FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus Pada KPP Pratama Boyola

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR
PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN
PEKERJAAN BEBAS
(studi kasus pada KPP Pratama Boyolali)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:

Lia Kusumawati
B200100074

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI
AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

SURAT PERI\TYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

B


is

mi

II

ahirrahmanirrohim

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya
Nama

Lia Kusumawati

NIM

8200100074

Fakultas/Jurusan


Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi

Jenis

Skripsi

Judul

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak
Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan
Bebas (studi kasus pada KPP Pratama Boyolali)

Dengan ini saya menyatakan bahwa saya menyetujui untuk

1.

:

Memberikan hak bebas royalitas kepada Perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.


2. Memberikan hak

menyimpan, mengalih

mediakan/mengalih

formatkan,mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk
kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari
saya selama tetap mencantumkan

3.

ftIma saya sebagai penulis/pencipta.

Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.


Demikian pernyataan ini saya dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Surakarta 23 Juli2014
Yang menyatakan

@
lria r(umawati)

PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul

:

FAKTOR.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEIVIT{UANI MEMBAYAR PAJAK
BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERIAAN
BEBAS (studi kasus pada KPP Pratama Boyolali)
Yang ditulis oleh

:


LIA KUSUMAWATI
8200100074

Penandatangan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat
untuk diterima.

Surakarta,23 Jloliz0l4
Pembimbing

fl)r.

X'atchan Achvani. M.Si)

Mengetaltui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS
ffi;i-,
,|;#i
'li;{-{{
,..;::., .iur{,,,*i


,;:*;:,ffi
t ,,,i;..;iS,

:,.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK
BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN
BEBAS (studi kasus pada KPP Pratama Boyolali)
Oleh :
LIA KUSUMAWATI
B 200100074

ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh kesadaran membayar pajak,
pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan perpajakan, persepsi atas efektifitas
sistem perpajakan, kualitas pelayanan terhadap kemauan membayar pajak.
Penelitian dilakukan dengan metode survei kuesioner pada KPP Pratama
Boyolali. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada
responden. Kuesioner dibagikan kepada 100 responden, tetapi hanya 90 responden yang

mengisi kuesioner tersebut dengan lengkap. Teknik pengambilan sampel penelitian ini
dengan menggunakan metode convenience sampling dengan alat analisis yang
digunakan adalah regresi berganda. Data diolah dengan bantuan software SPSS 15.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) kesadaran membayar pajak berpengaruh
signifikan terhadap kemauan membayar pajak; 2) pengetahuan dan pemahaman
terhadap peraturan perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar
pajak; 3) persepsi atas efektifitas sistem perpajakan tidak berpengaruh signifikan
terhadap kemauan membayar pajak; 4) kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
terhadap kemauan membayar pajak; 5) kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan
pemahaman terhadap peraturan perpajakan, persepsi atas efektifitas sistem perpajakan
dan kualitas pelayanan mempunyai pengaruh secara bersama-sama dan signifikan
terhadap kemauan membayar pajak.
Kata Kunci : kesadaran membayar pajak, pengetahuan perpajakan, persepsi atas
efektifitas sistem pajak, kualitas pelayanan, kemauan membayar pajak.

A. LATAR BELAKANG
Pajak merupakan penerimaan terbesar suatu Negara khususnya Negara
Indonesia. Hampir 75% penerimaan negara saat ini bersumber dari pajak.
Dominasi pajak sebagai sumber penerimaan merupakan satu hal yang sangat
wajar, ketika sumber daya alam, khususnya minyak bumi tidak bisa lagi

