T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Belajar Siswa dan Fasilitas Belajar di Rumah dengan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII IPS Semester I SMA Negeri 3 Salatiga Tahun Ajaran 20162017
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran umum Tempat Penelitian.
1. Gambaran Umum SMA Negeri 3 Salatiga.
SMA Negeri 3Salatiga adalah Eks SPG Negeri Salatiga, sesuai dengan
Keputusan Mneteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor :
0519/O/191 tanggal : 5 September 1991 tentang Pengalihan Fungsi Sekolah
Pendidikan Guru (SPG) Negeri Salatiga menjadi SMA Negeri 3 Salatiga dengan
Riwayat Singkat :
1. Sejak Penjajahan Jepang sekolah ini digunakan untuk Sihang Gaklo.
2. Pada jaman penjajahan Belanda, sekolah ini digunakan sebagai
Gauverment Jongens Normal Schol.
3. Tahun 1945-1947 digunakan untuk Sekolah guru Laki-Laki (SGL).
4. Pada pendudukan Belanda tahun 1948 hingga tahun 1950 digunakan
oleh tentara Belanda.
5. Tahun 1950-1951 digunakan oleh Tentara Nasional.
6. Tahun 1951 digunakan lagi untuk Sekolah Pendidikan Guru (SPG)
hingga tahun 1960 dengan nama SGB Negeri 1.
7. Tahun 1959-1960dipakai bersama-sama oleh SGB Negeri 1 dan SGTK
Negeri.
44
8. Tahun 1960-1964 digunakan untuk SGTK Negeri. Sejak Tahun 1964
SGA dan SGTK diintegrasikan menjadi SPG hingga tahun 1991.
9. Tahun 1991 SPG Negeri Salatiga dialih fungsikan menjadi SMA
Negeri 3 Salatiga.
2. Identitas SMA Negeri 3 Salatiga.
1. Nama Sekolah
: SMA Negeri 3 Salatiga
2. NIS/NPSN
: 3001036204003 / 20328449
3. Terakreditasi
: A (Amat Baik)
4. SK BASN prov Jateng
: No.Prop-03 Ma-00664 Tgl.29/09/2007
5. Alamat
: Jalan Kartini No.34
6. No. Telpon
: (0298) 323300
7. Kode Pos
: 50711
8. Kelurahan
: Salatiga
9. Kecamatan
: Sidorejo
10. Kota
: Salatiga
11. Privinsi
: Jawa Tengah
12. Tahun Berdiri
: 15 Juli 1991 (Alih fungsi SPGN)
13. Kepmendikbud
: 0519/O/1991 Tgl. 5 September 1991
14. Nama Bank
: BPD Cabang Salatiga
15. Web
: www.sman3salatiga.com
16. E-mail
: www.sman_3_salatiga@yahoo.com
45
3. KEPALA SEKOLAH
1. Drs. H. Gumadi
: 1991-1992
2. Sumardi Hardo, BA. Dipl. Tels : 1992-1996
3. Drs. Murdiono
: 1995-2005
4. Drs. Sujit Mudjiono, S.IP, M.Pd : 2005-2012
5. Drs. Suyitno, M.Pd
: 2012-2016
4. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 3 Salatiga
a. Visi Sekolah
“UNGGUL
PRESTASI,
SERASI
DALAM
BUDI
PEKERTI,
BERDAYA SAING GLOBAL”.
b. Misi Sekolah
1. Mewujudkan
Rintisan
Sekolah
Kategori
Mandiri
menuju
pengembangan Sekolah bertaraf Internasional.
2. Meningkatkan prestasi Akademik dan Non Akademik serta
pengembangan
kreatifitas
siswa
(Multiple
Intelegency/
Keberbakatan Majemuk).
3. Melakukan Inovasi dalam proses pembelajaran.
4. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan Tenaga Kerja.
5. Meningkatkan kemampuan berbahasa Asing.
6. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
7. Mewujudkan lingkungan sekolah yang menunjang suasana
pembelajaran
yang
menyenangkan
demokratis.
46
(joyfull
learning)
yang
8. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah dan menggalang
partisipasi masyarakat.
9. Mewujudkan tata krama dalam hubungan antar warga sekolah.
10. Membentuk peserta didik yang berakhlak dan berbudi pekerti
luhur.
c. Tujuan sekolah
1. Sebagai rintisan sekolah kategori mandiri menuju sekolah bertaraf
Internasional.
2. Inovasi pembelajaran bervariasi sesuai kompetensi (Problem Based
Learning), Inquiry Based Learning, Project Based Learning,
Contextual Teaching and Learning).
3. Peningkatan prestasi akademik (IMO, IPHO, ICHO, IBO),
Komputer, Astronomi, Debat bahasa inggris, layanan berbakat dan
non akademik (seni, olahraga, pramuka).
4. Peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan
menyosong sertifikasi pendidik serta penataan administrasi sekolah
berbasis komputer (TIK).
5. Peningkatan
profesionalisme
pendidik
dan
tenaga
kerja
kependidikan serta kemampuan siswa dalam berbahasa inggris.
6. Pemantapan ketaqwaan Tuhan Yang Maha Esa.
7. Terciptanya konsisi peserta didik yang berbudi pekerti luhur dan
berakhlah mulia.
47
8. Lingkungan sekolah yang menyenangkan , hidup sehat ramah
lingkungan yang menunjang Joyfull Learning yang demokratis.
9. School Based Management dalam berbagai aspek kehidupan warga
sekolah serta pemberdayaan partisipasi masyarakat terhadap
pendidikan.
10. Terciptanya hubungan antar warga sekolah yang santun dan ramah.
4.1.2
Gambaran Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS Tahun
ajaran 2016/2017 semester 1 yang berjumlah 133 siswa, terdiri dari
kelas XII IPS 1 yang berjumlah 34 siswa, kelas XII IPS 2 berjumlah 32
siswa, kelas XII IPS 3 berjumlah 33 siswa dan kelas XII IPS 4
berjumlah 34 siswa. Sedangkan untuk sampel diambil dari populasi
siswa kelas XII IPS SMA Negeri 3 Salatiga tahun ajaran 2016/2017,
tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Nomogram
Harry King sehingga didapat jumlah sampel sebanyak 99 siswa.
