PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 5 BANDUNG.

(1)

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN KEWIRAUSAHAAN

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII SMKN 5 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

FORTUNATA MERRY OCTARIA 0707325

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN KEWIRAUSAHAAN

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMKN 5 BANDUNG.

Oleh

Fortunata Merry Octaria

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan

© Fortunata Merry Octaria 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

FORTUNATA MERRY OCTARIA 0707325

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP

MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMKN 5 BANDUNG.

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Sudjani, M.Pd NIP. 196306281988031002

Pembimbing II

Drs. Suryana Deha NIP. 19470808 197302 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Teknik Sipil, Pendidikan Teknik Bangunan

Drs. Sukadi, M.Pd.,MT Dr. Dedy Suryadi, M.Pd


(4)

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 5 BANDUNG. FORTUNATA MERRY OCTARIA (0707325).

Seiring dengan perkembangan teknologi dan bertambahnya jumlah penduduk yang semakin pesat maka akan menimbulkan permasalahan yaitu diantaranya menyempitnya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran. Berwirausaha merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah pengangguran.

Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi manusia yang terampil, gigih, dan beradaptasi di dunia kerja. Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan di Dunia Usaha/Dunia Industri yang dilakukan dengan bekerja langsung pada Dunia Usaha/Dunia Industri sehingga diperoleh suatu tingkat keahlian profesional tertentu yang dicapai siswa.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriftif Asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XII TGB SMKN 5 Bandung dengan jumlah sampel 50 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan Dokumentasi dan Kuesioner (angket). Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) adanya pengaruh positif dan signifikan dari praktik kerja industri terhadap minat berwirausaha siswa. (2) Adanya pengaruh positif dan signifikan dari mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa. (3) adanya pengaruh positif dan signifikan antara praktik kerja industri dan kewirausahaan secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha siswa.

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan bahwa rendahnya pengaruh dari kedua variabel bebas X1 (Praktik Kerja Industri) dan X2 (kewirausahaan) terhadap Y (Minat Berwirausaha) diharapkan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri perlu meningkatkan kualitas kegiatan praktik kerja industri dengan metode pelaksanaan yang lebih baik dan untuk kewirausahaan sebaiknya kurikulum yang digunakan diperbaiki atau diubah sehingga dapat menciptakan hasil belajar yang lebih baik, supaya bisa menumbuhkan minat berwirausaha siswa.


(5)

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

EFFECT OF INDUSTRIAL WORK PRACTICE AND

ENTREPRENEURSHIP INTEREST IN ENTREPRENEURSHIP

STUDENTS OF SMKN 5 BANDUNG. FORTUNATA MERRY OCTARIA (0707325).

Along with the development of technology and the rapid increasing of population, it cause problems such as narrowing of the work field that resulted in the increase of unemployment. Entrepreneurship is one alternative that can be used to solve the problem

The Vocational High School (SMK) is an educational institution that aims to prepare the students to be skilled, persistent, and adaptable person in the workplace. Industrial Work Practice (Prakerin = Praktik Kerja Industri) is a form of professional skill education that combines in a systematic and synchronized between educational programs in schools and in the Business / Industry performed by working directly on the Business / Industry in order to obtain a particular level of expertise achieved by students.

The method used in this research is descriptive associative method with a quantitative approach. Research subjects were students of class XII TGB SMKN 5 Bandung with a sample of 50 persons. Techniques of data collection using questionnaires and Documentation. The results showed that: (1) There is a positive and significant effect of industrial work practice to student interest in entrepreneurship. (2) There is a positive and significant effect on the subjects of entrepreneurship to student interest in entrepreneurship. (3) There is a positive and significant effect between industrial work Practise and subjects of entrepreneurship to student interest in entrepreneurship.

By the results of the study showed that the low effect of the two independent variables X1 (Industrial work Practice) and X2 (subjects of entrepreneurship) to Y (Entrepreneurship Interests), it was expected that the quality of industrial work practice need to be improved with the implementation of better methods and the curriculum for entrepreneurship should be improved or changed so it can be create a better learning results, in order to increase students interest in entrepreneurship.


(6)

i

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

1.7 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ... 8

2.1.2 Kewirausahaan ... 11

2.1.3 Minat Berwirausaha ... 16

2.2 Penelitian yang Relevan ... 19

2.2 Kerangka Berfikir ... 20

2.3 Perumusan Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Metode Penelitian ... 23

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian ... 23

3.2.1 Variabel Penelitian ... 23

3.2.2 Paradigma Penelitian ... 25

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

3.3.1 Populasi ... 27

3.3.2 Sampel penelitian ... 27

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.5 Istrumen Penelitian ... 30

3.6 Uji Coba Instrumen ... 31

3.6.1 Uji Validitas Instrumen ... 32

3.6.2 Uji Reabilitas Instrumen... 34


(7)

ii

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6.3.1 Uji Normalitas variabel X1 ... 38

3.6.3.2 Uji Normalitas variabel X2 ... 39

3.6.3.3 Uji Normalitas variabel Y ... 39

3.6.4 Uji Homogenitas ... 40

3.7 Uji Kecenderungan ... 41

3.8 Pengujian Hipotesis ... 41

3.8.1Uji Regresi Ganda ... 42

3.9 Analisa Korelasi ... 42

3.9.1 Analisa Korelasi Sederhana ... 42

3.9.2 Analisa Korelasi Ganda ... 43

3.9.3 Uji Signifikan (Uji-T) ... 44

3.9.4 Uji F ... 44

3.9.5 Koefisien Determinasi ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1 Hasil Penelitian ... 46

4.1.1 Uji Kecenderungan ... 46

4.1.1.1 Uji Kecenderungan variabel X1 ... 47

4.1.1.2 Uji Kecenderungan variabel X2 ... 48

4.1.1.3 Uji Kecenderungan variabel Y ... 50

4.2 Pengujian Hipotesis ... 51

4.2.1 Pengujian Hipotesis 1 ... 52

4.2.1.1 Uji Regresi Variabel X1 terhadap Y ... 52

4.2.1.2 Koefisien Korelasi X1 terhadap Y ... 54

4.2.1.3 Uji Signifikan X1 terhadap Y ... 54

4.2.1.4 Koefisien Determinasi X1 terhadap Y ... 55

4.2.2 Pengujian Hipotesis 2 ... 56

4.2.2.1 Uji Regresi Variabel X2 terhadap Y ... 56

4.2.2.2 Koefisien Korelasi X2 terhadap Y ... 57

4.2.2.3 Uji Signifikan X2 terhadap Y ... 58

4.2.2.4 Koefisien Determinasi X2 terhadap Y ... 59

4.2.3 Pengujian Hipotesis 3 ... 59

4.2.3.1 Uji regresi X1 dan X2 terhadapY ... 59

4.2.3.2 Koefisien Korelasi X1 dan X2 terhadapY ... 60

4.2.3.3 Uji Signifikan X1 dan X2 terhadap Y ... 61

4.2.3.4 Koefisien Determinasi X1 dan X2 terhadap Y ... 62

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

4.3.1 Praktik Kerja Industri ... 63

4.3.2 Kewirausahaan ... 64

4.3.3 Minat ... 64

4.3.1 Pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap Minat Berwirausaha. 65 4.3.2 Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha ... 66

4.3.3 Praktik Kerja Industri dan Kewirausahaan secara bersama-sama terhadap Minat Berwirausaha ... 67


(8)

iii

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Kesimpulan ... 69 5.2 Saran ... 69

...

