Pengaruh Celebrity Endorser (Cinta Laura) terhadap Minat Beli Konsumen Produk Extra Joss di Universitas Kristen Maranatha Bandung.
vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Use celebrity endorsers in advertising product will make consumer feel interest to this product. To look information about this product I make a research and namely of research is non-probability sampling method. To use purposive sampling technique. The name of research is take pursuant to certain criterion. By propagant kuesioner to 140 respondent in University Christian Maranatha Bandung. Which have beverage advertisement drink energy of extra joss. Election of responder using of regression doubled linier and data later analysed quantitatively method and using program of SPSS 11.5. after processing can know that influence of Credibility Source of (Cinta Laura) to enthusiasm buy consumerto product of Extra Joss is 36.6%. where the value big enough its influenced by other factor, like Quality Goods, Appetite Consumer, Service To consumer, Emulation Cut Under become, and price.
(2)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii
KATA PENGANTAR iv
ABSTRACT vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar belakang penelitian
1
1.2. Identifikasi masalah 3
1.3. Tujuan penelitian
4
1.4. Kegunaan penelitian 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 5
2.1. Pengertian pemasaran 5
2.2. Pengertian bauran pemasaran 6
2.3. Unsur bauran promosi 8
2.4. Pengertian promosi 9
2.5. Pengertian komunikasi pemasaran 10
2.5.1. proses komunikasi 10
2.6. Pengertian periklanan 12
(3)
viii Universitas Kristen Maranatha
2.8. Endorser source credibility (Kredibilitas sumber) 15
2.9. Minat beli 21
2.10. Faktor yang mempengaruhi minat beli 22
2.11. Hipotesis penelitian 28
2.12. Kerangka pemikiran 29
BAB III METODE PENELITIAN 30
3.1. Objek penelitian 30
3.2. Metodologi penelitian 31
3.2.1 Desain penelitian 32
3.2.2 Pengukuran Operasional Variable 33
3.2.3 Populasi dan sample 34
3.2.4 Metode pengambilan sampel 35
3.2.5 Jumlah sampel 35
3.2.6 Teknik pengumpulan data 35
3.2.7 Validitas dan reliabilitas 36
3.2.8 Metode analisis data 38
BAB IV ANALISI DAN PEMASARAN 40
4.1. Pengumpulan data 40
4.2. Analisis profil responden 40
4.2.1. Profil Responden berdasarkan tanggapan 40
4.2.2. Profil responden berdasarkan usia 41
4.2.3. Profil responden berdasarkan tingkat pengeluaran perbulan 42 4.3. Pernyataan responden mengenaiCelebrity Endorser (Cinta Laura) 43 4.4. Pernyataan responden mengenai minat beli produk extra joss 50
4.5. Hasil uji validitas dan reliabilitas 52
4.5.1. Hasil uji validitas 52
4.5.2. Hasil uji reliabilitas 54
4.6. Pengujian hipotesis 55
4.6.1. Hipotesis 1 (Attractivenes / daya tarik) 56 4.6.2. Hipotesis 2 (Trustworthiness / kejujuran) 57
(4)
4.6.3. Hipotesis 3 (Expertise / keahlian) 58
4.6.4. Pembahasan 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 61
5.1. Kesimpulan 61
5.2. Saran 62
DAFTAR PUSTAKA 64
(5)
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 Element in the Communication Process 11
(6)
DAFTAR TABEL
TABEL 1 Type Cellebrity appeals 16
TABEL 2 Oprasionalisasi Variabel (Variable Independen) 33 TABEL 3 Oprasionalisasi Variabel (Variable dependen) 34 TABEL 4 Profil Responden Berdasarkan Tanggapan 41
TABEL 5 Profil Responden Berdasarkan usia 42
TABEL 6 Profil Responden Berdasarkan tingkatan pengeluaran 43 TABEL 7 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Attractiveness 44 TABEL 8 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Trussworthiness 46 TABEL 9 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Expertise 48 TABEL 10 Analisis Pernyataan Responden Terhadap Minat Beli 51
TABEL 11 Hasil Pengolahan Validitas 53
TABEL 12 Hasil Pengolahan Uji Reabilitas 55
(7)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Kuesioner 67
LAMPIRAN 2 Uji Validitas 70
LAMPIRAN 3 Uji Reabilitas 80
LAMPIRAN 4 Tabulasi 84
(8)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat walaupun sedang dilanda krisis ekonomi global. Ini ditandai dari banyaknya perusahaan baru yang berdiri. Semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri memacu juga tingkat persaingan antar perusahaan-perusahaan yang sejenis maupun tidak sejenis, hal ini juga mengakibatkan tingkat persaingan pun bertambah. Untuk menghadapi persaingan yang begitu ketat, perusahaan harus meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan. Dalam meningkatkan efiensi dan efektifitas perusahaan tidak hanya memperhatikan masalah-masalah seperti: pengembangan produk, pendistribusian barang, penetapan harga, penetapan merek dan kepuasan konsumen saja. Tetapi perusahaan juga harus memperhatikan iklan yang digunakan oleh perusahaan baik itu iklan media cetak maupun iklan di media elektronik.
