GAMBARAN PENGETAHUAN IBU USIASUBUR (15-49 TAHUN) TENTANG AKDR (ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM) DI KELURAHAN CISARANTENWETAN KOTA BANDUNG.

(1)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU USIA SUBUR (15-49 TAHUN) TENTANG AKDR (ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM) DI

KELURAHAN CISARANTEN WETAN KOTA BANDUNG KARYA TULIS ILMIAH

DiajukanuntukMemenuhiSebagiandariSyaratuntukMemperolehGelarAhliMadyaK eperawatan

Program Studi D3 Keperawatan

Oleh

Aga Bramantia Shoubilhaq

1004574

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU USIA SUBUR (15-49 TAHUN) TENTANG AKDR (ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM)DI

KELURAHAN CISARANTEN WETAN KOTA BANDUNG

Oeh:

Aga BramantiaShoubilhaq

SebuahKaryaTulisIlmiah yang

diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarAhliMadyaKeperawatan padaFakultasPendidikanOlahragadanKesehatan

© Aga BramantiaShoubilhaq 2013 UniversitasPendidikan Indonesia

Juni 2013

HakCiptadilindungiundang-undang

KaryaTulisIlmiahinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian, dengandicetakulang, difoto kopi, ataucaralainnyatanpaizindaripenulis.


(3)

(4)

GambaranPengetahuanIbuUsiaSubur (15-49 Tahun) tentang AKDR (AlatKontrasepsiDalam Rahim) di KelurahanCisarantenWetan Kota

Bandung. Oleh:

Aga BramantiaShoubilhaq 1004574

ABSTRAK

Wanita usia subur atau ibu usia subur berkisar antara usia 15-49 tahun. Padarentang usia ini sangat dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi sebagai bagian dari pengaturan jumlah kelahiran di Indonesia. Berdasarkan data sekunder, Kelurahan Cisaranten Wetan tercatat sebagai kelurahan terendah pengguna AKDR, sementara itu penggunaan AKDR lebihefektifdaripadapenggunaankontrasepsi hormonal seperti pil dan suntik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu usia subur tentang AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) dalam program KB di Kelurahan

Cisaranten Wetan Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengolahan data distribusi frekuensi.Subjek penelitian ini diambil menggunakan teknik cluster random sampling dengan jumlah responden sebanyak 210 responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner.Hasil penelitian menunjukan sebagian besar (53 %) responden memiliki pengetahuan cukup, hamper setengahnya (36 %) responden memiliki pengetahuan baik, Sebagian kecil (11 %) responden memiliki pengetahuan kurang. Berdasarkan penelitian dapat ditarik

kesimpulan bahwa sebagian besar (53 %) responden memiliki pengetahuan cukup.Bagi ibu usia subur di Kelurahan Cisaranten Wetan diharapkan partisipasi yang lebih aktif saat diadakannya penyuluhan tentang AKDR.


(5)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN... i

ABSTRAK ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR LAMPIRAN ...ix

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. LatarBelakangPenelitian ...1

B. IdentifikasidanPerumusanMasalah ...4

C. TujuanPenelitian ...5

D. Manfaat/SignifikansiPenelitian ...5

E.StrukturOrganisasiKaryaTulisIlmiah ...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ...7

A. Kajian Pustaka...7

1. Pengetahuan...7

2. IbuUsiaSubur ...10

3. KeluargaBerencana ...10

4. Kontrasepsi ...12

5. AlatKontrasepsiDalam Rahim (AKDR) ...16

6. Anatomi Organ ReproduksiInternapadaWanita ...28

B. Kerangka Pemikiran ...30

BAB III METODE PENELITIAN ...31

A. LokasidanSubjekPenelitian ...31

B. DesainPenelitian ...32

C. MetodePenelitian...32

D. DefinisiOperasional ...33

E.InstrumenPenelitian ...33

F.Proses PengembanganInstrumen ...34

G. TeknikPengumpulan Data danProsedurPenelitian ...34

H. Analisa Data ...37

I.Pengolahan Data ...37


(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...39

A. HasilPenelitian ...39

B. Pembahasan ...40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...43

A. Kesimpulan ...43

B. Saran ...43

DAFTAR PUSTAKA ...45


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Cara PenyimpananKontrasepsi ...15

Tabel 2.2 MekanismeKerja AKDR ...21

Tabel 3.1 InterpretasiPerhitunganProsentase ...38

Tabel 4.1 GambaranKarateristikUmurResponden...39


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 AKDR Lippes Loop ...19 Gambar 2.2 Jenis-jenis AKDR ...20 Gambar 2.3 Anatomi Organ ReproduksiInternaPadaWanita ...29


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SuratPermohonanIzinPenelitian...48

Lampiran 2 SuratKeteranganIzinPenelitian ...49

Lampiran 3 SuratPermohonanResponden ...50

Lampiran 4 LembarKuesioner ...51

Lampiran 5 KunciJawabanKuesioner ...52

Lampiran 6 HasilPenelitian ...53


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Angka kematian ibu di semua negara berkembang masih sangat tinggi demikian juga di Indonesia berkisar antara 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 dan ini menunjukkan angka yang tinggi (Indonesia Health Profile, 2013).Jumlah penduduk yang meningkat dan semakin tingginya angka kematian ibu akan menurunkan derajat kesehatan dan kesejahteraan suatu negara. Oleh karena hal tersebut, untuk menjaga dan menjamin keselamatan dan kesehatan wanita selama hamil, bersalin, nifas, dan wanita usia produktif atau subur serta mencegah kematian ibu, salah satunya dengan program Keluarga Berencana.