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN


(9)

iv

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kompetensi Pelajaran Kewirausahaan di SMKN 5 Bandung ... 13

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 27

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 28

Tabel 3.3 Rincian Sampel Penelitian ... 29

Tabel 3.4 Format Angket ... 30

Tabel 3.5 Skor Pernyataan Angket... 30

Tabel 3.6 Skor Alternatif Jawaban ... 31

Tabel 3.7 Hasil Uji Coba Validitas ... 33

Tabel 3.8 Hasil Uji Reabilitas Instrumen ... 35

Tabel 3.9 Hasil Uji HomogenitasVarian ... 40

Tabel 3.10 Interprestasi Nilai rxy ... 43

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Dan Analisis Data Variabel X1 ... 47

Tabel 4.2 Uji Kecenderungan variabel X1 ... 47

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Dan Analisis Data Variabel X2 ... 48

Tabel 4.4 Uji Kecenderungan variabel X2 ... 49

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Dan Analisis Data Variabel Y ... 50

Tabel 4.6 Uji Kecenderungan variabel Y ... 50

Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Regresi ... 53

Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Uji Linearitas ... 53

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Uji Korelasi ... 54

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Signifikansi ... 55

Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Uji Regresi ... 56

Tabel 4.12 Ringkasan Hasil Uji Linearitas ... 57

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Uji Korelasi ... 57

Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Uji Signifikansi ... 58

Tabel 4.15 Ringkasan Hasil Uji Regresi ... 59

Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Uji Korelasi ... 60


(10)

v

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ... 21

Gambar 3.1 Variabel Penelitian ... 24

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian ... 26

Gambar 3.3 Penyebaran Data Variabel X1 ... 38

Gambar 3.4 Penyebaran Data Variabel X2 ... 39

Gambar 3.5 Penyebaran Data Variabel Y ... 40

Gambar 4.1 Uji Kecenderungan Variabel X1 ... 48

Gambar 4.2 Uji Kecenderungan Variabel X2 ... 49

Gambar 4.3 Uji Kecenderungan Variabel Y ... 51


(11)

vi

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

- Kisi-kisi Instrumen Penelitian - Instrumen Penelitian

Lampiran 2

- Daftar Tabel

Lampiran 3

- Uji validitas Instrumen - Uji Reabilitas Instrumen - Data Instrumen Penelitian - Uji Normalitas Data - Uji Homogenitas - Uji Kecenderungan - Uji Korelasi

- Uji Regresi

Lampiran 4

- Penunjukan Dosen Pembimbing dari Jurusan - Penunjukan Dosen Pembimbing dari Fakultas

Lampiran 5

- Lembar Bimbingan Skripsi Dosen Pembimbing

Lampiran 6

- Berita Acara Seminar 1 - Berita Acara Seminar 2 - Surat Izin Penelitian - Riwayat Hidup


(12)

1

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk yang setiap tahunnya bertambah. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk tersebut tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan suatu permasalahan, salah satunya adalah menyempitnya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan bertambahnya pengangguran. Kondisi tersebut akan berdampak buruk bagi pembangunan dan stabilitas nasional.

Berwirausaha merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah pengangguran. Seorang wirausaha adalah sosok yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri maupun membuka lowongan buat orang lain, karena wirausaha tidak terikat melainkan bebas untuk berkarya dan mandiri. Sehingga akan membantu memperbaiki perekonomian di Indonesia.

Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi manusia yang terampil. Sesuai dengan tujuan yang ada dikurikulum SMK yaitu membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni, mengembangkan diri sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, selain itu juga bertujuan untuk menciptakan manusia produktif, menjadi tenaga kerja yang terampil, Mandiri, gigih, dan beradaptasi di dunia kerja, mengembangkan sikap profesional dibidang keahliannya. Dengan tujuan tersebut SMK sudah seharusnya melakukan proses pembekalan kemampuan dan keterampilan untuk peserta didiknya supaya setelah menyelesaikan studinya siswa sudah mempunyai bekal dan kesiapan untuk terjun ke dunia kerja dan


(13)

2

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sosok yang bisa diandalkan, sehingga setelah lulus mereka memiliki minat untuk menjadi seorang wirausaha.

Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan di Dunia Usaha/Dunia Industri yang dilakukan dengan bekerja langsung pada Dunia Usaha/Dunia Industri sehingga diperoleh suatu tingkat keahlian profesional tertentu yang dicapai siswa.

Pelaksanaan PRAKERIN tersebut secara tidak langsung akan memberikan siswa pengalaman dalam dunia kerja. Dalam kegiatan PRAKERIN siswa diajarkan untuk bekerja dengan kemampuan sendiri sehingga mereka mendapatkan hasil yang sesuai dengan kemampuannya. Dengan pengalaman bekerja yang diperoleh ini diharapkan akan menumbuhkan minat siswa untuk bekerja sendiri dengan cara berwirausaha.

Mata pelajaran Kewirausahaan merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada kurikulum SMK sekarang ini. Dengan adanya pengetahuan kewirausahaan akan menambah pengetahuan siswa tentang wirausaha. Dengan bekal pengetahuan yang diperoleh di sekolah ini akan menjadi faktor yang akan menumbuhkan minat berwirausaha siswa sehingga mereka mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan minat dan keterampilan yang dimilikinya.

SMK Negeri 5 Bandung merupakan sarana pendidikan yang akan mengajar peserta didiknya menjadi manusia yang mampu mengaplikasikan ilmunya di lapangan atau dunia kerja, salah satu cara yaitu dengan memberi bekal yang cukup, baik secara materi maupun pengaplikasian ilmunya di lapangan. Teknik Gambar Bangunan merupakan program studi keahlian di SMKN 5 Bandung yang akan mendidik siswanya agar mampu mengaplikasikan ilmunya di dunia industri, karena selain dibekali dengan ilmu dasar di sekolah mereka juga dituntut untuk mampu menjadi siswa yang terampil dalam dunia usaha maupun industri, sehingga setelah


(14)

3

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lulus mereka siap untuk terjun ke dunia Kerja dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Pengetahuan dan keterampilan siswa teknik bangunan yang diperoleh selama di bangku sekolah merupakan modal dasar yang dapat digunakan untuk berwirausaha. Pengetahuan, keterampilan, pengalaman kerja lapangan serta kemampuan yang dimiliki siswa teknik bangunan dapat mendorong tumbuhnya minat untuk berwirausaha.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang telah dikemukakan maka penelitian akan memfokuskan pada kajian mengenai “PENGARUH PRAKTIK

KERJA INDUSTRI DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT

BERWIRAUSAHA SISWA SMKN 5 BANDUNG”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahannya adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya jumlah penduduk yang semakin pesat yang tidak diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan banyak menimbulkan masalah.

