PABRIK CAUSTIC SODA DARI LIMESTONE DAN SODA ASH DENGAN PROSES CONTINUOUS DORR CAUSTICIZING.

(1)

CAUSTICIZING

PRA RENCANA PABRIK

Oleh :

ALIFUDDIN ROZAQ

063101 0081


(2)

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Caustic Soda dari Limestone dan Soda Ash dengan Proses Continuous Dorr Causticizing”, dimana Tugas Akhir ini merupakan tugas yang diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan kesarjanaan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.

Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Caustic Soda dari Limestone dan Soda Ash dengan Proses Continuous Dorr Causticizing” ini disusun berdasarkan pada beberapa sumber yang berasal dari beberapa literatur , data-data , majalah kimia, dan internet.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunnya Tugas Akhir ini kepada :


(3)

“Veteran” Jawa Timur.

6. Kedua orangtua kami yang selalu mendoakan kami.

7. Semua pihak yang telah membantu , memberikan bantuan, saran serta dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karena itu segala kritik dan saran yang membangun kami harapkan dalam sempurnanya tugas akhir ini.

Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Industri jurusan Teknik Kimia.

Surabaya , Februari 2011 Penyusun,


(4)

Perencanaan pabrik Caustic Soda ini diharapkan dapat berproduksi dengan kapasitas 305.000 ton NaOH/tahun. Pabrik beroperasi secara kontinyu berjalan selama 24 jam tiap hari dan 330 hari kerja dalam setahun.

Kebutuhan Caustic Soda ( NaOH ) di Indonesia dewasa ini terus meningkat terutama banyak digunakan untuk bahan pembuatan sabun, pemurnian minyak, dan proses pengolahan minyak goreng. Secara singkat, uraian proses dari pabrik NaOH sebagai berikut :

Na2CO3 direaksikan dengan Ca(OH)2 menghasilkan NaOH dan CaCO3. Untuk NaOH ditampung yang kemudian akan di krangi kadar airnya ( dipekatkan ) dalam evaporator. Sedangkan CaCO3 dan Ca(OH) sisa akan dikalsinasi dan diproses lagi di Slaking Reaktor untuk mendapatkan Ca(OH) sebagai bahan baku. Pendirian pabrik berlokasi Ponorogo dengan ketentuan :

Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas Sistem Organisasi : Garis dan Staff

Jumlah Karyawan : 140 orang


(5)

* Biaya Bahan Baku (1 tahun) : Rp. 88.209.031.742

* Internal Rate of Return : 16.67%

* Rate On Investment : 22.26%

* Pay Out Periode : 5,2 Tahun


(6)

HALAMAN JUDUL ……….……….………. i

KATA PENGANTAR ……….……….………. ii

INTISARI ……….……….……….……… iv

DAFTAR ISI ……….……….……….………… v BAB I PENDAHULUAN ……….……….…..…… I BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES ……….……… II BAB III NERACA MASSA ……….……….………. III BAB IV NERACA PANAS ……….……...……..…… IV BAB V SPESIFIKASI ALAT ……….………... V BAB VI INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA …..….. VI BAB VII UTILITAS …... VII BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ... VIII BAB IX ORGANISASI PERUSAHAAN ……….……… IX BAB X ANALISA EKONOMI ……….……….…..…. X BAB XI PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN ……....…………. XI


(7)

BAB I PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Caustic Soda ( NaOH ) adalah merupakan salah satu bahan kimia yang sangat penting untuk industri – industri lain, bahkan termasuk “Heavy Chemical Industry” yang diproduksi dalam volume besar.

Kebutuhan Caustic Soda ( NaOH ) di Indonesia dewasa ini terus meningkat terutama banyak digunakan untuk bahan pembuatan sabun, pemurnian minyak, dan proses pengolahan minyak goreng.

Kebutuhan akan Caustic Soda ( NaOH ) di Indonesia pada saat ini masih ditunjang dengan import dan luar negeri, padahal Indonesia kaya akan Calsium Karbonat yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan NaOH dengan proses Continous Door Causticizing. Perancangan pabrik Caustic Soda ( NaOH ) dari Lime Stone dan Soda Ash dengan proses Continous Door Causticizing ini diharapkan akan mendatangkan manfaat yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia dan mengurangi import.

Adapun kegunaan dari Caustic Soda ( NaOH ) adalah untuk : 1. Pembuatan sabun dan detergen.

2. Proses pembuatan kertas.

3. Proses pengolahan minyak goreng. 4. Pembuatan bumbu masak.

5. Pemurnian minyak bumi.


(8)

1. Calsium Hidroksida ( Ca(OH)2 )

Calsium Hidroksida dihasilkan dari Calcite ( CaO ) atau dolomit dengan penambahan air. Sedangkan CaO merupakan hasil kalsinasi batu kapur pada suhu tinggi antara 900 – 1300 ºC. Reaksi terbentuknya kapur hidrat adalah sebagai berikut : (Shreve, hal 67 )

• Batu kapur ( Kalsinasi ) CaCO3 → CaO + CO2

CaO + H2O → Ca(OH)2

• Dolomit

CaO.MgO + 2H2O → Ca(OH)2 + Mg(OH)2

Sifat fisika dan kimia dari Calsium Hidroksida adalah antara lain : - Berbentuk bubuk putih halus.

- Bila dipanaskan pada suhu 450 °C akan terurai menjadi CaO dan air.

- Menyerap CO2 dan membentuk calsium karbonat.

- Titik lelehnya 580 °C. - Spesifik gravity : 22.

- Berat molekul (BM) : 74,08. 2. Natrium karbonat ( Na2CO3 )

Sifat fisika dari Natrium karbonat adalah antara lain :

- Berbentuk bubuk putih keabu – abuan atau seperti gumpalan yang terdiri atas 99% sodium karbonat.

- Larut dalam air.


(9)

1. Sodium Hidroksida ( NaOH ) a. Sifat fisika :

- Berbentuk padatan, serbuk. - Berwarna putih.

- Larut dalam air, alkohol, dan glycerol. - Menyerap air dan CO2 dari udara.

- Specifis gravity pada suhu 68°C : 2,13. - Titik leleh : 318 °C.

- Titik didih : 1390 °C.

