Desain Penelitian Penelitian Kualitatif (1)

Desain Penelitian: Penelitian Kualitatif & Deskriptif
Desain Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis
dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam
penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian
berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap
teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data,
memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
Penelitian harus mempertimbangkan secara matang pendekatan yang tepat baik sintektik
maupun analitik, dan tujuan dari penelitian tersebut apakah bersifat heuristik maupun
deduktif. Peneliti dapat menggabungkan pendekatan-pendekatan ini. Sebagai contoh,
hipotesis yang diturunkan dari penelitian sintektik-heuristik kemudian dapat dipilih menjadi
dasar penelitian dengan menggunakan desain analitik-deduktif.
Perbedaan yang paling mendasar terletak pada sifat intrinsik subjek penelitian, peran peneliti,
dan apakah kebenaran diperoleh melalui fakta yang objektif atau persepsi subjektif. Hasil
yang ditunjukkan oleh perbaikan verbal pembelajar bahasa sebagai strategi pemerolehan
berbeda dengan hasil yang ditunjukkan oleh nilai kuantitatif pada judgment test yang
dikontrol dalam penelitian eksperimental.

N

o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Perbedaan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
(Menurut Fraenkel dan Wallen, 1993)
Penlitian kuantatif
Penelitian kualititatif
Menekankan hipotesis jadi yang
dirumuskan sebelumnya.
Menekankan definisi operasional yang

dirumuskan sebelumnya.
Data diubah menjadi skor numerik.
Menekankan pengukuran dan
penyempurnaan keajegan skor yang
diperoleh dari instrumen.
Pengukuran validitas melalui rangkaian
perhitungan statistik.
Menekankan teknik acak untuk
mendapatkan sampel representatif.
Menekankan prosedur penelitian yang
baku.
Menekankan desain untuk
pengontrolan variabel ekstranus.
Menekankan desain untuk
pengontrolan khusus untuk menjaga
bias dalam prosedur penelitian.
Menekankan rangkuman statistik
dalam hasil penelitian.
Menekankan penguraian fenomena.


Menekankan hipotesis yang berkembang
dalam pelaksanaan penelitian.
Menekankan definisi dalam konteks atau
perkembangan penelitian.
Menekankan deskripsi naratif.
Menekankan pada asumsi bahwa keajegan
inferensi cukup kuat.
Pengukuran validitas melalui cek silang
dari sumber informasi.
Menekankan informasi ekspert untuk
mendapatkan sampel purposif.
Menekankan prosedur penelitian deskriptif
naratif.
Menekankan analisis logis dalam
pengontrolan variabel ekstranus.
Menekankan kejujuran peneliti dalam
pengontrolan prosedur biasa.
Menekankan rangkuman naratif dalam hasil
penelitian.
Menekankan deskripsi holistik.


Beberapa Perbedaan Dalam Penelitian Kualitatif dan Deskriptif
a. Penelitian Kualitatif dan Deskriptif
Baik penelitian kualitatif maupun deskriptif, keduanya mendeskripsikan fenomena yang
terjadi secara alami tanpa adanya interferensi dari sebuah eksperimen atau suatu perlakuan
tertentu yang direncanakan. Keduanya berkaitan dengan pendeskripsian, tetapi pendekatan
penelitian berasal dari perspektif yang berbeda.
Penelitian kualitatif adalah heuristik, bukan deduktif. Hal tersebut dikarenakan terdapat
pertanyaan penelitian atau data yang dibuat sebelum penelitian dimulai. Wilayah penelitian
dan pertanyaan menggunakan perspektif sintektik/ holistik dalam rangka memperoleh
informasi sebanyak-banyaknya, dan menghindari manipulasi atau interferensi di dalam
konteks penelitian. Terdapat istilah ‘organic development’ yang maknanya adalah penelitian
ini menyempitkan fokus sesuai perkembangan penelitian dan tidak didikte oleh hipotesis.
Penelitian deskriptif dapat bersifat heuristik atau deduktif. Tipe atau kategori penelitian ini
mengacu pada penelitian yang menggunakan data-data yang telah ada atau sebagai penelitian
non-eksperimen dengan hipotesis yang telah dibentuk sebelumnya. Studi deskriptif dapat
menjelaskan aspek pemerolehan bahasa kedua dari sudut pandang yang lebih sintektik atau
dapat berfokus pada deskripsi mengenai sebuah konstituen tertentu di dalam proses,
contohnya pemerolehan struktur bahasa tertentu atau perilaku tertentu terhadap pembelajaran
bahasa yang berbeda dengan lainnya. Studi deskriptif beranjak dari sebuah pertanyaan umum

