PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA SWASTA KRAKATAU MEDAN T.P. 2012/2013.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA SWASTA

KRAKATAU MEDAN T.P. 2012/2013

Oleh :

Soritua NIM 40912079

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2013


(2)

(3)

RIWAYAT HIDUP

Soritua panggabean dilahirkan di Tasik Raja, pada tanggal 5 April 1991. Ayah bernama Alpen Muda Parningotan Panggabean dan Ibu bernama Darmita Sihombing dan merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Negeri 118319 Tasik Raja Kab.Labuhan Batu, Karena urusan keluarga, maka penulis ikut orang tua ke Danau lancang Kec.Tapung Hulu Kab.Kampar dan melanjutkan studi di SD Negeri 004 Danau Lancang, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SLTP Negeri 24 Pekanbaru dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta Krakatau Medan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Swasta Krakatau Medan T.P. 2012/2013” Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof.Dr.Motlan,M.Sc,Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED, Ibu Dr.Derlina,M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika dan Kepada Bapak Drs.Sehat Simatupang,M.Si Selaku Ketua Prodi Pendidikan Fisika yang telah memfasilitasi setiap kegiatan dikampus. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Drs.Juniar Hutahaean,M.Si selaku dosen pembimbing skripsi saya, yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr.Nurdin Bukit,M.Si, Bapak Prof.Dr.M.Bangun,Harahap,M.S dan Kepada Ibu Dra.Ida Wahyuni,M.Pd sebagai penguji 1, 2, dan 3 yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Bapak Drs. Eidi Sihombing, M.S selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan. Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs.Edi Siswanto sebagai Kepala Sekolah, Bapak Drs.Prawito,M.Si Selaku PKS I dan Ibu Ning Rahayu, S.Pd sebagai guru mata pelajaran fisika SMA Swasta Krakatau Medan yang telah banyak membantu selama penelitian. Teristimewa kepada kedua orangtua penulis yaitu Ayahanda Alpen Muda Parningotan Panggabean dan Ibunda Darmita Sihombing beserta kakak, dan adik (Kakak Resmi Hotmaida Panggabean, adek Serliah Panggabean dan adek Tomi Edi Panggabean), dan kekasih tercinta Susi Marlina Tambunan


(5)

yang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi di Unimed ini.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih buat Tulang dan (M.H Sihombing dan Nantulang R. Sirait, Tulang Tarida) dan buat Namboru dan Amang Boru Tigor Silitonga , dan buat Oppung P.Tampubolon di Sidempuan dan kepada seluruh teman-teman jurusan fisika stambuk 2009 khususnya kelas Dik B, dan teman-teman yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi dan saran-saran kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan kita.

Medan, September 2013 Penulis,

Soritua


(6)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA SWASTA

KRAKATAU MEDAN T.P. 2012/2013 SORITUA(409121079)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Aktivitas siswa selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep dan Pembelajaran Konvensional pada materi Listrik Dinamis. 2) Hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI)Berbantuan Peta Konsep dan Pembelajaran Konvensional pada materi Listrik Dinamis. 3) Pengaruh belajar siswa terhadap prestasinya dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep pada materi Listrik Dinamis.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen semu (quasy eksperimen design). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Swasta Krakatau Medan Semester II T.P. 2012/2013. Teknik penarikan sampel dengan Cluster Random sampling. Kelas X-2 sebagai kelas kontrol berjumlah 34 orang diberi pembelajaran dengan mengunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep , dan kelas X-1 sebagai kelas Eksperimen berjumlah 32 orang diberikan dengan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan meliputi Silabus,RPP,LKS,Tes Hasil belajar, dan Lembar Observasi Aktivitas. Bentuk tes Pretes dan postes adalah bentuk pilihan berganda sebanyak 20 butir soal yang terdiri dari 5 option, sebelum tes digunakan sebelumnya ditinjau vaaiditas isi dengan 2 validator yaitu Dosen Fisika Unimed.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, rata-rata nilai Pretes kelas Kontrol (31,25) dan Kelas Eksperimen (34,25) setelah memenuhi Prasysrat Normalitas dan Homogenitas dianalisi menggunakan uji t dua pihak untuk α = 0,05 Disimpulkan bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama. Kemudian setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelas hasil rata-rata nilai postes kelas Kontrol (66,25) dan Kelas Eksperimen (73,52) setelah memenuhi Prasyarat Normalitas dan Homogenitas dianalisi menggunakan uji t satu pihak untuk α = 0,05 diperoleh bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan akibat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep pada materi Listrik Dinamis dikelas X semester II T.P 2012/2013.