4.2 Uji validitas dan reliabilitas
Hasil penelitian yang valid dan reliabel diperlukan instrumen yang
valid dan reliabel pula. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabel berarti instrumen
tersebut jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
menghasilkan data yang sama pula. Untuk itu harus dilakukan uji
validitas dan reliabilitas menggunakan program SPSS maka dapat dilihat
hasil analisa untuk validitas dan reliabilitas sebagai berikut :
48
4.2.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2014:121) mengatakan bahwa instrumen yang
valid berarti instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Adapun rumus untuk menghitung validitas sebagai berikut:
Rumus menghitung validitas :
Keterangan :
√
∑
∑
∑
Rxy
: koefisien korelasi
x
: skor item
y
: skor total
n
: banyaknya subjek
∑
∑
∑
∑
ketentuan dalam uji validitas dalam penelitian ini dinyatakan valid jika item
instrumen memiliki koefisien diatas 0,3 (rhitung < rtabel), namun jika koefisien di
bawah 0,3 (rhitung < rtabel) maka instrumen tidak valid. Hasil uji instrumen
motivasi dan fasilitas belajar dirumah siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 3
Salatiga.
49
Tabel 4.1 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar dan
Fasilitas Belajar di Rumah.
Variabel
Motivasi
(X1)
Fasilitas
Belajar
Dirumah
(X2)
Item
Pertanyaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
12
13
14
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Besar
Korelasi (r)
.541
.712
.557
.299
.443
.536
.462
.590
.732
.747
.675
.730
.361
.589
.405
.732
.714
.451
.711
.582
.308
.489
.669
.609
.360
.567
.809
.625
Tabel Korelasi
(r tabel)
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
14
.787
15
.614
Sumber : Data primer yang diolah, 2017.
50
0,361
0,361
Keterangan
VALID
VALID
VALID
TIDAK VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
TIDAK VALID
VALID
VALID
VALID
TIDAK VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa pengujian validitas pada setiap item
pernyataan dari variabel motivasi belajar dan fasilisitas belajar dirumah.
Dimana besarnya nilai hitung pada korelasi tiap item pernyataan lebih besar
dari r hitung dinyatakan valid. N=30, nilai r pada tabel adalah 0.361 maka
item pernyataan yang lebih dari 0.361 dapat dikatakan layak untuk diujikan
dan disebarkan pada sejumlah 99 sampel.
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi
Variabel
Motivasi
(X1)
Item
Pertanyaan
Besar
Korelasi (r)
1
2
3
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
.541
.712
.557
.443
.536
.462
.590
.732
.747
.675
.730
.361
.589
.405
Tabel
Korelasi (r
tabel)
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Keterangan
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Tabel 4.2 menunjukan bahwa hasil validitas instrumen motivasi. Dari 15
item pernyataan tentang motivasi ada 14 item instrumen dinyatakan valid.
Instrumen yang di isi oleh sampel yaitu siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 3
Salatiga ini untuk mengukur variabel motivasi (X1).
51
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Fasilitas Belajar di Rumah
1
.732
2
.714
3
.451
4
.711
5
.582
7
.489
8
.669
9
.609
Fasilitas
11
.567
Belajar
12
.809
Dirumah
13
.625
(X2)
14
.787
15
.614
Sumber : Data primer yang diolah, 2017.
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa hasil validitas instrumen fasilitas belajar di
rumah. Dari 15 pernyataan tentang fasilitas belajar di rumah ada 13 item
instrumen dinyatakan valid. Instrumen yang di isi oleh sampel yaitu siswa kelas
XII IPS di SMA Negeri 3 Salatiga ini untuk mengukur variabel faslitas belajar di
rumah.
4.2.2
Uji Reliabilitas
Dalam pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus alpha cronbach,
dimana suatu kuesioner atau pernyataan dikatakan reliabel jika nilai
alpha cronbach > 0,6. Hasil perhitungan reliabilitas dengan
menggunakan rumus SPSS 16.0 dalah sebagai berikut :
52
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel
Motivasi Belajar
Fasilitas Belajar
diRumah
α Hitung
0,723
0,873
Standar α
Keterangan
0,6
Reliabel
0,6
Reliabel
.
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa semua variabel bebas yaitu motivasi belajar
dan fasilitas belajar dirumah dikatakan sebagai variabel penelitian yang reliabel,
dimana nilai alpha cronbach lebih besar dari 0.6. hal ini menunjukkan bahwa
kedua variabel penelitian tersebut layak untuk diujikan ke pengujian hipotesis
selanjutnya.
4.3 Uji Prasyarat.
4.3.1 Uji Normalitas
Dalam pengujian ini sampel yang akan dipakai untuk analisis
haruslah berasal dari populasi yang berdistribusi normal dengan tingkat
signifikansi α= 5% (0,05) Uji normalitas dalam penelitian ini dengan teknik
kolmogrov smirnov dengan menggunakan IBM SPSS statistic versi 16.0.
53
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data
Hubungan Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
motivasi
N
Normal Parametersa
fasilitas hasilbelajar
99
99
99
43.06
39.92
69.52
10.335
9.469
11.983
Absolute
.056
.091
.092
Positive
.056
.054
.058
-.054
-.091
Kolmogorov-Smirnov Z
.557
.905
Asymp. Sig. (2-tailed)
.915
.385
Sumber : Data yang diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
-.092
.913
.375
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences
Negative
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk variabel Hasil
Belajar sebesar 0,913, variabel Fasilitas Belajar sebesar 0,905 dan variabel
Motivasi Belajar 0,557. Jadi dalam penelitian ini variabel Hasil Belajar, Fasilitas
Belajar dan Motivasi Belajar berdistribusi normal karena memiliki nilai
signiikansi lebih dari > 0,05. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel Uji Normalitas
diatas.
4.3.2
Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Analisis tersebut menggunakan Oneway ANOVA (Analysis of
Variance) dan uji signifikansi linieritas ini dilakukan dengan uji F-test
haris hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak
linier.
