Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Tingkat Pendapatan Seseorang (Sebuah Studi pada Pegawai Bank Indonesia).

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

Abstract

This thesis studies if educational attainment affects income level of the employees of Bank Indonesia. The research methodology used is by giving out questionnaires on Likert Scale to first 30 respondents to test its validity and reliability and then to another 100 respondents and analyzing the results using Microsoft Excel and SPSS 16.0 for Windows. The independent variables (X) for educational attainment are education level (X1), university (X2), major (X3) and GPA (X4), while the dependent variable (Y) is income level. To test if the data is normally distributed, we use normality test, heteroscedasticity test, multicollinearity test and autocorrelation test and the results are good. To prove the hypothesis, we use multiple regressions and find out that the effect of educational attainment on income level shown by Determination Coefficient is just 4.6 %, and the rest is attributed by other factors. Using F-test, it is found that all of the educational attainment dimensions simultaneously do not influence income level of employees of Bank Indonesia significantly. Partially, education level, university, major and GPA do not influence income level significantly as well. This is done by using T-test. Key Words: Education, Income, Education Level, University, Major, GPA


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha Abstrak

Skripsi ini mempelajari apakah tingkat pendidikan seorang pegawai Bank Indonesia mempengaruhi tingkat pendapatannya. Metodologi penelitian yang digunakan adalah dengan cara menyebarkan Kuesioner pada Skala Likert kepada 30 responden pertama untuk menguji validitas dan reliabilitasnya lalu kepada 100 responden berikutnya dan menganalisa hasilnya menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 16.0 for Windows. Variabel bebas untuk tingkat pendidikan (X) adalah tingkat pendidikan (X1), universitas (X2), jurusan (X3) dan indeks prestasi (X4), sementara variabel terikatnya (Y) adalah tingkat pendapatan. Untuk menguji apakah datanya terdistribusi secara normal, kita menggunakan uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan uji autokorelasi, dan hasilnya pun bagus. Untuk menguji hipotesisnya, kita menggunakan analisis regresi linear berganda dan menemukan bahwa tingkat pendidikan hanya berpengaruh sebesar 4.6% terhadap tingkat pendapatan yang ditunjukkan oleh Koefisien Determinasi (R2), dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Menggunakan uji F, ditemukan bahwa secara simultan dimensi-dimensi tingkat pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pendapatan seorang pegawai Bank Indonesia. Begitupula secara parsial dengan menggunakan uji-t, tingkat pendidikan, universitas, jurusan dan IP juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pendapatan.


