HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN KETAHANAN STRESS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MEMASANG INSTALASI PENERANGAN BANGUNAN LISTRIK SEDERHANA SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 PERCUT.
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN KETAHANANAN STRESS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MEMASANG INSTALASI
PENERANGAN BANGUNAN LISTRIK SEDERHANA (MIPBLS) SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM
KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH : ANGGARA PUTRA
NIM. 061255220066
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
(2)
LEMBAR PERSETUJUAN
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN KETAHANANAN STRESS BELAJAR DENGAN HASIL_BELAJAR MEMASANG INSTALASI
PENERANGAN BANGUNAN LISTRIK SEDERHANAN (MIPBLS) SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM
KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
OLEH:
Anggara Putra NIM.061255220066
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
Telah Disetujui Untuk Ujian Meja Hijau Oleh Do~en Pembimbing
:.J·
/vfJ\D
l
/9
Z,V ("J
<! / !V
t) -)_
. / ,
'Drs. Marsangkap Silitonga,M.Pd NIP.19601215.198601.1.001
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN KETAHANANAN STRESS BELAJAR DENGAN BASIL BELAJAR MEMASANG INSTALASI
PENERANGAN BANGUNAN LISTRIK SEDERHANA (MirBLS) SISW A KELAS X JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM
KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
TAHUN AJARAN 2012/2013 Anggara Putra
~. 06125220066
Dipertahankan Di Depan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
Tanggalll Maret 2013
~ ama
Prof. Dr. Sumarno, M.Pd (Ketua)
Drs. H. Manulang, ST, M.Pd (Sekretaris)
Drs. M. Silitonga, M.Pd (Pembimbing)
Dra. P. Sinuhaji, M.Pd (Penguji)
Drs. Sriadhi, ST, M.Pd, M.Kom (Penguji)
Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd (Penguji)
P ANITIA PENGUJI Tanda Tangan
'
Tanggal
~IJ
... 2 ...
.hd~ .JZ...11 7
• • • • - . { .~ • • • • • • • • 0
(4)
ABSTRAK
Anggara Putra, Hubungan Antara Kemandirian Belajar Siswa Dan
Ketahanan Stress Belajar Dengan Hasil Belajar Memasang Instalasi Penerangan Bangunan Listrik Sederhana Siswa Kelas X Jurusan Teknik Elektro Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun
Ajaran 2012/2013. Skripsi, Medan: Fakultas Teknik UNIMED 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan linear positif dan keberartian Antara kemandirian Belajar Siswa Dan ketahanan stress Belajar Dengan Hasil Belajar Memasang Instalasi penerangan bangunan Listrik sederhana Siswa Kelas X Jurusan Teknik Elektro Program Keahlian teknik instalasi Tenaga Listrik SMK negeri 1 percut sei tuan dengan jumlah responden 25 orang.
Data penelitian ini dijaring dengan menggunakan instrumen angket untuk
ubahan kemandirian belajar siswa (X1) dan ketahanan stress belajar (X2) dan
dengan menggunakan instrumen tes untuk ubahan hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana (Y).
Hasil uji normalitas data masing-masing variabel penelitian dapat disimpulkan adalah berdistribusi normal berdasarkan chi-kwadrat. Hasil uji hipotesis berdasarkan koefisien product momen yaitu kemandirian belajar siswa
(X1) terhadap hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik
sederhana (Y) diperoleh rhitung > rtabel yaitu 0,561 > 0,396 dan ketahanan stress
belajar (X2) terhadap hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan
listrik sederhana (Y) diperoleh rhitung> rtabelyaitu 0,521 > 0,396.
Hasil uji masing-masing variabel penelitian dapat disimpulkan bahwa
persamaan regresi Y atas X1adalah Y = 7,552 + 0,185 X1mempunyai hubungan
yang linier dan berarti pada taraf signifikan 5% dan Persamaan regresi Y atas X2
adalah Y = 6,273 + 0.210 X2mempunyai hubungan yang linier dan berarti pada
taraf signifikan 5%. Dan persamaan regresi multiple Y = -2,309 + 0,109 X1 +
0,122 X2 terdapat hubungan positif dan berarti antara kemandirian belajar siswa
dan ketahanan stress belajar dengan hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik pada taraf signifikasi 5%.
