Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(1)

Lampiran 1 Sampel dan Populasi

No Kode Nama

Kriteria Sampel 1 2 3 Jumlah 1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT

2 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk, PT

3 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, PT ( d.h Cahaya

Kalbar Tbk, PT ) √ √ √ 1

4 DLTA Delta Djakarta Tbk, PT √ √ √ 2

5 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT √ √ √ 3 6 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk, PT √ √ √ 4 7 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk, PT √ √ √ 5

8 MYOR Mayora Indah Tbk, PT √ √ √ 6

9 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk, PT

10 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk, PT √ √ √ 7 11 SKBM Sekar Bumi Tbk, PT

12 SKLT Sekar Laut Tbk, PT √ √ √ 8

13 STTP Siantar Top Tbk, PT √ √ √ 9

14 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company


(2)

Lampiran 2

Variabel Profitabilitas (X1)

No Kode

Profitabilitas

2011 2012 2013 2014 2015 1 CEKA 0,238 0,125 0,123 0,076 0,166 2 DLTA 0,264 0,356 0,399 0,376 0,226 3 ICBP 0,192 0,190 0,168 0,168 0,178 4 INDF 0,154 0,139 0,089 0,124 0,086 5 MLBI 0,956 1,374 1,186 1,435 0,648 6 MYOR 0,199 0,242 0,268 0,099 0,240 7 ROTI 0,212 0,223 0,200 0,196 0,227 8 SKLT 0,048 0,061 0,081 0,122 0,131 9 STTP 0,087 0,128 0,164 0,151 0,184 10 ULTJ 0,072 0,210 0,161 0,124 0,186

Variabel Leverage (X2)

No Kode

Leverage

2011 2012 2013 2014 2015 1 CEKA 2,032 2,217 2,024 2,388 2,321 2 DLTA 1,215 1,245 1,281 1,297 1,222 3 ICBP 1,421 1,481 1,603 1,656 1,620 4 INDF 1,695 1,737 2,035 2,084 2,129 5 MLBI 2,302 3,492 1,804 4,028 2,740 6 MYOR 2,721 2,706 2,465 2,509 2,183 7 ROTI 1,389 1,807 2,315 2,231 2,277 8 SKLT 1,743 1,928 2,162 2,454 2,480 9 STTP 1,907 2,156 2,117 2,084 1,902 10 ULTJ 1,553 1,443 1,395 1,283 1,265


(3)

Variabel Ukuran Perusahaan (X3)

No Kode

Ukuran Perusahaan

2011 2012 2013 2014 2015 1 CEKA 27.43666 27.65834 27.69833 27.88112 28.02699 2 DLTA 20.3611 20.42931 20.5806 20.71518 20.76087 3 ICBP 16.53831 16.69209 16.87269 17.03079 17.09494 4 INDF 17.7968 17.89853 18.17341 18.26915 18.33547 5 MLBI 14.01503 13.95705 14.39333 14.61798 14.55785 6 MYOR 29.51807 29.74758 29.90416 29.9623 30.0596 7 ROTI 27.35545 27.81745 28.23133 28.39318 28.62661 8 SKLT 26.09035 26.24371 26.43366 26.54315 26.6558 9 STTP 27.56356 27.85404 28.01632 28.16177 28.28312 10 ULTJ 28.40997 28.51512 28.66478 28.70197 28.89515

Variabel Nilai Perusahaan (Y)

No Kode

Nilai Perusahaan

2011 2012 2013 2014 2015

1 CEKA 0,996 1,628 2.283 3.623 1,396

2 DLTA 0,110 0,076 0,060 0,056 4,201 3 ICBP 0.294 0,267 0,261 0,223 0,194 4 INDF 0,285 0,269 0,444 0,268 0,341 5 MLBI 0,041 0,046 0,179 2,652 0,042 6 MYOR 0,814 0,525 0,448 1,108 0,366 7 ROTI 0,873 0,678 0,640 0,536 0,374 8 SKLT 1,156 8,673 6.038 4,191 3,384 9 STTP 3,069 1,755 1,144 1,060 0,705 10 ULTJ 5,714 1,639 1,769 2,040 1,111


(4)

Lampiran 3

HASIL STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 50 .048 1.435 .26904 .310081

Valid N (listwise) 50

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X2 50 1.215 4.028 1.99088 .571850

Valid N (listwise) 50

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X3 50 13.957 30.060 2.38488E1 5.532151

Valid N (listwise) 50

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Y 50 .000 8.673 1.38680 1.799925


(5)

Lampiran 4

HASIL UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 50

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.68831435

Most Extreme Differences Absolute .239

Positive .239

Negative -.148

Kolmogorov-Smirnov Z 1.690

Asymp. Sig. (2-tailed) .007


(6)

(7)

Lampiran 5

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.215 .617 -.348 .730

X1 -.757 .481 -.192 -1.574 .122 .454 2.202

X2 .469 .216 .219 2.174 .035 .663 1.509

X3 .027 .023 .121 1.138 .261 .599 1.669

Unstandardized

Residual .567 .060 .783 9.526 .000 1.000 1.000

a. Dependent Variable: RES2

Lampiran 6

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1(Constant) -.215 .617 -.348 .730

X1 -.757 .481 -.192 -1.574 .122

X2 .469 .216 .219 2.174 .035

X3 .027 .023 .121 1.138 .261

Unstandardized

Residual .567 .060 .783 9.526 .000


(8)

Lampiran 7

HASIL UJI AUTOKORELASI

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 1.000a 1.000 1.000 .000000 1.651

a. Predictors: (Constant), Unstandardized Residual, X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Lampiran 8 HASIL UJI F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 112.444 4 28.111 27.320 .000a

Residual 46.303 45 1.029

Total 158.747 49

a. Predictors: (Constant), RES2, X2, X3, X1


(9)

Lampiran 9 HASIL UJI t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.789 .891 -.885 .381

X1 -.072 .700 -.012 -.103 .918

X2 -.107 .317 -.034 -.337 .738

X3 .044 .034 .135 1.292 .203

RES2 1.179 .124 .801 9.526 .000

a. Dependent Variable: Y

Lampiran 10

HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .842a .708 .682 1.014373 1.939

a. Predictors: (Constant), RES2, X2, X3, X1


(10)

DAFTAR PUSTAKA

A. Ross, Stephen, Westerfield, Randolph W, Jaffe, Jeffrey, 2008. Corporate Finance Eighth Edition, McGraw- Hill/Irwin, New York.

Analisa, Yangs. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen terhadap nilai perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2008). Skripsi Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Brealey, Richard A, Stewart C. Myers, dan Alan J. Marcus. 2007. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Alih Bahasa: Bob Sabran Ali. Jakarta: Erlangga. Dewi dan Wirajaya, 2013. “Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas dan Ukuran

Perusahaan Pada Nilai Perusahaan” Jurnal. Bali: Fakultas Ekonomi, Universtitas Udayana.

Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Ketujuh, Penerbit Universitas Diponegoro.

