PERLINDUNGAN, PELESTARIAN, DAN PEMANFAATAN SENI BATIK DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL BERDASARKAN UNESCO CONVENTION FOR THE SAFEGUARDING OF INTANGIBLE CULTURAL HERITAGE.

PERLINDUNGAN, PELESTARIAN, DAN PEMANFAATAN SENI BATIK
DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL BERDASARKAN
UNESCO CONVENTION FOR THE SAFEGUARDING OF INTANGIBLE
CULTURAL HERRITAGE
ABSTRAK
Lucky Mauryan
110110070244

UNESCO sebagai sebuah organisasi internasional yang menangani
masalah kebudayaan dan pendidikan, telah mengapresiasikan seni batik
Indonesia sebagai bagian dari intangible cultural heritage, karena seni batik
menghasilkan pola dan motif yang menyimpan simbolisasi terhadap status
sosial, masyarakat lokal, alam, sejarah sebuah bangsa dan warisan budaya.
Selain itu seni batik merupakan warisan budaya yang tidak dapat dipegang
dan dimiliki oleh suatu komunitas atau masyarakat, walaupun pencipta atau
pelakunya hanya orang-orang tertentu dengan kualifikasi tertentu pula.
Apresisasi tersebut dinyatakan melalui sebuah sertifikat. Sertifikat tersebut
berperan sebagai lex specialis dari UNESCO Convention For The
Safeguarding of Intangible Cultural Heritage Tahun 2003, karena dengan
mensertifikasikan seni batik maka UNESCO mambantu perlindungan seni
batik Indonesia sehingga tetap terjaga kehormatan seni batik sebagai sebuah

warisan budaya dan melestarikan seni batik sebagai warisan budaya tak
benda.
Penulisan tugas akhir iini menggunakan metode pendekatan yuridisnormatif, yang digunakan untuk menganalisa data sekunder berupa hukum
primer maupun sekunder seperti UNESCO Convention For The Safeguarding
of Intangible Cultural Heritage 2003, perlindungan seni batik oleh UndangUndang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002 serta perlindungan hak ekonomi
terhadap batik untuk Indonesia.
Perlindungan terhadap seni batik sebenarnya sudah ada dalam UndangUndang Hak Cipta indonesia, namun perlu diperkuat dengan perlindungan
dari pengaturan internasional seperti misalnya UNESCO Convention For The
Safeguarding of Intangible Cultural Heritage 2003. Sehingga dengan adanya
perlindungan nasional dan internasional, maka tidak ada negara yang berhak
untuk mengakui keberadaan seni batik merupakan milik negara tersebut, dan
konsekuensi yang harus dihadapi Indonesia adalah wajib untuk menjaga dan
melestarikan kebudayaan tersebut.

 

iv 

PROTECTION, PRESERVATION, AND UTILIZATION BATIK ART WITHIN
INTERNASIONAL LAW PERSPECTIVE ACCORDING TO UNESCO

CONVENTION FOR THE SAFEGUARDING OF INTANGIBLE CULTURAL
HERITAGE
ABSTRACT
Lucky Mauryan
110110070244

UNESCO as an international organization specially established to deal
with international education and cultural matters, has appreciated Indonesian
batik art as part of intangible cultural heritage, simply because batik art
produces motif and pattern which simbolize social status, local community,
nature, nation’s history and cultural heritage. Furthermore, batik art is a part of
cultural heritage which can not be held by any society or community, even if
the actor or creator is a particular person qualified for certain things.
Appreciation goes with the certificate. Certificate itself playing a role as a lex
specialis from UNESCO Convention For The Safeguarding of Intangible
Cultural Heritage 2003, since certificating batik art, UNESCO helps keeping
Indonesian batik art with its dignity as a cultural heritage and preserves batik
art as an intangible cultural heritage.
This thesis is written in a yuridical-normative method, which commonly
used to analyze secondary source in the form of primary law along with

secondary law such as UNESCO Convention For The Safeguarding of
Intangible Cultural Heritage 2003, protection of batik art by Copyright Law No.
19/2002, and protection in economic rights for Indonesian batik art.
Protection of batik art actually existed in Indonesian Copyright Law, but
needed to be fortified with international regulation such as UNESCO
Convention For The Safeguarding of Intangible Cultural Heritage 2003, so
that no countries would rightfully claim batik art as their belonging, and
consequnce that Indonesia has to bear is to maintain and preserve the
cultural heritage.