Pengaruh Celebrity Endorser ( Luna Maya ) terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk XL di Lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Along with growth of technological progress, period development and also growth of industry which is fast progressively makes a lot of company which in concurrence to compete in sale specially in advertising. A strategy of advertisement which popular used to submit message from the product to consumer with use celebrity image. Trend which this recently develop is usage of Celebrity Endorsements, that are actor or actress, athlete and other celebrities. Hence from that in this research, the researcher take topic "Influence of Celebrity Endorsers (Luna Maya) Toward consumer buying intention at XL advertising". Objective of this research is to know how big influence of Celebrity Endorsers seen from source of its credibility (attractiveness, trustworthiness and expertise) toward consumer buying intention on XL product. To measure and analyze the relation variable that list above, researcher spread out questionnaire to 100 responder which have watching of XL advertising and questionnaire spreading in environment of Maranatha Christian University. In this research the sampling method that used is non probability sampling method with purposive sampling. Then from result of respond of respondent calculated with multiple regression method by using SPSS 12,0. The results showed that Celebrity endorser attractiveness and thrustworthiness

have α> 0.05 so that the attractiveness and trustworthiness do not have a significant effect on purchase interest. While expertise have α <0.5 so that the expertise to

significantly affect the interest purchased. This can be seen from the calculation with multiple regression methods to show that source credibility affects consumer purchasing interests of 22.6%, while the remaining 77.4% influenced by other factors. This indicates a significant relationship between Celebrity endorser with consumer interest in purchasing XL product. From the above conclusions, the authors try to suggest that companies should not use the Celebrity endorsers origin. Not long in terms of origin here is not only popular but also have characteristics that match the product offered. More over Celebrity must also have a positive image in the eyes of society, because the image of these celebrities will affect the products we offer, all that is intended to allow the ads aim to make consumers buy an interest in the product can be achieved.

Keywords: Celebrity endorsers (attractiveness, Trustworthiness, Expertise) and the Interest Purchase.


(2)

ABSTRAK

Seiring dengan lajunya perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, serta pertumbuhan industri yang semakin pesat banyak perusahaan yang saling bersaing didalam penjualan khususnya dalam periklanan. Suatu strategi periklanan yang sedang populer digunakan untuk menyampaikan pesan dari produk tersebut kepada konsumen dengan memanfaatkan para selebriti. Trend yang berkembang saat ini adalah pemakaian Celebrity Endorsements, baik itu para aktor atau aktris, atlet maupun selebritis lainnya. Maka dari itu didalam penelitian ini, penulis mengambil judul “Pengaruh Celebrity Endorsers (Luna Maya) Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Iklan XL”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Celebrity Endorser dilihat dari sumber kredibilitasnya (attractiveness, trustworthiness, dan expertise) terhadap minat beli konsumen pada produk XL. Untuk mengukur dan menganalisa hubungan antara kedua variabel diatas, penulis menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang pernah menonton / melihat iklan XL dan kuesioner tersebut disebarkan dilingkungan Universitas Kristen Maranatha saja. Dalam penelitian ini metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah metode non probability sampling dengan purposive sampling. Kemudian dari hasil tanggapan responden dihitung dengan mengunakan metode regresi berganda dengan menggunakan SPSS 12,0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Celebrity Endorser attractiveness dan thrustworthiness mempunyai α > 0.05 sehingga attractiveness dan trustworthiness tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Sedangkan expertise memiliki α < 0.5 sehingga expertise berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan dengan metode regresi berganda yang menunjukkan bahwa Source Credibility mempengaruhi minat beli konsumen sebesar 22.6%, sedangkan sisanya 77.4% dipengaruhi oleh faktor lain. Ini menunjukkan adanya hubungan yang cukup berarti antara Celebrity Endorser dengan minat beli konsumen pada produk XL. Dari kesimpulan di atas, maka penulis mencoba untuk memberikan saran yaitu sebaiknya perusahaan tidak asal menggunakan Celebrity Endorsers. Tidak asal dalam artian disini adalah tidak asal popular saja tetapi juga harus mempunyai karakteristik yang sesuai dengan produk yang ditawarkan. Selain itu Celebrity juga harus memiliki citra yang positif dimata masyarakat, karena citra dari selebritis tersebut akan mempengaruhi produk yang kita tawarkan,semua itu ditujukan agar tujuan iklan yaitu membuat minat beli konsumen terhadap produk dapat tercapai.

