Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan (Studi Empiris pada Bank Pembangunan Daerah periode 2010-2015) Chapter III V
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan metode penelitian kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan
penelitian dengan tujuan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel yang
sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan
variabel lain. Variabel tersebut dapat menggambarkan secara sistematik mengenai
populasi atau mengenai bidang tertentu.Penelitian deskriptif dilakukan dengan
tujuan utama untuk menggambarkan atau mendeskripsikan tentang suatu keadaan
secara objektif.
Metode penelitian kuantitatif merupakan metode yang menggunakan
prosedur-prosedur statistik ataupun pengukuran dengan memusatkan pada
fenomena soaial yang mempunyai karakteristik tertentu dan dijabarkan dalam
beberapa komponen, variabel dan indikator.Dalam metode kuantitatif hubungan
antara variabel dianalisis dengan teori yang objektif.
3.2
Batasan Operasional
Batasan operasional pada penelitian ini adalah :
1.
Penelitian ini menggunakan lima varibael bebas, yaitu Net Interest
Margin(X1) , Loan to Deposit Ratio(X2), Beban Operasional pada
28
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan Operasional(X3), Non Performing Loan(X4), dan Produk
Domestik Regional Bruto(X5).
2.
Objek pada penelitian ini terdiri dari 26 (dua puluh enam)Bank
Pembangunan Daerah di Indonesia.
3.
Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahunan Bank
Pembangunan Daerah yang dipublikasikan mulai tahun 2010-2015.
3.3
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk diteliti lebih lanjut dan ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Pembangunan Daerah di Indonesia.
Sampel adalah bagian dari sejumlah bagian atau karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang digunakan untuk penelitian. Yang dianggap dapat menjadi
perwakilan dari populasi tersebut.
Dalam penelitian ini digunakan cara untuk menentukan sampel data yaitu
dengan non-probability sampling yaitu data yang digunakan sebagai sampel harus
memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Pemilihan sampel melalui kriteria berdasarkan
purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan
pertimbangan peneliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank
Pembangunan Daerah di Indonesia dengan kriteria sebagai berikut :
1.
Terdaftar sebagai perusahaan perbankan pada periode 2010-2015.
29
Universitas Sumatera Utara
2.
Bank Pembangunan Daerah yang konsisten menerbitkan laporan tahunan
yang lengkap dari tahun 2010-2015.
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka didapat 26 Bank Pembangunan
Daerah di Indonesia yang konsisten menerbitkanlaporan tahunan bank dengan
lengkap selama periode 2010-2015.
Tabel 3.1. Daftar Bank Yang Menjadi Sampel
No.
Nama Bank
1.
PT. BPD Aceh
2.
PT. BPD Bali
3.
PT. Bank DKI
4.
PT. BPD Jambi
5.
PT. BPD Jawa Tengah
6.
PT. BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk
7.
PT. BPD Jawa Timur
8.
PT.BPD Kalimantan Timur
9
PT. BPD Kalimantan Selatan
10.
PT. BPD Kalimantan Barat
11.
PT. BPD Nusa Tenggara Timur
12.
PT. BPD Nusa Tenggara Barat
13
PT. BPD Papua
14.
PT. BPD Riau Kepri
15.
PT. BPD Sulawesi Utara
16.
PT. BPD Sumatera Barat
17.
PT. BPD Yogyakarta
30
Universitas Sumatera Utara
18.
PT. BPD Sumatera Utara
19.
PT. BPD Sulawesi Tenggara
20.
PT. BPD Kalimantan Tengah
21.
PT. BPD Lampung
22.
PT. BPD Maluku
23.
PT. BPD Bengkulu
24.
PT. BPD Sulawesi Tengah
25.
PT. BPD Sumatera Selatan dan Belitung
26.
PT. BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
Sumber : Hasil Olahan Data, Lampiran 1
3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. VariabelBebas (Independent)
a. Net Interest Margin (NIM)
NIM
diperolehdaripinjaman
merupakanrasioantarapendapatanbunga
yang
disalurkanoleh
bank
(Interest
yang
income)
dikurangidenganbiayabunga yang menjadibeban bank darisumberdana yang
diperolehataudikumpulkanoleh bank (Interest expenses) dibandingkandengan
rata-rata
aktivaproduktif(Average
merefleksikan
Interest
Earning
kemampuanmenejemen
Assets).
NIM
bank
dalammengelolaaktivaproduktifnyauntukmenghasilkanpendapatanbungabersi
h.
31
Universitas Sumatera Utara
b. Loan to Deposit Ratio (LDR)
LDR
(Loan
to
diukurdenganmembandingkan
Deposit
total
Ratio)
pinjaman
adalahrasio
yang
(total
loans)
terhadapdanapihakketiga (total funding).
c. Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO)
RasioBiayaOperasionalterhadapPendapatanOperasional(BOPO)
biasanyadigunakanuntukmengukurtingkatefisiensidankemampuan
bank
dalammelakukankegiatanoperasinya. BOPO adalah rasio yang diukur dengan
membandingkan beban opersional terhadap pendapatan operasional bank.
d. Non Performing Loan (NPL)
Non Performing Loan didefinisikan sebagai rasio untuk melihat risiko
yang dikaitkan dengan kemungkinan kegagalan nasabah dalam melunasi
pinjaman terhadap bank. Rasio ini diukur dengan membandingkan total
pinjaman yang bermasalah terhadap total pinjaman yang disalurkan.
e. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
32
Universitas Sumatera Utara
Produk Domestik Regional Bruto mencerminkan tentang kondisi
ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu. Menurut Badan Pusat
Statistik, Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah nilai tambah
yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh
unit ekonomi. Data PDRB yang dipakai adalah laju pertumbuhan
PDRBprovinsi-provinsi
di
Indonesia
dari
tahun
2010-2015
dengan
berdasarkan harga konstan.
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
a. Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) adalah salah satu rasio profitabilitas yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dengan mengandalkan keseluruhan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.Rasio ini
sangat penting, mengingat keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aset dapat
mencerminkan tingkat efisiensi usaha suatu bank.Menurut Bank Indonesia, ROA
merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total asset
dalam suatu periode.
b. Return On Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang
digunakan untuk mengukur besarnya keuntungan yang diperoleh suatu bank yang
berasal dari modal sendiri.ROE diukur dengan perbandingan laba bersih yang
diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang dimiliki.
33
Universitas Sumatera Utara
3.5 Jenis dan Sumber Data
Penelitianinimenggunakan
data
digunakandalampenelitianinimerupakan
data
sekunder.
Data
laporankeuangantahunan
yang
Bank
Pembangunan Daerah yang diperolehdari website Bank Indonesia (www.bi.go.id)
, website masing-masing BPD dan website BadanPusatStatistik (www.bps.go.id)
denganperiodetahun 2010-2015.
Penelitian ini menggunakan data panel. Dimana data panel merupakan
gabungan antara data time series dan cross section. Data time series meliputi
rangkaian nilai satu objek yang diambil pada waktu yang berbeda, sedangkan data
cross section terdiri dari beberapa objek atau variabel dalam waktu yang sama
atau periode tertentu. Regresi data panel memiliki dua kelebihan, yaitu data panel
mampu menyediakan data lebih banyak karena merupakan gabungan dari data
time series dan cross section. Sehingga akan menghasilkan degree of freedom
yang lebih besar. Dan juga regresi data panel menggabungkan informasi dari data
time series dan cross section sehingga dapat mengatasi masalah yang timbul
ketika ada masalah penghilangan variabel.
3.6 Teknik dan Metode Analisis
Penelitian ini menggunakan program E-views 7 dalam mengolah dan menguji
hipotesis. Teknik analisa data yang digunakan adalah sebagai berikut:
3.6.1
Input Data
34
Universitas Sumatera Utara
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel Net Interest
Margin, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Biaya Operasional pada
Pendapatan Operasional, Produk Domestik Regional Bruto, Return on Asset,
Return on Equity.
3.6.2
Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan suatu teknik analisis data dengan
cara menjelaskan atau menggambarkan situasi objek penelitian berdasarkan
deskripsi yang ada. Penyajian analisis deskriptif ini terdiri dari mean, median, dan
standar deviasi.
3.6.3
Analisis Regresi Data Panel
Data panel merupakan gabungan data antara data time series dengan data
cross section. Data panel mempunyai keuntungan yaitu data panel mampu
menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan degree of
freedom yang lebih besar dan juga dapat mengatasi masalah yang timbul ketika
ada masalah penghilangan variabel. Penelitian ini menggunakan data panel, maka
analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi data panel.
Pada penelitian ini variabel bebas yang dipakai dalam persamaan model regresi
adalah Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya
Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Loan (NPL),
dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Sedangkan variabel terikatnya
adalah Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Dalam penelitian ini
dilakukan regresi secara terpisah antara setiap variabel terikat sehingga
memerlukan 2 kali proses regresi. Model regresi Penelitian ini berbentuk :
35
Universitas Sumatera Utara
ROAit = α + β1 NIMit + β2 LDRit + β3 BOPOit + β4 NPLit + β5 PDRBit+ ε
ROEit = α + β1 NIMit + β2 LDRit + β3 BOPOit + β4 NPLit + β5 PDRBit+ ε
Pada persamaan diatas, i dan t menggambarkan gabungan data cross section dan
time series, dimana ;
ROAit =
Return On Asset
ROEit =
Return On Equity
NIMit =
Net Interest Margin
LDRit =
Loan to Deposit Ratio
BOPOit =
Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional
NPLit =
Non Performing Loan
PDRBit =
Produk Domestik Regional Bruto
3.6.3.1 Penentuan Model Estimasi
Untuk mengestimasi parameter model dengan data panel, umunya terdapat
tiga macam model. Yaitu Common Effect Model, Fixed EffectModel, dan Random
effectModel.
1. Pendekatan KuadratTerkecil (Common Effect)
Pendekatan dengan Common effect merupakan teknik paling sederhana
untuk mengestimasi parameter model data panel yaitu dengan mengkombinasikan
data cross section dan time series sebagai satu kesatuan tanpa melihat adanya
perbedaan waktu dan individu. Pendekatan yang sering digunakan yaitu metode
Ordinary Least Square (OLS).
2. Pendekatan Model Efek Tetap (Fixed Effect)
36
Universitas Sumatera Utara
Pada pendekatan ini diasumsikan bahwa intersep dari setiap individu
adalah tetap (sama). Teknik ini menggunakan variabel dummy untuk menangkap
adanya perbedaan intersep antar individu.
3. Pendekatan Model Efek Acak (Random Effect)
Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan
mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model Random
Effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms masing-masing
perusahaan.
Keuntungan
menggunkan
model
Random
Effect
yakni
menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error
Component Model (ECM) atau teknik Generalized Least Square (GLS).
