PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDE INQUIRY) DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI (FREE INQUIRY MODIFIED) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANALISIS SISWA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR: Eksperimen Pada Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMAN

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………... i

ABSTRACT ... ii

PERNYATAAN ... KATA PENGANTAR ………... iii iv UCAPAN TERIMA KASIH ...………... v

DAFTAR ISI ……….…... vii

DAFTAR TABEL ...………... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ……...………... 7

C. Rumusan Masalah Penelitian... 7

D. Tujuan Penelitian………... 8

E. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Teori Belajar Kognitif ………... 11

B. Konsep Pembelajaran Konstruktivisme………... 14

C.Model Pembelajaran Inkuiri ………... 16

D.Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guide Inquiry)…... 17

E. Metode Pembelajaran Inkuiri Bebas Termodifikasi (Free Inquiry Modified) ………...…………... 19

F. Perbedaan Individual Peserta Didik………....………... G.Minat Belajar ………... 23 23 H.Kemampuan Kognitif Analisis………... 25

I. Penelitian Yang Relevan ………... 28

J. Kerangka pemikiran ………...………... 34

K.Hipotesis Penelitian………... 40 BAB III METODE PENELITIAN


(2)

A. Objek dan Subjek Penelitian ………... 42

B. Metode dan Desain Penelitian... 44

C. Populasi dan Sampel... 46

D. Operasionalisasi Variabel.………..……… 47

E. Instrumen Penelitian………... 53

F. Prosedur Penelitian... 55

G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data... 56

H. Uji Coba Instrumen Penelitian... 61

I. Pengujian Hipotesis... 66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat Penelitian………... 76

B. Deskripsi Subjek Penelitian………... 76 C.Deskripsi Kegiatan Pembelajaran………...

1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing... 2. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Inkuiri Bebas

Termodifikasi... 3. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Ekspositori...

78 78

80 81 D.Respon Siswa Terhadap Pelaksanaan Metode Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing dan Metode Inkuiri Bebas Termodifikasi………... 1. Tanggapan siswa kelas XI IPS-2 tentang metode

pembelajaran inkuiri terbimbing... 2. Tanggapan siswa XI IPS-1 tentang metode pembelajaran

inkuiri bebas termodifikasi...

81

81

83 E. Deskripsi Data Hasil Penelitian………...

1. Data Kemampuan Kognitif Tingkat Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Kelas Eksperimen 1 (Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing)... 2. Data Kemampuan Kognitif Tingkat Analisis Siswa Pada

Pelajaran Ekonomi Kelas Eksperimen 2 (Metode 85


(3)

Pembelajaran Inkuiri Bebas Termodifikasi)... 3. Data Kemampuan Kognitif Analisis Siswa Pada Pelajaran

Ekonomi Kelas Kontrol (Metode Pembelajaran Ekspositori). 4. Perbandingan Kemampuan Kognitif Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Antara Kelas Metode Inkuiri Terbimbing, Metode Inkuiri Bebas Termodifikasi, dan Metode Ekspositori. ...

88

91

94 F. Sikap Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran Ekonomi ………...

1. Minat Belajar Siswa Kelas XI IPS-2 (kelas eksperimen 1) Metode Inkuiri Terbimbing (guide inquiry)... 2. Minat Belajar Siswa Kelas XI IPS-1 (kelas eksperimen 2)

Metode Inkuiri Bebas Termodifikasi (free inquiry modified). 3. Minat Belajar Siswa Kelas XI IPS-6 (kelas kontrol) Metode

ekspositori...

97

97

98

99 G.Uji Prasyarat Analisis………...

1. Uji Normalitas... 2. Uji Homogenitas...

101 101 103 H.Pengujian Hipotesis ………...

1. Pengujian Hipotesis 1 dan 2…….………... 2. Pengujian Hipotesis Penelitian 3... 3. Pengujian Hipotesis Penelitian 4... 4. Pengujian Hipotesis Penelitian 5... 5. Pengujian Hipotesis Penelitian 6 ... 6. Uji Lanjut ANOVA...

103 103 108 111 113 118 119 I. Pembahasan Hasil Analisis………... 127

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 133

A. Kesimpulan……… 133

B. Saran……….. 134

DAFTAR PUSTAKA ... 135 RIWAYAT HIDUP


(4)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Materi BUMN, BUMS dan Koperasi Kelas XI IPS 6 SMAN I Banjaran... Tabel 2.1 Sintaks Metode Inkuiri Terbimbing (guide inquiry) dan Inkuiri Bebas Termodifikasi (free inquiry modified)…………

4

21 Tabel 2.2 Perbandingan Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

dan Inkuiri Bebas Termodifikasi………... 22 Tabel 3.1 Factorial Design ... 45 Tabel 3.2 Konsep, Dimensi dan Indikator Metode Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing (guide inquiry)……….. 49 Tabel 3.3 Konsep, Dimensi dan Indikator Metode Pembelajaran

Inkuiri Bebas Termodifikasi (free inquiry modified)……. 50 Tabel 3.4 Konsep, Dimensi dan Indikator Kemampuan Analisis Siswa 51 Tabel 3.5 Konsep, Dimensi dan Indikator Minat Belajar SiswaPada

