Perbandingan Kadar Albumin Darah Antara Penderita Preeklampsia Berat Eklampsia Dengan Kehamilan Normal

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Patofisiologi
Penyebab preeklampsia/eklampsia hingga kini belum diketahui dengan jelas.Banyak teori
yang telah dikemukakan tetapi tidak ada satupun teori tersebut yang dianggap mutlak
benar.Teori yang banyak dianut adalah teori kelainan vaskularisasi plasenta, teori iskemia
plasenta, radikal bebas dan disfungsi endotel, teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin,
teori adaptasi kardiovaskuler, teori genetik, teori defisiensi gizi dan teori inflamasi.

2.2. Perubahan Sistem dan Organ pada preeklampsia
Pada hamil normal volume plasma meningkat dengan bermakna (disebut hipervolemia)
guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin.Peningkatan tertinggi volume plasma pada hamil
normal terjadi pada umur kehamilan 32-34 minggu.Sebaliknya oleh sebab yang tidak jelas pada
preeklampsia terjadi penurunan volume plasma antara 30%-40% dibanding hamil normal,
disebut

hipovolemia.Hipovolemia

diimbangi


dengan

vasokonstriksi

sehingga

terjadi

hipertensi.Volume plasma yang menurun memberi dampak yang luas pada organ-organ penting.
Preeklampsia sangat peka terhadap pemberian cairan intravena yang terlalu cepat dan
banyak. Demikian sebaliknya preeklampsia sangat peka terhadap kehilangan darah waktu
persalinan. Oleh karena itu observasi cairan masuk ataupun keluar harus ketat.
Pada preeklampsia peningkatan reaktifitas vaskuler dimulai umur kehamilan 20 minggu,
tetapi hipertensi dideteksi umumnya pada trimester II.Tekanan darah yang tinggi pada
preeklampsia bersifat labil dan mengikuti irama sirkadian normal.Tekanan darah menjadi normal
beberapa hari pascapersalinan kecuali beberapa kasus preeklampsia berat kembalinya tekanan
darah normal dapat terjadi 2-4 minggu pasca persalinan.Tekanan darah bergantung terutama
pada curah jantung, volume plasma, resistensi perifer dan viskositas darah.
Kalsium adalah salah satu dari elemen-elemen yang penting di dalam tubuh manusia dan

memainkan peranan penting pada fungsi jantung dan otot polos pembuluh darah.Defisiensi
kalsium dapat menyebabkan kejang tetanik, perdarahan diathesis, perdarahan kapiler, eksudasi
4

jaringan dan osteomalasia.Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa peningkatan kalsium
intraseluler

menyebabkan

vasokonstriksi,

meningkatkan

resistensi

perifer

sehingga

meningkatkan tekanan darah. Didalam plasma kalsium 40% terikat dengan albumin, 15%

membentuk kompleks dengan sitrat, sulfat atau fosfat, 45% berada bebas sebagai ion.

Protein Pada Kehamilan
Protein sangat diperlukan dalam kehamilan untuk perkembangan uterus,plasenta,
payudara dan pertumbuhan janin.Hytten, Leitch; Widdowson mendapatkan bahwa hasil konsepsi
dan

