UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELAS V SEMESTER 1 SD NEGERI 1 SINDANGSARI KECAMATAN TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya berupa kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini .

Laporan dengan judul “upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Metode Diskusi Kelas V Semester 1 SD Negeri 1 Sindangsari Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan “ yang merupakan salah satu tugas akhir dari mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) .

Laporan ini membahas tentang Upaya Peningkatan Pembelajaran Matematika dengan Metode Diskusi . Adapun pelaksanaannya di SDN 1 Sindang Sari Tanjung Bintang Lampung Selatan .

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak atas selesainya tugas Penelitian Tindakan Kelas ini , diantaranya :

1. Bapak Dr . Hi . Bujang Rahman , M . Si , Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung .

2. Bapak Drs . Baharuddin Risyak , M . Pd , Ketua jurusan Ilmu Pendidikan . 3. Bapak Dr . Hi . Darsono , M . Pd , Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Falkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung . 4. Bapak Drs . Hi . A. Sudirman , S . Pd . M . H , sebagai pembimbing . 5. Ibu Dra Hj . Yulina H , M . Pdi , sebagai pembahas .


(2)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELAS V SEMESTER 1 SD NEGERI 1

SINDANGSARI KECAMATAN

TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh SUNARSIH

Berdasar observasi penulis pada peserta didik kelas V SDN 1 Sindangsari Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan berjumlah 43 Orang. Untuk pembelajaran Matematika ada 23 Orang yang tidak tuntas dan 20 siswa yang tuntas.Ketidak tuntasan siswa bisa dilhat dari kriteria ketuntasan minimum ( KKM ) yang telah ditentukan yaitu 65,00.

Berdasar Latar Belakang masalah, siswa kelas V SDN 1 Sindangsari Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan mengalami nilai dibawah KKM 23 orang karena tidak menggunakan metode diskusi. Setelah menggunakan metode diskusi siswa mengalami peningkatan menjadi tuntas semua.

Penelitian ini menggunakan metode diskusi sebanyak tiga putaran, setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas V. Data yang diperoleh berupa hasil tes, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika siswa kelas V SDN 1 Sindangsari Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan.

Hasil penelitian didapatkan bahwa dengan menggunakan metode diskusi aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dalam kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya. Pada siklus I persentase rata-rata aktivitas mencapai 34,9% selanjutnya meningkat sebesar 11,6%. Pada siklus II menjadi 46,5 % kemudian pada siklus III meningkat sebesar 23,3% menjadi 69,8%. Hasil belajar siswapun mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa mencapai 63,72. Pada siklus II meningkat 13,08 menjadi 76,8 dan siklus III meningkat sebesar 20,9 menjadi 97,7.

Simpulan dari penelitian ini adalah metode belajar menggunakan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.


(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagi warga masyarakat. Dalam rangka mewujudkan potensi diri menjadi multiple kompetensi harus melewati proses pendidikan yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran.

Agar siswa mampu mengembangkan bahan pelajaran yang diberikan oleh guru, terdapat beberapa faktor yang harus dikuasai dan dikembangkan dalam dunia pendidikan. Salah satu upaya untuk mengupayakan pembelajaran yang menarik yang lebih banyak melibatkan mental dan merangsang Aktivitas siswa terhadap pelajaran yang dipelajari.

Penggunaan penerapan metode diskusi dalam proses pembelajaran berguna untuk meningkatkan aktivitas siswa karena pada prinsipnya penggunaan penerapan metode diskusi dapat menghindari kejenuhan siswa.

Kegagalan dalam proses pembelajaran siswa adalah merupakan tanggung jawab guru. Faktor yang tidak atau kurang tepat akan mengakibatkan ketidak berhasilan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Karenanya, pendekatan yang tepat sangat mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran.

Kurangnya keberhasilan siswa banyak penyebabnya, diantaranya adalah: a. Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. b. Siswa kurang berani menjawab pertanyaan guru.

c. Mutu proses dan hasil belajar matematika siswa masih rendah.


(4)

e. Proses pembelajaran masih berpusat kepada guru.

Dengan adanya permasalahan di atas, maka diperlukan alternatif pedekatan pembelajaran yang tepat, yang mampu mengukur kemampuan siswa yang beragam dan pendekatan yang dapat membantu siswa menagatasi permasalahannya. Dengan tujuan agar materi yang disampaikan dapat diterima, dipakai dan dikuasai oleh seluruh siswa secara optimal.

Salah satu penerapan yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar Matematika adalah melalui penerapan metode diskusi.

Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk menulis proposal penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Metode Diskusi Kelas V Semester 1 SD Negeri 1 Sindangsari Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang disajikan di atas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. 2. Siswa kurang berani menjawab pertanyaan guru.

3. Mutu proses dan hasil belajar Matematika siswa masih rendah.

4. Guru masih menggunakan metode pembelajaran secara konvensional, suasana kelas harus hening, siswa duduk manis teratur dan rapi kurang berinteraksi dengan siswa. 5. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru, guru mempunyai peran yang dominan


(5)

1.3Rumusan Masalah

Untuk mengarahkan penelitian pada permasalahan yang sebenarnya, maka rumusan masalah digambarkan dalam bentuk pernyataan seperti di bawah ini :

1. Apakah Metode Diskusi dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa kelas V SDN 1 Sindangsari dalam pembelajaran Matematika?

