Peranan Penggunaan Celebrity Endorser pada Iklan dalam Meningkatkan Minat Beli (Studi Pada Pelanggan Kartu AS di Universitas Kristen Maranatha Bandung).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Televise is an effective business communications media because it’s excellence object visualization. Through this media, hence usage of celebrities to support a advertisement very potential. But not all celebrities have the same of her capability to give fascination to beholder. The source credibility scale can give information concerning endorsement measurement from an advertisement. In this research of Sule positioned as endorsement from the card provider advertisement. The data analysis technique which is used in this research by using doubled linear regression analysis with attractiveness, trustworthiness, and expertise as free variable and enthusiasm buy consumer as tried variable. The result of this research indicate date attractiveness, trustworthiness, and expertise from Sule having an effect on positive to enthusiasm buy consumer with percentage of in influence to 12,6 %. Among three factors in the source credibility scale, know that attractiveness as variable having an effect on significance, while expertise and trustworthiness do not have an effect on significance to enthusiasm buy consumer.

Key Words : Celebrity Endorser, Attractiveness, Trustworthiness, Expertise and Enthusiasm buy consumer.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Televisi adalah suatu media komunikasi bisnis yang efektif karena memiliki keunggulan dalam visualisasi objek. Melalui televisi ini, maka penggunaan selebritis untuk mendukung sebuah iklan sangat potensial. Namun tidak semua selebritis mempunyai kapabilitas yang sama untuk memberikan daya tarik kepada pemirsa. Analisa source credibility scale mampu memberikan informasi mengenai pengukuran endorsement dari sebuah iklan. Dalam penelitian ini artis komedian SULE diposisikan sebagai endorsement dari iklan provider kartu As. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan regresi linear berganda dengan memposisikan attractiveness, trustworthiness, dan expertise sebagai variabel bebas dan minat beli konsumen sebagai variabel terikat. Hasil penelitian menunjukan bahwa attractiveness, trustworthiness, dan expertise dari Artis komedian Sule berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada produk provider kartu As dengan pengaruhnya sebesar 12,6 %. Diantara tiga faktor dalam source credibility scale tersebut, attractiveness sebagai variabel yang berpengaruh signifikan, sedangkan trustworthiness dan expertise terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen.

Kata kunci : Celebrity Endorser, Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Minat Beli.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRACT vii

ABSTRAK viii DAFTAR ISI ix DAFTAR GAMBAR xii DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 8 1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian 8

1.4 Kegunaan Penelitian 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Periklanan 10

2.1.1 Fungsi Iklan 11

2.1.2 Sasaran Periklanan 12

2.1.3 Tujuan Periklanan 13

2.1.4 Media Periklanan 15

2.1.5 Sikap terhadap Iklan 16

2.2 Celebrity Endorser 17

2.2.1 Fungsi dan Manfaat Penggunaan celebrity 18

2.2.2 Source Credibility Endorser 19

2.2.3 Rerangka Pemikiran dan pengembangan hipotesis 22


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.3 Perilaku Konsumen 25

2.3.1 Pengertian Perilaku Konsumen 25

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen 26

2.3.3 Tahap –tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan 32

2.4 Minat Beli 35

2.4.1 Faktor- faktor yang membentuk Minat Beli 36

2.4.2 Hubungan Antara Konsep 37

2.5 Hipotesis 38

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 39

3.2 Jenis Penelitian 39 3.3 Definisi Operational Variabel 40 3.4 Populasi dan Sampel 44 3.5 Teknik Pengambilan Sampel 45 3.6 Teknik Pengumpulan Data 46 3.7 Analisis Data 48 3.7.1 Validitas 48 3.7.2 Reliabilitas 48 3.8 Teknik Pengolahan Data 49

3.9 Kriteria Pengujian Hipoteis 49 3.10 Uji Validitas dan Reliabilitas 50 3.10.1 Uji Validitas 50

3.10.2 Uji Reliabilitas 52 3.11 Metode Analisis Data 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 56

4.1.1 Karaktersitik Responden 56

4.1.2 Analisa Data 58

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 64

4.3 Pembahasan dan Pengujian Hipotesa 73

4.3.1 Pengaruh Attractiveness terhadap minat beli 73


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.3.3 Pengaruh Expertise terhadap minat beli 75 4.3.4 Pengaruh Source Credibility 76 4.4 Faktor- faktor lain yang mempengaruhi minat Beli 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 81

5.2 Saran 82

DAFTAR PUSTAKA 83

LAMPIRAN 88


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran 22

Gambar 2 Tahap-Tahap Dalam Proses Pengambilan Keputusan 32 Gambar 3 Scatterplot 61