Untuk menentukan model mana yang sesuai dengan penelitian dilakukan
dengan beberapa tahap pengujian. Namun pada dasarnya ketiga teknik model
estimasi data panel dapat dipilih sesuai dengan keadaan penelitian, dilihat dari
jumlah individu bank dan variabel penelitiannya. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk menentukan teknik mana yang paling tepat digunakan dalam
mengestimasi parameter data panel dalam penelitian.
a. Uji Chow
Chow test (Uji Chow) merupakan pengujian untuk menentukan model
Fixed Effect atau Common Effect yang paling tepat digunakan dalam
mengestimasi data panel. Hipotesis dalam uji chow adalah:
H0
: Model yang tepat adalah Common Effect Model
H1
: Model yang tepat adalah Fixed Effect Model
37
Universitas Sumatera Utara
Dasar penolakan terhadap hipotesis diatas adalah dengan membandingkan
perhitungan F-statistik dengan F-tabel. Perbandingan dipakai apabila hasil F
hitung lebih besar (>) dari F tabel maka H0 ditolak yang berarti model yang
paling tepat digunakan adalah FixedEffectModel. Begitupun sebaliknya, jika F
hitung lebih kecil ( 0,05
3. Analisis koefisien determinasi (R square)
Analisis ini digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat.Koefisien determinasi pada dasarnya adalah untuk
mengukur kebenaran model regresi. Apabila nilai R square semakin mendekati
satu maka semakin baik model regresi, artinya model regresi dapat dibenarkan.
42
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Analisis dan pengolahan data pada penelitian ini menggunakan perusahaan
perbankan yang terdaftar sebagai Bank Pembangunan Daerah sebagai objek
penelitian. Dari objek penelitian tersebut dipilih beberapa bank untuk dijadikan
sampel penelitian dengan menggunakan kriteria berdasarkan proposive sampling.
Kriteria yang dipakai adalah bank yang terdaftar sebagai Bank Pembangunan
Daerah dan secara konsisten menerbitkan laporan keuangan tahunan dari tahun
2010-2015.Didapat 26 bank yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel pada
penelitian ini dengan bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi profitabilitas Bank Pembangunan Daerah. Dari penelitian ini
diperoleh 156 data observasi yang digunakan untuk analisis data dan pengujian
hipotesis.
4.2
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran umum
variabel penelitian yang diolah menggunakan E-views 7. Hasil estimasi yang
diperoleh hanya bertujuan menjelaskan kondisi variabel yang digunakan tanpa
harus terlibat dalam pengambilan keputusan penelitian.
Penelitian ini meliputi lima variabel independen dan dua variabel
dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Net interest Margin
(NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional pada Pendapatan
43
Universitas Sumatera Utara
Operasioanal (BOPO), Non Performing Loan (NPL) dan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Sedangkan variabel dependennya adalah Return On
Assest (ROA) dan Return On Equity (ROE).
Sebelum melakukan analisa lebih lanjut terhadap hasil uji hipotesis perlu dikaji
terlebih dahulu statistik deskriptif dari masing-masing variabel penelitian.
Tabel 4.2
StatistikDeskriptifVariabelPenelitian
Variabel
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
ROA
3.306474
3.180000
7.440000
0.010000
1.118146
ROE
25.81647
25.70500
48.39000
-0.360000
7.728395
NIM
8.441603
8.035000
18.04000
4.950000
2.076560
LDR
87.76276
87.40000
128.4300
43.83000
14.32439
BOPO
73.76269
73.04500
100.8300
55.29000
8.067412
NPL
2.371731
1.685000
10.36000
0.130000
2.145709
PDRB
48.20859
6.405000
456.8900
-6.660000
101.7453
Gambaran deskriptif disajikan dengan menampilkan nilai mean, median,
standar deviasi dari masing-masing variabel.
1. Rata-rata (mean) nilai Return on Assests (ROA) dengan jumlah data 156
adalah 3.306474. Nilai minimum adalah 0.010000 dan nilai maksimum
adalah 7.440000. ROA dalam penelitian ini menunjukkan perbedaan yang
sangat jauh. Dimana masih adanya bank yang tidak memenuhi standar
yang diberikan BI untuk tingkat ROA pada perbankan yaitu >1,5% hal ini
ditunjukkan dari nilai minimum yang dimiliki oleh PT. Bank Maluku dan
nilai maksimum dimiliki oleh PT. Bank Sulawesi Tenggara yang
44
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bank mampu menggunakan aset yang dimiliki untuk
memperoleh pendapatan bank. Nilai rata-rata (mean) yang lebih besar dari
nilai standar deviasi yaitu 1.118146 menunjukkan bahwa data terdistribusi
dengan baik.
2. Rata-rata (mean) dari Return on Equity (ROE) dengan jumlah data 156
adalah 25.81647. Nilai minimum adalah -0.360000 dan nilai maksimum
sebesar 48.39000, dengan standar deviasi 1.118146 menunjukkan bahwa
ROE yang dimiliki bank memiliki perbedaan yang sangat jauh. Nilai
maksimum ROE dimiliki oleh PT. BPD Maluku dan nilai minimum ROE
dimiliki oleh PT. BPD Jambi. Nilai rata-rata (mean) yang lebih besar
dibandingkan nilai standar deviasi menunjukkan data terdistribusi dengan
baik.
3. Rata-rata (mean) dari Net Interest Margin (NIM) dengan jumlah data 156
adalah 8.441603. Nilai minimumnya adalah 4.950000 dan nilai maksimum
sebesar 18.04000, dengan standar deviasi 2.076560. Nilai maksimum
dimiliki oleh PT. BPD Bengkulu dan nilai minimum dimiliki oleh bank
PT. BPD Kalimantan Timur. Nilai rata-rata yang lebih besar dibandingkan
dengan standart deviasi menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan
baik.
4. Rata-rata (mean) nilai Loan to Deposit Ratio (LDR) dengan jumlah data
156 adalah 87.76276. Nilai maksimumnya sebesar 128.4300 dan nilai
minimumnya adalah 43.8000, dengan standar deviasi sebesar 14.32439.
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, bank dikatagorikan baik jika nilai
45
Universitas Sumatera Utara
LDR yang dimiliki oleh suatu bank berada diantara 80% - 110%. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya bank yang melewati batas aman nilai LDR.
Nilai maksimum dimiliki oleh PT. BPD Sulawesi Tengah pada tahun 2013
dan nilai minimum dimiliki oleh PT. BPD Papua pada tahun 2010. Nilai
rata-rata yang lebih besar dibandingkan dengan nilai standar deviasi
menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik.
5. Rata-rata (mean) dari variabel Biaya Operasional pada Pendapatan
Operasional (BOPO) adalah sebesar 73.76269, nilai maksimumnya adalah
100.8300, nilai minimumnya adalah 55.29000 dengan standar deviasi
sebesar 8.067412. Hal ini menunjukkan bahwa pada periode tertentu
masih banyak BPD yang melewati standar yang telah ditetapkan oleh
Bank Indonesia yaitu nilai maksimum BOPO sebesar 90%. Tingkat BOPO
yang melewati standar BI menunjukkan bahwa masih adanya bank yang
tidak efisien dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dannilai
maksimumnya dimiliki oleh PT. BPD Jambi pada tahun 2014 dan nilai
minimum dimiliki oleh PT. BPD Kalimantan Timur 2010. Nilai rata-rata
yang lebih besar dibandingkan dengan nilai standar deviasi menunjukka
bahwa data terdistribusi dengan baik.
6. Rata-rata (mean) dari variabel Non Performing Loan (NPL) adalah
2.371731, nilai maksimumnya sebesar 10.36000 dan nilai minimumnya
sebsar 0.130000 dengan standar deviasi 2.145709. Berdasarkan peraturan
Bank Indonesia, nilai maksimum NPL yang dimiliki bank adalah sebesar
5%. Jika nilai NPL pada suatu bank lebih dari 5% menandakan tingginya
46
Universitas Sumatera Utara
tingkat kredit bermasalah yangdihadapi oleh bank dan akan mempengaruhi
kegiatan usaha bank. Dari data yang dihasilkan menggambarkan masih
adanya BPD yang memiliki tingkat NPL yang sangat tinggi. Nilai
maksimum dimiliki oleh PT. BPD Kalimantan Timur pada tahun 2014 dan
nilai minimum dimiliki oleh Kalimantan Barat pada tahun 2010. Nilai
rata-rata yang lebih besar dibandingkan dengan nilai standar deviasi
menunjukkan data terdistribusi dengan baik.
7. Nilai rata-rata (mean) dari PDRB sebesar 48.20859, nilai maksimumnya
adalah 456.8900 dan nilai minimumnya adalah -6.660000 dengan nilai
standar deviasi sebesar 48.20859. PDRB dalam penelitian ini menjelaskan
laju pertumbuhan PDRB di setiap wilayah provinsi yang mempengaruhi
permodalan bank. Data menggambarkan bahwa laju pertumbuhan PDRB
di setiap wilayah provinsi memiliki kesenjangan yang sangat tinggi.
Terdapat wilayah yang memiliki pertumbuhan PDRB yang cukup namun
ada juga wilayah yang memiliki pertumbuhan PDRB yang sangat rendah
bahkan mencapai nilai minus pada periode tertentu. Nilai maksimum
dimiliki oleh PT. Bank jambi pada tahun 2010 dan nilai minimum dimiliki
oleh PT. BPD Kalimantan Timur pada tahun 2013.
4.3
Pengujian Hipotesis 1
4.3.1
Hasil Uji Chow pada Hipotesis 1
47
Universitas Sumatera Utara
Uji chow dilkukan untuk menentukan model regresi mana yang lebih baik
antara Fixed Effect Model dengan Common Effect Model. Hasil pengujian dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.3.1 Uji Chow pada variabel Return On Assets
Redundant Fixed Effects Tests
Effects Test
Cross-section F
Statistic
d.f.
Prob.
3.700648
(25,125)
0.0000
Cross-section Chi-square
86.417690
25
0.0000
Dari hasil uji chow diatas, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas Cross
Section F dan Chi-Square adalah sebesar 0.0000 dan 0.0000. Nilai ini lebih kecil
jika dibandingkan dengan nilai taraf signiikan 5% (α = 0.05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan metode yang tepat untuk digunakan pada
variabel ROA adalah Fixed Effect Model.
4.3.2
Uji Hausman pada Hipotesis 1
Uji Hausman dilakukan karena pada uji Chow menunjukkan hasil bahwa
metode yang tepat digunakan adalah metode Fixed Effect Model. Pada Uji
Hausman dilakukan untuk menentukan metode Random Effect Model atau Fixed
Effect Model yang paling tepat digunakan untuk mengestimasi regresi data panel.
Hasil Uji Hausman dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3.2 Uji Hausman pada variabel Return on Assets
Correlated Random Effects - Hausman Test
Test Summary
Chi-Sq. Statistic
Chi-Sq. d.f.
Prob.
Cross-Section Random
20.189729
5
0.0012
48
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil uji Hausman pada variabel ROA diatas dapat dilihat bahwa nilai
probabilitas Cross-Section Random 0.0012. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai
probabilitas dari Cross-Section Random lebih besar dibandingkan dengan nilai
taraf signifikasi 5% (α = 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
model yang tepat digunakan dalam mengestimasi data panel pada penelitian ini
adalah Fixed Effect Model (FEM).