uterusrelatif

kaya

protein

dibanding

lemak

ataupun

karbohidrat,


namun

kandunganproteinnya lebih kecil dibanding dengan protein total darah ibu. Padakehamilan cukup
bulan, janin dan plasenta mempunyai berat ± 4000 gr.Memerlukan protein 500 gr merupakan
separuh dari pertambahan totalprotein yang dibutuhkan selama kehamilan, dan 500 gr protein
sisinya adalahuntuk kebutuhan uterus, payudara darah ibu, yaitu berupa plasma proteindan
haemoglobin.
The Food and Nutrition Board menganjurkan kebutuhan protein padawanita tidak hamil
sekitar 0,9 gr per kg berat badan perhari, dan padakehamilan dianjurkan penambahan asupan 30
gr protein perhari. Kadar albumin pada wanita tidak hamil adalah 4,25 gr/l, sedangkan pada
wanita hamil sebesar 3,25 gr/l.
Albumin merupakan protein yang paling banyak terdapat dalam serum, dengankadar
paling tinggi 3,5 – 5,5 g/ll atau 0,54 – 0,84 mmol/L. Albuminmempunyai BM paling kecil
dibandingkan molekul-molekul protein lain(BM 69.000). Disentesis dalam hati dan merupakan
suatu rantai tunggalyang terdiri dari 610 asam amino.Disamping berperan dalam tekanan osmotic
koloid, albumin jugabekerja sebagi molekul pengangkut untuk bilirubin, asam lemak danbanyak
obat-obatan. Pengaruh utama dari kadar albumin serum yangrendah (hipoalbuminemia) adalah
edema jaringan lunak yangdisebabkan tekanan osmotic koloid intravaskular yang menurun.Pada
kehamilan terdapat penurunan kadar albumin, terutama selamatrisemester ketiga. Proses ini

diduga disebabkan oleh karenapeningkatan kebutuhan protein dan penggunanya oleh janin.
Padapenderita PE, penurunan kadar albumin sebagian adalah akibat ekskresialbumin yang
berlebih-lebihan dan disertai penurunan lgG, peningkatanlgE dan a1 globulin.Juga terdapat
peningkatan relatif dari globulin pada trimester ketiga danpenurunan pada semua protein yang
sedang bersirkulasi pada penderitaPE.
5

2.3. Fungsi ginjal
Perubahan fungsi ginjal disebabkan oleh menurunnya aliran darah ke ginjal akibat
hipovolemia sehingga terjadi oliguria bahkan anuria.Kerusakan sel glomerulus mengakibatkan
meningkatnya permeabilitas membran basalis sehingga terjadi kebocoran dan mengakibatkan
proteinuria. Terjadi glomerular capillary endotheliosis akibat sel endotel glomerular
membengkak disertai deposit fibril. Gagal ginjal akut terjadi akibat nekrosis tubulus ginjal.Bila
sebagian besar kedua korteks ginjal mengalami nekrosis maka terjadi nekrosis korteks ginjal
yang bersifat ireversibel.Kadar kreatinin plasma pada preeklampsia meningkat, hal ini
disebabkan oleh hipovolemia maka aliran darah ginjal menurun mengakibatkan menurunnya
filtrasi glomerulus sehingga menurunnya sekresi kreatinin disertai peningkatan kreatinin plasma.
Dapat mencapai kadar kreatinin plasma ≥ 1 mg/cc dan biasanya terjadi pada preeklampsia berat
dengan penyulit pada ginjal.


2.4. Hepar
Pada wanita dengan preeklampsia berat/eklampsia, hati mungkin terkena.Kelainan
bersifat unik dan dasar perubahan pada hepar ialah vasospasme, iskemia dan perdarahan.Derajat
disfungsi dan perubahan histologis yang terjadi dapat sangat bervariasi. Trombositopenia sering
menyertai peningkatan kadar transaminase serum. Walaupun dapat bervariasi dari 50 sampai
3000 U/l, kadar aspartat aminotransferase biasanya kurang dari 500 U/l. Kadar bilirubin serum
kadang-kadang sedikit meningkat. Bila terjadi perdarahan pada sel periportal lobus perifer akan
terjadi nekrosis sel hepar dan peningkatan enzim hepar. Perdarahan ini dapat meluas hingga di
bawah kapsula hepar dan disebut subkapsular hematoma.Subkapsular hematoma menimbulkan
rasa nyeri di daerah epigastrium dan dapat menimbulkan ruptur hepar dan terjadi perdarahan
hebat dan fatal sehingga perlu pembedahan.

6

2.5. Kerangka konseptual

Pasien hamil yang datang berkunjung ke rumah sakit

Preeklampsia berat/eklampsia


hamil normal

Sebelum diterapi

albumin darah

albumin darah

7