Materi bahasa indonesia kelas xii kuriku (1)

Materi bahasa indonesia kelas xii kurikulum 2013
SEMESTER 1

TEKS CERITA SEJARAH
Kali ini akan disampaikan terkait materi pembelajaran Bahasa Indonesia yang
disampaikan pada kelas XII SMA/MA/SMK/MAK. Materi tersebut mengenai teks cerita
sejarah, adapun yang akan disajikan lebih khusus yaitu contoh teks cerita sejarah dan
strukturnya.

Teks cerita sejarah adalah teks yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan
tentang fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang
terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau
deskriftif. Selanjutnya mari kita teliti struktur yang dimiliki oleh teks cerita sejarah yang
berjudul “Sejarah Singkat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia” agar memperkuat
pemahaman kita tentang teks cerita sejarah dan pada akhirnya bisa membedakan dengan
jenis teks lainnya
Sejarah Singkat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Indonesia merdeka tidak begitu saja, akan tetapi melalui proses yang membutuhkan
keberanian dari para pahlawan untuk mewujudkannya dalam proklamasi kemerdekaan.
Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang
oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh

dunia.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga
menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun
dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah
timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa
pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada
Indonesia.
Pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa
Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap
memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan
sebagai hadiah Jepang.
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam,
mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat

dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun demikian Jepang
menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat,
Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena

menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, Soekarno belum yakin
bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat
menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para
pejuang Indonesia belum siap.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan
Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan
mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Setelah mendengar desasdesus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru.
Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi
pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu,
mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan
kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.
Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Maeda,
di Jalan Imam Bonjol no.1. Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat
atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta
masih menunggu instruksi dari Tokyo. Keesokan harinya Soekarno dan Hatta segera
mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul
10 pagi 16 Agustus guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan
persiapan Proklamasi Kemerdekaan.
Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh

Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI
pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul.
Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.
Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, Para pemuda pejuang termasuk Chaerul saleh,
Sukarni, Wikana, Shodanco Singgih dan pemuda lainnya membawa soekarno, beserta
fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan dan hatta ke rengasdengklok yang
kemudian dikenal dengan peristiwa rengasdengklok.
Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh jepang. Di
sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para
pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.
Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo
melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad
Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta

kembali ke Jakarta. Dan Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk
tidak terburu – buru memproklamasikan kemerdekaan.
Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta, Lalu bertemu dengan Mayor
Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer
Jepang. Nishimura mengemukakan bahwa sejak siang hari tanggal 16 Agustus 1945 telah

diterima perintah dari Tokio bahwa Jepang harus menjaga status quo, tidak dapat memberi
ijin untuk mempersiapkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagaimana telah dijanjikan
oleh Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam. Soekarno dan Hatta menyesali keputusan itu dan
menyindir Nishimura apakah itu sikap seorang perwira yang bersemangat Bushido, ingkar
janji agar dikasihani oleh Sekutu. Setelah dari rumah Nishimura, Sukarno-Hatta menuju
rumah Laksamana Maeda diiringi oleh Myoshi guna melakukan rapat untuk menyiapkan
teks Proklamasi.
Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo dan
disaksikan oleh Soekarni, B.M. Diah, Sudiro dan Sayuti Melik. Konsep teks proklamasi
ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Dan Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks
proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti menyalin dan mengetik naskah tersebut
menggunakan mesin ketik milik Mayor Dr. Hermann Kandeler (dari kantor perwakilan AL
Jerman). Dan pembacaan proklamasi dilakukan dikediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan
Timur 56 (sekarang Jl. Proklamasi No.1).
Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah
hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai
pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato
singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati,
dikibarkan oleh seorang prajurit PETA yaitu Latief Hendraningrat dibantu oleh Soehoed dan

seorang pemudi membawa nampan berisi bendera Merah Putih . Setelah bendera berkibar,
hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.[4]. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut
masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD)
sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45.
Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk
Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.
Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan persetujuan
dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden
dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.

Setelah membaca dan meninjau contoh teks cerita sejarah di atas, selanjutnya mari kita
pelajari strukturnya. Stuktur teks cerita sejarah tersebut merupakan struktur yang
membangun teks sehingga menjadi satu kesatuan teks yang utuh. Struktur teks cerita
sejarah terdiri atas judul, pendahuluan, rakaan kejadian dan penutup. Di dalam teks di
atas juga terdapat struktur ini dari mulai judul sampai penutup.
1.


