FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM KEGIATAN SENAM AEROBIK DI SMK NEGERI SE KABUPATEN SUMEDANG.

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM

KEGIATAN SENAM AEROBIK DI SMK NEGERI SE KABUPATEN SUMEDANG

S K R I P S I

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh:

RINI NURMAYANTI

060033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Hak Cipta

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM

KEGIATAN SENAM AEROBIK DI SMK NEGERI SE KABUPATEN SUMEDANG

Oleh: Rini Nurmayanti

060033

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan

© Rini Nurmayanti2013 Universitas Pendidikan Indonesia

2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

RINI NURMAYANTI

060033

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM KEGIATAN SENAM AEROBIK DI SMK NEGERI

SE KABUPATEN SUMEDANG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. Hendi Suhendi P NIP. 195803021985111002

Pembimbing II

Arif Wahyudi, S. Pd NIP. 197405202001121001

Mengetahui


(4)

Drs. Mudjihartono, M. Pd. NIP. 196508171990011001


(5)

ABSTRAK

Rini Nurmayanti (2013). Judul: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keikutsertaan Siswa Dalam Kegiatan Senam Aerobik Di SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang. Skripsi Program Studi Pendidkan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR). Jurusan Pendidikan Olahraga. FPOK – UPI. Pembimbing I : Drs. Hendi Suhendi P. Pembimbing II: Arif Wahyudi S. Pd.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangya partisipasi siswa terhadap kegiatan senam aerobik di tingkat SMK. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor manakah dintara faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam kegiatan senam aerobik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam kegiatan senam aerobik di SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sampel penelitian adalah siswa kelas X di SMK Se Kabupaten Sumedang yang berjumlah 50 orang yang dipilih secara proposional sampling. Instrument penelitian melalui angket tertutup. Untuk hipotesis yang diajukan adalah terdapat perbedaan pengaruh faktor dari internal dan eksternal terhadap keikutsertaan siswa dalam kegiatan senam Aerobik di SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang. Kesimpulannya faktor yang lebih mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam kegiatan senam aerobik di SMK Se Kabupaten sumedang adalah faktor Ekternal.

Kata kunci : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keikutsertaan Siswa, Senam


(6)

ABSTRACT

Rini Nurmayanti (2013). Title: Factors Affecting Student Participation In Aerobic Gymnastics Event In SMK Sumedang District. Thesis Program Health Physical education and Recreation (PJKR). Department of Physical Education. FPOK - UPI. Supervisor I: Drs. Hendi Suhendi P. Supervisor II: Arif Wahyudi S. Pd.

The background of this research to lack of participation by students against aerobic activity at vocational level. Formulation of the problem in this study is among the top factors which factors internal and external factors that can affect student participation in aerobic activities. This study aims to determine the factors that can affect student participation in aerobic activities at SMK Sumedang District.

The method used is descriptive method. Samples were students of class X in SMK Sumedang District totaling 50 people chosen proportional sampling. Research instrument through a closed questionnaire. For hypothesis is there is a difference influence of internal and external factors on student participation in activities at SMK Aerobic gymnastics Sumedang District. The conclusion that more factors influence student participation in aerobic activities at SMK sumedang district is External factors.


(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.LatarBelakangPenelitian ... 1

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 8

C.TujuanPenelitian ... 8

D.ManfaatPenelitian ... 9

E. BatasanPenelitian ... 9

F. Definisi Operasional ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

A.Kajian Pustaka ... 11

1. Keikusertaan/Partisipasi ... 11

a. Pengertian Keikutsertaan/Partisipasi ... 11

b. Tipologi Partisipasi ... 12

c. Tahap-Tahap Partisipasi ... 13

d. Tingkat Kesukarelaan Partisipasi ... 14

e. Syarat tumbuh partisipasi ... 15

2. Kurikulum Senam ... 17

3. Hakekat Senam ... 22

4. Hakekat Senam Aerobik ... 25

a. Tata cara Pelaksanaan Aeobik ... 26

b. Macam Senam Aerobik ... 27

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keikutsertaan Siswa Dalam Kegiatan Senam Aerobik... 28


(8)

B. Kerangka Berpikir... 28

1. Asumsi dasar ... 28

C.Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A.MetodePenelitian ... 30

B.Variabel dan Desain Penelitian ... 31

C.Populasi dan Sampel ... 32

1. Populasi ... 32

2. Sampel ... 33

D.Instrumen Pengumpulan Data ... 34

1. Angket ... 34

E. Pengumpulan Data dan Pengolahan Data ... 35

1. Pengumpulan Data ... 35

2. TekhnikPengolahan Data dan Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A.Hasil Pengolahan Data dan Analisis Data ... 44

B.DiskusiPenemuan ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

A.Kesimpulan ... 49

B.Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Populasi Penelitian ...33

Tabel 2.1 Jumlah Sampel ...34

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas X SMK Se Kabupaten Sumedang ...36

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keikutsertaan Siswa Kelas X Dalam Kegiatan Senam Aerobik Di SMK Se Kabupaten Sumedang... 36

Tabel 4.1 Nilai Skala Sikap... 38

Tabel 5.1 Uji Coba Instrumen ... 39

Tabel 6.1 Hasil Uji Validitas Butir Angket... 41

Tabel 7.1 Nilai Kumulatif Variabel/Predikat ...43

Tabel 8.1 Hasil Pengelompokan Tiap Butir Pernyataan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keikutsertaan Siswa Dalam Kegiatan Senam Aerobik Di SMK Se Kabupaten Sumedang...44

Tabel 8.2 Data HasilPenelitianTiap Sub KomponenMengenai Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keikutsertaan Siswa Dalam Kegiatan Senam Aerobik Di SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang...45

Tabel 8.3 Hasil Persentase Sub Komponen Faktor Internal...45

Tabel 8.4 Hasil Persentase Sub Komponen Faktor Eksternal...46

Tabel 8.5 Persentase Dukungan Komponen Skor Faktual Dan Skor Ideal Yang Mempengaruhi Siswa Melakukan Kegiatan Senam Aerobik...47


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Desain Penelitian ...32 Gambar 2.2 Alur Penelitian ...32


(11)

UCAPAN TERIMA KASIH

Skripsi yang berjudul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keikutsertaan

Siswa Dalam Kegiatan Senam Aerobik di SMK Negeri Sekabupaten Sumedang

ini dapat terselesaikan hakekatnya berkat pertolongan dan petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT. Sedangkan syariatnya insya Allah melalui doa dan usaha sungguh-sungguh penulis yang disertai bantuan dari berbagai pihak. Merupakan suatu kesombongan apabila penulis merasa bahwa skripsi ini adalah mutlak hasil diri semata. Terselesaikannya skripsi ini adalah berkat dari bantuan dan dorongan dari semua pihak yang telah membantu dan memberikan inspirasi hingga skripsi ini dapat terselesaikan, oleh karenanya dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang teramat besar yaitu nikmat iman islam sebagai panduan hidup guna mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat. Serta nikmat mengenal nabi tercinta yaitu baginda nabi besar Muhammad SAW.