- Bersifat korosif terhadap kulit tetapi tetap dapat digunakan untuk menyerap kelembaban dan karbon.

b. Sifat kimia :

- Bereaksi dengan gas CO2 dari udara sesuai reaksi sebagai

berikut :

2 NaOH + CO2→ Na2CO3 + H2O

- Bereaksi dengan asam lemak bebas ( FFA ) dengan konsentrasi rendah, di bawah 0,5 normal. Sesuai dengan reaksi sebagai berikut :

O ║

H2-C-O-C-C15H31

O O

║ ║

H -C-O-C-C H + 3 NaOH → 3 C H -C-ONa +

H2-C-OH

║ H -C-OH


(10)

- Dengan asam klorida membentuk garam sesuai dengan reaksi sebagai berikut :

HCl + NaOH → NaCl + H2O

I.3. ASPEK EKONOMI

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Surabaya ( BPS Surabaya ) bahwa kebutuhan import Sodium Hidroksida semakin meningkat, pada tahun 1997 Indonesia telah mengimport 2.774.120 kg/tahun, sedangkan 3 tahun kemudian yaitu tahun 2000 Indonesia mengimport sebanyak 21.825.000 kg/tahun. Kenaikkan yang cukup besar ini menunjukkan kebutuhan Sodium Hidroksida di Indonesia semakin meningkat. Dengan demikian di Indonesia diperlukan pabrik pembuatan Sodium Hidroksida sehingga dapat menurunkan kebutuhan import.

Pabrik Sodium Hidroksida yang akan direncanakan, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan sebagai pendukung industri kimia lainnya. Pabrik Sodium Hidroksida dapat mendorong dapat mendorong berkembangnya indusri kimia lainnya, dapat menyerap investor untuk menanamkan modalnya, dapat meningkatkan devisa Negara dan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar lokasi.

Pabrik yang akan didirikan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negri sehingga dapat mengurangi import dan dapat menambah devisa Negara.


(11)

BAB II

SELEKSI DAN URAIAN PROSES

II.1. MACAM – MACAM PROSES

II.1.1. Proses Elektrolisis

Sebagai bahan baku digunakan garam NaCl dan H2O dengan

menggunakan aliran listrik yang dilewatkan pada larutan NaCl dalam air. Sebagai reaktor digunakan cell yang di buat secara khusus. Sebagai produk diperoleh gas hydrogen dan chlorine yang terbentuk pada katoda dan anoda. Caustic soda yang diperoleh berupa larutan dengan kadar 10 – 12 % yang selanjutnya dipekatkan dengan evaporator sampai kadar sekitar 40 %.

Adapun reaksi yang terjadi untuk pembuatan sodium hidroksida dengan proses elektrolisis adalah sebagai berikut :

2 NaCl + 2 H2O → 2 NaOH + H2 + Cl2

Produk Sodium Hidroksida dikemas dalam jerigen plastic atau dijual dalam tangki suplay.

II.1.2. Proses Continous Dorr Causticizing

Sebagai bahan baku digunakan lime stone dan soda ash ( Na2CO3 ).


(12)

• CaCO3→ CaO + CO2

Water slaker :

• CaO + H2O → Ca(OH)2

Causticizer :

• Na2CO3 + Ca(OH)2→ 2 NaOH + CaCO3

Sodium hidroksida ( Caustic Soda ) yang diperoleh ditampung dengan 19 – 50 % dan siap dijual.

II.2. PEMILIHAN PROSES

Dengan memperlihatkan beberapa segi, yakni segi ekonomis, teknis dan lingkungan hidup, maka dipilih Proses Continous Dorr Causticizing. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan yaitu sebagai berikut :

1. Tidak timbul gas yang cukup berbahaya bagi lingkungan hidup, yakni gas H2 dan Cl2.

2. Peralatan lebih sederhana dan mudah ditangani oleh tenaga yang ada.

3. Terdapat produk samping yang banyak diperlukan yaitu CaCO3

precipitated ( kapur ringan ) yang kemudian digunakan kembali sebagai recovery.


(13)

II.3. URAIAN PROSES

Bahan Na2CO3 ditampung dalam Raw yang akan dialirkan oleh

Belt Conveyor dan Hopper dengan waktu bersamaan dialirkan air proses menuju tangki pelarutan yang akan memproses Na2CO3 dengan kadar 20%

berat. Setelah itu hasil Na2CO3 tersebut dipompa masuk Reaktor

Cauticizer , bersama – sama Ca(OH)2 yang dihasilkan dari proses di

Slaking Reactor. Suhu umpan masuk Reaktor Causticizer 57 °C sedangkan suhu dipertahankan dalam reaktor 85 °C, terjadi pada tekanan 1 atm, karena dalam tangki pelarutan reaksinya endothermic maka diperlukan steam sebagai pemanas.

Reaksi yang terjadi dalam reaktor :

Na2CO3(l) + Ca(OH)2(l) → 2NaOH(l) + CaCO(l)

Konversi dalam reaktor adalah 99,4 %. Setelah berjalan selama 1 jam, hasil larutan dari reaktor dengan bantuan pompa masuk ke thickener 1 kemudian proses pemisahan terjadi. Larutan overflow yang mengandung 11 % NaOH ditampung dalam tangki penampung yang akan dialirkan oleh pompa masuk ke evaporator agar menghasilkan NaOH 50 %. Untuk underflow dari thickener I dipompa menuju thickener II, pada thickener II juga dimasukkan air pencuci yang berfungsi untuk melarutkan semua NaOH yang berasal dari thickener I. Larutan overflow thickener II ditampung dalam tangki penampung bersama dengan larutan overflow thickener I. Sedangkan underflow dialirkan Rotary Drum Filter, di sini terjadi pemisahan yaitu memisahkan cake dan filtrat. Filtrat di alirkan ke


(14)

Hasil padatan dari Rotary Kiln berupa CaO masuk ke Rotary Cooler untuk diturunkan dengan menggunakan udara pendingin dari udara yang dilengkapi Cyclone juga, kemudian dengan bantuan Screw Conveyor CaO masuk ke Slaking Reaktor, di sini akan terjadi pembentukkan Ca(OH)2. Dimana pada Slaking Reaktor juga dimasukkan air proses dan

CaO make-up.

Reaksi yang terjadi dalam Slaking Reaktor adalah :

CaO + H2O → Ca(OH)2

Sedangkan dari tangki penampung sementara larutan NaOH overflow Thickener I, umpan ditarik dengan tekanan vacum menuju evaporator, suhu umpan masuk 80 °C.

Evaporator yang digunakan adalah Triple Effect Evaporator, untuk memekatkan bahan dari NaOH 11 % menjadi 50 %. Produk ditampung dalam tangki penampung untuk siap dijual.


