STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN KUINOLON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN SBP (Spontaneous Bacterial Peritonitis) Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari struktur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif. Gambaran ini terjadi akibat adanya nekrosis hepatoselular (Saskara & Suryadarma,2012). Kebanyakan kasus sirosis di dunia diakibatkan oleh hepatitis kronik oleh virus hepatitis A,B,C dan D (yang utama tipe B dan C) ( Yasar et al, 2011).

Sirosis hati mengakibatkan terjadinya 35.000 kematian setiap tahunnya di Amerika (Riley et al, 2009). Berdasarkan American Association for the Study of Liver Diseases (AASLD) Sirosis hati menjadi penyebab kematian ke delapan di Amerika (Bruce et al, 2012). Menurut Laporan Statistika Vital Nasional yang dipublikasi oleh Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (Center for Disease Control and Prevention), penyakit kronis dan sirosis adalah penyebab utama ke dua belas yang mengakibatkan sekitar 26.000 kematian setiap tahunnya di Amerika serikat (Yasar et al, 2011). Di Indonesia data prevalensi sirosis hepatis belum ada. Di RS Sardjito Yogyakarta jumlah pasien sirosis hepatis berkisar 4,1% dari pasien yang dirawat di Bagian Penyakit Dalam dalam kurun waktu 1 tahun Lebih dari 40% pasien sirosis adalah asimptomatis sering tanpa gejala sehingga kadang ditemukan pada waktu pasien melakukan pemeriksaan rutin atau karena penyakit yang lain (Saskara & Suryadarma,2012).

Pada stadium awal (kompensata), dimana kompensasi tubuh terhadap kerusakan hati masih baik, sirosis seringkali muncul tanpa gejala sehingga sering ditemukan pada waktu pasien melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Gejala-gejala awal sirosis meliputi perasaan mudah lelah dan lemas, selera makan berkurang, perasaan perut kembung, mual, berat badan menurun, pada laki-laki dapat timbul impotensi, testis mengecil. Bila sudah lanjut, gejala-gejala akan menjadi lebih menonjol terutama bila timbul komplikasi kegagalan hati dan hipertensi porta, meliputi kerontokan rambut badan, gangguan tidur, dan demam yang tidak begitu tinggi. Selain itu, dapat pula disertai dengan gangguan


(2)

2

pembekuan darah, perdarahan gusi, epistaksis, gangguan siklus haid, ikterus dengan air kemih berwarna seperti teh pekat, hematemesis, melena, serta perubahan mental, meliputi mudah lupa, sukar konsentrasi, bingung, agitasi, sampai koma (Saskara & Suryadarma,2012).

Asites merupakan salah satu komplikasi sirosis hati dan hipertensi portal. Dalam 10 tahun dari diagnosis sirosis, lebih dari 50 % dari pasien mengalami asites (Biecker, 2011). Asites adalah pembengkakan pada perut, disebabkan oleh akumulasi cairan ekstraselular dalam rongga perut (Hastings, 2005).Cairan asites merupakan media pertumbuhan yang baik untuk bakteri sebagai akibat dari disfungsi leukosit dan penurunan pertahanan cairan asites sebagai akibat dari penurunan albumin (Sease et al, 2008).

Peritonitis bakteri spontan (SBP) adalah komplikasi infeksi yang sering terjadi pada pasien sirosis dengan asites. Organisme yang sering menyebabkan infeksi ini adalah Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae,dan organisme gram-negative lainnya (Raz-Pasteur et al, 2013). Arus prevalensi komplikasi ini berkisar antara 25 % dan 30 % dan bertanggung jawab atas 30 % -50 % dari kematian pada pasien ini. Kumulatif kematian setelah infeksi pada pasien dengan sirosis adalah 43,5 %. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa terjadinya infeksi bakteri bisa dianggap sebagai tahap prognosis lanjut, mendefinisikan sirosis kritis. Faktor risiko yang terkait dengan perkembangan infeksi adalah perdarahan varises, tingkat protein asites rendah dan episode sebelumnya peritonitis bakteri spontan (SBP) (Benitez et al, 2013). Komplikasi yang paling parah spontaneus bacterial peritonitis adalah sindrom hepatorenal, yang terjadi pada 30 % pasien dan membawa tingkat kematian yang tinggi (Ginès et al, 2004)

Terapi antibiotik spektrum luas umumnya digunakan pada spontaneous bakterial peritonitis yang mampu menghadapi tiga patogen yang paling umum (E. coli, Klebsiella pneumoniae dan Streptococcus pneumoniae). Menunda terapi antibiotik sambil menunggu positif infeksi tidak dianjurkan dan dapat mengakibatkan infeksi berat dan kematian (Sease et al, 2008). Pengobatan empiris SBP terdiri dari berbagai sejumlah sefalosporin, seperti sefotaksim (Claforan), ceftriaxone (Rocephin), Ceftizoxime (Cefizox), atau amoksisilin-klavulanat Asam (misalnya, sebuah formulasi IV di Eropa). Selain itu, penggunaan terapi antibiotik


(3)

3

oral, yaitu ofloksasin (Floxin, PriCara) 400 mg setiap 12 jam, direkomendasikan untuk pasien dengan SBP tanpa komplikasi yang sebelumnya tidak menerima kuinolon profilaksis (Regal & Alaniz,2009). Antibiotik fluorokuinolon memberikan aktivitas yang baik terhadap patogen yang biasa dihadapi dalam SBP, bioavailabilitas oral yang sangat baik, dan penetrasi yang tinggi ke dalam cairan asites. Oral Ofloksasin 400 mg setiap 12 jam setara dengan sefotaksim intravena untuk pengobatan SBP pada pasien tanpa muntah, shock, encephalopathy hati yang signifikan, atau kreatinin serum lebih dari 3 mg/dL.Bagi banyak pasien, terapi ofloksasin oral lebih sederhana, hemat biaya dibanding terapi intravena dengan sefalosporin generasi ketiga (Sease et al, 2008). Pada pasien yang mengalami SBP saat menerima norfloksasin profilaksis, kuinolon tidak dianjurkan dan alternatif yang terbaik adalah sefotaksim atau amoksisilin / asam klavulanat (Pleguezuelo et al,2013)

