perhitungan tahanan dengan metode Guldha

Perhitungan Tahanan Kapal dengan Metode Guldhammer - Harvald dan
Metode Holtrop
1.1Spesifikasi Kapal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Jenis Kapal
: Oil Tanker
Lpp
: 105 m

Lwl
: 108.15 m
Ldisp
: 106.575 m
Breadth
: 14.95 m
Draught
: 7.13 m
Height
: 8.1 m
Vdisplacement : 8896.088 m3
Koefisien midship (β) :
0.9904
Koefisien blok (δ)
:
0.7831
Koefisien prismatik (φ) :
0.7923
Kecepatan
: 11 knot = 5.654 m/s

Rute
: Balikpapan-Surabaya temperature air laut 28˚C

Dalam memperkirakan tahanan dari sebuah kapal yang akan dibuat, ada baiknya melakukan
perhitungan dengan berbagai variasi kecepatan, karena dengan ukuran kapal yang sama tidak
akan memiliki tahanan yang sama apabila memiliki berlayar dengan kecepatan yang berbeda.
Variasi yang dialakukan adalah 0.5 knot diatas kecepatan dinas dan 4 kecepatan dibawah
kecepatan dinas ( -1,-2,-3,-4 knot ) sehingga didapat variasi kecepatan sebagai berikut :

Kecepatan (knot)
11.5
11
10
9
8
7
6

Kecepatan
(m/s)

5.654
5.654
5.14
4.626
4.112
3.598
3.084

1.2 Metode Guldhammer dan Halvard
1. mencari Reynolds number dan Froude number
a. menghitung Reynolds Number
diketahui viskositas kinematic air laut pada temperature 28 ˚C adalah 0.8847 x 10^-6
maka rumus menghitung Reynolds number adalah sebagai berikut :
Rn =

V × Lwl
v

Rn = 5.654 x 108.15 / 0.8847 x 10^-6
Rn = 691172262

b. menghitung Froude Number
untuk menghitung Froude number menggunakan rumus sebagai berikut :

v
Fn =
Fn = 5.654/ (9.81 x√ gLwl
108.15)1/2
Fn = 0.17367188
Froud Number (Fn) berhubungan dengan kecepatan kapal. Jika Froud Numbernya
(Fn) semakin tinggi maka Kapal dikatakan cepat dan begitu juga sebaliknya sebaliknya,
kapal dikatakan lambat apabila memiliki Froud Number yang kecil.
Dari hasil perhitungan Reynold number dan Froude number didapat hasil sebagai
berikut untuk tiap variasi kecepatan :

2.

5.911

Reynold
number

722589183

0.181566056

11

5.654

691172262

0.17367188

10

5.14

628338420

0.157883527


9

4.626

565504578

0.142095174

8

4.112

502670736

0.126306821

7

3.598


439836894

0.110518469

6

3.084

377003052

0.094730116

Velocity(knot)

Velocity(m/s)

11.5

Froude
Number


Mencari nilai luas permukaan basah
Luas permukaan basah adalah luas permukaan dari bagian kapal yang tercelup di air,
untuk menghitungnya dilakukan pendekatan dengan rumus sebagai berikut :
S

=

1,025 x Lpp x (Cb x B + 1,7 T)

=

1,025 x 105 x (0.783x 14,95 + 1.7 x 7.13)

=

2564.36m²

3. Menghitung koefisien tahanan pada kapal
a. Menghitung koefisien gesek (Cf)

Untuk menghitung tahanan gesek kapal perlu untuk dicari terlebih dahulu nilai dari
koefisien geseknya, dalam metode Guldhammer dan Halvard rumus yang digunakan
adalah rumus sesuai kesepakatan ITTC 1957 yaitu

0, 075
(log Rn−2)2
Cf = 0.075/ (log 691172262 – 2 )2

Cf =

Cf = 0.000955658
Berikut nilai Cf untuk tiap variasi kecepatan :
v (KNOT)
11.5
11
10
9
8
7
6


v (m/s)
5.911
5.654
5.14
4.626
4.112
3.598
3.084

Rn
722589183
691172262
628338420
565504578
502670736
439836894
377003052

Cf

(ITTC)
0.000956
0.00096
0.000969
0.000979
0.000991
0.001004
0.00102

b. Menghitung tahanan sisa (Cr)