Pelajaran Ekonomi……….. 52 Tabel 3.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpreasi Koefisien Korelasi 58 Tabel 3.7 Validitas Instrumen Minat Balajar……….. 62 Tabel 3.8 Reliabilitas Instrumen Minat Belajar……….. 63 Tabel 3.9 Validitas Instrumen Kemampuan Kognitif Tingkat Analisis

Siswa Pada Pelajaran Ekonomi………... 64 Tabel 3.10 Tingkat Kesukaran Instrumen Kemampuan Kognitif

Tingkat Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi (%)……... 65 Tabel 3.11 Tingkat Daya Beda Instrumen Kemampuan Kognitif

Tingkat Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi (%) 66 Tabel 3.12 Klasifikasi Gain (g)……… 70 Tabel 4.1 Respon Siswa Terhadap Pelaksanaan Metode Inkuiri


(5)

Terbimbing……… 82 Tabel 4.2 Respon Siswa Terhadap Pelaksanaan Metode Inkuiri Bebas

Termodifikasi……….. 83 Tabel 4.3 Distribusi Data Tes Awal (Pree test) Kemampuan Kognitif

Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Metode Inkuiri

Terbimbing………. 85

Tabel 4.4 Distribusi Data Tes Akhir (Post test) Kemampuan Kognitif Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Metode Inkuiri

Terbimbing………. 86

Tabel 4.5 Rekapitulasi Skor Test Awal, Test Akhir dan Gains Ternormalisasi Kemampuan Kognitif Analisis Siswa Pada

Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS2 ... 87 Tabel 4.6 Distribusi Data Tes Awal (Pree test) Kemampuan Kognitif

Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Metode Inkuiri Bebas

Termodifikasi………. 88 Tabel 4.7 Distribusi Data Tes Akhir (Post test) Kemampuan Kognitif

Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Metode Inkuiri

Bebas Termodifikasi………. 89 Tabel 4.8 Rekapitulasi Skor Test Awal, Test Akhir dan Gains

Ternormalisasi Kemampuan Kognitif Analisis Siswa Pada

Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS1... 90 Tabel 4.9 Distribusi Data Tes Awal (Pree test) Kemampuan Kognitif

Tingkat Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Metode

Ekspositori... 91 Tabel 4.10 Distribusi Data Tes Akhir (Post test) Kemampuan Kognitif

Tingkat Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Metode

Ekspositori... 92 Tabel 4.11 Rekapitulasi Skor Test Awal, Test Akhir dan Gains

Ternormalisasi Kemampuan Kognitif Analisis Siswa Pada


(6)

Tabel 4.12 Deskripsi Data Tes Awal (Pree test) Kemampuan Kognitif

Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi ... 95 Tabel 4.13 Deskripsi Data Tes Akhir (Post test) Kemampuan Kognitif

Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi ... 96 Tabel 4.14 Distribusi Data Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran Ekonomi

Pada Kelas Eksperimen Metode Inkuiri Terbimbing (guide

inquiry)... 98 Tabel 4.15 Distribusi Data Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran Ekonomi

Pada Kelas Eksperimen Metode Inkuiri Bebas Termodifikasi

(free inquiry modified)... 99 Tabel 4.16 Distribusi Data Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran Ekonomi

Pada Kelas Kontrol (Metode Ekspositori)... 100 Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas Peningkatan Kemampuan Kognitif

Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi ditinjau Metode

Pembelajaran Inkuiri dan Metode Ekspositori... 102 Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas Peningkatan Kemampuan Kognitif

Analisis Siswa pada Pelajaran Ekonomi Ditinjau dari Minat

Belajar... 102 Tabel 4.19 Hasil Uji Homogenitas... 103 Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik Paired Samples Correlations Test Pree Test

dan Post Test Metode Inkuiri Terbimbing dan Metode Inkuiri

Bebas... 104 Tabel 4.21 Hasil Uji Statistik Paired Samples Test Pree Test dan Post

Test Metode Inkuiri Terbimbing dan Metode Inkuiri Bebas

Termodifikasi... 104 Tabel 4.22 Hasil Uji Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Kognitif

Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Kelas Eksperimen I (Metode Inkuiri Terbimbing) dan Kelas Kontrol (Metode

Ekspositori)... 109 Tabel 4.23 Hasil Uji Beda Peningkatan Kemampuan Kognitif Analisis


(7)

Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Kelas Eksperimen I (Metode

Inkuiri Terbimbing) dan Kelas Kontrol (Metode Ekspositori) 109 Tabel 4.24 Hasil Uji Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Kognitif

Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Kelas Eksperimen 2 (Metode Inkuiri Bebas Termodifikasi) dan Kelas Kontrol

(Metode Ekspositori)... 111 Tabel 4.25 Hasil Uji Beda Peningkatan Kemampuan Kognitif Tingkat

Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Kelas Eksperimen 2 (Metode Inkuiri Bebas Termodifikasi) dan Kelas Kontrol

(Metode ekspositori)... 112 Tabel 4.26 Hasil Uji Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Kognitif

Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Kelas Eksperimen 1 (metode Inkuiri Terbimbing) dan Eksperimen 2 (Metode

