Analisis Perencanaan Bisnis Nad Stuff.

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN ... iv

PERNYATAAN PEBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF ... 1

1.1.Deskripsi Konsep Bisnis ... 1

1.2.Deskripsi Bisnis ... 4

BAB II ANALISA PELUANG BISNIS DAN IDE PRODUK ... 6

2.1. Analisis Peluang ... .6

2.2. Analisis Ide Produk dan Pasar... 13

BAB III ASPEK PEMASARAN` ... 24

3.1. Strategi Pemasaran ... 24

3.2. Bauran Pemasaran ... 30

3.3. Perkiraan Penjualan ... 36


(2)

4.1. Peralatan dan Kapasitas Produksi / Operasi ... 45

4.2. Proses Produksi / Operasi ... 53

4.3. Lokasi dan Tata Letak (Lay out)... 56

BAB V ASPEK SUMBER DAYA INSANI DAN MANAJEMEN ... 59

5.1. Struktur Organisasi... 59

5.2. Waktu Kerja dan Kompensasi ... 71

5.3. Standard Operating Procedure ... 74

BAB VI ASPEK KEUANGAN ... 91

6.1 Kebutuhan Dana ... 91

6.2 Sumber Dana ... 95

6.3 Proyeksi Neraca ... 95

6.4 Proyeksi Laporan Laba Rugi ... 96

6.5 Proyeksi Arus Kas ... 100

6.6 Penilaian Kelayakan Investasi ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 108

LAMPIRAN ... 110


(3)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Logo NAD Stuff ... 4

Gambar 2.1 Senar Gitar Nilon ... 23

Gambar 3.1 NAD Stuff Round Girl ... 32

Gambar 3.2 NAD Stuff #1 Unisex Sling ... 33

Gambar 4.1 Gergaji ... 45

Gambar 4.2 Mesin Serut ... 45

Gambar 4.3 Mesin Amplas ... 45

Gambar 4.4 Amplas 100 ... 46

Gambar 4.5 Lem Epoxy ... 46

Gambar 4.6 Jigsaw Tool ... 46

Gambar 4.7 Meteran Roll ... 46

Gambar 4.8 Penggaris Siku ... 46

Gambar 4.9 Politur Melamine ... 47

Gambar 4.10 Thinner ... 47

Gambar 4.11 Semprotan Kompresor... 47

Gamar 4.12 Mesin Bor ... 47

Gambar 4.13 Engsel Jarum ... 48

Gambar 4.14 Kertas A3... 48

Gambar 4.15 Pukulan Berongga ... 48

Gambar 4.16 Palu ... 48

Gambar 4.17 Jarum Jahit Besar ... 48


(4)

Gambar 4.19 Pulpen Tinta Putih ... 49

Gambar 4.20 Lighter ... 49

Gambar 4.21 Lem Aibon... 49

Gambar 4.22 Wood Engraving Machine ... 50

Gambar 4.23 Kayu Pinus ... 50

Gambar 4.24 Kulit Nappa Coklat... 50

Gambar 4.25 Buckle ... 51

Gambar 4.26 Kayu Jati ... 51

Gambar 4.27 Kulit Nappa Hitam ... 51

Gambar 4.28 Senar Gitar Nilon ... 52

Gambar 4.29 Buckle ... 52

Gambar 4.30 Kancing Jepret ... 52

Gambar 4.31 Layout NAD Stuff Playground ... 57

Gambar 5.1 Struktur Organisasi NAD Stuff ... 60

Gambar 5.2 Proses Seleksi NAD Stuff ... 71

Gambar 5.3 SOP Proses Mendapatkan Bahan Baku ... 74

Gambar 5.4 SOP Produk Round Girl ... 75

Gambar 5.5 SOP Produk Round Girl Wood Craftsmen ... 76

Gambar 5.6 SOP Produk Round Girl Leather Craftsmen ... 77

Gambar 5.7 SOP Produk #1 Unisex Sling ... 78

Gambar 5.8 SOP Produk #1 Unisex Sling Wood Craftsmen ... 79

Gambar 5.9 SOP Produk #1 Unisex Sling Leather Craftsmen ... 80

Gambar 5.10 SOP Packaging ... 81


(5)

