PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTOR ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA.

(1)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Rizki Nurrahman, 1002064. Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Terhadap Nilai Pasar Pada Sub Sektor Rokok di Bursa Efek Indonesia. Dibawah bimbingan Denny Andriana, SE.Ak.MBA.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh menurunnya nilai pasar pada perusahaan yang terdaftar dalam sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2004-2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran profitabilitas yang diukur dengan Return on Equity (ROE), leverage yang dukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan nilai pasar yang diukur dengan Price

Earning Ratio (PER) pada perusahaan sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia.

Serta untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap nilai pasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Dalam penelitian ini dari 4 perusahaan yang terdaftar pada sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia, diambil tiga perusahaan dengan menggunakan

purposive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder ROE, DER dan

PER perusahaan sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia tahun 2004 – 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Profitabilitas (ROE) dan Leverage (DER) tidak berpengaruh terhadap nilai pasar (PER).


(2)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Rizki Nurrahman, 1002064. The Influence of Profitability and Leverage towards Market Value at Tobacco Subsector in Indonesia Stock Exchange. Under The Guidance of Denny Andriana, SE.Ak.MBA.

This study’s background is the decreasing of market value of the companies registered on Tobacco Subsector in Indonesia Stock Exchange in 2004-2012 period. This study is aimed to discover the representation of profitability measured by Return on Equity (ROE), leverage measured by Debt to Equity Ratio (DER) and market value measured by Price Earning Ratio (PER) of the Tobacco subsector companies in Indonesia Stock Exchange and to discover the influence of profitability and leverage on market value.

Research method implemented in this study is descriptive and verificative method. in this study, out of 4 companies registered on tobacco subsector in Indonesia Stock Exchange, three companies was taken by using purposive sampling. Data used in the research are secondary data of ROE, DER and PER of tobacco subsector companies from 2004 – 2012. The result of this study shows that Profitability (ROE) and Leverage (DER) have no influence on market value (PER).


(3)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Tujuan penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Kegunaan penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Kinerja Keuangan... Error! Bookmark not defined. 2.1.2. Profitabilitas ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3. Leverage ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4. Nilai Pasar ... Error! Bookmark not defined. 2.2. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Pasar...Error! Bookmark not


(4)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu vii

2.3. Pengaruh Leverage Terhadap Nilai PasarError! Bookmark not defined. 2.4. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu... Error! Bookmark not defined. 2.5. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.6. Paradigma pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.7. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN.. Error! Bookmark not defined. 3.1. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Error! Bookmark not defined. 3.2.1. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.2.2. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3. Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.4. Sumber data dan Teknik Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not

defined.

3.4.1. Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.4.2. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ...Error! Bookmark not

defined.

3.5.1. Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2. Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3. Teknik Penarikan Sampel... Error! Bookmark not defined. 3.6. Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis...Error! Bookmark not

defined.

3.6.1. Langkah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2. Analisis Deskriptif... Error! Bookmark not defined. 3.6.3. Analisis Statistik... Error! Bookmark not defined.


(5)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu viii

3.6.4. Pengujian hipotesis... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not

defined.

4.1. Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined. 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2. Analisis Deskriptif... Error! Bookmark not defined. 4.1.3. Statistik Deskriptif... Error! Bookmark not defined. 4.1.4. Analisis Statistik... Error! Bookmark not defined. 4.1.5. Uji Hipotesis... Error! Bookmark not defined. 4.2. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(6)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Rata-Rata Price Earning Ratio (PER) Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia ...Error! Bookmark not

defined.

Tabel 2.1 Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Operasional Variabel... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.3 Populasi Sub Sektor Rokok... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.4 Sampel Sub Sektor Rokok ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Perkembangan Return on Equity (ROE) Sub Sektor Rokok di Bursa

Efek Indonesia ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Perkembangan Debt to Equity Ratio (DER) Sub Sektor Rokok di Bursa

Efek Indonesia ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3 Perkembangan Price Earning Ratio (PER) Sub Sektor Rokok di Bursa

Efek Indonesia ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.4 Descriptive Statistics ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.6 Uji Autokorelasi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.8 Koefisien Determinasi... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.9 Uji Keberartian Regresi... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.10 Uji Keberartian Koefisien Arah Regresi ...Error! Bookmark not


(7)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Rata-Rata Price Earning Ratio (PER) Pada Sub Sektor Rokok di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2012 ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 1.2 Perkembangan Rata-Rata Return on Equity (ROE) Pada Sub Sektor Rokok di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2012 Error! Bookmark

not defined.

Gambar 1.3 Perkembangan Rata-Rata Debt to Equity Ratio (DER) Pada Sub Sektor Rokok di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2012 ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2 Paradigma Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Perkembangan Rata-Rata Return on Equity (ROE) Pada Sub Sektor

Rokok di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2012 Error! Bookmark

not defined.

Gambar 4.2 Perkembangan Rata-Rata Debt to Equity Ratio (DER) Pada Sub Sektor Rokok di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2012 ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Perkembangan Rata-Rata Price Earning Ratio (PER) Pada

Perusahaan Sub Sektor Rokok di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2012... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.4 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.5 Uji Heterokedastisitas... Error! Bookmark not defined.


(8)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan dan Jadwal Bimbingan Lampiran 2 Data Perusahaan

Lampiran 3 Data Input Analisis Statistik Lampiran 4 Hasil Analisis Statistik Lampiran 5 Riwayat Hidup


(9)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANG KA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1.Kajian Pustaka 2.1.1.Kinerja Keuangan

Menurut Irham fahmi (2012:239) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Lalu menurut arief Habib (2008:91) kinerja keuangan diukur dengan banyak indikator, salah satunya adalah analisis rasio keuangan. Dapat disimpulkan kinerja keuangan adalah hasil yang dicapai perusahaan dari berbagai aktivitas perusahaan yang terukur dari suatu analisis laporan keuangan.

Dalam analisis rasio keuangan diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu. Hal ini sejalan dengan penjelasan Munawir (2004:64) bahwa kinerja keuangan menggambarkan hubungan atau suatu perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dengan alat analisis berupa rasio ini maka akan memberikan gambaran tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan.

Laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan sangat penting. Laporan keuangan tersebut digunakan para investor agar mendapat gambaran kondisi keuangan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut dapat dijadikan patokan investor


(10)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2.1.1.1. Indikator kinerja keuangan

Analisis dalam menilai suatu kesehatan perusahaan dilakukan melalui pengecekan aspek keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan cerminan kinerja keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cerminan tersebut berupa interprestasi kondisi dan hasil suatu operasi perusahaan.

Indikator dari suatu analisis kinerja keuangan perusahaan menjadikan informasi kepada para investor untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan selama ini. Menurut James C. Van Horne dan John M. Wachowicz, JR (2005:205) indikator kinerja keuangan yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja keuangan adalah:

1. Likuiditas (Liquidity), yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban pendeknya.

2. Solvabilitas (Solvability), yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam penggunaan utang atau rasio ini juga biasa disebut leverage.