4.3.4
Hasil Estimasi Regresi Hipotesis 1
Hasil output yang diperoleh dari estimasi regresi pada variabel dependen
Return on Assets dengan Fixed Effect Model dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.3.2 Koevisien padaVariabel Terikat Return On Assets
Variabel
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
Keterangan
C
7.182734
0.807320
8.897009
0.0000
Pengaruh Signifikan
NIM
0.140875
0.034112
4.129759
0.0001
Pengaruh Signifikan
LDR
-0.002970
0.003969
-0.748295
0.4557
Tidak Berpengaruh
BOPO
-0.064731
0.007864
-8.231162
0.0000
Pengaruh Signifikan
NPL
-0.043402
0.031918
-1.359779
0.1763
Tidak Berpengaruh
PDRB
0.001512
0.000506
2.987206
0.0034
Pengaruh Singnifikan
R-Squared
0.833213
N
156
n bank
26
F-statistic
20.81533
Prob (F-stat)
0.000000
49
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil regresi data panel di atas dengan menggunakan program
Eviews 7 interpretasi dari hasil estimasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
a. NIM
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel NIM menunjukkan0.140875memiliki pengaruh positif terhadap
ROA. Hal ini menjelaskan bahwa apabila nilai NIM mengalami
peningkatan sebesar 100 satuan maka nilai ROA akan mengalami
peningkatan sebesar 14.0875 satuan, dengan asumsi variabel bebas lain
bernilai tetap(ceteris paribus).
b. LDR
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel LDR menunjukkan -0.002970 memiliki pengaruh negatif terhadap
ROA. Hal ini mejelaskan apabila nilai LDR mengalami peningkatan
sebesar 100 satuan maka nilai ROA akan mengalami penurunan sebesar
0.297 satuan, dengan asumsi variabel lain bernilai tetap (ceteris paribus).
c. BOPO
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel BOPO menunjukkan -0.064731 memiliki pengaruh negatif
terhadap ROA. Hal ini menjelaskan apabila nilai BOPO mengalami
peningkatan sebesar 100 satuan maka nilai ROA akan mengalami
penurunan sebesar 6.4731 satuan, dengan asumsi variabel lain bernilai
tetap (ceteris paribus).
50
Universitas Sumatera Utara
d. NPL
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel NPL menunjukkan -0.043402 memiliki pengaruh negatif terhadap
ROA. Hal ini menunjukkan apabila nilai NPL mengalami peningkatan
sebesar 100 satuan maka nilai ROA akan mengalami penurunan sebesar
4.3402 satuan, dengan asumsi variabel lain bernilai tetap (ceteris paribus).
e. PDRB
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel PDRB menunjukkan 0.001512 memiliki pengaruh positif
terhadap ROA. Hal ini menunjukkan apabila nilai PDRB mengalami
peningkatan sebesar 100 satuan maka nilai ROA akan mengalami
peningkatan sebesar 0.1512 satuan, dengan asumsi variabel lain bernilai
tetap (ceteris paribus).
4.3.5
Uji Signifikasi
4.3.5.1 Uji Parsial (Uji Statistik T)
Uji ini dilakukan ntuk menentukan apakah koefisien regresi variabel bebas
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Return On Assets
(ROA), dengan menganggap variabel bebas lain adalah tetap.
a. NIM
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel NIM 0.0001. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
probability variabel NIM lebih kecil dari
sehingga Ho ditolak
51
Universitas Sumatera Utara
yang berarti variabel NIM berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan
tingkat kepercayaan 95%.
b. LDR
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel LDR 0.4557. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
probability variabel LDR lebih besar dari
sehingga Ho diterima
yang berarti variabel LDR tidak berpengaruh terhadap ROA dengan
tingkat kepercayaan 95%.
c. BOPO
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel BOPO 0.0000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
probability variabel BOPO lebih kecil dari
sehingga Ho ditolak
yang berarti variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan
tingkat kepercayaan 95%.
d. NPL
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel NPL 0.1763. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
probability variabel NPL lebih besar dari
sehingga Ho diterima
yang berarti variabel NPL tidak berpengaruh terhadap ROA dengan
tingkat kepercayaan 95%.
e. PDRB
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel PDRB 0.001512. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
52
Universitas Sumatera Utara
nilai probability variabel PDRB lebih kecil dari
sehingga Ho
ditolak yang berarti variabel PDRB berpengaruh signifikan terhadap ROA
dengan tingkat kepercayaan 95%.
4.3.5.2 Hasil Uji F-Statistik
Uji F bertujuan untuk menguji apakah secara bersamaan seluruh variabel
bebas yang digunakan mampu mempengaruhi variabel terikat Return on Assets
(ROA) secara signifikan.
Berdasarkan hasil estimasi diperoleh nilai F-statistik sebesar 20.81533
dengan nilai probability sebesar 0.000000. Nilai probability F-stat 0.000000 lebih
kecil dari
, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima yang
berarti secara bersama sama variabel bebas yang digunakan dalam model
persamaan mempenkat ROA secara signifikan pada tingkat kepercayaan 95%.
4.3.5.3 Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh, dihasilkan nilai koefisien
determinasi (R-Squared) sebesar 0.833213 yang berarti secara bersama-sama
variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variabel terikat
Return on Assests sebesar 83.3213% sedangkan 16.6787% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak termasuk dalam model.
4.4
Hasil Uji chow pada Hipotesis 2
Uji chow dilkukan untuk menentukan model regresi mana yang lebih baik
antara Fixed Effect Model dengan Common Effect Model. Hasil pengujian dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
53
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4.1 Uji Chow pada variabel Return On Equity
Redundant Fixed Effects Tests
Effects Test
Cross-section F
Statistic
d.f.
Prob.
3.621688
(25,125)
0.0000
Cross-section Chi-square
84.995501
25
0.0000
Dari hasil uji chow diatas, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas Cross
Section F dan Chi-Square adalah sebesar 0.0000 dan 0.0000. Nilai ini lebih kecil
jika dibandingkan dengan nilai taraf signiikan 5% (α = 0.05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan metode yang tepat untuk digunakan pada
variabel ROE adalah Fixed Effect Model.
4.4.2
Uji Hausman pada Hipotesis 2
Uji Hausman dilakukan karena pada uji Chow menunjukkan hasil bahwa
metode yang tepat digunakan adalah metode Fixed Effect Model. Pada Uji
Hausman dilakukan untuk menentukan metode Random Effect Model atau Fixed
Effect Model yang paling tepat digunakan untuk mengestimasi regresi data panel.
Hasil Uji Hausman dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4.2 Uji Hausman pada variabel Return on Equity
Correlated Random Effects - Hausman Test
Test Summary
Chi-Sq. Statistic
Chi-Sq. d.f.
Prob.
Cross-Section Random
21.577195
5
0.0006
Dari hasil uji Hausman pada variabel ROE diatas dapat dilihat bahwa nilai
probabilitas Cross-Section Random 0.0006. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai
probabilitas dari Cross-Section Random lebih besar dibandingkan dengan nilai
taraf signifikasi 5% (α = 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
54
Universitas Sumatera Utara
model yang tepat digunakan dalam mengestimasi data panel pada penelitian ini
adalah Fixed Effect Model (FEM).
4.4.3 Hasil Estimasi Regresi Hipotesis 1
Hasil output yang diperoleh dari estimasi regresi pada variabel dependen
Return on Assets dengan Fixed Effect Model dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.4.3KoevisienpadaVariabel Terikat Return On Equity
Variabel
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
Keterangan
C
64.87697
7.201770
9.008476
0.0000
Pengaruh Signifikan
NIM
0.680501
0.304300
2.236286
0.0271
Pengaruh Signifikan
LDR
-0.053628
0.035410
-1.514496
0.1324
Tidak Berpengaruh
BOPO
-0.519502
0.070153
-7.405274
0.0000
Pengaruh Signifikan
NPL
-0.922080
0.284729
-3.238443
0.0015
Pengaruh Signifikan
PDRB
0.008468
0.004516
1.875399
0.0631
Tidak Berpengaruh
R-Squared
0.722178
N
156
n bank
26
F-statistic
10.83094
Prob (F-stat)
0.000000
Berdasarkan hasil regresi data panel di atas dengan menggunakan program
Eviews 7 interpretasi dari hasil estimasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
a. NIM
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel NIM menunjukkan 0.680501memiliki pengaruh positif terhadap
55
Universitas Sumatera Utara
ROE. Hal ini menjelaskan bahwa apabila nilai NIM mengalami
peningkatan sebesar 100 satuan maka nilai ROE akan mengalami
peningkatan sebesar 68.0501 satuan, dengan asumsi variabel bebas lain
bernilai tetap (ceteris paribus).
b. LDR
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel LDR menunjukkan -0.053628 memiliki pengaruh negatif terhadap
ROE. Hal ini mejelaskan apabila nilai LDR mengalami peningkatan
sebesar 100 satuan maka nilai ROE akan mengalami penurunan sebesar
5.36528 satuan, dengan asumsi variabel lain bernilai tetap (ceteris
paribus).
c. BOPO
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel BOPO menunjukkan -0.519502 memiliki pengaruh negatif
terhadap ROE. Hal ini menjelaskan apabila nilai BOPO mengalami
peningkatan sebesar 100 satuan maka nilai ROE akan mengalami
penurunan sebesar 51.9502 satuan, dengan asumsi variabel lain bernilai
tetap (ceteris paribus).
d. NPL
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel NPL menunjukkan -0.922080 memiliki pengaruh negatif terhadap
ROE. Hal ini menunjukkan apabila nilai NPL mengalami peningkatan
sebesar 100 satuan maka nilai ROE akan mengalami penurunan sebesar
56
Universitas Sumatera Utara
92.2080 satuan, dengan asumsi variabel lain bernilai tetap (ceteris
paribus).
e. PDRB
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel PDRB menunjukkan 0.008468 memiliki pengaruh positif
terhadap ROE. Hal ini menunjukkan apabila nilai PDRB mengalami
peningkatan sebesar 100 satuan maka nilai ROE akan mengalami
peningkatan sebesar 0.8468 satuan, dengan asumsi variabel lain bernilai
tetap (ceteris paribus).
4.4.4
Uji Signifikasi
4.4.4.1 Uji Parsial (Uji Statistik T)
Uji ini dilakukan ntuk menentukan apakah koefisien regresi variabel bebas
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Return On Equity
(ROE), dengan menganggap variabel bebas lain adalah konstan.
a. NIM
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel NIM 0.0271. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
probability variabel NIM lebih kecil dari
sehingga Ho ditolak
yang berarti variabel NIM berpengaruh signifikan terhadap ROE dengan
tingkat kepercayaan 95%.
b. LDR
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel LDR 0.1324. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
57
Universitas Sumatera Utara
probability variabel LDR lebih besar dari
sehingga Ho diterima
yang berarti variabel LDR tidak berpengaruh terhadap ROE dengan
tingkat kepercayaan 95%.
c. BOPO
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel BOPO 0.0000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
probability variabel BOPO lebih kecil dari
sehingga Ho ditolak
yang berarti variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROE dengan
tingkat kepercayaan 95%.
d. NPL
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel NPL 0.0015. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
probability variabel NPL lebih kecil dari
sehingga Ho ditolak
yang berarti variabel NPL berpengaruh signifikan terhadap ROE dengan
tingkat kepercayaan 95%.
e. PDRB
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel PDRB 0.0631. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
probability variabel PDRB lebih kecil dari
sehingga Ho diterima
yang berarti variabel PDRB tidak berpengaruh terhadap ROE dengan
tingkat kepercayaan 95%.
