KAJIAN SEMIOTIK NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY.
KAJIAN SEMIOTIK NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana sastra
oleh Irfan Malik A
0608287
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
KAJIAN SEMIOTIK NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY
oleh Irfan Malik A
0608287
disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I
Dr. Sumiyadi, M.Hum. NIP 196603201991031004
Pembimbing II
Halimah, S.Pd., M.Pd. NIP 198104252005012003
diketahui oleh:
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002
(3)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Kajian Semiotik Novel
Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah El Khalieqy” beserta seluruh isinya
adalah benar-benar hasil karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan terhadap skripsi hasil karya orang lain. Pengutipan yang saya lakukan sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat ilmiah.
Atas pernyataan ini, saya siap menerima risiko apabila ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada pengakuan dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Agustus 2013 Yang membuat pernyataan,
Irfan Malik A 0608287
(4)
ABSTRAK
KAJIAN SEMIOTIK NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY
Irfan Malik A 0608287
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya karya ilmiah terutama sastra modern, yang meneliti tentang novel Perempuan Berkalung
Sorban. Hal ini yang membuat peneliti menganalisis dengan metode, teori, dan
pendekatan yang lain, peneliti mengkaji novel tersebut kaitannya dengan struktur penceritaan serta mengungkap makna sebuah tanda dalam kata dengan cara menggunakan teori semiotik semantik. Fokus penelitian ini adalah 1) Bagaimana sruktur penceritaan dalam novel Perempuan Berkalung Sorban? 2) Bagaimana unsur-unsur semiotik dalam novel Perempuan Berkalung Sorban?
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tipe penceritaan yang menggunakan teori Strukturalisme yang kemudian dikaji dengan Semiotik pada setiap unsur cerita novel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengkajian semiotik dalam novel Perempuan Berkalung Sorban. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan strukturalisme Tzvetan Todorov, untuk membahas lingkup makna yang lebih besar peneliti menganalisis dengan menggunakan teori semiotik semantik yang mengungkap makna dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti lambang, simbol, dan proses yang berlaku bagi pengunaan tanda.
Dalam membahas aspek kehadiran pencerita dalam strukturalisme jarang sekali ditemukan kehadiran seorang pencerita yang berada dalam cerita (ekstern). Kemudian dalam kajian semiotik peneliti menemukan beberapa struktur yang membangun sebuah cerita novel.
Dalam mengkaji tipe penceritaan dan kaitannya dengan penyajian peristiwa dalam cerita yang kemudian dikaitkan dengan struktur cerita, peneliti memperoleh adanya struktur tipe penceritaan dalam menampilkan peristiwa-peristiwa dalam cerita.
Kemudian, hasil dari penelitian, peneliti menganalisis bagian kalimat dan kata-kata dalam novel yang dianalisis dan dikaji secara semiotik semantik. Peneliti menemukan beberapa unsur semiotik semantik, namun hanya dikaji dari segi aspek verbal, kemudian bagian semiotik semantik itu meliputi, latar sebagai tanda, tokoh sebagai tanda, benda sebagai tanda, dan peristiwa sebagai tanda.
