Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Air sangat vital bagi kehidupan karena air adalah komponen utama cairan
tubuh. Seseorang dapat bertahan hidup selama 8 minggu tanpa makan, tetapi
tanpa air hanya dapat bertahan dalam beberapa hari saja. Hal ini bukan berarti
air lebih penting dari karbonhidrat, protein atau lemak, tetapi karena air tidak
disimpan sebagai cadangan di dalam tubuh. Proses biologis di dalam tubuh
untuk mendukung kehidupan tidak akan berlangsung tanpa air yang cukup. Air
dapat melarutkan banyak zat gizi termasuk mineral yang diperlukan oleh tubuh
untuk kelangsungan berbagai proses di dalam tubuh diantaranya metabolisme,
pergerakan otot, pertumbuhan, pengaturan suhu dan keseimbangan air (Silalahi,
2011).
Air minum menjadi sumber air utama untuk kebutuhan tubuh. Namun
harus di ingat, bahwa air di alam tidak pernah alamidimana selalu mengandung
zat-zat terlarut terutama mineral yang berasal dari kontak dengan bebatuan,
tanah dan udara. Maka secara alamiah air yang kita minum harus memenuhi
syarat tertentu, yakni tidak mengandung zat-zat berbahaya, seperti racun
khususnya logam-logam toksis misalnya timah hitam (Pb), cadmium (Cd),
merkuri (Hg), dan juga tidak boleh ada bakteri yang patogen (berbahaya).

Sebaliknya, air minum harus mengandung mineral utama (mayor) seperti
kalsium, magnesium, dan kalium. Maka, air minum harus diperoleh dari air
sumur yang memenuhi syarat atau diproses melalui perusahaan air minum
supaya memenuhi syarat di atas (Silalahi, et.al., 2014). Air minum tidak selalu

1

harus murni untuk dikatakan aman. Faktanya, beberapa mineral yang ikut
terlarut dalam air dapat memberikan keuntungan bagi kesehatan. Sebagai
contoh, pada dewan penelitian riset nasional (National Academy of Sciences)
menyatakan bahwa air minum yang mengandung kalsium dan magnesium
umumnya ikut berkontribusi dalam kebutuhan kalsium dan magnesium di dalam
tubuh (Skipton, et.al., 2011).
Penyakit yang paling umum disebabkan oleh defisiensi kalsium adalah
osteoporosis, tetapi kalsium bukan hanya untuk menjaga kesehatan tulang,
kalsium berfungsi dalam proses pembekuan darah, kontraksi otot, dan
metabolisme sel. Kadar kalsium yang rendah di dalam darah dapat
meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan penyakit kanker seperti kanker
usus. Beberapa penelitian menyatakan bakwa kekurangan kalsium juga dapat
menyebabkan bayi lahir prematur. Sebaliknya jika tubuh kelebihan kalsium

maka menyebabkan sakit kepala, gampang marah, gagal ginjal dan batu ginjal
pada beberapa orang. Batas maksimum kadar kalsium adalah 2500 mg/hari
berdasarkan pertimbangan resiko pembentukan batu ginjal (Wardlaw dan
Hampl, 2007).
Defisiensi magnesium dalam tubuh akan menyebabkan denyut jantung
tidak teratur, disertai dengan beberapa gejala seperti kelelahan, kejang otot, mual
dan muntah. Batas maksimum kadar magnesium adalah 350 mg/hari. Jika kadar
magnesium melebihi batas yang ditentukan akan menyebabkan diare, pusing,
mual, sesak nafas, dan akhirnya koma bahkan meninggal (Wardlaw dan Hampl,
2007).
Memang air minum bukanlah satu-satunya sebagai sumber mineral
kalsium dan magnesium. Akan tetapi jika kandungan kalsium dan magnesium

