PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM.
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh Gelar Sarjana Satu Pendidikan Kimia
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh
MUTYA LESTARI MULYADI 1100945
PRODI PENDIDIKAN KIMIA DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Oleh
Mutya Lestari Mulyadi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Mutya Lestari Mulyadi Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis
(3)
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR
ATOM
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I,
Dr. H. Wahyu Sopandi, M.A.
NIP. 196605251990011001
Pembimbing II,
Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si.
NIP. 196305091987031002
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA UPI
Dr. rer. nat. H. Ahmad Mudzakir, M.Si.
(4)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Conceptual Change Text (CCT) terhadap Perubahan Konsepsi Peserta Didik pada Materi Struktur Atom”
dilatarbelakangi oleh masih terbatasnya Conceptual Change Text dan belum banyak penelitian mengenai kontribusi Conceptual Change Text dalam membantu meningkatkan pemahaman konsep khususnya pada materi struktur atom. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi mengenai validitas Conceptual Change Text yang disusun serta pengaruhnya terhadap perubahan konsepsi peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Development and Validation. Penelitian melibatkan 31 peserta didik di salah satu SMAN Kota Bandung. Tahapan penelitian terdiri dari tahap perencanaan, pengembangan, validasi dan pengolahan data kuantitatif. Pretest dan Posttest dilakukan dalam tahap pengolahan data kuantitatif untuk mengetahui perubahan konsepsi peserta didik sebelum dan setelah membaca Conceptual Change Text. Instrumen penelitian yang digunakan berupa Content Validity Ratio (CVR) untuk menguji validitas Conceptual Change Text dan butir soal pretest posttest untuk mengidentifikasi perubahan konsepsi peserta didik. Hasil validasi dihitung dengan menggunakan Content Validity Index (CVI). Hasil pretest dan posttest dihitung menggunakan N-Gain dan dianalisis untuk mengetahui perubahan konsepsi peserta didik. Nilai CVI untuk aspek kesesuaian Conceptual Change Text
terhadap kurikulum adalah 0,956; kesesuaian teks yang disusun dengan karakteristik Conceptual Change Text adalah 0,931; dan kesesuaian aspek grafika teks adalah 1 sehingga Conceptual Change Text yang disusun dinyatakan valid. Adapun hasil penghitungan nilai N-Gain dan analisis miskonsepsi menunjukkan
Conceptual Change Text dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dengan nilai N-Gain sebesar 0,62 yang termasuk kedalam kategori sedang. Conceptual Change Text dapat meningkatkan kualitas konsepsi peserta didik sebanyak 65,3%.
Kata Kunci: Conceptual Change Text (CCT), Perubahan Konsepsi, Miskonsepsi, Struktur Atom.
(5)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Research “The Effect of Conceptual Change Text (CCT) on Student’s
Conceptual Changing Related to Subject Atomic Structure” based on the fact that the use of Conceptual Change Text is still limited and few research have investigated the contribution of Conceptual Change Text to improve student’s conceptual understanding especially related to subject atomic structure. This study
aims to investigate the validity of Conceptual Change Text developed and it’s effect on student’s conceptual changing. The method used in this research is Development and Validation Method. The research involved 31 students from one of Senior High School in Bandung. The steps of the research including preparation step, development step, validation step and last analysing quantitative data. Pretest and Posttest were applied to obtain data about students conceptual changing before anf after independently learn the conceptual change text. Instrument Content Validity Ratio (CVR) used to test the validity of Conceptual Change Text whereas question test used to identifiy student’s conceptual changing. Validation result then calculated by Content Validity Index (CVI). N-Gain value from pretest posttest data calculated and analysed to obtain information about student conceptual changing. The result indicated Conceptual Change Text have been proportional from the aspect curriculum compatibility, characteristic of CCT and graphical aspect with CVI value respectively 0,956; 0,931; and one. N-Gain value indicated that Conceptual Change Text can improve
student’s conceptual understanding by the value 0,62 (average) with 65,3%
students improved in their conceptual quality related to subject atomic structure.
Kata Kunci: Conceptual Change Text (CCT), Conceptual Changing, Misconception, Atomic Structure.
(6)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ………. i
KATA PENGANTAR ………... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ………. iii
ABSTRAK ………. iv
DAFTAR ISI ……….. vi
DAFTAR TABEL ………. viii
DAFTAR GAMBAR ………. x
DAFTAR LAMPIRAN ………. xi
BAB I PENDAHULUAN ……….. 1
A. Latar Belakang Penelitian ………... 1
B. Rumusan Masalah ………... 5
C. Tujuan Penelitian ……… 6
D. Manfaat Penelitian ……….. 6
E. Struktur Organisasi Skripsi ………. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………... 9
A. Perubahan Konsep ………... 9
B. Tiga Level Representasi Kimia ………... 11
C. Conceptual Change Text (CCT) ………. 13
D. Materi Struktur Atom ……….. 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………... 24
A. Metode dan Desain Penelitian ………. 24
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ……….. 24
C. Definisi Operasional ………... 25
D. Instrumen Penelitian ………... 26
E. Alur Penelitian ……… 27
(7)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 38
A. Validitas Conceptual Change Text (CCT) Materi Struktur Atom .. 38
1. Validitas Aspek Kesesuaian Isi dengan Kurikulum ………. 38
2. Validitas Aspek Kesesuaian Teks dengan Karakteristik Conceptual Change Text (CCT) ……….. 40
3. Validitas Aspek Grafika Conceptual Change Text (CCT) ……. 51
B. Pengaruh Conceptual Change Text (CCT) terhadap Perubahan Konsepsi Peserta Didik ………... 56
1. Pengaruh Conceptual Change Text (CCT) terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik untuk Setiap Indikator ..………... 57
2. Pengaruh Conceptual Change Text (CCT) berdasarkan Sebaran Perubahan KonsepsiPeserta Didik ……...……… 86
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI …………. 102
A. Simpulan ………. 102
B. Implikasi ……….. 102
C. Rekomendasi ………... 103
DAFTAR PUSTAKA ……… 104
LAMPIRAN ………... 111
RIWAYAT HIDUP ………... 179
(8)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kimia merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang penting; kimia membelajarkan mengenai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar (Sirhan, 2007). Belajar kimia tidak hanya belajar mengenai fenomena-fenomena kimia yang terjadi di alam, yang dapat diamati dengan mudah oleh mata. Belajar kimia juga belajar mengenai zat dalam tingkat atom dan molekul yang sulit teramati, serta simbol-simbol dan formula-formula. Ilmu kimia memiliki tiga level representasi, yaitu a) level makroskopik yang mengarahkan terhadap kenyataan nyata, dapat teramati, dan menunjukkan aspek pemanfaatannya; b) level submikroskopik berperan menyediakan informasi tingkat molekul ataupun atomik; dan c) level simbolik yang melibatkan penggunaan simbol, rumus, dan diagram (Gabel dan Johnstone dalam Yakmaci, dkk. 2013).
Level makroskopik yang berupa fenomena-fenomena umumnya memiliki keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan dapat diamati secara langsung, sehingga cenderung lebih mudah untuk dipahami oleh peserta didik. Selain itu, peserta didik juga lebih tertarik untuk mempelajari topik-topik yang memiliki relevansi dengan kehidupan dan pengalamannya sehari-hari (Geban, 2011). Sebaliknya, level submikroskopik dan level simbolik yang berupa model, ilustrasi, serta simbol-simbol kimia bukanlah hal yang dapat diamati secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kay (2010) peserta didik sulit untuk menjelaskan level submikroskopik yang tidak terlihat serta memiliki sangat sedikit atau tidak memiliki persamaan dengan realita. Seringkali peserta didik mengalami kesulitan dalam mengikuti perubahan antara tiga level representasi kimia: makroskopik, submikroskopik dan simbolik (Johnstone, 2006; Gabel, 1996; Tsaparlis, 1997; Robinson, 2003; Tan, Gohn, Chin, & Treagust, 2009; Treagust dan
(9)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Chandrasegaran, 2009; Wu et at., 2001) sehingga memungkinkan peserta didik mengalami miskonsepsi.