58
Universitas Sumatera Utara
4.4.4.2 Hasil Uji F-Statistik
Uji F bertujuan untuk menguji apakah secara bersamaan seluruh variabel
bebas yang digunakan mampu mempengaruhi variabel terikat Return on Equity
(ROE) secara signifikan.
Berdasarkan hasil estimasi diperoleh nilai F-statistik sebesar 10.83094
dengan nilai probability sebesar 0.000000. Nilai probability F-stat 0.000000 lebih
kecil dari
, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima yang
berarti secara bersama sama variabel bebas yang digunakan dalam model
persamaan mempengaruhi variabel terikat ROE secara signifikan pada tingkat
kepercayaan 95%.
4.4.4.3 Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh, dihasilkan nilai koefisien
determinasi (R-Squared) sebesar 0.722178 yang berarti secara bersama-sama
variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variabel terikat
Return on Equity (ROE) sebesar 72.2178% sedangkan 27.7822% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak termasuk dalam model.
4.5
Pembahasan
4.5.1
Pengaruh NIM terhadap ROA
Hasil pengujian pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On
Assets (ROA) yang dimiliki BPD dalam penelitian ini menunjukkan korelasi yang
positif dan signifikan. NIM merupakan rasio yang menunjukkan menejemen bank
dalam mengelola aktiva produktif yang dimiliki untuk menghasilkan pendapatan
bunga bersih, pendapatan bunga bersih berasal dari pendapatan bunga yang
59
Universitas Sumatera Utara
diterima oleh bank. Semakin besar rasio ini maka semakin besar pendapatan
bunga yang diperoleh bank atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank.
Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi
pada NIM akan mempengaruhi ROA yang dimiliki oleh BPD secara positif. Hal
ini mengindikasikan semakin tinggi nilai NIM yang dimiliki bank akan
mendorong terjadinya peningkatan ROA dan sebaliknya secara signifikan. Hal ini
terjadi karena setiap peningkatan pendapatan bunga bersih, yang merupakan
selisih antara total beban bunga dengan pendapatan bunga mengakibatkan
bertambanhnya laba bank, yang pada akhirnya mengakibatkan peningkatan ROA.
Hasil ini konsisten dan mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Yusti (2011) dengan hasil penelitian bahwa NIM berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA. Penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya NIM
menunjukkan pendapatan bunga atas total aktiva produktif, sehingga dengan
meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif maka kemungkinan suatu
bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
4.5.2 Pengaruh LDR terhadap ROA
Hasil pengujian pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap ROA yang
dimiliki BPD dalam penelitian ini menunjukkan kolerasi yang negatif dan tidak
signifikan. LDR merupakan ratio yang menunjukkan seberapa jauh bank mampu
membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan
mengandalkan kredit yang disalurkan oleh bank sebangi sumber likuiditasnya.
60
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini secara parsial menunjukkan bahwa perubahan yang
terjadi pada LDR akan mempengaruhi ROA Bank Pembangunan Daerah secara
negatif.
Berpengaruh
negatif
menunjukkan
semakin
tinggi
LDR
akan
menyebabkan menurunnya ROA. Sebaliknya, semakin rendah LDR maka ROA
akan meningkat.Tingginya rasio LDR menunjukkan rendahnya likuiditas dan
rendahnya likuiditas akan menyebabkan laba meningkat, dan apabila rasio LDR
rendah maka akan meunjukkan tingkat dari likuiditas bank tersebut tinggi namun
bank kehilangan kesempatan memperoleh laba lebih banyak. Bank harus dapat
mengelola rasio ini agar tidak mengalami kesulitan likuiditas tetapi juga dapat
memaksimalkan komposisi LDR untuk bisa memaksimalkan laba yang akan
diperoleh.
Alasan tidak signifikannya LDR terhadap ROA dikarenakan kenaikan
LDR yang tidak selalu diikuti dengan kenaikan ROA. Penelitian ini konsisten
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Gatot Nazir Ahmad (2015)
dengan judul Determinan Profitabilitas Bank pada Bank Pembangunan Daerah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LDR tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA. Dalam penelitian ini diteliti sebanyak 26 Bank Pembangunan
Daerah dengan tahun penelitian 2009-2013. Tidak signifikannya LDR terhadap
ROA disebabkan belum optimalnya dalam pemberian pinjaman serta penyaluran
kredit yang sangat berhati-hati.
4.5.3 Pengaruh BOPO terhadap ROA
Hasil pengujian Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional terhadap
ROA yng dimiliki BPD di Indonesia dalam penelitian ini menunjukkan korelasi
61
Universitas Sumatera Utara
yang negatif dan signifikan. BOPO merupakan rasio yang menunjukkan tingkat
efisiensi operasional yang dilakukan oleh bank. Perbandingan dari biaya yang
dikeluarkan oleh bank dalam menjalankan aktivitas utamanya terhadap
pendapatan yang diperoleh dari aktivitas tersebut. Biaya operasionalnya seperti
biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran dan biasa operasional lainnya.
Sedangkan pendapatan operasional berasal dari bunga yang diperoleh dari
penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasional lainnya.
Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa rasio BOPO
mempengaruhi ROA yang dimiliki BPD secara negatif dan signifikan. Hal ini
menjelaskan bahwa semakin tinggi nilai BOPO yang dimiliki bank akan
mendorong terjadinya penurunan laba bank dan sebaliknya. Rendahnya rasio
BOPO
menggabarkan
bank
bank
mampu
secara
efisien
menjalankan
operasionalnya dan mendorong pertumbuhan laba yang akan diterima oleh bank.
Hasil penilitian ini tidak konsisten dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Yusti (2011) dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang
mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Go Public”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.
Adanya pengaruh positif terjadi karena kenaikan terhadap biaya operasional
perusahaan masih mampu diimbangi oleh peningkatan pendapatan operasional.
4.5.4 Pengaruh NPL terhadap ROA
Hasil pengujian Non Performing Loan terhadap pertumbuhan ROA yang
dimiliki BPD di Indonesia dalam penelitian ini menunjukkan korelasi yang negatif
62
Universitas Sumatera Utara
dan tidak berpengaruh signifikan. NPL merupakan perbandingan dari kredit
bermasalah dengan jumlah kredit yang disalurkan. NPL digunakan oleh
perbankan untuk mengukur kemampuan bank tersebut dalam menyanggah resiko
kegagalan pengembalian kredit oleh debitur (Dermawan,2004)
Hasil penelitian parsial menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada
NPL akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan laba yang dimiliki BPD secara
negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kredit macet yang dialami
oleh bank maka akan menurunkan pendapatan yang akan diterima oleh bank
namun peningkatan NPL tidak secara signifikan mempengaruhi ROA yang
dimiliki oleh BPD. Hal ini disebabkan karena bank masih dapat memperoleh
pendapatan dari sumber lain seperti fee based income yang juga memberikan
pengaruh terhadap laba yang diterima oleh bank (Kasmir,2001). Dalam
memberikan kredit, bank juga harus melakukan analisis terhadap debitur dalam
memenuhi kewajiban untuk memperkecil resiko kedit.
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Yusti (2011) dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi
Profitabilitas Perbankan Go Public” dimana hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa NPL mempunyai korelasi negatif dan berpengaruh signifikan terhadap
ROA, dimana jika NPL bank tinggi akan mempengaruhi ROA bank.
4.5.5 Pengaruh PDRB terhadap ROA
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PDRB memiliki hubungan positif
terhadap ROA secara signifikan. PDRB mencerminkan tingkat kegiatan unit
ekonomi melakukan kegiatan ekonomi disuatau daerah, jika tingkat PDRB disuatu
63
Universitas Sumatera Utara
daerah tinggi menandakan bahwa setiap unit ekonomi melakukan kegiatan
ekonomi dengan baik dan ini akan menguntungkan bagi bank yang mempunyai
fungsi sebagai intermediasi dana. Pada tingkat PDRB yang tinggi, minat
masyarakat menggunakan fungsi bank akan juga akan meningkat dan ini juga
akan diikuti dengan meningkatnya pendapatan yang akan diterima oleh bank.
4.5.6 Pengaruh NIM terhadap ROE
Hasil pengujian pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On
Equity yang dimiliki BPD dalam penelitian ini menunjukkan korelasi yang positif
dan signifikan. ROE merupakan rasio yang menggambarkan laba bersih yang
dihasilkan oleh bank dengan tingkat pengembalian modal.
Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi
pada NIM akan mempengaruhi ROE yang dimiliki oleh BPD secara positif. Hal
ini mengindikasikan semakin tinggi nilai NIM menunjukkan bahwa pendapatan
bank yang berasal dari pendapatan bunga juga meningkat dan akan mendorong
meningkatnya laba bersih yang akan diterima oleh bank dan juga sebaliknya. Hal
ini mempengaruhi ROE bank secara signifikan.Dengan meningkatnya NIM maka
kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin kecil dan akan
mempengaruhi pengembalian modal.
Hasil penelitian ini berbeda dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Deger Alper dan Adem Anbar (2011) dengan judul “Bank Spesific and
Macroeconomics Determinants of Commercial Bank Profitability: empirical
Evidence from Turkey, dimana pada penelitian ini Net Interest Margin tidak
64
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi ROE bank diTurki. Penelitian ini menggunakan bank umum
periode tahun 2002 -2010 sebagai objek penelitiannya.
4.5.7
Pengaruh LDR terhadap ROE
Hasil pengujian pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Return On
Equity BPD dalam penelitian ini menunjukkan hubungan yang negatif dan tidak
signifikan. Hasil penelitian ini secara parsial menunjukkan bahwa perubahan yang
terjadi pada LDR akan mempengaruhi ROE Bank Pembangunan Daerah secara
negatif namun tidak signifikan. Berpengaruh negatif menunjukkan semakin tinggi
LDR akan menyebabkan menurunnya ROE. Hal ini terjadi ketika tingkat
pinjaman yang disalurkan bank tinggi dengan harapan dapat menambah
pendapatan bunga namum pada kenyataannya menunjukkan penyaluran kredit
yang tinggi akan meningkatkan resiko kredit macet yang akan dialami oleh Bank
Pembangun Daerah.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Ssapto Jumono (2016) dengan judul The Effect of Loan Market Concentration on
Banking Rentability : A Study of Indonesian Commercial Banking, dynamics
Panel data Regression Approach.Penelitian ini menunjukkan bahwa LDR
memiliki hubungan negatif namun tidak signifikan terhadap ROE. Penelitian ini
menggunakan 97 bank komersil yang ada di Indonesia pada tahun 2001-2012
sebagai sampel penelitian.
65
Universitas Sumatera Utara
4.5.8 Pengaruh BOPO terhadap ROE
Dari hasil yang diperoleh menunjukkan hubungan antara Biaya
Operasional dan Pendapatan Operasional terhadap ROE adalah berhubungan
negatif dan signifikan. Hal ini menunjukkan semakin rendah rasio BOPO maka
semakin baik kinerja menejemen suatu bank, sehingga bank dapat menggunakan
sumber daya yang
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan metode penelitian kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan
penelitian dengan tujuan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel yang
sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan
variabel lain. Variabel tersebut dapat menggambarkan secara sistematik mengenai
populasi atau mengenai bidang tertentu.Penelitian deskriptif dilakukan dengan
tujuan utama untuk menggambarkan atau mendeskripsikan tentang suatu keadaan
secara objektif.
