PENGEMBANGAN ALAT ASSESMENT IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BANDUNG.

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AMY PRASETYA WINATA 0901608

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI

PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BANDUNG

Oleh

Amy Prasetya Winata Abstrak

Penelitian ini diangkat seiring dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat. Pada saat ini kita dihadapkan dengan pembelajaran masa depan yaitu pembelajaran abad 21. Dimana pembelajaran abad 21 menuntut kita harus memiliki beberapa kemampuan diantaranya kreatifitas, Imajinasi, berfikir kritis, berkolaborasi dan proses pembelajaran yang berubah arah menuju lingkungan jejaring dimana pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dengan menggunakan internet tanpa harus bertatap muka dengan guru. Penelitian ini berusahan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan yaitu “bagaimana mengembangkan alat penilaian kemampuan imajinasi melalui tulisan kolaborasi dengan menggunakan komputasi awan” sehubungan dengan luasnya permasalahan maka pembatasan masalah perlu dilakukan untuk memperoleh kedalaman kajian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (D&D) Design and Development yang digunakan untuk mengembangkan, menerpakan dan menilai hasil alat penilaian kemampuan imajinasi. Pengembangan alat penilaian kemampuan imajinasi ini diadaptasi dari alat asesmen menulis Lesley Reid (2002). Pada penelitian ini tes tulisan yang diberikan berupa penugasan menulis yang sudah ditentukan berdasarkan tema dan dibuat oleh siswa pada Google Docs. Kemudian tulisan siswa dianalisa oleh para penilai yang dipilih oleh peneliti secara acak. Adapun lokasi penelitian yang dipilih yaitu SMA negeri 10 kota Bandung dengan populasi siswa kelas XII dengan responden berjumlah 203 siswa. Penelitian yang menggunakan analisis teks sederhana ini menghasilkan nilai rata-rata karangan untuk semua tulisan adalah 51,32%. Hal ini menunjukan bahwa semua siswa yang menjadi subjek ujicoba dapat dikatakan cukup memiliki kemampuan imajinasi. Dengan nilai cronbach alpha yang didapat sebesar 0,841 hal ini menggambarkan reliabilitas yang baik pada alat penilaian kemampuan imajinasi dan tingkat kelayakan alat penilaian yang ditunjukan oleh para ahli sebesar 81,4% yang berarti alat penilaian kemampuan imajinasi ini layak untuk digunakan. Penelitian ini menghasilkan 1). Alat penilaian kemampuan imajinasi. 2). Prosedur penggunanan alat penilaian kemampuan imajinasi.


(3)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

THE DEVELOPMENT OF IMAGINATION SKILL ASESSMENT TOOL THROUGH COLLABORATION WRITING USING CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY IN THE STATE HIGH SCHOOL 10

BANDUNG

By

Amy Prasetya Winata ABSTRACT

This research was appointed in line with the development of education is rapidly increasing. At this time we are faced with a future of learning is learning where learning 21st century demands of the 21st century we must have some ability to include creativity , imagination , critical thinking , collaboration and learning process that changed the direction towards networking environment where learning can be done anywhere by using internet without having to meet with teachers. This study tried to answer the problems that have been formulated, namely " how to develop an assessment tool of imagination through writing collaboration capabilities by using cloud computing " with respect to the extent of the problem , the restriction of the problem needs to be done to obtain the depth of study . This research used (D & D) Design and Development method to develop, deploy and assess the results of assessment tools imagination capabilities. Development assessment tool adapted from the imagination capability assessment tool writes Lesley Reid (2002). In this research, the writing test is given in the form of written assignments that have been determined based on the theme and created by students on Google Docs. Then writing the students analyzed by assessors chosen by the researchers randomly. The study sites were chosen ie public SMA 10 Bandung city with a population of students of class XII with the respondent amounted to 203 students. The study, using a simple text analysis produces an average value for all posts bouquet is 51.32%. This shows that all the students were the subject of the trial can be quite have the ability of imagination. With Cronbach alpha values were obtained for 0,841 this represents a good reliability on the tool capability assessment imagination and feasibility level assessment tools shown by experts at 81.4%, which means imagination capability assessment tool is feasible to be used. This research resulted in 1). Imagination capability assessment tool. 2). Procedures use assessment tools imagination capability.


(4)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DATAR ISI

ABSTRAK... i

ABSTRACT ... ii

PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A Latar Belakang Masalah ... 1

B Perumusan Masalah... 12

C Tujuan Penelitian... 12

D Manfaat Penelitian... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 15

A Konsep Pembelajaran ... 15

B. Pembelajaran Abad 21 ... 17

C Asesmen ... 22

D Model Assure ... 24

E Imajinasi ... 28

F Komputasi Awan ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 42


(5)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

C. Desain Penelitian ... 46

D. Definisi Operasional... 50

E. Instrumen Penelitian... 51

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Gambaran Umum ... 58

B. Hasil Penelitian ... 59

1. Uji Reliabilitas... 59

2. Uji Validitas ... 60

3. Merancang Alat Penilaian Kemampuan Imajinasi ... 63

4. Penerapan Alat Penilaian Kemampuan Imajinasi ... 74

5. Hasil Alat Penilaian Kemampuan Imajinasi ... 77

6. Pendapat Para Ahli ... 95

C. Pembahasan ...………97

1. Merancang Alat Penilaian Kemampuan Imajinasi………..…...97

2. Penerapan Alat Penilaian Kemampuan Imajinasi ….………..105

3. Hasil Alat Penilaian..………112

4. Pendapat Para Ahli...………114

BAB V SIMPULAN, REKOMENDASI DAN SARAN ... 116

A. Simpulan... 116

B. Rekomendasi ... 117

B. Saran ... 118


(6)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Jumlah Responden Penilaian Kelas XII ... 42

TABEL 3.2 Sampel Penelitian ... 44

TABEL 3.3 Sampel Ahli ... 44

TABEL 3.4 Konversi Nilai... 53

TABEL 3.5 Indikator Penilaian Imajinasi ... 54

TABEL 4.1 Reliability Statistic... 59

TABEL 4.2 Hasil Validasi MIF Baihaqi M.S ... 60

TABEL 4.3 Hasil Validasi Holin Sulistyo S.Pd ... 61

TABEL 4.4 Hasil Validasi Wahyu Jati A S.Pd ... 62

TABEL 4.5 Skala Penskoran... 64

TABEL 4.6 Uraian Kategori Eksplorasi... 65

TABEL 4.7 Uraian Kategori Novelty... 66

TABEL 4.8 Uraian Kategori Produktifitas... 67

TABEL 4.9 Uraian Kategori Instuisi... 67

TABEL 4.10 Uraian Kategori Efektifitas... 68

TABEL 4.11 Template Rubrik Penilaian Kemampuan Imajinasi ... 70

TABEL 4.12 Interval Nilai dan Uraian Pencapaian Siswa ... 73

TABEL 4.13 Subjek Penelitian ... 74

TABEL 4.14 Penilai alat asesmen kemampuan imajinasi... 75

TABEL 4.15 Cara memberikan penilaian terhadap tulisan siswa ... 76

TABEL 4.16 Perolehan Nilai Aspek Eksplorasi ... 77

TABEL 4.17 Perolehan Nilai Aspek Novelty ... 80

TABEL 4.18 Perolehan Nilai Aspek Produktifitas ... 83

TABEL 4.19 Perolehan Nilai Aspek Instuisi ... 86

TABEL 4.20 Perolehan Nilai Aspek Efektifitas ... 89

TABEL 4.21 Nilai Akhir Siswa ... 91


(7)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

TABEL 4.23 Kelayakan Setiap Aspek ... 95

TABEL 4.24 Alat Penilaian Kemampuan Imajinasi ... 108

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Model Kreatifitas ... 8

Gambar 2.1 Pembelajaran Abad 21 ... 18

Gambar 3.1 Prosedur Tahapan Pengembangan Alat Penilaian ... 47

Gambar 4.1 Hasil Validasi... 62

Gambar 4.2 Nilai Siswa Aspek Eksplorasi... 79

Gambar 4.3 Rata-Rata Nilai Siswa Aspek Eksplorasi... 79

Gambar 4.4 Nilai Siswa Aspek Novelty... 82

Gambar 4.5 Rata-Rata Nilai Siswa Aspek Novelty... 82

Gambar 4.6 Nilai Siswa Aspek Produktifitas ... 85

Gambar 4.7 Rata-Rata Nilai Siswa Aspek Produktifitas ... 85

Gambar 4.8 Nilai Siswa Aspek Instuisi ... 88

Gambar 4.9 Rata-Rata Nilai Siswa Aspek Instuisi ... 88

Gambar 4.10 Nilai Siswa Aspek Efektifitas ... 91

Gambar 4.11 Frekuensi Nilai Akhir Siswa ... 94


(8)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber daya Manusia (SDM). (Sisdiknas, 2003) No. 20 menjelaskan

“Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan Negara”

Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat menuntut lembaga pendidikan agar lebih dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang berkembang saat ini.

