UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM TEACHING PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD SWASTA PAB 10 SAMPALI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM

TEACHING PADA PELAJARAN MATEMATIKA

KELAS V SD SWASTA PAB 10 SAMPALI

KECAMATAN PERCUT SEI TUAN

T.A 2012/ 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

OK M DANIEL SYAHINDRA

108 313 255

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Quantum Teaching Pada Pelajaran Matematika Kelas V SD Swasta PAB 10 Sampali Tahun Ajaran 2012-2013”. Selama penulisan skripsi ini penulis mengalami berbagai kesulitan oleh karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman dalam penulisan Penelitian ini. Akan tetapi berkat bimbingan dan dorongan dari Bapak Drs. Robenhart Tamba M.Pd serta berbagai pihak sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si selaku rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. A. Simaremare, MS, selaku Pembantu Dekan II, Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Pembantu Dekan III.


(6)

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dasar dan Bapak Drs. Ramli Sitorus selaku Wakil Ketua Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dasar.

5. Bapak Drs. Robenhart Tamba M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Penguji: Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.pd selaku Penyelaras I, Bapak Drs. Wildansyah Lubis, M.Pd selaku Penyelaras II, serta Ibu Dra. Dorlince , M. Pd selaku penyelaras III yang telah banyak memberikan saran dan perbaikan dalam skripsi ini.

7. Bapak/Ibu Dosen seluruhnya yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan pendidikan dan tenaga pelayanan.

8. Bapak/Ibu Staf Administrasi Fakultas Ilmu Pendidikan maupun Universitas Negeri Medan yang telah memberikan informasi dan layanan.

9. Bapak Effendi selaku Kepala Sekolah SD Swasta PAB 10 SAMPALI yang telah memberikan izin penelitian di sekolah tersebut serta Ibu Surtinem selaku wali kelas IV-b yang memberikan waktu sarannya dalam melakukan penelitian dikelasnya.

10.Kepada yang teristimewa kedua orang tuaku yang sangat saya hormati dan sayangi, Ayahanda Ok Dachrul Arifin, dan Ibunda Hj. Syahriah Aisyah S.Ag, yang selalu memberikan doa, motivasi serta kecukupan dana hingga penulis selesai menyelesaikan studi.


(7)

11.Kepada ketiga saudara-saudariku yang saya sayangi dan kasihi, Dedy Syahputra SE, Dewi Rafiana S.Ag, Ok Diza Syafrul SH yang juga telah memberikan doa dan motivasi kepada penulis.

12.Kepada teman-teman Riandi, Zulfian Dan Teman seangkatan kelas G’ Ext 08 seluruhnya yang saling memberikan dorongan dalam rangka penulisan skripsi ini.

13.Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik isi, maupun pengetikan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini pada masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan khususnya sekolah dasar.

Medan, Februari 2013 Penulis

OK M DANIEL SYAHINDRA


(8)

ABSTRAK

OK M DANIEL SYAHINDRA . NIM: 108313255, “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Quantum Teaching Pada Pelajaran Matematika Kls V SD Swasta PAB 10 SAMPALI Tahun Ajaran 2012/2013 ”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan, 2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika termasauk pada materi Menentukan Tanda Waktu 24 Jam, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika sub pokok bahasan Menentukan Tanda Waktu 24 Jam dengan menggunakan metode Quantum Teaching. Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian siswa kelas V SD Swasta PAB 10 Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah orang terdiri dari 11 perempuan dan 14 laki laki.

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan observasi. Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif ( rata rata dan persentase). Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, masing masing terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Satu siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Sebelum dilakukan siklus I , peneliti melakukan observasi serta mendapatkan temuan nilai hasil pokok bahasan Menentukan Tanda Waktu 24 jam tahun sebelumnya untuk melihat letak kesulitan siswa dlam mempelajari materi Menentukan Tanda Waktu 24 Jam.