Judul. Judul merupakan kata kunci yang mewakili keseluruhan cerita. Pada teks
cerita sejarah, judul dapat berupa nama sebuah benda, nama tempat, peristiwa, atau
yang lainnya. Biasanya diikuti dengan kata-kata asal-usul, asal mula, sejarah, dan kata
lain yang mendukung kesejarahan. Seperti dalam teks di atas, judul yang diambil itu
adalah “Sejarah Singkat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”. Judul harus dibuat
dengan sebaik mungkin agar dapat menarik minat orang lain untuk membacanya.
Penggunaan judul yang baik harus memenuhi beberapa syarat yaitu asli, relevan,
provokatif, singkat, bebentuk frasa, awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan
konjungsi, tanpa tanda baca di akhir judul karangan, menarik perhatian, logis, dan sesuai
dengan isi.

2.

Pendahuluan. Pendahuluan ini bersifat opsional, artinya boleh ada dalam teks,
atau kalau dianggap tidak perlu boleh tidak digunakan. Pendahuluan ini bermaksud untuk
membuka atau pengantar pembicaraan sehingga pembaca tidak langsung dibawa pada
inti pembahasan, bisa juga dikatakan pendahuluan ini sebagai pengenalan awal peristiwa
sejarah. Dengan pendahuluan pembaca akan diantarkan dan mendapat gambaran apa
yang akan dibahas berikutnya. Membuat paragraph pendahuluan sebaik mungkin yang
bisa menarik pembaca sehingga pembaca merasa tertarik untuk terus membacanya

sampai beres. Pada teks cerita sejarah biasanya didahului dengan keadaan pada waktu
tertentu yang dipengaruhi oleh sejarah sebelumnya yang akan dibahas berikutnya.

3.

Rekaman peristiwa. Bagian ini merupakan inti dari teks cerita sejarah. Pada
rekaman peristiwa tentunya membahas seluruh alur cerita sejarah dari mulai awal
sampai akhir (secara kronologis). Di dalamnya dibahas berbagai macam peristiwa atau
kejadian yang melibatkan berbagai pihak yang berpengaruh dalam sejarah tersebut.
Dalam bagian pemaparan ini dijelaskan berbagai fakta yang mendukung, artinya semua
kejadian haruslah bersifat faktual atau kenyataan, karena sejarah itu memanglah harus
sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Dari teks cerita sejarah di atas, pemaparan
dimulai dari pengeboman wilayah Jepang oleh Amerika, sampai pada akhirnya
merumuskan UUD 1945.

4.

Penutun. Berisi cerita akhir dari paparan yang disampaikan sebelumnya. Bentuk
umumnya berupa akibat (konsekuensi) dari rangkaian peristiwa sebelumnya, misalnya
tentang kekalahan, kemenangan, kematian. Mungkin juga berisi kesimpulan, komentar

atau evaluasi dari peristiwa. Dari teks sejarah di atas, pengangkatan Soekarno dan Hatta
sebagai presiden dan wakil presiden menjadi penutup teks sejarah sebagai sebab akibat
dari kejadian-kejadian sebelumnya yang menandakan merdekanya Indonesia.
Strukturnya: orientasi (pengenalan)
peristiwa (event)
reorientasi (pengulangan pengenalan)

kaidah
a. Menggunakan bentuk lampau (peristiwa telah terjadi).
b. Menggunakan konjungsi untuk mengurutkan peristiwa atau kejadian, misalnya dan, tetapi,
setelah itu, dan kemudian.
c. Menggunakan keterangan dan frasa adverbial untuk mengungkapkan tempat, waktu, dan
cara.
Misalnya kemarin, di rumah saya, dan pelan-pelan.
d. Menggunakan kata kerja yang menyatakan tindakan, misalnya pergi, tidur, lari,
dan membeli.

