Studi Awal Eksplorasi: Faktor Pembentuk Nation Branding Indonesia.

(1)

x ABSTRACT

Nation branding is now become a concern to countries as a competitive advantage. Many countries around the world began to embrace their nation branding to differentiate their country internationally and to strengthen their economy. In this study, researchers continuing the exploratory study conducted previously by Mardyah & Magdalena (2013) entitled "Study of early exploration: Forming Nation Branding Indonesia as the Unite of Entrepreneur

Image”. Furthermore, this study aims to explore and find out the forming

factors of Indonesian nation branding. This study used exploratory factor analysis data method. The results of this study is finding sixteen forming factors of Nation Branding Indonesia, the sixteen factors are originality, integrity, vision, infrastructure, transformation, pleasant, value, promotion, attractive, heritage, innovation, pride, commitment, authenticity, brand and competitive. Furthermore, researchers summarize them into the proposed model of Nation Branding by perception of citizen who live in Bandung which is called Forming Factors of Indonesian Nation Branding by dimensions of Authenticity, Competitiveness, Transform ation and Vision.

Keywords: Nation Branding, Brand Identity, Form Factors of Nation Branding Indonesia


(2)

xi

ABSTRAK

Nation branding menjadi perhatian negara-negara sebagai keunggulan bersaing. Semakin banyak negara di seluruh dunia mulai merangkul nation branding

untuk membedakan dirinya dalam panggung dunia internasional dan untuk menguatkan perekonomian.. Dalam penelitian ini, peneliti melanjutkan penelitian eksploratori yang dilakukan sebelumnya oleh Mardyah & Magdalena (2013) yang berjudul “Studi Awal Eksplorasi Pembentukan Nation Branding

Indonesia Sebagai Langkah Awal Pemersatu Citra Wirausaha Indonesia”. Selanjutnya, penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mengetahui faktor pembentuk nation branding Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis data exploratory factor analysis. Hasil dari penelitian ini adalah menemukan enam belas faktor pembentuk Nation Branding Indonesia yaitu:

originality, integrity, vision, infrastructure, transformation, pleasant, value, promotion, attractive, heritage, innovation, pride, commitment, authenticity, brand dan competitive. Selanjutnya, peneliti meringkas menjadi usulan model

Nation Branding Indonesia persepsi warga negara yang menetap di kota Bandung yang disebut Forming Factors of Nation Branding Indonesia dengan dimensi Authenticity, Competitiveness, Transformation, dan Vision.

Kata kunci: Nation Branding, Brand Identity, Faktor Pembentuk Nation Branding Indonesia


(3)

xii

DAFTAR ISI

Halaman Lembar Pengesahan

Pernyataan Keorisinalitas Laporan Penelitian Penyataan Publikasi Laporan Penelitian Kata Pengantar

ABSTRACT... .i

ABSTRAK ... ..ii

Daftar Isi ... . Daftar Tabel ... ... Daftar Gambar ... ... Daftar Lampiran ... ... Bab I Pendahuluan ... .1

1.1 Latar Belakang ... .1

1.2 Identifikasi Masalah ... .8

1.3 Tujuan Penelitian ... .9

1.4 Kegunaan Penelitian ... .9

Bab II Kajian pustaka, Rerangka teoritis, Rerangka pemikiran, dan Penelitian terdahulu .... 13

2.1 Kajian Pustaka ... 13

2.1.1 Pengertian Brand ... 13

2.1.2 Branding ... 17

2.1.3 Nation Branding ... 20

2.1.4 Brand Identity ... 24


(4)

xiii

2.1.6 Anholt’s theory of competitive identity ... 27

2.2 Penelitian Terdahulu ... 29

2.3 Rerangka Teoritis ... 33

2.4 Rerangka Pemikiran ... 34

Bab III Metode Penelitian ... 35

3.1 Jenis Penelitian ... 35

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 38

3.3 Instrumen Penelitian ... 41

3.4 Metode pengumpulan data ... 44

3.5 Metode Analisis data ... 47

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 50

4.1 Analisa Hasil Pengumpulan Data ... 50

4.1.1 Penyebaran Kuesioner ... 50

4.1.2 Profil Responden... 51

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kebangsaan ... 52

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan waktu atau lama tinggal di Indonesia ... 53

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kota Tinggal di Indonesia ... 53

4.2 Hasil Penelitian ... 54

4.2.1 Asumsi Analisis Faktor ... 54

4.2.2 Hasil Penelitian Menggunakan Uji Exploratory Factor Analysis ... 55

4.3 Pembahasan ... 63

4.3.1 Originality ... 63


(5)

xiv

4.3.3 Vision ... 88

4.3.4 Infrastructure ... 90

4.3.5 Transformation ... 94

4.3.6 Pleasant ... 101

4.3.7 Value ... 104

4.3.8 Promotion ... 109

4.3.9 Attractive ... 110

4.3.10 Heritage ... 113

4.3.11 Innovation ... 117

4.3.12 Pride ... 123

4.3.13 Commitment ... 128

4.3.14 Authenticity ... 129

4.3.15 Brand ... 138

4.3.16 Competitiveness ... 140

4.4 Usulan DOV ... 141

4.5 Usulan Model Penelitian Nation Branding Indonesia ... 152

Bab V Simpulan, Keterbatasan Penelitian dan Saran ... 153

5.1 Simpulan ... 153

5.2 Implikasi Manajerial ... 154

5.3 Keterbatasan Penelitian... 154

5.4 Saran ... 155

Daftar Pustaka ... 156 Lampiran


(6)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan antara corporate dan product brand ... 19

Tabel 4.1 Perincian Penyebaran Kuesioner Penelitian ... 51

Tabel 4.2 Kebangsaan responden ... 52

Tabel 4.3 Lama tinggal responden ... 53

Tabel 4.4 Kota tinggal responden ... 53

Tabel 4.5 Tabel KMO and Bartlett’s Test ... 55

Tabel 4.6 Pengelompokan variabel faktor pembentuk nation branding Indonesia ... 56


(7)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Evolusi Cakupan Branding ... 18