(15)

BAB III

NERACA MASSA

1. TANGKI PELARUTAN

Massa Keluar

Bahan Na2CO3 dari tangki penampung : Larutan Na2CO3 ke tangki Causticizer :

= kg = kg

= kg = kg

kg

= kg

= kg = kg

Na2CO3 2535.278 Na2CO3 2535.278

Massa Masuk

H2O 51.740 H2O 10141.112

2587.018 Air Proses

H2O 10089.372

Total 12676.390 Total 12676.390

2. REAKTOR CAUZTICIZER

Larutan Na2CO3 dari tangki pelarutan : Larutan NaOH ke Thickener I :

= kg = kg

= kg = kg

kg = kg

= kg

= kg

Komposisi recycle dari slaking reaktor : kg

= kg

Massa Masuk Massa Keluar

Na2CO3 2535.28 NaOH 1905.46

H2O 10141.11 CaCO3 2377.42

12676.39 Na2CO3 15.24

Ca(OH)2 10.62

H2O 10141.12

14449.86


(16)

3. THICKENER I

Komposisi masuk : Aliran overflow ( menuju evaporator ) :

= kg = kg

= kg = kg

= kg = kg

= kg kg

= kg

kg Aliran underflow :

= kg

= kg

= kg

kg Solid ( underflow ) :

= kg

= kg

kg

= kg = kg

Massa Masuk Massa Keluar

NaOH 1905.4564 NaOH 1714.9108

CaCO3 2377.4211 Na2CO3 13.7158

Na2CO3 15.2398 H2O 9127.0086

Ca(OH)2 10.6195 10855.6352

H2O 10141.1206

14449.8574

NaOH 190.5456

Na2CO3 1.5240

H2O 1014.1121

1206.1817

CaCO3 2377.42108

Ca(OH)2 10.61947

2388.0405


(17)

4. THICKENER II

Komposisi masuk : Aliran overflow ( menuju evaporator ) :

= kg = kg

= kg = kg

= kg = kg

= kg kg

= kg

kg Aliran underflow :

= kg

= kg

= kg

kg Solid ( underflow ) :

= kg

= kg

kg

= kg = kg

Massa Masuk Massa Keluar

NaOH 190.5456 NaOH 171.491

Na2CO3 1.5240 Na2CO3 1.372

H2O 8202.5565 H2O 7382.301

CaCO3 2377.4211 7555.164

Ca(OH)2 10.6195

10782.6667

NaOH 19.055

Na2CO3 0.152

H2O 820.256

839.463

CaCO3 2377.42

Ca(OH)2 10.62

2388.04


(18)

5. ROTARY DRUM VACUM FILTER

Feed masuk berupa solid : Komposisi cake :

= kg = kg

= kg = kg

kg = kg

= kg

Feed yang masuk berupa liquid : = kg

= kg kg

= kg

= kg Komposisi filtrat :

kg = kg

= kg

Air pencuci : = kg

= kg kg

= kg = kg

Massa Masuk Massa Keluar

CaCO3 2377.42 CaCO3 2377.42

Ca(OH)2 10.62 Ca(OH)2 10.62

2388.04 NaOH 3.52

Na2CO3 0.03

H2O 261.79

NaOH 19.05 2653.38

Na2CO3 0.15

H2O 820.26

839.46 NaOH 15.53

Na2CO3 0.12

H2O 1155.48

H2O 597.01 1171.13


(19)

6. ROTARY KILN

Komponen Masuk : Komponen menuju Rotary Cooler :

= kg = kg

= kg = kg

= kg = kg

= kg kg

= kg

kg Campuran menuju Cyclone :

= kg = kg = kg = kg = kg kg

= kg = kg

Massa Masuk Massa Keluar

CaCO3 2377.421 NaOH 3.5161

Ca(OH)2 10.619 Na2CO3 0.0281

NaOH 3.520 CaO 1338.0528

Na2CO3 0.028 1341.5970

H2O 261.790

2653.378

NaOH 0.00352

Na2CO3 0.00003

CaO 1.33939

CO2 1046.06527

H2O 264.37314

1311.78135


(20)

7. CYCLONE I

Komponen masuk dari Rotary Kiln : Produk menuju Rotary Cooler :

= kg = kg

= kg = kg

= kg = kg

= kg kg

= kg

kg Limbah gas :

= kg = kg = kg = kg = kg kg

= kg = kg

Massa Masuk Massa Keluar

NaOH 0.00352 NaOH 0.00348

Na2CO3 0.00003 Na2CO3 0.00003

CaO 1.33939 CaO 1.32600

CO2 1046.06527 1.32951

H2O 264.37314

1311.78135

NaOH 0.0000352

Na2CO3 0.0000003

CaO 0.0133939

CO2 1046.0652734

H2O 264.3731405

1310.4518432

Total : 1311.78135 Total 1311.78135

8. ROTARY COOLER

Feed dari Rotary Kiln : Produk menuju Slaking Reaktor :

= kg = kg

= kg = kg

= kg = kg

kg kg

Feed dari Cyclone 1 : Produk menuju Cyclone 2 :

Massa Masuk Massa Keluar

NaOH 3.5161 NaOH 3.5161

Na2CO3 0.0281 Na2CO3 0.0281

CaO 1338.0528 CaO 1338.0394


(21)

9. CYCLONE II

Feed masuk : Produk menuju Slaking Reaktor :

= kg = kg

= kg = kg

= kg = kg

kg kg

Limbah gas :

= kg

= kg

= kg

kg

= kg = kg

Massa Masuk Massa Keluar

NaOH 0.00352 NaOH 0.003484

Na2CO3 0.00003 Na2CO3 0.000028

CaO 1.33938 CaO 1.325985

1.34293 1.329497

NaOH 0.0000352

Na2CO3 0.0000003

CaO 0.0133938

0.0134293

Total 1.34293 Total 1.34293

10. SLAKING REAKTOR

Komposisi feed masuk : Produk menuju Cauzticizer :

= kg = kg

= kg = kg

= kg = kg

kg = kg

kg Kebutuhan air proses :

= kg

Massa Masuk Massa Keluar

NaOH 3.5196 NaOH 3.5196

Na2CO3 0.0281 Na2CO3 0.0281

CaO 1339.3654 Ca(OH)2 1769.911

1342.9131 H2O 0.0086

1773.4674


(22)

11. EVAPORATOR

Feed masuk : Produk menuju silo :

= kg = kg

= kg = kg

= kg = kg

kg kg

Uap air :

= kg

= kg = kg

Massa Masuk Massa Keluar

18410.7987 3787.8911

NaOH 1886.4018 NaOH 1886.4018

Na2CO3 15.0874 Na2CO3 15.0874

H2O 14622.9076

18410.7987 Total 18410.7987

Total


(23)

BAB IV


(24)

1. TANGKI PELARUTAN

Dari tangki penampung Na2CO3 dan air proses : Menuju ke Tangki Causticizer :

= kkal = kkal

= kkal = kkal

= kkal kkal

kkal

Panas pelarutan :

= kkal = kkal

= kkal

Panas Masuk Panas Keluar

3456.110 258.702 50446.858 54161.670 Q supplay 448099.688

Na2CO3 H2O Na2CO3

H2O H2O

22119.105 324515.585 346634.690

Q loss 22404.984


(25)

