HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN KEDISIPLINAN KERJA PADA KARYAWAN Hubungan Antara Manajemen Diri Dengan Kedisiplinan Kerja Pada Karyawan.

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN
KEDISIPLINAN KERJA PADA KARYAWAN

Naskah Publikasi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian syarat
Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh:
Alviana Nuvitasari
F 100 090 179

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENCAN

IGDISIPLINAN KERJA PADA KARYAWAN


Yang diajukan oleh:

Alviana Nuvitasar.i

F

100 090 179

Telah disetujui untuk dipertahankan
di depan Dewan penguji

Telah disetujui olehl

Pembimbing Skipsi

ohammad Amir, M.Si)

rarrygat t9

/, f


zor'

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN

KEDISIPLINAN KERJA PADA XARYAWAN

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

:

Alviana Nuvitasari
F 100 090179
Telah diperlahan-kan didepan dewan penglji
Pada Selasa, 27 Oktober 2015
dan dinyatakaa telah memenuhi syarat

Penguii utama
Drs. Mohammad Amir. M-Si


Penguji pendamping I

futu'

---fr-

Dra. Zahrotul Uvun. M-Si

Penguji pendamping

Il

Achmad Dwitvanto. S.Psi.. M.Si

2016
Surakarta

7

,9.


Fal

{#,i

5t,{,
lqait'"9

\x

ABSTRAKSI
HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN
KEDISIPLINAN KERJA PADA KARYAWAN

Mohammad Amir
Alviana Nuvitasari
[email protected]

Salah satu indikator keberhasilan perusahaan dalam mengembangkan
usahanya adalah adanya kedisiplinan yang tinggi pada karyawannya. Kedisiplinan

kerja dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yaitu manajemen diri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: a) Hubungan antara manajemen diri
dengan kedisiplinan kerja. b) Tingkat manajemen diri dan kedisiplinan kerja; c)
Sumbangan efektif manajemen diri terhadap kedisiplinan kerja. Hipotesis yang
diajukan: ada hubungan positif antara manajemen diri dengan kedisiplinan kerja.
Semakin tinggi manajemen diri maka semakin tinggi kedisiplinan kerja. Sebaliknya,
semakin rendah manajemen diri maka semakin rendah kedisiplinan kerja. Subjek
penelitian adalah karyawan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kendal
sebanyak 45 orang. Metode pengumpulan data menggunakan skala manajemen diri
dan kedisiplinan kerja. Teknik analisis data menggunakan analisis product moment.
Hasil analisis data menggunakan korelasi product moment diperoleh
koefisien korelasi r sebesar 0.629; p = 0,000 (p < 0,01) berarti ada hubungan positif
yang sangat signifikan antara manajemen diri dengan kedisiplinan kerja. Semakin
tinggi manajemen diri maka semakin tinggi pula kedisiplinan kerja, dan sebaliknya
semakin rendah manajemen diri maka semakin rendah pula kedisiplinan kerja
karyawan.
Sumbangan manajemen diri terhadap kedisiplinan kerja sebesar 39,6%.
Berdasarkan hasil perhitungan kategorisasi diketahui manajemen diri subjek
penelitian tergolong tinggi ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) sebesar 109,42 dan
rerata hipotetik (RH) sebesar 95. Kedisiplinan kerja subjek penelitian tergolong tinggi

ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) sebesar 139,07 dan rerata hipotetik (RH)
sebesar 120.
Kata kunci:
manajemen diri, kedisiplinan kerja

ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN SELF-MANAGEMENT AND
WORK DISCIPLIN IN WORKERS

Mohammad Amir
Alviana Nuvitasari
[email protected]