3. Cakupan (Coverage), yaitu kemampuan berbagai beban keuangan perusahaan dalam memenuhi pembayaran bunga.

4. Aktivitas (activity), adalah kemampuan efektif perusahaan dalam menggunakan berbagai aktivanya. Indikator aktivitas ini memfokuskan pada seberapa efektif perusahaan mengelola dua kelompok aktiva tertentu yaitu piutang dan persediaan serta total aktivanya secara umum.

5. Profitabilitas (profitability), adalah indikator kemampuan perusahaan yang menghubungkan laba dari penjualan dan investasi. Indikator ini


(11)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

menunjukkan efektivitas operasional keseluruhan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

Sementara menurut Mamduh M. Hanafi (2008), ada lima jenis rasio keuangan yang sering digunakan:

1. Likuiditas, rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek.

2. Aktivitas, rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menggunakan aset dengan efisien.

3. Leverage/utang, rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi total kewajiban.

4. Profitabilitas/Keuntungan, rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan profitabilitas.

5. Nilai Pasar, rasio yang mengukur prestasi pasar relatif terhadap nilai buku, pendapatan, atau deviden.

2.1.2.Profitabilitas

Menurut Sartono (2001:122), pengertian profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dalam penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dan menurut Prawironegoro (2006:55), profitabilitas ialah kemampuan manajemen untuk memperoleh laba. Dari pendapat kedua ahli dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh laba melalui penjualan, aktiva dan modal sendiri.

Dalam kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba, manajemen harus menjaga efektifitas pengelolaan perusahaan. Itu berarti manajemen harus


(12)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

memaksimal harta dan modal yang perusahaan miliki. Bagi investor sangat penting profitabilitas perusahaan karena keuntungan yang diterima investor yang memegang saham akan diperoleh dalam bentuk dividen.

2.1.2.1. Indikator Profitabilitas

Ada berbagai rumusan yang dijadikan alat ukur profitabilitas. Menurut Gitman (2006:65), ada beberapa rasio profitabilitas yang dapat digunakan, diantaranya adalah Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit

Margin, Earning Per Share, Return On Asset dan Return On Equity. Sedangkan

menurut Agus Sartono (2001:123) penjelasan dari rasio-rasio yang dipakai dalam analisis profitabilitas adalah:

1. Gross Profit Margin

Rasio ini mengukur presentase dari laba kotor yang dibandingkan dengan penjualan. Jika perusahaan tidak menaikkan harganya pada saat beban penjualan naik, maka GPM lama-lama akan menyusut. Semakin besar rasio GPM maka semakin baik keadaan operasional perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa cost of gods sold relatif rendah dibandingkan dengan penjualan. Sebaliknya, semakin rendah GPM semakin kurang baik operasi perusahaan.

2. Operating Profit Margin

Rasio ini mengambarkan pure profit yang diterima atas setiap rupiah dari penjualan yang dilakukan. Jumalah dalam OPM ini dikatakan murni (pure)


(13)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

karena benar-benar diperoleh dari hasil operasi perusahaan dengan mengabaikan kewajiban-kewajiban finansial berupa bunga serta kewajiban kepada pemerintah berupa pajak. Semakin tinggi rasio OPM maka semakin baik pula operasi suatu perusahaan.

3. Net Profit Margin

Rasio ini merupakan rasio laba bersih yaitu penjualan yang sudah dikurangi dengan seluruh beban termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi NPM maka semakin baik operasi perusahaan.

4. Return on Asset

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan efisiensi

manajeman asset.

5. Return on Equity

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.


(14)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 6. Earning Per Share

Rasio yang sering digunakan investor atau calon investor saham untuk menganalisis kemampuan perusahaan mencetak laba berdasarkan saham yang dimilikinya adalah Earning Per share. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Earning Per Share merupakan jumlah rupiah per lembar saham biasa yang akan diterima oleh para investor. Sehingga EPS adalah patokan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

2.1.2.2. Return On Equity

Menurut Sutrisno (2004: 267) mengatakan bahwa Return on equity ini sering disebut dengan rate of return on Net Worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri. Laba yang di perlukan adalah laba bersih setelah dipotong pajak atau EAT”. Menurut Munawir (2007:240) mengartikan ROE sebagai rasio diantara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan produktivitas dari dana-dana pemilik perusahaan di dalam perusahaannya sendiri. Rasio ini menunjukkan rentabilitas dan effisiensi modal sendiri. Pengertian Return On Equity menurut Brigham & Houston (2011:149) adalah Rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa; mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa. Menurut Hanafi dan Halim (2007:180), ROE memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri (Common Stock Equity) secara efektif, artinya mengukur


(15)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. ROE memperhitungkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bagi pemegang saham biasa, setelah memperhitungkan bunga (biaya utang) dan dividen saham preferen (biaya saham preferen).

Lukman Syamsudin (2007:64) menyatakan bahwa Return on Equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. ROE merupakan rasio yang sangat penting bagi para investor atau calon investor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan modal yang dimiliki oleh perusahaan.

2.1.3.Leverage

Leverage adalah kemampuan perusahaan menggunakan utang untuk

membiayai investasi (Prawironegoro, 2006:54). Dalam kondisi yang baik,

leverage yang tinggi diharapkan menghasilkan laba operasi yang tinggi. Dalam

kondisi ekonomi buruk tingkat leverage harus rendah karena berpengaruh terhadap beban bunga.

Syahrul dan Nizar (2000), Penggunaan hutang itu sendiri bagi perusahaan mengandung tiga dimensi:

1. Pemberian kredit akan menitik beratkan pada besarnya jaminan atas kredit yang diberikan.

2. Dengan penggunaan hutang maka apabila perusahaan mendapatkan keuntungan akan meningkat.


(16)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3. Dengan menggunakan hutang maka pemilik memperoleh dana dan tidak kehilangan kendali perusahaan. Para investor maupun kreditor akan mendapatkan manfaat sepanjang laba atas hutang perusahaan melebihi biaya bunga dan apabila terjadi kenaikan pada nilai pasar sekuritas

Konsep leverage ini sangat penting terutama untuk menunjukkan kepada analisis keuangan dalam melihat trade-off antara risiko dan tingkat keuntungan dari berbagai tipe keputusan finansial (Van horne dan Wachowicsz, 2005:182).

2.1.3.1. Teori Struktur modal

A.Teori Struktur Modal Pendekatan Tradisional

Menurut Kamaludin dan Rini Indriani (2012:313) pendekatan tradisional mengasumsikan bahwa:

Hingga suatu tingkat leverage atau hutang tertentu risiko perusahaan tidak akan mengalami perubahan, sehingga biaya hutang dan biaya modal sendiri relatif konstan.

Setelah tingkat leverage tertentu, maka biaya hutang dan biaya modal sendiri akan meningkat.

 Peningkatan biaya modal sendiri akan semakin besar dan akan lebih besar daripada penurunan biaya hutang karena penggunaan hutang yang lebih murah. Akibat selanjutnya biaya modal rata-rata tertimbang yang awalnya menurun, tetapi setelah melewati tingkat leverage tertentu akan menigkat. Nilai perusahaan juga akan turun akibat penggunaan utang yang semakin besar atau berlebihan.


(17)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Menurut Sutrisno (2012:257) Pendekatan tradisional ini berpendapat bahwa pada pasar modal yang sempurna dan tidak ada pajak, maka perubahan struktur modal akan mempengaruhi nilai perusahaan.