2. REAKTOR CAUZTICIZER

Dari Slaking Reaktor : Menuju Thickener I :

= kkal = kkal

= kkal = kkal

= kkal = kkal

= kkal = kkal

kkal = kkal

kkal Panas Pelarutan :

= kkal Panas pelarutan :

= kkal = kkal

kkal = kkal

kkal Dari Tangki Pelarutan :

= kkal Q loss = kkal

= kkal

kkal Panas Pelarutan :

= kkal

= kkal

= kkal

= kkal = kkal

Na2CO3

484938.6523 800.8093 485739.4616 37546.7737 Total 1248775.2487 89518.341 27069.871 249.300 184.262 608467.239 725489.013

Q supplay 750935.4733 Total 1248775.2487

NaOH CaCO3 Na2CO3 Ca(OH)2 H2O

NaOH

Panas Masuk Panas Keluar

Na2CO3 NaOH Ca(OH)2 H2O

0.2456 88.1854 16890.6918 0.2928 16979.4156

Na2CO3 NaOH

1.4792 895.7213 897.2005

∆HR 106.7856

Na2CO3 H2O

22119.1047 324515.5851 346634.6898


(26)

3. THICKENER I

Dari Reaktor Cauzticizer : Menuju Thickener II :

= kkal = kkal

= kkal = kkal

= kkal = kkal

= kkal = kkal

= kkal = kkal

kkal kkal

Panas pelarutan : Panas pelarutan :

= kkal = kkal

= kkal = kkal

kkal kkal

Menuju ke Evapor ator :

= kkal

= kkal

= kkal

kkal Panas pelarutan :

= kkal

= kkal

kkal

= kkal

= kkal = kkal

Q loss 60457.4178

NaOH Na2CO3

436444.7871 720.7283 437165.5154

Total 1211228.4751 Na2CO3

H2O

73852.6317 205.6728 501985.4719 576043.7764 48493.8652 80.0809 48573.9462 NaOH Total 8205.8480 22.8525 55776.1635 24814.0484 168.9069 88987.8193 1211228.4751 NaOH Na2CO3 H2O CaCO3 Ca(OH)2

NaOH Na2CO3 725489.0135

89518.3414

NaOH Na2CO3

484938.6523 800.8093 485739.4616 NaOH

CaCO3 Na2CO3 Ca(OH)2 H2O

27069.8709 249.3004 184.2621 608467.2386


(27)

4. THICKENER II

Dari Thickener I Menuju Evapor ator :

= kkal = kkal

= kkal = kkal

= kkal = kkal

= kkal kkal

= kkal

kkal Panas pelarutan :

= kkal

Panas pelarutan : = kkal

= kkal kkal

= kkal

kkal Menuju RDVF :

= kkal = kkal = kkal = kkal = kkal kkal Panas pelarutan :

= kkal

= kkal

kkal

= kkal

= kkal = kkal

Panas Masuk Panas Keluar

NaOH Na2CO3 H2O CaCO3 Ca(OH)2 8205.8480 22.8525 451140.6086 24814.0484 168.9069 484352.2644 NaOH Na2CO3

48493.8652 80.0809 48573.9462

Total 532926.2105

NaOH Na2CO3 H2O

7116.7081 19.8194 391261.9460 398398.4735

NaOH

Na2CO3

4849.3865 8.0081 4857.3946 H2O

CaCO3 Ca(OH)2 44293.8052 24814.0484 171.9780 70072.7790 NaOH 790.7453 2.2022 Na2CO3

43644.4787 72.0728 43716.5515

NaOH Na2CO3

Q loss 15881.0118 Total 532926.2105


(28)

5. ROTARY KILN

Dari Rotary Drum Vacum Filter : Ke Rotary Cooler :

= kkal = kkal

= kkal = kkal

= kkal = kkal

= kkal kkal

= kkal

kkal Ke Cyclone Kiln :

= kkal

= kkal = kkal

= kkal = kkal = kkal kkal = kkal = kkal

= kkal = kkal

81542.5018

Total 1630850.0350 210636.9745

NaOH Na2CO3 CaO CO2 H2O

2.4114 0.0067 208.4297 187589.8304 NaOH

Na2CO3 CaO 2408.9962 6.7088 208221.2694 35939.4574 ∆HR 1043817.1180

Q supplay 1594910.5777

Total 1630850.0350 107052.7626 294853.4409 Q loss H2O 0.3837 137.7947 153.5517 22558.2258 13089.5014

Panas Masuk Panas Keluar

Na2CO3 NaOH Ca(OH)2 CaCO3


(29)

6. ROTARY COOLER

Dari Cyclone Kiln : Menuju Cyclone Rotary Cooler :

= kkal = kkal

= kkal = kkal

= kkal = kkal

kkal kkal

Dari Rotary Kiln : Menuju Slaking Reaktor :

= kkal = kkal

= kkal = kkal

= kkal = kkal

kkal kkal

Udara masuk : Udara keluar :

= kkal = kkal

= kkal

= kkal = kkal

15647.1616

Q keluar 187627.5846 Q loss 9939.869365 Total 213230.2784 0.0005 15.4832 15.6628

NaOH Na2CO3 CaO 178.9522 0.4984 15467.7111 198600.5759 Total 213230.2784 Q masuk 14432.8911

NaOH Na2CO3 CaO

NaOH Na2CO3 CaO

2271.3393 6.3255 196322.9112 Na2CO3

CaO

0.0063 194.5542 196.8114

Panas Masuk Panas Keluar


(30)

7. SLAKING REAKTOR

Dari Rotary Cooler : Menuju Reaktor Cauzticizer :

= kkal = kkal

= kkal = kkal

= kkal = kkal

kkal = kkal

kkal Dari Cyclone :

= kkal Panas Pelarutan :

= kkal = kkal

= kkal = kkal

kkal kkal

Dari tangki penampung CaO dan air proses : = kkal

= kkal

= kkal = kkal

kkal

= kkal = kkal

Panas Masuk Panas Keluar

NaOH Na2CO3 CaO 178.9522 0.4984 15467.7111 63.4080 60.9003 0.0238 2152.6376 15647.1616 NaOH Na2CO3 CaO 0.1773 0.0005 15.3284 2152.6614 Total 17815.3292 NaOH Na2CO3 Ca(OH)2 H2O

15.5062

CaO H2O

76.6883 50.0005 250.9970

NaOH Na2CO3

895.7358 1.4792 897.2149

∆HR -371.8459

Qpendingin 17038.9632


(31)

8. EVAPORATOR

Evaporator I : Evaporator I :

H Umpan = kkal H Liquid = kkal

H Steam = kkal H Steam = kkal

Q loss = kkal

Evaporator II : Evaporator II :