Dari hasil penelitian menunjukan ketuntasan belajar tes awal secara klasikal sebesar (P = 100%

25 9

x = 36,00 %,) dengan rata rata kelas 58, 80. Pada tindakan siklus I menunjukan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar ( P =

% 100 25 17

x = 68, 00 %, ) dengan rata rata kelas 86, 00 terjadi peningkatan sebesar 34, 40 % dan pada siklus II menunjukan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar ( P = 100%

25 23

x = 92, 00 %, ) dengan rata rata kelas 89, 60 terjadi peningkatan sebesar 3,2 % .

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Menentukan Tanda Waktu 24 Jam dan dapat membuat siswa termotivasi dan bersemangat dalam menjawab soal. Sehingga pembelajaran ini dapat dijadikan salah satu alternatif pemecahan masalah rendahnya hasil belajar Matematika siswa khususnya pokok bahasan Menentukan Tanda Waktu 24 Jam.


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR………. ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 7

1.3.Pembatasan Masalah ... 8

1.4.Rumusan Masalah ... 8

1.5.Tujuan Penelitian ... 8

1.6.Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 11

2.1 Hakikat Belajar... 11

2.1.1.Pengertian Belajar ... 11

2.1.2. Hasil Belajar ... 13

2.1.3. Ciri-Ciri Hasil Belajar . ... 16

2.2 Hakikat Metode ……….. 17

2.2.1 Pengertian Metode ... 17

2.2.2 Quantum Teaching ... 18


(10)

2.2.4 Prinsip-Prinsip Quantum Teaching ……… . 21

2.2.5 Metode Quantum Teaching ……….. ... 22

2.2.6 Kerangka Perencanaan Quatum Teaching………….. .. 23

2.2.7 Langkah-langkah Quantum Teaching………. .. 23

2.2.8 8 Kunci Keunggulan……….. ... 24

2.3 Hakikat Matematika……….. .. 26

2.3.1 Pengertian Matematika……… 26

2.3.2 Tanda Waktu 24 Jam……….. 27

2.4 Kerangka Berpikir………. .. 29

2.5 Hipotesis Tindakan……… .. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35

3.1. Jenis Penelitian ... 35

3.2. Subjek Penelitian ... 35

3.3. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 35

3.4. Desain Penelitian ... 35

3.5. Prosedur Penelitian ... 36

3.6. Alat Pengumpulan Data ... 42

3.7. Analisis Data ... 43

3.8. Jadwal Penelitian ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 47

4.2. Deskripsi Data ... 47

4.3. Deskripsi Data Siklus I ... 50


(11)

4.5 Pembahasan ……….. .. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

5.1. Kesimpulan ... 76

5.2. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian... 46

Tabel 2. Data Hasil Belajar Pada Pre Test ... 48

Tabel 3. Deskripsi Hasil Pre Tes... 49

Tabel 4. Data Hasil Belajar Pada Siklus I ... 58

Tabel 5. Deskripsi Hasil Tes Siklus I ... 59

Tabel 6. Data Hasil Belajar Tes Siklus II ... 67

Tabel 7. Deskripsi Hasil Belajar Siklus II ... 68

Tabel 8. Daftar Keseluruhan Nilai Pretes dan Postes ... 72


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas ... 46 Gambar 2. Dokumentasi Penelitian... 134


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 dan 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 79

Lampiran 3 dan 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 87

Lampiran 5. Lembar Observasi Proses Belajar Mengajar Siklus I .... 111

Lampiran 6. Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 113

Lampiran 7. Lembar Observasi Proses Belajar Mengajar Siklus II .. 115

Lampiran 8. Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 118

Lampiran 9. Nama Siswa Swasta PAB 10 SAMPALI ... 121

Lampiran 10. Lembar Tes ... 122

Lampiran 11. Lembar Kunci Jawaban/ Penskoran ... 124

Lampiran 12. Pedoman Pemberian Skor... 125

Lampiran 13. Hasil Tes Awal ... 126

Lampiran 14. Hasil Tes Siklus I ... 128

Lampiran 15. Hasil Tes Siklus II ... 130

Lampiran 16. Daftar Keseluruhan Hasil Tes ... 132

Lampiran 17. Dokumentasi ... 134 Surat Izin Penelitian Dari Universitas Negeri Medan