(5)
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 3
1.3Batasan Masalah... 4
1.4Rumusan Masalah ... 4
1.5Tujuan Penelitian ... 5
1.6Manfaat Penelitian ... 5
1.7Definisi Operasional... 6
BAB 2 KAJIAN TEORI 2.1 Pendekatan Struktural ... 8
2.2 Pengertoan Novel ... 9
2.3 Ciri-ciri Novel ... 10
2.4 Jenis-jenis Novel ... 11
(6)
vii
2.5.1 Unsur Intrinsik...12
2.5.2 Unsur Ekstrinsik...13
2.6 Analisis Struktur Cerita...13
2.7 Teori Semiotik...17
2.7.1 Komponen Dasar Semiotik...17
2.7.2 Semiotik Semantik...18
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... 20
3.2 Teknik Penelitian ... 21
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 21
3.2.2 Teknik Pengolahan Data ... 21
3.3 Data dan Sumber Data ... 22
3.3.1 Data ... 22
3.3.2 Sumber Data ... 22
BAB 4 ANALISIS NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN 4.1 Analisis Struktur Novel Perempuan Berkalung Sorban ... 24
4.1.1. Pengaluran ... 24
4.1.2 Alur ... 35
4.1.3 Kehadiran Pencerita ... 56
(7)
4.1.4.1 Wicara yang Dinarasikan ... 57
4.1.4.2 Wicara Yang Dialihkan ... 59
4.1.4.3 Wicara Langsung ... 61
4.1.5 Kaitan Penceritaan dengan Aspek Lain ... 64
4.1.5.1 Kaitan Penceritaan dengan Pengaluran ... 64
4.1. 5.2 Kaitan Penceritaan dengan Alur ... 70
4.1. 5.3 Kaitan Penceritaan dengan Tokoh ... 74
4.1. 5.4 Kaitan Penceritaan dengan Latar ... 76
4.1. 5.5Kaitan Penceritaan dengan Struktur Cerita Secara Keseluruhan ... 77
4.2 Analisis Semiotik Dalam Novel Perempuan Berkalung Sorban ... 82
4.2.1 Peristiwa Sebagai Tanda ... 83
4.2.2 Benda Sebagai Tanda ... 88
4.2.3 Latar Sebagai Tanda ... 92
4.2.4 Tokoh Sebagai Tanda ... 94
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 97
5.2 Saran ... 99
DAFTAR PUSTAKA ... 100
RIWAYAT HIDUP ... 103
(8)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Novel adalah sebuah karya sastra yang didalamnya terkandung sebuah struktur makna atau struktur bermakna. Hal itu juga yang mengingatkan kita bahwa karya sastra adalah sistem tanda yang mempunyai makna dengan menggunakan bahasa sebagai medium pembelajaran. Untuk menganalisis struktur sistem tanda ini perlu adanya kritik struktural untuk memahami makna tanda-tanda yang terjalin dalam sistem (struktur) tersebut. Ilmu pengetahuan tentang tanda ini disebut semiotik. Oleh karena itu, analisis semiotik itu tidak dapat dipisahkan oleh analisis struktural.
Penelitian sastra dengan pendekatan semiotik itu sesungguhnya merupakan lanjutan dari pendekatan strukturalisme. Semiotik itu merupakan lanjutan atau perkembangan strukturalisme. Strukturalisme itu tidak dapat dipisahkan dengan semiotik. Alasannya adalah karya sastra itu merupakan struktur tanda-tanda yang bermakna. Tanpa memperhatikan sistem tanda, tanda, dan maknanya, dan konvensi tanda, struktur karya sastra (atau karya sastra) tidak dapat dimengerti maknanya secara optimal (Junus dalam Pradopo, 2012: 18).