Miskonsepsi dapat dipahami sebagai konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yang diterima saat ini (Dahar, 1989). Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengungkap miskonsepsi-miskonsepsi yang dimiliki peserta didik pada berbagai materi kimia, diantaranya struktur atom (Nakliboglu, 2003; Park dan Light, 2009; Stefani dan Tsaparlis, 2009), ikatan kimia (Coll & Treagust, 2001; Dhindsa & Treagust, 2009; Unal, Costu, & Ayas, 2010), kesetimbangan kimia (Bilgin, 2006; Cheung, Ma, & Yang, 2009), elektrokimia (Ahtee, Asunta, & Palm, 2002), oksidasi dan reduksi (Barke, Hazari, & Yitbarek, 2009), serta asam dan basa (Centigul & Geban, 2005; Kousathana, Demerouti, & Tsaparlis, 2005; Lin & Chiu, 2007). Miskonsepsi dapat menjadi hambatan dalam memahami konsep-konsep kimia lainnya (Taber, 2009). Peserta didik yang memiliki miskonsepsi pada suatu materi tertentu, memiliki kemungkinan mengalami kesulitan dalam mempelajari materi yang terkait. Hal ini dapat menyebabkan miskonsepsi lainnya. Karena itulah maka sangat penting untuk mengatasi miskonsepsi yang dimiliki peserta didik.
Menurut Seker (2006) miskonsepsi dapat terbentuk sebelum dan setelah pengajaran formal (Griffith & Preston, 1992), atau sebagai hasil interaksi dengan guru dan lingkungan fisik serta sosial (Gilbert & Zylberstajn, 1985; Valanides, 2000). Miskonsepsi juga dapat disebabkan oleh buku ajar yang digunakan peserta didik (Osborne & Cosgrove, 1983; Cho, Kahle & Nordland, 1985; Blosser, 1987; Bar & Travis, 1991; Read, 2004). Teks merupakan salah satu alat penting dalam mentransfer konsep sains (Beerenwinkel et al., 2010). Sayangnya, buku teks konvensional seringkali tidak mencantumkan tiga level representasi kimia sehingga mengakibatkan pemahaman peserta didik terhadap materi tidak utuh, dan pada akhirnya mengakibatkan miskonsepsi.
Berbagai cara telah dikembangkan untuk meremediasi miskonsepsi dan memfasilitasi perubahan konsepsi peserta didik, diantaranya menggunakan analogi, model eksplanatori, Conceptual Change Text (CCT), teks refutasional,
(10)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
animasi, pembelajaran yang dibantu dengan komputer, kerja kelompok, eksperimen dan demonstrasi, serta diskusi (Guzzetti, 2000). Strategi pembelajaran berdasarkan pendekatan perubahan konseptual, peta konsep dan kegiatan yang melibatkan keterlibatan langsung peserta didik juga dilakukan untuk meremediasi miskonsepsi (Sendur & Toprak, 2013).
Salah satu alternatif yang dapat menghindarkan miskonsepsi adalah
Conceptual Change Text (CCT). Conceptual Change Text (CCT) adalah teks yang didesain untuk mengurangi miskonsepsi (Ultay, 2014). Teks ini dirancang untuk membuat peserta didik menyadari kekurangan pengetahuan yang telah dimilikinya serta membuat konflik konseptual atau konflik kognitif (Dreyfus et al., 1990; Kim & Dunsen, 1998). Pada awal Conceptual Change Text, peserta didik diminta untuk membuat prediksi atau disajikan situasi yang mengungkap pengetahuan awal (prior knowledge) peserta didik, sebelum diberikan informasi mengenai tidak konsistennya konsep sederhananya dengan konsep ilmiah (Hynd & Alvermann, 1996 dalam Ultay, et al., 2014). Studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa teks yang menyajikan dan meluruskan miskonsepsi lebih efektif dalam membantu peserta didik memahami konten ilmiah dibandingkan dengan membaca teks biasa, bukan Conceptual Change Text (Alverman & Hague, 1989; Guzetti et al., 1993; Mikilla Erdmann, 2001; Wang & Andre 1991)
Penelitian yang telah dilakukan menghasilkan data bahwa Conceptual Change Text (CCT) dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik serta mereduksi miskonsepsi peserta didik. Aslan (2013) menggunakan Conceptual Change Text (CCT) yang dilengkapi dengan video panduan dalam pembelajaran materi konsep gas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen berhasil meremediasi miskonsepsi yang dimiliki secara lebih signifikan dibanding kelompok kontrol, dengan perolehan rata-rata skor posttest kelompok eksperimen lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Conceptual Change Text (CCT) dengan dilengkapi video panduan ini dapat membantu peserta didik dalam membaca, memperoleh pengetahuan tambahan, serta mengatasi miskonsepsi pada materi konsep gas.
(11)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Beberapa penelitian lain yang telah dilakukan terkait penggunaan
Conceptual Change Text (CCT) diantaranya pada materi atom dan molekul (Gunay, 2005), laju reaksi (Balci, 2006), kesetimbangan kimia (Ozmen, 2007), asam dan basa (Demircioglu, 2009), atom, molekul, ion dan materi (Seker, 2006), optik geometri (Aydin, 2011), ikatan kimia (Pabuccu & Geban, 2012), dan alkena (Sendur & Toprak, 2013), model partikel (Beerenwinkel, et al., 2010). Penelitian yang telah disebutkan menunjukkan bahwa penggunaan Conceptual Change Text
(CCT) dapat meningkatkan pemahaman konsep dan mengurangi miskonsepsi peserta didik. Namun, Conceptual Change Text (CCT) masih belum dikembangkan untuk materi kimia lainnya.
Materi struktur atom merupakan materi yang terdapat di Sekolah Menengah Atas pada kelas X semester ganjil. Materi ini meliputi perkembangan model atom, teori atom menurut berbagai ahli, serta konfigurasi elektron baik menurut Bohr maupun teori mekanika kuantum. Materi struktur atom materi yang sangat penting karena pada materi ini peserta didik mendapatkan konsep akan atom, unsur, serta konfigurasi elektron yang akan sangat diperlukan untuk memahami materi-materi kimia selanjutnya.
Materi struktur atom merupakan materi yang penting dalam pendidikan sains. Materi struktur atom rentan akan miskonsepsi karena materi ini memiliki banyak representasi kimia pada level submikroskopik serta simbolik (Harrison & Treagust, 1996; Park & Light, 2009). Level submikroskopik serta simbolik yang terdapat pada materi struktur atom diantaranya berbagai model atom yang diajukan para ahli, konfigurasi elektron, dan bilangan kuantum. Menurut Taber (2009) sangat sulit menjelaskan konsep atom yang bukan merupakan benda-benda diskrit yang terikat satu sama lain, namun lebih merupakan medan gaya yang tidak memiliki batas dan permukaan yang jelas dengan menggunakan model bola-bola plastik. Peserta didik juga mengalami miskonsepsi dalam menjelaskan sifat-sifat atom karena menganggap materi bersifat-sifat kontinu (continuous model of matter), tidak sesuai dengan model partikulat yang digunakan untuk menjelaskan materi (Ben-Zvi, Eylon, Silberstein, 1986 dalam Park & Light, 2009).
(12)
Konsep-Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
konsep pada materi struktur atom, contohnya mengenai orbital atom telah dipelajari dengan luas di Sekolah Menengah Atas dan tingkat Universitas, Taber (1998) menemukan bahwa peserta didik masih mengalami keterbatasan dalam mendeskripsikan struktur atom. Adapun berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengungkap miskonsepsi-miskonsepsi yang dimiliki peserta didik pada materi struktur atom (Treagust & Harrison, 1996; Nakliboglu, 2003; Park & Light, 2009; Stefani & Tsaparlis, 2009; Kay, 2010; Al-Balushi, 2012). Miskonsepsi-miskonsepsi ini akan menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami serta menyelesaikan persoalan pada materi-materi selanjutnya, seperti materi ikatan kimia, bentuk molekul, persamaan reaksi, dan stoikiometri.
Sampai saat ini belum diteliti pengaruh Conceptual Change Text (CCT) melalui kegiatan membaca secara mandiri. Membaca secara mandiri merupakan salah satu kegiatan belajar mandiri yang dapat membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan-kesulitan dalam belajar dan meningkatkan pemahaman konsep (Bransford et al., 2000; Beerenwinkel et al., 2010). Oleh karena itu keterbaruan pada penelitian yang dilakukan, adalah menerapkan Conceptual Change Text (CCT) melalui kegiatan membaca secara mandiri. Dikarenakan; (1) terbatasnya Conceptual Change Text (CCT) pada berbagai materi kimia, termasuk materi struktur atom, dan (2) belum pernah ditelitinya pengaruh Conceptual Change Text (CCT) dalam memfasilitasi perubahan konsepsi peserta didik melalui kegiatan membaca secara mandiri, pada penelitian ini akan diteliti pengaruh Conceptual Change Text (CCT) dalam memfasilitasi perubahan konsepsi peserta didik melalui kegiatan membaca secara mandiri pada materi struktur atom.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Permasalahan pada penelitian ini yaitu tidak adanya teks materi struktur atom yang meliputi tiga level representasi kimia sesuai dengan karakteristik materi struktur atom yang dapat membantu meremediasi miskonsepsi peserta didik. Adapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian adalah
(13)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
“Bagaimana pengaruh Conceptual Change Text (CCT) terhadap perubahan konsepsi peserta didik?”. Penelitian ini difokuskan dalam mengembangkan
Conceptual Change Text (CCT) pada materi struktur atom serta untuk mengetahui pengaruh Conceptual Change Text (CCT) terhadap perubahan konsepsi peserta didik kelas.