Mengacu pada Badan Pusat Statistik Indonesia (2010) populasi Indonesia mencapai 237,641,326 jiwa dan menempati peringkat keempat populasi terbanyak didunia.Sedangkan pada tahun 2012, jumlah populasi Negara Indonesia meningkat menjadi 248.216.193 jiwa. Jumlah populasi di Indonesia akan terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini selaras dengan perhitungan UNFPA State of World Population(2010), Indonesia memiliki Total Fertility Rate(TFR) 2,10. Angka tersebut menunjukkan bahwa pada setiap keluarga di Indonesia rata-rata memiliki 2 orang anak atau lebih.Dengan TFRyang tinggi, secara perlahan kepadatan penduduk akan semakin sulit untuk dihindarkan dan permasalahan yangtimbul akibat kepadatan penduduk akan semakin sulit untuk diurai.

Mengacu pada UU No. 10 Tahun 1992, Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Handayani, 2010:28). Program KB resmi dilaksanakan oleh badan pemerintahan pada tahun 1970.KB dapat terlaksana dengan baik jika seluruh pihak saling bekerja sama. Dalam hal ini pihak-pihak yang terkait adalah pemerintah dan


(11)

2

masyarakat. Pengetahuaan masyarakat yang baik terhadap KB akan membuka kemungkinan meningkatnya minat dan kepercayaan masyarakat untuk melakukan program KB (BKKBN, 2008).

Berdasarkan teori Lewrence Green (dalam Notoatmodjo, 2007:139), salah satu faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan seseorang yaitu faktor predisposisi yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan persepsi seseorang terhadap perilaku tersebut. Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh terhadap perilaku sebagai hasil jangka menengah (intermediet impact). Pengetahuan yang baik tentang keluarga berencana dimasyarakat adalah salah satu faktor yang mampu meningkatkan jumlah akseptor keluarga berencana.Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007:139).

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Cara memperoleh pengetahuan dapat dilakukan dengan dua cara. Cara yang pertama adalah cara tradisional. Cara tradisional terbagi menjadi cara coba dan salah atau trial and error, cara kekuasaan atau otoritas, berdasarkan pengalaman pribadi, melalui jalan pikiran. Cara yang kedua adalah caramodern, yaitu cara yang dilakukan menggunakan langkah-langkah yang sistematis dan ilmiah (Notoatmodjo, 2003:56-57). Dalam penelitian ini, peneliti mengukur pengetahuan responden menggunakan angket.

Pada tahun 2010 populasi penduduk Jawa Barat mencapai 43.826.775 jiwa.Di Kota Bandung populasi penduduk tercatat 2.424.957 jiwa (BPS Kota Bandung, 2011).Menurut BPS Kota Bandung (2011), terdapat 382.627 Pasangan Usia Subur (PUS) dikota Bandung. Dari data tersebut, PUS yang memilih alat kontrasepsi nonhormonal sebanyak 95.789 jiwa menggunakan IUD, 11.390 jiwa menggunakan Metode Operatif Wanita (MOW), 1.020 jiwa


(12)

3

menggunakan Metode Operatif Pria (MOP) dan 3.386 menggunakan kondom. Sedangkan PUS yang memilih alat kontrasepsi hormonal sebanyak 4.886 jiwa menggunakan implant, 142.225 jiwa menggunakan suntik dan 51.852 jiwa menggunakan pil (BPS Kota Bandung, 2011).Dari data diatas, penggunaan AKDR masih kalah dibandingkan dengan alat kontrasepsi hormonal seperti pil dan suntik KB. Dari 29 juta pengguna alat kontrasepsi di Indonesia, hanya 8 % yang menggunakan AKDR dan masih kalah bersaing dengan pengguna pil dan suntik yang berada pada rentang 29,9 % dan 46,2 % (BKKBN, 2011).

Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan tentang AKDR di kecamatan Paron kabupaten Ngawi, diperoleh hasil 3 responden memiliki pengetahuan baik, 26 responden memiliki pengetahuan cukup dan 2 responden memiliki pengetahuan kurang (Subekti, 2012). Sedangkan hasil penelitian yang sama di desa Kisik Gresik diperoleh 6 responden memiliki pengetahuan baik, 6 responden memilik pengetahuan yang cukup dan 27 orang memiliki pengetahuan yang kurang (Arsita, 2012). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Nia dan Subekti, Nurwahida dalam penelitiannya tentang gambaran pengetahuan, sikap, perilaku ibu usia subur tentang AKDR dalam program KB di kelurahan ciujung muara timur tahun 2011, diperoleh hasil 92 responden memiliki pengetahuan baik, 5 responden memiliki pengetahuan cukup dan 6 responden memiliki pengetahuan kurang.

