Pengaruh Brand Image Produk Esia terhadap Minat Beli Konsumen pada Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Jurusan Manajemen.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Economic growth Indonesia at this time frequently experience of progress. This condition are marked with many new companies appearance, both for have the scale of big or small. That its type and activity even also different each other. Along with progress referred as science and technology world, telecommunications area also experiences of quite fast progress. Communication is an important matter that assumed can help human life. In brand image, a conclusive company where will bring consumer mind in order to brand name or brand name its product is fixed remembered by consumer and created brand image that always remembered and either in consumer eye. By form correct brand image and according to, then company is expected can improve enthusiasm buys consumer to its product, until company can extend its market compartment and getting the maximum profit.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini banyak mengalami kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan baru, baik yang berskala besar maupun yang kecil. Yang jenis dan kegiatannya pun berbeda-beda. Seiring dengan kemajuan tersebut dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komunikasi merupakan suatu hal yang penting yang dianggap mampu membantu hidup manusia. Di dalam brand image, suatu perusahaan dapat memutuskan dimana akan membawa pikiran konsumen agar nama merek atau brand name produknya tetap diingat oleh konsumen dan menciptakan brand image yang selalu diingat dan baik dimata konsumen. Dengan membentuk brand image yang tepat dan sesuai, maka perusahaan diharapkan dapat meningkatkan minat beli konsumen terhadap produknya, sehingga perusahaan dapat memperluas pangsa pasarnya dan memperoleh laba yang maksimum. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode non probability sampling dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 150 responden dimana respondennya adalah mahasiswa/mahasiswi di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung yang menggunakan atau pernah menggunakan produk CDMA merek Esia. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisa secara kuantitatif dengan menggunakan program SPSS 11.5.

Berdasarkan dari hasil pengolahan yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa Brand Image berpengaruh secar positif dan signifikan.terhadap minat beli. Brand image berpengaruh terhadap peningkatan minat beli sebesar 27.10% sedangkan sisanya sebesar 72.90% dipengaruhi faktor lain. Ini memberikan artian bahwa ketika pencitraan brand image ditingkatkan oleh pihak Bakrie, secara langsung akan meningkatkan minat beli pada calon konsumen di lingkungan Universitas Kristen Maranatha.

Berdasarkan tabel anova dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dalam pengujian regresi menunjukan bahwa nilai signifikansi penelitian sebesar 0.00, atau lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai toleransi kesalahan (α) yang bernilai 0.05. Penelitian ini memberikan jawaban bahwa ternyata:

- Signifikansi penelitian (p) ≤ taraf nyata (α)  Ho ditolak (ada pengaruh) Yang mana nilai p (0.000) ≤ α (0.05).


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………...i

HALAMAN PENGESAHAN ………ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………...iii

KATA PENGANTAR ………...iv

ABSTRACT ………....vii

ABSTRAK ……….viii

DAFTAR ISI ………..ix

DAFTAR GAMBAR ……….xii

DAFTAR TABEL ……….xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……….xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………...1

1.2 Identifikasi Masalah ………...7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ……….7

1.4 Kegunaan Penelitian ……….8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ………..9

2.2 Pengertian Bauran Pemasaran ………..9


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.2.2 Peran Merek ………13

2.2.3 Strategi Penetapan Merek ………...16

2.2.4 Elemen –elemen Merek ……….17

2.3 Konsep-konsep Merek ………....18

2.3.1 Brand Equity ………..………19

2.3.2 Brand Identity ………...21

2.3.3 Brand Image ………...22

2.4 Perilaku Konsumen ………27

2.4.1 Minat Beli Konsumen………. ………..28

2.4.2 Hierarki Respon Model AIDA ………..28

2.5 Kerangka Pemikiran ………...33

2.6 Hipotesis Penelitian ………33

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian ……….34

3.2 Jenis Penelitian ………...34

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ……….35

3.4 Defenisi Variabel ………36

3.5 Operasional Variabel ………..36

3.6 Teknik Pengumpulan Data ……….39

3.7 Metode Analisis Data ……….40

3.8 Reliabilitas ………..44

3.9 Koefisien Determinasi ……….…...45


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ………....47

4.1.1 Analisis Deskriktif ………47

4.1.2 Deskripsi Distribusi Frekuensi dan Persentase Demografi Responden ………47

4.1.3 Brand Image Produk Esia (Variabel X) ………...50

4.1.4 Minat Beli Konsumen (Variabel Y)………..54

4.2 Pengujian Instrumen Penelitian ………...56

4.2.1 Uji Validitas ……….56

4.2.2 Uji Reabilitas ………...58

4.2.3 Pengujian Validitas ………..60

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ………...62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ………..64