C. Pertanyaan Penelitian
Rincian permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana validitas produk Conceptual Change Text (CCT) untuk materi struktur atom?
2. Bagaimana perubahan konsepsi peserta didik setelah mempelajari secara mandiri Conceptual Change Text (CCT) materi Struktur Atom?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:
Memperoleh informasi dan gambaran mengenai pengaruh Conceptual Change Text (CCT) terhadap perubahan konsepsi peserta didik pada materi struktur atom. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah:
1. Memperoleh alternatif buku sumber Conceptual Change Text (CCT) materi struktur atom yang telah tervalidasi.
2. Memperoleh informasi dan gambaran mengenai pengaruh Conceptual Change Text (CCT) materi struktur atom terhadap perubahan konsepsi peserta didik.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Guru
a. Tersedianya bahan ajar alternatif materi struktur atom yang telah tervalidasi.
(14)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
b. Memberikan informasi mengenai efektivitas Conceptual Change Text
(CCT) materi struktur atom dalam memfasilitasi perubahan konsepsi peserta didik.
2. Peserta didik
a. Memberikan sumber bacaan alternatif untuk memahami konsep kimia secara benar pada materi struktur atom.
b. Memberikan informasi mengenai miskonsepsi-miskonsepsi yang sering dimiliki terkait materi struktur atom.
c. Meningkatkan kebiasaan peserta didik membaca buku. 3. Peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian dengan topik sejenis maupun topik berbeda.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi disusun ke dalam lima bab yang saling berkesinambungan satu sama lain. Lima bab tersebut secara berurutan adalah Pendahuluan (BAB I), Tinjauan Pustaka (BAB II), Metodologi Penelitian (BAB III), Hasil dan Pembahasan (BAB IV) serta Kesimpulan, Implikasi dan Rekomendasi (BAB V). Selain kelima bab diatas, terdapat juga Daftar Pustaka dan Lampiran-Lampiran terkait dengan penelitian yang dilakukan.
Bab I berisi latar belakang dilakukannya penelitian, yang kemudian diangkat menjadi rumusan permasalahan penelitian. Rumusan masalah ini dirinci kembali menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian, yaitu fokus permasalahan yang akan digali dalam penelitian. Selain itu terdapat juga Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.
Bab II yang merupakan Tinjauan Pustaka merangkum tinjauan teoritis berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian. Tinjauan pustaka merupakan dasar teoritis penelitian serta pedoman dalam menginterpretasikan data yang didapatkan dalam penelitian.
(15)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Bab III merupakan penjelasan mengenai Metodologi Penelitian. Pada bab ini dijelaskan mengenai desain dan metode penelitian, subyek dan lokasi penelitian, instrumen penelitian, langkah-langkah penelitian yang dilakukan, serta garis besar cara pengolahan data yang didapatkan selama penelitian. Untuk menghindari perbedaan penafsiran, bab ini juga memuat definisi operasional yang digunakan dalam penelitian.
Bab IV menjabarkan data yang didapatkan selama penelitian. Pada bab IV diuraikan hasil analisis data yang telah didapatkan selama penelitian. Bab IV secara garis besar membahas hasil validasi dari teks yang disusun serta hasil analisis skor peserta didik pada saat pretest dan posttest. Selain itu dibahas juga temuan-temuan yang didapatkan selama penelitian mengenai miskonsepsi-miskonsepsi yang dimiliki peserta didik pada materi struktur atom.
Bab V berisi kesimpulan yang didapatkan berdasarkan analisis data yang disajikan dalam bab sebelumnya. Bab ini menjawab rumusan masalah penelitian secara singkat. Selain kesimpulan bab ini juga memuat implikasi yang merupakan akibat tidak langsung dari penelitian yang dilakukan, dan rekomendasi penulis terkait dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.
(16)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengembangan dan validasi (Development and Validation).Conceptual Change Text(CCT)materi struktur atom dikembangkan melalui tahap perencanaan, tahap pengembangan, tahap validasi, dan tahap pengolahan data kuantitatif. Sebelum penyusunan
Conceptual Change Text(CCT)dilakukan terlebih dahulu analisis kurikulum serta analisis miskonsepsi mengenai materi struktur atom.Analisis kurikulum dilakukan untuk mengetahui keluasan serta kedalaman materi yang diperlukan, sementara analisis miskonsepsi dilakukan untuk memenuhi salah satu karakteristik
Conceptual Change Text(CCT)yaitu memberikan informasi mengenai miskonsepsi yang sering dimiliki pada materi struktur atom. Adapun informasi mengenai miskonsepsi didapatkan dari hasil analisis jurnal-jurnal internasional maupun dikembangkan secara mandiri berdasarkan saran dosen ahli.
Validasi dilakukan untuk menguji kualitas Conceptual Change Text(CCT)yang telah disusun. Adapun validasi yang dilakukan meliputi aspek kesesuaian isi teks dengan indikator, kesesuaian teks dengan karakteristik
Conceptual Change Text(CCT)serta aspek kualitas grafika teks. Pada tahap pengolahan data kuantitatif, dilakukan uji coba pada sejumlah peserta didik dengan menggunakan tes tertulis (Adams & Wieman, 2010). Adapun tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum peserta didik membaca Conceptual Change Text(pretest),serta setelah peserta didik membaca secara mandiri
Conceptual Change Text (posttest). Adapun soal pretest dan posttest yang digunakan telah divalidasi sebelumnya.
(17)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Validasi Conceptual Change Text dilakukan di Departemen Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian dalam tahap uji kuantitatif dilakukan di salah satu SMA yang ada di Kota Bandung pada awal tahun ajaran
(18)
2015/2016. Penelitian melibatkan sebanyak31peserta didikyang telah mendapatkan materi mengenai struktur atom. Kelompok peserta didik yang ikut berpartisipasi adalah satu kelas. Peserta didik yang berpartisipasi harus mengikuti
pretest, posttest, serta membaca Conceptual Change Text(CCT).
C. Definisi Operasional
Untuk membatasi penelitian serta menghindari adanya kesalahan penafsiran, maka peneliti mendefinisikan istilah-istilah penting yang digunakan dalam penelitian, sebagai berikut:
1. Perubahan Konsepsi
Perubahan konsepsi yang diteliti dalam penelitian adalah pemahaman konsep peserta didik secara umum serta miskonsepsi yang dimiliki peserta didik Kata paham menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah mengerti benar. Sehingga pemahaman konsep dapat diartikan sebagai mengerti secara benar mengenai konsep-konsep yang terdapat pada materi struktur atom.Adapun konsep-konsep tersebut dapat termasuk kedalam level makroskopik, submikroskopik, maupun simbolik.
2. Conceptual Change Text (CCT)
Conceptual Change Text (CCT) merupakan teks yang dirancang untuk menunjukkan miskonsepsi yang seringkali dimiliki peserta didik mengenai suatu materi, konsep yang benar, serta kelemahan peserta didik dalam materi tersebut,
Conceptual Change Text (CCT) meliputi tiga level representasi kimia yaitu level makroskopik, submikroskopik, serta simbolik pada materi struktur atom dan sistem periodik.
3. Struktur Atom
Struktur atom merupakan salah satu sub materi yang diberikan pada kelas X semester ganjil pada Bab Struktur Atom dan Sistem Periodik. Materi struktur atom meliputi perkembangan berbagai model atom serta struktur atom berdasarkan teori Bohr dan teori mekanika kuantum.
(19)
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel penelitian secara objektif (Sugiono, 2014). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini melingkupi lembar validasi Conceptual Change Text, butir soal tes pemahaman konsep, butir soal tes untuk mengungkap miskonsepsi, dan angket dengan rincian berikut:
1. Lembar Validasi Conceptual Change Text (CCT)
Lembar validasi Conceptual Change Text (CCT) merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian nomor satu, mengenai validitas Conceptual Change Text (CCT) yang disusun. Informasi yang didapatkan berdasarkan hasil validasi kemudian dihitung untuk menentukan apakah Conceptual Change Text(CCT) yang disusun telah valid dan layak diujikan.
2. Butir Soal Pemahaman Konsep
Butir soal pemahaman konsep adalah instrumen penelitian yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian nomor dua. Butir soal digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman konsep peserta didik pada materi struktur atom. Butir soal yang diberikan merupakan soal essai yang digunakan untuk mengukur pencapaian peserta didik terhadap indikator yang telah dikembangkan. Adapun soal tes yang diberikan kepada peserta didik sebelumnya telah divalidasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa soal layak digunakan.