Handayani, D.R. dan Hadinugroho. B. 2009. “Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang, ROA, Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen”. Jurnal Fokus Manajerial. Vol.7, No.1, 64-71.

Hasnawati dan Sawir, 2015. “Keputusan Keuangan, Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan Dan Nilai Perusahaan Publik Di Indonesia” Jurnal. Bandar Lampung: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung.

Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. 1976. Theory of the firm: Managerial behaviour, agency costs and ownership structure. Journal of Financial Economics, 3, 305– 360.

Kasmir. 2009. “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta: Rajawali Pers.

Mardiyati, Umi, Gatot Nazir Ahmad ` Ria Putri. 2012. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2010. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 3(1).


(11)

Nurmayasari, Andi. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2007-2010). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Oka Kusumajaya, D.K. 2011. Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Profitabilitas dan Nilai perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Tesis Program Magister, Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Prasetyorini, Bhekti Fitri. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning Ratio dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen, 1(1), h: 183-196.

Rahmawati, D., dan W. Jaka, 2002. Peran Pengajaran Auditing terhadap Pengurangan Expectation Gap: Dalam Isu Peran Auditor dan Aturan serta Larangan pada Kantor Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi dan Bisnis.

Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan . Dalam Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar.

Riyanto, Bambang. 2011. Dasar-Dasar Pembelanjaan. Yogyakarta: BPFE.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.Edisi ke 4. Yogyakarta: BPFE.

Sawir, Agnes. 2004. Kebijakan Pendanaan Dan Restrukturasi Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Setia, Lukas A. 2008. Teori dan Praktik : Manajemen Keuangan.Yogyakarta. Andi.

Siallagan, Hamonangan dan M. Machfoedz. 2006. Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Labadan Nilai Perusahaan. Dalam Simposium Nasonal Akuntansi IX, Padang.

Suharli, Michell. 2006. Studi Empiris Terhadap Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Dalam Jurnal Manjemen Akuntansi, 6(1): h: 23-24.


(12)

Sujoko dan Soebiantoro. 2007. Pengaruh Kepemilikan Saham, Laverage, Faktor Intern dan Faktor Ektern Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Emperik Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Dalam Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 9(1):h:41-48.

Sularso, Sri, 2003. Metode Penelitian Akuntansi: Sebuah Pendekatan Replikasi, Edisi pertama, BPFE, Yogyakarta.

Suranta, Eddy dan Mas’ud Machfoeds. 2003.” Analisis struktur kepemilikan, nilai perusahan, investasi dan ukuran dewan direksi”.

Yuyetta, Etna, 2009. “Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Pada Masa Krisis : Pengujian Empiris Di Indonesia” Jurnal. Semarang: Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.

www.idx.com www.google.com www.sahamok.com


(13)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini digolongkan pada penelitian kausatif. Penelitian kausatif merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat bagaimana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang sudah tercatat dalam bursa efek indonesia (BEI). Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan telah dipublikasikan secara umum kepada masyarakat dan bersumber dari www.idx.com. Data sekunder berupa laporan keuangan industri Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 - 2015. Waktu penelitian dimulai dari Februari 2016 sampai dengan penelitian ini selesai. 3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dari penelitian ini terletak pada perusahaan Manufaktur yang di khususkan pada Sub Sektor Makanan dan Minuman.


(14)

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional 3.4.1 Variabel Bebas (independent variable)

“Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependent baik secara positif maupun negatif. Perubahan yang terjadi dalam variabel dependent disebabkan oleh variabel independent” (Sularso, 2003 :17). Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menurut Kasmir (2009:162), profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan yaitu Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aset yang digunakan dalam perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa besar persentase perusahaan untuk menghasilkan laba dari aset yang digunakan dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini dianggap semakin baik kemajuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi.

b. Menurut Kasmir (2009:158), leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayarkan seluruh kewajibannya (baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang). Jenis rasio hutang (leverage ratio) dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio. Debt to Equity merupakan


(15)

rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas.

c. Ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan ditentukan oleh total aset. Besar kecilnya perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi. Perusahaan yang memiliki ukuran besar akan lebih mudah memasuki pasar modal sehingga dengan kesempatan ini perusahaan membayar dividen besar kepada pemegang saham. Sementara perusahaan yang baru dan masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal sehingga kemampuannya untuk mendapatkan modal dan memperoleh pinjaman dari pasar modal juga terbatas. Oleh karena itu maka mereka cenderung untuk menahan labanya guna membiayai operasinya, dan ini berarti dividen yang akan diterima oleh pemegang saham akan semakin kecil (Handayani dan Hadinugroho, 2009:66).

3.4.2 Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat yang menjadi fokus penelitian ini adalah Nilai Perusahaan yang diartikan sebagai pengambilan keputusan keuangan, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai.


(16)

Keputusan keuangan yang tepat dapat memaksimumkan nilai perusahaan sehingga mampu meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan. Nilai perusahaan sendiri merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusaahaan tersebut dijual.

Tabel 3.1

Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

VARIABEL DEFENISI OPERASIONAL PENGUKURAN PENELITIAN SKALA PENGUK URAN Nilai Perusahaan Nilai perusahaan sendiri merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusaahaan tersebut dijual. Rasio Profitabilitas (X1) Profitabilitas atau laba merupakan pendapatan dikurangi beban dan kerugian selama periode

pelaporan. Analisis mengenai profitabilitas sangat penting bagi kreditor dan

investor ekuitas. Bagi kreditor, laba merupakan

sumber pembayaran bunga dan pokok

pinjaman. Sedangkan bagi


(17)

investor ekuitas, laba merupakan salah satu faktor

penentu perubahan nilai

efek. Hal yang terpenting bagi

perusahaan adalah bagaimana

laba tersebut bisa memaksimalkan pemegang saham

bukan seberapa besar laba yang dihasilkan oleh

perusahaan.

Leverage (X2)

Merupakan rasio antara total kewajiban dengan total asset. Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai utang

perusahaan. Rasio Ukuran Perusahaan

(X3)

Variabel gambaran besar atau kecilnya suatu perusahaan yang ditentukan dengan batas-batas tertentu yang sudah ditentukan. Proksi Firm size (ukuran

perusahaan)


(18)

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah “kelompok keseluruhan orang, peristiwa, atau sesuatu yang diselidiki oleh peneliti” (Sularso, 2003 : 67). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 41 perusahaan.

Menurut Sularso (2003 : 67), “sampel adalah beberapa anggota atau bagian yang dipilih dari populasi. Dengan mempelajari sampel peneliti berharap dapat mengambil kesimpulan yang akan digeneralisasikan keseluruhan populasi”. Dengan pertimbangan peneliti, maka kriteria dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama tahun 2011 - 2015. (www.idx.co.id)

3. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah.

3.6 Metode Analisis Data

Dalam melakukan analisis data digunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan, mengolah dan menginterpretasikan hasil yang diperoleh. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik, yaitu uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, dan pengujian hipotesis.