Maka dapat diungkapkan terdapat hubungan kemandirian belajar siswa dan ketahanan stress belajar secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana. Hal ini memberikan arti : (1) semakin baik kemandirian belajar siswa maka hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana akan semakin tinggi pula, (2) semakin baik kemandirian belajar maka hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana semakin baik pula, (3) semakin baik kemandirian belajar siswa dan ketahanan stress belajar maka hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana semakin tinggi.
(5)
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan rahmatNya sehingga penulisan dan penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Teknik Elektro – Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dalam teknik penulisan maupun dalam materi. Akan tetapi berkat bantuan dan dukungan yang diterima, penulis semakin termotivasi maka pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hati serta penuh penghargaan penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak saya Lilik Ishak, dan Ibu Rohana Abang dan adik saya ( Heri Joko Purwanto, Hadi Brata Samudra ST, Budi Pramono ST, Lia Afridayanti) yang tiada hentinya memberikan bantuan baik moral maupun materi. 2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
3. Ibu Dra. Hj.Rosneli. M.Pd, selaku pembantu dekan III dan penguji Skripsi. 4. Bapak Drs. H. Manullang, ST., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. M. Silitonga, M.Pd, selaku dosen pembimbing penulisan Skripsi, yang telah banyak membantu dan memberikan masukan.
6. Bapak Drs. Baharudin, M.Pd., Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Kasni, M.Pd selaku Kepala sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan dan para guru-guru yang telah banyak membantu penulisan selama melakukan penelitian dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak Sukirman, MPd Selaku WAKA ketenagaan SMK N 1 Percut Sei Tuan.
(6)
9. Bapak Rahmad Dianto, SPd. Selaku Kajur Teknik Instalasi Tenaga Listrik Di SMK N 1 Percut Sei Tuan.
10. Buat seluruh rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Jurusan Teknik Elektro khususnya stambuk 2006, 2007,2008 dari awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan menggoreskan suatu arti persahabatan dan persaudaraan serta kerjasama dalam menjalani hari-hari perkuliahan.
11. Tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi bantuannya kepada penulis namun namanya tidak tercantum satu persatu dalam skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Februari 2013 Penulis,
Anggara Putra NIM. 061255220066
(7)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……….i
KATA PENGANTAR ………..ii
DAFTAR ISI……….iv
DAFTAR TABEL……….vi
DAFTAR GAMBAR………vii
DAFTAR LAMPIRAN………ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORI, KRANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HEPOTESIS A. Kajian Teori ... 9
1. Hasil Belajar MPBLS... 9
2. Hakekat Kemandirian Belajar Siswa ... 12
3. Pengertian Ketahanan Stress Belajar ... 19
B. Kerangka Berpikir... 21
1. Hubungan Antara Kemandirian Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Memasang Instalasi Penerangan Bangunan Listrik Sederhana ... 29
2. Hubungan Ketahanan Stress Belajar Dengan Hasil Belajar Memasang Dasar Instalasi Listrik... 31
3. Hubungan Antara Kemandirian Belajar Siswa Dan Ketahanan Stress Belajar Dengan Hasil Belajar Memasang Instalasi Penerangan Bangunan Listrik Sederhana ... 32
(8)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 34
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34
C. Metode Penelitian... 35
D. Defenisi Operasional Ubahan Penelitian ... 36
E. Teknik Pengumpulan Data... 37
F. Instrumen Penelitian ... 39
G. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 43
1. Instrumen Kemandirian Belajar Siswa Dan Ketahanan Stress Belajar ... 44
2. Instrumen Hasil Belajar Memasang Instalasi Penerangan Bangunan Listrik... 46
H. Teknik Analisa Data... 50
1. Deskripsi Data penelitian ... 50
2. Uji Persyaratan Analisis... 50
3. Uji Hipotesis ... 53
4. Menghitung Koefisien Korelasi ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Penelitian ... 56
B. Uji Persyaratan Analisis... 61
1. Uji Normalitas... 61
2. Uji Linieritas Dan Keberartian Regresi... 62
C. Pengujian Hipotesis... 64
D. Temuan Penelitian... 69
E. Pembahasan Penelitian... 70
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 73
B. Implikasi... 74
C. Saran... 75
(9)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Materi Pembelajaran Memasang Instalasi Penerangan Bangunan