3. Butir Soal Miskonsepsi
Butir soal miskonsepsi juga merupakan instrumen yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian nomor dua. Butir soal miskonsepsi digunakan untuk menganalisis miskonsepsi peserta didik, serta perubahan miskonsepsi peserta didik setelah membaca Conceptual Change Text (CCT). Butir soal berupa soal essai yang menyangkut miskonsepsi yang seringkali dimiliki peserta didik dan termuat dalam Conceptual Change Text (CCT) struktur atom yang
(20)
dikembangkan. Butir soal miskonsepsi ini diberikan bersamaan dengan butir soal pemahaman konsep pada saat pelaksanaan pretest dan posttest.
4. Angket
Angket yang diberikan berupa pertanyaan tertutup mengenai keterampilan dan kebiasaan membaca peserta didik, serta sejauh mana peserta didik membaca teks yang diberikan. Pertanyaan tertutup bertujuan untuk memberikan informasi apakah peserta didik membaca dengan baik teks yang diberikan. Peserta didik yang tidak membaca teks yang diberikan tidak dapat menjadi partisipan dalam penelitian, sebab akan membuat hasil analisis data tidak akurat. Angket juga digunakan untuk mengetahui pendapat peserta didik mengenai Conceptual Change Text (CCT) yang dikembangkan.
E. Alur Penelitian
Penelitian dilakukan dalam empat tahap, yaitu 1) perencanaan, 2) pengembangan, 3) validasi dan 4) pengolahan data kuantitatif. Keempat tahap tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan tahap awal dalam metode pengembangan dan validasi. Pada tahap ini dilakukan studi awal yang diperlukan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap analisis adalah:
a. Analisis jurnal terkait Conceptual Change Text (CCT) pada berbagai materi kimia
b. Analisis miskonsepsi peserta didik pada materi struktur atom c. Analisis KI 3 dan KD3.2 serta 3.3 pada Kurikulum 2013 d. Penentuan rumusan masalah penelitian
2. Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan merupakan tahap penyusunan serta perbaikanConceptual Change Text(CCT) struktur atom. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:
(21)
a. Merumuskan indikator materi struktur atom berdasarkan hasil analisis KI dan KD
b. Melakukan penilaian indikator yang telah disusun kepada guru kimia SMA c. Menyusun ide pokok Conceptual Change Text (CCT)struktur atom
berdasarkan indikator yang telah dirumuskan
d. Menyusun Conceptual Change Text (CCT) struktur atom e. PerbaikanConceptual Change Text(CCT)struktur atom
Pada tahap ini dilakukan penilaian Conceptual Change Text yang telah disusun oleh teman sejawat serta dosen pembimbing.
f. Menyusun instrumen validasi Conceptual Change Text (CCT)yang terdiri atas Instrumen kesesuaian isi Conceptual Change Text (CCT)dan indikator, Instrumen kesesuaian teks dengan karakteristik Conceptual Change Text(CCT), danInstrumen kesesuaian aspek grafika Conceptual Change Text
(CCT).
g. Menyusun butir soal tes tertulis dan angket.
3. Tahap Validasi
Pada tahap ini dilakukan validasi ConceptualChange Text (CCT).Adapun validasi dilakukan oleh dosen ahliyang terdiri atas:
a. Validasi kesesuaian isi Conceptual Change Text (CCT)dengan indikator. b. Validasi kesesuaian teks yang disusun dengan karakteristik Conceptual
Change Text (CCT)
c. Validasi kesesuaian aspek grafika Conceptual Change Text (CCT)
d. Melakukan revisi Conceptual Change Text (CCT)berdasarkan hasil validasi
4. Tahap Pengolahan Data Kuantitatif
Pada tahap pengolahan data dilakukan analisis pengujian untuk mengatahui kelayakan Conceptual Change Text(CCT) yang dikembangkan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan Content Validity Ratio(CVR). Selain itu juga dilakukan pengujian pengaruh Conceptual Change Text (CCT) yang telah disusun terhadap perubahan konsepsi peserta didik. Adapun konsepsi yang dimaksud adalah pemahaman konsep serta miskonsepsi yang dimiliki oleh peserta
(22)
didik pada materi struktur atom. Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Perhitungan Content Validity Ratio(CVR) b. Pelaksanaan tes awal (pretest)
c. Peserta didik membaca secara mandiri Conceptual Change Text (CCT)yang diberikan selama selang waktu yang ditentukan.
d. Pelaksanaan posttest serta penyebaran angket
(23)
Secara umum alur penelitian yang dilakukan terdapat dalam Gambar 3.1.
Mengidentifikasi Masalah
Analisis miskonsepsi materi struktur atom
Analisis Indikator berdasarkan KI dan KD materi struktur atom
Penyusunan Conceptual
Change Text (CCT)
Penyusunan butir soal (tes tertulis)
Penyusunan lembar angket
Validasi
Revisi
Pretest
Membaca Teks CCT
Posttest & Pemberian angket
Analisis Data & Temuan
Penarikan Kesimpulan
Penyusunan lembar validasi
1
2
3
4
Keterangan:
1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Pengembangan 3. Tahap Validasi
4. Tahap Pengolahan Data Kuantitatif
(24)
F. Teknik Pengolahan Data
Pertanyaan mengenai pengaruhConceptual Change Text (CCT) struktur atom terhadap perubahan pemahaman konsep serta miskonsepsi yang dimiliki peserta didikdapat dijawab dengan melakukan analisis data secara kuantitatif. Sebelum analisis dilakukan, data hasil validasi Conceptual Change Text
(CCT)diolah terlebih dahulu. Berikut ini adalah rincian pengolahan data penelitian:
1. Pengolahan Data Validitas Conceptual Change Text (CCT)
Pengolahan data secara kualitatif digunakan untuk mengolah data hasil validasi Conceptual Change Text (CCT) serta angket dan analisis miskonsepsi peserta didik. Validasi Conceptual Change Text (CCT)dilakukan oleh empat orang dosen dan tiga orang guru kimia SMA. Dosen-dosen yang memberikan validasi merupakan dosen-dosen yang ahli mengenai Conceptual Change Text
(CCT)serta pengembangan bahan ajar. Adapun guru dilibatkan dalam proses validasi untuk mengetahui kelayakan Conceptual Change Text (CCT)dari sudut pandang pengajar, dimana guru berperan langsung dalam mengajar peserta didik SMA dan lebih memahami karakteristik peserta didik.
Data hasil validasi ahli diolah menggunakan pendekatan kualitatif dengan
Content Validity Ratio (Lawshe, 1975). Pengolahan validasi menggunakan CVR dilakukukan tiap item yang akan divalidasi. Penilaian oleh validator dilakukan
dengan skala “ya”/”tidak”, dimana “ya” memiliki bobot skor 1 sementara “tidak”
memiliki bobot skor 0. Rentang skor tiap item adalah 0-1, dengan skor maksimal adalah jumlah total item yang divalidasi.
dengan menggunakan CVR. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Kriteria Validasi
Data tanggapan validator diinterpretasikan dengan kriteria Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Validator
Kriteria Bobot
Ya 1
(25)
2. Penghitungan skor pada masing-masing item 3. Penghitungan nilai CVR
ne = jumlah responden yang menyatakan ya N = jumlah total responden
Ketentuan Nilai CVR adalah sebagai berikut:
a. Jika jumlah total responden yang menyatakan Ya kurang dari ½ total responden maka nilai CVR = - (negatif)
b. Jika jumlah total responden yang menyatakan Ya ½ dari total responden maka nilai CVR = 0
c. Jika sema responden menyatakan Ya maka nilai CVR = 1
d. Jika jumlah responden yang menyatakan Ya lenih dari ½ total responden maka nilai CVR = 0 sampai dengan 1.