(3)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul………..i

Halaman Pengesahan………...ii

Kata Pengantar ………...iv

Abstract ………viii

Abstrak Skripsi ………...…...ix

Daftar Isi………..x

Daftar Tabel………..xvi

Daftar Gambar………...xx

Daftar Lampiran………xxi

BAB I PENDAHULUAN………1

1.1Latar Belakang Masalah……….1

1.2Identifikasi Masalah………...6

1.3Tujuan Penelitian………6

1.4Manfaat Penelitian………..7


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN

HIPOTESIS……….8

2.1 Definisi Pendidikan………8

2.1.1 Peran Penting Pendidikan ………..9

2.1.2 Pengaruh Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi…………..10

2.1.3 Kondisi Pendidikan di Indonesia……….13

2.1.4 Tujuan dan Manfaat Pendidikan serta hubungannya dengan Pendapatan………17

2.2 Tingkat Pendidikan………..19

2.2.1 Sistem Pendidikan Nasional……….19

2.2.2 Universitas………20

2.2.3 Jurusan………..23

2.2.4 Indeks Prestasi………..27

2.3 Pekerjaan………..32

2.3.1 Pekerjaan Yang Menarik Banyak Perusahaan………..32

2.4 Gaji………...34

2.4.1 Peranan Gaji………..37


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

2.4.3 Tujuan Penggajian………38

2.4.4 Tunjangan……….39

2.4.5 Hubungan-hubungan antara pekerjaan dan gaji………39

2.5 Penelitian Terdahulu………41

2.6 Kerangka Pemikiran……….49

2.6.1 Tingkat Pendidikan terhadap gaji……….49

2.6.2 Universitas terhadap gaji………..49

2.6.3 Jurusan terhadap gaji………49

2.6.4 Indeks Prestasi terhadap gaji………50

2.7 Model Penelitian………..51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….52

3.1 Metodologi Penelitian………..52

3.2 Objek dan Subjek Penelitian………53

3.2.1 Objek Penelitian………53

3.2.2 Subjek Penelitian………..54

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian………..54


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

3.5 Populasi dan Sampel………55

3.5.1 Populasi……….55

3.5.2 Sampel………...55

3.6 Teknik Pengumpulan Data………...57

3.6.1 Riset Kepustakaan……….57

3.6.2 Riset Lapangan………..57

3.7 Teknik Pengolahan Data………..57

3.8 Teknik Analisis Data………58

3.9 Pengujian Asumsi Klasik……….61

3.9.1 Uji Normalitas………...62

3.9.2 Uji Multikolinearitas ………62

3.9.3 Uji Heteroskedastisitas………..63

3.9.4 Uji Autokorelasi………64

3.10 Analisis Regresi Linear Berganda……….64

3.10.1 Koefisien Regresi Linear Berganda………64

3.10.2 Koefisien Determinasi (R2)……….65


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….68

4.1 Data……….68

4.2 Hasil Penelitian………68

4.2.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner……….68

4.2.1.1 Uji Validitas………...68

4.2.1.2 Uji Reliabilitas………...74

4.3 Variabel Tingkat Pendidikan Pada Bank Indonesia………74

4.3.1 Pengaruh Tingkat Pendidikan………...75

4.3.2 Pengaruh Universitas………81

4.3.3 Pengaruh Jurusan………..85

4.3.4 Pengaruh Indeks Prestasi………..89

4.4 Variabel Tingkat Pendapatan………...92

4.5 Pengaruh antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan pada Bank Indonesia………93

4.5.1 Uji Asumsi Klasik……….93 4.5.1.1 Uji Normalitas………93 4.5.1.2 Uji Multikolinieritas………...94


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha 4.5.1.4 Uji Autokorelasi……….96

4.5.2 Persamaan Regresi Berganda………97

4.5.3 Koefisien Korelasi Ganda………..………..99

4.5.4 Analisis Koefisien Determinasi………99

4.5.5 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F)……….100

4.5.6 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji –t)……….………..101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………106

5.2 Saran………..106

DAFTAR PUSTAKA………..108

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)………111


(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sistem Pendidikan Nasional………..20

Tabel 2.2 Gaji (entry level) management trainee di berbagai industri bagi lulusan S1

dan S2………40

Tabel 4.1 Uji Validitas………...69

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas………...74

Tabel 4.3 Pada saat rekrutmen seorang pegawai Bank Indonesia, seseorang dengan

tingkat pendidikan S3 menerima gaji lebih tinggi daripada seseorang

dengan S2………..75

Tabel 4.4 Pada saat rekrutmen seorang pegawai Bank Indonesia, seseorang dengan

tingkat pendidikan S2 menerima gaji lebih tinggi daripada seseorang

dengan S1………..76

Tabel 4.5 Pada saat rekrutmen seorang pegawai Bank Indonesia, seseorang dengan

tingkat pendidikan S1 menerima gaji lebih tinggi daripada seseorang

tamatan SMA……….76

Tabel 4.6 Pada saat rekrutmen seorang pegawai Bank Indonesia, seseorang tamatan SMA menerima gaji lebih tinggi dari seseorang tamatan


(10)

xvii Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.7 Setelah bekerja, jika pegawai Bank Indonesia mengantongi gelar yang lebih tinggi, seseorang dengan tingkat pendidikan S3 menerima gaji lebih tinggi dari seseorang dengan S2………...77

Tabel 4.8 Setelah bekerja, jika pegawai Bank Indonesia mengantongi gelar yang lebih tinggi, seseorang dengan tingkat pendidikan S2 menerima gaji lebih tinggi dari seseorang dengan S1………...78

Tabel 4.9 Setelah bekerja, jika pegawai Bank Indonesia mengantongi gelar yang lebih tinggi, seseorang dengan tingkat pendidikan S1 menerima gaji lebih tinggi dari seseorang tamatan SMA………...79

Tabel 4.10 Setelah bekerja, jika pegawai Bank Indonesia mengantongi gelar yang lebih tinggi, seseorang tamatan SMA menerima gaji lebih tinggi dari seseorang tamatan SMP/SD………...79

Tabel 4.11 Menurut anda, secara umum, tingkat pendidikan seorang pegawai Bank

Indonesia berpengaruh pada tingkat pendapatannya………...80

Tabel 4.12 Pada saat rekrutmen seorang pegawai Bank Indonesia, pernah berkuliah di

universitas terkemuka (misalkan ITB atau UI) dapat meningkatkan gaji..82

Tabel 4.13 Pada saat rekrutmen seorang pegawai Bank Indonesia, tidak pernah berkuliah di universitas terkemuka dapat meningkatkan

gaji………..82


(11)

xviii Universitas Kristen Maranatha melanjutkan kuliah, berkuliah di universitas terkemuka dapat

meningkatkan gaji.………...…..83

Tabel 4.15 Setelah bekerja, jika seorang pegawai Bank Indonesia memutuskan untuk

melanjutkan kuliah, tidak berkuliah di universitas terkemuka dapat

meningkatkan gaji………..83

Tabel 4.16 Menurut anda, secara umum, kualitas universitas dimana pegawai Bank

Indonesia pernah berkuliah berpengaruh terhadap tingkat

pendapatannya………84

Tabel 4.17 Pada saat rekrutmen seorang pegawai Bank Indonesia, pernah mengambil

jurusan yang merupakan niche sebuah universitas (misalkan Teknik ITB atau Ekonomi UI) dapat meningkatkan gaji………..85