Inkuiri Bebas Termodifikasi)... 114 Tabel 4.27 Hasil Uji Beda Peningkatan Kemampuan Kognitif Analisis

Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Kelas Eksperimen 1 (metode Inkuiri Terbimbing) dan Eksperimen 2 (Metode Inkuiri

Bebas Termodifikasi)... 114 Tabel 4.28 Tabulasi Hasil Uji Independent Samples t-test Antar Metode

Pembelajaran... 116 Tabel 4.29 Hasil Uji ANOVA Two Way Pengaruh Metode Pembelajaran

dan Minat Belajar Terhadap Peningkatan Kemampuan

Kognitif Analisis... 118 Tabel 4.30 Hasil Uji Statistik Deskripsi Variabel Interaksi ... 119 Tabel 4.31 Hasil Uji Statistik Test of Between Subjects Effects Variabel

Interaksi ... 120 Tabel 4.32 Hasil Uji Statistik Multiple Comparisons Variabel Interaksi ... 121


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (guide inquiry) dan Inkuiri Bebas Termodifikasi (free inquiry modified) Terhadap

Peningkatan Kemampuan Kognitif Analisis Siswa ditinjau Dari Minat Belajar……… Gambar 3.1 desain penelitian...

40 46 Gambar 4.1 Profil Plot Interaksi Variabel……… 127


(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Skor preetess-posttest kemampuan kognitif analisis siswa

pada pelajaran ekonomi... 96 Grafik 4.2 Perbedaan Minat Belajar Siswa Kelas Metode Inkuiri

Terbimbing, Metode Inkuiri Bebas Termodifikasi, dan

Metode Ekspositori... 102 Grafik 4.3 Perbedaan Skor Preetest dan Post test Kemampuan

Kognitif Analisis Siswa Kelas Metode Inkuiri

Terbimbing, Metode Inkuiri Bebas Termodifikasi, dan

Metode Ekspositori... 108 Grafik 4.4 Perbedaan Nilai Gain Ternormalisasi (N.Gain)

Kemampuan Kognitif Analisis Siswa Antar Kelas Metode Inkuiri Terbimbing, Metode Inkuiri Bebas Termodifikasi,

dan Metode Ekspositori... 117


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pelajaran ekonomi yang dipelajari di sekolah merupakan ilmu yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia di dunia ini, berbagai masalah sosial dan masalah yang berkaitan kehidupan manusia dibahas dalam pelajaran ekonomi. Berdasar hal tersebut maka sangat penting bagi siswa untuk memahami dan mampu berpikir analisis terhadap berbagai masalah ekonomi yang ada. Dengan kemampuan analisis yang baik terhadap masalah ekonomi maka siswa akan mampu mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menentukan sikapnya dalam menghadapi permasalahan ekonomi, baik bagi dirinya, keluarganya bahkan bagi bangsa dan negaranya.

Pembelajaran ekonomi yang diselenggarakan di sekolah sudah seharusnya memiliki kualitas mutu sesuai standar pendidikan nasional. Untuk mencapai hal tersebut maka pembelajaran ekonomi harus disajikan dengan inovatif, kreatif, menarik dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Untuk menciptakan lulusan yang diharapkan sesuai Undang-undang pendidikan, maka jalannya proses pendidikan harus mengacu pada undang-undang yang berlaku. Ada beberapa kompetensi lulusan yang harus dicapai oleh lulusan SMA. Dalam Mulyasa (2011, hlm. 94) Standar kompetensi lulusan SMA menurut permendiknas nomor-23-tahun-2006 di antaranya menekankan pada kemampuan kognitif analisis siswa yaitu: a). menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks, b). menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial. Berkaitan dengan pelajaran ekonomi pada tingkat SMA/MA Permendiknas nomor-23-tahun-2006 tersebut menjelaskan bahwa lulusan SMA/MA harus memiliki kompetensi-kompetensi sebagai berikut: a). Menganalisis permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan


(11)

2

manusia dan sistem ekonomi; b). Mendeskripsikan kegiatan ekonomi produsen, konsumen, permintaan, penawaran dan harga keseimbangan melalui mekanisme pasar; c).Mendeskripsikan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dalam kaitannya dengan pendapatan nasional, konsumsi, tabungan dan investasi, uang dan perbankan; d). Memahami pembangunan ekonomi suatu negara dalam kaitannya dengan ketenagakerjaan, APBN, pasar modal dan ekonomi terbuka; e).Menyusun siklus akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan dagang; f).Memahami fungsi-fungsi manajemen badan usaha, koperasi dan kewirausahaan.

Standar Kompetensi Lulusan di atas secara tersirat mengisyaratkan bahwa lulusan SMA/MA di antaranya harus memiliki kemampuan kognitif analisis yang baik dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang kompleks. Kemampuan kognitif analisis siswa terhadap permasalahan ekonomi merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa pada pelajaran ekonomi, hal tersebut penting dalam menghadapi tantangan hidup yang berat setelah lulus sekolah.