Listrik Sederhana... 12 Tabel 2. Jumlah Sampel Siswa Teknik Elektro Teknik Instalasi Tenaga
Listrik... 35 Tabel 3. Bobot Nilai Angket Kemandirian Belajar Dan Ketahanan Stress
Belajar Siswa ... 38 Tabel 4. Kisi-Kisi Kemandirian Belajar Siswa... 40 Tabel 5. Kisi-Kisi Ketahanan Stress Belajar... 42 Tabel 6. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Memasang Instalasi Penerangan
Bangunan Listrik Sederhana ... 43 Table 7. Ringkasan Uji Coba Hasil Belajar Memasang Instalasi Penerangan
Bangunan listrik sederhana ... 45 Table 8. Ringkasan Uji Coba Hasil Belajar Memasang Instalasi Penerangan
Bangunan listrik sederhana ... 51
Tebel 9. Distribusi Frekuensi Variabel Kemandirian Belajar Siswa (X1) ... 58
Tabel 10. Analisis Tingkat Kecendrungan Variabel Kemandirian
Belajar Siswa (X1)... 59
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Ktahanan Stress Belajar (X2)... 60
Tabel 12. Tingkat Kecendrungan Variabel Ketahanan Stress
Belajar Siswa (X2)... 61
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Memasang Instalasi Penerangan Bangunan Listrik Sederhana (Y)... 62 Tabel 14. Analisis Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Memasang Instalasi
Penerangan Bangunan Listrik Sederhana (Y)... 63 Tabel 15. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap Variabel
Penelitian... 64
Tabel 16. Ringkasan Anava untuk Persamaan Regresi Y atas X1... 65
(10)
Tabel 18. Ringkasan Koefisien Korelasi Parsial Antar Variabel Penelitian... 67 Tabel 19. Ringkasan Hasil Analisis Regresi ganda ... 69 Table 20. Bobot Sumbangan Masing-Masing Variabel Bebas Terhadap
(11)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Paradigma Penelitian... 35 Gambar 2. Histogram Distribusi Skor Variabel Kemandirian Belajar
Siswa (X1) ... 59
Gambar 3. Histogram Distribusi Skor Variabel Ketahanan Stress
Belajar (X2) ... 60
Gambar 4. Histogram Distribusi Skor Variabel Hasil Belajar Memasang
Instalasi Penerangan Bagunan Listrik Sederhana (Y)... 62 Gambar 5. Paradigma Hasil Penelitian ... 67
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Uji Coba Angket Kemandirian Belajar Siswa (X1)... 78
2. Perhitungan Validitas Angket Kemandirian Belajar Siswa (X1) ... 82
3. Perhitungan Reliabilitas Angket Kemandirian Belajar Siswa (X1)... 84
4. Uji Coba Angket Ketahanan Stress Belajar (X2) ... 87
5. Perhitungan Validitas Angket Ketahanan Stress Belajar (X2)... 91
6. Perhitungan Reliabilitas Angket Ketahanan Stress Belajar (X2) ... 93
7. Uji Coba Tes Hasil Belajar Memasang Instalasi Penerangan Bangunan Listrik Sederhana (Y)... 96
8. Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Memasang Instalasi Penerangan Bangunan Listrik Sederhana ... 105
9. Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Memasang Instalasi Penerangan Bangunan Listrik Sederhana ... 107
10. Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Hasil Belajar Memasang Istalasi Penerangan Bangunan Listrik Sederhana (Y)... 109
11. Perhitungan Ideks Diskriminasi (Daya Beda) Butir Tes Hasil Belajar Memasang Instalasi Penerngan Bangunan Listrik Sederhana... 111
12. Data Hasil Penelitian Masing-Masing Variabel... 114
13. Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD) dan Distribusi Frekuensi dari Data Variabel Penelitian... 115
14. Idetifikasi Tingkat kecendrungan Variabel Penelitian... 119
15. Uji Normalitas Sebaran Data Masing-masing Variabel Penelitian... 123
16.Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran dan Keberartian Persamaan Regresi Hasil Belajar Memasang Instalasi Penerngan Bangunan Listrik Sederhana (Y) Atas Kemandirian Belajar Siswa (X1)... 126
17.Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran dan Keberartian Persamaan Regresi Hasil Belajar Memasang Instalasi Penerngan Bangunan Listrik Sederhana (Y) Atas Ketahanan Stress
(13)
Belajar (X2) ... 132
18.Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel ... 138 19.Perhitungan Korelasi Parsial dan Uji Keberartian Koefisien Korelasi
Parsial... 141 20.Perhitungan Persamaan Regresi Ganda, Uji Kelinieran dan
Keberartian Persamaan Regresi Ganda... 144 21.Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda dan Uji Keberartian Koefisien
Korelasi Ganda... 147 22.Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif masing-masing
(14)
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan harapan kemajuan suatu bangsa. Melalui proses pendidikan diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat menjawab tantangan zaman. Bagian dari pendidikan adalah adanya subjek dan objek yang dapat berinteraksi untuk menghasilkan nilai yang berguna di masa yang akan datang.