Berdasarkan studi Role of Fluoroquinolones in the Primary Prophylaxis of Spontaneous Bacterial Peritonitis: Meta-Analysis dikatakan bahwa penggunaan secara oral profilaksis kuinolon dapat mengurangi resiko perkembangan SBP dan kematian pada pasien sirosis dengan total protein rendah dalam cairan asites. Fluoroquinolones mungkin dianjurkan untuk profilaksis primer dari SBP pada pasien berisiko tinggi yang dipilih dengan sirosis (loomba et al, 2009).Sedangkan studi Management of Cirrhosis and Ascites dikatakan bahwa penggunaan antibiotik jangka panjang profilaksis dengan kuinolon (norfloksasin, 400 mg per hari per oral) mengurangi tingkat kekambuhan, namun bakteri penyebab infeksi pada spontaneous bakterial peritonitis menjadi resisten terhadap kuinolon dan merupakan masalah yang muncul (Gines et al, 2004).

Berdasarkan data di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola penggunaan obat antibiotika golongan quinolon pada pasien sirosis hati dengan SBP (Spontaneus Bakterial Peritonitis), sehingga dapat mencapai efek terapetik yang maksimal. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar karena rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit umum yang sudah diakui pemerintah, terakreditasi dan RSUD rujukan terbanyak di kota malang.


(4)

4

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pola penggunaan antibiotik golongan kuinolon pada pasien sirosis dengan SBP di RSU Dr. Syaiful Anwar Malang

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui profil penggunaan obat pada pasien SBP untuk mendapatkan profil pengobatan yang rasional

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pola penggunaan Antibiotika Golongan Quinolon pada pasien sirosis hati dengan SBP di RSU Dr. Syaiful Anwar

2. Mengkaji terapi antibiotika golongan kuinolon terkait dosis yang diberikan, rute pemberian, frekuensi pemberian, interval pemberian, dan lama pemberian yang dikaitkan dengan data lab di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.

1.1 Manfaat Penelitian 1.1.1 Bagi Peneliti

1. Mengetahui penatalaksanaan terapi farmakologi pada pasien sirosis hati dengan SBP sehingga farmasis dapat memberikan asuhan kefarmasian dan bekerjasama dengan profesi kesehatan lain.

2. Melalui penelitian ini, hasilnya dapat menjadi sumber informasi kepada para praktisi kesehatan dan masyarakat umum serta dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan variabel yang berbeda.

1.1.2 Bagi Rumah Sakit

1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan baik bagi klinisi maupun farmasis terutama pada pelayanan farmasi klinik


(5)

5

2. Sebagai bahan masukan bagi Komite Medik Farmasi dan Terapi dalam merekomendasikan penggunaan obat di RSU Dr. Saiful Anwar Malang


(6)

SKRIPSI

HILMA FEBRIANA

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA

GOLONGAN KUINOLON

PADA PASIEN SIROSIS DENGAN SBP

(Spontaneous Bacterial Peritonitis)

(Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014


(7)

(8)

(9)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur tercurahkan kepada ALLAh SWT, tuhan semesta alam karena berkat rahmad dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudulSTUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN KUINOLON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN SBP (SPONTANEOUS BACTERIAL PERITONITIS)(Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang).

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. ALLAH SWT, tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan hidayahNYA kepada umatnya, Rosulullah SAW, yang sudah menuntun kita menuju jalan yang lurus.

2. Dekan Fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

4. dr Budi Rahayu MPH selakuDirektur RSU Dr. Saiful Anwar Malangbeserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar Malang. 5. Staf pengawai RMK RSSA Malang yang banyak membantu dalam proses

pengambilan data skripsi.

6. Bapak Drs. Didik Hasmono,M.S.,Apt., dan Ibu Dra. Lilik Yusetyani,Apt.,Sp.FRS., selaku Dosen Pembimbing I dan II, disela kesibukan Bapak dan Ibu masih bisa meluangkan waktu untuk


(10)

v

membimbing dan memberi pengarahan dan dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi ini.

7. Ibu Nailis Syifa’,S.Farm.,M.Sc.,Apt.,dan Ibu Hidajah

rachmawati.,S.Si.,Apt.Sp.FRSM.Sc.,Apt.,selaku Dosen Penguji I dan II, yang telah banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

8. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si ,M.P selaku Dosen wali. Terima kasih banyak atas arahan, nasehat, dan bimbingannya selama ini.

9. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhamadiyah Malang yang sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat berguna, khususnya kepada Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt., selaku Dosen penanggung jawab skripsi yang telah susah payah membantu jalanya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi dengan baik.

10. Untuk semua angggota tata usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah banyak membantu untuk kebutuhan administrasi kelengkapan skripsi.

11. Orang Tuaku tercinta, almarhum ayah Drs. Hairil Fachmi dan ayah tiriku Triansyah danmamaku Andrie yama,SE , yang tiada hentinya memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan anak-anaknya. Terima kasih banyak atas didikan dan kerja keras untuk membuat anak-anaknya bahagia serta mendapatkan ilmu yang bemanfaat dan terima kasih atas kasih sayang yang telah diberikan.

12. Kakak dan Adikku Ema Luvi,Maria Ulfah dan Alief Putra Utama terima kasih buat motivasi dan doanya sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu.

13. Sahabat seperjuanganku dalam suka dan duka, Esti Widyan Rini,Destryana Nur Indah Sari,Enis Dwi,Ivone Satrianing,Lilis Handayani,Angga Isti,Titin hartatik dan Tri wahyuni terima kasih atas kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat serta kerja samanya sehingga skripsi ini dapat terwujud.