5.2 Saran ………....65

DAFTAR PUSTAKA ……….68

LAMPIRAN ………70


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel ………. 38

Tabel 3.2 Bobot Penilaian Jawaban Kuesioner ………....41

Tabel 4.1 Jenis Kelamin ………...47

Tabel 4.2 Usia ………..47

Tabel 4.3 Angkatan ………..48

Tabel 4.4 Media Pengenalan Produk Esia ………....48

Tabel 4.5 CDMA yang pernah digunakan sebelumnya ………....49

Tabel 4.6 Alasan menggunakan CDMA Esia ………...49

Tabel 4.7 Produk CDMA merek Esia lebih tenar/ terkenal dibandingkan produk CDMA yang lain ………..50

Tabel 4.8 Produk CDMA Esia harganya lebih terjangkau dan memiliki kualitas yang baik ……….50

Tabel 4.9 Jika menggunakan produk CDMA merek Esia, saya merasa lebih nyaman karena tarifnya murah ...51

Tabel 4.10 Saya setuju jika image produk Esia yang murah dapat meyakinkan saya untuk tidak beralih ke produk CDMA yang lain ...51

Tabel 4.11 Kualitas produk CDMA merek Esia lebih baik dari produk CDMA lain ...52 Tabel 4.12 Saya sangat menyukai produk merek CDMA Esia karena murah


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

...52

Tabel 4.13 Saya setuju jika image produk merek CDMA merek Esia menggambarkan nilai tarif murah dan dapat diingat ………….53

Tabel 4.14 Saya setuju jika produk Esia adalah merek yang familiar karena sering terdengar di telinga kita dan banyak tersedia di sekitar kita ………53

Tabel 4.15 Saya adalah konsumen yang mengerti tentang pentingnya hidup hemat oleh karenanya saya selalu menggunakan produk CDMA merek esia ………..54

Tabel 4.16 Brand Image dari produk Esia menarik perhatian saya ……….54

Tabel 4.17 Setelah melihat brand image dari produk Esia, saya tertarik untuk mencari informasi tentang produk tersebut ...55

Tabel 4.18 Setelah melihat brand image dari produk Esia, saya akan mempertimbangkan untuk membeli produk tersebut jika saya memerlukannya ……….55

Tabel 4.19 Setelah melihat brand image produk Esia, saya akan membeli produk tersebut jika saya memerlukannya ………....56

Tabel 4.20 Nilai KMO hasil uji validitas ...57

Tabel 4.21 Rotated Component Matrix ………58

Tabel 4.22 Uji Reliabilitas Variabel X ...59

Tabel 4.23 Uji Reliabilitas Variabel Y ...59


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.25 Model Summary ……….61

Tabel 4.26 Coeffisients ……….62


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner ………..70

Lampiran B KMO and Bartletts test ……….75

Lampiran B Rotated Component Matrix ………..75

Lampiran C Uji Reliabilitas Variabel X ………...75

Lampiran C Uji Reliabilitas Variabel Y ………...76

Lampiran D Anova ………...76

Lampiran D Model Summary ………...76


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG MASALAH

Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini banyak mengalami kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan baru, baik yang berskala besar maupun yang kecil. Yang jenis dan kegiatannya pun berbeda-beda. Seiring dengan kemajuan tersebut dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komunikasi merupakan suatu hal yang penting yang dianggap mampu membantu hidup manusia.

Sejak ditemukannya alat komunikasi, gerak hidup manusia menjadi berubah lebih mudah dan terasa dekat. Semakin lama pola pikir konsumen berubah seiring perkembangan jaman. Konsumen yang dulunya hanya menggunakan alat komunikasi yang disebut telepon, kini mulai beralih menggunakan telepon seluler, sehingga perusahaan penyedia jasa layanan telekomunikasi dapat mengambil peluang baru dari keinginan-keinginan dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi.