diandalkan. Penerimaan dari suatu sumber daya alam mempunyai umur relatif
terbatas yang suatu saat akan habis dan tidak bisa diperbaharui lagi. Hal ini
berbeda dengan pajak, sumber penerimaan ini mempunyai umur tidak terbatas,
apalagi seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka akan semakin
besar pula penerimaan Negara dari sektor pajak. Pembayaran pajak merupakan
perwujudan dari kewajiban negara dan peran serta masyarakat mengumpulkan
dana untuk membiayai negara dan pembangunan nasional. Pajak yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat melalui perbaikan dan penambahan
pelayanan publik, mengalokasikan pajak tidak hanya untuk rakyat pembayar
pajak juga untuk kepentingan rakyat yang tidak wajib membayar pajak.
B. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk menganalisis pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kemauan
wajib pajak dalam membayar pajak.
2. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan pemahaman tentang
peraturan perpajakan terhadap kemauan wajib pajak dalam membayar pajak.
3. Untuk menganalisis pengaruh persepsi atas Efektifitas Sistem Perpajakan
terhadap kemauan wajib pajak dalam membayar pajak.
4. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan kepada wajib pajak
terhadap kemauan wajib pajak dalam membayar pajak.


C. TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Pajak
Ada hal yang melekat pada definisi pajak (Mujiyati dan Aris,
2010), yaitu: Iuran dari rakyat yang dapat dipaksakan, artinya iuran yang
harus dibayar oleh rakyat, tidak dapat mengelak dan harus dilakukan oleh
rakyat untuk membayarnya sebagai konsekuensi berlakunya undangundang. Apabila rakyat selaku wajib pajak tidak melaksanakan kewajiban
membayar tersebut maka akan dikenakan sanksi oleh pemerintah
berdasarkan undang-undang. Atau dengan kata lain wajib pajak tersebut
dapat dipaksa oleh pemerintah untuk memenuhi kewajiban perpajakannya
dengan menggunakan surat paksa dan atau sita.
2. Fungsi Pajak
Ada dua fungsi pajak (Mardiasmo, 2012), yaitu:
a. Fungsi budgetair (Anggaran)
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaranya.
b. Fungsi mengatur (regulered)
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
3. Wajib Pajak Orang Pribadi Pekerjaan Bebas
Wajib pajak dalam UU Nomor 28 Tahun 2007 pasal 1 butir 2 adalah

orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan
pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Pekerjaan bebas dalam UU No.28 Tahun 2007 pasal 1 (24) adalah
pekerjaan yang dilakukan oleh orang pribadi yang mempunyai keahlian
kusus sebagai usaha untuk memperoleh penghasilan yang tidak terikat oleh
suatu hubungan kerja. Pekerjaan bebas yang dimaksud seperti pengacara,
akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan lain-lain.
4. Kemauan Membayar Pajak
Kemauan membayar pajak merupakan suatu nilai dimana seseorang rela
untuk

membayar,

mengorbankan

atau

menukarkan


sesuatu

untuk

memperoleh barang atau jasa (Widaningrum, 2007 dalam Widayati dan
Nurlis 2010).
5. Kesadaran Membayar Pajak
Kesadaran merupakan unsur dalam manusia dalam memahami realitas
dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas. Kesadaran
yang dimiliki oleh manusia kesadaran dalam diri, akan diri sesama, masa
silam, dan kemungkinan masa depannya (Widayati dan Nurlis, 2010)
6. Peraturan dan Pemahaman tentang peraturan Perpajakan
Pengetahuan adalah hasil kerja fikir (penalaran) yang merubah tidak tahu
menjadi tahu dan menghilangkan keraguan terhadap suatu perkara (Widayati
dan Nurlis, 2010).
7. Persepsi atas Efektifitas Sistem Perpajakan
Persepsi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengorganisasian,
pengintepretasian terhadap stimulus oleh organisasi atau individu sehingga
merupakan suatu yang berarti dan merupakan aktivitas integrated dalam diri
individu. Sedangkan efektifitas memiliki pengertian suatu pengukuran yang