TEKS BERITA
Dalam Kurikulum 2013, pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XII akan ditemukan materi
tentang teks berita. untuk itu saya akan memaparkan sedikit materi tentang teks berita,

dengan harapan semoga menjadi masukan ilmu untuk Anda. Silahkan dibaca!
Pengertian Teks Berita
Teks Berita adalah teks yang melaporkan kejadian, peristiwa atau infomasi mengenai
sesuatu yang telah atau sedang terjadi. Penyampaian berita ini bisa dilakukan secara lisan
yang sering kita dengar dan lihat di televisi, dan secara tulisan yang dapat kit abaca di
media cetak.
Struktur Teks Berita
Ada beberapa struktur yang membangun teks berita. Stuktur teks tersebut merupakan
struktur yang membangun teks sehingga menjadi satu kesatuan teks yang utuh. Struktur
teks berita terdiri atas judul, teras dan tubuh berita.


Judul
Judul merupakan kata kunci yang mewakili keseluruhan berita. Pada teks berita, judul
biasanya memuat tentang apa kejadian yang dibahas atau disampaikan. Judul dibuat
semenarik mungkin sehingga pembaca tertarik untuk membaca berita tersebut. Seperti
halnya dalam teks I di atas, judul yang dipakai yaitu “Sebulan Berlalu, Air Masih
Menggenangi Beberapa Lokasi di Manado” yang ketika kita baca, sangat menarik. Judul
berita berfungsi menolong pembaca yang bergegas untuk cepat mengenal kejadian-kejadian
yang terjadi di sekelilingnya untuk diberitakan. Judul ini merupakan bagian terpenting dari

berita. Hal ini karena sebelum masuk pada isi berita, pembaca akan melihat judul berita
terlebih dahulu.



Teras
Teras atau lead berita adalah bagian yang sangat penting dari berita. Di dalam teras berita
terangkum inti dari keseluruhan isi berita. Setiap lead juga ditulis untuk menarik pembaca
melihat lebih lanjut isi berita.



Tubuh

Bagian ini merupakan inti dari teks berita. Tubuh berita merupakan kelanjutan isi berita yang
dapat memberitahukan secara lebih rinci tentang keseluruhan peristiwa atau informasi yang
diberitakan.
Kaidah Kebahasaan Teks Berita
Dari sebuah teks juga dapat kita analisis kaidah kebahasannya. Dalam teks berita kaidah
yang harus terpenuhi yaitu teks harus disajikan dengan informasi yang aktual dan bersifat

umum. Bahasa yang diunakan harus bersifat baku atau standar bahasa Indonesia, sehingga
menjembatani pemahaman banyak khalayak dari berbagai kalangan karena lebih dipahami
oleh semuanya.
Aspek kebahasaan lain yang ada dan sering muncul dalam teks berita adalah digunakannya
kalimat langsung dan tidak langsung. Sebagai contoh mari kita lihat kalimat langsung dan
tidak langsung dari teks berita yang berjudul “Sebulan Berlalu, Air Masih Menggenangi
Beberapa Lokasi di Manado,” berikut kalimatnya.
Kalimat langsung:
- "Air di sini tidak mau surut, tetap tergenang. Kalau hujan datang, air langsung masuk di
dalam rumah, karena selokan tersumbat," ujar Yudi.
Kalimat tidak langsung:
- Menurutnya, pemerintah kota Manado tidak mencari solusi yang tepat untuk mengatasi hal
itu.
- Menurut dia, percuma saja mereka membersihkan rumah mereka, karena air bercampur
lumpur di jalan masih ada.
Silahkan Saudara perhatikan contoh berita tersebut dan tentukan struktur serta kaidahnya!
Contoh Teks Berita
Sebulan Berlalu, Air Masih Menggenangi Beberapa Lokasi di Manado
Banjir bandang yang menerjang Manado telah berlalu hampir sebulan. Namun tumpukan
sampah dan lumpur masih saja terlihat di beberapa wilayah. Bahkan di beberapa ruas jalan
dan lorong, air sisa banjir masih terlihat tergenang.
Seperti yang terpantau Kompas.com, Senin (10/2/2014), air setinggi 20 sentimeter terlihat
di ruas jalan Persimpangan Plaza dan depan Makmur, Kecamatan Wenang.
Salah satu warga, Yudi yang terlihat masih berusaha membersihkan lumpur dari rumah
miliknya, mengaku kesal dengan kondisi tersebut.
Menurutnya, pemerintah kota Manado tidak mencari solusi yang tepat untuk mengatasi
hal itu. "Air di sini tidak mau surut, tetap tergenang. Kalau hujan datang, air langsung masuk
di dalam rumah, karena selokan tersumbat," ujar Yudi.
Menurut dia, percuma saja mereka membersihkan rumah mereka, karena air bercampur
lumpur di jalan masih ada. Selain di persimpangan Plaza, air dan lumpur juga masih terlihat
di lorong samping Klenteng Kwang Kong, Kampung Cina.
Di lorong tersebut beberapa rumah warga keturunan Tionghoa terlihat masih dipenuhi
lumpur. Sampah dan lumpur yang telah lama terendap menimbulkan bau yang tidak sedap.
Tak ayal, warga yang melintas di kawasan ramai tersebut harus menutup hidung mereka.
Sampah juga masih terlihat di simpang tiga Terminal Paal Dua, samping SPBU Paal 2,
Tanjung Baru, Ketang Baru, lorong Lililoyor, Dendengan Dalam, Tikala dan beberapa lokasi