(11)

vi

14. Teman-temanku tersayang Miftahkhiul Husna, Dinar Bugi Mawarni,Amelia Nur Ayesha,Diah Larasati,dan Febrina Dini Sarawati dengan keceriaan dan semangat kalian selama ini yang membantu dan mendukung saat senang maupun susah.

15. Sahabatku tercinta Nurul Wulandari dan Raisa Zoraida, terima kasih atas masukan, motivasi, nasehat dan perhatiannya selama ini.Menerima segala kejahilan ku,Tingkah anehku dan berbagai bentuk depresiku serta mau membantuku dalam berbagai hal.

16. Para penghuni Kos Cantik kav 6, Anis Maulidia,Febryana Dyah,Yeni sofya,Vivi ayunda,Tiara Muslimawati,Esa serta kawan satu angkatan skripsi Rizkya,nindya dan Merlyana terima kasih atas perhatian, do’aserta tiada lelah menanyakan perkembangan skripsi tiap hari hingga terselesaikanlah skripsi ini.

17. Teman-teman Farmasi UMM 2010, terima kasih atas kebersamaan dan kenangan indah dan buruk selama ini, terima kasih atas pelajaran hidup yang diberikan

18. Untuk Teman-Teman Farmasi B terima kasih atas canda tawa yang telah diberikan,atas ide ide gila yang sering muncul serta pengalaman pengalaman lucu nan aneh yang tidak akan terlupakan.Tidak akan terlupakan perjuangan bersama sejak semester satu hingga sekarang. 19. Untuk Oggy Malikul Mulkhy terima kasih telah menemani selama 4 tahun

ini,atas pengertian dan perhatian yang telah diberikan.

20. Untuk teman temanku nun jauh di Samarinda yang selalu memotivasi untuk menyelesaikan skripsi agar dapat pulang ke Samarinda dan berkumpul bersama mereka kembali.

21. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.

Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang


(12)

vii

membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Malang, Juli2014 Penyusun

(Hilma Febriana)


(13)

viii DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pengujian ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vii

ABSTRACK ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

SINGKATAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latarbelakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Bagi Peneliti ... 4

1.4.2 Bagi Rumah Sakit... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Tinjauan Tentang Anatomi dan Struktur Liver ... 6

2.1.1Anatomi dan Struktur Liver ... 6

2.1.2 Sirkulasi Hepatik ... 7

2.1.3 Fungsi Liver ... 9

2.1.3.1 Fungsi Pembentukan dan Eksresi Empedu...9

2.1.3.2 Fungsi Hati Sebagai metabolisme Karbohidrat ... 9

2.1.3.3 Fungsi Hati Sebagai Metabolisme Protein ... 10


(14)

ix

2.1.3.5 Fungsi Pertahanan Tubuh ... 10

2.1.3.6 Fungsi Vaskuler Hati ... 11

2.2 Tinjauan Tentang Sirosis Hati ... 11

2.2.1 Definisi ... 11

2.2.2 Epidemiologi ... 12

2.2.3 Etiologi ... 12

2.2.4 Klasifikasi... 13

2.2.5 Patogenesis ... 13

2.2.6 Penatalaksanaan pada Sirosis Hati ... 14

2.2.7 Komplikasi ... 15

2.2.8 Manifestasi Klinik dan Laboratorium ... 17

2.2.8.1 Data Klinik ... 17

2.2.8.2 Data Laboratorium ... 18

2.3 Tinjauan tentang Spontaneus Bacterial Peritonitis (SBP)...20

2.3.1 Definisi...20

2.3.2 Epidemiologi...20

2.3.3 Klasifikasi...21

2.3.4 Etiologi...21

2.3.5 Patofisiologi...22

2.3.6 Diagnosis klinis...23

2.3.7 Penatalaksanaan pada SBP ... 23

2.3.7.1 Antibiotika Penisilin ... 24

2.3.7.1 Antibiotika Sefalosporin ... 24

2.3.7.1 Antibiotika Kuinolon ... 25

2.4 Tinjauan tentang Kuinolon ... 26

2.4.1 Mekanisme Kerja Kuinolon ... 26

2.4.2 Penggolongan Antibiotika Golongan Kuinolon ... 26

2.4.2.1 Generasi Pertama ... 26

2.4.2.2 Generasi Kedua ... 27

2.4.2.3 Generasi Ketiga ... 27

2.4.2.4 Generasi Keempat ... 28


(15)

x

2.4.4 Farmakokinetik... 31

2.4.5 Efek Samping ... 32

2.5 Penggunaan Antibiotika kuinolon pada SBP ... 33

2.6 Sediaan Flourquinolon Yang tersedia ... 34

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 35

BAB IV METODE PENELITIAN ... 37

4.1 Rancangan Penelitian ... 37

4.2 Populasi dan Sampel ... 37

4.2.1 Populasi ... 37

4.2.2 Sampel ... 37

4.2.3 Kriteria Data Inklusi ... 37

4.2.4 Kriteria Data Eksklusi ... 38

4.3 Bahan Penelitian ... 38

4.4 Instrumen Penelitian ... 38

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 38

4.6 Definisi Operasional ... 38

4.7 Metode Pengumpulan Data ... 39

4.8 Analisa Data ... 40

BAB V HASIL PENELITIAN. ... 41

5.1 Jumlah Sampel Penelitian ... 41

5.2 data Demografi Pasien. ... 42

5.2.1 Jenis Kelamin ... 42

5.2.2 Usia... 42

5.2.3 Status Pasien ... 43

5.3 Faktor Resiko ... 43

5.4 Identifikasi Sitologi Cairan Asites ... 44

5.5 profil Penggunaan Terapi SBP ... 44

5.5.1 Profil Penggunaan Antibiotika ... 44

5.5.2 Profil Penggunaan Antibiotika Tunggal ... 45

5.5.3 profil penggunaan Antibiotika Tunggal yang Diganti ... 46

5.5.4 Profil Penggunaan Kombinasi 2 ... 46


(16)

xi

5.6 Lama Rawat Inap ... 48

5.7 Kondisi Keluar rumah Sakit... 49

5.8 Profil Pasien SBP dengan Kondisi KRS Meninggal... 49

BAB VI PEMBAHASAN ... 53

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

7.1 Kesimpulan ... 63

7.2 Saran ... 64


(17)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Distribusi Komplikasi PasienSirosis hati ... 17

