TAP.COM - JURNAL PENELITIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR - LITBANG DEPKES 6925 15960 1 SM

ISSN (PRINT) 2085-4102
ISSN (ONLINE) 2338-7343

ASPIRATOR

ASPIRATOR

Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor

(Journal of Vector-borne Diseases Studies)
VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2016
www.ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/aspirator

VOLUME 8 NOMOR 1
JUNI 2016 HAL. 1 - 54
Aspirator

Vol. 8

No. 1


Hal. 1-54

Ciamis,
Juni 2016

TERAKREDITASI SK No.582/Akred/P2MI-LIPI/09/2014

Ke e teria Kesehata Republik I do esia
Bada Pe eliia da Pe ge ba ga Kesehata
Loka Litba g P2B2 Cia is

ISSN
2085-4102

ASPIRATOR

ISSN PRINT
ISSN ONLINE

-


Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor
(Journal of Vector-borne Diseases Studies)
TERAKREDITASI LIPI SK No.582/Akred/P2MI-LIPI/09/2014
Pemimpin Redaksi /Editor In-Chief
Heni Prasetyowati, S.Si, M.Sc (Epidemiologi & Biostatistik, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)
Anggota Dewan Redaksi (Editors)
Lukman Hakim, SKM, M.Epid (Epidemiologi & Biostatistik - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)
Drs. Kasnodihardjo ( Perilaku Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)
Dr. Hadjar Siswantoro, M.Sc (Epidemiologi Klinis - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)
Dra. Shinta Prawoto, MS (Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)
Roy Nusa Rahagus Edo Santya, SKM, M.Si (Epidemiologi & Biostatistik - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)
Mara Ipa, SKM, M.Sc (Epidemiologi & Biostatistik - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)
Endang Puji Astuti, SKM, M.Si (Epidemiologi & Biostatistik - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)
Joni Hendri, SKM, M.Biotech (Epidemiologi & Biostatistik - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)
Muhammad Umar Riandi, S.Si (Epidemiologi & Biostatistik - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)
Andri Ruliansyah, SKM, M.Sc (Epidemiologi & Biostatistik - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)
Hubullah Fuadzy, S.Si. (Epidemiologi & Biostatistik - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)
Rohmansyah Wahyu Nurindra, S.Sos (Epidemiologi & Biostatistik - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)
Firda Yanuar Pradani, S.Si, M.Si. (Epidemiologi & Biostatistik - Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)

Redaksi Pelaksana (Management Boards)
M. Ezza Azmi Fuadiyah, MKM
Mutiara Widawati, S.Si , MPH
Aryo Ginanjar, SKM
Dani Arif Cahyadi, S.Sos
Mitra Bebestari (Scientific Editorial Board)
Prof (Riset) dr. Emiliana Tjitra, M.Sc, PhD (Biomedik - Parasitologi, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)
Prof (Riset) Dr. Agus Kardinan, M.Sc (Tanaman Obat, Balai Penelitian Tanaman Obat & Rempah, Indonesia)
Prof (Riset) Dr. M. Soedomo (Parasitologi Medik, World Health Organization, Indonesia)
Prof (Riset) Dr. Amrul Munif, M.Si (Biologi Lingkungan, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)
Prof. Dr.drh.Upik Kesumawati Hadi, MS (Entomologi Kesehatan, Institut Pertanian Bogor, Indonesia)
Prof. Dra. Endang Srimurni Kusmintarsih, SU, Ph.D (Fakultas Biologi, Universitas Jendral Soedirman, Indonesia)
Dr. Amirullah Baharudin, M.Si (Biologi FMIPA) Universitas Halu Oleo Kendari, Indonesia)
Dr. Dra. Dewi Susanna, MS (Kesehatan Lingkungan, Universitas Indonesia)
Dr. Ir. Inswiasri, M.Kes (Epidemiologi & Biostatistik, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)
Dr. drh. Susi Soviana, M.Si (Entomologi Kesehatan, Institut Pertanian Bogor, Indonesia)
Dr. Nastiti Wijayanti, S.Si, M.Si (Bioteknologi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia)
Perwajahan (Layout)
Cucu Suhendar
Asep Mulyono

Diterbitkan oleh (Published by):
Kementerian Kesehatan RI, Badan Penelitian Kesehatan, Loka Litbang P2B2 Ciamis
Jln Raya Km 3 Kampung Kamurang Desa Babakan Kecamatan Pangandaran
Kabupaten Pangandaran Jawa Barat 46396 Telp/Fax.(0265) 639375
Website: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/aspirator
Email: aspirator@litbang.depkes.go.id
Jurnal ini memuat artikel hasil penelitian, systematic review, case reports, dan komunikasi pendek, yang berkaitan dengan penyakit tular vektor
yang diterbitkan secara berkala dua kali dalam setahun (Juni dan Desember). Sebelum diterbitkan, setiap naskah yang masuk, terlebih dahulu
ditelaah oleh Mitra Bebestari (peer-reviewer).
© 2016 Loka Litbang P2B2 Ciamis. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