Saat ini kita dihadapkan pada sebuah kurikulum baru yang dapat kita kenal dengan kurikulum 2013. Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi (kemendikbud, 2013). Hal tersebut selaras dengan pengembangan filsafat konstruktivisme, muncul pemikiran kritis dalam merenovasi pembelajaran yaitu PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Perubahan-perubahan dalam aktivitas pembelajaran dikelas sangat diperlukan sebagai upaya merenovasi pembelajaran yang berlandaskan pada pemikiran kritis PAIKEM. Perubahan-perubahan itu bisa berupa dari isi model pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yang mana didalam model


(9)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik (kemendikbud, 2013).

Pada saat ini kita dihadapkan dengan pembelajaran masa depan yaitu pembelajaran abad 21. Dimana pembelajaran abad 21 menuntut kita harus memiliki beberapa kemampuan diantaranya kreatifitas, Imajinasi, berfikir kritis, berkolaborasi dan proses pembelajaran yang berubah arah menuju lingkungan jejaring dimana pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dengan menggunakan internet tanpa harus bertatap muka dengan guru. Peran guru atau pendidik di masa silam memanglah sangat sederhana dimana keterampilan baca tulis dan numerasi dasar merupakan tujuan utama pendidikan. Standar untuk guru di abad kesembilan belas lebih ditekankan pada bagaimana mereka menjalani kehidupan pribadi dari pada kemampuan profesionalnya, perubahan yang cepat selama abad kesembilan belas menentukan banyak elemen sistem pendidikan yang kita miliki saat ini. Caprio 1994 dalam (Romeo, 2013) menjelaskan bahwa :

“Pembelajaran tradisional, pada umumnya dilakukan berupa instruksi berbasis diktat, dimana informasi dipresentasikan ke siswa untuk belajar dengan sedikit perhatian terhadap bagaimana informasi tersebut digunakan. Siswa duduk di kelas sebagai penerima pasif dari informasi, dan pengajar adalah pemberi informasi tunggal, yang menangani pengajaran sejumlah besar siswa. Kelas diisi dengan pembicaraan pengajar, sebagai pemberi informasi, sesuai dengan silabi yang telah ditetapkan. Informasi dipecah menjadi bagian-bagian kecil yang terpisah dan membentuk suatu konsep keseluruhan”.

Tujuan pengajar adalah untuk meneruskan pemikiran dan pemaknaan mereka ke siswa pasif. Tidak mudah mengahadapi pendidikan abad 21, banyak sekali tantangan-tantangan yang harus ditempuh untuk seorang peserta didik dan seorang pendidik tentunya. satu unsur yang paling bertanggung jawab dalam mewujudkan tujuan pendidikan berada ditangan pendidik. Menurut UU No. 15 tahun 2005 tentang guru dan dosen Pasal 1:


(10)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

“guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal dasar dan menengah”.

Tantangan pendidikan abad 21 sangatlah berbanding terbalik dengan masa silam dimana pembelajaran yang hanya terpusat kepada guru kini beralih berpusat kepada siswa, pembelajaran yang dulu bersifat satu arah kini berubah menjadi interaktif. Dari isolasi menjadi jejaring dimana siswa yang dulu hanya bertanya pada guru dan berguru hanya pada buku yang ada namun sekarang siswa dapat mencari segala informasi yang ia butuhkan lewat jaringan internet. Dari pasif menjadi aktif, dari alat tunggal menuju alat multimedia, dulu seorang guru hanya menjelaskan materi lewat papan tulis saja yang berbeda dengan pembelajaran sekarang dimana seorang guru harus dapat menggunakan berbagai peralatan dan teknologi yang tersedia untuk menunjang proses pembelajaran.

Tujuan pendidikan hanya akan menjadi cacatan dalam kertas jika

kompetesi guru tidak selaras dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Sesuai data dari sekretaris BNSP dalam (Kompas, 1 April 2009), secara rasional jumlah guru SD tidak layak mengajar mencapai 609.217 orang atau sekitar 49,3 persen dari seluruh tenaga pendidik di indonesia dikarenakan buta akan teknologi untuk menunjang pembelajaran. Dari pembelajaran individu menjadi pembelajaran yang berbasis tim, dimana dulu sebuah pembelajaran lebih bersifat personal atau masing-masing individu, maka yang terjadi sekarang adalah model pembelajaran yang mengedepankan kerjasama antar individu pada sebuah kelompok. (Sudrajat, 2013). Serta banyak sekali paradigma-paradigma pembelajaran abad 21 lainnya yang mengharuskan seorang pendidik mengubah gaya berpikir mereka tentang sebuah pembelajaran. Berbeda dengan di abad 21 saat ini maksud pendidikan meluas dengan


(11)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pesat, dan peran guru mendapat banyak dimensi tambahan serta tantangan-tantangan dalam mengajar.

Dalam mencapai tujuan pembelajaran abad 21 seperti diatas, seorang pendidik harus dapat mengetahui terlebih dahulu latar belakang peserta didik, hal ini didukung pula oleh model assure dimana tahap pertama model assure yaitu Analyse Learner atau analisis pebelajar. Dalam tahap ini seorang guru idealnya bereperan aktif untuk menganalisis kemampuan belajar siswa baik faktor sosiologis maupun ekonomis siswa, karakteristik siswa serta kekurangan dan kelebihan siswa. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sanusi (2006 : 203) dalam (lutfhi : 2014) “Guru belum dapat diandalkan dalam berbagai aspek kinerjanya yang standar karena ia belum memiliki keahlian dalam isi dari bidang studi, pedagogis, didaktik, dan metodik serta keahlian pribadi dan social, khususnya berdisiplin dan bermotivasi, kerja tim antar sesam guru dan tenaga kependidikan lain”

Fakta di lapangan yang terjadi guru tidak pernah memperhatikan aspek analisis pebelajar tersebut, sehingga yang terpenting dalam pelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran tanpa memperhatikan keefektifan pembelajaran dan pengetahuan siswa. Dalam melakukan tugasnya guru bukanlah sebatas kata-kata, akan tetapi juga dalam bentuk prilaku, tindakan dan contoh-contoh (Syaiful Sagala : 2011). Dengan kompetensi yang dimilikinya seorang guru mampu diharapkan membentuk watak peserta didik kearah yang lebih baik. guru dikatakan ideal apabila telah memenuhi standar kompetensi guru. Adapun standar kompetensi guru yang dapat dijadikan pedoman tertuang dalam Permendiknas No 16 tahun 2007 tentang standar kompetensi guru yaitu kompetensi kepribadian, social, pedagogi dan professional. Selain itu dalam permendiknas tersebut juga dijalaskan bahwa kualifikasi akademik guru SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA minimal diploma 4 (D-4) atau sarjana (S-1). Keempat kompetensi ini terintegrasi dalam kinerja guru.


(12)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kualitas pendidik sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Apabila kualitas pendidiknya bagus, maka akan menghasilkan output yang bagus pula, begitupun sebaliknya. Kompetensi seorang pendidik dianggap sebagai salah satu hal yang menentukan tercapainya tujuan pembelajaran. Jika kita lihat kondisi guru dilapangan maka hanya sedikit guru yang bias dikatakan professional. Hal ini dapat kita lihat dari data Ditjen PMPTK dalam (Kompas, 11 April 2009). yang menyatakan bahwa “Hingga tahun 2007 tercatan baru 16,57 persen guru SD yang berkualifikasi S-1 dan guru SMP sebanyak 61,31 persen. Dan pada jenjang pendidikan menengah guru SMA yang berkualifikasi S-1 sebanyak 83,34 persen dan SMK sebanyak 77,53 persen.