(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat penting, karena pendidikan itu akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan hidup manusia. Dengan semakin tingginya jenjang pendidikan yang di tempuh seseorang maka semakin besar pula kesempatan untuk meraih sukses hidup di masa mendatang. Secara garis besarnya, pendidikan sangat berkompeten dalam kehidupan, baik kehidupan diri sendiri, keluarga, masyarakat, maupun kehidupan bangsa dan Negara. Dalam hal ini, pemerintah mendirikan lembaga pendidikan salah satunya adalah Sekolah. Sekolah sebagai tempat proses belajar mengajar mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan di sekolah memegang peranan penting dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara optimal seperti yang diharapkan yaitu untuk mencerdaskan anaka bangsa

Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa. Salah satu pendidikan yang harus dikuasai pada saat ini adalah pendidikan eksakta ( Matematika ) dan teknologi. Pendidikan Matematika memiliki potensi besar untuk memainkan peranan strategis dalam menyiapkan sumber daya alam manusia untuk menghadapi era industrilisasi dan globalisasi, potensi tersebut dapat terwujud jika pendidikan Matematika berorientasi pada pengembangan kemampuan berfikir dan berbahasa, penyiapan peserta didik mengahadapi isu social dampak penerapan IPTEK, penananman nilai-nilai etika dan estetika, kemampuan memecahkan


(16)

masalah, pengembangan sikap kemandirian, kreatif serta tanggung jawab. Namun kenyataan dilapangan, ditemukan bahwa pembelajaran Matematika kurang berkualitas yang berpengaruh pada dan hasil belajar yang rendah.

Belajar adalah key term istilah kunci yang paling vital dalam kehidupan manusia khususnya dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses belajar hampir mendapat perhatian yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan pendidikan khususnya bidang psikologis pendidikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni fakor dari dalam diri siswa itu seperi intelgensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor yang dari luar diri siswa adalah seperti faktor keluarga ( cara orang tua mendidik, relasi antar keluarga, Susana rumah, keadaan ekonomi keluarga ). Faktor sekolah ( metode guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, siswa dengan siswa ) dan yang ketiga adalah faktor masyarakat. Adanya pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab hakekat perbuatan, belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang diminati dan disadarinya. siswa harus merasakan adanya sesuatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi.

Secara umum pembelajaran Matematika pada saat ini belum berorientasi pada proses belajar, namun lebih mementingkan pada produk belajar, yakni pada

pengetahuan.” Interaksi guru dan siswa sekedar transfer pengetahuan dari

seseorang guru terhadap siswa.

Pada pembelajaran mata pelajaran Matematika yang memerlukan banyak variasi metode – metode, maupun sumber belajar tak lepas dari hal tersebut.


(17)

Karena itu mata pelajaran Matematika merupakan tentang konsep – konsep dan struktur abstrak yang terdapat dalam Matematika serta mencari hubungan antara konsep – konsep dan struktur Matematika. Belajar Matematika harus melalui proses yang bertahan dari konsep yang sederhana ke konsep yang lebih kompleks. Setiap konsep matematika dapat dipahami dengan baik jika pertama – tama disajikan dalam bentuk konkrit, Russeffendi (1992) mengungkapkan bahwa alat peraga adalah alat untuk menerangkan/ mewujudkan konsep matematika sehingga materi pelajaran yang disajikan mudah dipahami oleh siswa.

Pendidkan Matematika diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar berperan dalam keseluruhan proses pendidikan siswa dalam kegiatan di sekolah maupun kegiatan di lingkungan rumah tidak dapat dipisahkan

Salah satu dari Standar Kompetensi Lulusan SD pada mata pelajaran matematika yaitu, mencakup pengetahuan tentang fakta atau prinsip yang diperoleh melalui kajian sistematik, Matematika lebih bermakna sebagai sebuah cara berpikir daripada satu kumpulan pengetahuan. Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No 22 tahun 2006 tentang Standar isi Pendidikan Dasar dan Menegah, dituliskan bahwa Matematika berhubungan dengan cara berhitung atau menacari tahu penujumlahan, perkalian, pengurangan dan pembagian, sehingga Matematika bukan hanya penguasaan kumpulan sepengatahuan yang berupa fakta-fakta, pola berpikir saja tetapi juga merupakan suatu proses seni.