Kata Kunci : Celebrity Endorsers (Attractiveness , Trustworthiness , Expertise) dan Minat Beli


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT...i

ABSTRAK...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR GAMBAR...v

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR LAMPIRAN...vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah……….……… 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 9

1.3. Tujuan Penelitian……… 10

1.4. Kegunaan Penelitian………... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka ... .12

2.1.1. Pemasaran ... .12

2.1.2. Manajemen Pemasaran ... .13

2.1.3. Bauran Pemasaran ... .14

2.1.4. Promosi ... .16

2.1.5. Periklanan ... .20

2.1.6. Langkah-Langkah Dalam Periklanan... 21

2.1.7. Kelemahan dan Kelebihan Media Periklanan ... 27

2.1.8. Kredibilitas Sumber ... 32

2.1.9. Minat Beli Konsumen ... 36

2.1.10. Tahap-tahap Dalam proses Keputusan membeli ... 38

2.1.11. Pengaruh Celebrity Endorsers Terhadap Minat Beli Konsumen ... 42

2.2. Kerangka Pemikiran ... 43


(4)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian ... 45

3.2. Jenis Penelitian ... 45

3.3. Definisi Operasional Variabel ... 46

3.4. Populasi Dan Sampel ... 50

3.5. Teknik Pengambilan Sampel ... 51

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 51

3.7. Analisis Data ... 53

3.7.1. Validitas ... 53

3.7.2. Reliabilitas ... 54

3.8. Kriteria Pengujian Hipotesis ... 55

3.9. Analisis Uji Validitas ... 55

3.9.1. Analisis KMO dan Barlett Test ... 55

3.9.2. Analisis Anti Image Matrices ... 57

3.9.3. Analisis Communalities ... 59

3.9.4. Analisis Total Variance Explained ... 60

3.9.5. Analisis Component Matrix ... 62

3.10. Analisis Uji Reliabilitas ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden ... 64

4.1.1. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin .. 64

4.1.2. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 65

4.1.3. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan ... 66

4.2. Pengujian Hipotesis ... 67

4.2.1. Model Summary ... 67

4.2.2. Model Anova ... 68

4.2.3. Model Coefficients ... 68

4.2.3.1. Attractiveness ... 69

4.2.3.2. Trustworthiness ... 69

4.2.3.3. Expertise ... 70

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 70

4.4. Implikasi Manajerial...72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 74

5.2. Keterbatasan Penelitian ... 75


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kelima M dan Iklan...26

Gambar 2 Proses Keputusan Pembelian...38

Gambar 3 Keputusan Membeli...40


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel (Variabel Independen)………...48

Tabel 3.2 Skala Lykert...52

Tabel 3.3 KMO...56

Tabel 3.4 Barlett Test...57

Tabel 3.5 Anti Image...58

Tabel 3.6 Communalities...59

Tabel 3.7 Total Variance Explained...61

Tabel 3.8 Component Matrix...62

Tabel 3.9 Pengujian Reliabilitas...63

Tabel 4.1 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin...64

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...65

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan...66

Tabel 4.4 Model Summary...67

Tabel 4.5 ANOVA...68


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner Penelitian Lampiran II Data Input Responden

Lampiran III Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Lampiran IV Hasil Karakteristik Responden Lampiran V Pengujian Hipotesis


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin ketat mengakibatkan setiap perusahaan harus berjuang keras untuk menghadapi persaingan. Dalam hal ini perusahaan harus pandai dalam memikirkan dan menemukan cara apa yang ditempuh untuk dapat mempertahankan eksistensi mereka dalam dunia bisnis dan memperebutkan pangsa pasar yang ada. (Tjiptono, Chandra, dan Diana 2004).

Dalam hal menciptakan tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu strategi yang tepat agar perusahaan dapat bersaing sekaligus memanfaatkan peluang untuk tetap bertahan hidup, bahkan bila mungkin untuk berkembang dan memperluas pasarnya. Diantaranya strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk menghadapi persaingan agar tetap eksis dan berkembang dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen adalah perusahaan harus benar-benar mempersiapkan secara matang baik dari penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, penawaran, dan juga mengidentifikasikan pasar sasaran yang dituju. Hal lain yang perlu dipersiapkan juga adalah dengan melakukan strategi bauran pemasaran, yaitu salah satunya dengan promosi melalui media periklanan (Kotler, 2005).

Periklanan merupakan semua bentuk penyajian dan promosi atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu Kotler (2003). Dimana periklanan juga


(10)

2

merupakan suatu unsur yang penting yang digunakan oleh perusahaan terutama dalam memproduksi atau menyalurkan barang konsumsi untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan masyarakat untuk membeli produknya.

Periklanan merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh perusahaan. Faktor pentingnya adalah bagaimana mengiklankan produk mereka secara berbeda dan unik. Iklan yang tampil beda dan membawa pesan yang berbeda pula lebih cepat diterima maknanya oleh konsumen, sehingga konsumen lebih cepat dalam menangkap pesan, produk dan merek yang diiklankan. Dalam mengembangkan program periklanan, manajer pemasaran harus selalu memulai dengan mengidentifikasikan pasar sasaran dan motif pembeli. Iklan juga bisa menstimulasi konsumsi dan aktivitas ekonomi serta memperagakan gaya hidup dan orientasi nilai tertentu (Davina, 2008).

Media periklanan yang makin marak pada saat ini memaksa para pemasar untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat iklan dan pesan yang akan disampaikan. Hal tersebut dapat dibantu dengan pemakaian celebrity endorser untuk menarik minat para pembeli (Davina, 2008).

Tjiptono, Chandra, dan Diana (2004) mengungkapkan bahwa setiap saat konsumen dihadapkan pada begitu banyak exposure iklan di berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik, termasuk yang online dan off-line. Pada saat ini tren yang berkembang pesat dalam dunia periklanan adalah pemakaian celebrity endorser, baik itu memakai aktor/aktris


(11)

Universitas Kristen Maranatha 3

penyanyi, pembawa acara, atlet, maupun selebritis lainnya. Hal semacam ini tidak hanya marak di Indonesia, namun juga di negara-negara maju lainnya.