2. Kedua orang tua penulis tercinta yaitu IbuUten Juwariah dan Bapak Maman Sumitra yang telah melahirkan dan membesarkan dengan penuh kasih sayang, dengan memberikan berbagai bimbingan akan pentingnya ilmu dunia dan ilmu agama. Sehingga penulis bisa menjalani kehidupan ini dengan memiliki arah dan tujuan, dan senantiasa selalu merangkai uraian doa untuk penulis, berserah dalam lima waktu untuk mengadu kepada sang khalik demi kesuksesan dan keselamatan anaknya ini. Tiada tanda terima kasih yang sepadan dan sanggup menggantikan apa yang telah mereka berikan. Semoga hasil dari karya ini bisa bermanfaat dan menjadi sebab membahagiakan kedua orang tua penulis.

3. Keempat kakak kandung penulis yaitu Lilis, Neti, Yanti dan Iman yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi sehingga penulis selalu bersemangat dan dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga kita selalu mendapatkan ridho dan rahmat darinya.


(12)

4. Bapak Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd, selaku Dekan FPOK UPI, atas izin dan rekomendasinya untuk mengadakan penelitian dan untuk menyusun skripsi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

5. Bapak Drs. Mudjihartono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI Bandung.

6. Bapak Drs. Hendi Suhendi P, selaku Pembimbing I Skripsi. Terima kasih telah meluangkan begitu banyak waktu, tenaga, beserta ilmunya dalam memberikan bimbingan selama penyusunan skripsi.

7. Bapak Arif Wahyudi S.Pd, selaku Pembimbing II Skripsi. Terima kasih telah memberikan begitu banyak ilmu serta dapat meluangkan waktu, selalu ramah dan sabar dalam membimbing penulis serta selalu memberikan motivasi selama proses bimbingan.

8. Dosen pembimbing akademik penulis, Drs. Uhamisastra, M.S,AIFO, terima kasih telah membimbing penulis selama kurang lebih 7 tahun, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di FPOK UPI.

9. Bapak Drs. Supardi Udung A, M.Pd. Dosen Senam sekaligus pembina UKM Senam UPI yang telah memberikan bimbingan, motivasi, serta petunjuk yang sangat berguna kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

10. Seluruh Dosen FPOK UPI yang telah mendidik dan memberikan ilmu dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis selama mengikuti studi. 11. Seluruh staf Pegawai FPOK UPI yang telah memberikan arahan dalam

melaksanakan studi di UPI tercinta ini.

12. Seluruh Kepala Sekolah SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang anda pimpin, doa dari penulis semogaSMK Negeri Se Kabupaten Sumedang bisa lebih maju dan terdepan dalam mendidik dan mendewasakan para penerus bangsa.

13. Seluruh guru Pendidikan JasmaniSMK Negeri Se Kabupaten Sumedang terima kasih atas bantuan, kerjasama, serta berbagai ilmu yang bermanfaat


(13)

yang telah diberikan, sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dengan lancar.

14. Kepala sekolah, guru, staf, beserta siswa SMA Pasundan 3 bandung tempat penulis melakukan Program Latihan Profesi (PLP), terima kasih telah membimbing penulis, memberi kesempatan kepada penulis untuk mengabdikan diri. Pengalaman dan ilmu yang sungguh begitu berarti.

15. Rekan-rekan KKN UPI Desa Tagog Apu. Terima kasih atas kebersamaan, serta do’a kalian. Begitu banyak pelajaran yang kita dapatkan selama KKN, sukses selalu untuk kalian.

16.Sahabat-sahabat UKM Senam UPI (Bu Lita, Mona, T’ Dewi, Dila, Irma, Icha, Novi, Ade, Karin, Andis, Coach Dani, Nandar, T’Sanny, Dea, Nita dan yang lainnya ) yang terus memberikan senyuman dan dukungannya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

17.Keluarga besar PJKR’06 yang selalu menjaga kebersamaan.

18. Kepada semua pihak yang telah memberi kontribusi kepada penulis selama penulis menuntut ilmu di UPI yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis tidak dapat memberikan balasan apapun, dengan keyakinan dan kesungguhan hati hanya. Do’a yang penulis dapat berikan, semoga semua ditulis sebagaiamana baik dan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT dan dipertemukan kembali dalam keadaan yang lebih baik.amin.

Bandung, Agustus 2013


(14)

Pasrah pada ilahi,berserah akan apa yang terjadi dalam dunia begitu rumit jika kita terus mengikutinya, hanya keimanan yang akan melindungi kita dari

segala macam godaan

dan bujukan yang akan menghancurkan kita dalam segala kerendahan

kita tetap bersyukur pada sang pencipta langit dan bumi karena-Nya kita bisa

Karena-Nya kita mampu

Dan dengan Seizin-Nya

semua bisa kita lalui walau sedikit sulit dan berliku dalam jiwa namun Sang Pencipta tetap bersama kita dalam apapun adanya kita

Dia tidak pernah pergi walau sehela nafaspun dia tidak pernah tertidur walau setetes embunpun dialah kekasih kita yang sejati


(15)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keikutsertaan Siswa Dalam Kegiatan Senam Aerobik di SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2013


(16)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keikutsertaan Siswa Dalam Kegiatan Senam Aerobik Di SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang”.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada uswah kita Nabi Muhammad SAW, keluarga-Nya, para sahabat-Nya, dan para penegak risalah hingga akhir zaman.

Skripsi ini penulis susun sebagai syarat untuk menempuh ujian siding Sarjana Pendidikan pada program Studi/Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun penulis terima dengan lapang dada. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, serta bagi seluruh pihak yang berkepentingan pada umumnya. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan karunia-Nya pada kita semua. Amin.

Bandung, Agustus 2013


(17)

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.

Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan.

Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.Pendidikan biasanya berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.

Adapun beberapa pengertian pendidikan diantaranya :pengertian pendidikan menurut Wikipedia (

http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/) sebagai berikut:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya danmasyarakat.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia(1991:232). tentang Pengertian / definisi Pendidikan, yang berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata "me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan.


(19)

2

Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.

Ki Hajar Dewantara, sebagai Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia, peletak dasar yang kuat pendidikan nasional yang progresif untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut :

Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual dan tubuh anak), dalam Taman Siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya (Ki Hajar Dewantara, 1977:14).

Menurut UU No. 20 tahun 2003 (http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/) sebagai berikut:

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan negara.

Dari beberapa pengertian menurut para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah:

Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.

Proses pendidikan pada dasarnya melibatkan masalah tingkah laku baik individual maupun kelompok. Pendidikan merupakan lingkungan dimana didalamnya terlibat individu-individu yang saling berinteraksi antara pendidik dan anak didik. Salah satu pendidikan yang diberikan di sekolah adalah pendidikan jasmani.

Dimana Pendidikan jasmani terdiri dari kata pendidikan dan jasmani, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan sesorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan (KBB:1989)


(20)

3

Namun yang dimaksud jasmani di sini bukan hanya badan saja tetapi keseluruhan (manusia seutuhnya), karena antara jasmani dan rohani tidak dapat dipisah-pisahkan. Jasmani dan rohani merupakan satu kesatuan yang utuh yang selalu berhubungan dan selalu saling berpengaruh.Adapun pengertian dari Pendidikan Jasmani menurut penulis yang dapat disimpulkan adalah:

suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak.

Pendidikan jasmani pada hakekatnya memberikan pengaruh secara sengaja dan dilakukan secara sadar untuk mengembangkan kepribadian jasmani dan rohani individu supaya mencapai tingkat yang lebih tinggi, agar menjadi manusia dewasa dan bertanggung jawab. Pelaksanaan pendidikan jasmani dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakulikuler dan intrakulikuler.