Gambar 5.12 SOP Pemasaran ... 82

Gambar 5.13 SOP Pembayaran Konsumen pada NAD Stuff ... 83

Gambar 5.14 SOP Pmbukuan NAD Stuff / Bulan ... 83

Gambar 5.15 SOP Pelatihan Karyawan ... 84

Gambar 5.16 SOP Proses Komunikasi Dengan Konsumen ... 84

Gambar 5.17 Proses Menerima Keluhan Dari Konsumen ... 85


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Perkiraan Pejualan Bulan Januari-Juni Tahun 2016 ... 36

Tabel 3.2 Perkiraan Penjualan Bulan Juli-Desember Tahun 2016 ... 37

Tabel 3.3 Perkiraan Penjualan Bulan Januari-Juni Tahun 2017 ... 39

Tabel 3.4 Perkiraan Penjualan Bulan Juli-Desember Tahun 2017 ... 40

Tabel 3.5 Perkiraan Penjualan Bulan Januari-Juni Tahun 2018 ... 41

Tabel 3.6 Perkiraan Penjualan Bulan Juli-Desember Tahun 2018 ... 42

Tabel 3.7 Perkiraan Total Penjualan Tahun 2016-2018... 44

Tabel 4.1 Peralatan untuk Proses Produksi NAD Stuff ... 45

Tabel 4.2 Bahan-Bahan Untuk Proses Produksi Round Girl ... 50

Tabel 4.3 Bahan-Bahan Untuk Proses Produksi #1 Unisex Sling ... 51

Tabel 5.1 Kompensasi Untuk Karyawan ... 73

Tabel 5.2 Tugas Dari Owner dan Karyawan ... 86

Tabel 6.1 Kebutuhan Dana NAD Stuff ... 91

Tabel 6.2 Penentuan Harga Jual NAD Stuff ... 94

Tabel 6.3 Proyeksi Neraca NAD Stuff ... 95

Tabel 6.4 Proyeksi Laba Rugi NAD Stuff Tahun 2016 ... 96

Tabel 6.5 Proyeksi Laba Rugi NAD Stuff Tahun 2017 ... 97

Tabel 6.6 Proyeksi Laba Rugi NAD Stuff Tahun 2018 ... 99

Tabel 6.7 Proyeksi Arus Kas NAD Stuff Tahun 2016 ... 100

Tabel 6.8 Proyeksi Arus Kas NAD Stuff Tahun 2017 ... 102

Tabel 6.9 Proyeksi Arus Kas NAD Stuff Tahun 2018 ... 104


(7)

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Foto Ibu Gubernur Jawa Barat Memakai Produk NAD Stuff pada

Instagram ... 110 Lampiran B Foto Owner, dan Fashion Blogger Belgia yang Membeli Produk

NAD Stuff pada Instagram ... 111 Lampiran C Foto Iklan NAD Stuff pada Social Media 1 ... 112 Lampiran D Foto Iklan NAD Stuff pada Social Media 2 ... 113 Lampiran E Foto Surat Kesediaan Mengisi Pameran, difasilitasi oleh Dinas

UKM dan Perindag Kota Bandung ... 114 Lampiran F Foto Booth NAD Stuff pada saat Exhibition di Paris van Java Mall,

Bandung ... 115 Lampiran G Foto Booth NAD Stuff serta Crew pada saat Exhibition di Monkey


(9)

BAB I

RINGKASAN EKSEKUTIF

1.1 Deskripsi Konsep Bisnis

Tas adalah kebutuhan hampir setiap manusia di belahan bumi ini. Jangankan masa sekarang, dari zaman dahulu pun tas sudah menjadi kebutuhan, karena tas sangat berguna untuk membawa barang-barang dari satu tempat ke tempat lainnya hanya dalam satu genggaman. Setiap manusia pasti menggunakan sesuatu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga bisa membawa barang bawaan, dan itulah yang dinamakan tas.