Secara umum, pendidikan dipandang sebagai suatu yang penting untuk menungkatkan harkat dan martabat suatu bangsa dan untuk meningkatkan kemajuan suatu negara kearah yang lebih baik dari sebelumnya. Peningkatan mutu pendidikan banyak dicanangkan oleh setiap negara untuk memajukan negaranya. Sebab, keberhasilan dan kegagalan pendidikan suatu negara mempunyai pengaruh yang sngat signifikan bagi perkebangan kualitas generasi yang akan datang. Salah satunya indonesia yang menjadikan pendidikan sebagai salah satu empat tujuan bangsa yakni ”mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Dalam peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia generasi yang dapat memberikan kontribusi pada masyarakat, bangsa, dan negaranya sehingga mampu hidup dan bersaing dalam dunia internasianal dengan tidak kehilangan identitas nasionalnya.
Pada dasarnya pendidikan adalah segala usaha yang dimaksudkan untuk membantu menumbuhkembangkan segala potensi yang ada pada diri seseorang. Dalam membantu hal ini diperlukan sseorang yang mampu memndidik agar segala
(15)
2 potensi yang terdapat dalam diri seseorang yang akan dididik tersebut dapat berkembang dan bermanfaat bagi orang lain khususnya bagi dirinya sendiri.
Secara umum tugas mendidik dilakukan oleh seorang pendidik dan seorang yang dididik adalah seorang anak. Seorang pendidik berusaha mebimbing, memimpin, mengajar anak baik dari segi jasmani maupun rohaninya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi megambil peranan yang sangat besar dalam sejarah perjalanan hidup manusia untuk memenuhi segala kebutuhannya. Hal ini tidaklah dapat dipungkiri mengingat pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa perbedaan manusia ke eraglobalisasi. Dewasa ini dalam kurun waktu memasuki abad milenium ketiga, pendidikan bangsa indonesia belum menunjukan parsitipasi yang tinggi dalam menghasilkan metode-metode pembelajaran yang signifikan dan berkualitas dalam bentuk lulusan yang siap berkompetensi didunia teknologi dan pasar globalisasi dengan tetap berorieantasi kepada pendidikan.
Salah satu lembaga pendidikan formal yang diharapkan mampu melaksanakan tujuan pendidikan nasional adalah Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), yang menghasilkan siswa terampil, mandiri, cerdas, serta siap bekerja dalam dunia usaha. Salah satu lembaga pendidikan formal tersebut adalah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, yang memiliki program keahlian teknik elektro jurusan Listrik Instalasi Tenaga Listrik, salah satu mata pelajaran produktif yang mendukung tercapainya mutu lulusanyang mandiri, terampil dan kreatif adalah Memasan Instalasi Penerngan Bangunan Listrik Sederhana ( MIPBLS). Siswa diharapkan mampu mengaplikasikan dan mengamalkan ilmunya dibidang kelistrikan. Untuk itu siswa harus bener-benar menguasai jenis, manfaat cara penggunaan dan aplikasinya dalam dunia industri.