Bedasarkan kutipan diatas, novel merupakan karya fiksi yang tak bisa dipisahkan oleh strukturalisme dan sistem tanda. Salah satu dari sekian banyak penelitian karya sastra adalah mengenai penelitian novel yang didalamnya terdapat struktur penceritaan yang lebih spesifik, mengenai bagian-bagiannya yang paling
(9)
penting. Seiring dengan majunya perkembangan sastra popular, maka muncul beberapa yang diantaranya membuat suatu karya sastra tentang perempuan. Termasuk dalam penelitian disini adalah penelitian novel bergenre perempuan yaitu, Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy. Setelah melihat serta membaca beberapa karya ilmiah orang lain, baik berbentuk skripsi, tesis, maupun berbentuk artikel yang membahas novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy tersebut sudah banyak. Diantara sekian banyak peneliti novel tersebut, yang diketahui oleh penulis yaitu, tesis Tati Suwarti seorang mahasiswa pasca sarjana Universitas Sebelas Maret, yang berjudul Perempuan
Berkalung Sorban yang dikaji secara sosiologi sastra feminis, kemudian skripsi
karya Avrianti Putri Siswandani seorang mahasiswa Universitas Negeri Malang yang berjudul Peranan Watak Tokoh Annisa dalam Novel Perempuan Berkalung
Sorban karya Abidah El Khalieqy dan lain sebagainya. Sehubungan itu, peneliti
menganalisis novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy ini dengan menggunakan teori lain. Peneliti memilih sebuah novel sebagai objek penelitian karena yang paling digemari adalah novel, novel berisi tentang realita, peristiwa, serta masalah-masalah yang timbul di masyarakat. Penulis meneliti novel Perempuan Berkalung Sorban dengan cara menggunakan pendekatan strukturalisme Tzevtan Todorov, yang kemudian di analisis dengan menggunakan Semiotik. Struktur penceritaan teori strukturalisme Todorov ini aspek penceritaan novel tersebut menggunakan metode diantaranya, menganalisis terlebih dahulu alur dan pengaluran, yang terdiri dari fungsi utama, dan sekuen, kemudian aspek penceritaan meliputi kehadiran pencerita, tipe penceritaan, wicara yang
(10)
3
dinarasikan, wicara yang dialihkan, wicara langsung, kaitan pencerita dengan aspek lain, kaitan pencerita dengan pengaluran, kaitan penceritaan dengan alur, kaitan penceritaan dengan tokoh, kaitan penceritaan dengan latar, kaitan penceritaan dengan struktur penceritaan secara keseluruhan yang kemudian unsur-unsur semiotik semantik dalam penceritaan tersebut meliputi tanda, lambang, dan simbol. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap karya sastra berupa novel, karena novel memiliki tanda-tanda simbolik yang menyiratkan makna. Novel dan judul yang peneliti analisis adalah “Kajian Semiotik Novel Perempuan Berkalung Sorban” karya Abidah El-Khalieqy .
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan-permasalahan dalam novel Perempuan Berkalung Sorban dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Analisis terhadap struktur peceritaan dalam novel Perempuan
Berkalung Sorban
2. Struktur penceritaan meliputi aspek alur dan pengaluran 3. Aspek alur dan pengaluran meliputi sekuen dan fungsi utama
4. Struktur penceritaan meliputi, kehadiran pencerita, tipe penceritaan, wicara yang dinarasikan, wicara yang dialihkan, wicara langsung, kaitan pencerita dengan aspek lain, kaitan pencerita dengan pengaluran, kaitan penceritaan dengan alur, kaitan penceritaan dengan tokoh, kaitan
(11)
penceritaan dengan latar, kaitan penceritaan dengan struktur penceritaan secara keseluruhan
5. Aspek-aspek semiotik semantik dalam novel Perempuan Berkalung
Sorban
1.3Batasan Masalah
Dikarenakan yang diangkat terlalu luas, peneliti membatasi penelitian sebagai berikut.
1. Aspek penceritaan yang hanya melibatkan tokoh utama
2. Struktur penceritaan menggunakan analisis strukturalisme Tzevtan Todorov
3. Sistem tanda semiotik hanya sebatas pada novel Perempuan Berkalung
Sorban
4. Analisis semiotik hanya terfokus pada aspek semantiknya
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dikaji. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1. Bagaimanakah struktur penceritaan dalam novel Perempuan Berkalung
Sorban karya Abidah El khalieqy?
2. Bagaimanakah unsur-unsur semiotik dalam novel perempuan berkalung
(12)
5
1.5Tujuan penelitian
Supaya penelitian ini lebih terarah dan tidak melebar dari pembahasan, maka tujuan penelitian ini, yaitu:
1) mendeskripsikan struktur penceritaan yang membangun dasar novel
perempuan berkalung sorban karya Abidah El khalieqy;
2) mendeskripsikan tentang unsur-unsur semiotik dalam novel
perempuan berkalung sorban karya Abidah El khalieqy;
1.6Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan dapat berhasil dengan baik, yaitu dapat mencapai tujuan penelitian secara optimal, menghasilkan laporan yang sistematis dan dapat bermanfaat secara umum. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini sebagai berikut.