Pilihan-pilihan teknologi telekomunikasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satunya telepon seluler yang berbasis teknologi CDMA (Code Division


(11)

BAB I PENDAHULUAN

2 Universitas Kristen Maranatha Multiple Access) yang beroperasi menggunakan lisensi telepon saluran tetap (fixed wireless) memiliki tarif jauh lebih rendah (sama dengan tarif telepon tetap/fixed line). Dunia telekomunikasi di Indonesia bertambah marak dengan hadirnya beberapa operator berbasis CDMA (Code Division Multiple Access). Pilihan konsumen untuk mendapatkan alternatif layanan telekomunikasi semakin beragam. CDMA merupakan teknologi komunikasi wireless, dimana pengiriman data (voice) yang masuk ke dalam system kanal akan dipecah menjadi potongan yang kecil-kecil dan masuk ke dalam saluran frekuensi yang terpisah-pisah. Kemudian paket data yang kecil-kecil tersebut, akan disebarkan dengan kode yang unik dan hanya dapat diterima pada penerima yang mempunyai kesesuaian data yang akan diambil. Teknologi CDMA juga menyediakan kapasitas suara dan komunikasi data, memungkinkan lebih banyak pelanggan untuk terhubungkan pada waktu bersamaan serta memungkinkan untuk tugas-tugas multimedia. Teknologi CDMA mengkonsumsi tenaga listrik yang kecil sehingga memungkinkan untuk memperpanjang daya tahan baterai dan waktu bicara dapat lebih lama. Selain itu, rancangan teknologi CDMA menjadikan CDMA aman dari upaya penyadapan. Melihat kondisi konsumen seperti itu, perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi mulai berlomba-lomba mengeluarkan kartu Sim Card (isi dari telepon seluler) dengan jenis CDMA demi memuaskan konsumen (www.myesia.com).

PT. Bakrie Telecom Tbk merupakan perusahaan informasi dan komunikasi (InfoCom) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara


(12)

BAB I PENDAHULUAN

3 Universitas Kristen Maranatha lengkap (full service and network provider) yang ada di Indonesia. Esia merupakan salah satu produk CDMA yang dikeluarkan oleh PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) sebagai anak perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk, yang bergerak dalam bidang telekomunikasi. Esia mulai diperkenalkan September 2003 pada wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Esia beroperasi pada dua frekuensi yaitu 1,9 GHz untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya serta 800 MHz di daerah-daerah. Esia diluncurkan untuk salah satu solusi berkomunikasi secara hemat karena tarif esia relatif lebih murah dibandingkan operator lainnya. Konsistensi PT Bakrie Telecom (BTEL) untuk memperkenalkan produk yang inovatif dan memperluas pasar sasaran terus dilakukan. Persaingan dan tantangan Esia semakin besar ketika perusahaan pesaing mulai memunculkan teknologi-teknologi terbaru (misalnya 3G, layanan Internet, dan lain-lain) dengan harga di bawah standar. (www.myesia.com).

Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk mengetahui apa yang menjadi strategi perusahaan dalam memasarkan produknya dan mempunyai keunggulan dalam menghadapi persaingan. Sehingga produk tersebut dapat diterima oleh konsumen dan berhasil di pasaran. Salah satu strategi yang digunakan adalah strategi merek dimana PT Bakrie Telecom Tbk dalam menawarkan produk Esia yaitu menarik minat beli konsumen terhadap produk tersebut adalah melalui tarif murah dibandingkan operator CDMA lainnya untuk membentuk suatu image atau citra dimana Esia adalah operator CDMA yang lebih murah dibandingkan operator CDMA lainnya. Seiring


(13)

BAB I PENDAHULUAN

4 Universitas Kristen Maranatha pertumbuhan ekonomi, Bakrie dituntut untuk membentuk brand image produk Esia sebab dengan membentuk citra pada konsumen maka Esia akan mudah diingat oleh konsumen.

Merek memiliki peranan yang penting, diantaranya dengan adanya merek suatu produk mudah dikenali oleh konsumen, merek memberikan produk perlindungan bagi konsumen dan penjual, merek bagi perusahaan dapat memuakan konsumen yang dilihat dari kualitasnya, juga merek diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mempromosikan produknya.

Oleh karena itu, merek merupakan salah satu yang penting dalam dunia bisnis terutama brand image produk yang telah dibentuk dalam benak konsumen oleh perusahaan terhadap konsumen yang akan mendukung keberhasilan dan kesuksesan bisnis perusahaan. Dengan memberikan brand image yang baik dan sesuai terhadap konsumen, maka perusahaan dapat bertahan didalam menghadapi persaingan dan dapat pula memaksimalkan laba perusahaan. Di dalam brand image, suatu perusahaan dapat memutuskan dimana akan membawa pikiran konsumen agar nama merek atau brand name produknya tetap diingat oleh konsumen dan menciptakan brand image yang selalu diingat dan baik dimata konsumen.