II.2 Tanda & Gejala Infeksi Cairan Ascites ... 18

II.3 Pilihan Terapi Antibiotik untuk SBP ... 25

II.4 Penggolongan Antibiotika Golongan Kuinolon ... 29

II.5 Farmakokinetika Flourokuinolon ... 31

V.1 Jenis Kelamin pasien SBP ... 42

V.2 Usia Pasien SBP ... 42

V.3 Status Pasien SBP ... 43

V.4 faktor Resiko pasien SBP ... 43

V.5 Pemeriksaan Sitologi Cairan Asites ... 44

V.6 Profil Penggunaan Antibiotika Pasien SBP ... 45

V.7 Profil Penggunaan Antibiotika Tunggal ... 45

V.8 profil Penggunaan Antibiotika Tunggal yang Diganti ... 46

V.9 Profil Penggunaan kombinasi 2 Antibiotika ... 47

V.10 Profil Penggunaan Kombinasi 3 Antibiotika ... 48

V.11 Profil Penggunaan Terapi Lain Pasien SBP ... 48

V.12 Lama Rawat Inap Pasien SBP ... 49

V.13 kondisi Keluar Rumah Sakit Pasien SBP ... 49

V.14 Penyebab Meninggal Pasien SBP ... 50


(18)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Anatomi Hepar ... 6

2.2 Hepatic Lobule ... 7

2.3 patofisiologi Sirosis...14

2.4 Patofisiologi SBP ... 23


(19)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1 Daftar Riwayat Hidup ... 70 2 Surat pernyataan ... 71


(20)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Alaniz, Cesar., Regal, Randolph E. 2009. Spontaneous Bacterial Peritonitis.A Review of Treatment Options. Vol 34 pp 1-15

Angeloni, S.,Leboffe, C.,Parente, A., Venditti, M., Giordano, A., Merli, M., and Riggio, O. 2008.Efficacy of current guidelines for the treatment of Sponta-neous bacterial peritonitis in the clinical practice.World Journal of Gas-troenterology. Vol14, Number 17 pp 324-384

Badawy, A.A., Zaher, T.I.,Sharaf, S. M., Emara, M.H., Shaheen, N.E., Aly, T.F. 2013. Effect of alternative antibiotics in treatment of Cefotaxime Resistant Spontaneous bacterial peritonitis.World Journal of Gastroenterology.Vol19, issue 8 pp 280-285

Bagiyo, Harry ., Suharjono., Rusdiana, Harry., Lestiono. 2010. Pasien Sirosis Hepatik Ensefalopati di Rumkital dr. Ramelan Surabaya. Pp 3-4 Benitez, Jose Manuel.,De la Mata,Manuel.,Jurado,Juan., Montero,Jose Luis.,

Pleguezuelo,Maria. 2013. Diagnosis and management of bacterial infections indecompensated cirrhosis. World Journal of Hepatology. Vol :5 pp 9-23

Biecker, Erwin. 2011. Diagnosis and therapy of ascites in liver cirrhosis. World Journal of Gastroenterol. Vol :17 pp 211-217

Caruntu, F.A., benea, L. 2006. Spontaneous Bacterial Peritonitis: pathogenesis, Diagnosis, Treatment. J Gastrointest Liver Dis. Vol 15, No 1, pp 51-56

Chen, T., Lo, G., Lai, K., Lin, w., 2005. Single Daily Amicasin versus Cefotaxime in the Short-couse Treatment of Spontaneous Bacterial Peritonitis in Cirrhotic. World Journal gastroenterology. Vol 11, No 43, pp 6823-6827

Cheong, Hae Suk., Kang, Cheol-In., Lee, Jeong A., Moon, Soo Youn., Joung, Mi Kyong., Chung, Doo Ryeon., Koh, Kwang Cheol., Lee, Nam Yong., Song, Jae-Hoon., Peck, Kyong Ran. 2009. Clinical Significance and Outcome of NosocomialAcquisition of Spontaneous Bacterial Peritonitisin Patients with Liver Cirrhosis. Clinical Infectious Diseases.pp 336-345

Dana E. King, M.D., Robb Malone, Pharm D., and Sandara H. Lilley, Pharm D.2000, New Classification and Update on the Quinolone Antibiotics, Am Fam Physician.pp 178-192

DEPKES.,2010. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hati. Jakarta: Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI


(21)

xvi

Diego, Garcia-Compean., Joel, Omar.,Jaquez, Quintana., Jose, Alberto, Gonzalez., Maldonado, Garza, Hector. 2009. Liver cirrhosis and diabetes: Risk factors, pathophysiology, clinical implications and managemen. World Journal of Gastroenterology. Vol 15, pp 280-288

Dipiro, J.T., Talbert, L.L., Yee, G.C., Wells, B.G., Posey, L.M., 2005. Pharmacotherapy: A pathophysiology approach. 7th Edition. United states of America: The McGraw-hill comp, Inc

Dufour, Robert.D. 2000. Laboratory Guidelines for Screening, Diagnosis and Monitoring of Hepatic Injury. The National Academy of Clinical Biochemistry. Vol 12 pp 11

Fajrunni’mah, R., 2011. Pengaruh Pemberian Jus Noni Terhadap Selisih

jumlah Total Leukosit, Jumlah neutrofil, dan Kadar Alkalifosfatase pada Tikus Wistar Sebelum dan Sesudah diberi paparan Asap Rokok. Semarang: Tesis-program pascasarjana Megister Ilmu Biomedik Universitas Dipenogoro

Gayatri, A.A.A.Y., Suryadharma, I., Purwadi, N., Wibawa, IDN. 2007. The relationship between a Model of End Stage Liver Disease Score (MELD Score) and The Occurrence of Spontaneous bacterial peritonitis in liver cirrhotic Patients.Acta Med Indones-Indones J Intern Med. Vol39, No 2.pp 1865-1872

Gines ,Pere, M.D., Cardenas, Andres, M.D., Arroyo, Vicente, M.D.,Rodes Juan, M.D.2004.Management of Cirrhosis and Ascites.Thenew england journal of medicine. 350:1646-54.