Tas adalah sesuatu yang universal dan dibutuhkan tiap kaum, tidak hanya kaum wanita saja, tetapi kaum lelaki juga pasti membutuhkannya. Karena sangat dibutuhkan, maka sejarah tas terus menerus berkembang mulai dari abad ke-15 hingga sekarang tas sudah banyak sekali macam nya bahkan kegunaannya. Alasan yang dikeluarkan seseorang ketika membeli tas pada zaman sekarang tidak selalu hanya karena butuh untuk membawa barang, tetapi karena fashion juga. Seseorang membeli tas karena ingin tas yang bagus, sesuai dengan kebutuhannya, enak dilihat, sedang tren, atau apapun alasan lainnya yang menunjukkan bahwa mereka membeli tas bukan semata-mata hanya untuk kebutuhan membawa barang-barang dalam satu genggaman saja, tetapi untuk kebutuhan penampilannya juga / prestige.

Banyak produsen-produsen tas mulai dari yang melegenda hingga yang baru merintis bisnis tas nya dengan berbagai model, kegunaan, dan bahan yang berbeda, yang dikhususkan untuk kaum wanita, kaum pria, juga unisex. Beberapa diantaranya,


(10)

R I N G K A S A N E K S E K U T I F| 2 yang sangat digemari adalah handbag, rucksack bag, sling bag, dan briefcase. Jenis-jenis tas ini dipakai sesuai kebutuhannya, misalnya, handbag biasa dipakai oleh kaum wanita pada masa sekarang, padahal sejarah handbag itu adalah kopor yang sering dibawa oleh kaum pria ketika berangkat kerja. Rucksack bag dan sling bag lebih sering dipakai oleh anak sekolah, mahasiswa, pekerja kantoran, maupun untuk casual look saja ketika jalan-jalan.Sedangkan briefcase biasa dipakai oleh pekerja kantoran yang membawa dokumen.

Di seluruh belahan dunia pun jenis-jenis tas tersebut sangat dibutuhkan dan sangat digemari, tetapi tentunya berbeda tempat pasti akan berbeda selera juga. Contohnya, pada zaman dahulu, orang-orang Mesir hampir rata-rata menggunakan waist bag, orang-orang Inggris hampir rata-rata menggunakan satchel bag, dan wilayah-wilayah lainnya pun menggunakan jenis-jenis tas yang sesuai dengan seleranya dan kebutuhannya.

Awal dari masa perkembangan tas adalah ketika masa prasejarah. Orang-orang pada masa itu membuat tas dengan bahan dasar kayu dan kulit. Ketika mereka membawa barang-barang yang halus seperti rempah-rempah dan lain-lain mereka akan membawa tas dengan bahan kulit nya, tetapi ketika mereka membawa barang-barang yang keras dan berat seperti gelondongan kayu dan lain-lain mereka akan membawa tas dengan bahan kayu nya.

Berbekal filosofi diatas, konsep bisnis ini adalah tentang tas yang kembali pada masa prasejarah. Dengan memadukan bahan dasar tas pada masa prasejarah tersebut yakni kayu dan kulit, namun akan dikemas dengan design yang modern. Selain alasan diatas, alasan lainnya tentang konsep bisnis ini adalah sebuah bentuk kecintaan owner kepada alat musik yang paling dicintainya, yaitu gitar. Bahan dasar gitar pun dari kayu, dan bukan hanya itu, ornamen-ornamen lain yang ada pada gitar pun akan dikombinasikan pada tas ini.