4. Menghitung Content Validity Index (CVI)
Penghitungan CVI dilakukan setelah mengidentifikasi sub pertanyaan menggunakan CVR. Content Validity Index (CVI) secara sederhana merupakan rata-rata CVR untuk sub pertanyaan yang dijawab Ya. Rumus CVI terdapat dibawah ini:
CVI = CVR
Jumlah Sub Pertanyaan
(Lawshe, 1975)
5. Kriteria hasil perhitungan CVR
Hasil perhitungan CVR yang berupa rasio angka (-1) sampai dengan (1) kemudian diinterpretasikan berdasarkan tabel kritis CVR. Jika nilai CVR lebih besar dari nilai kritis, maka teks yang telah disusun dinyatakan valid dan dapat
CVR =
n
e-
N2 N
(26)
digunakan, sementara jika nilai CVR kurang dari nilai kritis, maka teks yang disusun dinyatakan belum valid serta masih memerlukan perbaikan. Nilai kritis CVR untuk lima sampai sepuluh validator ditunjukkan pada tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Nilai kritis CVR untuk lima hingga sepuluh validator
α 0,1 0,05 0,025 0,01 0,005 0,001
N
5 0,573 0,736 0,877 0,990 0,990 0,990
6 0,523 0,672 0,800 0,950 0,990 0,990
7 0,485 0,622 0,741 0,879 0,974 0,990
8 0,453 0,582 0,693 0,822 0,911 0,990
9 0,427 0,548 0,653 0,775 0,859 0,990
10 0,405 0,520 0,620 0,736 0,815 0,997
Keterangan: N = Jumlah Validator; α = Taraf Signifikansi
(Lawshe, 1975)
2. Pengolahan Data Perubahan Konsepsi Peserta Didik A. Pengolahan Data Pemahaman Konsep Peserta Didik
Pengolahan data kuantitatif berasal dari instrumen butir soal yang diberikan pada saat pretest dan posttest, yang berfungsi untuk mengidentifikasi miskonsepsi peserta didik. Adapun tahap yang dilakukan dalam pengolahan data kuantitatif adalah:
a. Melakukan penilaian terhadap hasil pretest dan posttest serta tabulasi nilai masing-masing peserta didik berdasarkan tabel 3.3.
Tabel 3.3 Skor Maksimal Butir Soal Tiap Indikator
Indikator Pretest Posttest
Menjelaskan pengertian atom dan partikel-partikel
penyusun atom 4 4
Menjelaskan teori atom Dalton, Thomson, Rutherford,
Bohr dan teori atom mekanika kuantum 9 9
Menggambarkan model atom Dalton, Thomson,
(27)
Menjelaskan kelebihan dan kekurangan model atom
Dalton, Thomson dan Rutherford 4 2
Menentukan jumlah proton, elektron dan neutron suatu
atom 3 3
Menentukan atom-atom yang tergolong isotop, isoton
dan isobar 2 4
Menjelaskan keunggulan model atom Bohr
dibandingkan model-model atom sebelumnya 3 3
Menentukan konfigurasi elektron atom berdasarkan
teori Bohr 8 8
Menentukan konfigurasi elektron atom berdasarkan
teori atom mekanika kuantum 8 8
Skor Maksimal 45 45
b. Menganalisis pola jawaban peserta didik untuk setiap indikator
Untuk mengetahui gambaran mengenai konsepsi yang dimiliki peserta didik, pola jawaban peserta didik diklasifikasikan berdasarkan skor dan kemiripan jawaban yang diberikan. Konsepsi yang umum pada peserta didik kemudian dianalisis untuk menemukan gambaran konsepsi peserta didik secara umum. Adapun hal ini dilakukan terhadap jawaban pretest dan posttest untuk menganalisis lebih jauh perubahan konsepsi yang terjadi. Pengklasifikasian jawaban peserta didik ditunjukkan dengan menggunakan Tabel 3.4 dibawah ini:
Tabel 3.4 Skor dan Klasifikasi Jawaban Peserta Didik
Indikator Skor dan Klasifikasi Jawaban
A B C
B1 B2 B3 B4 B5
Jumlah Siswa Total
c. Menghitung perubahan konsepsi peserta didik
Untuk efektifitas Conceptual Change Text(CCT) terhadap perubahan konsepsi didik,dilakukan penghitungan nilai N-gain. Adapun perhitungan nilai N-Gain dilakukan secara keseluruhan, untuk mengetahui pengaruh Conceptual Change Text (CCT) terhadap perubahan konsepsi peserta didik secara keseluruhan dan dihitung untuk setiap indikator. Adapun penghitungan nilai N-gain untuk setiap indikator dilakukan untuk mengetahui pengaruh Conceptual Change
(28)
Text(CCT) terhadap pencapaian tiap indikator yang diharapkan. Penentuan nilai
N-Gain dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung Gain nilai setiap butir soal untuk masing-masing peserta didik.
Gain yang didapatkan adalah selisih skor peserta didik sebelum dan setelah perlakuan. Secara matematis nilai gain didapatkan berdasarkan formula berikut:
gain = |skor saat posttest – skor saat pretest|
b. Menghitung Gain yang dinormalisasi (N-gain)
Nilain N-gain merupakan perbandingan antara nilai gain yang diperoleh peserta didik dengan nilai gain maksimum yang dapat diperoleh. Secara matematis dituliskan sebagai berikut:
<g> =
Keterangan : <g> = Nilai N-gain
T2 = jumlah skor peserta didik setelah membaca CCT T1 = jumlah skor peserta didik sebelum membaca CCT Is = nilai ideal
c. Menentukan nilai rata-rata (mean) dari nilai N-Gain.
d. Menginterpretasi nilai rata-rata N-Gain dengan menggunakan tabel 3.5berikut:
T2– T1
(29)
Tabel3.5 Pengkategorian N-Gain
Nilai N-gain Tingkat
≥ 0,7 Tinggi
0,7 > N-gain ≥ 0,3 Sedang
< 0,3 Rendah
(Hake, 1999:1)
B. Pengolahan Data Perubahan Miskonsepsi Peserta Didik
Selain pengaruh Conceptual Change Text (CCT) terhadap pemahaman konsep peserta didik, miskonsepsi peserta didik juga dianalisis perubahannya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas Conceptual Change Text (CCT) dalam meremediasi miskonsepsi. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh Conceptual Change Text (CCT) terhadap miskonsepsi yang dimiliki peserta didik adalah:
a. Melakukan penilaian terhadap hasil pretest dan posttest kedalam empat kategori; Paham (P), PahamSebagian (PS), Miskonsepsi (M) dan (T) atau Tidak Tahu(Abraham et al., 1982; Calik & Ayas, 2005).
b. Menganalisis serta mengklasifikasikan pola miskonsepsi yang dimiliki peserta didik berdasarkan Tabel 3.6
Tabel 3.6 Klasifikasi dan Kategori Jawaban Peserta Didik
Label Konsep Kategori
1 P PS M T
1 2 3 4 5 6
Jumlah Siswa
c. Menganalisis sebaran perubahan konsepsi peserta didik, untuk setiap label miskonsepsi sesuai dengan Tabel 3.7.
(30)
Tabel 3.7 Sebaran Perubahan Konsepsi Peserta Didik pada Tiap Label Miskonsepsi
Posttest
Kategori P PS M T
Pret
est
P PS M T Total Siswa
d. Menganalisis sebaran perubahan konsepsi peserta didik secara keseluruhan sesuai dengan Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Sebaran Perubahan Konsepsi Peserta Didik Secara Keseluruhan
Perubahan Konsepsi
Klasifikasi Konsepsi Peserta Didik
Jumlah Peserta Didik (%) Rata-Rata (%)
Total (%)
No1 No2 No3 No4
Naik
Tidak Berubah
Turun
Total
e. Menghitung persentase perubahan pola pada tiap kategori
(31)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasakanpenelitian yang dilakukan,Conceptual Change Text (CCT)
yang dikembangkantelahdinyatakan valid,
sertaberpengaruhterhadapperubahankonsepsipesertadidikdenganrinciandibawahini ;
1. Conceptual Change Text (CCT)materistruktur atom yang disusundinyatakan
valid. AspekkesesuaianisiConceptual Change Text(CCT)
dengankurikulummendapatkannilai CVI sebesar 0,956,
aspekkesesuaianteksdengankarakteristikConceptual Change Text
(CCT)mendapatkannilai CVI sebesar 0,931, aspekgrafikaConceptual Change Text (CCT)mendapatkannilai CVI sebesarsatu.
2. Conceptual Change
Textdapatmeningkatanpemahamankonsepsipesertadidikdengannilai
N-Gainsebesar0,62yangtermasukkedalamkategorisedang. Conceptual Change Text(CCT) dapatmeningkatkankualitaskonsepsisebanyak65,3%pesertadidik.
B. Implikasi
Berdasakanpenelitianyang dilakukan, Conceptual Change Text (CCT)
yang dikembangkantelahdinyatakan valid,
sertadapatmeningkatkanpemahamankonsepdanmeremediasimiskonsepsimelaluike giatanmembacasecaramandiri,
makapenelitianinimemilikiimplikasidenganrinciandibawahini;
1. Conceptual Change Text (CCT) materistruktur atom dapatdigunakansebagaisumberbelajarpenunjangbagipesertadidikyang telah
(32)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
validitasteksdengankarakteristikConceptual Change Text(CCT) danvaliditasaspekgrafikaConceptual Change Text.
2. Conceptual Change Text(CCT)
dapatdigunakansebagaisumberbelajarpenunjangbagipesertadidikdalammemah amikonsep-konseppadamateristruktur atom.