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Operational Variabel 41

Tabel II Skala Likert 47

Tabel III Statistik Responden 56

Tabel IV Jenis Kelamin 57

Tabel V Usia 57

Tabel VI Pendapatan per bulan 58

Tabel VII Uji Normalitas 60

Tabel VIII Hasil Uji Data Bebas Outlier 63

Tabel IX Correlation untuk Konstruk Attractiveness 65

Tabel X Correlation untuk Konstruk Trustworthness 66

Tabel XI Correlation untuk Konstruk Expertise 67 Tabel XII Correlation untuk Minat Beli 67

Tabel XIII Reliability Statistics untuk Attractiveness 70

Tabel XIV Item Total Statistics untuk Konstruk Attractiveness 70

Tabel XV Reliability statistics untuk Konstruk Trustworthness 71 Tabel XVI Item Total statistics untuk Konstruk Trustworthness 71 Tabel XVII Reliability Statistics untuk Konstruk Expertise 71

Tabel XVIII Item Total Statistics untuk Konstruk Expertise 72

Tabel XIX Reliability Statistics untuk Minat Beli 72 Tabel XXI Item Total Statistics untuk Konstruk Minat Beli 73 Tabel XXII Tabel Model Summary “A” 74


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

Tabel XXIII Tabel Modal Summary “T” 75

Tabel XXIV Tabel Modal Summary “E” 76

Tabel XXV Tabel Anova 77

Tabel XXVI Tabel Koefisien Regresi 78


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner 88

Lampiran B Pengujian Reliabilitas dan Validitas 92

Lampiran C Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia,

pendapatan per bulan 99

Lampiran D Uji anova Attractiveness, Trustworthiness,

dan Expertise 100 Lampiran E Uji model summary Attractiveness,

Trustworthiness, dan Expertise 101

Lampiran F Uji Coefficients Attractiveness,Trustworthiness


(10)

Bab I-Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan perekonomian di era globalisasi telah merubah para pelaku bisnis dalam melakukan strategi pemasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi setiap kebutuhan dan keinginanya, kebutuhan dan keinginan tersebut merupakan dasar terciptannya suatu produk untuk dijual di pasar. Dari pernyataan tersebut dapat digambarkan bahwa konsumen memang harus menjadi fokus utama para pemasar/ perusahaan pada era pemasar modern.

Dalam situasi perekonomian di indonesia seperti sekarang ini banyak perusahaan yang saling bersaing khusunya dalam periklanan.Periklanan merupakan tahap yang penting dari proses pemasaran, produk barang dan jasa itu sendiri, baik penamaanya, pengemasannya, penetapan harga dan distribusinya, semuanya tercermin dalam kegiatan periklanan. yang menjadi promosi perusahaan kartu prabayar saat-saat ini yaitu dengan mengadakan perang tarif.

Perang tarif. Istilah itu memang lumrah diberikan pada realita dunia komunikasi di indonesia khususnya. Bukan berita baru lagi sekarang semua provider

penyedia jasa komunikasi ‘banting harga’ biaya komunikasi. Bukan hal aneh pula

perang tarif terjadi. tak lain semua terjadi karena pengaruh kapitalisme menelusup hingga ke desa-desa. tiap provider, bersaing menjaring pangsa pasar. Ada yang


(11)

2 Bab I-Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

Memposisikan diri sebagai pelanggan segmen kawula muda. Ada pula menyebut dirinya sebagai penyedia fasilitas termurah. Inilah ajang persaingan sebenarnya. media massa, melalui iklan, pun gencar digunakan untuk menyebarluaskan penawaran menarik tersebut. bahkan tak jarang pula saling menjatuhkan antar pesaingnya.

Gencarnya perang tarif antar operator seluler membuat turn over pelanggan antar operator terus meningkat. hal ini terlihat dari tingginya jumlah kartu yang hangus per hari, karena pemiliknya hanya memanfaatkannya sesaat saja, selama ada promo tarif murah. ada sebagian pelanggan yang berkarakter oportunis. mereka hanya membeli kartu perdana karena ada promo dan setelah itu akan membuangnya.