B. Teori Pendekatan Modigliani dan Miller

Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston (2011:179), teori struktur modal modern dimulai pada tahun 1958, ketika Profesor Franco Modigliani dan Profesor Merton Miller (selanjutnya disebut MM) menerbitkan apa yang disebut sebagai artikel keuangan yang paling berpengaruh yang pernah ditulis yaitu “The Cost of capital, Corporation Finance, and The Theory of Investment”. MM

membuktikan, dengan menggunakan sekumpulan asumsi yang patut dipertanyakan, bahwa nilai suatu perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modalnya. Atau dengan kata lain, hasil yang diperoleh MM menunjukan bahwa bagaimana cara perusahaan mendanai operasinya tidak memiliki pengaruh, sehingga struktur modal adalah sesuatu yang tidak relevan. Akan tetapi, asumsi-asumsi yang menjadi dasar studi MM bukanlah asumsi-asumsi yang realistis, sehingga hasil yang mereka peroleh menjadi dipertanyakan.

Berikut adalah daftar sebagian asumsi yang mereka ambil : 1. Tidak ada biaya pialang.

2. Tidak ada pajak.

3. Tidak ada biaya kebangkrutan.

4. Investor dapat meminjam dengan tingkat yang sama seperti perusahaan.

5. Seluruh investor memiliki informasi yang sama seperti manajemen tentang peluang investasi perusahaan di masa mendatang.


(18)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 6. EBIT tidak dipengaruhi oleh penggunaan utang.

Pada tahun 1963, MM menerbitkan makalah lanjutan yang berjudul “Corporate Income Taxes and The Cost of Capital: A Correction” yang dimana

mereka melonggarkan aumsi tidak adanya pajak perusahaan. Disisni mereka mengakui bahwa Peraturan perpajakan memperbolehkan perusahaan untuk mengurangi pembayaran bunga sebagai suatu beban, tetapi pembayaran dividen kepada pemegang saham bukan sebagai pengurang pajak. Perbedaan perlakuan ini mendorong perusahaan untuk menggunakan utang dalam struktur modalnya. MM menunjukan bahwa jika seluruh asumsi mereka berlaku, perbedaan perlakuan ini akan mengarah pada suatu struktur modal yang 100 persen terdiri atas utang.

Dapat diambil kesimpulan dalam teori MM (Struktur Modal bila ada pajak) ini bahwa dengan adanya peningkatan hutang akan menigkatkan nilai perusahaan yang akibatnya akan ada penghematan pajak. Akan tetapi kelemahan dari teori ini tidak mempertimbangkan biaya yang timbul dari akibat berhutang, sehingga akan mengakibatkan juga terjadinya kebangkrutan.

C.Trade-off Theory

Teori ini dikembangkan oleh Baxter (1967), Kraus dan Litzenberger (1973) dan Kaaro (2002), yang mencoba menguji pendapat MM dengan menghubungkan asumsi-asumsi MM dengan biaya kebangkrutan (financial distress cost) yang mana hal itu dapat meningkat sebanding dengan leverage yang digunakan:

 Pada tingkat leverage rendah manfaat penghematan pajak akibat penggunaan hutang dapat melebihi biaya kebangkrutan perusahaan


(19)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

 Pada tingkat leverage tinggi biaya kebangkrutan justru bisa melebihi manfaat penghematan pajak akibat penggunaan utang tersebut

 Semakin besar penggunaan hutang maka semakin besar pula keuntungan akibat hutang tersebut namun PV biaya financial distress dan agency juga besar bahkan lebih besar.

Jadi disebut model trade-of karena struktur modal optimum terjadi jika terjadi kesseimbangan antara biaya financial distress dan agency problem dan manfaat atas penggunaan leverage atau utang (Sri Dwi Ari Ambarwati, 2010:49-50).

D.Pecking Order Theory

Pecking Order Theory yang dikenal dengan Asymmetric Information atau

ketidaksamaan informasi menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston (2011:185), Pecking Order Theory adalah situasi di mana manajer memiliki informasi yang berbeda (lebih baik) tentang prospek perusahaan dibandingkan dengan yang dimiliki oleh investor.

Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2006:278), secara ringkas teori

pecking order tersebut menyatakan sebagai berikut :

 Perusahaan lebih menyukai pendanaan internal.

 Perusahaan akan berusaha menyesuaikan rasio pembagian dividen dengan kesempatan investasi yang dihadapi, dan berupaya untuk tidak melakukan perubahan pembayaran dividen yang terlalu besar.


(20)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

 Pembayaran dividen yang cenderung konstan dan fluktuasi laba yang diperoleh mengakibatkan dana internal kadang-kadang berlebih ataupun kurang untuk investasi.

 Apabila pendanaan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu. Penerbitan sekuritas akan dimulai dari penerbitan obligasi, kemudian obligasi yang dapat dikonversikan menjadi modal sendiri, baru akhirnya menerbitkan saham baru.

Sesuai dengan teori ini, tidak ada target rasio hutang, karena ada dua jenis modal sendiri yang preferensinya berbeda. Yaitu laba ditahan (dipilih lebih dulu) dan penerbitan saham baru (dipilih paling akhir). Rasio hutang setiap perusahaan aan dipengaruhi oleh kebutuhan dana untuk investasi.

E. Signaling Theory

Pada mulanya MM berasumsi bahwa antara investor dan manager memiliki informasi yang sama, namun pada kenyataannya manajer memiliki informasi yang lebih besar dibandingkan investor sehingga manajer dapat:

Menjual saham jika saham overvalued (harga saham dinilai optimis) Membeli obligasi jika saham undervalued (harga saham dinilai pesimis)

Investor akhirnya mengetahui hal ini dan menganggap terjadi asimetri informasi diantara mereka sehingga menganggap kejadian itu sebagai hal negatif. Hal ini didukung oleh teori yang disampaikan Gordon Donaldson awal 1960-an tentang informasi yang tidak simetris, akibatnya manajemen dianggap lebih mengetahui kondisi perusahaan dibandingkan investor di pasar modal. Jika perusahaan ingin memaksimumkan nilai untuk current stockholder maka: jika


(21)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

perusahaan memiliki prospek cerah, manajemen tidak mengeluarkan saham baru tapi menggunakan laba ditahan dan jika prospek kurang baik manajemen baru akan menerbitkan saham baru untuk memperoleh dana. Sayangnya investor mengetahui hal ini sehingga penawaran saham baru oleh investor dianggap sebagai sinyal negatif dan akhirnya harga saham cenderung turun jika saham baru diterbitkan. Hal ini menyebabkan biaya modal naik, WACC semakin naik dan nilai perusahaan akan turun. Sehingga mendorong perusahaan menerbitkan obligasi dibandingkan saham baru (Sri Dwi Ari Ambarwati, 2010:50-51).