1. mencari L/1/3
untuk mencari Cr pada grafik Guldhammer terlebih dulu mencari nilai L/1/3, didapat
nilainya adalah sebagai berikut
L/1/3 = 108.15/8895.731/3 = 5.219

2. Mencari Cr ( Residual Resistance Coeficient ) menggunakan grafik Guldhammer
Dari mencari L/1/3 Didapatkan nilainya adalah 5.219
Hasil berada di antara nilai 5,0 sampai 5,5 jadi yang menjadi patokan adalah kedua grafik
ini.
Dimana : Fn = 0,17 dan Cp = 0,79 ( kecepatan 11 Knot )

Dapat kita peroleh nilai 10³CR= 1.0616

dan 10³CR=0.9357

Lalu setelah mendapat nilai Cr dari tiap grafik maka dicari nilai Cr pada saat
L/ adalah 5.219, dengan perhitungan sebagai berikut
1/3

3

(10 Cr( 5,219)−1.0616) (5,219−5,0)
=
0.9357−1.0616
(5,5−5,0)
3
(10 Cr( 5,219)−1,0616) 0,219
=
−0,1259
0,5
3
(
10 Cr ( 5,219)=[ 0,438 ×−0,1259 )+1,0616 ]
103 Cr ( 5,219)=−0,1884+1,0616
Cr (5,219)=1,006 ×10−3
Untuk nilai tahanan sisa di tiap variasi kecepatan dapat dilihat seperti di tabel bawah ini :
v
(KNOT)

v (m/s)

11.5

5.911

11

5.654

10

5.14

9

4.626

8

4.112

7

3.598

6

3.084

Fn
0.18147349
1
0.17358333
9
0.15780303
6
0.14202273
2
0.12624242
9
0.11046212
5
0.09468182
1

10^3Cr
1.0064894
5
0.8844392
9
0.7573951

Bisa dilihat ada 4 variasi kecepatan yang tak memiliki nilai Cr dikarenakan
nilai Fn yang terlalu kecil dari nilai Fn minimal menggunakan diagram Guldhammer
maka untuk kedapannya keempat variasi kecepatan tersebut belum bisa dicari niali
tahanannya ( nilai Cr bukannya tidak ada namun grafik tidak memiliki datanya )
c. Melakukan koreksi Lcb, koreksi B/T, tahanan udara,
koefisien tahanan sisa perlu dicari koreksinya karenan merupakan nilai dari
tahanan selain tahanan gesek sehingga perlu dikoreksi oleh beberapa factor antara
lain :

1. Koreksi B/T
B/T

= 14.95/7.13
= 2.08799

Koreksi B/T (Cr2) adalah sebagai berikut :
0.16 x ( (B/T) – 2.5 ) = 0.16 x ( 2.08799 – 2.5 )
Cr2

= - 0.06592

2. Koreksi LCB
LCB pada tugas Rencana Garis (Desain 1) adalah
Ʃ1
=
5083.4787
Ʃ2
=
1431.82476
h
=
5.25 m
LCB

= Ʃ1/ Ʃ2 x h
= 1.478727547 m ( di depan Midship )

% LCB= LCB/Lpp x 100%
= 0.0739 %
Menentukan Lcb Standar menggunakan grafik ( untuk variasi kecepatan 11.5
knot )

Didapatkan nilai Lcb standarnya adalah 1.469 % maka dengan
diketahui nilai Lcb standar maka dapat kita hitung ∆Lcb nya.
∆Lcb = Lcb kapal – Lcb standar
= 0.0739 – 1.469
= -1.3952 %
Lalu langkah selanjutnya adlah mencari nilai faktor (d103Cr/dLCB) ,
dimana faktor (d103Cr/dLCB) didapat dari diagram 5.5.16(HARVALD).
Grafik yang digunakan adalah sebagai berikut :

diketahui bahwa dalam menggunakan diagram diatas perlu mengetahui
koefisien prismatic dari kapal.
Koefisien prismatik (φ)
:
0.7923
Maka didapat hasil nilai faktor (d103Cr/dLCB) untuk kecepatan 11.5 knot
adalah 1.562
Lalu dilakukan koreksi dengan rumus :
= ∂ 103 C R /∂ LCB x | ∆Lcb |
= 0.1562 x | 1.351 |
= 0.211