(11)

R I N G K A S A N E K S E K U T I F| 3 Persaingan dalam bisnis tas memang sengit, karena tidak hanya satu atau dua saja produsen tas yang ada di skala Indonesia, di skala Bandung saja sudah sangat banyak sekali. Tetapi dalam bisnis ini, terlihat peluang bisnis nya, mengingat bahan dasar pembuatan tas ini adalah kayu dan kulit yang tidak terlalu banyak lagi digunakan orang dalam bentuk tas.

Produk dari konsep bisnis ini tentu saja tas dengan bahan dasar kayu dan kulit dengan ornamen-ornamen yang terdapat pada alat musik gitar. Target dari bisnis ini adalah semua kalangan, tua muda bisa memakainya, untuk anak sekolah, mahasiswa, pekerja kantoran, tetapi dengan golongan ekonomi menengah keatas.

Strategi pemasaran yang akan dipakai pada bisnis ini adalah dengan endorsement system. Endorsement adalah bagian dari strategi pemasaran produk yang mulai dilirik oleh para pelaku bisnis. Sebab dengan endorsement, produk dapat dikenal dengan mudah oleh masyarakat melalui informasi yang disampaikan oleh endorser (orang yang melakukan kegiata endorsement). Begitu pula dengan tujuan perusahaan untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya dapat diperoleh dengan mudah melalui kegiatan endorsement (Syam, 2015). Bergerilya lewat social media, dengan menyediakan video teaser, foto produk, dan juga turut berpartisipasi pada acara fashion market seperti Trademark, Lookats, dan lain-lain pada masa awal pemasaran produk.

Untuk mengukur apakah usaha ini pantas atau tidak untuk dijalankan, maka diperlukan perhitungan kelayakan investasi. Menurut perhitungan payback period, usaha ini layak dijalankan karena tingkat pengembaliannya adalah 1.2 tahun, dan nilai dari profitability index lebih besar dari satu sehingga bisnis ini layak untuk dijalankan. Selain itu, usaha ini layak untuk dijalankan sebab nilai total present value lebih besar dari nol (Rp 320.459.889).


(12)

R I N G K A S A N E K S E K U T I F| 4 Nama yang akan disandang oleh produk ini adalah NAD Stuff. Filosofi dari nama itu sendiri simple. Nama itu diambil dari 3 huruf nama depan owner, sedangkan “Stuff” maksudnya adalah barang-barang. Tidak hanya barang-barang, tetapi maksudnya juga merupakan segala sesuatu yang bersangkutan dengan owner (seperti dipakai nya ornamen-ornamen dari gitar). Jadi, maksud dari NAD Stuff adalah “barang-barang saya”, segala sesuatu yang bersangkutan dengan owner.

Berikut adalah logo dari NAD Stuff :

Gambar 1.1 Logo NAD Stuff Sumber : Data Internal NAD Stuff (2015)

Logo ini dibuat simpel, mudah diingat, mudah untuk digambar, agar mudah juga memasuki otak dan pikiran orang yang melihat logo nya.

Bentuk kepemilikan dari bisnis ini murni milik owner sendiri karena modal awal usaha nya menggunakan uang pribadi, sehingga membuat NAD Stuff adalah Perusahaan Perseorangan. NAD Stuff belum mempunyai SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), dan SITU (Surat Izin Tempat Usaha), karena NAD Stuff masih dikelola secara sederhana, dan workshop yang


(13)

R I N G K A S A N E K S E K U T I F| 5 didirikan oleh NAD Stuff pada Jl. Batununggal Mulia XII / 46, Bandung, belum selalu beroperasi secara terus menerus.

Visi dan misi dari NAD Stuff :

o Visi :“Menjadi brand penghasil tas yang terkenal karena keunikannya di Indonesia maupun di luar negeri nomor satu pada tahun 2019.”

o Misi :

 Menghasilkan tas dengan kualitas yang baik, dari bahan terbaik, serta penyampaian yang unik kepada kosumen.