Gambar 2.2 Nation Brand Hexagon ... 28

Gambar 2.3 Rerangka Teoritis ... 33

Gambar 2.4 Rerangka Pemikiran ... 34

Gambar 3.1 Factor Analysis Decision Diagram ... 48

Gambar 4.1 Gunung Bromo Di Probolinggo Jawa Timur ... 64

Gambar 4.2 Wisatawan Menunggangi Kuda Saat Liburan Di Gunung Bromo ... 65

Gambar 4.3 Hutan Lindung Di Kalimantan ... 66

Gambar 4.4 Wisatawan Menjelajahi Hutan Kalimantan ... 66

Gambar 4.5 Orang Utan Di Hutan Kalimantan ... 67

Gambar 4.6 Wisata Alam Di Kalimantan ... 67

Gambar 4.7 Hutan Di Kalimantan ... 68

Gambar 4.8 Keindahan Alam Danau Toba Di Sumatera ... 69

Gambar 4.9 Pemandangan Danau Toba, Indonesia ... 69

Gambar 4.10 Pendapat Wisatawan Mancanegara Ketika Berlibur Di Pulau Komodo ... 70

Gambar 4.11 Komodo Di Pulau Komodo Yang Eksotis ... 70

Gambar 4.12 Pulau Komodo Di Indonesia ... 71

Gambar 4.13 Pesona Laut Di Raja Ampat ... 72

Gambar 4.14 Kuliner Indonesia Masuk Daftar 50 Besar Makanan Terlezat Di Dunia ... 73


(8)

xvii

Gambar 4.16 Peta Persebaran Kebun Kopi Luwak Di Indonesia ... 75

Gambar 4.17 Patung Budha Di Candi Borobudur ... 76

Gambar 4.18 Candi Borobudur ... 77

Gambar 4.19 Wisatawan Saat Berada Di Candi Borobudur ... 77

Gambar 4.20 Bhiksu Sedang Berdoa Di Candi Borobudur ... 78

Gambar 4.21 Pendapat Dari Wisatawan Mancanegara Tentang Candi Borobudur ... 78

Gambar 4.22 Tari Kecak Yang Berasal Dari Bali ... 79

Gambar 4.23 Karapan Sari Dari Madura ... 80

Gambar 4.24 Lamborghini Madura, Yang Terinspirasi Dari Budaya Karapan Sapi Di Madura ... 81

Gambar 4.25 Pementasan Wayang ... 82

Gambar 4.26 Wayang Asli Buatan Indonesia ... 83

Gambar 4.27 Patung Wayang Buatan Indonesia Yang Berada Di Sebuah Museum Di Luar Negeri ... 83

Gambar 4.28 Seniman Menghias Perak Jogja ... 84

Gambar 4.29 Hiasan Yang Merupakan Perak Jogja ... 84

Gambar 4.30 Wisatawan Yang Berbelanja Produk Kerajinan Asli Buatan Indonesia ... 85

Gambar 4.31 Pendapat Wisatawan Mancanegara Yang Mengunjungi Indonesia ... 86

Gambar 4.32 Peraturan Tempat Wisata Yang Bertujuan Untuk Ketertiban Umum ... 87

Gambar 4.33 Tata Tertib Yang Perlu Ditaati Demi Kenyamanan Bersama ... 87

Gambar 4.34 Perkembangan Peringkat Perekonomian Indonesia Dalam Urutan Dunia ... 89

Gambar 4.35 Data Pertumbuhan Perekonomian Indonesia 2005-2011 ... 89

Gambar 4.36 Data Perbandingan Kualitas Infrastruktur Di Asia ... 91


(9)

xviii

Gambar 4.38 Data Infrastruktur Yang Dimiliki Indonesia ... 92

Gambar 4.39 Kerjasama Infrastruktur Indonesia – Amerika Serikat ... 93

Gambar 4.40 Sebuah Taman Kota Di Indonesia Yang Dipelihara Dengan Baik Oleh Daerah Setempat ... 95

Gambar 4.41 Taman Kota Yang Dikunjungi Oleh Masyarakat Umum ... 96

Gambar 4.42 Taman Kota Di Pinggiran Kali Ciliwung Jakarta, Indonesia ... 96

Gambar 4.43 Taman Kota Di Jakarta ... 97

Gambar 4.44 Taman Kota Situlembang ... 98

Gambar 4.45 Karya Tex Saverio Pada Paris Fashion Week 2013 ... 100

Gambar 4.46 Karya Tex Saverio Untuk Penyanyi Top Dunia Lady Gaga ... 100

Gambar 4.47 Pendapat Wisatawan Mancanegara Yang Senang Berkunjung Ke Indonesia ... 101

Gambar 4.48 Masyarakat Indonesia Yang Menggambarkan Keramahan ... 102

Gambar 4.49 Keadaan Cuaca Di Indonesia ... 103

Gambar 4.50 Keadaan Iklim Indonesia Di Kuta Bali ... 103

Gambar 4.51 Peta Daerah Penghasil Tambang Di Indonesia ... 106

Gambar 4.52 Kekayaan Alam Batu Bara Di Indonesia ... 107

Gambar 4.53 Pertambangan Oleh Pt Freeport ... 108

Gambar 4.54 Promosi Tiket Pesawat Murah Tujuan Indonesia ... 112

Gambar 4.55 Promosi Penerbangan Murah Ke Indonesia Dengan Kuwait Airways ... 112

Gambar 4.56 Desain Batik Yang Bercitra Khas Amerika Serikat ... 114

Gambar 4.57 Orang Asing Mempelajari Budaya Indonesia Di Bern, Swiss ... 115

Gambar 4.58 Kebudayaan Indonesia Yang Berasal Dari Bali Ditampilkan Di Luar Negeri... 115


(10)

xix

Gambar 4.59 Wisatawan Mancanegara Mempelajari Budaya Indonesia Di Bali ... 116

Gambar 4.60 Website Damn I Love Indonesia ... 118

Gambar 4.61 Website Peter Says Denim ... 119

Gambar 4.62 Desainer Indonesia Ardistia New York ... 121

Gambar 4.63 Artikel Penjelasan Inovasi Oleh Brand Ardistia New York ... 122

Gambar 4.64 Lompat Batu Dari Nias ... 124

Gambar 4.65 Kebudayaan Bela Diri Pencak Silat ... 125

Gambar 4.66 Kebudayaan Bela Diri Pencak Silat ... 125

Gambar 4.67 Aktor Iko Uwais Memeragakan Jurus Pencak Silat Yang Dikuasai ... 126

Gambar 4.68 Aktor Iko Uwais Dalam Sebuah Majalah ... 127

Gambar 4.69 Desain Lambroghini Madura ... 128

Gambar 4.70 Pura Di Bali ... 130

Gambar 4.71 Warga Bali Sedang Berdoa ... 131

Gambar 4.72 Patung Di Bali ... 131

Gambar 4.73 Pantai Di Bali ... 132

Gambar 4.74 Penari Di Bali ... 132

Gambar 4.75 Menampilkan Pertunjukan Budaya Bali ... 133

Gambar 4.76 Upacara Ngaben Di Bali ... 133

Gambar 4.77 Ornamen Khas Bali ... 134

Gambar 4.78 Warga Bali Berdoa Di Pantai ... 134

Gambar 4.79 Ornamen Khas Bali ... 135

Gambar 4.80 Masyarakat Bali ... 135

Gambar 4.81 Authenticity Bali ... 136


(11)

xx

Gambar 4.83 Presdir Garuda Indonesia menerima penghargaan dari Skytrax ... 139 Gambar 4.84 Penghargaan Garuda Indonesia sebagai world airline ... 140 Gambar 4.85 Usulan Model Nation Branding Indonesia ... 152