(7)

vi DAFTAR ISI

Halaman

LembarPengesahan i

Riwayat hidup ii

Abstrak iii

Kata Penghantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Lampiran ix

Daftar Tabel x

BAB I P ENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Batasan Masalah 7

1.4. Rumusan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 8

1.7. Defenisi Operasional 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 9

2.1.1 Pengertian Belajar 9

2.1.2 Aktivitas Belajar 9

2.1.3 Hasil Belajar 10

2.1.3.1 Ranah Kognitif 12

2.1.3.2 Ranah Afektif 12

2.1.3.3 Ranah Psikomotorik 13

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasi belajar 13

2.1.5Teori Belajar 13

2.1.6 Pengertian Model Pembelajaran 15

2.1.7 Model Pembelajaran Langsung 16

2.1.7.1. Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Langsung 17 2.1.7.2. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif 18 dengan Pembelajaran Konvensional

2.1.8 Metode Pembelajaran 19

2.1.9 Pengertian Pembelajaran kooperatif 20

2.1.9.1 Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif 22 2.1.9.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 23 2.1.9.3 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif 23 2.1.9.4 Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Terhadap 24 Kemampuan Akademik

2.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI 26

2.2.Materi Pelajaran 31

2.2 1. Listrik 32

2.2.2 Arus Listrik 32


(8)

2.2.3 Hambatan Jenis 35

2.2.4. Daya dan Energi Listrik 37

2.2.5. Rangkaian Seri dan Paralel Resistor 39

2.2.4. Alat Ukur Kuat Arus Listrik dan Tegangan Listrik 41

2.2.5. Hukum Kirchoff 44

2.5 Kerangka Berpikir 52

2.6 Hipotesis Penelitian 53

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 54

3.1.1. Lokasi Penelitian 54

3.1.2. Waktu Penelitian 54

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 54

3.2.1. Populasi Penelitian 54

3.2.2. Sampel Penelitian 54

3.3. Variabel Penelitian 54

3.4. Desain Penelitian 54

3.5. Instrumen Penelitian 55

3.5.1. Instrument Test Hasil Belajar Siswa 55

3.5.2 Validitas Tes 56.

3.5.3Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 57

3.6. Prosedur Penelitian 57

3.7.Analisis data observasi 58

3.8.Teknik analisa data 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengolahan dan Analisis Data 65

4.1.1 Data tes Hasil belajar Siswa Pretes 65

4.1.2 Uji persyaratan Analisis 66

4.1.2.1. Uji Normalitas Data Pretes kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 66 4.1.2.2. Uji Homogenitas Pretes kelas Ekperimen dan kelas Kontrol 67

4.1.2.3. Uji Hipotesis (Uji t Dua Pihak) 67

4.1.3 Data tes Hasil belajar Siswa Postes 68

4.1.3.1. Uji Normalitas Data Postes kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 69 4.1.3.2. Uji Homogenitas Postes kelas Ekperimen dan kelas Kontrol 70 4.1.4. Uji Hipotesis (Uji t Dua Pihak) 73

4.1.5. Observasi Aktifitas belajar Siswa 73

4.2. Pembahasan dan hasil Penelitian 73

4.3 temuan Penelitian 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 76

5.2. Saran 77

DAFTAR PUSTAKA 78


(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Fase-fase Model Pembelajaran Langsunng 17

Tabel 2.2 Perbedaan Pembelajaran kooperatif dan pembelajaran

Konvensional 18

Tabel 2.3 Sintaks Dalam Pembelajaran Kooperatif 23 Tabel 2.4 Perbandingan Empat Pendekatan Dalam Model 28

Pembelajaran Kooperatif

Table 2.5 Tahapan-tahapan Model Pembelajaran Kooperatif GI 31 Table 2.6 Menunjukkan Hambat Jenis Berbagai Bahan 36

Pada Suhu 200

Table 2.7 Simbol-Simbol Untuk Elemen Rangkaian 39 Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Two Group 55