Tabel 4.18 Pada saat rekrutmen seorang pegawai Bank Indonesia, pernah mengambil

jurusan yang bukan merupakan niche sebuah universitas dapat meningkatkan gaji…...86

Tabel 4.19 Setelah bekerja, jika pegawai Bank Indonesia memutuskan melanjutkan

kuliah, mengambil jurusan yang merupakan niche sebuah universitas dapat meningkatkan gaji ………...………..86


(12)

xix Universitas Kristen Maranatha kuliah, mengambil jurusan yang bukan merupakan niche sebuah universitas dapat meningkatkan gaji ………....87

Tabel 4.21 Menurut anda, secara umum, jurusan yang diambil seorang pegawai Bank

Indonesia berpengaruh pada tingkat pendapatannya………87

Tabel 4.22 Pada saat rekrutmen seorang pegawai Bank Indonesia, memiliki IP yang

tinggi (>IP 3.00) dapat meningkatkan gaji………89

Tabel 4.23 Pada saat rekrutmen seorang pegawai Bank Indonesia, memiliki IP yang tidak tinggi (<IP 3.00) dapat meningkatkan gaji………...89

Tabel 4.24 Setelah bekerja, jika seorang pegawai Bank Indonesia mengantongi gelar

yang lebih tinggi, memiliki IP yang tinggi pada gelar tersebut dapat

meningkatkan gaji ……….90

Tabel 4.25 Setelah bekerja, jika seorang pegawai Bank Indonesia mengantongi gelar

yang lebih tinggi, memiliki IP yang tidak tinggi pada gelar tersebut dapat

meningkatkan gaji ……….90

Tabel 4.26 Secara umum, Indeks Prestasi yang dimiliki seorang pegawai Bank Indonesia berpengaruh pada tingkat pendapatannya……….91


(13)

xx Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Penelitian………51

Gambar 4.1 Variabel Pengaruh Tingkat Pendidikan Pada Bank Indonesia…………..81

Gambar 4.2 Variabel Pengaruh Universitas Pada Bank Indonesia………85

Gambar 4.3 Variabel Pengaruh Jurusan Pada Bank Indonesia………..88


(14)

xxi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A Kuesioner……….112

LAMPIRAN B Coding Sheet (Data Ordinal)………...119


(15)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Setelah lulus SMA, ada banyak pilihan bagi siswa untuk melanjutkan hidupnya. Salah satunya adalah melanjutkan studi ke universitas. Orang memilih melanjutkan studi ke universitas tentunya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dengan penghasilan yang sesuai nantinya, hal tersebut dikarenakan karena masih adanya anggapan di masyarakat bahwa penghasilan sarjana lebih besar dari non-sarjana. Selain itu, pendidikan meningkatkan kemampuan individu, sikap dan perilaku, karena proses pendidikan menghabiskan waktu, biaya, dan tenaga, secara alamiah pendidikan harusnya meningkatkan pendapatan individu dalam kehidupannya di masa datang.

Untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus, kita harus memiliki kualifikasi yang tepat, belajar di universitas yang tepat dan memilih jurusan yang tepat. Pada saat pendaftaran kita harus sadar apapun yang kita lakukan kita yang akan menanggung konsekuensinya. Untuk itu kita tidak mau memilih universitas dan jurusan yang salah yang dapat berakibat fatal bagi masa depan kita, bahkan sejak memilih SMA kita harus dapat memilih sekolah yang tepat untuk dapat meningkatkan peluang masuk perguruan tinggi yang diidam-idamkan. Menurut Quacquarelli Symonds 2011 world university rankings per 5 September 2011, universitas terbaik di Indonesia adalah Universitas Indonesia diikuti oleh Universitas Gajah Mada, ITB, dan Universitas Padjadjaran. Universitas tersebut juga yang paling popular di kalangan siswa dan mahasiswa. Perihal jurusan yang dapat diambil setiap universitas memiliki niche-nya masing-masing. UI misalnya dikenal luas untuk ekonomi dan ilmu-ilmu sosialnya, UGM dan Unpad untuk ilmu hukum dan peternakannya, ITB dengan semua jurusan tekniknya.