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Hasil Wawancara Lampiran 2 Kuesioner Indonesia Lampiran 3 Kuesioner Inggris

Lampiran 4 Jumlah Penyebaran Kuesioner Lampiran 5 Kebangsaan Responden Lampiran 6 Lama Tinggal

Lampiran 7 Kota Tinggal


(12)

BAB I - PENDAHULUAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Nation branding adalah strategi mempresentasikan sebuah negara dengan sasaran menciptakan nilai-nilai reputasi lewat turisme, keadaan sosial ekonomi, kemasyarakatan dan investasi. Dalam perencanaan nation branding terkait faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah negara diperlukan studi dan riset-riset untuk menemukan identitas negara tersebut sebagai dasar perencanaan

nation branding. Gudjonson (2005) menyatakan nation branding tercipta ketika pemerintah atau sebuah private company menggunakan kekuatan untuk membujuk siapapun yang memiliki kemampuan untuk merubah image negara.

Dinnie (2008:13) dalam Hansen (2010) menyatakan nation branding

merupakan hal yang menarik untuk dibahas karena hanya terdapat sedikit teori mengenai nation branding, tetapi lebih banyak dilakukan dalam bentuk praktik. Hal ini juga didukung oleh Fan (2006) yang berpendapat nation branding lebih berfokus pada mengaplikasikan teknik branding dan marketing communication untuk mengangkat citra atau image negara.

Szondy (2007) menjelaskan “Alive with possibility” adalah positioning

platform untuk membentuk citra dari negara Afrika Selatan, “The authentic

still exist” dari Bolivia, “The best small country in the world” dari Skotlandia,

Amazing Thailand” dari Thailand dan “Truly Asia” dari Malaysia


(13)

BAB I - PENDAHULUAN

2

diantara negara-negara lainnya. Dengan brand yang dibangun berdasarkan indentitas negara, pesan-pesan mengenai keadaan sebuah negara akan tersampaikan dengan tepat dan ideal. Dengan demikian, positioning negara merupakan hal yang perlu dicermati sebagai strategi pemasaran negara.

Positioning merupakan kekuatan yang dapat menciptakan sebuah citra atau gambaran mengenai suatu hal dalam benak seseorang. Menurut Kotler & Keller (2009), positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan tempat khusus dalam pikiran pasar sasaran. Melalui positioning sebuah brand dapat menjelaskan nilai yang ingin ditawarkan pada konsumennya, seperti dikemukakan oleh Kotler & Keller (2009) yang menyatakan bahwa positioning didefinisikan dan dikounikasikannya kemiripan dan perbedaan antara merek.

Setiap brand dapat memiliki positioning sesuai kebutuhan untuk menciptakan image yang diinginkan brand tersebut. Alasannya, Kotler & Keller (2009) menjelaskan positioning bertujuan untuk menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat potensial bagi brand

tersebut.

Menurut Mardyah & Magdalena (2013) bukan hanya barang dan jasa yang perlu memiliki citra, namun negara juga perlu menciptakan citra karena negara juga merupakan suatu brand yang perlu ditawarkan sehingga memberikan keuntungan jangka panjang.

Negara berasal dari bahasa latin yaitu status atau statum yang berarti keadaan yang tegak dan tepat atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap (Murti,2012). Negara merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu


(14)

BAB I - PENDAHULUAN

3

sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut dan berdiri secara independen. Menurut Soltau dalam Murti (2012) negara didefinisikan sebagai alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.

Syarat utama sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat, sedangkan syarat sekunder perlu mendapat pengakuan dari negara lain (Wikipedia, 2013). Bila kedua syarat tersebut terpenuhi, maka terciptalah negara. Suatu negara perlu mendapatkan pengakuan dari negara lain. Dalam panggung dunia internasional, negara perlu memiliki karakteristik dan citra yang khas atau unik yang dapat membedakan negara tersebut dengan negara lain.

Fan (2006) dalam Mardyah & Magdalena (2013) menjelaskan setiap negara memiliki nama unik dan image berbeda dari negara lainnya, maka negara tersebut memiliki brand tersendiri dibenak warga negara, baik dalam negeri maupun di luar negeri. Layaknya sebuah produk, jasa ataupun

corporate, sebuah negara juga memerlukan pencitraan. Hal ini didukung oleh Priyono (2011) dalam Mardyah & Magdalena (2013) yang mengungkapkan bahwa melalui citra atau reputasi negara dapat mempengaruhi setiap hubungan suatu negara dengan dunia luar. Citra sebuah negara juga dapat mempengaruhi bagaimana warga negara diperlakukan ketika pergi ke luar negeri untuk belajar, bekerja, atau melakukan bisnis. Di pasar global, citra negara digambarkan dari karakter masyarakat dan produk yang dihasilkan.

Menurut Risen (2005), masyarakat dunia telah melihat perkembangan yaitu pemerintah berupaya untuk mengatur citra negara. Salah satu upaya yang


(15)

BAB I - PENDAHULUAN

4

dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan citra atau reputasi negara adalah melalui branding. Branding adalah sebuah proses memperkenalkan

brand sampai bagaimana lingkungan memberikan penilaian pada brand

tersebut (Fan, 2006).

Saat ini, branding bukan hanya bisa dilakukan untuk produk atau jasa perusahaan, tetapi branding juga dapat dilakukan untuk suatu negara. Hal ini didukung oleh Dinnie (2008) yang menjelaskan ruang lingkup branding

meningkat secara bertahap dari kegunaan asal mulanya untuk produk dan jasa, kemudian berevolusi menjadi branding untuk perusahaan dan organisasi, dan akhirnya branding dapat digunakan untuk negara yang lebih dikenal dengan istilah nation branding.