Pada era sekarang ini keberadaan selebriti atau orang – orang terkenal memberi dampak dalam berbagai segi kehidupan manusia, dari waktu ke waktu. Popularitas selebriti memang tak dapat dipungkiri menjadi suatu fenomena tersendiri karena menjadi salah satu fokus publisitas di berbagai media cetak dan media elektronik, dan bahkan kehidupan pribadinya sangat ditunggu para insane pers sebagai headline berita. Kehadiran selebriti dimaksudkan untuk mengkomunikasikan suatu merek produk dan membentuk identitas serta menentukan citra produk yang diiklankan. Pemakaian selebriti sebagai daya tarik iklan (advertising appeals), dinilai dapat mempengaruhi preferensi konsumen karena selebriti dapat menjadi reference group yang mempengaruhi perilaku konsumen (Davina, 2008).

Sebuah riset mengatakan bahwa selebriti yang cocok akan menaikkan nilai perhatian dan persuasi. Keberhasilan upaya membangun brand image ini sangat ditentukan oleh persepsi konsumen terhadap selebriti yang menjadi icon produk tersebut. Dengan dipersepsikannya seorang celebrity endorser secara positif oleh masyarakat, diharapkan positif pula brand image yang terbentuk di benak konsumen (Davina, 2008).

Namun demikian, tidak menutup kemungkinan munculnya brand image dalam pikiran konsumen yang tidak relevan dengan persepsinya terhadap celebrity endorser. Dengan kata lain,


(12)

4

tidak selamanya seorang celebrity endorser dalam iklan dapat membangun brand image yang relevan dalam benak konsumen, seperti yang diinginkan pengiklan (Davina, 2008).

Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan, menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Pemakaian celebrity endorser merupakan salah satu alternatif yang cukup baik untuk meningkatkan pembelian suatu produk yang ditawarkan dan nilai akhirnya diharapkan dari pembelian produk yang ditawarkan akan mampu meningkatkan penjualan dan pada akhirnya tujuan dari perusahaan yaitu mendapatkan minat beli yang besar dari konsumen untuk membeli produknya (Kotler, 2005).

Dalam periklanan untuk menarik minat para pembeli salah satu promosinya adalah dengan pemakaian celebrity endorser Kotler (2005). Dalam memilih suatu selebriti untuk memasarkan suatu produknya bukanlah pekerjaan yang mudah. Dalam studi yang dilakukan Ohanian (1990) mengemukakan skala pengukuran untuk mengukur persepsi adalah keahlian, kejujuran dan daya tarik celebrity endorser. Ketiga dimensi ini dimaksudkan sebagai ukuran kredibilitas sumber (Source Credibility) yang didefinisikan sebagai karakteristik positif komunikator yang mempengaruhi akseptansi penerima pesan (Tjiptono, Chandra, dan Diana 2004).

Ukuran kredibilitas sumber pesan itu sendiri antara lain Attractiveness (daya tarik fisik) yang menjadi syarat kepribadian seseorang agar bisa tampil di TV dalam acara berita atau


(13)

Universitas Kristen Maranatha 5

hiburan, Trusrworthiness (kepercayaan) menunjukkan sejauh mana sumber dapat memberikan informasi yang tidak memihak dan jujur, dan Expertise (keahlian) mengacu pada tingkat pengetahuan yang dimiliki sumber terhadap subjek dimana ia berkomunikasi. Untuk mendorong agar konsumen melakukan pembelian terhadap produk perusahaan, selebriti sebagai endorser harus berusaha membangkitkan niat beli yang dalam hal ini dapat dikatakan sebagai behavioral intentions. (Mowen dan Minor, 2001)

Hal senada juga diutarakan oleh Ohanian dan Roobina (1990) yang menyatakan terdapat 3 pengukuran dalam source credibility yaitu :

1. Keahlian (Expertise)

Keahlian adalah dimensi kedua dari kredibilitas sumber seperti yang didefinisikan oleh Hovland, Janis, dan Kelley (1953). Dimensi ini juga berhubungan dengan “otoritas” McCoskey (1996), “kompetensi” Whitehead (1698), “keahlian” Applbaum dan Anatol (1972), atau “kualifikasi” Berlo, Lemert, dan Mertz (1996). Invetigasi penelitian tentang sumber keahlian dalam komunikasi yang menarik perhatian biasanya mengindikasikan bahwa sumber-sumber tersebut merasa keahlian mempunyai dampak yang positif atas perubahan sikap (Horai, Naccari, dan Fatoullah 1974).

2. Daya Tarik ( Attractiveness )

Organisasi riset yang signifikan dalam iklan dan komunikasi menyatakan bahwa daya tarik fisik adalah simbol penting dalam penilaian awal individu terhadap orang lain Baker dan Churchill (1997) Dalam tinjauan yang menyeluruh, Joseph (1982) merangkum bukti


(14)

6

percobaan dalam iklan ilmu yang terkait dengan dampak komunikator yang menarik secara fisik terhadap perubahan opini, evaluasi produk, dan tolak ukur ketergantungan lainnya.