54
Tabel 4.6 Hasil Uji Linieritas Data
ANOVA Table
Sum of
Squares
hasilbelajar * Between Groups (Combine
motivasi
d)
Mean
Square
df
F
Sig.
5949.144
38 156.556
1.157
.302
Linearity
854.287
1 854.287
6.311
.015
Deviation
from
Linearity
5094.857
37 137.699
1.017
.468
8121.815
60 135.364
Within Groups
Total
14070.960 98
Sumber : Data yang diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa Hasil uji linieritas bahwa nilai signifikansi
pada variabel Motivasi sebesar 0,015 lebih besar dari 0,05. Yang berarti data
Motivasi Belajar dan Hasil Belajar dalam penelitian ini terdapat hubungan Linier
secara signifikan. Hal tersebut dapat dilihat di tabel uji linieritas diatas.
Tabel 4.7
Hubungan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar
ANOVA Table
Sum of
Squares
hasilbela Between
jar *
Groups
fasilitas
Mean
Square
df
F
Sig.
(Combine
d)
5687.849
32
177.745 1.399 .125
Linearity
320.677
1
320.677 2.525 .117
Deviation
from
Linearity
5367.172
31
173.135 1.363 .146
8383.110
66
127.017
Within Groups
Total
14070.960
98
Sumber : Data yang diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
55
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa Hasil uji linieritas bahwa nilai signifikansi
pada variabel Fasilitas sebesar 0,117 lebih besar dari 0,05. Yang berarti data
fasilitas belajar dan hasil belajar dalam penelitian terdapat hubungan Linier secara
signifikansi. Hal tersebut dapat di lihat di tabel uji linieritas di atas.
4.4 Analisis Pendahuluan
4.4.1 Analisis Deskriptif
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan motivasi
belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa kelas XII IPS pada mata
pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga Tahun ajaran 2016/2017.
Penelitian ini terdiri dari 2 variabel bebas dan satu variabel terikat. Berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti maka dalam penelitian ini dibutuhkan tiga
macam data, yaitu :
1. Data motivasi belajar sebagai variabel bebas (X1)
2. Data fasilitas belajar sebagai variabel bebas (X2)
3. Data hasil belajar sebagai variabel terikat (Y)
Tabel 4.8
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N
Minimu Maximu
Range
m
m
Hasilbelajar
99
60
Motivasi
99
53
Fasilitas
99
44
Valid N
99
(listwise)
Sumber : SPSS 16.0 (Data diolah)
30
15
17
56
90
68
61
Sum
6883
4263
3952
Mean
69.52
43.06
39.92
Std.
Varianc
Deviation
e
11.983 143.581
10.335 106.813
9.469 89.667
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel Hasil Belajar jumlah data (N)
sebanyak 99 mempunyai nilai rata-rata (mean) 69,52 dengan nilai maksimum 90
dan nilai minimum 30 serta standart deviasinya sebesar 11,983 sedangkan
variancenya sebesar 143,581. Variabel Motivasi Belajar menunjukkan jumlah data
(N) sebanyak 99 mempunyai nilai rata-rata (mean) 43,06 dengan nilai maksimum
68 dan nilai minimum 15 serta standart deviasinya sebesar 10,335 sedangkan
variancenya sebesar 106,813. Variabel Fasilitas Belajar menunjukkan bahwa
jumlah data (N) sebanyak 99 mempunyai nilai rata-rata (mean)39,92 dengan nilai
maksimum 61 dan nilai minimum 17 serta standart deviasinya 9,469 sedangkan
variancenya sebesar 89,667.
4.5 Analisis Lanjutan
4.5.1 Korelasi Product Moment antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar;
Tabel 4.9
korelasi produck moment antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar
Correlations
motivasi Hasilbelajar
Motivasi
Pearson
Correlation
1
Sig. (2-tailed)
.246*
.014
N
99
99
hasilbelajar Pearson
.246*
1
Correlation
Sig. (2-tailed)
.014
N
99
99
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber :Data diolah tahun 2017 menggunaka SPSS 16.0
57
Tabel 4.9 menunjukkan Perhitungan korelasi menggunakan program
perhitungan data statistik SPSS for windows versi 16.0 sesuai dengan
hipotesis yang ditetapkan dan peneliti belum mengetahui arah penelitian,
maka signifikansi yang digunakan adalah two-tailed atau uji dua sisi.
Koefisien korelasi antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar sebesar 0,246
pada taraf signifikansi α 5%. Koefisien korelasi tersebut artinya ada hubungan
positif antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar sehingga H0 ditolak dan
H1 diterima. Signifikansi dua sisi menunjukkan angka sebesar 0,014. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya signifikansi antara Motivasi Belajar dengan Hasil
Belajar, karena α < 0,05 (0,014 0,05 (0,138>0,05). Variabel Fasilitas
Belajar dengan Hasil Belajar tidak mempunyai hubungan karena berada pada
signifikansi diatas tingkat kesalahan 0,05 dengan tingkat hubungan sebesar
0,151.
4.5.3 Uji Korelasi Berganda antara Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar
dengan Hasi Belajar
Tabel 4.11
Korelasi berganda antara Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil
Belajar
Model Summary
R
Mode
Squar Adjusted
l
R
e
1
.247a
.061
Change Statistics
Std. Error
of the
R Square Estimate
.041
11.733
R Square
Change
.061
F
Change df1 df2 Change
3.111
Sumber : Data yang diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
59
Sig. F
2
96
.049
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa Perhitungan korelasi menggunakan
program perhitungan data statistik SPSS for Windows versi 16.0. Motivasi Belajar
dan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar menghasilkan koefisien korelasi
berganda sebesar r(hirung) = 0,247 dan mendekati 1 sehingga menandakan bahwa
ada hubungan antara Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar.
Hal tersebut juga bisa dilihat dari tabel pedoman terprestasi korelasi pada 0,200,399 yang memiliki hasil rendah. Variabel Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar
memiliki kontribusi yang dilihat dari R square, yaitu 0,061 atau 6,1% sedangkan
93,9% ditentukan oleh variabel lain. Berdasarkan tabel model summary diperoleh
nilai probabilitas (sig.F change) =0,049. Karena nilai sig.F change 0,049 < 0,05
maka keputusannya adalah H0 ditolak dan H1 diterima, jadi dapat dikatakan bahwa
variabel Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar ada hubungan
yang simultan dan Signifikan.