Dengan membentuk brand image yang tepat dan sesuai, maka perusahaan diharapkan dapat meningkatkan minat beli konsumen terhadap produknya, sehingga perusahaan dapat memperluas pangsa pasarnya dan memperoleh laba yang maksimum. Dengan pangsa pasar yang luas dan laba yang besar, maka kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Oleh


(14)

BAB I PENDAHULUAN

5 Universitas Kristen Maranatha karena itu, aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan brand image tersebut harus direncanakan secara matang dan dilakukan evaluasi-evaluasi secara berkala untuk mengetahui keefektifan dari citra merek yang baik dimata konsumen dalam kaitannya dengan minat beli konsumen terhadap produk perusahaan. Untuk merancang suatu citra merek atau brand image yang dapat diterima oleh konsumennya terlebih dahulu, khususnya tentang perilaku konsumen yang berhubungan dengan minat beli konsumen. Perusahaan perlu memahami tentang perilaku konsumennya seperti tingkah laku pasca pembalian yang didasarkan pada rasa puas atau tidak puas terhadap hasil produk yang dibeli. Rasa puas dan tidak puas konsumen biasanya terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima produk atau jasa. Bila produk atau jasa tidak memenuhi harapan konsumen, konsumen akan merasa tidak puas, sehingga dimasa yang akan datang konsumen tidak akan melakukan pembelian ulang, bahkan sebaliknya jika konsumen merasa puas dengan hasil produk yang dibeli kemungkinan besar mereka akan melakukan pembelian ulang dengan jumlah yang lebih banyak. Dalam penelitian ini minat beli konsumen dipengaruhi langsung oleh sikap terhadap merek. Sikap terhadap merek diawali oleh proses kognitif yang bekerja terhadap rangsangan, kemudian akan mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk yang ditawarkan .

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh penulis kepada seorang 20 orang. 19 orang yang mengatakan Esia sebagai produk pilihan untuk operator CDMA. Sedangkan yang sisanya menggunakan operator lainnya. Dari survei


(15)

BAB I PENDAHULUAN

6 Universitas Kristen Maranatha tersebut banyak konsumen memilih Esia sebagai produk pilihan telekomunikasi CDMA nya dan produk Esia telah berhasil merebut hati konsumen. Dari survei tersebut dapat disimpulkan citra merek atau brand image yang terbentuk pada benak konsumen, dimana konsumen beranggapan bahwa tarif Esia lebih murah dibadingkan produk sejenis, dan Esia memiliki banyak promosi-promosi yang menarik minat beli konsumen.

Maka Esia dituntut untuk tetap mempertahankan dalam membangun suatu brand image dan menumbuhkan minat beli konsumen, juga perusahaan harus memberikan stimulus atau rangsangan bagi para konsumen, stimulus atau rangsangan yang ditanamkan dalam benak konsumen bertujuan agar pelanggan membedakan reaksi terhadap produk yang dipasarkan dan mereka tergerak untuk membeli produk tersebut. Rangsangan yang kuat seperti menanamkan merek dalam benak konsumen tersebut dapat dibedakan oleh konsumen melalui pesan yang disampaikan perusahaan melalui produk itu sendiri yang merupakan salah satu strategi merek yang kuat dimana perusahaan mampu menumbuhkan minat konsumen dalam membeli produk tersebut. Sehingga konsumen mendapatkan persepsi atau image tertentu tentang merek produk tersebut.

Berdasarkan latar belakang inilah maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang brand image terhadap produk Esia dan menganalisa sampai sejauh mana dampaknya terhadap minat beli konsumen untuk menggunakan Esia. Dari latar belakang yang dikemukakan maka penelitian ini mencoba untuk meneliti hal tersebut yaitu dengan mengambil


(16)

BAB I PENDAHULUAN

7 Universitas Kristen Maranatha topik yang berkaitan dengan “PENGARUH BRAND IMAGE PRODUK ESIA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA JURUSAN MANAJEMEN”.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan uraian dari latar belakang penelitian diatas maka dapat di identifikasi permasalahan sebagai sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh brand image terhadap minat beli konsumen?

1.3MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data, mengolah menganalisis data serta menginterpretasikan data sebagai informasi yang dibutuhkan dalam menyusun skripsi yang merupakan salah satu syarat yang diperlukan dalam menempuh ujian Tingkat Strata 1 (S1) dalam bidang Ilmu Ekonorni Jurusan manajemen Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Tujuan diadakan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh brand image terhadap minat beli konsumen produk.