Kemampuan analisis menurut taksonomi Bloom termasuk kemampuan ranah kognitif tahap ke empat, Arikunto (2013,hlm. 150-151). Kemampuan analisis menurut Bloom merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dengan kemampuan kognitif analisis yang tinggi khususnya pada pelajaran ekonomi maka lulusan sekolah menengah akan mampu bertindak dan berusaha menangani permasalahan ekonomi dirinya, keluarganya atau bahkan masyarakat sekitarnya.

Kemampuan kognitif analisis siswa di Indonesia masih sangat rendah, hal tersebut dijelaskan oleh (kemendikbud, 2011) merujuk pada hasil studi Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2007 menunjukkan siswa Indonesia berada pada ranking yang sangat rendah dalam kemampuan: 1) memahami informasi yang komplek, 2) teori, analisis dan pemecahan masalah, 3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah, 4) melakukan investigasi. Selain itu, hasil studi Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2012 menunjukkan kemampuan siswa Indonesia yang masih kurang dalam kemampuan kognitif analisis dan problem solving. Kemampuan siswa Indonesia sebagian besar berada di level 1, hal tersebut dijelaskan sebagai berikut: level 1


(12)

3

sebesar 33,3%, level 2 sebesar 16,8%, level 3 sebesar 5,7%, dan level 4 sebesar 1,5%. Siswa Indonesia belum mampu menguasai dan berpikir kategori level 5 dan 6. Kemampuan Level 1 yaitu menjelaskan tentang siswa hanya dapat mengeksplorasi masalah dengan cara yang terbatas, masih dangkal dan kurang dalam berpikir problem solving, pada level 3 kategori kemampuan kognitif analisis siswa yang paling dasar dan sudah mampu memberikan solusi sederhana atas permasalahan, sedangkan pada level 4, level 5& level 6 menunjukkan kemampuan berpikir siswa dalam membangun strategi-strategi, dan memberikan penyelesaian terhadap permasalahan yang kompleks.

Dari hasil studi TIMSS dan PISA tersebut menggambarkan kemampuan kognitif analisis siswa di Indonesia masih rendah hanya 5,7% saja yang berada di level 3 (tingkat analisis), padahal kemampuan kognitif analisis sangat penting untuk dikembangkan dan tingkatkan pada siswa-siswa di Indonesia karena kemampuan kognitif analisis akan berguna bagi lulusan sekolah menengah dalam menghadapi persaingan hidup di era globalisasi dewasa ini. Walaupun studi TIMSS dan PISA ini dilakukan pada siswa yang berumur 15 tahun (usia SMP) namun rendahnya kemampuan kognitif analisis sejak SMP ini akan berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan kognitif analisis siswa pada masa SMA.

Hal yang hampir sama tentang rendahnya kemampuan kognitif analisis siswa di Indonesia juga dinyatakan dalam laporan Mckinsey

Indonesian’s Today dan sejumlah data rangkuman Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan (dalam Edupost, 2012) menyatakan bahwa hanya 5% dari pelajar Indonesia yang memiliki kemampuan pada taraf analisis, sedangkan sebagian besar pelajar Indonesia lainnya hanya memiliki kemampuan sampai taraf mengetahui. Salah satu penyebab hal tersebut karena pembelajaran di sekolah kurang menuntut siswa untuk mengembangkan kemampuan kognitif analisis (C4), siswa cenderung dilatih untuk menjawab soal dengan menghafal, sehingga keaktifan dan daya pikir tingkat tinggi seperti kemampuan kognitif tingkat analisis kurang berkembang.


(13)

4

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pelajaran ekonomi SMAN I Banjaran pada bulan tanggal 30 Maret 2015, menyatakan bahwa dalam pelaksanaan ulangan harian, siswa merasa kesulitan untuk menjawab soal-soal yang bersifat analisis, seperti menghitung SHU dalam materi koperasi, analisis inflasi dan masih banyak lagi soal-soal yang berbentuk mengukur kemampuan kognitif analisis lainnya. Hanya sedikit sekali siswa yang mampu menjawab soal-soal yang berbentuk analisis. Berdasarkan nilai ulangan harian kelas XI IPS 6 tipe soal C4 tentang perhitungan SHU Koperasi dan analisis peran koperasi di lingkungan sekitar. Menunjukkan sebagian besar siswa memiliki nilai di bawah standar KKM (75). Skor nilai ulangan harian tersebut dapat terlihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Materi BUMN, BUMS dan Koperasi Kelas XI IPS 6 SMAN I Banjaran.

NILAI ULANGAN HARIAN KELAS XI IPS-6 TGL 16 MARET 2015 no NAMA SISWA NILAI KET. LULUS KKM(75)

1 ANIDA 88 LULUS KKM

2 ANISA 68 BELUM LULUS KKM

3 CICA 77 LULUS KKM

4 DEVY. P 73 BELUM LULUS KKM

5 DHISNA 83 LULUS KKM

6 DIDIT 73 BELUM LULUS KKM

7 ELGA 70 BELUM LULUS KKM

8 FAJAR 69 BELUM LULUS KKM

9 FITRIA 83 LULUS KKM

10 GANDI 88 LULUS KKM

11 HILWA 65 BELUM LULUS KKM

12 INDRI 81 LULUS KKM

13 INTAN 75 LULUS KKM

14 KENISHA 63 BELUM LULUS KKM

15 LINGKOLN. S 75 LULUS KKM

16 LISMAYANTI 75 LULUS KKM

17 MELINDA 63 BELUM LULUS KKM

18 NANI 65 BELUM LULUS KKM

19 NENG SRI 73 BELUM LULUS KKM 20 NURLINDA 61 BELUM LULUS KKM 21 PRASETIA 60 BELUM LULUS KKM


(14)