(19)

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan uji analisis regresi linear berganda, maka hal yang pertama dilakukan adalah uji asumsi klasik, yang bertujuan untuk mendapatkan nilai estimasi yang diperoleh bersifat BLUE (Best, Linear, Unbiased, and Estimator), yang artinya nilai estimator yang terbaik, estimator yang linear, dan estimator yang tidak bisa. Maka, data-data yang digunakan dalam analisis regresi terlebih dahulu akan diuji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal, maka digunakan statistik parametrik, dan jika data tidak normal maka digunakan statistik nonparametrik atau lakukan treatment agar data normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Untuk melihat normalitas dapat dilakukan dengan melihat histogram atau pola distribusi data normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari nilai residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah:

1. jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas,


(20)

2. jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan data berdistribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) untuk menguji normalitas data. Kriteria pengujian dengan melihat besaran Kolmogorov-Smirnov (K-S) adalah :

1) Jika signifikasi > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal (H0) 2) Jika signifikasi < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi

normal (Ha) b. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2013:105), “uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.” Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel- variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas, maka konsekuensinya adalah:

1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir,

2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga. Ada tidaknya multikolinieritas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF), serta dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah jika nilai VIF tidak lebih dari


(21)

sepuluh dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel pengganggu dari satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Menurut Ghozali (2013:139) Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika:

1) titik-titik data menyebar di atas, di bawah atau di sekitar angka nol, 2) titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah,

3) penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali,

4) penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. d. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1. Jika terjadi autokorelasi, maka terdapat problem autokorelasi. Menurut Ghozali (2013:110). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series. Pada data cross section, masalah autokorelasi relatif tidak terjadi. Uji yang digunakan dalam penelitian untuk mendeteksi ada


(22)

tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu:

1. nilai D-W lebih kecil dari -2 berarti ada korelasi positif,

2. nilai D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3. nilai D-W lebih besar dari +2 berarti ada autokorelasi negative. 3.6.2 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda karena analisis regresi digunakan untuk meneliti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat serta menunjukkan arah hubungan variabel-variabel tersebut.

Berdasarkan pembahasan teori, data penelitian, variabel-variabel penelitian, dan penelitian terdahulu maka bentuk persamaan regresi berganda penelitian ini menggunakan model sebagai berikut:

Rumus:

NPt = β + β1PROt+ β2LEVt+ β3 UKt + e (3.1) Keterangan:

β : koefisien regresi

NPt : Nilai Perusahaan

PROt : Profitabilitas pada tahun t LEVt : Leverage pada tahun t

UKt : Ukuran Perusahaan yang dihitung dari jumlah asset perusahaan pada tahun t


(23)

Persamaan di atas kemudian dianalisis dengan SPSS dengan tingkat signifikansi 5% (α = 0,05).

Analisis terhadap hasil regresi dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Uji t (Uji Secara Parsial)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual.

Rumusan Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :

1. H0 diterima bila ttabel > thitung, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila > 0.05; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. 2. Ha diterima bila thitung> ttabel, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya

apabila < 0.05; artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

b. Uji F (Uji Secara Serentak)

Pengujian Hipotesis Distribusi F pada model regresi berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Rumusan hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

1. Terima H0 (tolak Ha) bila Fhitung ≤ Ftabel, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila > 0.05; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat.


(24)

2. Tolak H0 (terima Ha) bila Fhitung> Ftabel, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila < 0.05; artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat. c. Pengujian Koefisien Determinan (R2 )

Pengujian koefisien determinan dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai koefisien determinan. Koefisien determinan (R2) merupakan besaran non negatif dan besarnya koefisien determinasi adalah ( . Jika koefisien determinan bernilai 0, maka tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebaliknya jika koefisien determinan bernilai 1, maka ada keterikatan sempurna antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Uji Determinasi, untuk melihat besarnya kontribusi pengaruh variabel bebas dan variabel terikat dapat dihitung dengan rumus :


(25)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dari data-data dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Y 50 .000 8.673 1.38680 1.799925

Valid N (listwise) 50

Berdasarakan tabel 4.1 dapat dideskripsikan bahwa Nilai Perusahaan sebagai variabel Y memiliki nilai minimum 0.000nilai maksimum 8.673 nilai rata – rata 1.38680 dan standar deviasinya 1.799925 dengan jumlah pengamatan 50 unit analisis.

Tabel 4.2

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 50 .048 1.435 .26904 .310081

Valid N (listwise) 50

Berdasarakan tabel 4.2 dapat dideskripsikan bahwa Profitabilitas sebagai variabel X1 memiliki nilai minimum 0.048 nilai maksimum 1.435 nilai rata – rata 0.26904 dan standar deviasinya 0.310081 dengan jumlah pengamatan 50 unit analisis.


(26)

Tabel 4.3

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X2 50 1.215 4.028 1.99088 .571850

Valid N (listwise) 50

Berdasarakan tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa Leverage sebagai variabel X2 memiliki nilai minimum 1.215 nilai maksimum 4.028 nilai rata – rata 1.99088 dan standar deviasinya 0.571850 dengan jumlah pengamatan 50 unit analisis.

Tabel 4.4

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X3 50 13.957 30.060 2.38488E1 5.532151

Valid N (listwise) 50

Berdasarakan tabel 4.4 dapat dideskripsikan bahwa Ukuran Perusahaan sebagai variabel X3 memiliki nilai minimum 13.957 nilai maksimum 30.060 nilai rata – rata 2.38488 dan standar deviasinya 5.532151 dengan jumlah pengamatan 50 unit analisis.

4.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal


(27)

(Ghozali,2013). Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.

Tabel 4.5 Tabel Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 50

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.68831435

Most Extreme Differences Absolute .239

Positive .239

Negative -.148

Kolmogorov-Smirnov Z 1.690

Asymp. Sig. (2-tailed) .007

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan tabel diatas dapat dideskripsikan besarnya Kolmograv-Smirnov (K-S) adalah 1.690 dan signifikansi 0.007. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut telah terdistribusi normal karena nilai signifikansinya atau Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yakni 0.007.

Selain uji Kolmograv-Smirnov, hasil uji normalitas juga dapat dilihat pada diagram histogram dan Normal Probability Plot yang ditampilkan pada gambar berikut ini.


(28)

Gambar 4.1

Histogram Uji Normalitas

Grafik histogram pada gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa distribusi data memiliki kurva berbentuk lonceng dimana distribusi data tidak menceng ke kiri maupun menceng ke kanan. Hal ini menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini juga didukung dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot.


(29)

Gambar 4.2

Grafik Normal P-Plot

Gambar 4.3 merupakan grafik normal probability plot yang menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal. Hal tersebut menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini sejalan dengan pengujian yang menggunakan histogram dan model Kolmograv-Smirnov yang juga menyatakan bahwa data telah terdistribusi secara normal.


(30)

4.2.2 Uji Multikolinearitas

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.215 .617 -.348 .730

X1 -.757 .481 -.192 -1.574 .122 .454 2.202

X2 .469 .216 .219 2.174 .035 .663 1.509

X3 .027 .023 .121 1.138 .261 .599 1.669

Unstandardiz

ed Residual .567 .060 .783 9.526 .000 1.000 1.000

a. Dependent Variable: RES2

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Selain itu juga, hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satupun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Hal ini dapat menyimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam penelitian ini.