2.1.3.2. Indikator Leverage

Menurut Mamduh M. Hanafi (2008:37), rasio-rasio struktur modal yang umum digunakan terdiri dari:

a. Total Debt to Total Capital Asset Ratio (DAR)

Rasio ini membandingkan jumlah total hutang dengan aktiva total yang dimiliki perusahaan. Dari rasio ini kita dapat mengetahui beberapa bagian aktiva yang digunakanb untuk menjamin utang, atau berapa bagian dari semua kebutuhan dana yang telah digunakan perusahaan yang dibelanjai dengan modal asing atau utang.

b. Total Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui beberapa bagian setiap rupiah dari modal pemilik yang digunakan untuk menjamin utang. Semakin besar rasio


(22)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ini semakin tidak menguntungkan bagi para kreditur, karena jaminan modal pemilik terhadap utang semakin kecil.

c. Long Term Debt to Equity Ratio (LDR)

Rasio ini menunjukkan beberapa bagian modal pemilik yang menjadi jaminan hutang jangka panjang. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal pemilik untuk menutup hutang jangka panjang. Semakin rendah rasio ini akan semakin aman bagi kreditur jangka panjang.

d. Equity to Asset Ratio (EAR)

Didefinisikan sebagai proporsi dari aktiva yang sumber pendanaan berasal dari ekuitas atau saham. Rasio ini diperoleh dengan membandingkan jumlah ekuitas dengan aktiva.

Hutang dan ekuitas adalah dua kelompok utama dari kewajiban (liabilities) perusahaan, dimana kreditor dan pemegang saham merupakan investor dari perusahaan.


(23)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2.1.3.3. Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio merupakan salah satu rasio keuangan yang mengukur

seberapa besar kemampuan perusahaan melunasi utang dengan modal yang dimiliki (Husnan, 2006: 70). Veithzal Rivai (2007:999) menyebutkan bahwa tingkat DER yang aman biasanya kurang dari 50%. Untuk keperluan calon investor, rasio leverage sebagainya menunjukkan modal sendiri lebih sendiri dari jumlah utang atau minimal sama. DER yang terlalu tinggi berdampak buruk terhadap profitabilitas perusahaan. Jika nilai rasio ini tinggi dalam jangka panjang perusahaan akan mengalami masalah yang mengancam eksistensi perusahaan dan memiliki kemungkinan kebangkrutan.

2.1.4.Nilai Pasar

Rasio ini merupakan rasio yang lazim dan yang khusus dipergunakan di pasar modal yang menggambarkan situasi/keadaan prestasi perusahaan di pasar modal (Sofyan S. Harahap, 2008:310). Berikut ini rasio nilai pasar menurut Sofyan S. Harahap (2008:310):

a. Price Earning Ratio

Rasio ini menunjukkan perbandingan antar harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. PER menunjukkan ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan dimasa yang akan datang cukup tinggi.

b. Market to Book Value Ratio


(24)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Rasio ini menunjukkan perbandingan harga saham di pasar dengan nilai buku saham tersebut yang digambarkan di neraca.

2.1.4.1. Price Earning Ratio

Price earning ratio menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar

atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. PER menunjukkan ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan dimasa yang akan datang cukup tinggi (Sofyan S. Harahap, 2008:310).

Menurut Jones (1996), Price Earning Ratio merupakan suatu ukuran dari harga relatif saham. Price Earning Ratio yang biasa disingkat PER, menjadi pilihan bagi investor maupun calon investor karena cukup untuk mudah dipahami. Menurut Agus Sartono (2001), banyak pelaku pasar modal menaruh perhatian terhadap Price Earning Ratio, yang dapat didefinisikan sebagai indikator kepercayaan pasar terhadap prospek pertumbuhan perusahaan. Hal ini karena model ini dianggap menjadi model yang paling sempurna diantara model penilaian saham yang lain (Asri dan Heveadi, 1999). Brealy dan Myers (1991) menyatakan bahwa PER yang tinggi menunjukkan bahwa investor menganggap perusahaan memiliki peluang pertumbuhan yang baik, tingkat laba yang relatif aman dan menandakan kapitalisasi yang rendah.

Menurut Tandelilin (2010) pendekatan pendekatan PER merupakan pendekatan yang lebih populer dipakai dikalangan analis saham. Jika PER suatu saham sebanyak 3 kali berarti harga saham tersebut sama dengan 3 kali earning


(25)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

perusahaan tersebut. PER mengindikasikan rupiah yang di bayar investor untuk memperoleh setiap Rp 1 earning perusahaan.

Menurut Weston dan Copeland (1992), Price Earning Ratio merupakan rasio pengukuran yang paling komprehensif tentang prestasi perusahaan karena rasio tersebut mencerminkan perpaduan antara pengaruh rasio risiko (rasio likuiditas dan rasio leverage) dan rasio pengembalian (rasio aktivitas dan rasio profitabilitas).

2.2.Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Pasar

Menurut Sartono (2001:122), pengertian profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dalam penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dapat disimpulkan profitabilitas merupakan suatu ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaan dan penting bagi investor. Profitabilitas menggambarkan efektifitas manajemen perusahaan dari penjualan, harta dan modal dalam memperoleh laba.

Lukman Syamsudin (2007:64) menyatakan bahwa Return on Equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Dengan demikian, semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh dari modal yang telah diinvestasikan, maka semakin baik kedudukan pemilik perusahaan.

Sehingga investor akan tertarik untuk berinvestasi karena akan memperoleh return yang tinggi. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah return atau penghasilan yang diperoleh, maka semakin kurang baik kedudukan pemilik perusahaan.


(26)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2.3.Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Pasar

Leverage adalah kemampuan perusahaan menggunakan utang untuk

membiayai investasi (Prawironegoro, 2006:54). Sementara Veithzal Rivai (2007:999) menyebutkan bahwa tingkat DER yang aman biasanya kurang dari 50%. Untuk keperluan calon investor, rasio leverage sebagainya menunjukkan modal sendiri lebih sendiri dari jumlah utang atau minimal sama. DER yang terlalu tinggi berdampak buruk terhadap profitabilitas perusahaan.

Irham Fahmi (2012:111) struktur modal bertujuan memadukan sumber dana permanen yang selanjutnya digunakan perusahaan dengan cara yang diharapkan akan mampu memaksimumkan nilai perusahaan. Bagi sebuah perusahaan sangat dirasa penting untuk memperkuat kestabilan keuangan yang dimilikinya, karena perubahan dalam struktur modal diduga bisa menyebabkan perubahan nilai perusahaan.

Penggunaan hutang pada modal yang optimal akan membantu menaikkan nilai perusahaan, karena resikonya yang kecil. Semakin tinggi tingkat utang (financial leverage) yang dimiliki perusahaan, maka semakin berisiko perusahaan tersebut, sebaliknya semakin rendah tingkat pengembalian utang maka risikopun semakin rendah, Irham Fahmi (2012:111). Maka berpengaruh pada keputusan investor dalam berinvestasi.

