STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA 2013/2014 INDONESIAN PREMIER LEAGUE.

(1)

STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA

2013/2014 INDONESIAN PREMIER LEAGUE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

R.M RUDINI SEPRY 0906267

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA

2013/2014 INDONESIAN PREMIER LEAGUE

Oleh R.M Rudini Sepry

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Olahraga pada Jurusan Pendidikan kepelatihan Olahraga

© R.M Rudini Sepry 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

R.M RUDINI SEPRY 0906267

STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA 2013/2014 INDONESIAN PREMIER

LEAGUE

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Drs. Dede Rohmat Nurjaya, M.Pd NIP: 196312091988031001

Pembimbing II,

Muhamad Tafaqur, M.Pd NIP. 197810052009121003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga


(4)

(5)

STUDI ANALISIS PELATIH PERSIKAB KABUPATEN BANDUNG DALAM MEMANFAATKAN SELECTION POLICY UNTUK MEREKRUT PEMAIN MENGHADAPI LIGA DIVISI UTAMA 2013/2014 INDONESIAN

PREMIER LEAGUE

Pembimbing: 1. Dede Rohmat, M.Pd 2. Muhamad Tafaqur, M.Pd

R.M Rudini Sepry

Selection policy (kebijakan seleksi) merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan untuk membentuk tim sepakbola professional yang berprestasi. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sampel penelitian ini adalah tim pelatih sepakbola Persikab kabupaten Bandung. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes komponen selection policy yang telah dibuat oleh PSSI Pusat, yang terdiri dari 1). Penilaian A (Penilaian mengenai skill pemain pada saat menyerang). 2). Penilaian B (Penilaian mengenai skill pemain pada saat bertahan), 3). Penilaian C (Penilaian mengenai kemampuan fisik, Psikologi dan kognitif) 4). Penilaian D (Penilaian mengenai keterampilan penjaga gawang), 5). Penilaian E (Penilaian mengenai komponen fisik yang di butuhkan penjaga gawang), 6). Penilaian F (Penilaian mengenai komponen fisik yang di butuhkan penjaga gawang). Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, melalui tes selection policy pemain Persikab kabupaten Bandung liga divisi utama 2013/2014 IPL pelatih Persikab mendapatkan nilai rata-rata dengan kategori baik yaitu 1). kepada Penilaian A, mengenai skill pemain pada saat menyerang tim pelatih memanfaatkan 85,18% dari penilaian selection policy yang telah dibuat oleh PSSI pusat, 2). Penilaian B, mengenai skill pemain pada saat bertahan tim pelatih memanfaatkan 82,69% dari penilaian selection policy yang telah dibuat oleh PSSI pusat, 3). Penilaian C, mengenai kemampuan fisik, Psikologi dan kognitif tim pelatih memanfaatkan 86,10% dari penilaian selection policy yang telah dibuat oleh PSSI pusat 4). Penilaian D, mengenai keterampilan penjaga gawang tim pelatih memanfaatkan 84.16% dari penilaian selection policy yang telah dibuat oleh PSSI pusat 5). Penilaian E, mengenai komponen fisik yang di butuhkan penjaga gawang tim pelatih memanfaatkan 88,33% dari penilaian selection policy yang telah dibuat oleh PSSI pusat, 6). Penilaian F, mengenai kemampuan mental penjaga gawang tim pelatih memanfaatkan 88,33% dari penilaian selection policy yang telah dibuat oleh PSSI pusat.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan Penelitian ... 5

F. Penjelasan Istilah ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Sepakbola ... 8

B. Persikab Kabupaten Bandung ... 10

C. Selection Policy ... 16

1. Kondisi Fisik Pemain ... 16

2. Teknik atau Skill Pemain ... 23

3. Kemampuan Memahami Taktik Bermain ... 25

4. Mental Bertanding ... 29

5. Medical Record ... 31

6. Result dan Achievement Record ... 31

7. Adaptasi Internal Klub ... 31

8. Harga Transfer atau Nilai Kontrak Pemain ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 33

B. Variabel dan Desain Penelitian ... 35

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

D. Alat Pengumpulan Data ... 39


(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pemaparan Data ... 45

B. Pembahasan ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 53

B. Rekomendasi ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap cabang olahraga memiliki sejarah kelahirannya sendiri-sendiri, begitu juga dengan sepakbola. Sepakbola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Bukti ilmiah yang bisa didapat adalah adanya permainan sepakbola di negara Cina sekitar abad ke II. Kala itu dinasti Han melatih tentaranya menggunakan “tsu-chu” untuk latihan fisiknya, yaitu latihan menendang bola kulit untuk memasukkannya ke dalam jaring yang diikatkan pada batang bambu (http://nagapasha.blogspot.com).