1) Menambah pengetahuan bagi penulis pada khususnya dan pembaca lain pada umumnya tentang penelitian karya sastra Indonesia karya Abidah El Khalieqy dengan tinjauan semiotik.
2) Mampu memberikan pandangan bagi masyarakat yang berkaitan dengan citra wanita dan tujuannya yang terwakili dalam karya sastra dengan pendekatan semiotik sehingga masyarakat mengetahui peran wanita yang digambarkan dalam karya sastra. Selain itu, juga memberikan kontribusi bagi masyarakat dalam memahami sebuah makna karya sastra, terutama mengenai perkembangan kesadaran kaum wanita terhadap kemampuannya dalam mengisi dan
(13)
bertanggung jawab pada kehidupannya.
3) Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah sebagai materi ajar khususnya materi sastra.
4) Penelitian tentang novel ini diharapkan dapat memotivasi penelitian-penelitian lain untuk melakukan penelitian-penelitian dengan hasil yang lebih baik lagi.
1.7Definisi Operasional
Berkenaan dengan peristilahan yang digunakan dalam penelitian, berikut ini disajikan definisi operasional atas istilah-istilah terkait.
1. Istilah novel dalam bahasa Indonesia berasal dari istilah novel dalam bahasa Inggris. Sebelumnya istilah novel dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Itali, yaitu Novella atau novelle mengandung pengertian yang sama dengan istilah novelet (dalam bahasa Inggris novelette) terlalu panjang, namun tidak terlalu pendek (Purba, 2012: 62).
2. Secara definitive, menurut Paul Cobley dan Litza Janz (2002:4) semiotika berasal dari kata semme, bahasa Yunani, yang berarti penafsir tanda. Literatur lain menjelaskan bahwa semiotika berasal dari kata semeion, yang berarti tanda (Ratna, 2009: 97)
3. Semiotika didefinisikan sebagai pengkajian terhadap tanda-tanda. Dalam penelitian ini semiotika sebagai pisau analisis penelitian.
(14)
7
4. Dalam bahasa Indonesia simbol pada umumnya disamakan dengan lambang, dalam sastra, sistem simbol yang terpenting adalah bahasa.
(15)
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode berasal dari kata methodos, bahasa latin, sedangkan methodos itu sendiri berasal dari akar kata meta dan hodos. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah, sedangkan hodos berarti jalan, cara, arah (Ratna, 2009: 34).
Secara etimologis deskripsi dan analisis berarti menguraikan. Meskipun demikian, analisis yang berasal dari Yunani, analyein („ana‟ = atas, „lyein‟ =
lepas, urai), telah diberikan arti tambahan, tidak semata-mata menguraikan melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya (Ratna, 2009: 53).
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan menganalisis Kajian Semiotik dalam novel Perempuan Berkalung sorban karya Abidah el Khalieqy. Penelitian ini didasarkan atas beberapa pertimbangan sebagai berikut.
a) Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan analisis struktural dan pengkajian semiotik Pemberdayaan Perempuan dalam novel Perempuan Berkalung
sorban karya Abidah el Khalieqy melalui teori struktural.
b) Kajian semiotik dalam pemberdayaan perempuan tersebut dimaksudkan untuk mengungkap, memilah, dan menarik simpulan makna pemberdayaan perempuan dalam novel Perempuan Berkalung sorban karya Abidah El Khalieqy.
(16)
21
Kajian penelitian ini dimaksudkan tidak untuk menguji suatu teori, melainkan mengumpulkan data berupa deskripsi atau kalimat-kalimat dalam novel
Perempuan Berkalung sorban karya Abidah El Khalieqy.