2.4.Kajian Hasil Penelitian Terdahulu Tabel 1.1

Kajian Hasil Penelitian Terdahulu


(27)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Diteliti Penelitian

1 Waspada Tedja Bhirawa

(2000)

Analisis

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Saham Blue

Chips Di Bursa

Efek Jakarta

(Periode 1995-1997)(Tesis)

- X1: Financial Leverage

- X2: Deviden Payout Ratio

- Y: Price

Earning Ratio

-X1

berpengaruh positif

terhadap Price

Earning Ratio -X2

berpengaruh positif

terhadap Price

Earning ratio

2 Elka Retyansari (2005)

Analisis

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Price Earning Ratio Saham Perusahaan Industri Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta (Tesis)

- X1: Deviden Payout Ratio - X2: Return on

Equity - X3:

Pertumbuhan Laba

- X4: Leverage

- X5: Ukuran Perusahaan

- Y: Price

Earning ratio

-X1

berpengaruh signifikan terhadap PER

-X2 tidak berpengaruh signifikan terhadap PER

-X3 tidak berpengaruh signifikan terhadap PER

-X4 tidak berpengaruh signifikan terhadap PER

-X5

berpengaruh signifikan


(28)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

terhadap PER 3 Mareta Nurjin

Sambora, dkk (2014)

Pengaruh leverage

dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan (Jurnal)

-X1: Leverage

-X2:

Profitabilitas

-Y: Nilai

Perusahaan

-X1

berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

-X2

berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan 4 Natalia Ogol

Magai (2013)

Leverage

Pengaruhnya

Terhadap Nilai Perusahaan Pada Industri

Manufaktur Yang Go Public Di Indonesia (Jurnal)

-X: Leverage

-Y: Nilai

Perusahaan

-X tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan

5 Harry Candra Pambangun (2001)

Analisis

Faktor-Faktor yang

mempengaruhi

Price Earning Ratio

Saham Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta (Tesis)

-X1:Pertumbuhan Laba

-X2: leverage

-X3: Perputaran aktiva

-X4: Profit Margin

-X5: Ukuran Perusahaan

-Y: Price

Earning ratio

-X1

berpengaruh terhadap Price

Earning Ratio -X2

berpengaruh terhadap Price

Earning Ratio -X3

berpengaruh terhadap Price

Earning Ratio -X4


(29)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

berpengaruh terhadap Price

Earning Ratio -X5

berpengaruh terhadap Price

Earning Ratio

2.5.Kerangka Pemikiran

Dibalik persaingan bisnis, sektor industri barang konsumsi konsumsi tumbuh semakin cepat dan mampu berkontribusi dalam perekonomian nasional. Sub sektor rokok merupakan salah satu industri strategis. Sub sektor rokok dalam pengembangannya membutuhkan pendanaan yang kuat agar dapat bertahan. Maka diperlukan pasar modal dalam usaha memperoleh solusi kesulitan dana.

Investor sebagai penanam modal membutuhkan kepastian keuntungan dan keamanan dalam berinvestasi, maka diperlukan penilaian terhadap perusahaan. Menurut Irham fahmi (2012:239) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Mamduh M. Hanafi (2008) memaparkan, ada lima jenis rasio keuangan yang sering digunakan yaitu likuiditas, aktifitas, leverage, profitabilitas dan nilai pasar. Dari pengukuran kinerja perusahaan nilai pasar dapat dijadikan indikator suatu perusahaan. Menurut Sofyan S. Harahap (2008:310) nilai pasar merupakan rasio yang lazim dan yang khusus dipergunakan di pasar modal yang menggambarkan situasi/keadaan prestasi perusahaan di pasar modal. Hal ini menjadikan cerminan


(30)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

perusahaan dalam menarik investor. Jika nilai pasar perusahaan naik maka akan menarik investor untuk berinvestasi karena kepastian keuntungan dan keamanan. Cerminan tersebut dukur dengan Price Earning Ratio. Menurut Tandelilin (2010) pendekatan pendekatan PER merupakan pendekatan yang lebih populer dipakai dikalangan analis saham. Menurut Weston dan Copeland (1992), Price Earning Ratio merupakan rasio pengukuran yang paling komprehensif tentang prestasi perusahaan karena rasio tersebut mencerminkan perpaduan antara pengaruh rasio risiko (rasio likuiditas dan rasio leverage) dan rasio pengembalian (rasio aktivitas dan rasio profitabilitas).

Dalam penelitian ini digunakan profitabilitas dan leverage. Menurut Agus Sartono (2001:122), pengertian profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dalam penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Indikator profitabilitas dapat dilihat dai Return on Equity. Menurut Hanafi dan Halim (2007:180), ROE memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri (Common Stock Equty) secara efektif, artinya mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan.

Lukman Syamsudin (2007:64) menyatakan bahwa Return on Equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Dengan demikian, semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh dari modal yang telah diinvestasikan, maka semakin baik kedudukan pemilik perusahaan. Sehingga investor akan tertarik untuk berinvestasi karena akan


(31)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

memperoleh return yang tinggi. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah return atau penghasilan yang diperoleh, maka semakin kurang baik kedudukan pemilik perusahaan.

Dalam keamanan investasi dapat dilihat dari leverage perusahaan. Leverage adalah kemampuan perusahaan menggunakan utang untuk membiayai investasi (Prawironegoro, 2006:54). Leverage dapat diukur dengan Debt to Equity Ratio.

Debt to Equity Ratio merupakan salah satu rasio keuangan yang mengukur

seberapa besar kemampuan perusahaan melunasi utang dengan modal yang dimiliki (Husnan, 2006: 70). Veithzal Rivai (2007:999) menyebutkan bahwa tingkat DER yang aman biasanya kurang dari 50%.

Irham Fahmi (2012:111) struktur modal bertujuan memadukan sumber dana permanen yang selanjutnya digunakan perusahaan dengan cara yang diharapkan akan mampu memaksimumkan nilai perusahaan. Semakin tinggi tingkat utang (financial leverage) yang dimiliki perusahaan, maka semakin berisiko perusahaan tersebut, sebaliknya semakin rendah tingkat pengembalian utang maka risikopun semakin rendah, Irham Fahmi (2012:111).

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran dapat digambarkan hubungan yang lebih spesifik yang digambarkan sebagai berikut:

Kinerja Keuangan

Leverage

Profitabilitas Likuiditas Aktivitas Nilai Pasar


(32)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sumber: Agus Sartono (2001:123), Prawironegoro (2006:54) dan Sofyan S. Harahap (2008:310)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.6.Paradigma pemikiran

Dari bagan kerangka pemikiran, maka dapat dibuat paradigma penelitian sebagai berikut:


(33)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sumber: Agus Sartono (2001:123), Prawironegoro (2006:54) dan Sofyan S. Harahap (2008:310)

Gambar 2.2 Paradigma Pemikiran 2.7.Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010:99) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara sampai terbukti kebenarannya melalui suatu penelitian, maka hipotesis yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah:

1. Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai pasar. 2. Leverage berpengaruh terhadap nilai pasar.

3. Profitabilitas dan leverage berpengaruh secara simultan terhadap nilai pasar.

Nilai Pasar Profitabilitas


(34)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTO R ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1.Objek Penelitian

Penelitian yang mengambil judul pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap nilai pasar pada sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia terdiri dari 2 variabel yang mempengaruhi dan satu variabel yang dipengaruhi. Menurut Sugiyono (2010:39), objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006), “Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independen (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel tergantung, variabel terikat atau dependent (Y).”

