PERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI SANDAL DENGAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP) DI CV. DONI BUMI PERKASA SURABAYA.

PERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI SANDAL
DENGAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING
(CRP)
DI CV. DONI BUMI PERKASA SURABAYA

SKRIPSI

Oleh :
DUTA AMIRUL HAQ
0832010087

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI SANDAL

DENGAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING
(CRP)
DI CV. DONI BUMI PERKASA SURABAYA

Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
J urusan Teknik Industri

Oleh :
DUTA AMIRUL HAQ
0832010087

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI SANDAL
DENGAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING
(CRP)
DI CV. DONI BUMI PERKASA SURABAYA

SKRIPSI
Disusun oleh :

DUTA AMIRUL HAQ
0832010087
Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima oleh Dosen Penguji
Pada Tanggal 18 November 2013

Dosen Penguji :

Dosen Pembimbing :

1.


1.
Ir. Yustina Ngatilah, MT
NIP. 19570306 198803 2 001

Ir. Akmal Suryadi, MT
NIP. 19650112 199003 1 001
2.

2.
Ir. Budi Santoso, MMT
NIP. 1561205 198703 1 001

Ir.Er lina Purnamawaty, MT.
NIP. 19580828 198903 2 001

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J atim Surabaya

Ir. Sutiyono, MT

NIP. 19600713 198703 1 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
penelitian

dengan

judul

“PERENCANAAN

KAPASITAS

WAKTU


PRODUKSI SANDAL DENGAN METODE CAPACITY REQUIREMENT
PLANNING ( CRP ) DI CV. DONI BUMI PERKASA SURABAYA”
Penelitian ini merupakan tugas wajib dan sebagai syarat untuk menyelesaikan
program sarjana strata satu (S-1) di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi
Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Dalam menyusun penelitian ini, penulis tidak lepas dari banyak pihak,
yang secara langsung maupun secara tidak langsung telah turut membimbing dan
mendukung penyelesaian tugas penelitian ini yang semuanya sangat besar artinya
bagi penulis. Oleh karena itu, tidak lupa penulis menyampaikan rasa hormat dan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP. Selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.

2.

Bapak Ir. Sutiyono, MS. Selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.


3.

Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM . Selaku Kepala Jurusan Teknik Industri

4.

Bapak Drs. Pailan, Mpd. selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri,
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.

5.

Ibu Ir.Yustina Ngatilah, MT selaku dosen pembimbing I

6.

Ibu Ir. Erlina P, MT selaku dosen pembimbing II

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7.

Bapak Ade Suhendra selaku pimpinan perusahaan dan pembimbing
lapangan

8.

Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

9.

Orang Tuaku, khususnya Ibu tercinta, kakak, Adek, Bude, Tante, yang
memberi doa dan dorongan baik secara material maupun spiritual sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini.

10.


Untuk Prim Prasasti tersayang beserta keluarga terima kasih atas do’a dan
semangatnya yang sudah diberikan kepada saya.

11.

Kepada seluruh teman-teman Jurusan Teknik Industri angkatan 2008 yang
telah memberikan motivasi dan tenaga dalam proses penyusunan sehingga
terselesaikan skripsi ini, khususnya Mubarok, Roby, Halim, Yudha, Rizky,
Helmi, Wawan, Wasis, Tungcho.
Akhir kata semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak yang berkepentingan dan semoga Tuhan memberikan balasan kepada semua
pihak yang telah membantu penulis.
Surabaya, 16 Juli 2013
Penulis

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………...

iii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………...

vi

DAFTAR TABEL………………………………………………………

vii


DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….

ix

ABSTRAKSI …………………………………………………..………….. iix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1

1.2. Perumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2

1.3. Batasan Masalah ………… . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …….

3

1.4. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


3

1.5. Asumsi - Asumsi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

3

1.6. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

4

1.7. Sistematika Penulisan . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi kapasitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……

6

2.2 Perencanaan Kapasitas (Capacity Planning). . . . . . . . .. . . . . . . . . …. .

8

2.3.1

Capacity Requirement planning…………………………... . .

2.3 Beberapa definisi kapasitas terkait dengan perencanaan kebutuhan

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

kapasitas……………………………………………………………..

15

2.4 Hubungan perencanaan kebutuhan kapasitas dengan beban . . . . . . . .

18

2.5 Analisa perencanaan kebutuhan kapasitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

21

2.6 Teknik Peramalan....................... …. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …

27

2.6.1 Jenis plot data…….. . . . . . . .. .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

28

2.6.2 Metode – metode dalam peramalan………………………… .

30

2.6.3 Pengukuran ketepatan metode peramalan…………………....

33

2.6.4 Verifikasi dan pengendalian peramalan………………... .. . ..

36

2.6.5 Moving range chart………………………………..................

37

2.6.6 Uji kondisi diluar kendali.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

38

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

40

3.2. Identifikasi variable dan defenisi operasional variabel . . . . . . . . . . . .

40

3.3. Metode Pengumpulan data . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………

41

3.4 Metode Analisi Data…………………………………………………..

42

3.5. Langkah – Langkah Penelitian dan Pemecahan Masalah . . . . . . . . . . .

48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengumpula data………………………………………………………

53

4.1.1. Data Permintaan Produk ……………………………………

53

4.1.2. Data Produksi ……………………………………………..

54

4.1.3 Routing data mesin………………………………………...

54

4.1.4 Data kapasitas dan waktu produksi………………………...

55

4.1.5 Utilitas dan Efisiensi………………………………………..

56

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2. Perhitungan Kebutuhan kapasitas waktu dengan metode perrusahaan

57

4.3. Perhitungan Kebutuhan kapasitas waktu dengan metode CRP……..

61

4.4. Perbandingan kekurangan kapasitas waktu metode perusahaan
dengan metode CRP…………………………………………………

65

4.5. Perhitungan kapasitas waktu produksi bulan Maret 2012-Februari
2013…………………………………………………………………

66

4.5.1 Diagram Pencar (Plot Data) data permintaan bulan Maret
2012-Februari 2013 ……………………………….……..

66

4.5.2 Menghitung Mean Square Error (MSE) ……………………

67

4.5.3 Uji Verifikasi dengan Moving Range Chart (MRC) ……….

67

4.5.4 Data Hasil Peramalan permintaan bulan Maret 2013Februari 2014 ……………………………………………..

68

4.5.5 Perhitungan kebutuhan kapasitas waktu bulan Maret 2013Februari 2014 ……………………………………………..
4.6 Hasil dan Pembahasan ……………………………………………….