Iklan adalah pesan yang digunakan untuk menawarkan suatu produk pada masyarakat melalui suatu media (Kasali, 1995:9). Dengan demikian fungsi iklan yaitu sebagai pemberi informasi, mempersuasikan, mengingatkan, memberikan nilai tambah, assisting (mendampingi) upaya-upaya lain dari perusahaan.
Iklan mempunyai fungsi yang sangat penting bagi perusahaan dalam memberikan informasi produk yang di tawarkan oleh perusahaan kepada konsumen-konsumennya. Sebelum membuat iklan yang efektif dan efisien perusahaan harus terlebih dahulu mengindentifikasikan pasar sasaran yang akan dituju.
(9)
Universitas Kristen Maranatha Tujuan dari periklanan adalah meningkatkan ekuitas merek suatu perusahaan. Ketika periklanan dan bentuk-bentuk komunikasi pemasarannya lainnya menciptakan pesan-pesan yang positif dan unik, suatu merek menjadi berbeda dari berbagai penawaran pesaingnya, serta terisolasi dari kompetisi harga dimasa depan (Belch, 2001:264)
Dalam penyampaiannya iklan tidak terlepas dari penyampaian pesan. Pesan adalah komunikasi yang disampaikan satu pihak sebagai pengirim (sending) kepada pihak penerima(receiver). Menurut Kotler (2002:633), memformulasikan pesan memerlukan pemecahan atas empat masalah, yaitu isi pesan, struktur pesan, format pesan, dan sumber pesan.
Mernurut Kotler (2001:633), sumber pesan yang menarik akan lebih di ingat oleh konsumen dan mudah dikenal. Hal ini banyak mempengaruhi perusahaan-perusahaan menggunakan sumber pesan yang menarik dan juga mendorong penggunaan celebrity endorser dalam menyampaikan pesan iklannya. Kredibilitas sumber adalah tingkat yang menunjukan penerima sumber pesan menikmati relevan pengetahuan, keterampilan, atau mengalami dan percaya. Menurut Shimp (2003:464) ada pertimbangan dalam menggunakan celebrity endorser yaitu kredibilitas selebrity, kecocokan selebriti dengan khalayak, daya tarik selebriti. Menurut Ohanian (1990) dalam studinya mengemukakan skala pengukuran untuk mengukur persepsi terhadap
expertise (keahlian), trustworthiness (kepercayaan) dan daya tarik celebrity endorser.
Menurut Kotler dan Keller ( 2006 : 501 ) Attractiveness yaitu tidak hanya diartikan sebagai kemenarikan fisik meskipun itu dapat menjadi atribut yang sangat penting tetapi termasuk sejumlah karakter yang luhur yang dipersepsikan oleh penerima dalam diri endorser seperti kemampuan intelektual, kepribadian, karakteristik gaya
(10)
3
hidup, kecakapan, dan lain-lain, Trustworthiness menunjukkan pada kejujuran, integritas, dan kepercayaan diri seorang sumber, dan Expertise menunjukkan pengetahuan, pengalaman, atau keahlian yang dimiliki oleh seorang endorser yang dihubungkan dengan topik yang dikomunikasikan. Dalam memilih celebrity
endorser perusahaan perlu melakukannya dengan hati-hati, karena dengan pemilihan celebrity endorser yang tepat akan mendorong niat beli konsumen.