Untuk menjaga loyalitas pelanggan, indosat meluncurkan “IM3 seru anti

Galau” SMS & Internetan MURAH -GRATIS FB & Social Network SEPUASNYA yang mana menawarkan internetan murah hanya dengan Rp. 1/kb dengan kecepatan hingga 2Mbps.http://www.indosat.com/IM3. “XL Klik” juga menawarkan cukup sekali klik banyak aplikasi jejaring sosial banyak solusi banyak gaul sepuasnya Rp.1/kb http://www.xl.co.id/language/id-id/Prabayar/PaketNelpon. begitupun

dengan “Kartu AS 30 jam” murahnya tidak kira-kira, gratisnya lebih lama 24 jam berkali-kali gratisannya lebih lama 30 jam berkali-kali, gratis telepon dan gratis ribuan sms. Gratis facebook twiter dan chatting mulai dari pukul 00.00-16.59 gratis untuk 100KB pertama dan setelahnya dikenakan tarif Rp.5/kb hingga akumulasi pemakaian 400 kb (Rp.2.000). kemudian gratis sampai dengan 3MB, setelahnya Rp.5/kb.Dan mulaidari pukul 17.00-23.59 Rp. 5/kb.


(12)

3 Bab I-Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

http://www.telkomsel.com/product/kartu-as/8748-Kartu-As-30-Jam.html.

Penurunan tarif percakapan ke level yang sedemikian fantastis mendorong pelanggan pelanggan operator untuk lebih aktif melakukan panggilan dalam jumlah yang fantastis pula.

Seperti halnya yang telah kita ketahui banyak beberapa Bintang Televisi, Aktor Film, dan Atlit terkenal banyak digunakan dalam iklan majalah maupun TV Komersial untuk mendukung suatu produk. Penggunaan Endorser diharapkan dapat memberikan asosiasi positif antara produk dengan Endorser. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau Citra tertentu yang dikaitkan pada suatu Merek. yang akan mempengaruhi Sikap dan Perilaku konsumen yang menunjukkan pada produk yang didukungnya. Disamping itu juga perusahaan menggunakan Selebrity sebagai Endorser dikaranakan kredibilitas dan daya pikatnya sehingga kredibilitas bintang iklan menjadi variabel yang mendahului (antecedent) dalam sikap terhadap iklan dan sikap terhadap merek (Goldsmith, 2000) Sikap terhadap merek diawali oleh proses kognitif yang bekerja terhadap rangsangan. kemudian akan mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Menurut Assael (2001) sikap terhadap merek yaitu merupakan pernyataan mental Yang menilai positif atau negatif, bagus tidak bagus, suka tidak suka suatu produk.

Dalam perkembangan dunia bisnis, perusahaan dituntut untuk selalu berkembang dan senatiasa menciptakan terobosan terobosan baru sehingga mampu bersaing dalam mencari konsumen yang semakin berhati hati dalam membelanjakan uangnya. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan simpati Konsumen, baik


(13)

4 Bab I-Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

melalui peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas teknologi tinggi maupun dengan sumber daya manusia, semakin banyak perusahaan sejenis beroperasi, membuat konsumen dapat menentukan pilihan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Saat ini beriklan melalui media televisi dianggap sebagai strategi promosi yang efektif, dikarenakan jangakuan periklanan melalui media televisi sangat luas. Selain jangkauan yang luas media televisi juga menawarkan pesan multemedia dimana terdapat suara, gambar, dan animasi yang interaktif keuntungan yang lainnya adalah pesan yang ditampilkan secara berulang ulang.menurut

hertzedorf (1993) dalam asmai ishak (2008) Persepsi Konsumen dalam sebuah

produk yang negatif dapat berubah menjadi positif setelah mereka melihat iklan produk tersebut.

Berkembangnya media informasi di Indonesia menyebabkan banyaknya iklan yang membanjiri media. media yang digunakan adalah televisi, radio, majalah atau surat kabar, dan lain lain. Pengiklanan di media televisi hingga kini masih dianggap cara paling efektif dalam mempromosikan produk terutama di Indonesia yang masyarakatnya masih brand minded dimana merek yang pernah muncul di iklan ditelevisi lebih digemari daripada yang tidak diiklankan di televisi. Maka dari itu untuk menarik Minat Beli Konsumen perusahaan biasa melakukan promosi melalui media iklan dengan menggunakan Endorser di televisi.

Berkaitan dengan keinginan konsumen untuk membeli maka dikenal dengan istilah Minat beli, Minat beli merupakan bagian dari proses menuju keputusan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen. Menurut (Shimp, 2003), menjabarkan minat sebagai suatu ungkapan kecenderungan tentang kegiatan yang


(14)

5 Bab I-Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

sering dilakukan setiap hari sehingga kegiatan itu disukai. Sedangkan menurut (Mangkunegara, 1998) dalam (Sumarwan, 2003) ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan pembelian, yaitu faktor psikologis, meliputi pengalaman belajar individu tentang kejadian di masa lalu serta pengaruh sikap dan keyakinan individu, faktor pribadi dimana kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam membeli, faktor sosial mencakup faktor kelompok anutan yang didefinisikan sebagai suatu kelompok orang yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma, dan perilaku konsumen.