One of success indicators in a company in developing their business is the
presence of high disciplin in their workers. Work disciplin can be influenced by many
factors, one of them is self-management. This research aimed at knowing: a) the
correlation between self-management and work disciplin; b) the levels of selfmanagement and work discipline; c) The effective contributions of self-management on
work discipline. The hypothesis proposed was: there was a positive correlation between
self-management and work disciplin. The higher of the self-management, the higher of
the work discipline was. In contrary, the lower of the self-management, the lower of the

work discipline was.The subjects of research were workers of Fishing and Marine
Department of Kendal Regency as many as 45 people. The method of data collection
used the scales of self-management and work discipline.
The results of data analysis used correlation of product moment obtained the
coefficient of correlation as much as 0.629; p = 0.000 (p < 0.01) that meant that there
was a very positively significant correlation between self-management and work
discipline. The higher of the self-management, the higher of the work discipline was, in
contrary, the lower of the self-management, the lower of the work discipline was. The
contribution of self-management on work discipline was as much as 39.6%, therefore,
there was still 60.4 of the factors influencing the work discipline outside the selfmanagement variable.
Based on the results of the categorization counting, it was known that the selfmanagement of the research subjects was categorized as high, showed by the empirical
mean as much as 109.42 and hypothetical mean as much as 95. The work discipline of
the research subjects was categorized as high, showed by the empirical mean as much as
139.07 and hypothetical mean as much as 120.
Keywords: self-management, work discipline.

misalnya a) melanggar peraturan jam

PENDAHULUAN
Salah


satu

indikator

istirahat dan jadwal kerja lainnya, b)

dalam

melanggar peraturan keamanan dan

adalah

kesehatan kerja, c) terlambat masuk

adanya kedisiplinan yang tinggi pada

kerja, mangkir, terutama sebelum dan

karyawannya.


kerja

sesudah lebaran, d) bekerja dengan

karyawan yang baik dapat tergambar

ceroboh atau merusak peralatan dan

pada suasana- suasana sebagai berikut

bahan baku, e) suka bertengkar, tidak

: tingginya rasa kepedulian karyawan

mau bekerja sama atau perilaku lain

terhadap

tujuan


yang tidak menyenangkan/menggaggu

perusahaan, besarnya tanggung jawab

sesama karyawan, f) terang-terangan

pada karyawan untuk melaksanakan

menunjukkan

tugas

misalnya

keberhasilan

perusahaan

mengembangkan


usahanya

Kedisiplinan

pencapaian

dengan

sebaik-baiknya,

berkembangnya rasa memiliki dan rasa

ketidakpatuhan,

menolak

melaksanakan

tugas.

solidaritas yang tinggi dikalangan

Pada penelitian ini variabel

karyawan, meningkatnya efisiensi dan

determinan atau variabel yang menjadi

produktivitas

karyawan,

prediktor variabel disiplin kerja yaitu

tingginya inisiatif karyawan dalam

faktor dari dalam diri individu yaitu

melakukan pekerjaan, serta tingginya

manajemen

semangat dan gairah kerja (Jahrie dan

mengemukakan manajemen diri adalah

Hariyoto, 1999),

bagaimana individu mengatur dan

pada

Kedisiplinan

kerja

harus

diri

Juana

(2000)

mengelola diri sendiri dalam hal yang

dimiliki oleh masing-masing individu

berkaitan

yang bekerja di perusahaan, agar dapat

kebutuhan, waktu dan pencapaian

mencapai

dan

tujuan diri. Menurut Prijosaksono

Namun

(2001), manajemen diri atau self

karyawan

management merupakan kemampuan

kesinambungan

keselarasan dalam bekerja.
demikian
menampakan
menunjukkan

seringkali
perilaku

yang

ketidakdisiplinan,

individu

dengan

untuk

pemenuhan

mengendalikan

sepenuhnya keberadaan diri secara

keseluruhan (fisik, emosi, mental atau

dengan tepat. Individu yang mampu

pikiran, jiwa maupun rohnya) dan

memanajemen dirinya dengan baik

realita

akan

kehidupannya

memanfaatkan

dengan

kemampuan

yang

mampu

membuat

kegiatan apa yang harus dikerjakan
terlebih dahulu,

dimilikinya.

prioritas,

apakah pekerjaan

telah

kantor atau pekerjaan lain. Keterkaitan

penting

antara manajemen diri dengan disiplin

manajemen diri dalam mendukung

kejera adalah bahwa apabila individu

kesuksesan seseorang. Sebagai contoh

memiliki manajemen diri yang baik

penelitian Politis (2005) pada hasil

maka

penelitiannya

semakin meningkat, karena individu

Beberapa

penelitian

membuktikan

peran

menyatakan

ada

kedisiplinan

yang

antara

dalam

diharapkan mampu menyeimbangkan

kreativitas

antara peran dan tugas atau tanggung

dalam bekerja. Lebih lanjut dikatakan

jawab dari perusahaan atau instansi.