Sepak bola modern mulai berkembang di negara Inggris. Di Inggris, sepak bola menjadi sangat digemari. Sayangnya banyak kekerasan terjadi selama pertandingan pada beberapa kompetisi, sehingga pada tahun 1365, Raja Edward III melarang sepak bola dimainkan. Pada tahun 1815 sepak bola menjadi sangat terkenal di lingkungan sekolah dan universitas di negara Inggris. Dan pada tahun 1863 menjadi tahun kelahiran sepak bola modern yang terjadi di Freemasons Travern. Pada tahun 1800-an, olahraga sepak bola dibawa oleh pedagang, pelaut, dan tentara Inggris ke berbagai penjuru dunia. Asosiasi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk pada tahun 1904. Selanjutnya, berbagai kompetisi olahraga sepak bola diselenggarakan di berbagai negara (http://analisabola.com).

Sepak bola di Indonesia juga berkembang, hal ini ditandai dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1930 di Yogyakarta yang diketuai oleh Soeratin Sosrosoegondo. Dan untuk menghargai jasanya, pada tahun 1966 diadakan kejuaraan sepak bola Piala Soeratin (Soeratin Cup) yaitu kejuaraan sepak bola tingkat taruna remaja hingga sekarang. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang populer di dunia termasuk di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari antusias masyarakat yang begitu besar terhadap olahraga sepakbola, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sepakbola merupakan salah satu jenis olahraga permainan yang banyak digemari masyarakat Indonesia


(9)

2

dan sangat menarik untuk dimainkan, karena pada dasarnya permainan sepakbola diciptakan dengan konsep bermain yang dimainkan dengan menonjolkan unsur kesenangan dan dimainkan secara beregu. Mengenai permainan sepakbola Kosasih (1991 : 103) menyatakan bahwa :

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang terdiri dari dua regu dengan setiap regu minimal 7 orang pemain, maksimal 11 orang pemain yang berada di lapangan. Bola dimainkan oleh seluruh tubuh kecuali dengan tangan (kecuali penjaga gawang) dengan dibatasi oleh aturan-aturan tertentu, yang bertujuan untuk memasukkan bola sebanyak mungkin ke gawang lawan dan menjaga gawang sendiri dari serangan lawan.

Prinsip permainan sepakbola menurut Sneyers yang diterjemahkan oleh Lanjang adalah membuat gol dan mencegah jangan sampai lawan berbuat yang sama terhadap gawang sendiri (2002 : 3). Dengan demikian setiap pemain harus mampu melakukan aksi perseorangan untuk melakukan penyerangan dan mencetak gol.

Di era sepak bola modern di Indonesia, hampir setiap awal musim kompetisi banyak klub disibukkan dalam upaya melakukan pembentukan komposisi skuad timnya masing - masing. Selain kewajiban untuk mencari “sang koki” atau pelatih, sebenarnya banyak klub sering merasa terkuras energinya dalam melakukan seleksi pemain inti dan cadangan. Oleh karena itu prestasi yang optimal dapat dicapai oleh tim sepakbola apabila dalam proses seleksi atau perekrutan pemainnya dilakukan dengan benar yakni jelas apa saja penilaian atau kriteria pemain yang dibutuhkan oleh tim tersebut, dengan menggunakan sebuah tes.

Seorang pemain sepakbola profesional dituntut untuk mempunyai fisik, teknik, taktik atau strategi dan mental yang baik, oleh karena itu dalam proses pemilihan pemain (seleksi) sebuah klub harus memiliki penilaian seperti penilaian tingkat kondisi fisik, teknik bermain, kemampuan memahami sebuah taktik baik menyerang maupun bertahan, dan yang paling tidak boleh di lupakan adalah mental bermain seorang pemain di dalam tim.


(10)

3

Kemampuan fisik merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh pemain untuk menunjang kemampuan lainnya. Pemain akan lebih memiliki rasa percaya diri yang tinggi apabila memiliki kemampuan fisik yang prima. Mengenai kondisi fisik, Harsono dalam buku latihan kondisi fisik (2001 : 50) menjelaskan bahwa : “Kondisi fisik adalah keadaan fisik yang biasanya mengacu kepada baik tidaknya kondisi tubuh”.

Unsur-unsur kondisi fisik yang diperlukan untuk pemain sepakbola meliputi komponen biomotor seperti kelentukan, kecepatan, koordinasi, kekuatan, power, dan daya tahan. Treadwell (1991 : 63-65) menyatakan bahwa: ”Komponen fisik yang dibutuhkan sebagai unsur biomotor pemain sepakbola adalah (1) endurance, (2) aerobic endurance, (3) muscular endurance, (4) anaerobic endurance, (5) speed, (6) power, (7) flexibility, (8) strength, dan (9) body composition”.