5

23 REGITA 69 BELUM LULUS KKM

24 RHEYNALDI 80 LULUS KKM

25 RIAN 66 BELUM LULUS KKM

26 RIRIN 76 LULUS KKM

27 SAPTO 61 BELUM LULUS KKM

28 SUKMARASA 59 BELUM LULUS KKM

29 TEUKU ESA 83 LULUS KKM

30 WANDA 75 LULUS KKM

31 WIDYA 65 BELUM LULUS KKM

32 YAYU 60 BELUM LULUS KKM

33 YOGI 62 BELUM LULUS KKM

34 YUNI 61 BELUM LULUS KKM

Rata-Rata 71,41 BELUM LULUS KKM (sumber: Guru pelajaran ekonomi SMAN I Banjaran)

Dari tabel skor nilai ulangan harian kelas XI IPS 6 tersebut menjelaskan sebagian besar siswa masih belum lulus kriteria kemampuan minimal, hal tersebut menjadi salah satu indikasi bahwa kemampuan siswa dalam menjawab soal tipe C4 yang mengukur kemampuan kognitif analisis masih kurang.

Kemampuan menganalisis merupakan salah satu kemampuan kognitif siswa yang dikembangkan dan menjadi fokus pada kurikulum 2013. Dengan pendekatan sainstific kurikulum 2013 menekankan pembelajaran dengan berorientasi pada peserta didik (student oriented) dari pada berorientasi kepada guru (teacther oriented). Pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik akan memberikan pengalaman dan pemahaman tersendiri bagi peserta didik.

Pelajaran ekonomi yang berkaitan dengan berbagai ilmu sosial dan kebutuhan manusia. Pembelajaran ekonomi adalah pelajaran yang lebih berorientasi pada siswa bukan berorientasi kepada guru (teacther oriented). Pembelajaran ekonomi memberikan keterampilan, pemahaman, pengalaman yang bermakna, kecerdasan intelektual, sosial, dan emosional. Dengan alasan tersebut maka keaktifan siswa dalam proses pembelajaran harus menjadi prioritas utama.

Dalam pelajaran ekonomi, kemampuan kognitif analisis (C4) siswa dapat diperoleh melalui penerapan metode pembelajaran yang inovatif, kunstruktifistik, kreatif dan mampu mengajak siswa membangun pemahaman terhadap konsep yang dipelajari. Salah satu metode pembelajaran yang menganut paham konstruktivisme di mana siswa membangun sendiri kemampuannya adalah model


(15)

6

pembelajaran inkuiri, model pembelajaran inkuiri lebih spesifik terbagi menjadi beberapa metode pembelajaran di antaranya metode inkuiri terbimbing (guide inquiry), metode inkuiri bebas termodifikasi (free inquiry modified), metode inkuiri bebas (free inquiry). Metode inkuiri terbimbing (guide inquiry) dan metode inkuiri bebas termodifikasi (free inquiry modified) dapat memacu meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan kognitif tingkat analisis. Metode inkuiri terbimbing (guide inquiry) dan metode inkuiri bebas termodifikasi (free inquiry modified) menekankan kepada keaktifan siswa untuk mencari pemahaman dan membangun pengetahuannya sendiri baik dengan bimbingan dan arahan dari guru ataupun tidak dengan bimbingan guru. Kedua metode pembelajaran ini dalam pelaksanaannya dapat melatih siswa dalam berpikir kritis dan analisis.

Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai aspek, selain pengaruh model pembelajaran yang digunakan masih banyak lagi aspek-aspek lain yang mempengaruhi, di antaranya minat belajar siswa. Kenyataan yang terjadi bahwa minat belajar siswa dalam pelajaran ekonomi bervariasi, yang dapat dikategorikan menjadi kelompok siswa yang minat belajarnya rendah dan tinggi. Minat belajar yang berbeda ini bersifat personal dan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Dengan demikian guru harus memahami perbedaan-perbedaan individual siswa salah satunya perbedaan minat belajar siswa.

Selain pentingnya pengembangan kemampuan kognitif analisis siswa khususnya pada pelajaran ekonomi, merupakan hal penting juga untuk ditingkatkan yaitu minat belajar siswa hampir di kebanyakan sekolah baik negeri atau swasta, minat belajar siswa merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Masih adanya siswa yang minat belajarnya rendah dalam pelajaran ekonomi, tercermin dari sebagian kecil siswa yang sering keluar masuk kelas saat pelajaran berlangsung, merupakan salah satu indikasi sebagian siswa masih memiliki minat belajar yang rendah.