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan oleh penulis di atas, maka penulis tertarik untuk melakuka penelitian tentang pemakaian Celebrity Endorser pada iklan minuman penambah energi Extra joss terhadap niat beli konsumennya. Dalam hal ini yang dijadikan celebrity endorser pada iklan Extra Joss adalah seorang aktris yang bernama Cinta Laura oleh karena itu, penulis menyusun skripsi dengan judul “PENGARUH CELEBRITY ENDORSER (CINTA LAURA) TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN PRODUK EXTRA JOSS DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG”
1.2. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, penulis merumuskan beberapa masalah, yaitu :
1. Apakah attractiveness berpengaruh terhadap minat beli konsumen produk Extrajoss di Universitas Kristen Maranatha Bandung?
2. Apakah trustwoethiness berpengaruh terhadap minat beli konsumen produk Extrajoss di Universitas Kristen Maranatha Bandung?
(11)
Universitas Kristen Maranatha 3. Apakah expertise berpengaruh terhadap minat beli konsumen produk
Extrajoss di Universitas Kristen Maranatha Bandung?
1.3. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah attractiveness berpengaruh terhadap minat beli konsumen produk Extrajoss di Universitas Kristen Maranatha Bandung. 2. Untuk mengetahui apakah trustwoethiness berpengaruh terhadap minat beli
konsumen produk Extrajoss di Universitas Kristen Maranatha Bandung. 3. Untuk mengetahui apakah expertise berpengaruh terhadap minat beli
konsumen produk Extrajoss di Universitas Kristen Maranatha Bandung.
1.4. Kegunaan Penelitian
• Manfaat bagi akademisi
Memberikan kontribusi atau sumbangan yang bermanfaat terhadap perkembangan dan penelitian ilmu manajemen pemasaran khusunya dibidang
marketing communications yaitu tentang periklanan (kredibilitas sumber
(celebrity endoser)).
• Manfaat bagi praktisi bisnis
Memberikan kontribusi atau sumbangan yang bermanfaat bagi PT. Bintang Toedjoe dan pihak-pihak yang berkepentingan tentang bagaimana membuat strategi komunikasi pemasaran untuk produk minuman penambah energi, khususnya dengan menggunakan celebrity endoser dalam strategi penyampaian pesannya.
(12)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data-data hasil penelitian maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai Sig. (α) pada Attractiveness sebesar 0.166. Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Attractiveness tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen produk Extra Joss di Universitas Kristen Maranatha Bandung.. Ini mempunyai arti bahwa Cinta Laura tidak memiliki daya tarik untuk mempengaruhi minat beli konsumen produk Extra Joss. Dalam hal penampilan yang kurang terlihat menarik, berkelas, cantik, elegan dan seksi terhadap konsumennya, sehingga konsumen tidak terpengaruh oleh daya tarik yang dipancarkan Cinta Laura pada iklan tersebut untuk membeli produk Extra Joss.
2. Nilai Sig. (α) pada Trustworthiness sebesar 0.002. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Trusworthiness berpengaruh terhadap minat beli konsumen produk Extra Joss di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Ini mempunyai arti bahwa konsumen melihat bagaimana kejujuran dari model iklan Cinta Laura dalam menyampaikan iklan produk Extra Joss. Jadi secara keseluruhan konsumen membeli produk tersebut karena Cinta Laura di anggap dapat di ecaya dan di andalkan.
(13)
Universitas Kristen Maranatha 3. Nilai Sig. (α) pada Expertise sebesar 0.000. Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Expertise berpengaruh terhadap minat beli konsumen produk Extra Joss di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Ini mempunyai arti bahwa Cinta Laura memiliki keahlian, pengalaman dan pengetahuan yang memadai tentang produk Extra Joss sehingga dapat mempengaruhi minat beli konsumennya.
4. Penggunaan celebrity endorser (Cinta Laura) mempengaruhi minat beli konsumen produk Extra Joss sebesar 36.6% sedangkan sisanya 63.4% dipengaruhi oleh faktor lain. Hal ini menunjukan bahwa konsumen membeli produk Extra Joss karena Cinta Laura dianggap sebagi orang yang dapat dipercaya serta memiliki keahlian, pengalaman dan pengetahuan untuk menggunakan Produk minuman berenergi Extra Joss.
5.2.