2. Masih banyak lulusan SMK yang menganggur/belum mendapat pekerjaan.

3. Kurangnya minat berwirausaha bagi sisw/i SMK.

4. Rendahnya pengetahuan tentang kewirausahaan, sehingga akan kesulitan dalam memulai berwirausaha.

5. Kurangnya pengalaman di dunia kerja/dunia industri sehingga bisa menimbulkan ketidaksiapan untuk terjun di lapangan.


(15)

4

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Banyak siswa yang tidak serius melaksanakan kegiatan PRAKERIN karna mereka masih belum menyadari manfaat yang didapatkan selama kegiatan PRAKERIN.

7. Masih banyak siswa yang kurang tertarik dalam belajar Wirausaha.

1.3Batasan Masalah

Masalah Penelitian ini hanya dibatasi pada :

1. Praktik kerja industri dibatasi dari pelaksanaan kegiatan praktik kerja industri siswa/i Teknik Gambar Bangunan SMKN 5 Bandung tahun 2012/2013.

2. Kewirausahaan dibatasi dari hasil belajar dari siswa/i Teknik Gambar Bangunan SMKN 5 Bandung tahun 2012/2013.

3. Minat Berwirausaha dibatasi dari minat berwirausaha yang tumbuh setelah lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) siswa/i Teknik Gambar Bangunan SMKN 5 Bandung tahun 2012/2013.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan dari Praktik Kerja Industri terhadap Minat Berwirausaha siswa Teknik Gambar Bangunan SMKN 5 Bandung tahun 2012/2013?

2. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan dari mata pelajaran Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha siswa Teknik Gambar Bangunan SMKN 5 Bandung tahun 2012/2013?


(16)

5

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan antara Praktik Kerja Industri dan Kewirausahaan secara bersama-sama terhadap Minat Berwirausaha siswa Teknik Gambar Bangunan SMKN 5 Bandung tahun 2012/2013?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan Praktik Kerja Industri terhadap Minat Berwirausaha siswa/i Teknik Gambar Bangunan SMKN 5 Bandung tahun 2012/2013.

2. Untuk mengetahui pengaruh mata pelajaran Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha siswa/i Teknik Gambar Bangunan SMKN 5 Bandung tahun 2012/2013.

3. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan Praktik Kerja Industri dan mata pelajaran Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha siswa/i Teknik Gambar Bangunan SMKN 5 Bandung tahun 2012/2013.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis

Bagi para Peneliti kependidikan diharapkan dapat digunakan sebagai literatur dalam penelitian yang lebih lanjut yang relevan dimasa mendatang.


(17)

6

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Manfaat praktis

a. Bagi sekolah

Bagi sekolah dan guru penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan terhadap masalah-masalah yang dapat mempengaruhi keberhasilan peserta didiknya.

b. Bagi siswa

Penelitian ini dapat memberi masukan tentang pentingnya melaksanakan praktik kerja industri sebagai penunjang keberhasilan dalam mengenyam pendidikan di SMKN 5 Bandung.

1.7Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I Merupakan bagian awal penelitian yaitu pendahuluan yang berisi : Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Kegunaan penelitian, pembatasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pada bab II Mengungkapkan masalah Landasan Teori yang meliputi teori-teori tentang tes-tes formatif, umpan balik (feedback) yang digunakan, prestasi belajar siswa.


(18)

7

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada bab III tentang metodologi penelitian meliputi metode penelitian yang digunakan, variabel yang diteliti, data dan sumber data, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, tahap-tahap penelitian, analisis data dan penafsiran data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV tentang hasil penelitian dan pembahasannya meliputi laporan hasil penelitian, penyajian hasil penelitian yang diikuti pembahasan seperti sikap ilmiah peneliti, rangkuman secara ringkas dan terpadu sejak dari persiapan hingga penelitian berakhir.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab V Kesimpulan dan Implikasi meliputi penafsiran/pemaknaan peneliti secara terpadu terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh dan implikasi atau rekomendasi yang ditulis setelah kesimpulan dapat ditafsirkan.


(19)

22

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian tergantung dari ketepatan metode yang digunakan oleh peneliti. Metode yang digunakan sangat menentukan upaya menghimpun data yang diperlukan dalam penelitian karena metode menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Deskriftif Asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Hal ini sesuai dengan fungsinya yaitu mencari pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain yang memerlukan analisis serta pemecahan masalah yang kemudian hasilnya diukur dalam bentuk angka-angka dan penjabaran, kemudian dicari ada tidaknya pengaruh antara kedua variabel tersebut dan seberapa besar pengaruhnya.

Sesuai dengan metode penelitian di atas, penelitian deskriftif ini menggambarkan permasalahan mengenai Pengaruh praktik kerja industri dan kewirausahaan terhadap minta berwirausaha siswa kelas XII SMKN 5 Bandung. Penggambaran ini berasal dari hasil penelitian berupa angka persentase jawaban responden yang menunjukan tingkat minat siswa.

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian

3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.


(20)

23

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2012:61) Variabel yang digunakan dalam penelitian terdapat dua macam adalah variabel X yaitu variabel bebas (variabel independen) dan variabel Y yaitu variabel terikat (variabel dependen). Variabel X (independen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel Y (dependen). Sedangkan variabel Y (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel X (independen).

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang merupakan dua variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu :

1. Variabel Bebas (X)

Prestasi Praktik Kerja Industri (X1) dan Mata Pelajaran kewirausahaan (X2).

2. Variabel Terikat (Y)

Minat berwirausaha siswa kelas XII Teknik Gam bar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung, Tahun Ajaran 2012/2013 (Y).