pula bahwa manajemen diri dapat

Individu dapat menciptakan realitas

dapat meningkatkan prestasi

kehidupan sesuai dengan misi dan

kepemimpinan

diri

dengan

dan

tujuan

penelitian

kebebasan finansial, pengembangan

dan

Polling

Baik

itu

diri

kreativitas pada individu. Selanjutnya
Christian

hidup.

manajemen

akan

korelasi yang positif dan signifikan
manajemen

memiliki

kerjanya

berupa

diri

karir dan pekerjaan, hubungan yang

menyatakan bahwa manajemen diri

lebih baik dengan keluarga, sesama,

dapat

dan terutama dengan Tuhan

(2007),

tentang

manajemen

meningkatkan

produktivitas

Penelitian

kerja karyawan.
Macan
bahwa

(2001)

orang

yang

mengenai

menyatakan

manajemen diri, dan kedisiplinan kerja

memiliki

perlu dilakukan khususnya dalam hal

kemampuan manajemen diri dapat

pelayanan

mengatur

solusinya. Perilaku ataupun sikap kerja

dan

mengorganisasikan

publik

yang

mampu menyelesaikan tugas pekerjaan

lambat dalam pelayanan, mangkir

dan

dalam

mengambil

keputusan

pekerjaan

tidak

ditemukan

waktu dengan teratur sehingga akan

dapat

menunjukkan

sulit

disiplin,

menunjukkan

manajemen

diri

yang

buruk,

(fisik, emosi, mental atau pikiran, jiwa

membawa konsekuensi negatif dan

maupun

dapat merusak pola peraturan instansi

kehidupannya dengan memanfaatkan

pemerintah

melayani

kemampuan

masyarakat luas. Oleh karena itu

Greenberger

penelitian

mendefiniskan manajemen diri sebagai

dalam

ini

diharapkan

dapat

rohnya)

dan

yang
&

realita

dimilikinya.

Padesky

(2004)

memberi informasi dan kontribusi

upaya

positif bagi peningkatkan kedisiplinan

Manajemen diri tidak sama dengan

kerja

kontrol diri (self control)

pada

khususnya

pegawai
dinas

pemerintah

kelautan

dan

menyelesaikan

kontrol

diri

mengendalikan

perikanan kendal.
Berdasarkan hal-hal tersebut,

tujuan.

karena

berkonotasi
atau

menahan

rintangan sedangkan manajemen diri

maka rumusan masalah yang dibuat

adalah

adalah: Apakah ada hubungan antara

biasanya

manajemen diri dengan kedisiplinan

dengan kebebasan dan spontan.

kerja? Mengacu dari rumusan masalah

tambahkan

tersebut

manajemen diri adalah kemampuan

peneliti

tertarik

untuk

melakukan

hal-hal

menyangkut

oleh

diri

Wong

sendiri
Di

(2009),

mengadakan penelitian dengan judul:

untuk

hubungan

diri

mampu berhadapan secara konstruktif

pada

dan efektif dengan variabel-variabel

dengan

antara

manajemen

kedisiplinan

kerja

yang

karyawan.
Menurut

Wibowo

(2010)

menggunakan

seperti

mempengaruhi

strategi

agar

kualitas

dari

kehidupan personal. Kemampuan ini

manajemen diri atau self management

mencakup

manajemen

waktu,

adalah suatu prosedur yang menuntut

motivasi,

penyusunan

tujuan,

seseorang untuk mengarahkan atau

manajemen stress, konsentrasi, dan

mengatur tingkah lakunya sendiri.

manajemen prokrastinasi.

Menurut

Berdasarkan uraian teoritis dan
dinamika psikologi yang telah
dipaparkan, maka hipotesis yang
diajukan adalah : “ Ada hubungan

Prijosaksono

(2001),

manajemen diri kemampuan individu
untuk

mengendalikan

sepenuhnya

keberadaan diri secara keseluruhan

positif antara manajemen diri maka

Semakin tinggi manajemen diri maka

semakin

semakin tinggi pula kedisiplinan kerja,

tinggi

Sebaliknya

kedisplinan

kerja.