2. Apakah Metode Diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Sindangsari dalam pembelajaran Matematika?

1.4Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Meningkatkan aktifitas belajar siswa kelas V SDN 1 Sindangsari dalam pembelajaran Matematika.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Sindangsari dalam pembelajaran Matematika.

1.5Manfaat Penelitian Pembelajaran

Manfaat penelitian pembelajaran ini adalah : 1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan aktivitas belajar siswa. b. Meningkatkan hasil belajar siswa c. Menumbuhkan kemandirian siswa 2. Bagi Guru


(6)

Meningkatkan profesionalisme guru dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi.

3. Bagi Sekolah

Manfaat penelitian bagi sekolah yaitu supaya perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran Matematika di sekolah.

4. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam menerapkan metode diskusi pada pembelajaran Matematika di SD dan sebagai.salah satu syarat untuk kelulusan pendidikan S1 guru dalam jabatan.


(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1Pengertian Belajar

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Tanpa disadari dalam kehidupan setiap individu di awali dengan belajar, mulai dari lahir hingga dewasa sesuai dengan kebutuhan . belajar adalah kegiatan yang dialami oleh setiap manusia dalam hidupnya. Banyak pendapat yang mengemukakan definisi belajar. Menurut pengertian secara pisikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Hamalik (2001 : 27) belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing).

Menurut Gagne (2006 : 43) mengungkapkan belajar merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang untuk mengubah tingkah lakunya cukup cepat dan perubahan tersebut bersifat relative tetap, sehingga perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulang kali setiap menghadapi situasi yang baru.

Sunyono (2011 : 169) mengatakan belajar adalah perubahan yang relative permanan dalm kapasitas pribadi seseorang sebagai akibat pengolahan atas pengalaman yang diperolehnya dan prektek yang dilakukan.


(8)

Berdasarkan teori di atas penulis menyimpulkan belajar merupakan proses belajar dan pengembangan hidup manusia. Dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkahlakunya berkembang.

1.2Pengertian Aktivitas Belajar

Proses belajar tidak pernah lepas dari aktivitas belajar, karena aktivitas belajar merupakan beberapa rangkaian dari interaksi kegiatan pembelajaran. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas.

Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas belajar siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik merupakan keterampilan-keterampilan dasar, sedangkan kegiatan psikis berupa keterampilan-keterampilan terintegrasi.

Menurut Juliantra http://edukasi.kompasiana.com , keterampilan dasar yaitu mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasinya.

Untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa, metode yang digunakan adalah pedoman Memes (2001 : 36) sebagai berikut : bila nilai siswa > 75,6 maka dikategorikan aktif. Bila nilai siswa < 75,6 dikategorikan cukup aktif. Bila nilai siswa < 59,4 dikategorikan kurang aktif.

Sudirman (dalam Bahri dan Zain, 2006 : 49) mengatakan aktifitas sebagai sumber belajar biasanya meliputi tujuan khusus yang harus dicapai oleh siswa dari materi yang harus dipelajari.

Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah suatu kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang kemudian


(9)

akan menimbulkan perubahan dalam diri seperti perilaku kognitif perilaku efektif dan perilaku psikomotor.

1.3Pengertian Matematika

Matematika adalah terjemahan dari Mathematics. Matematika adalah cara/ metode berpikir dan bernalar. Matematika dapat digunakan untuk memutuskan apakah suatu ide itu benar atau salah, atau paling sedikit ada kemungkinan besar (Tarigan, 2006 : 4).

Secara etimologis istilah Matematika berasal dari kata yang artinya bertalian dengan ilmu pengetahuan. Berbagai pendapat muncul tentang pengertian Matematika di pandang dari pengetahuan dan pengalaman masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa Matematika adalah bahasa simbol, bahasa numerik, serta bahasa yang dapat menghilangkan sifat kabur, majemuk dan emosional. Matematika adalah metode berpikir logis, Matematika adalah sarana berpikir logika pada masa dewasa.

Beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian Matematika antara lain :

Sutawijaya dalam Aisyah (2007 : 1), Matematika mengkaji benda abstrak (benda pikiran) yang di susun dalam suatu sistem aksiomatis dengan menggunakan simbol (lambang) dan penalaran dedukatif.

Hudoyo (Aisyah, 2007:1), Matematika berkenaan dengan ide (gagasan-gagasan), aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis sehingga Matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak.

Jhonson dan Myklebust (1967 : 244)

(http://idb4.wikispaces.com/file/view/lr4003BAB+II.pdf) menyatakan bahwa Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan yaitu menunjukkan kemampuan strategi dalam merumuskan,


(10)

menafsirkan, dan menyelesaikan model Matematika dalam pemecahan masalah, sedang fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.

Paling (1992 : 1) (http://www.scribd.com/doc/7546746/Alat-Peraga-dan-Minat-Matematika) menyatakan bahwa Matematika adalah suatu cara menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusai, suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang buruk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung.