Gips, C.H., Wilson, J.H.P., 1993. Sirosis hati karena alkoholik. Dalam: Diagnosis dan Terapi Penyakit Hati dan Empedu. ; alih bahasa, Effendi Ilyas, Jakarta: Hipokrates

Guang-jun, S., Bo, F., hui-ying, R., Lai, W., 2013. Etiologycal features of cirrhosis inpatiens in Beijing, China. Chinese medical Journal. Vol 126, No 13. Pp 2430-2434

Guyton, C. A. dan Hall, J.E. 1997. In : Setiawan, I. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Edisi 9. Jakarta:EGC pp 902-907

Hastings ,Glen E. MD., 2005.,ASCITES pp 2-8

Husadha, Yast.,1996.Fisiologi dan Pemeriksaan Biokimiawi Hati In Waspadji, Sarwono., Widodo, Djoko., Lesmana,L.A.,Noer, H.M.S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:FKUI. Hal 225-226.


(22)

xvii

Katzung, Betram G. 2007. Basic & Clinical Pharmacology 10th ed. New York: McGraw-Hill pp 223-234

Khumiyah, K. 2011. Pola Penggunaan Diuretik Pada Pasien Asites. Surabaya. Skripsi FF-Universitas Airlangga

Koda-Kimble., Anne, M., Young., Yee, L., Alldredge., Brian, K., corelli., Robin, L., guglielmo, Joseph, B., Kradjan, W.A., William, B.R., Applied Therapeutic the Clinical Use of Drugs, 9th Edition. Lippincott Williams and Wilkins, USA. Electronic version

Koulaouzidis, Anastasios., Bhat ,Shivaram., Athar A Saeed.2009.Spontaneous bacterial peritonitis.World Journal of Gastroenterology vol 15pp 1113-1120

Koulaouzidis, Anastasios., Bhat ,Shivaram., Athar A Saeed.2009.Spontaneous bacterial peritonitis.World Journal of Gastroenterology vol 15pp 1042-1049

Lata, J., Stiburek, O., Kopacova, Marcela. 2009. Spontaneous bacterial peritonitis : A severe complication of liver cirrhosis.World Journal of Gastroenterology. Vol 15, No 44, pp 5505-5510.

Lindseth, Glenda N.,2006. Gangguan Hati,Kantung Empedu,dan Pankreas.In:Price, Sylvia A.,Wilson. Lorraine M. (eds). Patofisiologi :Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 ; alih bahasa, Brahm U. Pendit,et al.;editor edisi bahasa Indonesia,Huriawat Hartanto et al. Jakarta:EGC Halaman 472-475;493

Lippa,V.R & Nguyen, T.,2006. Liver disease.in: SJ. Mcphee, Ganong, WF.m, Lippa, VR.(eds). The Pathopyshiologi of Disease: An Introducing to Clinical Medicine 5th ed.New York:McGraw Hill pp 290-301

Loomba, R; Wesley , R; Bain, A; Csako, G; Pucino, F., 2009. Role of fluoroquinolones in the primary prophylaxis of spontaneous bacterial peritonitis: meta-analysis. Clinical Gastroenterology and Hepatology; 7(4): 487-493.

Moffat David and Faiz Omar.2004. Anatomy at a Glance. Jakarta: Erlangga

Moore, C.M., Thiel, D>H>U., 2013. Cirrhotic ascites review: Pathophysiology, Diagnosis and Management. World Journal of Jepatology. Vol 5 pp 251-263

North-Lewis, Penny. 2008. Drug and the Liver 1st Edition. London. Pharmaceutical Press


(23)

xviii

Nugraheni, Elizabeth.S.2010. Macam Penyakit Hepar dan Pemeriksaannya.Surabaya: Dosen FK- Universitas Wijaya Kusuma Olson, J.C., Wendon, J.A., Kramer, D.J., Arroyo, V., Jalan, R., Garcia-Tsao, G.,

Kamath, P.S., 2011. Intensive Care of the Patient with Cirrhosis. AASLD Journal of Hepatology. Vol 54, No 5.pp 205-210

Pagana, Kathleen D., & Pagana, Thimothy J., 2002. Manual of Diagnostic and Laboratory Tests 2nd. New York: Mobsy Inc

Parsi, Mansour MD., Atreja, Ashish MD., Zein, Nizar N MD.2004. Spontaneous bacterial peritonitis:Recent data on incidence and treatment.Cleveland Clinic Journal Of Medicine.Vol 71pp 112-135

Pleguezuelo, Maria., Benitez , Jose Manuel., Jurado, Juan., Montero ,Jose Luis., Manuel De la. 2013. Diagnosis and management of bacterial infections in decompensated cirrhosis.World J Hepatol. pp 2-20

Raz-Pasteur,yelet., Baruch, Yaacov., Veitsman, Ella., Khoury, Safie., Saadi, Tarek. 2013.Spontaneous bacterial peritonitis with a very high leukocyte count in ascitic fluid caused by Haemophilus influenza.International Journal of General Medicine. pp 12-15

Regina, V., Arnelis, Edward, Z.2013.Hubungan Kadar Limfosit Total dengan Prognosis PenyakitpadaPenderitaSirosisHati di BagianPenyakitDalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2011. 2(2)

Riggio, O. And Angeloni, S. 2009. Ascitic fluid analysis ror diagnosis and monitoring of Spontaneous bacterial peritonitis.World Journal of Gastroenterology.Vol 15(31), pp 3845-3850.