Permainan sepakbola modern dewasa ini banyak diperagakan oleh pemain yang memiliki kemampuan teknik yang baik. Permainan sepakbola saat ini merupakan permainan yang aktraktif dan menarik untuk di tonton. Dengan durasi waktu permainan 2 kali 45 menit, banyak kemampuan teknik dan gaya permainan ditampilkan oleh seorang pemain. Adapun pengertian teknik dari beberapa ahli misalnya Sudrajat (1991) yang dikutip Satria (2010 : 52) mengatakan bahwa : “Teknik adalah merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi. Sedangkan Luxbacher (1987) yang dikutip Wibawa dalam Satriya (2010 : 52) mengatakan bahwa : “Teknik ialah semua gerakan yang mendasari pemain, dan dengan modal tersebut seseorang dapat bermain dengan baik atau berlatih secara terarah”. Teknik yang terdapat dalam sepakbola antara lain passing dan receiving, shooting, ball control dan turning.

Pemahaman terhadap taktik oleh seorang pemain dalam permainan sepakbola merupakan bagian yang penting. Banyak sekali pemain sepakbola yang memiliki kemampuan teknik bermain sepakbola yang baik tetapi tidak didukung oleh pemahaman terhadap taktik bermain yang baik, padahal kemampuan memahami taktik bermain dalam sepakbola dapat menolong pemain tersebut menyatu dengan tim, dengan kata lain seorang pemain dapat beradaptasi dengan pemain lainnya sesuai dengan apa yang telah di intruksikan oleh pelatih pada saat pertandingan


(11)

4

berlangsung. Scheunemann (2012 : 13) mengatakan bahwa : “Taktik ialah aksi intividu atau bersama-sama yang ditunjukan pemain atau sekelompok pemain untuk mengambil kesempatan dari seorang pemain lawan atau sekelompok pemain lawan atau tim lawan secara keseluruhan”. Lebih lanjut Scheunemann (2012 : 3) mengatakan bahwa contoh taktik adalah bermain dari belakang, possession dan transition serta transisi penyerangan atau bertahan.

Sedangkan mental memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian prestasi yang tinggi. Kita selalu mendengar kata-kata mental juara, ini artinya bahwa seorang juara memiliki mental yang berbeda denga atlet yang bukan juara. Satriya dan Sidik (2010 : 17) berpendapat bahwa : “Mental adalah kemampuan untuk menanggulangi tekanan-tekanan yang bersifat psikologis dalam pertandingan”. Sedangkan Scheunemann (2012 : 3) menjelaskan bahwa : “Mental dalam permainan sepakbola terdiri dari : 1) Respect and disiplin (respek dan disiplin), 2) Cooperation (kerjasama), 3) Competitiveness (menumbuhkan jiwa kompetisi). Dikarenakan sepakbola adalah permainan beregu, oleh karena itu dalam pemilihan pemain atau atlet sepakbola keempat elemen tadi dapat menjadi acuan, akan tetapi pada pelaksanaanya masih kurang jelasnya mengenai kebijakan seleksi dalam penilaian ke empat elemen tersebut.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Studi analisis Pelatih Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection policy untuk merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL. dikarenakan sejauh ini belum ada penelitian yang kongkrit mengenai selection policy (kebijakan seleksi) atlet sepakbola Persikab kabupaten Bandung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana profil pelatih Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection policy untuk merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL?”.


(12)

5

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai profil pelatih Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection policy untuk merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan didapat temuan-temuan yang nantinya bermanfaat. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk memberikan gambaran bagaimana selection policy (kebijakan seleksi) olahraga sepakbola dalam rangka pembentukan prestasi tim atau klub.

2. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi yang berarti bagi pelatih-pelatih di Indonesia khususnya bagi pelatih-pelatih sepakbola di kabupaten Bandung mengenai selection policy (kebijakan seleksi) pemain (atlet) sepakbola.

E. Batasan Penelitian

Untuk menghindari luasnya lingkup permasalahan yang memungkinkan diperolehnya hasil yang tidak memuaskan, maka penelitian ini akan dibatasi ruang lingkupnya agar diperoleh hasil yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan. Adapun batasan penelitiannya adalah kajian mengenai Studi analisis Pelatih Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection policy untuk merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL.

F. Penjelasan Istilah

Penafsiran seseorang terhadap suatu istilah kadang-kadang berbeda, sehingga bisa mengakibatkan salah pengertian. Oleh karena itu untuk menghindari kesalahpahaman dalam penulisan ini maka penulis merumuskan istilah berdasarkan pendapat para ahli sebagai berikut :


(13)

6

1. Studi Analisis

Studi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah “Penelitian ilmiah” (1996 : 965). Analisis menurut kamus besar bahasa Indonesia (1996 : 37) adalah “Penyelidikan terhadap sesuatu peristiwa (karangan, perbuatan, dll) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dll). 2. Pelatih

Pelatih adalah seseorang yang bertugas mempersiapkan fisik dan mental olahragawan maupun kelompok olahragawan. Sebagian besar pelatih merupakan bekas atlet. Pelatih mengatur taktik, strategi, pelatihan fisik dan menyediakan dukungan moral kepada atlet (id.wikipedia.org/wiki/pelatih). Pelatih Persikab adalah pelatih sepakbola yang telah memenuhi kriteria (lisensi kepelatihan sepakbola) yang telat dibuat oleh PSSI pusat yakni minimal berlisensi B nasional untuk dapat bergabung dengan tim Persikab, dan telah menandatangani perjanjian atau kontrak sesuai persepakatan antara pelatih tersebut dengan pengurus tim atau manajer tim Persikab kabupaten Bandung.