lainnya. Banyaknya sampah yang ditinggalkan banjir bandang yang terjadi pada 15 Januari
2014 lalu memang membuat pemerintah kewalahan. Walau ribuan relawan setiap hari turun
membantu membersihkan dan mengangkat sampah, tetap saja masih banyak sampah yang
belum terangkat.
Diperkirakan sampah yang ditinggalkan banjir bandang tersebut mencapai 100.000 kubik.
Sementara Tempat Pembuangan Sampah di Sumompo sudah melebihi kapasitas tampung.
Sumber : Kompas (Senin, 10 Februari 2014

TEKS IKLAN
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XII SMA/MA/SMK yang berbasis kurikulum 2013
akan menemukan materi tentang Teks Iklan. Seperti apa pembahasan teks tersebut?
Silahkan baca Artikel ini!
Struktur dan Kaidah Teks Iklan
Perhatikan contoh iklan tersebut!
Setiap teks memiliki struktur, begitupun teks iklan. Dalam iklan struktur teksnya paling tidak
mencakup diantaranya; judul dan sub judul, teks inti atau teks utama, alimat dasar,
logo/nama perusahaan atau produk, dan foto produk.
Pada kenyataannya unsur tersebut tidak selalu berurutan sperti struktur teks lainnya, karena
pembuatan iklan melibatkan kreativitas pembuatnya agar bisa menjadi daya tarik khalayak,
sehingga strukturnya pun tidak teratur dan kaku.
Untuk melihat struktur tersebut dalam iklan, silakan perhatikan dengan saksama analisis
struktur dari teks iklan yang sudah tersaji di atas.





Judul dan sub judul dalam iklan tersebut yaitu “Mastin – Garsinia Mangostana,
Mangosteen, Manggis”
Teks inti atau teks utama, yaitu “Natural Ekstrak Manggis”



Kalimat dasar yang umumnya dipergunakan untuk mengetengahkan slogan, yaitu
“Membantu Memelihara Kesehatan Kulit dan Tubuh" “OHT – Obat Herbal Terstandar Lulus Uji Praktisik”



Logo atau nama perusahaan, nama lembaga, atau nama produk, dalam iklan
tersebut adalah “BOROBUDUR – Natural Herbal Industry”



Foto produk, yang menunjukan penampilan produk yang ditawarkan. Pasa iklan di
atas tergambar dua botol Mastin dalam kemasan berbeda.

Selain struktur, teks iklan juga memiliki kaidah kebahasaan yang khas, yaitu penggunaan
kalimat fakta dan opini, karena sebuah iklan sangat erat hubungannya dengan kedua
kalimat yang saling berlawanan tersebut. Kalimat fakta adalah kalimat yang berisikan halhal nyata dan tidak ada keraguan lagi dalam kebnenarannya karena sesuai dengan apa
yang ada dan bersifat objektif. Sedangkan kalimat opini adalah kalimat yang berisi

pernyataan perorangan yang mengungkapkan pandangan, perasaan yang sifatnya
subjektif.