Dasar Matematika diperoleh melalui suatu pola yang dilakukan oleh panca indera dan pengalaman sensori secara langsung. Pola merupakan pembuktian yang secara benar untuk membentuk bagian utama keteraturan matematika yang


(18)

disebut konsep atau generalisasinya. Tanpa adanya sejumlah pola yang mencukupi, sangat sulit bagi seorang siswa untuk melihat pembuktian yang logika. Akhirnya kosep dan generalisasi hanya akan menjadi hafalan, kurang memiliki makna dan kurang memliki hubungan dengan pengalaman. Tanpa adanya pengalaman langsung yang cukup, akan sulit bagi siswa untuk memahami suatu konsep materi pokok dengan baik

Akan tetapi guru mempunyai posisi yang sangat strategis dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam penggunaan strategi pembelajaran yang tepat. Kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran sehingga keterlibatan siswa dapat optimal, yang pada akhirnya berdampak pada perolehan hasil belajar siswa. Hal tersebut, sangat penting karena dalam kehidupan sehari – hari, siswa tidak pernah lepas dengan dunia Matematika, yang dekat dengan aktivitas kehidupan mereka.

Menurut hasil observasi dan wawancara awal kepada guru yang dilakukan penulis dengan guru kelas V di SD Swasta PAB 10 SAMPALI bahwa masalah yang sering dihadapi yaitu 63% siswa mengalami kegagalan dalam pencapaian standar minimum nilai kelulusan hasil belajar Matematika. Hal ini disebabakan karena kurang menggunakan metode yang belum tepat dalam pelaksanaan pembelajaran siswa karena kurang memiliki makna dan hubungan dengan pengalaman siswa, penggunaan metode pembelajaran tang terlalu monoton atau bersifat ceramah saja dan tidak menarik sehingga sehingga membuat siswa bosan . Masalah – masalah lain yang penulis temukan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan beberapa waktu lalu, guru dalam proses pengajaran masih menggunakan metode ceramah sehingga para siswa bosan dalam proses


(19)

pembelajaran tersebut, rendahnya hasil belajar siswa disebabkan karena rendahnya kemampuan siswa dalam mengingat materi pelajaran yang telah dijelaskan serta keadaan kelas yang tidak kondusif, siswa tidak aktif dalam mencari gambar atau penjelasan tambahan materi selain yang ada di buku pegangan siswa, guru kurang disiplin dalam mengajar, serta kurang lengkapnya alat peraga dalam mendukung PBM. Keadaan ini tentu akan menghambat pencapaian tujuan umum dari pendidikan.

Dengan melihat keadaan yang terjadi dilapangan, maka peneliti menggunakan metode pembelajaran Quantum Teaching. Metode pembelajaran ini menekankan kegiatannya pada pengembangan potensi manusia secara optimal melalui cara – cara yang sangat manusiawi, yaitu: mudah, menyenangkan, dan memberdayakan. Setiap anggota komunitas belajar dikondisikan untuk saling mempercayai, menghargai dan saling mendukung. Siswa dan guru berlatih dan bekerja sebagai pemain tim guna untuk mencapai kesuksesan bersama. Dalam konteks ini, sukses guru adalah sukses siswa dan sukses siswa berarti sukses guru. Pembelajaran yang senantiasa melibatkan siswa diharapkan dapat membantu dalam mengatasi kepasifan anak dalam bertanya dan mengeluarkan pendapat. Oleh karena itu keaktifan siswa perlu adanya peningkatan dengan berbagai cara agar menjadi berkembang. Siswa dapat aktif dalam hal: merespon apersepsi guru, aktif memperhatikan penjelasan guru, aktif dalam kerja kelompok, aktif dalam menanggapi presentasi pekerjaan atau kelompok lain. Metode

pembelajaran Quantum Teaching mengambil bentuk “ simponi “dalam

pembelajaran, yang membagi unsur – unsur pembentuknya menjadi dua kategori, terdiri dari konteks dan isi. Konteks berupa penyoapan kondisi bagi


(20)

penyelenggara pembelajaran yang berkualitas, sedangkan isi merupakan penyajian.