BAB V

69
74

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……………………………………………………………

77

5.2 Saran…………………………………………………………………..

77

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.

Sistem perencanaan kebutuhan kapasitas………..................

11

Gambar 2.2.

Jenis-Jenis waktu plot data ………………………………….

29

Gambar 2.3.

MRC ………………………………………………………..

38

Gambar 3.1.

Langkah langkah pemecahan masalah ................................

48

Gambar 4.1.

Alur Produksi dari tiap mesin ................................

55

Gambar 4.2.

Diagram pencar ……………………………………………

66

Gambar 4.3.

Moving Range Chart (MRC) Roda Gearhois ……………..

68

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.

Planned Order realease.........................................................

22

Tabel 2.2.

Standart setup dan standart run time.....................................

23

Tabel 2.3.

Operation time perunit.........................................................

24

Tabel 2.4.

Laporan perencanaan kapasitas............................................

27

Tabel 4.1.

Data permintaan periode Maret 2012-Februari 2013……….

53

Tabel 4.2.

Data produksi periode Maret 2012-Februari 2013………….

54

Tabel 4.3.

Data Kapasitas dan waktu produksi ………………………..

55

Tabel 4.4.

Kebutuhan waktu perunit setiap work center ………………

56

Tabel 4.5.

Kebutuhan kapasitas waktu yang diperlukan ( Wp ) ………

58

Tabel 4.6.

Kapasitas waktu tersedia …………………………………..

59

Tabel 4.7.

Kekurangan kapasitas waktu metode peusahaan …………..

60

Tabel 4.8.

Kebutuhan kapasitas waktu yang diperlukan ( Wu ) ………

62

Tabel 4.9.

Jumlah jam kerja tiap bulan ……………………………….

63

Tabel 4.10.

Kapasitas waktu tersedia …………………………………..

63

Tabel 4.11.

Kekurangan kapasitas waktu ……………………………….

64

Tabel 4.12.

Total Kekurangan kapasitas waktu usulan …………………

65

Tabel 4.13.

Perbandingan tingkat kesalahan MSE ……………………..

67

Tabel 4.14.

Data peramalan permintaan bulan Maret 2012- Februari 2013.. 69

Tabel 4.15.

Kebutuhan kapasitas waktu ………………………………...

70

Tabel 4.16.

Jam kerja perbulan …………………………………………

71

Tabel 4.17.

Kapasitas waktu tersedia …………………………………..

72

Tabel 4.18.

Kekurangan kapasitas waktu ……………………………….

73

Tabel 4.19.

Kekurangan kapasitas waktu ………………………………

75

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 4.20.

Kapasitas Waktu Lembur.......…………………..…………..

Tabel 4.21.

Kapasitas waktu Produksi berdasarkan penambahan jam lembur
…………………………………...

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

76

76

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Gambaran umum perusahaan
Lampiran 2 Kebutuhan kapasitas waktu yang diperlukan ( Wp )
Lampiran 3 kapasitas waktu tersedia
Lampiran 4 kekurangan kapsitas waktu perusahaan
Lampiran 5 kebutuhan kapasitas waktu yang diperlukan (Wu)
Lampiran 6 Jumlah jam kerja perbulan
Lampiran 7 Kapasitas waktu tersedia
Lampiran 8 kekurangan kapasitas waktu Usulan
Lampiran 9 Perbandingan tingkat kesalahan MSE setiap metode
Lampiran 10 MRC
Lampiran 11 perhitungan kebutuhan kapasitas waktu
Lampiran 12 Jam kerja perbulan
Lampiran 13 kapasitas waktu tersedia
Lampiran 14 Kekurangan kapasitas waktu
Lampiran 15 perhitunga jam kerja setiap bulan setelah penambahan jam lembur
setiap hari

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI SANDAL
DENGAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING ( CRP )
DI CV. DONI BUMI PERKASA
SURABAYA
ABSTRAKSI