Eksistensi pendidikan jasmani dalam ruang-ringkup pendidikan nasional tidak terlepas dari suatu keyakinan terhadap nilai-nilai pendidikan yang terkandung didalamnya dan tidak hanya aspek fisik saja namun dengan itu berkembang pula aspek kognitif, afektif, psikomotor, dan sosial sesuai dengan tahap perkembangannya.

Selain itu juga pendidikan jasmani di sekolah memiliki tujuan sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani agar dapat melaksanakan tugasnya serta aktivitas sehari-hari di sekolah atau di luar sekolah.

Adapun tujuan pendidikan jasmani dalam buku modulAbduljabar, (2009:77) tentang konsep murni tujuan pendidikan jasmani adalah sebagai berikut:

1. Tujuan perkembangan fisik yaitu meningkatkan power fisik seseorang melalui perkembangan berbagai sistem organ tubuh. Tubuh mampu beradaptasi, cepat pulih, tahan terhadap kelelahan, lebih aktif, dan penampilan lebih baik.

2. Tujuan perkembangan neuromuscular yaitu menjadikan gerak fisik lebih berguna dan sedikit energi yang di keluarkan, gerak menjadi lebih indah dan efisien.

3. Tujuan perkembangan kognitif yaitu tujuan ini berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan dan kemampuan untuk berfikir dan menginterprestasi.


(21)

4

4. Tujuan perkembangan social yaitu tujuanini menekankan pada upaya untuk membantu seseorang dalam membuat penyesuaian personal kelompok serta penyesuaian sebagai anggota masyarakat.

Tujuan pendidikan jasmani di atas sejalan dengan konsep pendidikan jasmani menurut Lutan,(1997) sebagai berikut :

Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan via aktivitas jasmani pendidikan. Tujuan yang ingin di capai bersifat menyeluruh, mencakup aspek fisikal, intelektual, emosional dan moral.

Jadi kesimpulan beberapa pendapat dari para ahli dan sumber tentang Pendidikan jasmani dan kesehatan untuk sementara ini masih dianggap sebagai pelengkap atau di nomor duakan bagi bidang studi lainnya. Yang tidak lepas dari kebijakan nasional pendidikan yang masih memberikan prioritas pada bidang istudi ilmu pengetahuan alam yang dihubungkan dengan upaya bangsa indonesia untuk memajukan bidang IPTEK.

Selain itu Pendidikan jasmani sangat penting karena membantu kita akan kesadaran dengan kesehatan baik itu sehat badan, sehat mental atau rohani dan sehat sosial. Serta pendidikan jasmani dan kesehatan di masyarakat akan meningkatkan derajat kesehatan warga masyarakat.

Pemerintah menyusun kurikulum mata pelajaran pendidikan jasmani untuk dilaksanakan disetiap jenjang pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar,sampai sekolah tingkat atas. Maka dari itu pemerintah menerapkan sistem pembelajaran yang disebut SK KD.

Dimana pengertian dari Standar Kompetensi (SK),merupakan ukuran kemampuan minimal yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai, diketahui,dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan.Kompetensi Dasar (KD), merupakan penjabaran SK peserta didik yang cakupan materinya lebih sempit dibanding dengan SK peserta didik.

Selain itu mata pelajaran pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang wajib dilaksanakan dan tidak dapat dipisahkan dengan mata pelajaran lainnya di sekolah, sehingga memberikan kontribusi yang positif bagi


(22)

5

pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sehingga tujuan pendidikan secara umum tercapai.

Salah satu kurikulum mata pelajaran pendidikan jasmani adalah Senam. Dimana senam merupakan terjemahan dari kata gymnastics (Inggris), gymnastiek (Belanda), Gymnastique (Perancis). Gymnasticsberasal dari bahasa yunani, yaitu

“gumnos” yang artinya telanjang. Karena zaman dahulu (kuno) senam dilakukan dengan badan telanjang, yang maksudnya agar leluasa melakukan gerakan.

Pada saat itu gumnos atau gymnastics mengandung arti tidak terbatas pada pengertian senam seperti yang di kenal dewasa ini, tetapi mengandung arti yang demikian luas. Sampai saat ini belum ada definisi atau pengertian senam yang tepat, artinya yang dapat mencakup semua jenis senam, karena sekarang begitu banyak macamnya dan tujuannya pun berbeda-beda seperti senam artistik, senam ritmik, senam umum, senam aerobik, senam akrobatik dan senam trampolin.

Namun demikian definisi itu harus ada supaya tidak meragukan, dan agar jelas batas dan ruang lingkupnya. Untuk itu di bawah ini kita simak definisi senam menurut beberapa tokoh :

Pestalozzi(1746-1827) pencipta senam elementer mengatakan bahwa : “Bukan gerakan tubuh yang menjadi hakekat senam, tetapi kemungkinan gerak pada persendian itulah senam”.

Gutsmuth (1776) yang mendapat gelar bapak senam di eropa mengatakan :

“Senam ialah latihan pilihan yang tujuannya membentuk manusia sehat dan

cerdas”.

Malangjoedo (1967) mengartikan senam sebagai berikut : Senam adalah gerakan-gerakan badan yang tersusun teratur dengan tujuan memperbaiki sikap dan bentuk badan serta menambah kesediaan guna melaksanakan kewajiban dalam masyarakat.

Dari pengertian senam yang di kemukakan oleh para tokoh tersebut dapat disimpulkan tentang ciri-ciri senam sebagai berikut :

a. Senam merupakan latihan tubuh, artinya latihan untuk seluruh organ tubuh,bukan hanya latihan satu atau dua anggota badan saja tetapi dilakukan serentak minimal 40 % otot dalam tubuh.

b. Gerakan-gerakannya selalu di buat dan diciptakan dengan sengaja dan terencana. Seperti dalam senam aerobik seorang instruktur sebelum memimpin anggotanya (klien) selalu merencanakan pemanasannya, inti, pendinginan, berapa blok, dan musiknya.


(23)

6

c. Gerakan-gerakannya selalu disusun secara sistematis, dimulai dari yang ringan terus meningkat sampai ke yang berat, atau dari yang mudah terus meningkat ke yang sulit.

d. Dilakukan secara sadar. Yang melakukan senam mau senam apapun selalu dalam keadaan sadar, tidak dalam keadaan mabuk atau tidak sadar.

e. Gerakan-gerakannya berguna untuk mencapai tujuan seperti : untuk prestasi, memperbaiki sikap dan gerak, menambah keterampilan, meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani, perlombaan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual.

Dewasa ini senam sudah berkembang pesat sehingga banyak bermunculan bentuk atau macamnya yang menyulitkan untuk mengelompokkannya karena satu sama lain ada persamaan dan perbedaannya.

Oleh sebab itu salah satu pembelajaran senam yang diberikan disekolah adalah senam umum. Dimana senam umum yaitu segala jenis senam selain kelima macam senam yang dikelompokkan FIG. Senam umum ini dapat dibedakan dengan senam yang lainnya karena mempunyai ciri lima M, yaitu Mudah, Murah, Meriah, Massal, dan Manfaat. Maksud dari kelima ciri itu yaitu:

- Mudah :gerakan-gerakannya relatif mudah untuk dipelajari/diikuti.

- Murah :tidak memerlukan peralatan dan sarana yang banyak dan mahal, dengan radio tape dan lapangan yang cukup luas sudah dapat dilakukan.