(16)

2 Universitas Kristen Maranatha Apabila seorang lulusan SMA tidak melanjutkan studinya ke universitas, mereka sebenarnya dapat bekerja. Walaupun kita dapat mencari pekerjaan dengan SMA sebagai pendidikan terakhir kita, pilihan pekerjaan untuk lulusan SMA tidaklah banyak yang akan berakibat penghasilan yang sedikit atau tidak mencukupi. Jenis-jenis pekerjaan yang popular untuk lulusan SMA di antaranya adalah pelayan restoran, supir, buruh pabrik, dsb dengan kisaran penghasilan per bulan antara Rp 500,000 hingga Rp 1,500,000. Apalagi jika kita tidak tamat SMA. Menurut laporan terakhir dari Asian Development Bank, Key Indicators for Asia and the Pacific 2011, lebih dari 30% pekerja Indonesia hidup dengan pendapatan kurang dari US$ 1.25 (sekitar Rp 10,000 sehari) seperti sebagai pembantu rumah tangga yang dominannya hanya tamatan SD atau SMP. Padahal Upah Minimum Regional (UMR) untuk Provinsi DKI Jakarta saja adalah Rp 1,529,150. Maka dari itu, pendidikan juga dapat menolong kita dan keluarga kita keluar dari kemiskinan. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah mencari tahu adakah hubungannya antara ijazah terakhir yang kita miliki dan jumlah pendapatan yang kita terima.

Di Indonesia, jutaan siswa mendaftarkan dirinya ke sebuah universitas, di mana mereka akan mengambil sebuah program sarjana strata satu (S1) dan sebuah jurusan. Sehingga dapat diasumsikan kualifikasi yang tepat yang harus dimiliki sekarang ini adalah minimal S1. Jurusan yang kita pilih akan menentukan jenis pekerjaan yang dapat kita lakukan setelah kita lulus sarjana dan juga jumlah pendapatan yang dapat kita hasilkan dengan ijazah kesarjanaan tersebut. Sebagai contoh, jika kita mengambil jurusan akuntansi saat kuliah, maka kita dapat menjalani profesi sebagai akuntan. Fenomena yang terjadi sekarang ini adalah banyaknya mahasiswa yang mengambil jurusan Ekonomi atau Economics. Ekonomi memiliki tiga cabang yaitu akuntansi, manajemen dan ekonomi pembangunan. Ekonomi adalah jurusan terpopular di Indonesia dan yang paling banyak dicari di bursa kerja, terlebih dengan banyaknya instansi pemerintah dan


(17)

3 Universitas Kristen Maranatha BUMN yang bergerak di seputar bidang ekonomi dan keuangan, ataupun perusahaan swasta dan multinasional baik itu perusahaan perbankan, firma akuntan, perusahaan investasi, maupun perusahaan asuransi yang berdiri di Indonesia.

Selain melanjutkan pendidikannya di Indonesia pun, mahasiswa dapat memilih untuk kuliah di luar negeri. Dewasa ini semakin banyak mahasiswa Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Di antara negara tujuan favorit mahasiswa Indonesia adalah USA, Australia, Singapura, Malaysia, dan Inggris. Universitas yang terkenal di antaranya Harvard di USA, UNSW dan University of Melbourne di Australia, NUS dan NTU di Singapura, Universiti Malaya dan UKM di Malaysia dan Cambridge di Inggris. Jurusan yang diambil pun sesuai niche-nya masing-masing universitas. Pilihan jurusan di universitas luar negeri inilah yang sangat menarik minat mahasiswa karena jauh lebih banyak dari pilihan jurusan di tanah air. Tentunya biaya yang harus dikeluarkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kuliah di tanah air, namun kualitas pendidikan yang didapat juga sebanding. Akan lebih baik jika mahasiswa dapat memperoleh beasiswa sehingga tidak harus membayar tuition fee-nya, malah mendapatkan uang saku tambahan dari pemberi beasiswa. Banyak beasiswa yang tersedia untuk mahasiswa yang berprestasi dan memenuhi syarat. Tidak jarang yang juga memberikan jaminan kerja setelah lulus sarjana. Atau kita dapat mencari pekerjaan sendiri di luar negeri dengan berbekal ijazah yang kita miliki setelah lulus. Bekerja di luar negeri itu suasananya enak dan gajinya pun tinggi. Kadang-kadang membuat mereka lupa untuk pulang ke tanah air setelah nikmat kuliah dan bekerja di luar negeri. Inilah salah satu faktor mengapa orang Indonesia memilih melanjutkan studinya ke luar negeri.

Selain itu pula, setelah kita lulus sarjana kita dapat melanjutkan studi kita yaitu dengan mengambil Master atau dalam istilah bahasa Indonesianya, Magister (S2) dan bahkan yang lebih


(18)

4 Universitas Kristen Maranatha tinggi lagi yaitu Doktor (S3) untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang benar-benar kita inginkan (desirable professions). Terlebih jika kita menginginkan posisi dan jabatan yang tinggi di perusahaan tempat kita bekerja. Ini juga terkait dengan fenomena yang lain yaitu orang-orang menginginkan kenaikan gaji dalam karir mereka. Beberapa orang percaya dengan mengambil Master, mereka bisa mendapatkan promosi jabatan di perusahaan mereka dan juga kenaikan gaji yang mengikutinya. Mengambil master atau S2 juga bagus dilakukan di luar negeri. Berdasarkan observasi penulis, banyak lowongan pekerjaan yang mencari lulusan S2 diutamakan dari luar negeri. Tentunya pasti ada pengaruh antara ijazah S2 yang didapat dari luar negeri dan nilai jualnya.