3. Kepercayaan ( Trustworthiness )

Paradigma kejujuran dalam komunikasi adalah sebuah bentuk kepercayaan pemirsa dalam tingkat penerimaan pesan yang disampaikan. Griffin (1967) menilai konsep kepercayaan dalam perjalanan waktu dari jaman Aristoteles hingga King, menyimpulkan bahwa apa yang disimpulkan Aristoteles dengan “etos” dan apa yang Hovland, Janis, dan Kelley (1953) menyebutkan sebagai kredibilitas sumber adalah sebuah konsep yang sama: pendengar percaya kepada si pembicara. Lebih lanjut, istilah “karakter dambaan”, “ penerimaan”, “keamanan psikologis”, dan iklim kondusif yang dirasakan sering kali dinyatakan sebagai sebuah konsekuensi pilihan dari kepercayaan tersebut (Griffin, 1967).

Maraknya penggunaan \celebrity endorser didasarkan beberapa pertimbangan. Pesan yang disampaikan para selebiriti yang terkenal akan mendapatkan perhatian yang lebih besar

disamping sangat mudah diingat. Selain itu konsumen selalu memilih barang atau jasa yang diiklankan oleh selebiriti daripada yang tidak diiklankan selebiriti. Keberhasilan dari penggunaan celebrity endorser dalam meningkatkan brand awareness (Royan, 2005).Di kalangan masyarakat sekarang, banyak artis yang dipergunakan suatu perusahaan untuk menarik konsumen membeli produknya. Salah satunya pemakaian artis dalam iklan XL


(15)

Universitas Kristen Maranatha 7

adalah Luna Maya. Produk XL ini mencoba ke pangsa pasar yang lebih luas untuk mengeksekusinya menggunakan celebrity endorser dari berbagai kalangan seperti Luna Maya, yang dapat mewakili segmen pasarnya masing-masing, Selebriti ini menegaskan dalam iklan bahwa XL digunakan oleh kalangan muda. Dari iklan tesebut, sekali lagi terlihat bagaimana menfokuskan diri pada target pasar yang dibidik yaitu kalangan muda. 30 persen pengguna ponsel adalah remaja dan anak muda. Adapun pasar lain, yakni beberapa user yang berpindah- pindah ke operator yang punya tarif promosi lebih murah. Mereka mempunyai angka persentase tertentu. (Wahyudi, 2008)

Dalam pemilihan celebrity endorser Luna Maya PT Excelcomindo (XL) ingin memanfaatkan kekuatan Luna Maya untuk mendongkrak citra XL guna meraih kepercayaan masyarakat luas. Sebagai artis papan atas, Luna Maya memiliki darah campuran ( Indo ). Dalam pemilihan Luna Maya bahwa Endorser harus bisa mendorong dan mendongkrak penjualan. Kecantikan Luna Maya tidak boleh dibiarkan sekedar sebagai pemanis, tetapi harus menjadi faktor pemicu yang menambah value pada konsumen yang membeli XL. XL kini gencar mencanangkan program-program berbasis lifestyle anak muda seperti internet harian dari HP buat Facebook-an seharga Rp.2.000,00. Dalam iklan XL digambarkan bahwa internet-an bisa dilakukan dimana saja dari HP dengan harga yang terjangkau. (Wahyudi, 2008)

Peneliti melakukan survey awal kepada 40 responden yang pernah melihat iklan XL yang dibintang Luna Maya. Hasil penelitian menunjukan bahwa 92,5% responden mengatakan iklan


(16)

8

XL yang dibintangi Luna Maya cukup menarik. 87,5% responden mengatakan bahwa Luna Maya dapat dipercaya sebagai celebrity endorsers iklan XL. 80% responden mengatakan bahwa Luna Maya memiliki keahlian untuk mengiklankan XL . (Survey awal peneliti, Oktober 2009)

Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat bahwa hampir seluruh responden merasa Luna Maya sudah tepat sebagai celebrity endorsers dari iklan produk XL. Namun ketika peneliti mengajukan pertanyaan lanjut ke responden mengenai, Apakah setelah menonton iklan XL Luna Maya, anda berminat untuk membeli kartu prabayar XL? Ternyata hasilnya menunjukan hanya 42,5% dari 40 responden yang akan membeli kartu prabayar XL.

Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Ohanian (1990) yang menyatakan jika seorang celebrity endorsers sudah dapat dipercaya, menarik, dan memiliki keahlian dalam membintangi suatu iklan tertentu, maka konsumen akan membeli produk tersebut. Dengan adanya permasalahan ini, peneliti tertarik untuk meneliti hal tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini akan membahas secara umum tentang bagaimanakah pengaruh celebrity endorser yang dilakukan oleh iklan XL terhadap minat beli konsumen. celebrity endorser yang digunakan adalah seorang aktris muda berbakat yang bernama Luna Maya. Oleh karena itu penelitian ini diberi judul :


(17)

Universitas Kristen Maranatha 9

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER ( LUNA MAYA ) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK XL DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG”

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka permasalahan-permasalahan yang dapat teridentifikasi dalam kaitannya dengan pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli konsumen pada produk XL di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung diantaranya adalah :

1. Apakah Attractiveness berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk XL di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung?