(17)

BAB I PENDAHULUAN

8 Universitas Kristen Maranatha 1.4KEGUNAAN PENELITIAN

Dengan melakukan penelitian ini, penulis mengharapkan agar hasil penelitian ini berguna bagi:

1. Penulis, untuk lebih memahami tentang merek dan membandingkan antara yang diterima di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada.

2. Pihak lain, sebagai bahan referensi atau tambahan pengetahuan bagi seseorang yang akan mempelajari atau mengadakan penelitian masalah brand image.

3. Perusahaan, sebagai informasi tambahan melalui penelitian tentang brand image, sehingga dapat meningkatkan strateginya dalam memberikan brand image yang lebih baik.


(18)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

64 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan dari bab sebelumnya, maka diperoleh simpulan sebagai berikut ini

1. Brand image produk Esia di kalangan Universitas Kristen Maranatha Bandung cukup baik. Ini terbukti dari hasil kuesioner yang disebarkan pada 150 responden di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Hasil dari penyebaran kuesioner yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa para responden dominan menjawab pada skala 4 (setuju) mengenai pertanyaan positif mengenai brand image Esia di Universitas Kristen Maranatha. Total jawaban seluruh responden yang menyatakan setuju pada pencitraan brand image positif pada produk esia mencapai 960 jawaban atau 71%, sedangkan jawaban dominan ke dua adalah jawaban 3 (netral/ ragu – ragu) sebanyak 333 jawaban atau 25%. Berdasarkan hasil yang diperoleh, peneliti menyimpulkan bahwa persepsi brand image esia di lingkungan Universitas Kristen Maranatha cukup baik dan positif, baik dari segi preferensi merek yang diingat, maupun dari segi harga yang murah, namun ada sebagian orang yang masih meragukan brand image yang dibentuk oleh Esia.


(19)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

65 Universitas Kristen Maranatha 2. Minat beli terhadap produk Esia cukup tinggi, hal ini dapat diketahui dari

hasil penyebaran kuesioner pada 150 responden di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Dari hasil kuesioner mengenai pertanyaan minat beli yang peneliti ajukan, para responden menjawab dominan dengan jawaban 4 (setuju) pada tingkat 50.5% atau sebanyak 303 jawaban, namun jawaban dominan ke dua para responden adalah jawaban 3 (netral) pada tingkat 42.83% atau sebanyak 257 jawaban. Minat beli di Lingkungan Universitas Kristen Marantha cukup tinggi, namun yang meragukan untuk membeli produk dari Esia, juga cukup tinggi. Ini memberikan indikasi bahwa brand image yang diciptakan oleh perusahaan bakrie belum bisa membuat para calon konsumen percaya terhadap produknya, sehingga yang ragu untuk membeli produk Esia cukup banyak.

3. Brand Image berpengaruh secar positif dan signifikan.terhadap minat beli. Brand image berpengaruh terhadap peningkatan minat beli sebesar 27.10% sedangkan sisanya sebesar 72.90% dipengaruhi faktor lain. Ini memberikan artian bahwa ketika pencitraan brand image ditingkatkan oleh pihak Bakrie, secara langsung akan meningkatkan minat beli pada calon konsumen di lingkunagna Universitas Kristen Maranatha.

5.2Saran

Penelitian ini memberikan gambaran mengenai brand image dan minat beli pada benak konsumen. Peneliti merasa perlu untuk memberikan saran berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, dengan harapan bahwa


(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

66 Universitas Kristen Maranatha penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan informasi, khususnya bagi PT Bakrie Telecom Tbk. Peneliti memberikan saran sebagai berikut ini.

1. Brand image berpengaruh positif terhadap peningkatan minat beli. Peneliti menyarankan pada pihak terkait untuk lebih meningkatkan promosi yang benar dan tidak terkesan bohong, agar tercipta tingkat kepercayaan yang tinggi, sehingga minat beli terhadap produk dan layanan yang ditawarkan pihak perusahaan semakin meningkat. Sebaiknya gunakan media yang yang sekarang sedang digemari masyarakat, seperti media internet (jejaring sosial), work shop dan seminar dalam kampus dan sekolah – sekolah, serta promosi yang dilakukan ke pelosok – pelosok daerah, sehingga diharapkan promosi yang dilakukan dapat meningkatkan minat beli, dan tentu saja hasil akhirnya berupa tindakan langsung untuk membeli.