Mengetahui perbedaan minat belajar siswa sangat penting, hal tersebut berguna untuk merencanakan desain pembelajaran yang sesuai. Karena


(16)

7

bagaimanapun juga perbedaan minat belajar siswa bisa berpengaruh terhadap penguasaan materi pembelajaran ekonomi di sekolah. Kecenderungan siswa yang memiliki minat belajar tinggi akan lebih termotivasi dalam memahami materi-materi pelajaran ekonomi dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat belajar sedang atau rendah. Minat belajar yang tinggi akan memacu kreatifitas, dan kemandirian belajar siswa. Dengan minat belajar yang tinggi maka proses pembelajaran akan terlaksana dengan baik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu untuk dilakukan

penelitian mengenai “ Pengaruh Metode Inkuiri Terbimbing (guide inquiry) dan Inkuiri Bebas Termodifikasi (free inquiry modified) Terhadap Peningkatan Kemampuan Kognitif Analisis Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Ditinjau dari Minat Belajar”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan pada hasil studi Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2007 dan PISA tahun 2012 diperoleh keterangan bahwa kemampuan analisis siswa di Indonesia umur 15 tahun sangat rendah jika dibandingkan dengan siswa negara-negara lain (kemendikbud, 2015). Kemampuan kognitif analisis siswa sangat penting untuk dikembangkan, karena kemampuan ini sangat bermanfaat dalam menghadapi persaingan hidup yang semakin ketat terutama menghadapi era globalisasi.

Kemampuan kognitif analisis siswa dapat dikembangkan dengan metode-metode pembelajaran yang bersifat konstruktivisme, metode-metode pembelajaran konstruktivisme di antaranya yaitu metode inkuiri terbimbing (guide inquiry) dan metode inkuiri bebas termodifikasi (free inquiry modified).

Selain metode pembelajaran yang digunakan, keberhasilan tujuan pembelajaran juga dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual siswa yang memiliki latar belakang atau perbedaan lainnya. Salah satu perbedaan individual siswa yaitu minat belajar siswa.


(17)

8

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing (guide inquiry)?

2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri bebas termodifikasi (free inquiry modified)?

3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi antara kelas yang menggunakan metode inkuiri terbimbing (guide inquiry) dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori?

4. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi antara kelas yang menggunakan metode inkuiri bebas termodifikasi (free inquiry modified) dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori?

5. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi antara kelas yang menggunakan metode inkuiri terbimbing (guide inquiry) dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi (free inquiry modified)?

6. Apakah minat belajar siswa berpengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan kognitif analisis siswa SMA pada pelajaran ekonomi, dengan maksud mencari jalan keluar bagaimana meningkatkan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi tersebut di masa yang akan datang. Dengan meningkatnya kemampuan kognitif analisis pada pelajaran ekonomi, maka siswa akan mampu berpikir rasional dalam menangani


(18)

9

permasalahan-permasalahan kompleks tentang perekonomian baik bagi dirinya, keluarga maupun lingkungan lainnya.

Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah metode pembelajaran inkuiri terbimbing (guide inquiry) dan metode pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi (free inquiry modified) berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi, dan apakah kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi dipengaruhi oleh minat belajar siswa.

Secara rinci tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis: 1. Perbedaan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi sebelum

dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing (guide inquiry).

2. Perbedaan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri bebas termodifikasi (free inquiry modified).

3. Perbedaan peningkatan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi antara kelas yang menggunakan metode inkuiri terbimbing (guide inquiry) dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori. 4. Perbedaan peningkatan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran

ekonomi antara kelas yang menggunakan metode inkuiri bebas termodifikasi (free inquiry modified) dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori.

5. Perbedaan peningkatan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi antara kelas yang menggunakan metode inkuiri terbimbing (guide inquiry) dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi (free inquiry modified).

6. Pengaruh minat belajar siswa terhadap peningkatan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi.


(19)

10

Apabila tujuan penelitian ini tercapai, terdapat beberapa manfaat yang dapat disumbangkan bagi guru, siswa serta pihak lain yang berkepentingan. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a) Dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya, bahwa kemampuan kognitif analisis siswa dapat ditingkatkan dengan penerapan metode-metode pembelajaran yang bersifat konstruktivisme.

b) Sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan penggunaan metode-metode pembelajaran yang efektive dalam upaya peningkatan kemampuan kognitif analisis siswa, khususnya pada pelajaran ekonomi umumnya pada pelajaran lain.

2. Manfaat Praktis

a) Sebagai salah satu alternatif penggunaan metode pembelajaran di kelas untuk meningkatkan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi.

b) Penerapan metode inkuiri terbimbing sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran yang efektive, menarik dan menyenangkan pada pelajaran ekonomi.

c) Memberikan masukan kepada guru pelajaran ekonomi agar dapat memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat dalam meningkatkan prestasi belajar, minat belajar dan kemampuan kognitif analisis siswa khususnya pada pelajaran ekonomi di SMA.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Sani, R (2014). Pembelajaran saintifik untuk implementasi kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Amin, M., (1987), Mengajar Ilmu pengetahuan alam (IPA) dengan menggunakan metode discovery dan inkuiri, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan dan Tinggi, Yogyakarta.