Dalam proses produksi perusahaan dituntut untuk dapat mensupply produk
dengan tepat waktu kapanpun dan jumlah berapapun. Dalam hal ini perencanaan
kebutuhan kapasitas waktu produksi tidak optimal, maka akan mengganggu
kelancaran jadwal produksi sehingga akan menimbulkan kerugian dari segi waktu
dan produksi. Untuk itu diperlukan metode perencanaan kebutuhan kapasitas
waktu produksi yang sesuai untuk memaksimumkan output produksi guna
memenuhi permintaan pasar.
CV. DONI BUMI PERKASA merupakan perusahaan yang memproduksi
berbagai macam sandal yang terbuat dari spon eva. Permasalahan yang dihadapi
oleh perusahaan ini adalah sering terjadinya keterlambatan waktu proses produksi
pada produk sandal yang jumlah pemesanan permintaan meninggkat. Hal ini
tentunya akan sangat mempengaruhi upaya CV. DONI BUMI PERKASA untuk
meningkatkan hasil produksinya, sehingga pemenuhan permintaan konsumen
menjadi terhambat.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian dengan metode
Capacity Requirement Planning (CRP), dengan harapan CV. DONI BUMI
PERKASA dapat melakukan perencanaan dan pelaksanan untuk menyesuaikan
tingkat kedatangan pesanan sesuai dengan kapasitas waktu yang tersedia dengan
mengidentifikasi area pusat kerja yang melebihi kapasitas dan yang berada
dibawah kapasitas yang tersedia sehingga waktu proses pembuatan produk lebih
cepat.
Pada perhitungan kekurangan kapasitas waktu pada bulan Maret 2012Februari 2013 dapat diketahui bahwa dengan metode perusahaan mengalami total
kekurangan kapasitas waktu sebesar 721,9 jam, sedangkan menggunakan metode
CRP mengalami kekurangan kapasitas waktu sebesar 191,1 jam, sehingga metode
CRP lebih baik, karena kekurangan kapasitas waktu yang dihasilkan lebih kecil
dibandingkan dengan metode yang selama ini digunakan oleh perusahaan. Dalam
memenuhi permintaan pada bulan Maret 2013 – Februari 2013 dengan
menggunakan jam kerja 8 jam/shift, ternyata perusahaan masih mengalami
kekurangan kapasitas waktu sebesar 104,64 jam untuk mengatasi hal tersebut
maka diberikan usulan penambahan jam lembur kerja tergantung kebutuhan
kapasitas perhari sehingga kekurangan kapasias waktu dapat diatasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Kata kunci : Perencanaan Kebutuhan kapasitas, Capacity Requirement Planning
(CRP)
PERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI SANDAL
DENGAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING ( CRP )
DI CV. DONI BUMI PERKASA
SURABAYA

Abstract
In the production process a company is demanded to supply the product on
time, anywhere, and amount order. If the Planning-needs of process time capacity
is not optimum, then it will disturb the production-scheduled and caused loss
profit for the time and process session. So, it will be needed a planning method to
the time capacity for a good production that suitable for the maximum output to
fulfill market-demand.
CV. DONI BUMI PEKASA is a company producing various kinds of
sandals made from eva sponge. A problem that faced to the company is the
lateness of the production process to the sandals product, until it disturbs the
scheduled of making the product and it caused loss-profit, by affecting the time
and process side. This thing really affects the way of CV. DONI BUMI
PERKASA to improve its production, and the filling of the consumer needs is
disturbed.
The way this problem exists makes this research uses Capacity
Requirement Planning (CRP), with a hope CV. DONI BUMI PERKASA can
handle the planning and the process to suit the level of the request is suitable with
the time capacity that available by identifying the center of the working area
which is over and below capacity that available, so it makes the processing of the
product can be faster.
For the counting of the lacking to the time capacity on March 2012February 2013, it an be known that by using company method valuing to the sum
of lacking to the time capacity up to 721,9 hours, and by using CRP method
valuing to the sum of lacking to the time capacity up to 191,1 hour, so the CRP
method is better than company’s method, Because of lacking to the time capacity
that produces a little than company’s method. In filling the request in March 2013
– February 2014 by using work-hours 8 hour/shift, proved the company still in the
loss-profit stages in the time capacity up to 104,64 hour, to fix this up, so it will be
given the idea to an addition of work-hour it makes the lacking of time capacity
solved.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Key words : Planning of the capacity need, Capacity Requirement Planning
(CRP)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Setiap perusahaan memerlukan sumber daya (mesin/peralatan, tenaga kerja,
bahan baku) dalam melaksanakan proses produksinya. Seringkali sumber daya ini
menjadi kurang efektif dan efisien karena berbagai sebab, Sehingga dalam
perencanaan produksi akan menimbulkan permasalahan dan keuntungan yang
didapat oleh perusahaan akan menjadi kurang optimal. Perusahaan hendaknya
mampu mengelola sumber daya yang akan digunakan agar optimal dalam
pencapaian tujuan serta dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan tepat dan
cepat.
Dalam proses produksi, perusahaan dituntut untuk dapat mensupply produk
dengan tepat waktu kapanpun dan jumlah berapapun. Apabila pengelolaan sumber
daya, dalam hal ini perencanaan kebutuhan kapasitas produksi tidak optimal,
maka akan mengganggu kelancaran jadwal produksi. Sehingga akan menimbulkan
kerugian baik dari segi waktu maupun biaya.

Untuk itu diperlukan metode

pengendalian perencanaan kebutuhan kapasitas produksi yang sesuai untuk
menunjukkan output maksimum yang ideal. Hal ini mutlak diperlukan mengingat
CV. Doni Bumi Perkasa adalah sebuah perusahaan, dimana masalah perencanaan
kebutuhan kapasitas produksi sangat kompleks.
CV. Doni Bumi Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi
berbagai macam sandal yang bahan bakunya terbuat dari spon eva. Ada 5 macam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

sandal yang di produksi oleh CV. Doni Bumi Perkasa. Yaitu, Sky Bot,
Quicksilver, Nike, Adidas, dan Reebok. Permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan ini adalah sering terjadinya keterlambatan waktu proses produksi
pada produk sandal yang jumlah permintaan pemesanan permintaan meningkat.
Hal ini tentunya akan sangat mempengaruhi upaya CV. Doni Bumi Perkasa untuk
meningkatkan hasil produksinya, sehingga pemenuhan permintaan konsumen
menjadi terpenuhi.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka akan diatasi penelitian dengan
menggunakan metode Capacity Requirement Planning (CRP) dengan harapan
CV. Doni Bumi Perkasa dapat meningkatkan hasil produksinya sehingga dapat
memenuhi permintaan konsumen.

1.2. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang dapat diketahui bahwa perencanaan kebutuhan
kapasitas produksi sangat penting untuk menunjang proses produksi. Berdasarkan
kondisi tersebut maka dapat diajukan perumusan masalah yang diangkat dalam
penelitian ini yaitu :
“ Bagaimana merencanakan kapasitas waktu produksi sandal di CV. Doni Bumi
Perkasa yang memenuhi permintaan konsumen? ”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.3. Batasan Masalah
Agar permasalahan yang akan di pecahkan tidak terlalu meluas maka
diperlukan batasan sebagai berikut:
1. Tidak membahas tentang biaya.
2. Data permintaan yang digunakan adalah bulan Maret 2012 – Februari 2013.
3. Data produksi yang digunakan adalah bulan Maret 2012 – Februari 2013.
4. Penelitian ini hanya dilakukan pada produksi sandal Sky Bot.
5. Data kapasitas yang dihitung hanya meliputi kapasitas untuk mesin saja.