2. Penanaman brand image mengenai produk dan layanan esia yang murah sudah berhasil dilakukan oleh pihak Bakrie Tbk, namun brand image yang melekat di benak konsumen hanya tentang preferensi produk dan layanan operator telekomunikasi yang murah. Peneliti menyarankan alangkah baiknya jika kualitas layanan dan jaringan Esia ditingkatkan agar tercipta brand image yang tidak hanya terbatas pada keunggulan harga semata, akan tetapi juga tercipta persepsi baru bahwa selain murah, produk Esia juga memberikan kualitas layanan dan jaringan telekomunikasi yang baik. Produk – produk yang ditawarkan Esia harganya relatif murah dan


(21)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

67 Universitas Kristen Maranatha terjangkau, peneliti menyimpulkan bahwa segmentasi produk esia mencakup semua kalangan, jadi alangkah baiknya jika kualitas layanan Esia dari segi sinyal komunikasi Esia dapat dirasakan hingga ke pelosok – pelosok desa, sehingga masyarakat kelas bawah dapat menikmati layanan Esia.

3. Minat beli di lingkungan Universitas Kristen Maranatha cukup baik, namun yang ragu untuk untuk membeli produk Esia pun cukup tinggi. Peneliti memberikan saran kepada pihak terkait dalam hal promosi, hendaknya diciptakan pula promosi berupa iklan yang mencerminkan bahwa kualitas produk dan layanan yang ditawarkan pihak Esia sangat baik, hal itu perlu diikuti dengan tindakan nyata mengenai layanan dan kualitas suara yang baik saat berkomunikasi, agar tercipta kepercayaan di benak konsumen, karena tidak dapat dipungkiri lagi bahwa konsumen saat ini sangat kritis dalam memilih suatu produk, ditambah lagi dengan banyaknya handphone dari luar negeri yang menawarkan harga sangat murah dan kualitas baik, ini merupakan suatu tantangan bagi pihak Bakrie Tbk. Solusi terbaik adalah merebut kepercayaan konsumen dengan peningkatan kualitas, sehingga konsumen loyal terhadap produk tersebut.


(22)

68 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A. (1996). Manajemen Ekuitas Merek. Edisi Indonesia. Jakarta: Mitra Utama

Aaker, David A. (1992). Manajemen Ekuitas Merek. Edisi Indonesia. Jakarta: Mitra Utama

Durianto, Darmadi, Sugiarto & Sitinjak, Toni. (2001). Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Djaslim Saladin. (2002). Manajemen Pemasaran. Bandung: Cv Linda Karya Effendi, Edwin. (2010). Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Minat Beli

Konsumen Pada Produk Aqua. Fakultas Ekonomi. Jurusan Manajemen. Universits Kristen Maranatha.

Gohzali, Imam (2005). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, edisi tiga, Semarang: Universitas Diponogoro.

Hair, JF., Anderson, RE., Tatham. R., and Black W.C., (1998). Multivariate Data

Analysis. 5th ed., Upper Sadke River, New Jersey: Prentice Hall

Husein, Umar. (2003). Studi Kelayakan Dalam Bisnis Jasa. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Kotler, Philip. (1992). Manajemen Pemasaran.Jakarta: Prenhallindo

Kotler, Philip & Keller Kevin L. (2003). Marketing Magement. 11 Edition. Prentice Hall

Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Millenium. (Diterjemahkan oleh : Hendra Teguh dan Benjamin Molan). Jakarta: Prenhallindo.


(23)

69 Universitas Kristen Maranatha Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Millenium.

(Diterjemahkan oleh : Hendra Teguh dan Benjamin Molan). Jakarta: Prenhallindo

Kotler, Philip & Keller Kevin L. (2007). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi 12. (Diterjemahkan oleh : Benyamin Molan). Jakarta: PT. Indeks

Julianto, Andre (2006). Pengaruh Brand Image Sabun Mandi Lifebouy. Fakultas Bisnis dan Manejemen. Jurusan Manajemen. Universitas Widyatama. Bandung

Schiffman, Leon G, & Kanuk, Lesliel.(1997). Consumer Behaviour. (Six Edition). New Jersey: Prentice Hall

Peter, J. Paul, dan Olson, Jeny C. (2000). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi 5. (Diterjemahkan oleh: Domas Sihombing). Jakarta: Erlangga