menyatakan seberapa jauh target (kualitas,kuantitas dan waktu) telah
tercapai (Widayati dan Nurlis, 2010).
8. Kualitas Pelayanan
Pelayanan kepada pelanggan merupakan suatu kombinasi antara seni dan
ilmu, untuk mempelajari bagaimana menciptakan pelayanan yang bermutu
tidak cukup hanya memiliki teori atau prinsip melainkan harus berani
mencoba mempraktikan pengetahuan yang berkaitan dengan perilaku
pelayanan kepada pelanggan (Boediono, 2003) dalam Setyonugroho (2012).
Pelayanan yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam
menciptakan kepuasan kepada pelanggan. Suatu layanan dapat dikatakan
baik apabila usaha yang dijalankan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pelayanan yang berkualitas adalah pelayanan yang dapat memberikan
kepuasan kepada pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar
pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan serta harus dilakukan secara
terus-menerus Supadmi (2009).
D. Metode Penelitian
1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang
melakukan pekerjaan bebas dan terdaftar di KPP Pratama Kabupaten
Boyolali.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah wajib pajak yang
melakukan pekerjaan bebas.

2. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data
yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber asli (tanpa
perantara), tentang kemauan membayar pajak bagi orang pribadi yang
melakukan pekerjaan bebas. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini
diperoleh dari jawaban atas kuisioner yang dibagikan kepada responden.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam data ini merupakan metode survei
kuisioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya Sugiyono (2010).
E. Metode Analisis Data
a. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
b. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinieritas
3. Uji Heterokedastisitas
c. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis seberapa besar pengaruh kesadaran
membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan,
persepsi efektifitas system perpajakan, dan kualitas pelayanan maka
digunakan rumus regresi linier berganda sebagai berikut:
KMP = α + β KSMP + β PP + β PE + β KP + ε
Keterangan,

KMP = Kemauan membayar pajak
α = Konstatnta
KSMP = Kesadaran membayar pajak
PP = Pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan
PE = Persepsi atas efektifitas sistem perpajakan
KP = Kualitas pelayanan
ε = error
d. Uji Statistik
1. Uji F
2. Uji Koefisien Determinasi.
F. Hasil Penelitian
a. Kesadaran Membayar Pajak (KMP) terhadap Kemauan Membayar Pajak
(KMP)
Dari hasil tabel tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel
kesadaran membayar pajak terhadap kemauan membayar pajak diketahui
nilai thitung > ttabel atau 2,454 > 1,988 dan dengan nilai signifikasi 0,016 <
0,05. Berdasarkan hal tersebut maka H0 ditolak yang berarti kesadaran
membayar pajak berpengaruh pada kemauan membayar pajak.
b. Pengetahuan dan Pemahaman tentang Peraturan Perpajakan (PP) terhadap
Kemauan Membayar Pajak (KMP)
Dari hasil pengujian diketahui hasil uji t untuk variabel pengetahuan dan
pemahaman tentang peraturan perpajakan terhadap kemauan membayar
pajak diketahui nilai thitung > ttabel atau 2,192 > 1,988 dan dengan nilai
signifikasi 0,031 < 0,05 maka H0 ditolak dan pada taraf signifikansi 0,05

sehingga pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemauan membayar pajak.
Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini yang
mengetahui dan paham tentang peraturan perpajakan memiliki kemauan
untuk membayar pajak, dikarenakan adanya sanksi yang diterapkan dalam
peraturan perpajakan.
c. Persepsi atas Efektifitas Sistem Perpajakan (PE) terhadap Kemauan
Membayar Pajak (KMP)
Dari hasil pengujian diketahui hasil uji t untuk variabel persepsi atas
efektifitas sistem perpajakan diketahui nilai thitung < ttabel atau 0,107 < 1,988
dan dengan nilai signifikasi 0,915 > 0,05 maka H0 diterima pada taraf
signifikansi 0,05 sehingga persepsi yang baik atas efektifitas sistem
perpajakan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemauan
membayar pajak. Hal ini terjadi karena cara-cara yang dilakukan dalam
sistem efektifitas ada yang kurang menarik atau kurang diketahui oleh
wajib pajak, maka tugas pihak yang terkait harus lebih intensif untuk
menarik