Semakin

rendah

dan sebaliknya

semakin rendah

manajemen diri maka semakin rendah

manajemen diri maka semakin rendah

kedisplinan kerja

pula kedisiplinan kerja karyawan.
Sumbangan

METODE PENELITIAN
Penelitian

ini

efektif

menunjukkan

seberapa besar peran atau kontribusi
merupakan

variabel

bebas

terhadap

penelitian kuantitatif korelasi. Variabel

tergantung. Sumbangan

bebas

diri

yang

manajemen

digunakan
diri,

tergantungnya

dan

adalah

yaitu
variabel

sebesar 39,6% (rsquare=0,396), sehingga

kedisiplinan

masih terdapat 60,4% faktor lain yang
mempengaruhi

Dinas Perikanan dan Kelautan Kendal

diluar variabel

sebanyak

misalnya

orang.

Metode

pengumpulan data menggunakan skala
manajemen diri dan skala kedisiplinan
kerja,

analisis

teknik

korelasi

data

manajemen

terhadap kedisiplinan kerja

kerja. Subjek penelitian karyawan

45

variabel

menggunakan

product

moment

gaji,

kedisiplinan

kerja

manajemen diri,
masa

kerja,

kepemimpinan, kepribadian, minat.
Berdasarkan hasil perhitungan
kategorisasi diketahui manajemen diri
subjek penelitian tergolong

tinggi

perhitungannya menggunakan bantuan

ditunjukkan oleh rerata empirik (RE)

program komputer SPSS for windows

sebesar 109,42 dan rerata hipotetik

.

(RH) sebesar 95. Kedisiplinan kerja
subjek penelitian tergolong

HASIL DAN PEMBAHASAN

ditunjukkan oleh rerata empirik (RE)

Hasil analisis korelasi product
moment

diperoleh koefisien korelasi

r sebesar 0.629; p = 0,000 (p < 0,01)
berarti ada hubungan

tinggi

positif yang

sebesar 139,07 dan rerata hipotetik
sebesar =120.
Beberapa
membuktikan

penelitian
peran

telah
penting

sangat signifikan antara manajemen

manajemen diri dalam mendukung

diri

kesuksesan seseorang. Sebagai contoh

dengan

kedisiplinan

kerja.

penelitian Politis (2005) pada hasil

maka

penelitiannya

semakin meningkat, karena individu

menyatakan

ada

kedisiplinan

yang

antara

dalam

diharapkan mampu menyeimbangkan

kreativitas

antara peran dan tugas atau tanggung

dalam bekerja. Lebih lanjut dikatakan

jawab dari perusahaan atau instansi.

pula bahwa manajemen diri dapat

Individu dapat menciptakan realitas

dapat meningkatkan prestasi

kehidupan sesuai dengan misi dan

kepemimpinan

diri

dengan

dan

tujuan

penelitian

kebebasan finansial, pengembangan

dan

Polling

Baik

itu

diri

kreativitas pada individu. Selanjutnya
Christian

hidup.

manajemen

akan

korelasi yang positif dan signifikan
manajemen

memiliki

kerjanya

berupa

diri

karir dan pekerjaan, hubungan yang

menyatakan bahwa manajemen diri

lebih baik dengan keluarga, sesama,

dapat

dan terutama dengan Tuhan. Menurut

(2007),

tentang

manajemen

meningkatkan

produktivitas

Prijosaksono (2001) manajemen diri

kerja karyawan.
Macan
bahwa

(2001)

orang

menyatakan

yang

memiliki

atau

self

merupakan

management

kemampuan

individu

untuk

kemampuan manajemen diri dapat

mengendalikan

mengatur

mengorganisasikan

keberadaan diri secara keseluruhan

waktu dengan teratur sehingga akan

(fisik, emosi, mental atau pikiran, jiwa

mampu menyelesaikan tugas pekerjaan

maupun

dan

kehidupannya dengan memanfaatkan

dapat

dan

mengambil

keputusan

dengan tepat. Individu yang mampu

sepenuhnya

rohnya)