Sebagai contoh, kita lihat kalimat fakta yang ada dalam teks iklan di atas.
Kalimat fakta:


Mastin – Garsinia Mangostana, Mangosteen, Manggis



Natural Ekstrak Manggis



BOROBUDUR – Natural Herbal Industry



OHT – Obat Herbal Terstandar - Lulus Uji Praktisik

Kalimat opini:


Membantu Memelihara Kesehatan Kulit dan Tubuh

SEMESTER 2
TEKS EDITORIAL/OPINI
Selain membaca berita,kita juga perlu membaca taju k rencana atau editorial .Tajuk rencana
atau editorial adalah karangan yang berisi kupasan masalah aktual atau yang baru saja
terjadi dan masih menjadi bahan pembicaraan dimasyarakat.Oleh karena permasalahan
yang dibahas merupakan masalah paling aktual,tajuk rencana menjadisalah satu sasaran
utama pembaca.Pembaca juga sering menilai kualitas majalah atau surat kabar melalui
kualitas editorial dan tajuk rencananya.Oleh karena itu ,penulis editorial atau tajuk rencana
harus benar-benar mampu mengemukakan permasalahan secara baik dan ilmiah.
Ketika kita membaca editorial majalah atau surat kabar kita akan menemukan
berbagai bentuk pernyataan yang dikemukakan oleh penulis.Dari sekian pernyataan yang
disampaikan tersebut,ada yang berupa fakta atau kenyataan dan ada pula yang berupa
opini atau pendapat.Tentu saja kita,harus dapat membedakan pernyataan yang berupa fakta
dan pernyataan yang berupa opini.
Tajuk rencana adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan
redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar
itu diterbitkan.Dalam tajuk rencana biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah
aktual,penegasan pentingnya masalah opini redaksi tentang masalah tersebut,kritik dan
saran atas permasalahan dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.

Pernyataan fakta dan opini ini biasanya diutarakan secara singkat,logis,menarik ditinjau
dari segi penulisan dengan tujuan mempengaruhi pendapat dan menerjemahkan berita yang
menonjol agar dapat pembaca menjadi menyimak beberapa penting berita tersebut
FUNGSI TAJUK RENCANA
Fungsi tajuk rencana biasanya menjelaskan berita artinya,dan akibatnya
pada masyarakat.Tajuk rencana juga mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut
dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan
lebihmenyeluruh.Dalam tajuk rencana terkadang juga ada ramalan atau analisis kondisi
yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan-kemungkinan yang
dapat terjadi serta meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.
Tajuk rencana adalah pekerjaan,dan hasil pemikiran kolektif dari segenap
awak media.Jadi proses sebelum penulisan tajuk rencana ,terlebih dahulu diadakan rapat
redaksi yang dihadiri oleh pemimpin redaksi,redaktur pelaksana serta segenap jajaran
redaktur yang berkompeten untuk menentukan sikap terhadap suatu permasalahan krusial
yang sedang berkembang di masyarakat atau dalam kebijakan pemerintah.
Maka setelah tercapai pokok-pokok pikiran dituangkan dalam sikap yang kemudian
dirangkum oleh awak redaksi yang telah ditunjuk dalam rapat.Dalam surat kabar harian
biasanya tajuk rencana ditulis secara bergantian namun semangat isisnya tetap
mencerminkan suara bersama setiap jajaran redakturnya.dalam proses ini reporter amat
jarang dilibatakan,karena dinilai dari segi tanggung jawabnya yang terbatas.
SIFAT TAJUK RENCANA
1.

Kursial dan ditulis secara berkala,tergantung dari jenis terbitan medianya bisa
harian(daily) atau mingguan (weekly) atau dua mingguan(biweekly) dan bulanan (monthly)

2.

Isinya menyikapi situasi yang berkembang dimasyarakat luas baik itu aspek sosial
,ekonomi,kebudayaan,hukum,pemerintahan,atau olah raga bahkan entertainment
tergantung jenis liputan medianya.

3.

Memiliki karakter atau konsistensi yang teratur kepada para pembacanya terkait
sikap dari media massa yang menulis tajuk rencana

4.

Terkait erat dengan policy media atau kebijakan media bersangkutan karena setiap
media mempunyai perbedaan iklim tumbuh dan berkembang dalam kepentingan yang
menaungi media tersebut.
CIRI-CIRI TAJUK RENCANA

1.

Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan

2.

3.

Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat biasanya berskala nasional,berita
internasional dapat menjadi tanjuk rencana,apabilaberita tersebut memberi dampak
kepada nasional
tertuang pikiran subjektif redaksi.
Aspek-Aspek yang Menjadi Fokus dalam Tajuk Utama

1.

Judul

2.

Latar belakang masalah

3.

tokoh

4.

masalah

5.

peristiwa yang disampaikan

6.

opini penulis

7.

saran dan solusi permasalahan

8.

kesimpulan

9.

sumber berita
Tahapan Membuat Tajuk Rencana

1.