(Pretes Dan Postest)

Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Materi Pokok Listrik Dinamis 56 Tabel 3.3 Taraf Aktifitas Siswa 59 Tabel 3.4 Pertanyaan Penelitian, Data, Dan Cara Analisis Data 59 Tabel 4.1 Data Nilai Pretes kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 65 Tabel 4.2 Hasil Analisis Uji Normalitas Pretes Kedua Kelas 66 Tabel 4. 3 Hasil Uji Analisis Homogenitas Pretes Kedua Kelas 67 Tabel 4.4 Ringkasan p Perhitungan Uji t Dua Pihak 68 Tabel 4.5 Data Nilai Postes kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 68 Tabel 4.6 Hasil Analisis Uji Normalitas Postes kKedua Kelas 69 Tabel 4. 7 Hasil Uji Analisis Homogenitas Postes Kedua Kelas 70 Tabel 4.8 Nilai Rata-rata dan Simpangan baku kedua kelas 70 Tabel 4.9 Ringkasan p Perhitungan Uji t Satu Pihak 71 Tabel4.10 Tabel Data Nilai Aktifitas Kelas Eksperimen 71 Tabel4.11 Tabel Data Nilai Aktifitas Kelas Kontrol 72 Tabel 4.12 Data Aktifitas Kelompok Pada kelas Eksperiman 73


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Rangkaian Listrik Sederhana 32 Gambar 2.2 Alur Rangkaian Listrik Sederhana 33 Gambar 2.3 Arah Arus Konvensional dengan Aliran Elektron 34 Gambar 2.4 Grafik hubungan antara arus I dan beda potensial V, 35

serta kuat arus I dan hambatan listrik R

Gambar 2.5 lampu Pijar 37

Gambar 2.6 Susunan penghambat (resistor) seri 39 Gambar 2.7 Rangkaian penghambat (resistor) paralel 40 Gambar 2.8 Rangkaian voltmeter secara paralel dengan 42

menghubungkan dua kabel dari voltmeter ke ujung-ujung hambatan

Gambar 2.9 Galvanometer pada multimeter 42 Gamabar 2.10 Amperemeter dirangkai parallel dengan 43

resistor (resistor shunt)

Gambar 2.11 Resistor R yang dihubungkan Seri 44 Gambar 2.12 Skema diagram untuk Hukum I Kirchoff 45 Gambar 2.13 Rangkaian Listrik dengan Beberapa Rangkaian Tertutup 45 Gambar 2.14 Diagram sel listrik atau baterai 47

Gambar 2.15 Rangkaian Seri 48

Gambar 2.16 Rangkaian Paralel ggl 49 Gambar 2.17 Sekring sebagai pengaman Listrik 50 Gambar 2.18 Rangkaian Paralel peralatan Listrik Rumah tangga 51 Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Siswa Kedua kelas 66 Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Siswa Kedua kelas 69 Gambar 4.3 Diagram Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa 72


(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 80

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 92

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 106

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS I) 118

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS II) 121

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa (LKS III) 125

Lampiran 7. Kisi-Kisi Instrumen 127

Lampiran 8. Instrumen Penelitian 140

Lampiran 9. Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 146

Lampiran 10. Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 148

Lampiran 11.Perhitungan Statistika Dasar 150

Lampiran 12. Perhitungan Normalitas Data 152

Lampiran 13. Perhitungan Homogenitas Data 158

Lampiran 14. Perhitungan Uji Hipotesis 161

Lampiran 15. Rubrik Aktifitas Kelas Eksperimen 164

Lampiran 16. Lembar Penilaian Aktifitas Kelas Eksperimen 165

Lampiran 17. Rubrik Aktifitas Kelas Kontrol 168

Lampiran 18. Lembar Penilaian Aktifitas Kelas Kontrol 169

Lampiran 19. Data Hasil belajar dengan Aktifitas 172

Lampiran 20. Daftar Nilai Kritis Uji Lilliefors 174

Lempiran 21. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 175

Lempiran 22. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Nornaml 0-Z 176

Lempiran 23. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 177

Lempiran 24.Dokumentasi Penelitian 179

Persejuan Dosen PS Surat Ijin Penelitian Surat Bukti Penelitian Surat Validator


(12)

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh beberapa kesimpulan antara lain :

1. Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep mengalami peningkatan, pada pertemuan I 72,67%, pertemuan II 74,67% dan pada pertemuan III 77,57% dan persentase peningkatan tiap pertemuan sebesar 2,45%.