dan

realita

kemampuan yang dimilikinya.
Pada tahap yang lebih tinggi

memanajemen dirinya dengan baik
prioritas,

dari manajemen diri yang dilakukan

kegiatan apa yang harus dikerjakan

untuk mengelola diri sendiri adalah

terlebih dahulu,

apakah pekerjaan

dapat mengelola sumber daya di

kantor atau pekerjaan lain. Keterkaitan

lingkungan kerja. Prijosaksono dan

antara manajemen diri dengan disiplin

Mardianto

kerja adalah bahwa apabila individu

bahwa

memiliki manajemen diri yang baik

kemampuan

akan

mampu

membuat

(2002)

manajemen

menyampaikan
diri

seseorang

adalah
untuk

akan

sukarela melaksanakannya, sedangkan

kehadiran dirinya (secara fisik, emosi,

jika tidak maka akan berpengaruh

pikiran, jiwa dan spritual) sehingga

pada tingkat disiplin itu sendiri.

mengenali

dan

menolak

b. Faktor dari luar individu,

mampu mengelola orang lain dan
berbagai

sumber

daya

untuk

yaitu

kepemimpinan, peranan yang

mengendalikan maupun menciptakan

berlaku di lingkungan kerja. Disiplin

realitas kehidupan sesuai dengan misi

menjadi

dan tujuan hidupnya.

pemimpin mampu menjadi teladan

Sumbangan

efektif

yang

lebih

baik.

efektif

jika

Sebab
panutan

sikap

pemimpin

menunjukkan seberapa besar peran

merupakan

yang

atau kontribusi variabel bebas terhadap

dicontoh oleh bawahannya.

harus

Sumbangan

Berdasarkan hasil perhitungan

manajemen diri terhadap kedisiplinan

kategorisasi diketahui manajemen diri

kerja sebesar 39,6% (rsquare=0,396),

subjek penelitian tergolong

sehingga masih terdapat 60,4% faktor

ditunjukkan oleh rerata empirik (RE)

lain yang mempengaruhi kedisiplinan

sebesar 109,42 dan rerata hipotetik

kerja diluar variabel manajemen diri.

(RH) sebesar 95. Kedisiplinan kerja

Lewin (Ranupandojo dan Husnan,

subjek penelitian tergolong

2000) mengemukakan faktor-faktor

ditunjukkan oleh rerata empirik (RE)

yang mempengaruhi kedisiplinan kerja

sebesar 139,07 dan rerata hipotetik

dapat dibagi dua, yaitu:

sebesar =120.

variabel

tergantung.

tinggi

tinggi

a. Faktor dari dalam individu,

Hasil penelitian menunjukkan

yaitu faktor moral atau semangat dan

ada hubungan positif yang sangat

kesadaran

signifikan antara hubungan

dari

karyawan

akan

positif

pentingnya disiplin kerja. Moral yang

sangat signifikan antara manajemen

sehat dan sadar akan arti disiplin

diri dengan kedisiplinan kerja. Hal ini

dalam benak karyawan berpengaruh

berarti bahwa variabel manajemen diri

pada tingkat disiplinnya, jika telah

mencakup aspek-aspek yang ada di

mendarah

disiplin

dalamnya dapat dijadikan sebagai

menjadi suatu kebiasaan dan dengan

prediktor untuk memprediksikan atau

daging

maka

mengukur kedisiplinan kerja, namun

c.

generalisasi dari hasil-hasil penelitian

kategorisasi

ini terbatas pada populasi dimana

diri subjek

penelitian

tinggi

dilakukan

sehingga

penerapan pada ruang lingkup yang

Berdasarkan

hasil

perhitungan

diketahui

manajemen

penelitian

Kedisplinan

tergolong

kerja

subjek

penelitian tergolong tinggi.

lebih luas dengan karakteristik yang
berbeda

kiranya

perlu

dilakukan

penelitian lagi dengan menggunakan
atau menambah variabel-variabel lain
yang

belum

penelitian

ini

disertakan

dalam

ataupun

dengan

menambah dan memperluas ruang
lingkup penelitian.