Verschaffel dan Corte dalam Turmudi (2008 : 7), “mathematics as human sense-making ang problem solving activity.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa Matematika itu timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran yang terbagi menjadi empat wawasan yang luas, yaitu aritmatika, aljabar, geometri, dan analisis, dengan aritmatika mencakup teori bilangan dan statistik.

Matematika selain sebagai seni kadang kala Matematika itu disebut ratunya ilmu (mathematics is the Queen of Seinces), artinya antara lain bahwa Matematika adalah bahasa yang tidak tergantung pada bidang studi lain yang menggunakan simbol dan istilah yang cermat yang disepakati secara universal sehingga mudah dipahami, kemudian merupakan ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan pada contoh-contoh, observasi, eksperimen tetapi generalisasinya didasarkan pada pembuktian deduktif, kemudian struktur yang terorganisasikan dan Matematika sebagai pelayanan ilmu.

Dengan demikian Matematika adalah suatu medan eksplorasi dalam pola pikir yang digunakan untuk memecahkan jenis persoalan dalam ilmu pengetahuan dan menentukan kebenaran dalam ide-ide yang bersifat kabur.


(11)

Hasil belajar merupakan serangkaian proses pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai. Sehubungan dengan hasil belajar Dimyati dan Mujiono (2002 : 3) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi belajar dan tidak mengajar. Dari sisi guru tidak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar dan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar.

Nashar (2004 : 77) menyatakan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Keller menambahkan hasil belajar sebagai kelanjutan dari berbagai masukan. Berbagai masukan tersebut di bedakan menjadi dua hal, yaitu masukan pribadi dan masukan dari lingkungan.

Kemudian S. Nasution (1987 : 176) menyatakan bahwa hasil belajar nyata dari apa yang dapat dilakukannya yang sebelummya tidak dapat melakukannya.

Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan hasil belajar adalah sesuatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses pembelajaran diri sendiri dengan pengaruh lingkungan, baik berupa kognetif, efektif dan psikomotor.

Hasil belajar Matematika adalah bukti keberhasilan siswa dalam penguasaan terhadap pelajaran Matematika. Melalui tahap-tahap evaluasi belajar yang dinyatakan dengan nilai untuk mengukur hasil belajar siswa, guru harus memberikan penilaian kepada siswa dalam bentuk angka dan ditulis sebagai laporan pendidikan yang biasanya tercantum dalam rapot.

2.5Metode Pembelajaran Diskusi

Dalam dunia pendidikan yang semakin demokratis seperti pada zaman sekarang ini metode diskusi mendapatkan perhatian besar, karena memicu arti penting dalam merangsang peran siswa untuk berfikir dan mengekspresikan pendapatnya secara bebas dan mandiri.


(12)

Menurut Bahri dan Zain (2006 : 87) metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bias berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematik untuk di bahas dan di pecahkan bersama

Menurut Muhibbin (2007:205) bahwa metode diskusi adalah metode yang sangat erat hubungannya dengan belajar memecahkan masalah ( problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok ( group Discussion ) dan resitasi bersama ( socialized racitation ).

Muhibbin (2007:205) pada umumnya,metode diskusi diaplikasikan dalam belajar mengajar untuk: (1) mendorong siswa berpikir kritis; (2) mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas; (3) mendorong siswa menyumbangkan buah pikirannya untuk memecahkan masalah bersama; (4) Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.

Depdiknas (2007:25) dalam metode diskusi terdapat kebaikan dan kekurangan yang diantaranya yaitu;

a) Kebaikan metode diskusi

1. Dapat memperluas wawasan siswa;

2. Dapat merangsang kreativitas siswa dalam memunculkan ide dalam memecahkan suatu masalah;

3. Dapat mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain; 4. Dapat menumbuhkan partisipasi siswa menjadi lebih aktif b) Kekurangan metode diskusi

1. Kemungkinan besar diskusi akan dikuasai oleh siswa yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri;

2. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar; 3. Peserta mendapat informasi yang terbatas;

Menurut Hasibuan dan Moejiono (2004:23) langkah-langkah penggunaan metode diskusi dapat ditempuh sebagai berikut:

(1) Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya. Dapat pula pokok masalah yang akan didiskusikan itu ditentukan bersama – sama oleh guru dan siswa.


(13)

(2) Para siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi

(3) Para siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing, sedangkan guru berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain, menjaga ketertiban, serta memberikan dorongan dan bantuan agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif, dan agar diskusi berjalan lancar.

(4) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasil tersebut ditanggapi oleh semua siswa, terutama dari kelompok lain. Guru memberi ulasan atau penjelasan terhadap laporan tersebut.

(5) Akhirnya siswa mencatat hasil diskusi dan guru mengumpulkan laporan hasil diskusi dari setiap kelompok.

Sementara itu Aziz Wahab (2008 : 101) menyatakan, kegunaan dari metode diskusi diantaranya adalah :

a. Untuk memecahkan masalah, maksudnya dengan berdiskusi masalah-masalah yang ada akan mudah di pecahkan secara bersama-sama.

b. Untuk mengembangkan dan mengubah sikap dan hal ini aktivitas yang dilakukan dalam diskusi secara tidak langsung telah mengubah sikap siswa dalam bertindak. c. Untuk menyampaikan dan membantu siswa menyadari adanya pandangan yang

berbeda. Maksudnya setiap anggota diskusi meniliki pendapat yang tidak sama sehingga siswa akan sadar bahwa tidak semua anggota berpandangan sama dalam memecahkan suatu masalah.

d. Untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi, di harapkan dalam diskusi tersebut siswa lebih aktif berkomunikasi dengan sesama anggota keluarga diskusi.