Lagipula ada terlalu banyak lulusan S1 di luar sana sekarang ini yang bersaing di bursa kerja yang sama yang membuat lulusan S2 lebih dicari dan lebih banyak peminatnya. Jika anda memiliki gelar Master atau S2 anda memiliki peluang yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus dan penghasilan yang besar. Jabatan-jabatan seperti CEO, Direktur dan Manajer Senior dapat direngkuh dengan mudah jika anda sudah memiliki ijazah S2. Tetapi kadang-kadang ada situasi dimana kita digaji setara S1 di tempat kita bekerja walaupun kita memiliki ijazah S2 atau bahkan S3 yang berarti perusahaan tersebut kurang menghargai nilai sebuah tingkatan ijazah.

Secara teoritis kita masih dapat mengharapkan pendapatan yang semakin tinggi apabila memiliki ijazah yang semakin tinggi tingkatannya. Hal ini juga berlaku dengan nilai atau Indeks Prestasi (IP) yang kita miliki. Semakin tinggi IP, semakin mudah kita dapat mendapatkan pekerjaan dan starting salary yang bagus. Seperti yang banyak kita dapat lihat di iklan lowongan kerja, selain mensyaratkan sebuah kualifikasi S1/S2/S3, universitas negeri/swasta yang terkemuka/ternama, dan jurusan-jurusan tertentu, banyak lowongan yang mensyaratkan IP di atas


(19)

5 Universitas Kristen Maranatha 3.00 atau bahkan di atas 3.25 bagi pelamarnya. Ini menandakan IP adalah salah satu variabel dari tingkat pendidikan yang berpengaruh terhadap tingkat pendapatan. Seperti yang sudah dikemukakan di awal, jangan sampai pada saat masa pendaftaran universitas kita bisa sampai salah memilih universitas dan jurusan yang mengakibatkan kita tidak selesai berkuliah atau drop-out. Pilihlah universitas yang baik dan jurusan yang disukai, karena pada saat menjalaninya kita akan merasa senang dan outputnya nanti pun akan baik sekali.

Namun perlu melihat apakah tingkat pendidikan benar-benar berpengaruh terhadap tingkat pendapatan seseorang. Tingkat pendapatan seseorang banyak dipengaruhi oleh faktor lain di luar pendidikan sehingga menarik untuk dikaji seberapa jauh peran faktor tingkat pendidikan terhadap tingkat pendapatan. Di antara faktor-faktor tersebut adalah koneksi, popularitas, dan keberuntungan. Banyak orang yang mendapatkan sebuah pekerjaan dan pendapatan yang tinggi melalui koneksi yaitu dengan mengenal seseorang dengan baik di sebuah perusahaan. Misalkan pemilik perusahaan tersebut adalah saudaranya, tentu akan memberikan job apabila diminta. Atau popularitas orang tersebut menjadikannya mudah untuk mendapatkan job, seperti untuk pekerjaan artis di bidang entertainment. Misalkan Syahrini dan Ayu Ting Ting, penyanyi yang sedang digandrungi oleh masyarakat, bukanlah seorang sarjana namun bisa kaya raya atau paling tidak, terlihat kaya. Atau memang keberuntungan semata, misal banyak pelaku bisnis di Indonesia yang hanya tamatan SD atau SMP dapat mengembangkan bisnisnya hingga sukses. Mungkin disebabkan faktor “luck” atau “hoki”. Jadi ada kalanya pula tingkat pendidikan seseorang tidak mempengaruhi tingkat pendapatannya.

Dari penjelasan di atas diasumsikan orang pergi mengenyam pendidikan tinggi di universitas dengan alasan ingin memiliki pekerjaan yang bagus dan pendapatan yang tinggi. Apakah keempat variabel dari tingkat pendidikan yaitu kualifikasi, universitas, jurusan dan nilai


(20)

6 Universitas Kristen Maranatha berpengaruh terhadap tingkat pendapatan cukup menarik untuk dikaji. Dari uraian tersebut maka masalah pokok yang diteliti dan ingin dikaji melalui penelitian ini adalah:

“Pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat pendapatan seseorang (Sebuah

studi pada pegawai Bank Indonesia)”

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, penulis membuat identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apakah tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi tingkat pendapatannya?

2. Bagaimana dimensi tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi tingkat pendapatannya?

1.3Tujuan Penelitian

Bertolak dari masalah yang ada, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan seseorang dan tingkat pendapatannya.