2. Apakah Trustworthiness berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk XL di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung?

3. Apakah Expertise berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk XL di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung ?

4. Apakah Celebrity Endorser (Expertise, Attractiveness, Trustworthiness) berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk XL di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung ?


(18)

10

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan indentifikasi masalah di atas, maka maksud dan tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh Attractiveness terhadap minat beli konsumen pada produk XL di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung.

2. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh Trustworthiness terhadap minat beli konsumen pada produk XL di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung.

3. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh Expertise terhadap minat beli konsumen pada produk XL di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung.

4. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh Celebrity Endorser (Expertise, Attractiveness, Trustworthiness) terhadap minat beli konsumen pada produk XL di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini antara lain agar dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi: 1. Penulis

o Untuk membandingkan teori yang didapat selama penulis mengikuti perkuliahan

dengan kenyataan yang ada di perusahaan.

o Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pemahaman masalah pada


(19)

Universitas Kristen Maranatha 11

2. Pihak Lain

Dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan masukan bagi pihak- pihak lain yang tertarik untuk mengetahui lebih jauh informasi yang dihasilkan dari penelitian ini.


(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini lebih menekankan pada pengujian hipotesis pengaruh positif celebrity endorsers (attractiveness, trustworthiness dan expertise) terhadap minat beli. Secara rinci hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

 Nilai signifikansi (α) pada attractiveness yang diperoleh dari analisis regresi sebesar 0.346, yang berarti Ho diterima karena nilai signifikansi (α) dari faktor presepsi nilainya > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa attractiveness tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli di Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

 Nilai signifikansi (α) pada trustworthiness yang diperoleh dari analisis regresi sebesar 0.240, yang berarti Ho diterima karena nilai signifikansi (α) dari faktor presepsi nilainya > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa trustworthiness berpengaruh signifikan terhadap minat beli di Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

 Nilai signifikansi (α) pada expertise yang diperoleh dari analisis regresi sebesar 0.000, yang berarti Ho ditolak karena nilai signifikansi (α) dari faktor presepsi nilainya < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa expertise tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli di Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Besarnya pengaruh celebrity endorsers terhadap minat beli adalah sebesar 22.6% dan sisanya adalah 77.4% dipengaruhi oleh faktor lain. Pengaruh yang diberikan celebrity endorsers terhadap minat beli relatif rendah yaitu sebesar 22.6%.


(21)

Universitas Kristen Maranatha 75

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya menggunakan faktor celebrity endorser untuk menguji minat beli konsumen.

2. Penelitian ini hanya dilakukan di lingkungan Universitas Kristen Maranatha. 3. Penelitian ini hanya menggunakan celebrity endorser Luna Maya.

4. Penelitian ini hanya dilakukan pada produk XL.

5.3 Saran

1. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan faktor lain di luar celebrity endorser untuk menguji minat beli konsumen seperti : promosi, diskon harga , bonus produk , dan kualitas produk.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan di berbagai tempat seperti sekolah, mall, maupun universitas lainnya.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan tidak menggunakan celebrity endorser Luna Maya saja, dapat juga menggunakan celebrity endorser lainnya seperti : Raffi Achmad dan Putri Titian

4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat diuji dengan menggunakan produk lainnya disamping produk XL baik kategori produk telekomunikasi seperti : Simpati dan Mentari ataupun kategori produk lain seperti produk makanan dan minuman.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari (2004). ”Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, Bandung:

Alfabeta.

Anderson, K. and T. Clevenger (1963), “A Summary of Experimental Research in Etos,” Speech Monographs .

Applbaum, Ronald F. and Karl W.E. Anatol (1972), “The Factor Structure of Source Credibility as a Function of the Speaking Situation,” Speech Monographs.

Arikunto, Suharsimi (2006). ”Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek”, PT Rineka Cipta.

Atkin, Charles, and Block, Martin. (1983) “Effectiveness of Celebrity Endorsers”. Journal of Advertising Research.

Baker, Michael J., and Churcill, Gilbert A., Jr. (1977) “The Impact of Physically Attractive Models on Advertising Evaluations”. Journal of Marketing Research.

Berlo, David K., James B.Lemert, and Robert J.Mertz (1969), “Dimensions for Evaluating the Acceptability of Message Sources,” Public Opinion Quarierly.

Davina. 2008 “ Persepsi Target Audience Terhadap Brand Image dalam Iklan yang

Menggunakan Celebrity Endorser ” , http://one.indoskripsi.com/node/850 Tgl 2 Oktober 2009

Friedman, Hershey and I. Friedman (1976), “Whom Do Students Trust?” Journal of Communication.

Friedman, Hershey H., Michael J.Santeramo and Anthony Traina(1979),”Correlates of Trustworthiness for Celebrities,” Journal of Academy of Marketing Science.

Ghozali, Imam. (2005). “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Grifin, Kim (1967) “The Contribution of Studies of Source Credibility to a Theory of Interpersonal Trust in the Communication Process,

Psychological Bulletin.