Rimola MD, A., Salmeron, J.M., Clemente, G., Rodringo, L., Obrador, A., Miranda, M.L., Guarner, C., Planas, R., Sola, R,Vargas,V., Fernando, C., Marco, F., navasa, M., Banares, R., Arroyo, V., Rodes, J., 2005. Two different dosages of cefotaxime in the treatment of spontaneous bacterial peritonitis in cirrhosis: Results of prospective, randomized, multicenter study. Official journal of the American Assosiation for the Study of Liver Dissease. Vol 17, Issue 2, pp 251-257

Runyon, B.A. 2013. Management of Adult Patient with Ascites Due to Cirrhosis: Update 2012.American Association for the Study of Liver Diseases. Vol 57(4), pp 1651-3

Saskara, Pande Made Aditya., Suryadarma, IGA. 2012. Laporan Kasus: Sirosis Hepatik pp 2-8

Sease, J.M., Timm, E.G., and Stragand, J.J. 2008. Portal Hypertension and Cirrhosis. In : DiPiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells,


(24)

xix

B.G., Posey, L.M., Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, Ed. 7th, New York : McGrawhill Co pp 230-245

Setiabudy, R. 2007. Antimikroba in Gunawan, G. Setiabudy,R., Nafrialdi, Elysabeth (eds). Farmakologi dan Terapi, Ed 5th. Jakarta. Balai Penerbit FKUI pp 115-125

Sherlock, S., 1997.PenyakitHatidanSistimSaluranEmped (Dissease of the Liver and Billiary System). Jakarta: Widya Medika

Starr, S.P., AND Raines, D., 2011.Cirrhosis: Diagnosis, Management, and Prevention. American Family Physician.Vol 84, No 12. hal 15

Sutadi, S.M., 2010. Sirosis Hepatitis.Digitized by USU digital library hal 23

Tambunan, A., Mulyadi, Y., Kahtan, M.I., 2012. Karakteristikpasiensirosishati di RSUD Dr. Soedarso Pontianak PeriodeJanuari 2008-Desember 2010.hal 23-26

Tasnif, Y.O., Hebert, M.F., 2009. Complication End Stage Liver Dissease. Dalam: Koda-Kimble, M.A., Young, L., Alldredge, B., Guglielmo, B.J., Kradjan, W.A., William, B.R., Applied Therapeutic the Clinical Use of Drugs, 9th Edition. Lippincott Williams and Wilkins

Tjay, Hoan Tan., Rahardja, kirana.2010. Obat-obat Penting edisi keenam. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hal 569-584, 738-762

Turnidge, J., 2014. Combination Drug. In: A.A vink (Ed). Fundamentals of Antimicrobial Pharmacokinetics and Pharmacodinamic. New York: Springer science+business Media, pp 297-310

Wae, Lahh, Rachma.2010. Fungsi Metabolisme Dari Organ Hati. pp 10

Wilson, L.M. 2005. Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Kemih; gagal hinjal Kronik, in: Price, S.A and Wilson, L.M. Patofisiologi Klinis proses-proses penyakit Edisi6 Vol 2. Jakarta :EGC pp 865-929

Yasar O. Tasnif dan Mary F. Hebert; terj. D. Lyrawati. 2011. Komplikasi Penyakit Hati Stadium Akhir (EndStage Liver Disease) hal 234-240


(1)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1 Daftar Riwayat Hidup ... 70 2 Surat pernyataan ... 71


(2)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Alaniz, Cesar., Regal, Randolph E. 2009. Spontaneous Bacterial Peritonitis.A Review of Treatment Options. Vol 34 pp 1-15

Angeloni, S.,Leboffe, C.,Parente, A., Venditti, M., Giordano, A., Merli, M., and Riggio, O. 2008.Efficacy of current guidelines for the treatment of Sponta-neous bacterial peritonitis in the clinical practice.World Journal of Gas-troenterology. Vol14, Number 17 pp 324-384

Badawy, A.A., Zaher, T.I.,Sharaf, S. M., Emara, M.H., Shaheen, N.E., Aly, T.F. 2013. Effect of alternative antibiotics in treatment of Cefotaxime Resistant Spontaneous bacterial peritonitis.World Journal of Gastroenterology.Vol19, issue 8 pp 280-285

Bagiyo, Harry ., Suharjono., Rusdiana, Harry., Lestiono. 2010. Pasien Sirosis Hepatik Ensefalopati di Rumkital dr. Ramelan Surabaya. Pp 3-4

Benitez, Jose Manuel.,De la Mata,Manuel.,Jurado,Juan., Montero,Jose Luis., Pleguezuelo,Maria. 2013. Diagnosis and management of bacterial infections indecompensated cirrhosis. World Journal of Hepatology. Vol :5 pp 9-23

Biecker, Erwin. 2011. Diagnosis and therapy of ascites in liver cirrhosis. World Journal of Gastroenterol. Vol :17 pp 211-217

Caruntu, F.A., benea, L. 2006. Spontaneous Bacterial Peritonitis: pathogenesis, Diagnosis, Treatment. J Gastrointest Liver Dis. Vol 15, No 1, pp 51-56

Chen, T., Lo, G., Lai, K., Lin, w., 2005. Single Daily Amicasin versus Cefotaxime in the Short-couse Treatment of Spontaneous Bacterial Peritonitis in Cirrhotic. World Journal gastroenterology. Vol 11, No 43, pp 6823-6827

Cheong, Hae Suk., Kang, Cheol-In., Lee, Jeong A., Moon, Soo Youn., Joung, Mi Kyong., Chung, Doo Ryeon., Koh, Kwang Cheol., Lee, Nam Yong., Song, Jae-Hoon., Peck, Kyong Ran. 2009. Clinical Significance and Outcome of NosocomialAcquisition of Spontaneous Bacterial Peritonitisin Patients with Liver Cirrhosis. Clinical Infectious Diseases.pp 336-345

Dana E. King, M.D., Robb Malone, Pharm D., and Sandara H. Lilley, Pharm D.2000, New Classification and Update on the Quinolone Antibiotics, Am Fam Physician.pp 178-192

