PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN KEMAMPUAN ADAPTABILITAS KARIR MELALUI TULISAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 BANDUNG.

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Sarjana

Oleh

Amin Fahrur Ridho 0906070

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN KONSENTRASI PEREKAYASA PEMBELAJARAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN KEMAMPUAN ADAPTABILITAS KARIR MELALUI TULISAN

DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 BANDUNG

Oleh : Amin Fahrur Ridho

0906070

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Amin Fahrur Ridho 2009 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN KEMAMPUAN ADAPTABILITAS KARIR MELALUI TULISAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10

BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh: PEMBIMBING I

Dr. Rusman, M.Pd NIP. 197205051998021001

PEMBIMBING II

H. Holin Sulistiyo, S.Pd NIP. 197007061998021001

Mengetahui, Ketua Prodi

Teknologi Pendidikan

Ketua Departement Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan

Dr. Hj Riche Cynthia. M.Si Dr. Rudi Susilana.M.Si


(4)

(5)

ABSTRAK

AMIN FAHRUR RIDHO (2015), Skripsi, Departement Kurikulum dan Teknologi Pendidikan: Pengembangan Alat Asesmen Kemampuan Adaptabilitas Karir Melalui Tulisan dengan Menggunakan Teknologi Komputasi Awan Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandung.

Penelitian ini diangkat berdasakan latar belakang mengenai tuntutan pembelajaran pada abad 21 yang didukung oleh kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum masa depan. Seiring dengan penerapan model pembelajaran abad 21 maka munculah beberapa masalah baru yang harus dipecahkan oleh kita semua terutama pengembang kurikulum dan teknologi pendidikan yaitu “ Bagaimana membangun dan menyediakan alat penilaian bagi guru khususnya dalam menganalisis kemampuan Adaptabilitas karir pada siswa. Karena pada pembelajaran abad 21 peran guru sangat penting sebagai kunci kesuksesan siswa dalam belajar.

Penelitian ini berusaha menjawab beberapa permasalahan yang telah dirumuskan yaitu

“Bagaimana kemampuan adaptabilitas karir di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota

Bandung”. Sehubungan dengan luasnya masalah yang timbul, maka pembatasan masalah perlu dilakukan guna memperoleh kedalaman pada kajian, adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut : 1). Bagaimana mendesain alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir dengan menggunakan tulisan melalui teknologi komputasi awan?. 2). Bagaimana penggunaan alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir dengan menggunakan tulisan melalui teknologi komputasi awan?. 3).Bagaimana hasil alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir dengan menggunakan tulisan melalui teknologi komputasi awan?.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Desain dan Pengembangan (D n D) sedangkan pendekatannya menggunakan deskriptif kuantitatif, yang digunakan untuk membangun alat penilaian kemampuan adaptabilitaskarir. Kemudian dianalisis menggunakan analisis teks. Adapun yang dipilih menjadi lokasi penelitian adalah SMA Negeri 10 Bandung dengan populasi siswa kelas XII.

Penelitian yang menggunakan analisis teks sederhana ini menghasilkan: 1). Alat penilaian berupa instrument penilaian kemampuan Adaptabilitas karir untuk siswa SMA2.) Prosedur penggunaan dalam proses menilai kemampuan adaptabilitas karir 3). Inventori kata berdasarkan teks yang diperoleh sebagai bukti akan keberadaan kemampuan adaptabilitas karir. 4). Hasil penilaian yang disampaikan dalam penelitian ini disampaikan dengan tujuan melengkapi prosedur penilaian.


(6)

ABSTRACT

This research background was appointed Based on the demands of learning in the 21st century that is supported by the curriculum in 2013 which is a future curriculum. Along with the implementation of 21st century learning model then comes some new problems that must be solved by all of us, especially curriculum developers and educational technology, namely "How to build and provide assessment tools for teachers, especially in analyzing the ability of the students' career adaptability. Because in the 21st century learning teacher's role is very important in order to determine the success of students in learning.

This study seeks to answer some of the issues that have been formulated, namely "How adaptability capabilities student's career at SMAN 10 Bandung". In connection with the extent of the problems that arise, then the restriction of the problem needs to be done in order to obtain the depth of the study, while the boundary problem is as follows: 1). How to design career adaptability assessment tool by using a writing through cloud computing technology?. 2). How to use adaptability career assessment tools to use writing through cloud computing technology ?. 3). Howresult of assessment tools career adaptability to use writing through cloud computing technology ?.

The method used in this experiment using Design and Development (D n D) while using descriptive quantitative approach, which is used to build a career assessment tool adaptability capabilities. Later in the analysis using text analysis. As for who was chosen to be the location of the research is SMAN 10 Bandung with a population of students of class XII.

Research using this simple text analysis: 1). Assessment tools such as the ability Adaptability career assessment instruments for high school students. 2.) The procedure of use in the process of assessing the ability of a career adaptability. 3). Inventory word based text obtained as proof of the existence of career adaptability capabilities. 4). Assessment results presented in this study presented in order to complete the assessment procedure.


(7)

DATAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

B Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.

C Pembatasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

D Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

E Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

F Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. A Penilaian (Assessment) ... Error! Bookmark not defined.

B. Kemampuan Adaptabilitas Karir ... Error! Bookmark not defined.

C Model Pembelajaran Kemampuan Adaptabilitas Karir dalam Pendidikan Abad 21 ... Error! Bookmark not defined.

D Pemanfaatan Teknologi Komputasi Awan dalam Penilaian Kemampuan Adaptabilitas Karir pada Pendidikan Abad 21 Error! Bookmark not defined.

E Teknologi Pendidikan dan Kemampuan Adaptibilitas Karir Error! Bookmark not defined.


(8)

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.

D. Definisi Operasional... Error! Bookmark not defined.

E. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.

F. Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian Error! Bookmark not defined.

G. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

H. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. A. Gambaran Umum ... Error! Bookmark not defined.

B. Pengumpulan Data Awal... Error! Bookmark not defined.

C. Perencanaan Alat Kemampuan Adaptabilitas Karir ... Error! Bookmark not defined.

D Uji Coba dan Penggunaan Alat Penilaian Adaptabilitas Karir ... Error! Bookmark not defined.

E. Hasil Uji Coba ... Error! Bookmark not defined.

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.

A. Simpulan ... Error! Bookmark not defined.

B. Implikasi dan Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(9)

DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi ... 3

TABEL 3.1 Sampel Penelitian ... 35

TABEL 3.2 Aspek Adaptabilitas Karir ... 40

TABEL 3.3 Instrumen Inventori Penilaian Alat Adaptabilitas Karir ... 43

TABEL 3.4 Indikator Penilaian Kemampuan Adaptabilitas karir ... 54

TABEL 4.1 Subjek Penelitian SMAN 10 Bandung ... 56

TABEL 4.2 Subjek Wawancara SMAN 10 Bandung ... 58

TABEL 4.3 Skala Penskoran ... 64

TABEL 4.4 Uraian Kategori Kepedulian ... 65

TABEL 4.5 Uraian Kategori Pengendalian ... 66

TABEL 4.6 Uraian Kategori Keingintahuan ... 66

TABEL 4.7 Uraian Kategori Kepercayaan Diri ... 67

TABEL 4.8 Rubrik Penilai Kemampuan Adaptabilitas Karir ... 68

TABEL 4.9 Identitas Penilai ... 72

TABEL 4.10 Alat Penilaian Kemampuan Adaptabilitas Karir ... 72

TABEL 4.11 Tulisan Siswa Pada Aspek Keingintahuan ... 77

TABEL 4.12 Reliabilitas Alat Kemampuan Adaptabilitas Karir ... 80

TABEL 4.13 Hasil Penilaian oleh Penilai 1 ... 81

TABEL 4.14 Hasil Penilaian oleh Penilai 2 ... 84

TABEL 4.15 Hasil Penilaian oleh Penilai 3 ... 87


(10)

TABEL 4.17 Skor Akhir Siswa ... 93

TABEL 4.18 Frekuensi Nilai Akhir Siswa... 95

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Posisi Kurikulum 2013 ... 5

Gambar 1.2Faktor dalam Pilihan Karir ... 10

Gambar 1.3Aspek dalam Adaptabilitas karir ... 11

Gambar 2.1 Model Pembelajaran ASSURE ... 23

Gambar 2.2 Posisi Life and Career Skill dalam Pembelajaran Abad 21 ... 29

Gambar 2.3 Kerangka Pikir Kemampuan Adaptabilitas Karir ... 32

Gambar 3.1 Langkah-langkah DDR ... 36

Gambar 3.2 Variabel dan Komponen Penelitian ... 37

Gambar 3.3 Proses Penelitian Desain dan Pengembangan ... 39

Gambar 4.1 Bagan Hasil Penilaian oleh Penilai 1 ... 83

Gambar 4.2 Bagan Hasil Rata-rata Penilai 1 ... 83

Gambar 4.3 Bagan Hasil Penilaian oleh Penilai 2 ... 86

Gambar 4.4 Bagan Hasil Rata-rata Penilai 2 ... 86

Gambar 4.5 Bagan Hasil Penilaian oleh Penilai 3 ... 89

Gambar 4.6 Bagan Hasil Rata-rata Penilai 3 ... 89

Gambar 4.7 Bagan Hasil Penilaian oleh Penilai 4 ... 92

Gambar 4.8 Bagan Hasil Rata-rata Penilai 4 ... 92


(11)