(33)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3. Conceptual Change Text (CCT) materistruktur atom
dapatdigunakansebagaisumberbelajarpenunjang yang
dapatmembantupesertadidikdalammeremediasimiskonsepsisecaramandiri.
C. Rekomendasi
Berdasarkanhasilpenelitian yang telahdilakukan,
sebagaiupayaperbaikandanpeningkatanpemahamansiswasertamengantisipasimisko nsepsisiswa, makapenelitimenyampaikanbeberapa saran sebagaiberikut:
1. Conceptual Change Text(CCT) hendaknyadikembangkanlagipadamaterikimia yang seringterdapatmiskonsepsipadapesertadidik.
2. PerlunyadilakukanpenelitianuntukmengujipengaruhConceptual Change Text
(CCT) denganmenggunakankelaseksperimendankelaskontrol.
3. Perludilakukanpenelitian yang membandingkanpengaruhConceptual Change Textmelaluikegiatanmembacasecaramandiridanmelalui proses pembelajaran.
4. Sebelumpembelajaranmengenai atom,
ditekankanterlebihdahulumengenaimateriprasyaratyaitupadakonsepcampuran, zat, senyawadanunsur.
5. Guru harusmengantisipasiterbentuknyakonsep-konsep yang tidakrelevan yang
berasaldari ‘logikasederhana’ pesertadidik yang
dapatberujungkepadamiskonsepsidankesulitandalammemahamimaterikimialai nnya.
6. Guru
dalammembelajarkansuatukonsepdenganbantuananalogiharusmenekankankep
adakonsep yang dijembataniolehanalogitersebut,
sehinggapesertadidiktidakhanyamenghafalanaloginamunmengertikonsep yang dijembataniolehanalogi yang digunakan.
7. Guru dalampembelajaranmaupunbahan ajar yang
digunakansebaiknyamemberipemahamanterhadappesertadidikbahwa model
submikroskopik yang digunakanadalahsekedarpermodelan,
(34)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
(35)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Adams, W. K., Wieman, C. E. (2010). Development and Validation of Instruments to Measure Learning of Expert-Like Thinking. International Journal of Science Education, hlm. 1 – 24.
Ahtee, M., Asunta, T. & Palm, H. (2002). Student teachers problems in teaching electrolysis with a key demonstration. Chemistry Education Research and Practice, 3(3), hlm. 317-326.
Al-Balushi, S., Ambusaidi, A. K., Al-Ahuaili, A. H., Taylor, Neil. (2012). Omani
twelfth grade student’s most common misconception in chemistry. Journal of International Council of Association for Science Education. Vol 23, hlm. 221-240.
Balci, C. (2006). Conceptual change text oriented instrstruction to facilitate conceptual change in rate of reaction concepts. Middle East Technical University. (thesis). Graduate School of Natural and Applied Science Midle East Technical University.
Barke, H. D., & Wirbs, H. (2002). Structural Units and Chemical Formulae Chemistry Education. Research and Practice in Europe, (3), hlm. 185-200.
Barke, H. D., Hazari, A. & Yitbarek, S. (2009). Misconceptions in chemistry: Addressing perceptions in chemical education. Berlin, Heidelberg: Springer-Verlag.
Barke, H-D. (2012). Two Ideas of The Redox reaction; Misconcepstion and Their Challenge in Chemistry Education. AJCE, 2 (2), hlm, 32-50.
Beerenwinkel, A., Parchmann, I., Grasel, C. (2010). Conceptual change in chemistry teaching: A study on the particle model of matter. International Journal of Science and Mathematics Education, 9: hlm. 1235-1259.
Ben-Zvi, R., Eylon, B., & Silberstein, J. (1988). Theories, principles and laws. Education in Chemistry, May, hlm. 89-92.
Bilgin, I. (2006). Promoting pre-service elementary students’ understanding of chemical equilibrium through discussions in small groups. International Journal of Science and Mathematics Education, 4(3), hlm. 467-484.
(36)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Bransford, J. D., Brown, A. L. & Cocking, R. R. (2000). How people learn— brain, mind, experience, and school. Washington, DC: National Academy Press.
Calik, M., & Ayas, A. (2005). A Cross-Age Study on The Understanding of Chemical Solutions and Their Components. International Education Journal. 6, (1), hlm. 30-41.
Centingul, I. dan Geban, O. (2011). Using conceptual change test with analogies for misconceptions in acids and bases. Journal of Education, hlm. 112-113.
Cheung, D. Ma, H. J. & Yang, J. (2009). Teachers’ misconceptions about the effects of addition of more reactants or products on chemical equilibrium.
International Journal of Science and Mathematics Education, 7(6), hlm. 1111-1133.
Chittleborough, G. & Treagust, D.F. (2007). The modelling ability of non-major chemistry students and their understanding of the sub-microscopic level.
Chemistry Educational Research 8 (3), hlm. 274-292.
Coll, R. & Treagust, D. F. (2001). Learners’ Mental Models of Chemical Bonding. Research in Science Education, 31(6), hlm. 357-382.
Cros, D., Mauvan, M., Chastrette, M., Leher, J., and Fayol, M. (1986). Conceptions of first-year university students of the constituents of matter and the notions of acids and bases, European Journal of Science Education 8 (3), hlm. 305-313.
Dahar, R.W. (1989). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Demircioğlu, G., (2009). Comparison of the effects of conceptual change texts
implemented after and before instruction on secondary school students’ understanding of acid-base concepts. Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, Volume 10, Issue 2, Article 5.
Dreyfus, A. Jungwirth, E., & Eliovitch, R. (1990). Applying the ―Cogntive Coflict‖ strategy for conceptual change – Some implications, difficulties, and problems. Science Education, 74 (5), hlm. 555-569.
(37)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Dhindsa, H. & Treagust, D. F. (2009). Conceptual understanding of Bruneian tertiary students: Chemical bonding and structure. Brunai International Journal of Science & Mathemtical Education, 1(1), hlm. 33-51.
Duit, R., & Treagust, D. F. (2003). Conceptual change: A powerful framework for improving science teaching and learning. International Journal of Science Education, 25(6), hlm. 671–688.
Firman, Harry. (2013). Evaluasi Pembelajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Gabel, D. L.; Bunce, D. M. Research on Problem Solving: Chemistry. In Handbook of Research on Science Teaching and Learning; Gabel, D. L., Ed.; Macmillan: New York, 1994; pp hlm. 301−326.
Gilbert, J.K., & Zylbersztajn, A. (1985). A conceptual framework for science education: The case study of force and movement. European Journal of Science Education. (7) hlm. 107– 120
Gunay, B. (2005). Conceptual change text oriented instruction to facilitate conceptual change in atoms and molecules. (thesis). Graduate School of Natural and Applied Science of Middle East Technical University.
Guzzetti, B. J. (2000). Learning counter intuitive science concepts: What have we learned from over a decade of research? Reading, Writing, Quarterly, 16,
hlm. 89 – 98.
Hake, R. R. (1999). Analyzing Chain/ Gain Scores. Journal Dept. of Physics, Indiana University 2425 Hatteras Street, Woodland Hills, CA, 91367 USA. Hakim, A. (2012). Student understanding of natural products chemistry in primary
and secondary metabolites using the data collecting technique of modified CRI. International Online Journal of Educational Sciences. 4 (3).
HAM, M. (2005). Kamus Kimia. Jakarta: Bumi Aksara
Harrison, A. G. & Treagust, D. F. (1996). Secondary students’ mental models of atoms and molecules: Implications for teaching chemistry. Science Education, 80(5), hlm. 509-534.
Harrison, A., & Treagust, D. F. (2006). Learning with Analogies: Friend or Foe? In Metpahor and Analogy in Science Education, hlm. 11-24.
(38)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Harrison, A. G. & Treagust, D. F. (2010). A typology of school science models.
International Journal of Science Education. 22 (9), hlm. 1011-1026
Hewson P. W., & Hewson, M. G., (1984), The role of conceptual conflict in conceptual change and the design of science instruction. Instruct. Sci. 13, hlm. 1–13.
Holme, T. A., Luxford, C. J., Brandiet, A. (2015). Defining conceptual understanding in general chemistry. Journal of Chemical Education. DOI: 10.1021/acs.jchemed.5b00218
Johnstone, A. H. (2006). Chemical education research in Glasgow in perspective.
Chemistry Education Research and Practice, 7(2), hlm. 49-63.
Kay, Chu. Chit. (2010) Misconception In The Teaching of Chemistry in Secondary Schools in Singapore & Malaysia. Department of Pre-University Programmes Sunway College Johor Bahru. hlm. 2-3.
Kim, S.I., Dunsen, L. M. V. (1998). The Role of Prior Knowledge and Elaboration in Text Comprehension and Memory: A comparison of self-generated elaboration and text-provided elaboration. The American Journal of Psychology, 111 (3), hlm. 353-378.