DEPKES.,2010. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hati. Jakarta: Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI


(3)

xvi

Diego, Garcia-Compean., Joel, Omar.,Jaquez, Quintana., Jose, Alberto, Gonzalez., Maldonado, Garza, Hector. 2009. Liver cirrhosis and diabetes: Risk factors, pathophysiology, clinical implications and managemen. World Journal of Gastroenterology. Vol 15, pp 280-288

Dipiro, J.T., Talbert, L.L., Yee, G.C., Wells, B.G., Posey, L.M., 2005. Pharmacotherapy: A pathophysiology approach. 7th Edition. United states of America: The McGraw-hill comp, Inc

Dufour, Robert.D. 2000. Laboratory Guidelines for Screening, Diagnosis and Monitoring of Hepatic Injury. The National Academy of Clinical Biochemistry. Vol 12 pp 11

Fajrunni’mah, R., 2011. Pengaruh Pemberian Jus Noni Terhadap Selisih jumlah Total Leukosit, Jumlah neutrofil, dan Kadar Alkalifosfatase pada Tikus Wistar Sebelum dan Sesudah diberi paparan Asap Rokok. Semarang: Tesis-program pascasarjana Megister Ilmu Biomedik Universitas Dipenogoro

Gayatri, A.A.A.Y., Suryadharma, I., Purwadi, N., Wibawa, IDN. 2007. The relationship between a Model of End Stage Liver Disease Score (MELD Score) and The Occurrence of Spontaneous bacterial peritonitis in liver cirrhotic Patients.Acta Med Indones-Indones J Intern Med. Vol39, No 2.pp 1865-1872

Gines ,Pere, M.D., Cardenas, Andres, M.D., Arroyo, Vicente, M.D.,Rodes Juan, M.D.2004.Management of Cirrhosis and Ascites.Thenew england journal of medicine. 350:1646-54.

Gips, C.H., Wilson, J.H.P., 1993. Sirosis hati karena alkoholik. Dalam: Diagnosis dan Terapi Penyakit Hati dan Empedu. ; alih bahasa, Effendi Ilyas, Jakarta: Hipokrates

Guang-jun, S., Bo, F., hui-ying, R., Lai, W., 2013. Etiologycal features of cirrhosis inpatiens in Beijing, China. Chinese medical Journal. Vol 126, No 13. Pp 2430-2434

Guyton, C. A. dan Hall, J.E. 1997. In : Setiawan, I. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Edisi 9. Jakarta:EGC pp 902-907

Hastings ,Glen E. MD., 2005.,ASCITES pp 2-8

Husadha, Yast.,1996.Fisiologi dan Pemeriksaan Biokimiawi Hati In Waspadji, Sarwono., Widodo, Djoko., Lesmana,L.A.,Noer, H.M.S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:FKUI. Hal 225-226.


(4)

xvii

Katzung, Betram G. 2007. Basic & Clinical Pharmacology 10th ed. New York: McGraw-Hill pp 223-234

Khumiyah, K. 2011. Pola Penggunaan Diuretik Pada Pasien Asites. Surabaya. Skripsi FF-Universitas Airlangga

Koda-Kimble., Anne, M., Young., Yee, L., Alldredge., Brian, K., corelli., Robin, L., guglielmo, Joseph, B., Kradjan, W.A., William, B.R., Applied Therapeutic the Clinical Use of Drugs, 9th Edition. Lippincott Williams and Wilkins, USA. Electronic version

Koulaouzidis, Anastasios., Bhat ,Shivaram., Athar A Saeed.2009.Spontaneous bacterial peritonitis.World Journal of Gastroenterology vol 15pp 1113-1120

Koulaouzidis, Anastasios., Bhat ,Shivaram., Athar A Saeed.2009.Spontaneous bacterial peritonitis.World Journal of Gastroenterology vol 15pp 1042-1049

Lata, J., Stiburek, O., Kopacova, Marcela. 2009. Spontaneous bacterial peritonitis : A severe complication of liver cirrhosis.World Journal of Gastroenterology. Vol 15, No 44, pp 5505-5510.

Lindseth, Glenda N.,2006. Gangguan Hati,Kantung Empedu,dan Pankreas.In:Price, Sylvia A.,Wilson. Lorraine M. (eds). Patofisiologi :Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 ; alih bahasa, Brahm U. Pendit,et al.;editor edisi bahasa Indonesia,Huriawat Hartanto et al. Jakarta:EGC Halaman 472-475;493

Lippa,V.R & Nguyen, T.,2006. Liver disease.in: SJ. Mcphee, Ganong, WF.m, Lippa, VR.(eds). The Pathopyshiologi of Disease: An Introducing to Clinical Medicine 5th ed.New York:McGraw Hill pp 290-301

Loomba, R; Wesley , R; Bain, A; Csako, G; Pucino, F., 2009. Role of fluoroquinolones in the primary prophylaxis of spontaneous bacterial peritonitis: meta-analysis. Clinical Gastroenterology and Hepatology; 7(4): 487-493.

Moffat David and Faiz Omar.2004. Anatomy at a Glance. Jakarta: Erlangga

Moore, C.M., Thiel, D>H>U., 2013. Cirrhotic ascites review: Pathophysiology, Diagnosis and Management. World Journal of Jepatology. Vol 5 pp 251-263

North-Lewis, Penny. 2008. Drug and the Liver 1st Edition. London. Pharmaceutical Press


(5)

xviii

Nugraheni, Elizabeth.S.2010. Macam Penyakit Hepar dan Pemeriksaannya.Surabaya: Dosen FK- Universitas Wijaya Kusuma

Olson, J.C., Wendon, J.A., Kramer, D.J., Arroyo, V., Jalan, R., Garcia-Tsao, G., Kamath, P.S., 2011. Intensive Care of the Patient with Cirrhosis. AASLD Journal of Hepatology. Vol 54, No 5.pp 205-210

Pagana, Kathleen D., & Pagana, Thimothy J., 2002. Manual of Diagnostic and Laboratory Tests 2nd. New York: Mobsy Inc