Hair, Jr., J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L., & Black, W.W. (1998). “Multivariant Data Analysis”. 5th Edition, NJ: Prentice-Hall Internasional, Inc, America.

Hasan, Iqbal (2002).” Pokok-pokok materi Statistik 1”, edisi kedua, Jakarta: Bumi Aksara.


(23)

Universitas Kristen Maranatha Horai, J.M., Naccari, N., and Fatoullah, E. (1974). “Effects of Expertise and Physical

Attractiveness Upon Opinion Agreement and Liking”. Socimetry.

Hovland, Carl I., Irving K.Janis, and Harold H.,Kelley 1953, “Communication and persuasion” New Heaven, CT: Yale University Press.

Joseph. (1982). “Economic Response”, Journal of Health Economics.

Keegan, Warren J. (2003). “Manajemen Pemasaran Global”, Edisi keenam, penerbit: PT. Indeks Gramedia, Jakarta.

Koentjarangningrat(1991),”DefinisiOperasionalVariabel”

http://defoper.blogspot.com/2009/04/definisi-operasional-variabel-definisi.html 2

November 2009.

Kotler, Philip., and Armstrong, Gary. ”Principles of Marketing” - European Edition, (1996) Kotler, Philip., 2000, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Bahasa Indonesia, terjemahan Fandy Tjiptono.

Kotler, Philip., and, Armstrong, Gary. (2001). ”Prinsip – Prinsip Pemasaran”. Edisi ke-8, Terjemahan Damos Sihombing, MBA, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip. 2003. “ Rethinking Marketing “ , Sustainable Marketing Enterprise di Asia, MarkPlus &co Jakarta.

Kotler, Philip. 2005. “ Manajemen Pemasaran ”. Edisi Millenium, Jilid Kesatu. PT. Prenhalindo. Jakarta.

Lamb, Hair, Mc.Daniel. (2001). ”Pemasaran”, Jilid 2, Jakarta: Salemba Empat.

Malhotra, Nareshk. (2004). Marketing Research-An Applied Orientations. New Jersey: Prentice Hall, Pearson Education, Inc., Upper Saddle River.

Ma’ruf., Hendri. (2006), “Pemasaran Ritel,” Edisi kedua, penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

McCroskey, James C. 1966, “ Scales for The Measurement of Ethos “ , Speech Monographs,.

McGinnies, E., Ward, C.D. (1980). “Better Like Then Right: Thrustworthiness And Expertise As Factors Of Credibility”. Personality And Social Psychology, Vol 6.

Miller, G., And, Baseheart, J. (1969). “Source Thrustworthiness, Opinionated Statement, And Response To Persuasive Communications”. Speech Monograph.


(24)

Mohamad, Nazir (1988), ”Metode Penelitian”, Jakarta: Salemba Empat.

Mowen, J.C., Minor, M.S. 2001, “Consumer Behavior”: A Framework, Prentice-Hall, Englewood

Cliffs, NJ, .

Mowen, John C, and Minor, Michael. (2002), “Perilaku Konsumen”, Edisi Bahasa Indonesia, terjemahan Lina Salim.

Ohanian and Roobina. 1990. ” Construction and Validation of Scale to Measure Celebrity Endorsers Perceived Expertise, Trustworthiness, and Attractiveness ”. Journal of Advertising. ABI/INFORM Research.

O’Mahony, Sheila and Meenaghan, T., Researching the Impact of Celebrity Endorsement on

Consumers. In “New Ways for Optimizing Integrated Communications”. ESOMAR The

Netherlands. 1997

O’Mahony, Sheila., and, Meenaghan, Tony. (1998). “The Impact Of Celebrity Endorsements On

Consumers”, Irish Marketing Review.

Rahayu, Sri, (2005). “Aplikasi SPSS Versi 12.00 Dalam Riset Pemasaran”. Penerbit ALFABETA, Bandung.

Rangkuti, Freddy. (2004). “The Power of Brands”. Penerbit Gramedia, Jakarta.

Royan, Frans M. 2005. “ Negotiation In Consultative Selling ” PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

Saladin, Djaslim (2004). ”Manajemen Pemasaran, Analisi-Perencanaan-Pelaksanaan-& Pengendalian”, penerbit Linda Karya, Bandung.

Saladin., H., Djaslim. (2006). ” Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran ”. Linda Karya, Bandung.

Santoso, Singgih., & Fandy Tjiptono. (2004). ”Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS”, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Santoso, Singgih. (2006). “Seri Solusi Bisnis Berbasis Ti menggunakan SPSS untuk Multivariant”, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Schiffman, L.G., dan Kanuk, L.L (2004). 8th edition. “Consumer Behavior Upper Saddle River”, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Sekaran, Umar. (2003).” Research Method for Bussiness A Skill- Building Approach”, 4th ed., New York: John Wiley and Sons,Inc.


(25)

Universitas Kristen Maranatha Sugiyono. (2003). “Metode Penelitian Bisnis”. ALFABETA, Bandung.

Sugiyono. (2004). ”Metode Penelitian Bisnis”. ALFABETA, Bandung.

Sugiyono. (2005). ”Statistik Untuk Penelitian”. Penerbit ALFABETA, Bandung.