- Meriah : dapat mendatangkan kegembiraan, dengan peserta yang jumlahnya banyak akan terjadi interaksi diantara peserta.

- Massal: pesertanya banyak (ratusan bahkan ribuan) dan dapat diikuti oleh semua umur (dari anak-anak sampai lansia), dan semua jenis (pria maupun wanita).

- Manfaat: kalau dilakukan secara benar, teratur, akan bisa mendapatkan, mempertahankan, dan meningkatkan kesehatan/kebugaran jasmani. Selain itu senam umum ini aman.

Yang termasuk ke dalam senam umum menurut FIG yang dikutip Atmaja(2008:7) diantaranya :

1. Senam aerobik (semua jenis senam aerobik).

2. Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) dari SKJ tahun 1984 s/d 2008. 3. Senam Jantung Sehat I s/d IV.

4. Senam Asma Indonesia.


(24)

7

Menurut fungsinya senam dapat dikelompokkan menjadi 4 macam menurut FIG yang dikutip oleh Atmaja (2008:9) diantaranya :

1. Senam prestasi

2. Senam Kesehatan/Kebugaran 3. Senam Rekreasi

4. Senam Pendidikan

Selain itu pengelompokkan senam menurut kaidah penggunaan O2, seperti juga pada olahraga ada yang bersifat aerobik dan anaerobik. Begitu juga di senam, ada yang bersifat aerobik dan anaerobik.

Adapun ciri senam aerobik menurut FIG yang dikutip oleh Atmaja (2008:12) adalah :

1. Gerakannya relatif mudah (termasuk lima M). 2. Intensitas umumnya rendah sampai dengan sedang. 3. Durasinya relatiflama minimal delapan menit. 4. Pesertanya umum (semua kelompok umur)

Sedangkan ciri senam anaerobik menurut FIG yang dikutip oleh Atmaja (2008:12) adalah :

1. Gerakan-gerakannya relatif lebih sulit. 2. Intensitasnya tinggi.

3. Durasinya relatif singkat (di bawah dua menit).

Maka dari itu di adakan kegiatan olahraga kesehatan yang dilakukan seminggu sekali di seluruh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Se Kabupaten Sumedang adalah melakukan senam pagi sebelum pembelajaran di mulai. Senam yang di berikan adalah senam aerobik, dimana senam ini dapat dirasakan banyak keuntungannya dan manfaatnya yaitu bertujuan untuk pencapaian sehat. Untuk itu para siswa diharapkan ikut serta dalam kegiatan senam pagi tersebut. Melihat tinggi atau rendahnya keikutsertaan siswa dalam kegiatan senam aerobik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Se Kabupaten Sumedang bukan hanya untuk pencapaian sehat dinamis saja, akan tetapi dapat mengetahui adanya faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam kegiatan senam aerobik tersebut.

Bagi kajian ilmu itu sendiri dapat di ungkap apa saja faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam kegiatan senam aerobik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Se Kabupaten Sumedang.


(25)

8

Ginting (2003 :94) mengemukakan bahwa :

Studi dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang dapat dikelompokankedalam faktor internal dan eksternal. Kedalam faktor internal termasuk bakat, motivasi, minat, dan perhatian, serta kondisi jasmani dan mental, sedangkan kelompok eksternal adalah lingkungan sosial, dan fasilitas. Dikaitkan dengan pendapat tersebut, tentunya banyak faktor yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam kegiatan senam aerobik. Faktor-faktor tersebut harus diidentifikasi agar dapat diketahui perbaikannya ke depan. Dengan demikian kontribusi lembaga pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat besar dalam pencapaian sehat dinamis bagi para siswa.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keikutsertaan Siswa Dalam Kegiatan Senam Aerobik di SMK Negeri Se Kabupaten

Sumedang”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian yang diajukan antara lain :

Faktor manakah yang lebih mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam mengikuti kegiatan senam aerobik di SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang. C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ingin mengetahui faktor manakah yang lebih mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam kegiatan senam aerobik di SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang.


(26)

9

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharakan bisa bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi peneliti, Adapun manfaat dari penelitian itu sendiri :

1. Secara Teoritis

Dapat memberikan masukan yang dapat dijadikan sebagai referensi, dan pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan senam aerobik di SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang.

1. Secara Praktis

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dapat diketahui beberapa manfaat diantaranya :

- Bagi Peneliti

Menjadikan pengalaman yang berharga untuk menambah wawasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam kegiatan senam aerobik.

- Bagi Lembaga terkait khususnya Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK-UPI

Dokumen yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan literatur karya ilmiah yang dapat dibaa oleh semua mahasiswa yang memiliki minat untuk mengembangkan di sekolah.

E. Batasan Penelitian

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan hasil yang lebih efektif mengenai ruang lingkup masalah dan tidak terjadi perluasan masalah penelitian, maka dari itu peneliti membatasi aspek penelitiannya diantaranya :

1. Aspek yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam kegiatan senam di SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang.

2. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas X SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang.


(27)

10

F. Definisi Operasional

Ada beberapa istilah yang harus di garis bawahi dan dibatasi dalam penelitian ini untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran, maka penulis memberikan batasan dalam istilah :

1. Keikutsertaan/partisipasi, dalam kamus Bahasa Indonesia terbaru (2004 : 164) artinya, keikutsertaan yang dimaksud partisipasi dalam penelitian ini adalah ikut serta ambil bagian suatu kegiatan dan ikut memanfaatkan serta menikmati hasil yang dicapai dengan persyaratan mesti adanya kemampuan dan kesempatan pada individu yang bersangkutan.

2. Faktor adalah “Hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan

(mempengaruhi) untuk menjadi sesuatu”. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:273)

3. Internal adalah “Menyangkut bagian dalam (tubuh, diri)”. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:384).Faktor internal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah unsur-unsur atau hal-hal yang mendorong siswamelakukan kegiatan senam aerobik yang bersumber dari dalam, seperti minat, hoby dan bakat. 4. Eksternal adalah “Menyangkut bagian luar”.Kamus Bahasia Indonesia

(1988:255).

5. Faktor eksternal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah unsur-unsur atau hal-hal yang mendorong siswa melakukan kegiatan senam aerobik di SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang yang bersumber dari luar seperti guru, lingkungan, dari teman, mencari teman.

6. Pengaruh/mempengaruhi adalah daya yang ada atau tumbui dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Depdikbud, 1988:664)

7. Senam Aerobik menurut Giriwijioyo (2010:53) adalah kesehatan bertingkat sasaran III yang berwujudnya gerakan-gerakan senam.


(28)

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang dikaji. Keberhasilan dalam penelitian ilmiah akan lepas dari metode yang digunakan dalam penelitian tersebut.

Masalah yang akan diteliti serta tujuan yang ingin dicapai dalam suatu penelitian akan menentukan penggunaan metode penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik survey analisis, karena penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi siswa dalam kegiatan senam aerobik. Seperti yang dijelaskan dalam http://id.wikipedia.orng Survey adalah “pemeriksaan atau penelitian secara komprehensif”.

Hal ini sejalan dengan penjelasan mengenai metode deskriptif, seperti yang diungkap Surakhmad (1995:145) menjelaskan sebagai berikut :

. Penyelidikan tertentu pada permasalahan yang ada masa sekarang metode penyelidikan deskriptif lebih kepada istilah umum yang mencangkup teknik deskriptif. Diantaranya ialah penyelidikan yang menuturkan, menganalisa, dan mengklarifikasikan penyelidikan dengan teknik survey, dengan teknik interview, angket, observasi atau dengan tes.