2. Hasil belajar fisika siswa kelas X semester II SMA Swasta Krakatau Medan T.P 2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep pada materi pokok Listrik Dinamis adalah ܺത2 = 73,52. Dan dengan

menggunakan pembelajaran Konvensional ܺത1 = 66,25.

3. Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis dikelas X semester II SMA Swasta Krakatau Medan T.P 2012/2013, dengan (t hitung= 3,618) > (ttabel =1,6693).


(13)

77

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran :

1. Bagi mahasiswa calon guru dapat menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation(GI) sesuai dengan materi yang diajarkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi mahasiswa calon guru diharapkan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman dan kondusif sehingga dapat merangsang daya piker para siswa dalam meningkatkan kemampuan awal siswa.

3. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation(GI), disarankan pada peneliti selanjutnya untuk memilih sampel yang kemampuannya di atas rata-rata sehingga didapatkan perbedaan hasil penelitian yang berbeda dan tentunya lebih signifikan.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kehidupan suatu bangsa erat kaitannya dengan tingkat pendidikan. Pendidikan bukan sekedar mengawetkan budaya dan meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah dan mengembangkan pengetahuan.

Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya. Dalam pendidikan terjadi proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar, dengan adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental siswa. Proses belajar mengajar mencakup komponen pendekatan dan berbagai metode pengajaran yang kemudian dikembangkan dalam proses pembelajaran tersebut. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu singkat, namun memerlukan suatu proses pembelajaran sehingga menimbulkan hasil yang sesuai dengan proses yang dilalui.

Menurut Umar dan La Sulo dalam Riyanto (2005)

“…Pendidikan adalah kegiatan Sistematis oleh karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap berkesinambungan (prosuderal) dan sistemik oleh karena berlangsung dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan yang saling mengisi”.

Proses belajar akan menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif (penalaran, penafsiran, pemahaman, dan penerapan informasi), peningkatan kompetensi (keterampilan intelektual dan sosial), serta pemilihan dan penerimaan secara sadar terhadap nilai, sikap, penghargaan dan perasaan, serta kemauan untuk berbuat atau merespon sesuatu rangsangan (stimuli).


(15)

2

Kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi guru dengan siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam suatu kurikulum. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran para guru disamping menguasai bahan atau materi pelajaran perlu juga mengetahui bagaimana cara materi itu disampaikan dan bagaimana pula karakteristik siswa yang menerima materi pelajaran tersebut. Namun kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Hal ini terlihat jelas dari berbagai pemberitaan di media massa baik media catak maupun elektronika sering dikemukakan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah.

Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar pada saat atau periode tertentu yang diukur dengan instrument tes atau instrument yang relevan.Untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah harus mampu mendorong minat siswa untuk lebih aktif dalam mencari informasi yang dapat menjadi pengetahuan yang baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Salah satu mata pelajaran yang hasil belajar siswanya masih rendah adalah mata pelajaran fisika padahal pelajaran fisika sebagai salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu fundamental yang menjadi tulang punggung bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang mempelajari bagian-bagian dari alam dan interaksi didalamnya serta dapat diterangkan dengan menggunakan konsep-konsep sederhana. .

Rendahnya hasil belajar fisika yang diperoleh siswa disebabkan kurang efektifnya pembelajaran yang digunakan oleh guru, sehingga menimbulkan kejenuhan pada diri siswa dan menyebabkan kegagalan guru dalam menyampaikan materi pelajaran tersebut. Selain itu juga disebabkan berbagai hal termasuk didalamnya faktor yang terdapat didalam diri siswa seperti sikap mereka terhadap fisika, dimana mereka beranggapan bahwa pelajaran fisika lebih sulit, sehingga siswa lebih dahulu merasa jenuh sebelum mempelajarinya. Ini dapat diketahui berdasarkan observasi di SMA Swasta Krakatau Medan; Aktivitas atau keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. Ketika guru mengajukan pertanyaan, siswa yang menjawab pertanyaan guru cenderung


(16)

3

didominasi oleh beberapa orang saja. Peneliti juga memperhatikan bahwa tidak adanya kerjasama yang baik antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai dalam pembelajaran. .

Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan Ibu Ning Rahayu selaku guru fisika di SMA Swasta Krakatau Medan menujukkan

adanya indikasi permasalahan-permasalahan yang muncul disekolah ini yaitu kurangnya minat siswa disebabkan karena guru masih menggunakan pembelajaran konvensional, pembelajaran konvensional yang digunakan guru disekolah ini adalah model pembelajaran langsung yaitu model yang bersifat teacher center, dimana guru lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan kerjasama antar siswa masih kurang. Guru sebagai pengajar sekaligus fasilitator hendaknya senantiasa melakukan upaya perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar. Upaya perbaikan yang dimaksudkan diatas diharapkan seperti penggunaan media pembelajaran baik media elektronik maupun media sederhana. Kurangnya pengetahuan guru mengenai model-model pembelajaran menyebabkan guru hanya menggunakan satu jenis model pembelajaran saja. Selain itu, metode pembelajaran yang digunakan juga kurang bervariasi, hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi saja. Selain model dan metode yang digunakan guru kurang bervariasi, siswa juga jarang sekali menggunakan sarana laboratorium.. Ini menjadi masalah yang perlu diperhatikan oleh para guru di Indonesia.

Masalah diatas dapat mempengaruhi hasil belajar fisika siswa. Dapat dilihat dari hasil belajar fisika siswa Semester I di SMA Swsata Krakatau Medan dengan nilai rata-ratanya hanya 61,55. Nilai itu dikatakan masih rendah jika dibandingkan dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70. Berdasarkan hasil angket yang disebarkan peneliti kepada siswa kelas X SMA Swasta Krakatau Medan pada saat melakukan observasi tepat pada tanggal 01 Maret 2013, ternyata siswa mempelajari pelajaran Fisika hanya karena merupakan mata pelajaran wajib, dari 32 orang siswa yang diberi angket 60% (20 orang siswa) siswa mengatakan fisika itu sulit, membosankan, dan membingungkan, 20% (7 orang siswa) berpendapat fisika itu biasa biasa saja dan hanya 10% (4 orang siswa) yang berpendapat fisika itu menyenangkan dan menantang. siswa


(17)

4

mengatakan fisika itu sulit, membosankan, dan membingungkan, karena terlalu banyak rumus yang dihapalkan, dan banyak simbol-simbol yang tidak dimengerti.

Slavin menelaah penelitian dan melaporkan bahwa 45 penelitian telah dilaksanakan antara tahun 1972 sampai dengan tahun 1986, menyelidiki pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar. Dari 45 laporan tersebut, 37 diantaranya menunjukkkan hasil belajar akademik yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan pengalaman-pengalaman belajar individual atau kompetitif (Ibrahim dkk, 2000).

Menyingkapi pernyataan diatas, model pembelajaran Cooperatif Learning belum banyak diterapkan dalam pendidikan walaupun orang Indonesia sangat membanggakan sifat gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Sebenarnya siswa yang bekerja sama dalam situasi pembelajaran kooperatif di dorong dan di kehendaki untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaiakan tugasnya (Lie, 2008).

Seorang guru dituntut harus dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar. Salah satunya adalah merencanakan dan membuat metode atau model pembelajaran yang tepat agar siswa lebih tertarik terhadap pelajaran fisika. Dengan demikian hasil belajar siswa lebih meningkat dan memotivasi siswa untuk belajar. Model pembelajaran yang lebih bermakna itu adalah jika siswa dapat mengalaminya lewat pengalaman nyata, bukan mengetahuinya secara langsung dari orang lain. Artinya bahwa suatu pengetahuan itu diperoleh siswa setelah membandingkan pengetahuan dasarnya dengan pengetahuan yang akan dihadapinya. Dengan demikian model pembelajaran yang lebih bermakna adalah pelajaran yang lebih mengutamakan strategi untuk mengetahui sesuatu dari pada pemberian informasi langsung. Untuk itu salah satu dari langkah yang ditempuh guru adalah mengutamakan model pembelajaran, salah satunya model pembelajaran kooperatif tipeGroup Investigation (GI).