Supranto, J. (1997). ”Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa Pasar”. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sutojo, S., Kleinsteuber, F. (2002). “Strategi Manajemen Pemasaran”. Edisi 6. Damar Mulia Pustaka, Jakarta.

Suyanto, M. (2005), ”Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia”, penerbit: ANDI, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. (1997). Edisi 2. ”Strategi Pemasaran”. Yogyakarta: Penerbit Andi. Tjiptono, Chandra, Diana. 2004. “ Marketing Scale “. ANDI. Yogyakarta.

Wahyudi, Joey 2008 “ XL Mulai Lirik Pasar Anak Muda “ ,

http://techno.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/03/03/54/88624/xl-mulai-lirik-pasar-anak-muda Tgl 2 Oktober 2009.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini lebih menekankan pada pengujian hipotesis pengaruh positif celebrity endorsers (attractiveness, trustworthiness dan expertise) terhadap minat beli. Secara rinci hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

 Nilai signifikansi (α) pada attractiveness yang diperoleh dari analisis regresi sebesar 0.346, yang berarti Ho diterima karena nilai signifikansi (α) dari faktor presepsi nilainya > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa attractiveness tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli di Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

 Nilai signifikansi (α) pada trustworthiness yang diperoleh dari analisis regresi sebesar 0.240, yang berarti Ho diterima karena nilai signifikansi (α) dari faktor presepsi nilainya > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa trustworthiness berpengaruh signifikan terhadap minat beli di Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

 Nilai signifikansi (α) pada expertise yang diperoleh dari analisis regresi sebesar 0.000,

yang berarti Ho ditolak karena nilai signifikansi (α) dari faktor presepsi nilainya < 0.05

sehingga dapat disimpulkan bahwa expertise tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli di Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Besarnya pengaruh celebrity endorsers terhadap minat beli adalah sebesar 22.6% dan sisanya adalah 77.4% dipengaruhi oleh faktor lain. Pengaruh yang diberikan celebrity endorsers terhadap minat beli relatif rendah yaitu sebesar 22.6%.


(2)

75

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya menggunakan faktor celebrity endorser untuk menguji minat beli konsumen.

2. Penelitian ini hanya dilakukan di lingkungan Universitas Kristen Maranatha. 3. Penelitian ini hanya menggunakan celebrity endorser Luna Maya.

4. Penelitian ini hanya dilakukan pada produk XL.

5.3 Saran

1. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan faktor lain di luar celebrity endorser untuk menguji minat beli konsumen seperti : promosi, diskon harga , bonus produk , dan kualitas produk.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan di berbagai tempat seperti sekolah, mall, maupun universitas lainnya.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan tidak menggunakan celebrity endorser Luna Maya saja, dapat juga menggunakan celebrity endorser lainnya seperti : Raffi Achmad dan Putri Titian

4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat diuji dengan menggunakan produk lainnya disamping produk XL baik kategori produk telekomunikasi seperti : Simpati dan Mentari ataupun kategori produk lain seperti produk makanan dan minuman.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari (2004). ”Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, Bandung: Alfabeta.

Anderson, K. and T. Clevenger (1963), “A Summary of Experimental Research in Etos,” Speech Monographs .

Applbaum, Ronald F. and Karl W.E. Anatol (1972), “The Factor Structure of Source Credibility as a Function of the Speaking Situation,” Speech Monographs.

Arikunto, Suharsimi (2006). ”Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek”, PT Rineka Cipta.

Atkin, Charles, and Block, Martin. (1983) “Effectiveness of Celebrity Endorsers”. Journal of Advertising Research.

Baker, Michael J., and Churcill, Gilbert A., Jr. (1977) “The Impact of Physically Attractive Models on Advertising Evaluations”. Journal of Marketing Research.

Berlo, David K., James B.Lemert, and Robert J.Mertz (1969), “Dimensions for Evaluating the Acceptability of Message Sources,” Public Opinion Quarierly.

Davina. 2008 “ Persepsi Target Audience Terhadap Brand Image dalam Iklan yang Menggunakan Celebrity Endorser ” , http://one.indoskripsi.com/node/850 Tgl 2 Oktober 2009

Friedman, Hershey and I. Friedman (1976), “Whom Do Students Trust?” Journal of Communication.

Friedman, Hershey H., Michael J.Santeramo and Anthony Traina(1979),”Correlates of Trustworthiness for Celebrities,” Journal of Academy of Marketing Science.

Ghozali, Imam. (2005). “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Grifin, Kim (1967) “The Contribution of Studies of Source Credibility to a Theory of Interpersonal Trust in the Communication Process,

Psychological Bulletin.

Hair, Jr., J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L., & Black, W.W. (1998). “Multivariant Data Analysis”. 5th Edition, NJ: Prentice-Hall Internasional, Inc, America.


(4)

Horai, J.M., Naccari, N., and Fatoullah, E. (1974). “Effects of Expertise and Physical Attractiveness Upon Opinion Agreement and Liking”. Socimetry.

Hovland, Carl I., Irving K.Janis, and Harold H.,Kelley 1953, “Communication and persuasion” New Heaven, CT: Yale University Press.

Joseph. (1982). “Economic Response”, Journal of Health Economics.