(31)

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.215 .617 -.348 .730

X1 -.757 .481 -.192 -1.574 .122

X2 .469 .216 .219 2.174 .035

X3 .027 .023 .121 1.138 .261

Unstandardized

Residual .567 .060 .783 9.526 .000

a. Dependent Variable: RES2

Dari tabel 4.7 dapat diketahui masing – masing signifikansi variabel lebih besar dari 0,05 yakni variabel Profitabilitas sebesar 0.122, Leverage sebesar 0.035, Ukuran Perusahaan sebesar 0.261. Hal ini dapat menyimpulkan bahwa data dalam penelitian ini bebas dari gejala heteroskedastisitas.

4.2.4 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul


(32)

karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu sama lainnya.(Ghozali,2013).

Uji yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan Uji Durbin-Watson.

Tabel 4.8

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 1.000a 1.000 1.000 .000000 1.651

a. Predictors: (Constant), Unstandardized Residual, X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Hasil ouput SPSS diatas menunjukkan bahwa nilai Asymp sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yakni 1.651. Hal ini dapat menyimpulkan bahwa data pada penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.

4.3 Uji Hipotesis Penelitian

4.3.1 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda dari pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI 2011-2015 memiliki hasil sebagai berikut:


(33)

Tabel 4.9

Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.215 .617 -.348 .730

X1 -.757 .481 -.192 -1.574 .122

X2 .469 .216 .219 2.174 .035

X3 .027 .023 .121 1.138 .261

Unstandardize

d Residual .567 .060 .783 9.526 .000

a. Dependent Variable: RES2

Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.9 diperoleh persamaan model regresi sebagai berikut:

Y = -0.215 – 0.757X1 + 0.469X2 + 0.027X3 Dimana:

Y : Nilai Perusahaan X1 : Profitabilitas X2 : Leverage

X3 : Ukuran Perusahaan

1. Konstanta (a) sebesar -0.215 diinterpretasikan bahwa apabila variabel Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan sama dengan nol maka Nilai Perusahaan bernilai negatif sebesar -0.215.


(34)

2. Koefisien regresi Profitabilitas sebesar -0.757 diinterpretasikan bahwa Profitabilitas memiliki koefisien regresi negatif. Hal ini menggambarkan setiap kenaikan rasio Profitabilitas sebesar 1% akan berpengaruh negatif terhadap Nilai Perusahaan sebesar -0.757.

3. Koefisien regresi Leverage sebesar 0.469 diinterpretasikan bahwa Leverage memiliki koefisien regresi positif. Hal ini menggambarkan setiap kenaikan rasio Leverage sebesar 1% akan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan sebesar 0.469.

4. Koefisien regresi Ukuran Perusahaan sebesar 0.027 diinterpretasikan bahwa Ukuran Perusahaan memiliki koefisien regresi positif. Hal ini menggambarkan setiap kenaikan rasio Ukuran Perusahaan sebesar 1% akan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan sebesar 0.027.

4.3.2 Uji Statistik F

Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 112.444 4 28.111 27.320 .000a

Residual 46.303 45 1.029

Total 158.747 49

a. Predictors: (Constant), RES2, X2, X3, X1


(35)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai F hitung sebesar 27.320 dan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan secara bersama-sama atau secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufatur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015.

4.3.3 Uji Statistik t

Menurut Ghozali (2005), uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.

Rumusan Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :

1. H0 diterima bila ttabel > thitung, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila > 0.05; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

2. Ha diterima bila thitung> ttabel, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila < 0.05; artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.


(36)

Berikut ini peneliti menampilkan hasil Uji Signifikan Parsial (t) pada tabel:

Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.789 .891 -.885 .381

X1 -.072 .700 -.012 -.103 .918

X2 -.107 .317 -.034 -.337 .738

X3 .044 .034 .135 1.292 .203

RES2 1.179 .124 .801 9.526 .000

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil pengujian di atas dapat dijelaskan pengaruh variable independen secara satu per satu (parsial) terhadap variabel dependen yakni sebagai berikut:

1. Pengaruh Profitabilitas (X1) terhadap Nilai Perusahaan (Y).

Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X1 menunjukkan nilai t hitung sebesar -0.103 dengan signifikansi sebesar 0.918. Maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti Profitabilitas (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y).


(37)

2. Pengaruh Leverage (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y).

Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X2 menunjukkan nilai t hitung sebesar -0.337 dengan signifikansi sebesar 0.738. Maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti Leverage (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y).

3. Pengaruh Ukuran Perusahaan (X3) terhadap Nilai Perusahaan (Y) Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X3 menunjukkan nilai t hitung sebesar 0.1292 dengan signifikansi sebesar 0.203. Maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel Ukuran Perusahaan (X3) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y).

4.3.4 Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel-variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai yang digunakan untuk mengetahui hasil uji koefisien determinasi adalah nilai adjusted R2. “Adjusted R2 dianggap lebih baik dari R2 karena nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model” (Ghozali, 2005).


(38)

Tabel 4.12

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .842a .708 .682 1.014373 1.939

a. Predictors: (Constant), RES2, X2, X3, X1

b. Dependent Variable: Y

Dari tampilan tabel diatas besarnya adjusted R square adalah 0,682, hal ini berarti 68,2 % variabel Nilai Perusahaan (Y) dapat dijelaskan oleh variabel Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan, sedangkan sisanya 31,8% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode pengamatan yaitu tahun 2011-2015. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan. Sampel yang diperoleh sebanyak 10 perusahaan


(39)

sehingga jumlah pengamatan (n) sebanyak 50 yaitu 10 x 5 tahun pengamatan.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Setelah melakukan uji asumsi klasik, maka dilakukan uji hipotesis yaitu dengan analisis regresi linear berganda, uji signifikansi simultan (uji F), uji signifikansi parsial (uji t), dan juga dilakukan uji koefisien determinasi. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi yang dilakukan, diperoleh nilai adjusted R Square sebesar 0,682, hal ini berarti 68,2% variabel Nilai Perusahaan (Y) dapat dijelaskan oleh variabel Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan, sedangkan sisanya 31,8% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai F hitung sebesar 27.320 dan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini dapat menyimpulkan bahwa variabel Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan secara bersama-sama atau secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufatur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015.


(40)

1. Pengaruh Profitabilitas (X1) terhadap Nilai Perusahaan (Y)

Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X1 menunjukkan nilai t hitung sebesar -0.103 dengan signifikansi sebesar 0.918. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti Profitabilitas (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y).

2. Pengaruh Leverage (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y)

Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X2 menunjukkan nilai t hitung sebesar -0.337 dengan signifikansi sebesar 0.738. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti Leverage (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y).

3. Pengaruh Ukuran Perusahaan (X3) terhadap Nilai Perusahaan (Y) Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X3 menunjukkan nilai t hitung sebesar 0.1292 dengan signifikansi sebesar 0.203. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel Ukuran Perusahaan (X3) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y).