S.A. Surachman. (2008). Dasar-Dasar Manajemen Merek. Cetakan Pertama. Malang: Bayumedia Publishing

Sekaran, U. (2003). Research Methods For Business. New York: John Willeny & Sons

Simamora, Bilson. (2002). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Riset Bisnis. Bandung: Cv. Alfbeta Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Riset Bisnis. Bandung: Cv. Alfbeta

www.proquest.com

www.myesia.com


(1)

64 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan dari bab sebelumnya, maka diperoleh simpulan sebagai berikut ini

1. Brand image produk Esia di kalangan Universitas Kristen Maranatha Bandung cukup baik. Ini terbukti dari hasil kuesioner yang disebarkan pada 150 responden di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Hasil dari penyebaran kuesioner yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa para responden dominan menjawab pada skala 4 (setuju) mengenai pertanyaan positif mengenai brand image Esia di Universitas Kristen Maranatha. Total jawaban seluruh responden yang menyatakan setuju pada pencitraan brand image positif pada produk esia mencapai 960 jawaban atau 71%, sedangkan jawaban dominan ke dua adalah jawaban 3 (netral/ ragu – ragu) sebanyak 333 jawaban atau 25%. Berdasarkan hasil yang diperoleh, peneliti menyimpulkan bahwa persepsi brand image esia di lingkungan Universitas Kristen Maranatha cukup baik dan positif, baik dari segi preferensi merek yang diingat, maupun dari segi harga yang murah, namun ada sebagian orang yang masih meragukan brand image yang dibentuk oleh Esia.


(2)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

65 Universitas Kristen Maranatha 2. Minat beli terhadap produk Esia cukup tinggi, hal ini dapat diketahui dari

hasil penyebaran kuesioner pada 150 responden di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Dari hasil kuesioner mengenai pertanyaan minat beli yang peneliti ajukan, para responden menjawab dominan dengan jawaban 4 (setuju) pada tingkat 50.5% atau sebanyak 303 jawaban, namun jawaban dominan ke dua para responden adalah jawaban 3 (netral) pada tingkat 42.83% atau sebanyak 257 jawaban. Minat beli di Lingkungan Universitas Kristen Marantha cukup tinggi, namun yang meragukan untuk membeli produk dari Esia, juga cukup tinggi. Ini memberikan indikasi bahwa brand image yang diciptakan oleh perusahaan bakrie belum bisa membuat para calon konsumen percaya terhadap produknya, sehingga yang ragu untuk membeli produk Esia cukup banyak.

3. Brand Image berpengaruh secar positif dan signifikan.terhadap minat beli. Brand image berpengaruh terhadap peningkatan minat beli sebesar 27.10% sedangkan sisanya sebesar 72.90% dipengaruhi faktor lain. Ini memberikan artian bahwa ketika pencitraan brand image ditingkatkan oleh pihak Bakrie, secara langsung akan meningkatkan minat beli pada calon konsumen di lingkunagna Universitas Kristen Maranatha.

5.2Saran

Penelitian ini memberikan gambaran mengenai brand image dan minat beli pada benak konsumen. Peneliti merasa perlu untuk memberikan saran berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, dengan harapan bahwa


(3)

66 Universitas Kristen Maranatha penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan informasi, khususnya bagi PT Bakrie Telecom Tbk. Peneliti memberikan saran sebagai berikut ini.

1. Brand image berpengaruh positif terhadap peningkatan minat beli. Peneliti menyarankan pada pihak terkait untuk lebih meningkatkan promosi yang benar dan tidak terkesan bohong, agar tercipta tingkat kepercayaan yang tinggi, sehingga minat beli terhadap produk dan layanan yang ditawarkan pihak perusahaan semakin meningkat. Sebaiknya gunakan media yang yang sekarang sedang digemari masyarakat, seperti media internet (jejaring sosial), work shop dan seminar dalam kampus dan sekolah – sekolah, serta promosi yang dilakukan ke pelosok – pelosok daerah, sehingga diharapkan promosi yang dilakukan dapat meningkatkan minat beli, dan tentu saja hasil akhirnya berupa tindakan langsung untuk membeli.