4.6 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis nol
(Ho) yang diajukan ditolak atau sebaliknya pada taraf kepercayaan
tertentu hipotesis alternativ (H1) yang diajukan diterima. Sesuai dengan
hipotesis yang diajukan, maka hasil pengujian tersebut akan dipaparkan
sebagai berikut :
1. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar
Analisis data korelasi antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar
diperoleh koefisien korelasi sebesar ry1 = 0,246 maka Ha1 diterima,
dan angka probabilitas dari hasil analisis data diperoleh sebesar α =
60
0,014 < 0,05 maka Ho ditolak (signifikansi). Jadi hal tersebut dapat
diartikan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara Motivasi
Belajar dengan Hasil Belajar. Memperhatikan hasil korelasi yang
positif dan signifikan ini dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi
Motivasi Belajar semakin tinggi pula Hasil Belajar. Begitu pula
sebaliknya semakin rendah Motivasi Belajar maka semakin rendah
pula Hasil Belajarnya.
2. Hubungan antara Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar
Analisis data korelasi antara Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar
diperoleh koefisien korelasi sebesar ry2 = 0,151 maka Ha2 diterima
dan angka probabilitas dari hasil ananlisis data diperoleh sebesar α =
0,136 > 0,05 maka Ho diterima (tidak signifikan). Jadi hal tersebut
dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan positif dan signifikan
antara Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar.
3. Hubungan antara Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil
Belajar
Perhitungan korelasi berganda Motivasi Belajar dan Fasilitas
Belajar dengan Hasil Belajar menghasilkan koefisien korelasi sebesar
r (hitung) = 0,247 yang menandakan bahwa ada hubungan antara
Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar. Motivasi
Belajar dan Fasilitas Belajar memiliki kontribusi yang dilihat dari R
square, yaitu 0,061 atau 6,1% sedangkan 93,9% ditentukan oleh
variabel lain. Berdasarkan tabel model summary diperoleh nilai
61
probabilitas (sig.F change) =0,049. Karena nilai sig.F change 0,049 <
0,05 maka keputusannya adalah H0 ditolak dan H1 diterima, jadi
dapat dikatakan bahwa variabel Motivasi Belajar dan Fasilitas
Belajar dengan Hasil Belajar ada hubungan yang simultan dan
Signifikan.
4.7 Pembahasan Hasil Analisis
Pembahasan ini digunakan untuk data dan informasi hasil temuan
yang di interprestasikan dengan menggunakan landasan teori pada Bab II.
Hasil analisis yang telah dilakukan mengenai hubungan antara Motivasi
Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar siswa kelas XII IPS
pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga, menunjukkan
bahwa Motivasi Belajar mempunyai hubungan positif dan signifikan
dengan Hasil Belajar siswa kelas XII IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi di
SMA Negeri 3 Salatiga. Dapat diketahui dari hasil perhitungan koefisien
korelasi antara varaibel (X1) Motivasi Belajar dengan (Y) Hasil Belajar
yang menunjukkan koefisien korelasinya sebesar positif 0,246 dan
signifikan. Sedangkan untuk tingkat signifikansi dikatakan signifikan
karena tabel nampak bahwa sig (2-tailed) sebesar α = 0,014 lebih kecil dari
0,05 (0,014 < 0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa Motivasi Belajar mempunyai korelasi
terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS pada Mata Pelajaran Ekonomi
di SMA Negeri 3 Salatiga. Hal ini juga didukung oleh Teori motivasi
62
belajar Winata (Leny Susilawati 2001:28) motivasi belajar pada
hakikatnya merupaka kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses
dalam diri siswa. Apabila motivasi belajar siswa kuat , maka kegiatan
belajar dan hasilnya akan meningkat , sebaliknya apabila motivasinya
lemah maka akan melemahkan kegiatan belajarnya dan berakibat mutu
hasil belajarnya akan rendah. Artinya , tujuan belajar tidak akan tercapai
sebaimana mestinya.
Hasil perhitungan diketahui Fasilitas Belajar (X2) tidak memiliki
hubungan yang positif dan signifikan dengan variabel (Y) Hasil belajar
siswa kelas XII IPS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3
Salatiga. Hasil yang diperoleh bahwa variabel Fasilitas Belajar (X2)
memiliki koefisien korelasi 0,151 (positif) dengan signifikansi 0,136
terhadap Hasil Belajar. Teori Fasilitas Belajar menurut Slameto (2010)
“Anak yang sedang belajar juga membutuhkan fasilitas belajar seperti
ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat-alat tulis, buku-buku dan
lain-lain. Fasilitas belajar itu akan terpenuhi jika keluargannya
mempunyai cukup uang.” Fasilitas belajar siswa yang memadai akan
mendukung kegiatan belajar siswa sehingga siswa dapat memperoleh
hasil belajar yang baik pula.
Perhitungan korelasi berganda Motivasi Belajar dan Fasilitas
Belajar dengan Hasil Belajar menghasilkan koefisien korelasi sebesar
r(hitung) = 0,247 yang menandakan bahwa ada hubungan antara Motivasi
Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar. Motivasi Belajar dan
63
Fasilitas Belajar memiliki kontribusi yang dilihat dari R square, yaitu
0,061 atau 6,1% sedangkan 93,9% ditentukan oleh variabel lain.
Berdasarkan tabel model summary diperoleh nilai probabilitas (sig.F
change) =0,049. Karena nilai sig.F change 0,049 < 0,05 maka
keputusannya adalah H0 ditolak dan H1 diterima, jadi dapat dikatakan
bahwa variabel Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil
Belajar ada hubungan yang simultan dan Signifikan.
Hal ini didukung oleh teori dari Djamarah dalam Lenny Susilowati
(2011) , hasil belajar adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah
dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Hasil
tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan sesuatu.
Untuk
melakukan
sebuah
prestasi
dibutuhkan
perjuangan
dan
pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan, sungguhsungguh dan kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang
mampu untuk mencapainya.