Dari teori-teori di atas penulis menyimpulkan bahwa metode diskusi adalah metode dimana siswa dihadapkan pada suatu masalah dan diharapkan siswa dapat memecahkan masalah tersebut secara bersama-sama berdasarkan kelompok diskusinya.


(14)

2.6Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam masalah ini adalah jika dalam pembelajaran Matematika menggunakan metode diskusi dengan memperhatikan langkah-langkah secara tepat, maka akan meningkatkan aktifitas dan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika di kelas V SDN 1 Sindangsari Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.


(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Sindangsari, Kecamatan. Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Waktu penelitian dilaksanakan dimulai dengan penelitian pendahuluan pada tanggal 20 Februari 2012 dilanjutkan dengan penelitian yang berakhir pada tanggal 26 Maret 2012, subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Sindangsari yang berjumlah 43 orang terdiri dari 23 orang laki-laki dan 20 orang perempuan dengan kemampuan yang hetrogen. Mata pelajaran yang dipilih dalam pelajaran ini adalah Matematika.

3.2Setting Penelitian

Penelitian yang dilakukan di SDN 1 Sindangsari Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (Claccroom Action Research) dengan proses kajian berdaur ulang yang terdiri dari empat tahapan, lebih jelasnya digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. Alur PTK

Berdasarkan alur di atas, hal pertama yang harus dilakukan adalah merencanakan proses belajar mengajar, melakukan tindakan pembelajaran, mengamati tindakan yang telah dilakukan, dan terakhir adalah merefleksi hasil pembelajaran sehingga dapat melakukan perencanaan yang lebih matang.


(16)

Demikian tahap-tahap kegiatan terus berlangsung setiap siklus.

Gambar Alur Pelaksanaan PTK

Gambar 3. Spiral tindakan kelas model Hopkinds

3.3Tindakan

 Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.

Identifikas i Masalah

Observa Perencanaan

Tindakan

Perencanaan Ulang Refleksi

Refleksi

Observa


(17)

 Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan dengan empat tahapan yaitu : 1. Rencana

2. Pelaksanaan 3. Pengamatan

4. Refleksi untuk setiap siklusnya.

Prosedur penelitian ini diterangkan sebagai berikut :

Siklus I

1. Perencanaan

Kegiatan ini dilakukan dalam perencanaan adalah sebagai berikut :

a. Mendiskusikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) dengan Guru mitre dalam setiap siklus berdasarkan silabus.

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang sesuai langkah-langkah menggunakan alat peraga.

c. Membuat lembar observasi aktivitas siswa. d. Membuat LKK ( Lembar Kerja Kelompok ).

e. Membuat kisi-kisi dan membuat soal tes evaluasi untuk mengetahui hasil bekerja siswa.

f. Membuat lembar observasi pembelajaran guru.

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan adalah mengelola proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. Tahapan kegiatannya mengikuti urutan kegiatan yang


(18)

terdapat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) antara lain dijabarkan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengucapkan salam, berdo’a persiapan sarana pembelajaran. Guru memberikan beberapa permasalahan yang bersesuaian materi yang akan di sampaikan. Kemudian guru memberikan apresiasi, menghubungkan pembelajaran dengan pengetahuan awal yang mereka miliki.

a. Kegiatan Inti

Guru memberikan pertanyaan yang telah dirumuskan.

Kemudian guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa untuk menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang ada. Setelah itu guru membimbing siswa untuk menghubungkan pengalaman yang ada dengan pertanyaan-pertanyaan yang dihadapi pada siswa dengan tujuan untuk merumuskan hipotesis. Dengan bimbingan guru dan Lembar Kerja Kelompok yang diberikan, siswa diminta untuk melakukan eksperimen secara berkelompok guna memperoleh data untuk menguji hipotesis. Dalam proses ini guru sebagai fasilitstor, siswa mengorganisir sendiri data yang diperoleh, tetapi guru tetap melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa. Pada akhir kegiatan, siswa mengumpulkan rangkuman hasil eksperimen yang dildkukan. Kemudian, siswa dalam kelompoknya mempresentasikan hasil yang mereka peroleh disertai dengan merumuskan kesimpulan sendiri dari data yang didapatnya. Dalam presentase, Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan Tanya jawab guna mengasah otak siswa dalam berfikir.


(19)

Guru menegaskan kembali konsep-konsep penting yang harus dikuasai siswa. Diakhir setiap siklus dilakukan tes kemampuan hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi yang sudah dipelajari.

3. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi dari pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan berdasarkan angket aktivitas siswa dan hasil tes tertulis guna mengetahui hasil belajar siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Penilaian terhadap

aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi. Observasi terhadap hasil belajar siswa diperoleh melalui tes kemempuan hasil belajar pada akhir pada siklus I.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Pada penelitian ini, hasil yang didapat pada tahap evaluasi pada siklus dikumpulkan, dianalisis, dan dibuat kesimpulan sementara. Hasil dari analisis dari data tiap siklus digunakan untuk merefleksi diri, apakah dengan tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan aktivitas, dan hasil belajar. Hasil analisis data yang digunakan pada tahap ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya.


(20)

Siklus II

1. Perencanaan

Kegiatan ini dilakukan dalam perencanaan adalah sebagai berikut :

a. Mendiskusikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) dengan Teman Sejawat dalam setiap siklus berdasarkan silabus.

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yng sesuai langkah-langkah menggunakan alat peraga.

c. Membuat lembar observasi aktivitas siswa. d. Membuat LKK ( Lembar Kerja Kelompok ).

e. Membuat kisi-kisi dan membuat soal tes evaluasi untuk mengetahui hasil bekerja siswa.

f. Membuat lembar observasi pembelajaran guru.

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan adalah mengelola proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. Tahapan kegiatannya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

( RPP ) antara lain dijabarkan sebagai berikut : a. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengucapkan salam, berdo’a persiapan sarana pembelajaran. Guru memberikan beberapa permasalahan yang bersesuaian materi yang akan di sampaikan. Kemudian guru memberikan apresiasi, menghubungkan pembelajaran dengan pengetahuan awal yang mereka miliki.


(21)

Guru memberikan pertanyaan yang telah dirumuskan Kemudian Guru membagi iswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa untuk menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang ada. Setelah itu Guru membimbing siswa untuk menghubungkan pengalaman yang ada dengan pertanyaan-pertanyaan yang dihadapi pada siswa dengan tujuan untuk merumuskan hipotesis. Dengan bimbingan Guru dan Lembar Kerja Kelompok yang diberikan, siswa diminta untuk melakukan eksperimen secara berkelompok guna memperoleh data untuk menguji hipotesis. Dalam proses ini Guru sebagai fasilitstor, siswa mengorganisir sendiri data yang diperoleh, tetapi Guru tetap melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa. Pada akhir kegiatan, siswa mengumpulkan rangkuman hasil eksperimen yang dildkukan. Kemudian, siswa dalam kelompoknya mempresentasikan hasil yang mereka peroleh disertai dengan merumuskan kesimpulan sendiri dari data yang didapatnya. Dalam presentase, Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan Tanya jawab guna mengasah otak siswa dalam berfikir.

c. Kegiatan Penutup

Guru menegaskan kembali konsep-konsep penting yang dikuasai siswa. Diakhir setiap siklus dilakukan tes

kemampuan hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi yang sudah dipelajari.

3. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi dari pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan berdasarkan angket aktivitas siswa dan hasil tes tertulis guna mengetahui hasil belajar siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.


(22)

Pada siklus II, untuk setiap pertemuannya dilakukan observasi berupa penilaian terhadap aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi. Observasi terhadap hasil belajar siswa diperoleh melalui tes kemempuan hasil belajar pada akhir pada siklus II.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Pada penelitian ini, hasil yang didapat pada tahap evaluasi pada siklus dikumpulkan, dianalisis, dan dibuat kesimpulan sementara. Hasil dari analisis dari data tiap siklus digunakan untuk merefleksi diri, apakah dengan tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan aktivitas, dan hasil belajar. Hasil analisis data yang digunakan pada tahap ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya.

Siklus III

1. Perencanaan

Kegiatan ini dilakukan dalam perencanaan adalah sebagai berikut :

a. Mendiskusikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) dengan Teman Sejawat dalam setiap siklus berdasarkan silabus.

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang sesuai langkah-langkah menggunakan alat peraga.


(23)

d. Membuat LKK ( Lembar Kerja Kelompok ).

e. Membuat kisi-kisi dan membuat soal tes evaluasi untuk mengetahui hasil bekerja siswa.

f. Membuat lembar observasi pembelajaran guru.

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan adalah mengelola proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. Tahapan kegiatannya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) antara lain dijabarkan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pendahuluan

Guru mengucapkan salam, berdo’a persiapan sarana pembelajaran. Guru memberikan beberapa permasalahan yang bersesuaian materi yang akan di sampaikan.

Kemudian guru memberikan apresiasi, menghubungkan pembelajaran dengan pengetahuan awal yang mereka miliki.

b. Kegiatan Inti

Guru memberikan pertanyaan yang telah dirumuskan.

Kemudian Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa untuk menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang ada. Setelah itu Guru membimbing siswa untuk menghubungkan pengalaman yang ada dengan pertanyaan-pertanyaan yang dihadapi pada siswa dengan tujuan untuk merumuskan hipotesis. Dengan bimbingan Guru dan Lembar Kerja Kelompok yang diberikan, siswa diminta untuk melakukan eksperimen secara berkelompok guna memperoleh data untuk menguji hipotesis. Dalam proses


(24)

ini Guru sebagai fasilitstor, siswa mengorganisir sendiri data yang diperoleh, tetapi Guru tetap melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa. Pada akhir kegiatan, siswa mengumpulkan rangkuman hasil eksperimen yang dildkukan. Kemudian, siswa dalam kelompoknya mempresentasikan hasil yang mereka peroleh disertai dengan merumuskan kesimpulan sendiri dari data yang didapatnya. Dalam presentase, Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan Tanya jawab guna mengasah otak siswa dalam berfikir.

c. Kegiatan Penutup

Guru menegaskan kembali konsep-konsep penting yang harus dikuasai siswa. Diakhir setiap siklus dilakukan tes kemampuan hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi yang sudah dipelajari serta mengisi angket belajar setelah diterapkanya pembelajaran menggunakan metode inkuiri terbimbing.

3. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi dari pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan berdasarkan angket aktivitas siswa dan hasil tes tertulis guna mengetahui hasil belajar siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Pada siklus III, untuk setiap pertemuannya dilakukan observasi berupa penilaian terhadap aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi. Observasi terhadap hasil belajar siswa diperoleh melalui tes kemempuan hasil belajar pada akhir pada siklus III.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak


(25)

pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Pada penelitian ini, hasil yang didapat pada tahap evaluasi pada siklus dikumpulkan, dianalisis, dan dibuat kesimpulan sementara. Hasil dari analisis dari data tiap siklus digunakan untuk merefleksi diri, apakah dengan tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan aktivitas, dan hasil belajar. Hasil analisis data yang digunakan pada tahap ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya.

3.4Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalan penelitian ini adalah : 1. Lembar Kerja Kelompok ( LKK )

Lembar Kerja Kelompok digunakan untuk membantu Guru dalam proses pembelajaran, terutama untuk kegiatan yang bersifat eksperimen.

2. Lembar Observasi Aktivitas siswa

Lembar Observasi Aktvfasi siswa berupa seluruh kegiatan dan aktualisasi yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaram berlangsung.

3. Lembar tes tertulis siswa berupa pilihan ganda yang berjumlah sepuluh soal, digunakan untuk mengetahui hasil belajar dari suatu siklus ke siklus berikutnya.


(26)

3.5Teknik Pengumpulan Data

Dalam usaha mendapatkan bahan dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian, peneliti perlu menentukan langkah-langkah pengumpulan data sesuai dengan permasalahan dalam penelitian. Langkah-langkah pengumpulan data tersebut dinamakan teknik pengumpulan data.

1. Observasi, adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara teliti dan sistematis. Observasi sebagai salah satu teknik untuk mengamati secara langsung dengan teliti, cermat dan hati-hati terhadap fenomena dalam pembelajaran Matematika SD. Observasi dilakukan di kelas yang menjadi sampel untuk mendapatkan gambaran langsung tentang kegiatan belajar siswa di kelas.

2. Dokumentasi, adalah sekumpulan catatan-catatan tentang peristiwa yang terjadi di masa lampau atau baru terjadi. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan identitas siswa antara lain nama siswa dan nomor induk siswa dengan melihat dokumen yang ada di sekolah.

3. Tes, adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan atau suruhan kepada subjek penelitian. Tes dilakukan secara tertulis. Tes digunakan untuk mendapatkan data nilai-nilai prestasi belajar Matematika setelah berlangsung tindakan.

3.6Teknik Analisis Data

Langkah-langkah selanjutnya yang ditempuh setelah pengumpulan data, yaitu analisis data. Analisis data dilakukan sejak awal pada setiap aspek penelitian. Begitu juga pada saat pencatatan lapangan dilakukan mengenai proses teramati, baik mengenai situasi kelas, serta hubungan antara siswa yang satu dengan yang lainnya, jawaban siswa, terhadap pelajaran Matematika. Baik data kualitatif dari angket dan hasil belajar maupun data kualitatif dari hasil wawancara. Kegiatan guru kelas sebagai observer pada saat proses pembelajaran yaitu


(27)

mengisi lembar panduan observasi kemampuan guru dalam pembelajaran dan lembar observasi aktivitas siswa.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam proses penafsiran data adalah sebagai berikut :

1) Data tentang kemampuan guru mengajar diperoleh dari lembar observasi

2) Data tentang penugasan pemahaman materi Matematika diperoleh dari nilai, tes awal dan tes akhir

3) Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber data

4) Membuat abstraksi atau membuat rangkuman inti dari hasil analisis atau penelaahan data dari setiap sumber yang ada.

Membuat interprestasi data dengan melihat hubungan antar aspek dalam bentuk deskripsi-deskripsi ringkas untuk setiap tindakan, kemudian digabungkan dan disusun laporan utuh.


(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :

1. Pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya. Pada siklus I persentase rata – rata aktivitas mencapai 34,9% selanjutnya meningkat sebesar 11,6%. Pada siklus II menjadi 46,5% kemudian Pada siklus III meningkat sebesar 23,3% menjadi 69,8%. Dari hasil tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi mengalami peningkatan aktivitas belajar siswa.

2. Pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran setiap siklusnya. Pada Siklus I rata-rata hasil belajar siswa mencapai 63,72 kemudian pada Siklus II meningkat 13,08 menjadi 76,8 dan Siklus III meningkat sebesar 20,9 menjadi 97,7. Dari hasil tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi mengalami peningkatan hasil belajar siswa.