Reformasi pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah melahirkan kebijakan reformasi guru. Selanjutnya lahir Undang-undang Guru dan Dosen dimana disatu sisi memberikan jaminan hukum dan kesejahteraan ekonomi guru melalui sertifikasi, disisi lain melahirkan tuntutan masyarakat atas profesionalisme guru. Harapannya adanya sertifikasi mampu meningkatkan profesionalisme dan kinerja guruterutama dalam proses pembelajaran dikelas. Namun Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh dalam (Kompas, 2010), menyatakan bahwa guru-guru yang lolos sertifikasi umumnya tidak menunjukkan kemajuan, baik sisi pedagogis, kepribadian, profesioanl, dan sosial. Guru hanya aktif menjelang sertifikasi, tetapi setelah lolos, kualitas guru cenderung menurun. Jika kita menerima anggapan bahwa guru yang berkualitasakan menghasilkan murid yang berkualitas pula, maka prestasi peserta didik yang rendah atau kurang maksimal dapat dikaitkan dengan rendahnya kualitas guru di Indonesia

Sebagai contoh metode yang digunakan dari model pembelajaran konvensional adalah metode diskusi kelas, namun pelaksanaan dari


(13)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diskusi kelas tidak memperhatikan keadaan siswa. Pelaksanaan metode diskusi kelas hanya mencakup sekedar diskusi biasa antar kelompok maupun individu dengan menggunakan metode lain yaitu tanya jawab. Hal ini menyebabkan siswa yang kurang mampu berpartisipasi akan semakin mundur dalam akademik, karena siswa tidak bisa mengungkapkan hal-hal yang tidak dimengerti maupun untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Berdasarkan hasil dari Trends in International Math and Science Survey pada tahun 2007, Indonesia berada pada tingkat terendah untuk anak-anak yang mampu menyelesaikan soal dengan kategori tinggi dan advance yang membutuhkan penjelasan jawaban dibandingkan dengan beberapa negara Asia seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Korea, Jepang, Taiwan dan Hongkong. Sementara untuk soal dengan kategori rendah yang hanya membutuhkan pengetahuan dasar berupa hafalan, Indonesia berada di puncak dengan persentase 78 persen. Ini membuktikan bahwa anak-anak Indonesia terbiasa dengan metode pembelajaran konvensional yang lebih bersifat satu arah, dalam hal ini siswa Indonesia dalam kelas cenderung diajarkan menghafal atau hanya mendengarkan ocehan guru tanpa memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjelaskan. (Kompas, 2013).

Para siswa hanya mengerti ketika saat-saat tertentu saja, tetapi setelah pelajaran usai para siswa seakan-akan lupa apa yang telah dipelajarinya. Anggapan peserta didik sudah belajar jika mereka sudah hafal dengan hal-hal yang telah dipelajarinya. Dalam hal ini peran guru sangatlah penting untuk merancang sebuah strategi pembelajaran dalam kelas agar meminimalisir masalah yang akan timbul dalam kelas. Strategi pembelajaran adalah upaya merenovasi untuk membuat inovasi dalam proses pembelajaran menjadi terarah dan lebih baik (Suprijono, 2010: 3)

Saat guru berupaya menggunakan strategi baru terhadap siswa, siswa akan mengalami ketidak nyamanan yang cukup mengganggu.


(14)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sebagian besar guru tidak pernah mencoba strategi yang tidak biasa digunakan kecuali jika mereka mendapat dukungan. Menurut Joyce dalam Deporter (2010) Sebagian besar guru berpendapat dan merasa bahwa penggunaan strategi baru sangatlah tidak nyaman. Alasannya adalah ketidaknyamanan muncul terkadang disebabkan guru harus beradaptasi dengan hal-hal yang sama sekali baru, dan harus memiliki kemampuan yang baik untuk mempengaruhi siswa agar bisa menggunakan strategi baru. kebanyakan guru tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan kurikulum untuk pembelajaran di sekolahnya. Kurikulum sangatlah memegang peran penting dalam keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran. hal ini bisa terjadi karena seorang kepala sekolah atau guru tidak megetahui kerakteristik yang dimiliki oleh setiap siswanya. Padahal seorang pendidik yang baik adalah pendidik yang tahu karakteristik masing-masing peserta didiknya, karena setiap peserta didik mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Dalam proses pembelajaran, pendidik harus menyiapkan materi, metode dan media yang disesuaikan dengan kondisinya.

Hal ini didukung pula oleh hasil desertasi seorang dosen jurusan kurikulum dan teknologi pendidikan di universitas pendidikan Indonesia. Dalam penelitiannya ia menyimpulkan bahwa

“Ditemukan fakta bahwa secara format dan isi KTSP pada setiap SD di Kecamatan P memiliki kesamaan. Penelaah menemukan bahwa di satu daerah, sebagian besar (lebih dari setengahnya) KTSP tersebut memiliki indikasi sebagai hasil copy paste. Indikasi kesamaan tersebut terletak pada poin: latar belakang, tujuan pengembangan, prinsip, tujuan pendidikan, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, jumlah hari efektif belajar yang sama dari sisi redaksionalnya...Padahal, seharusnya terdapat perbedaan, karena masing-masing sekolah memiliki potensi dan karakteristik yang beragam.

(Susilana, 2011)


(15)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dari hasil desertasi diatas sudah sangatlah jelas kemampuan pendidik yang ada dilapangan saat ini. dalam membuat format KTSP pun para guru masih banyak terindikasi copy paste dari format KTSP lain yang sudah ada, sedangkan guru dalam pembelajaran abad 21 dituntut lebih seperti menggunakan strategi-strategi baru dalam pembelajaran. Sampai saat ini kebanyakan pendidik di lembaga pendidikan masih terpaku pada metode pembelajaran tradisional yaitu metode pembelajaran konvesional atau metode ceramah. Kebanyakan siswa memang memiliki kemampuan teknis yang mencukupi, namun mereka masih kurang dalam kemampuan proses, seperti komunikasi dan pemecahan masalah, yang dibutuhkan untuk keberhasilan kerja. College Placement Council, 1994 dalam (Romeo, 2013). Dengan menggunakan metode seperti ini guru jelas sekali menyampingkan kemampuan kreatifitas siswa dalam hal ini imajinasi tentunya. sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Hal ini disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah) lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit mengembangkan otak kanan bahkan sama sekali tidak mengembangkannya.

Penelitian kreativitas telah berkembang selama bertahun-tahun, tetapi pemahaman imajinasi dan indikator masih tetap tidak jelas. Sejauh ini, beberapa studi telah dengan jelas membahas bagaimana imajinasi memanifestasikan dirinya, apalagi dikembangkan alat evaluasi untuk menilai imajinasi. Karena potensi penerapan bagi profesi teknologi pendidikan dan berbagai bidang, beberapa konsep umum imajinasi harus dijelaskan sebelum mengacu secara spesifik dengan indikator yang dapat diamati atau dinilai. Imajinasi adalah dasar untuk budidaya berpikir kreatif, dan dengan demikian kekuatan pendorong inovasi (Finke, 1996).


(16)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 1.1 Model Kreatifitas (www.p21.org : 2013)

Pada gambar diatas dapat dilihat kedudukan imajinasi dalam kreatifitas. imajinasi memungkinkan orang untuk melampaui pengalaman aktual dan membangun kemungkinan alternatif di mana Situasi terfragmentasi menjadi satu keutuhan yang maknawi. Individu memiliki potensi untuk membuat penemuan kreatif melalui citra mereka. Oleh karena itu, imajinasi dapat dianggap sebagai dasar untuk budidaya berpikir kreatif, dan dengan demikian adalah kekuatan pendorong inovasi (Finke, 1996, hal. 381-93).

Berpikir kreatif dan imajinatif adalah kemampuan seseorang untuk mengasah kekuatan kreatif dan imajinatifnya dalam menciptakan hal-hal baru. Tak salah bila orang yang berpikir kreatif selalu diikuti dengan kemampuan imajinatif. kemampuan kreasi dan imajinasi selalu beriringan mengkristal menjadi hasil. Imajinasi dalam sebuah pembelajaran dianggap sebagian orang sebagai sesuatu yang tidak penting dan sering dikesampingkan namun sebenarnya keterlibatan imajinasi dalam pembelajaran merupakan kunci pembelajaran yang berhasil. Penulis buku dan pencetus Model Sistem Pendidikan Bunyan, Djauharah Bawazir dalam bukunya model system bunyan mengatakan Model pembelajaran kreatif imajinatif adalah model pembelajaran yang


(17)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

memberikan rangsangan secara seimbang antara otak kiri dan otak kanan sehingga potensi dasar anak terutama kreativitas dan imajinasinya dapat berkembang secara seimbang dengan memberikan sentuhan-sentuhan pada kognisi, afeksi dan psikomotor anak. (Bawajir, 2015)

Imajinasi dianggap serupa dengan ilusi, khayalan, dan fantasi. persepsi ini berakibat pada masih kurang dipertimbangkannya imajinasi sebagai sumber pengetahuan yang sangat penting. Padahal fungsi otak kiri dan kanan haruslah seimbang. Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya (Gondokusumo, 2013). Idealnya, otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang dan semuanya berfungsi secara optimal. Orang yang otak kanan dan otak kirinya seimbang, maka dia bisa menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul atau bersosialisasi.