Koreksi Lcb (Cr3)

Sehingga untuk koreksi pada variasi kecepatan lainnya adalah sebagai
berikut :

Vs

Vs (m/s)

11.5

5.911

11

5.654

10

5.14

Fn
0.18503213
3
0.17698725
8
0.16089750
7

∆ LCB
1.3952
1.7542
2.5137

LCBstd(%
)

(d103Cr/dLCB
)

1.469054

0.156

1.828134

0.1

2.587645

0.0077

10^3Cr3
0.21764
4
0.17542
3
0.01935
6

Vs

Vs (m/s)

11.5

5.911

11

5.654

10

5.14

10^3xCr

10^3xCr
2

10^3xCr
3

1.00648945

-0.0659

0.217644

0.88443929

-0.0659

0.175423

0.7573951

-0.0659

0.019356

Cr Koreksi
1.13428004
3
1.00528040
2
0.70065583
4

Cr Total
0.001158
0.00099
4
0.000711

3. Koreksi Koefisien tahanan tambahan kapal

Dari ketetapan diatas maka untuk panjang kapal 108.15 m, maka bisa
dilakukan interpolasi untuk mendapatkan nilai Ca :
10^3Ca

=(((108.15-100)*(0.2-0.4))/(150-100))+0.4
= (( 8.15 ) * (-0.2))/50 +0.4
= -1.63/50 + 0.4
= 0.3674

Maka Ca

= 0.0003674

4. Menghitung koefisien tahanan udara
Karena data mengenai angin dalam perancangan kapal tidak diketahui
maka disarankan untuk mengoreksi koefisien tahanan udara (HARVALD
5.5.26 hal 132)
Caa = 0.00007
5. Menghitung koreksi tahanan kemudi
Berdasarkan HARVALD 5.5.27 hal. 132 koreksi untuk tahanan kemudi
mungkin sekitar :
Cas
= 0.00004
Sehingga koreksi akhir tahanan sisanya adalah
Vs

Vs (m/s)

Caa

Cas

Ca

5.911

Cr Total
0.001158

0.0003674

0.00004

0.00007

Cr akhir
0.0016354

11.5
11

5.654

0.000994

0.0003674

0.00004

0.00007

0.0014714

10

5.14

0.000711

0.0003674

0.00004

0.00007

0.0011884

3. Menghitung koefisien tahanan total
Koefisien tahanan total kapal atau Ct, dapat ditentukan dengan menjumlahkan
seluruh koefisien - koefisien tahanan kapal yang ada :

11.5

5.911

0.0016354

0.000956

Koefisien
Tahanan
Total (Ct)
0.0025914

11

5.654

0.0014714

0.00096

0.0024314

10

5.14

0.0011884

0.000969

0.0021574

9
8
7
6

4.626
4.112
3.598
3.084

Kecepatan
(Knot)

(m/s)

Cr

Cf

0.000979
0.000991
0.001004
0.00102

4. Menghitung tahanan total kapal
Setelah mendapatkan nilai dari koefisien tahanan total, maka dapat dincari
besar tahanan yang dimiliki kapal tersebut, untuk menghitungnya digunakan
rumus sebagai berikut :
1
Rt= . ρ .Ct . S . V 2
2
Sehingga didapatkan hasil seperti berikut :
= ½ x 1025 x 0.0024314x 2564.36 x (5.654)2
= 111648.1N
= 111.6 kN
Dalam pelayaran aka nada perbedaan karakteristik perairan yang di lalui,
maka kita perlu menambahkan factor sea margin dalam mencari tahanan kapal.
Dalam hal ini rute kapal adalah Surabaya – Balikpapan, maka kita menggunakan
sea margin di perairan pasifik, yaitu antara 15% - 30 %, dalam hal ini diambil nilai
sea margin adalah 17 % dari tahanan total kapal, maka nilai tahanan total kapal
setalah ditambahkan sea margin adalah :
Rt