1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan yang hendak dicapai adalah
sebagai berikut :
1. Untuk menentukan kelebihan / kekurangan kapasitas waktu pada proses
produksi sandal.
2. Untuk menentukan kapasitas waktu produksi sandal sesuai permintaan dalam
periode waktu.

2.4. Asumsi-Asumsi
Asumsi-asumsi dari penelitian ini adalah :
1.

Kualitas bahan baku sesuai dengan yang diharapkan.

2.

Kondisi mesin yang digunakan dalam keadaan baik.

3.

Tenaga kerja bekerja dengan keadaan normal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.6. Manfaat Penelitian
Dengan melaksanakan penelitian skripsi didalam perusahaan, maka manfaat
yang didapat adalah antara lain :
1. Membawa wawasan dan kemampuan dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu Teknik
Industri khususnya metode Capacity Requirement Planning.
2. Memberikan usulan pada perusahaan untuk memperbaiki perencanaan
kebutuhan kapasitas produksi, sehingga mampu memaksimalkan output
produksi.
3. Memberikan referensi tambahan dan perbendaharaan agar berguna didalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan berguna sebagai pembandingan bagi
mahasiswa dimasa yang akan datang.

1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian ini sesuai dengan yang ditetapkan
oleh pihak fakultas secara berurutan sehingga dapat diperoleh gambaran yang
jelas dan terarah adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,
tujuan penelitian, asumsi yang digunakan, dan manfaat yang dapat
diperoleh dari penelitian, serta sistematika penulisan laporan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori-teori yang relavan dan sesuai dengan topik
penelitian yang dilakukan serta teori tentang metode yang digunakan.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini membahas metodologi penelitian yang dirancang untuk
memberikan gambaran menyeluruh tentang kegiatan penelitian tugas
ahkir ini. Dari langkah-langkah dan formulasi yang digunakan
diharapkan dapat memberikan usulan-usulan sehingga tujuan akhir dari
penelitian dapat tercapai.
BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi data-data yang diperlukan dalam analisa masalah yang
menujang

tercapainya

tujuan

penelitian.

Kemudian

dilakukan

pengolahan data sesuai dengan prosedur yang terdapat pada metode
Capacity Requiment Planning (CRP).
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini dikemukakan kesimpulan yang merupakan hasil dari analisa
dan pembahasn penelitian yang dilakukan. Serta berisikan saran dan
sebagai pertimbangan perbaikan selanjutnya untuk meningkatkan
kapasitas produksi di CV. Doni Bumi Perkasa.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Kapasitas
Kapasitas di definisikan sebagai jumlah output (produk) maksimum yang
dapat dihasilkan suatu fasilitas produksi dalam suatu selang waktu tertentu.
Pengertian ini harus dilihat dari tiga prespektif agar lebih jelas yaitu :
a.

Kapasitas Desain : Menunjukan output maksimum pada kondisi ideal dimana
tidak terdapat konflik penjadwalan, tidak ada produk yang rusak atau cacat,
perawatan hanya yang rutin, dsb.

b.

Kapasitas Efektif : Menunjukan output maksimum pada tingkat operasi
tertentu. Pada umumnya kapasitas efektif lebih rendah dari pada kapasitas
desain.

c.

Kapasitas aktual : Menunjukan output nyata yang dapat dihasilkan oleh
fasilitas produksi. Kapasitas aktual sedapat mungkin harus diusahakan sama
dengan kapasitas efektif. (Hendra kusuma, 2004)
Suatu tingkat keluaran, suatu kuantitas keluaran dalam periode tertentu, dan

merupakan kuantitas keluaran tertinggi yang mungkin selama periode waktu
tersebut.
Beberapa definisi kapasitas secara umum adalah sebagai berikut:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Desaign capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu pabrik yang
dirancang
Rated capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu yang menunjukkan
bahwa fasilitas secara teoritik mempunyai kemampuan memproduksinya
Standard capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu yang ditetapkan
sebagai “sasaran” pengoperasian bagi manajemen, supervisi dan para operator
mesin
Actual/operating capacity, yaitu tingkat keluaran rata-rata per satuan waktu
selama periode-periode waktu yang telah lewat
Peak capacity, yaitu jumlah keluaran per satuan waktu yang dapat dapat
dicapai melalui maksimasi keluaran, dan mungkin dilakukan dengan kerja
lembur,

menambah

tenaga

kerja,

menghapus

penundaan-penundaan,

mengurangi jam istirahat, dll.
Perusahaan biasanya menggunakan tingkat kapasitas nyata atau kapasitas
pengoperasian yang ditentukan dari laporan-laporan atau catatan-catatan pusat
kerja.
(http://peni.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5774/TransKapasitas.doc)
Kapasitas merupakan tingkat dimana system manufacturing (tenaga kerja, pusat
kerja, departemen, pabrik) berproduksi. Dengan kata lain, kapasitas merupakan
tingkat output yang dicapai dengan spesifikasi produk, produk mix, tenaga kerja,
dan peralatan yang ada sekarang (Gasperz.2002).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2. Per encanaan Kapasitas (Capacity Planning)
Dalam sistem Job-Order (tidak kontinyu), masalah lain muncul. Dalam
proses semacam ini tidak ada proses manufaktur yang direncanakan sebelumnya.
Biasanya diperlukan proses yang berbeda untuk setiap pesanan. Perhentian pada
satu atau beberapa titik dalam lintas produksi tidak akan menghentikan
keseluruhan lintas.Karena setiap produk dibuat dengan prosesnya sendiri maka
produk jadi biasanya dikirimkan langsung ke konsumen.Dalam jenis Job-Order,
tanggung jawab penyeimbang lintas terletak pada kelompok perancangan proses
manufaktur.Sekali lintas produksi ditetapkan maka sistem ini akan tetap berjalan
sampai terjadi perubahan produk atau mesin. (Kusuma, 2004).
Dalam perencanaan produksi terdapat tiga jenis perencanaan berdasarkan
periode waktu yang dicakup perencanaan produksi tersebut, yaitu :
1.