Parsi, Mansour MD., Atreja, Ashish MD., Zein, Nizar N MD.2004. Spontaneous bacterial peritonitis:Recent data on incidence and treatment.Cleveland Clinic Journal Of Medicine.Vol 71pp 112-135

Pleguezuelo, Maria., Benitez , Jose Manuel., Jurado, Juan., Montero ,Jose Luis., Manuel De la. 2013. Diagnosis and management of bacterial infections in decompensated cirrhosis.World J Hepatol. pp 2-20

Raz-Pasteur,yelet., Baruch, Yaacov., Veitsman, Ella., Khoury, Safie., Saadi, Tarek. 2013.Spontaneous bacterial peritonitis with a very high leukocyte count in ascitic fluid caused by Haemophilus influenza.International Journal of General Medicine. pp 12-15

Regina, V., Arnelis, Edward, Z.2013.Hubungan Kadar Limfosit Total dengan Prognosis PenyakitpadaPenderitaSirosisHati di BagianPenyakitDalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2011. 2(2)

Riggio, O. And Angeloni, S. 2009. Ascitic fluid analysis ror diagnosis and monitoring of Spontaneous bacterial peritonitis.World Journal of Gastroenterology.Vol 15(31), pp 3845-3850.

Rimola MD, A., Salmeron, J.M., Clemente, G., Rodringo, L., Obrador, A., Miranda, M.L., Guarner, C., Planas, R., Sola, R,Vargas,V., Fernando, C., Marco, F., navasa, M., Banares, R., Arroyo, V., Rodes, J., 2005. Two different dosages of cefotaxime in the treatment of spontaneous bacterial peritonitis in cirrhosis: Results of prospective, randomized, multicenter study. Official journal of the American Assosiation for the Study of Liver Dissease. Vol 17, Issue 2, pp 251-257

Runyon, B.A. 2013. Management of Adult Patient with Ascites Due to Cirrhosis: Update 2012.American Association for the Study of Liver Diseases. Vol 57(4), pp 1651-3

Saskara, Pande Made Aditya., Suryadarma, IGA. 2012. Laporan Kasus: Sirosis Hepatik pp 2-8

Sease, J.M., Timm, E.G., and Stragand, J.J. 2008. Portal Hypertension and Cirrhosis. In : DiPiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells,


(6)

xix

B.G., Posey, L.M., Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, Ed. 7th, New York : McGrawhill Co pp 230-245

Setiabudy, R. 2007. Antimikroba in Gunawan, G. Setiabudy,R., Nafrialdi, Elysabeth (eds). Farmakologi dan Terapi, Ed 5th. Jakarta. Balai Penerbit FKUI pp 115-125

Sherlock, S., 1997.PenyakitHatidanSistimSaluranEmped (Dissease of the Liver and Billiary System). Jakarta: Widya Medika

Starr, S.P., AND Raines, D., 2011.Cirrhosis: Diagnosis, Management, and Prevention. American Family Physician.Vol 84, No 12. hal 15

Sutadi, S.M., 2010. Sirosis Hepatitis.Digitized by USU digital library hal 23

Tambunan, A., Mulyadi, Y., Kahtan, M.I., 2012. Karakteristikpasiensirosishati di RSUD Dr. Soedarso Pontianak PeriodeJanuari 2008-Desember 2010.hal 23-26

Tasnif, Y.O., Hebert, M.F., 2009. Complication End Stage Liver Dissease. Dalam: Koda-Kimble, M.A., Young, L., Alldredge, B., Guglielmo, B.J., Kradjan, W.A., William, B.R., Applied Therapeutic the Clinical Use of Drugs, 9th Edition. Lippincott Williams and Wilkins

Tjay, Hoan Tan., Rahardja, kirana.2010. Obat-obat Penting edisi keenam. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hal 569-584, 738-762

Turnidge, J., 2014. Combination Drug. In: A.A vink (Ed). Fundamentals of Antimicrobial Pharmacokinetics and Pharmacodinamic. New York: Springer science+business Media, pp 297-310

Wae, Lahh, Rachma.2010. Fungsi Metabolisme Dari Organ Hati. pp 10

Wilson, L.M. 2005. Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Kemih; gagal hinjal Kronik, in: Price, S.A and Wilson, L.M. Patofisiologi Klinis proses-proses penyakit Edisi6 Vol 2. Jakarta :EGC pp 865-929

Yasar O. Tasnif dan Mary F. Hebert; terj. D. Lyrawati. 2011. Komplikasi Penyakit Hati Stadium Akhir (EndStage Liver Disease) hal 234-240


Dokumen yang terkait

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN KUINOLON PADA PASIEN INFEKSI SALURAH KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

0 4 32

STUDI PENGGUNAAN INFUS COMAFUSIN HEPAR PADA PASIEN SIROSIS DENGAN HEPATIK ENSEFALOPATI (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

16 91 31

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN PROPRANOLOL PADA PASIEN SIROSIS HEPATIS DENGAN HIPERTENSI PORTAL (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

14 64 30

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN RAWAT INAP PNEUMONIA (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. SAIFUL ANWAR Malang)

0 29 29

STUDI PENGGUNAAN CEFOTAXIME PADA PASIEN SIROSIS HATI DENGAN SBP (Spontaneous Bacterial Peritonitis) (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

9 60 31

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN PATAH TULANG TERBUKA (Open Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

8 59 23

STUDI PENGGUNAAN CEFTRIAXONE PADA PASIEN SIROSIS HATI DENGAN SBP (Spontaneous Bacterial Peritonitis) (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

7 50 30

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN SIROSIS HATI DENGAN SPONTANEUS BACTERIAL PERITONITIS (SBP) (Penelitian di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

3 47 26

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK CEFTRIAXONE PADA PASIEN SIROSIS DENGAN SPONTANEOUS BACTERIAL PERITONITIS ( SBP) RAWAT INAP DI RSUD SIDOARJO

0 0 16