IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS V Implementasi Pendidikan Aqidah Akhlak Dalam Membentuk Perilaku Keagamaan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Islam Tahfidzul Qur’an (SDITQ) Al-Irsyad Tahun Pelajaran 2013/2014

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM
MEMBENTUK PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR ISLAM TAHFIDZUL QUR’AN (SDITQ)
Al-IRSYAD TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:
M. Dimas Elsa Purnawan
NIM: G000100138
NIRM: 10/X/02.2.1/T/5073

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya
Nama

: M. Dimas Elsa Purnawan

NIM/NIRM

: G000100138/10/X/02.2.1/T/5073

Fakultas

: Agama Islam

Program Studi : Tarbiyah
Jenis

: Skripsi


Judul

: Implementasi Pendidikan Aqidah Akhlak Dalam

Membentuk Perilaku Keagamaan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Islam
Tahfidzul Qur’an (SDITQ) Al-Irsyad Tahun Pelajaran 2013/2014
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih fotmatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan,
serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan
akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya
selama tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan perpustakaan UMS, dari bentuk semua tuntutan hukum yang
timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat di
gunakan sebagaimana semestinya.
Surakarta, 14 Juli 2014

Yang menyatakan

(M. Dimas Elsa Purnawan)

1

Realita pendidikan di SDITQ

PENDAHULUAN
Aqidah Islam berpangkal pada

al-Irsyad Tengaran adalah siswa

keyakinan “Tauhid” yaitu keyakinan

bersikap sopan terhadap guru dan

tentang wujud Allah, Tuhan Yang

teman, dapat melaksanakan sholat


Maha

berjama’ah,

Esa,

tidak

ada

yang

mampu

menciptakan

menyekutuinya, baik dalam zat, sifat-

lingkungan sekolah yang bersih dan


sifat maupun perbuatannya. Akhlak

nyaman, dan lain sebagainya. Ini

mulia berawal dari aqidah, jika

dicapai tidak hanya dengan kemauan

aqidahnya sudah baik maka dengan

guru, tetapi semangat dari siswa dan

sendirinya

akan

dukungan dari seluruh elemen yang

terbentuk. Iman yang teguh pasti


ada di sekolah. Realita tersebut dapat

tidak ada keraguan dalam hatinya

dikatakan baik, namun masih ada

dan

oleh

siswa yang kurang tertib dan ini

kebimbangan. Beriman kepada Allah

merupakan dinamika siswa yang

pasti

segala


masih memiliki keinginan untuk

menjauhi

bersikap semaunya sendiri namun

larangannya. Beriman kepada Allah

masih berada dalam batas kewajaran.

juga harus beriman kepada Malaikat,

Disamping itu potret siswa SDITQ

Nabi, kitab, hari akhir, qada dan

yang seharusnya tercermin dalam

qadar Allah.


keseharian

akhlak

tidak

akan

mulia

tercampuri

melaksanakan

perintahnya

dan

dapat


dilihat

dari

peranan

prilakunya dengan teman, guru serta

penting dalam mendidik siswa, ruang

seluruh elemen yang ada di sekolah,

lingkup

tentang cara bersosialisasi dan cara

Aqidah

memiliki


aqidah

membentuk

akhlak

mengantarkan

segala

dapat

mulia

akan

menanamkan

apa


yang

sudah

Indonesia

diajarkan oleh guru dikelas. Melihat

yang mumpuni

fenomena kenakalan siswa SDITQ

manusia

sebagai manusia
dalam

yang

aspek

kehidupan.

al-Irsyad Tengaran masih dalam

Ruang lingkup dari aqidah yaitu:

batas

Ilahiyat, nubuwat, ruhaniyat, dan

kenakalan

sam’iyyat (Ilyas, 2000: 6).

diselesaikan. Kenakalan yang terlihat
adalah

kewajaran,
tesebut

berkelahi

artinya

dari

masih

bisa

sesama

siswa,

2

memakai baju kurang rapi, terlambat

tua/keluarga

mengikuti shalat fardhu berjamaah

jawab.
Ada

dan lain sebagainya.

yang

bertanggung

beberapa

penelitian

perilaku

terdahulu yang pernah ditulis oleh

keagamaan berawal dari keluarga

peneliti sebelumnya yang relevan

dan perlu dilakukan sejak dini,

dengan penelitian ini, antara lain:

keluarga

1.