(12)

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Peran pendidikan dalam rangka membentuk karakteristik bangsa adalah suatu kewajiban yang harus dibudayakan pada setiap insan manusia di Indonesia, merujuk dari disusunnya kurikulum 2013 atau kurikulum berbasis pendidikan karakter yang mengharapkan agarsiswa mempunyai keterampilan dan karakter yang kuat, terutama pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada tingkat menengah atas desain pendidikan ditujukan supaya siswa diberikan pembelajaran yang sesuai dengan minat dan tujuan hidupnya dimasa depan. Pernyataan itu sesuai dengan tujuan dari kurikulum 2013. Meski siswa diberikan kebebasan penuh dalam menentukan minat pendidikan tetapi banyak ditemukan fenomena yang menyatakan bahwa masih ada kebingungan pada siswa yang telah lulus SMA dalam menentukan jurusan perkuliahan atau menentukan karir yang akan digeluti. Hal ini diperkuat oleh pendapat Supriatna (2009, hal.23) masalah-masalah yang sering muncul diantaranya kebingungan dalam memilih program studi, memilih jurusan di perguruan tinggi, menentukan cita-cita atau bahkan tidak memahami bakat dan minat yang dimiliki, dan merasa cemas untuk mendapatkan pekerjaan setelah tamat sekolah.

Sementara pada usia remaja, seseorang harus mampu memilih keputusan yang kelak menjadi jalan hidupnya (Life-roles), remaja diharapkan sudah menyadari dan memahami kebutuhannya dalam membuat keputusan karir, mengetahui minat dan bakat yang dimilikinya serta mampu mengidentifikasi lapangan atau kesempatan kerja yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Havighurst (Yusuf, 2004, hal. 83)


(14)

sudah memikirkan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan dalam mencapai hidup”. tetapi untuk saat ini masih banyak remaja yang belum mampu mencapai tahapan tersebut, karena masih banyak remaja yang belum memperlihatkan kesiapannya ketika dihadapkan dengan pertanyaan pemilihan karir diakhir studi.

Selain itu, banyak fenomena menyebutkan bahwa seorang remaja dalam menentukan karir cenderung mengikuti teman atau orang lain tidak dilihat dari kemampuan atau keinginan pribadi, situasi ini sesuai dengan pendapat Agus Sunarya (2014, hal. 5) bahwa “Banyak sekali kasus remaja memilih jurusan perguruan tinggi yang didasarkan pada pilihan yang sama dengan teman,

popularitas pekerjaan dari jurusan tersebut, atau bahkan pilihan orang tua”. dilihat

dari pernyataan diatas membuktikan bahwa tingkat percaya dirisiswa dalam menentukan pilihan karir sangat rendah bahkan tidak mengetahui minat yang dimiliki.

Bagi peserta didik yang tidak mampu atau ada keraguan dalam pemilihan karir maka kemungkinan permasalahan akan muncul, pertama apabila peserta didik melakukan kesalahan pada saat memilih jurusan perkuliahan, akan mengakibatkan perasaan gagal dalam belajar, kerugian dari segi materi, kerugian dari segi waktu dan adanya pengaruh pada psikis remaja. Kedua, bagi peserta didik yang langsung terjun ke dunia karir. Maka kemungkinan masalah yang akan muncul adalah terjadinya proses persaingan dalam tempat kerja atau usaha yang mengharuskan bekerja keras dan tahan banting terhadap usahanya, meski ada yang berhasil tetapi tidak sedikit pula yang gagal. Hal ini terjadi karena tidak adanya kesesuaian antara minat dengan pekerjaan atau usaha yang dikerjakan, juga rendahnya kesiapan yang dimiliki individu dalam menghadapi perubahan lingkungan.


(15)

Tabel 1.1 Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Pendidikan yang Ditamatkan

2013 2014 2015

Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

SD ke Bawah 3,55 3,44 3,69 3,04 3,61

Sekolah Menengah Pertama

8,21 7,59 7,44 7,15 7,14

Sekolah Menengah Atas

9,45 9,72 9,10 9,55 8,17

Sekolah Menengah Kejuruan

7,72 11,21 7,21 11,24 9,05

Diploma 5,72 5,95 5,87 6,14 7,49

Universitas 5,02 5,39 4,31 5,65 5,34

Jumlah 5,88 6,17 5,70 5,94 5,81

(Sumber. Badan Pusat Statistik)

Tabel 1.1 menunjukkan angka pengangguran tertinggi pada tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan tahun 2013-2015 terjadi pada tingkat SMA dan SMK. Pada tabel tersebut dapat dilihat angka pengangguran pada usia SMA/SMK pada bulan februari – Agustus 2014 yaitu barada diangka 9,55% untuk SMA dan11,24% meski pada bulan februari 2015 mengalami penurunan yaitu 8,17% untuk SMA dan 9,05% untuk SMK.

Berkaca pada banyaknya fenomena yang terjadi pada peserta didik mengenai masalah pemilihan jurusan pada perkuliahan atau karir, pengembangan kurikulum pada tingkat Sekolah Menengah Atas lebih mengacu pada peningkatan adaptasi sikap dan perilaku peserta didik dalam menentukan tujuan hidup. Adaptasi yang tinggi akan memudahkan peserta didik untuk menentukan pilihan karir, maka diperlukanya studi tentang kemampuan beradaptasi dalam pemilihan karir. salah satu ahli yang telah melakukan studi tersebut adalah Mark L Savickas, yang


(16)

sekaligus mencetuskan sebuah konstrak alat ukur psikologis berskala mengenai kemampuan adaptabilitas karir dan telah dilaksanakan di 13 negara.

Adaptabilitas karir menurut Savickas (2005 hal 45) “sikap, kompetensi, dan perilaku yang digunakan individu dalam menyesuaikan diri untuk bekerja yang

sesuai dengan mereka”. Berdasarkan pernyataan diatas adaptabilitas karir dikaitkan dengan kesiapan individu dalam menghadapi lingkungan baru, kesiapan dalamperubahan peran di lingkungan kerja serta dapat berpartisipasi dalam kegiatan di dunia kerja. Menurut konstrak adaptabilitas karir yang dikembangkan Savick, terdapat empat dimensi pada adaptasi karir yaitu, perhatian (concern), pengendalian (control), rasa ingin tahu (curiosity), percaya diri (confidence). Fakta menyebutkan dalam disertasi yang ditulis oleh Sufyan (2006) bahwa:

Jika perusahaan mempunyai tingkatan kemampuan adaptabilitas lingkungan yang rendah akan memperlemah pengaruh aset stratejik terhadap adopsi, pengembangan dan peluncuran produk baru. Sebaliknya jika tingkatan kemampuan adaptabilitas tinggi akan memperkuat pengaruh aset stratejik terhadap adopsi, pengembangan dan peluncuran produk baru.

Kutipan diatas menjelaskan bahwa pribadi yang memiliki kemampuan adaptabilitas yang tinggi sangat diperlukan oleh perusahaan guna kemajuan perusahaan itu sendiri juga sebagai tolak ukur seseorang mempunyai kinerja yang bagus. Kemampuan adaptabilitas juga sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar apalagi apabila guru menerapkan pada model pembelajaran kolaborasi pada mata pelajaran yang disampaikan, karena apabila siswa mempunyai kemampuan adaptabilitas yang tinggi akan cenderung lebih mudah untuk beradaptasi dengan teman kelompoknya, ataupun dengan kondisi kelompoknya, dan kemampuan adaptabilitas yang dimiliki siswa akan sangat berpengaruh untuk menentukan keberhasilan pada saat melaksanakan pembelajaran kolaborasi, sedangkan Menurut Izzaty (2013, hal.8) dalam penelitiannya menyimpulkan


(17)

membentuk perilaku adaptif.” Maka dari itu kemampuanadaptif sangat berhubungan erat dengan karakteristik siswa.