64
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran umum Tempat Penelitian.
1. Gambaran Umum SMA Negeri 3 Salatiga.
SMA Negeri 3Salatiga adalah Eks SPG Negeri Salatiga, sesuai dengan
Keputusan Mneteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor :
0519/O/191 tanggal : 5 September 1991 tentang Pengalihan Fungsi Sekolah
Pendidikan Guru (SPG) Negeri Salatiga menjadi SMA Negeri 3 Salatiga dengan
Riwayat Singkat :
1. Sejak Penjajahan Jepang sekolah ini digunakan untuk Sihang Gaklo.
2. Pada jaman penjajahan Belanda, sekolah ini digunakan sebagai
Gauverment Jongens Normal Schol.
3. Tahun 1945-1947 digunakan untuk Sekolah guru Laki-Laki (SGL).
4. Pada pendudukan Belanda tahun 1948 hingga tahun 1950 digunakan
oleh tentara Belanda.
5. Tahun 1950-1951 digunakan oleh Tentara Nasional.
6. Tahun 1951 digunakan lagi untuk Sekolah Pendidikan Guru (SPG)
hingga tahun 1960 dengan nama SGB Negeri 1.
7. Tahun 1959-1960dipakai bersama-sama oleh SGB Negeri 1 dan SGTK
Negeri.
44
8. Tahun 1960-1964 digunakan untuk SGTK Negeri. Sejak Tahun 1964
SGA dan SGTK diintegrasikan menjadi SPG hingga tahun 1991.
9. Tahun 1991 SPG Negeri Salatiga dialih fungsikan menjadi SMA
Negeri 3 Salatiga.
2. Identitas SMA Negeri 3 Salatiga.
1. Nama Sekolah
: SMA Negeri 3 Salatiga
2. NIS/NPSN
: 3001036204003 / 20328449
3. Terakreditasi
: A (Amat Baik)
4. SK BASN prov Jateng
: No.Prop-03 Ma-00664 Tgl.29/09/2007
5. Alamat
: Jalan Kartini No.34
6. No. Telpon
: (0298) 323300
7. Kode Pos
: 50711
8. Kelurahan
: Salatiga
9. Kecamatan
: Sidorejo
10. Kota
: Salatiga
11. Privinsi
: Jawa Tengah
12. Tahun Berdiri
: 15 Juli 1991 (Alih fungsi SPGN)
13. Kepmendikbud
: 0519/O/1991 Tgl. 5 September 1991
14. Nama Bank
: BPD Cabang Salatiga
15. Web
: www.sman3salatiga.com
16. E-mail
: www.sman_3_salatiga@yahoo.com
45
3. KEPALA SEKOLAH
1. Drs. H. Gumadi
: 1991-1992
2. Sumardi Hardo, BA. Dipl. Tels : 1992-1996
3. Drs. Murdiono
: 1995-2005
4. Drs. Sujit Mudjiono, S.IP, M.Pd : 2005-2012
5. Drs. Suyitno, M.Pd
: 2012-2016
4. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 3 Salatiga
a. Visi Sekolah
“UNGGUL
PRESTASI,
SERASI
DALAM
BUDI
PEKERTI,
BERDAYA SAING GLOBAL”.
b. Misi Sekolah
1. Mewujudkan
Rintisan
Sekolah
Kategori
Mandiri
menuju
pengembangan Sekolah bertaraf Internasional.
2. Meningkatkan prestasi Akademik dan Non Akademik serta
pengembangan
kreatifitas
siswa
(Multiple
Intelegency/
Keberbakatan Majemuk).
3. Melakukan Inovasi dalam proses pembelajaran.
4. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan Tenaga Kerja.
5. Meningkatkan kemampuan berbahasa Asing.
6. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
7. Mewujudkan lingkungan sekolah yang menunjang suasana
pembelajaran
yang
menyenangkan
demokratis.
46
(joyfull
learning)
yang
8. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah dan menggalang
partisipasi masyarakat.
9. Mewujudkan tata krama dalam hubungan antar warga sekolah.
10. Membentuk peserta didik yang berakhlak dan berbudi pekerti
luhur.
c. Tujuan sekolah
1. Sebagai rintisan sekolah kategori mandiri menuju sekolah bertaraf
Internasional.
2. Inovasi pembelajaran bervariasi sesuai kompetensi (Problem Based
Learning), Inquiry Based Learning, Project Based Learning,
Contextual Teaching and Learning).
3. Peningkatan prestasi akademik (IMO, IPHO, ICHO, IBO),
Komputer, Astronomi, Debat bahasa inggris, layanan berbakat dan
non akademik (seni, olahraga, pramuka).
4. Peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan
menyosong sertifikasi pendidik serta penataan administrasi sekolah
berbasis komputer (TIK).
5. Peningkatan
profesionalisme
pendidik
dan
tenaga
kerja
kependidikan serta kemampuan siswa dalam berbahasa inggris.
6. Pemantapan ketaqwaan Tuhan Yang Maha Esa.
7. Terciptanya konsisi peserta didik yang berbudi pekerti luhur dan
berakhlah mulia.
47
8. Lingkungan sekolah yang menyenangkan , hidup sehat ramah
lingkungan yang menunjang Joyfull Learning yang demokratis.
9. School Based Management dalam berbagai aspek kehidupan warga
sekolah serta pemberdayaan partisipasi masyarakat terhadap
pendidikan.
10. Terciptanya hubungan antar warga sekolah yang santun dan ramah.
4.1.2
Gambaran Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS Tahun
ajaran 2016/2017 semester 1 yang berjumlah 133 siswa, terdiri dari
kelas XII IPS 1 yang berjumlah 34 siswa, kelas XII IPS 2 berjumlah 32
siswa, kelas XII IPS 3 berjumlah 33 siswa dan kelas XII IPS 4
berjumlah 34 siswa. Sedangkan untuk sampel diambil dari populasi
siswa kelas XII IPS SMA Negeri 3 Salatiga tahun ajaran 2016/2017,
tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Nomogram
Harry King sehingga didapat jumlah sampel sebanyak 99 siswa.