Pembentukan

sebagai

tempat

belajar

Yuni Chasanah dalam skripsinya

pertama anak. Antara aqidah akhlak

yang berjudul “Peranan Guru

dan

Akidah

perilaku

keagamaan

akan

Akhlak

Dalam

hal,

Pembinaan Akhlak Siswa di MI

tergantung pada ke arah mana aqidah

YAPPI Ringintumpang Semoyo

akhlak

Patuk

berdampak

pada

itu

berbagai

mendasari

aktifitas

Gunungkidul”.

seseorang. Dengan demikian dapat

Menyimpulkan bahwa peranan

dinyatakan bahwa kedudukan aqidah

guru

akhlak sebagai landasan berbagai

pembinaan akhlak siswa di MI

aktifitas seseorang, menentukan baik

YAPPI Ringintumpang Semoyo

dan buruknya. Oleh karena itu,

Patuk Gunungkidul dilakukan

pembentukan perilaku keagamaan

dengan

yang baik menjadi penting artinya,

berperan sebagai pembimbing

yang dilakukan mulai sejak usia dini

dan

hingga

Sehingga

dibuktikan dengan dilakukannya

antara sekolah dan keluarga harus

pembinaan akhlak siswa dalam

dapat

orang

baik.

fasilitator.

Hal

Guru

tersebut

setiap kesempatan baik di dalam

pendidikan

aqidah

kelas melalui

materi

akhlak

saat

tidak

atau

membentuk

sangat

dalam

dalam

agar

kesulitan

akhlak

sama

bekerja

menjalankan
akhlak,

dewasa.

akidah

mengalami

kendala

perilaku

dalam

keagamaan

pada

akidah

pelajaran

akidah akhlak maupun di luar
kelas

seperti

dengan

anak. Guru hanya bisa mendampingi

memberikan contoh perbuatan

anak pada saat disekolah saja dan

atau

sesampainya

mencerminkan akhlak yang baik

di

rumah,

orang

maupun

kebiasaan

dengan

yang

memberikan

3

2.

teguran dan nasehat serta sanksi

nilai keagamaan yang positif.

kepada siswa yang melakukan

Selain

pelanggaran.

mempelajari PAI tersebut yaitu

Rina

Fitriyanah

skripsinya
“Pembentukan
Karimah

Santri

Pesantren

dari

untuk mencetak peserta didik

berjudul

yang taat terhadap agama dan

Akhlakul

menjadi

di

Pondok

Ta’mirul

Islam

manusia

muslim

seutuhnya.
4.

Slamet Susilo dalam thesisnya

Menyimpulkan

yang berjudul “Strategi Guru

bahwa upaya yang dilakukan

Pendidikan Agama Islam Dalam

Pondok

Ta’mirul

Meningkatkan Religiusitas Siswa

Islam Surakarta dalam rangka

Di SMA Negeri 3 Yogyakarta”.

pembentukan akhlakul karimah

Menyimpulkan

santri

beberapa

Surakarta”.

Pesantren

di

Pondok

Pesantren

bahwa

strategi

ada
yang

Ta’mirul Islam Surakarta antara

diterapkan

lain

meningkatkan religiusitas siswa

adalah:

pembiasaan,

3.

tujuan

dalam

K.

yang

itu

keteladanan,

pengajaran

dan

guru

antara

Hadim dalam skripsinya yang

profesionalisme

“Pembelajaran

dalam

di SMA Negeri Yogyakarta,

kedisiplinan.

berjudul

PAI

lain:

Meningkatkan
guru

Meningkatkan

PAI,
kualitas

Pendidikan Agama Islam Dalam

pembelajaran

Pembinaan Akhlak Siswa Kelas

Mengembangkan pembelajaran

VII

PAI

MTs

N

Gondowulung

PAI

melalui

di

kelas,

kegiatan

Bantul”. Menyimpulkan bahwa

keagamaan, Membentuk seksi

pembelajaran PAI merupakan

kerohanian

hal yang sangat penting untuk

Membangun komitmen warga

dapat diberikan kepada peserta

sekolah yang meliputi kepala

didik sedini mungkin. Dengan

sekolah, guru, karyawan dan

alasan

siswa,

bahwa

mempelajari

dampak

PAI

ini

dari

Islam

Penciptaan

(rohis),

budaya

akan

religius di sekolah, Membangun

memberikan sumbangsih nilai-

kerjasama dengan masyarakat,

4

Melibatkan peran serta alumni,

(penerapan

Membangun kesadaran siswa,

memberikan

Studi

(Mulyasa: 2002: 93).