Pembelajaran kooperatif ini membuat siswa mampu menghubungkan pengetahuan yang diperoleh dengan konteks situasi dunia nyata. Pembelajaran


(18)

5

kooperatif adalah model pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mancapai tujuan belajar. Model pembelajaran kooperatif ini merupakan model pembelajaran yang dikembangkan atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit apabila siswa dapat mendiskusikan masalah itu dengan temannya. “...Pembelajaran kooperatif menerapkan keterampilan kelompok dan keterampilan sosial” Ibrahim (2000) dan “pembelajaran secara kelompok menekankan pentingnya kerja sama” Lie (2002).

Model pembelajaran kooperatif tipe Investigasi Kelompok Group Investigation (GI) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Dalam Model pembelajaran ini, siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan bermakna yang dikembangkan atas dasar teori bahwa siswa akan lebih menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila siswa dapat mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya. Dalam model pembelajaran ini siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Disamping itu, siswa dituntut untuk belajar bekerja sama dengan anggota lain dalam satu kelompok. Model pembelajaran ini menuntut siswa berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompok tanpa memandang latar belakang. Model pembelajaran group investigationjuga melatih siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dan mengemukakan pendapatnya.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) diperoleh peningkatan hasil belajar siswa. Seperti Mery (2010) yang melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan menyatakan bahwa ada perbedaan signifikan hasil belajar fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata pretes 33,55 menjadi 70,84. Namun ada Saran dalam penelitian ini yaitu peneliti Harus mampu memanajemen waktu. Selain itu, peneliti kurang motivasi siswa dalam mengungkapkan pendapat. Bastian,A (2011) yang melakukan penelitian di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai T. A. 2011/2012 menyatakan diperoleh skor rata-rata pretes kelas eksperimen 30,88 dan untuk postest diperoleh skor rata-rata postest kelas eksperimen 71,50. Dan saran dari penelitian ini adalah


(19)

6

lebih memberikan perhatian dan bimbingan yang lebih kepada sebagian siswa yang kurang aktif dengan menuntun cara berfikirnya ke arah penyelesaian permasalahan dan memperhatikan efisiensi waktu pada tahap ”investigation”, karena pada tahap ini hampir semua kelompok belum selesai menginvestigasi masalah sesuai dengan waktu yang diberikan. Aristiana (2008) yang melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Tanjung Balai, didapat bahwa pada saat diberikan pretest, pencapaian tes hasil belajar fisika pada materi pokok Pemuaian adalah dengan nilai rata-rata 65,5. setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe group investigation nilai rata-rata 80. Dan Saran dalam penelitian ini yaitu kurangnya motivasi dan keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat, efektivitas penggunaan waktu. Saran-saran dari peneliti sebelumnya menjadi suatu pelajaran bagi peneliti berikutnya dengan cara memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut.

Saran-saran peneliti sebelumnya, peneliti selanjutnya harus mampu mengelola keadaan kelas, mampu memotivasi siswa supaya berani mengeluarkan pendapat dan mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan alokasi waktu yang jelas.

Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengadakan penelitian pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)dengan judul

“ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Swasta Krakatau Medan T.P. 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Proses pembelajaran fisika yang bersifat berpusat pada guru. 2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah 3. Kurangnya minat siswa untuk belajar fisika


(20)

7

1.3 Batasan Masalah

Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, waktu dan biaya maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester Genap SMA Swasta Krakatau Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI)

3. Aktivitas dan Hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester Genap SMA Swasta Krakatau Medan Tahun Ajaran 2012/2013. 1.4 Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana aktivitas siswa selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep dan Pembelajaran Konvensional?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep dan Pembelajaran Konvensional?

3. Apakah ada pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep terhadap hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation ?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep dan Pembelajaran Konvensional pada materi Listrik Dinamis.


(21)

8

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep dan Pembelajaran Konvensional pada materi Listrik Dinamis.

3. Untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI)Berbantuan Peta Konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi Listrik Dinamis.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah ;

1. Sebagai informasi mengenai pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep pada materi Listrik Dinamis.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk mempertimbangakan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI)Berbantuan Peta Konsep dalam proses belajar mengajar. 3. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep untuk dapat diterapkan dimasa yang akan datang.

4. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan mengkaji dan membahas penelitian yang sama.