4.2 Uji validitas dan reliabilitas
Hasil penelitian yang valid dan reliabel diperlukan instrumen yang
valid dan reliabel pula. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabel berarti instrumen
tersebut jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
menghasilkan data yang sama pula. Untuk itu harus dilakukan uji
validitas dan reliabilitas menggunakan program SPSS maka dapat dilihat
hasil analisa untuk validitas dan reliabilitas sebagai berikut :
48
4.2.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2014:121) mengatakan bahwa instrumen yang
valid berarti instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Adapun rumus untuk menghitung validitas sebagai berikut:
Rumus menghitung validitas :
Keterangan :
√
∑
∑
∑
Rxy
: koefisien korelasi
x
: skor item
y
: skor total
n
: banyaknya subjek
∑
∑
∑
∑
ketentuan dalam uji validitas dalam penelitian ini dinyatakan valid jika item
instrumen memiliki koefisien diatas 0,3 (rhitung < rtabel), namun jika koefisien di
bawah 0,3 (rhitung < rtabel) maka instrumen tidak valid. Hasil uji instrumen
motivasi dan fasilitas belajar dirumah siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 3
Salatiga.
49
Tabel 4.1 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar dan
Fasilitas Belajar di Rumah.
Variabel
Motivasi
(X1)
Fasilitas
Belajar
Dirumah
(X2)
Item
Pertanyaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
12
13
14
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Besar
Korelasi (r)
.541
.712
.557
.299
.443
.536
.462
.590
.732
.747
.675
.730
.361
.589
.405
.732
.714
.451
.711
.582
.308
.489
.669
.609
.360
.567
.809
.625
Tabel Korelasi
(r tabel)
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
14
.787
15
.614
Sumber : Data primer yang diolah, 2017.
50
0,361
0,361
Keterangan
VALID
VALID
VALID
TIDAK VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
TIDAK VALID
VALID
VALID
VALID
TIDAK VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa pengujian validitas pada setiap item
pernyataan dari variabel motivasi belajar dan fasilisitas belajar dirumah.
Dimana besarnya nilai hitung pada korelasi tiap item pernyataan lebih besar
dari r hitung dinyatakan valid. N=30, nilai r pada tabel adalah 0.361 maka
item pernyataan yang lebih dari 0.361 dapat dikatakan layak untuk diujikan
dan disebarkan pada sejumlah 99 sampel.
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi
Variabel
Motivasi
(X1)
Item
Pertanyaan
Besar
Korelasi (r)
1
2
3
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
.541
.712
.557
.443
.536
.462
.590
.732
.747
.675
.730
.361
.589
.405
Tabel
Korelasi (r
tabel)
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Keterangan
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Tabel 4.2 menunjukan bahwa hasil validitas instrumen motivasi. Dari 15
item pernyataan tentang motivasi ada 14 item instrumen dinyatakan valid.
Instrumen yang di isi oleh sampel yaitu siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 3
Salatiga ini untuk mengukur variabel motivasi (X1).
51
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Fasilitas Belajar di Rumah
1
.732
2
.714
3
.451
4
.711
5
.582
7
.489
8
.669
9
.609
Fasilitas
11
.567
Belajar
12
.809
Dirumah
13
.625
(X2)
14
.787
15
.614
Sumber : Data primer yang diolah, 2017.
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa hasil validitas instrumen fasilitas belajar di
rumah. Dari 15 pernyataan tentang fasilitas belajar di rumah ada 13 item
instrumen dinyatakan valid. Instrumen yang di isi oleh sampel yaitu siswa kelas
XII IPS di SMA Negeri 3 Salatiga ini untuk mengukur variabel faslitas belajar di
rumah.
4.2.2
Uji Reliabilitas
Dalam pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus alpha cronbach,
dimana suatu kuesioner atau pernyataan dikatakan reliabel jika nilai
alpha cronbach > 0,6. Hasil perhitungan reliabilitas dengan
menggunakan rumus SPSS 16.0 dalah sebagai berikut :
52
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel
Motivasi Belajar
Fasilitas Belajar
diRumah
α Hitung
0,723
0,873
Standar α
Keterangan
0,6
Reliabel
0,6
Reliabel
.
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa semua variabel bebas yaitu motivasi belajar
dan fasilitas belajar dirumah dikatakan sebagai variabel penelitian yang reliabel,
dimana nilai alpha cronbach lebih besar dari 0.6. hal ini menunjukkan bahwa
kedua variabel penelitian tersebut layak untuk diujikan ke pengujian hipotesis
selanjutnya.
4.3 Uji Prasyarat.
4.3.1 Uji Normalitas
Dalam pengujian ini sampel yang akan dipakai untuk analisis
haruslah berasal dari populasi yang berdistribusi normal dengan tingkat
signifikansi α= 5% (0,05) Uji normalitas dalam penelitian ini dengan teknik
kolmogrov smirnov dengan menggunakan IBM SPSS statistic versi 16.0.
53
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data
Hubungan Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
motivasi
N
Normal Parametersa
fasilitas hasilbelajar
99
99
99
43.06
39.92
69.52
10.335
9.469
11.983
Absolute
.056
.091
.092
Positive
.056
.054
.058
-.054
-.091
Kolmogorov-Smirnov Z
.557
.905
Asymp. Sig. (2-tailed)
.915
.385
Sumber : Data yang diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
-.092
.913
.375
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences
Negative
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk variabel Hasil
Belajar sebesar 0,913, variabel Fasilitas Belajar sebesar 0,905 dan variabel
Motivasi Belajar 0,557. Jadi dalam penelitian ini variabel Hasil Belajar, Fasilitas
Belajar dan Motivasi Belajar berdistribusi normal karena memiliki nilai
signiikansi lebih dari > 0,05. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel Uji Normalitas
diatas.
4.3.2
Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Analisis tersebut menggunakan Oneway ANOVA (Analysis of
Variance) dan uji signifikansi linieritas ini dilakukan dengan uji F-test
haris hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak
linier.
54
Tabel 4.6 Hasil Uji Linieritas Data
ANOVA Table
Sum of
Squares
hasilbelajar * Between Groups (Combine
motivasi
d)
Mean
Square
df
F
Sig.