3. Selection Policy

Selection (seleksi) menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah “Pemilihan untuk mendapatkan yang terbaik” (1996 : 897). Policy (kebijakan) menurut kamus besar bahasa Indonesia (1996 : 131) adalah “Rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak”.

4. Pemain

Pemain menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah orang yang bermain (1996 : 615). Pemain Persikab adalah pemain atau atlit sepakbola yang telah memenuhi kriteria untuk dapat bergabung dengan tim Persikab, melalui proses seleksi oleh tim pelatih serta telah menandatangani perjanjian atau kontrak sesuai persepakatan antara pemain tersebut dengan pengurus tim Persikab kabupaten Bandung.


(14)

7

Liga divisi utama adalah salah satu liga yang dipertandingkan di Liga Indonesia di bawah satu kasta Indonesian Premier League (IPL), yang terbagi menjadi dua grup yaitu divisi utama grup I dan divisi utama grup II. Dengan masing-masing peserta di setiap grup diikuti oleh sepuluh tim (klub) untuk grup I dan sebelas tim (klub) untuk grup II sehingga total tim yang ikut berlaga dalam divisi utama berjumlah 21 tim (klub).


(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan. Keberhasilan suatu penelitian ilmiah tidak akan lepas dari metode penelitian yang digunakan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian. Masalah yang akan diteliti dan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu penelitian akan menentukan penggunaan metode penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang merupakan rangkaian proses yang harus ditempuh sebagai upaya mengumpulkan, mengorganisasikan, menganalisis data, menginterpretasi data. Dengan demikian, peneliti dituntut untuk terampil menentukan metode yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti.

Sedangkan mengenai metode penelitian, Arikunto (2010 : 203) menjelaskan bahwa : “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Variasi metode tersebut adalah angket, wawancara, pengamatan atau observasi, tes, dan dokumentasi”. Sesuai dengan penelitian ini, tujuan penelitiannya dititik beratkan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai profil pelatih Persikab dalam memanfaatkan selection policy (kebijakan seleksi) untuk merekrut atlet sepakbola Persikab kabupaten Bandung liga divisi utama musim kompetisi 2013/2014 IPL. Mengenai penentuan metode penelitian, Arikunto (2010 : 203) mengemukakan bahwa : “Pemilihan metode dan instrumen penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu: objek penelitian, sumber data, waktu, dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang akan digunakan untuk mengolah data bila sudah terkumpul”.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian ini. Adapun metode yang dimaksud adalah metode penelitian deskriptif. Tentang


(16)

34

metode penelitian deskriptif, Sugiyono (2011 : 306) menjelaskan bahwa : metode penelitian deskriptif adalah menetapkan fokus penelitian, memilih informan, sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya”. Sedangkan Arikunto (2010 : 3) menjelaskan bahwa : “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.

Mengenai ciri dari metode deskriptif antara lain seperti yang dijelaskan Sugiyono (2011 : 307) adalah sebagai berikut :

1. Peneliti sebagai alat peka dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian. 2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan

dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus. 3. Tiap situasi merupakan keseluruhan

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia.

5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh.

Berdasarkan definisi metode penelitian deskriptif berdasarkan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan anata fenomena yang diselidiki.

Agar penggunaan metode deskriptif ini menghasilkan suatu yang diharapkan, maka dibutuhkan teknik dalam pemecahannya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik survey, yang dilakukan dengan pelaksanaan pengisian angket yang telah penulis siapkan. Untuk lebih memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, maka penulis menyusun langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian ini yaitu:


(17)

35

2. Menyusun dan mengolah data 3. Menganalisa data

4. Menafsirkan data 5. Kesimpulan

B. Variabel dan Desain Penelitian 1. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu subjek atau objek yang ditetapkan oleh peneliti yang nantinya akan dipelajari dan diteliti sehingga akan mengasilkan data atau informasi mengenai hal yang diteliti tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (2010 : 161) bahwa : “Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Sementara Sugiyono menjelaskan (2011 : 60) bahwa : “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Sebelum mengambil kesimpulan-kesimpulan teoretis, penulis harus mengidentifikasi variabel-variabel utama yang akan diteliti agar penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari variabel-variabel yang telah ditentukan oleh peneliti. Arikunto (2010 : 162) menjelaskan bahwa : “Dalam suatu variabel ada variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel terikat atau dependent variable (Y)”. Sehingga yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas : Pelatih Persikab kabupaten Bandung liga divisi utama 2013/2014 IPL

b. Variabel terikat : Selection policy pemain Persikab kabupaten Bandung liga divisi utama 2013/2014 IPL


(18)

36

Desain penelitian merupakan gambaran rencana untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menyimpulkan suatu data agar dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian serta sebagai pegangan dalam melakukan penelitian.