antara

manajemen

diri

dengan kedisiplinan kerja. Semakin

kerja,

manajemen
tinggi
dan

diri

pula

manajemen

semakin

rendah

pula

maka

kedisplinan

sebaliknya

rendah

semakin

diri

maka

kedisplinan

karyawan.

besar

peran

atau

kontribusi variabel bebas terhadap
variabel
manajemen

perhitungan

kategorisasi diketahui manajemen
diri subjek penelitian tergolong
tinggi oleh karena itu saran yang
dapat diberikan dengan cara:

dengan

tingkat

yang

tinggi

sehingga

mamu

memotivasi

karyawan yang lain.
b. Memberi sanksi tegas bagi
karyawan

yang

melanggar

peraturan.
c. Memberikan
manajemen

pelatihan
diri

pada

karyawan, agar mereka mampu
mengelola dan mengatur waktu

b. Sumbangan efektif menunjukkan
seberapa

hasil

kedisplinan

a. Ada hubungan positif yang sangat

semakin

Berdasarkan

karyawan

Kesimpulan

tinggi

1. Kepada pimpinan perusahaan

a. Memberikan penghargaan bagi

Kesimpulan dan Saran

signifikan

Saran

tergantung.
diri

Sumbangan
terhadap

kedisiplinan kerja sebesar 39,6%

kerja

dengan

efisien

dan

efektif.
2. Bagi karyawan
Diharapkan
dapat
mempertahankan manajemen diri
dan kedisplinan kerja yang sudah
tergolong tinggi dengan cara

a. Datang dan pulang kerja
tepat
waktu,
tidak
meninggalkan kantor di saat
jam kerja kecuali ada tugas
kedinasan.
b. Menyelesaikan
pekerjaan
dengan tepat waktu dengan
kualitas kerja sesuai standar
operasional pekerjaan.
c. Mengikuti
pelatihanpelatihan menejemen diri
seingga memiliki wawasan
yang
luas
dan
dapat
diaplikasikan
dalam
pekerjaan.
3. Kepada ilmuan psikologi
Kepada ilmuwan psikologi
hasil penelitian ini perlu ditindak
lanjuti agar dapat memperkaya
perbendaharaan
pengetahuan
psikologi,
khususnya
psikologi
Industri. Selain itu penelitian ini
diharapkan dapat menambah dan
mendukung
teori-teori
yang
berhubungan dengan psikologi.Hal ini
mengingat
sumbangan
variabel
manajemen diri terhadap kedisiplinan
kerja sebesar 39,6% (rsquare=0,396),
sehingga masih terdapat 60,4% faktor
lain yang mempengaruhi kedisiplinan
kerja diluar diluar manajemen diri.

DAFTAR PUSTAKA
Greenberger, D & Padesky, A. C.
(2004). Manajemen Pikiran.
Bandung: Kaifa
Jahrie ,A. F dan Hariyoto, S. (1999).
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Cetakan Pertama.
Asosiasi Institut Manajemen
Indonesia.
Juana. (2000). Kesesuaian antara
Konsep Diri Nyata dan Ideal
dengan
Kemampuan
Manajemen
Diri
pada
Mahasiswa Pelaku Organisasi.
Jurnal Psikologika Nomor 9
tahun V 2000.
Kusnan, A. (2000). Analisis Sikap
Iklim Organisasi, Etos Kerja
Dan Disiplin Kerja Dalam
Menentukan
Efektivitas
Kinerja Organisasi Di Garnisun
Macan, T. H. (2001). Time Manageme
nt: Test of Process Model.
Journal of Applied Psychology.
79, 3, 381 391.
Macan, T.H, Shahani, C. Diphove, R.L
dan Philips, P. (2000). College
Students Time Management:
Correlation with Academic
Performance
and
Stress.
Journal
of
educational
Psychology. Vol. 82, No.4, hal
760-768
Prijosaksono, A & Mardianto, M.
(2001).
12
Langkah
manajemen
Diri:
Self

Management. Jakarta: PT.
Elexmedia Komputindo.

Prijosaksono,
A.
(2001).
Self
Management.
Jakarta:
PT.Elexmedia Komputindo

Wibowo H. (2010). Psikologi Untuk
Perkembangan Diri. Bandung :
Widya Padjadjaran.