Quantum Teaching seperti diuraikan secara singkat di atas diduga dapat mempercepat peningkatan mutu pendidikan melalui penyelenggaran proses pembelajaran yang berkualitas. Penyajian dalam pembelajaran Quantum Teaching merupakan model pembelajaran yang ideal, karena menekankan kerja sama antara siswa dan guru untuk mencapai tujuan bersama. Metode pembelajaran ini juga secara optimal, yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan.

Kenyataannya metode pembelajaran tersebut belum banyak diterapkan dalam proses pendidikan di Indonesia. Di samping model itu tergolong baru dan belum banyak dikenal pleh komunitas pendidikan di Indonesia, kebanyakan guru lebih suka mengajar dengan model konvesional, yaitu model pembelajaran yang terpusat pada guru (teacher centred instruction). Guru bertindak sebagai satu-satunya sumber belajar, menyajikan pelajaran dengan metode ceramah, latihan soal atau drill, dengan sedikit sekali atau bahkan tanpa media pendukung. Guru cenderung bersikap otoriter, suasana belajar terkesan kaku, serius, dan mati. Hanya gurunya yang aktif berbicara, siswanya pasif. Jika siswa tidak dapat menangkap materi pelajaran, kesalahan cenderung ditimpakan kepada siswa. Dinding kelas dibiarkan kosong atau jika ada hanya mading kebanyakan hanya berupa gambar pahlawan. Tidak ada ikon-ikon yang membangkitkan semangat dan rasa percaya diri siswa. Pendek kata, proses pembelajaran tidak memberdayakan dan membosankan. Dengan demikian proses pembelajaran menjadi tidak efektif, dan membosankan. Dengan demikian proses pembelajaran


(21)

tidak dapat tercapai secara optimal. Akibatnya mutu pendidikan di Indonesia memerlukan penanganan yang segera. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan inovasi di bidang pembelajaran. Pembelajaran dengan metode quantum teaching seperti diuaraikan secara singkat di atas diduga dapat mempercepat peningkatan mutu pendidikan melalui penyelenggaraan proses pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu metode pembelajaran metode pembelajarn tersebut perlu direspon secara positif, dalam arti diterapkan di sekolah-sekolah. Hal ini agar produk pendidikan Negara-negara yang sudah terlebih dahulu maju sebagaimana kita rasakan dewasa ini.

Berdasarkan hal yang dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Quantum Teaching pada mata pelajaran

Matematika di kelas V SD Swasta PAB 10 Sampali Tahun Ajaran 2012/2013 1.2 identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah penelitian ini adala:

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika termasuk pada materi Menentukan Tanda Waktu 24 Jam. 2. Interaksi guru dan murid sekedar transfer pengetahuan dari

seorang guru terhadap murid.

3. Guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode ceramah sehingga siswa menjadi bosan dan tidak akfit.


(22)

5. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengingat materi pelajaran yang telah diajarkan dikarenakan keadaan kelas yang tidak kondusif

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada tersebut, untuk mengefektifkan proses penelitian, penelitian ini dibatasi pada penggunaan metode Quantum Teaching dalam upaya meningkakan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi Manentukan Tanda Waktu 24 Jam di Sd Swasta PAB 10 SAMPALI Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2012/2013.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut didepan, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah : Apakah penggunaan metode Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar Matematika bagi siswa kelas V SD Swasta PAB 10 SAMPALI, Kecamatan, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut ;

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika melalui metode Quantum Teaching bagi siswa SD Swasta PAB 10 SAMPALI, Kecamatan Percut Sei Tuan,, Kabupaten Deli Serdang.