Papadopoulos & Heslop (2002) menyatakan Nation branding

mempelajari efek dari citra negara pada produk yang dibeli dan sudah berlangsung beberapa dekade. Nation branding menjadi perhatian karena negara-negara mulai menggarap sumber daya yang dimiliki dalam mengembangkan nation-brand. Semakin banyak negara di seluruh dunia mulai merangkul nation branding untuk membedakan dirinya dalam panggung dunia internasional dan untuk menguatkan perekonomian negara (Dinnie, 2008).

Saat ini, negara-negara di dunia berfokus untuk mengangkat citra negara melalui apapun yang dapat membedakan dirinya di panggung dunia internasional, seperti yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan yang memberikan dukungan positif bagi dunia entertainment untuk mengangkat citra Korea Selatan di dunia internasional, hal serupa juga dilakukan oleh Malaysia yang menggunakan tagline Malaysia Truly Asia” untuk mengangkat


(16)

BAB I - PENDAHULUAN

5

citra Malaysia di dunia internasional dan untuk membedakannya dengan negara lain yang berada di kawasan Asia, Thailand juga tidak mau kalah

dengan slogan pariwisata yaitu “Amazing Thailand”. Semua hal yang

dilakukan oleh negara-negara tersebut adalah demi terpenuhinya tujuan nation branding yang ingin dicapai oleh negara.

Menurut Dinnie (2008) dalam Mardyah & Magdalena (2013), tujuan dilakukan nation branding adalah merangsang pertumbuhan ekspor, meningkatkan pemasukan melalui pariwisata, menarik investor asing, meningkatkan pengaruh politik internasional, dan mengelola stereotip negatif. Keller (2008:25) menyatakan bahwa kota, negara bagian, wilayah maupun negara saat ini aktif melakukan promosi melalui iklan, direct mail ataupun melalui alat komunikasi lainnya, kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan

awareness dan image yang menyenangkan dari sebuah lokasi sehingga dapat mengundang orang untuk berkunjung. Berbagai tujuan ini berperan untuk membangun identitas merek dan citra merek negara.

Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk melanjutkan penelitian eksploratori yang pernah dilakukan sebelumnya oleh Mardyah & Magdalena (2013) yang membahas mengenai nation branding Indonesia. Peneliti tertarik untuk melanjutkan penelitian eksploratori mengenai nation branding yang pernah dilakukan, karena adanya keterbatasan-keterbatasan yang perlu diuji lebih lanjut.

Peneliti terdahulu menggunakan metodologi penelitian eksploratori kualitatif, dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan individual depth interview atau wawancara pribadi yang mendalam terhadap sampel untuk


(17)

BAB I - PENDAHULUAN

6

mengumpulkan data. Setelah itu data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode analisis data kualitatif gabungan antara illustrative method dan analytic comparison dengan method of agreement.

Menurut Neuman (2000), illustrative method adalah peneliti mengaplikasikan teori ke dalam situasi sosial yang nyata atau mengorganisasikan data berdasarkan teori sebelumnya. Analytic comparison

adalah peneliti mengembangkan ide dengan cara membuat perbandingan dari hasil data kualitatif. Method of agreement adalah peneliti berfokus pada kesamaan dalam setiap kasus dan akan mengeliminasi faktor-faktor yang tidak sama dalam setiap kasus.

Dalam hal ini, penelitian kualitatif memiliki beberapa kelemahan yang perlu diuji lebih lanjut, karena menurut Cooper & Schindler (2011:143), riset eskploratori terkait dengan bias klasik riset kualitatif yaitu: subjektivitas, ketidakterwakilkan dan desain yang sistematis. Adapun kelemahan riset kualitatif lain diungkapkan oleh Denzim & Lincoln (2009:5) karya para peneliti kualitatif dianggap tidak ilmiah atau sekedar berciri eksplanatoris atau bahkan murni pribadi dan penuh bias.

Dengan adanya kelemahan-kelemahan tersebut peneliti bermaksud untuk melanjutkan penelitian eksploratori kualitatif yang pernah dilakukan sebelumnya, hal ini didukung oleh pemaparan Papadopoulos & Heslop (2002:298) dalam Hansen (2010) yang menganjurkan riset mengenai nation branding masih dapat dilakukan dalam bentuk eksploratori yang diperlukan sebagai studi awal untuk menghasilkan studi-studi lanjutan yang bertujuan


(18)

BAB I - PENDAHULUAN

7

untuk memahami gambaran masalah-masalah yang berbeda sebelum nantinya membentuk sebuah teori.

Dengan demikian, peneliti melakukan riset lanjutan, karena dengan melanjutkan riset eksploratori ini diharapkan dapat membantu mengklarifikasi isu nyata yang perlu di teliti lebih jauh (Crask, Fox & Stout, 1995).

Peneliti melanjutkan penelitian yang berjudul “Studi Awal Eksplorasi Pembentuk Nation Branding Indonesia Sebagai Citra Wirausaha Indonesia” yang dilakukan oleh Mardyah & Magdalena (2013) dan dipublikasikan dalam seminar nasional Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha 2013. Penelitian tersebut merupakan tahap awal riset eksploratori yang dilakukan hanya untuk mengetahui persepsi negara Indonesia dari sudut pandang warga negara yang berada di Indonesia baik domestik maupun internasional sehingga menjadi salah satu masukan bagi seluruh warga negara Indonesia agar dapat mendorong terciptanya nation branding Indonesia (Mardyah & Magdalena, 2013). Riset kualitatif tersebut menghasilkan beberapa persepsi mengenai negara Indonesia yang dihasilkan berdasarkan persepsi warga yang menetap di Indonesia baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing.

Penelitian selanjutnya, peneliti mengembangkan hasil penelitian tersebut menjadi suatu faktor yang dapat mendukung penelitian berikutnya, karena melalui riset eksploratori dapat diperoleh informasi-informasi yang dapat digunakan untuk riset lebih lanjut (Suliyanto, 2006). Dalam penelitian sebelumnya belum dilakukan uji hipotesis karena dalam penelitian eksploratori hipotesis belum dapat ditentukan di awal riset, maka saat ini penelitian ini dimaksudkan sebagai awalan untuk menguji hipotesis, karena hipotesis akan


(19)

BAB I - PENDAHULUAN

8

menjadi teori jika banyak penelitian semacam yang mendukung hipotesis alternatifnya (Jogiyanto, 2010:42).