3.2 Teknik Penelitian
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, simak, dan catat. Data diperoleh dalam bentuk tulisan yang berupa frase, kalimat, paragraf dan kata-kata yang harus dibaca disimak dalam novel novel Perempuan Berkalung sorban karya Abidah el Khalieqy.
Hal-hal yang penting dicatat kemudian menyimpulkan dan mempelajari sumber tulisan yang dapat dijadikan sebagai landasan teori dan acuan dalam hubungan dengan objek yang akan diteliti. Teknik simak dan catat berarti peneliti sebagai instrumen kunci melakukan penyimakan secara cermat, terarah dan teliti terhadap novel Perempuan Berkalung sorban karya Abidah el Khalieqy dalam bentuk buku. Hasil penyimakan itu dicatat sebagai data. Kemudian data tersebut disertai kode sumber data untuk pengecekan terhadap sumber data.
3.2.2 Teknik Pengolahan Data
Untuk melakukan analisis struktur dan pemberdayaan perempuan yang terkandung dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Bidah El Khalieqy, penelitian ini menggunakan metode pembacaan model semiotik yang terdiri atas pembacaan heuristik dan hermeneutik. Metode pembacaan heuristik merupakan
(17)
cara kerja yang dilakukan oleh pembaca dengan menginterpretasikan secara stuktural. Langkah awal dalam menganalisis novel Perempuan Berkalung Sorban dalam penelitian ini adalah pembacaan awal yang meliputi tema, alur, latar, dan penokohan. Langkah selanjutnya dengan pembacaan hermeneutik, yaitu penelitian bekerja secara terus menerus lewat pembacaan teks sastra secara bolak-balik dari awal sampai akhir untuk menganalisis unsur-unsur semiotik pada tokoh utama novel Perempuan Berkalung Sorban.
3.3 Data dan Sumber Data 3.3.1 Data
Dalam penelitian ini yang dijadikan data adalah buku novel Perempuan
Berkalung Sorban Karya Abidah El Khalieqy, cetakan ke VI, pada bulan Maret
tahun 2009. Data penelitian ini yaitu data kualitatif. Data kualitatif berupa kata, “gambar bukan angka” (Aminuddin, 1990: 16). Berdasarkan pernyataan tersebut, data dalam penelitian ini adalah kata, ungkapan, frase, kalimat serta unsure semiotik semantik dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy yang diklasifikasikan sesuai dengan analisis yang dikaji yaitu semiotik semantik dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy.
3.3.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepustakaan. Kepustakaan adalah sumber data yang diperoleh dari dokumen yang mencari data-data mengenai hal-hal atau variabel yang merupakan catatan, transkrip, Sumber data Primer.
(18)
23
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data dan penyelidik untuk tujuan penelitian. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah novel Perempuan Berkalung
Sorban karya Abidah El Khlaieqy berbentuk novel, cetakan ke-6, Maret 2009,
tebal 320 halaman. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah skripsi Sopan Sopian (Universitas Pendidikan Indonesia, 2011) dengan judul skripsi Penceritaan Cerita Pendek Anak dalam HU Kompas dan HU Pikiran Rakyat Edisi Minggu Tahun 2010. Sumber lain menggunakan buku dan data dari internet.
(19)
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Setelah melalui tahapan uraian maka pada akhirnya peneliti sampai pada bab simpulan setelah menyelesaikannnya secara terperinci. Sejalan dengan masalah, tujuan dan temuan penelitian ini yang dapat ditarik peneliti adalah sebagai berikut.