5949.144
38 156.556
1.157
.302
Linearity
854.287
1 854.287
6.311
.015
Deviation
from
Linearity
5094.857
37 137.699
1.017
.468
8121.815
60 135.364
Within Groups
Total
14070.960 98
Sumber : Data yang diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa Hasil uji linieritas bahwa nilai signifikansi
pada variabel Motivasi sebesar 0,015 lebih besar dari 0,05. Yang berarti data
Motivasi Belajar dan Hasil Belajar dalam penelitian ini terdapat hubungan Linier
secara signifikan. Hal tersebut dapat dilihat di tabel uji linieritas diatas.
Tabel 4.7
Hubungan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar
ANOVA Table
Sum of
Squares
hasilbela Between
jar *
Groups
fasilitas
Mean
Square
df
F
Sig.
(Combine
d)
5687.849
32
177.745 1.399 .125
Linearity
320.677
1
320.677 2.525 .117
Deviation
from
Linearity
5367.172
31
173.135 1.363 .146
8383.110
66
127.017
Within Groups
Total
14070.960
98
Sumber : Data yang diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
55
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa Hasil uji linieritas bahwa nilai signifikansi
pada variabel Fasilitas sebesar 0,117 lebih besar dari 0,05. Yang berarti data
fasilitas belajar dan hasil belajar dalam penelitian terdapat hubungan Linier secara
signifikansi. Hal tersebut dapat di lihat di tabel uji linieritas di atas.
4.4 Analisis Pendahuluan
4.4.1 Analisis Deskriptif
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan motivasi
belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa kelas XII IPS pada mata
pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga Tahun ajaran 2016/2017.
Penelitian ini terdiri dari 2 variabel bebas dan satu variabel terikat. Berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti maka dalam penelitian ini dibutuhkan tiga
macam data, yaitu :
1. Data motivasi belajar sebagai variabel bebas (X1)
2. Data fasilitas belajar sebagai variabel bebas (X2)
3. Data hasil belajar sebagai variabel terikat (Y)
Tabel 4.8
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N
Minimu Maximu
Range
m
m
Hasilbelajar
99
60
Motivasi
99
53
Fasilitas
99
44
Valid N
99
(listwise)
Sumber : SPSS 16.0 (Data diolah)
30
15
17
56
90
68
61
Sum
6883
4263
3952
Mean
69.52
43.06
39.92
Std.
Varianc
Deviation
e
11.983 143.581
10.335 106.813
9.469 89.667
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel Hasil Belajar jumlah data (N)
sebanyak 99 mempunyai nilai rata-rata (mean) 69,52 dengan nilai maksimum 90
dan nilai minimum 30 serta standart deviasinya sebesar 11,983 sedangkan
variancenya sebesar 143,581. Variabel Motivasi Belajar menunjukkan jumlah data
(N) sebanyak 99 mempunyai nilai rata-rata (mean) 43,06 dengan nilai maksimum
68 dan nilai minimum 15 serta standart deviasinya sebesar 10,335 sedangkan
variancenya sebesar 106,813. Variabel Fasilitas Belajar menunjukkan bahwa
jumlah data (N) sebanyak 99 mempunyai nilai rata-rata (mean)39,92 dengan nilai
maksimum 61 dan nilai minimum 17 serta standart deviasinya 9,469 sedangkan
variancenya sebesar 89,667.
4.5 Analisis Lanjutan
4.5.1 Korelasi Product Moment antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar;
Tabel 4.9
korelasi produck moment antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar
Correlations
motivasi Hasilbelajar
Motivasi
Pearson
Correlation
1
Sig. (2-tailed)
.246*
.014
N
99
99
hasilbelajar Pearson
.246*
1
Correlation
Sig. (2-tailed)
.014
N
99
99
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber :Data diolah tahun 2017 menggunaka SPSS 16.0
57
Tabel 4.9 menunjukkan Perhitungan korelasi menggunakan program
perhitungan data statistik SPSS for windows versi 16.0 sesuai dengan
hipotesis yang ditetapkan dan peneliti belum mengetahui arah penelitian,
maka signifikansi yang digunakan adalah two-tailed atau uji dua sisi.
Koefisien korelasi antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar sebesar 0,246
pada taraf signifikansi α 5%. Koefisien korelasi tersebut artinya ada hubungan
positif antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar sehingga H0 ditolak dan
H1 diterima. Signifikansi dua sisi menunjukkan angka sebesar 0,014. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya signifikansi antara Motivasi Belajar dengan Hasil
Belajar, karena α < 0,05 (0,014 0,05 (0,138>0,05). Variabel Fasilitas
Belajar dengan Hasil Belajar tidak mempunyai hubungan karena berada pada
signifikansi diatas tingkat kesalahan 0,05 dengan tingkat hubungan sebesar
0,151.
4.5.3 Uji Korelasi Berganda antara Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar
dengan Hasi Belajar
Tabel 4.11
Korelasi berganda antara Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil
Belajar
Model Summary
R
Mode
Squar Adjusted
l
R
e
1
.247a
.061
Change Statistics
Std. Error
of the
R Square Estimate
.041
11.733
R Square
Change
.061
F
Change df1 df2 Change
3.111
Sumber : Data yang diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
59
Sig. F
2
96
.049
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa Perhitungan korelasi menggunakan
program perhitungan data statistik SPSS for Windows versi 16.0. Motivasi Belajar
dan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar menghasilkan koefisien korelasi
berganda sebesar r(hirung) = 0,247 dan mendekati 1 sehingga menandakan bahwa
ada hubungan antara Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar.
Hal tersebut juga bisa dilihat dari tabel pedoman terprestasi korelasi pada 0,200,399 yang memiliki hasil rendah. Variabel Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar
memiliki kontribusi yang dilihat dari R square, yaitu 0,061 atau 6,1% sedangkan
93,9% ditentukan oleh variabel lain. Berdasarkan tabel model summary diperoleh
nilai probabilitas (sig.F change) =0,049. Karena nilai sig.F change 0,049 < 0,05
maka keputusannya adalah H0 ditolak dan H1 diterima, jadi dapat dikatakan bahwa
variabel Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar ada hubungan
yang simultan dan Signifikan.