Anggoro (2009 : 3.17) menjelaskan bahwa : “Desain penelitian adalah sebuah rencana, sebuah garis besar tentang bagaimana peneliti akan memahami bentuk hubungan antara variabel yangia teliti”. Dalam setiap penelitian harus membuat perencanaan yang baik, untuk menggambarkan bentuk dan pelaksanaannya salah satunya dengan membuat desain penelitian. Sementara Arikunto (2010 : 90) menjelaskan bahwa : “Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-anacar kegiatan, yang akan dilaksanakan”. Mengacu pada penjelasan di atas, penulis berpendapat bahwa dalam membuat perencanaan penelitian diperlukan desain penelitian agar kegiatan yang akan dilaksanakan lebih terarah.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan desain kuantitatif dimana desain penelitian ini adalah penelitian yang ilmiah dan sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian deskriptif mempunyai berbagai macam desain penelitian. Hanya saja penggunaannya disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang hendak diteliti. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti menggunakan desain paradigma tunggal dengan satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah seperti yang tertera di bawah ini :

Gambar.3.1 Desain Penelitian Sumber: Sugiyono (2011 : 66) Keterangan:

X = Variabel bebas yaitu Pelatih pemain Persikab kabupaten Bandung liga divisi utama 2013/2014 IPL.


(19)

37

Y = Variabel terikat yaitu Selection policy Persikab kabupaten Bandung liga divisi utama 2013/2014 IPL.

Sementara itu, langkah-langkah penelitian dibuat untuk memudahkan proses penelitian ini. Pada penelitian ini, penulis menyusun langkah-langkah penelitian sebagai pengembangan dari desain penelitian yang telah dibuat. Mengacu pada desain penelitian tersebut, maka disusunlah langkah-langkah penelitian. Pada penelitian ini, langkah-langkah yang telah disusun adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan populasi dan sampel penelitian

2. Pengambilan dan pengumpulan data melalui tes dan pengukuran 3. Analisis data

4. Menetapkan kesimpulan

Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh penulis dalam penelitian ini adalah seperti yang tertera pada halaman berikutnya :

POPULASI

ANALISIS DATA SAMPEL

PENGOLAHAN PELATIH PERSIKAB


(20)

38

Gambar 3.2

Langkah-Langkah Pengumpulan Data C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Setiap penelitian yang dilaksanakan oleh seorang peneliti tentu memerlukan sumber data untuk kepentingan penelitiannya. Pada umumnya sumber data dalam penelitian disebut populasi atau sampel penelitian. Dari populasi dan sampel penelitian inilah penulis selanjutnya akan mendapatkan data serta keterangan yang dapat dijadikan informasi jawaban terhadap permasalahan penelitian.

Populasi adalah keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Lebih jelasnya, Arikunto (2010 : 173) menjelaskan bahwa : “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2011 : 117) menjelaskan bahwa : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Lebih lanjut Anggoro (2009 : 4.2) menjelaskan bahwa : “Populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan-satuan atau individu yang karakteristiknya ingin kita ketahui”. Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tim pelatih sepakbola Persikab kabupaten Bandung yang berjumlah 3 orang.

2. Sampel

Dalam suatu peneltian, populasi bisa dikatakan sebagai kumpulan objek yang sifatnya umum. Sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel penelitian. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel merupakan sebagian dari populasi. Anggoro (2009 : 4.3) menjelaskan bahwa : “Sampel adalah sebagian anggota yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian”. Sedangkan menurut Arikunto (2010 : 174) menyatakan bahwa : “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di


(21)

39

teliti”. Lebih lanjut Sugiyono (2011 : 118) menjelaskan bahwa : “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Mengenai penentuan jumlah sampel penelitian, penulis menggunakan teknik jenuh dengan berpedoman pada pendapat Sugiyono (2011 : 124) :

Teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka untuk jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan seluruh pelatih Persikab kabupaten Bandung liga divisi utama 2013/2014 IPL yang berjumlah 3 orang pelatih, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi kurang dari 30 orang.

D. Alat Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai alat pengumpul data. Angket (Questionnaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan penggunaan. Lebih lanjut Arikunto (2010 : 194) menjelaskan bahwa : “Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Tujuan angket ialah untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Mengenai hal ini Arikunto (2010 : 195) menjelaskan bahwa : “Angket tertutup


(22)

40

merupakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”. Jadi angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya.