1. Mengenai aspek penceritaan pada novel Perempuan Berkalung
Sorban. Peneliti mendeskripsikan isi dari novel dengan mengacu pada
stukturalisme Tzvetan Todorov dengan adanya pengaluran dari halaman ke halaman dari bagian ke bagian yang lainnya, kemudian menganalisinya sesuai dengan sekuen dan peneliti membuat fungsi utama serta menggunakan sekuen dalam alur dan pengaluran. peneliti mendeskripsikan ketidakhadiran pencerita yang terdapat dalam novel
Perempuan berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy. Peneliti
tidak menemukan kehadiran pencerita dari novel . Hal itu ditandai dengan adanya pronomina aku untuk menunjuk tokoh dalam novel. Kemudaian pencerita pun menggunakan nama tokoh itu yaitu Annisa sebagai pelaku dalam novelnya. Dalam meneliti kehadiran pencerita pada novel yang ditulis oleh Abidah El Khalieqy, peneliti mengacu pada teori strukturalisme. Kemudian, peneliti mendeskripsikan kehadiran pencerita yang terdapat dalam novel Perempuan berkalung
(20)
98
Sorban. Peneliti menemukan kehadiran pencerita kesemuanya berada
di dalam cerita (pencerita intern). Hal itu ditandai dengan adanya pronomina aku untuk menunjuk tokoh yang pencerita kisahkan.
2. Peneliti menemukan kehadiran pencerita dari novel Perempuan
Berkalung Sorban. Peneliti kemudian menganalisis penceritaan yang
didalamnya termasuk aspek peristiwa-peristiwa dalam cerita. aspek penceritaan disajikan oleh pecerita dengan analisis tipe penceritaan. Dalam analisis penceritaan ini, peneliti mengacu pada teori Strukturalisme yang mengemukakan suatu metode analisis tipe penceritaan, yaitu wicara yang dinarasikan, wicara yang dialihkan atau wicara alihan, dan wicara yang dilaporkan atau wicara langsung. Kemudian kaitannya penceritaan dengan pengaluran setelah semuanya dianalisis secara structural. Serta kaitannya dengan tokoh penceritaan tersebut, lalu yang seterusnya kaitannya penceritaan dengan latar. 3. Setelah keseluruhan novel dikaji dengan struktural, peneliti
menganalisis kajian semiotik semantik, yang mendeskripsikan tentang makna dan arti dari unsur-unsurnya yang mewakili lambang, dan tanda namun hanya sebatas teks dan tanda verbal. Peneliti mmenganalisis bagian-bagian novel unsure-unsur novel meliputi, latar sebagai tanda, benda sebagai tanda, tokoh utama sebagai tanda, dan peristiwa sebagai tanda. Peneliti menjelaskan tentang arti dari tanda yang mewakili bagian isi novel secara mendetail.
(21)
5.2 Saran
Peneliti sangat menyadari bahwa hasil penelitian ini bukanlah jawaban mutlak atas pertanyaan yang peneliti ajukan di awal, oleh karena itu peneliti berharap untuk penelitian selanjutnya. Karena masih adanya beberapa masalah dan gejala sosial yang sebenarnya menjadi perhatian peneliti. Sebagai rekomendasi kepada peneliti selanjutnya, peneliti mengharapkan serta menganjurkan untuk mengkaji aspek semiotik pada novel Perempuan Berkalung
Sorban ini secara keseluruhan, karena analisis yang peneliti kaji pada penelitian
ini hanya membahas semiotik dari segi semantik. Dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga membuat peneliti belum memungkinkan untuk menganalisis hal tersebut secara lebih mendalam. Peneliti sastra populer khususnya pembaca novel dapat dijadikan bahan penelitian bagi peneliti yang lain selanjutnya. Pembaca novel diharapkan bisa memanfaatkan kajian ini sebagai bahan untuk memahami semiotik dalam novel Perempuan Berkalung Sorban.
(22)
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. (1990). Sekitar Masalah Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh Malang.
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.
El Khalieqy, Abidah. (2009). Perempuan Berkalung Sorban. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.
Esten, Mursal. (2000). Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Angkasa.
Faruk. Dr. 2005. Pengantar Sosiologi Sastra dari Strukturalisme Genetik sampai
Post- Modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fauziah, Yayuk. (2010). Ulama Perempuan dan Dekonstruksi Fiqh Patriarkis. Online. Tersedia: Islamica vol 5(1 September 2010).