Rt Sea margin

= Rt + 17%Rt

= 111648.1+ (17/100) x 118995.1434
= 111648.1+ 18980.17079
= 130628.2 N
= 130 kN

Berikut adalah hasil akhir tahanan kapal dari tiap variasi kecepatan dengan
menggunakan metode Guldhammer dan Harvald :
Kecepatan
(Knot)

(m/s)

11.5

5.911

11

5.654

10

5.14

9

4.626

8

4.112

7

3.598

6

3.084

Cr

Cf

0.00163
5
0.00147
1
0.00118
8

0.00095
6
0.00096
0.00096
9
0.00097
9
0.00099
1
0.00100
4
0.00102

Koefisien
Tahanan
Total (Ct)
0.002591
4
0.002431
4
0.002157
4

S

Rt

2564.36
5
2564.36
5
2564.36
5
2564.36
5
2564.36
5
2564.36
5
2564.36
5

118995.
1
111648.
1
99066.1
9

Sea Margin
20229.17438
18980.17079
16841.25215

Rt Akhir
139224.
3
130628.
2
115907.
4

1.3

Metode Holtrop
Selain menggunakan metode Guldhammer yang cendrung menggunakan grafik dalam
menghitung besarnya tahanan dari kapal, maka ada metode lain yang bisa digunakan, yaitu
metode Holtrop, dimana dalam metode ini lebih banyak menggunakan rumus dan tetapan
yang telah ditetapkan dari awal, berikut syarat dari kapal yang mampu dihitung tahanannya
menggunakan holtrop :

Range of variables for statistical power prediction method at MARIN
Ship type

Max.
Fn

Cp

L/B

B/T

Tanker, Bulk
Carriers (Ocean)

0.24

0.73 – 0.85

5.1 – 7.1

2.4 – 3.2

Trawlers, Coaster

0.38

0.55 – 0.65

3.9 – 6.3

2.1 – 3.0

Containerships

0.45

0.55 – 0.67

6.0 – 9.5

3.0 – 4.0

Cargoliners

0.30

0.56 – 0.75

5.3 – 8.0

2.4 – 4.0

Ro-Ro, carferries

0.35

0.55 – 0.67

5.3 – 8.0

3.2 – 4.0

a) Batasan pada Metode Holtrop
- Fn hingga 1.0
- Cp : 0.55 – 0.85

- B/T : 2.10 – 4.00
- L/B : 3.90 – 14.90

b) Menghitung Tahanan Gesek

Langkah pertama untung menghitung tahanan holtrop adalah menghitung tahanan
gesek , maka cara mengitung tahanan gesek menggunakan holtrop adalah sebagai
berikut :

 Mencari Length of the run (Lr)
Rumus dari Lr adalah seperti di bawah ini :

Maka

Lr

= L(1-CP+0.06CPLCB/(4CP-1))
= 108.15 x ( 1 – 0.7923 + 0.06 x 0.7923 x 1.787/ (4 x 0.7923 -1 ))
= 16.722315 m

 Factor C14 (stern shape accounter)

Ketentuan untuk factor C14 ada;ah sebagai berikut :

Kapal yang dilakukan perhitungan saat ini menggunakan memiliki bentuk body
plan seperti C(stern) = -8 maka untuk mencari factornya menggunakan rumus :
C14

=1+0.11Cstren
=1+0,11x(-8)
= 1-0.088
= 0,912

 Perhitungan Form Factor
Untuk mencari factor 1 + k1 rumusnya adalah sebagai berikut :
−0.604247

1−Cp¿
3
0.36486
L /∇ ¿
¿
0.121563
L/ LR ¿
¿
0.46106
T / L¿
¿
B 1.06806
¿
¿
L
1+k 1=0.93+ 0.487118 C14 ¿
7,13/108.15 ¿0.46106
14.95 1.06806
¿
׿
108.15
1+k 1=0.93+ 0.487118 ×0,912 ¿

−0.604247

1−0.7923 ¿
3
108.15 0.36486
¿
׿
8896.088
113,3108.15 0.121563
¿
׿
16,722315
׿
1+k 1=1,2332235

Luas Permukaan basah (S), bila tidak diketahui dapat dihitung dengan
formula :