Kita sekarang dihadapkan kurikulum dan paradigma pembelajaran yang modern dimana Pembelajaran abad 21 lebih mengedepankan pembelajaran yang kreatif dan berkolaborasi. Imajinasi merupakan aspek dasar yang sangat menunjang kreatifitas seseorang. Seorang pendidik dan peserta didik dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan sebuah proses pembelajaran agar hasil belajar yang di inginkan dapat tercapai. Menurut Hamalik (2001:159) bahwa hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa”.


(18)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Belajar kreatif seharusnya menjadi bagian penting dalam wacana peningkatan mutu pembelajaran. Namun sampai saat ini kreatifitas masih kurang diterima sebagai hal penting dalam peningkatan mutu pembelajaran. Inti kreativitas adalah menghasilkan sesuatu yang lebih baik atau sesuatu yang baru Sesungguhnya setiap individu memiliki kemampuan menghayal, namun individu imajinatif mampu mewujudkan hayalannya dalam ide dan karya yang unik. Ujung dari hayalnya adalah berkarya. Individu imajinatif mengeksplorasi ide-ide baru, menciptakan tata artistik baru, mewujudkan produk baru, membangun pelayanan baru, memecahkan masalah dengan cara-cara baru. Potensinya akan berkembang jika didukung dengan kultur lingkungan yang menghargai dengan baik percobaan, melakukan langkah-langkah spekulatif, fokus pada pengembangan ide-ide baru, bahkan melakukan hal yang tidak dapat dilakukan orang sebelumnya.

Seorang guru dituntut untuk menguasai kemampuan memberikan penilaian kepada peserta didiknya. Kemampuan ini adalah kemampuan terpenting dalam evaluasi pembelajaran. Dari penilaian itulah seorang guru dapat mengetahui kemampuan yang telah dikuasai oleh para peserta didiknya. Selain itu seorang guru harus mengetahui kompetensi dasar apa saja yang telah dikuasai oleh peserta didik dan segera mengambil tindakan perbaikan ketika nilai peserta didiknya lemah atau kurang sesuai dengan harapan.

Penilaian dapat menjadi salah satu aspek yang paling sulit dalam mengajar. Salah satu kesulitan dalam membuat instrumen penilaian adalah kebingungan antara apa pengaruh penilaian dengan tujuan sesungguhnya. Pada umumnya masyarakat menganggap bahwa penilaian adalah tes-tes yang dikerjakan oleh peserta didik dan bertumpu pada hasil akhir yaitu angka perolehan nilai, sedangkan bagi peserta didik penilaian sering dianggap sebagai sarana bersaing dengan teman-teman sekelas untuk menunjukan seberapa hebat dirinya dapat memperoleh


(19)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

skor yang tinggil. Semakin tinggi nilai angka yang diperoleh peserta didik semakin bangga peserta didik tersebut, padahal hal tersebut tidak akan ada artinya jika tanpa tahu tujuan penilaian sesungguhnya. Pada dasarnya penilaian itu adalah lebih dari sekedar menuliskan angka nilai. Penilaian harus memberikan guru informasi terperinci yang dapat dibagi dengan orangtua peserta didik. Lebih jauh lagi, penilaian yang dilakukan sepanjang tahun ajaran berlangsung akan mengukur kemajuan yang telah dicapai peserta didik, menunjukan kelebihan dan kelemahan peserta didik, dan memungkinkan guru dapat memeriksa sejauh mana siswa memahami pelajaran yang diberikan

Penelitian ini sendiri bertujuan untuk membantu guru dalam mengembangkan alat asesmen kemampuan imajinasi. Pengembangan alat asesmen ini dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang penguasaan atau kemampuan imajinasi dalam menulis yang telah dimiliki siswa saat ini, serta untuk menemukan kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan kemampuan imajinasi yang dituangkan pada tulisan yang siswa tulis. Dengan demikian hasil asesmen akan menjadi landasan utama dalam mengembangkan alat asesmen kemampuan imajinasi melalui tulisan.

Berdasarkan latar balakang dan identifikasi masalah, permasalahan dalam penelitian secara umum adalah “Bagaimana mengembangkan alat asessmen untuk melihat kemampuan imajinasi melalui tulisan kolaborasi dengan menggunakan teknologi komputasi awan di sekolah menengah atas negeri 10 kota Bandung”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, peneliti merumuskan sebuah masalah pertanyaan “Bagaimana asessment


(20)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Imajinasi melalui Tulisan kolaborasi Dengan Menggunakan Teknologi Komputasi awan?”

Berdasarkan permasalahan yang ada maka peneliti membatasi permasalahan menjadi sub masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara merancang alat asesmen kemampuan imajinasi siswa melalui tulisan kolaborasi dengan menguunakan teknologi komputasi awan?

2. Bagaimana menerapkan alat asesmen kemampuan imajinasi siswa melalui tulisan kolaborasi dengan mengunakan teknologi komputasi awan?

3. Bagaimana hasil produk asesmen Kemampuan Imajinasi Siswa melaui Tulisan kolaborasi Dengan Menggunakan Teknologi Komputasi awan? 4. Bagaimana pendapat para ahli tentang alat penilaian kemampuan

imajinasi siswa melalui tulisan kolaborasi dengan mengunakan teknologi komputasi awan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui cara merancang alat asesmen kemampuan Imajinasi siswa melalui tulisan kolaborasi dengan menguunakan teknologi komputasi awan?

2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan alat asesmen kemampuan Imajinasi siswa melalui tulisan kolaborasi dengan mengunakan Teknologi komputasi awan?

3. Untuk mengetahui hasil produk alat asesmen kemampuan Imajinasi Siswa melalui tulisan kolaborasi dengan menguunakan teknologi komputasi awan?


(21)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Untuk mengetahui pendapat para penilai tentang alat penilaian kemampuan imajinasi siswa melalui tulisan kolaborasi dengan mengunakan teknologi komputasi awan?

D. Manfaat Penelitian

Dengan tujuan yang telah ditetapkan di atas, hasil penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan tentang bagaimana mengembangkan sessment Imajinasi Metode Tulisan kolaborasi Dengan Menggunakan Teknologi Komputasi awan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak diantaranya:

1. Bagi Peneliti, Penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana mengembangkan, menerapkan dan hasil kemampuan berfikir Imajinasi Melalui Tulisan kolaborasi Dengan Menggunakan Teknologi Komputasi awan. Di samping itu, peneliti akan mendapatkan pengalaman berfikir dan memecahkan permasalahan pendidikan yang ada.

2. Bagi Guru dan Sekolah, Assesment Imajinasi dengan penggunaan Komputasi awan dan Pembelajaran Kolaborasi dapat membantu guru dan pihak sekolah melihat kemampuan imajinatif siswa secara objektif beradasarkan alat penilaian kemampuan imajinasi yang telah dibuat. 3. Bagi siswa, penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan

kemampuan berfikir kreatif khususnya mengembangkan imajinasi. 4.Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, diharapkan dengan

adanya penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk peningkatan pengembangan ilmu pendidikan yang berkaitan dalam bidang pengembangan dan pengelolaan sumber belajar peserta didik.

5. Bagi para peneliti, maka penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk melanjutkan penelitian sejenis lebih lanjut.


(22)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian ini akan dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 kota Bandung. yang beralamat di Jalan Cikutra No.77 Kota Bandung. Pemilihan sekolah ini sebagai tempat penelitian karena dianggap memiliki fasilitas laboratoirum komputer yang cukup memadai untuk dilakukan penelitian. Adapun waktu penelitian ini dilakukan dari tanggal 13 Januari 2015 – 13 Februari 2015. 2. Subjek Penelitian

a. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 2 buah responden yaitu responden besar dan responden kecil. Responden besar terdiri dari seluruh siswa dari kelas dua belas Sekolah Menengah Atas Negeri 10 kota Bandung. ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan imajinasi siswa melalui tulisan. Dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jumlah Responden Penelitian Dari Kelas XII

No. Kelas Jumlah Siswa Total

Laki-Laki Perempuan

1. XII IPS 1 17 19 36

2. XII IPS 2 16 18 34

3. XII IPS 3 12 24 36

4. XII IPS 4 14 22 36

5. XII IPS 5 21 17 38

6. XII BAHASA 10 13 23


(23)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sedangkan responden kecil bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang alat penilaian kemampuan imajinasi yang dibuat oleh peneliti. Gambaran alat penilaian kemampuan imajinasi ini diperoleh dengan menggunakan teknik delfhi. Responden kecil ditujukan kepada penilai atau bahkan ahli dalam pengembangan alat penilaian kemampuan imajinasi ini. Tim penilai atau ahli yang dipilih sebagai responden berjumlah 3 orang. Rincian dapat dilihat pada sampel.