(23)

2. Untuk meningkatkan motivasi dan pengetahuan tentang metode mengajar yang tepat dan terarah.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun dua manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini, yaitu: manfaat teroritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi atau masukan kepada pengajar (guru) dalam memberikan pelajaran – pelajaran yang dinilai sulit dipahami oleh siswa dalam menerima pelajaran. Quantum Teaching memberikan cara belajar dala suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya.

2. Manfaat Praktis

A. Manfaat bagi siswa

(1) Siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar matematika (2) Hasil belajar siswa meningkat karena siswa ikut berpartisipasi

secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga materi pembelajaran dapat dikuasai siswa secara mendalam.

(3) Siswa lebih kreatif dan bertanggung jawab. b. Bagi Guru

(1) Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan metode Quantum Teaching sebagai metode pembelajaran.


(24)

(2) Guru lebih termotivasi untuk menerapkan strategi pembelajaran yang lebih bervariasi, sehingga materi pelajaran akan lebih menarik.

(3) Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah diperoleh maka dapat ditarik kesimpuan dari hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode quantum teaching sebagian dapat membuat siswa termotivasi dan bersemangat dalam menjawab soal yang pada akhirnya cenderung meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Nilai rata-rata siswa pada saat tes awal (pre tes) sebelum diberikan tindakan sebesar 58,80, dengan tingkat ketuntasan belajar 36,00% dan dinyatakan belum tuntas. Pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 68,00 dengan tingkat ketuntasan belajar 86,00, %. Pada Siklus II nilai rata-rata kelas juga meningkat menjadi 89,60 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 92,00%.

3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tes hasil belajar I ke tes hasil belajar II diperoleh peningkatan. Hasil tes belajar inilah yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menjawab soal meningkat. 5. 2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diatas, mamka penulis memberikan saran agar :

1. Dalam pembelajaran hendaknya guru menerapkan metode quantum teaching agar dapat meningkatkan kognitif siswa, meningkatkan keaktifan siswa, menambah motivasi belajar siswa, melatih siswa untuk bekerjasama dalam diskusi dengan


(26)

temannya dalam hal menyelesaikan soal sehingga dapay meningkatkan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran

2. Bahwa pemberian terbaik yang dapat diberikan oleh guru kepada siswa-siswanya adalah suatu keyakinan bahwa sang Guru senantiasa akan selalu berpihak kepada mereka. Artinya Guru menginginkan semua siswanya dapat meraih sukses besar dalam belajar. Persahabatan ini tidak dapat diukur dan tidak akan muncul pada nilai test, baik test formatif maupun test sumatif, apalagi nilai raport.

3. Diperlukan penelitian lebih lanjut pada pokok bahasan lain misalkan pada pokok bangun ruang dan lain-lain dengan menggunakan metode Quantum Teaching.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 2004:85. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Deporter, Bobbi 2010. Quantum Teaching Mempratekan Quantum Learning di

Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa

Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas Hamalik, 2010:27. Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Rosmala Dewi, 2010:335. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pasca Sarjana Medan

Slameto, 2010: 3-5. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana,Nana 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset

Sumarno,Kusmawati dan Aksin, 2008. Gemar Matematika Kelas V. Jakarta: PT Intan Pariwara

Suprijono,Agus. 2010: 1-11. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar Syah, 2010: 114-116. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Tri Handoko, 2006. Terampil Matematika Kelas V. Yudistira: Pustaka Belajar __________, 2003. Aku Suka Matematika Kelas V. Bandung: Grafindo Media

Pratama

http://www.scribd.com/doc/53601045/Hakikat-Matematika-Dan-Pembelajaran-Matematika-Di

http:fidyamaniez.blogspot.com


(28)

(1)

2. Untuk meningkatkan motivasi dan pengetahuan tentang metode mengajar yang tepat dan terarah.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun dua manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini, yaitu: manfaat teroritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi atau masukan kepada pengajar (guru) dalam memberikan pelajaran – pelajaran yang dinilai sulit dipahami oleh siswa dalam menerima pelajaran. Quantum Teaching memberikan cara belajar dala suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya.