Pada pembelajaran abad 21 atau pembelajaran masa depan ditandai dengan peran besar pengaruh teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan, khususnya pada proses belajar mengajar, sedangkan pergeseran paradigma abad 21 berkaitan erat dengan kurikulum 2013 yaitu bertujuan menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif melalui sikap, keterampilan dan pengetahuan. Gambar di bawah ini menjelaskan posisi kurikulum 2013 pada pembelajaran abad 21.

Gambar 1.1 Posisi Kurikulum 2013 (Sumber SIDIKNAS,2012)

Gambar diatas menjelaskan bagaimana posisi kurikulum 2013yang terintegrasikan dengan tema pada pembelajaran abad 21, adapun untuk mencapai tema tersebut dibutuhkan proses belajar yang mendukung kreatifitas dengan harapan siswa memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang lebih baik lagi. Siswa akan lebih kreatif, inovatif, dan produktif.

Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran masa kini dimana pembelajaran berpusat pada siswa, Siswa ditempatkan sebagai subyek yang secara


(18)

aktif mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sendiri. Pembelajaran masa depan menuntut siswa mempunyai karakter kuat. Skill atau kemampuan merupakan hal yang utama, adapun kemampuan yang ada dalam pembelajaran abad 21 dijelaskan pada Partnership for 21st Century Skill (2009, hal. 1-9)mengidentifikasi kemampuan abad 21 meliputi: berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi, creative skill ,media literasi, informasi literasi dan “life and career skill”.

Dikutip dari penelitian Agus Sunarya (2014, hal. 9-10) peran adaptabilitas karir adalah:

…meningkatkan pemahaman dari keahlian dan kompetensi diri, mendukung perkembangan jabatan dan kompetensi dengan motivasi individu untuk mengembangkan intelektualitas dan pribadi, mendorong keinginan untuk melakukan eksplorasi karir dan strategi untuk mendapatkan karir tersebut, membantu mengembangkan keahlian kerja serta membantu ketegasan karir dan keahlian dalam merencanakan karir. Apabila guru telah mempunyai data peserta didiknya mengenai kemampuan adaptabilitas karir, maka akan mempermudah guru untuk mengarahkan anak didiknya ketika menentukan pilihan untuk kehidupan di masa yang akan datang. Berdasarkaan kutipan di atas peran adaptabilitas karir sangat berkaitan erat dengan pembelajaran abad 21 dimana pada kelompok life and career skill Pembelajaran abad 21 menuntut agar peserta didik memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi guna memupuk persiapan dalam menentukan pilihan karirnya ketika telah tamat Sekolah Menengah Atas, juga memberikan rasa percaya diri pada setiap individu pada saat terjun langsung pada dunia kerja.

Adapun cara seorang guru untuk mengetahui seberapa besar siswanya mempunyai kemampuan adaptabilitas karir, yaitu dengan cara melakukan penilaian terhadap kemampuan adaptabilitas karir yang dimiliki siswa dengan menggunakan alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir. Guru harus mampu merancang sistem penilaian kemampuan adaptabilitas karir yang bersifat kontinyu sejak siswa mulai melakukan kegiatan, sedang, dan setelah melaksanakan


(19)

kegiatan. Hasil penilaian dapat diberikan kepada siswa sebagai laporan sedangkan bagi guru sebagai patokan dan informasi kemampuan adaptabilitas karir yang dimilki siswanya guna menentukan pembelajaran efektif yang sesuai dengan kemampuan siswa.

Biasanya analisis awal dari karakteristik siswa dapat membantu dalam menyeleksi metode dan media pembelajaran. Tetapi nyatanya banyak guru yang tidak mampu menganalisis kemampuan peserta didiknya sendiri, padahal seharusnya salah satu tugas seorang guru adalah mampu mengenal karakteristik yang dimiliki peserta didikinya, kelemahan itu terbukti pada penelitian yang dilakukan oleh Susilana (2013) menyatakan bahwa:

…Ditemukan fakta bahwa secara format dan isi KTSP pada setiap SD di Kecamatan P memiliki kesamaan. Penelaah menemukan bahwa di satu daerah, sebagian besar (lebih dari setengahnya) KTSP tersebut memiliki indikasi sebagai hasil copy paste. Indikasi kesamaan tersebut terletak pada poin: latar belakang, tujuan pengembangan, prinsip, tujuan pendidikan, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, jumlah hari efektif belajar yang sama dari sisi redaksionalnya. Padahal, seharusnya terdapat perbedaan, karena masing-masing sekolah memiliki potensi dan karakteristik yang beragam. Ditemukan tiga kelompok sekolah yang menggunakan KTSP yang sama (dokumen sama, namun atas nama sekolah yang berbeda), dalam KTSP tersebut masih menggunakan identitas sekolah yang pertama. Ditemukanadanya data pada sebagian silabus dan RPP yang diindikasikan adanya copy paste karena memiliki kemiripan dari format dan kontennya sesuai dengan isi CD yang ada di pasaran. Berkaitan dengan hasil temuan diatas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh guru khususnya di jawa barat tidak mempunyai kemampuan untuk menganalisis karakterisitik yang dimiliki siswanya, itu berdasarkan banyak ditemukanya copy paste yang dilakukan guru dalam merancang RPP, padahal idealnya seorang guru mengetahui dan memahami apa yang menjadi tujuan dia mengajar.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana membangun dan menyediakan alat penilaian bagi guru untuk menganalisis kemampuan siswanya khususnya


(20)

kemampuan adaptabilitas karir?. dalam penelitian ini, aspek yang diambil adalah creative learning yang didalamnya terdiri dari banyak domain seperti kreatifitas, berpikir kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, komunikasi dan literasi informasi.Untuk menunjang domain diatas diperlukan life & career skill yang didalamnya terdiri dari beberapa kemampuan meliputi kemampuan fleksibel dan adaptabilitas, inisiatif, sosial dan budaya, produksi dan yang terakhir kemampuan memimpin. Peneliti sendiri mengambil kemampuan adaptabilitas karir yang akan dijelaskan pada identifikasi masalah sebagai berikut:

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas didapatkan beberapa identifikasi permasalahan sebagai berikut, (1) masih ditemukannya kebingungan pada peserta didik terkait dengan pemilihan jurusan perkuliahan yang ternyata bertolak belakang dengan pemilihan akhir jurusan perkuliahan; (2) pada bulan agustus sebanyak 8,17% lulusan Sekolah Menengah Atas masih menjadi pengangguran; (3) masih banyak remaja yang tidak mampu melewati rintangan dan persaingan di dunia usaha maupun kerja (4) lemahnya kemampuan guru dalam hal menganalisis karakter pesesrta didiknya sendiri.

Maka diperlukan penilaian siswa mengenai kesiapan dan sumber daya yang dimiliki individu untuk mengatasi dan mengantisipasi tugas, berupa sikap, kompetensi dan perilaku yang digunakan individu untuk mengatasi tugas-tugas saat ini dan mengatasi perkembangan , transisi kerja dan trauma kerja. dengan kata lain adaptasi pada karir. Sedangkan menurut Savickas ( J.Koen, 2002) sumber daya adaptasi karir terdiri dari empat dimensi yaitu kepedulian, control, rasa ingin tahu dan kepercayaan diri. Setelah mengidentifikasi masalah maka yang menjadi pertanyaan besar dalam penelitian ini adalah “Bagaimana cara mengembangkan alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir siswa melalui tulisan dengan menggunakan komputasi awan?”.


(21)

C Pembatasan Masalah

Faktor terhadap pilihan karir meliputi banyak faktor. Menurut Stave Job yang menjadi faktor dalam memilih karir adalah sebagai berikut: 1. Your Skil, meliputi Team work, computing, problem solving, communicating. 2. Your Interests, meliputi creative, social, outdoor & active, scientific. 3. Your location. 4. Your Qualifications. 4. Your contacs. 5. Your Personality meliputi, determined, cautious,outgoing, calm .dan satu lagi adaptabilitas karir yang tidak disebutkan dalam faktor pilihan karir yang dikemukakan oleh Steve Job. Terakhir Values & Motivations meliputi, Scurity , money , Helping Others, Work Life Balance. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.

Gambar 1.2 Faktor dalam Pilihan Karir


(22)

Karena pembahasan karir begitu luas maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Gambar di atas menjelaskan bahwa yang menjadi faktor dalam memilih karir sangat luas dan kompleks. Namun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah pada bagian faktor Career Adaptability saja. Aspek adaptabilitas karir sendiri peneliti mengadaptasi dari aspek yang telah dikembangkan oleh Savickas (J. Koen, 2012), yang didalamnya terdapat empat aspek yaitu: kepedulian karir, pengendalian karir,keingintahuan dan keyakinan karir. Di bawah ini adalah gambar aspek yang terdapat pada adaptabilitas karir :

Gambar 1.3 Aspek Adaptabilitas Karir

D Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka peneliti

menarik rumusan masalah pertanyaan “Bagaimana kemampuan adaptabilitas karir siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung”. Sehubungan dengan luasnya masalah yang timbul maka pembatasan masalah perlu dilakukan agar memperoleh kedalaman dalam kajian, adapun batasan masalahnya adalah:

1. Bagaimana mendesain alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir dengan menggunakan tulisan melalui teknologi komputasi awan?