Penelitian ini dimaksudkan sebagai awalan untuk membentuk nation branding Indonesia menggunakan hasil riset kualitatif berupa hasil wawancara yang masih bersifat subjektif dituangkan kedalam kuesioner dan diukur sehingga menghasilkan hasil yang lebih objektif dari sebelumnya dan dapat dijadikan landasan atau dasar untuk penelitian selanjutnya, seperti yang peneliti kemukakan sebelumnya hal ini dilakukan karena adanya beberapa keterbatasan dalam riset kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dan timbulnya kebutuhan nation branding berubah menjadi teknik brand manajemen yang tujuannya adalah untuk berkompetisi secara efektif di dunia internasional (Dinnie,2008), serta gencarnya aktivitas nation branding yang dilakukan setiap negara dalam memperkenalkan nation brand kepada dunia internasional, menjadikan alasan peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menganalisis faktor-faktor pembentuk nation branding Indonesia, dengan Judul “Studi Awal Eksplorasi: Faktor Pembentuk Nation Branding Indonesia”.

1.2. Identifikasi Masalah

Pada dasarnya penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah, Sekaran & Bougie (2009:45) mendefinisikan riset sebagai suatu investigasi atau keingintahuan saintifik yang terorganisasi, sistematik, berbasis data, kritikal terhadap suatu masalah dengan tujuan menemukan jawaban atau solusinya. Untuk memecahkan masalah dengan jelas, identifikasi masalah yang dibahas


(20)

BAB I - PENDAHULUAN

9

adalah faktor pembentuk nation branding Indonesia. Adapun permasalahan yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah bagaimana faktor pembentuk nation branding Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diajabarkan sebelumnya maka tujuan penelitian ini untuk menggali dan mengetahui faktor pembentuk nation branding Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

Riset yang baik harus mempunyai kontribusi atau manfaat kepada pemakai hasil riset. Pemakai riset dapat terdiri dari: pemerintah, wirausahawan, dan akademisi. Dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak antara lain:

Manfaat bagi akademisi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan literatur dan referensi untuk mendukung berkembangnya dunia ilmu pengetahuan di era globalisasi, khususnya dalam memperluas pengetahuan mengenai nation branding untuk Indonesia, sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai acuan bagi para peneliti lain yang akan mengembangkan hasil penelitian ini di waktu yang akan datang.

Riset lanjutan diperlukan mempertimbangkan bahwa pada konteks tugas atau skripsi penelitian ini memiliki beberapa batasan antara lain batasan


(21)

BAB I - PENDAHULUAN

10

responden dan populasinya, batasan waktu dan biaya sehingga riset bisa lebih berkembang di kalangan akademisi sebagai input untuk lembaga-lembaga lainnya yang berkepentingan dengan nation branding.

Metode penelitian pada riset ini juga menarik untuk dikembangkan para akademisi karena dari beberapa sumber literatur metode penelitian eksploratori

qualitative dapat dilanjutkan oleh peneliti berikutnya, dengan harapan akan adanya usaha-usaha akademis untuk menemukan teori-teori baru atau tambahan dari teori yang sudah ada dan penelitian ini dapat menjadi sumber literatur yang bermanfaat dimasa akan datang.

Manfaat bagi pemerintah

Penelitian ini ditujukan untuk pemerintah, agar dikaji lebih dalam mengenai kegunaan nation branding dalam konteks peraturan-peraturan atau kebijakan pemerintah yang dapat mendukung pencitraan positif mengenai image negara Indonesia khususnya di dunia internasional.

Pemerintah sebagai regulator negara akan sangat berperan dalam perancangan nation branding. Penelitian ini maupun penelitian selanjutnya akan bermanfaat bila ditindak lanjuti yang akhirnya bisa menjadi regulasi-regulasi tepat guna dalam rangka mengangkat citra negara melalui nation branding.

Penelitian ini dan penelitian-penelitian berikutnya dapat mempermudah pemerintah untuk merancang konsep place branding untuk objek-objek wisata dalam negeri, city branding untuk pencitraan sebuah kota dan nation branding


(22)

BAB I - PENDAHULUAN

11

Regulasi pemerintah tentang nation branding dapat menentukan

positioning Indonesia di mata internasional yang harapannya akan mendatangkan investor dan wisatawan melalui pencitraan yang baik tentang Indonesia.

Diharapkan pemerintah dapat bekerja sama dengan para akademisi dan pelaku dunia usaha untuk bersinergi merancang brand yang kuat untuk Indonesia berbicara di dunia internasional, salah satunya dengan sumber-sumber literatur seperti penelitian ini dan penelitian-penelitian lanjutannya.

Manfaat bagi dunia usaha

Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu dunia bisnis baik perusahaan ataupun wirausahawan yang bergerak secara global ke pasar internasional, sehingga dapat lebih baik dalam menghadapi pesaing dan memiliki pemahaman yang baik tentang strategi pemasaran sebelum melakukan bisnis mereka khususnya ketika membawa nama Indonesia di pasar global.

Dunia usaha di Indonesia saat ini sudah banyak berbicara dan berkontribusi di mancanegara. tentunya dengan pencitraan yang ideal tentang dunia usaha dalam negeri, apa yang sudah dicapai saat ini akan menjadi lebih baik dan berkembang. Nation branding dapat menjadi sebuah faktor yang penting membantu produk dan jasa dalam negeri untuk bersaing di dunia usaha mancanegara.

Penelitian ini dapat dikembangkan dengan melibatkan populasi para pelaku dunia usaha bekerjasama dengan pemerintah untuk menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang menguntungkan pihak - pihak yang terlibat.


(23)

BAB I - PENDAHULUAN

12

Penelitian ini juga dapat menjadi inspirasi dunia usaha dalam negeri bahwa pencitraan asal negara sebuah produk dapat menjadi faktor pendukung yang signifikan di dunia internasional.


(24)

BAB V – SIMPULAN DAN SARAN

153

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali dan menganalisis faktor pembentuk nation branding Indonesia. Berdasarkan tujuan penelitian maka simpulan hasil pengelompokan faktor dalam penelitian ini dengan menggunakan exploratory factor analysis atau EFA adalah bahwa terdapat 16 faktor yang merupakan faktor pembentuk nation branding Indonesia. 16 faktor tersebut yaitu, originality, integrity, visual, infrastructure, change, pleasant, value, promotion, attractive, heritage, innovation, pride, commitment, genuine,

brand dan competitive advantage. 16 faktor tersebut dikelompokkan kembali berdasarkan kesamaan fokus tiap dimensi, menjadi empat variabel besar yaitu

Authenticity, Competitiveness, Transformation, dan Vision dalam sebuah usulan model nation branding Indonesia yang mana peneliti beri nama

Forming Factors of Nation Branding Indonesia.