Tingkat efektifitas AKDR sangat tinggi, dengan kegagalan hanya 1 % (BKKBN Jawa Timur, 2012). Berada pada rentang 0,6-0,8 kehamilan per 100 wanita dalam satu tahun pertama (1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan) (Handayani, 2010:144). Selain itu, AKDR sangat praktis, mudah untuk dikontrol, aman untuk penggunaan dalam jangka waktu panjang serta pemulihan kesuburan yang cukup tinggi (BKKBN Jawa Timur, 2012). Menurut BPS Kota Bandung (2011), dari 30 kecamatan di kota Bandung terdapat 5 kecamatan yang penggunaan AKDRnya paling rendah yaitu Bandung Kidul sebanyak 1.552 akseptor, Mandalajati sebanyak 1.481 akseptor, Gedebage sebanyak 1.402 akseptor, Sumur Bandung sebanyak 1.295 akseptor dan Cinambo sebanyak 689 akseptor. Dari uraian data


(13)

4

tersebut, dapat disimpulkan bahwa kecamatan Cinambo adalah kecamatan yang penggunaan AKDRnya paling rendah.

Terdapat 4 kelurahan di Kecamatan Cinambo yaitu Cisaranten Wetan, Babakan Penghulu, Pakemitan, Sukamulya.Dari keseluruhan kelurahan di Kecamatan Cinambo, Cisaranten Wetan adalah kelurahan yang pengguna AKDRnya rendah yaitu sebanyak 149 akseptor. Penggunaan beberapa alat kontrasepsi di kelurahan Cisaranten Wetan pada tahun 2010 yaitu AKDR atau IUD sebanyak 149 akseptor, pil sebanyak 137 akseptor, dan suntik sebanyak 458 akseptor (BPS Kota Bandung, 2011). Dilihat dari beberapa pengguna alat kontrasepsi, dapat disimpulkan bahwa di kelurahan Cisaranten Wetan pengguna AKDR lebih kecil dari pengguna alat kontrasepsi lain seperti suntik KB dan pil.

Berdasarkan uraian diatas, yaitu laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, masih tingginya angka kematian ibu sertarendahnya pengguna AKDR atau IUD sedangkan tingkat efektifitasnya tinggi, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Usia Subur (15-49 Tahun) tentang AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) di Kelurahan Cisaranten Wetan Kota Bandung”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Wanita usia subur atau ibu usia subur berkisar antara usia 15-49 tahun (DEPKES, 2003).Pada rentang usia ini sangat dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi sebagai bagian dari pengaturan jumlah kelahiran di Indonesia (BKKBN, 2008). Salah satu alat kontrasepsi adalah AKDR atau IUD.Berdasarkan studi pendahuluan dari BPS Kota Bandung, pengguna AKDR masih lebih kecil dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya.Padahal efektifitas AKDR sangat tinggi (Handayani, 2010:144).Pengetahuan yang baik tentang alat kontrasepsi, khususnya AKDR,akan berdampak pada meningkatnya angka akseptor pasangan usia subur untuk melakukan KB dan akan memberikan dampak secara langsung pada angka kelahiran di Indonesia. Hal ini jugaakan berdampak pada


(14)

5

meningkatnya derajat kesejahteraan dan kesehatan masyarakat kota Bandung dan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya. Mengacu pada identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana “Gambaran Pengetahuan Ibu Usia Subur (15-49 Tahun) Tentang AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) di Kelurahan Cisaranten WetanKota Bandung’?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “Gambaran Pengetahuan Ibu Usia Subur (15-49 Tahun) Tentang AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) di Kelurahan Cisaranten Wetan Kota Bandung”.

D. Manfaat/Signifikasi Penelitian

Hasil penelitian “Gambaran Pengetahuan Ibu UsiaSubur (15-49 Tahun) Tentang AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) Di Kelurahan Cisaranten Wetan Kota Bandung” diharapkan mampu memberikan manfaat dari segi:

1. Manfaat teoritis

a. Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam penerapan ilmu keperawatan maternitas, khususnya mengenai gambaran pengetahuan ibu usia subur tentang AKDR dalam program KB.

b. Menjadi acuan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat praktis

a. Menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Keluarga Berencana di kelurahan Cisaranten Wetan dan di kota Bandung pada umumnya.

b. Menambah wawasan bagi ibu usia subur tentang AKDR khususnya mengenai efek samping, keuntungan and kerugian penggunaan AKDR.


(15)

6

c. Hasil penelitian dapat digunakan untuk membuat program penyuluhan kesehatan mengenai pengetahuan alat kontrasepsi khususnya AKDR atau IUD.

E. Struktur Organisasi Karya Tulis Ilmiah

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikasi penelitian dan struktur organisasi karya tulis ilmiah.