Moghisi, Haideh. (2005). Feminisme Dan Fundamentalisme Islam. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara
Mulyadi, Yadi. (2012). Wacana Propaganda Sosial Dalam Mural. Skripsi, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI.
(23)
Nurgiyantoro. Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Universty Press.
Pradopo, Rahmat Djoko. (2012). Beberapa Teori Kritik Sastra, Metode Kritik,
dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Purba, Antilan. (2012). Sastra Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu
Ratna, Nyoman Kutha. (2005). Sastra Dan Cultural Studies: Representasi Fiksi
dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ratna, Nyoman Kutha (2009). Teori, Metode Dan Teknik Penelitian Sastra dari
Strukturalisme Hingga Postrukturalisme. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Rusyana, Yus. (1984). Bahasa Dan Sastra Dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV Diponegoro
Rosyidi, M Ikhwan (2010). Analisis Teks Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Stanton, Robert. (2012). Teori Fiksi Robert Stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sumardjo. Jacob. 1999. Konteks Sosial novel Indonesia 1920-1977. Bandung: Penerbit Alumni.
(24)
102
Sunendar, D. (2005). Model Analisis Sintagmatik Dan Pragmatik Serta
Pembelajarannya Dalam Kajian Prosa Fiks. Disertasi UPI Bandung:
tidak diterbitkan
Santosa, Puji. (1993). Ancangan Semiotika Dan Pengkajian Susastra. Bandung:. Angkasa.
Siswanto, Wahyudi (2008). Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo.
Sopian, Sopan (2011). Penceritaan Cerita Pendek Anak dalam HU Kompas dan
HU Pikiran Rakyat Edisi Minggu Tahun 2010. Skripsi, Fakultas
Pendidikan Bahasa dan Seni UPI.
Teeuw, A. (2003). Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Todorov, Tzvetan. (1985). Tata Sastra. Jakarta: Djambatan.
Wahyuningsih, Sri. (2007). Sarkasme Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk
Karya Ahmad Tohari Dan Implikasinya Terhadap Bias Gender.
Skripsi. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI.
Zaimar, Okke K.S. (1991). Menelusuri Makna Ziarah Karya Iwan Simatupang. Jakarta: Intermasa.
Teori Semiotik. Online. Tersedia: www.blogabditeori-semiotik.html, ( Rabu, 07 Januari 2009).
(25)
Dharma Wanita Berperan dalam Pemberdayaan Perempuan. Online. Tersedia: http://HarianMedanBisnis.htm#.UhEOSKzdXFw.html (Minggu, 25 Maret 2012).
(1)
Sorban. Peneliti menemukan kehadiran pencerita kesemuanya berada di dalam cerita (pencerita intern). Hal itu ditandai dengan adanya pronomina aku untuk menunjuk tokoh yang pencerita kisahkan.