Perencanaan produksi jangka panjang
Perencanaan biasanya melihat 5 tahun atau lebih kedepan. Dalam artian

perencanaan produksi jangka panjang berhubungan dengan efek apa yang muncul
dimasa mendatang terhadap tujuan sistem dan tindakan apa yang diperlukan
dalam menyesuaikan terhadap perubahan tersebut.
2.

Perencanaan produksi jangka menengah
Perencanaan produksi jangka menengah mempunyai horizon antara 1

sampai 12 bulan, dan dikembangkan berdasarkan kerangka yang telah ditetapkan
pada perencanaan produksi jangka panjang. Perencanaan ini didasarkan pada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

peramalan permintaan tahunan dari bulan dan sumber daya produktif yang ada (
subkontraktor ), dengan asumsi kapasitas produksi relatif tetap.
3.

Perencanaan produksi jangka pendek
Perencanaan produksi jangka pendek mempunyai horizon perencanaan

kurang dari 1 bulan, dan bentuk perencanaanya adalah berupa jadwal produksi.
Tujuan dari dari jadwal produksi adalah menyeimbangkan permintaan actual (
yang dinyatakan dengan jumlah pesanan yang diterima ) dengan sumber daya
yang tersedia ( jumlah departemen, waktu shift yang tersedia, banyaknya operator,
tingkat persediaan yang dimiliki dan peralatan yang ada ),sesuai batasan–batasan
yang ditetapkan pada perencanaan agregat.( Soedijanto, 2006 ).
2.2.1. Capacity Requirement Planning
Pada dasarnya, Capacity Requirement Planning (CRP) membandingkan
kapasitas yang dibutuhkan terhadap Projected Available Capacity (PAC) untuk
Open Manufacturing Orders dan Planned Manufacturing Orders yang dihasilkan
oleh sistem Material Requirement Planning (MRP). CRP menggunakan Routing
Files dan informasi pusat kerja untuk menghitung beban yang dijadwalkan pada
pusat – pusat kerja, dengan mengasumsikan kapasitas tak terbatas. Apabila CRP
mengindikasikan bahwa beban dari pesanan yang dikeluarkan ditambah jadwal
MRP dari pesanan yang direncanakan adalah layak dari sudut pandang kapasitas,
pesanan – pesanan yang direncanakan itu dikeluarkan ke PAC untuk dilaksanakan
(Gasperz.2002).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Perbandingan CRP Dari Metode Rought Cut Capacity Planning (RCCP) yaitu
antara lain :
Adapun perbedaan antara CRP dengan RCCP, metode Capacity
Requirement Planning (CRP), adalah suatu metode yang bisa digunakan untuk
merencanakan kebutuhan kapasitas waktu produksi, sehingga proses produksi
pada suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana
produksi yang telah direncanakan

oleh suatu perusahaan, (Gaspersz, 2004).

sedangkan metode RCCP adalah suatu metode yang dilakukan untuk menguji
ketersediaan kapasitas waktu produksi yang tersedia di dalam memenuhi jadwal
induk produksi ( MPS ) yang telah ditetapkan. Pada dasarnya Metode CRP dan
RCCP sama-sama menghitung kapasitas waktu produksi. (Gaspersz, 2004).
CRP berbeda dari prosedur perencanaan kapasitas kasar dalam empat hal,
Pertama utilitas CRP dalam fase waktu informasi perencanaan material dihasilkan
dari suatu sistem MRP. Ini termasuk pertimbangan dari semua ukuran lot yang
aktual, sebaik seperti lead time antara untuk pesanan shop order order (jadwal
penerimaan) dan pesanan yang direncanakan untuk pesanan periode ke depan.
Kedua, sistem MRP fitur untuk menentukan kebutuhan kasar sampai kebutuhan
bersih kedalam jumlah kapasitas yang siap diberikan pada form persediaan dari
jumlah komponen dan produk rakitan. Ketiga, sistem pengendalian proses operasi
menjumlahkan status langsung dari semua pekerjaan kedalam proses dilantai
produksi. Ke empat, diambil dalam perhitungan kebutuhan untuk servis bagian –
bagian yang sudah ,mulai rusak, dan kebutuhan lain yang mungkin tidak dihitung

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dalam MPS dan beberapa tambahan kapasitas yang mungkin dibutuhkan oleh
perencana MRP untuk mengurangi scrap, data item yang salah, dan lain – lain.
Sebagai suatu sistem perencanaan kapasitas dalam MRP II yang lebih
besar, CRP memiliki input, proses, output dan umpan balik. Sistem CRP
ditunjukkan dalam gambar dibawah ini.