(16)
3 Observasi Di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan menujukan hasil belajar mata pelajaran MIPBLS, siswa masih dibawah rata-rata yang diperoleh siswa berdasarkan data dari daftar kumpulan nilai (DKN) siswa tingkat 1 untuk semester 1 standart kompetensi MIPBLS sangat rendah pada tahun 2011/2012 sebesar 6,00. Dari hasil wawancara Rahmadianto (2012) selaku ketua jurusan teknik elektro berpendapat untuk mencapai standart rata-rata yang ditetapkan tersebut, siswa diharapkan lebih mandiri agar terampil dan kreatif.
Martinis (2008:204) mendifinisikan belajar mandiri adalah cara belajar aktif dan partisipatif untuk mengembangkan diri masing-masing individu yang tidak terikat dengan kehadiran guru, tatap muka, dikelas dan kehadiran teman sekolah. Belajar mandiri merupakan belajar dalam pengembangan diri, ketrampilan dengan cara tersendiri, peran guru sebagai fasilisator dan konsultan sebagaiman yang diamanatkan dalam KTSP. Guru bukanlah satu-satunya sumberilmu, dan dapat mempergunakan apa saja sumber dan media untuk belajar.
Belajar mandiri membutuhkan motivasi, keuletan keseriusan, kedisiplinan, tanggung jawab, kemauan dan keingintauan, untuk bekembang dan maju dalam pengetahuan. Banyak iformasi-informasi lain yang tidak tersosialisasi oleh guru dikelas diakibatkan oleh keterbatasan sumber, pengetahuan dan pengalaman. Alvin tofler (dalam martinis 2008:204) mengatakan siapa yang banyak menguasai informasi maka dialah yang menguasai dunia. Belajar mandiri bukanlah belajar individual, akan tetapi belajar yang menuntut kemandirian seorang siswa untuk belajar. Kemandirian adalah memerlukan tanggung jawab, mereka yang mandiri adalah mereka yang bertanggung jawab, berinisiatif, memiliki keberanian dan asanggup menerima resiko serta mampu menjadi guru bagi dirinya sendiri.
(17)
4 Ketidak mandirian dalam belajar ditambah dengan ketidakmandirian dala mengurus keperluan pribadinyab sehari-hari dan serta ketidakmampuan dalam mengahadapi stress yang terjadi didunia pendidikan akan menjadi pengahalang besar dalam meraih impianya. Pola hidup yang kompleks ini seringkali menjadi beban tambahan disamping tekanan dalam sekolah mau tak mau harus diakui turut mempengaruhi, baik segi mood, konsentrasi maupun hasil belajar. Menurut Santrock (dalam lonardo, 18 febuari 2008) menjelaskan ” grafik usia para siswa umumnya berada dalam tahap remaja (edolescenise) hingga dewasa muda ( early adulthood). Seseorang pada rentang usia ini masih labil dalam hal kepribadianya, sehingga dalam menghadapi maslah, siswa cendrung terlihat kurang berpengalaman.
Masalah-masalah tersebut, baik dalam sekolah maupun dikehidupan luar sekolah, dapat menjadi distress yang mengancam. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ketika ada stresor yang datang, maka tubuh akan meresponya. Supaya kita tidak salah mengerti respon ini, maka pertama-tama kita perlu memahami dulu stressor-stressor apa saja yang mungkin muncul dalam kehidupan siswa.
Bila hal ini dikaitkan dengan dunia pendidikan, stress telah menjadi mimpi buruk bagi banyak siswa dari tahun ketahun untuk lebih mandiri, bahkan tidak jarang stress berkembang menjadi mesin penghancur hidup para siswa. Kegagalan yang tidak dapat dipungkiri, lemahnya ketahanan tubuh terkadang tidak hanya menyebabkan gangguan pada kejiwaan bahkan juga kematian. Ini jadi penghalang untuk mewujudkan hasil belajar yang lebih baik. Namun, tamu tak di undang ini sebenarnya dapat kita siasati.