1.7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dikembangkan oleh Shlomodan Yael Sharan di Univ.Tel Aviv, merupakan pengaturan kelas yang umum dimana para siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek kooperatif.

2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana 2009:22)


(22)

78

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah dan Zain. (2006).Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Damyanti. (2011).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.(2011). Buku Pedoman Penulisan skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepebimbingan Skripsi Program studi Pendidikan.FMIPA Unimed. Medan.

Hakim. Thursan. (2005).Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.

Huda. M.(2011).Cooperative Learning metode. Teknik. Struktur dan model penerapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Ibrahim. M.(2000).Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-UNIVERSITY PRESS.

Isjoni.(2009).Cooperative Learning.Bandung: Alfabeta.

Kanginan. Marthen. (2006).Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Lie. A.(2002).Cooperative Learning. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kamajaya.(2005). Fisika untuk SMA kelas X Semester 2. Bandung : Grafindo Media Pratama.

M.A. Sardiman. (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mudjiono. (1994).Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Nurhadi. (2004).Kurikulum 2004. Jakarta: PT Gramedia Widia sarana Indonesia. Riyanto.(2005).Hakekat Pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ruwanto. Bambang.. (2006). Asas-Asas Fisika SMA kelas X. Yogyakrata: Yudhistira.

Roestiyah. N.K. (2004).Didaktik Metodik. Jakarta: Bumi Aksara. Rohani. A.(2004).Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rosdiana. (2008).Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Cita pustaka Media. Sagala.S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.

Sardiman. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


(23)

79

Sudjana. (2005).Metoda Statistik.Bandung: Tarsito.

Sudjana. Nana.(2005). Penilaian Hasil Proses Mengajar. Bandung: PT Rosdakarya .

Sumarno. Joko..(2009).Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, E. Robert.,(2010), Cooperative Learning, Nusa Media: Bandung Supiyanto. (2006).Fisika Untuk Kelas X. Jakarta: Phibeta.

Suryasubroto.B.(2002).Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto.(2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.


(1)

kooperatif adalah model pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mancapai tujuan belajar. Model pembelajaran kooperatif ini merupakan model pembelajaran yang dikembangkan atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit apabila siswa dapat mendiskusikan masalah itu dengan temannya. “...Pembelajaran kooperatif menerapkan keterampilan kelompok dan keterampilan sosial” Ibrahim (2000) dan “pembelajaran secara kelompok menekankan pentingnya kerja sama” Lie (2002).

Model pembelajaran kooperatif tipe Investigasi Kelompok Group Investigation (GI) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Dalam Model pembelajaran ini, siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan bermakna yang dikembangkan atas dasar teori bahwa siswa akan lebih menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila siswa dapat mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya. Dalam model pembelajaran ini siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Disamping itu, siswa dituntut untuk belajar bekerja sama dengan anggota lain dalam satu kelompok. Model pembelajaran ini menuntut siswa berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompok tanpa memandang latar belakang. Model pembelajaran group investigationjuga melatih siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dan mengemukakan pendapatnya.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) diperoleh peningkatan hasil belajar siswa. Seperti Mery (2010) yang melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan menyatakan bahwa ada perbedaan signifikan hasil belajar fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata pretes 33,55 menjadi 70,84. Namun ada Saran dalam penelitian ini yaitu peneliti Harus mampu memanajemen waktu. Selain itu, peneliti kurang motivasi siswa dalam mengungkapkan pendapat. Bastian,A (2011) yang melakukan penelitian di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai T. A. 2011/2012 menyatakan diperoleh skor rata-rata pretes kelas eksperimen 30,88 dan untuk postest diperoleh skor rata-rata postest kelas eksperimen 71,50. Dan saran dari penelitian ini adalah


(2)

lebih memberikan perhatian dan bimbingan yang lebih kepada sebagian siswa yang kurang aktif dengan menuntun cara berfikirnya ke arah penyelesaian permasalahan dan memperhatikan efisiensi waktu pada tahap ”investigation”, karena pada tahap ini hampir semua kelompok belum selesai menginvestigasi masalah sesuai dengan waktu yang diberikan. Aristiana (2008) yang melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Tanjung Balai, didapat bahwa pada saat diberikan pretest, pencapaian tes hasil belajar fisika pada materi pokok Pemuaian adalah dengan nilai rata-rata 65,5. setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe group investigation nilai rata-rata 80. Dan Saran dalam penelitian ini yaitu kurangnya motivasi dan keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat, efektivitas penggunaan waktu. Saran-saran dari peneliti sebelumnya menjadi suatu pelajaran bagi peneliti berikutnya dengan cara memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut.