H Umpan = kkal H Liquid = kkal

H Steam = kkal H Uap = kkal

Q loss = kkal

Evaporator III :

H Umpan = kkal Evaporator III :

H Steam = kkal H Liquid = kkal

H Uap = kkal

Q loss = kkal

Total = kkal Total = kkal

940584.0799 3396636.804 42166.98808

486272.3545

Panas Masuk Panas Keluar

2066100.244 3154878.314 1391079.534 2988308.337 2298877.13 947948.7812 13333464.696 13333464.696 91080.81133 940584.0799 2792514.186 1391079.534 3738818.213


(32)

BAB V

SPESIFIKASI ALAT

1. Raw Na2CO3 ( F – 110 )

Spesifikasi alat :

Fungsi : Untuk menyimpan bahan baku Na2CO3 padatan selama 7 hari

Tinggi : ft

Luas : ft2

Bahan lantai : Semen cor Bahan atap : Asbes Bahan dinding : Batu bata

66.4389 866.2735

2. Bucket Elevator ( J – 112 )

Spesifikasi alat :

Fungsi : Mengangkut Na2CO3 ke Hopper ( F - 113 ) Type : Centrifugal Bucket Elevator

Kapasitas : lb / jam

Tinggi elevasi : 25 ft

Kec. Bucket : ft / min Bucket spacing : 12 in = 1 ft Ukuran bucket : 6 x 4 x 4,25 in

Power : 1 hp

Jumlah : 1 buah

41.5771 5704.5609


(33)

Tinggi bin : ft

Tebal shell : in

Diameter atas conical : ft Diameter bawah conica : ft

Tinggi conical : ft

Setengah sudut puncak : ˚ Tebal bagian konis : in

Jumlah : 1 buah

2 45 3/16 4.0249 3/16 3 1

4. Tangki Pelarutan ( M – 110 )

Spesifikasi :

Nama alat : Tangki Pelarutan

Fungsi : Untuk melarutkan Na2CO3 dengan H2O sehingga menghasilkan larutan Na2CO3 20%

Type : Silinder tegak dengan tutup atas berbentuk dishead dan tutup bawah berbentuk conical, yang dilengkapi dengan pengaduk dan jaket.

Bahan konstruksi : Carbon steel, SA - 283 Grade C

Kondisi operasi - Suhu operasi = 30 oC = oF

- Tekanan operasi = 1 atm = psi

Waktu operasi : menit

Proses operasi : Semi Continue

Jumlah : 1 buah

Dimensi Reaktor :

- Tinggi bejana : ft

- Diameter dalam bejana : ft

- Tebal bejana : in

86 14.7 30 10.2851 5.1425 3/16


(34)

Pengaduk :

- Jenis pengaduk : Tipe flat blade turbin dengan jumlah blade 6 buah

- Jumlah pengaduk : 2 buah

- Diameter impeller : ft

- Lebar blade : ft

- Panjang blade : ft

- Jarak impeller dari dasar : ft

- Lebar baffle : ft

- Type poros : Commercial hot rolled steel

- Diameter poros : cm

- Panjang poros : ft

- Putaran : rpm

- Jumlah impeller : buah

- Daya motor : hp

1.7142 0.4285 130 0.3428 0.4285 1.7142 1 10 5 9.5709

5. Pompa ( L – 115 )

Spesifikasi :

Fungsi = Memompa larutan Na2CO3 20% menuju Reaktor Cauzticizer

Jenis = centrifugal pump

Kapasitas = Kg/jam

Power = Hp

Eff. Pompa =

Eff. Motor =

Jumlah = 1 pompa

Bahan konstruksi = Carbon Stell 80% 12676.3900

0.8 40%


(35)

Type : Silinder tegak dengan tutup atas berbentuk dishead dan tutup bawah berbentuk conical, yang dilengkapi dengan pengaduk dan jaket.

Bahan konstruksi : Carbon steel, SA - 283 Grade C

Kondisi operasi - Suhu operasi = 85 oC = oF

- Tekanan operasi = 1 atm = psi

Waktu operasi : menit

Proses operasi : Semi Continue

Jumlah : 1 buah

Dimensi Reaktor :

- Tinggi bejana : ft

- Diameter dalam bejana : ft

- Tebal bejana : in

Dimensi Tutup :

- Tebal tutup atas : in

- Tebal tutup bawah : in

- Tinggi tutup atas : ft

- Tinggi tutup bawah : ft

Pengaduk :

- Jenis pengaduk : Tipe flat blade turbin dengan jumlah blade 6 buah

- Jumlah pengaduk : 2 buah

- Diameter impeller : ft

- Lebar blade : ft

- Panjang blade : ft

- Jarak impeller dari dasar : ft

- Lebar baffle : ft

- Type poros : Commercial hot rolled steel 0.4206 1.6825 0.4206 3/16 3/16 0.6836 1.1683 1.6825 0.3365 14.7 60 10.0950 5.0475 3/16 185


(36)

7. Pompa ( L – 211)

Spesifikasi :

Fungsi = Memompa larutan menuju Thickener I Jenis = Centrifugal pump

Kapasitas = Kg/jam

Power = Hp

Eff. Pompa = Eff. Motor =

Jumlah = 1 pompa

Bahan konstruksi = Carbon Stell 14449.8574

0.9 40% 80%

8. Thickener I ( H – 220 )

Spesifikasi :

Fungsi = Memisahkan padatan dengan cara sedimentasi

Type = silinder tegak, tutup bawah conis, dan tutup atas dianggap datar

Kapasitas = cuft

Diameter = ft

Tinggi = ft

Tebal Shell = in

Tebal tutup atas = in

Tebal tutup bawah = in Panjang pengaduk = ft

Speed = 25 ft/mnt (Perry 7 ed : 18-69)

Power = 16 hp (Perry 7 ed : 18-73)

Bahan konstruksi = Carbon stell SA-283 grade C

Jumlah = 1 buah

1/4 10.4524 9.407 12.5429 3/16 3/16 1335.589


(37)

Eff. Pompa =

Eff. Motor =

Jumlah = 1 pompa

Bahan konstruksi = Carbon Stell 80% 40%

10. Tangki Penampung NaOH ( F – 222 )

Spesifikasi :

Fungsi = Menampung sementara NaOH sebagai feed ke evaporator selama 1 jam Type = Tangki vertikal dengan tutup atas dished head dan tutup bawah flat.