2. Bagaimana penggunaan alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir siswa dengan menggunakan tulisan melalui teknologi komputasi awan?


(23)

3. Bagaimana hasiluji coba alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir siswa dengan menggunakan tulisan melalui teknologi komputasi awan?

E Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan cara mendesain alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir siswa dengan menggunakan tulisan melalui teknologi komputasi awan di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung.

2. Mengetahui cara penggunaan alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir siswa dengan menggunakan tulisan melaluiteknologi komputasi awan diSekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung.

3. Mengetahui bagaimana hasil alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir siswa dengan menggunakan tulisan melaluiteknologi komputasi awan diSekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung.

F Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai alat penilaian kemampuan adaptabilitas kariryang siap guna dalam menganalisis serta mempetakan karakter belajar yang dimiliki siswa pada pembelajaran abad 21, sehingga dapat memberikan informasi dan rapor kepada orang tua, guru dan kepala sekolah baik yang bersifat akademik maupun non akademik juga menjadi rujukan guru untukmengarahkan siswanya ketika menentukan pemilihan karir maupun pemilihan jurusan perkuliahan.

Praktis

1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir siswa dengan menggunakan teknologi komputasi awan.


(24)

2. Bagi guru, penelitian ini dapat bernanfaat sebagai alat penilaian guru untuk mengetahui siswanya dalam kemampuan adaptabilitas karir.

3. Bagi siswa, penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui seberapa besar kemampuan adaptabilitas karir siswa.

4. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk peningkatan pengembangan ilmu pendidikan yang berkaitan dalam bidang pengembangan dan pengelolaan sumber belajar siswa.

5. Bagi para peneliti, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya.


(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dilakukanya penelitian terhadap objek maupun subjek penelitian, penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung yang beralamat di jalan Cikutra Nomor 77 Kota Bandung, Telepon (+62)22-7273109. Pemilihan lokasi untuk penelitian dilakukan secara sengaja dengan berdasarkan pertimbangan kemudahan dalam mengakses tempat penelitian.

a.Subjek Penelitian

1. Populasi

Sebelum peneliti membahas lebih jauh mengenai populasi, terlebih dulu akan di uraikan batasan populasi yang dimaksud diantaranya adalah sebagai berikut

Menurut Donald Ary ( 1982, hal. 189) dalam bukunya yang berjudul Introduction to Reseach in Education

mengatakan bahwa “populasi adalahh keseluruhan jumlah yang

lebih besar yang menjadi sasaran generalisasi. Dan juga populasi dirumuskan sebagai seluruh anggota kelompok,

kejadian atau obyek yang telah dirumuskan demean jelas”.

Menurut Sugiyono (2011, hal. 57) memberikan

pengertian bahwa: “ yang menjadikuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan


(26)

dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi dapat diartikan sebagai keseluruhan obyek yang menjadi sasaran penelitian, baik itu seluruh anggota, orang, kejadian atau obyek yang memiliki karakteristik tertentu untuk diambilkesimpulanya. Dengan demikian yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPS dan XII BahasaSekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung, pada tahun ajaran 2014/2015.

2. Sampel

Menurut Arifin (2011, hal.215) “sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini (minitur population)”, sedangkan menurut Mohammad Ali

(1985) mengatakan bahwa “Sampel adalah sebagian yang

diambil dari keseluruhan obyek yang akan diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil demean menggunakan teknik –teknik tertentu”.

Kedua penjelasan di atas, dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang akan diselidiki atau diteliti dapat mewakili dari populasi itu sendiri. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XII yang bersekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung dengan karakteristik sebagai berikut:

1). Siswa Kelas XII IPS 2). Siswa Kelas XII Bahasa


(27)

Tabel 3.1 Sampel Penelitian Kelas Siswa Sampel yang

Diambil

Ukuran Sampel

XII IPS 1 8 31

XII IPS 2 5

XII IPS 3 9

XII IPS 4 9

XII Bahasa 4 4

Total Ukuran Sampel 35

Pemilihan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandungsebagai responden adalah siswa kelas XII yang akan lulus sekolah dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, siswa kelas XII IPS dan Bahasa memiliki karakteristik serta persyaratan penelitian yaitu responden harus dalam masa proses tarnsisi karir, yang dalam hal ini adalah proses peminatan. Dengan demikian, hasil data yang diperoleh diharapakan dapat membantu guru dalam penyusunan rencana pembelajaran dan membantu guru untuk mengarahkan siswanya ketika memutuskan pilihan jurusan yang akan dipilih yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka. Dari seluruh siswa kelas XII IPSdan XII Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung, diambil tiga puluh lima orang siswa untuk dijadikan responden.

Pemilihan siswa sebagai responden menggunakan tekhnik random sampling, dikarenakan dari semua data yang ingin diambil memiliki strata yang tidak sama. Penentuan siswa yang dijadikan sampel penelitian dilakukan dengan cara diundi, yakni dengan memilih 35 siswa dari kelas XII IPS dan


(28)

XII Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandumg sebagai responden.

B DesainPenelitian

Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah, menentukan tujuan, pengembangan desain uji coba desain, evaluasi hasil uji coba, dan melaporkan hasil uji coba. Adapun untuk lebih jelas pelaksanaan penelitian dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut:

Gambar 3.1 Langkah-langkah DDR(Levy, 2010) 1. Identifikasi masalah

Proses identifikasi masalah dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang gejala dan fenomena yang dilajutkan dengan penjelasan mengenai hubungan antara variabel. Merumuskan masalah dengan melakukan perumusan judul penelitian.

2. Menentukan tujuan

Melakukan studi literatur ,memberikan masukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menyediakan segala sesuatu yang diperlukaan dalam menyusun tujuan dan pertanyaan penelitian

3. Pengembangan desain

Melakukan Pengembangan konstruk yang dipilih. Perumusan alat pengumpulan data sehingga dapat diukur dan diobservasi pada variabel penelitian. Penelaahan dan judgement instrumen oleh pakar dan praktisi ahli.

4. Uji coba desain

Proses pengumpulan data dengan menggunakan instrumren dan desain yang telah dikembangkan sebelumnya. Melakukan judgement setiap pertanyaan dan jawaban instrumen.


(29)

5. Evaluasi hasil uji coba

Melakukan evaluasi instrumen dan desain yang sudah dikembangkan sebelumnya. evaluasi disini adalah terkait dengan ketersesuaian desain dan kevalidan butir pertanyaan. apakah perlu dilakukan revisi atau tidak. Pada tahap ini peneliti melakukan analisis data menggunakan rumus yang digunakan untuk menghitung persentase.

6. Melaporkan hasil uji coba

Menyusun laporan hasil dan kesimpulan dari penelitian dengan jelas dan lengkap kemudian didekomentasikan sebagai usaha kontribusi dari peneliti untuk ilmu pengetahuan. Penelitian ini dilaksanakan untuk memenuhi syarat lulus perkuliahan sarjana (S1) yang di dokumentasikan dalam bentuk skripsi dan akan menjadi arsip Universitas guna dimanfaatkan sebagai salah satu rujukan penelitian selanjutnya.

Penelitian ini hanya memiliki satu variabel yaitu kemampuan adaptabilitas karir, kemampuan adaptabilitas karir terdiri dari empat aspek penilaian adaptabilitas karir yang merupakan dari komponen penelitian. ke empat aspek tersbut yaitu aspek kepedulian (concern), pengendalian (control), keingintahuan (curiosity), dan kepercayaan diri (confidence). keempat aspek tersebut digambarkan sebagai berikut:


(30)

C. Metode Penelitian

Pengertian metode penelitian menurut Syaodih (2007, hal. 52) adalah

“rangkaian cara atau kegiatan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang

dihadapi”

Metode dalam penelitian ini adalah desain dan pengembangan atau design and development research (DDR) yaitu “penelitian sistematis yang dilakukan dalam konteks pengembangan produk atau program untuk tujuan meningkatkan kearah yang lebih baik,” Hasan (2003, hal. 7). Menurut Meredith D. Gall (1983) penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah secara siklus terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar belakang dimana produk itu akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil yang diperoleh dari uji coba lapangan. Penelitian pengembangan juga didefinisikan sebagai kajian secara sistematik untuk merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi program-program.