(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil antara lain sebagai berikut:

1. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai F hitung sebesar 27.320 dan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan secara bersama-sama atau secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufatur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015.

2. Berdasarkan hasil pengujian di atas dapat dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu per satu (parsial) terhadap variabel dependen yakni sebagai berikut:

a. Pengaruh Profitabilitas (X1) terhadap Nilai Perusahaan (Y).

Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X1 menunjukkan nilai t hitung sebesar -0.103 dengan signifikansi sebesar 0.918. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti Profitabilitas (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y).


(42)

b. Pengaruh Leverage (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y).

Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X2 menunjukkan nilai t hitung sebesar -0.337 dengan signifikansi sebesar 0.738. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti Leverage (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y).

c. Pengaruh Ukuran Perusahaan (X3) terhadap Nilai Perusahaan (Y) Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X3 menunjukkan nilai t hitung sebesar 0.1292 dengan signifikansi sebesar 0.203. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel Ukuran Perusahaan (X3) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y).

5.2 Keterbatasan

1. Jumlah sampel untuk penelitian ini terbilang sedikit yaitu hanya 10 perusahaan sehingga hasil penelitian yang diperoleh belum maksimal. 2. Populasi penelitian yang hanya terfokus pada Perusahaan Manufaktur


(43)

5.3 Saran

1. Peneliti mendatang disarankan untuk menambah sub sektor pada perusahaan manufaktur sehingga data yang diperoleh lebih akurat.

2. Peneliti mendatang disarankan untuk menambah variabel penelitian yang tidak diteliti oleh peneliti ini sehingga data yang diperoleh lebih akurat. 3. Peneliti mendatang disarankan untuk menambah referensi penelitian


(44)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Agensi (Agency Theory)

Konsep teori agensi adalah hubungan atau kontrak antara prinsipal dan agen. Prinsipal mempekerjakan agen untuk melakukan tugas untuk kepentingan prinsipal, termasuk pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan dari prinsipal kepada agen. Pada perusahaan yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai prinsipal, dan CEO (Chief Executive Officer ) sebagai agen mereka. Pemegang saham mempekerjakan CEO untuk bertindak sesuai dengan kepentingan prinsipal.

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan adanya konflik kepentingan dalam hubungan keagenan. Adanya perbedaan posisi, fungsi, situasi, tujuan, kepentingan dan latar belakang antara prinsipal dan agen yang saling bertolak belakang dapat menimbulkan conflict of interest atau pertentangan tarik menarik kepentingan dan pengaruh antara yang satu dengan lainnya. Prinsipal dan agen diasumsikan termotivasi oleh kepentingan sendiri. Perbedaan kepentingan dapat menimbulkan asimetri informasi (kesenjangan informasi). Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Prinsipal hanya tertarik pada hasil keuangan yang bertambah atau investasi dalam perusahaan. Sedangkan agen diasumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut.


(45)

Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan biaya agensi dalam tiga jenis:

1. Biaya monitoring (monitoring cost), pengeluaran biaya yang dirancang untuk mengawasi aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh agen.

2. Biaya bonding (bonding cost), untuk menjamin bahwa agen tidak akan bertindak yang dapat merugikan prinsipal, atau untuk meyakinkan bahwa prinsipal akan memberikan kompensasi jika agen benar-benar melakukan tindakan yang tepat.

3. Kerugian residual (residual cost), merupakan nilai uang yang ekuivalen dengan pengurangan kemakmuran yang dialami oleh prinsipal sebagai akibat dari perbedaan kepentingan.

2.1.2 Nilai Perusahaan

Dalam mengambil keputusan keuangan, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan keuangan yang tepat dapat memaksimumkan nilai perusahaan sehingga mampu meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan. Nilai perusahaan sendiri merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusaahaan tersebut dijual.

Nilai perusahaan merupakan pencapaian sebuah perusahaan sebagai indikator dari kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sejak pendirian perusahaan sampai saat ini. Nilai perusahaan merupakan perbandingan antara nilai pasar dengan nilai buku perusahaan per sahamnya (Ross et al, 2008:54).


(46)

2.1.3 Profitabilitas

Menurut Kasmir (2009:162), profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan yaitu Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aset yang digunakan dalam perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa besar persentase perusahaan untuk menghasilkan laba dari aset yang digunakan dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini dianggap semakin baik kemajuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi.

2.1.4 Leverage

Menurut Kasmir (2009:158) leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayarkan seluruh kewajibannya (baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang). Jenis rasio hutang (leverage ratio) dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio. Debt to Equity merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas.


(47)

2.1.5 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan ditentukan oleh total aset. Besar kecilnya perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi. Perusahaan yang memiliki ukuran besar akan lebih mudah memasuki pasar modal sehingga dengan kesempatan ini perusahaan membayar dividen besar kepada pemegang saham. Sementara perusahaan yang baru dan masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal sehingga kemampuannya untuk mendapatkan modal dan memperoleh pinjaman dari pasar modal juga terbatas. Mereka cenderung untuk menahan labanya guna membiayai operasinya, dan ini berarti dividen yang akan diterima oleh pemegang saham akan semakin kecil (Handayani dan Hadinugroho, 2009:66).

2.2 Review Penelitian Terdahulu

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain terletak pada periode waktu data yang digunakan, defenisi operasional penelitian dan penambahan variabel. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini.


(48)

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu Nama

Peneliti

Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Dewi dan Wirajaya (2013) Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan Variabel Independen:

- Struktur Modal - Profitabilitas - Ukuran Perusahaan Variabel Dependen: Nilai Perusahaan Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan pada nilai perusahaan Etna Nur Afri Yuyetta (2009) Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Pada Masa Krisis : Pengujian Empiris Di Indonesia Variabel Independen: Leverage Variabel Dependen: Nilai Perusahaan

Tingkat leverage tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan baik pada masa krisis

maupun pada masa ekonomi


(49)

Sri Hasnawati dan Agnes Sawir (2015) Keputusan Keuangan, Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan Dan Nilai Perusahaan Publik Di Indonesia Variabel Independen: - Keputusan Keuangan - Ukuran Perusahaan - Struktur Kepemilikan Variabel Dependen:

- Nilai Perusahaan

Bahwa variabel yang paling mempengaruhi nilai

perusahaan selama tiga situasi ekonomi secara konsisten yaitu

ukuran perusahaan

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

Dewi dan Wirajaya (2013) meneliti Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah diajukan dapat disimpulkan bahwa struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan pada nilai perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan pada nilai perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada nilai perusahaan.

Yuyetta (2009) juga meneliti Pengaruh Leverage Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Masa Krisis : Pengujian Empiris Di Indonesia. Hasil

penelitian diatas menunjukkan bahwa , dapat disimpulkan bahwa tingkat leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan baik pada masa krisis maupun pada ekonomi normal.