Seperti yang kita tahu sekarang ponsel bagi sebagian orang merupakan kebutuhan hidup yang masuk ke dalam kategori kebutuhan primer. Ponsel pun kini bisa dimiliki oleh semua kalangan, dari mulai kalangan atas hingga menengah ke bawah, tua muda, laki-laki perempuan, dan juga berbagai profesi telah memiliki ponsel dan memiliki intensitas penggunaan yang tinggi pada kesehariannya.Dalam penggunaanya ponsel membutuhkan provider seluler (baik itu GSM/CDMA) berupa Kartu Sim yang dimasukkan ke dalam slot dalam ponsel.

Provider seluler saat ini jumlahnya cukup banyak sehingga konsumen bisa memilih provider seluler yang sesuai dengan keinginannya berdasarkan

keunggulannya.”Kartu AS” merupakan salah satu operator seluler yang

penggunaannya sudah tersebar diseluruh indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa peran iklan sebagai salah satu media dalam memperkenalkan produk sangat diperlukan, dalam situs www. Telkomsel.com opini masyarakar terhadap produk kartu As sangat positif, namun salah satu yang muncul adalah mahalnya biaya yang dikelurkan oleh perusahaan untuk menjadi Endorser produk mereka (Kotler, 2002)


(15)

6 Bab I-Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

Saat ini banyak iklan-iklan yang menggiurkan bukan tentang janji-janji dari operator seluler tersebut. Sudah brapa banyak operator seluler saat ini. tapi pastinya yang ditawarkan adalah tarif murah melakukan telpon, sms dan fasilitas lainnya. Namun, sudahkah anda berpikir untuk memilih dari segi kualitas, baik dari kartu, jaringan sampai dengan pelayanan yang bagus. percuma jika anda memilih kartu yang paling murah namun susah buat telepon, susah buat sms, bahkan ada yang susah ditelpon. Jika anda seorang Pebisnis, anda sudah dirugikan brapa juta atau bahkan milyar jika anda tidak dapat telpon atau dihubungi? Apalagi jika sudah tarifnya mahal banyak Problemnya lagi Itulah kondisi operator seluler saat ini, karena ketatnya persaingan untuk mendapatkan pelanggan, sehingga menurunkan tarifnya untuk memikat pelanggan baru, dengan turunnya tarif maka terjadi penurunan pula untuk kualitas baik kartu sampai jaringan. apalagi ditambah dengan makin kerasnya iklan-iklan dalam mengkampanyekan produk mereka sambil memperolok operator lain

http://bramrider.wordpress.com/2007/10/22/operator-seluler-terjebak-dalam-persaingan/

Disamping itu juga permasalahan yang dialami oleh Kartu As dalam konteks promosi dan minat beli konsumen yaitu terdapatnya keluhan konsumen tentang provider as yang tidak bisa dihubungi baik menerima sms dari CDMA maupun GSM. semua standarisasi pemanduan sudah diikuiti dan sampai dibuat laporan melalui Call Center dan harus menunggu selama 3 hari. lalu, konsumen tersebut menghubungi kembali Call Center namun dikarenakan aplikasi error jadi konsumen itu pun diminta 2 jam menghubungi kembali. Lalu, beberapa jam kemudian menelepon kembali dan menanyakan status penangganan Kartu As dan


(16)

7 Bab I-Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

masih harus menunggu selama 5 menit. Dan hasil nya pun masih sama (tidak bisa dihubungi), dan yang lebih menjengkelkannya lagi Call Center tersebut kembali membuat laporan gangguan terhitung 3 hari itupun terpotong dengan hari raya, jadi, diharuskan menunggu kembali selam 6 hari. Sehinnga mungkin hasil yang didapat tidak memuaskan dan kecewa dengan pelayanan Customer Care Service konsumen itupun berpikir saya sudah menjadi pelanggan setia kartu AS selama 4 tahun, kalau

“saya tidak loyal kepada AS saya sudah mengganti dengan Provider lain”.

http://myzone.okezone.com/content/read/2009/12/24/37/kecewa-dengan-customer-service-kartu-as.

Dapat dilihat bahwa dengan adannya persaingan iklan dimana- mana yang menawarkan tarif murah bahkan memberikan sesuatu yang gratis dalam Provider masing- masing dalam yang melibatkan sosok Endorser, walaupun sosok Endorser tersebut yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang menunjukan produk yang didukungnya.

Berdasarkan uraian diatas, dengan ini maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

Peranan Penggunaan Celebrity Endorser pada iklan dalam

meningkatkan Minat Beli (Studi pada pelanggan kartu AS di

Universitas Kristen Maranatha )

”.