Metode penelitian kuantitatif merupakan metode yang menggunakan
prosedur-prosedur statistik ataupun pengukuran dengan memusatkan pada
fenomena soaial yang mempunyai karakteristik tertentu dan dijabarkan dalam
beberapa komponen, variabel dan indikator.Dalam metode kuantitatif hubungan
antara variabel dianalisis dengan teori yang objektif.
3.2
Batasan Operasional
Batasan operasional pada penelitian ini adalah :
1.
Penelitian ini menggunakan lima varibael bebas, yaitu Net Interest
Margin(X1) , Loan to Deposit Ratio(X2), Beban Operasional pada
28
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan Operasional(X3), Non Performing Loan(X4), dan Produk
Domestik Regional Bruto(X5).
2.
Objek pada penelitian ini terdiri dari 26 (dua puluh enam)Bank
Pembangunan Daerah di Indonesia.
3.
Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahunan Bank
Pembangunan Daerah yang dipublikasikan mulai tahun 2010-2015.
3.3
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk diteliti lebih lanjut dan ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Pembangunan Daerah di Indonesia.
Sampel adalah bagian dari sejumlah bagian atau karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang digunakan untuk penelitian. Yang dianggap dapat menjadi
perwakilan dari populasi tersebut.
Dalam penelitian ini digunakan cara untuk menentukan sampel data yaitu
dengan non-probability sampling yaitu data yang digunakan sebagai sampel harus
memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Pemilihan sampel melalui kriteria berdasarkan
purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan
pertimbangan peneliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank
Pembangunan Daerah di Indonesia dengan kriteria sebagai berikut :
1.
Terdaftar sebagai perusahaan perbankan pada periode 2010-2015.
29
Universitas Sumatera Utara
2.
Bank Pembangunan Daerah yang konsisten menerbitkan laporan tahunan
yang lengkap dari tahun 2010-2015.
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka didapat 26 Bank Pembangunan
Daerah di Indonesia yang konsisten menerbitkanlaporan tahunan bank dengan
lengkap selama periode 2010-2015.
Tabel 3.1. Daftar Bank Yang Menjadi Sampel
No.
Nama Bank
1.
PT. BPD Aceh
2.
PT. BPD Bali
3.
PT. Bank DKI
4.
PT. BPD Jambi
5.
PT. BPD Jawa Tengah
6.
PT. BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk
7.
PT. BPD Jawa Timur
8.
PT.BPD Kalimantan Timur
9
PT. BPD Kalimantan Selatan
10.
PT. BPD Kalimantan Barat
11.
PT. BPD Nusa Tenggara Timur
12.
PT. BPD Nusa Tenggara Barat
13
PT. BPD Papua
14.
PT. BPD Riau Kepri
15.
PT. BPD Sulawesi Utara
16.
PT. BPD Sumatera Barat
17.
PT. BPD Yogyakarta
30
Universitas Sumatera Utara
18.
PT. BPD Sumatera Utara
19.
PT. BPD Sulawesi Tenggara
20.
PT. BPD Kalimantan Tengah
21.
PT. BPD Lampung
22.
PT. BPD Maluku
23.
PT. BPD Bengkulu
24.
PT. BPD Sulawesi Tengah
25.
PT. BPD Sumatera Selatan dan Belitung
26.
PT. BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
Sumber : Hasil Olahan Data, Lampiran 1
3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. VariabelBebas (Independent)
a. Net Interest Margin (NIM)
NIM
diperolehdaripinjaman
merupakanrasioantarapendapatanbunga
yang
disalurkanoleh
bank
(Interest
yang
income)
dikurangidenganbiayabunga yang menjadibeban bank darisumberdana yang
diperolehataudikumpulkanoleh bank (Interest expenses) dibandingkandengan
rata-rata
aktivaproduktif(Average
merefleksikan
Interest
Earning
kemampuanmenejemen
Assets).
NIM
bank
dalammengelolaaktivaproduktifnyauntukmenghasilkanpendapatanbungabersi
h.
31
Universitas Sumatera Utara
b. Loan to Deposit Ratio (LDR)
LDR
(Loan
to
diukurdenganmembandingkan
Deposit
total
Ratio)
pinjaman
adalahrasio
yang
(total
loans)
terhadapdanapihakketiga (total funding).
c. Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO)
RasioBiayaOperasionalterhadapPendapatanOperasional(BOPO)
biasanyadigunakanuntukmengukurtingkatefisiensidankemampuan
bank
dalammelakukankegiatanoperasinya. BOPO adalah rasio yang diukur dengan
membandingkan beban opersional terhadap pendapatan operasional bank.
d. Non Performing Loan (NPL)
Non Performing Loan didefinisikan sebagai rasio untuk melihat risiko
yang dikaitkan dengan kemungkinan kegagalan nasabah dalam melunasi
pinjaman terhadap bank. Rasio ini diukur dengan membandingkan total
pinjaman yang bermasalah terhadap total pinjaman yang disalurkan.
e. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
32
Universitas Sumatera Utara
Produk Domestik Regional Bruto mencerminkan tentang kondisi
ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu. Menurut Badan Pusat
Statistik, Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah nilai tambah
yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh
unit ekonomi. Data PDRB yang dipakai adalah laju pertumbuhan
PDRBprovinsi-provinsi
di
Indonesia
dari
tahun
2010-2015
dengan
berdasarkan harga konstan.
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
a. Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) adalah salah satu rasio profitabilitas yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dengan mengandalkan keseluruhan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.Rasio ini
sangat penting, mengingat keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aset dapat
mencerminkan tingkat efisiensi usaha suatu bank.Menurut Bank Indonesia, ROA
merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total asset
dalam suatu periode.
b. Return On Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang
digunakan untuk mengukur besarnya keuntungan yang diperoleh suatu bank yang
berasal dari modal sendiri.ROE diukur dengan perbandingan laba bersih yang
diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang dimiliki.
33
Universitas Sumatera Utara
3.5 Jenis dan Sumber Data
Penelitianinimenggunakan
data
digunakandalampenelitianinimerupakan
data
sekunder.
Data
laporankeuangantahunan
yang
Bank
Pembangunan Daerah yang diperolehdari website Bank Indonesia (www.bi.go.id)
, website masing-masing BPD dan website BadanPusatStatistik (www.bps.go.id)
denganperiodetahun 2010-2015.
Penelitian ini menggunakan data panel. Dimana data panel merupakan
gabungan antara data time series dan cross section. Data time series meliputi
rangkaian nilai satu objek yang diambil pada waktu yang berbeda, sedangkan data
cross section terdiri dari beberapa objek atau variabel dalam waktu yang sama
atau periode tertentu. Regresi data panel memiliki dua kelebihan, yaitu data panel
mampu menyediakan data lebih banyak karena merupakan gabungan dari data
time series dan cross section. Sehingga akan menghasilkan degree of freedom
yang lebih besar. Dan juga regresi data panel menggabungkan informasi dari data
time series dan cross section sehingga dapat mengatasi masalah yang timbul
ketika ada masalah penghilangan variabel.
3.6 Teknik dan Metode Analisis
Penelitian ini menggunakan program E-views 7 dalam mengolah dan menguji
hipotesis. Teknik analisa data yang digunakan adalah sebagai berikut:
3.6.1
Input Data
34
Universitas Sumatera Utara
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel Net Interest
Margin, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Biaya Operasional pada
Pendapatan Operasional, Produk Domestik Regional Bruto, Return on Asset,
Return on Equity.
3.6.2
Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan suatu teknik analisis data dengan
cara menjelaskan atau menggambarkan situasi objek penelitian berdasarkan
deskripsi yang ada. Penyajian analisis deskriptif ini terdiri dari mean, median, dan
standar deviasi.
3.6.3
Analisis Regresi Data Panel
Data panel merupakan gabungan data antara data time series dengan data
cross section. Data panel mempunyai keuntungan yaitu data panel mampu
menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan degree of
freedom yang lebih besar dan juga dapat mengatasi masalah yang timbul ketika
ada masalah penghilangan variabel. Penelitian ini menggunakan data panel, maka
analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi data panel.
Pada penelitian ini variabel bebas yang dipakai dalam persamaan model regresi
adalah Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya
Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Loan (NPL),
dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Sedangkan variabel terikatnya
adalah Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Dalam penelitian ini
dilakukan regresi secara terpisah antara setiap variabel terikat sehingga
memerlukan 2 kali proses regresi. Model regresi Penelitian ini berbentuk :
35
Universitas Sumatera Utara
ROAit = α + β1 NIMit + β2 LDRit + β3 BOPOit + β4 NPLit + β5 PDRBit+ ε
ROEit = α + β1 NIMit + β2 LDRit + β3 BOPOit + β4 NPLit + β5 PDRBit+ ε
Pada persamaan diatas, i dan t menggambarkan gabungan data cross section dan
time series, dimana ;
ROAit =
Return On Asset
ROEit =
Return On Equity
NIMit =
Net Interest Margin
LDRit =
Loan to Deposit Ratio
BOPOit =
Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional
NPLit =
Non Performing Loan
PDRBit =
Produk Domestik Regional Bruto
3.6.3.1 Penentuan Model Estimasi
Untuk mengestimasi parameter model dengan data panel, umunya terdapat
tiga macam model. Yaitu Common Effect Model, Fixed EffectModel, dan Random
effectModel.
1. Pendekatan KuadratTerkecil (Common Effect)
Pendekatan dengan Common effect merupakan teknik paling sederhana
untuk mengestimasi parameter model data panel yaitu dengan mengkombinasikan
data cross section dan time series sebagai satu kesatuan tanpa melihat adanya
perbedaan waktu dan individu. Pendekatan yang sering digunakan yaitu metode
Ordinary Least Square (OLS).
2. Pendekatan Model Efek Tetap (Fixed Effect)
36
Universitas Sumatera Utara
Pada pendekatan ini diasumsikan bahwa intersep dari setiap individu
adalah tetap (sama). Teknik ini menggunakan variabel dummy untuk menangkap
adanya perbedaan intersep antar individu.
3. Pendekatan Model Efek Acak (Random Effect)
Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan
mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model Random
Effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms masing-masing
perusahaan.
Keuntungan
menggunkan
model
Random
Effect
yakni
menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error
Component Model (ECM) atau teknik Generalized Least Square (GLS).