Hasnawati dan Sawir (2015) juga meneliti Keputusan Keuangan, Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan Dan Nilai Perusahaan Publik Di Indonesia. Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa variabel yang paling mempengaruhi nilai perusahaan selama tiga situasi ekonomi secara konsisten yaitu ukuran


(50)

perusahaan.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan antara variabel-variabel penelitian, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Kerangka konseptual merupakan sintesa atau ekstrapolasi dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antar variabel yang diteliti dan merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan masalah.

Berdasarkan uraian teori dan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut :


(51)

Gambar 2.1 Kerangka konseptual

Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, terlihat bahwa hubungan antara variabel independen dan variabel dependen adalah hubungan kausatif (sebab akibat). Di mana variabel independen yang telah ditentukan yaitu Profitabilitas (X1), Leverage (X2), dan Ukuran Perusahaan (X3) akan mempengaruhi variabel Nilai Perusahaan (Y).

Profitabilitas (X1)

Leverage (X2)

NILAI PERUSAHAAN

(Y) Ukuran Perusahaan (X3)

H1

H2

H3


(52)

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis menurut Sularso (2003:26) adalah “suatu pernyataan dugaan yang logis mengenai hubungan antara dua atau lebih variabel yang diwujudkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta kerangka konseptual yang telah diuraikan maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

2.4.1 Hubungan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

Semakin baik pertumbuhan profitabilitas berarti prospek perusahaan di masa depan dinilai semakin baik juga, artinya semakin baik pula nilai perusahaan dimata investor. Apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham juga akan meningkat (Husnan, 2001:317).

Berdasarkan kajian di atas, maka hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Profitabilitas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. 2.4.2 Hubungan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan

Leverage merupakan kebijakan pendanaan yang berkaitan dengan keputusan perusahaan dalam membiayai perusahaan. Perusahaan yang menggunakan hutang mempunyai kewajiban atas beban bunga dan beban pokok pinjaman. Penggunaan hutang (external financing) memiliki risiko yang cukup besar atas tidak terbayarnya hutang, sehingga penggunaan hutang perlu memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Prasetyorini, 2013:187).


(53)

Berdasarkan kajian di atas, maka hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H2 : Leverage berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

2.4.3 Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan

Menurut Riyanto (2011:299), suatu perusahaan yang besar dimana sahamnya tersebar sangat luas, setiap perluasan modal saham hanya akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan hilangnya atau tergesernya kontrol dari pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Sebaliknya perusahaan yang kecil dimana sahamnya hanya tersebar di lingkungan kecil, penambahan jumlah saham akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemungkinan hilangnya kontrol pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian, pada perusahaan yang besar dimana sahamnya tersebar sangat luas akan lebih berani mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhannya untuk membiayai pertumbuhan penjualan dibandingkan dengan perusahaan yang kecil.

Berdasarkan kajian di atas, maka hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

2.4.4 Hubungan Profitabilitas, Leverage dan Ukuran Perusahaan Berpengaruh Secara Simultan terhadap Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan hal penting yang harus terus diperhatikan oleh perusahaan. Manajemen akan selalu berusaha untuk meningkatkan nilai


(54)

perusahaan juga akan meningkatkan kemakmuran para pemegang sahamnya dan perusahaan akan lebih memiliki kemudahan dalam mendapatkan pendanaan. Dengan begitu maka perusahaan akan dapat terus bersaing dan dapat terus bertahan di dalam persaingan pasar global yang seiring berjalannya waktu persaingan akan semakin ketat.

Ukuran perusahaan merupakan salah satu hal yang juga perlu diperhatikan terutama bagi para investor dan juga kreditor. Perusahaan yang cenderung berukuran besar tentunya akan memiliki kekuatan yang lebih untuk mendapatkan dana dari kreditor (Sawir, 2004:101). Ukuran suatu perusahaan dapat dilihat dari keseluruhan asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan, semakin besar aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka manajemen dapat lebih leluasa untuk mengendalikan dan menggunakan aset perusahaan dalam rangka meningkatkan nilai dari perusahaan yang dikelolanya.

Rasio leverage merupakan suatu rasio yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi utang-utang yang dimiliki perusahaan tersebut. Rasio leverage dapat diukur dengan membandingkan antara kewajiban dengan total aset. Dengan utang yang dimiliki perusahaan, maka diharapkan perusahaan mampu mendanai dan mengelola aset yang dimiliki untuk mendapatkan laba sehingga nilai perusahaan akan semakin meningkat.

Laba merupakan angka yang penting bagi perusahaan. Dengan laba, perusahaan dapat memberikan kesejahteraan pengelola perusahaan maupun para pemegang saham. Profitabilitas mengukur fokus pada laba perusahaan (Brealey et


(55)

al, 2007:80). Profitabilitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan dalam menghasilkan laba/keuntungan. Profitabilitas dapat di hitung dengan menggunakan rasio profitabilitas.

H4 : Profitabilitas, Leverage dan Ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap Nilai Perusahaan.


(56)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Persaingan dalam industri manufaktur membuat setiap perusahaan manufaktur semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tetap tercapai. Salah satu tujuan adalah untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham melalui memaksimalkan nilai perusahaan (Sartono, 2010:8). Menurut Suharli (2006:23), nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Salah satunya, pandangan nilai perusahaan bagi pihak kreditur. Menurut Oka (2011:20), nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah dengan nilai pasar hutang. Dengan demikan, penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan dapat mencerminkan nilai perusahaan.

Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai saham. Nilai pemegang saham akan meningkat apabila nilai perusahaan meningkat yang ditandai dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham. Untuk perusahaan yang masih bersifat private atau belum go public, nilai perusahaan ditetapkan oleh lembaga penilai atau apprisial company (Suharli, 2006:23). Untuk perusahaan yang akan go public nilai perusahaan dapat diindikasikan atau tersirat dari jumlah variabel yang melekat pada perusahaan tersebut. Misalnya saja asset yang dimiliki perusahaan, keahlian manajemen mengelola perusahaan. Setiap pemilik perusahaan akan selalu menunjukkan kepada calon investor bahwa


(57)

perusahaan mereka tepat sebagai alternatif investasi maka apabila pemilik perusahaan tidak mampu menampilkan sinyal yang baik tentang nilai perusahaan, nilai perusahaan akan berada di atas atau dibawah nilai yang sebenarnya. Sedangkan nilai perusahaan bagi perusahaan yang sudah go public, dapat ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di bursa, yang tercermin dari listing price.

Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan. Dengan baiknya nilai perusahaan, maka perusahaan akan dipandang baik oleh para calon investor. Demikian pula sebaliknya, nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Salah satunya, pandangan nilai perusahaan bagi pihak kreditur. Bagi pihak kreditur nilai perusahaan berkaitan dengan likuiditas perusahaan, yaitu perusahaan dinilai mampu atau tidaknya mengembalikan pinjaman yang diberikan oleh pihak kreditur. Apabila nilai perusahaan tersirat tidak baik maka investor akan menilai perusahaan dengan nilai rendah. Nilai perusahaan yang telah go public dari harga saham yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut (Suharli, 2006:24).