Keegan, Warren J. (2003). “Manajemen Pemasaran Global”, Edisi keenam, penerbit: PT. Indeks Gramedia, Jakarta.

Koentjarangningrat(1991),”DefinisiOperasionalVariabel”

http://defoper.blogspot.com/2009/04/definisi-operasional-variabel-definisi.html 2

November 2009.

Kotler, Philip., and Armstrong, Gary. ”Principles of Marketing” - European Edition, (1996) Kotler, Philip., 2000, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Bahasa Indonesia, terjemahan Fandy Tjiptono.

Kotler, Philip., and, Armstrong, Gary. (2001). ”Prinsip – Prinsip Pemasaran”. Edisi ke-8, Terjemahan Damos Sihombing, MBA, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip. 2003. “ Rethinking Marketing “ , Sustainable Marketing Enterprise di Asia, MarkPlus &co Jakarta.

Kotler, Philip. 2005. “ Manajemen Pemasaran ”. Edisi Millenium, Jilid Kesatu. PT. Prenhalindo. Jakarta.

Lamb, Hair, Mc.Daniel. (2001). ”Pemasaran”, Jilid 2, Jakarta: Salemba Empat.

Malhotra, Nareshk. (2004). Marketing Research-An Applied Orientations. New Jersey: Prentice Hall, Pearson Education, Inc., Upper Saddle River.

Ma’ruf., Hendri. (2006), “Pemasaran Ritel,” Edisi kedua, penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

McCroskey, James C. 1966, “ Scales for The Measurement of Ethos “ , Speech Monographs,. McGinnies, E., Ward, C.D. (1980). “Better Like Then Right: Thrustworthiness And Expertise As

Factors Of Credibility”. Personality And Social Psychology, Vol 6.

Miller, G., And, Baseheart, J. (1969). “Source Thrustworthiness, Opinionated Statement, And Response To Persuasive Communications”. Speech Monograph.


(5)

Mohamad, Nazir (1988), ”Metode Penelitian”, Jakarta: Salemba Empat.

Mowen, J.C., Minor, M.S. 2001, “Consumer Behavior”: A Framework, Prentice-Hall, Englewood

Cliffs, NJ, .

Mowen, John C, and Minor, Michael. (2002), “Perilaku Konsumen”, Edisi Bahasa Indonesia, terjemahan Lina Salim.

Ohanian and Roobina. 1990. ” Construction and Validation of Scale to Measure Celebrity Endorsers Perceived Expertise, Trustworthiness, and Attractiveness ”. Journal of Advertising. ABI/INFORM Research.

O’Mahony, Sheila and Meenaghan, T., Researching the Impact of Celebrity Endorsement on Consumers. In “New Ways for Optimizing Integrated Communications”. ESOMAR The Netherlands. 1997

O’Mahony, Sheila., and, Meenaghan, Tony. (1998). “The Impact Of Celebrity Endorsements On Consumers”, Irish Marketing Review.

Rahayu, Sri, (2005). “Aplikasi SPSS Versi 12.00 Dalam Riset Pemasaran”. Penerbit ALFABETA, Bandung.

Rangkuti, Freddy. (2004). “The Power of Brands”. Penerbit Gramedia, Jakarta.

Royan, Frans M. 2005. “ Negotiation In Consultative Selling ” PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

Saladin, Djaslim (2004). ”Manajemen Pemasaran, Analisi-Perencanaan-Pelaksanaan-& Pengendalian”, penerbit Linda Karya, Bandung.

Saladin., H., Djaslim. (2006). ” Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran ”. Linda Karya, Bandung.

Santoso, Singgih., & Fandy Tjiptono. (2004). ”Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS”, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Santoso, Singgih. (2006). “Seri Solusi Bisnis Berbasis Ti menggunakan SPSS untuk Multivariant”, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Schiffman, L.G., dan Kanuk, L.L (2004). 8th edition. “Consumer Behavior Upper Saddle River”, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Sekaran, Umar. (2003).” Research Method for Bussiness A Skill- Building Approach”, 4th ed., New York: John Wiley and Sons,Inc.


(6)

Sugiyono. (2003). “Metode Penelitian Bisnis”. ALFABETA, Bandung. Sugiyono. (2004). ”Metode Penelitian Bisnis”. ALFABETA, Bandung.

Sugiyono. (2005). ”Statistik Untuk Penelitian”. Penerbit ALFABETA, Bandung.

Supranto, J. (1997). ”Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa Pasar”. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sutojo, S., Kleinsteuber, F. (2002). “Strategi Manajemen Pemasaran”. Edisi 6. Damar Mulia Pustaka, Jakarta.

Suyanto, M. (2005), ”Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia”, penerbit: ANDI, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. (1997). Edisi 2. ”Strategi Pemasaran”. Yogyakarta: Penerbit Andi. Tjiptono, Chandra, Diana. 2004. “ Marketing Scale “. ANDI. Yogyakarta.

Wahyudi, Joey 2008 “ XL Mulai Lirik Pasar Anak Muda “ ,

http://techno.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/03/03/54/88624/xl-mulai-lirik-pasar-anak-muda Tgl 2 Oktober 2009.