Menghadirkan corporate value yang menonjol diantara competitor nya. Memberi kesan prestigiousness kepada konsumen.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip & Keller. (2008). Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga

Mondy, R. Wayne. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh. Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Instability of Fashion Industry in Indonesia. (2011). Diakses pada 7 September, 2015. dari http://www.ukessays.com/essays/marketing/instability-of-fashion-industry-in-indonesia-marketing-essay.php

Harahap, C. (2015). Moving into 2025: Indonesia as a Global Fashion Hub. Diakses pada 7 September, 2015. dari http://fresherglobe.com/2015/02/moving-2025-7-reasons-analyzing-indonesia-next-global-fashion-hub/

Hanan, H. (2013). Perkembangan Tas di Indonesia. Diakses pada 7 September, 2015. dari

http://www.kompasiana.com/hanifahanan/perkembangan-tas-di-indonesia_552a4ea96ea834ef0b552d0c

Muslikhah, R. Isti. 2014. Pengembangan Industri Fesyen Sebagai Industri Kreatif Unggulan Untuk Mendorong Pembangunan Ekonomi Indonesia. Disertasi, Surakarta: Magister Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Adipura. (2014). Industri Tas Bandung. Diakses pada 7 September, 2015. dari http://konveksi-tas.com/produsen/industri-tas-bandung/

Lee, H. (2013). Pabrik Tas di Indonesia. Diakses pada 7 September, 2015. dari

http://www.kompasiana.com/hengky-lee/pabrik-tas-di-indonesia_55202ff8813311f0379df7ab

Lestari, P. (2012). Segmentasi Pasar. Diakses pada 22 September, 2015. dari http://ujhiee03.blogspot.com/2012/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html Fajar, M., Mandiri, N. Tegar., Satriana, R. Derry., Sriwijaya, R., Wulandari. (2011). Segmenting, Targetting and Positioning. Diakses pada 22 September, 2015. dari http://stpgroup.blogspot.com/p/test.html

Pramono, A. Yuda. (2012). Pengertian Segmentasi,Targeting,Positioning (STP) dan Diferensiasi. Diakses pada 22 September, 2015. dari

http://ilmumarketingdesain.blogspot.com/2012/09/pengertian-segmentasitargetingpositioni.html


(15)

Permana, G. Adi. (2010). Bersyukur Karena Melihat Orang Lain Susah. Diakses pada 13 Oktober, 2015. dari https://ginanjaradp.wordpress.com/tag/golongan-ekonomi-masyarakat/

Deka. (2013). Penetapan Harga : Tujuan, Strategi, dan Berbagai Macam Pendekatannya. Diakses pada 4 Januari, 2016. dari

https://ekonomiana.wordpress.com/2013/06/19/penetapan-harga-tujuan-strategi-dan-berbagai-macam-pendekatannya/

Salam, M.D. Darus. (2011). Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan. Diakses pada 4 Januari, 2016. dari http://mochamad-darda.blogspot.co.id/2011/08/penetapan-harga-berdasarkan-persaingan.html

Rina, S. (2015). Survey Perilaku Penjual di Instagram. Diakses pada 13 Oktober, 2015. dari http://blog.jakpat.net/survey-perilaku-penjual-di-instagram/

Dwitama, R. (2012). Pengertian Struktur Organisasi. Diakses pada 15 November, 2015. dari http://rynaldi-dwitama.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-struktur-organisasi.html

Lubis, F. Aziz. (2014). Pengertian Job Description Lengkap Beserta Ulasan. Diakses pada 7 Desember, 2015. dari http://pangeranarti.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-job-description-lengkap.html

Ayu, I. (2015). Rekrutmen Karyawan : Definisi, Tujuan,Proses, dan Kendala Rekrutmen. Diakses pada 7 Desember, 2015. dari

https://irrineayu.wordpress.com/2015/03/22/rekrutmen-karyawan-definisi-tujuan-proses-dan-kendala-rekrutmen/