Pengertian Populasi menurut (Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 2010, hal. 118) adalah keseluruhan objek penelitian. Dan menurut Encyclopedia of Educational Evaluation dalam (Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 2010, hal. 118) tertulis “a population is a set (or collection) of all elements processing one or more attibutes of interest”. Atau dengan kata lain populasi adalah kumpulan elemen-elemen yang memiliki atribut-atribut yang menjadi ciri khasnya.

Pengertian lain mengenai populasi dalam penelitian (Sugiyono, 2011, hal. 117). adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

b. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan sampel adalah populasi bentuk mini (miniature population). Pengambilan sampel harus dapat merepresentasikan populasi, sehingga dapat benar-benar dapat dijadikan sebagai contoh atau wakil dari populasi yang dapat menggambarkan keadaan seluruh populasi (Arifin, 2011:215). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 buah sample yang mewakili dari setiap populasi yang dipilih. Pada sampel besar peneliti menggunakan teknik random sampling dimana teknik random sampling merupakan cara mengambil sample tanpa memperhatikan hal-hal seperti tingkatan atau strata lainnya.


(24)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan teknik ini, sampel besar diambil 41 (sekitar 20 %) Dari total 203 tulisan siswa. Penentuan siswa yang dijadikan sampel penelitian dilakukan dengan memilih secara acak tulisan siswa dari kelas XII (dua belas) pada SMA Negeri 10 Kota Bandung dan akan dianalisis berdasarkan alat penilaian kemampuan imajinasi yang telah digunakan oleh peneliti. Dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.2 Tabel sampel siswa

No Kelas Jumlah

1 XII IPS 1 8

2 XII IPS 2 8

3 XII IPS 3 7

4 XII IPS 4 8

5 XII IPS 5 5

6 XII BAHASA 5

Total 41 Siswa

Sedangkan untuk sampel kecil dalam penelitian ini terdiri atas 3 orang yang dipilih oleh peneliti berdasarkan kebutuhan penelitian. Dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.3 Tabel sampel ahli

NO Nama Status Keterangan 1 M.I.F Baihaqi, M.S Dosen

2 H.Holin Sulistyo, S.pd

Dosen


(25)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Desain dan Pengembangan atau Design and Development dan menggunakan teknik delfhi sebagai alat validasi dan revisi pengambangan alat penilaian kemampuan imajinasi. Penelitian Pengembangan adalah suatu usaha untuk mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan untuk menguji teori. Penelitian ini berupa desain dan pengembangan atau design and development (D&D) yaitu “penelitian sistematis yang dilakukan dalam konteks pengembangan produk atau program untuk tujuan meningkatkan kearah yang lebih baik,” (Hasan, 2003, p. 7)

Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang dilakukan untuk mencari kebenaran atas suatu fenomena yang terjadi yang diperoleh dari data-data yang mendukung serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya (Sugiyono, 2011, p. 3).

Metode penelitian sangatlah diperlukan dalam sebuah penelitian dikarenakan metode penelitian ini merupakan pedoman yang akan menjadi acuan seorang peneliti dalam mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, hingga membuat kesimpulan dari data tersebut.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode yang dimaksudkan untuk memperoleh gambaran Bagaimana mengembangkan alat asessment kemampuan Imajinasi Melalui tulisan kolaborasi dengan menggunakan teknologi komputasi awan Di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 kota Bandung.

Menurut Gay (1990), penelitian pengembangan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan untuk menguji teori. Sedangkan menurut Borg & Gall (1983), penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah secara siklus terdiri atas


(26)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar belakang dimana produk itu akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil yang diperoleh dari uji coba lapangan.Penelitian pengembangan juga didefinisikan sebagai kajian secara sistematik untuk merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi program-program.

Teknik delfhi pada penelititan ini digunakan untuk memperoleh tanggapan tertulis (brainwriting) dari beberapa individu melalui pendekatan survey dua putaran atau lebih. Hal ini sependapat dengan

skulmoski (2007 : 2) “Teknik delfhi adalah suatu proses interaksi yang

digunakan untuk mengumpulkan dan menyeleksi judgement dan para ahli dengan menggunakan kuesioner berulang kali untuk menghasilkan

perbaikan dan umpan balik”

Ada beberapa langkah penelitian dalam teknik delfhi, secara sederhana teknik delfhi dilakukan dalam tiga langkah besar. Yaitu: persiapan, survey dalam dua babak atau lebih, dan analisa hasil survey.

Pemilihan metode design and development dengan menggunakan teknik delfhi pada penelitian ini dikarenakan prosedur kerjanya yang sistematik dan bersifat siklus. Sehingga diharapkan teknik ini mampu merangkum pendapat dan penilaian para ahli serta responden terkait dengan alat penilaian kemampuan imajinasi yang dikembangkan oleh peneliti. Teknik delfhi dalapam penelitian ini dikembangkan melalui survey dengan menggunakan kuesioner untuk responden yang akan memberikan penilaian bagi pengembangan alat penilaian kemampuan imajinasi yang telah dibuat.


(27)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu C. Desain Penelitian

Desain penelitian akan diawali dengan analisis variabel, pengembangan alat penilaian, uji coba alat penilaian, analisis hasil penilaian dan menyimpulkan temuan dari hasil penilaian tersebut.

Gambar 3.1

Skema Prosedural Tahapan Pengembangan Alat Penilaian Tulisan Siswa

Berdasarkan pada kesesuian dengan sifat penelitian yang dilakukan, yaitu untuk mengembangkan alat asesmen keterampilan menulis kolaboratif. Penelitian ini menggunakan metode Desain and Development. Tahapan metode D & D menurut Thomas dan Rhotman (1994) yaitu: (1) problem analysis and program planning; (2)


(28)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

information gathering dan synthesis; (3) design; (4) early development and pilot testing; (5) evaluation and advanced development; dan (6) disemination. (Caspi, 2008, hal. 576)

Tahap 1. Analisis masalah dan perencanaan program

Pentingnya sebelum melakukan penelitian adalah adanya masalah yang menjadi awal dari pelaksanaan penelitian ,dan mengidentifikasi apakah masalah penelitian tersebut layak menggunakan metode Design and Developmen research, karena tidak semua masalah yang di temukan layak ketika penggunaan metode Design and Developmen research

Tahap pertama adalah menganalisis masalah yang terjadi dilapangan dan memprediksi masalah yang timbul. Selanjutnya merencakan pembuatan produk awal. Bagian terpenting dalam perencanaan adalah penjelasan tentang tujuan yang akan dicapai pada instrumen yang akan dikembangkan.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah peneliti berharap mengetahui bagaimana merancang sebuah alat asesmen kemampuan imajinatif siswa, mengetahui bagaimana penerapan alat asesmen kemampuan imajinatif siswa dan mengetahui hasil atau produk alat asesmen kemampuan imajinasi siswa.

Tahap 2. Pengumpulan informasi dan sintesis

Proses pengumpulan informasi dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi pendahuluan ke lapangan dengan mengidentifikasi kebutuhan dalam melakukan penilaian terhadap tulisan siswa dan mempelajari referensi penunjang penelitian. Peneliti memberikan angket yang digunakan sebagai acuan dasar pengumpulan informasi agar meminimalisir masalah yang akan timbul. Selanjutnya informasi yang dikumpulkan disintesa dengan mengambil inti masalah yang telah didapat.


(29)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tahap 3. Desain

Tahap desain merupakan tahapan inti dalam penelitian desain dan pengembangan, yang nantinya akan dibuat produk awal untuk ujicoba. Dalam tahap ini dilakukan pembuatan rubrik dengan mengikuti langkah-langkah Donna dan Ellyn (1995) yaitu, menentukan model rubrik yang digunakan, menentukan kategori, menentukan skala penilaian, menentukan gradasi mutu dan mendeskripsikannya dari kompetensi terendah sampai tertinggi, membuat tempalte, dan yang terakhir adalah membuat pencapaian kompetensi siswa.

Desain dari penelitian ini diambil atau diadaptasi dari Betts (1916) dalam (Liang, 2012). Dimana Betts menjelaskan tentang imajinasi beserta indikator-indikator pendukung yang membangun imajinasi itu sendiri. Dalam hal ini betts menjelaskan ada 5 indikator imajinasi. Selain itu peneliti juga menggabungkan konstruk yang dibuat oleh (Reid, 2007) yang dimana dalam konstruk ini terdapat komponen-komponen yang dapat menjadi sub dari indikator imajinasi yang dikembangkan oleh Betts.