BAB II : Berisi tentang kajian pustaka yang menjelaskan tentang pengetahuan, wanita usia subur, keluarga berencana, kontrasepsi, AKDR, anatomi organ reproduksi interna pada wanita serta kerangka pemikiran. BAB III : Metode penelitian berisi tentang lokasi dan subjek sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian, analisis data dan pengolahan data.

BAB IV : Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan. BAB V : Berisi tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan CinamboKelurahan Cisaranten Wetan Kota Bandung.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 Mei-9 Juni 2013.

2. Subjek Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah seluruh subjek (manusia, binatang percobaan, data laboratorium, dll) yang akan diteliti dan memenuhi karakteristik yang ditentukan (Riyanto, 2011:89). Adapun dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh ibu usia subur di wilayah kecamatan Cinambo kelurahan Cisaranten Wetan kota Bandung yang berjumlah 459 jiwa.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili atau merepresentatif populasi (Riyanto, 2011:90).

Adapun sampel dari penelitian ini diambil menggunakan teknik Cluster Random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara kelompok atau gugus, pada penelitian ini sampel buka terdiri dari unit individu, tetapi terdiri dari kelompok atau gugusan.Kelompok yang diambil sebagai sampel ini terdiri dari unit geografis (desa, kecamatan, kabupaten, dan sebagainya), unit organisasi, misalnya klinik, profesi, pemuda, dan sebagainya (Riyanto, 2011:95).


(17)

32

Adapun rumus yang digunakan dalam menentukan jumlah sampel adalah sebagai berikut:

Keterangan :

n = jumlah besar sampel.

Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku dengan tingkat kepercayaan 95% Z(1-α/2) = 1,96

P = proporsi kejadian; P = 0,5 d = besar penyimpangan; d = 0,05

�= 459. 1,96

2. 0,5 10,5

459 0,05 2+ 1,96 2. 0,5 10,5 ≈210 responden

Menurut rumus mencari besar sampel diatas, maka jumlah sampel minimum yang dibutuhkan dalam penelitian adalah 210 responden. Dalam satu kelurahan terdapat enam RW. Maka dalam satu RW jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 35 responden.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah studi deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau mendeskripsikan suatu keadaan secara objektif (Riyanto, 2011:27).

C. Metode Penelitian

Metode dalam pengumpulan data penelitian ini dengan cara survey menggunakan alat kuesioner yang berisi 28 pertanyaan berjenis dichotomous choice yaitu pertanyaan yang hanya ada dua alternatif jawaban dan responden

n = NZ(1-α/2)2P(1-P)


(18)

33

harus memilih salah satu diantaranya (Riyanto, 2011:135). Responden harus membubuhkan tanda check atau tanda centang pada pilihan jawaban yang tersedia.

D. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah pengetahuan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh ibu usia subur tentang AKDR seperti definisi, keuntungan dan kerugian, indikasi, kontraindikasi, waktu pemasangan dan pelepasan serta efek samping AKDR. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Skala ukur dalam penelitian adalah ordinal. Cara ukur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan responden dikategorikan baik jika hasil kuesioner 76-100% benar.

2. Pengetahuan responden dikategorikan cukup jika hasil kuesioner 56-75% benar.

3. Pengetahuan responden dikategorikan kurang jika hasil kuisioner < 55% benar (Arikunto, 2006).

E. Instrumen penelitian 1. Perangkat alat tulis

Perangkat alat tulis terdiri dari buku tulis, pensil, pulpen, penghapus dan lain sebagainya. Perangkat tersebut dipergunakan untuk mengumpulkan informasi yang didapat dari responden.

2. Kuesioner pengetahuan tentang AKDR

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kusioner lembar pertanyaan untuk mengumpulkan data yang bertujuan untuk wawancara terpimpin antara peneliti dan responden. Terdapat 28 pertanyaan berbentuk dichotomous choice.


(19)

34

Kuisioner berisi perihal yang mengarah kepada pengetahuan ibu subur tentang AKDR dalam program KB dengan ketentuan skor sebagai berikut:

a. Jawaban benar bernilai 1 b. Jawaban salah bernilai 0 c. Jawaban kosong bernilai 0

3. Perangkat Komputer

Perangkat komputer diperlukan dalam proses pengolahan data dan menyusun laporan hasil penelitian.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validitas maupun uji reabilitas terhadap instrumen penelitian yaitu kuesioner pengetahuan ibu subur tentang AKDR karena kuesioner telah valid dan reliabel. Kuesioner yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner yang diperkenalkan oleh Subekti (2012) dengan 20 pertanyaan memiliki nilai uji validitas sebesar 0,361 dan 8 pertanyaan memiliki nilai uji validitas sebesar 0,463. Sementara itu, kuesioner ini memiliki hasil uji reliabilitas sebesar 0,875.

G. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian 1. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Peneliti melakukan pertemuan dengan pejabat kelurahan, RW serta RT. Peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan manfaat penelitian kepada seluruh elemen yang hadir. Peneliti melatih seluruh elemen yang hadir dalam mengisi lembar kuesioner. b. Peneliti bersama-sama dengan ketua RW langsung mendatangi

rumah responden dalam rangka mengumpulkan data dengan mengisi keusioner.