Rx1.y

Rx1.2.y

Rx2.y

Gambar 3.1. Variabel Penelitian

Keterangan :

X1 : Prestasi Praktik Kerja Industri X2 : Pengetahuan Kewirausahaan

Y : Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII Teknik Gambar Bangunan SMKN 5 Bandung 2012/2013

: Garis Regresi X terhadap Y

: Garis Regresi X1 dan X2 terhadap Y X1

X2


(21)

24

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.2 Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian adalah alat ukur mengenai objek penelitian dalam seluruh proses penelitian yang menunjukan antara variabel yang akan diteliti. Dalam paradigma ini terdapat dua Variabel independen dan satu dependen. Dalam paradigma ini terdapat tiga (3) rumusan masalah deskriftif. Penulis menyusun penelitian secara skematis dalam bentuk paradigma sebagai berikut :


(22)

26

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian

X1 : Prestasi Praktik Kerja Industri X2 : Pengetahuan Kewirausahaan

Y : Minat Berwirausaha siswa/i kelas XII TGB SMKN 5 Bandung 2012/2013

: Garis Regresi X terhadap Y

: Garis Regresi X1 dan X2 terhadap Y

Siswa kelas XII TGB

SMKN 5 Bandung

Variabel X1

(Prakerin)

Variabel X2

(Kewirausahaan)

Variabel Y

(Minat Berwirausaha)

Hasil Penelitian

Kesimpulan

dan Saran


(23)

27

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Menurut Sugiyono (2012:117) memberikan penelitian bahwa, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi pada penelitian ini adalah : Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung 2012/2013, yang sudah selesai melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri dan sudah belajar mata diklat Kewirausahaan.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Subjek Penelitian Populasi 1

2 3 4 5

Kelas XII TGB 1 Kelas XII TGB 2 Kelas XII TGB 3 Kelas XII TGB 4 Kelas XII TGB 5

35 35 35 35 35

Jumlah 175

Sumber Tata Usaha SMKN 5 Bandung

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi, oleh karena itu sampel penelitian harus memiliki karakteristik yang mewakili populasi penelitian. Sugiyono (2012:118) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.


(24)

28

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah yang representative artinya mempunyai karakteristik yang sama dengan karakteristik yang ada pada populasi dengan ketentuan yaitu kelas yang mempunyai tingkat kemampuan yang sama (homogenitas kemampuannya) dari seluruh responden.

Metode yang digunakan dalam mengambil sampel ini adalah metode Random Sampling (sampel acak), yaitu dengan mengundi nama responden yang akan menjadi perwakilan dari tiap kelas. Untuk mendapatkan besarnya sampel dalam penelitian ini berpedoman pada ketentuan pengambilan besarnya prosentase dari sampel, yaitu diambil 30% dari populasi, hal ini dapat mewakili dari populasi yang akan diteliti.

Untuk menentukan besarnya sampel penelitian, digunakan pendapat Arikunto (2010:120) sebagai berikut:

“Apabila subjeknya (subjek penelitian) kurang dari 100 lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25%, atau lebih, tergantung setidaknya dari:

1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana (biaya).

2. Sempitnya atau luasnya wilayah penelitian dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut sedikit banayaknya data.

3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti, untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampelna besar, hasilnya akan lebih baik”. Karena subjek populasi dalam penelitian ini berjumlah 175 orang maka berdasarkan pengertian diatas, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 30% dari jumlah populasi yakni sebanyak 175 x 30% = 50 orang siswa.

Sampel dari subjek penelitian ini jika dirincikan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Subjek Penelitian Populasi Perhitungan Sampel 1 Siswa Kelas XII

TGB SMKN 5 Bandung

175 Orang 30 % X 175 50 orang


(25)

29

Tabel 3.3 Rincian Sampel Penelitian

No Subjek Penelitian Sampel 1

2 3 4 5

Kelas XII TGB 1 Kelas XII TGB 2 Kelas XII TGB 3 Kelas XII TGB 4 Kelas XII TGB 5

10 10 10 10 10

Jumlah 50

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Sugiyono (2012:308) mengemukakan bahwa, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian ini metode yang digunakan antara lain :

1. Metode Dokumentasi

Dokumentasi yaitu metode pengumpulan data yang bersumber pada hal-hal atau benda-benda yang tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 2010:201).

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab, (Sugiyono, 2012:199 ).

Setiap butir pernyataan memiliki lima butir sikap yang dapat dipilih oleh responden. Butir-butir tersebut adalah sangat setuju (SS), setuju (S),


(26)

30

kurang setuju (KS), dan tidak setuju (TS). Kemudia responden tinggal memberi tanda pada sikap yang mereka pilih.

Bentuk instrumen yang direncanakan adalah sebagai berikut :

TABEL 3.4 Format Angket

No Pernyataan Sikap

SS S TS STS

Data yang terkumpul kemudian di berikan skor sehingga dapat terukur. Untuk pernyataan yang berarah positif, kemungkinan skor-skor nya adalah sebagai berikut :

TABEL 3.5

Skor Pernyataan Angket

PERNYATAAN POSITIF

PERNYATAAN SKOR

Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak setuju (STS) 1

3.5 Instrumen Penelitian

Intrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam megumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga akan lebih mudah untuk diolah. (Arikunto, 2010:203).

1. Instrumen Praktik Kerja Industri

Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden tentang prestasi praktik kerja industi yaitu berupa nilai prakti kerja industri siswa kelas XII Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5


(27)

31

Bandung Tahun ajaran 2012/2013 yang sudah melaksanakan Praktik Industri.

2. Instrumen Kewirausahaan

Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden tentang pengetahuan kewirausahaan yaitu berupa nilai kewirausahaan siswa/i kelas XII Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung tahun ajaran 2012/2013.

3. Instrumen Minat Berwirausaha

Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden tentang minat berwirausaha siswa. Instrumen yang digunakan berupa angket. Pernyataan dalam angket berpedoman pada indikator dari variabel penelitian yang dijabarkan dalam beberapa butir soal, berupa pernyataan obyektif dan bersifat positif sehingga responden tinggal memberi tanda cawang (V) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai dengan keadaan responden. Skor untuk alternatif jawabannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6 Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju(SS) 4

Setuju (S) 3

Kurang Setuju (KS) 2

Tidak Setuju (TS) 1

Adapun kisi-kisi instrumen dan Instrumen angket (kuesioner ) pada penelitian ini terlampir. (Lampiran 1).

3.6 Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen bermaksud untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun benar-benar instrumen yang baik. Untuk memperoleh data yang relevan dan akurat maka diperlukan alat untuk mengambil data yang dapat dipertanggung jawabkan, yaitu alat ukur yang valid dan reliabel.


(28)

32

Menurut Arikunto (2010:203), instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah.

3.6.1 Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan atau keahlian sesuatu instrumen. Menurut Arikunto (2010:211) suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Sugiyono (2012:160) supaya penyusunan instrumen lebih sistematis, sehingga mudah untuk dikontrol, dikoreksi dan dikonsultasikan pada orang ahli, maka sebelum instrumen disusun menjadi item-item instrumen, maka perlu dibuat kisi-kisi instrumen.

Sedangkan validitas konstruk berkenaan dengan kesanggupan untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berbentuk test dan nontes, jadi instrumen yang berbentuk test harus memenuhi validitas isi dan validitas konstruk, untuk menguji validitas isi dilakukan dengan cara membandingkan antara instrumen dengan materi pelajaran yang sudah diajarkan. Sedangkan untuk instrumen yang berbentuk nontest cukup dengan validitas konstruk.

Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan validitas eksternal rumus korelasi product momen, yaitu sebagai berikut:

rxy =

 

2 2

2

 

2

Yi Yi N Xi Xi N Yi Xi XiYi N          


(29)

33

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi

∑Y = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba

∑X = Jumlah skor total seluruh item dari seluruh responden uji coba. N = Jumlah responden uji coba

dengan rxy adalah koefisien korelasi antara variabel x dan y, x adalah skor tiap item siswa uji coba dan y adalah skor total tiap siswa uji coba. Untuk menginterpretasikan koefisien korelasi yang telah diperoleh adalah dengan melihat tabel nilai produck moment dengan taraf signifikan 5%. Dikatakan valid apabila harga rhitung > dari rtabel.

Adapun hasil uji validitas instrumen ini dengan t95% = 1,67 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7

Hasil uji coba validitas

- Kesiapan siswa untuk terjun di

tempat Prakerin. 1,2,3 0 - 3

- Keseimbangan antara teori yang

diajarkan di sekolah dengan di lapangan

tempat Prakerin. 4,5,6 0 - 3

- Mampu menghargai waktu. 7,8,9,10 0 - 4

- Menyampaikan ide-ide positif di

lapangan tempat praktik. 11,12,13,14 1 13 3

- Aktif dan ambil bagian dalam

setiap kegiatan di lapangan. 15,16,17 0 - 3

- Memiliki kesiapan untuk bekerja. 18,19,20,21 0 - 4

- Bisa menjalin hubungan sosial

dalam pekerjaan 22,23,24 0 - 3

- Mampu memecahkan masalah

yang ditemukan. 25,26,27 0 - 3

Manajemen waktu. 28,29,30 0 - 3

- Kerja keras dan disiplin kerja. 1,2,3,4 0 - 4

- Mandiri dan realistis. 5,6,7 0 - 3

- Sifat mental dalam berwirausaha. 8,9,10 1 10 2

- Pengalaman wirausaha. 11,12 1 11 1

- Pengalaman di dunia kerja. 13,14,15 0 - 3

- Bertaqwa kepada Tuhan YME. 19, 20 0 - 2

- Memiliki tujuan yang akan dicapai.21,22,23,24 0 - 4

- Faktor kebutuhan hidup. 25,26,27 0 - 3

- Kedudukan sosial. 28,29,30 0 - 3

18 3 P R A K E R IN

- Memiliki kesehatan jasmani

/ketahanan fisik untuk bekerja.

M in a t B er w ir a u sa h a 16,17,18 1

Vaiabel Indikator Jumlah item Jumlah Item Gugur No item gugur Jumlah item valid


(30)

34

Pengujian tingkat validitas instrumen dilakukan kepada 27 reponden dengan 60 butir soal pernyataan, dimana variabel X1 sebanyak 30 butir soal dan variabel Y sebanyak 30 butir soal. Dalam uji coba instrumen X1 dengan taraf kepercayaan t=95% terdapat 1 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 13, dan dalam instrumen Y dengan taraf kepercayaan t=95% terdapat 3 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 10, 11, 18. Dengan adanya butir soal yang tidak valid tersebut penulis melakukan eliminasi terhadap item soal yang tidak valid sehingga dalam penelitian instrumen yang diambil untuk variabel X1 adalah 29 item pernyataan dan untuk variabel Y adalah 27 item pernyataan. Hasil pengolahan data terlampir. (lampiran 3).

3.6.2 Uji Reabilitas Instrumen

Suatu instrumen dapat cukup dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data jika instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah baik dan dapat dipercaya akan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (reabilitas). Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu dan dapat dipercaya (Arikunto, 2010:221).

Menurut Arikunto, (2010:222) uji reliabilitas ada 2 macam, yaitu reliabilitas ekternal dan internal.

a. Reliabilitas Eksternal

Terdiri dari teknik parallel (double test double trial) adalah teknik uji reliabilitas dengan cara peneliti mengeteskan dua buah tes sebanyak dua kali kemudian kedua buah instrumen tersebut dihitung korelasinya dengan rumus product moment dan teknik ulangan (single test double trial) adalah teknik uji reliabilitas dengan cara peneliti mengeteskan satu buah tes sebanyak dua kali kemudian hasil dari dua kali tes tersebut dikorelasikan dengan rumus korelasi person.


(31)

35

b. Reliabilitas Internal

Mengetahui reliabilitas tes yaitu dengan rumus Flanagan, rumus Rulon, rumus K-R20, K-R21, rumus Hoyt. Rumus tersebut hanya dapat digunakan untuk soal yang skornya yaitu berupa 1 dan 0.

Untuk pengujian reliabilitas digunakan rumus Spearman-Brown, yaitu: r11=

       2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 r xr

(Sumber : Arikunto, 2010:223) Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

2 1 2 1

r = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen

harga dari

2 1 2 1

r dapat ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment pearson. Nilai reliabilitas angket X1 adalah 0,9965 dan Y adalah 0,9967, kedua Variabel ini berada pada reliabilitas yang tinggi, karena berada pada rentang 0,80-1,00. Hasil uji reabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel r11 reliabilitas

X1 0,9965 tinggi

Y 0,9967 tinggi

Sumber : Hasil pengolahan data

Pada pengujian reabilitas instrumen, untuk variabel X1 peneliti menggunakan 29 item sedangkan untuk variabel Y sebanyak 27 item yang telah teruji validitasnya. Dari hasil uji reabilitas instrumen tersebut untuk reabilitas variabel X1 mendapatkan nilai 0,9965 yang berdasarkan Arikunto, 2010 nilai tersebut berada pada interval 0,80 - 1,00 yang berarti variabel ini berada pada


(32)

36

tingkat reabilitas yang tinggi, sedangkan untuk variabel Y mendapatkan nilai 0,9967 yang juga berada pada tingkat reabilitas yang tinggi.