banding

rohis,

Memondokkan siswa di pondok
pesantren, dan Rohis gathering.
Adapun perbedaan penelitian
ini

dengan

sebelumnya

peneitian-penelitian
yaitu

pada

sesuatu
efek

yang

atas

dampak)

Pendidikan adalah bimbingan
yang diberikan dengan sengaja oleh
orang dewasa kepada anak-anak,
dalam pertumbuhannya (jasmani dan

objek

rohani) agar berguna bagi diri sendiri

penelitian. Penulis lebih menekankan

dan bagi masyarakat (Purwanto:

penelitian

2000: 10)

mengenai

perilaku

keagamaan siswa yang difokuskan

Mata

pelajaran

pendidikan

pada masalah kedisiplinan siswa

Aqidah

SDITQ al-Irsyad Tengaran dalam

pelajaran yang mengajarkan tentang

melaksanakan shalat lima waktu.

asas ajaran agama Islam dan juga

Selain itu, bermaksud mengetahui

mengajarkan

upaya yang dilakukan guru Aqidah

sehingga

Akhlak dalam membimbing dan

mengenal, memahami, menghayati

mengarahkan

dan mengimani Allah swt dan dapat

kedisiplinan

shalat

lima waktu siswa.

Akhlak

adalah

tentang

peserta

mengaplikasikan

mata

berperilaku,
didik

dalam

dapat

bentuk

Implementasi berarti berasal

perilaku yang baik dalam kehidupan.

dari Bahasa Inggris implementation

Baik terhadap diri sendiri, keluarga,

yang berarti “Pelaksanaan” (Echols,

ataupun terhadap masyarakat.

2006: 313). Implementasi merupakan

Pengertian perilaku keagamaan

suatu proses penerapan ide, konsep,

dapat

kebijakan, atau inovasi, dalam suatu

mengartikan kata per kata. Kata

tindakan

sehingga

perilaku berarti tanggapan atau reaksi

memberikan dampak, baik berupa

individu terhadap rangsangan atau

perubahan pengetahuan, ketrampilan,

lingkungan.

maupun

sikap.

keagamaan berasal dari kata dasar

Dikemukakan bahwa Implementasi

agama yang berarti sistem, prinsip

adalah: “put something into effect”

kepercayaan kepada Tuhan dengan

praktis

nilai

dan

dijabarkan

dengan

Sedangkan

cara

kata

5

ajaran kebaktian dan kewajiban yang

yang menghasilkan data deskriptif

bertalian dengan kepercayaan itu

berupa kata-kata tertulis atau lisan

(Departemen

dari orang-orang dan perilaku yang

Pendidikan

dan

dapat diamati” (Moleong, 2007:4).

Kebudayaan, 2004: 755).

Kata keagamaan sendiri sudah

Penelitian

ini

dilakukan

di

mendapat awalan “ke” dan akhiran

SDITQ

“an” yang mempunyai arti sesuatu

penelitian ini hanya dilakukan pada

atau

yang

guru mata pelajaran Aqidah Akhlak

berhubungan dengan agama. Perilaku

dan siswa kelas V sebanyak 28

keagamaan adalah segala aktivitas

siswa.

segala

individu

atau

tindakan

kelompok

yang

al-Irsyad

Tengaran,

Teknik pengumpulan data yang

berorientasi atas kesadaran tentang

digunakan

adanya Tuhan Yang Maha Esa dan

meliputi:

dalam

penelitian

ini

melaksanakan ajaran sesuai dengan
1.

agamanya masing-masing.
Dengan

demikian

baik perbuatan atau ucapan yang
seseorang

Wawancara

perilaku

keagamaan berarti segala tindakan

dilakukan

Metode Wawancara (Interview)

yang

mana

perbuatan atau tindakan serta ucapan

ialah

proses

komunikasi atau interaksi untuk
mengumpulkan

informasi

dengan cara tanya jawab antara
peneliti dengan informan atau
subjek penelitian (Emzir, 2010:

tersebut terkait dengan agama.