Tahap 4. Pengembangan awal dan uji coba

Setelah pengembangan produk selesai, alat asesmen yang telah dikembangkan selanjutnya dilakukan ujicoba lapangan dengan menilai data yang sebenarnya, yakni berupa tulisan yang dibuat siswa dalam google dokumen. Hasil data yang dianalisis, di interpretasikan ke dalam tabel dan diagram kemampuan imajinasi siswa. Sedangkan uji instrumen penilaian kepada ahli untuk mengetahui validitas isi produknya, dilakukan dengan pengambilan keputusan dengan teknik delphi.

Tahap 5. Evaluation dan pengembangan lanjutan

Setelah produk di uji coba, tahap berikutnya adalah mengevaluasi produk yang diujicobakan, mengidentifikasi kekurangan dari produk dan memperbaikinya dalam pengembangan lanjutan. Serta mengevaluasi


(30)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

hasil tulisan siswa dengan menggunakan alat asesmen yang telah dibuat. Tulisan siswa dievaluasi oleh 3 orang penilai yang dipilih secara acak. Penilai diberikan panduan alat penilaian kemampuan imajinasi yang telah dibuat. evaluasi disini adalah terkait dengan ketersesuaian desain dan kevalidan standar penilaian yang telah dibuat. apakah perlu dilakukan revisi atau tidak. Pada tahap ini peneliti melakukan analisis data menggunakan rumus yang digunakan untuk menghitung persentase.

Tahap 6. Diseminasi

Tahap terakhir adalah tahap penyebarluasan, yaitu kegiatan yang ditujukan kepada kelompok atau target tertentu agar mereka memperoleh informasi, timbul insisasi, menerima hingga akhirnya memanfaatkannya.

D. Definisi Operasional

Menurut (Zainal, 2011) definisi operasional adalah definisi khusus yang didasarkan atas sifat-sifat yang didefinisikan, dapat diamati dan dilaksanakan oleh peneliti.

1. Pengembangan alat asessmen imajinasi

Pengembangan alat asesmen dalam penelitian ini mencakup perencanaan dan penerapan alat asesmen di sekolah. Perencanaan yang meliputi analisis dan identifikasi masalah, pemilihan dan pembuatan alat asesmen. Penerapan meliputi uji coba dan evaluasi alat asesmen yang dirancang peneliti. Adapun pengertian asesmen dalam penelitian ini berarti proses penilaian terhadap siswa guna memperoleh data yang relevan, obyektif, akurat, dan komprehensif tentang kemampuan imajinatif pada siswa yang akan menjadi sampel penelitian.

Menurut (Smith, 2002) asesmen adalah suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat digunakan untuk


(31)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran.

2. Kemampuan imajinasi

Imajinasi merupakan salah satu kemampuan yang akan di nilai oleh peneliti, kemampuan Kolaboratif di sini yaitu kemampuan imajinatif siswa dalam proses pembelajarannya, dan juga menentukan sejauh mana kemampuan imajinatif yang dimiliki oleh siswa di sekolah menengah atas negeri 10 kota Bandung. Dalam peneilitan ini, kemampuan imajinasi yang dinilai lebih fokus terhadap kemampuan imajinasi dalam menulis. Adapun aspek-aspek yang dinilainya adalah eksplorasi, novelty, produktifitas, instuisi dan efektifitas.

Pada penelitian ini peniliti memfokuskan siswa agar mampu menulis bersama melalui media yang sudah disediakan. Tema tulisan yang ditentukan yaitu “kemacetan dikota bandung”.

3. Teknologi komputasi awan

Penelitian ini mengharuskan siswa untuk menulis sesuai dengan tugas yang diberikan oleh peneliti. Tugas menulis dilakukan dengan menggunakan media komputasi awan dimana teknologi komputasi awan dinilai cukup efektif dan efisiean. Karena selain tidak berbayar, aplikasi google document cukup mudah dalam aksesbilitas dan penggunaan dibanding aplikasi sejenis lainnya. Teknologi komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.


(32)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah.

1. Angket

Menurut Zaenal Arifin (2011 : 228) “angket adalah instrument

penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara

bebas sesuai dengan pendapatnya”

Angket yang digunakan dalam penelitian ini berisi daftar pertanyaan tertutup yang telah disusun berdasarkan kisi-kisi untuk memperoleh data kuantitatif berupa persentase terkait alat penilaian kemampuan imajinasi melalui tulisan yang diberikan kepada para penilai.

a. Kisi-kisi angket

Angket yang disusun untuk mengumpulkan data ketercapaian penilaian pada alat penilaian kemampuan imajinasi melalui tulisan. Substansi pertanyaan dalam angket mengacu pada indikator dan sub-indikator yang disusun berdasarkan teori pengembangan kemampuan menulis Tom Lumley (2002). Sub-sub indikator tersebut selanjutnya dijadikan acuan dalam menyusun pertanyaan angket tentang pengembangan alat penilaian kemampuan imajinasi melalui tulisan. Kisi-kisi angket selengkapnya terlampir dalam lampiran 2.

Setelah kisi-kisi dibuat, selanjutnya dibuat daftar pertanyaan dan alternatif jawaban untuk memperoleh data ketercapaian aspek-aspek penilaian pada alat penilaian kemampuan imajinasi melalui tulisan. Ketercapaian pelaksanaan penilaian bertolak dari indikator 1-4. Angket yang telah dibuat selanjutnya diuji keabsahannya, sehingga angket tersebut siap digunakan. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket memuat


(33)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

lima alternatif jawaban, yaitu „Sangat setuju sekali‟, „Setuju‟, „Ragu‟, „tidak setuju‟, dan „sangat tidak setuju‟. Lembar instrumen angket dapat dilihat pada lampiran.

2. Alat tes imajinasi

Peniliti memutuskan untuk mengembangkan skala imajinasi sebagai alat intrument dalam penelitian ini. kelima indikator yang dirangkum terkait dengan konstruk imajinasi yaitu efektivitas, eksplorasi, intuisi, kebaruan, dan produktivitas.

Dalam menentukan tingkat ketercapaian, pemberian makna dan pengambil keputusan digunakan table perbandingan berikut:

Tabel 3.4 Konversi nilai

Data-data yang diperoleh selanjutnya dikelola dan dianalisa dengan menggunakan teknik analisis teks, kemudian dilanjutkan dengan teknik analisis deskriptif persentase. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase dari masing- masing subjek adalah:

Skala Predikat 84-100 Baik Sekali

68-83 Baik 51-67 Cukup 36-51 Kurang Baik 20-35 Tidak Baik


(34)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

keterangan : n= jumlah seluruh item (skor ideal) (Harjasujana, 1996)

Setelah data responden di dapat, pada akhirnya peneliti akan mengelompokan kemampuan siswa sesuai dengan indicator-indikator kemampuan imajinasi yang di milikinya. Namun dalam penelitian ini peniliti membatasi aspek-aspek atau indicator-indikator yang dicari oleh peneliti. Jumlah keseluruhan indicator imajinasi berjumlah 10 buah, namun peneliti pada akhirnya mengkerucutkan menjadi 5 buah indikator imajinasi yang dapat di operasionalkan. Berikut tabel pengelompokannya,

Tabel 3.5

Indikator Penilaian Kemampuan Imajinasi NO ASPEK INDIKATO R

1. Explorasi Saya suka mengexplorasi sesuatu yang

belum saya ketahui

2. Instuisi Saya sering datang dengan ide-ide baru

melalui intuisi saya

3. Produktifitas Saya selalu memiliki ide-ide terhadap

sebuah desain yang saya buat

4. Novelty Ide-ide yang saya miliki seringkali

berbeda dengan orang lain

5. Efektifitas Saya sering menyelesaikan tugas-tugas

saya dengan berfokus pada ide-ide yang efektif


(35)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

b. Angket

Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif terkait alat penilaian kemampuan imajinasi yang akan diberikan kepada setiap penilai yang akan menilai tulisan siswa yang menjadi subjek penelitian. Tipe pertanyaan yang digunakan adalah rating scale questionnaire karena data yang diungkap berupa tanggapan yang memiliki tingkatan. Sementara itu, skala yang digunakan adalah skala Likert dengan lima alternatif jawaban. Pertanyaan yang diajukan dalam angket disusun untuk mendapatkan informasi tentang tingkat ketercapaian aspek-aspek pada alat penilaian kemampuan imajinasi yang dilakukan oleh para penilai atau assesor dalam menilai tulisan siswa. Skor dari jawaban jawaban yang diperoleh selanjutnya dihitung untuk mendapatkan nilai rata-rata, yang selanjutnya ditentukan kategori ketercapaiannya.

c. Tes Tulisan

Pada penelitian ini tes tulisan yang diberikan berupa penugasan menulis dan dibuat oleh siswa pada Google Docs. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan imajinasi siswa dalam sebuah proses pembelajaran yang berlangsung.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu memberikan tugas mengarang pada peserta didik dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Tugas mengarang harus dilakukan pada Google doc. Tulisan yang ditulis oleh siswa mengacu pada artikel dengan tema yang sudah


(36)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Hasil karangan peserta didik akan dianalisis dengan menggunakan instrumen penilaian kemampuan imajinasi yang telah dibuat dan mengacu pada alat penilaian yang telah dibuat oleh (Reid, 2007) 3. Hasil penyekoran akan dikategorikan.