Angket dalam penelitian ini terdiri dari komponen atau variabel yang dijabarkan melalui sub komponen, indikator-indikator dan pertanyaan-pertanyaan. Butir-butir pertanyaan itu merupakan gambaran tentang selection policy (kebijakan seleksi) yang terdiri dari komponen-komponen yang dinilai dalam proses seleksi. Sedangkan sumber angket berasal dari formulir pemanduan bakat (formulir penilaian untuk seleksi pemain) yang dikeluarkan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Pusat, sebagaimana yang tertera pada buku kurukulum dan pedoman dasar sepakbola Indonesia. Dari penjelasan tersebut, peneliti tuangkan dalam bentuk pernyataan pada sampel penelitian dan hasil dari jawaban pertanyaan tersebut digambarkan dalam kisi-kisi seperti yang tertera dibawah ini :

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.

A. SKILL MENYERANG

No SKILL Penilaian*

1 Passing Forward

Umpan Kedepan

1 2 3 4 2 Shooting Power

Tenaga Tendangan

1 2 3 4 3 Shooting Placement

Penempatan Tendangan

1 2 3 4 4 Ball Control

Penguasaan Bola

1 2 3 4 5 Feinting

Trik Individu

1 2 3 4 6 Dribbling

Penggiringan Bola

1 2 3 4 7 Change Of Pace

Pergantian Kecepatan Dengan


(23)

41

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.

B. SKILL BERTAHAN

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.

C. KEMAMPUAN FISIK, PSIKOLOGI DAN KOGNITIF Bola

8 Heading

Sundulan

1 2 3 4 9 Vision

Visi Bermain

1 2 3 4

No SKILL Penilaian*

1 Intercepting Mencegat

1 2 3 4 2 Tackling

Tenaga Tendangan

1 2 3 4 3 Body Checks

Benturan Badan

1 2 3 4 4 Defensive Run

Arah Berlari Saat Bertahan

1 2 3 4 5 Kicking The Ball Clear

Penyelamatan Dengan Tendangan

1 2 3 4 6 Heading The Ball Clear

Penyelamatan Dengan Heading

1 2 3 4

No SKILL Penilaian*

1 Speed Kecepatan

1 2 3 4 2 Coordination

Koordinasi

1 2 3 4 3 Resistance To Fatigue/Endurance

Ketahanan Tubuh

1 2 3 4 4 Aerobic Capacity

Kapasitas recovery tubuh


(24)

42

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.

D. KETERAMPILAN PENJAGA GAWANG 5 Resistance To Stress

Ketahanan Mental

1 2 3 4 6 Confidence

Kepercayaan Diri

1 2 3 4 7 Discipline and Concentration

Tingkat Kedisiplinan dan konsentrasi

1 2 3 4 8 Cooperative Spirit

Kemauan Bekerja Sama

1 2 3 4 9 Tactical Intelligence

Kecerdasan Taktik

1 2 3 4

No SKILL Penilaian*

1 Distribution Membagi Bola

a. Rolling The Ball Menggelindingkan Bola b. Throwing The Ball

Melempar

c. Kicking The Ball Short Bola Pendek

d. Kicking The Ball Long Bola Jauh

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2 Positioning

Penempatan Posisi

1 2 3 4 3 Diving To Save

Menyelamatkan Bola a. Ground Ball

Bola Bawah b. Air Ball

Bola Atas c. Reaction Save

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4


(25)

43

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.

E. KOMPONEN FISIK YANG DI BUTUHKAN PENJAGA GAWANG

Tabel 3.1

(Lanjutan) Reaksi

4 Catching Technique Teknik Menangkap Bola

a. High Ball Bola Atas

b. Ground Ball

Bola Bawah

1 2 3 4 1 2 3 4

No SKILL Penilaian*

1 Endurance Ketahanan Fisik

1 2 3 4 2 Agility and Flexibility

Keluwesan dan Kelenturan

1 2 3 4 3 Power

a. Jumping Power Melompat b. Kicking Power

Menendang

1 2 3 4 1 2 3 4


(26)

44

Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.

F. KEMAMPUAN MENTAL PENJAGA GAWANG

E. Prosedur Pengolahan dan Penghitungan Data

Sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasional. Dalam proses pengolahan data tersebut penulis menggunakan langkah-langkah di bawah ini :

Menghitung prosentase gambaran jawaban dengan menggunakan rumus: 1 100%

x X X P n

 Keterangan:

P : Prosentase

X1 : jumlah skor aktual atau pengamatan

Xn : jumlah skor ideal atau pengharapan

100 % : Bilangan tetap

Setelah data didapat kemudian menafsirkan dan menyimpulkan untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan, dalam hal ini memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto (2010 : 388), dengan menafsirkan kriteria penilaian presentase sesuai dengan kualifikasi penilaian dalam format penilaian yang ada dalam formulir penilaian yang telah dibuat oleh PSSI dalam buku kurikulum dan pedoman dasar sepakbola Indonesi, sebagai berikut :