(17)

8 Bab I-Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

2.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa iklan media elektronik sangatlah penting karena mempengaruhi niat beli konsumen pada saat membeli.

Bertitik tolak dari latar belakang masalah penelitian, terdapat beberapa masalah yang dapat didefinisikan sebagai berikut

1. Program promosi Kartu As dengan menggunakan Celebrity Endoser ?

2. Apakah Celebrity Endorser berpengaruh terhadap minat beli ?

2.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan, mengolah data dan informasi yang diperoleh guna penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah:

1. Program promosi Kartu As dengan menggunakan Celebrity Endoser.

2. Apakah Celebrity Endoser berpengaruh terhadap minat beli.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulis mengharapkan penelitian ini memberikan hasil yang bermanfaat, sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yang diharapakan Penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:


(18)

9 Bab I-Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

1. Bagi Praktisi Bisnis

Agar pengambil kebijakan pemasaran dan praktisi bisnis periklanan dapat memperhitungkan penggunaan sim card di indonesia dari tahun tahun yang akan datang dan dapat memperhitungkan efektifitas penggunaan celebrity endorser.

2. Bagi Akademis

Sebagai tambahan referensi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan bidang pemasaran Khususnya yang terkait dengan Penggunaan celebrity dalama meningkatkan Minat beli, baik untuk para mahasiswa yang membutuhkan bahan acuan untuk penelitian yang sejenis maupun bagi kalangan umum.


(19)

Bab V-Simpulan dan Saran

81 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Program promosi kartu As dengan menggunakan Celebrity Endoser merupakan promosi yang dilakukan mengunakan figure celebrity sebagai media promosi untuk menarik perhatian konsumen, agar para konsumen berminat membeli produk Kartu As tersebut.

Beberapa bintang iklan kartu As antara lain: Sule, SM#SH, dan Kimmy. Para celebrity endorser memiliki karakteristik yang mendukung untuk membawa iklan yang akan dibawakan, penggunaan celebrity pada iklan sangat membantu program promosi produk tersebut dimana dapat menciptakan kesadaran terhadap kosumen agar mengingatkan kembali menggunakan produknya. 2. Pengaruh celebrity endoser terhadap minat beli konsumen dlihat dari hasil

perhitungan sebagai berikut:

Adapun persamaan regresi yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel di atas, di mana nilai konstanta sebesar 2.828 dan nilai bx1 sebesar 0.045. bx2 sebesar 0.058 dan nilai bx3 sebesar 0.286.besar pengaruh Celebrity endorser berpengaruh terhadap minat beli dapat dilihat pada tabel di


(20)

82 Bab V-Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

yang telah dikemukakan sebelumnya sebesar nilai R Square yaitu 0.126*100 = 12,6%. Artinya minat beli sebesar 0.126 atau 12,6% dipengaruhi oleh faktor Source credibility scale, sedangkan sisanya sebesar 77.4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Maka hasil ini menolak H0 (hipotesa nol) dan menerima Ha (hipotesa alternatif), karena

ρ value ≤ α (0.05) atau 0.000 ≤ α (0.05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Celebrity endorser Kota Bandung pada berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan yang telah penulis lakukan, maka penulis berusaha mengemukakan saran – saran, yaitu :

1. Kartu As lebih mengembangkan program promosi celebrity dengan mengikuti trend pasar dan minat konsumen saat ini, dapat menggunakan boyband atau girl band yang saat ini sedang menjamur di Indonesia. 2. Iklan dibuat lebih kreatif, dengan menampilkan iklan yang sedikit lebih

berbeda,tidak mengikuti iklan yang memakai konsep umum.

3. Bagi yang akan menulis suatu penelitian yang akan datang semoga dapat mengatasi keterbatasan pada penelitian ini, dalam hal pencarian data, dan pengembangan hipotesisnya.


(21)

83

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Assael, H. (2001). Consumer Behavior and Market Action (4th ed). New Jersey: Prentise Hall.

Belch, George. E & Michael A. Belch (2004). Advertising and promotion (international edition ). New jersey : Prentice hall.inc

Biehal, stephen, Debra and Curlo, Elenora (1992). Attitude toward the ad brand choice. Journal of Advertaising.

Crities, John O, (1969), Vocational Psychology, New York: McGraw-Hill Book Company.

Djayakusumah (1982). Periklanan. Trans djaya kusumah. Penerbit : Rada karya.

Engel, j., Blackwell,R., & Minniard, p.w. (1994). Penjualan konsumen (edisi keenam). Jilid 1. (F,X. Budiyanto, Trans). Jakarta : Binatupa Aksara.