Kind, Vanessa (2004). Beyond Appearances: Students’ misconceptions about
basic chemical ideas, 2nd Edition, School of Education, Durham University, UK.
Kokotas, P., Vlachos, I., & Koudiadis, V. (1998). Teaching the Topic of the Particulate Nature of Matter, International Journal of Science Education
20(3) 291-303.
Kousathana, M., Demerouti, M. & Tsaparlis, G. (2005). Instructional misconceptions in acid base equilibria: An analysis from a history and philosophy of science perspective. Science and Education, 14(2), hlm.
173-193.
Lawshe, C. H. (1975). A quantitative approach to content validity. Personel Psychology. 28, hlm. 563-573.
Lin, J.-W. & Chiu, M.-H. (2007). Exploring the characteristics and diverse sources of students' mental models of acids and bases. International Journal of Science Education, 29(6), hlm. 771 - 803.
(39)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Mashhadi, A., & Woolnough, B. (1998). Students’ Conceptions of the ―Reality Status‖ of Electrons. Paper presented at the Annual Meeting of the Singapore Educational Research Association, Singapore.
Müller, R., & Wiesner, H. (2002). Teaching quantum mechanics on an introductory level. American Journal of Physics. 70 (3), hlm. 200 – 209. Nakiboglu, C. (2003). Instructional misconceptions of Turkish prospective
chemistry teachers about atomic orbitals and hybridization. Chemistry Education Research and Practice,4(2), hlm. 171-188.
Niaz, M., Aguilera, D., Maza, A., & Liendo, G. (2002). Arguments, contradictions, resistances and conceptual change in students’ understanding of atomic structure. Science Education. 86, hlm. 505 – 525. Olenick, Richard P., ―Comprehensive Conceptual Curriculum for Physics.‖ (C3P
Project) Department of Physics, University of Dallas.
Orgill, M & Bodner, G. (2004). What research tell us about using analogies to teach chemistry. Journal of Chemistry Education: Research and Practice
5 (1), hlm. 15-32.
Ozmen, H. (2004). Some student misconception in chemistry: A literature review of chemical bonding. Journal of Science Education and Technology, 13(2), hlm. 147-159.
Pabuccu, A. dan Omer, G. (2012) Student’s conceptual level of understanding on
chemical bonding. 4 (3), hlm. 563-580.
Park, E. & Light, G. (2009). Identifying Atomic Structure as a Threshold Concept: Student mental models and troublesomeness. International Journal of Science Education, 31(2), hlm. 233 - 258.
Pinarbasi, T., Canpolat, N., Bayrakceken, S., Geban, O. (2006). An Investigation of effectiveness of conceptual change text-oriented instruction student’s understanding of solution concepts. Research in Science Education, 36 (1), hlm. 313-315.
Posner, G., Strike, K., Hewson, P., Gertzog, W. (1982). Accomodation of scientific conception: toward of theory of conceptual change. Science Education, 66 (2), hlm. 211-227.
(40)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Read, J. R. (2004). Children’s misconception and conceptual change in science
education. University of Sydney. hlm. 3-13.
Riduwan. (2012). Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta.
Sanger, M. J. (2006). Using particulat drawing to determine and improve
student’s conception of pure substance and mixtures. Chemical Education Research, 77 (6), hlm. 762-766.
Seker, A. (2006). Conceptual change text oriented instrstruction to facilitate conceptual change in atom, molecule, ion and matter. Middle East Technical University. (thesis). Graduate School of Natural and Applied Science Midle East Technical University.
Sendur, G. dan Mustafa, T. (2013). The role of conceptual change text to improve
student’s understanding of alkenes. Chemistry Educational Research and Practice, hlm. 1-19.
Stefani, C. & Tsaparlis, G. (2009). Students’ levels of explanations, models, and
misconceptions in basic quantum chemistry: A phenomenographic study.
Journal of Research in Science Teaching, 46(5), hlm. 520-536.
Sukardjo, M., Komarudin, U. (2009). Landasan pendidikan konsep dan aplikasinya. Depok: PT RAJA GRAFINDO PERSADA.
Sunarya, Yayan. (2006). Kimia SMA kelas X. Jakarta: BSE
Taber, K. S. (2009). Learning at the symbolic level. Kumpulan jurnal dalam Multiple Representation In Chemical Education, Models and Modelling in Science Education, 4.
Taber, K. S. (2009). Chalengging misconceptions in the chemistry classroom: Resources to support teachers. Educacio Qumica, 4, hlm. 13-20.
Talanquer, V. and Stains, M. (2007). A2. Element or compound?. Journal of Chemical Education Research. 84 (5). hlm. 880-883.
Tekkaya, C. (2010). Remediating High School Student’s Misconceptions
Concerning Diffusions and Osmosis through Mapping and Conceptual Change Text. Research in Science and Technology Education. 1, hlm. 5-16.
(41)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Thiele, R. and Treagust, D. (1991). Using analogies in secondary chemistry teaching. Australian Science Teachers Journal, 37, hlm. 10-14.
Ultay, N., Durukan, U.G., Ultay, E. (2014). Evaluation of the effectiveness of conceptual change text in the REACT strategy. The Journal of Royal Society of Chemistry.
Unal, S., Costu, B. & Ayas, A. (2010). Secondary school students’ misconceptions ofcovalent bonding. Journal of Turkish Science Education, 7(2), hlm. 3-29.
Valanides, N. (2000). Primary student teacher’s understanding of the particulate nature of matter and it’s transformation during dissolving. Chemistry Education Research Practice. 1 (2), hlm. 249-262.
White, R., & Gunstone, R. (1992). Probing understanding. London: The Falmer Press.
Whitten, Davis, Peck, Stanley. (2004). General Chemistry: 4th Edition. Georgia: Brooks Cole.
Wu, H., Krajcik, J. S. & Soloway, E. (2001). Promoting Conceptual Understanding of Chemical Representations: Students' Use of a Visualization Tool in the Classroom. Journal of Research in Science Teaching, 38(7), hlm. 821-842.
Yakmaci, B., Adadam, E. (2013). Use of multiple representation in developing
preservice chemistry teachers’s understanding of the structure of matter.
International Journal of Environtmental and Science Education. 8 (1), hlm. 109-130.
(1)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Bransford, J. D., Brown, A. L. & Cocking, R. R. (2000). How people learn— brain, mind, experience, and school. Washington, DC: National Academy Press.
Calik, M., & Ayas, A. (2005). A Cross-Age Study on The Understanding of Chemical Solutions and Their Components. International Education Journal. 6, (1), hlm. 30-41.
Centingul, I. dan Geban, O. (2011). Using conceptual change test with analogies for misconceptions in acids and bases. Journal of Education, hlm. 112-113.
Cheung, D. Ma, H. J. & Yang, J. (2009). Teachers’ misconceptions about the effects of addition of more reactants or products on chemical equilibrium. International Journal of Science and Mathematics Education, 7(6), hlm. 1111-1133.
Chittleborough, G. & Treagust, D.F. (2007). The modelling ability of non-major chemistry students and their understanding of the sub-microscopic level. Chemistry Educational Research 8 (3), hlm. 274-292.
Coll, R. & Treagust, D. F. (2001). Learners’ Mental Models of Chemical Bonding. Research in Science Education, 31(6), hlm. 357-382.
Cros, D., Mauvan, M., Chastrette, M., Leher, J., and Fayol, M. (1986). Conceptions of first-year university students of the constituents of matter and the notions of acids and bases, European Journal of Science Education 8 (3), hlm. 305-313.
Dahar, R.W. (1989). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Demircioğlu, G., (2009). Comparison of the effects of conceptual change texts
implemented after and before instruction on secondary school students’ understanding of acid-base concepts. Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, Volume 10, Issue 2, Article 5.
Dreyfus, A. Jungwirth, E., & Eliovitch, R. (1990). Applying the ―Cogntive Coflict‖ strategy for conceptual change – Some implications, difficulties, and problems. Science Education, 74 (5), hlm. 555-569.
(2)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Dhindsa, H. & Treagust, D. F. (2009). Conceptual understanding of Bruneian tertiary students: Chemical bonding and structure. Brunai International Journal of Science & Mathemtical Education, 1 (1), hlm. 33-51.
Duit, R., & Treagust, D. F. (2003). Conceptual change: A powerful framework for improving science teaching and learning. International Journal of Science Education, 25(6), hlm. 671–688.
Firman, Harry. (2013). Evaluasi Pembelajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Gabel, D. L.; Bunce, D. M. Research on Problem Solving: Chemistry. In Handbook of Research on Science Teaching and Learning; Gabel, D. L., Ed.; Macmillan: New York, 1994; pp hlm. 301−326.