(20)

35

c. Peneliti menjelaskan maksud, tujuan serta manfaat penelitian kepada responden.

d. Peneliti memberikan lembar pernyataan yang menyatakan bahwa yang bertanda tangan didalamnya bersedia untuk menjadi responden dengan tanpa paksaan.

e. Peneliti membagikan lembar kuesioner beserta perangkat alat tulis. Setelah responden mendapatkan lembar kuesioner, peneliti menjelaskan terlebih dahulu tata cara mengisi lembar kuesioner. f. Peneliti mempersilahkan responden untuk mengisi lembar

kuesioner dengan cara memberikan tanda check atau tanda centang pada pilihan jawaban yang tersedia.

g. Peneliti mengumpulkan kembali lembar kuesioner.

2. Prosedur penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Tahap Persiapan

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini diawali dengan menentukan masalah yaitu rendahnya penggunaan AKDR oleh ibu usia subur. Kemudian peneliti menyusun judul karya tulis ilmiah yaitu gambaran pengetahuan pada ibu usia subur tentang AKDR dalam program keluarga berencana. Setelah judul karya tulis ilmiah valid, peneliti menyusun latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikansi penelitian dan struktur organisasi karya tulis ilmiah. Peneliti juga berusaha menyajikan kajian-kajian pustaka terkait tentang pengetahuan, ibu usia subur, KB, alat kontrasepsi, AKDR, anatomi organ reproduksi interna pada wanita serta menyusun kerangka pemikiran untuk menghindari agar penelitian tidak menjadi bias. Setelah itu peneliti menentukan lokasi penelitian yang berdasarkan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, menentukan sampel penelitian, menentukan desain penelitian serta menentukan instrument penelitian. Dari keseluruhan tahap persiapan tersebut,


(21)

36

peneliti menyusun kedalam langkah yang sistematis secara ilmiah menjadi Karya Tulis Ilmiah (KTI).

b. Tahap Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan pada bulan mei-juni 2013 dengan lokasi di kelurahan Cisaranten Wetankota Bandung. Peneliti bersama ketua RW setempat mendatangi langsung rumah responden. Peneliti akanmenjelaskan maksud, tujuan serta manfaat penelitian kepada responden.Kemudian responden diharuskan untuk mengisi lembar pernyataan yang menyatakan bersedia menjadi responden dengan tanpa paksaan. Peneliti akan membagikan lembar kuesioner dan perangkat alat tulis serta menjelaskan prosedur pengisian lembar jawaban. Peneliti mempersilahkan responden untuk mengisi lembar kuesioner. Responden harus mengisi lembar kuesioner dengan membubuhkan tanda check atau tanda centang pada pilihan jawaban yang tersedia. Saat pengisian lembar kuesioner berlangsung, peneliti akan mendampingi dan membantu keperluan responden untuk memperlancar proses penelitian dan diharapkan jawaban yang diisi oleh responden menjadi objektif. Setelah proses pengisian lembar kuesioner selesai, peneliti akan mengumpulkan kembali lembar kuesioner dan memeriksa hasil jawaban responden yang akan menggambarkan tingkat pengetahuan ibu subur tentang AKDR berdasarkan skor yang telah ditentukan. Data akan diolah secara tabulasi dan disajikan menjadi tabel-tabel distribusi yang akan dinterpretasikan dan dianalisis dalam pembahasan serta peneliti akan membuat suatu kesimpulan.

c. Tahap Akhir

Tahap akhir dalam prosedur penelitian ini adalah menyusun laporan penelitian kedalam sistematika karya tulis ilmiah, langkah sidang akhir, serta melakukan penggandaan hasil laporan untuk dikomunikasikan kepada pihak yang terkait.


(22)

37

H. Analisa Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis univariat yang digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi responden dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan jumlah dan ukuran persentase masing-masing kelompok.

I. Pengolahan Data 1. Editing

Peneliti melakukan pemeriksaan ulang terhadap kuesioner.Peneliti memeriksa isi jawaban kuesioner. Jika ada jawaban yang kosong peneliti akan menghampiri responden untuk melakukan klarifikasi. Proses editing bertujuan untuk memeriksa kelengkapan jawaban, relevansi jawaban serta konsistensi jawaban.

2. Coding

Peneliti melakukan perubahan data yang berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Proses ini bertujuan untuk memudahkan analisa data dan memasukan data.

3. Processing

Peneliti memasukan data yang telah diperoleh dari kuesioner kedalam program Microsoft Excell.

4. Cleaning

Peneliti melakukan pengecekan ulang data yang telah dimasukan kedalam Microsoft Excell untuk memastikan tidak ada data yang missing, mengetahui variasi data dan mengetahui konsistensi data.


(23)

38

J. Interpretasi Data

Data yang telah dianalisa, kemudian akan diinterpretasikan prosentasenya menggunakan teori Koentjaraningrat (dalam Hartini, 2004:33).