Jones (1994:2) menyatakan stress sebagai ketidak mampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosi, dan spritual manusia yang pada
(18)
5 suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut. Dengan mengesampingkan berbagai sudut pandang (mental, emosianal, fisik, atau spritual) yang dipakai untuk mengkaji stress, kami menyepakati bahwa stress adalah persepsi kita terhadap stuasi atau kondisi didalam lingkungan kita sendiri.
Begitu otak siswa menerima informasi, hampir secara bersamaan akan muncul respon emosianal, yang biasa diekspresikan dalam bentuk rasa marah dan takut. Apabila dibiarkan, emosi tersebut akan menimbulkan rasa letih, sikap menutup diri, dan kemungkinan depresi. Memahai stress dan mengenali gangguan stress yang seringkali muncul pada siswa, akan membantu kita dalam menemukan jurus ampuh untuk menyiasatinya.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah kemandirian belajar dapat meningkatkan hasil belajar MIPBLS?
2. Apakah ketahanan stress dapat meningkatkan hasil belajar MIPBLS? 3. Apakah kemandirian belajar dan ketahanan stress dapat meningkatkan
hasil belajar MIPBLS?
4. Hal-hal apa yang dapat menumbuhkembangkan kemandirian belajar siswa?
5. Bagaimana cara mengatasi ketahanan stress terhadap hasil belajar MIPBLS?
6. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan hasil belajar MIPBLS?
(19)
6 7. Apakah lingkungan tempat tinggal berpengaruh pada hasil belajar
MIPBLS?
8. Bagaimana hubungan kemnadirian belajar dan ketahanan stress belajar terhadap hasil belajar MIPBLS?
C. Pembatasan Masalah
Dalam indentifikasi maslah ditemukan berbagai masalah tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan dipertimbangkan kemampuan, biaya, keterbatasan, waktu dan luasnya cakupan masalah, maka perlu diadakan pembatasan masalah penelitian ini hanya dibatasi pada:
1. Kemandirian belajar terhadap hasil belajar MIPBLS pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
2. Ketahan stress terhadap hasil belajar MIPBLS pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
3. Kemandirian belajar dan ketahanan stressterhadap hasil belajar MIPBLS pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat hubungan positif anatar kemandirian belajar terhadap hasil belajar MIPBLS kelas X Pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. 2. Apakah terdapat hubungan positif anatar ketahanan stress belajar
terhadap hasil belajar MIPBLS kelas X Pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
(20)
7 3. Apakah terdapat hubungan positif anatar kemandirian belajar dan ketahanan stress belajar terhadap hasil belajar MIPBLS kelas X Pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan anatar kemandirian belajar terhadap hasil belajar MIPBLS kelas X Pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
2. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan anatar ketahanan stress belajar terhadap hasil belajar MIPBLS kelas X Pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan anatar kemandirian belajar dan ketahanan stress terhadap hasil belajar MIPBLS kelas X Pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
F. Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian yang diharapkan, yaitu:
1. Sebagai bahan masukan dalam pemilihan pendekatan pembelajaran yang lebih sesuai dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Sebagai bahan masukan dan orang-orang berkepentingan lainya
dilingkungan sekolah
3. Dapat membantu siswa agar lebih mandiri dalam memahami materi pembelajaran.
4. Melatih siswa untuk berani bertindak aktif kooperatif, baik dalam proses belajar maupau kehidupan nyata.
(21)
8 5. Sebagai bahan rujukan untuk diterpkan nantinya kektika penulis sudah
mengajar yang sebenarnya.
6. Sebagai bahan refrensi atau perbandingan untuk peneliti selanjutnya dengan topik yang sama.
(22)
74
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang positip dan berarti antara kemandirian belajar siswa dengan hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana dari siswa kelas X jurusan teknik instalasi tenaga listrik pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 20012/2013.
2. Terdapat hubungan yang positip dan berarti antara ketahanan stress belajar dengan hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana dari siswa kelas X jurusan teknik instalasi tenaga listrik pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.
3. Terdapat hubungan yang positip dan berarti antara kemandirian belajar siswa dan ketahanan stress belajar dengan hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana dari siswa kelas X jurusan teknik instalasi tenaga listrik pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.