Gilbert, J.K., & Zylbersztajn, A. (1985). A conceptual framework for science education: The case study of force and movement. European Journal of Science Education. (7) hlm. 107– 120
Gunay, B. (2005). Conceptual change text oriented instruction to facilitate conceptual change in atoms and molecules. (thesis). Graduate School of Natural and Applied Science of Middle East Technical University.
Guzzetti, B. J. (2000). Learning counter intuitive science concepts: What have we learned from over a decade of research? Reading, Writing, Quarterly, 16,
hlm. 89 – 98.
Hake, R. R. (1999). Analyzing Chain/ Gain Scores. Journal Dept. of Physics, Indiana University 2425 Hatteras Street, Woodland Hills, CA, 91367 USA. Hakim, A. (2012). Student understanding of natural products chemistry in primary
and secondary metabolites using the data collecting technique of modified CRI. International Online Journal of Educational Sciences. 4 (3).
HAM, M. (2005). Kamus Kimia. Jakarta: Bumi Aksara
Harrison, A. G. & Treagust, D. F. (1996). Secondary students’ mental models of atoms and molecules: Implications for teaching chemistry. Science Education, 80(5), hlm. 509-534.
Harrison, A., & Treagust, D. F. (2006). Learning with Analogies: Friend or Foe? In Metpahor and Analogy in Science Education, hlm. 11-24.
(3)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Harrison, A. G. & Treagust, D. F. (2010). A typology of school science models. International Journal of Science Education. 22 (9), hlm. 1011-1026
Hewson P. W., & Hewson, M. G., (1984), The role of conceptual conflict in conceptual change and the design of science instruction. Instruct. Sci. 13, hlm. 1–13.
Holme, T. A., Luxford, C. J., Brandiet, A. (2015). Defining conceptual understanding in general chemistry. Journal of Chemical Education. DOI: 10.1021/acs.jchemed.5b00218
Johnstone, A. H. (2006). Chemical education research in Glasgow in perspective. Chemistry Education Research and Practice, 7(2), hlm. 49-63.
Kay, Chu. Chit. (2010) Misconception In The Teaching of Chemistry in Secondary Schools in Singapore & Malaysia. Department of Pre-University Programmes Sunway College Johor Bahru. hlm. 2-3.
Kim, S.I., Dunsen, L. M. V. (1998). The Role of Prior Knowledge and Elaboration in Text Comprehension and Memory: A comparison of self-generated elaboration and text-provided elaboration. The American Journal of Psychology, 111 (3), hlm. 353-378.
Kind, Vanessa (2004). Beyond Appearances: Students’ misconceptions about basic chemical ideas, 2nd Edition, School of Education, Durham University, UK.
Kokotas, P., Vlachos, I., & Koudiadis, V. (1998). Teaching the Topic of the Particulate Nature of Matter, International Journal of Science Education 20(3) 291-303.
Kousathana, M., Demerouti, M. & Tsaparlis, G. (2005). Instructional misconceptions in acid base equilibria: An analysis from a history and philosophy of science perspective. Science and Education, 14(2), hlm.
173-193.
Lawshe, C. H. (1975). A quantitative approach to content validity. Personel Psychology. 28, hlm. 563-573.
Lin, J.-W. & Chiu, M.-H. (2007). Exploring the characteristics and diverse sources of students' mental models of acids and bases. International Journal of Science Education, 29(6), hlm. 771 - 803.
(4)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Mashhadi, A., & Woolnough, B. (1998). Students’ Conceptions of the ―Reality Status‖ of Electrons. Paper presented at the Annual Meeting of the Singapore Educational Research Association, Singapore.
Müller, R., & Wiesner, H. (2002). Teaching quantum mechanics on an introductory level. American Journal of Physics. 70 (3), hlm. 200 – 209. Nakiboglu, C. (2003). Instructional misconceptions of Turkish prospective
chemistry teachers about atomic orbitals and hybridization. Chemistry Education Research and Practice, 4(2), hlm. 171-188.
Niaz, M., Aguilera, D., Maza, A., & Liendo, G. (2002). Arguments, contradictions, resistances and conceptual change in students’ understanding of atomic structure. Science Education. 86, hlm. 505 – 525. Olenick, Richard P., ―Comprehensive Conceptual Curriculum for Physics.‖ (C3P
Project) Department of Physics, University of Dallas.
Orgill, M & Bodner, G. (2004). What research tell us about using analogies to teach chemistry. Journal of Chemistry Education: Research and Practice 5 (1), hlm. 15-32.
Ozmen, H. (2004). Some student misconception in chemistry: A literature review of chemical bonding. Journal of Science Education and Technology, 13(2), hlm. 147-159.
Pabuccu, A. dan Omer, G. (2012) Student’s conceptual level of understanding on chemical bonding. 4 (3), hlm. 563-580.
Park, E. & Light, G. (2009). Identifying Atomic Structure as a Threshold Concept: Student mental models and troublesomeness. International Journal of Science Education, 31(2), hlm. 233 - 258.
Pinarbasi, T., Canpolat, N., Bayrakceken, S., Geban, O. (2006). An Investigation of effectiveness of conceptual change text-oriented instruction student’s understanding of solution concepts. Research in Science Education, 36 (1), hlm. 313-315.
Posner, G., Strike, K., Hewson, P., Gertzog, W. (1982). Accomodation of scientific conception: toward of theory of conceptual change. Science Education, 66 (2), hlm. 211-227.
(5)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Read, J. R. (2004). Children’s misconception and conceptual change in science education. University of Sydney. hlm. 3-13.
Riduwan. (2012). Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta.
Sanger, M. J. (2006). Using particulat drawing to determine and improve student’s conception of pure substance and mixtures. Chemical Education Research, 77 (6), hlm. 762-766.
Seker, A. (2006). Conceptual change text oriented instrstruction to facilitate conceptual change in atom, molecule, ion and matter. Middle East Technical University. (thesis). Graduate School of Natural and Applied Science Midle East Technical University.
Sendur, G. dan Mustafa, T. (2013). The role of conceptual change text to improve student’s understanding of alkenes. Chemistry Educational Research and Practice, hlm. 1-19.
Stefani, C. & Tsaparlis, G. (2009). Students’ levels of explanations, models, and misconceptions in basic quantum chemistry: A phenomenographic study. Journal of Research in Science Teaching, 46(5), hlm. 520-536.
Sukardjo, M., Komarudin, U. (2009). Landasan pendidikan konsep dan aplikasinya. Depok: PT RAJA GRAFINDO PERSADA.
Sunarya, Yayan. (2006). Kimia SMA kelas X. Jakarta: BSE
Taber, K. S. (2009). Learning at the symbolic level. Kumpulan jurnal dalam Multiple Representation In Chemical Education, Models and Modelling in Science Education, 4.
Taber, K. S. (2009). Chalengging misconceptions in the chemistry classroom: Resources to support teachers. Educacio Qumica, 4, hlm. 13-20.
Talanquer, V. and Stains, M. (2007). A2. Element or compound?. Journal of
Chemical Education Research. 84 (5). hlm. 880-883.
Tekkaya, C. (2010). Remediating High School Student’s Misconceptions Concerning Diffusions and Osmosis through Mapping and Conceptual Change Text. Research in Science and Technology Education. 1, hlm. 5-16.
(6)
Mutya Lestari Mulyadi, 2015
PENGARUH CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) TERHADAP PERUBAHAN KONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Thiele, R. and Treagust, D. (1991). Using analogies in secondary chemistry teaching. Australian Science Teachers Journal, 37, hlm. 10-14.
Ultay, N., Durukan, U.G., Ultay, E. (2014). Evaluation of the effectiveness of conceptual change text in the REACT strategy. The Journal of Royal Society of Chemistry.
Unal, S., Costu, B. & Ayas, A. (2010). Secondary school students’ misconceptions ofcovalent bonding. Journal of Turkish Science Education, 7(2), hlm. 3-29.
Valanides, N. (2000). Primary student teacher’s understanding of the particulate nature of matter and it’s transformation during dissolving. Chemistry Education Research Practice. 1 (2), hlm. 249-262.
White, R., & Gunstone, R. (1992). Probing understanding. London: The Falmer Press.
Whitten, Davis, Peck, Stanley. (2004). General Chemistry: 4th Edition. Georgia: Brooks Cole.
Wu, H., Krajcik, J. S. & Soloway, E. (2001). Promoting Conceptual Understanding of Chemical Representations: Students' Use of a Visualization Tool in the Classroom. Journal of Research in Science Teaching, 38(7), hlm. 821-842.
Yakmaci, B., Adadam, E. (2013). Use of multiple representation in developing preservice chemistry teachers’s understanding of the structure of matter. International Journal of Environtmental and Science Education. 8 (1), hlm. 109-130.