2

sangat rendah maka akan terjadi gangguan penyerapan kalsium dan magnesium
yang terdapat di dalam makanan lainnya. Berdasarkan fakta ini maka WHO
telah menganjurkan dan memberikan persyaratan mineral di dalam air minum,
masing-masing dengan syarat minimal 20 mg/L kalsium dan 10 mg/L
magnesium dalam satu liter air minum. Sedangkan menurut Depkes RI hanya

menyatakan kandungan maksimal kalsium dalam air minum adalah 75 mg /L
dan magnesium 50 mg/L dalam air minum (Silalahi, et.al., 2014).
Wilayah indonesia memiliki sistem iklim yang unik, yang secara
geografis memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Menurut penelitian Ombaka, dkk (2013) di kenya menjelaskan bahwa
kandungan kalsium dalam sampel pada musim hujan adalah 0,41-29,11 mg/L
dan pada musim kemarau 0,38-26,13 mg/L. Untuk kandungan magnesium dalam
sampel pada musim hujan adalah 0,20-5,89 mg/L dan pada musim kemarau
0,14-4,88 mg/L. Kadar kalsium dan magnesium yang lebih tinggi pada musim
hujan dikarenakan air hujan yang berkontak langsung dengan tanah dan
bebatuan sehingga memungkinkan kalsium dan magnesium ikut terlarut yang
menyebabkan air menjadi sadah. Kadar kalsium dan magnesium pada musim
hujan dan musim kemarau masih dibawah syarat maksimum yamg ditetapkan
oleh WHO. Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kandungan mineral kalsium dan magnesium dalam air minum
PDAM Tirtanadi di kota Medan pada musim hujan dan musim kemarau.

3

1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah terdapat perbedaan kandungan mineral kalsium dan magnesium
pada musim hujan maupun musim kemarau pada air minum PDAM
Tirtanadi di kota medan?
2. Apakah kandungan kadar mineral kalsium dan magnesium pada air
minum PDAM Tirtanadi Medan memenuhi persyaratan kesehatan Baku
Mutu Air Minum Peraturan Menteri Kesehatan RI (1975) dan WHO
(2004)?
1.3 Hipotesis
1. Kandungan mineral kalsium dan magnesium pada air minum PDAM
Tirtanadi lebih tinggi terdapat pada musim hujan dibanding musim
kemarau.
2. Kadar mineral kalsium dan magnesium pada air minum PDAM Tirtanadi
di kota Medan memenuhi persyaratan kesehatan Baku Mutu Air Minum
menurut Permenkes Peraturan Menteri Kesehatan RI (1975) dan WHO
(2004).
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh musim hujan dan kemarau terhadap
kandungan mineral kalsium dan magnesium pada air minum PDAM
Tirtanadi di kota Medan.
2. Untuk mengetahui Kandungan kadar kalsium dan magnesium pada air

minum PDAM Tirtanadi di kota Medan.

4

1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai pengaruh musim terhadap kandungan mineral kalsium dan
magnesium pada beberapa air minum PDAM Tirtanadi di kota Medan.

5

Dokumen yang terkait

Analisis Mineral Kalsium dan Magnesium pada Air Minum PDAM Tirtanadi di Beberapa Lokasi di Kota Medan

2 59 91

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

1 36 113

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

0 0 16

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

0 0 2

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

0 0 19

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

2 2 3

Analisis Kandungan Mineral Kalsium Dan Magnesium Pada Musim Hujan Di Bulan Desember Dan Musim Kemarau Di Bulan Maret Dalam Beberapa Air Minum Pdam Tirtanadi Di Kota Medan

0 0 48

Analisis Mineral Kalsium dan Magnesium pada Air Minum PDAM Tirtanadi di Beberapa Lokasi di Kota Medan

2 5 36

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Minum - Analisis Mineral Kalsium dan Magnesium pada Air Minum PDAM Tirtanadi di Beberapa Lokasi di Kota Medan

1 2 16

ANALISIS MINERAL KALSIUM DAN MAGNESIUM PADA AIR MINUM PDAM TIRTANADI DI BEBERAPA LOKASI DI KOTA MEDAN SKRIPSI

0 0 14