Kegiatan selama penelitian ini berlangsung meliputi kegiatan pra-studi lapangan atau observasi, yaitu dengan melakukan survey atau penjajagan guna mengetahui gambaran kondisi di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung, kegiatan ini juga berguna dalam penyusunan instrumen penelitian. Kemudian studi lapangan, kegiatan ini merupakan kegiatan inti penelitian bertujuan untuk pengumpulan data primer dengan memberikan perlakuan (Assessment), wawancara dan pengamatan. setelah melaksanakan studi lapangan dan pengambilan data, peneliti melakukan kegiatan pasca studi lapangan berupa penulisan laporan.


(31)

Gambar 3.3. Komponen dan Proses penelitian Desain dan Pengembangan

D. Definisi Operasional

Arifin menjelaskan bahwa Definisi operasional adalah “… definisi khusus

yang didasarkan atas sifat-sifat yang didefinisikan, dapat diamati dan dilaksanakan

oleh penelitian lain” (2011, hal.190). Agar lebih jelas definisi operasional dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Aspek Adaptabilitas Karir (Savickas, 2005) Dimensi

Adaptabilitas Karir

Komponen Indikator Skoring

Kepedulian

 Kesadaran dalam menentukan pilihan

 Terlibat dalam menentukan pilihan  MelakukanPersiapa nuntuk masadepan Sadar Terlibat mempersia pkan Masa bodoh

Pengendalian  Ketegasan pada pilihan  Tanggungjawabterh adappilihan  Ketekunandankesab aran Tegas Disiplin Niat Ragu-ragu Analisis masalah dan perencanaan program Pengunpulan informasi dan sintesis Desain Pengembangan sederhana dan uji

coba

Evaluation dan pengembangan

lanjutan


(32)

keingintahuan  eksperimen

mengembangkanpiki ran

 Membangun hubungan

 Mengamati pilihan

Bereksperi men Pengambil an resiko bertanya Tidak realistis Kepercayaan diri

 Gigih dalam

memperoleh sesuatu  Mampumengatasirint angan  Berusahameningkatk anpotensi Gigih Berjuang Rajin Penghambata n

Aspek kemampuan adaptabilitas karir diadaptasi dari konstruk yang dikembangkan oleh Savickas yang terdiri dari empat aspek yakni kepedulian, pengendalian, rasa ingin tahu dan kepercayaan diri. Kemudian dikembangkan lagi oleh peneliti dari segi indikator pada setiap aspeknya sesuai dengan kebutuhan penelitian. Setelah didesain dalam bentuk instrument alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir kemudian dilanjutkan pada tahap uji coba terhadap 35 tulisan siswa yang menjadi sampel. Data (tulisan siswa) yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dan dinilai oleh empat orang penilai, Pemilihan penilai dilakukan secara khusus oleh peneliti. Hasil uji coba penilaian oleh keempat penilai berupa nilai ordinal kemudiandiolah menggunakan aplikasi SPSS, agar dapat mengetahui tingkat reliabilitas dari alat yang dikembangkan, mengetahui nilai interval dan nilai Z skor. Setelah mendapat nilai Z skor kemudian dijumlahkan dan diambil nilai rata-rata keseluruhan.

E. Instrumen Penelitian

Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian.Pernyataan

tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sudjana (2007: 96) “...instrumen

sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian


(33)

Sebagaimana telah dipaparkan, penelitian dilakukan untuk menjawab permasalahan penelitian yaitu mengembangkan alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir siswa pada tulisan yang telah ditugaskan, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan adaptasi siswa terhadap karir. adaptabilitas karir dalam penelitian ini merupakan variabel penelitian dan empat aspek pada kemampuan adaptabilitas karir adalah komponen penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala penilaian (ratting scale) dengan kriteria penilaian.

Berikut langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam menyusun instrumen penelitian:

1. Mengkaji variabel penelitian

Variabel penelitian dikaji terlebih dahulu oleh peneliti. Variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah adaptabilitas karir . Adaptabilitas karir memiliki empat aspek yang sekaligus dijadikan sebagai komponen penilaian pada tulisan siswa. Keempat aspek adaptabilitas karir yaitu kepedulian, pengendalian, keingintahuan dan kepercayaan diri.

2. Membuat definisi operasional

Membuat definisi operasional pada setiap komponen penilaian adaptabilitas karir siswa melalui tulisan sehingga skala penilaian pada setiap komponen penilaian dapat dianalisis dan dinilai .

3. Menentukan jenis instrumen

Peneliti menentukan jenis instrumen yang akan digunakan untuk menilai yang sesuai dengan subjek penilaian dan jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala penilaian dengan kriteria.

4. Menyusun prosedur penilaian

Peneliti menyusun prosedur penilaian adaptabilitas karir agar data yang diperoleh dapat sesuai dengan yang diharapkan. Prosedur penilaian mencangkup beberapa tahap yaitu tahap persiapan penilaian, pelaksanaan penilaian, dan analisis hasil penilaian.


(34)

5. Menguji coba instrumen

Peneliti melakukan uji coba instrumen penilaian adaptabilitas karir yang telah disusun pada tulisan yang dibuat oleh siswa.

6. Proses Pengembangan Instrumen

Alat penilaian yang digunakan untuk menilai adaptabilitas karir diberi nama Inventori Penilaian Keterampilan Adaptabilitas Karir yang dikembangkan atau diadaptasi dari Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) yang disusun oleh Savickas (2012) yang digunakan dalam penelitian di 13 negara. Instrumen kemudian di tambah dan dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan budaya dan kemampuan siswa. Setiap item dalam instrumen mewakili dimensi-dimesi yang terdapat dalam adaptabilitas karir yang kemudian disusun sedemikian rupa agar dapat menggambarkan adaptabilitas karir yang dimiliki siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi perubahan karir, disajikan dalam bentuk berikut.


(35)

Dimensi Aspek Indikator Perilaku Diterima Perilaku Ditolak Inventori Kata (+) (-) Kepedulian Merencanakan pilihanuntukm asadepan Kesadarandalam menentukanpilih an  Menyadari akan menentukan pilihan karir yang sesuai dengan dirinya  Menjadi sadar mengenai pilihan tentang pendidikan atau kejuruan yang di buat.  Masa bodoh  keadaan dimana tanpa sadar harus menentuka n suatu pilihan

 merubah mindset,berubah signifikan, kesiagaan, motivasi Terlibatdalamme nentukanpilihan  Mengatur dan  Lebih memikirka

 meninjau kembali, profesi, hobi, digemari


(36)

mengejar tujuan oleh diri sendiri  Mengarahk an pikiran dan kegiatan untuk masa depan oleh diri sendiri  Membayan gkan kemungkin an diri dan skenario untuk masa depan n masa depan orang lain daripada masa depan dirinya sendiri 1. Melakukan Persiapanuntukm asadepan  Melakukan sesuatu dan mengambil tindakan yang diperlukan secara sengaja dan terencana  Mempersia pkan  Berharapse suatu terjadi secara tiba- tiba  Tidak melakukan perencanaa n dan tindakan tegas terhadap

 Ketelitian, rajin menabung, bangkit


(37)

karir Pengendali an Mengambilke putusan Ketegasanpadapil ihan  Tegas  Disiplin  Niat

 Ragu - ragu

 Bidan,Guru,Pegawai Bank,pemain bola, pembalap,pembuat skenario,pengusaha,Pengu saha kreatif, satpol pp, Sekertaris,Seniman, ilmuwan, seorang

pemimpin kota, designer baju, BE A STAR, Aktor, Akuntan, Artis, Astronot, atlit tenis meja, Diplomat, Direktur, Disainer,

Displin, Dokter, dokter hewan, angkatan darat, Dokter Kecil, DPR, duta besar, membuka lapangan kerja,

pilot,PNS,POLANTAS,Po lisi, Polwan, Presiden, staff manager bank, tegas, tepat waktu, pramugari, Tentara Nasional Indonesia Tanggungjawabt erhadappilihan  Berprilaku mandiri  Perilaku atau keputusan dilakukan oleh orang


(38)

lain Ketekunandankes abaran  Menunjuka n ketenangan sampai tercapainya keberhasila n meski kadang muncul keadaan yang sulit  adanya keresahan