Friedman, H.H. & Friedman,L. (1978). Does the celebrity endorser’s image spill over the product?, journal of the academy of marketing science.

Guilford, J.P.(1969), Personality, (1973), General Psychology, New Jersey : Adams & Co.

Gurajati, Damodar. 2003. Basic Econometrics. New York : McGraw-Hill, Inc.

Hair, J.R., R.E. Anderson, R.L. Tatham, and W.C. Black (1998). Multivariate data analysis. 5th.ed. New jersey : Upper Saddle River, Prentice Hall.inc.


(22)

84

Universitas Kristen Maranatha

Jefkins, Frank (1995). Periklanan. Jakarta; Erlangga

Jogiyanto, H.M (2007). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFEE.

Kotler (2002). Menejemen pemasaran (edisi milenium). Jilid 1. PT. Prehalindo Jakarta

Kotler (2002). Menejemen pemasaran (edisi milenium). Jilid 2. PT. Prehalindo Jakarta

Kotler (1997). Dasar-dasar pemasaran (edisi bahasa indonesia). Jilid 1. PT. Prehallindo Jakarta

Kotler & Armstrong (2004). Marketing in venus. PT. Gramedia Pustaka.

Kotler (1994). Menejemen pemasaran “analisis perencanaan, implementasi dan

pengendalian” (edisi keenan). Jilid 1. Erlangga

Kasali (1995). Menejemen periklanan. Jakarta : pustaka utama grafiti.

Kamins, Michael A. (1989). Celebrity and non celebrity advertising in a two sided context, journal of advertasing research.

Kaikati, Jack G. (1987). Don’t discount off price retailer. Harvard business review.

Kotler, Philip. (2000). “Manajemen Pemasaran”. Edisi Millenium, Jilid Kedua. PT.Prenhalindo. Jakarta.

Koentjaraningrat. (1991). Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia.

Menon, Mohan K., Boone, Loius E., and Rogers, Hudson P (2001). Celebrity advertising; An assessment of as Relative Affectiveness. http: //www. Sbaer.uca. edu/research/2001/sma/01sma018. Html


(23)

85

Universitas Kristen Maranatha

Mc Craken, G. (1989). Who is the celebrity endorser?. Cultural foundation of the endorsement process jornal of consumer research.

Nazir, Moh. Metode penelitian. (cetakan kelima). Jakarta: Ghalia indonesia.

Nunnally, Jum C, Jr. (1997). Introduction to Psychological Measurement. New York: McGraw-Hill Book Company

Nugroho, B,A. (2005). Strategi jitu memilih metode statistik penelitian dengan SPSS. Yogyakarta : ANDI

Ohanian, Roobina (1990). Construction and Validation of Scale to Measure Celebrity journal of Advertising,19,3 ABI/INFORM Global, page.39. Celebrity Endorser Perceived Expertise, Trustworthiness, and Attractiveness Journal of Advertising Volume 19, Number 3 ABI/INFORM Global.

O’Mahony, Sheila and Meenaghan, Tony. (1997/1998). The Impact of Celebrity Endorsement on Consumers Journal Irish Marketing Review,10,2 ABI/INFORM Global.

Royan, Frans. M. (2004). Marketing celebrity. Jakarta : PT. Elex media komutindo

Sugiyono (2007). Metode penelitian bisnis. Bandung: CV. Alfabeta

Sumarwan, U. (2003). Perilaku konsumen : teori dan penerapannya dalam pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia


(24)

86

Universitas Kristen Maranatha

Sumarwan, u. (2003). Research method for buddiness A skill building Aprroach. Edisi ke 4. New york : John willwy and Sons, inc.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : ANDI

Sugiyono, (2003), Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Alphabeta.

Sari, R.P. (2007). Penilaian ekuitas merek berdasarkan costumer based brand equity pada restoran cepat saji di kota bandung. Skripsi, Fakultas Ekonomi UKM (Tidak dipublikasikan )

Sumarwan, u. (2003). Research method for buddiness A skill building Aprroach. Edisi ke 4. New york : John willwy and Sons, inc.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : ANDI

Tjiptono, F. (1997). Strategi pemasaran (edisi kedua). Yogyakarta: Andy-offset

Tjiptono, Fandy. (2005). Marketing scale. Yogyakarta : Bayu media publishing

http://profilseleb.blogspot.com/2009/02/dian-sastrowardoyo-profil.html

http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/05610013-samsul-arifin.ps

http://journal.uii.ac.id/index.php/JSB/article/viewFile/2002/1758

http://www.indosat.com/IM3


(25)