ISSN (PRINT): 2085-4102
ISSN (ONLINE): 2338-7343

Vol. 8 No. 1, Juni 2016

Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor
(Journal of Vector-Borne Diseases Studies)

DAFTAR ISI

EDITORIAL

Daya Bunuh Kelambu Berinsektisida Long Lasting Insecticidal Nets (LLINS)
terhadap Nyamuk Anopheles maculatus

Rizki Nurmaliani, Reni Oktarina, Maya Arisanti, Desy Asyati ...................................

1-8

Keragaman Jenis dan Aktivitas Mengisap Darah Anopheles spp. di Desa Simpang
Empat Kecamatan Lengkiti Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan

Vivin Mahdalena, Nungki Hapsari, Tanwirotun Ni'mah ............................................

Determinan Kejadian Malaria di Wilayah Sulawesi

Junus Widjaja, Phetisya Pamela Frederika Sumolang, Made Agus Nurjana ...........

9-16


17-28

Penggunaan Insektisida Rumah Tangga dalam Pengendalian Populasi Aedes aegypti
di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta Timur

Heni Prasetyowati, Endang Puji Astuti, Andri Ruliansyah ......................................... 29-36

Pengembangan Model Surveilan Aktif Demam Berdarah Dengue Melalui Metode
Pelaporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) di Kota Tasikmalaya

Aryo Ginanjar, Arda Dinata, Rohmansyah Wahyu Nurindra ....................................

37-46

Efek Larvasida Bakteri Kitinolitik dari Limbah Kulit Udang terhadap Larva Aedes
aegypti

Dyah Widiastuti, Dewi Marbawati. ............................................................................... 47-54

ASPIRATOR – Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor

Journal of Vector Borne Diseases Studies
ISSN 2085-4102
E-ISSN 2338-7343
LEMBAR ABSTRAK
Abstract Sheet
(Volume 8 Nomor 1 Juni 2016)
Lembar abstrak ini boleh digandakan tanpa ijin dan biaya
This abstract sheet may reproduced/copied without any permission and/or charge

Daya Bunuh Kelambu Berinsektisida Long
Lasting Insecticidal Nets (LLINS) terhadap
Nyamuk Anopheles maculatus
Lethal Potency Of Long Lasting Insecticidal Nets
(LLINS) Against Anopheles maculatus Mosquito

Rizki Nurmaliani, Reni Oktarina, Maya Arisanti,
dan Desy Asyati

Malaria is one of the infectious diseases that
become a public health problem that can be a

major cause of death in developing countries,
especially in infants, toddlers, and pregnant
women. Nowadays, malaria case is still commonly
found in Ogan Komering Ulu (OKU) South
Sumatera Province. One of the efforts in malaria
prevention and control that Health Office of OKU
District has been carrying out was the distribution
of Long Lasting Insecticidal Nets (LLINS). This
study aimed to obtain the percentage of mosquito
mortality in order to assess lethal potency of LLINs
that have been distributed by the Health Office of
OKU District and was still used by the community.
This study was an observational research with
cross sectional design. The percentage of mosquito
mortality rate was obtained through bioassay test
on LLINs that randomly selected from the
community in Bumi Kawa village in Lengkiti of
OKU District. The mosquitoes that used for the test
were Anopheles maculatus that were bred and
reared in the laboratory. Long Lasting Insecticidal

Nets (LLINs) were grouped based on the duration
of use (2-3 years and above 3 years) and the
frequency of washing (unwashed, once, twice, and
thrice). The results showed that all nets had
mosquitos’ knockdown less than 95% and the
mortality less than 80% of mosquitoes. These
numbers showed that all the tested nets are no
longer effective in killing mosquitoes.
Keywords: mosquito nets, insecticides, LLINs,
bioassay, An. maculatus