 Giat, Doa, Usaha

Keingintah uan Menjelajahiinf ormasi Bereksperimenm engembangkanpi kiran  Bereksperi men  Pengambila n resiko  Bertanya  Tidak realistis  Ragu-ragu dan adanya rasa takut  komunitas,lingkungan,organi sasi,berpikir kritis,berpikir lebih kritis,perguruan tinggi,proses,zona nyaman, wawasan, traveling,kuliah, kursus,berkeliling dunia. Membangunhubu ngan  Membangu n hubungan sebagai sumber daya untuk menghadapi situasi baru dan asing  Hanya membangu n dengan ruang lingkup yang sempit  Kerjasama,sretegi. Mengamati pilihan  Mencari informasi  Enggan mencari

 jurusan Fakultas Seni Rupa dan Design, jurusan


(39)

pada pilihan yang dibuat untuk karir atau mempertim bangkan kemungkin an terlibat dalam suatu pekerjaan informasi  Tidak realistis

FPOK,jurusan HI, jurusan MANAJEMEN, jurusan pariwisata,

 manajemen bisnis, sekolah desain grafis,designer

grafis,ilmu politik, ilmu ilmu terbang, ilmu, hukum, desain komunikasi visual,,desain interior,administrasi negara, akuntansi, dunia

politik,ekonomi,jurusan Fakultas Seni Rupa dan Design,jurusan PGSD,kegiatan administrasi,kegiatan ekonomi,tataboga, Psikolog,Sosiologi, Kepercayaa ndiri Keyakinanunt ukdapatmenye lesaikanmasal ahdanhambata n Gigihdalammem perolehsesuatu  Gigih  Berjuang  Rajin  optimis  komitmen  Penghamb atan

 Giat, Yakin, MAN JADDA WA JADDA, Konsistensi, Cerdas, Doa, Kepercayaan, mewujudkan, , pintar, Terdidik, Mampumengatas irintangan  ketika dihadapkan dengan kesulitan mampu menyelesai kan  mudah menyerah  Tidak bersemang at  menaklukan gunung,PENAKLUK MIMPI,


(40)

kesulitan tersebut agar berhasil dalam karirnya Berusahamening

katkanpotensi

 memperole h

pengetahua n atau keterampila n baru

 mengemban gkan keterampila n yang ada di dalam diri

 belajar hanya sebatas di akademik


(41)

F. Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian

Alat penilaian yang baik adalah alat yang mampu memberikan penilaian yang tepat terhadap objek yang menjadi penilaiannya atau dapat diandalkan. Sementara untuk mendapatkan keterandalan sebuah alat penilaian perlu diadakan pertimbangan yang dilakukan oleh para ahli dalam membahas instrumen atau alat penilaian. Para ahli yang dilibatkan dalam penimbangan instrumen penelitian yaitu pakar dalam keilmuan psikologi dan bimbingan dan konseling karir.

1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2013) “Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Uji validitas dimaksudkan guna menguji ketepatan item-item dalam tes, yaitu apakah item-item mampu menggambarkan dan menjelaskan variabel yang diteliti. Proses pengujian instrumen diusahakan dengan pikiran logis, meminta pendapat dan berkonsultasi kepada para ahli praktisi. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas berdasarkan kriteria, yaitu bukti validitas suatu tes diperlihatkan oleh adanya hubungan skor pada tes yang bersangkutan dengan skor suatu kriteria (Azwar, 1996 hal. 176)

2. Uji Reabilitas Instrumen

Reabilitas menunjuk pada suatu pengrtian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010 hal. 221).

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus Formula Cronbach Alpha. karena tes yang digunakan berbentuk esai atau karangan, sehingga reabilitas tes diukur secara keseluruhan, bukan perbutir tes. Rumus pengukuran reabilitas yang digumakan adalah:

α : Reliabilitas cronbach alpha seluruh tes

α = −∑�� ��


(42)

(koefisien alpha karya tulis)

: Varian masing-masing komponen karya tulis : Varian seluruh karya tulis

N : Jumlah komponen karya tulis (Soenardi, 2008, hal. 181)

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Library Reasearch

Pembahasan penelitian ini peneliti menggunakan beberapa jumlah data dengan meneliti kepustakaan yang bersifat referensioner, yaitu peneliti menggunakan kutipan,dari berbagai sumber, baik kutipan langsung maupun tidak langsung. Kutipan secara langsung diperoleh dari pendapat para ahli sesuai dengan sumber aslinya, peneliti juga memberikan kesimpulan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli kemudian dilukiskan dengan bahasa peneliti sendiri tanpa mengubah maknanya.

2. Observasi

Menurut(Zainal, 2011, hal. 231) Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Teknik ini dilakukan untuk melihat kemampuan siswa dalam menggunakan bahan ajar Google Docs yang digunakan sebagai alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir siswa kelas X di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung.

3. Tes

Tes yang digunakan dalam proses pengambilan data adalah tes mengarang, siswa yang menjadi sampel penelitian diberikan tes berupa mengarang sebuah tulisan dengan tema Aku Ingin Menjadi, yang ditulis dengan mengggunakan media Google dokumen. Hasil dari karangan siswa menjadi data untuk kemudian dianalisis.


(43)

 Memberikan simulasi tugas menulis dengan tema “Zona Bermimpi”

 Tugas menulis dilakukan pada media Google dokumen

 Data yang terkumpul kemudian dianalisis

H. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari Alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir yang telah dikembangkan dan diujicobakan melalui tes menulis, selanjutnya dikelola dan dianalisa secara deskriptif dan inferensial. Disebut deskriptif karena penelitian menjelaskan data yang diperoleh melalui tes mengarang, selain itu disebutkan inferensial karena data deskriptif dalam penelitian diinterpretasikan untuk mendapat generalisasi, prediksi dan kesimpulan.

Setelah mengolah data kemudian data yang terkumpul dilakukan analisis sehingga menjadi deskripsi yang bermakna adapun metode analisis yang digunakan adalah metode analisis teks. Proses analisis dilakukan sejak awal terkumpulnya data sampai dengan akhir penelitian. Perhitungan pertama diawali dengan pendeskripsian data berdasarkan empat aspek yang dinilai dari karangan siswa. Empat aspek yang dinilai dalam penelitian ini yaitu, kepedulian, pengendalian, keingintahuan dan kepercayaan diri. nilai dari setiap aspek kemudian di analisis oleh tiga orang penilai kemudian dicari rata-rata dari keempat aspek tersebut.Pertama, setelah mendapat nilai rata-rata dari setiap aspek kemudian dihitung nilai akhir tulisan. Kedua, nilai akhir tulisan didapat dari skor rata-rata yang diperoleh dari rata-rata nilai total, kemudian dilakukan generalisasi, prediksi dan kesimpulan.

Analisis dijabarkan sebagai analisis statistik deskriptif yaitu analisis yang dipergunakan untuk menggambarkan data yang telah terkumpul dalam bentuk kesimpulan umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013), sehingga dapat memberi profil adaptabilitas karir siswa di kelas XII Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung. Dilanjutkan dengan display data, untuk melihat gambaran


(44)

secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian dilakukan dengan membuat berbagai macam grafik, matriks atau chart.

Tabel 3.4 Indikator Penilaian Kemampuan Adaptabilitas Karir

Menurut McNamara dalam Weigle (Weigle, 2009, hal. 109) skala digunakan dalam menilai performa tugas seperti tes menulis, baik secara implisit maupun eksplisit, dengan landasan utamanya adalah mewujudkan tes (atau skala) pengembang gagasan keterampilan atau kemampuan yang di ukur dengan test. Alasannya, pengembangan skala sebagai bahan pertimbangan dan dapat menjelaskan setiap level skala sangat penting untuk memvalidasi penilaiannya.

Penilaian terhadap kemampuan adaptabilitas karir meliputi 4 aspek yakni Kepedulian, Pengendalian, Keingintahuan, dan Kepercayaan diri.

Penilaian aspek-aspek kemampuan kemampuan adaptabilitas karir di atas menggunakan rumus:

x 100 = _________ %

Keterangan:

B = skor bobot yang diperoleh dari tes di jawab dengan benar Si = skor ideal (Harjasujana dan Mulyati, 1996 hal 34)

Indikator Penilaian Skor

Aspek penilaian adaptabilitas karir

Kepedulian 0 - 3

Pengendalian 0 - 3

keingintahuan 0 - 3

Kepercayaan diri 0 - 3


(45)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Bagian penutup ini berisikan kesimpulan dan saran. Simpulan pada bab ini adalah poin-poin inti yang diperoleh dari pengembangan dan hasil penelitian yang diuraikan pada bab empat. Pada bagian saran memuat tentang masukan dari penulis untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat di dalam peneilitian ini.

A. Simpulan

Alat penilaian ini merupakan sebuah alat penilaian yang dikembangkan lebih pada tujuan melakukan deskripsi terhadap ciri-ciri keterampilan yang dinilai berdasarkan pada keberadaan bukti-bukti pada tulisan siswa yang disesuaikan dengan kontruksi keterampilan yang dinilai.