Selanjutnya Arikunto (2002:312) menyatakan bahwa “penelitian deskriptif

adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan dengan senjata menurut apa adanya pada saat dilakukan”.

Pendapat tersebut memberikan makna bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang yang nampak dalam suatu situasi. Lebih jelas lagi metode deskriptif dijelaskan oleh Surakhmad (1998:140) terutama ciri-cirinya sebagai berikut :

a) Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada manusia Sekarang

b) Data yang di kumpulkaan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian di analisa (Karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik).


(29)

31 Merujuk pada pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini data yang diperoleh dikumpulkan, disusun, dijelaskan, lalu dianalisis dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan siswa SMK dalam melakukan kegiatan senam aerobik.

B. Variabel dan Desain Penelitian a. Variabel

Data yang digunakan dalam suatu penelitian perlu diidentifikasi terlebih dahulu sebelum dianalisis. Sebagai langkah awal adalah menetapkan variabel penelitian. Variabel sangat diperlukan sebagai titik acuan perhatian, hal ini sesuai

dengan pernyataan Arikunto (2002:96) bahwa : ”Variabel adalah objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Penelitian ini

menggunakan satu variabel yaitu faktor yang mempengaruhi keikutsertaan siswa kelas X SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang dalam melakukan kegiatan senam aerobik dikaitkan dengan kebiasaan senam, ketertarikan, kecenderungan, peralatan, dan tempat senam.

b. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk mengumpulkan, menganalisis dan menyimpulkan suatu data agar dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan alur penelitian dengan cara mencari latar belakang penelitian kemudian merumuskan masalah-masalah penelitian, menentukan populasi dan sampel yang akan diteliti guna mengetahui faktor manakah yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam kegiatan senam aerobik di SMKN se kabupaten Sumedang. Setelah diperoleh data, penulis melakukan pengolahan data sehingga diperoleh hasil dan analisis sehingga dapat diperoleh kesimpulan akhir. Adapun desain yang digunakan yaitu penelitian paradigma sederhana, karena rumusan masalah dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif (mandiri). Terdapat dua variabel dalam penelitiannya, diantaranya variabel bebas dan variabel terikat sebagai yang mempengaruhi variabel bebas. Dalam penelitian tersebut tidak ada treatmen tetapi hanya menggunakan angket yang disebarkan dan di isi oleh para peserta yang ada di masing-masing sekolah, kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan penghitungan statistik untuk mencari rata-rata dan membandingkan dengan standar yang di inginkan.


(30)

32

Gambar 1.0

Desain Penelitian

Dengan Menggunakan Paradigma Sederhana Satu Jalur

X

Y

Faktor-faktor yang Kegiatan senam aerobik

mempengaruhi keikutsertaan siswa

Gambar 1.1

Alur Penelitian

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi yaitu semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian (sukardi,1998:53). Dalam penelitian ini yang di maksud populasi yaitu semua siswa kelas X SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang, seperti dijelaskan dalam tabel berikut ini:

Populasi

Sampel

Hasil Angket

Data


(31)

33

Tabel 1.1

Daftar Populasi Penelitian

No NAMA SMK NEGERI Se Kabupaten Sumedang

JUMLAH SISWA KELAS X 1. SMK NEGERI 1 SUMEDANG 576 orang 2. SMK NEGERI 2 SUMEDANG 400 orang 3. SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN

NEGERI SUMEDANG 105 orang 4. SMK NEGERI BUAH DUA 83 orang 5. SMK NEGERI 1 SITURAJA 273 orang

Jumlah 1437 orang

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang sudah ditentukan. Sampel ini juga harus mempresentasikan serta harus mempunyai karakteristik yang bisa merefleksikan suatu populasi. Sebagaimana Arikonto (2002:112) menjelaskan bahwa :

“Sebagai ancer- ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dari 100 maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.

Berdasarkan pendapat tersebut maka jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 10% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 144 orang. Hal ini disebabkankarena keterbatasan biaya, dan waktu peneliti. Cara pengambilan sampel menggunakan cara proporsional sampling,yaitu pengambilan sampel secara langsung dengan memperhatikan proporsi yang sesuai dan berimbang. Karena penelitian ini ingin mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam melakukan kegiatan senam aerobik di SMK Negeri, kemudian jumlah populasi yang tersebar di lima sekolah Se kabupaten Sumedang yaitu SMK Negeri 1 Sumedang, SMK Negeri 2 Sumedang, SMK Negeri Pertanian Pembangunan Sumedang, SMK Negeri Buah Dua dan SMK Negeri Situraja.


(32)

34 Maka sampel penelitian ini diambil dari populasi yang berada di SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang berjumlah kurang lebih 144 orang.

Tabel 2.1 Jumlah Sampel N

No

NAMA SMK NEGERI Se Kabupaten

Sumedang Jumlah Siswa Kelas X 1. SMK NEGERI 1 SUMEDANG 57 orang 2. SMK NEGERI 2 SUMEDANG 40 orang 3. SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN

NEGERI SUMEDANG 19 orang 4. SMK NEGERI BUAH DUA 8 orang 5. SMK NEGERI 1 SITURAJA 20 orang

Jumlah 144 orang

Pengambilan sampel ini didasarkan pada beberapa alasan, yaitu : -5 sekolah mewakili SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang.

-Kondisi sampel yang mudah didapat karena sudah ada data jumlah siswa kelas X di setiap sekolah.

-Keterbatasan waktu dan biaya.

-Pengetahuan dan pengalaman peneliti yang terbatas D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yaitu suatu teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai cara dalam mengumpulkan data suatu penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini tentunyaa data yang berhubungan dengan minat, bakat, motivasi, sarana prasarana, dan tujuan berolahraga. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu :

1. Angket

Angket merupakan alat pengumpul data untuk memperoleh informasi dari responden melalui butir-butir pernyataan tertulis. Angket mempunyai ciri khas yaitu mempunyai daftar pernyataan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi dari sumber data. Adapun jenis angket dalam penelitian yaitu angket tertutup. Maksudnya pernyataan-pernyataan dalam penelitian ini sudah tersusun, teratur, tegas, dan terbatas, responden hanya memilih atau


(33)

35 memberi tanda centang jawaban yang tersedia dan disesuaikan dengan keadaan pribadi.

Berikut ini Arikunto (2002:137) menjelaskan bahwa : “Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden

tinggal memberi tanda centang pada kolom atau tempat yang sesuai”. Sesuai

dengan pendapat diatas maka materi dalam penelitian ini yaitu kebiasaan senam, ketertarikan, kecenderungan, peralatan dan tempat senam.

E. Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang dilakukan berdasarkan langkah-langkah penyusunan sebagai berikut :

a. Persiapan Pengumpulan Data

Prosedur yang dilakukan dalam persiapan pengumpulan data meliputi :

1) Melakukan Studi Dokumentasi

Informasi yang ingin diperoleh dalam penelitian ini yaitu Informasi eksternal dan internal yang mempengaruhi keikutsertaan siswa tersebut, kemudian penyusunan kisi-kisi skala maksudnya untuk menentukan kontruksi skala sebagai alat ukur yang berfungsi sebagai pedoman dalam penulisan butir-butir pernyataan. Dalam penyusunan kisi-kisi skala ini dilakukan berdasarkan dimensi yang akan diteliti yaitu kebiasaan senam, ketertarikan, kecenderungan, peralatan, tempat senam. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap dimensi variabel tersebut dengan membuat kisi-kisi tentang kebiasaan senam, ketertarikan, kecenderungan, peralatan, dan tempat senam. Selengkapnya mengenai kisi-kisi angket dapat dilihat dalam tabel 3.1 di bawah :


(34)

36

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket

Faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan Siswa SMK Negeri kelas X dalam kegiatan senam Aerobik di setiap sekolah Se Kabupaten Sumedang

Variabel Indikator Deskriptor

No Item Positif negatif

1.Faktor Internal

1.kebiasaan senam a.Cara Senam b.Penggunaan waktu luang.

c.Keteraturan senam aerobik 1 3 2 10 4 2.ketertarikan 3.Kecenderungan

a.Senang melakukan kegitan Senam c.Berkomunikasi dengan orang lain a.Tertarik pada gerakan senam b.Antusias

c.Tujuan mengikuti senam 9 7,16 8 3,11 12,15 17 5,6 13 14,18


(35)

37 2.Faktor Eksternal 1.Peralatan 2.Tempat Senam a.Peralatan aerobik b.Kecanggihan peralatan aerobik a.kondisi tempat senam

b.Suasana tempat senam 20 22 23 19 21

2) Penyusunan Skala Faktor-Faktor Penyebab Pemilihan Kegiatan Senam Aerobik oleh siswa SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang

Langkah pertama yang dilakukan dalam menentukan skala faktor-faktor yang mempengaruhi siswa melakukan kegiatan Senam Aerobik di SMK Negeri Se Kabupaten yaitu dengan melakukan studi literatur untuk memperoleh informasi tentang faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi masyarakat tersebut, kemudian kisi-kisi skala, maksudnya untuk menentukan kontruksi skala sebagai alat ukur yang berfungsi sebagai pedoman dalam penulisan butir-butir pernyataan. Dalam penyusunan kisi-kisi skala ini dilakukan berdasarkan dimensi yang akan diteliti yaitu kebiasaan senam, ketertarikan, kecenderungan, peralatan, dan tempat senam. Selnjutnya dilakukan analisis terhadap dimensi variabel tersebut dengan membuat kisi-kisi lebih spesifik.

3) Penyusunan Angket

Setelah indikator-indikator disusun dalam kisi-kisi tersebut, selanjutnya dijadikan acuan untuk menyusun suatu pernyataan yang akan disebarkan dalam suatu kuesioner atau angket. Mengenai jawaban dalam angket penulis menggunakan skala sikap yaitu skala Likert. Saswinadi (1988:82) menjelaskan

mengenai skala Likert yaitu “Skala ini berisikan seperangkat pernyataan yang

merupakan pendapat mengenai subyek sikap. Sebagian dari pernyataan-pernyataan itu memperlihatkan pendapat yang positif atau menyenangkan tentang subyek sikap tersebut dan sebagian lagi negatif atau tidak menyenangkan”. Sesuai dengan penjelasan di atas maka untuk setiap indikator penulis menyediakan tiga buah pernyataan, yaitu dua pernyataan yang bersifat positif dan satu pernyataan yang bersifat negatif.


(36)

38 Masih dalam buku tersebut dijelaskan bahwa responden menilai pernyataan itu dengan salah satu jawaban berikut:

1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S)

3. Ragu-ragu(R) 4. Tidak Setuju (TS)

5. Sangat Tidak Setuju (STS)

Untuk setiap pernyataan memiliki nilai/skor skala sikap masing-masing, yang dapat dilihat dari Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Nilai Skala Sikap Arah dari

pernyataan (SS) (S) (R) (TS) (STS)

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Penyusunan pernyataan-pernyataan tidak dilakukan dengan sembarangan, melainkan harus bertolak ukur dari penjelasan Likert dalam Saswinadi (1988:83) sebagai berikut:

1. Pernyataan itu harus merupakan gambaran dari perilaku yang diinginkan dan bukan menyatakan suatu fakta.

2. Setiap pernyataan harus jelas, singkat, terarah dan tidak mempunyai tafsiran ganda (ambiguity).

3. Hendaknya diusahakan supaya model jawaban tidak terhimpun di data ujung kontinum, tetapi sebagian berada di ujung lain terletak di tengah kontinium arah sikap itu.

4. Keseluruhan perangkat skala sikap itu hendaknya mencakup dua kelompok pernyataan, ialah yang berarah positif dan yang berarah negatif. Hal ini diperlukan untuk menghindarkan jawaban yang tidak sesuai dari responden.

5. Tiap pernyataan harus mengandung satu variabel sikap dan tidak boleh lebih.


(37)

39 Dari penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam menyusun suatu pernyataan dalam angket harus bersifat jelas, singkat dan terarah serta tidak memiliki tafsiran ganda.

4) Uji Instrumen

Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini bukan instrumen yang sudah baku atau standar, maka instrumen ini harus di uji cobakan terlebih dahulu kepada responden yang mempunyai karakter yang hampir sama dengan sampel supaya tingkat validitas data dapat diketahui dan ditentukan

Uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 1-5 april 2013 di beberapa sekolah SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang, jumlah responden hasil penyebaran angket yang diambil secara berimbang dari sekolah yaitu SMKN 1 Sumedang, SMKN 2 Sumedang, SMKN PP Sumedang, SMKN Buah Dua, dan SMKN 1 Situraja.

Tabel 5.1 Uji Coba Instrumen

No Nama SMK Negeri Se Kabupaten Sumedang Jumlah Siswa Kelas X 1. SMK NEGERI 1 SUMEDANG 10 orang 2. SMK NEGERI 2 SUMEDANG 10 orang 3. SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN

NEGERI SUMEDANG 10 orang 4. SMK NEGERI BUAH DUA 10 orang 5. SMK NEGERI 1 SITURAJA 10 orang

Jumlah 50 orang

Pelaksanaan uji coba ini di maksudkan untuk mengetahui validitas data instrumen ukur yang telah disusun berdasarkan pengolahan analisis butir pernyataan, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya instrumen ukur tersebut untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

5) Prosedur Penentuan Validitas Instrumen Ukur

Langkah-langkah mengolah data untuk menentukan validitas instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(38)

40 a. Data yang diperoleh dari hasil uji coba dikumpulkan dan dipisahkan antara

skor tertinggi dan terendah.

b. Menentukan 27% responden yang memperoleh skor tinggi dan 27% yang memperoleh skor rendah.

c. Kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor tinggi disebut kelompok atas sedangkan kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor rendah disebut kelompok bawah.

d. Mencari nilai rata-rata ( ̅ ) setiap butir pernyataan kelompok atas dan nilai rata-rata ( ̅ ) setiap butir kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:

̅

=

Keterangan:

̅ : Nilai rata-rata yang dicari : Jumlah skor

n : Jumlah responden

e. Mencari simpangan baku (S) setiap butir pernyataan kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:

S =

̅ Keterangan:

S : simpangan baku yang dicari

̅ : jumlah hasil penguadratan nilai skor dikurangi rata-rata n-1 : jumlah sampel dikurangi satu

f. Mencari variansi gabungan ( ) untuk setiap butir pernyataan kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:

=

Keterangan:

: varians gabungan

: simpangan baku kelompok satu : simpangan baku kelompok dua n : sampel


(39)

41 g. Mencari nilai t-hitung untuk setiap butir pernyataan dengan rumus sebagai

berikut:

t = ̅ ̅ √ Keterangan:

̅ : rata-rata kelompok satu

̅ : rata-rata kelompok dua

: simpangan baku kelompok satu : simpangan baku kelompok 2 : sampel

h. Selanjutnya membandingkan nilai t-hitung dengan nilai tabel dalam taraf nyata 0.10 atau dengan tingkat kepercayaan 90%. Instrumen ini memiliki tingkat kebebasan + - 2= 30 + 30 – 2 = 58, nilai t-tabel menunjukkan harga 1.30.