Gambar 2.1. Sistem Perencanaan Kebutuhan Kapasitas
( Sumber : Gasperz, 2002 )

a. Input Perencanaan Kebutuhan Kapasitas
Dalam perencanaan kebutuhan kapasitas atau Capacity Requirement Planning
(CRP) diperlukan beberapa inputan atau masukan data – data yang dibutuhkan,
antara lain sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Jadwal Perencanaan Pesanan Kerja (Schedule Of Planned Factory Order
Release); jadwal ini merupakan salah satu output dari MRP. CRP
memiliki dua sumber utama dari load data, yaitu : (1) Schedule Receipt
(synonim: Open Orders) yang berisi data Order Due Date, Order
Quantity, Operation Completed, Operation Remaining dan (2) Planned
Order Quantity yang berisi data Planned Order Release Date, Planned
Order Receipt Date, Planned Order Quantity. Sumber – sumber lain
seperti : Production Network, Quality Recalls, Engineering Prototype,
Excess Scrap dan lain – lain, harus diterjemahkan ke dalam satu dari dua
jenis pesanan yang digunakan oleh CRP.
Status Pesanan Kerja(Work Order Status); informasi ini diberikan untuk
semua Open Orders yang ada dengan operasi yang masih harus
diselesaikan, Work center yang terlibat, dan perkiraan waktu.
Data Routing(Routing Data); memberikan jalur yang direncanakan untuk
factory Orders melalui proses produksi dengan perkiraan waktu operasi.
Setiap Parts, Assembly, dan Produk yang dibuat memiliki Routing yang
Unik, terdiri dari satu atau lebih operasi. Informasi yang diperlukan yang
diperlukan untuk CRP adalah : Operation Number, Operation Planned
work Center, Possible alternate Work Center, Standart Setup Time,
Standart Run Time Per Unit, Tooling Needed at Each Work Center, dan
lain – lain. Routing memberikan petunjuk pada proses CRP sebagaimana
layaknya BOM memberikan petunjuk pada proses MRP.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Data Pusat Kerja(Work Center Data); data ini berkaitan dengan setiap
Production Work Center, termasuk sumber – sumber daya, standart
utilisasi dan efisiensi, serta kapasitas. Elemen – elemen data pusat kerja
adalah : identifikasi dan deskripsi, banyaknya mesin atau stasiun kerja,
banyaknya hari per periode, banyaknya shift yang dijadwalkan perhari,
banyaknya jam kerja per shift, faktor utilisasi, faktor efisiensi, rata – rata
waktu antrian, rata – rata waktu menunggu dan bergerak. (Gasperz.2002)
b. Proses Perencanaan Kebutuhan Kapasitas
Dalam proses perencanaan kebutuhan kapasitas atau Capacity Requirement
Planning (CRP) dilakukan beberapa proses perhitungan. Berikut ini merupakan
proses dalam sistem CRP, antara lain :
Menghitung kapasitas Pusat Kerja (Work Center). Kapasitas pusat kerja
ditentukan berdasarkan sumber – sumber daya mesin dan manusia, faktor
faktor jam operasi, efisiensi, dan utilisasi. Kapasitas pusat kerja biasanya
ditentukan secara manual. Termasuk dalam penentuan kapasitas pusat
kerja adalah : identifikasi dan definisi pusat kerja, serta perhitungan
kapasitas pusat kerja.
Menentukan Beban (Load). Perhitungan Load pada setiap pusat kerja
dalam setiap periode waktu dilakukan dengan menggunakan Backward
Schedulling, menggunakan Infinite Loading, menggandakan Load untuk
setiap item melalui kuantitas dari item yang dijadwalkan untuk suatu
periode waktu. Dengan demikian Load ditetapkan pada setiap pusat kerja
untuk periode waktu mendatang yang diakumulasikan berdasarkan pada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Open Orders (Scheduled Receipt) dan Planned Factory Orders Releases.
Proses ini menggunakan komputer.
Menyeimbangkan

Kapasitas

dan

Beban.

Apabila

nampak

ketidakseimbangan antara kapasitas dan beban, salah satu dari kapasitas
atau beban harus disesuaikan kembali untuk memperoleh jadwal yang
seimbang. Apabila penyesuaian – penyesuaian rutin tidak cukup
memadai, penjadwalan ulang dari MRP atau MPS perlu dilakukan. Hal ini
biasanya merupakan Human Judgement dan dilakukan secara intensif
(berulang atau berkali – kali.) bersama dengan laporan beban pusat kerja
(Work Center Load Report) dari CRP. Dengan kata lain proses akan
diulang sampai memperoleh beban yang dapat diterima (Acceptable
Load). (Gasperz.2002)
c. Output Perencanaan Kebutuhan Kapasitas
Berdasarkan data masukan dan proses dalam perencanaan kebutuhan kapasitas
atau Capacity Requirement Planning (CRP) maka dihasilkan beberapa data
yang akan dianalisa. Berikut ini merupakan Output dalam sistem CRP, antara
lain :
Laporan Beban Pusat Kerja (work center load report); laporan ini
menunjukkan hubungan antara kapasitas dan beban. Apabila dalam
laporan ini tampak ketidakseimbangan antara kapasitas dan beban, maka
proses CRP proses secara keseluruhan perlu diulang. Work Center Load
Profile seiring ditampilkan dalam bentuk grafik batang (Bar Chart) yang
sangat bermanfaat untuk melihat antara beban yang diproyeksikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

(Projected

Load)

dan

kapasitas

yang

tersedia,

sekaligus

mengidentifikasikan apakah terjadi overloads ataukah underloads. CRP
biasanya menghasilkan Work Center Load Profile untuk setiap pusat kerja
yang diidentifikasikan dalam pabrik. Pertimbangan antara beban dan
kapasitas dapat juga ditampilkan dalam format kolom.
Perbaikan schedule of planned order release; Perbaikan jadwal ini
menggambarkan bahwa output dari MRP disesuaikan terhadap Spesific
Release

Dates,

untuk

Factory

Orders

berdasarkan

perhitungan

keterbatasan kapasitas.perbaikan Schedule Of Planned Factory Order
Release merupakan output tidak langsung (InDirect Output) dari proses
CRP sebab mereka adalah hasil dari Human Jugdments yang berdasarkan
analisis dari output laporan beban pusat kerja (Work Center Load
Reports). Salah satu pilihan penyesuaian yang mungkin, disamping
perubahan kapasitas, mengubah Planned Start Dates yang dibuat melalui
rencana MRP. Hal ini mempunyai pengaruh terhadap pergeseran beban
diantara periode waktu untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik.
(Gasperz.2002)