wajib

pajak

pemberitahuan via

agar

mau

internet spanduk

membayar kewajiban pajak,
di

kantor

pos

maupun

juga
bank

persepsi, iklan media elektronik, juga usaha peningkatan pengetahuan
dan pemahaman peraturan perpajakan.
d. Kualitas Pelayanan (KP) terhadap Kemauan Membayar Pajak (KMP)
Dari hasil pengujian diperoleh nilai thitung > ttabel atau 2,124 > 1,988 dan
dengan nilai signifikansi 0,037 < 0,05. Oleh karena itu, H0 diterima pada

taraf signifikansi 0,05 yang berarti variabel Kualitas pelayanan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kemauan membayar pajak.
G. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya tentang pengaruh persepsi
tentang sanksi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan karakteristik personal
wajib pajak terhadap kepatuhan tentang pelaporan wajib pajak dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1.

Hasil uji t diketahui nilai thitung > ttabel atau 2,454 > 1,988 dengan nilai
signifikansi 0,016 < 0,05. Hal ini berarti H0

ditolak pada taraf

signifikansi 0,05. Artinya variabel yang menyatakan kesadaran
membayar pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak
terbukti.
2.

Hasil uji t diketahui nilai thitung > ttabel atau 2,192 > 1,988 dengan nilai
signifikansi 0,031 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak pada taraf signifikansi
0,05. Artinya variabel kedua yang menyatakan pengetahuan dan
pemahaman tentang peraturan perpajakan berpengaruh terhadap kemauan
membayar pajak terbukti.

3.

Hasil uji t diketahui nilai thitung < ttabel atau 0,107 < 1,988 dengan nilai
signifikansi 0,915 > 0,05. Hal ini berarti H0 diterima pada taraf
signifikansi 0,05. Artinya variabel yang menyatakan persepsi atas
efektifitas sistem perpajakan berpengaruh terhadap kemauan membayar
pajak tidak terbukti.

4.

Hasil uji t diketahui nilai thitung > ttabel atau 2,124 > 1,988 dengan nilai
signifikansi 0,037< 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak pada taraf signifikansi

0,05. Artinya variabel yang menyatakan kualitas pelayanan berpengaruh
terhadap kemauan membayar pajak.
H. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh serta adanya keterbatasan dalam
penelitian, sehingga saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
a. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel yang lebih
banyak dan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat
memperngaruhi kemauan membayar pajak agar diperoleh hasil yang
lebih baik.
b. Penulis mengharapkan kepada peneliti lain untuk memperluas ruang
lingkup responden yang digunakan dalam penelitian.
Daftar Pustaka

Mardiasmo, 2004. Perpajakan (Edisi Revisi). Yogyakarta: ANDI
Mujiyati dan M. Aris. 2010. Perpajakan (Pendekatan Teori dan Soal). Surakarta:
muhammadiyah University Press.
Setyonugroho, Hariyadi. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Untuk
Membayar Pajak pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Surabaya
Tegalsari. Artikel Ilmiah.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Supadmi, Ni Luh. 2009. Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas
Pelayanan. (http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4209214219.pdf
diunduh 23 Desember 2014)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga
atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Ketentuan Umum Dan Tata Cara
Perpajakan. http://ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=12761 diunduh
13 September 2013
Widayati dan Nurlis. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan untuk
Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas.
Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 78 88

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM (Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo)

1 23 60

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KETIDAKPATUHAN PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA JEMBER

0 5 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MENGGUNAKAN E-FILLING PADA KPP PRATAMA JEMBER

0 18 21

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MENGGUNAKAN E-FILLING PADA KPP PRATAMA JEMBER

0 10 21

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PEKERJA BEBAS DALAM MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN

0 12 20

PENGARUH KESADARAN, PENGETAHUAN, PERSEPSI, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

1 17 20

ANALISIS PERSEPSI YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN DALAM MEMBAYAR PAJAK PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

0 5 38

PENGARUH SIKAP WAJIB PAJAK ATAS PELAKSANAAN SANKSI ADMINISTRASI, PELAYANAN FISKUS DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas di Bandar Lampung)

1 41 71

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI ETIKA ATAS PENGGELAPAN PAJAK (Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang)

1 1 18