Dudeja, A. (2014). Pengertian Rekrutmen dan Seleksi. Diakses pada 7 Desember, 2015. dari http://stiebanten.blogspot.co.id/2011/05/pengertian-rekrutmen-dan-seleksi.html

Agus, M. Dwi. (2013). Pengertian Jam Kerja dan Lembur. Diakses pada 7 Desember, 2015. dari http://mitrawan11.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-jam-kerja-jam-lembur.html

Pengertian, Jenis, dan Tujuan Kompensasi. (2012). Diakses pada 7 Desember, 2015. dari

http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-jenis-dan-tujuan-kompensasi.html

Bikin Standard Operating Procedure. (2013). Diakses pada 7 Desember, 2015. dari


(1)

yang sangat digemari adalah handbag, rucksack bag, sling bag, dan briefcase. Jenis-jenis tas ini dipakai sesuai kebutuhannya, misalnya, handbag biasa dipakai oleh kaum wanita pada masa sekarang, padahal sejarah handbag itu adalah kopor yang sering dibawa oleh kaum pria ketika berangkat kerja. Rucksack bag dan sling bag lebih sering dipakai oleh anak sekolah, mahasiswa, pekerja kantoran, maupun untuk casual look saja ketika jalan-jalan.Sedangkan briefcase biasa dipakai oleh pekerja kantoran yang membawa dokumen.

Di seluruh belahan dunia pun jenis-jenis tas tersebut sangat dibutuhkan dan sangat digemari, tetapi tentunya berbeda tempat pasti akan berbeda selera juga. Contohnya, pada zaman dahulu, orang-orang Mesir hampir rata-rata menggunakan waist bag, orang-orang Inggris hampir rata-rata menggunakan satchel bag, dan wilayah-wilayah lainnya pun menggunakan jenis-jenis tas yang sesuai dengan seleranya dan kebutuhannya.

Awal dari masa perkembangan tas adalah ketika masa prasejarah. Orang-orang pada masa itu membuat tas dengan bahan dasar kayu dan kulit. Ketika mereka membawa barang-barang yang halus seperti rempah-rempah dan lain-lain mereka akan membawa tas dengan bahan kulit nya, tetapi ketika mereka membawa barang-barang yang keras dan berat seperti gelondongan kayu dan lain-lain mereka akan membawa tas dengan bahan kayu nya.

Berbekal filosofi diatas, konsep bisnis ini adalah tentang tas yang kembali pada masa prasejarah. Dengan memadukan bahan dasar tas pada masa prasejarah tersebut yakni kayu dan kulit, namun akan dikemas dengan design yang modern. Selain alasan diatas, alasan lainnya tentang konsep bisnis ini adalah sebuah bentuk kecintaan owner kepada alat musik yang paling dicintainya, yaitu gitar. Bahan dasar gitar pun dari kayu, dan bukan hanya itu, ornamen-ornamen lain yang ada pada gitar pun akan dikombinasikan pada tas ini.


(2)

R I N G K A S A N E K S E K U T I F| 3

Persaingan dalam bisnis tas memang sengit, karena tidak hanya satu atau dua saja produsen tas yang ada di skala Indonesia, di skala Bandung saja sudah sangat banyak sekali. Tetapi dalam bisnis ini, terlihat peluang bisnis nya, mengingat bahan dasar pembuatan tas ini adalah kayu dan kulit yang tidak terlalu banyak lagi digunakan orang dalam bentuk tas.

Produk dari konsep bisnis ini tentu saja tas dengan bahan dasar kayu dan kulit dengan ornamen-ornamen yang terdapat pada alat musik gitar. Target dari bisnis ini adalah semua kalangan, tua muda bisa memakainya, untuk anak sekolah, mahasiswa, pekerja kantoran, tetapi dengan golongan ekonomi menengah keatas.