Arikunto, S. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Apriyani, Catur Budi. (2011). Pengaruh metode inkuiri bebas dan inkuiri terbimbing dalam pembelajaran fisika berbasis masalah ditinjau dari hasil belajar siswa. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Bidell, Thomas R. Dan Kurt W. Fischer (2005). Cognitive development in educational contexts implications of skill theory. In Neo-Piagetian Theories of cognitive develompment. Ed. Adreas Demetriou. New York: Routledge.

Budiningsih, Asri. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djaali. (2008). Psikologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Dimyati & Mudjiono, (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah,Syaiful Bahri.(2002).Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.

Fathul, dkk.(2012).Pembelajaran Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Fraenkel, J.R. dan Wallen, N.E. (1993). How to Design and Evaluate Research in Education. New York: Mc Graw-Hill Publishing Company.

Ghozali, Imam. (2008). Desain Penelitian Eksperimental. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi analisis multivariat dengan program IBM SPSS 21. Ghozali, Imam. (2008). Desain Penelitian Eksperimental. Semarang: Badan.


(21)

137

Hamalik, Oemar, (2013). Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hake, R. (1998). Analyzing Charge Gain Scores. Tersedia di http://lists.asu.edu/cgi-bin/wa?A2=ind9903&L=aera-d&p=R6855 (diakses 25 -4-2015).

Kuhlthau, Carol Collier. (2010). Guide Inquiry : School Libraries in The 21 Century. School Libraries World Wide: Januari 2010, volume 16, number 17-18.

Kuswana, Wowo. S ( 2012). Taksonomi Kognitif perkembangan ragam berpikir. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Manik Hermawati, Ni Wayan (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Penguasaan Konsep Biologi dan Sikap Ilmiah Siswa SMA ditinjau Dari Minat Belajar Siswa. Artikel Pendidikan: UNDIKSHA. Diunduh tanggal 14 Mei 2015 jam 20.00 WIB

Mangkuatmodjo, Soegyarto.1997. Pengantar Statistik. Rineka Cipta. Jakarta.

Memes, Wayan. (2000). Model Pembelajaran Fisika di SMP. Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah Depdiknas.

Mulyasa. (2003). Strategi Pembelajaran . Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2007). Strategi Pembelajaran . Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyatiningsih, Endang (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Nasution. (2011). Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara.

Paul Suparno. (2007). Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Rahajoe, Boedhi. (2011). Pembelajaran quantum dengan metode inkuiri terbimbing dan metode inkuiri bebas termodifikasi ditinjau dari keterampilan proses sains dan motivasi belajar.Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Safari. (2005). Teknik Analisis Butir Soal Instrumen Tes dan Non Tes. Jakarta : Puspendik.


(22)

138

Sanjaya, W. (2007).Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Siregar, Syofian. (2014). Statistik parametrik untuk penelitian kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Slameto. (2013). Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2005). Cara Belajar Siswa Aktif-Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, Nana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudirman, (2007). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Pesada.

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning : Teori dan aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.

Suryanti, dkk, (2010).Model-model pembelajaran inovatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Press.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto (2007). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta. Bumi Aksara.

Trianto (2014). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta. Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B. (2012). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Wardoyo, Sigit Mangun .(2013). Pembelajaran Konstruktivisme. Bandung: Alfabeta.

Wena, Made. (2014). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Widhiarso. Wahyu. (2011)..Arti Interaksi pada Analisis Varians. Fakultas Psikologi UGM.


(23)

139


(1)

permasalahan-permasalahan kompleks tentang perekonomian baik bagi dirinya, keluarga maupun lingkungan lainnya.

Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah metode pembelajaran inkuiri terbimbing (guide inquiry) dan metode pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi (free inquiry modified) berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi, dan apakah kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi dipengaruhi oleh minat belajar siswa.

Secara rinci tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis: 1. Perbedaan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi sebelum

dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing (guide inquiry).

2. Perbedaan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri bebas termodifikasi (free inquiry modified).

3. Perbedaan peningkatan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi antara kelas yang menggunakan metode inkuiri terbimbing (guide inquiry) dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori. 4. Perbedaan peningkatan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran

ekonomi antara kelas yang menggunakan metode inkuiri bebas termodifikasi (free inquiry modified) dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori.

5. Perbedaan peningkatan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi antara kelas yang menggunakan metode inkuiri terbimbing (guide inquiry) dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi (free inquiry modified).

6. Pengaruh minat belajar siswa terhadap peningkatan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi.


(2)

10

Apabila tujuan penelitian ini tercapai, terdapat beberapa manfaat yang dapat disumbangkan bagi guru, siswa serta pihak lain yang berkepentingan. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a) Dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya, bahwa kemampuan kognitif analisis siswa dapat ditingkatkan dengan penerapan metode-metode pembelajaran yang bersifat konstruktivisme.

b) Sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan penggunaan metode-metode pembelajaran yang efektive dalam upaya peningkatan kemampuan kognitif analisis siswa, khususnya pada pelajaran ekonomi umumnya pada pelajaran lain.