Untuk menentukan model mana yang sesuai dengan penelitian dilakukan
dengan beberapa tahap pengujian. Namun pada dasarnya ketiga teknik model
estimasi data panel dapat dipilih sesuai dengan keadaan penelitian, dilihat dari
jumlah individu bank dan variabel penelitiannya. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk menentukan teknik mana yang paling tepat digunakan dalam
mengestimasi parameter data panel dalam penelitian.
a. Uji Chow
Chow test (Uji Chow) merupakan pengujian untuk menentukan model
Fixed Effect atau Common Effect yang paling tepat digunakan dalam
mengestimasi data panel. Hipotesis dalam uji chow adalah:
H0
: Model yang tepat adalah Common Effect Model
H1
: Model yang tepat adalah Fixed Effect Model
37
Universitas Sumatera Utara
Dasar penolakan terhadap hipotesis diatas adalah dengan membandingkan
perhitungan F-statistik dengan F-tabel. Perbandingan dipakai apabila hasil F
hitung lebih besar (>) dari F tabel maka H0 ditolak yang berarti model yang
paling tepat digunakan adalah FixedEffectModel. Begitupun sebaliknya, jika F
hitung lebih kecil ( 0,05
3. Analisis koefisien determinasi (R square)
Analisis ini digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat.Koefisien determinasi pada dasarnya adalah untuk
mengukur kebenaran model regresi. Apabila nilai R square semakin mendekati
satu maka semakin baik model regresi, artinya model regresi dapat dibenarkan.
42
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Analisis dan pengolahan data pada penelitian ini menggunakan perusahaan
perbankan yang terdaftar sebagai Bank Pembangunan Daerah sebagai objek
penelitian. Dari objek penelitian tersebut dipilih beberapa bank untuk dijadikan
sampel penelitian dengan menggunakan kriteria berdasarkan proposive sampling.
Kriteria yang dipakai adalah bank yang terdaftar sebagai Bank Pembangunan
Daerah dan secara konsisten menerbitkan laporan keuangan tahunan dari tahun
2010-2015.Didapat 26 bank yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel pada
penelitian ini dengan bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi profitabilitas Bank Pembangunan Daerah. Dari penelitian ini
diperoleh 156 data observasi yang digunakan untuk analisis data dan pengujian
hipotesis.
4.2
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran umum
variabel penelitian yang diolah menggunakan E-views 7. Hasil estimasi yang
diperoleh hanya bertujuan menjelaskan kondisi variabel yang digunakan tanpa
harus terlibat dalam pengambilan keputusan penelitian.
Penelitian ini meliputi lima variabel independen dan dua variabel
dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Net interest Margin
(NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional pada Pendapatan
43
Universitas Sumatera Utara
Operasioanal (BOPO), Non Performing Loan (NPL) dan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Sedangkan variabel dependennya adalah Return On
Assest (ROA) dan Return On Equity (ROE).
Sebelum melakukan analisa lebih lanjut terhadap hasil uji hipotesis perlu dikaji
terlebih dahulu statistik deskriptif dari masing-masing variabel penelitian.
Tabel 4.2
StatistikDeskriptifVariabelPenelitian
Variabel
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
ROA
3.306474
3.180000
7.440000
0.010000
1.118146
ROE
25.81647
25.70500
48.39000
-0.360000
7.728395
NIM
8.441603
8.035000
18.04000
4.950000
2.076560
LDR
87.76276
87.40000
128.4300
43.83000
14.32439
BOPO
73.76269
73.04500
100.8300
55.29000
8.067412
NPL
2.371731
1.685000
10.36000
0.130000
2.145709
PDRB
48.20859
6.405000
456.8900
-6.660000
101.7453
Gambaran deskriptif disajikan dengan menampilkan nilai mean, median,
standar deviasi dari masing-masing variabel.
1. Rata-rata (mean) nilai Return on Assests (ROA) dengan jumlah data 156
adalah 3.306474. Nilai minimum adalah 0.010000 dan nilai maksimum
adalah 7.440000. ROA dalam penelitian ini menunjukkan perbedaan yang
sangat jauh. Dimana masih adanya bank yang tidak memenuhi standar
yang diberikan BI untuk tingkat ROA pada perbankan yaitu >1,5% hal ini
ditunjukkan dari nilai minimum yang dimiliki oleh PT. Bank Maluku dan
nilai maksimum dimiliki oleh PT. Bank Sulawesi Tenggara yang
44
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bank mampu menggunakan aset yang dimiliki untuk
memperoleh pendapatan bank. Nilai rata-rata (mean) yang lebih besar dari
nilai standar deviasi yaitu 1.118146 menunjukkan bahwa data terdistribusi
dengan baik.
2. Rata-rata (mean) dari Return on Equity (ROE) dengan jumlah data 156
adalah 25.81647. Nilai minimum adalah -0.360000 dan nilai maksimum
sebesar 48.39000, dengan standar deviasi 1.118146 menunjukkan bahwa
ROE yang dimiliki bank memiliki perbedaan yang sangat jauh. Nilai
maksimum ROE dimiliki oleh PT. BPD Maluku dan nilai minimum ROE
dimiliki oleh PT. BPD Jambi. Nilai rata-rata (mean) yang lebih besar
dibandingkan nilai standar deviasi menunjukkan data terdistribusi dengan
baik.
3. Rata-rata (mean) dari Net Interest Margin (NIM) dengan jumlah data 156
adalah 8.441603. Nilai minimumnya adalah 4.950000 dan nilai maksimum
sebesar 18.04000, dengan standar deviasi 2.076560. Nilai maksimum
dimiliki oleh PT. BPD Bengkulu dan nilai minimum dimiliki oleh bank
PT. BPD Kalimantan Timur. Nilai rata-rata yang lebih besar dibandingkan
dengan standart deviasi menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan
baik.
4. Rata-rata (mean) nilai Loan to Deposit Ratio (LDR) dengan jumlah data
156 adalah 87.76276. Nilai maksimumnya sebesar 128.4300 dan nilai
minimumnya adalah 43.8000, dengan standar deviasi sebesar 14.32439.
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, bank dikatagorikan baik jika nilai
45
Universitas Sumatera Utara
LDR yang dimiliki oleh suatu bank berada diantara 80% - 110%. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya bank yang melewati batas aman nilai LDR.
Nilai maksimum dimiliki oleh PT. BPD Sulawesi Tengah pada tahun 2013
dan nilai minimum dimiliki oleh PT. BPD Papua pada tahun 2010. Nilai
rata-rata yang lebih besar dibandingkan dengan nilai standar deviasi
menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik.
5. Rata-rata (mean) dari variabel Biaya Operasional pada Pendapatan
Operasional (BOPO) adalah sebesar 73.76269, nilai maksimumnya adalah
100.8300, nilai minimumnya adalah 55.29000 dengan standar deviasi
sebesar 8.067412. Hal ini menunjukkan bahwa pada periode tertentu
masih banyak BPD yang melewati standar yang telah ditetapkan oleh
Bank Indonesia yaitu nilai maksimum BOPO sebesar 90%. Tingkat BOPO
yang melewati standar BI menunjukkan bahwa masih adanya bank yang
tidak efisien dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dannilai
maksimumnya dimiliki oleh PT. BPD Jambi pada tahun 2014 dan nilai
minimum dimiliki oleh PT. BPD Kalimantan Timur 2010. Nilai rata-rata
yang lebih besar dibandingkan dengan nilai standar deviasi menunjukka
bahwa data terdistribusi dengan baik.
6. Rata-rata (mean) dari variabel Non Performing Loan (NPL) adalah
2.371731, nilai maksimumnya sebesar 10.36000 dan nilai minimumnya
sebsar 0.130000 dengan standar deviasi 2.145709. Berdasarkan peraturan
Bank Indonesia, nilai maksimum NPL yang dimiliki bank adalah sebesar
5%. Jika nilai NPL pada suatu bank lebih dari 5% menandakan tingginya
46
Universitas Sumatera Utara
tingkat kredit bermasalah yangdihadapi oleh bank dan akan mempengaruhi
kegiatan usaha bank. Dari data yang dihasilkan menggambarkan masih
adanya BPD yang memiliki tingkat NPL yang sangat tinggi. Nilai
maksimum dimiliki oleh PT. BPD Kalimantan Timur pada tahun 2014 dan
nilai minimum dimiliki oleh Kalimantan Barat pada tahun 2010. Nilai
rata-rata yang lebih besar dibandingkan dengan nilai standar deviasi
menunjukkan data terdistribusi dengan baik.
7. Nilai rata-rata (mean) dari PDRB sebesar 48.20859, nilai maksimumnya
adalah 456.8900 dan nilai minimumnya adalah -6.660000 dengan nilai
standar deviasi sebesar 48.20859. PDRB dalam penelitian ini menjelaskan
laju pertumbuhan PDRB di setiap wilayah provinsi yang mempengaruhi
permodalan bank. Data menggambarkan bahwa laju pertumbuhan PDRB
di setiap wilayah provinsi memiliki kesenjangan yang sangat tinggi.
Terdapat wilayah yang memiliki pertumbuhan PDRB yang cukup namun
ada juga wilayah yang memiliki pertumbuhan PDRB yang sangat rendah
bahkan mencapai nilai minus pada periode tertentu. Nilai maksimum
dimiliki oleh PT. Bank jambi pada tahun 2010 dan nilai minimum dimiliki
oleh PT. BPD Kalimantan Timur pada tahun 2013.
4.3
Pengujian Hipotesis 1
4.3.1
Hasil Uji Chow pada Hipotesis 1
47
Universitas Sumatera Utara
Uji chow dilkukan untuk menentukan model regresi mana yang lebih baik
antara Fixed Effect Model dengan Common Effect Model. Hasil pengujian dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.3.1 Uji Chow pada variabel Return On Assets
Redundant Fixed Effects Tests
Effects Test
Cross-section F
Statistic
d.f.
Prob.
3.700648
(25,125)
0.0000
Cross-section Chi-square
86.417690
25
0.0000
Dari hasil uji chow diatas, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas Cross
Section F dan Chi-Square adalah sebesar 0.0000 dan 0.0000. Nilai ini lebih kecil
jika dibandingkan dengan nilai taraf signiikan 5% (α = 0.05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan metode yang tepat untuk digunakan pada
variabel ROA adalah Fixed Effect Model.
4.3.2
Uji Hausman pada Hipotesis 1
Uji Hausman dilakukan karena pada uji Chow menunjukkan hasil bahwa
metode yang tepat digunakan adalah metode Fixed Effect Model. Pada Uji
Hausman dilakukan untuk menentukan metode Random Effect Model atau Fixed
Effect Model yang paling tepat digunakan untuk mengestimasi regresi data panel.
Hasil Uji Hausman dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3.2 Uji Hausman pada variabel Return on Assets
Correlated Random Effects - Hausman Test
Test Summary
Chi-Sq. Statistic
Chi-Sq. d.f.
Prob.
Cross-Section Random
20.189729
5
0.0012
48
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil uji Hausman pada variabel ROA diatas dapat dilihat bahwa nilai
probabilitas Cross-Section Random 0.0012. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai
probabilitas dari Cross-Section Random lebih besar dibandingkan dengan nilai
taraf signifikasi 5% (α = 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
model yang tepat digunakan dalam mengestimasi data panel pada penelitian ini
adalah Fixed Effect Model (FEM).