Pemberian nama baru untuk masing-masing faktor bersifat subyektif (Ghozali, 2011), peneliti terinspirasi untuk memberikan nama pada 16 faktor tersebut berdasarkan kaidah-kaidah pemberian nama brand. Menurut Wheeler (2009), pemberian nama yang tepat harus timeless yang berarti tanpa batas waktu, tireless yang berarti tidak mengenal lelah, easy to say and remember

yang berarti mudah disebut dan diingat, dan it stands for something yang berarti memiliki suatu arti.


(25)

BAB V – SIMPULAN DAN SARAN 154

5.2 Implikasi Manajerial

Penelitian ini dapat memberikan implikasi bahwa nation branding Indonesia dapat dibentuk berdasarkan 16 faktor yang telah dikelompokan oleh peneliti. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan untuk menciptakan

positioning yang unik bagi negara Indonesia yang dapat membedakan Indonesia diantara negara-negara lainnya khususnya negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang terdiri dari: tagline, logo, symbol, juga umbrella brand dan pada akhirnya dapat menghasilkan image positif untuk Indonesia di mata dunia internasional yang dapat mempengaruhi bagaimana warga negara Indonesia diperlakukan di luar negeri, yang diharapkan mampu menarik wisatawan maupun investor asing untuk mengunjungi Indonesia dan juga mampu mengangkat citra brand lokal yang ingin berekspansi ke pasar global dengan menggunakan nation branding untukIndonesia.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini merupakan studi awal eksplorasi, penelitian ini memiliki subyektifitas tinggi, karena studi awal eskplorasi merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bersifat sebagai human instrument yaitu peneliti yang menentukan instrument-instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini, sehingga penelitian faktor pembentuk nation branding Indonesia yang sudah dilakukan oleh peneliti perlu di eksplor lebih dalam oleh para peneliti selanjutnya, agar penelitian yang sudah dilakukan saat ini dapat berkontribusi menjadi teori baru untuk faktor-faktor pembentuk nation branding Indonesia.


(26)

BAB V – SIMPULAN DAN SARAN 155

Selain itu, keterbatasan penelitian lainnya adalah sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sampel yang diambil dalam skala wilayah yang masih sempit yaitu kota Bandung. Sedangkan di Indonesia terdapat 97 kota secara keseluruhan yang perlu diteliti. Dalam hal ini, persepsi dari sampel yang diambil oleh peneliti belum dapat mewakili persepsi masyarakat yang menetap di Indonesia secara keseluruhan baik persepsi oleh domestik maupun asing mengenai nation branding Indonesia. Keterbatasan lainnya, yaitu belum ada uji instrumen yang dilakukan pada penelitian ini, serta proses reduksi yang dilakukan untuk keempat variabel besar masih bersifat subjektif.

5.4 Saran

a. Sebaiknya tetap menggunakan metode exploratory untuk mengeksplor faktor-faktor lain yang dapat dijadikan sebagai faktor pembentuk nation branding Indonesia.

b. Menguji faktor-faktor yang telah ditemukan oleh peneliti, baik dengan uji reliabilitas maupun menggunakan uji validitas sehingga faktor-faktor yang bersifat subyektif tersebut dapat menjadi lebih obyektif

c. Sebaiknya mengambil sampel di kota yang berbeda yaitu, diluar kota Bandung, agar persepsi mengenai nation branding Indonesia dapat terkumpul dari seluruh penjuru wilayah kota di Indonesia.

d. Sebaiknya mencari literatur tambahan yang berhubungan dengan faktor pembentuk nation branding Indonesia.


(27)

156

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, A., 1997. Building Strong Brands, Free press, New york.

Aaker, A., Kumar V. & Day G.S. (2001). Marketing Research, Seventh edition,

Penerbit: John Wiley&Sons, Inc, New york.

Anholt, S. (2005). brand papers: Branding nations. 2005, October). Brand Strategy.

Anholt, S. 2007. Competitive Identity: The New Brand Management for Nations, Cities and Regions. Palgrave Macmillan.UK.

Buchholz, A. & Wordmann. A. 2000. What Makes Hidden Method Behind the

World’s Most Successful Brands. Chicester:John Wiley and Sons. Hal 10.

Cooper, D.R. & Schindler, P.S. 2011. Business Research Methods. 8th ed., New York: McGraw-Hill Irwin.

Costello, A.B & Osborne, J.W.2005. Best Practices in Exploratory Factor Analysis : Four Reccomendations for Getting the Most From Your Analysis. Practical Assessment, Research & Evaluation. Volume 10. North Carolina State University

Crask, M., Fox, R.J & Stout, R.G. 1995. Marketing Research Principles and Applications. New Jersey:Prentice Hall.

Denzim, N.K & Lincoln, Y. S . 2009. Handbook of Qualitative Research.

Penerbit : Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Hal 5

Dinnie, K. 2008. Nation Branding: Concepts, Issues, Practice. Butterworth Heinemann.


(28)

157

Fan, Y. 2008. Soft power: the power of attraction or confusion. Place branding and public Diplomacy.

Fan,Y. 2010. Branding The Nation: Towards A Better Understanding. Journal of Vacation Marketing. Brunel Business School. England. pp.2-4.

Fan, Y. 2006. Branding the nation: what is being branded?. Journal of Vacation Marketing. 12(1):5-14.

Fetscherin, M. 2010. The Determinants and Measurement of a Country Brand: The Country Brand Strength Index. Rollins College. pp.3-5.

Gudjonsson, H. 2005. Nation Branding:Place Branding. Icelandic. 1(3): 283-298 Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS19. Hair, J.F, Black. W.C, Babin. J. B & Anderson, R.E. 2010. Multivariate Data

Analysis : A Global Perspective. Seventh Edition. Pearson Education International. Upper Saddle River: New Jersey.

Hahn, D. 2007. Building a Strong Brand: The ID Branding Framework. Diakses pada 17 Oktober 2013 dari

http://www.allaboutbranding.com/index.lasso?article=439

Hansen, H. 2010. Australia’s image in Denmark – How to measure a nation-brand image?. International Business Communication Copenhagen Business School. pp. 38-55.

Hassman, R. 2008. The Israel Brand Nation Marketing Under Constant Conflict.