5.2 Saran

1. Bagi siswa, untuk lebih aktif dalam bekerja sama memecahkan masalah berdasarkan kelompok diskusi dalam proses pembelajaran guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

2. Bagi guru, untuk dapat membuat kerangka pembelajaran berdasarkan langkah-l;angkah dalam metode diskusi sehingga dapat melaksanakan pembelajarn dengan baik.


(29)

3. Bagi sekolah, agar dapat melengkapi sarana dan prasarana yang masih belum ada agar proses pembelajaran dapat berlangsung lebih baik sehingga prestasi belajar dapat meningkat dan memberikan pelatihan-pelatihan kepada guru guna meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran.

4. Peneliti, penelitian ini membahas tentang metode diskusi pada materi operasi hitung bilangan bulat, maka peneliti berikutnya dapat menerapkan pada materi tersebut dan mata pelajaran lainnya yang relevan.


(30)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELAS V SEMESTER 1 SD NEGERI 1

SINDANGSARI KECAMATAN

TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

SUNARSIH

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(31)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Sindangsari, Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan pada tanggal 2 Oktober 1975. Penulis merupakan anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Bpk. Dirun dan Ibu Suwarti.

Pendidikan yang pernah di tempuh oleh penulis adalah:

1. Sekolah Dasar Swasta Sejahtera III di Sindangsari Kecamatan Tanjung Bintang, tamat dan berijazah pada tahun 1987.

2. Sekolah Menengah Pertama swasta Sejahtera di Sindangsari Kecamatan Tanjung Bintang, tamat dan berijazah pada tahun 1990.

3. Sekolah Menengah Atas swasta Wijaya Kedaton Bandar Lampung, tamat dan berijazah pada tahun 1993.

4. D II PGSD UPBJJ Bandar Lampung, tamat dann berijazah pada tahun 2008.

Kemudian pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Dalam Jabatan Unila Bandar Lampung pada jurusan Ilmu Kependidikan.

Riwayat Pekerjaan :

1. Pada tahun 1996 menjadi TU dan Guru di SDS Sejahtera III dan SMP Sejahtera Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan


(32)

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Nyimas. 2007 Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta Depdikbud

Aziz Wahab, Abdul. 2008. Metode dan Model – Model Mengajar. Alfabeta. Bandung.

Bahri Djamarah, Syaiful, Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Gagne. RM. 2006. Pendidikan IPA di SD. Universitas Terbuka. Jakarta Hamalik Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta. http://idb4.wikispaces.com/file/view/Lr4003BAB+II.pdt

http://www.scribd.com/doc/7546746/Alat-Peraga-dan-MinatMatematika Hasibuan, Moedjiono, 2004.Proses Belajar Mengajar. Remaja

Rosdakarya.Bandung.

Juliantra, Ketut. 2010. Aktivitas Belajar.

http://edukasi.Kompasiana.com/2010/04/11/aktivitasbelajar. diakses pada 15 Juni 2011.

Memes, Wayan. 2011. Perbaikan Pembelajaran Topik Kalor di SLTP. Jurnal Pendidikan FKIP Negeri Singaraja No. 3 TH. XXXIV. Departemen Pendidikan Nasional RI.

Moedjiono,dkk.1996.

http://Laboraturium-um.sck.id/files/BabIX-strategi- pembelajaran.Dengan-metode-diskusi.pdf.

Diakses pada 1 Juni 2011

Muhibbin, 2007.Psikologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya.Bandung. Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Delia Press. Jakarta. S. Nasution. 1987. Beberapa Pendekatan Sistem Belajar Mengajar. Bina Aksara. Jakarta.

Slamet Margono. 1984. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung, UNILA. Bandar Lampung.

Sunyono, Eko Suyanto. 2011. Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. Rayon 07, Universitas Lampung, Bandar Lampung.


(33)

MOTTO

“Hidup adalah perjuangan, maka bejuanglah untuk hidup yang lebih baik.”


(34)

MENGESAHKAN 1. Tim Penguji

Penguji : Drs. A . Sudirman, S.Pd. M.H ...

Penguji

Bukan pembimbing : Dra. Hj. Yulina .H. M.Pdi ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr.Hi. Bujang Rahman, M. Si NIP. 19600315 198503 1 003


(35)

PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

NAMA : Sunarsih

NPM : 1013079140

PROGRAM STUDY : S1-PGSD DALAM JABATAN

JURUSAN : Ilmu Pendidikan

FAKULTAS : Universitas Lampung LOKASI PENELITIAN : SD Negeri 1 Sindangsari

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Metode Diskusi Kelas V Semester 1 SD Negeri 1 Sindangsari Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012” tersebut adalah hasil penelitian saya kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seprelunya dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup dituntut berdasarkan Undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, 11 Mei 2012 Yang membuat pernyataan,

Sunarsih


(36)

PERSEMBAHAN Kupersembahkan Kepada :

1. Orang tua kandung dan Mertua tercinta yang dalam sujud selalu mendoakanku, membimbingku, memberikan motivasi dan dukungan moril, serta tak henti-hentinya berdoa untuk keberhasilanku, terimakasih untuk semuanya.

2. Suami dan anak-anakku tersayang yang telah banyak

berkorban waktu, materi, dan pikiran demi keberhasilanku

3. Kakak-kakak dan Adik-adikku yang turut menantikan

keberhasilanku.

4. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi warna dalam hidupku yang turut mendukung studiku.

5. Almamaterku UNILA Bandar Lampung yang telah


(37)

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MENGGUNAKAN METODE DISKUSI

KELAS V SEMESTER 1 SD NEGERI 1 SINDANGSARI KECAMATAN TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : SUNARSIH

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013079140

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. NIP. 19510507 198103 1 003

MENYETUJUI

Dosen Pembimbing

Drs. A. Sudirman, S.Pd. M.H NIP. 19540505 198303 1 003


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Nyimas. 2007 Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta Depdikbud

Aziz Wahab, Abdul. 2008. Metode dan Model – Model Mengajar. Alfabeta. Bandung.

Bahri Djamarah, Syaiful, Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Gagne. RM. 2006. Pendidikan IPA di SD. Universitas Terbuka. Jakarta Hamalik Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta. http://idb4.wikispaces.com/file/view/Lr4003BAB+II.pdt

http://www.scribd.com/doc/7546746/Alat-Peraga-dan-MinatMatematika Hasibuan, Moedjiono, 2004.Proses Belajar Mengajar. Remaja

Rosdakarya.Bandung.

Juliantra, Ketut. 2010. Aktivitas Belajar.

http://edukasi.Kompasiana.com/2010/04/11/aktivitasbelajar. diakses pada 15 Juni 2011.

Memes, Wayan. 2011. Perbaikan Pembelajaran Topik Kalor di SLTP. Jurnal Pendidikan FKIP Negeri Singaraja No. 3 TH. XXXIV. Departemen Pendidikan Nasional RI.

Moedjiono,dkk.1996.

http://Laboraturium-um.sck.id/files/BabIX-strategi- pembelajaran.Dengan-metode-diskusi.pdf.

Diakses pada 1 Juni 2011

Muhibbin, 2007.Psikologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya.Bandung. Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Delia Press. Jakarta. S. Nasution. 1987. Beberapa Pendekatan Sistem Belajar Mengajar. Bina Aksara. Jakarta.

Slamet Margono. 1984. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung, UNILA. Bandar Lampung.

Sunyono, Eko Suyanto. 2011. Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. Rayon 07, Universitas Lampung, Bandar Lampung.


(2)

MOTTO

“Hidup adalah perjuangan, maka bejuanglah untuk hidup yang lebih baik.”


(3)

MENGESAHKAN 1. Tim Penguji

Penguji : Drs. A . Sudirman, S.Pd. M.H ...

Penguji

Bukan pembimbing : Dra. Hj. Yulina .H. M.Pdi ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr.Hi. Bujang Rahman, M. Si NIP. 19600315 198503 1 003


(4)

PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

NAMA : Sunarsih

NPM : 1013079140

PROGRAM STUDY : S1-PGSD DALAM JABATAN JURUSAN : Ilmu Pendidikan

FAKULTAS : Universitas Lampung LOKASI PENELITIAN : SD Negeri 1 Sindangsari

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Metode Diskusi Kelas V Semester 1 SD Negeri 1 Sindangsari Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012” tersebut adalah hasil penelitian saya kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seprelunya dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup dituntut berdasarkan Undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, 11 Mei 2012 Yang membuat pernyataan,

Sunarsih


(5)

PERSEMBAHAN Kupersembahkan Kepada :

1. Orang tua kandung dan Mertua tercinta yang dalam sujud

selalu mendoakanku, membimbingku, memberikan motivasi dan dukungan moril, serta tak henti-hentinya berdoa untuk keberhasilanku, terimakasih untuk semuanya.

2. Suami dan anak-anakku tersayang yang telah banyak

berkorban waktu, materi, dan pikiran demi keberhasilanku

3. Kakak-kakak dan Adik-adikku yang turut menantikan

keberhasilanku.

4. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi warna dalam hidupku

yang turut mendukung studiku.

5. Almamaterku UNILA Bandar Lampung yang telah


(6)

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MENGGUNAKAN METODE DISKUSI

KELAS V SEMESTER 1 SD NEGERI 1 SINDANGSARI KECAMATAN TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : SUNARSIH

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013079140

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. NIP. 19510507 198103 1 003

MENYETUJUI

Dosen Pembimbing

Drs. A. Sudirman, S.Pd. M.H NIP. 19540505 198303 1 003


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEDIA BANGUN RUANG KELAS VB SD NEGERI 1 NUNGGALREJO PUNGGUR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 60

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA KELAS IVC SD NEGERI 1 TANJUNGGADING BANDAR LAMPUNG

1 11 16

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I TRIMULYO KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 81

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELAS V SEMESTER 1 SD NEGERI 1 SINDANGSARI KECAMATAN TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 37

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP SD NEGERI 1 PRINGSEWU UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

1 5 54

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN TEKNIK LATIHAN SISWA KELAS 1 SEMESTER GENAP SD NEGERI 1 WAYHALOM TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL MENGARANG DESKRIPSI MELALUI METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINDANGSARI KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

1 7 53

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 JATIBARU KECAMATAN TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

0 8 56

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 JATIBARU KECAMATAN TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

0 4 52

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI I TRIMULYO KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 49