mengenai sebuah fenomena yang sedang dikaji atau dengan menggunakan pertanyaan dan
fokus yang lebih spesifik.
Beberapa ahli metode penelitian menyatakan bahwa penelitian deskriptif berbeda dengan
penelitian kualitatif dilihat dari data analisisnya. Data pada penelitian deskriptif adalah
kuantitatif. Tetapi faktanya, pendapat mengenai perbedaan tersebut tidak selamanya benar.
Pada penelitian kualitatif mengenai pemerolehan bahasa, elemen-elemen baik kualitatif
maupun kuantitatif dapat digunakan. Data pada penelitian kualitatif menjadi data kuantitatif
setelah data-data tersebut dikumpulkan dan dikategorikan. Brown memberikan contoh
mengenai hal tersebut. Prosedur khas yang banyak ditemukan pada penelitian kualitatif antara
lain; observasi, perekaman, dan transkripsi manual. Pertama, data-data tersebut akan dianalisa
secara kualitatif, kemudian dianalisa secara kuantitatif dalam hal urutan frekuensi dan ratarata panjang ungkapan. Contoh yang dikemukakan oleh Brown tersebut merupakan studi
Brown mengenai pemerolehan morfem gramatika oleh orang dewasa dan pembelajar anak
bahasa kedua. Penelitian deskriptif studi kasus memberikan sebuah analisis linguistik yang
mendalam mengenai aspek kemampuan gramatika pembelajar bahasa kedua, sedangkan studi
etnografi menyediakan analisis kuantitatif dalam bentuk frekuensi kejadian fenomena dalam
bahasa kedua.

Dapus:
https://www.academia.edu/9328810/Desain_Penelitian_Penelitian_Kualitatif_and_Deskriptif


PERBEDAAN DESAIN PENELITIAN KUANTITATIF
DAN
DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Desain penelitian adalah rencana atau strategi yang digunakan untuk menjawab masalah
penelitian (menguji hipotesis) dan mengontrol variabel sekunder. Desain penelitian menurut
Mc Millan dalam Ibnu Hadjar adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan
untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. Definisi lain
mengatakan bahwa desain (design) penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat
oleh peneliti, sebagai ancar – ancar kegiatan yang akan dilaksanakan.



Desain Penelitian Kuantitatif

Pada dasarnya, desain dalam penelitian kuantitatif meliputi penentuan pemilihan subjek
dari mana informasi atau data akan diperoleh, teknik yang digunakan dalam pengumpulan
data, prosedur yang ditempuh untuk pengumpulan, serta perlakuan yang akan
diselenggarakan (khusus untuk penelitian eksperimental). Desain penelitian kuantitatif juga
mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel

tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing dan
pemahaman dari luar (outward). Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang
harus dipenuhi dalam menggunakan penelitian ini karena kedua elemen tersebut akan
menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan
model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan
pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti
penentuan teknik analisis dan formula statistik yang akan digunakan. Penelitian ini juga lebih
memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna
secara kebahasaan dan kulturalnya. Berdasarkan desainnya, penelitian kuantitatif dapat
diklasifiasikan menjadi tiga:
a.

desain deskriptif

b.

desain eksperimental

c.


desain ex post facto
Masing-masing desain tersebut cocok untuk jenis pertanyaan penelitian atau masalah
tertentu, tetapi tidak untuk yang lain.



Desain Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif sama seperti kajian kuantitatif yang membutuhkan rencana untuk
memilih situs dan partisipan dan untuk menghimpun data. Rencana penelitian kualitatif tidak
seperti penelitian kuantitatif , mengacu pada “desain darurat” (emergent design) atau “desain
percobaan” (tentative design). Dalam desain tersebut, setiap penambahan keputusan
penelitian tergantung pada informasi sebelumnya. Desain darurat, dalam kenyataannya
tampak “beredar” atau “berputar” (circular), karena proses sampling yang bertujuan
(purposeful sampling), penghimpunan data, dan analisis data parsial dilakukan simultan dan
interaktif, bukan langkah-langkah berurutan yang berlainan. Peneliti kualitatif sama
berkepentingan terhadap validitas desain seperti penelitian kuantitatif, tetapi metode yang
digunakan untuk membangun validitas intern dan validitas eksternnya (jauh) berbeda.
Desain penelitian kualitatif pada umumnya tidak mengemukakan hipoteses yang harus
dites, tetapi lebih sering berupa pertanyaan penelitian yang lebih mengarahkan pada

ketercapaian pegumpulan data secara langsung. Berbeda dengan Desain penelitian kuantitatif
yang memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan
tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisis dan formula statistik yang akan
digunakan.



Pengujian Validitas dan Reabilitas Penelitian Kualitatif

Dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif menggunakan istilah yang
berbeda dengan penelitian kuantitatif. Perbedaan tersebut ditunjukkan dalam tabel 1.1
berikut:

Tabel 1.1 Perbedaan Istilah Dalam Pengujian Keabsahan Data Antara Metode
Kualitatif dan Kuantitaif
Aspek

Metode Kualitatif

Metode Kuantitatif


Nilai Kebenaran

Validitas Internal

Kredibiltas (Credibility)

Penerapan

Validitas

Konsistensi

Eksternal Transferability/

(Generalisasi)

Keteralihan

Reabilias


Auditability,
Dependability

Natralitas

Obyektivitas

Confirmability

(dapat

dikonfirmasi)

Daftar Pustaka

Sarwono, Jonathan,. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Graha
Ilmu, 2006.
Asim, Dr. M.Pd, Sistematika Penelitian Pengembangan. Malang : Lembaga PenelitianUniversitas Negeri Malang, 2001.
Prof. Dr. Sugiyono, METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF
dan R&D, Alfabeta, Bandung: 2006
Prof. Dr. Sugiyono, METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF
dan R&D, Alfabeta, Bandung: 2006