2. Manfaat Praktis

a) Sebagai salah satu alternatif penggunaan metode pembelajaran di kelas untuk meningkatkan kemampuan kognitif analisis siswa pada pelajaran ekonomi.

b) Penerapan metode inkuiri terbimbing sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran yang efektive, menarik dan menyenangkan pada pelajaran ekonomi.

c) Memberikan masukan kepada guru pelajaran ekonomi agar dapat memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat dalam meningkatkan prestasi belajar, minat belajar dan kemampuan kognitif analisis siswa khususnya pada pelajaran ekonomi di SMA.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Sani, R (2014). Pembelajaran saintifik untuk implementasi kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Amin, M., (1987), Mengajar Ilmu pengetahuan alam (IPA) dengan menggunakan metode discovery dan inkuiri, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan dan Tinggi, Yogyakarta.

Arikunto, S. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Apriyani, Catur Budi. (2011). Pengaruh metode inkuiri bebas dan inkuiri terbimbing dalam pembelajaran fisika berbasis masalah ditinjau dari hasil belajar siswa. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Bidell, Thomas R. Dan Kurt W. Fischer (2005). Cognitive development in educational contexts implications of skill theory. In Neo-Piagetian Theories of cognitive develompment. Ed. Adreas Demetriou. New York: Routledge.

Budiningsih, Asri. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djaali. (2008). Psikologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Dimyati & Mudjiono, (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah,Syaiful Bahri.(2002).Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.

Fathul, dkk.(2012).Pembelajaran Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Fraenkel, J.R. dan Wallen, N.E. (1993). How to Design and Evaluate Research in Education. New York: Mc Graw-Hill Publishing Company.

Ghozali, Imam. (2008). Desain Penelitian Eksperimental. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi analisis multivariat dengan program IBM SPSS 21. Ghozali, Imam. (2008). Desain Penelitian Eksperimental. Semarang: Badan.


(4)

137

Hamalik, Oemar, (2013). Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hake, R. (1998). Analyzing Charge Gain Scores. Tersedia di http://lists.asu.edu/cgi-bin/wa?A2=ind9903&L=aera-d&p=R6855 (diakses 25 -4-2015).

Kuhlthau, Carol Collier. (2010). Guide Inquiry : School Libraries in The 21 Century. School Libraries World Wide: Januari 2010, volume 16, number 17-18.

Kuswana, Wowo. S ( 2012). Taksonomi Kognitif perkembangan ragam berpikir. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Manik Hermawati, Ni Wayan (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Penguasaan Konsep Biologi dan Sikap Ilmiah Siswa SMA ditinjau Dari Minat Belajar Siswa. Artikel Pendidikan: UNDIKSHA. Diunduh tanggal 14 Mei 2015 jam 20.00 WIB

Mangkuatmodjo, Soegyarto.1997. Pengantar Statistik. Rineka Cipta. Jakarta.

Memes, Wayan. (2000). Model Pembelajaran Fisika di SMP. Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah Depdiknas.

Mulyasa. (2003). Strategi Pembelajaran . Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2007). Strategi Pembelajaran . Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyatiningsih, Endang (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Nasution. (2011). Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara.

Paul Suparno. (2007). Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Rahajoe, Boedhi. (2011). Pembelajaran quantum dengan metode inkuiri terbimbing dan metode inkuiri bebas termodifikasi ditinjau dari keterampilan proses sains dan motivasi belajar.Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Safari. (2005). Teknik Analisis Butir Soal Instrumen Tes dan Non Tes. Jakarta : Puspendik.


(5)

Sanjaya, W. (2007).Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Siregar, Syofian. (2014). Statistik parametrik untuk penelitian kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Slameto. (2013). Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2005). Cara Belajar Siswa Aktif-Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, Nana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudirman, (2007). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Pesada.

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning : Teori dan aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.

Suryanti, dkk, (2010).Model-model pembelajaran inovatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Press.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto (2007). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta. Bumi Aksara.

Trianto (2014). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta. Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B. (2012). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Wardoyo, Sigit Mangun .(2013). Pembelajaran Konstruktivisme. Bandung: Alfabeta.

Wena, Made. (2014). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Widhiarso. Wahyu. (2011)..Arti Interaksi pada Analisis Varians. Fakultas Psikologi UGM.


(6)

139


Dokumen yang terkait

Pengaruh model guided inquiry (INKUIRI TERBIMBING) terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi (Quisi eksperiment di kelas XI IPA SMAN I Leuwiliang)

7 40 196

PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY-INQUIRY DENGAN MODIFIED FREE DISCOVERY-INQUIRY DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA DI KELAS XI SMAN 5 KOTA METRO

0 9 59

Pembelajaran Analisis Kimia Menggunakan Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau dari Kreativitas dan Kemampuan Verbal

0 6 19

PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MASALAH MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

1 9 154

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) DAN METODE INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI (MODIFIED FREE INQUIRY) DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP ILMIAH SISWA

0 2 132

PEMBELAJARAN KUANTUM DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN MOTIVASI BELAJAR

0 13 170

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 19

PENGARUH PEMBELAJARAN CTL DENGAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN VERBAL.

0 1 17

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN MULTIREPRESENTASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS | Qurotul A’yun | Inkuiri 7415 15572 1 SM

0 0 10

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA MTs

0 0 10