3.6.3 Uji Normalitas Distribusi

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji normal atau tidaknya suatu variabel. Data yang perlu diuji normalitas distribusi frekuensi dalam penelitian ini adalah kelompok data X1, X2 dan Y untuk variabel Praktik kerja Industri, Kewirausahaan dan Minat Berwirausaha. Perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi ini menggunakan rumus chi-kuadrat. Dengan langkah sebagai berikut:

a. Mencari skor terbesar dan terkecil

b. Menemukan rentang skor (R) yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

R = Skor terbesar – skor terkecil

c. Menentukan banyaknya kelas (BK) interval dengan rumus : BK = 1 + 3,3 Log n dimana n = banyaknya item

d. Menentukan panjang kelas interval (P) dengan rumus :

e. Membuat daftar distribusi frekuensi variabel X dan Y f. Menghitung rata-rata skor (mean) dengan rumus :

g. Menentukan simpangan baku (SD) dengan rumus :

h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :

1. Menentukan batas kelas (K), yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.


(33)

37

2. Menentukan nilai baku untuk batas kelas interval dengan rumus :

3. Menghitung luas 0 - z dari tabel kurva normal dari 0 - z dengan menggunakan angka-angka batas kelas.

4. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka 0 – z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

5. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n).

i. Menghitung chi kuadrat , dengan rumus :

( Sumber : Arikunto, 2010:333) Keterangan :

X² = Nilai Chi-Kuadrat

f o= Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data f h = Frekuensi yang diharapkan

j. Membandingkan dengan untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = bk -1 dengan kriteria pengujian sebagai berikut ini.

Jika ≥ , artinya distribusi data tidak normal Jika ≤ , artinya distribusi data normal

Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan tes kecocokan Chi-Kuadrat dengan tingkat kepercayaan 95%, tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk) = 5.

Sedangkan untuk perhitungan mencari nilai kecenderungan instrumen angket menggunakan batasan-batasan sebagai berikut :


(34)

38

Sangat rendah = X > Mi – 1,5 SDi Rendah = Mi > X ≥ Mi – 1,5 SDi Tinggi = Mi + 1,5 SDi > X ≥ Mi

Sangat Tinggi = X ≥ Mi + SD i

Dimana : Mi (nilai rata-rata ideal) = ½ (nilai tertinggi + nilai terendah), SDi (standar Deviasi Ideal) = 1/6 (nilai tertinggi – nilai terendah).(Djemari, 2008:123).

3.6.3.1Uji Normalitas Variabel X1 ( Praktik Kerja Industri)

Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan rumus Chi-Kuadrat. setelah perhitungan didapat hasil chi-kuadrat (X2) sebesar 6,132. Persyaratan normalitas data yaitu apabila X2 hitung < X2 tabel maka distribusi data dinyatakan normal, sedangkan apabila X2 hitung > X2 tabel artinya distribusi data tidak normal. Nilai X2 tabel diperoleh dari tabel distribusi X2 dengan taraf signifikan X2 (95%) (5) = 11,070 dk = k-1 = 6 – 1 = 5. Pada perhitungan uji normalitas variabel X1 (Praktik kerja industri) berdistribusi normal karena X2 hitung = 6,132 < X2 tabel = 11,070.

Hasil Perhitungan normalitas data X1 juga bisa dilihat dari grafik berikut:


(35)

39

3.6.3.2Uji Normalitas Variabel X2 ( Kewirausahaan)

Setelah dilakukan uji normalitas untuk variabel X2 maka diperoleh hasil Chi-kuadrat (X2) sebesar 2,273. Persyaratan normalitas data yaitu apabila X2hitung < X2 tabel maka distribusi normal, sedangkan apabila X2 hitung > X2 tabel artinya distribusi data tidak normal. Pada perhitungan uji normalitas variabel X2 (Kewirausahaan) berdistribusi normal karena X2hitung = 2,273 < X2tabel = 11,070.

Perhitungan normalitas data X2juga bisa dilihat dari grafik berikut:

Gambar 3.4 Penyebaran Data Variabel X2

3.6.3.3Uji Normalitas Variabel Y ( Minat Berwirausaha)

Setelah dilakukan uji normalitas untuk variabel Y maka diperoleh hasil Chi-kuadrat (Y) sebesar 3,893. Persyaratan normalitas data yaitu apabila X2hitung < X2 tabel maka distribusi normal, sedangkan apabila X2 hitung > X2 tabel artinya distribusi data tidak normal. Pada perhitungan uji normalitas variabel Y (Minat berwirausaha) berdistribusi normal karena X2hitung = 3,893 > X2tabel = 11,070. Hasil Perhitungan normalitas data Y juga bisa dilihat dari grafik berikut:


(36)

40

Gambar 3.5 Penyebaran Data Variabel Y

3.6.4 Uji Homogenitas

Menentukan dua sampel homogen atau tidak, dalam menentukannya maka perlu diuji.

\\

(Sumber : Sugiyono, 201:197)

Harga hasil perhitungan dari uji-F ini dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang (n1-1) dan dk penyebut (n2-1). Apabila hasil F hitung lebih kecil dari F tabel maka varian kedua kelompok data dinyatakan homogen.

Tabel 3.9

Daftar Hasil Uji Homogenitas Varian

Variabel Nilai

SD

Nilai

Varian Fhitung Ftabel Keterangan

Praktik Kerja

Industri (X1) 6,94 48,20

0,428 1,662

Fhitung ≤ Ftabel HOMOGEN

Minat

Berwirausaha (Y) 10,62 112,71 Kewirausahaan

(X2) 3,78 14,29

0,127 1,662

Fhitung ≤ Ftabel HOMOGEN

Minat


(37)

41

Hasil perhitungan uji homogenitas pada tabel di atas dimana untuk variabel X1 terhadap Y didapat Fhitung = 0,428 ≤ Ftabel = 1,662 sedangkan untuk variabel X2 terhadap Y didapat Fhitung = 0,127 ≤ Ftabel = 1,662 sehingga dapat dilihat bahwa data dari kedua variabel tersebut dinyatakan homogen.

3.7 Uji Kecenderungan

Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui presentase gambaran atau deskripsi sebaran data yang diperoleh untuk tiap variabel. Dalam hal ini data dibagi kedalam lima katagori yaitu katagori satu (sangat baik) dengan rumus, dua (baik), tiga (cukup baik), empat (kurang baik), dan lima (tidak baik). Kriteria-kriteria tersebut didapatkan dari rumus Xrata-rata + 1,5 Standar Deviasi (SD), Xrata-rata + 0,5 SD, XXrata-rata-Xrata-rata - 0,5 SD, XXrata-rata-Xrata-rata - 1,5 SD.

3.8 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis maka hipotesis penelitian diubah menjadi hipotesis statistik. Setelah mmengubah hipotesis maka dilakukan uji hipotesis dengan perhitungan korelasi, koefisien determinasi, uji-t dan analisis regresi.

Adapun pengujian Hipotesis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana Untuk Hipotesis 1 dan hipotesis 2 dan analisis regresi ganda untuk Hipotesis 3.

Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam uji regresi ini adalah : 1. Uji linieritas regresi ini adalah sebagai berikut :

2. Menentukan persamaan linier Y atas X dengan rumus

(Sumber : Sugiyono, 2012:262)

Koefisien arah regresi dinyatakan dengan huruf b yang juga menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap variabel X sebesar satu bagian. Maksudnya jika harga b positif, maka variabel Y akan mengalami kenaikan atau


(38)

42

penambahan, sebaliknya bila b negatif, maka variabel Y akan mengalami penurunan.