4. Kategori ini yang menjadi data sekaligus Instrument penelitian ini.

2. Teknik Analisis Data

a. Pengolahan data

Data yang telah terkumpul melalui tes mengarang diolah dan dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Disebut deskriptif karena penelitian mendeskripsikan data yang diperoleh dari hasil tes mengarang. Selain itu disebut inferensial karena data deskriptif dalam penelitian ini diinterpretasikan untuk mendapat generalisasi, prediksi dan kesimpulan. Pengolahan data dilakukan secara manual. Perhitungan pertama diawali dengan pendeskripsian data berdasarkan aspek-aspek yang dinilai dari karangan siswa.

Ada lima aspek yang akan dinilai, yaitu efektivitas, eksplorasi, intuisi, kebaruan, dan produktivitas. Nilai dari setiap aspek yang dinilai kemudian dihitung oleh tiga orang penilai, yang kemudian dicari nilai rata-ratanya. Pertama, setelah mendapatkan nilai rata-rata dari lima aspek tersebut, kemudian dihitung nilai akhir karangan setelah dijumlahkan dari lima aspek penilaian oleh tiga orang penilai. Kedua, nilai akhir karangan didapat dari skor rata-rata yang diperoleh dari rata-rata nilai total yang diberikan tiga orang penilai. Setelah data akhir diperoleh, kemudian dilakukan generalisasi, prediksi dan kesimpulan.

b. Uji Instrument

Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Hal ini tidak berarti


(37)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

bahwa dengan menggunakan instrument yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, otomatis hasil (data) penelitian menjadi valid dan reliabel.

Adapun uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas juri pada angket mengacu pada expert judgement (pendapat ahli). Dalam hal ini, dilakukan penyusunan kembali kalimat pada beberapa butir angket sehingga kalimat menjadi lebih jelas.

Adapun uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan (Soenardi, 2008, p. 181) ini adalah dengan menggunakan Cronbach Alpha. Karena tes yang digunakan berbentuk esai atau karangan, sehingga reliabilitas tes diukur secara keseluruhan, bukan perbutir tes. Rumus pengukuran realiabilitas yang gunakan adalah:

(

)(

∑ ) Dimana:

: reliabilitas Cronbach alpha seluruh tes (koefisien alpha karya tulis)

: Varian masing- masing komponen karya tulis : varians luruh karya tulis

N : jumlah Komponen karya tulis

c. Design and Development process

Desain dan development proses digunakan untuk menjawab permasalahan bagaimana mengembangkan alat penilaian kemampuan imajinasi melalui tulisan. Banyak sekali tahapan yang harus ditempuh agar terciptanya sebuah alat penilaian. Diantaranya adalah penentuan model rubrik, penentuan kategori senarai, skala penskoran, penentuan gradasi mutu, pembuatan template dan uraian pencapaian kompetensi. Tahapan tahapan tersebut ditulis berdasarkan tahapan desain dan development yang dibuat oleh (Caspi, 2008).


(38)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Untuk menjawab permasalahan mengenai hasil alat penilaian kemampuan imajinasi digunakan teknik analisis data berupa skor rata-rata siswa pada setiap aspek yang telah dinilai oleh para penilai atau juri. Skor setiap siswa dijumlahkan dan dirata-ratakan untuk memperoleh gambaran kemampuan setiap siswa. Skor diperoleh dari setiap aspek dan setiap penilai.

e. Pendapat para ahli

Pendapat para ahli sangat penting dalam penilaian ini. Layak atau tidak layak alat penilaian ini ditentukan oleh para ahli. Penggunaan angket diperlukan untuk memenuhi data yang digunakan untuk menjawab pertanyaan ini. Setiap butir aspek dijumlahkan lalu dirata-ratakan. Aspek yang dinilai meliputi isi dan tata cara penulisan serta kesesuaian dengan indicator kemampuan imajinasi.


(39)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN SARAN

Bagian penutup ini beisi kesimpulan dan saran. Simpulan pada bab ini adalah poin-poin inti yang diperoleh dari pengembangan dan hasil penelitian yang diuraikan pada bab 4. Pada bagian saran memuat tentang masukan dari penulis untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat di dalam peneilitian ini.

1. Kesimpulan

Alat penilaian ini merupakan sebuah alat penilaian yang dikembangkan lebih pada tujuan melakukan deskripsi terhadap ciri-ciri keterampilan yang dinilai berdasarkan pada keberadaan bukti-bukti pada tulisan siswa yang disesuaikan dengan kontruksi keterampilan yang dinilai

Penilaian yang dilakukan menggunakan analisis teks sederhana dalam penelitian ini mengahasilkan:

1. Alat penilaian berupa instrumen penilaian kemampuan imajinasi untuk siswa SMA jenis skala penilaian/rubrik. Rubrik penilaian tulisan ini berisi lima kategori penilaian, yaitu untuk kategori explorasi, novelty atau kebaruan, produktifitas, instuisi atau rangkaian cerita, dan efektifitas. dengan rentang skor yang telah ditentukan pada masing-masing gradasi mutu. Skor 5 dengan predikat amat baik, skor 4 untuk predikat baik, 3 untuk predikat cukup, 2 untuk predikat kurang baik, dan 1 untuk predikat tidak baik.

2. Prosedur penggunaan alat penilaian kemampuan imajinasi dilakukan untuk menilai tulisan. Hasil tulisan siswa dalam tahap penerapan disekolah kurang sesuai dengan yang diharapkan


(1)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

peneliti. Hasil penilaian kemampuan imajinasi siswa cenderung kurang, rata-rata keseluruhan hasil siswa barada pada persentase 51,32% yang berarti masih jauh dari “baik”. Hasil penilaian yang disampaikan dalam peneilitian ini disampaikan dengan tujuan melengkapai prosedur penilaian

3. Berdasarkan hasil dari 3 penguji alat ini masih memiliki kelemahan di beberapa aspek yaitu aspek explorasi dan instuisi karena masing-masing penguji memiliki perbedaan yang cukup terlihat dalam memberi nilai.

4. Berdasarkan hasil dari 3 validator, Semua aspek yang divalidasi memperoleh skor rata-rata 4,08 atau berkategori “baik” dengan demikian dapat disimpulkan rubrik alat penilaian kemampuan imajinasi melalui tulisan yang diujicobakan di SMA negeri 10 kota Bandung layak digunakan.

2. Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan pengembangan alat penilaian kemampuan imajinasi dengan menggunakan teknologi komputasi awan, penulis membuat beberapa saran di bawah ini:

A. Bagi Guru

Alat penilaian kemampuan imajinasi yang peneliti kembangkan masih memiliki banyak kelemahan, alat penilaian yang peneliti kembangkan masih bersifat subjektif meskipun sudah mencapai reliabilitas yang baik. Peneliti menyadari betul kelemahan alat penilaian ini terletak pada pembuatan petunjuk penggunaan dan pemamparan kalimat per aspek pada alat penilaian, sehingga menimbulkan persepsi yang beragam dan mengakibatkan subjektifitas terhadap penilaian. Terakhir peneliti berharap melalui alat penilaian kemampuan imajinasi yang lebih tajam diharapkan alat tersebut dapat dikembangkan menjadi sebuah alat ukur kemampuan imajinasi dalam menulis yang baku dan


(2)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

objektif sehingga dapat digunakan oleh guru untuk pembelajaran yang baik.

B. Bagi Prodi

Alat penilaian kemampuan imajinasi ini juga dapat digunakan secara tepat apabila dilakukan perbaikan di beberapa komponen dan proses, kemudian disempurnakan menjadi alat pengukuran, namun bagi peneliti alat penilaian ini masih belum dapat dikatakan alat penilaian kemampuan imajinasi dikarenakan belum mewakili semua aspek pada kemampuan imajinasi siswa dalam menulis dan melakukan pengembangan pada aspek penilaian kemampuan imajinasi yang lainnya demi mempertajam hasil penilaian amatlah dibutuhkan.