No SKILL Penilaian*

1 Courange Keberanian

1 2 3 4 2 Concentration

Konsentrasi

1 2 3 4 3 Confidence

Kopercayaan Diri

1 2 3 4 4 Resistance to Stress

Ketahanan Mental

1 2 3 4 5 Leadership/Vocal

Jiwa Kepemimpinan


(27)

45

Tabel 3.2

Kriteria Frekwensi Prosentase

Rentang Nilai Kriteria

90% - 100% Istimewa

80% - 89% Bagus

70% - 79% Cukup

60% - 69% Kurang


(28)

46

Sampling jenuh

Adalah teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel sugiono (2010 : 124)


(29)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Profil pelatih Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection policy untuk merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL adalah pelatih kurang memperhatikan penilaian mengenai skill pemain pada saat bertahan, penilaian keterampilan penjaga gawang dan penilaian kemampuan fisik, psikologi dan kognitif, padahal penilaian tersebut sangat berpengaruh terhadap tim kedepannya (pada saat kompetisi berlangsung).

B. Rekomendasi

1. Bagi lembaga dalam hal ini PSSI Pusat harus lebih gencar mensosialisasikan mengenai selection policy kepada pelatih baik melalui khursus kepelatihan maupun pengurus klub dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh Pengda ataupun Pengcab.

2. Bagi pelatih direkomendasikan menggunakan panduan seleksi pemain yang telah di terbitkan oleh PSSI Pusat pada tahapan seleksi pemain sehingga penilaiannya akan lebih jelas. Serta pelatih juga harus lebih teliti di dalam selection policy pemain serta memperhatikan penilaian terhadap kemampuan untuk bertahan pada setiap pemain sesuai dengan posisi bermain pemain tersebut baik penjaga gawang, pemain bertahan, pemain tengah bahkan pemain depan.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, M. Toha. Dkk. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT.rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

FIFA. (2002). Laws Of The Game (Peraturan Permainan). Jakarta: PSSI. Girijoyo, Santoso. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: C.V. Tambak Kusuma.

. (2001). Latihan Kondisi Fisik. FPOK UPI Bandung.

Ibrahim, Rusli dan Komarudin. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

. Psikologi Kepelatihan. Bandung: FPOK UPI.

Kosasih, Engkos. (1991). Teknik dan Program Latihan. Jakarta: CV. Akademika Pressindo

Wibawa. (2001). Sepak Bola. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Matjan, Bastinus N. (2010). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Nurhasan, dan Hasanudin. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung:

FPOK UPI.

Pasurnay, Paulus. (2001). Latihan Fisik Olahraga. Jakarta: KONI Pusat.

Satriya, dan Sidik, Dikdik. (2010). Metodelogi Kepelatihan OlahRaga. Bandung: FPOK UPI.

Scheunemann, Timo S. (2012). Kurikulum & Pedoman Dasar Sepakbola Indonesia. PSSI Pusat.


(31)

55

Sidik, Jafar.D. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung: FPOK UPI. Sucipto, et al. (2000). Sepak bola. Bandung: Depdiknas.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Lanjang, L. (2002). Sepak bola. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung.

Sumber Internet:

[Online]. Tersedia : (http://analisabola.com).

[Online]. Tersedia : (http://nagapasha.blogspot.com). [2 Juli 2013]

[Online]. Persikab.Tersedia : (http://id.wikipedia.org/wiki/Persikab) [7 Juli 2013] [Online]. Tersedia : (http://www.id.soccerway.com). [7 Juli 2013]

[Online]. Tersedia : (http://www.DivisiUtama.com). [7 Juli 2013]. [Online]. Tersedia : (id.wikipedia.org/wiki/pelatih).

[Online]. Tersedia : (http://sidomi.com/156183/timnas-indonesia-vo2-max-andik-vermasnyah-tertinggi/)

[Online].Tersedia:(http://indonesiarayanews.com/news/liga-indonesia/01-20-2013-15-41/andik-mario-catat-vo2-max-tertinggi-di-timnas)

[Online]. Tersedia : (http://id.wikipedia.org/wiki/Divisi_Utama_Liga_Indonesia) [Online]. Tersedia :

(http://diajengsurendeng.blogspot.com/2012/01/perbedaan-liga-super-dan-divisi-utama)


(1)

Kisi-Kisi Selection Policy Pemain Persikab Kabupaten Bandung Liga Divisi Utama 2013/2014 IPL.