Uji kelinieran dan keberartian regresi, bertujuan untuk menguji apakah model linier yang telah diambil itu benar-benar cocok dengan keadaanya atau tidak.

a.Mencari koefisisen korelasi X dan Y

Dimana:

Rxy = korelasi antara variabel x dan y

x =

y =

(Sumber : Sugiyono 2012:228)

3.8.1 Uji regresi ganda

Analisis regresi ganda digunakan apabila dua atau lebih variabel independennya minimal 2. Persamaan regresi ganda untuk dua prediktor adalah menggunakan rumus :

(Sumber : Sugiyono, 2012:275)

3.9 Analisa Korelasi

3.9.1 Analisa Korelasi sederhana

Analisis korelasi sederhana dilakukan untuk mengetahui derajat hubungan atau pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), dengan menggunakan rumus koefisien Product Moment dari Pearson yaitu :


(39)

43

Keterangan :

r

xy = Koefisien Korelasi.

 y = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba.

 x = Jumlah skor total seluruh item dari seluruh responden uji coba. n = Jumlah responden.

Nilai rxy dikonsultasikan terhadap Tabel kriteria interpretasi koefisien korelasi rxy sebagai berikut :

Tabel 3.10 Interprestasi Nilai rxy Antara 0,80 – 1,0 Tinggi

Antara 0,60 – 0,79 Cukup Antara 0,40 – 0,59 Agak rendah Antara 0,200 – 0,39 Rendah

< 2,00 Sangat rendah (tak berkorelasi)

(Sumber : Suharsimi Arikunto, 2010:319)

3.9.2 Analisa Korelasi Ganda

Korelasi ganda merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen.

(Sumber : Sugiyono, 2012:233) Keterangan :

Ry.x1.x2 = korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama- sama dengan variabel Y.

ryx1 = korelasi product moment antara X1 dan Y ryx2 = korelasi product moment antara X2 dengan Y rx1x2 = korelasi product moment antara X1 dengan X2


(40)

44

3.9.3 Uji Signifikan (Uji-t)

Uji signifikasi korelasi dilakukan untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan atau bermakna antara variabel X dan Y, untuk menghitung koefisien korelasi menggunakan rumus t-student, yaitu :

(Sumber : Sugiyono, 2012:257) Keterangan :

t = uji signifikan korelasi r = koefisien korelasi

n = jumlah responden uji coba

Kriteria pengujian yaitu jika ternyata t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan hipotesis diterima atau dengan kata lain terdapat koefesian korelasi antara variabel X dan Y yang signifikan pada tingkat kepercayaan 95%, serta dk = n-2.

3.9.4 Uji – F

Uji – F dilakukan untuk pengujian terhadap koefisien korelasi ganda. dengan rumus :

Keterangan :

R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independent n = jumlah anggota sample


(41)

45

3.9.5 Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel (X) terhadap variabel (Y), rumus yang digunakan untuk koefisien determinasi adalah sebagai berikut :

( Sumber : Sudjana N, 2002:369 ) Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi rxy = Koefisien Korelasi


(42)

69

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan merupakan jawaban dari masalah penelitian yang dikemukakan. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, pengujian hipotesis dan hasil penelitian, sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Adanya pengaruh positif dan signifikan dari praktik kerja industri terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII TGB SMK Negeri 5 Bandung 2012/2013.

2. Adanya pengaruh positif dan signifikan dari kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII TGB SMK Negeri 5 Bandung 2012/2013.

3. Ada pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama antara praktik kerja industri dan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII TGB SMK Negeri 5 Bandung 2012/2013.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis ingin mengemukakan beberapa saran yang diperoleh dari hasil kesimpulan sebagai suatu pertimbangan dalam meningkatkan minat berwirausaha siswa :

1. Karena pengaruh praktik kerja industri masih tergolong rendah sehingga pihak sekolah dan pihak industri perlu meningkatkan kualitas kegiatan praktik kerja industri dengan metode pelaksanaan yang lebih baik.

2. Bagi siswa/i yang melaksanakan kegiatan praktik kerja industri sebaiknya memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, dan menjalani kegiatan praktik dengan sungguh-sungguh demi tercapainya hasil yang diharapkan dari kegiatan prakerin.


(43)

70

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pada saat melaksanakan kegiatan kerja praktik industri siswa ditempatkan sesuai dengan bidang keahliannya supaya tidak menyimpang dari program keahlian yang diambil.

4. Dari hasil penelitian mata pelajaran kewirausahaan memiliki pengaruh yang rendah terhadap minat berwirausaha siswa, sehingga sebaiknya kurikulum yang digunakan diperbaiki atau diubah sehingga dapat menciptakan hasil belajar yang lebih baik.

5. Guru mata diklat yang mengajar kewirausahaan sebaiknya menggunakan metode mengajar yang lebih baik dan menarik misalnya dengan melakukan praktik berwirausaha sehingga siswa yang mengikuti pelajaran tersebut bisa lebih termotivasi dan bersemangat, dan diharapkan akan bisa menumbuhkan minat siswa dalam berwirausaha.


(44)

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A. Muliati. (2011). “Evaluasi Program Pendidikan Sistem Ganda suatu penelitian Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance model mengenai program Pendidikan Sistem Ganda pada sebuah SMK di Sulawesi Selatan

(2005/2007)”. Jurnal Pendidikan.

Alma, Buchari. (2009). Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung : Alfabeta.

Andriana, M. Kiki. (2012). Pengaruh Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) Terhadap Minat Bekerja di Industri Jasa Konstruksi pada Siswa SMKN 2 Tasikmalaya. Perpustakaan UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arini, Dian. (2011). Pengaruh prakerin dan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa SMKN Pengasih 2010/2011. Yogyakarta.pdf.

Arininosi, Asti. (2008). Pengaruh Mata Kuliah Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Entrepreneur Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Perpustakaan UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Astamoen, Moko P. (2005). Entrepreneurship dalam Prespektif Kondisi Bangsa Indonesia. Bandung : Alfabeta.

Fahrizal H. Ahmad. (2012). Pengaruh Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Hasil Uji Kompetensi Siswa SMKN 1 Sukabumi 2011/2012. Perpustakaan UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Haris. (2013). Angket Minat Berwirausaha.

http://harisnst33.blogspot.com/2013/01/angket-minat-berwirausaha_5447.html. Diakses pada tanggal 15 juni 2013.


(45)

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Haryanto. (2010). Pengertian Minat Belajar.

http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/.html. Diakses pada tanggal 22 agustus 2013.

Hendro. (2010). Kewirausahaan : untuk SMK dan MAK kelas X. Jakarta : Erlangga.

Mardiyatmo. (2008). Kewirausahaan untuk Kelas X. Surakarta : Yudistira.