Malaria merupakan salah satu penyakit menular
yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dan
dapat menjadi penyebab utama kematian di negara
berkembang terutama pada bayi, anak balita, dan
ibu hamil. Sampai saat ini, kasus malaria masih
banyak ditemukan di Kabupaten Ogan Komering
Ulu (OKU) Provinsi Sumatera Selatan. Salah satu
upaya dalam pencegahan dan pengendalian
malaria, Dinas Kesehatan Kabupaten OKU telah

melaksanakan pendistribusian/pembagian kelambu
berinsektisida pada masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh persentase angka
kematian nyamuk guna menentukan daya bunuh
kelambu berinsektisida. Penelitian ini merupakan
penelitian observasional dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Persentase angka
kematian nyamuk diperoleh melalui uji Bioassay
pada kelambu berinsektisida yang digunakan
masyarakat di Desa Bumi Kawa Kecamatan
Lengkiti Kabupaten OKU. Tempat pengambilan
sampel dipilih secara acak dan nyamuk yang
digunakan pada saat uji adalah Anopheles
maculatus yang dibiakkan dan dipelihara di
laboratorium.
Kelambu
berinsektisida
dikelompokkan berdasarkan lama pemakaian (2-3
tahun dan lebih dari 3 tahun) dan frekuensi
pencucian (belum dicuci, 1 kali, 2 kali, dan 3 kali).

Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua
kelambu yang diuji memiliki angka knockdown
nyamuk kurang dari 95% dan angka kematian
nyamuk kurang dari 80%. Angka ini menunjukkan
bahwa semua kelambu berinsektisida yang diuji
sudah tidak efektif lagi dalam membunuh nyamuk.
Kata Kunci: kelambu, insektisida, LLINs,
bioassay, An. maculatus
_______________________________________

Keragaman Jenis dan Aktivitas Mengisap
Darah Anopheles spp. di Desa Simpang
Empat Kecamatan Lengkiti Ogan Komering
Ulu Sumatera Selatan
Diversity and Biting Activity of Anopheles spp. in
Simpang Empat Village, Lengkiti districts, Ogan
Komering Ulu, South Sumatera

Vivin Mahdalena, Nungki Hapsari, Tanwirotun
Ni’mah

Lengkiti districts have high number of malaria
caseswith Annual Paracite Incidence (API) was
13.02 ‰in 2012. The entomology information
aboutthe vector mosquito species is needed in
vector control purpose. However, information
about Anopheles spp. in Simpang Empat Village of
District Lengkiti is unknown. The purpose of this
study was to identify the diversity of Anopheles
spp., which potentially acts as vectors of malaria.
Research was conducted in Simpang Empat village,
Lengkiti district, Ogan Komering Ulu (OKU),
South Sumatra, from March to October 2014
which. This research collected adult mosquitoes;
both by human and cattle bait traps methods. The
results showed that there were 10 species of
Anopheles spp. caught along 8 catching times with
Anopheles philippinensis as the most captured
species. Biting activity of Anopheles spp. was
higher outside of the houses and it occured all
night except at 01.00-02.00 a.m and at 04.00-05.00
a.m, a biting peak was at 06.00-07.00 p.m. Man
Hour Density (MHD) inside and outside of houses
ranged from 0.0025 to 0.0075 mosquito/ person/
hour. Anopheles spp. that have been found were
An. philippinensis, An. vagus, An. maculatus, An.
minimus, An. kochi, An. barbirostris, An.
flavirostris, An. leucosphyrus group, An. sinensis
and An. nigerrimus. An. vagus density was highest
in outdoors, while An. philippinensis was the most
dominant mosquito.
Keywords: malaria,Anopheles, diversity, Simpang
Empat village, South Sumatera
Kecamatan Lengkiti merupakan kecamatan dengan
jumlah kasus malaria yang masih tinggi dengan
nilai Annual Paracite Incidence (API) pada tahun
2012 sebesar 13,02 ‰. Data entomologi tentang
spesies nyamuk vektor diperlukan di dalam upaya
pengendalian vektor itu sendiri, sedangkan
informasi tentang nyamuk Anopheles spp. di Desa
Simpang Empat, Kecamatan Lengkiti belum
diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi keragaman nyamuk Anopheles
spp. yang berpotensi sebagai vektor malaria.

Penelitian dilakukan di Desa Simpang Empat,
Kecamatan Lengkiti, Ogan Komering Ulu (OKU),
Sumatera Selatan, dari bulan Maret sampai Oktober
2014 dengan cara penangkapan nyamuk dewasa
melalui umpan orang dan umpan sapi. Hasil
penelitian menunjukkan nyamuk Anopheles spp.
yang tertangkap selama 8 kali penangkapan terdiri
dari 10 spesies dan yang paling banyak tertangkap
adalah
Anopheles
philippinensis.
Aktivitas
mengisap darah Anopheles spp. lebih cenderung di
luar rumah dan terjadi sepanjang malam kecuali
pukul 01.00-02.00 dan pukul 04.00-05.00,
puncaknya pada pukul 18.00-19.00. Kepadatan
nyamuk per orang per jam (MHD) pada
penangkapan nyamuk umpan orang dalam dan luar
berkisar antara 0,0025-0,0075 nyamuk/orang/jam.
Anopheles spp. yang ditemukan yaitu An.
philippinensis, An. vagus, An. maculatus, An.
minimus, An. kochi, An. barbirostris, An.
flavirostris, An. leocosphyrus group, An. sinensis,
dan An. nigerrimus. Kepadatan nyamuk tertinggi
terdapat di luar rumah yaitu pada spesies An. vagus.
Nyamuk An. philippinensis merupakan spesies
yang paling dominan.
Kata Kunci: malaria, Anopheles,keragaman jenis,
Desa Simpang Empat, Sumatera Selatan

Determinan Kejadian Malaria di Wilayah
Sulawesi
Determinant of Malaria Incidence in Sulawesi Region.