Namun terkadang perusahaan tidak berhasil untuk meningkatkan nilai perusahaan. Hal tersebut dapat dikarenakan ketika pihak manajemen bukanlah pemegang saham. Ketika pemegang saham mempercayakan pengelolaan kepada pihak lain, para pemilik mengharapkan pihak manajemen akan berjuang sekuat tenaga untuk meningkatkan nilai perusahaan, yang akhirnya akan meningkatkan nilai kemakmuran pemegang saham. Para pemegang saham membayar jasa profesional pihak manajemen untuk mengedepankan kepentingan pemegang


(58)

saham., yaitu kesejahteraan pemegang saham. Agency theory menyatakan berbeda, pihak manajemen bisa saja bertindak mengutamakan kepentingan dirinya. Oleh karena itu, terjadilah konflik antara pemegang saham dan pihak manajemen. Ketidak berhasilan tersebut juga dapat dikarenakan tidak cermatnya pihak manajemen mengaplikasikan faktor-faktor yang dapat memaksimalisasi nilai perusahaan. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor internal maupun faktor eksternal dari perusahaan.

Menurut Rahmawati (2002), faktor eksternal yang dapat memaksimalisasi nilai perusahaan berupa tingkat bunga, fluktuasi nilai valas dan keadaan pasar modal. Namun nilai perusahaan juga dapat turun oleh faktor eksternal tersebut. Misalnya keadaan krisis ekonomi yang terjadi tahun 1999 yang lalu mengakibatkan tidak lakunya saham di bursa efek. Tidak lakunya saham sebuah perusahaan dapat mengakibatkan turunnya nilai perusahaan bagi perusahaan yang telah go public. Nilai perusahaan dapat dinilai dengan permintaan terhadap perusahaan tersebut (Suharli, 2006:23).

Terdapat banyak faktor-faktor yang dapat menentukan nilai perusahaan. Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Ukuran perusahaan dinyatakan berhubungan positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Rachmawati dan Hanung, 2007). Namun ukuran perusahaan mempunyai nilai negatif dan signifikan oleh Siallagan dan Mas’ud (2006).


(59)

Setia (2008) menyatakan bahwa jika perusahaan sensitif terhadap variasi ukuran perusahaan, perusahaan lebih besar menyukai prosedur (metode) yang dapat menunda pelaporan laba. Ada berdasarkan asumsi bahwa perusahaan besar sensifitasnya lebih besar dan transfer kekayaan secara relatif besar dibebankan diantaranya dari pada perusahaan yang lebih kecil. Transfer kekayaan yang secara langsung dengan sistem perpajakan dan biaya politik. Beberapa penelitian mengatakan bahwa leverage memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Suranta dan Mas’ud, 2003). Sedangkan Sujoko dan Soebiantoro (2007) meneliti struktur kepemilikan saham, leverage, faktor intern, dan faktor eksternal terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitiannya leverage memiliki pengaruh negative terhadap nilai perusahaan.

Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono, 2010:122). Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan return on equity (ROE). Return on equity (ROE) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas terhadap pemegang saham. Penelitian yang dilakukan oleh Nurmayasari (2012), variabel profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. sedangkan berbeda dengan penelitian Suranta dan Mas’ud (2003) dalam Analisa (2011) menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan.


(60)

Perbedaan hasil penelitian inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti kembali skripsi ini, untuk membuktikan apakah ada pengaruh antara profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.

Banyak perusahaan yang telah go public yang terdaftar di bursa efek Indonesia, diantaranya perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman. Alasan objek penelitian pada perusahan manufaktur karena perusahaan manufaktur memiliki kinerja dan performa saham yang bagus dan masih menjadi prioritas investasi karena memiliki peluang yang besar.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, peneliti merumuskan masalah penelitian, yaitu:

1. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 2. Apakah Leverage berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?

3. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 4. Apakah Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh

secara simultan terhadap Nilai Perusahaan? 1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. 2. Untuk mengetahui pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan.

3. Untuk mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.


(61)

4. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan secara simultan terhadap Nilai Perusahaan.

1.4. Manfaat Penelitian

a) Bagi peneliti, berguna untuk memberikan pemahaman mengenai pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan yang dilakukan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b) Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan penelitian selanjutnya yang sejenis dengan menggunakan atau menambah variabel agar hasil penelitian menjadi lebih lengkap dan baik.

c) Bagi para praktisi dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan mengenai Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(62)

ABSTRAK

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015.

Hasil analisis uji t untuk variabel Profitabilitas menunjukkan nilai t hitung sebesar -0.103 dengan signifikansi sebesar 0.918. Untuk variabel Leverage menunjukkan nilai t hitung sebesar -0.337 dengan signifikansi sebesar 0.738. Untuk variabel Ukuran Perusahaan menunjukkan nilai t hitung sebesar 0.1292 dengan signifikansi sebesar 0.203. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa Profitabilitas, Leverage dan Ukuran Perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh nilai F hitung sebesar 27.320 dan tingkat signifikansi sebesar 0.000 yang menunjukkan bahwa Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan secara bersama-sama atau secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi yang dilakukan, diperoleh nilai adjusted R Square sebesar 0,682, hal ini berarti 68,2% variabel Nilai Perusahaan (Y) dapat dijelaskan oleh variabel Profitabilitas, Leverage dan Ukuran Perusahaan, sedangkan sisanya 31,8% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.


(63)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, LEVERAGE AND FIRM SIZE ON THE COMPANY VALUE ON MANUFACTURING COMPANIES SUB

FOOD AND BEVERAGES SECTORS LISTED ON THE INDONESIAN STOCK

This study attempts to know whether profitability, leverage , and firm size on the company value on manufacturing companies sub food and beverages sectors listed on the indonesian stock (BEI) at 2011-2015.

The analysis test t to profitability variable shows t count of -0.103 with significance of 0.918. For the leverage variable shows t count of -0.337 with significance of 0.738. For firm size variable shows t count of 0.1292 with significance of 0.203. Thus can be explained that profitability, leverage and firm size a partial not significant on the company value.

According to the analysis that has been done, obtained value F count of 27.320 and the significance of 0.000 indicating that profitability, leverage, and firm size in together or simultaneously not affect significantly to the company value.

Based on the test determination done , obtained value adjusted r square of 0,682 , this means 68,2 % variable the company value ( y ) can be explained by variable profitability, leverage and firm size , the remaining 31,8 % described by for another out model.


(64)

SKRIPSI

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH

ANDRI NELDY PRATAMA 140522137

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI EKSTENSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016


(65)

ABSTRAK

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015.

Hasil analisis uji t untuk variabel Profitabilitas menunjukkan nilai t hitung sebesar -0.103 dengan signifikansi sebesar 0.918. Untuk variabel Leverage menunjukkan nilai t hitung sebesar -0.337 dengan signifikansi sebesar 0.738. Untuk variabel Ukuran Perusahaan menunjukkan nilai t hitung sebesar 0.1292 dengan signifikansi sebesar 0.203. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa Profitabilitas, Leverage dan Ukuran Perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh nilai F hitung sebesar 27.320 dan tingkat signifikansi sebesar 0.000 yang menunjukkan bahwa Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan secara bersama-sama atau secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi yang dilakukan, diperoleh nilai adjusted R Square sebesar 0,682, hal ini berarti 68,2% variabel Nilai Perusahaan (Y) dapat dijelaskan oleh variabel Profitabilitas, Leverage dan Ukuran Perusahaan, sedangkan sisanya 31,8% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.