Dalam penelitian ini terdapat variabel –variabel tersebut sebagai berikut: 1. Variabel Bebas (X1) dalam penelitian ini adalah Profitabilitas yang diukur

dengan Return on Equity (ROE) dan (X2) adalah leverage yang diukur dengan

Debt to Equity Ratio (DER).

2. Variabel Terikat (Y) dalam penelitian ini adalah nilai pasar yang diukur dengan Price Earning Ratio (PER).

Berdasarkan data yang diperoleh, dalam penelitian ini terdapat subyek yang akan diteliti yaitu sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia tahun 2004 sampai 2012.


(35)

44

3.2.Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.2.1. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010) “ Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan objek penelitian dan juga untuk menguji hungan antara variebel serta untuk menguji hipotesis.

Berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskrif dan verifikatif. Menurut Muhammad Nasir (2005:54) mengemukakan bahwa “Metode deskriptif adalah metode dalam meneliti status, sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskripsi adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.”

Sedangkan penelitian verifikatif dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto (2006:8)”Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melelui pengumpulan data di lapangan”.

Dengan metode penelitian deskriptif diperoleh gambaran profitabilitas,

leverage dan nilai pasar pada sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia.

Sedangkan untuk pendekatan verifikatif berguna untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas yang diukur dengan ROE dan Leverage yang diukur dengan DER terhadap nilai pasar yang diukur dengan PER pada sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia tahun 2004 sampai 2012.


(36)

45

3.2.2. Desain Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:51), desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Peneliti membuat suatu perencanaan agar pengerjaan penelitian dapat berlangsung dengan lancar, baik dan sistematis.

Menurut Husein Umar (2003:28), desain riset dibagi menjadi tiga macam: 1. Riset Eksploratif

Riset eksploratif yaitu desain riset yang digunakan untuk mengetahui permasalahan yang belum diketahui (kelayakan riset).

2. Riset Deskriptif

Riset Deskriptif yaitu desain riset yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu (hubungan).

3. Riset Kausal

Riset Kausal yaitu untuk menguji hubungan “sebab akibat”.

Penelitian ini menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka desain penelitiannya bersifat kausal. Sifat hubungan-hubungan yang mungkin terjadi antara variabel-variabel ini ada tiga kemungkinan yaitu simetris, asimetris dan timbal balik (Husein Umar, 2003:30).

Dalam penelitian ini digunakan desain kausal untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap nilai pasar karena pengujian variabel bebas terhadap variabel terikat.


(37)

46

3.3.Operasional Variabel

Tabel 1.1 Operasional Variabel

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala

Profitabilitas (X1) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh

laba dalam

hubungannya dalam

penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Agus

Sartono,2001:12 2)

Return On

Equity (ROE) Rasio Leverage (X2)

Leverage adalah

kemampuan perusahaan menggunakan utang untuk membiayai investasi

(Prawironegoro, 2006:54).

Debt to

Equity Ratio

(DER) DER =

Rasio

Nilai Pasar (Y)

Dipergunakan di pasar modal yang

menggambarkan situasi/keadaaan prestasi

perusahaan di pasar modal

(Sofyan S.

Harahap, 2008:310) Price Earning Ratio (PER) Rasio


(38)

47

3.4.Sumber data dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:129), “Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.

Menurut Sugiyono (2010) menyatakan bahwa “Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”, seperti buku teks, ensiklopedi, internet, majalah, surat kabar, jurnal, buletin, dsb. Adapun sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data

No. Jenis Data Sumber Data Kategori Data

1

Laporan Keuangan sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia

www.idx.co.id ICMD

www.sampoerna.com www.gudanggaramtbk.com

www.bentoelgroup.com

Sekunder

2

Perkembangan Price Earning Ratio sub sektor

rokok di Bursa Efek Indonesia

www.idx.co.id ICMD

Sekunder

Dalam penelitian ini digunakan data berupa laporan keuangan perusahaan sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia selama 9 tahun, yaitu pada tahun 2004 sampai tahun 2012. Data tersebut dapat dikategorikan sebagai data berkala (time


(39)

48

series). Menurut Husain Umar (2003:61) data time series merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu tertentu.

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam upaya memperoleh data yang diperlukan dalam menunjang pelaksanaan penelitian ini adalah penelusuran literatur, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik dokumentasi melalui pengumpulan data yang sudah ada baik melalui buku, majalah, catatan, surat kabar, notulen rapat, jurnal, karya ilmiah dan dokumen yang memuat data yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, dokumen yang digunakan adalah laporan keuangan sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia melalui data sekunder dari website bursa efek Indonesia (www.idx.co.id) dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

3.5.Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2007:57) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek, subjek yang mempunyai kuantitas dan karekteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Berdasarkan definisi tersebut populasi dari penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan sub sektor rokok yang terdiri dari 4 perusahaan.


(40)

49

Tabel 3.3

Populasi Sub Sektor Rokok

No. Kode Emiten Nama Perusahaan

1 GGRM Gudang Garam Tbk

2 HMSP Handjaya Mandala Sampoerna Tbk

3 RMBA Bentoel International Investama Tbk

4 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk

Sumber: IDX dan www.sahamok.com 3.5.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010), yang dimaksud dengan “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Berdasarkan pengertian sampel, maka sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu data laporan keuangan sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia selama 9 tahun, yaitu dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2012.

Tabel 3.4

Sampel Sub Sektor Rokok

No. Kode Emiten Nama Perusahaan

1 GGRM Gudang Garam Tbk

2 HMSP Handjaya Mandala Sampoerna Tbk

3 RMBA Bentoel International Investama Tbk

Sumber: IDX dan www.sahamok.com 3.5.3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sugiyono (2003:61) Purposive Sampling adalah teknik


(41)

50

penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. Tujuan penentuan sample ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap nilai pasar pada sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia.

Dari pengertian tersebut, maka penentuan sampel ditentukan dalam kriteria berikut:

1. Perusahaan sub sektor rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan lengkap.

3. Perusahaan sub sektor rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2004 sampai dengan 2012.

Sampai dengan tahun 2013, terdapat 4 perusahaan yang terdaftar pada sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan kriteria pengambilan sampel, dari 4 perusahaan menjadi 3 perusahaan yang sesuai kriteria. Hal ini karena Wismilak Inti Makmur Tbk. baru IPO (Initial Public Offering) pada tahun 2012.

3.6.Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1. Langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian ini untuk memperoleh hasil apakah variabel bebas yaitu profitabilitas dan leverage terhadap variabel terikat yaitu nilai pasar, antara lain:

1. Mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directori (ICMD) dan Indonesia Stock Exchange (IDX) dan Laporan Keuangan perusahaan.

2. Menyusun kembali data yang diperoleh ke dalam bentuk tabel maupun grafik.

3. Melakukan analisis deskriptif terhadap profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE) pada sub sektor rokok yang terdaftar di BEI 2004-2012.


(42)

51

4. Melakukan analisis deskriptif terhadap Leverage yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) pada sub sektor rokok yang terdaftar di BEI 2004-2012.

5. Melakukan analisis deskriptif terhadap nilai pasar yang diukur dengan Price Earning Ratio (PER) pada sub sektor rokok yang terdaftar di BEI 2004-2012.