Junus Widjaja, Phetisya Pamela Frederika
Sumolang, Made Agus Nurjana

Indonesia is one of the countries in the world with
high risk of malaria. Out of 496 districts in
Indonesia, 396 districts is a malaria endemic area.
45% of the populations live in malaria endemic
areas, such as the region of Sulawesi. This study
aimed to determine the determinant for incidence
of malaria in Sulawesi. Riskesdas data that have
been implemented by the Agency for Health
Research and Development in 2013 used in further
analysis.
The
variables
analyzed
are
characteristics, housing conditions, and the
environment associated with the incidence of
malaria. Data were analyzed by logistic regression.
The results showed that there was a significant
relationship between malaria by gender, education,
occupation, home status, number of household
members, window of the bedroom, the cleanliness
of the dining room, ventilation of the living room,
the type of floor in the house, house walls, ceilings,
lighting source and taking preventive medication.

The variables that most influence on the incidence
of malaria in the region of Sulawesi is a type of
home lighting. Integrated planning activities with
relevant sectors, education about healthy homes
and the restoration of housing through increased
participation of the people needs to be done.
Keywords: malaria, risk factors, Sulawesi
Salah satu negara yang paling berisiko terhadap
malaria adalah Indonesia. Diketahui dari 496
kabupaten di Indonesia 396 kabupaten merupakan
daerah endemis malaria atau 45% penduduknya
tinggal didaerah endemis malaria, salah satunya
adalah wilayah Sulawesi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui determinan kejadian malaria di
wilayah Sulawesi. Data Riskesdas yang telah
dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan pada tahun 2013
digunakan dalam analisis lanjut. Variabel yang
dianalisis yaitu karakteristik, kondisi pemukiman,
dan lingkungan kaitannya dengan kejadian malaria.
Data dianalisis dengan logistic regression. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara malaria dengan jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, status rumah, jumlah
anggota rumah tangga, jendela ruang tidur,
kebersihan ruang makan, ventilasi ruang keluarga,
jenis lantai rumah, dinding rumah, plafon, sumber
penerangan dan minum obat pencegahan. Variabel
yang paling berpengaruh terhadap kejadian malaria
di wilayah sulawesi yaitu jenis penerangan rumah.
Kegiatan perencanaan terpadu dengan sektor
terkait, penyuluhan tentang rumah sehat dan
pemugaran perumahan yang kurang layak melalui
peningkatan partisipasi dari masyarakat sendiri
perlu dilakukan.
Kata Kunci: malaria, faktor risiko, sulawesi
_________________________________________

Penggunaan Insektisida Rumah Tangga
dalam Pengendalian Populasi Aedes aegypti
di Daerah Endemis Demam Berdarah
Dengue (DBD) di Jakarta Timur
Household insecticide use in controlling
population of Aedes aegypti in dengue endemic
areas in East Jakarta

Heni Prasetyowati, Endang Puji Astuti, Andri
Ruliansyah

High incidence of dengue fever in East Jakarta
makes the government and the community to do a
variety of control measures. The use of household

insecticides became the most widely used by the
people in efforts to control the population of Aedes
spp. The purpose of this study was to determine the
description of the use of household insecticides in
dengue endemic area in East Jakarta. Data were
collected during May 2015 with research sites in
the region Puskesmas Matraman, Jatinegara and
Duren Sawit. In each of the health center, the area
was taken with the highest endemicity last three
years. Interviews and observations conducted in
100 houses selected randomly in each area (total
300 houses). Interviews about the household use of
insecticides to adult respondents surveyed who
lived that house. Interview data were analyzed
descriptively to describe the use of insecticides, the
type of formulation, the active ingredient types,
frequency and time of use. Based on the interview
as much as 227 (75.67%) of respondents said using
household insecticides over the last three years,
while 73 (24.33%) of respondents claimed not to
use it. Most people choose to use the type of lotion
and aerosol formulations. The active ingredients,
which are predominant circulating, are DEET,
praletrin, d-aletrin and the d-fenotrin. The
frequency of household insecticide use by
communities in the study area ranged from