3. Saran

1. Proses pengembangan alat penilaian kemampuan imajinasi ini masih sebatas alat penilaian belum mencapai pengembangan alat pengukuran kemampuan imajinasi. Pengembangan alat ukur dan peningkatan akurasi penilaian perlu dilakukan pada penelitian selanjutnya karena yang peneliti kembangkan masih bersifat subjektif.

2. Alat penilaian kemampuan imajinasi diharapkan dapat diingat dan dipahami oleh pendidik sehingga penilaian yang dilakukan dapat lebih cepat dan bila perlu di buat aplikasinya untuk mempermudah dalam proses menilai.

3. Hasil penilaian diharapkan dapat memberikan gambaran keadaan dan informasi mengenai kemampuan imajinasi siswa di kelas yang dapat digunakan pendidik sebagai masukan dalam membuat perencanaan pembelajaran yang baik dan sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan belajar siswa.

4. Alat penilaian kemampuan imajinasi perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut dengan membuat definisi operasional


(3)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang jelas dan terperinci yang disertai dengan contoh pada setiap kriteria penilaian yang di buat dan membuat petunjuk penggunaan alat kemampuan imajinasi.


(4)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Affairs, K. E. (2005). the impact of culture on creativity. bruxelles: european commission.

Arifin, Z. (2013). Evaluasi pembeljaran prinsip, teknik, prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (1993). Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Subang: CV. Yasindo Multi Aspek dan Value Press Bandung.

Bawajir, D. (2015, july 03). Model Pembelajaran Kreatif Imajinatif. Diambil kembali dari Bunyan: http://bunyan.co.id/archives/1870

Caspi, J. (2008, April 15). Building a Sibling Aggression Treatment model: design and development research in action. Research on Social Work

Pratice.

Depdiknas. (2013). peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan no. 66 tahun

2013 tentang standar penilaian. jakarta: tidak diterbitkan.

Ellis, T. j., & Levy, Y. (2010). A Guide for Novice Researchers: Design and.

Proceedings of Informing Science & IT Education Conference (InSITE),

107-118.

Finke, R. A. (1996). Imagery, Creatifity and Emergent Structure. New Jersey: Erlbaum.

Gadjamaschko, N. (2005). Why an understanding imagination is an important issue for school teacher. teaching education, 13-22.

Gondokusumo, R. (2013, desember tuesday). Otak Kiri vs Otak Kanan. Diambil kembali dari Otak Kiri vs Otak Kanan:

http://blog.sribu.com/2013/12/17/otak-kiri- vs-otak-kanan-kenali-otakmu-untuk-mendapatkan-desain- yang- lebih-baik/

Hamalik, D. O. (2007). kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hargrove, L. J., & Poteet, J. A. (1984). Assessment in Special Education: The

Education Evaluation. Englewood Cliffs: Prentice Hall.

Harjasujana, A. D. (1996). Membaca . jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.


(5)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hasan, H. (2003). Information systems development as a research method. .

Australasian Journal of Information., 7.

KBBI. (2014, april 1). Kamus besar bahasa indonesia . Diambil kembali dari Kamus besar bahasa indonesia : http://kbbi.web.id/imajinasi

kemendikbud. (2013, agustus 3). kurikulum 2013. Diambil kembali dari kemendikbud: http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/artikel- mendikbud-kurikulum2013

Kompas. (2010, 11 1). Kualitas guru sertifikasi tetap rendah. Diambil kembali dari Kualitas guru sertifikasi tetap rendah:

http://edukasi.kompas.com/read/2010/11/01/06080956/Kualitas.Guru.Lolo s.Sertifikasi.Tetap.Rendah.

Liang, C. (2012). The exploration Of indikators of imagination. The exploration

Of indikators of imagination, Volume 11 issue 3.

Munandar, U. (1996). Cerdas dan Cemerlang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Nitko, A. J. (1996). educatioanl assessment of student. new jersey: prentice-hall. p21organization. (2011, agustus 3). Framework for 21st Century Learning.

Diambil kembali dari Partnership for 21st Century Learning: http://www.p21.org/about- us/p21- framework

Pendidikan, B. S. (2010). Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Rasyid, H. (2009). Penilaian Hasil Belajar. Dalam Mansyur, Penilaian Hasil

Belajar (hal. 7). Bandung: Wacana Prima.

Reichling, M. J. (1990). Images of imagination. Journal of research in music

education, 282-293.

Reid, L. (2007). Teachers talking about writing assessment: valuable professional learning. improving school, 16-18.

Ribot, T. (1906). Essay on the creative imagiation. Chicago: Open court. Robertson, i. (2009). Misteri Pikiran Manusia. Yogyakarta: Gara Ilmu. Romeo. (2013, february 26). Cahya Wiyata. Diambil kembali dari Stikom

Surabaya: http://blog.stikom.edu/romeo/2013/02/26/kritik- untuk- model-pembelajaran-tradisional-di-perguruan-tinggi/

Sisdiknas. (2003, juli 2). Sistem Pendidikan Nasional. Diambil kembali dari Sisdiknas: http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf


(6)

Amy Prasetya Winata, 2015

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI D ENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN D I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Smaldino, S. E., Russell, J. D., Heinich, R., & Molenda, M. (2005). Instructional

Technology and Media for Learning. Upper Saddle River, New Jersey:

Prentice Hall.

Soenardi, d. (2008). Tes Bahasa pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: Indeks.

Sudrajat, A. (2013, july 2). paradigma pembelajaran abad 21. Diambil kembali dari paradigma pembelajaran abad 21:

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/07/02/paradigma-pendidikan-indonesia-abad-ke-21/

Sugiyono. (2011). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: alfabeta.

Susilana, R. (2011). Implementasi Kurikulum Berdiversifikasi Di Sekolah Dasar. Bandung.

Teknik, D. (2013, October 07). Konsep Cloud Computing. Diambil kembali dari Dunia teknik: http://dunia-teknik.com/konsep-cloud-computing.htm Thomas, E. J., & Rothman, J. (1994). An Integrative Perspective on Intervention

Research. in J. Rhotman & E. J. Thomas (eds). intervention research:

design and development for human service, 3-23.

Thomas, N. J. (1999). Are Theories of imagery theories of imagination? Cognitive

Science, 207-245.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Valett, R. E. (1983, june monday). Strategis for developing creative imagination

and thinking skills. Diambil kembali dari Strategis for developing creative

imagination and thinking skills:

http://www.eric.ed.gov/PDFS/ED233533.pdf

Vygotsky, L. S. (2004). Imagination and creativity in childhood. journal of rusian

adn east europian psychology, 7-97.

Webster, M. (1961, september 2). Imagination. Diambil kembali dari Meriam Webster: http://www.merriam-webster.com/

Zainal, A. (2011). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

Model Layanan Komputasi Awan Untuk Kolaborasi Online Dengan Aplikasi WMCLOUD Project

1 47 69

Sistem Informasi Akademik Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandung

2 19 129

Pengembangan Alat Asesmen Keterampilan Menulis Menggunakan Teknologi Komputasi Awan pada Sekolah Menengah Atas di Kota Bandung.

0 1 13

Pengembangan Alat Asesmen Kemampuan Memecahkan Masalah Melalui Tulisan Kolaborasi dengan Menggunakan Teknologi Komputasi Awan pada SMA Negeri 10 Bandung.

0 3 33

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN KEMAMPUAN ADAPTABILITAS KARIR MELALUI TULISAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 BANDUNG.

2 14 53

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN KEMAMPUAN ADAPTABILITAS KARIR MELALUI TULISAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 BANDUNG - repositoryUPI S KTP 0906070 Title

0 0 4

Pengembangan Alat Asesmen Kemampuan Memecahkan Masalah Melalui Tulisan Kolaborasi dengan Menggunakan Teknologi Komputasi Awan pada SMA Negeri 10 Bandung - repositoryUPI S KTP 0906082 Title

0 0 2

PENGEMBANGAN ALAT ASSESMENT IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BANDUNG - repository UPI S KTP 0901608 Title

0 0 1

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN MOTIVASI KARIR DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI CLOUD COMPUTING DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 BANDUNG - repository UPI S KTP 0905945 Title

0 0 3

PENGEMBANGAN ALAT ASSESMENT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI TULISAN BERKOLABORASI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN PADA SMAN 10 DI KOTA BANDUNG - repository UPI S KTP 0901571 Title

0 0 3