87

Universitas Kristen Maranatha

http://www.telkomsel.com/product/kartu-as/8748-Kartu-As-30-Jam.html

http://bramrider.wordpress.com/2007/10/22/operator-seluler-terjebak-dalam-persaingan/

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Perang%20Tarif%20Antar%20Operat or%2 Seluler%20di%20Indonesia&&nomorurut_artikel=358

http://www.telkom.co.id/UHI/assets/pdf/ID/03_Tinjauan%20Industri.pdf

http://myzone.okezone.com/content/read/2009/12/24/37/kecewa-dengan-customer-service-kartu-as


(1)

yang telah dikemukakan sebelumnya sebesar nilai R Square yaitu 0.126*100 = 12,6%. Artinya minat beli sebesar 0.126 atau 12,6% dipengaruhi oleh faktor Source credibility scale, sedangkan sisanya sebesar 77.4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Maka hasil ini menolak H0 (hipotesa nol) dan menerima Ha (hipotesa alternatif), karena ρ value ≤ α (0.05) atau 0.000 ≤ α (0.05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Celebrity endorser Kota Bandung pada berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan yang telah penulis lakukan, maka penulis berusaha mengemukakan saran – saran, yaitu :

1. Kartu As lebih mengembangkan program promosi celebrity dengan mengikuti trend pasar dan minat konsumen saat ini, dapat menggunakan boyband atau girl band yang saat ini sedang menjamur di Indonesia. 2. Iklan dibuat lebih kreatif, dengan menampilkan iklan yang sedikit lebih

berbeda,tidak mengikuti iklan yang memakai konsep umum.

3. Bagi yang akan menulis suatu penelitian yang akan datang semoga dapat mengatasi keterbatasan pada penelitian ini, dalam hal pencarian data, dan pengembangan hipotesisnya.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Assael, H. (2001). Consumer Behavior and Market Action (4th ed). New Jersey: Prentise Hall.

Belch, George. E & Michael A. Belch (2004). Advertising and promotion (international edition ). New jersey : Prentice hall.inc

Biehal, stephen, Debra and Curlo, Elenora (1992). Attitude toward the ad brand choice. Journal of Advertaising.

Crities, John O, (1969), Vocational Psychology, New York: McGraw-Hill Book Company.

Djayakusumah (1982). Periklanan. Trans djaya kusumah. Penerbit : Rada karya.

Engel, j., Blackwell,R., & Minniard, p.w. (1994). Penjualan konsumen (edisi keenam). Jilid 1. (F,X. Budiyanto, Trans). Jakarta : Binatupa Aksara.

Friedman, H.H. & Friedman,L. (1978). Does the celebrity endorser’s image spill over the product?, journal of the academy of marketing science.

Guilford, J.P.(1969), Personality, (1973), General Psychology, New Jersey : Adams & Co.

Gurajati, Damodar. 2003. Basic Econometrics. New York : McGraw-Hill, Inc.

Hair, J.R., R.E. Anderson, R.L. Tatham, and W.C. Black (1998). Multivariate data analysis. 5th.ed. New jersey : Upper Saddle River, Prentice Hall.inc.


(3)

Jefkins, Frank (1995). Periklanan. Jakarta; Erlangga

Jogiyanto, H.M (2007). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFEE.

Kotler (2002). Menejemen pemasaran (edisi milenium). Jilid 1. PT. Prehalindo Jakarta

Kotler (2002). Menejemen pemasaran (edisi milenium). Jilid 2. PT. Prehalindo Jakarta

Kotler (1997). Dasar-dasar pemasaran (edisi bahasa indonesia). Jilid 1. PT. Prehallindo Jakarta

Kotler & Armstrong (2004). Marketing in venus. PT. Gramedia Pustaka.

Kotler (1994). Menejemen pemasaran “analisis perencanaan, implementasi dan

pengendalian” (edisi keenan). Jilid 1. Erlangga

Kasali (1995). Menejemen periklanan. Jakarta : pustaka utama grafiti.

Kamins, Michael A. (1989). Celebrity and non celebrity advertising in a two sided context, journal of advertasing research.

Kaikati, Jack G. (1987). Don’t discount off price retailer. Harvard business review.

Kotler, Philip. (2000). “Manajemen Pemasaran”. Edisi Millenium, Jilid Kedua. PT.Prenhalindo. Jakarta.

Koentjaraningrat. (1991). Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia.

Menon, Mohan K., Boone, Loius E., and Rogers, Hudson P (2001). Celebrity advertising; An assessment of as Relative Affectiveness. http: //www.


(4)

Mc Craken, G. (1989). Who is the celebrity endorser?. Cultural foundation of the endorsement process jornal of consumer research.