6. Melakukan analisis statistik untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap nilai pasar pada sub sektor rokok yang terdaftar di BEI 2004-2012.

3.6.2. Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2007:206) Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.

Analisis deskriptif ini akan memberikan gambaran mengenai semua data yang akan diteliti dan juga mengetahui perkembangan dari variabel-variabel yang diteliti.

Adapun alat untuk menguji variabel x dan y adalah sebagai berikut:

1. Variabel profitabilitas dengan menggunakan Return on Equity (ROE). ROE adalah rasio untuk mengukur kemampuan-kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

2. Variabel Leverage dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER). DER menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas.


(43)

52

3. Variabel nilai pasar menggunakan Price Earning Ratio (PER). PER merupakan rasio atau perbandingan antara harga saham terhadap earning perusahaan.

3.6.3. Analisis Statistik

3.6.3.1. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan cara analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2006).

Uji grafik yang digunakan yaitu dengan menggunakan grafik normal

probability plot. Dengan cara tersebut dapat dilihat sebaran data (titik) pada

sumbu diagonal suatu grafik. Model regresi dikatakan memenuhi asumsi normalitas apabila data menyebar disekitar garis diagonal, sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2005:147).

2. Uji Multikolinieritas


(44)

53

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2006). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dilakukan dengan melihat berbagai informasi sebagai berikut:

a. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.

b. b. Nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Dimana kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan penggangu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2006).


(45)

54

Salah satu cara yang digunakan untuk uji autokorelasi adalah dengan uji

Durbin Waston (DW-test). Berikut ini patokan umum DW test dengan kriteria:

 Jika angka DW di bawah -2, berarti ada autokorelasi positif  Jika angka diantara -2 sampai 2, berarti tidak ada autokorelasi  Jika DW di atas 2, berarti ada autokorelasi negatif

4. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2006). Heterokedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dasar analisis sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.6.3.2. Analisis regresi

Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan metode regresi berganda. Metode regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh


(46)

55

dari ketiga variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut :

Dimana :

Y = Nilai Pasar (PER) α = konstanta

β1 –β3= koefisien regresi X1 = profitabilitas (ROE) X2 = leverage (DER)

3.6.3.3. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Besarnya pengaruh variabel X terhadap Y dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau disingkat KD. Koefisien determinasi (R2) diukur untuk mengetahui sejauh mana kemampuan model lama menerangkan variasi variabel dependen. KD diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yang dirumuskan sebagai berikut:

Iqbal Hasan, 2002:113

3.6.4. Pengujian hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka dilakukan pengujian terhadap variabel-variabel penelitian secara simultan maupun parsial menggunakan uji statistik F (uji signifikansi simultan) dan menggunakan uji statistic t (uji signifikansi parsial).


(47)

56

3.6.4.1.Uji Keberartian Regresi (Uji F)

Regresi linier berganda sebelum digunakan untuk mengambil keputusan, sebelumnya harus melakukan uji keberartian terlebih dahulu. Untuk dilakukan pengujian F Statistik dengan menggunakan rumus berikut:

Sudjana (2003:91) Keterangan :

F : Nilai F hitung

JK(reg) : Jumlah Kuadrat Regresi JK(s) : Jumlah kuadrat sisa (residual) k : Jumlah variabel bebas

n : Jumlah data penelitian Dimana:

Uji F statistik ini digunakan untuk mengetahui keberartian regresi dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan taraf nyata α = 0,05, jika pada uji keberartian regresi menunjukkan regresi berarti, barulah dilanjutkan dengan uji t dan sebaliknya.

Pada penelitian uji keberartian regresi (Uji F) ini hipotesis yang digunakan, yaitu :  H0 = Regresi tidak berarti

 H1 = Regresi berarti


(48)

57

Hipotesis Uji F:

H0 = Profitabilitas dan Leverage tidak berpengaruh secara simultan terhadap nilai pasar.

H1 = Profitabilitas dan Leverage berpengaruh secara simultan terhadap nilai pasar. Hal tersebut diambil berdasarkan pada dasar pengambilan keputusan, yaitu :  Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

 Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

3.6.4.1. Uji Keberartian Koefisien Arah Regresi (Uji t)

Pengujian hipotesis secara parsial merupakan pengujian hipotesis untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas secara terpisah atau sendiri-sendiri terhadap variabel terikat (Hasan, 2002:266). Rumus yang digunakan untuk uji t ini adalah sebagai berikut ini:

Sudjana (2003:111)

Dimana:

√ ( )

( ̂)

( ̅ )


(49)

58

- Hipotesis 1:

H0 : β1 = 0 variabel profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai pasar. H1 : β1 > 0 variabel profitabilitas berpengaruh terhadap nilai pasar.

- Hipotesis 2:

H0 : β2 = 0 variabel leverage tidak berpengaruh terhadap nilai pasar. H1 : β2≠ 0 variabel leverage berpengaruh terhadap nilai pasar. b. Level of significant α = 0,05

c. Kriteria Pengujian

 -thitung < ─ttabel atau thitung > ttabel, maka Ho ditolak  -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima


(50)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTOR ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |reposito ry.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE) dan leverage yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap nilai pasar yang diukur dengan Price Earning Ratio (PER) maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkembangan profitabilitas sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia yang diukur dengan menggunakan Return On Equity (ROE) periode 2004-2012 mengalami fluktuasi. Rata-rata nilai ROE selama periode penelitian adalah sebesar 33,09.

2. Perkembangan leverage sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia yang diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) periode 2004-2012 mengalami fluktuasi. Rata-rata nilai DER selama periode penelitian adalah sebesar 1,02.

3. Perkembangan nilai pasar sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia yang diukur dengan menggunakan Price Earning Ratio (PER) periode 2004-2012 mengalami fluktuasi. Rata-rata nilai PER selama periode penelitian adalah sebesar 19,68.


(51)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTOR ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |reposito ry.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji keberartian koefisien arah regresi (Uji t), didapatkan hasil bahwa profitabilitas yang diukur dengan Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh terhadap nilai pasar pada


(52)

98

perusahaan sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia.Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji keberartian koefisien arah regresi (Uji t), didapat hasil bahwa leverage yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap nilai pasar pada perusahaan sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia.

5. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji keberartian regresi (Uji F), didapatkan hasil bahwa regresi berarti yaitu profitabilitas dan

leverage tidak memiliki keberartian terhadap nilai pasar sub sektor rokok. 5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan maka peneliti mengajukan beberapa saran, diantaranya:

1. Untuk meningkatkan nilai pasar, maka emiten pada sub sektor rokok diharapkan untuk meningkatkan laba yang dihasilkan dari ekuitas perusahaan, agar dapat membantu perusahaan dalam ekspansi perusahaan dan kesejahteraan penanam modal yang mendorong ketertarikan investor baru sehingga menaikkan nilai pasar.

2. Untuk meningkatan nilai pasar, maka emiten sub sektor rokok diharapkan untuk menjaga tingkat leverage dari sumber dana eksternal, agar dapat menjaga beban perusahaan sehingga kemampuan perusahaan dalam membayar dividen tidak terhambat sehingga investor akan merasa aman dengan risiko investasi yang rendah sehingga mempengaruhi nilai pasar.