Volume = cuft

Diameter = ft

Tinggi = ft

Tebal shell = in

Tebal tutup atas = 1/4 in Tebal tutup bawah = 3/16 in

Bahan konstruksi = Alloy stell SA-204 grade C

Jumlah = 1 buah

12.2848 18.4272

1/4 2183.0582

11. Pompa Evaporator I ( L – 223 )

Spesifikasi :

Fungsi = Mengalirkan larutan NaOH menuju Evaporator I

Jenis = Centrifugal Pump

Kapasitas = Kg/jam

Power = Hp

eff. Pompa =

eff. Motor =

jumlah = 1 pompa

19321.6070 2.5

40% 80%


(38)

12. Thickener II ( H – 230 )

Spesifikasi :

Fungsi = Memisahkan padatan dengan cara sedimentasi

Type = Silinder tegak, tutup bawah conis, dan tutup atas dianggap datar

Kapasitas = cuft

Diameter = ft

Tinggi = ft

Tebal Shell = in

Tebal tutup bawah = in Panjang pengaduk = ft

Speed = 25 ft/mnt (Perry 7 ed : 18-69)

Power = 16 hp (Perry 7 ed : 18-73)

Bahan konstruksi = Carbon stell SA-283 grade C

Jumlah = 1 buah

1021.146 9.5578 11.4694 3/16 1/4 8.6020

13. Pompa ( L – 231 )

Spesifikasi :

Fungsi = Memompa underflow Thickener II ke Rotary Drum Vacuum Filter

Jenis = Centrifugal Pump

Kapasitas = Kg/jam

Power = Hp

Eff. Pompa =

Eff. Motor =

Jumlah = 1 pompa

Bahan konstruksi = Carbon Stell 80% 3227.5032 0.16 40%


(39)

Panjang filter : ft

Bahan : Carbon steel

Power : Hp

Jumlah : buah

7.30 11.5 1

15. Screw Conveyor ( J – 242 )

Spesifikasi

Fungsi : Mengangkut cake dari RDVF menuju ke Rotary Kiln

Tipe : Standart screw

Dasar pemilihan : Sesuai untuk memindahkan bahan tanpa tercecer.

Kapasitas : kg / jam

Elevasi : Horizontal

Panjang : ft

Effisiensi :

Power : Hp

Bahan konstruksi : Carbon steel

Jumlah : buah

0.2 10 80%

1

2653.3784

16. Rotary Kiln ( B – 250 )

Spesifikasi :

Fungsi : Mengkalsinasi CaCO3 dan Ca(OH)2 menjadi CaO

Type : Rotary drum

Kapasitas : lb/jam

Isolasi : Batu isolasi Tebal Isolasi : 4 in

Tebal Shell : in

Diameter : ft

5849.698001

3/16 2.1229


(40)

17. Cyclone I ( H – 253 )

Spesifikasi :

Fungsi : untuk memisahkan padatan yang terikut udara

Type : Van Tongeren Cyclone

Kapasitas : cuft/dt

Diameter partikel : ft

Tebal Shell : in

Tebal tutup atas : in

Tebal tutup bawah : in

Jumlah : 1 buah

568.2122107 0.000022382 3/8 3/8 3/8

18. Screw Conveyor ( J – 254 )

Spesifikasi

Fungsi : Mengangkut kristal dan debu dari Rotary Kiln menuju Rotary Cooler

Tipe : Standart screw

Dasar pemilihan : Sesuai untuk memindahkan bahan tanpa tercecer.

Kapasitas : kg / jam

Elevasi : Horizontal

Panjang : ft

Effisiensi :

Power : Hp

Bahan konstruksi : Carbon steel

Jumlah : buah

1342.9265

10 80% 0.12 1

19. Blower ( G – 252 )


(41)

20. Rotary Cooler ( B – 260 )

Spesifikasi :

Fungsi = Untuk mendinginkan kristal yang keluar dari Rotary Kiln

Type = Rotary drum

Kapasitas = lb/jam

Isolasi = Batu isolasi

Tebal Isolasi = 4 in

Tebal Shell = 1/4 in

Diameter = 3 ft

Panjang = ft

Tinggi bahan = ft

Sudut rotary = 60o

Time of passes = menit

Power = hp

Jumlah = 1 buah

28.9502 2960.6462 0.45 25.75 5.3

21. Cyclone II ( H – 263 )

Spesifikasi :

Fungsi : untuk memisahkan padatan yang terikut udara

Type : Van Tongeren Cyclone

Kapasitas : cuft/dt

Diameter partikel : ft

Tebal Shell : in

Tebal tutup atas : in

Tebal tutup bawah : in

Jumlah : 1 buah

3/8 3/8 3/8 279.3489101 0.000022134


(42)

22. Blower ( G – 262 )

Spesifikasi :

Fungsi : Memindahkan udara dari udara bebas ke Rotary Cooler Tipe : Centrifugal blower

Kapasitas : cuft/menit

HP shaft : 16.5 hp Bahan konstruksi : Carbon Steel

Jumlah : 1 buah

5298.5510

23. Screw Conveyor ( J – 264 )

Spesifikasi

Fungsi : Mengangkut kristal dan debu dari Rotary Cooler menuju Slaking Reaktor

Tipe : Standart screw

Dasar pemilihan : Sesuai untuk memindahkan bahan tanpa tercecer.

Kapasitas : kg / jam

Elevasi : Horizontal

Panjang : ft

Effisiensi :

Power : Hp

Bahan konstruksi : Carbon steel

Jumlah : buah

0.1 1 80% 1342.9131

10

24. Slaking Reaktor ( R – 270 )

Spesifikasi :

Fungsi = Untuk membentuk Ca(OH)2


(43)

Diameter = 4.4 ft

Panjang = ft

Tinggi bahan = ft

Time of passes = menit

Power = hp

Jumlah = 1 buah

43.4256 0.66 69.00

7.3

25. Pompa ( L – 273 )

Spesifikasi :

Fungsi = Mengalirkan larutan menuju Reaktor Cauzticizer

Jenis = Centrifugal Pump

Kapasitas = Kg/jam

Power = Hp

eff. Pompa =

eff. Motor =

jumlah = 1 pompa

bahan konstruksi = Carbon Stell 1773.4674 0.11 40% 80%

26. Evaporator – Triple Efect ( V – 310, V – 320, V – 330 )

Spesifikasi

Nama alat : Triple Efect Evaporator

Fungsi : Untuk memekatkan NaOH sampai dengan kadar 50%

Type : Forced Circulation Type Evaporator with inside vertical heating Bahan konstruksi : Carbon steel, SA - 283 Grade C

Kondisi operasi - Suhu operasi = 100 oC = oF

- Tekanan operasi = 2 in Hg = psi

Waktu operasi : menit

212 1.0138 33


(44)

27. Pompa Evaporator II ( L – 321 )

Spesifikasi :

Fungsi = Mengalirkan larutan NaOH dari Evaporator I menuju Evaporator II Jenis = Centrifugal Pump