Purwanto, M. Ngalim. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Purnamasari, Rima. (2012). Pengaruh Praktik Kerja Industri dan Hasil Belajar Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Sukabumi (2011/2012. Perpustakaan UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Sudarmiatin. (2009). Entrepreneurship dan metode pembelajaran di sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jurnal Ekonomi Bisnis.

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudrajat. (2009). Implementasi Mata Kuliah Kewirausahaan dalam Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Perpustakaan UPI Bandung. Tidak diterbitkan. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R dan B. Bandung : Alfabeta.

. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Suryana. (2001). Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat.

Tedjasutisna, Ating. (2004). Memahami Kewirausahaan SMK Tingkat 1. Bandung : CV. ARMICO.


(46)

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tim Penyusun Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman penulisan karya ilmiah, Bandung : Depdiknas Universitas Pendidikan Indonesia.

UU.No.20 Tahun 2003. (Sistem Pendidikan Nasional) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


(1)

45

3.9.5 Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel (X) terhadap variabel (Y), rumus yang digunakan untuk koefisien determinasi adalah sebagai berikut :

( Sumber : Sudjana N, 2002:369 )

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi rxy = Koefisien Korelasi


(2)

69

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan merupakan jawaban dari masalah penelitian yang dikemukakan. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, pengujian hipotesis dan hasil penelitian, sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Adanya pengaruh positif dan signifikan dari praktik kerja industri terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII TGB SMK Negeri 5 Bandung 2012/2013.

2. Adanya pengaruh positif dan signifikan dari kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII TGB SMK Negeri 5 Bandung 2012/2013.

3. Ada pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama antara praktik kerja industri dan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII TGB SMK Negeri 5 Bandung 2012/2013.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis ingin mengemukakan beberapa saran yang diperoleh dari hasil kesimpulan sebagai suatu pertimbangan dalam meningkatkan minat berwirausaha siswa :

1. Karena pengaruh praktik kerja industri masih tergolong rendah sehingga pihak sekolah dan pihak industri perlu meningkatkan kualitas kegiatan praktik kerja industri dengan metode pelaksanaan yang lebih baik.

2. Bagi siswa/i yang melaksanakan kegiatan praktik kerja industri sebaiknya memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, dan menjalani kegiatan praktik dengan sungguh-sungguh demi tercapainya hasil yang diharapkan dari kegiatan prakerin.


(3)

70

3. Pada saat melaksanakan kegiatan kerja praktik industri siswa ditempatkan sesuai dengan bidang keahliannya supaya tidak menyimpang dari program keahlian yang diambil.

4. Dari hasil penelitian mata pelajaran kewirausahaan memiliki pengaruh yang rendah terhadap minat berwirausaha siswa, sehingga sebaiknya kurikulum yang digunakan diperbaiki atau diubah sehingga dapat menciptakan hasil belajar yang lebih baik.

5. Guru mata diklat yang mengajar kewirausahaan sebaiknya menggunakan metode mengajar yang lebih baik dan menarik misalnya dengan melakukan praktik berwirausaha sehingga siswa yang mengikuti pelajaran tersebut bisa lebih termotivasi dan bersemangat, dan diharapkan akan bisa menumbuhkan minat siswa dalam berwirausaha.


(4)

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A. Muliati. (2011). “Evaluasi Program Pendidikan Sistem Ganda suatu penelitian Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance model mengenai program Pendidikan Sistem Ganda pada sebuah SMK di Sulawesi Selatan

(2005/2007)”. Jurnal Pendidikan.

Alma, Buchari. (2009). Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung : Alfabeta.

Andriana, M. Kiki. (2012). Pengaruh Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) Terhadap Minat Bekerja di Industri Jasa Konstruksi pada Siswa SMKN 2 Tasikmalaya. Perpustakaan UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arini, Dian. (2011). Pengaruh prakerin dan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa SMKN Pengasih 2010/2011. Yogyakarta.pdf.

Arininosi, Asti. (2008). Pengaruh Mata Kuliah Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Entrepreneur Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Perpustakaan UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Astamoen, Moko P. (2005). Entrepreneurship dalam Prespektif Kondisi Bangsa Indonesia. Bandung : Alfabeta.

Fahrizal H. Ahmad. (2012). Pengaruh Hasil Praktik Kerja Industri Terhadap Hasil Uji Kompetensi Siswa SMKN 1 Sukabumi 2011/2012. Perpustakaan UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Haris. (2013). Angket Minat Berwirausaha.

http://harisnst33.blogspot.com/2013/01/angket-minat-berwirausaha_5447.html. Diakses pada tanggal 15 juni 2013.


(5)

Haryanto. (2010). Pengertian Minat Belajar.

http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/.html. Diakses pada tanggal 22 agustus 2013.

Hendro. (2010). Kewirausahaan : untuk SMK dan MAK kelas X. Jakarta : Erlangga.

Mardiyatmo. (2008). Kewirausahaan untuk Kelas X. Surakarta : Yudistira.

Purwanto, M. Ngalim. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Purnamasari, Rima. (2012). Pengaruh Praktik Kerja Industri dan Hasil Belajar Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Sukabumi (2011/2012. Perpustakaan UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Sudarmiatin. (2009). Entrepreneurship dan metode pembelajaran di sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jurnal Ekonomi Bisnis.

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudrajat. (2009). Implementasi Mata Kuliah Kewirausahaan dalam Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Perpustakaan UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan B. Bandung : Alfabeta.

. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Suryana. (2001). Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat.

Tedjasutisna, Ating. (2004). Memahami Kewirausahaan SMK Tingkat 1. Bandung : CV. ARMICO.


(6)

Fortunata Merry Octaria, 2013

Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan Kewirausahaan Terhdap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 5 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tim Penyusun Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman penulisan karya ilmiah, Bandung : Depdiknas Universitas Pendidikan Indonesia.

UU.No.20 Tahun 2003. (Sistem Pendidikan Nasional) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PRAKARYA KEWIRAUSAHAAN, BUSINESS CENTER DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XIPAKET KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1BOYOLALITAHUN AJARAN 20

47 199 201

PENGARUH MOTIVASI DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI Pengaruh Motivasi Dan Prestasi Praktik Kerja Industri Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi Di Smk Negeri 1 Karanganyar Tahu

0 2 18

PENGARUH MOTIVASI DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI Pengaruh Motivasi Dan Prestasi Praktik Kerja Industri Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi Di Smk Negeri 1 Karanganyar Tahu

0 2 15

PENGARUH PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO PADA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 1

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA.

0 1 8

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII KEAHLIAN JASA BOGA SMK NEGERI 1 SEWON.

0 0 140

PENGARUH PRESTASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN DAN PRESTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 1 152

PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMKN 1 SAPTOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 0 134

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA | Kristina | Tata Arta 7407 15557 1 SM

0 2 13

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN, PRAKTIK INDUSTRI DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK

0 0 134