Tabel 3.1

Interpretasi Perhitungan Prosentase

Besar Prosentase Interpretasi

0% Tidak ada

1%-25% Sebagian kecil

26%-49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51%-75% Sebagian besar

76%-99% Pada umumnya


(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitiandiperolehkesimpulanbahwasebagianbesar (53

%) ibuusiasubur di

KelurahanCisarantenWetanmemilikipengetahuancukuptentang AKDR.

B. Saran

1. BagiIbuUsiaSubur di KelurahanCisarantenWetan

Perlunyapartisipasi yang lebihaktifsaatdiadakanpenyuluhantentang AKDR

sertadiharapkanmauuntukmembukadiriuntukmenjalinkomunikasidengank aderkesehatansetempatmengenaikeuntungan,

keefektifansertaefeksamping AKDR secaramenyeluruh.

2. BagiPetugasPelayananKontrasepsi Di

KelurahanCisarantenWetan

a. Perlunyapengadaankegiatan yang

dapatmeningkatkanpengetahuanibuusiasuburtentang AKDR melaluipenyuluhan yang tepat, melaluileafletmaupunpamplet. b. Diharapkanpetugaspelayanankontrasepsimemberikanmotivasi yang akanmembangunkesadaranakseptor KB untukmenggunakankontrasepsijangkapanjangseperti AKDR.

3. BagiLembagaPemerintah Yang Terkait

a. MenambahPetugasLapanganKeluargaBerencana (PLKB) gunatercapainyatujuan program KB.

b. Mengadakanpelatihankepada PLKB, kadersetempat, gunamelaksanakantugassebagaimanamestinya.

c. Diharapkan UPT

PuskesmasCinambolebihberpartisipasiaktifdalamupayapening katanpengetahuanibuusiasuburtentang AKDR


(25)

44

khususnyamengenaikeuntungan, keefektifan, efeksampingserta proses pemasanganatauinsersi AKDR.

4. BagiPeneliti Lain

Diharapkanbagipenelitilainuntukmenelitilebihlanjutmengenaivaria

bel yang berbedasertamengenaihal-hal yang

berhubungandenganpenggunaan AKDR.

5. BagiBidangIlmuKeperawatan

Diharapkanadanyapenelitian yang

lebihmendalammengenaiefeksampingdari AKDR


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006).ProsedurPenelitian: SuatuPendekatanPraktik. Jakarta: RinekaCipta.

Arsita, E.D. (2012). Gambaran Tingkat PengetahuanIbuTentang AKDR. [Online].Tersedia:http://Share.stikesyarsis.ac.id/elib/main/dok/00969/gamba ran-tingkat-pengetahuan-ibu-tentang-akdr-di-bps-ummu-sakila-desa-kisik-gresik [15 Mei 2013]

Ayi. (2012). WanitaUsiaSubur. [Online].

Tersedia:http://ayicuwie.wordpress.com/2012/03/20/wanita-usia-subur-wus/ [7 Mei 2013]

BKKBN. (2011). GelarPertemuanMedisTeknisPakaiIud, LebihHemat Dan Aman.[Online].Tersedia:http:file:///D:/data%20BKKBN/pertemuan%20med is%20pemakaian%20IUD.htm [27 April 2013].

BKKBN. (2008). SekilasInformasiTentangKependudukan Dan Program KB Nasional. Jakarta.

BPS.(2012). KecamatanCinambodalamAngka 2012. Bandung. BPS.(2012). Kota Bandung DalamAngka 2012. Bandung.

Frank, H. (2011). Atlas Of Human Anatomy 4th Edition. [online]. Tersedia:http://www.netterimages.com/product/9781416033851/ [10 Mei 2013].

Glasier, A. (2006). KeluargaBerencanadanKeluarga Sejahtera. Jakarta: EGC. Handayani, S. (2010).Buku Ajar PelayananKeluargaBerencana. Yogyakarta:

PustakaRihama.

Hartanto, H. (2004). KeluargaBerencanadanKontrasepsi. Jakarta: PustakaHarapan.

Notoatmodjo, S. (2003).IlmuKesehatanMasyarakat: Prinsip-prinsipDasar. Jakarta: RinekaCipta.

Notoatmodjo, S. (2007).PromosiKesehatandanIlmuPerilaku. Jakarta: RinekaCipta. Notoatmodjo, S. (2010).MetodologiPenelitianKesehatan. Jakarta: RinekaCipta. Nurwahida, L. (2011). GambaranPengetahuan, Sikap,

danPerilakuIbuUsiaSuburTentang AKDR (AlatKontrasepsiDalam Rahim) dalam program KB di KelurahanMuaraCiujungTimur. SkripsiSarjanaKedokteranpada FKIK UIN SyariefHidaytullah Jakarta.


(27)

Pearce, E.C. (2009). AnatomidanFisiologiuntukParamedis. Jakarta: Gramedia. Riyanto, A. (2011). AplikasiMetodologiPenelitianKesehatan. Yogyakarta:

NuhaMedika.

Saifuddin, A. (2006). BukuPanduanPraktisPelayananKesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YayasanBinaPustakaSarwonoPrawihardjo.