4.6 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis nol
(Ho) yang diajukan ditolak atau sebaliknya pada taraf kepercayaan
tertentu hipotesis alternativ (H1) yang diajukan diterima. Sesuai dengan
hipotesis yang diajukan, maka hasil pengujian tersebut akan dipaparkan
sebagai berikut :
1. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar
Analisis data korelasi antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar
diperoleh koefisien korelasi sebesar ry1 = 0,246 maka Ha1 diterima,
dan angka probabilitas dari hasil analisis data diperoleh sebesar α =
60
0,014 < 0,05 maka Ho ditolak (signifikansi). Jadi hal tersebut dapat
diartikan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara Motivasi
Belajar dengan Hasil Belajar. Memperhatikan hasil korelasi yang
positif dan signifikan ini dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi
Motivasi Belajar semakin tinggi pula Hasil Belajar. Begitu pula
sebaliknya semakin rendah Motivasi Belajar maka semakin rendah
pula Hasil Belajarnya.
2. Hubungan antara Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar
Analisis data korelasi antara Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar
diperoleh koefisien korelasi sebesar ry2 = 0,151 maka Ha2 diterima
dan angka probabilitas dari hasil ananlisis data diperoleh sebesar α =
0,136 > 0,05 maka Ho diterima (tidak signifikan). Jadi hal tersebut
dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan positif dan signifikan
antara Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar.
3. Hubungan antara Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil
Belajar
Perhitungan korelasi berganda Motivasi Belajar dan Fasilitas
Belajar dengan Hasil Belajar menghasilkan koefisien korelasi sebesar
r (hitung) = 0,247 yang menandakan bahwa ada hubungan antara
Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar. Motivasi
Belajar dan Fasilitas Belajar memiliki kontribusi yang dilihat dari R
square, yaitu 0,061 atau 6,1% sedangkan 93,9% ditentukan oleh
variabel lain. Berdasarkan tabel model summary diperoleh nilai
61
probabilitas (sig.F change) =0,049. Karena nilai sig.F change 0,049 <
0,05 maka keputusannya adalah H0 ditolak dan H1 diterima, jadi
dapat dikatakan bahwa variabel Motivasi Belajar dan Fasilitas
Belajar dengan Hasil Belajar ada hubungan yang simultan dan
Signifikan.
4.7 Pembahasan Hasil Analisis
Pembahasan ini digunakan untuk data dan informasi hasil temuan
yang di interprestasikan dengan menggunakan landasan teori pada Bab II.
Hasil analisis yang telah dilakukan mengenai hubungan antara Motivasi
Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar siswa kelas XII IPS
pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga, menunjukkan
bahwa Motivasi Belajar mempunyai hubungan positif dan signifikan
dengan Hasil Belajar siswa kelas XII IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi di
SMA Negeri 3 Salatiga. Dapat diketahui dari hasil perhitungan koefisien
korelasi antara varaibel (X1) Motivasi Belajar dengan (Y) Hasil Belajar
yang menunjukkan koefisien korelasinya sebesar positif 0,246 dan
signifikan. Sedangkan untuk tingkat signifikansi dikatakan signifikan
karena tabel nampak bahwa sig (2-tailed) sebesar α = 0,014 lebih kecil dari
0,05 (0,014 < 0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa Motivasi Belajar mempunyai korelasi
terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS pada Mata Pelajaran Ekonomi
di SMA Negeri 3 Salatiga. Hal ini juga didukung oleh Teori motivasi
62
belajar Winata (Leny Susilawati 2001:28) motivasi belajar pada
hakikatnya merupaka kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses
dalam diri siswa. Apabila motivasi belajar siswa kuat , maka kegiatan
belajar dan hasilnya akan meningkat , sebaliknya apabila motivasinya
lemah maka akan melemahkan kegiatan belajarnya dan berakibat mutu
hasil belajarnya akan rendah. Artinya , tujuan belajar tidak akan tercapai
sebaimana mestinya.
Hasil perhitungan diketahui Fasilitas Belajar (X2) tidak memiliki
hubungan yang positif dan signifikan dengan variabel (Y) Hasil belajar
siswa kelas XII IPS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3
Salatiga. Hasil yang diperoleh bahwa variabel Fasilitas Belajar (X2)
memiliki koefisien korelasi 0,151 (positif) dengan signifikansi 0,136
terhadap Hasil Belajar. Teori Fasilitas Belajar menurut Slameto (2010)
“Anak yang sedang belajar juga membutuhkan fasilitas belajar seperti
ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat-alat tulis, buku-buku dan
lain-lain. Fasilitas belajar itu akan terpenuhi jika keluargannya
mempunyai cukup uang.” Fasilitas belajar siswa yang memadai akan
mendukung kegiatan belajar siswa sehingga siswa dapat memperoleh
hasil belajar yang baik pula.
Perhitungan korelasi berganda Motivasi Belajar dan Fasilitas
Belajar dengan Hasil Belajar menghasilkan koefisien korelasi sebesar
r(hitung) = 0,247 yang menandakan bahwa ada hubungan antara Motivasi
Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar. Motivasi Belajar dan
63
Fasilitas Belajar memiliki kontribusi yang dilihat dari R square, yaitu
0,061 atau 6,1% sedangkan 93,9% ditentukan oleh variabel lain.
Berdasarkan tabel model summary diperoleh nilai probabilitas (sig.F
change) =0,049. Karena nilai sig.F change 0,049 < 0,05 maka
keputusannya adalah H0 ditolak dan H1 diterima, jadi dapat dikatakan
bahwa variabel Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar dengan Hasil
Belajar ada hubungan yang simultan dan Signifikan.
Hal ini didukung oleh teori dari Djamarah dalam Lenny Susilowati
(2011) , hasil belajar adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah
dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Hasil
tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan sesuatu.
Untuk
melakukan
sebuah
prestasi
dibutuhkan
perjuangan
dan
pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan, sungguhsungguh dan kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang
mampu untuk mencapainya.
64