2. Untuk mengetahui bagaimana dimensi-dimensi tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi tingkat pendapatannya.


(21)

7 Universitas Kristen Maranatha

1.4Manfaat Penelitian

Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca dan masyarakat mengenai apakah kita masih perlu untuk melanjutkan studi ke universitas untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus, universitas mana yang sebaiknya dituju, dan jurusan mana yang sebaiknya dipilih.

2. Mengetahui jenis-jenis pekerjaan/profesi apa dan industri mana yang memberikan pendapatan yang lebih tinggi dan apa kualifikasi yang diperlukan.

3. Mengetahui posisi/jabatan apa di dalam sebuah perusahaan yang memberikan pendapatan yang lebih tinggi dan apa kualifikasi yang diperlukan.

4. Untuk mengetahui bagaimana tingkat pendidikan seseorang tidak mempengaruhi tingkat pendapatannya.

1.5Batasan penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menentukan batasan-batasan penelitian untuk memperjelas lingkup penelitian. Batasan-batasan yang dipakai adalah:

1. Penelitian ini tidak mensurvei tingkat pendidikan D1-D3, karena jarang.

2. Penelitian ini tidak meliputi seluruh universitas ataupun jurusan yang ada.

3. Penelitian ini tidak mensurvei seluruh jenis pekerjaan/profesi dan seluruh industri pekerjaan seperti PNS, BUMN, perusahaan multinasional dan perusahaan swasta.


(22)

106 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari tingkat pendidikan, universitas, jurusan dan indeks prestasi terhadap tingkat pendapatan pegawai Bank Indonesia dengan pengaruh sebesar 4,6% sedangkan sisanya sebesar 95,4% merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti.

2. Secara parsial variabel tingkat pendidikan, universitas, jurusan dan indeks prestasi tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap tingkat pendapatan pegawai Bank Indonesia.

5.2 Saran

Sebagai rangkaian akhir dari skripsi ini, penulis muncul dengan beberapa saran sebagai berikut:

1. Jawaban atas kuesioner yang disebar dinilai tidak konsisten, mungkin karena responden terburu-buru dalam mengisi kuesioner tersebut yang mengakibatkan hasil penelitian tidak seperti yang diharapkan. Mungkin di lain kesempatan, responden betul-betul teliti dalam membaca pertanyaan sebelum memberikan jawaban.


(23)

107 Universitas Kristen Maranatha 2. Atas kesimpulan akhir dari penelitian ini maka dapat dimunculkan saran bagi para lulusan SMA (ataupun orangtuanya) agar tidak terlalu khawatir dalam meneruskan langkah hidupnya dalam memilih jenjang pendidikan yang lebih tinggi baik itu memilih tingkat pendidikan, universitas maupun jurusan, karena terbukti tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan yang akan diterima. Indeks prestasi yang sering dikhawatirkan mahasiswa juga terbukti tidak berpengaruh pada pendapatannya di masa depan.

3. Faktor-faktor di luar tingkat pendidikan di antaranya koneksi, popularitas, dan keberuntungan mungkin saja memainkan peranan yang sangat besar dalam menentukan pendapatan seseorang. Kadang-kadang tanpa gelar sarjana pun, kita dapat meraup penghasilan yang besar. Hal tersebut mungkin belum ada teorinya dan untuk itu, dapat dikaji secara ilmiah di masa datang.

4. Untuk konteks Bank Indonesia, dapat dilihat bahwa variabel Y (tingkat pendapatan) memang tergolong tinggi (baca: Bank Indonesia menawarkan gaji yang besar), ini mengakibatkan tingginya angka pelamar ke Bank Indonesia. Namun setelah bekerja, kenaikan gaji banyak dipengaruhi oleh penilaian prestasi kerja atau kinerja, bukan dari kelebihan latar belakang pendidikan individu semata. Saran penulis agar tes masuk juga penilaian kinerja serta promosi jabatan diperketat sehingga betul-betul individu terpilih saja yang berhak menikmati jabatan dan penghasilan yang layak tersebut.

5. Agar penelitian ini dapat diulangi di masa depan oleh mahasiswa keuangan dengan studi kasus yang berbeda di perusahaan yang lain dengan sistematika penulisan yang serupa.