Harold Hartog School of Government and Policy.Tel Aviv University pers. pp. 11-13.


(29)

158

Iqbal, Hasan. (2002). Metode Penelitian dan Aplikasinya. Cetakan pertama. Penerbit: Ghalia Indonesia, Jakarta.

Jenes, B. (2005): Possibilities of shaping country image. Corvinus University of Budapest

Jenes, B. (2008). Reconsidering the measurement of country image - theory and practice. Corvinus University of Budapest, Marketing and Media Institute.66-68

Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Penerbit: BPFE, Yogyakarta.

Keller,K.L. 2003. Strategic Brand Management. : Building, Measuring, and Managing brand Equity. second Edition. Pearson Education International. Upper Saddle River: New Jersey.

Keller, K.L. 2008. Strategic Brand Management : Building, Measuring, and Managing brand Equity. Third Edition. Pearson Education International. Upper Saddle River: New Jersey.

Kleppe, I. A. (2002), “Country images in marketing strategies: conceptual issues and an empirical Asian illustration”, Journal of Brand Management. 61-74 Kotler, P. & Gertner, D. (2002). Country as brand, product and beyond. The

Journal of Brand Management.

Kotler, Philip. (2003). Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Penerbit: Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, P. & Keller, K.L. 2009. Marketing Management. Thirteenth edition. Pearson Education International. Upper Saddle River: New Jersey.


(30)

159

Kuncoro, M. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi:Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis. Penerbit: Erlangga:Jakarta.

Lake, L. 2009. What is branding and how important is it to your marketing strategy?

Diakses pada 17 Maret 2013 dari

http://marketing.about.com/cs/brandmktg/a/whatisbranding/html

Mardyah , H. F. & Magdalena, N. 2013. Studi Awal Eksplorasi: Pembentukan Nation Branding Indonesia Sebagai Langkah Awal Pemersatu Citra Wirausaha di Indonesia. Perkembangan Kewirausahaan dan Tantangannya dalam Menghadapi Perekonomian Indonesia di Masa yang

akan datang. Bandung

Morgan, N., Pritchard, A., & Pride, R. (2004). Introduction. In Morgan, N., Pritchard, A., & Pride, R. (Eds). Destination branding: Creating the unique

destination proposition. United Kingdom: Elsevier Butterworth-

Heinemann.

Marzuki, (2002). Metodologi Riset, Penerbit: BPFE UII, Yogyakarta.

Murti, H. 2012. Pengertian negara. Diakses pada 31 Oktober 2013 dari http://herrypkn.blogspot.com

Neuman, W.L. 2000. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. 4th ed., New York: Allyn & Bacon.

Papadopoulos, N. & Heslop L. 2002. Country equity and country branding: problems and prospects. Journal of Brand Management. 9:(4–5):294–314. Risen, C. 2005. Re-branding America. Marketing gurus think they can help


(31)

160

Diakses dari

http://www.boston.com/news/globe/ideas/articles/2005/03/13/re_branding_ameri ca/ pada tanggal 20 Oktober 2013

Rufaidah, P. 2007. Branding the nation: Indonesia as a brand. Center For Management and Business Studies (LMFE) Department of Management and Business, Padjadjaran University.

Sekaran U & Bougie R. Research Methods For Business 5th ed 2011. New York:John Willey & Sons, Inc.

Sugiarto. 2001. Teknik Sampling. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2009. Metode Penulisan Bisnis. Cetakan keempat belas. Penerbit: Alfabeta, Bandung.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Jogyakarta:CV. Andi Offset.

Szondi, G. (2007). The role and challenges of country branding in transition countries: The Central European and Eastern European experience. Place Branding and Public Diplomacy.3(1): 8-20

Szondi, G. 2009. The Role and importance of country branding-how to manage the reputation of countries. Leeds Business School.

Volvic, Z. & Andrejevic, M. 2011. Nation Branding in the Era of Commercial Nationalism. International Journal of Communication. Centre for Critical and Cultural StudiesUniversity of Queensland. 5:598–618.

Wikipedia bahasa Indonesia. 2013. Pengertian Negara. diakses pada 30 Oktober 2013. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Negara

Wikipedia bahasa Indonesia. 2013. Pengertian brand. diakses pada 24 Desember 2013. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/brand


(32)

161

Wikipedia bahasa Indonesia. 2013. Tari Kecak. diakses pada 5 Desember 2013. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/tarikecak

Wikipedia bahasa Indonesia. 2013. Karapan sapi. diakses pada 5 Desember 2013. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/karapansapi

Wikipedia bahasa Inggris. 2013. Competitiveness. diakses pada 10 Desember 2013. Dari http://en.wikipedia.org/wiki/competitiveness

Wikipedia bahasa Inggris. 2013. Authenticity. diakses pada 10 Desember 2013. Dari http://en.wikipedia.org/wiki/authenticity

Wikipedia bahasa Inggris. 2013. Transformation. diakses pada 10 Desember 2013. Dari http://en.wikipedia.org/wiki/transformation

Wikipedia bahasa Inggris. 2013. Originality. diakses pada10 Desember 2013. Dari http://en.wikipedia.org/wiki/vision

Wikipedia bahasa Indonesia. 2013.Mata Angin diakses pada 12 Desember 2013. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Mataanign

Yee, F. W. 2009. Nation branding: A case study of singapore. UNLV:Las vegas. hal.35-55.

Yuswohadi. 2008. Crowd : Marketing become Horizontal. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

www.beritabatik.wordpress.com/2011/12/26/desain-batik-rasa-amerika/ www.kapanlagi.com

http://m.inilah.com/read/detail/1889496/garmen-indonesia-kalahkan-cina-di-tingkat-ekspor


(33)

162

www.indonesia.travel www.anotherasia.com

www.google.com/kalimantantourism www.paradiseintheworld.com

www.themisanthropesjournal.blogspot.com www.merdeka.com

www.kopiluwak.org

www.obyekwisataindonesia.com www.elvis1.blogspot.com

www.jujubandung.wordpress.com www.commons.wikimedia.org

www.google.com/lamborghinimadura www.google.com/wayangindonesia www.library.ohio.edu

www.Secaprana.com

www.silver-jogja.blogspot.com www.twitter.com/Sharon_Corr

www.google.com/peraturantempatwisata www.pena.gunadarma.ac.id

www.pharmacommunity.blogspot.com www.bisniskeuangan.kompas.com www.forum.kompas.com

www.kompas.com www.beritasore.com


(34)

163

www.google.com/tamankotaindonesia www.detikhot.com

www.chic.com

www.unikapik.blogdetik.com www.Soalcpns.com

www.google.com/hasiltambangindonesia www.rovicky.wordpress.com

www.google.com/freeportindonesia www.Antaranews.com

www.Indonesiancabin.com www.kuwaitairways.com shass.mit.edu

www.balinesedance.org www.cintabahasa.com

www.damniloveindonesia.com www.petersaysdenim.com www.Tribunnews.com www.palingindonesia.com www.bubblews.com www.zimbio.com www.Kompas.com www.google.com/Bali www.presidenri.go.id www.garuda-indonesia.com


(35)

164

www.garuda-indonesia.com www.jakartaconsulting.com www.inilah.com


(1)

Kuncoro, M. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis. Penerbit: Erlangga:Jakarta.