Penilaian yang dilakukan menggunakan analisis teks sederhana dalam penelitian ini mengahasilkan:

1. Alat penilaian berupa instrumen penilaian kemampuan adaptabilitas karir untuk siswa SMA jenis skala penilaian/rubrik. Rubrik penilaian tulisan ini berisi empat komponen penilaian, yaitu komponen kepedulian, pengendalian, rasa ingin tahu, dan kepercayaan diri, dengan rentang skor yang telah ditentukan pada masing-masing gradasi mutu. Skor 3 dengan predikat amat baik, skor 2 untuk predikat baik, 1 untuk predikat rendah, dan 0 untuk predikat amat rendah. 2. Prosedur penggunaan dalam proses menilai kemampuan adaptabilitas

karir

3. Inventori kata berdasarkan teks yang diperoleh sebagai bukti akan keberadaan kemampuan adaptabilitas karir

4. Hasil penilaian yang disampaikan dalam peneilitian ini disampaikan dengan tujuan melengkapai prosedur penilaian.


(46)

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan hasil penilitan dan pengembangan alat penilaian kemampuan adaptabiltas karir melalui tulisan dengan menggunakan teknologi komputasi awan, penulis membuat beberapa saran di bawah ini:

a Proses pengembangan alat penilaian kemampuan adaptabitas karir ini masih sebatas alat penilaian belum mencapai pengembangan alat pengukuran. Alat penilaian kemempuan adatabilitas karir ini masih belum sempurna maka disarankan untuk dilakukan penelitian selanjutnya guna memperbaiki dua aspek adaptabilitas karir yang masih harus diperbaiki dan dikembangkan yaitu pada aspek pengendalian (control) dan aspek kepercayaandiri (confidence)Pengembangan alat ukur dan peningkatan akurasi penilaian perlu dilakukan pada penelitian selanjutnya karena yang peneliti kembangkan masih bersifat subjektif.

b Alat penilaian kemampuan menulis kolaboratif diharapkan dapat diingat dan dipahami oleh pendidik sehingga penilaian yang dilakukan dapat lebih cepat dan bila perlu di buat aplikasinya untuk mempermudah dalam proses menilai.

c Hasil penilaian diharapkan dapat memberikan gambaran keadaan dan informasi mengenai kemampuan adaptabilitas karir siswa di kelas yang dapat digunakan pendidik sebagai masukan dalam membuat perencanaan pembelajaran yang baik dan sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan belajar siswa.

d Terakhir peneliti berharap melalui alat penilaian adaptabilitas karir yang lebih tajam diharapkan alat tersebut dapat dikembangkan menjadi sebuah alat ukur adaptabilitas karir yang baku dan objektif sehingga dapat digunakan oleh guru untuk mengelompokkan minat karir siswa sehingga lebih mudah dalam memberi pengarahan pada proses penjurusan kelas atau penjurusan ketika siswa ingin


(47)

melnjutkan ke perguruan tinggi, serta dapat membantu guru untuk menerapkan pembelajaran yang lebih baik.


(48)

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2012). Model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca

pemahaman berorientasi pendidikan karakter.Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II, Nomor 2 , 164-178.

AECT. (1994). Definisi dan kawasan teknologi pendidikan. America: The Associaton for Educational Communications and Technology.

Ali, M. (1985). Penelitian pendidikan (prosedur dan strtaegis), Cet. III.Bandung : Angkasa, h. 54.

Andrade, H. G., (1997). Understanding rubrics. educatioanal leadership. [Online] Tersedia:http://www.middleweb.com/rubricsHD.html[Di akses mei 2014]. Ary, D (1982). Introduction to research in education,diterjemahkanoleh Arif

Furqan dengan judulPengantar penelitian dalam pendidikan. Surabaya :Usaha Nasional

Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

______ (2011). PenelitianpPendidikan: metode dan paradigma baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. ( 2010). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta .

Azwar, Saripudin (1999). Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bimrose, J. (2011). The role of career adaptability in skills supply. UK: UK

Commission for Employment and Skills.

Depdiknas. (2007). Permediknas No.20 tentang standar penilaian guru. Jakarta: Depdiknas.

Fouad, N.A.,& Bynner. (2008). Work transition. American Psychologist. Galvin, K. (2012). Using online assessments to provide career guidance

&counseling.Careers Conference , 1-74.

Google, T. (2010). Google apps for busines . Retrieved maret 7, 2014, from Google: http://www.google.com/

Harjasujana, A.S Dan Yeti Mulyati.(1996). Membaca 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan

Harli Trisdiono, W. M. (2013). Strategi pembelajaran abad 21. Yogyakarta: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Prov. D.I. Yogyakarta.


(50)

Hasan, H. (2003). Information systems development as aresearch method. Australasian Journal of Information. , 7.

Izzaty, R. E. (2013). Pentingnya pendidikan karakter pada anak usia fini :sudut pandang psikologi perkembangan snak. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Jobs, S. (2009). Careers and employability service. [Online] Tersedia: http://www.kent.ac.uk/careers/Choosing/choosingintro.htm

Koen, J. (2012). Training career adaptability to pacilitate a successful school to work transition. Journal of Vocational Behaviour , 81,395-408.

Kemdikbud. (2013). Pemendikbud 66 tahun 2013 standar penilaian pendidikan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Learning, P. f. (2009). P21 Framework definitions. Washington, DC: Partnership for 21 St Century Learning.

Leland, H. E. (1980). Who should buy portofolio insurance?Journan of Finance , 581-594.

Levy, T. J. (2010). A Guide for novice researchers: design and development research methods.Proceedings of Informing Science & IT Education Conference (InSITE) , 108-118.

M.D., H. J. (1983). Classification in mental retardation. Washington DC.: American Assocation on Mental Deficiency.

Mansur, H. R. (2007). Penilaian hasil belajar. Bandung: CV. Wacana Pima. Meredith D. Gall, W. S. (1983). Educational research. New York: Longman

Publishing Group.

Mueller, J. (2008). Authentic assesment toolbox. Retrieved April 16, 2014, from North Central Colleght: http:/ /www.-noctrl.edu/, Naperville,

http://jonathan.-mueller.faculty.noctrl.edu/toolbox/index.-htm

Nana Sudjana, I. ( 2007). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: PT. Sinar Baru Algesindo.

______. (1995). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nitko, A. J. (1996). Educatioanl assessment of student. New Jersey: Prentice-Hall. Partnershipfor21stCenturySkills. (2009). P21 framework definitions. Washington,


(51)

Popham, W. J., 1995. New Assessment Methods for School Counselors. ERIC Digest

(Office of educational research and improvement), pp. 1-2.

Paul Black, C. H. (2004). Working inside the black box: Assessment for Learning in the Classroom. Phi Delta Kappan , 9-21.

Porfeli, E. J. (2008). Career development,work, And occupational success. In M. C. Smith, & T. G.Reio (Eds.),. Handbook of research on adult development and learning .

Robert Heinich, Michael Molenda, James D. Russell. (1998). Instructional media and technologies for learning. New Jersey: Pearson College Division. Rotherham, A. W. (2009). To work, the 21st century skills movement will require

Keen Attention To Curriculum, Teacher Quality, and Assessment. . Educational Leadership , 15-20.

Savickas, M. L. (1997). Career adaptability : an integrative construct for life-span, lifespace theory.Journal Career Development Quarterly , vol 45. ____________. (2005). Career development and counseling: putting theory and

research to work. The theory and practice of career construction. In S. D. Brown, & R. W. Lent (Eds.) , 42-70.

____________. (2008). Life-design international research group – career adaptability project. Report of framework and follow-up studies . Sidiknas (2012). Uji publik kurikulum 2013. Retrieved januari 11, 2014, from

Kemdikbud: : http://kemdikbud.go.id

Sufyan, S. (2006). Perilaku stratejik dan pengaruh moderasi lingkungan dalam peningkatan kinerja perusahaan (model terintegrasi dan berjenjang pada industri farmasi di indonesia). Semarang: Program Studi Doktor (S3) Ilmu Ekonomi Fakultas Pasca-sarjana Universitas Diponegoro.

Soenardi, D. (2008). Tes bahasa pegangan bagi pengajar bahasa. Jakarta: indeks. Sugiyono. ( 2011). Metode penelitian kuntitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta .

Sunarya, A. (2014) Program bimbingan karir untuk meningkatkan adaptabilitas Karir Peserta Didik. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Susilana, R. (2013). Implementasi kurikulum berdifersivikasi di Sekolah dasar. Bandung: Tidak Dipublikasikan.

Supriatna, Mamat (2009). Layanan bimbingan karir di sekolah menengah. Bandung: Depdiknas UPI.