2. Manfaat Praktis

A. Manfaat bagi siswa

(1) Siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar matematika (2) Hasil belajar siswa meningkat karena siswa ikut berpartisipasi

secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga materi pembelajaran dapat dikuasai siswa secara mendalam.

(3) Siswa lebih kreatif dan bertanggung jawab. b. Bagi Guru

(1) Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan metode Quantum Teaching sebagai metode pembelajaran.


(2)

(2) Guru lebih termotivasi untuk menerapkan strategi pembelajaran yang lebih bervariasi, sehingga materi pelajaran akan lebih menarik.

(3) Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah diperoleh maka dapat ditarik kesimpuan dari hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode quantum teaching sebagian dapat membuat siswa termotivasi dan bersemangat dalam menjawab soal yang pada akhirnya cenderung meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Nilai rata-rata siswa pada saat tes awal (pre tes) sebelum diberikan tindakan sebesar 58,80, dengan tingkat ketuntasan belajar 36,00% dan dinyatakan belum tuntas. Pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 68,00 dengan tingkat ketuntasan belajar 86,00, %. Pada Siklus II nilai rata-rata kelas juga meningkat menjadi 89,60 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 92,00%.

3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tes hasil belajar I ke tes hasil belajar II diperoleh peningkatan. Hasil tes belajar inilah yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menjawab soal meningkat.

5. 2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diatas, mamka penulis memberikan saran agar :

1. Dalam pembelajaran hendaknya guru menerapkan metode quantum teaching agar dapat meningkatkan kognitif siswa, meningkatkan keaktifan siswa, menambah motivasi belajar siswa, melatih siswa untuk bekerjasama dalam diskusi dengan


(4)

temannya dalam hal menyelesaikan soal sehingga dapay meningkatkan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran

2. Bahwa pemberian terbaik yang dapat diberikan oleh guru kepada siswa-siswanya adalah suatu keyakinan bahwa sang Guru senantiasa akan selalu berpihak kepada mereka. Artinya Guru menginginkan semua siswanya dapat meraih sukses besar dalam belajar. Persahabatan ini tidak dapat diukur dan tidak akan muncul pada nilai test, baik test formatif maupun test sumatif, apalagi nilai raport.

3. Diperlukan penelitian lebih lanjut pada pokok bahasan lain misalkan pada pokok bangun ruang dan lain-lain dengan menggunakan metode Quantum Teaching.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 2004:85. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Deporter, Bobbi 2010. Quantum Teaching Mempratekan Quantum Learning di

Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa

Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas Hamalik, 2010:27. Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Rosmala Dewi, 2010:335. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pasca Sarjana Medan

Slameto, 2010: 3-5. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana,Nana 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset

Sumarno,Kusmawati dan Aksin, 2008. Gemar Matematika Kelas V. Jakarta: PT Intan Pariwara

Suprijono,Agus. 2010: 1-11. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar Syah, 2010: 114-116. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Tri Handoko, 2006. Terampil Matematika Kelas V. Yudistira: Pustaka Belajar __________, 2003. Aku Suka Matematika Kelas V. Bandung: Grafindo Media

Pratama

http://www.scribd.com/doc/53601045/Hakikat-Matematika-Dan-Pembelajaran-Matematika-Di

http:fidyamaniez.blogspot.com


(6)

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS V SD NEGERI 3 ADILUWIH TAHUN PELAJARAN 20112012

0 13 30

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELAS V SEMESTER 1 SD NEGERI 1 SINDANGSARI KECAMATAN TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 37

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 1 SUNGAILANGKA KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 7 40

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD N 2 TAMBAHREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 39

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD N 2 TAMBAHREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 23 109

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 REJOSARI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 52

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 42

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DAN SEQIP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN

2 16 47

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AGAMA KATOLIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDK WAEPANA KECAMATAN SOA, KABUPATEN NGADA TA 2018/2019

0 0 10