4. Siswa kelas X jurusan teknik instalasi tenaga listrik pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki Kemandirian Belajar Siswa cenderung cukup.
5. Siswa kelas X jurusan teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki ketahanan stress cenderung kurang.
(23)
75 6. Siswa kelas X jurusan teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana cenderung cukup.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan implikasi sebagai berikut
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa yang dapat mendukung hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pengelola SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang ketahanan stress belajar, sehingga dapat mendukung hasil belajar memasang instalasi penerngan bangunan listrik sederhana.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka hal ini menggambarkan bahwa kemandirian belajar siswa dan ketahanan stress belajar yang baik mempunyai hubungan yang positip dan berarti dalam menumbuhkan penguasaan siswa dalam penerapan konsep memasang instalasi penerngan bangunan listrik sederhana, maka sangat dibutuhkan perhatian dari pihak pengelola SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan dan guru-guru bidang studi, lebih meningkatkan kualitas pengajaran, menggunakan metode mengajar yang sesuai, memberikan bimbingan, melengkapi sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar, serta memberikan tugas-tugas/latihan yang berhubungan dengan hasil belajar memasang instalasi penerngan bangunan listrik sederhana
(24)
76
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan, implikasi dan pembahasan hasil penelitian berikut ini diuraikan saran penelitian :
1. Dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa, hendaknya pengelola SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan melengkapi buku perpustakaan serta sarana dan prasarana belajar yang memadai untuk menumbuhkan kemandirian belajar siswa tersebut.
2. Dalam upaya meningkatkan ketahanan stress belajar diharapkan guru yang mengajar mata pelajaran memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana perlu memberikan arahan-arahan tentang manfaat, tujuan dan cara mempelajari mata pelajaran tersebut. Guru hendaknya lebih memberikan kesempatan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk lebih kreatif dan terampil, khususnya yang berhubungan dengan hasil belajar memasang instalasi penerngan bangunan listrik sederhana.
3. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar memasang instalasi penerngan bangunan listrik sederhana siswa diharapkan adanya pasilitas praktek yang memadai di sekolah dan dukungan dari orang tua serta masyarakat.
(25)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta:
Jakarta.
Arikunto, S. 2010.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta:
Jakarta.
Basir, La Ode.2008. Kemandirian Belajar. http://smadwiwarna.co.id
(22 Juni 2009).
Gunarya. 2008.Stress managemen.http://gunarya.wordpress.com
(20 Maret 2010).
Jones, 1999.Manejemen Stress. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Knowles, M. 2010.Ciri-ciri Belajar Mandir.http://www.sekolahrumah.com
(22 Juni 2009)
Leonardo. 2010.Mempertahankan Stress. http:// www.allaboutstress.com.
(16 Februari 2008)
Lipton, Laura. 1997.Menumbuhkan Kemandirian Belajar. USA. Skylight.
Manktelow, James. 2009.Worklife:Manage Stress.jakarta: Erlangga.
Siregar, Lisbet. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemandirian Belajar
Siswa TerhadapHasil Belajar Memahami Dasar-Dasar
Elektronika Pada Siswa Kelas X SMKN 1 Pakam.Medan: Unimed
Sudjana, Nana. 2006. Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Remaja Rosda.
Sudjana, M.A. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
(1)
3. Apakah terdapat hubungan positif anatar kemandirian belajar dan ketahanan stress belajar terhadap hasil belajar MIPBLS kelas X Pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan anatar kemandirian belajar terhadap hasil belajar MIPBLS kelas X Pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
2. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan anatar ketahanan stress belajar terhadap hasil belajar MIPBLS kelas X Pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan anatar kemandirian belajar dan ketahanan stress terhadap hasil belajar MIPBLS kelas X Pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
F. Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian yang diharapkan, yaitu:
1. Sebagai bahan masukan dalam pemilihan pendekatan pembelajaran yang lebih sesuai dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Sebagai bahan masukan dan orang-orang berkepentingan lainya
dilingkungan sekolah
3. Dapat membantu siswa agar lebih mandiri dalam memahami materi pembelajaran.
4. Melatih siswa untuk berani bertindak aktif kooperatif, baik dalam proses belajar maupau kehidupan nyata.
(2)
5. Sebagai bahan rujukan untuk diterpkan nantinya kektika penulis sudah mengajar yang sebenarnya.
6. Sebagai bahan refrensi atau perbandingan untuk peneliti selanjutnya dengan topik yang sama.
(3)
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang positip dan berarti antara kemandirian belajar siswa dengan hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana dari siswa kelas X jurusan teknik instalasi tenaga listrik pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 20012/2013.