1).
Pada penelitian ini penulis

METODE PENELITIAN
Ditinjau

dari

jenis

penelitiannya, maka penelitian ini
termasuk penelitian lapangan (field
research), karena dilakukan secara
langsung di lapangan sebagai objek
penelitian. Adapun pendekatan yang
digunakan adalah metode pendekatan
kualitatif, yakni “prosedur penelitian

menggunakan
wawancara
yaitu

metode
bebas

dengan

pertanyaan
terperinci

terpimpin,
mengajukan

lengkap
sesuai

dan

keinginan

penulis akan tetapi masih tetap
berpedoman

pada

tema

penelitian yang diteliti. Adapun

6

metode wawancara ini akan

macam, tidak hanya dokumen

penulis gunakan untuk mencari

resmi (Sukandarrumidi, 2006:

data yang berhubungan dengan

100-101). Untuk mencari data

pendidikan

yang

dalam

dengan

Akhlak

membentuk

perilaku

sejarah berdiri, letak geografis

dan

sekolah, visi dan misi, tujuan,

keagamaan

2.

berhubungan

Aqidah

siswa,

pelaksanaannya.

sasaran,

Metode Observasi (Pengamatan)

pendidikan aqidah akhlak, dan

Metode

observasi

adalah

konsep

tentang

perilaku keagamaan.

cara men dengan mengamati
atau

mengobservasi

obyek

HASIL PENELITIAN DAN

penelitian atau peristiwa baik
berupa manusia, benda mati

PEMBAHASAN
A. Pendidikan Aqidah Akhlak

maupun alam (Tanzeh, 2011:
87).
Penulis menggunakan metode
observasi agar dapat mengamati
dan mencatat data yang didapat
berdasarkan

observasi

atau

pengamatan di SDITQ al-Irsyad
Tengaran. Observasi digunakan
untuk mencari data keadaan
sekolah,

gedung-gedung,

sarpras, perilaku siswa, dan lain
sebagainya.
3.

Teknik Dokumentasi adalah
teknik pengumpulan data yang
kepada

penelitian,

dokumen

dapat terlaksana bila disajikan
sebagai berikut:
1.

Materi
Materi Aqidah Akhlak di

SDITQ al-Irsyad Tengaran yang
bersumber

dari

buku

paket

Aqidah Akhlak kelas V SDITQ
al-Irsyad Tengaran, yaitu:
a. Hak Allah SWT.
b. Hak Rasulullah SAW.
c. Hak Sesama muslim.

Teknik Dokumentasi

ditujukan

Pendidikan Aqidah Akhlak

subyek
yang

diketik dapat berupa berbagai

2. Tujuan
Tujuan pembelajaran materi
Aqidah
siswa

Akhlak

antara

lain:

mampu

menjelaskan,

mendiskipsikan,

memahami

7

tentang hak Allah SWT, hak

dalam pelajaran sudah memadai,

Rasulullah, dan Hak sesama

antara idealitas dan realitas di

muslim.

sekolah

yaitu nilai

3. Metode
Metode

pelaksanaan

pendidikan Aqidah Akhlak di
SDITQ

al-Irsyad

Tengaran

adalah dengan metode ceramah.
Berdasarkan observasi di kelas,
metode yang digunakan dalam
pembelajaran Aqidah Akhlak di
SDITQ

al-Irsyad

Tengaran

kurang menarik dan cenderung
membosankan siswa. Dengan
demikian
dalam

penerapan

metode

penyampaian

materi

Aqidah Akhlak di SDITQ alIrsyad

Tengaran

perlu

ditingkatkan lagi agar siswa
lebih tertarik dengan materi yang
disampaikan. Sehingga materi
yang terlihat sulit, akan menjadi
mudah

ketika

disampaikan

dengan metode kreatif yang
dibuat oleh guru.
4.

memiliki

Evaluasi
Berdasarkan hasil rata-rata
nilai pendidikan Aqidah Akhlak
dengan KKM 75 menunjukkan
bahwa tingkat pemahaman siswa

kesesuaian,

rata-rata

ulangan

siswa yang diatas standar KKM
75.
B. Hasil

Implementasi

Pendidikan

Akidah

Akhlak

dalam Membentuk Perilaku
Keagamaan Siswa Kelas V
SDITQ al-Irsyad Tengaran
Jika dlihat dari tujuan
pembelajaran Aqidah Akhlak di
SDITQ al-Irsyad Tengaran yaitu
untuk membentuk siswa menjadi
anak yang patuh terhadap orang
tua, disiplin, rajin beribadah,
mengerti cara bertamu, cara
berpakaian
pandai

yang

bergaul,

baik,

dan

maka

hasil

implementasi pendidikan Akidah
Akhlak

dalam

perilaku

membentuk

keagamaan

sudah

cukup baik. Hal ini berdasarkan
perubahan perilaku keagamaan
siswa

yang awalnya

semangat

dalam

kurang

melakukan

ibadah menjadi semangat dalam
melakukan
mendapat

ibadah

setelah

pembelajaran

pendidikan Aqidah Akhlak.