4.3.4
Hasil Estimasi Regresi Hipotesis 1
Hasil output yang diperoleh dari estimasi regresi pada variabel dependen
Return on Assets dengan Fixed Effect Model dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.3.2 Koevisien padaVariabel Terikat Return On Assets
Variabel
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
Keterangan
C
7.182734
0.807320
8.897009
0.0000
Pengaruh Signifikan
NIM
0.140875
0.034112
4.129759
0.0001
Pengaruh Signifikan
LDR
-0.002970
0.003969
-0.748295
0.4557
Tidak Berpengaruh
BOPO
-0.064731
0.007864
-8.231162
0.0000
Pengaruh Signifikan
NPL
-0.043402
0.031918
-1.359779
0.1763
Tidak Berpengaruh
PDRB
0.001512
0.000506
2.987206
0.0034
Pengaruh Singnifikan
R-Squared
0.833213
N
156
n bank
26
F-statistic
20.81533
Prob (F-stat)
0.000000
49
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil regresi data panel di atas dengan menggunakan program
Eviews 7 interpretasi dari hasil estimasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
a. NIM
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel NIM menunjukkan0.140875memiliki pengaruh positif terhadap
ROA. Hal ini menjelaskan bahwa apabila nilai NIM mengalami
peningkatan sebesar 100 satuan maka nilai ROA akan mengalami
peningkatan sebesar 14.0875 satuan, dengan asumsi variabel bebas lain
bernilai tetap(ceteris paribus).
b. LDR
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel LDR menunjukkan -0.002970 memiliki pengaruh negatif terhadap
ROA. Hal ini mejelaskan apabila nilai LDR mengalami peningkatan
sebesar 100 satuan maka nilai ROA akan mengalami penurunan sebesar
0.297 satuan, dengan asumsi variabel lain bernilai tetap (ceteris paribus).
c. BOPO
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel BOPO menunjukkan -0.064731 memiliki pengaruh negatif
terhadap ROA. Hal ini menjelaskan apabila nilai BOPO mengalami
peningkatan sebesar 100 satuan maka nilai ROA akan mengalami
penurunan sebesar 6.4731 satuan, dengan asumsi variabel lain bernilai
tetap (ceteris paribus).
50
Universitas Sumatera Utara
d. NPL
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel NPL menunjukkan -0.043402 memiliki pengaruh negatif terhadap
ROA. Hal ini menunjukkan apabila nilai NPL mengalami peningkatan
sebesar 100 satuan maka nilai ROA akan mengalami penurunan sebesar
4.3402 satuan, dengan asumsi variabel lain bernilai tetap (ceteris paribus).
e. PDRB
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel PDRB menunjukkan 0.001512 memiliki pengaruh positif
terhadap ROA. Hal ini menunjukkan apabila nilai PDRB mengalami
peningkatan sebesar 100 satuan maka nilai ROA akan mengalami
peningkatan sebesar 0.1512 satuan, dengan asumsi variabel lain bernilai
tetap (ceteris paribus).
4.3.5
Uji Signifikasi
4.3.5.1 Uji Parsial (Uji Statistik T)
Uji ini dilakukan ntuk menentukan apakah koefisien regresi variabel bebas
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Return On Assets
(ROA), dengan menganggap variabel bebas lain adalah tetap.
a. NIM
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel NIM 0.0001. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
probability variabel NIM lebih kecil dari
sehingga Ho ditolak
51
Universitas Sumatera Utara
yang berarti variabel NIM berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan
tingkat kepercayaan 95%.
b. LDR
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel LDR 0.4557. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
probability variabel LDR lebih besar dari
sehingga Ho diterima
yang berarti variabel LDR tidak berpengaruh terhadap ROA dengan
tingkat kepercayaan 95%.
c. BOPO
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel BOPO 0.0000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
probability variabel BOPO lebih kecil dari
sehingga Ho ditolak
yang berarti variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan
tingkat kepercayaan 95%.
d. NPL
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel NPL 0.1763. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
probability variabel NPL lebih besar dari
sehingga Ho diterima
yang berarti variabel NPL tidak berpengaruh terhadap ROA dengan
tingkat kepercayaan 95%.
e. PDRB
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel PDRB 0.001512. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
52
Universitas Sumatera Utara
nilai probability variabel PDRB lebih kecil dari
sehingga Ho
ditolak yang berarti variabel PDRB berpengaruh signifikan terhadap ROA
dengan tingkat kepercayaan 95%.
4.3.5.2 Hasil Uji F-Statistik
Uji F bertujuan untuk menguji apakah secara bersamaan seluruh variabel
bebas yang digunakan mampu mempengaruhi variabel terikat Return on Assets
(ROA) secara signifikan.
Berdasarkan hasil estimasi diperoleh nilai F-statistik sebesar 20.81533
dengan nilai probability sebesar 0.000000. Nilai probability F-stat 0.000000 lebih
kecil dari
, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima yang
berarti secara bersama sama variabel bebas yang digunakan dalam model
persamaan mempenkat ROA secara signifikan pada tingkat kepercayaan 95%.
4.3.5.3 Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh, dihasilkan nilai koefisien
determinasi (R-Squared) sebesar 0.833213 yang berarti secara bersama-sama
variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variabel terikat
Return on Assests sebesar 83.3213% sedangkan 16.6787% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak termasuk dalam model.
4.4
Hasil Uji chow pada Hipotesis 2
Uji chow dilkukan untuk menentukan model regresi mana yang lebih baik
antara Fixed Effect Model dengan Common Effect Model. Hasil pengujian dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
53
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4.1 Uji Chow pada variabel Return On Equity
Redundant Fixed Effects Tests
Effects Test
Cross-section F
Statistic
d.f.
Prob.
3.621688
(25,125)
0.0000
Cross-section Chi-square
84.995501
25
0.0000
Dari hasil uji chow diatas, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas Cross
Section F dan Chi-Square adalah sebesar 0.0000 dan 0.0000. Nilai ini lebih kecil
jika dibandingkan dengan nilai taraf signiikan 5% (α = 0.05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan metode yang tepat untuk digunakan pada
variabel ROE adalah Fixed Effect Model.
4.4.2
Uji Hausman pada Hipotesis 2
Uji Hausman dilakukan karena pada uji Chow menunjukkan hasil bahwa
metode yang tepat digunakan adalah metode Fixed Effect Model. Pada Uji
Hausman dilakukan untuk menentukan metode Random Effect Model atau Fixed
Effect Model yang paling tepat digunakan untuk mengestimasi regresi data panel.
Hasil Uji Hausman dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4.2 Uji Hausman pada variabel Return on Equity
Correlated Random Effects - Hausman Test
Test Summary
Chi-Sq. Statistic
Chi-Sq. d.f.
Prob.
Cross-Section Random
21.577195
5
0.0006
Dari hasil uji Hausman pada variabel ROE diatas dapat dilihat bahwa nilai
probabilitas Cross-Section Random 0.0006. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai
probabilitas dari Cross-Section Random lebih besar dibandingkan dengan nilai
taraf signifikasi 5% (α = 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
54
Universitas Sumatera Utara
model yang tepat digunakan dalam mengestimasi data panel pada penelitian ini
adalah Fixed Effect Model (FEM).
4.4.3 Hasil Estimasi Regresi Hipotesis 1
Hasil output yang diperoleh dari estimasi regresi pada variabel dependen
Return on Assets dengan Fixed Effect Model dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.4.3KoevisienpadaVariabel Terikat Return On Equity
Variabel
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
Keterangan
C
64.87697
7.201770
9.008476
0.0000
Pengaruh Signifikan
NIM
0.680501
0.304300
2.236286
0.0271
Pengaruh Signifikan
LDR
-0.053628
0.035410
-1.514496
0.1324
Tidak Berpengaruh
BOPO
-0.519502
0.070153
-7.405274
0.0000
Pengaruh Signifikan
NPL
-0.922080
0.284729
-3.238443
0.0015
Pengaruh Signifikan
PDRB
0.008468
0.004516
1.875399
0.0631
Tidak Berpengaruh
R-Squared
0.722178
N
156
n bank
26
F-statistic
10.83094
Prob (F-stat)
0.000000
Berdasarkan hasil regresi data panel di atas dengan menggunakan program
Eviews 7 interpretasi dari hasil estimasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
a. NIM
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel NIM menunjukkan 0.680501memiliki pengaruh positif terhadap
55
Universitas Sumatera Utara
ROE. Hal ini menjelaskan bahwa apabila nilai NIM mengalami
peningkatan sebesar 100 satuan maka nilai ROE akan mengalami
peningkatan sebesar 68.0501 satuan, dengan asumsi variabel bebas lain
bernilai tetap (ceteris paribus).
b. LDR
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel LDR menunjukkan -0.053628 memiliki pengaruh negatif terhadap
ROE. Hal ini mejelaskan apabila nilai LDR mengalami peningkatan
sebesar 100 satuan maka nilai ROE akan mengalami penurunan sebesar
5.36528 satuan, dengan asumsi variabel lain bernilai tetap (ceteris
paribus).
c. BOPO
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel BOPO menunjukkan -0.519502 memiliki pengaruh negatif
terhadap ROE. Hal ini menjelaskan apabila nilai BOPO mengalami
peningkatan sebesar 100 satuan maka nilai ROE akan mengalami
penurunan sebesar 51.9502 satuan, dengan asumsi variabel lain bernilai
tetap (ceteris paribus).
d. NPL
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel NPL menunjukkan -0.922080 memiliki pengaruh negatif terhadap
ROE. Hal ini menunjukkan apabila nilai NPL mengalami peningkatan
sebesar 100 satuan maka nilai ROE akan mengalami penurunan sebesar
56
Universitas Sumatera Utara
92.2080 satuan, dengan asumsi variabel lain bernilai tetap (ceteris
paribus).
e. PDRB
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh diketahui bahwa nilai koefisien
variabel PDRB menunjukkan 0.008468 memiliki pengaruh positif
terhadap ROE. Hal ini menunjukkan apabila nilai PDRB mengalami
peningkatan sebesar 100 satuan maka nilai ROE akan mengalami
peningkatan sebesar 0.8468 satuan, dengan asumsi variabel lain bernilai
tetap (ceteris paribus).
4.4.4
Uji Signifikasi
4.4.4.1 Uji Parsial (Uji Statistik T)
Uji ini dilakukan ntuk menentukan apakah koefisien regresi variabel bebas
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Return On Equity
(ROE), dengan menganggap variabel bebas lain adalah konstan.
a. NIM
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel NIM 0.0271. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
probability variabel NIM lebih kecil dari
sehingga Ho ditolak
yang berarti variabel NIM berpengaruh signifikan terhadap ROE dengan
tingkat kepercayaan 95%.
b. LDR
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel LDR 0.1324. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
57
Universitas Sumatera Utara
probability variabel LDR lebih besar dari
sehingga Ho diterima
yang berarti variabel LDR tidak berpengaruh terhadap ROE dengan
tingkat kepercayaan 95%.
c. BOPO
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel BOPO 0.0000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
probability variabel BOPO lebih kecil dari
sehingga Ho ditolak
yang berarti variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROE dengan
tingkat kepercayaan 95%.
d. NPL
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel NPL 0.0015. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
probability variabel NPL lebih kecil dari
sehingga Ho ditolak
yang berarti variabel NPL berpengaruh signifikan terhadap ROE dengan
tingkat kepercayaan 95%.
e. PDRB
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diperoleh nilai probability dari
variabel PDRB 0.0631. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
probability variabel PDRB lebih kecil dari
sehingga Ho diterima
yang berarti variabel PDRB tidak berpengaruh terhadap ROE dengan
tingkat kepercayaan 95%.