2.3. Beberapa Definisi Kapasitas Ter kait dengan Perencanaan Kebutuhan
Kapasitas
Agar dapat menyesuaikan tingkat kebutuhan kapasitas untuk menanggapi
naik turunnya permintaan pasar, perlu dilakukan fore-cast penjualan dan
merencanakan perubahan-perubahan kapasitas yang dibutuhkan. Bila hal ini tidak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dilakukan, perubahan-perubahan cenderung terjadi secara tiba-tiba dan derastik,
sehingga akan lebih memakan biaya.
Dalam CRP perlu juga dikemukakan beberapa definisi yang akan banyak
dipergunakan dalam pembahasan yang terkait dengan perencanaan kapasitas,
antara lain :
Pusat Kerja (Work Center)
Merupakan suatu fasilitas produksi spesifik yang terdiri satu atau lebih orang
dan atau mesin dengan kemampuan yang atau identitas yang dapat
dipertimbangkan sebagai satu unit untuk tujuan perencanaan kebutuhan
kapasitas (CRP) dan penjadwalan terperinci (Detailed Scheduleing). Dalam
lingkungan Job Shop Manufacturing, pusat – pusat kerja (Work Centers)
sering memisahkan departemen – departemen dan mungkin dipertimbangkan
sebagai departemen tersendiri.
Pesanan Manufaktur (Manufacturing Order)
Merupakan suatu dokumen atau identitas jadwal yang memberikan
kewenangan untuk membuat Part tertentu atau produk dalam jumlah tertentu.
Pesanan manufakturing dapat berupa salah satu : Open Orders, Already In
Proses, atau Planned Orders, sebagaimana dijadwalkan melalui proses MRP.
Routing
Merupakan sekumpulan informasi yang merinci metode pembuatan item
tertentu, termasuk operasi yang dilakukan, sekuens operasi, berbagai pusat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

kerja yang terlibat, serta standart untuk waktu Setup (Setup Time) dan waktu
pelaksanaan kerja (Run Time).
Beban (Load)
Adalah banyaknya kerja yang dijadwalkan untuk dilakukan oleh fasilitas
manufakturing dalam periode waktu yang ditetapkan. Beban (Load) biasa
dinyatakan dalam ukuran jam kerja atau unit produksi. Load merupakan
volume kerja yang dikerjakan. Sebagaimana yang biasa digunakan dalam
CRP, beban (Load) menggambarkan waktu setup (Setup Time) dan waktu
pelaksanaan (Run Time) yang dibutuhkan dari suatu pusat kerja, tidak
termasuk waktu menunggu (Waiting Time), waktu antri (Queue Time), dan
waktu bergerak (Move Time)
Kapasitas ( Capacity or Available Capacity)
Merupakan tingkat dimana sistem manufakturing (Tenaga kerja, mesin, pusat
kerja, departeman, pabrik) berproduksi. Dengan kata lain, kapasitas
merupakan tingkat output yang dapat dicapai dengan spesifikasi produk,
Product Mix, tenaga kerja, dan peralatan yang ada sekarang. Dalam CRP,
kapasitas berkaitan dengan tingkat output kerja dalam setiap pusat kerja.
Kapasitas Maksimal (Maximum Capacity)
Adalah kapasitas secara teoritis atau kapasitas potensial dari suatu sistem
produksi. Hal ini berdasarkan asumsi dari kondisi ideal seperti : tiga shift per
hari kerja, tujuh hari kerja per minggu, opreasi tanpa mengalami downtime.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Kapasitas yang dibutuhkan (Required Capacity)
Merupakan kapasitas yang diperlukan untuk membangun suatu penjadwalan
produksi perusahaan sehingga jadwal produksi perusahaan menjadi teratur.

2.4. Hubungan Perencanaan Kebutuhan Kapasitas dengan Beban
Menurut gasperz, tujuan utama CRP adalah menunjukkan perbandingan
antara beban yang ditetapkan pada pusat – pusat kerja melalui pesanan kerja yang
ada dan kapasitas dari setiap pusat kerja selama periode waktu tertentu.
Melalui identifikasi overloads atau underloads,

jika ada, tindakan

perencanaan kembali (Replanning) dapat dilakukan untuk menghilangkan situasi
itu guna mendapatkan keseimbangan antara beban dan kapasitas (Balanced Load).
Jika arus kedatangan melebihi kapasitas, beban akan meningkat, yang ditandai
yang berada didalam antrian kerja yang tidak diproses didepan pusat kerja.
Sebaliknya jika arus kedatangan pesanan lebih sedikit daripada kapasitas yang
ada, beban (pesanan yang menunggu untuk diproses) akan berkurang.
Tujuan dari perencanaan kapasitas pada level ke tiga dari hierarki
perencanaan kapasitas adalah berusaha mengatur bersama pesanan kerja yang
datang dan atau kapasitas dari pusat kerja untuk mencapai suatu aliran yang
mantap atau seimbang. Apabila beban bertambah, yang ditandai oleh banyaknya
antrian, maka waktu tunggu pusat kerja (work Centre Lead Time) akan lebih
panjang. Sebaliknya, apabila beban dikurangi, waktu tunggu akan lebih pendek