(53)

99

3. Investor sub sektor rokok dalam menentukan perubahan nilai pasar sebaiknya menggunakan indikator lain dari profitabilitas dan leverage, seperti likuiditas, cakupan dan aktivitas.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian tentang nilai pasar, disarankan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan indikator lain, yaitu Return on Asset, Debt to Capital Asset Ratio dan Long Term Debt Equity


(1)

perusahaan sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia.Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis dengan menggunakan uji keberartian koefisien arah regresi (Uji t),

didapat hasil bahwa leverage yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER)

tidak berpengaruh terhadap nilai pasar pada perusahaan sub sektor rokok di Bursa

Efek Indonesia.

5. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji keberartian

regresi (Uji F), didapatkan hasil bahwa regresi berarti yaitu profitabilitas dan

leverage tidak memiliki keberartian terhadap nilai pasar sub sektor rokok.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan maka peneliti

mengajukan beberapa saran, diantaranya:

1. Untuk meningkatkan nilai pasar, maka emiten pada sub sektor rokok

diharapkan untuk meningkatkan laba yang dihasilkan dari ekuitas perusahaan,

agar dapat membantu perusahaan dalam ekspansi perusahaan dan kesejahteraan

penanam modal yang mendorong ketertarikan investor baru sehingga

menaikkan nilai pasar.

2. Untuk meningkatan nilai pasar, maka emiten sub sektor rokok diharapkan

untuk menjaga tingkat leverage dari sumber dana eksternal, agar dapat

menjaga beban perusahaan sehingga kemampuan perusahaan dalam membayar

dividen tidak terhambat sehingga investor akan merasa aman dengan risiko


(2)

99

3. Investor sub sektor rokok dalam menentukan perubahan nilai pasar sebaiknya

menggunakan indikator lain dari profitabilitas dan leverage, seperti likuiditas,

cakupan dan aktivitas.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian tentang nilai pasar,

disarankan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan indikator lain,

yaitu Return on Asset, Debt to Capital Asset Ratio dan Long Term Debt Equity


(3)

Ri zki Nurrahman,2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PASAR PADA SUB SEKTOR ROKOK DI BUSRSA EFEK INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia |reposito ry.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Arief Habib. 2008. Kiat Jitu Peramalan Saham. Jakarta: Gramedia.

Brealey, R.A, Myers, S.C, Marcus, A.J. 2008. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan Perusahaan Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Brigham, E. F., dan J. F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Brigham, E. F., dan J. F. Houston. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

Darsono Prawironegoro. 2006. Manajemen Keuangan. Diadet Media. Jakarta.

Eduardus Tandelilin. 2010. Portofolio dan Investasi teori dan aplikasi, Edisi Pertama, Yogyakarta: KANISIUS.

Gitman, Lawrence J. 2006. Principles of Manajerial Finance, International Edition, 10th edition, Pearson Education, Boston.

Husein Umar. 2003. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Raja Grafindo Persada , Jakarta.

Imam Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Irham Fahmi. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.

James C. Van Horne dan John M. Wachowicz. 2005. Fundamental of Financial

Management. Buku satu edisi ke dua belas. Jakarta : Salemba Empat

Jones, Charles P. 1996. Investment : Analysis & Management, 5th Edition, John Willey & Sons Inc.USA.

Kamaludin dan Rini Indriani. (2012). Manajemen Keuangan “Konsep Dasar dan


(4)

100

Lukman Syamsudin. 2007. Manajemen keuangan perusahaan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Mamduh M. Hanafi. 2008. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta:UPP YKPN.

Modigliani, F., dan M. H. Miller. 1958. The Cost of Capital, Corporation

Finance, and The Theory of Investment. American Economics Review 13

(3): 261-297.

Muhammad Nasir. 2005. Metode Penelitian, Cetakan Keenam, Penerbit Ghalia: Indonesia.

Myers, Stewart C dan Richard A. Brealy, 1991. Principle of Corporate Finance, Fourth Edition , Mc. Graw-Hill International Edition.

S. Munawir. 2004. Analisa laporan keuangan (Edisi keempat). Yogyakarta: Liberty.

Sofyan Syafri Harahap. 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sri Dwi Ari Ambarwati. 2010. Manajemen Keuangan Lanjut. Yogyakarta : Graha

Ilmu.

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Sugiyono, 2003, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: CV.Alfabeta.

Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV.Alfabeta.

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Ekonosia.

Syahrul dan Muhammad Afdi Nizar, 2000, “Kamus Istilah-istilah Akuntansi”, Cetakan Pertama, Citra Harta Prima, Jakarta.


(5)

Veithzal Rivai, dkk. 2007. Bank and Financial Institution Management, Conventional and Sharia System, Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada.

Weston, J. F. dan Copeland T. E. 1992, Dasar – Dasar Manajemen Keuangan,

Erlangga.

Jurnal dan Tesis

Bhirawa, Waspada Tedja. 2000. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Price Earning Ratio Pada Saham Blue Chips Di Bursa Efek Jakarta (Periode 1995-1997). Tesis Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro,

Semarang.

Hermuningsih, Sri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa, Yogyakarta.

Kholid, Abdul. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Saham-Saham Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Kowel, Juita. 2013. Pengaruh GPM dan ROE Terhadap Market Value Pada

Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012.

Jurnal. Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Magai, Natalia Ogol. 2013. Leverage Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan

Pada Industri Manufaktur Yang Go Public Di Indonesia. Jurnal. Universitas

Sam Ratulangi, Manado.

Marwan Asri S. W, dan Anton N Heveadi, Price Earning Ratio(PER)Model

Consitensy: Evidence From Jakarta Stock Exchange, Gadjah Mada

Internasional Journal of Bussines, September 1999, Vol 1 No 2 pp. 85-97

Myers, S. C. 1977. Determinant of Corporate Borrowing. Journal of Financial


(6)

102

Retyansari, Elka. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price

Earning Ratio Saham Perusahaan Industri Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Pambangun, Harry Candra. 2001. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi

Price Earning Ratio Saham Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta.

Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Sambora, Mareta Nurjin. 2014. Pengaruh leverage dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Jurnal. Universitas Brawijaya, Malang.

Tri Indah W, 2003. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PER Saham di

BEJ. Skripsi, Tidak dipublikasikan.

Media dan Sumber Internet

http://www.neraca.co.id/article/37815/Menangkap-Keuntungan-di-Industri-Barang-Konsumsi/3/ diakses 11 April 2014

http://www.kemenperin.go.id/artikel/7014/Manufaktur-Ditopang-Sektor-Barang-Konsumsi/ diakses 10 April 2014

https://id.berita.yahoo.com/apa-kabar-saham-saham-rokok-11500114.html/ diakses 11 April 2014

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2090283/memancing-cuan-saat-saham-rokok-pulih#.U0dE2eY-ZMs/ diakses 14 April 2014

http://id.wikipedia.org/wiki/Industri_Hasil_Tembakau diakses 7 juli 2014


Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 74

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011).

1 5 15

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 6

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Persediaan dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Sub Sektor Semen Di Bursa Efek Indonesia -

0 2 26

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, LEVERAGE OPERASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 1 24