Sebuah pernyataan tes dinyatakan dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data jika t-hitung lebih besar atau sama dengan t-tabel, jika t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka pernyataan tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data. Hasil uji validitas butir angket pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1

Hasil uji validitas Butir Angket No. Soal t-hitung

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1.87 2.65 3.82 5.79 4.29 3.41 1.53 2.12 2.64


(40)

42 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 3.93 6.05 3.10 2.33 3.04 4.05 2.82 1.95 2.43 0.35 1.64 1.21 2.21 2.36

Keterangan : Cetak Tebal = Valid Cetak Miring = Tidak valid

Berdasarkan Tabel 6.1 menunjukkan bahwa butir angket yang berjumlah 23 butir soal terdapat butir soal yang tidak valid, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat pengumpul data, sisanya sebanyak 21 soal dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data dan siap untuk disebarkan sesuai dengan rencana penyebaran angket yang telah dijadwalkan sebelumnya.

1. Pelaksanaan Penyebaran Angket

Setelah menguji validitas butir soal dan telah diketahui validitasnya maka butir soal yang valid dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data. Kemudian penulis sebarkan kepada sampel penelitian yang sumber data untuk penelitian ini. Penulis menyebarkan angket pada tanggal 1 April-5 April 2013.

2. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Untuk mendapatkan kejelasan dan keberartian atau kebermaknaan data mentah yang didapat dari penyebaran angket, maka dilakukan pengolahan data tersebut dengan teknik statisik, pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik persentase karena sesuai dengan karakteristik masalah yang hendak diungkap.


(41)

43 Teknik pengolahan data tersebut untuk menetukan jawaban antar pertanyaan peneliti “ Faktor mana yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam

kegiatan senam aerobik di SMK Se Kabupaten Sumedang”. Yang berarti

penelitian ini terfokus pada aspek kebiasaan senam, ketertarikan, kecenderungan, peralatan dan tempat senam.

Teknik pengolahan data yang digunakan adalah :

P = Keterangan :

P : Jumlah persentase dukungan yang dicari

:

Besar rata-rata dukungan komponen

Jumlah total skor rata-rata

Selanjutnya perhitungan yang dilakukan yaitu : P =

x100% Keterangan :

P : Jumlah Persentase Kumulatif yang dicari

:

Besar faktual dukungan komponen

:

Jumlah skor ideal kelompok sampel

Setelah diperoleh persentase kemudian dikomparasikan dengan predikat/kategori nilai persentasi masing-masing komponen maupun persentase kumulatif untuk menentukan tingkat pengaruhnya. Seperti yang dijelaskan oleh Yudiana (2004:54) sebagai berikut :

Tabel 7.1


(42)

44

PERSENTASE PREDIKAT

82%-100% Sangat baik

62%-81% Baik

42%-60% Cukup

22%-41% Kurang


(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan serta hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah :

a) Faktor Internal yang mempengaruhi siswa dalam kegiatan senam aerobik di SMKN Se Kabupaten Sumedang adalah kebiasaan senam, ketertarikan dan kecenderungan sebesar 75,31%.

b) Faktor Eksternal yang mempengaruhi siswa dalam kegiatan senam aerobik di SMKN Se Kabupaten Sumedang adalah peralatan dan tempat senam sebesar 72,46%.

c) Berdasarkan kategori nilai kualitatif, faktor internal yang mempengaruhi siswa dalam mengikuti kegiatan senam aerobik di SMKN Se Kabupaten Sumedang sebesar 75.31% termasuk predikat sangat baik. Faktor internal terbagi menjadi dua sub komponen yaitu : (a) kebiasaan senam sebesar 73,36% termasuk dalam predikat cukup, (b) ketertarikan sebesar 75,6% termasuk dalam predikat baik, dan (c) kecenderungan sebesar 76,46% termasuk dalam predikat baik. Namun kalau dilihat dari komponen eksternal (a) peralatan 67% termasuk dalam predikat kurang, dan(b) tempat senam memiliki persentase 80,4% termasuk predikat sangat baik. Maka dari itu faktor yang lebih mempengaruhi kegiatan senam aerobik di SMKN Se Kabupaten Sumedang adalah faktor eksternal.


(44)

B. Saran

1. Bagi lembaga pendidikan keolahragaan bisa dijadikan sebagai referensi untuk memberikan arahan yang lebih memotivasi siswa dan untuk memberikan penyuluhan tentang penting kesehatan dengan mendapatkan kesehatan jasmani.

2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam, sehingga ada masukan yang lebih akurat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam kegiatan senam aerobik di SMKN.


(45)

52

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2009). Pembelajaran Manajemen Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Arikunto,Suharsimi. (1989). ProsedurPenelitianSuatu PendekatanPraktik, EdisiRevisi1989. Jakarta: PT RinekaCipta.

Arikunto,Suharsimi. (1993). ProsedurPenelitianSuatu PendekatanPraktik, EdisiRevisi1993. Jakarta: PT RinekaCipta.

Arikunto,Suharsimi. (1998)). ProsedurPenelitianSuatu PendekatanPraktik, EdisiRevisi1998. Jakarta: PT RinekaCipta.

Arikunto,Suharsimi. (2002). ProsedurPenelitianSuatu PendekatanPraktik, EdisiRevisi 2002. Jakarta: PT RinekaCipta.

Arikunto,Suharsimi. (2010). ProsedurPenelitianSuatu PendekatanPraktik, EdisiRevisi 2010. Jakarta: PT RinekaCipta.

Atmaja, U.S. (2008), Teori dan Praktek Senam. Bandung: FPOK UPI.

Departemen Pendidikan Nasional (1988). Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta Balas Pustaka.

Departemen Pendidikan Nasional (1991). Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta Balas Pustaka.

Dinata, Marta. Padat berisi dengan aerobik. 2004. Cerdas Jaya.

Giriwijiyo,Santosa. (2010).Ilmu Faal Olahraga. FPOK UPI Bandung. Gunarsa, Singgih (1987). Psikologi olahraga. Bandung: PT.Alfabeta.

Koentjaraningrat. ( 1981). Masalah-masalah Pembangunan Pembangunan:Bunga Rampai Antropologi Terapan. Jakarta KPSE.

Komariyah, Lilis. (2004). Tesis. Hubungan Motivasi dan Partisipasi Dengan Kebugaran Jasmani Peserta Olahraga Kesehatan Lanjut Usia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(46)

52

Mahendra,Agus. (2006)

SenamArtistikTeoridanMetodePembelajaranSenamUntukMahasiswa.FPO K-UPI.