Nazir, Moh. Metode penelitian. (cetakan kelima). Jakarta: Ghalia indonesia.

Nunnally, Jum C, Jr. (1997). Introduction to Psychological Measurement. New York: McGraw-Hill Book Company

Nugroho, B,A. (2005). Strategi jitu memilih metode statistik penelitian dengan SPSS. Yogyakarta : ANDI

Ohanian, Roobina (1990). Construction and Validation of Scale to Measure Celebrity journal of Advertising,19,3 ABI/INFORM Global, page.39. Celebrity Endorser Perceived Expertise, Trustworthiness, and Attractiveness Journal of Advertising Volume 19, Number 3 ABI/INFORM Global.

O’Mahony, Sheila and Meenaghan, Tony. (1997/1998). The Impact of Celebrity Endorsement on Consumers Journal Irish Marketing Review,10,2 ABI/INFORM Global.

Royan, Frans. M. (2004). Marketing celebrity. Jakarta : PT. Elex media komutindo

Sugiyono (2007). Metode penelitian bisnis. Bandung: CV. Alfabeta

Sumarwan, U. (2003). Perilaku konsumen : teori dan penerapannya dalam pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia


(5)

Sumarwan, u. (2003). Research method for buddiness A skill building Aprroach. Edisi ke 4. New york : John willwy and Sons, inc.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : ANDI

Sugiyono, (2003), Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Alphabeta.

Sari, R.P. (2007). Penilaian ekuitas merek berdasarkan costumer based brand equity pada restoran cepat saji di kota bandung. Skripsi, Fakultas Ekonomi UKM (Tidak dipublikasikan )

Sumarwan, u. (2003). Research method for buddiness A skill building Aprroach. Edisi ke 4. New york : John willwy and Sons, inc.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : ANDI

Tjiptono, F. (1997). Strategi pemasaran (edisi kedua). Yogyakarta: Andy-offset

Tjiptono, Fandy. (2005). Marketing scale. Yogyakarta : Bayu media publishing

http://profilseleb.blogspot.com/2009/02/dian-sastrowardoyo-profil.html

http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/05610013-samsul-arifin.ps

http://journal.uii.ac.id/index.php/JSB/article/viewFile/2002/1758

http://www.indosat.com/IM3


(6)

http://www.telkomsel.com/product/kartu-as/8748-Kartu-As-30-Jam.html

http://bramrider.wordpress.com/2007/10/22/operator-seluler-terjebak-dalam-persaingan/

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Perang%20Tarif%20Antar%20Operat or%2 Seluler%20di%20Indonesia&&nomorurut_artikel=358

http://www.telkom.co.id/UHI/assets/pdf/ID/03_Tinjauan%20Industri.pdf

http://myzone.okezone.com/content/read/2009/12/24/37/kecewa-dengan-customer-service-kartu-as


Dokumen yang terkait

PENGARUH DAYA TARIK CELEBRITY ENDORSER DALAM IKLAN TERHADAP PERILAKU MEMBELI PRODUK KARTU AS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ( Studi Pada Iklan Kartu AS Versi Sule )

0 10 39

Pengaruh Penggunaan Celebrity Endorser terhadap Brand Image di Universitas Kristen Maranatha.

0 4 25

Pengaruh Celebrity Endorser (Christian Sugiono) terhadap Minat Beli Sabun Muka Gatsby Facial Wash (Studi pada Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha).

0 0 28

Pengaruh Penggunaan Celebrity Endorser Anggun pada Iklan Shampo Pantene terhadap Minat Beli Konsumen.

0 0 22

Pengaruh Celebrity Endorser (Agnes Monica) terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Tolak Angin Cair di Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 20

Pengaruh Celebrity Endorser ( Sule ) terhadap Minat beli Kartu AS. (Studi pada Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha).

0 0 17

Pengaruh Celebrity Endorser ( Luna Maya ) terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk XL di Lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 25

Pengaruh Celebrity Endorser (Cinta Laura) terhadap Minat Beli Konsumen Produk Extra Joss di Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 3 17

Pengaruh Celebrity Endorsers (Eva Celia) Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Kartu As Di Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 39

TERPAAN IKLAN, PENGGUNAAN CELEBRITY ENDORSER DAN MINAT BELI (STUDI PENGARUH TERPAAN IKLAN KAFFAH DI INSTAGRAM DAN PENGGUNAAN CELEBRITY ENDORSER PADA IKLAN KAFFAH DI AKUN @KAFFAHBYSJ TERHADAP MINAT BELI PADA FOLLOWER AKUN @KAFFAHBYSJ).

0 1 17