F. KEMAMPUAN MENTAL PENJAGA GAWANG

E. Prosedur Pengolahan dan Penghitungan Data

Sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasional. Dalam proses pengolahan data tersebut penulis menggunakan langkah-langkah di bawah ini :

Menghitung prosentase gambaran jawaban dengan menggunakan rumus:

1 100%

x X X P n

 Keterangan:

P : Prosentase

X1 : jumlah skor aktual atau pengamatan

Xn : jumlah skor ideal atau pengharapan

100 % : Bilangan tetap

Setelah data didapat kemudian menafsirkan dan menyimpulkan untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan, dalam hal ini memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto (2010 : 388), dengan menafsirkan kriteria penilaian presentase sesuai dengan kualifikasi penilaian dalam format penilaian yang ada dalam formulir penilaian yang telah dibuat oleh PSSI dalam

No SKILL Penilaian*

1 Courange

Keberanian

1 2 3 4

2 Concentration

Konsentrasi

1 2 3 4

3 Confidence

Kopercayaan Diri

1 2 3 4 4 Resistance to Stress

Ketahanan Mental

1 2 3 4 5 Leadership/Vocal

Jiwa Kepemimpinan


(2)

45

Tabel 3.2

Kriteria Frekwensi Prosentase

Rentang Nilai Kriteria

90% - 100% Istimewa

80% - 89% Bagus

70% - 79% Cukup

60% - 69% Kurang


(3)

Sampling jenuh

Adalah teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel sugiono (2010 : 124)


(4)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Profil pelatih Persikab kabupaten Bandung dalam memanfaatkan selection

policy untuk merekrut pemain menghadapi liga divisi utama 2013/2014 IPL

adalah pelatih kurang memperhatikan penilaian mengenai skill pemain pada saat bertahan, penilaian keterampilan penjaga gawang dan penilaian kemampuan fisik, psikologi dan kognitif, padahal penilaian tersebut sangat berpengaruh terhadap tim kedepannya (pada saat kompetisi berlangsung).

B. Rekomendasi

1. Bagi lembaga dalam hal ini PSSI Pusat harus lebih gencar mensosialisasikan mengenai selection policy kepada pelatih baik melalui khursus kepelatihan maupun pengurus klub dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh Pengda ataupun Pengcab.

2. Bagi pelatih direkomendasikan menggunakan panduan seleksi pemain yang telah di terbitkan oleh PSSI Pusat pada tahapan seleksi pemain sehingga penilaiannya akan lebih jelas. Serta pelatih juga harus lebih teliti di dalam

selection policy pemain serta memperhatikan penilaian terhadap kemampuan

untuk bertahan pada setiap pemain sesuai dengan posisi bermain pemain tersebut baik penjaga gawang, pemain bertahan, pemain tengah bahkan pemain depan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, M. Toha. Dkk. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT.rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. (1996). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

FIFA. (2002). Laws Of The Game (Peraturan Permainan). Jakarta: PSSI. Girijoyo, Santoso. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: C.V. Tambak Kusuma.

. (2001). Latihan Kondisi Fisik. FPOK UPI Bandung.

Ibrahim, Rusli dan Komarudin. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

. Psikologi Kepelatihan. Bandung: FPOK UPI.

Kosasih, Engkos. (1991). Teknik dan Program Latihan. Jakarta: CV. Akademika Pressindo

Wibawa. (2001). Sepak Bola. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Matjan, Bastinus N. (2010). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Nurhasan, dan Hasanudin. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung:

FPOK UPI.

Pasurnay, Paulus. (2001). Latihan Fisik Olahraga. Jakarta: KONI Pusat.

Satriya, dan Sidik, Dikdik. (2010). Metodelogi Kepelatihan OlahRaga. Bandung: FPOK UPI.


(6)

55

Sidik, Jafar.D. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung: FPOK UPI. Sucipto, et al. (2000). Sepak bola. Bandung: Depdiknas.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Lanjang, L. (2002). Sepak bola. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung.

Sumber Internet:

[Online]. Tersedia : (http://analisabola.com).

[Online]. Tersedia : (http://nagapasha.blogspot.com). [2 Juli 2013]

[Online]. Persikab.Tersedia : (http://id.wikipedia.org/wiki/Persikab) [7 Juli 2013] [Online]. Tersedia : (http://www.id.soccerway.com). [7 Juli 2013]

[Online]. Tersedia : (http://www.DivisiUtama.com). [7 Juli 2013]. [Online]. Tersedia : (id.wikipedia.org/wiki/pelatih).

[Online]. Tersedia : (http://sidomi.com/156183/timnas-indonesia-vo2-max-andik-vermasnyah-tertinggi/)

[Online].Tersedia:(http://indonesiarayanews.com/news/liga-indonesia/01-20-2013-15-41/andik-mario-catat-vo2-max-tertinggi-di-timnas)

[Online]. Tersedia : (http://id.wikipedia.org/wiki/Divisi_Utama_Liga_Indonesia) [Online]. Tersedia :

(http://diajengsurendeng.blogspot.com/2012/01/perbedaan-liga-super-dan-divisi-utama)