L : LWL
CM : Koef. Midship
CB : Koef. Block
CWP : Koef. Waterline
ABT : Luas penampang melintang dari Bulbosbow

( Lpp ×Cb )
Lwl
105 ×0,7831
Cbwl=
=0,76025
108.15
Cwp=0,248+0,778 Cbwl
Cwp=0,248+0,778 ×0,76025=0,83948
Cb wl=

S=
=

108.15 x ( 2 x 7.13 + 14.95 ) x √0.7923 x ( 0.453 + 0.4425 x 0.7831 – 0.2862
x 0.7923 – 0.003467 x 14.95/7.13 + 0.3696 x 0.83948 ) + 2.38 x 0/0.7831
2574.994561 m2

Setelah mendapatkan nilai 1 + k1 maka kita bisa mencari nilai tahanan gesek
yang dipengaruhi oleh factor tersebut rumusnya adalah sebagai berikut ,
RF(1+K1) = 0.5 ρsalt waterV2 CF (1+k1) S
RF(1+K1)

= 0,5 ×1,025 ×5,654 2 × 0.00096 ×(1.2332235)× 2574.994561

RF(1+K1)

= 50014.58 newton

Untuk variasi kecepatan yang lainnya adalah sebagai berikut hasilnya,
Vs

Vs

Cf

Rf(1+k1

(knot)

(m/s)

11.5

5.911

11

5.654

10

5.14

9

4.626

8

4.112

7

3.598

6

3.084

0.00095
6
0.00096
0.00096
9
0.00097
9
0.00099
1
0.00100
4
0.00102

)
54426.7
1
50014.5
8
41724.2
1
34150.9
1
27301.6
2
21184.2
4
15807.8
6

c) Tahanan Tambahan (RAPP)
tahanan tambahan merupakan tahanan yang dimiliki kapal karena ada bagian
kapal selain lambung kapal yang tercelup air, maka untuk menghitungnya
memerlukan rumus sebagai berikut :

SAPP : luas permukaan basah tambahan
CF : koef tahanan gesek dari kapal (ITTC 1957)

 Dalam perhitungan kali ini yang diperhitungkan sebagai tahanan tambahan adlah
adanya rudder di belakang buritan maka nilai 1 + K2 untuk ruder behind stern adalah
1.5
2 lwl× T
B 2
Sapp=
× 1+25
100
lwl

(
) ( ( ))
2 ×108.15 ×7,13
14.95
Sapp=(
× (1+25 (
=22.7896 m
)
100
108.15 ) )
2

(1+K2)eq

2

= ∑(1+k2)SAPP/∑SAPP
= 1.5 ( 22.7896 )/ 22.7896
= 1.5

Maka RAPP = 0.5ρ.V2.SAPP.(1+K2)eq.CF
= 0,5 ×1025 ×5.654 2 ×22.7896 × ( 1,5 ) × 0.0009 6
Rapp = 538,402 newton
Untuk variasi kecepatan lainnya didapatkan hasil sebagai berikut
Vs
(knot)

Vs (m/s)

11.5

5.911

11

5.654

10

5.14

9

4.626

8

4.112

7

3.598

6

3.084

Cf

Rapp

0.00095
6
0.00096
0.00096
9
0.00097
9
0.00099
1
0.00100
4

585.898
1
538.402

0.00102

449.157
367.631
2
293.899
3
228.046
3
170.170
1

d) Tahanan Gelombang (RW); untuk Fn < 0.4
Untuk menghitung tahanan gelombang adalah menggunakan cara sebagai berikut :

AT : luas transom
hB : tinggi pusat bulb dari base line
TF : sarat pada bagian haluan
iE : setengah sudut masuk, jika tidak diketahui dapat menggunakan rumus pendekatan
B/L=0.1382 maka C7 = B/L =0.1382

 iE =

(

1+89 exp {−

108.15
14.95

100× 8896.088
108.153
¿
¿

0.80856

)

× ( 1−0.83948 )

0.30484

× ( 1−0.7923−0.0255 ×1.787 )

iE = 25.28004

 C1= 2223105 C73.78613(T/B)1.07961(90-iE)-1.37566
C1= 2223105 x 0.13823.78613(7.13/14.95)1.07961 x (90-25.28004)-1.37566
C1= 1.79767