Strategi pemasaran yang akan dipakai pada bisnis ini adalah dengan endorsement system. Endorsement adalah bagian dari strategi pemasaran produk yang mulai dilirik oleh para pelaku bisnis. Sebab dengan endorsement, produk dapat dikenal dengan mudah oleh masyarakat melalui informasi yang disampaikan oleh endorser (orang yang melakukan kegiata endorsement). Begitu pula dengan tujuan perusahaan untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya dapat diperoleh dengan mudah melalui kegiatan endorsement (Syam, 2015). Bergerilya lewat social media, dengan menyediakan video teaser, foto produk, dan juga turut berpartisipasi pada acara fashion market seperti Trademark, Lookats, dan lain-lain pada masa awal pemasaran produk.

Untuk mengukur apakah usaha ini pantas atau tidak untuk dijalankan, maka diperlukan perhitungan kelayakan investasi. Menurut perhitungan payback period, usaha ini layak dijalankan karena tingkat pengembaliannya adalah 1.2 tahun, dan nilai dari profitability index lebih besar dari satu sehingga bisnis ini layak untuk dijalankan. Selain itu, usaha ini layak untuk dijalankan sebab nilai total present value lebih besar dari nol (Rp 320.459.889).


(3)

Nama yang akan disandang oleh produk ini adalah NAD Stuff. Filosofi dari nama itu sendiri simple. Nama itu diambil dari 3 huruf nama depan owner, sedangkan “Stuff” maksudnya adalah barang-barang. Tidak hanya barang-barang, tetapi maksudnya juga merupakan segala sesuatu yang bersangkutan dengan owner (seperti dipakai nya ornamen-ornamen dari gitar). Jadi, maksud dari NAD Stuff adalah “barang-barang saya”, segala sesuatu yang bersangkutan dengan owner.

Berikut adalah logo dari NAD Stuff :

Gambar 1.1 Logo NAD Stuff Sumber : Data Internal NAD Stuff (2015)

Logo ini dibuat simpel, mudah diingat, mudah untuk digambar, agar mudah juga memasuki otak dan pikiran orang yang melihat logo nya.

Bentuk kepemilikan dari bisnis ini murni milik owner sendiri karena modal awal usaha nya menggunakan uang pribadi, sehingga membuat NAD Stuff adalah Perusahaan Perseorangan. NAD Stuff belum mempunyai SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), dan SITU (Surat Izin Tempat Usaha), karena NAD Stuff masih dikelola secara sederhana, dan workshop yang


(4)

R I N G K A S A N E K S E K U T I F| 5

didirikan oleh NAD Stuff pada Jl. Batununggal Mulia XII / 46, Bandung, belum selalu beroperasi secara terus menerus.

Visi dan misi dari NAD Stuff :

o Visi :“Menjadi brand penghasil tas yang terkenal karena keunikannya di Indonesia maupun di luar negeri nomor satu pada tahun 2019.”

o Misi :

 Menghasilkan tas dengan kualitas yang baik, dari bahan terbaik, serta penyampaian yang unik kepada kosumen.

Menghadirkan corporate value yang menonjol diantara competitor nya. Memberi kesan prestigiousness kepada konsumen.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip & Keller. (2008). Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga

Mondy, R. Wayne. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh. Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Instability of Fashion Industry in Indonesia. (2011). Diakses pada 7 September, 2015. dari http://www.ukessays.com/essays/marketing/instability-of-fashion-industry-in-indonesia-marketing-essay.php

Harahap, C. (2015). Moving into 2025: Indonesia as a Global Fashion Hub. Diakses pada 7 September, 2015. dari http://fresherglobe.com/2015/02/moving-2025-7-reasons-analyzing-indonesia-next-global-fashion-hub/