(24)

108 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Djumransjah, H.M. (2004) Pengantar Filsafat Pendidikan. Malang: Bayumedia Publishing

Ghazali, Imam. (2001) Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Khairina, Cipta (2010) Analisis Perbedaan Motif Remaja Perempuan Pembaca Majalah dan Online Gogirl, Skripsi S1 FIA UNIKA Atmajaya Jakarta

Hermawan, Asep (2006) Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif, Jakarta: Grasindo Majalah SWA No. 16/XXVII/28 Juli – 10 Agustus 2011

Modul Statistika II (2011), Universitas Kristen Maranatha Bandung

Mudyahardjo, Reza (2001) Filsafat Ilmu Pendidikan Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya

Sagir, H.S. (1989) Membangun Manusia Karya – Masalah Ketenagakerjaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta, Pustaka Sinar harapan

Sarwono, Jonathan. (2006) Panduan Cepat dan Mudah SPSS 14, Bandung: Badan Penerbit Andi,

Suharso, Puguh (2009) Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis, Jakarta: PT Indeks Sulistyo, Joko (2010) 6 Hari Jago SPSS 17, Yogyakarta: Penerbit Cakrawala

Sugiyono (2009) Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV Alfabeta

Tarigan, Robinson (2004) Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: P.T. Bumi Aksara


(25)

109 Universitas Kristen Maranatha Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

JURNAL/ARTIKEL

Gemus, Jonathan (2010) College Achievements and Earnings, Working Paper 2010:1, Department of Economics, Uppsala University, Sweden

Hammonds-Smith, Maxine (1992) A Comparison of Income, Income Sources, and Expenditures of Older Adults by Educational Attainment, Family Economic Review Hussain, Iftikhar, McNally, Sandra and Telhaj, Shqiponja (2009) University Quality and Graduate Wages in the UK, Centre for the Economics of Education

Khusaini (2007) Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Liang, Zhang (2004) The Effect of College Quality and Undergraduate Majors, Working Papers, Cornell University, USA

Oehrlein, Paul (2009) Determining Future Success of College Students, Undergraduate Economic Review Vol. 5 Issue 1, Illinois Wesleyan University, USA

Ono, Hiroshi (2000) College Quality and Earnings in the Japanese Labour Market, SSE/EFI Working Paper Series in Economics and Finance No 395


(26)

110 Universitas Kristen Maranatha Rumberger, Russell W. and Thomas, Scott L. (1993) The Economics Returns to College Major, Quality and Performance: A Multilevel Analysis of Recent Graduates, Economics of Education Review, Vol. 12 No. 1, Department of Education, University of California, Santa Barbara, USA

Tarigan, Robinson (2006) Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Tingkat Pendapatan Perbandingan Antara Empat Hasil Penelitian, Universitas Sumatera Utara

Thorson, Amanda (2005) The Effect of College Major on Wages, The Park Place Economist Vol. XIII, Illinois Wesleyan University, USA

WEBSITE

http://www.bps.go.id, “Indikator Pendidikan Tahun 1994-2010”, diakses tanggal 21 Januari 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas http://id.wikipedia.org/wiki/Pekerjaan http://id.wikipedia.org/wiki/Gaji http://id.wikipedia.org/wiki/Tunjangan


(1)

1.4Manfaat Penelitian

Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca dan masyarakat mengenai apakah kita masih perlu untuk melanjutkan studi ke universitas untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus, universitas mana yang sebaiknya dituju, dan jurusan mana yang sebaiknya dipilih.

2. Mengetahui jenis-jenis pekerjaan/profesi apa dan industri mana yang memberikan pendapatan yang lebih tinggi dan apa kualifikasi yang diperlukan.

3. Mengetahui posisi/jabatan apa di dalam sebuah perusahaan yang memberikan pendapatan yang lebih tinggi dan apa kualifikasi yang diperlukan.

4. Untuk mengetahui bagaimana tingkat pendidikan seseorang tidak mempengaruhi tingkat pendapatannya.

1.5Batasan penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menentukan batasan-batasan penelitian untuk memperjelas lingkup penelitian. Batasan-batasan yang dipakai adalah:

1. Penelitian ini tidak mensurvei tingkat pendidikan D1-D3, karena jarang.

2. Penelitian ini tidak meliputi seluruh universitas ataupun jurusan yang ada.

3. Penelitian ini tidak mensurvei seluruh jenis pekerjaan/profesi dan seluruh industri pekerjaan seperti PNS, BUMN, perusahaan multinasional dan perusahaan swasta.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari tingkat pendidikan, universitas, jurusan dan indeks prestasi terhadap tingkat pendapatan pegawai Bank Indonesia dengan pengaruh sebesar 4,6% sedangkan sisanya sebesar 95,4% merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti.

2. Secara parsial variabel tingkat pendidikan, universitas, jurusan dan indeks prestasi tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap tingkat pendapatan pegawai Bank Indonesia.

5.2 Saran

Sebagai rangkaian akhir dari skripsi ini, penulis muncul dengan beberapa saran sebagai berikut:

1. Jawaban atas kuesioner yang disebar dinilai tidak konsisten, mungkin karena responden terburu-buru dalam mengisi kuesioner tersebut yang mengakibatkan hasil penelitian tidak seperti yang diharapkan. Mungkin di lain kesempatan, responden betul-betul teliti dalam


(3)

2. Atas kesimpulan akhir dari penelitian ini maka dapat dimunculkan saran bagi para lulusan SMA (ataupun orangtuanya) agar tidak terlalu khawatir dalam meneruskan langkah hidupnya dalam memilih jenjang pendidikan yang lebih tinggi baik itu memilih tingkat pendidikan, universitas maupun jurusan, karena terbukti tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan yang akan diterima. Indeks prestasi yang sering dikhawatirkan mahasiswa juga terbukti tidak berpengaruh pada pendapatannya di masa depan.