Subekti, N. (2012). Tingkat pengetahuanakseptor KB AKDR (AlatKontrasepsiDalam Rahim) tentang AKDR (AlatKontrasepsiDalam

Rahim) di BPS

YayukDesyDesaJebloganKecamatanParonKabupatenNgawi.KaryaTulisIlmi ahpada program D III Kebidanan STIKES KusumaHusada Surakarta.

Suratun, S.

(2008).PelayananKeluargaBerencanadanPelayananKontrasepsi.Edisikesatu. Jakarta: Trans Info Media.

Tn. (2012).Cara-caraKontrasepsi yang

digunakanDewasaIni.[Online].Tersedia:http:// www.bkkbn-jatim.go.id/bkkbn-jatim/html/akdr.htm.[7 Mei 2013].

Tn. (2013).Indonesia Health Profile World Health Organization.[Online].Tersedia:http://ino.searo.who.int/EN/Section3.htm.[2 7 April 2013].

Tn. (2008).AlatKontrasepsiDalam Rahim atau Intra Uterine Device.[Online]. Tersedia:http://www.pikas.bkkbn.go.id/jabar/program_detail.php/prgid=2. [7 Mei 2013].

UniversitasPendidika Indonesia.(2012). PedomanPenulisanKaryaIlmiah. Bandung.

WawandanDewi.(2010). TeoridanPengukuranPengetahuan, SikapdanPerilakuManusia. Jakarta: NuhaMedika.

Wiknjosastro, H. (2005). IlmuKebidanan. Edisiketiga. Jakarta: YayasanBinaPustakaSarwonoPrawihardjo.


(1)

H. Analisa Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis univariat yang digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi responden dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan jumlah dan ukuran persentase masing-masing kelompok.

I. Pengolahan Data

1. Editing

Peneliti melakukan pemeriksaan ulang terhadap kuesioner.Peneliti memeriksa isi jawaban kuesioner. Jika ada jawaban yang kosong peneliti akan menghampiri responden untuk melakukan klarifikasi. Proses editing bertujuan untuk memeriksa kelengkapan jawaban, relevansi jawaban serta konsistensi jawaban.

2. Coding

Peneliti melakukan perubahan data yang berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Proses ini bertujuan untuk memudahkan analisa data dan memasukan data.

3. Processing

Peneliti memasukan data yang telah diperoleh dari kuesioner kedalam program Microsoft Excell.

4. Cleaning

Peneliti melakukan pengecekan ulang data yang telah dimasukan kedalam Microsoft Excell untuk memastikan tidak ada data yang missing, mengetahui variasi data dan mengetahui konsistensi data.


(2)

38

J. Interpretasi Data

Data yang telah dianalisa, kemudian akan diinterpretasikan prosentasenya menggunakan teori Koentjaraningrat (dalam Hartini, 2004:33).

Tabel 3.1

Interpretasi Perhitungan Prosentase

Besar Prosentase Interpretasi

0% Tidak ada

1%-25% Sebagian kecil

26%-49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51%-75% Sebagian besar

76%-99% Pada umumnya


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitiandiperolehkesimpulanbahwasebagianbesar (53

%) ibuusiasubur di

KelurahanCisarantenWetanmemilikipengetahuancukuptentang AKDR.

B. Saran

1. BagiIbuUsiaSubur di KelurahanCisarantenWetan

Perlunyapartisipasi yang lebihaktifsaatdiadakanpenyuluhantentang AKDR

sertadiharapkanmauuntukmembukadiriuntukmenjalinkomunikasidengank aderkesehatansetempatmengenaikeuntungan,

keefektifansertaefeksamping AKDR secaramenyeluruh.

2. BagiPetugasPelayananKontrasepsi Di

KelurahanCisarantenWetan

a. Perlunyapengadaankegiatan yang

dapatmeningkatkanpengetahuanibuusiasuburtentang AKDR melaluipenyuluhan yang tepat, melaluileafletmaupunpamplet. b. Diharapkanpetugaspelayanankontrasepsimemberikanmotivasi yang akanmembangunkesadaranakseptor KB untukmenggunakankontrasepsijangkapanjangseperti AKDR. 3. BagiLembagaPemerintah Yang Terkait


(4)

44

khususnyamengenaikeuntungan, keefektifan, efeksampingserta proses pemasanganatauinsersi AKDR.

4. BagiPeneliti Lain

Diharapkanbagipenelitilainuntukmenelitilebihlanjutmengenaivaria bel yang berbedasertamengenaihal-hal yang berhubungandenganpenggunaan AKDR.

5. BagiBidangIlmuKeperawatan

Diharapkanadanyapenelitian yang

lebihmendalammengenaiefeksampingdari AKDR


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006).ProsedurPenelitian: SuatuPendekatanPraktik. Jakarta: RinekaCipta.