8

1. Perbedaan

C. Faktor Pendukung

kecerdasan siswa sehingga

Pelaksanaan pembelajaran
Aqidah

Akhlak

menuntut perhatian penuh

dalam

membentuk perilaku keagamaan

dari guru.

di SDITQ al-Irsyad Tengaran

2. Perbedaan

tidak

terlepas

pendukung

dari
dan

yang

latar

belakang

faktor

keluarga dan pengetahuan

faktor

agama siswa kelas V.

penghambat. Beberapa faktor
pendukung

tingkat

3.

dimaksud

Teknologi informasi yang
bisa

mempengaruhi

dan

adalah:

menguasai anak-anak baik

1. Guru-guru di SDITQ al-

pikiran, perasaan maupun

Irsyad Tengaran memiliki

perilakunya selain itu juga

kesungguhan

pergaulan

dalam

mendidik siswanya.

siswa

di

luar

sekolah (masyarakat).

2. Sarana dan prasarana yang
lengkap.

PENUTUP

3. Adanya keterlibatan semua
guru

dalam

A. Kesimpulan

upaya

Berdasarkan

pembinaan perilaku siswa,

penelitian

karena hal itu merupakan

mengenai

tanggung

jawab

pembelajaran

terhadap

perilaku/akhlak

guru

siswa.

menghambat

pelaksanaan
Aqidah

dalam

pembelajaran
Akhlak

dalam

Aqidak

pembentukan

SDITQ

Adapun beberapa faktor

analisis

data

implementasi

keagamaan

D. Faktor Penghambat

yang

dalam

dan

hasil

siswa

al-Irsyad

Akhlak
perilaku

kelas

V

Tengaran,

penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
1.

Upaya yang telah dilakukan
oleh guru Akidah Akhlak

membentuk perilaku keagamaan

dalam

antara lain:

perilaku keagamaan yang
difokuskan

membimbing

pada

9

kedisiplinan

dalam

3.

yang

mendukung

melaksanakan ibadah shalat

dari upaya yang dilakukan

siswa kelas V SDITQ al-

tersebut

Irsyad

Tengaran

dan

siswa kelas V SDITQ al-

kegiatan

keagamaan

lain

Irsyad Tengaran berada di

adalah

seluruh

yang

bertujuan

lingkungan

menumbuhkan

kesadaran

adanya perhatian dari pihak

siswa untuk mengerjakan

sekolah. Namun demikian,

shalat

masih

lima

waktu

pada

agamis

ada

faktor

dan

yang

dasarnya sudah terlaksana

menghambat

dengan baik. Selain itu guru

pengawasan pihak sekolah

Akidah

hanya

Akhlak

juga

yaitu

terbatas

pada

upaya

pelaksanaan shalat fardhu

pelaksanaan

dan tahfidzul Qur’an di

shalat fardhu berjama’ah,

sekolah saja dan kurangnya

serta

perhatian

melakukan
pembiasaan

pemberian

Sikap

beragama

orang

mengawasi

keteladanan.
2.

Faktor

pelaksanaan

ibadah siswa sehari-hari.

siswa

SDITQ al-Irsyad Tengaran

tua

B. Saran-saran
Berdasarkan

setelah mendapatkan materi

hasil

Aqidah

penelitian yang penulis lakukan,

Akhlak sudah mengalami

maka saran yang akan penulis

perubahan yang sebelumnya

sampaikan adalah:

kurang

1.

pembelajaran

semangat

Kepada

Guru

Aqidah

menjalankan ibadah shalat 5

Akhlak, diharapkan lebih

waktu dan tahfidzul Qur’an

banyak memberikan reward

menjadi

semangat

atau pujian kepada siswa

dalam menjalankan ibadah

yang melaksanakan shalat

shalat 5 waktu dan kegiatan

dan

tahfidzul Qur’an.

keagamaan

lebih

serta

mengikuti

kegiatan

dengan

aktif

memberikan

10

pembinaan

yang

DAFTAR PUSTAKA

berkesinambungan

pada

Afifuddin & Beni Ahmad Saebani.

siswa

yang

belum

menjalankan ibadah shalat

Penelitian

dengan

Bandung:

tertib

dan

mengadakan kegiatan kajian
ataupun

mentoring

dapat

2.

3.

Metodologi

2012.

Kualitatif.
CV.