(52)

Syaodih, N. (2007). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Tdi. (2012). Sekilas mengenai komputasi awan (cloud computing). Retrieved

maret 7, 2014, from Tdi: http://terra.co.id/

Weeden, W. d. (2003). Assessment: what`s in it for schools?. New York: Routledge.

Weigle, S. C. (2009). Assessing writing (cambridge language assessment series) (6 Ed.). Cambridge: Cambridge University Press.

Wikipedia, (2014). History of computing hardware. [Online]

Tersedia:http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_computing_hardware. Yusuf LN S., (2004). Psikologi perekembangan anak dan remaja. Bandung:


(53)

(1)

(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2012). Model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca

pemahaman berorientasi pendidikan karakter.Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II, Nomor 2 , 164-178.

AECT. (1994). Definisi dan kawasan teknologi pendidikan. America: The

Associaton for Educational Communications and Technology.

Ali, M. (1985). Penelitian pendidikan (prosedur dan strtaegis), Cet. III.Bandung :

Angkasa, h. 54.

Andrade, H. G., (1997). Understanding rubrics. educatioanal leadership. [Online]

Tersedia:http://www.middleweb.com/rubricsHD.html[Di akses mei 2014].

Ary, D (1982). Introduction to research in education,diterjemahkanoleh Arif

Furqan dengan judulPengantar penelitian dalam pendidikan. Surabaya

:Usaha Nasional

Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan

Islam Kementerian Agama RI.

______ (2011). PenelitianpPendidikan: metode dan paradigma baru. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. ( 2010). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta .

Azwar, Saripudin (1999). Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bimrose, J. (2011). The role of career adaptability in skills supply. UK: UK

Commission for Employment and Skills.

Depdiknas. (2007). Permediknas No.20 tentang standar penilaian guru. Jakarta:

Depdiknas.

Fouad, N.A.,& Bynner. (2008). Work transition. American Psychologist.

Galvin, K. (2012). Using online assessments to provide career guidance

&counseling.Careers Conference , 1-74.

Google, T. (2010). Google apps for busines . Retrieved maret 7, 2014, from

Google: http://www.google.com/

Harjasujana, A.S Dan Yeti Mulyati.(1996). Membaca 2. Jakarta: Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan

Harli Trisdiono, W. M. (2013). Strategi pembelajaran abad 21. Yogyakarta:


(3)

Hasan, H. (2003). Information systems development as aresearch method.

Australasian Journal of Information. , 7.

Izzaty, R. E. (2013). Pentingnya pendidikan karakter pada anak usia fini :sudut

pandang psikologi perkembangan snak. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Jobs, S. (2009). Careers and employability service. [Online] Tersedia:

http://www.kent.ac.uk/careers/Choosing/choosingintro.htm

Koen, J. (2012). Training career adaptability to pacilitate a successful school to

work transition. Journal of Vocational Behaviour , 81,395-408.

Kemdikbud. (2013). Pemendikbud 66 tahun 2013 standar penilaian pendidikan.

Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Learning, P. f. (2009). P21 Framework definitions. Washington, DC: Partnership

for 21 St Century Learning.

Leland, H. E. (1980). Who should buy portofolio insurance?Journan of Finance ,

581-594.

Levy, T. J. (2010). A Guide for novice researchers: design and development

research methods.Proceedings of Informing Science & IT Education Conference (InSITE) , 108-118.

M.D., H. J. (1983). Classification in mental retardation. Washington DC.:

American Assocation on Mental Deficiency.

Mansur, H. R. (2007). Penilaian hasil belajar. Bandung: CV. Wacana Pima.

Meredith D. Gall, W. S. (1983). Educational research. New York: Longman

Publishing Group.

Mueller, J. (2008). Authentic assesment toolbox. Retrieved April 16, 2014, from

North Central Colleght: http:/ /www.-noctrl.edu/, Naperville, http://jonathan.-mueller.faculty.noctrl.edu/toolbox/index.-htm

Nana Sudjana, I. ( 2007). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: PT.

Sinar Baru Algesindo.

______. (1995). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nitko, A. J. (1996). Educatioanl assessment of student. New Jersey: Prentice-Hall.

Partnershipfor21stCenturySkills. (2009). P21 framework definitions. Washington,


(4)

Popham, W. J., 1995. New Assessment Methods for School Counselors. ERIC Digest

(Office of educational research and improvement), pp. 1-2.

Paul Black, C. H. (2004). Working inside the black box: Assessment for Learning

in the Classroom. Phi Delta Kappan , 9-21.

Porfeli, E. J. (2008). Career development,work, And occupational success. In M.

C. Smith, & T. G.Reio (Eds.),. Handbook of research on adult development and learning .

Robert Heinich, Michael Molenda, James D. Russell. (1998). Instructional media

and technologies for learning. New Jersey: Pearson College Division.

Rotherham, A. W. (2009). To work, the 21st century skills movement will require

Keen Attention To Curriculum, Teacher Quality, and Assessment. . Educational Leadership , 15-20.

Savickas, M. L. (1997). Career adaptability : an integrative construct for

life-span, lifespace theory.Journal Career Development Quarterly , vol 45.

____________. (2005). Career development and counseling: putting theory and

research to work. The theory and practice of career construction. In S. D. Brown, & R. W. Lent (Eds.) , 42-70.

____________. (2008). Life-design international research group – career

adaptability project. Report of framework and follow-up studies .

Sidiknas (2012). Uji publik kurikulum 2013. Retrieved januari 11, 2014, from

Kemdikbud: : http://kemdikbud.go.id

Sufyan, S. (2006). Perilaku stratejik dan pengaruh moderasi lingkungan dalam

peningkatan kinerja perusahaan (model terintegrasi dan berjenjang pada industri farmasi di indonesia). Semarang: Program Studi Doktor (S3) Ilmu Ekonomi Fakultas Pasca-sarjana Universitas Diponegoro.

Soenardi, D. (2008). Tes bahasa pegangan bagi pengajar bahasa. Jakarta: indeks.

Sugiyono. ( 2011). Metode penelitian kuntitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta .

Sunarya, A. (2014) Program bimbingan karir untuk meningkatkan adaptabilitas

Karir Peserta Didik. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Susilana, R. (2013). Implementasi kurikulum berdifersivikasi di Sekolah dasar.

Bandung: Tidak Dipublikasikan.

Supriatna, Mamat (2009). Layanan bimbingan karir di sekolah menengah. Bandung: Depdiknas UPI.


(5)

Syaodih, N. (2007). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Tdi. (2012). Sekilas mengenai komputasi awan (cloud computing). Retrieved

maret 7, 2014, from Tdi: http://terra.co.id/

Weeden, W. d. (2003). Assessment: what`s in it for schools?. New York:

Routledge.

Weigle, S. C. (2009). Assessing writing (cambridge language assessment series)

(6 Ed.). Cambridge: Cambridge University Press.

Wikipedia, (2014). History of computing hardware. [Online]

Tersedia:http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_computing_hardware.

Yusuf LN S., (2004). Psikologi perekembangan anak dan remaja. Bandung:


(6)

Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Akademik Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandung

2 19 129

Pengembangan Alat Asesmen Keterampilan Menulis Menggunakan Teknologi Komputasi Awan pada Sekolah Menengah Atas di Kota Bandung.

0 1 13

Pengembangan Alat Asesmen Kemampuan Memecahkan Masalah Melalui Tulisan Kolaborasi dengan Menggunakan Teknologi Komputasi Awan pada SMA Negeri 10 Bandung.

0 3 33

PENGEMBANGAN ALAT ASSESMENT IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BANDUNG.

0 3 45

Pengembangan Alat Ukur Minat Untuk Pengembangan Karir Pada Lulusan Sekolah Menengah Atas.

1 2 26

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN KEMAMPUAN ADAPTABILITAS KARIR MELALUI TULISAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 BANDUNG - repositoryUPI S KTP 0906070 Title

0 0 4

Pengembangan Alat Asesmen Kemampuan Memecahkan Masalah Melalui Tulisan Kolaborasi dengan Menggunakan Teknologi Komputasi Awan pada SMA Negeri 10 Bandung - repositoryUPI S KTP 0906082 Title

0 0 2

PENGEMBANGAN ALAT ASSESMENT IMAJINASI MELALUI TULISAN KOLABORASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA BANDUNG - repository UPI S KTP 0901608 Title

0 0 1

PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN MOTIVASI KARIR DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI CLOUD COMPUTING DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 BANDUNG - repository UPI S KTP 0905945 Title

0 0 3

PENGEMBANGAN ALAT ASSESMENT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI TULISAN BERKOLABORASI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN PADA SMAN 10 DI KOTA BANDUNG - repository UPI S KTP 0901571 Title

0 0 3