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

karena aliran kerja bergerak melalui pusat kerja tanpa membutuhkan antrian kerja
yang panjang. Penanganan hubungan antara kapasitas dan beban didasarkan pada
kemampuan sistem perencanaan dan pelaksanaan untuk menyesuaikan tingkat
kedatangan dan kapasitas. Unit pengukuran dari beban dan kapasitas terbanyak
menggunakan jam kerja selama interval waktu tertentu. (Gasperz.2002)
Ada tiga teknik pengukuran kapasitas yaitu :
Theoretical Capacity (Synonym : Maximum Capacity, Design Capacity)
Merupakan kapasitas maksimum yang mungkin dari sitem manufakturing
yang didasarkan pada asumsi mengenai adanya kondisi ideal seperti : tiga Shift
per hari, tujuh hari per minggu, tidak ada Downtime mesin, dll. Dengan
demikian theoretical capacity diukur berdasarkan pada jam kerja yang tersedia
untuk melakukan pekerjaan, tanpa suatu kesempatan untuk berhenti atau
istirihat, Downtime mesin atau alasan lainnya. Sebagai contoh : jika suatu
pusat kerja memiliki 4 mesin dan dijadwalkan untuk beroperasi dalam satu
shift selama 8 jam kerja, dalam periode 5 hari per minggu, maka kapasitas
teoritisnya : 4 x 8 x 5 = 160 jam / perminggu. Jam kerja ini selanjutnya
diterjemahkan kedalam unit produksi dengan menggunakan jam kerja standart.
Sebagai misal : untuk memproduksi 1 produk membutuhkan waktu standart
0,2 jam (12 menit), maka secara teoritis 160 jam kerja / minggu akan
menghasilkan 160 jam / minggu x 1 unit / 0,2 jam = (160 jam / 0,2 jam) x 1
unit / minggu = 800 unit / minggu. Kapasitas produksi teoritis tidak pernah
dapat dicapai, dan karena itu tidak umum dipergunakan dalam penentuan
kapasitas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Demonstrated Capacity (Synonym : Actual Capacity, Effective Capacity)
Merupakan tingkat output yang dapat diharapkan berdasarkan pada
pengalaman, yang mengukur produksi secara aktual dari pusat kerja di waktu
lalu, yang biasanya diukur menggunakan angka rata – rata beban kerja normal.
Sebagai contoh : jika suatu pusat kerja menghasilkan rata – rata 650 unit per
periode kerja, sedangkan jam kerja standart adalah 0,2 jam per unit produk,
maka Demonstrated Capacity dihitung sebagai : 650 unit / periode x 0,2 jam
standart / unit = 130 jam standart / periode waktu.
Rated Capacity (synonym : Calculated Capacity, Nominal Capacity)
Diukur berdasarkan penyesuaian kapsitas teoritis dengan faktor produktivitas
yang telah ditentukan oleh Demonstrated Capacity. Dihitung melalui
penggandaan waktu kerja yang telah tersedia dengan faktor utilisasi dan
efisiensi. (Gasperz.2002)
Waktu kerja yang tersedia (Available Work Time, synonym : Productivity
Capacity or Scheduled Capacity) adalah banyaknya jam kerja aktual yang
dijadwalkan atau tersedia, pada pusat kerja selama periode waktu dihitung sebagai
banyaknya orang atau mesin x jam per shift x shift x hari kerja per periode.
Utilisasi adalah pecahan yang menggambarkan persentase clock time yang
tersedia dalam pusat kerja yang secara aktual digunakan untuk produksi
berdasarkan pengalaman yang lalu. Utilisasi dapat ditentukan untuk mesin atau
tenaga kerja, atau keduanya, tergantung pada mana yang lebih cocok untuk situasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dan kondisi aktual di perusahaan. Perlu dicatat, bahwa angka Utilisasi tidak dapat
melebihi 1,0 (100%). Formula untuk menghitung utilisasi adalah :

Utilisasi =

Efisiensi adalah faktor yang mengukur performansi aktual dari pusat kerja
relatif terhadap standart yang diterapkan. Faktor efisiensi dapat lebih besar dari
1,0. formula untuk menghitung efisiensi adalah :
Efisiensi =

Dengan demikian Rated (or Calculated Capacity) Capacity dihitung :
Calculated Capacity per periode = banyaknya orang atau mesin x jam per shift x
shift per hari x hari kerja per periode x utilisasi x efisiensi = waktu yang tersedia
per periode waktu x utilisasi x efisiensi. (Gasperz.2002)

2.5. Analisa Perencanaan Kebutuhan Kapasitas
Analisis CRP membutuhkan perhitungan yang terpisah berkaitan dengan
kebutuhan Setup Time dan Run Time. Analisis CRP lebih terperinci dibanding
RCCP, dimana dalam analisis CRP dibutuhkan informasi tentang Standard Setup
Times dan Standard Run Times per unit item yang akan dibuat. Perhitungan
Operation Time per unit dalam analisis CRP menggunakan formula berikut :

Operation time perunit =

({

):

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Pada

dasarnya

terdapat

beberapa

langkah

yang

diperlukan

untuk

melaksanakan analisis CRP :
a.

Langkah 1 : Memperoleh infor masi tentang Planned Order Release dari
MRP
Informasi yang berkaitan dengan Planned Order Release untuk tiap
komponen per periode waktu berdasarkan informasi dari MRP yang telah
dijadwalkan, dicantumkan dalam sebuah tabel. Sebagai contoh informasi
yang berkaitan dengan Planned Order Release untuk part 1, 2, ...., n selama
periode waktu 4 minggu berdasarkan informasi dari MRP telah dijadwalkan
seperti tampak pada tabel dibawah ini :
Tabel.2.1 Planned Order release dari Part 1, 2, .., n

Parts

Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4

A
B
.
.
n

400
800

400
800

400
800

400
800

(Sumber : Gasperz, 2002)
b. Langkah 2 : Memperoleh informasi tentang Standard Run Time per Unit
dan Standard Setup time per Lot Size.
Tiap pusat kerja (Work Center) dengan informasi tentang Standard Setup
Time per Lot Size dan Standard Run Time per Unit dicantumkan pada dalam
tabel. Sebagai contoh terdapat pusat kerja (Work Center) 1, 2,.., m dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

informasi tentang Standard Setup Time per Lot Size dan Standard Run Time
per Unit part 1, 2,.., n dan lot size di dapat dari 2.1
Setup time / lot (menit) dan Run time/ unit (menit) di dapat secara manual
pengambilan data waktunya dengan mengunakan alat stopwatch sepert