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, serta analisis yang telah dilakukan, maka penulis menyampaikan saran untuk penggunaan celebrity endorser (Cinta Laura) oleh Extra Joss dalam usaha mempengaruhi minat beli konsumennya:
1. Perusahaan harus memperhatikan juga penampilan seorang Celebrity
Endorser dengan penampilan yang baik maka daya tarik yang dipancarkan oleh seorang model iklan juga akan bertambah, selain itu dapat menciptakan kesan yang baik terhadap produk.
(14)
63
2. Perusahaan juga harus memperhatikan sisi unik yang terdapat dalam seorang
celebrity endorser sehingga dapat juga menciptakan iklan yang kreatif yang unik dan berkesan.
(15)
64 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Belch, E George. Belch, A Michael. (2004). An Integrated Marketing
Communications Perpective. 6th Ed. McGraw-Hill
Cooper,D.R., and Schindler, P.S.(2003). Business research Method, 8th Ed., New York : Mcgraw-Hill
Ducan, Tom (2005) Advertising & IMC, 2nd Ed., McGraw-Hill
Frank, Jefkin. (1997) Periklanan. Edisi ketiga. Jakarata. Erlangga
Hasan, Iqbal (2002). Pokok-pokok Materi Statistik I, edisi kedua, Jakarta : Bumi Aksara
Jogiyanto. H.M. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman. BPFE. Yogyakarta
Kasali, Rhenald. (1995). Manajemen Periklanan Konsep-konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta
Kotler, Armstrong. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi ke-8, Terjemahan Damos Sihombing, MBA. Erlangga. Jakarta
Kotler, Philip & Keller Kevin L. (2006) Marketing Management 12 Edition. Prentice Hall.
Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran 1: Analiis, Perencanaan,
(16)
65
Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran. Edisi millennium, Jakarta :PT. Indeks Kelompok Gramedia
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Jilid Kesatu. PT. Prenhalindo. Jakarta
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Jilid Kedua. PT. Prenhalindo. Jakarta
Nazir. (2000). Metode Penelitian (4th Ed). Jakarta: Ghalia Indonesia
Nugroho, B. A. (2005) Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan
SPSS. Jogjakarta: CV. ANDI Offset
Ohanian, R (1990). “Construction and Validation of a Scale to Meure Celebrity
Endorsers” Perceived Expertise, Trustworthiness, and Attractiveness”, Journal of Advertising, Vol. 19, no.3,pp.39-52.
Peter J. Paul, Olson, Jerry C. (2000). Consumer Behavior: Perilaku konsumen dan
Strategi Pemasaran. Edisi Indonesia. Jilid 1
Rangkuti, Freddy (2004). The Power of Brand, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Sekaran, U. (2003), Reserch Method for Business A Skill- Building Approach, 4th Ed., New York: John Wiley and Sons,Inc.
Shimp, A Terrence. (2003), “Periklanan & Promosi”, Erlangga: Jakarta
Sugiyanto (2005). “Metode Penelitian Bisnis”. Bnadung: CV Alfabeta
(17)
Universitas Kristen Maranatha Swastha, Basu dan Handoko, T. Hani. (2002). Manajemen Pemasaran: Analisa
Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. BPFE-Yogjakarta.
Valarie A. Zeithalm & Mary Jo. Bitner. (2000).”Service Marketing: Integrating
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data-data hasil penelitian maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai Sig. (α) pada Attractiveness sebesar 0.166. Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Attractiveness tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen produk Extra Joss di Universitas Kristen Maranatha Bandung.. Ini mempunyai arti bahwa Cinta Laura tidak memiliki daya tarik untuk mempengaruhi minat beli konsumen produk Extra Joss. Dalam hal penampilan yang kurang terlihat menarik, berkelas, cantik, elegan dan seksi terhadap konsumennya, sehingga konsumen tidak terpengaruh oleh daya tarik yang dipancarkan Cinta Laura pada iklan tersebut untuk membeli produk Extra Joss.
2. Nilai Sig. (α) pada Trustworthiness sebesar 0.002. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Trusworthiness berpengaruh terhadap minat beli konsumen produk Extra Joss di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Ini mempunyai arti bahwa konsumen melihat bagaimana kejujuran dari model iklan Cinta Laura dalam menyampaikan iklan produk Extra Joss. Jadi secara keseluruhan konsumen membeli produk tersebut karena Cinta Laura di anggap dapat di ecaya dan di andalkan.