58
Universitas Sumatera Utara
4.4.4.2 Hasil Uji F-Statistik
Uji F bertujuan untuk menguji apakah secara bersamaan seluruh variabel
bebas yang digunakan mampu mempengaruhi variabel terikat Return on Equity
(ROE) secara signifikan.
Berdasarkan hasil estimasi diperoleh nilai F-statistik sebesar 10.83094
dengan nilai probability sebesar 0.000000. Nilai probability F-stat 0.000000 lebih
kecil dari
, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima yang
berarti secara bersama sama variabel bebas yang digunakan dalam model
persamaan mempengaruhi variabel terikat ROE secara signifikan pada tingkat
kepercayaan 95%.
4.4.4.3 Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh, dihasilkan nilai koefisien
determinasi (R-Squared) sebesar 0.722178 yang berarti secara bersama-sama
variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variabel terikat
Return on Equity (ROE) sebesar 72.2178% sedangkan 27.7822% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak termasuk dalam model.
4.5
Pembahasan
4.5.1
Pengaruh NIM terhadap ROA
Hasil pengujian pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On
Assets (ROA) yang dimiliki BPD dalam penelitian ini menunjukkan korelasi yang
positif dan signifikan. NIM merupakan rasio yang menunjukkan menejemen bank
dalam mengelola aktiva produktif yang dimiliki untuk menghasilkan pendapatan
bunga bersih, pendapatan bunga bersih berasal dari pendapatan bunga yang
59
Universitas Sumatera Utara
diterima oleh bank. Semakin besar rasio ini maka semakin besar pendapatan
bunga yang diperoleh bank atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank.
Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi
pada NIM akan mempengaruhi ROA yang dimiliki oleh BPD secara positif. Hal
ini mengindikasikan semakin tinggi nilai NIM yang dimiliki bank akan
mendorong terjadinya peningkatan ROA dan sebaliknya secara signifikan. Hal ini
terjadi karena setiap peningkatan pendapatan bunga bersih, yang merupakan
selisih antara total beban bunga dengan pendapatan bunga mengakibatkan
bertambanhnya laba bank, yang pada akhirnya mengakibatkan peningkatan ROA.
Hasil ini konsisten dan mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Yusti (2011) dengan hasil penelitian bahwa NIM berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA. Penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya NIM
menunjukkan pendapatan bunga atas total aktiva produktif, sehingga dengan
meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif maka kemungkinan suatu
bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
4.5.2 Pengaruh LDR terhadap ROA
Hasil pengujian pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap ROA yang
dimiliki BPD dalam penelitian ini menunjukkan kolerasi yang negatif dan tidak
signifikan. LDR merupakan ratio yang menunjukkan seberapa jauh bank mampu
membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan
mengandalkan kredit yang disalurkan oleh bank sebangi sumber likuiditasnya.
60
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini secara parsial menunjukkan bahwa perubahan yang
terjadi pada LDR akan mempengaruhi ROA Bank Pembangunan Daerah secara
negatif.
Berpengaruh
negatif
menunjukkan
semakin
tinggi
LDR
akan
menyebabkan menurunnya ROA. Sebaliknya, semakin rendah LDR maka ROA
akan meningkat.Tingginya rasio LDR menunjukkan rendahnya likuiditas dan
rendahnya likuiditas akan menyebabkan laba meningkat, dan apabila rasio LDR
rendah maka akan meunjukkan tingkat dari likuiditas bank tersebut tinggi namun
bank kehilangan kesempatan memperoleh laba lebih banyak. Bank harus dapat
mengelola rasio ini agar tidak mengalami kesulitan likuiditas tetapi juga dapat
memaksimalkan komposisi LDR untuk bisa memaksimalkan laba yang akan
diperoleh.
Alasan tidak signifikannya LDR terhadap ROA dikarenakan kenaikan
LDR yang tidak selalu diikuti dengan kenaikan ROA. Penelitian ini konsisten
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Gatot Nazir Ahmad (2015)
dengan judul Determinan Profitabilitas Bank pada Bank Pembangunan Daerah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LDR tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA. Dalam penelitian ini diteliti sebanyak 26 Bank Pembangunan
Daerah dengan tahun penelitian 2009-2013. Tidak signifikannya LDR terhadap
ROA disebabkan belum optimalnya dalam pemberian pinjaman serta penyaluran
kredit yang sangat berhati-hati.
4.5.3 Pengaruh BOPO terhadap ROA
Hasil pengujian Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional terhadap
ROA yng dimiliki BPD di Indonesia dalam penelitian ini menunjukkan korelasi
61
Universitas Sumatera Utara
yang negatif dan signifikan. BOPO merupakan rasio yang menunjukkan tingkat
efisiensi operasional yang dilakukan oleh bank. Perbandingan dari biaya yang
dikeluarkan oleh bank dalam menjalankan aktivitas utamanya terhadap
pendapatan yang diperoleh dari aktivitas tersebut. Biaya operasionalnya seperti
biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran dan biasa operasional lainnya.
Sedangkan pendapatan operasional berasal dari bunga yang diperoleh dari
penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasional lainnya.
Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa rasio BOPO
mempengaruhi ROA yang dimiliki BPD secara negatif dan signifikan. Hal ini
menjelaskan bahwa semakin tinggi nilai BOPO yang dimiliki bank akan
mendorong terjadinya penurunan laba bank dan sebaliknya. Rendahnya rasio
BOPO
menggabarkan
bank
bank
mampu
secara
efisien
menjalankan
operasionalnya dan mendorong pertumbuhan laba yang akan diterima oleh bank.
Hasil penilitian ini tidak konsisten dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Yusti (2011) dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang
mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Go Public”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.
Adanya pengaruh positif terjadi karena kenaikan terhadap biaya operasional
perusahaan masih mampu diimbangi oleh peningkatan pendapatan operasional.
4.5.4 Pengaruh NPL terhadap ROA
Hasil pengujian Non Performing Loan terhadap pertumbuhan ROA yang
dimiliki BPD di Indonesia dalam penelitian ini menunjukkan korelasi yang negatif
62
Universitas Sumatera Utara
dan tidak berpengaruh signifikan. NPL merupakan perbandingan dari kredit
bermasalah dengan jumlah kredit yang disalurkan. NPL digunakan oleh
perbankan untuk mengukur kemampuan bank tersebut dalam menyanggah resiko
kegagalan pengembalian kredit oleh debitur (Dermawan,2004)
Hasil penelitian parsial menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada
NPL akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan laba yang dimiliki BPD secara
negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kredit macet yang dialami
oleh bank maka akan menurunkan pendapatan yang akan diterima oleh bank
namun peningkatan NPL tidak secara signifikan mempengaruhi ROA yang
dimiliki oleh BPD. Hal ini disebabkan karena bank masih dapat memperoleh
pendapatan dari sumber lain seperti fee based income yang juga memberikan
pengaruh terhadap laba yang diterima oleh bank (Kasmir,2001). Dalam
memberikan kredit, bank juga harus melakukan analisis terhadap debitur dalam
memenuhi kewajiban untuk memperkecil resiko kedit.
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Yusti (2011) dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi
Profitabilitas Perbankan Go Public” dimana hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa NPL mempunyai korelasi negatif dan berpengaruh signifikan terhadap
ROA, dimana jika NPL bank tinggi akan mempengaruhi ROA bank.
4.5.5 Pengaruh PDRB terhadap ROA
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PDRB memiliki hubungan positif
terhadap ROA secara signifikan. PDRB mencerminkan tingkat kegiatan unit
ekonomi melakukan kegiatan ekonomi disuatau daerah, jika tingkat PDRB disuatu
63
Universitas Sumatera Utara
daerah tinggi menandakan bahwa setiap unit ekonomi melakukan kegiatan
ekonomi dengan baik dan ini akan menguntungkan bagi bank yang mempunyai
fungsi sebagai intermediasi dana. Pada tingkat PDRB yang tinggi, minat
masyarakat menggunakan fungsi bank akan juga akan meningkat dan ini juga
akan diikuti dengan meningkatnya pendapatan yang akan diterima oleh bank.
4.5.6 Pengaruh NIM terhadap ROE
Hasil pengujian pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On
Equity yang dimiliki BPD dalam penelitian ini menunjukkan korelasi yang positif
dan signifikan. ROE merupakan rasio yang menggambarkan laba bersih yang
dihasilkan oleh bank dengan tingkat pengembalian modal.
Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi
pada NIM akan mempengaruhi ROE yang dimiliki oleh BPD secara positif. Hal
ini mengindikasikan semakin tinggi nilai NIM menunjukkan bahwa pendapatan
bank yang berasal dari pendapatan bunga juga meningkat dan akan mendorong
meningkatnya laba bersih yang akan diterima oleh bank dan juga sebaliknya. Hal
ini mempengaruhi ROE bank secara signifikan.Dengan meningkatnya NIM maka
kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin kecil dan akan
mempengaruhi pengembalian modal.
Hasil penelitian ini berbeda dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Deger Alper dan Adem Anbar (2011) dengan judul “Bank Spesific and
Macroeconomics Determinants of Commercial Bank Profitability: empirical
Evidence from Turkey, dimana pada penelitian ini Net Interest Margin tidak
64
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi ROE bank diTurki. Penelitian ini menggunakan bank umum
periode tahun 2002 -2010 sebagai objek penelitiannya.
4.5.7
Pengaruh LDR terhadap ROE
Hasil pengujian pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Return On
Equity BPD dalam penelitian ini menunjukkan hubungan yang negatif dan tidak
signifikan. Hasil penelitian ini secara parsial menunjukkan bahwa perubahan yang
terjadi pada LDR akan mempengaruhi ROE Bank Pembangunan Daerah secara
negatif namun tidak signifikan. Berpengaruh negatif menunjukkan semakin tinggi
LDR akan menyebabkan menurunnya ROE. Hal ini terjadi ketika tingkat
pinjaman yang disalurkan bank tinggi dengan harapan dapat menambah
pendapatan bunga namum pada kenyataannya menunjukkan penyaluran kredit
yang tinggi akan meningkatkan resiko kredit macet yang akan dialami oleh Bank
Pembangun Daerah.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Ssapto Jumono (2016) dengan judul The Effect of Loan Market Concentration on
Banking Rentability : A Study of Indonesian Commercial Banking, dynamics
Panel data Regression Approach.Penelitian ini menunjukkan bahwa LDR
memiliki hubungan negatif namun tidak signifikan terhadap ROE. Penelitian ini
menggunakan 97 bank komersil yang ada di Indonesia pada tahun 2001-2012
sebagai sampel penelitian.
65
Universitas Sumatera Utara
4.5.8 Pengaruh BOPO terhadap ROE
Dari hasil yang diperoleh menunjukkan hubungan antara Biaya
Operasional dan Pendapatan Operasional terhadap ROE adalah berhubungan
negatif dan signifikan. Hal ini menunjukkan semakin rendah rasio BOPO maka
semakin baik kinerja menejemen suatu bank, sehingga bank dapat menggunakan
sumber daya yang