2. Terdapat hubungan yang positip dan berarti antara ketahanan stress belajar dengan hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana dari siswa kelas X jurusan teknik instalasi tenaga listrik pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.
3. Terdapat hubungan yang positip dan berarti antara kemandirian belajar siswa dan ketahanan stress belajar dengan hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana dari siswa kelas X jurusan teknik instalasi tenaga listrik pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.
4. Siswa kelas X jurusan teknik instalasi tenaga listrik pada SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki Kemandirian Belajar Siswa cenderung cukup.
5. Siswa kelas X jurusan teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki ketahanan stress cenderung kurang.
(4)
6. Siswa kelas X jurusan teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana cenderung cukup.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan implikasi sebagai berikut
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa yang dapat mendukung hasil belajar memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pengelola SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang ketahanan stress belajar, sehingga dapat mendukung hasil belajar memasang instalasi penerngan bangunan listrik sederhana.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka hal ini menggambarkan bahwa kemandirian belajar siswa dan ketahanan stress belajar yang baik mempunyai hubungan yang positip dan berarti dalam menumbuhkan penguasaan siswa dalam penerapan konsep memasang instalasi penerngan bangunan listrik sederhana, maka sangat dibutuhkan perhatian dari pihak pengelola SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan dan guru-guru bidang studi, lebih meningkatkan kualitas pengajaran, menggunakan metode mengajar yang sesuai, memberikan bimbingan, melengkapi sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar, serta memberikan tugas-tugas/latihan yang berhubungan dengan hasil belajar memasang instalasi penerngan bangunan listrik sederhana
(5)
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan, implikasi dan pembahasan hasil penelitian berikut ini diuraikan saran penelitian :
1. Dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa, hendaknya pengelola SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan melengkapi buku perpustakaan serta sarana dan prasarana belajar yang memadai untuk menumbuhkan kemandirian belajar siswa tersebut.
2. Dalam upaya meningkatkan ketahanan stress belajar diharapkan guru yang mengajar mata pelajaran memasang instalasi penerangan bangunan listrik sederhana perlu memberikan arahan-arahan tentang manfaat, tujuan dan cara mempelajari mata pelajaran tersebut. Guru hendaknya lebih memberikan kesempatan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk lebih kreatif dan terampil, khususnya yang berhubungan dengan hasil belajar memasang instalasi penerngan bangunan listrik sederhana.
3. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar memasang instalasi penerngan bangunan listrik sederhana siswa diharapkan adanya pasilitas praktek yang memadai di sekolah dan dukungan dari orang tua serta masyarakat.
(6)
77
Arikunto, S. 2006.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta: Jakarta.
Arikunto, S. 2010.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta: Jakarta.
Basir, La Ode.2008. Kemandirian Belajar. http://smadwiwarna.co.id (22 Juni 2009).
Gunarya. 2008.Stress managemen.http://gunarya.wordpress.com (20 Maret 2010).
Jones, 1999.Manejemen Stress. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Knowles, M. 2010.Ciri-ciri Belajar Mandir.http://www.sekolahrumah.com (22 Juni 2009)
Leonardo. 2010.Mempertahankan Stress. http:// www.allaboutstress.com. (16 Februari 2008)
Lipton, Laura. 1997.Menumbuhkan Kemandirian Belajar. USA. Skylight. Manktelow, James. 2009.Worklife:Manage Stress.jakarta: Erlangga.
Siregar, Lisbet. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemandirian Belajar Siswa TerhadapHasil Belajar Memahami Dasar-Dasar
Elektronika Pada Siswa Kelas X SMKN 1 Pakam.Medan: Unimed Sudjana, Nana. 2006. Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Remaja
Rosda.
Sudjana, M.A. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.