2. Peneliti menemukan kehadiran pencerita dari novel Perempuan Berkalung Sorban. Peneliti kemudian menganalisis penceritaan yang didalamnya termasuk aspek peristiwa-peristiwa dalam cerita. aspek penceritaan disajikan oleh pecerita dengan analisis tipe penceritaan. Dalam analisis penceritaan ini, peneliti mengacu pada teori Strukturalisme yang mengemukakan suatu metode analisis tipe penceritaan, yaitu wicara yang dinarasikan, wicara yang dialihkan atau wicara alihan, dan wicara yang dilaporkan atau wicara langsung. Kemudian kaitannya penceritaan dengan pengaluran setelah semuanya dianalisis secara structural. Serta kaitannya dengan tokoh penceritaan tersebut, lalu yang seterusnya kaitannya penceritaan dengan latar. 3. Setelah keseluruhan novel dikaji dengan struktural, peneliti
menganalisis kajian semiotik semantik, yang mendeskripsikan tentang makna dan arti dari unsur-unsurnya yang mewakili lambang, dan tanda namun hanya sebatas teks dan tanda verbal. Peneliti mmenganalisis bagian-bagian novel unsure-unsur novel meliputi, latar sebagai tanda, benda sebagai tanda, tokoh utama sebagai tanda, dan peristiwa sebagai
(2)
99
5.2 Saran
Peneliti sangat menyadari bahwa hasil penelitian ini bukanlah jawaban mutlak atas pertanyaan yang peneliti ajukan di awal, oleh karena itu peneliti berharap untuk penelitian selanjutnya. Karena masih adanya beberapa masalah dan gejala sosial yang sebenarnya menjadi perhatian peneliti. Sebagai rekomendasi kepada peneliti selanjutnya, peneliti mengharapkan serta menganjurkan untuk mengkaji aspek semiotik pada novel Perempuan Berkalung Sorban ini secara keseluruhan, karena analisis yang peneliti kaji pada penelitian ini hanya membahas semiotik dari segi semantik. Dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga membuat peneliti belum memungkinkan untuk menganalisis hal tersebut secara lebih mendalam. Peneliti sastra populer khususnya pembaca novel dapat dijadikan bahan penelitian bagi peneliti yang lain selanjutnya. Pembaca novel diharapkan bisa memanfaatkan kajian ini sebagai bahan untuk memahami semiotik dalam novel Perempuan Berkalung Sorban.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. (1990). Sekitar Masalah Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh Malang.
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.
El Khalieqy, Abidah. (2009). Perempuan Berkalung Sorban. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.
Esten, Mursal. (2000). Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Angkasa.
Faruk. Dr. 2005. Pengantar Sosiologi Sastra dari Strukturalisme Genetik sampai Post- Modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fauziah, Yayuk. (2010). Ulama Perempuan dan Dekonstruksi Fiqh Patriarkis. Online. Tersedia: Islamica vol 5(1 September 2010).
Moghisi, Haideh. (2005). Feminisme Dan Fundamentalisme Islam. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara
(4)
101
Nurgiyantoro. Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Universty Press.
Pradopo, Rahmat Djoko. (2012). Beberapa Teori Kritik Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Purba, Antilan. (2012). Sastra Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu
Ratna, Nyoman Kutha. (2005). Sastra Dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ratna, Nyoman Kutha (2009). Teori, Metode Dan Teknik Penelitian Sastra dari Strukturalisme Hingga Postrukturalisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusyana, Yus. (1984). Bahasa Dan Sastra Dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV Diponegoro
Rosyidi, M Ikhwan (2010). Analisis Teks Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Stanton, Robert. (2012). Teori Fiksi Robert Stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sumardjo. Jacob. 1999. Konteks Sosial novel Indonesia 1920-1977. Bandung: Penerbit Alumni.
(5)
Sunendar, D. (2005). Model Analisis Sintagmatik Dan Pragmatik Serta Pembelajarannya Dalam Kajian Prosa Fiks. Disertasi UPI Bandung: tidak diterbitkan
Santosa, Puji. (1993). Ancangan Semiotika Dan Pengkajian Susastra. Bandung:. Angkasa.
Siswanto, Wahyudi (2008). Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo.
Sopian, Sopan (2011). Penceritaan Cerita Pendek Anak dalam HU Kompas dan HU Pikiran Rakyat Edisi Minggu Tahun 2010. Skripsi, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI.
Teeuw, A. (2003). Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Todorov, Tzvetan. (1985). Tata Sastra. Jakarta: Djambatan.
Wahyuningsih, Sri. (2007). Sarkasme Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari Dan Implikasinya Terhadap Bias Gender. Skripsi. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI.
Zaimar, Okke K.S. (1991). Menelusuri Makna Ziarah Karya Iwan Simatupang. Jakarta: Intermasa.
(6)
103
Dharma Wanita Berperan dalam Pemberdayaan Perempuan. Online. Tersedia: http://HarianMedanBisnis.htm#.UhEOSKzdXFw.html (Minggu, 25 Maret 2012).