.
17.30
Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah April 2013-Juni
2017, www.ojk.go.id, diunduh pada tanggal 10 November
2017, pkl 16.37
Rosser JR, J. Barkley dan Marina V. Rosser, 2004. Comparative
Economcs In A Transforming World Economy, Second Edition,
Cambridge, Massachussetts: MIT Press.
Suyatno, Thomas, dkk, 2007. Dasar-dasar Perkreditan. Edisi Empat.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Warde, Ibrahim, 2009. Islamic Finance: Keuangan Islam Dalam
Perekonomian Global, (terj) Andriyadi Ramli, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

BISNIS, Vol. 5, No. 1, Juni 2017

173

Anton Sudrajat dan Amirus Sodiq

174

Jurnal Bisnis dan manajemen Islam

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65