Kapasitas = Kg/jam

Power = Hp

eff. Pompa = eff. Motor =

jumlah = 1 pompa

bahan konstruksi = Carbon Stell 13910.7987

1.8 40% 80%

28. Pompa Evaporator III ( L – 331 )

Spesifikasi :

Fungsi = Mengalirkan larutan NaOH dari Evaporator II menuju Evaporator III Jenis = Centrifugal Pump

Kapasitas = Kg/jam

Power = Hp

eff. Pompa = eff. Motor =

jumlah = 1 pompa

bahan konstruksi = Carbon Stell 8910.7987

1.2 40% 80%

29. Barometrik Kondensor ( E – 332 )

Spesifikasi Alat :

Fungsi

:

Mengembunkan uap air yang keluar dari evaporator efek ketiga


(45)

30. Stem Jet Ejector ( G – 333 )

Spesifikasi :

Fungsi : memvacuumkan evaporator V-330

Type : Single stage steam-jet ejector

Bahan konstruksi : Carbon steel

Inlet (suction) : 2,1972 ft

Panjang : 19,7807 ft

Kapasitas design : 409 lb/jam

Kebutuhan Steam : 2826,5129 lb/jam

Jumlah alat : 1 buah

31. Tangki Penampung NaOH ( F – 334 )

Spesifikasi :

Fungsi = Menampung produk NaOH 50% dari Evaporator Type = silinder tegak, tutup bawah datar dan tutup atas dish

Volume = cuft

Diameter = ft

Tinggi = ft

Tebal shell = 1/4 in

Tebal tutup atas = 1/4 in Tebal tutup bawah = 1/2 in

Bahan konstruksi = Alloy stell SA-204 grade C

Jumlah = 1 buah

3026 16 24


(46)

BAB VI

INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

VI.1. Instrumentasi

Instrumentasi merupakan bagian yang penting dari peralatan proses suatu industri, termasuk industri kimia. Pemasangan instrumentasi dimaksudkan untuk mengawasi proses produksi disamping mengatur dan mencatat operasi yang berlangsung.

Harga-harga variasi proses dapat dikendalikan baik secara manual maupun secara otomatis dengan adanya instrumentasi ini. Pengaturan secara manual biasanya dilakukan dengan memberi instrumen petunjuk atau pencatat saja, sedang untuk pengontrolan secara otomatis diperlukan suatu sistem pengendalian otomatis. Selain itu untuk variabel-variabel proses yang kritis harus dilengkapi dengan peralatan khusus (misalnya alarm otomatis) sebagai peringatan kepada para operator akan kondisi yang kritis dan berbahaya.

Sistem pengendalian ini pada dasarnya terdiri dari : a. Sensing Element/Primary Element

Yaitu elemen yang merasakan (menunjukkan) adanya perubahan dari harga variabel yang diukur.

b. Elemen Pengukur

Yaitu elemen yang menerima output dari elemen primer dan melakukan pengukuran, termasuk disini adalah alat penunjuk (indikator) maupun alat-alat pencatat (recorder).


(47)

Yaitu elemen yang sebenarnya merubah input ke dalam proses sehingga variabel yang diukur tetap berada dalam range yang diijinkan.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam instrumentasi : - Level instrumentasi

- Range yang diperlukan untuk pengukuran - Ketelitian yang dibutuhkan

- Bahan konstruksinya

- Pengaruh pemasangan instrumentasi pada kondisi proses - Faktor ekonomi

Tipe-tipe pengontrolan meliputi : - Indikator : sebagai alat penunjuk - Recorder : sebagai alat pencatat

- Controller : sebagai alat pengontrol variabel proses

Dengan adanya instrumentasi diharapkan proses akan bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Instrumentasi yang umum digunakan dalam pabrik adalah :

1. Untuk variabel suhu :

a. Temperature Controller (TC) b. Temperature Indicator (TI)

c. Temperature Recorder Controller (TRC) 2. Untuk variabel proses tinggi permukaan liquida :

a. Level Controller (LC) b. Level Indicator (LI)

c. Level Recorder Controller (LRC) 3. Untuk variabel proses laju aliran fluida :


(48)

c. Pressure Recorder Controller (PRC)

Pada pabrik Aluminium Sulfate ini digunakan alat-alat instrumentasi sebagai berikut :

Tabel VI.1. Instrumentasi pada Pabrik

NO KODE NAMA ALAT INSTRUMENTASI

1. F - 113 Hopper WIC

2. M - 110 Tangki pelarutan FC , LC , TC

3. L - 115 Pompa FC

4. R - 210 Reaktor Causticizer FC, LC, TC

5. L - 211 Pompa FC

6. H - 230 Thickener FC

7. L - 231 Pompa FC

8. H - 240 Rotary Drum Vacum Filter FC

9. B – 250 Rotary Kiln TC, RC, FC

10. B - 260 Rotary Cooler TC, FC

11. R - 270 Slaking Reaktor FC

12. F - 222 Tangki Penampung LI

13.

V – 310 V – 320 V - 330


(49)

VI.2. Keselamatan Kerja

Keamanan dan keselamatan kerja harus mendapatkan perhatian yang serius dan penting dalam perencanaan suatu proses pabrik. Dengan keamanan yang terjamin maka karyawan akan merasa tenang dalam melakukan pekerjaannya. Rasa aman disini berarti suasana yang harus diciptakan hendaknya sedemikian rupa sehingga bahaya yang mungkin terjadi dalam pabrik dapat dikendalikan, karenanya perlu dibentuk suatu sistem keselamatan kerja yang berfungsi :

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja.

b. Mengamankan instalasi, alat-alat produksi dan bahan-bahan produksi dari kemungkinan kecelakaan kerja.

c. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, sehingga akan meningkat pula aktivitas kerja para karyawan.

Adapun bahaya-bahaya yang mungkin timbul dalam suatu pabrik banyak sekali macamnya, tergantung pada bahan yang diolah serta jenis proses yang dikerjakan.

Secara umum bahaya-bahaya tersebut dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu :

- bahaya kebakaran dan ledakan - bahaya kecelakaan karena mekanik - bahaya terhadap kesehatan

Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, berikut ini ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada setiap pabrik pada umumnya dan pabrik Aluminium Sulfat pada khususnya.


(50)

- Adanya loncatan bunga api yang disebabkan karena aliran listrik seperti pada stop kontak, saklar serta instrumentasi lainnya.

- Adanya ledakan akibat sifat bahan yang mudah terbakar. b. Pencegahan

- Memasang kabel atau kawat listrik di tempat-tempat yang terlindung, jauh dari daerah yang panas yang memungkinkan terjadinya kebakaran.

- Sistem alarm hendaknya ditempatkan pada lokasi yang mudah dijangkau bila terjadi kebakaran.

c. Alat Pencegah Kebakaran

- Instalasi permanen seperti fire hydrant system sprinkle yang otomatis. - Pemasangan portable extinguisher, yang diletakkan di tempat yang

mudah dijangkau bila sewaktu-waktu terjadi kebakaran.