Lake, L. 2009. What is branding and how important is it to your marketing strategy?

Diakses pada 17 Maret 2013 dari

http://marketing.about.com/cs/brandmktg/a/whatisbranding/html

Mardyah , H. F. & Magdalena, N. 2013. Studi Awal Eksplorasi: Pembentukan Nation Branding Indonesia Sebagai Langkah Awal Pemersatu Citra Wirausaha di Indonesia. Perkembangan Kewirausahaan dan Tantangannya dalam Menghadapi Perekonomian Indonesia di Masa yang akan datang. Bandung

Morgan, N., Pritchard, A., & Pride, R. (2004). Introduction. In Morgan, N., Pritchard, A., & Pride, R. (Eds). Destination branding: Creating the unique destination proposition. United Kingdom: Elsevier Butterworth- Heinemann.

Marzuki, (2002). Metodologi Riset, Penerbit: BPFE UII, Yogyakarta.

Murti, H. 2012. Pengertian negara. Diakses pada 31 Oktober 2013 dari http://herrypkn.blogspot.com

Neuman, W.L. 2000. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. 4th ed., New York: Allyn & Bacon.

Papadopoulos, N. & Heslop L. 2002. Country equity and country branding: problems and prospects. Journal of Brand Management. 9:(4–5):294–314. Risen, C. 2005. Re-branding America. Marketing gurus think they can help


(2)

Diakses dari

http://www.boston.com/news/globe/ideas/articles/2005/03/13/re_branding_ameri ca/ pada tanggal 20 Oktober 2013

Rufaidah, P. 2007. Branding the nation: Indonesia as a brand. Center For Management and Business Studies (LMFE) Department of Management and Business, Padjadjaran University.

Sekaran U & Bougie R. Research Methods For Business 5th ed 2011. New York:John Willey & Sons, Inc.

Sugiarto. 2001. Teknik Sampling. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2009. Metode Penulisan Bisnis. Cetakan keempat belas. Penerbit: Alfabeta, Bandung.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Jogyakarta:CV. Andi Offset.

Szondi, G. (2007). The role and challenges of country branding in transition countries: The Central European and Eastern European experience. Place Branding and Public Diplomacy.3(1): 8-20

Szondi, G. 2009. The Role and importance of country branding-how to manage the reputation of countries. Leeds Business School.

Volvic, Z. & Andrejevic, M. 2011. Nation Branding in the Era of Commercial Nationalism. International Journal of Communication. Centre for Critical and Cultural Studies University of Queensland. 5:598–618.

Wikipedia bahasa Indonesia. 2013. Pengertian Negara. diakses pada 30 Oktober 2013. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Negara

Wikipedia bahasa Indonesia. 2013. Pengertian brand. diakses pada 24 Desember 2013. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/brand


(3)

Wikipedia bahasa Indonesia. 2013. Tari Kecak. diakses pada 5 Desember 2013. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/tarikecak

Wikipedia bahasa Indonesia. 2013. Karapan sapi. diakses pada 5 Desember 2013. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/karapansapi

Wikipedia bahasa Inggris. 2013. Competitiveness. diakses pada 10 Desember 2013. Dari http://en.wikipedia.org/wiki/competitiveness

Wikipedia bahasa Inggris. 2013. Authenticity. diakses pada 10 Desember 2013. Dari http://en.wikipedia.org/wiki/authenticity

Wikipedia bahasa Inggris. 2013. Transformation. diakses pada 10 Desember 2013. Dari http://en.wikipedia.org/wiki/transformation

Wikipedia bahasa Inggris. 2013. Originality. diakses pada10 Desember 2013. Dari http://en.wikipedia.org/wiki/vision

Wikipedia bahasa Indonesia. 2013.Mata Angin diakses pada 12 Desember 2013. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Mataanign

Yee, F. W. 2009. Nation branding: A case study of singapore. UNLV:Las vegas. hal.35-55.

Yuswohadi. 2008. Crowd : Marketing become Horizontal. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

www.beritabatik.wordpress.com/2011/12/26/desain-batik-rasa-amerika/ www.kapanlagi.com

http://m.inilah.com/read/detail/1889496/garmen-indonesia-kalahkan-cina-di-tingkat-ekspor


(4)

www.indonesia.travel www.anotherasia.com

www.google.com/kalimantantourism www.paradiseintheworld.com

www.themisanthropesjournal.blogspot.com www.merdeka.com

www.kopiluwak.org

www.obyekwisataindonesia.com www.elvis1.blogspot.com

www.jujubandung.wordpress.com www.commons.wikimedia.org

www.google.com/lamborghinimadura www.google.com/wayangindonesia www.library.ohio.edu

www.Secaprana.com

www.silver-jogja.blogspot.com www.twitter.com/Sharon_Corr

www.google.com/peraturantempatwisata www.pena.gunadarma.ac.id

www.pharmacommunity.blogspot.com www.bisniskeuangan.kompas.com www.forum.kompas.com

www.kompas.com www.beritasore.com


(5)

www.google.com/tamankotaindonesia www.detikhot.com

www.chic.com

www.unikapik.blogdetik.com www.Soalcpns.com

www.google.com/hasiltambangindonesia www.rovicky.wordpress.com

www.google.com/freeportindonesia www.Antaranews.com

www.Indonesiancabin.com www.kuwaitairways.com shass.mit.edu

www.balinesedance.org www.cintabahasa.com

www.damniloveindonesia.com www.petersaysdenim.com www.Tribunnews.com www.palingindonesia.com www.bubblews.com www.zimbio.com www.Kompas.com www.google.com/Bali www.presidenri.go.id www.garuda-indonesia.com


(6)

www.garuda-indonesia.com www.jakartaconsulting.com www.inilah.com