 C2= exp(-1.89(√C3))
C2 = 1

 C3 = 0.56ABT1.5/{BT(0.31(√ABT)+TF-hB)}

0.6367

×

( 16.7223
14.95

C3= 0

 C5 = 1-0.8 AT / (B T CM)
C5= 1
d : - 0.9
c15 = -1.69385for L3/ < 512
c15 = 0.0for L3/ > 1727

 L/B = 7,2341 maka λ yang digunakan adalah 1.446 CP - 0.03 L/B
λ =1,446 x 0,7923 - 0,03 x 108,15/14.95 = 0.92861

 d= -0.9
 dikarenakan nilai Cp kurang dari 0.8 , yaitu 0.7923 maka untuk mencari nilai C16
menggunakan rumus sebagai berikut :
8.07981 CP - 13.8673 CP2 + 6.984388 CP3
Sehingga
C16

= 8.07981× 0.7923−13.8673 × ( 0.7923 )2+ 6.984388× ( 0.7923 )3

C16

=1.10732

 m1 = 0.0140407 L/T - 1.75254 ∇1/3/L - 4.79323 B/L - C16
1
3
= 0,0140407 108.15 −1,75254 8896.088 −4,79323 14.95 −¿
7.13
108.15
108.15

m1
1.10732

= - 1.95570734



3

=

3

= 142.19375 karena kurang dari 512 maka C15 = -1,69385

L /∇
L /∇

 m2
m2

3

108.15 /8896.088

= C15 CP2 exp (-0.1Fn-2)
= -1.69385 x 0.79232 exp (- 0.1 x 0.173583-2)

= -0.03848649

 sehingga Tahanan Gelombang (RW)
= C1 C2 C5  ρ g exp { m1 Fnd + m2 cos (λ Fn-2) }
= 1.79767 x 1 x 1 x 8896.088 x 1025 x 9.81 x exp { -195570734 x 0.1735830.9
+ -0.0510409 x cos (-0.03848649 x 0.173583-2)}
= 12173.9 Newton
 dengan cara yang sama ,untuk variasi kecepatan yang lain didapatkan hasil sebgai
berikut :
Rw

V(knot)

V(m/s)

11.5

5.911

11

5.654

10

5.14

9

4.626

8

4.112

7

3.598

6

3.084

Fn
Rw
0.18147 19160.6
3
4
0.17358 12173.5
3
9
0.15780
3 5293.58
0.14202 1940.01
3
2
0.12624 544.788
2
3
0.11046 109.010
2
9
0.09468 13.1686
2
2

e) Tahanan Tambahan dari Bulbous bow (RB)

 Karena kapal tidak memiliki bulbous bow, maka nilai Abt = 0
 PB = 0.56 √ABT / ( TF - 1.5 hB )
PB = 0
 Fni = V / √( g ( TF - hB - 0.25 √ABT ) + 0.15 V2 )
Fni = 0

Sehingga Tahanan dari Bulbous Bow yaitu
RB = 0.11 exp (-3PB-2) Fni3 ABT1.5ρ g / ( 1+ Fni2 )
RB = 0

f) Tahanan Tambahan dari Transom (RTR)

 Kapal tidak menggunakan transom maka At = 0
 FnT = V / √ ( 2 g AT / ( B + B CWP ) )
FnT = 0

 RTR = 0.5 ρ V2 AT C6
RTR = 0

g) Model – ship correlation resistance (RA)

 Tf/L = 7.13/108.15 = 0.0653


−0.16

C A =0,006 (L+ 100)

−0,00205+0,003



L
4
× C B C 2(0,04−C4 )
7,5

C A =¿ 0.006 x ( 108.15 + 100)-0.16-0.00205 + 0.003 √(108.15/7.5) x 0.78314 1 x
( 0.04 – 0.04 )

C A =0.00050394

Maka RA = 0.5 ρ. V2 .S .CA

R A =0,5 ×1025 ×5.654 2 ×2574.994561 ×0.00050394
RA = 21293.06 Newton

 Dengan cara yang sama didapatkan hasil untuk variasi kecepatan lainnya dengan hasil sebagai
berikut :
V(knot)

V(m/s)