3. Faktor-faktor di luar tingkat pendidikan di antaranya koneksi, popularitas, dan keberuntungan mungkin saja memainkan peranan yang sangat besar dalam menentukan pendapatan seseorang. Kadang-kadang tanpa gelar sarjana pun, kita dapat meraup penghasilan yang besar. Hal tersebut mungkin belum ada teorinya dan untuk itu, dapat dikaji secara ilmiah di masa datang.

4. Untuk konteks Bank Indonesia, dapat dilihat bahwa variabel Y (tingkat pendapatan) memang tergolong tinggi (baca: Bank Indonesia menawarkan gaji yang besar), ini mengakibatkan tingginya angka pelamar ke Bank Indonesia. Namun setelah bekerja, kenaikan gaji banyak dipengaruhi oleh penilaian prestasi kerja atau kinerja, bukan dari kelebihan latar belakang pendidikan individu semata. Saran penulis agar tes masuk juga penilaian kinerja serta promosi jabatan diperketat sehingga betul-betul individu terpilih saja yang berhak menikmati jabatan dan penghasilan yang layak tersebut.

5. Agar penelitian ini dapat diulangi di masa depan oleh mahasiswa keuangan dengan studi kasus yang berbeda di perusahaan yang lain dengan sistematika penulisan yang serupa.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Djumransjah, H.M. (2004) Pengantar Filsafat Pendidikan. Malang: Bayumedia Publishing

Ghazali, Imam. (2001) Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Khairina, Cipta (2010) Analisis Perbedaan Motif Remaja Perempuan Pembaca Majalah dan Online Gogirl, Skripsi S1 FIA UNIKA Atmajaya Jakarta

Hermawan, Asep (2006) Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif, Jakarta: Grasindo Majalah SWA No. 16/XXVII/28 Juli – 10 Agustus 2011

Modul Statistika II (2011), Universitas Kristen Maranatha Bandung

Mudyahardjo, Reza (2001) Filsafat Ilmu Pendidikan Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya

Sagir, H.S. (1989) Membangun Manusia Karya – Masalah Ketenagakerjaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta, Pustaka Sinar harapan

Sarwono, Jonathan. (2006) Panduan Cepat dan Mudah SPSS 14, Bandung: Badan Penerbit Andi,

Suharso, Puguh (2009) Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis, Jakarta: PT Indeks Sulistyo, Joko (2010) 6 Hari Jago SPSS 17, Yogyakarta: Penerbit Cakrawala

Sugiyono (2009) Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV Alfabeta


(5)

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

JURNAL/ARTIKEL

Gemus, Jonathan (2010) College Achievements and Earnings, Working Paper 2010:1, Department of Economics, Uppsala University, Sweden

Hammonds-Smith, Maxine (1992) A Comparison of Income, Income Sources, and Expenditures of Older Adults by Educational Attainment, Family Economic Review Hussain, Iftikhar, McNally, Sandra and Telhaj, Shqiponja (2009) University Quality and Graduate Wages in the UK, Centre for the Economics of Education

Khusaini (2007) Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Liang, Zhang (2004) The Effect of College Quality and Undergraduate Majors, Working Papers, Cornell University, USA

Oehrlein, Paul (2009) Determining Future Success of College Students, Undergraduate Economic Review Vol. 5 Issue 1, Illinois Wesleyan University, USA

Ono, Hiroshi (2000) College Quality and Earnings in the Japanese Labour Market, SSE/EFI Working Paper Series in Economics and Finance No 395


(6)

Rumberger, Russell W. and Thomas, Scott L. (1993) The Economics Returns to College Major, Quality and Performance: A Multilevel Analysis of Recent Graduates, Economics of Education Review, Vol. 12 No. 1, Department of Education, University of California, Santa Barbara, USA

Tarigan, Robinson (2006) Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Tingkat Pendapatan Perbandingan Antara Empat Hasil Penelitian, Universitas Sumatera Utara

Thorson, Amanda (2005) The Effect of College Major on Wages, The Park Place Economist Vol. XIII, Illinois Wesleyan University, USA

WEBSITE

http://www.bps.go.id, “Indikator Pendidikan Tahun 1994-2010”, diakses tanggal 21 Januari 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas http://id.wikipedia.org/wiki/Pekerjaan http://id.wikipedia.org/wiki/Gaji http://id.wikipedia.org/wiki/Tunjangan