Moleong, Lexy J (2006). Meetode Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT.Remaja Rosda Karya.

Nitisemito. (1986). Partisipasi Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta Depdikbud.

Rahman, Arif. H.(2003). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keikutsertaan Minat siswa Dalam Pembelelajaran Penjas. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung. Tidak di terbitkan.

Sastropoertro, santosa. (1986). Partisipasi Komunikasi Dalam Pembangunan. Bandung: PT. Alumni.

Subrata dan Atmaja (1978). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi. Jakarta: Pdan K.

Sukardi (2003). Metode Penelitian Pendidikan.Yogyakarta:PT Bumi Aksara. Surakhmad (1995). Metode penelitian.Bandung: Tarsito.

Surakhmad (1998). Metode Penelitian. Bandung Tarsito.

Universitas Pendidikan Indonesia (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI-Bandung.

Sugiyono.(2005). StatistikaUntukPenelitian.Bandung :Alfabeta. (http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli). (http://id.wikipedia.orng).


(1)

43

Rini Nurmayanti, 2013

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keikutsertaan Siswa Dalam Kegiatan Senam Aerobik Di Smk Negeri Se Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Teknik pengolahan data tersebut untuk menetukan jawaban antar pertanyaan peneliti “ Faktor mana yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam kegiatan senam aerobik di SMK Se Kabupaten Sumedang”. Yang berarti penelitian ini terfokus pada aspek kebiasaan senam, ketertarikan, kecenderungan, peralatan dan tempat senam.

Teknik pengolahan data yang digunakan adalah :

P =

Keterangan :

P : Jumlah persentase dukungan yang dicari

:

Besar rata-rata dukungan komponen

Jumlah total skor rata-rata

Selanjutnya perhitungan yang dilakukan yaitu : P =

x100%

Keterangan :

P : Jumlah Persentase Kumulatif yang dicari

:

Besar faktual dukungan komponen

:

Jumlah skor ideal kelompok sampel

Setelah diperoleh persentase kemudian dikomparasikan dengan predikat/kategori nilai persentasi masing-masing komponen maupun persentase kumulatif untuk menentukan tingkat pengaruhnya. Seperti yang dijelaskan oleh Yudiana (2004:54) sebagai berikut :

Tabel 7.1


(2)

44

PERSENTASE PREDIKAT

82%-100% Sangat baik

62%-81% Baik

42%-60% Cukup

22%-41% Kurang


(3)

Rini Nurmayanti, 2013

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keikutsertaan Siswa Dalam Kegiatan Senam Aerobik Di Smk Negeri Se Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan serta hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah :

a) Faktor Internal yang mempengaruhi siswa dalam kegiatan senam aerobik di SMKN Se Kabupaten Sumedang adalah kebiasaan senam, ketertarikan dan kecenderungan sebesar 75,31%.

b) Faktor Eksternal yang mempengaruhi siswa dalam kegiatan senam aerobik di SMKN Se Kabupaten Sumedang adalah peralatan dan tempat senam sebesar 72,46%.

c) Berdasarkan kategori nilai kualitatif, faktor internal yang mempengaruhi siswa dalam mengikuti kegiatan senam aerobik di SMKN Se Kabupaten Sumedang sebesar 75.31% termasuk predikat sangat baik. Faktor internal terbagi menjadi dua sub komponen yaitu : (a) kebiasaan senam sebesar 73,36% termasuk dalam predikat cukup, (b) ketertarikan sebesar 75,6% termasuk dalam predikat baik, dan (c) kecenderungan sebesar 76,46% termasuk dalam predikat baik. Namun kalau dilihat dari komponen eksternal (a) peralatan 67% termasuk dalam predikat kurang, dan(b) tempat senam memiliki persentase 80,4% termasuk predikat sangat baik. Maka dari itu faktor yang lebih mempengaruhi kegiatan senam aerobik di SMKN Se Kabupaten Sumedang adalah faktor eksternal.


(4)

B. Saran

1. Bagi lembaga pendidikan keolahragaan bisa dijadikan sebagai referensi untuk memberikan arahan yang lebih memotivasi siswa dan untuk memberikan penyuluhan tentang penting kesehatan dengan mendapatkan kesehatan jasmani.

2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam, sehingga ada masukan yang lebih akurat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan siswa dalam kegiatan senam aerobik di SMKN.


(5)

52

Rini Nurmayanti, 2013

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keikutsertaan Siswa Dalam Kegiatan Senam Aerobik Di Smk Negeri Se Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2009). Pembelajaran Manajemen Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Arikunto,Suharsimi. (1989). ProsedurPenelitianSuatu PendekatanPraktik, EdisiRevisi1989. Jakarta: PT RinekaCipta.

Arikunto,Suharsimi. (1993). ProsedurPenelitianSuatu PendekatanPraktik, EdisiRevisi1993. Jakarta: PT RinekaCipta.

Arikunto,Suharsimi. (1998)). ProsedurPenelitianSuatu PendekatanPraktik, EdisiRevisi1998. Jakarta: PT RinekaCipta.

Arikunto,Suharsimi. (2002). ProsedurPenelitianSuatu PendekatanPraktik, EdisiRevisi 2002. Jakarta: PT RinekaCipta.

Arikunto,Suharsimi. (2010). ProsedurPenelitianSuatu PendekatanPraktik, EdisiRevisi 2010. Jakarta: PT RinekaCipta.

Atmaja, U.S. (2008), Teori dan Praktek Senam. Bandung: FPOK UPI.

Departemen Pendidikan Nasional (1988). Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta Balas Pustaka.

Departemen Pendidikan Nasional (1991). Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta Balas Pustaka.

Dinata, Marta. Padat berisi dengan aerobik. 2004. Cerdas Jaya.

Giriwijiyo,Santosa. (2010).Ilmu Faal Olahraga. FPOK UPI Bandung. Gunarsa, Singgih (1987). Psikologi olahraga. Bandung: PT.Alfabeta.

Koentjaraningrat. ( 1981). Masalah-masalah Pembangunan Pembangunan:Bunga Rampai Antropologi Terapan. Jakarta KPSE.

Komariyah, Lilis. (2004). Tesis. Hubungan Motivasi dan Partisipasi Dengan Kebugaran Jasmani Peserta Olahraga Kesehatan Lanjut Usia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(6)

52

Mahendra,Agus. (2006)

SenamArtistikTeoridanMetodePembelajaranSenamUntukMahasiswa.FPO K-UPI.

Moleong, Lexy J (2006). Meetode Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT.Remaja Rosda Karya.

Nitisemito. (1986). Partisipasi Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta Depdikbud.

Rahman, Arif. H.(2003). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keikutsertaan Minat siswa Dalam Pembelelajaran Penjas. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung. Tidak di terbitkan.

Sastropoertro, santosa. (1986). Partisipasi Komunikasi Dalam Pembangunan. Bandung: PT. Alumni.

Subrata dan Atmaja (1978). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi. Jakarta: Pdan K.

Sukardi (2003). Metode Penelitian Pendidikan.Yogyakarta:PT Bumi Aksara. Surakhmad (1995). Metode penelitian.Bandung: Tarsito.

Surakhmad (1998). Metode Penelitian. Bandung Tarsito.

Universitas Pendidikan Indonesia (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI-Bandung.

Sugiyono.(2005). StatistikaUntukPenelitian.Bandung :Alfabeta. (http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli). (http://id.wikipedia.orng).