(2)
3. Nilai Sig. (α) pada Expertise sebesar 0.000. Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Expertise berpengaruh terhadap minat beli konsumen produk Extra Joss di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Ini mempunyai arti bahwa Cinta Laura memiliki keahlian, pengalaman dan pengetahuan yang memadai tentang produk Extra Joss sehingga dapat mempengaruhi minat beli konsumennya.
4. Penggunaan celebrity endorser (Cinta Laura) mempengaruhi minat beli konsumen produk Extra Joss sebesar 36.6% sedangkan sisanya 63.4% dipengaruhi oleh faktor lain. Hal ini menunjukan bahwa konsumen membeli produk Extra Joss karena Cinta Laura dianggap sebagi orang yang dapat dipercaya serta memiliki keahlian, pengalaman dan pengetahuan untuk menggunakan Produk minuman berenergi Extra Joss.
5.2.
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, serta analisis yang telah dilakukan, maka penulis menyampaikan saran untuk penggunaan celebrity endorser (Cinta Laura) oleh Extra Joss dalam usaha mempengaruhi minat beli konsumennya:
1. Perusahaan harus memperhatikan juga penampilan seorang Celebrity Endorser dengan penampilan yang baik maka daya tarik yang dipancarkan oleh seorang model iklan juga akan bertambah, selain itu dapat menciptakan kesan yang baik terhadap produk.
(3)
63
2. Perusahaan juga harus memperhatikan sisi unik yang terdapat dalam seorang celebrity endorser sehingga dapat juga menciptakan iklan yang kreatif yang unik dan berkesan.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Belch, E George. Belch, A Michael. (2004). An Integrated Marketing Communications Perpective. 6th Ed. McGraw-Hill
Cooper,D.R., and Schindler, P.S.(2003). Business research Method, 8th Ed., New York : Mcgraw-Hill
Ducan, Tom (2005) Advertising & IMC, 2nd Ed., McGraw-Hill
Frank, Jefkin. (1997) Periklanan. Edisi ketiga. Jakarata. Erlangga
Hasan, Iqbal (2002). Pokok-pokok Materi Statistik I, edisi kedua, Jakarta : Bumi Aksara
Jogiyanto. H.M. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. BPFE. Yogyakarta
Kasali, Rhenald. (1995). Manajemen Periklanan Konsep-konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta
Kotler, Armstrong. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi ke-8, Terjemahan Damos Sihombing, MBA. Erlangga. Jakarta
Kotler, Philip & Keller Kevin L. (2006) Marketing Management 12 Edition. Prentice Hall.
Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran 1: Analiis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. PT.Pabean Surakarta
(5)
65
Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran. Edisi millennium, Jakarta :PT. Indeks Kelompok Gramedia
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Jilid Kesatu. PT. Prenhalindo. Jakarta
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Jilid Kedua. PT. Prenhalindo. Jakarta
Nazir. (2000). Metode Penelitian (4th Ed). Jakarta: Ghalia Indonesia
Nugroho, B. A. (2005) Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Jogjakarta: CV. ANDI Offset
Ohanian, R (1990). “Construction and Validation of a Scale to Meure Celebrity Endorsers” Perceived Expertise, Trustworthiness, and Attractiveness”, Journal of Advertising, Vol. 19, no.3,pp.39-52.
Peter J. Paul, Olson, Jerry C. (2000). Consumer Behavior: Perilaku konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi Indonesia. Jilid 1
Rangkuti, Freddy (2004). The Power of Brand, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Sekaran, U. (2003), Reserch Method for Business A Skill- Building Approach, 4th Ed., New York: John Wiley and Sons,Inc.
Shimp, A Terrence. (2003), “Periklanan & Promosi”, Erlangga: Jakarta
Sugiyanto (2005). “Metode Penelitian Bisnis”. Bnadung: CV Alfabeta
(6)
Swastha, Basu dan Handoko, T. Hani. (2002). Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. BPFE-Yogjakarta.
Valarie A. Zeithalm & Mary Jo. Bitner. (2000).”Service Marketing: Integrating customer focus across the firm”, 2nd Edition. McGraw-Hill