(66)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, LEVERAGE AND FIRM SIZE ON THE COMPANY VALUE ON MANUFACTURING COMPANIES SUB

FOOD AND BEVERAGES SECTORS LISTED ON THE INDONESIAN STOCK

This study attempts to know whether profitability, leverage , and firm size on the company value on manufacturing companies sub food and beverages sectors listed on the indonesian stock (BEI) at 2011-2015.

The analysis test t to profitability variable shows t count of -0.103 with significance of 0.918. For the leverage variable shows t count of -0.337 with significance of 0.738. For firm size variable shows t count of 0.1292 with significance of 0.203. Thus can be explained that profitability, leverage and firm size a partial not significant on the company value.

According to the analysis that has been done, obtained value F count of 27.320 and the significance of 0.000 indicating that profitability, leverage, and firm size in together or simultaneously not affect significantly to the company value.

Based on the test determination done , obtained value adjusted r square of 0,682 , this means 68,2 % variable the company value ( y ) can be explained by variable profitability, leverage and firm size , the remaining 31,8 % described by for another out model.


(67)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya yang penulis rasakan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting S. MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Ja'far, MM, Ak selaku sekretaris Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan 3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi S1

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Drs. Syahrul Rambe, M.M, Ak selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Dosen Penguji dan Ibu Dra. Nurzaimah M.M, Ak selaku Dosen Pembanding saya yang juga telah memberikan banyak masukan dalam penulisan skripsi ini.

6. Orang tua Penulis Ayah saya Edi Faizal, SE, Ibu saya Muharnelly (Alm) dan Adik kandung saya Ferri Neldy Ananda yang telah memberikan banyak doa dan semangat sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 7. Teman-teman selama perkuliahan yang tidak dapat disebut satu-persatu yang

telah memberikan banyak bantuan, doa dan semangat sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.


(68)

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.

Medan, September 2016 Yang membuat pernyataan

Andri Neldy Pratama NIM. 140522137


(69)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Landasan Teori ... 7

2.1.1 Teori Agensi ... 7

2.1.2 Nilai Perusahaan ... 8

2.1.3 Profitabilitas ... 9

2.1.4 Leverage... 9

2.1.5 Ukuran Perusahaan ... 10

2.2 Review Penelitian Terdahulu ... 10

2.3 Kerangka Konseptual ... 13

2.4 Hipotesis Penelitian ... 15

2.4.1 Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan ... 15

2.4.2 Leverage Terhadap Nilai Perusahaan ... 15

2.4.3 Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan ... 16

2.4.4 Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Berpengaruh Secara Simultan Terhadap Nilai Perusahaan ... 16


(70)

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

3.1 Jenis Penelitian ... 19

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 19

3.3 Batasan Operasional ... 19

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 20

3.4.1 Variabel Independen ... 20

3.4.2 Variabel Dependen... 21

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

3.6 Metode Analisis Data … ... 24

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 25

A. Uji Normalitas ... 25

B. Uji Multikolinearitas ... 26

C. Uji Heteroskedastisitas ... 27

D. Uji Autokorelasi ... 27

3.6.2 Uji Hipotesis ... 28

A. Uji t ... 29

B. Uji F ... 29

C. Uji Koefisien Determinan (R2) .. ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Statistik Deskriptif ... 31

4.2 Uji Asumsi Klasik ... 32

4.2.1 Uji Normalitas ... 32

4.2.2 Uji Multikolinearitas... 36

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 37

4.2.4 Uji Autokorelasi ... 37

4.3 Uji Hipotesis Penelitian ... 38

4.3.1 Analisis Regresi Berganda... 38

4.3.2 Uji Statistik F ... 40

4.3.3 Uji Statistik t ... 41

4.3.4 Uji Koefisien Determinasi ... 43


(71)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Keterbatasan ... 48

5.3 Saran ... 49


(1)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Landasan Teori ... 7

2.1.1 Teori Agensi ... 7

2.1.2 Nilai Perusahaan ... 8

2.1.3 Profitabilitas ... 9

2.1.4 Leverage... 9

2.1.5 Ukuran Perusahaan ... 10

2.2 Review Penelitian Terdahulu ... 10

2.3 Kerangka Konseptual ... 13

2.4 Hipotesis Penelitian ... 15

2.4.1 Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan ... 15

2.4.2 Leverage Terhadap Nilai Perusahaan ... 15

2.4.3 Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan ... 16 2.4.4 Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan


(2)

vi

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

3.1 Jenis Penelitian ... 19

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 19

3.3 Batasan Operasional ... 19

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 20

3.4.1 Variabel Independen ... 20

3.4.2 Variabel Dependen... 21

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

3.6 Metode Analisis Data … ... 24

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 25

A. Uji Normalitas ... 25

B. Uji Multikolinearitas ... 26

C. Uji Heteroskedastisitas ... 27

D. Uji Autokorelasi ... 27

3.6.2 Uji Hipotesis ... 28

A. Uji t ... 29

B. Uji F ... 29

C. Uji Koefisien Determinan (R2) .. ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Statistik Deskriptif ... 31

4.2 Uji Asumsi Klasik ... 32

4.2.1 Uji Normalitas ... 32

4.2.2 Uji Multikolinearitas... 36

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 37

4.2.4 Uji Autokorelasi ... 37

4.3 Uji Hipotesis Penelitian ... 38

4.3.1 Analisis Regresi Berganda... 38

4.3.2 Uji Statistik F ... 40

4.3.3 Uji Statistik t ... 41

4.3.4 Uji Koefisien Determinasi ... 43


(3)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Keterbatasan ... 48

5.3 Saran ... 49


(4)

viii DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

4.1 Nilai Perusahaan ... 31

4.2 Profitabilitas ... 31

4.3 Leverage ... 32

4.4 Ukuran Perusahaan ... 32

4.5 Tabel Uji Normalitas ... 33

4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 36

4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 37

4.8 Hasil Uji Autokorelasi ... 39

4.9 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 39

4.10 Hasil Uji Statistik F ... 40

4.11 Hasil Uji Statistik t ... 42


(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

4.1 Histogram Uji Normalitas ... 34 4.2 Grafik Normal P-Plot ... 35


(6)

x DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Sampel dan Populasi ... 53

2 Variabel Penelitian ... 54

3 Hasil Statistik Deskriptif ... 56

4 Hasil Uji Normalitas ... 57

5 Hasil Uji Multikolinearitas ... 59

6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 59

7 Hasil Uji Autokorelasi... 60

8 Hasil uji F ... 60

9 Hasil Uji t ... 61


Dokumen yang terkait

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 7 109

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 6

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2012-2016

0 4 14

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 1 12

PENGARUH RASIO LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16