Saran-saran peneliti sebelumnya, peneliti selanjutnya harus mampu mengelola keadaan kelas, mampu memotivasi siswa supaya berani mengeluarkan pendapat dan mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan alokasi waktu yang jelas.

Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengadakan penelitian pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)dengan judul

“ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Swasta Krakatau Medan T.P. 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Proses pembelajaran fisika yang bersifat berpusat pada guru. 2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah 3. Kurangnya minat siswa untuk belajar fisika


(3)

1.3 Batasan Masalah

Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, waktu dan biaya maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester Genap SMA Swasta Krakatau Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI)

3. Aktivitas dan Hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester Genap SMA Swasta Krakatau Medan Tahun Ajaran 2012/2013. 1.4 Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana aktivitas siswa selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep dan Pembelajaran Konvensional?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep dan Pembelajaran Konvensional?

3. Apakah ada pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep terhadap hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation ?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep dan Pembelajaran Konvensional pada materi Listrik Dinamis.


(4)

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep dan Pembelajaran Konvensional pada materi Listrik Dinamis.

3. Untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI)Berbantuan Peta Konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi Listrik Dinamis.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah ;

1. Sebagai informasi mengenai pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep pada materi Listrik Dinamis.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk mempertimbangakan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI)Berbantuan Peta Konsep dalam proses belajar mengajar. 3. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep untuk dapat diterapkan dimasa yang akan datang.

4. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan mengkaji dan membahas penelitian yang sama.

1.7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dikembangkan oleh Shlomodan Yael Sharan di Univ.Tel Aviv, merupakan pengaturan kelas yang umum dimana para siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek kooperatif.

2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana 2009:22)


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah dan Zain. (2006).Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Damyanti. (2011).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.(2011). Buku Pedoman Penulisan skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepebimbingan Skripsi Program studi Pendidikan.FMIPA Unimed. Medan.

Hakim. Thursan. (2005).Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.

Huda. M.(2011).Cooperative Learning metode. Teknik. Struktur dan model penerapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Ibrahim. M.(2000).Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-UNIVERSITY PRESS.

Isjoni.(2009).Cooperative Learning.Bandung: Alfabeta.

Kanginan. Marthen. (2006).Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Lie. A.(2002).Cooperative Learning. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kamajaya.(2005). Fisika untuk SMA kelas X Semester 2. Bandung : Grafindo Media Pratama.

M.A. Sardiman. (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mudjiono. (1994).Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Nurhadi. (2004).Kurikulum 2004. Jakarta: PT Gramedia Widia sarana Indonesia. Riyanto.(2005).Hakekat Pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ruwanto. Bambang.. (2006). Asas-Asas Fisika SMA kelas X. Yogyakrata: Yudhistira.

Roestiyah. N.K. (2004).Didaktik Metodik. Jakarta: Bumi Aksara. Rohani. A.(2004).Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rosdiana. (2008).Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Cita pustaka Media. Sagala.S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.

Sardiman. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


(6)

Sudjana. (2005).Metoda Statistik.Bandung: Tarsito.

Sudjana. Nana.(2005). Penilaian Hasil Proses Mengajar. Bandung: PT Rosdakarya .

Sumarno. Joko..(2009).Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, E. Robert.,(2010), Cooperative Learning, Nusa Media: Bandung

Supiyanto. (2006).Fisika Untuk Kelas X. Jakarta: Phibeta.

Suryasubroto.B.(2002).Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto.(2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.


Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

6 62 67

ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 5 50

ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

2 12 53

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR

0 11 49

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH OLEH SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

2 14 52

STUDI PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2112

0 13 68

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS X5 DI SMA NEGERI 1 SAWANG

0 0 10

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

0 0 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 RAMBAH

0 2 5

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BUKU ELEKTRONIK DENGAN MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS UNTUK SMA KELAS X SEMESTER II

0 0 19