Arsita, E.D. (2012). Gambaran Tingkat PengetahuanIbuTentang AKDR. [Online].Tersedia:http://Share.stikesyarsis.ac.id/elib/main/dok/00969/gamba ran-tingkat-pengetahuan-ibu-tentang-akdr-di-bps-ummu-sakila-desa-kisik-gresik [15 Mei 2013]

Ayi. (2012). WanitaUsiaSubur. [Online].

Tersedia:http://ayicuwie.wordpress.com/2012/03/20/wanita-usia-subur-wus/ [7 Mei 2013]

BKKBN. (2011). GelarPertemuanMedisTeknisPakaiIud, LebihHemat Dan Aman.[Online].Tersedia:http:file:///D:/data%20BKKBN/pertemuan%20med is%20pemakaian%20IUD.htm [27 April 2013].

BKKBN. (2008). SekilasInformasiTentangKependudukan Dan Program KB Nasional. Jakarta.

BPS.(2012). KecamatanCinambodalamAngka 2012. Bandung. BPS.(2012). Kota Bandung DalamAngka 2012. Bandung.

Frank, H. (2011). Atlas Of Human Anatomy 4th Edition. [online]. Tersedia:http://www.netterimages.com/product/9781416033851/ [10 Mei 2013].

Glasier, A. (2006). KeluargaBerencanadanKeluarga Sejahtera. Jakarta: EGC. Handayani, S. (2010).Buku Ajar PelayananKeluargaBerencana. Yogyakarta:

PustakaRihama.

Hartanto, H. (2004). KeluargaBerencanadanKontrasepsi. Jakarta: PustakaHarapan.

Notoatmodjo, S. (2003).IlmuKesehatanMasyarakat: Prinsip-prinsipDasar. Jakarta: RinekaCipta.


(6)

Pearce, E.C. (2009). AnatomidanFisiologiuntukParamedis. Jakarta: Gramedia. Riyanto, A. (2011). AplikasiMetodologiPenelitianKesehatan. Yogyakarta:

NuhaMedika.

Saifuddin, A. (2006). BukuPanduanPraktisPelayananKesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YayasanBinaPustakaSarwonoPrawihardjo.

Subekti, N. (2012). Tingkat pengetahuanakseptor KB AKDR (AlatKontrasepsiDalam Rahim) tentang AKDR (AlatKontrasepsiDalam

Rahim) di BPS

YayukDesyDesaJebloganKecamatanParonKabupatenNgawi.KaryaTulisIlmi ahpada program D III Kebidanan STIKES KusumaHusada Surakarta.

Suratun, S.

(2008).PelayananKeluargaBerencanadanPelayananKontrasepsi.Edisikesatu. Jakarta: Trans Info Media.

Tn. (2012).Cara-caraKontrasepsi yang

digunakanDewasaIni.[Online].Tersedia:http:// www.bkkbn-jatim.go.id/bkkbn-jatim/html/akdr.htm.[7 Mei 2013].

Tn. (2013).Indonesia Health Profile World Health Organization.[Online].Tersedia:http://ino.searo.who.int/EN/Section3.htm.[2 7 April 2013].

Tn. (2008).AlatKontrasepsiDalam Rahim atau Intra Uterine Device.[Online]. Tersedia:http://www.pikas.bkkbn.go.id/jabar/program_detail.php/prgid=2. [7 Mei 2013].

UniversitasPendidika Indonesia.(2012). PedomanPenulisanKaryaIlmiah. Bandung.

WawandanDewi.(2010). TeoridanPengukuranPengetahuan, SikapdanPerilakuManusia. Jakarta: NuhaMedika.

Wiknjosastro, H. (2005). IlmuKebidanan. Edisiketiga. Jakarta: YayasanBinaPustakaSarwonoPrawihardjo.


Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memengaruhi Lama Ketidaklangsungan Pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) pada Ibu PUS di Wilayah Kerja Puskesmas Patumbak Tahun 2013

2 81 143

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Alat Kontrasepsi Pria Di Desa Juhar Perangin-Angin Kecamatan Juhar Kabupaten Karo Tahun 2012

3 38 80

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi Suntik DMPA dengan Kepatuhan Jadwal Penyuntikan Ulang di Puskesmas Sukaramai Tahun 2014

15 147 58

Perbedaan kenyamanan seksual pada akseptor Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di puskesmas Sragen

1 8 53

Gambaran Karateristik Akseptor KB Tentang Pengetahuan Alat Kontrasepsi dalam Rahim Di RB. Harapan Kita Kota Bandung Tahun 2009.

0 0 11

Case Processing Summary - HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS PAGEDANGAN KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016

0 1 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG METODE KONTRASEPSI AKDR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI AKDR DI DUSUN CANDEN JETIS BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2010 Siska Puspitasari

0 0 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG METODE ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DENGAN PEMILIHANNYA PADA IBU DI RW 07 PAKUNCE WIROBRAJAN YOGYAKARTA

0 0 8

Karya Tulis Ilmiah GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS MARADEKAYA MAKASSAR TAHUN 2011

0 1 79

GAMBARAN KARAKTERISTIK, TINGKAT PENGETAHUAN, DAN SIKAP IBU TERHADAP ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS MERDEKA PALEMBANG

0 0 21