Pustaka

Setia.

agar

Aly, Hery Noer & Munzier. 2008.

menambah

Watak Pendidikan Islam.

pengetahuan agama siswa.

Jakarta

Kepada Siswa, diharapkan

Agung Insani, cet. III.

Utara:

Friska

siswa lebih meningkatkan

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

ibadah shalat fardhu dan

Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

shalat sunnah tidak hanya di

Chasanah, Yuni. 2010. Peranan

sekolah tetapi juga di rumah

Guru

tanpa harus ada paksaan dari

dalam Pembinaan Akhlak

orang lain.

Siswa

Kepada orang tua siswa,

Ringintumpang

diharapkan

Patuk Gunungkidul, UIN

suasana

menciptakan
keagamaan

di

lingkungan keluarga yang
dapat

mendorong

anak

Akidah

di

Sunan

MI

Kalijaga:

Akhlak

YAPPI
Semoyo

Tidak

Diterbitkan.
Departemen

Pendidikan

dan

untuk mengamalkan ajaran

Kebudayaan. 2004. Kamus

agama Islam secara benar

Besar Bahasa Indonesia,

dan

Jakarta: Balai Pustaka.

bersungguh-sungguh

menjalankannya
kehidupan sehari-hari.

dalam

Djamaludin Ancok & Fuad Nasori.
2004.

Psikologi

Yogyakarta:

Islam,
Pustaka

Pelajar.
Echols, John. 2006. Kamus Inggris
Indonesia,

Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

11

Emzir. 2010. Metodologi Penelitian

Pustaka Pesantren Islam

Kualitatif,

al-Irsyad.

Mulyasa.

Jakarta:

2002.

Berbasis

PT.

Moleong, Lexy. J. 2007. Metodologi

Kurikulum

Penelitian

Kompetensi

Bandung:

Konsep Karakteristik, dan
Implementasi,

Bandung:

Purwanto,

Ngalim.

Praktis.

Akhlakul karimah Santri di
Pesantren

PT.

Remaja

2000.

Bandung:

Rahmat, Jalaludin. 2009. Psikologi
Agama,

UMS: Tidak di Terbitkan.

Grafindo Persada.

Pembelajaran

PT.

Remaja Rosda Karya.

Ta’mirul Islam Surakarta,
2009.

Ilmu

Pendidikan Teoritis dan

Fitriyanah, Rina. 2010. Pembentukan

Pondok

Kualitatif,

Rosda Karya.

PT. Remaja Rosda Karya.

Hadim.

Tengaran:

Pendidikan Kuantitatif &

Raja Grafindo Persada.
E.

2011/2012,

Jakarta:

Raja

Shobron Sudarno. 2012. Studi Islam

Pendidikan Agama Islam

1. Surakarta: LPID UMS.

dalam Pembinaan Akhlak

Sjarkawi.

Siswa Kelas VII MTs N

Kepribadian Anak. Jakarta: PT Bumi

Gondowulung Bantul, UIN

Aksara.

Sunan

Sukandarrumidi. 2006. Metodologi

Kalijaga:

Tidak

Penelitian

Diterbitkan.
Ilyas, Yunahar. 2000. Kuliah Aqidah.
Yogyakarta:
Pengkajian

Lembaga
dan

Pengalaman Islam (LPPI).
------------------. 2001. Kuliah Akhlaq.
Yogyakarta:
Pengkajian

2008.

Praktis,

Pembentukan

Yogyakarta:

Teras.
Sukmadinata, Nana Syaodiyah. 2010.
Metode

Peneltiain

Pendidikan, Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.

Lembaga

Susilo, Slamet. 2013. Strategi Guru

dan

Pendidikan Agama Islam

Pengamalan Islam (LPPI).
Tim Penulis. 2011. Mengenal Lebih
Dekat SDITQ AL IRSYAD

Dalam

Meningkatkan

Religiusitas Siswa Di SMA

12

Negeri

3

Yogyakarta,

UMS: Tidak di Terbitkan.
Syamsul Arifin, Bambang. 2008.
Psikologi

Agama,

Bandung:CV

Pustaka

Setia.
Tafsir, Ahmad. 2012. Pendidikan
Karakter Perspektif Islam,
Bandung:

PT.

Remaja

Rosda Karya.
Tanzeh, Ahmad. 2011. Metodologi
Penelitian, Yogyakarta: Teras.
Walgito,

Bimo.

2003.

Psikologi

Sosial, Yogyakarta: Andi Offset.