Hanan, H. (2013). Perkembangan Tas di Indonesia. Diakses pada 7 September, 2015. dari

http://www.kompasiana.com/hanifahanan/perkembangan-tas-di-indonesia_552a4ea96ea834ef0b552d0c

Muslikhah, R. Isti. 2014. Pengembangan Industri Fesyen Sebagai Industri Kreatif Unggulan Untuk Mendorong Pembangunan Ekonomi Indonesia. Disertasi, Surakarta: Magister Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Adipura. (2014). Industri Tas Bandung. Diakses pada 7 September, 2015. dari http://konveksi-tas.com/produsen/industri-tas-bandung/

Lee, H. (2013). Pabrik Tas di Indonesia. Diakses pada 7 September, 2015. dari

http://www.kompasiana.com/hengky-lee/pabrik-tas-di-indonesia_55202ff8813311f0379df7ab

Lestari, P. (2012). Segmentasi Pasar. Diakses pada 22 September, 2015. dari http://ujhiee03.blogspot.com/2012/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html Fajar, M., Mandiri, N. Tegar., Satriana, R. Derry., Sriwijaya, R., Wulandari. (2011). Segmenting, Targetting and Positioning. Diakses pada 22 September, 2015. dari http://stpgroup.blogspot.com/p/test.html

Pramono, A. Yuda. (2012). Pengertian Segmentasi,Targeting,Positioning (STP) dan Diferensiasi. Diakses pada 22 September, 2015. dari


(6)

http://ilmumarketingdesain.blogspot.com/2012/09/pengertian-Permana, G. Adi. (2010). Bersyukur Karena Melihat Orang Lain Susah. Diakses pada 13 Oktober, 2015. dari https://ginanjaradp.wordpress.com/tag/golongan-ekonomi-masyarakat/

Deka. (2013). Penetapan Harga : Tujuan, Strategi, dan Berbagai Macam Pendekatannya. Diakses pada 4 Januari, 2016. dari

https://ekonomiana.wordpress.com/2013/06/19/penetapan-harga-tujuan-strategi-dan-berbagai-macam-pendekatannya/

Salam, M.D. Darus. (2011). Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan. Diakses pada 4 Januari, 2016. dari http://mochamad-darda.blogspot.co.id/2011/08/penetapan-harga-berdasarkan-persaingan.html

Rina, S. (2015). Survey Perilaku Penjual di Instagram. Diakses pada 13 Oktober, 2015. dari http://blog.jakpat.net/survey-perilaku-penjual-di-instagram/

Dwitama, R. (2012). Pengertian Struktur Organisasi. Diakses pada 15 November, 2015. dari http://rynaldi-dwitama.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-struktur-organisasi.html

Lubis, F. Aziz. (2014). Pengertian Job Description Lengkap Beserta Ulasan. Diakses pada 7 Desember, 2015. dari http://pangeranarti.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-job-description-lengkap.html

Ayu, I. (2015). Rekrutmen Karyawan : Definisi, Tujuan,Proses, dan Kendala Rekrutmen. Diakses pada 7 Desember, 2015. dari

https://irrineayu.wordpress.com/2015/03/22/rekrutmen-karyawan-definisi-tujuan-proses-dan-kendala-rekrutmen/

Dudeja, A. (2014). Pengertian Rekrutmen dan Seleksi. Diakses pada 7 Desember, 2015. dari http://stiebanten.blogspot.co.id/2011/05/pengertian-rekrutmen-dan-seleksi.html

Agus, M. Dwi. (2013). Pengertian Jam Kerja dan Lembur. Diakses pada 7 Desember, 2015. dari http://mitrawan11.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-jam-kerja-jam-lembur.html

Pengertian, Jenis, dan Tujuan Kompensasi. (2012). Diakses pada 7 Desember, 2015. dari

http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-jenis-dan-tujuan-kompensasi.html

Bikin Standard Operating Procedure. (2013). Diakses pada 7 Desember, 2015. dari