Pencarian ide dalam topik

2.

Seleksi dan penetapan topik

3.
4.

Pembobotan subtansi materi dan penetapan tesis dari keseluruhan uraian tajuk
rencana
Pelaksanaan penulisan
Judul dan Anatomi Tajuk Rencana
Syarat judul tajuk rencana secara umum sama dengan judul artikel opini,yaitu harus
provokatif,singkat,padat,relevan,fungsi,informal,representatif dan merujuk pada bahasa baku
Anatomi atau rangka utama tajuk rencana terdiri atas
pembuka,pengembang,dan penutup.Tugas pengembangan adalah membuat bahasan tajuk
rencana menjadi lebih terfokus.Bahasan tajuk rencana dapat dikembangkan antara lain
dengan menggunakan teknik penjelasan,kutipan,contoh,dan stastitik.

TEKS PENGGALAN NOVEL

Dalam semua teks yang dipelajari sebagai basik pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
Kurikulum 2013, yang ditekankan adalah telaah struktur dan kaidah dari teks tersebut.
berikut dipaparkan sebuah struktur dari teks prosa fiksi berbentuknovel. adapun yang
menjadi contoh analisis adalah novel 'Laskar Pelangi' karya Andrea Hirata.

1.

Pengenalan situasi cerita (orientasi), yaitu bagian novel yang isinya
menyajiakn pengenalan situasi, tokoh, latar, dan unsur lainnya. Dalam novel Laskar
Pelangi bagian ini yaitu pada saat hari pertama penerimaan murid baru di SD
Muhamadiyah kekurangan seorang murid dan sekolah hampir ditutup, namun dengan
kehadiran seorang murid yang bernama Harun telah menyelamatkan pembodohan di
kampong paling miskin di pulau belitong yang kaya akan tambang timah. ( halaman 18)

2.

Pengungkapan peristiwa, yaitu mulainya diungkapkan pristiwa-peristiwa
awal para tokoh mengalami kejadian atau aktivitas. Dalam Laskar pelangi tahap ini
contohnya ketika tokoh aku berangkan ke sekolah dan bertemu dengan temantemannya. Adanya peristiwa belajar, dan perisriwa lainya sebagai jalannya cerita.
Separti ketika Bu Mus dengan segala usahanya dan semangat kesepuluh laskar
pelangi mampu berjuang dan melewati masa-masa sulit serta kebahagiaan bersama. (
halaman 157 )

3.

Menuju konflik, yaitu adanya sebuah peristiwa yang mengakibatkan ada
ketegangan selanjutnya yang akan di dapat para tokoh. Ketika Mahar dan Lintang
berusaha mengharumkan nama SD SMP Muhamadiyah lewat kemahiran dan
kepintaran mereka dalam perlombaan cerdas cermat dan karnaval saat perayaan HUT
RI dan mampu mengalahkan sekolah milik PN Timah.

4.

Puncak konflik, tahap ini dimungkinkan karena adanya tahap sebelumnya
sehingga terjadi puncak konflik ini atau disebut juga klimaks. Contohnya pada novel
Laskar Pelangi adalah pada saat Lintang si murid paling jenius di antara yang lainnya
meninggalkan bangku sekolah karena ia harus mengurus adik-adiknya setelah
kematian Ayahnya. Di sanalah akhir dari cerita perjuangan para kesepuluh Laskar
Pelangi.( halaman 430 )

5.

Penyelesaian, tahapan ini merupakan peleraian berbagai masalah sehingga
didapat kehidupan takdir yang lebih baik pada tokoh, contohnyaYaitu pada saat
tembok PN Timah mampu dihancurkan dan kemiskinan dapat dilawan oleh rakyat
Belitong. Dan kebahagiaan yang akhirnya mampu diraih oleh kesepuluh laskar
pelangi. (halaman 481)

6.

Koda, bagian ini merupakan bagian yang opsional, boleh ada atau tidak dalam
sebuah novel. Biasanya cerita berakhir begitu saja, tanpa ada tuturan dari pengarang
untuk menyimpulkan akhir. Koda ini berisi simpulan akhir pengarang dari cerita,
seperti; demikianlah perjalanan ke-10 orang siswa Belitong yang bergelut dengan
keadaan, dan saat ini mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik.