Festival Mochitsuki Di Jepang Nihon De No Mochitsuki Matsuri Chapter III IV

BAB III
SEJARAH MOCHITSUKI & CARA PEMBUATAN FESTIVAL
MOCHITSUKI
3.1 Sejarah Mochitsuki
Kue Mochi pertama kali dibuat di Jepang sekitar abad ke-7 masehi. Pada
awal abad ke-10 kue ini dibuat untuk perayaan tradisional di Jepang yaitu
mochitsuki atau perayaan tahun barubagi bangsawan selama masa Heian dan juga
sebagai persembahan kekaisaran pada upacara keagamaan.
Banyak teori yang menjelaskan asal mula nama mochi, salah satunya adalah
bahwa kata “mochi” berasal dari kata kerja “motsu ( 持 つ )” yang artinya
membawa atau memiliki.Hal ini mengindikasikan bahwa mochi adalah makanan
yang dibawa dan diberikan kepada para dewa. Selain itu ada juga istilah
“mochizuki ( 望 月 )” yang berarti bulan purnama. Dan ada orang yang
menyebutnya “muchimi” yang berarti lengket. Baru sekitar abad ke 18, orangorang mulai menyebutnya “mochi”.
Petani zaman dahulu dikisahkan para petani memakan mochi ketika musim dingin
tiba dengan tujuan untuk meningkatkan stamina mereka.Para samurai Jepang pun
menyukai mochi karena praktis dan mudah dibawa bepergian. Suara mochi pada
saat ditumbuk menandakan mereka hendak pergi ke medan pertempuran.

Sudah menjadi tradisi dalam masyarakat Jepang ketika merayakan acara tahun
baru diwajibkan untuk menyediakan mochi sebagai camilan.


13
Universitas Sumatera Utara

Mochitsuki adalah cara tradisional membuat kue mochi dengan menggunakan
palu kayu untuk menumbuk beras yang dikukus dalam wadah batu atau kayu.
Setelah beras menjadi lengket kemudian dipotong kecil dan dibentuk menjadi
bulat atau oval.

Sudah merupakan tradisi dalam masyarakat Jepang untuk memakan kue mochi
dalam rangka merayakan acara tahun baru, karena itulah kita bisa melihat banyak
orang melakukan mochitsuki pada bulan Desember ini.

Di era modern ini, kue mochi sudah diproduksi secara massal di pabrik dan dijual
di supermarket, mall dan toko kue. Bagi mereka yang ingin membuat sendiri di
rumah, mereka biasmenggunakan mesin pembuat otomatis.

Mochi adalahsejeniskueyang terbuat dari beras ketan, ditumbuk hingga lembut
dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat.Makanan mochi sendiri sebenarnya
berasal dari Jepang, tetapi cukup populer juga di China, Taiwan, Kamboja,

Hawaii, Korea Selatan, dan Thailand setelah mengalami proses kulturisasi,
perubahan resep, dan sebagainya, sehingga akhirnya Negara-negara tersebut
mempunyai mochi tersendiri dengan ciri khasnya masing-masing.

Di Jepang sendiri, mochi merupakan makanan tradisional yang lazim dimakan
pada saat tahun baru, walaupun seringkali juga dimakan sebagai camilan. Bahkan
mochi di jepang mempunyai perayaan khusus untuk pembuatannya, yang disebut
mochitsuki. https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah-Mochi

14
Universitas Sumatera Utara

3.1.1Mochi di Taiwan
Tidak seperti yang terjadi di tempat asalnya, di mana mochi merupakan sesuatu
yang diistimewakan, di Taiwan, mochi murni merupakan makanan ringan yang
dapat dinikmati kapan saja. Bentuk dan cara penyajian mochi di kedua negara
tersebut pun berbeda dengan yang ada di Jepang.
Di Taiwan sendiri, mochi dapat dengan mudah dijumpai di jalan-jalan umum
karena memang merupakan cemilan yang terkenaldi sana. Ciri khas yang
membedakan mochi yang berasal dari Taiwandengan mochi dari negara lain

adalah varian rasanya yang beragam, serta isian yang tidak berupa pasta seperti
yang terdapat pada mochi Jepang dan China, tetapi berupa kacang-kacangan
seperti kacang tanah, kacang merah, atau kacang hijau yang ditumbuk dan
dicampur dengan wijen serta gula pasir.
Seiring dengan perkembangan zaman, mochi di Taiwan juga mengalami
penyesuaian dan modernisasi dalam hal rasa dan penyajian. Dewasa ini, dapat
denganmudah dijumpai mochi dengan rasa yang baru sepertipandan, wijen hitam,
teh hijau, dan bahkan rasa yang menurut sebagian orang tidaklazim seperti
stroberi, 3talas, cokelat, dsb. Mochi di Taiwan saat ini juga dapat dengan mudah
ditemui dalam bentuk kemasandan dijual di supermarket.

15
Universitas Sumatera Utara

3.1.2 Mochi di Indonesia
Selain mengalami penyebaran dan berkembang di China, Taiwan, Kamboja,
Hawaii, Korea Selatan, dan Thailand, ternyata mochi juga cukup terkenal di
Indonesia, bahkan sampai menjadi makanan khas dari daerah Semarang dan
Sukabumi, yang sering dibawa pulang oleh wisatawan sebagai oleh-oleh.
Sejarah kue mochi di Indonesia khususnya Kota Sukabumi sebagai sentra kue

mochi di Indonesia tak lepas dari masa penjajahan Jepang. Ketika itu
mochi dibawa oleh tentara Jepang kepada orang pribumi yang menjadi juru masak
di barak militer Jepang.
Ada sekolah bernama SECAPA atau Sekolah Calon Perwira yang ketika zaman
kolonial lebih dikenal dengan nama politie school. Pada masa penjajahan Jepang,
SECAPA dipakai sebagai pertahanan militer utama di Sukabumi.
Mochi Sukabumi jauh berbeda dengan mochi Jepang. Dalam mochi Jepang,
kemasan tidak menggunakan kotak dari bambu seperti layaknya mochi Sukabumi.
Selain itu, kacang tanah yang menjadi isi di mochi Sukabumi tidak ada dalam
mochi Jepang.
Setelah di telusuri lebih jauh, ternyata usaha mochi ini bermula dari warga
keturunan Tiongkok. Ada sebuah rumah dengan desain zaman dahulu dan di salah
satu bagian rumah tersebut terdapat seperti tulisan mandarin yang artinya
kebahagiaan.
Masuknya mochi ke Indonesia diperkirakan bersamaan dengan bangsa China dan
Jepang yang datang ke Indonesia. Mereka membawa serta budaya dan kebiasaan,
termasuk makanan tradisional yang kahirnya kembali mengalami kulturisasi

16
Universitas Sumatera Utara


sehingga menjadi salah satu jenis makanan yang terkenal di Indonesia.Dewasa ini,
perkembangan mochi di Indonesia semakin pesat, bahkan tidak sedikit pula orang
Indonesia yang membuka usaha kuliner yang menjual produk mochi yang jenis
dan resepnya diadaptasi langsung dari luar negeri, sebut saja
Mochilla, O„ Mochi, Maru Yoghurt+Mochi Boutique, Mochi Lovers, Mochi
Mochi, dan lain sebagainya. Mochi yang disajikan oleh perusahaanperusahaan
tersebut sebagianbesar merupakan mochi modern yang sudah mengalami proses
percampuran resep dan cara penyajian, sebut saja mochi dengan isian es krim,
mochi rasa wine, dll.

3.2 Cara pembuatan Mochitsuki
Kue mochi adalah jenis kue basah yang bahan utamanya adalah tepung
beras ketan dan dibuat menjadi sebuah adonan. Bagian dalam dari kue mochi ini
biasanya diisi kacang tanah.Penganan yang dibuat secara alami tentunya tak bisa
disimpan terlalu lama karena akan basi. Mochi dapat bertahan hanya dua hari dan
pada suhu kamar pun, mochi akan bertahan cukup lama.Untuk itu, anda tidak
mesti membuat terlalu banyak apabila hanya dikonsumsi untuk sedikit orang.
Mochitsuki atau menumbuk nasi untuk membuat mochi (kue beras), merupakan
acara tradisional yang penting dalam persiapan Tahun Baru. Biasanya dilakukan

pada akhir tahun, dari sekitar 25 sampai 28 Desember.
Membuat mochi sederhana. Jenis ketan khusus yang sudah direndam dalam air
semalam dan dikukus ditempatkan dalam usu, mangkuk besar yang terbuat dari
kayu atau batu. Kine yang berat seperti palu digunakan untuk menumbuk nasi

17
Universitas Sumatera Utara

menjadi pasta. Kine itu berat, jadi ketika sebuah keluarga membuat mochi
bersama, sang ayah biasanya melakukan debur, dengan ibu secara teratur
menggeser nasi di usu/lesung (dengan tangan dibasahi untuk mencegah agar
mochi menempel). Ibu kemudian membentuk nasi yang ditumbuk menjadi porsi
kecil dengan bantuan anak-anak.
Setelah mochi selesai, ada beberapa yang disisihkan sebagai persembahan
ilahi/Dewa. Kehijauan hiu kagami, dua mochi bulat sedikit besar diletakkan di
kuil atau tempat duduk para Dewa pada saat Tahun Baru.
Orang mulai makan mochi buatan sendiri dengan fajar tahun baru. Mochi
biasanya dimasak di atas api dan dibumbui dengan kecap atau dimasukkan ke
dalam sup yang disebut zoni. Orang Jepang secara tradisional percaya bahwa
semua benda material dijiwai dengan roh, dan karena mengambil bagian dalam

mochi berpikir untuk melambangkan semangat beras mereka berharap dapat
memperoleh kekuatan dari dewa-dewa ini.
Modernisasi telah secara serius melemahkan tradisi mochi-tsuki. Meskipun
beberapa rumah tangga petani masih menumbuk mochi mereka sendiri,
kebanyakan penduduk perkotaan biasanya memesan mochi dari toko-toko khusus
atau membeli kue beras buatan plastik dari supermarket.
Inilah saatnya untuk membahas bagian paling menarik yaitu resep cara membuat
kue mochi yang kenyal dan enak serta tanpa menggunakan pewarna dan pengawet
buatan.

18
Universitas Sumatera Utara

3.2.1 Bahan dan cara pembuatan Mochitsuki

Bahan yang Dibutuhkan Untuk Resep Kue Mochi Jepang


Tepung ketan 300 gram




Mentega putih 50 gram



Gula pasir 175 gram



Santan kental 300 ml



Garam ½ sdt



Selai rasa coklat




Wijen putih

Cara Membuat Mochi Jepang

1. Siapkan 300 gram tepung ketan, lalu campurkan dengan garam kemudian
aduk sampai merata.
2. Tambahkan santan sedikit demi sedikit, jangan lupa juga kita harus
menguleninya menggunakan tangan agar adonan menjadi halus.
3. Sediakan wadah atau loyang yang sudah diolesi dengan minyak untuk
mengukus. Setelah itu tuangkan adonan yang sudah halus. Kukus selama
kurang-lebih 35 menit.
4. Adonan yang telah dikukus kemudian aduk menggunakan mixer kaki
spiral.
5. Tambahkan gula dan mentega putih ke dalam adonan yang sedang dimixer.
Aduk rata lalu tunggu adonan sampai menjadi halus dan dingin.

19
Universitas Sumatera Utara


6. Bentuk adonan mochi menjadi bulat-bulat kecil, masukkan selai coklat
atau bisa diganti yang lain sebagai bahan isian mochi.
7. Adonan mochi kemudian dibaluri dengan wijen putih yang sebelumnya
sudah disangrai terlebih dahulu.
8. Kue mochi siap untuk dihidangkan bersama secangkir teh hangat.

Isian kue mochi bisa disesuaikan dengan keinginan tersendiri. Misalnya kacang,
coklat dan kelapa. (https://japanesian.id/cara-membuat-mochi/)

3.2.2 Tempat pelaksanaan Festival Mochitsuki

Mochitsuki adalah tradisi yang tidak terlupakan saat menjelang tahun baru. Dapat
dilakukan semua masyarakat jepang baik kaum muda maupun orang tua. Mocha
yang biasa disebut dengan mochitsuki di Jepang, ini merupakan sebuah ritual
tradisional atau budaya asli yang mendasar bagi masyarakat Jepang. Kegiatan ini
dapat

dilakukan


dalam

lingkungan

keluarga,

sekolah

maupun

dalam

suatuperkumpulan daerah atau agama. Di tempat manapun Mochitsuki dapat
dilakukan, termasuk halaman rumah.
Mochiyang dihasilkan dari mochitsukisebagian dijadikan persembahan untukdewa
dalam bentuk kagamimochi. (https://id.wikipedia.org/wiki/Jepang)

20
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan.
1. Festival Mochitsuki menjadi perayaan tradisional pada abad ke-10
di Jepang. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga
(halaman rumah), sekolah maupun perkumpulan daerah atau
agama.
Mochitsuki merupakan festival yang wajib dilakukan saat
menjelang Tahun Baru karena bermakna penyembahan kepada
Dewa agar masyarakat Jepang dapat berkecukupan dalam budaya
material dan panjang umur.
2. Ciri khas yang terkenal dari Mochitsuki adalah kue mocha yang
lembut, kecil bulat sehingga mudah dibawa dan memiliki beraneka
rasa yang enak. Mochi juga dapat dilakukan dengan siapa saja,
orangtua maupun anak-anak.
3. Mochi tidak hanya dilakukan di Jepang tetapi ada beberapa Negara
seperti Negara Indonesia, Taiwan dan Korea.

21
Universitas Sumatera Utara

4.2 Saran
1. Pembaca khususnya mahasiswa Bahasa Jepang Universitas
Sumatera Utara dapat mengetahui informasi tentang seluk-beluk
Festival Mochitsuki yang dilakukan saat menjelang Tahun Baru,
sehingga dapat menambah wawasan mengenai budaya Jepang.
2. Dapat mengetahui asal- usul mochitsuki, bahan & cara pembuatan
mochitsuki, tempat pelaksanaan dan makna Mochitsuki.

22
Universitas Sumatera Utara