11.5

5.911

11

5.654

10

5.14

9

4.626

8

4.112

7

3.598

Ra(N)
23272.7
8
21293.0
6
17597.5
7
14254.0
3
11262.4
4
8622.80
8

6

6335.12
4

3.084

h) Perhitungan Tahanan Total

RT

= RF(1+K1)+RAPP+RW+RB+RTR+RA

RT

= 50014.58 + 538.402+ 12173.59+ 0 + 0 + 21293.06

RT

= 84019.63 Newton = 84019.63 kN

Perhitungan Tahanan total belum termasuk penambahan tambahan karena adanya rute
pelayaran yang akan dipilih, penambahan tahanan ini tergantung dari ture pelayaran yaitu
termasuk perairan Asia Tenggara sehingga perlu penambahan tahanan sebesar 17%
dikarenakan kondisi perairan yang relative tenang, penambahan tahanan ini dikarenakan pada
saat Rt diatas hanya berlaku pada kondisi ideal saja misalnya dari angin,gelombang,dan
kedalaman air
RT
RT

= (1+15%)Rt
= 84019.63 + ( 0.15 x 84019.63)
= 84019.63 + 12602.944
= 96622.57Newton
= 96.6 kN

Dengan cara yang sama untuk tahanan total kapal dengan variasi kecepatan
yang ditentukan hasilnya adlah sebagai berikut :
V(knot)

V(m/s)

11.5

5.911

11

5.654

10

5.14

9

4.626

8

4.112

7

3.598

Rf(1+k1
)
54426.7
1
50014.5
8
41724.2
1
34150.9
1
27301.6
2
21184.2

Rapp
585.898
1

Rb

Rtr

0

0

538.402

Rw
19160.6
4
12173.5
9

0

0

449.157
367.631
2
293.899
3
228.046

5293.58
1940.01
2
544.788
3
109.010

0

0

0

0

0
0

0
0

Ra(N)
23272.7
8
21293.0
6
17597.5
7
14254.0
3
11262.4
4
8622.80

1.4

6

3.084

Rtotal
(N)
97446.03
84019.63
65064.51
50712.58
39402.75
30144.11
22326.33

sea
margin
14616.905
12602.944
9759.6771
7606.8872
5910.4132
4521.6158
3348.949

4
15807.8
6

3
170.170
1

9
13.1686
2

0

0

8
6335.12
4

Rt akhir
112062.9
96622.57
74824.19
58319.47
45313.17
34665.72
25675.28

Membandingkan Hasil perhitungan Tahanan dengan mteode
Guldhammer dan Metode Holtrop
Setelah mengetahui besar tahanan kapal dari tiap metode maka perlu kita bandingkan
bagaimana hasilnya :
V(knot)

V(m/s)

Rt Guldhammer (N)

11.5
11
10
9
8
7
6

5.911
5.654
5.14
4.626
4.112
3.598
3.084

139224.3
130628.2
115907.4

Rt Holtrop
(N)
112062.9
96622.57
74824.19
58319.47
45313.17
34665.72
25675.28

Dari tabel diatas bisa dilihat dengan metode guldhammer memiliki tahanan yang lebih
besar dengan selisih kurang lebih 10 kN , namun kekurangannya adalah untuk mencari
tahanan kapal dengan Froude number yang kurang dari 0.15 , maka metode guldhammer
tidak bisa dipakai karena grafik Guldhammer hanya memiliki batas Froude number minimal
hingga 0.15 saja. Namun dengan ,metode holtrop kita bisa menghitung tahanan kapal untuk
Froude number yang kurang dari 0.15.
Jadi penggunaan metode baik Guldhammer maupun Holtrop , harus mengetahui dulu
factor factor yang menjadi syarat dari metode metode tersebut sehingga mampu mendapatkan
hasil yang sesuai .

LAPORAN PERHITUNGAN TAHANAN TOTAL
MENGGUNAKAN METODE GULDHAMMER & HARVALD
DAN METODE HOLTROP

Dr. I Made
M. Sc.
Dr. Dhimas

Ariana, ST,
Widi
Handani, ST, M. Sc.

Oleh: Zaki Rizqi Fadhlurrahman
4213100011

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NIPEMBER
2013