2. Penanaman brand image mengenai produk dan layanan esia yang murah sudah berhasil dilakukan oleh pihak Bakrie Tbk, namun brand image yang melekat di benak konsumen hanya tentang preferensi produk dan layanan operator telekomunikasi yang murah. Peneliti menyarankan alangkah baiknya jika kualitas layanan dan jaringan Esia ditingkatkan agar tercipta brand image yang tidak hanya terbatas pada keunggulan harga semata, akan tetapi juga tercipta persepsi baru bahwa selain murah, produk Esia juga memberikan kualitas layanan dan jaringan telekomunikasi yang baik. Produk – produk yang ditawarkan Esia harganya relatif murah dan


(4)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

67 Universitas Kristen Maranatha terjangkau, peneliti menyimpulkan bahwa segmentasi produk esia mencakup semua kalangan, jadi alangkah baiknya jika kualitas layanan Esia dari segi sinyal komunikasi Esia dapat dirasakan hingga ke pelosok – pelosok desa, sehingga masyarakat kelas bawah dapat menikmati layanan Esia.

3. Minat beli di lingkungan Universitas Kristen Maranatha cukup baik, namun yang ragu untuk untuk membeli produk Esia pun cukup tinggi. Peneliti memberikan saran kepada pihak terkait dalam hal promosi, hendaknya diciptakan pula promosi berupa iklan yang mencerminkan bahwa kualitas produk dan layanan yang ditawarkan pihak Esia sangat baik, hal itu perlu diikuti dengan tindakan nyata mengenai layanan dan kualitas suara yang baik saat berkomunikasi, agar tercipta kepercayaan di benak konsumen, karena tidak dapat dipungkiri lagi bahwa konsumen saat ini sangat kritis dalam memilih suatu produk, ditambah lagi dengan banyaknya handphone dari luar negeri yang menawarkan harga sangat murah dan kualitas baik, ini merupakan suatu tantangan bagi pihak Bakrie Tbk. Solusi terbaik adalah merebut kepercayaan konsumen dengan peningkatan kualitas, sehingga konsumen loyal terhadap produk tersebut.


(5)

68 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A. (1996). Manajemen Ekuitas Merek. Edisi Indonesia. Jakarta: Mitra Utama

Aaker, David A. (1992). Manajemen Ekuitas Merek. Edisi Indonesia. Jakarta: Mitra Utama

Durianto, Darmadi, Sugiarto & Sitinjak, Toni. (2001). Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Djaslim Saladin. (2002). Manajemen Pemasaran. Bandung: Cv Linda Karya Effendi, Edwin. (2010). Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Minat Beli

Konsumen Pada Produk Aqua. Fakultas Ekonomi. Jurusan Manajemen. Universits Kristen Maranatha.

Gohzali, Imam (2005). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, edisi tiga, Semarang: Universitas Diponogoro.

Hair, JF., Anderson, RE., Tatham. R., and Black W.C., (1998). Multivariate Data Analysis. 5th ed., Upper Sadke River, New Jersey: Prentice Hall

Husein, Umar. (2003). Studi Kelayakan Dalam Bisnis Jasa. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Kotler, Philip. (1992). Manajemen Pemasaran.Jakarta: Prenhallindo

Kotler, Philip & Keller Kevin L. (2003). Marketing Magement. 11 Edition. Prentice Hall

Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Millenium. (Diterjemahkan oleh : Hendra Teguh dan Benjamin Molan). Jakarta: Prenhallindo.


(6)

69 Universitas Kristen Maranatha Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Millenium.

(Diterjemahkan oleh : Hendra Teguh dan Benjamin Molan). Jakarta: Prenhallindo

Kotler, Philip & Keller Kevin L. (2007). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi 12. (Diterjemahkan oleh : Benyamin Molan). Jakarta: PT. Indeks

Julianto, Andre (2006). Pengaruh Brand Image Sabun Mandi Lifebouy. Fakultas Bisnis dan Manejemen. Jurusan Manajemen. Universitas Widyatama. Bandung

Schiffman, Leon G, & Kanuk, Lesliel.(1997). Consumer Behaviour. (Six Edition). New Jersey: Prentice Hall

Peter, J. Paul, dan Olson, Jeny C. (2000). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi 5. (Diterjemahkan oleh: Domas Sihombing). Jakarta: Erlangga

S.A. Surachman. (2008). Dasar-Dasar Manajemen Merek. Cetakan Pertama. Malang: Bayumedia Publishing

Sekaran, U. (2003). Research Methods For Business. New York: John Willeny & Sons

Simamora, Bilson. (2002). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Riset Bisnis. Bandung: Cv. Alfbeta Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Riset Bisnis. Bandung: Cv. Alfbeta www.proquest.com

www.myesia.com