VI.2.2. Bahaya Kecelakaan Karena Mekanik

Bahaya mekanik sering terjadi karena kesalahan pengerjaan dan tidak mengikuti aturan yang berlaku. Bentuk kecelakaan yang umum adalah karena panas dan ledakan. Kejadian ini selain mengakibatkan kerugian material juga dapat menimpa para pekerja yang tidak dapat mengakibatkan cacat tubuh atau meninggal dunia.

Beberapa kemungkinan kecelakaan karena mekanik pada pabrik Caustic Soda dan cara pencegahannya dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Vessel / Tangki


(51)

- Untuk alat-alat yang bergerak dipasang penghalang pelindung yang cukup.

c. Perpipaan

- sistem perpipaan sebaiknya diletakkan di atas permukaan tanah, karena pipa terkubur dapat menimbulkan bahaya bila terjadi kebocoran sulit diketahui.

- Kalau pipa dipasang dalam tanah, maka fire stops dan drain harus dipasang pada jarak-jarak yang teratur.

d. Listrik

Kebakaran sering terjadi pula akibat kurang baiknya perencanaan instalasi listrik dan kecerobohan operator yang bekerja.

Cara pencegahan :

- Alat-alat listrik di bawah tanah sebaiknya diberi tanda dengan cat warna pada penutup.

- Pemasangan alat remote shut down dari alat-alat operasi disamping starter.

- Penerangan yang cukup pada semua bagian pabrik supaya operator tidak mengalami kesulitan dalam bekerja.

e. Insulasi

Insulasi penting sekali terutama pengaruhnya terhadap para karyawan yang dapat mengganggu pekerjaannya karena kepanasan. Cara pencegahannya :

- Dipasang insulasi pada alat-alat yang menimbulkan panas, seperti pada alat perpindahan panas.


(52)

VI.2.3. Bahaya Terhadap Kesehatan

Banyak bahan kimia yang berbahaya terhadap kesehatan. Namun biasanya para pekerja tidak mengetahui seberapa jauh bahaya yang mungkin ditimbulkannya.

Cara pencegahan yang dapat dilakukan antara lain :

- Menghindari timbulnya kebocoran bahan-bahan yang beracun.

- Memperhatikan fasilitas kesehatan termasuk transportasi yang disediakan untuk karyawan yang keracunan, yang harus segera mendapat perawatan di rumah sakit.

- Para karyawan diwajibkan menggunakan pelindung, baik pakaian, sarung tangan, sepatu dan pelindung muka bila berada di ruang proses. - Diadakan pemeriksaan rutin terhadap peralatan seingga adanya

kerusakan dapat diketahui sedini mungkin.

- Adanya peringatan tertulis di sekitar area proses akan bahaya-bahaya yang mungkin terjadi agar para pekerja lebih waspada.

Diharapkan dengan adanya pencegahan-pencegahan terhadap bahaya-bahaya tersebut, keselamatan kerja dan aktivitas kerja yang besar akan tercapai.


(53)

BAB VII UTILITAS


(54)

(55)

(56)

(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(78)

(79)

(80)

(81)

(82)

(83)

(84)

(85)

(86)

(87)

(88)

(89)

(90)

(91)

(92)

(93)

(94)

(95)

(96)

(97)

(98)

(99)

(100)

BAB IX

LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

IX.1. Lokasi Pabrik

Lokasi pabrik merupakan salah satu faktor penting yang menentukan sukses tidaknya suatu pabrik. Jadi menentukan lokasi pabrik langkah awal berdirinya pabrik. Suatu desain maupun proses dalam suatu pabrik yang cukup baik tanpa didukung kecermatan dalam pemillihan lokasinya akan menimbulkan kesulitan yang terus-menerus di masa mendatang.

Di dalam menentukan lokasi suatu pabrik dapat digunakan beberapa metode, dimana yang umum digunakan adalah scoring metode. Penentuan ini didasarkan pada nilai tertinggi dari beberapa lokasi yang dipilih. Penentuan ini juga ditinjau dari segi ekonomis, yaitu berdasarkan pada “ return on investment “ yang merupakan presentase pengembalian modal tiap tahun. Daerah operasi ditentukan oleh faktor utama, sedangkan tepatnya lokasi pabrik yang dipilih ditentukan oleh faktor khusus.

Setelah mempelajari dan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi tersebut maka Pabrik Caustic Soda ini didirikan di daerah Gresik

IX.1.1. Faktor Utama

Faktor utama meliputi : a. Bahan baku

Bahan baku utama pabrik Caustic Soda adalah Na2CO3 dan CaO, dimana


(1)

X - 7 Analisa Ekonomi


(2)

X - 8 Analisa Ekonomi


(3)

X - 9 Analisa Ekonomi

Pra Rencana Pabrik Caustic Soda

Gambar XI.1. Grafik Break Even Point

= × − × −

× +

= 100%

7 , 0

3 , 0

VC SVC S

SVC FC


(4)

1

DAFTAR PUSTAKA

American Socity of Civil Engineers, 1990, “Water Treatment Plant Design”, 2ed ; America Water Works Association, McGraw-Hill Book Co., NY.

Austin G.A., “ Shreve’s Chemical Process Industried “ , 5TH edition , Mc. Graw Hill Book Company, Inc, New York, 1960.

Badger , W.L. and Banchero , J.T. , 1955 , ”Introduction to Chemical Engineering” , Int ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y.

Brady,G.S. , “Material Handbook ” ; 10 ed, John Wiley & Sons Inc. ; New York.

Biro Pusat Statistik , “Export – Import Sektor Industri”

Brownell,L., E. Young, 1959,“Process Equipment Design”, John Wiley & Sons Inc. ,N.Y.

Faith, W.L, Keyes, D.B & Clark, R.L, 1960, “Industrial Chemical”, 4th ed. John Wiley & Sons, Inc, New York.

Foust, A.S.,1960,”Principles of Unit Operations”,2ed,John Wiley & Sons, N.Y.

Geankoplis, C.J. , 1983 , ”Transport Processes and Unit Operations” , 2ed , Allyn and Bacon Inc. , Boston.

Harriot, P , 1964 , ” Process Control” , TMH ed , McGraw Hill Book Company Inc. , New Delhi

Hawley,G. Gessner, 1981, “The Condensed Chemical Dictionary” , 10ed Van Nostrand Renhold Company, New York.

Hesse,H.C. , 1962 , “Proses Equipment Design” , 8th prnt , Van Nostrand Reinhold Company Inc. , New Jersey

Himmelblau, D.M. , 1989 , “Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering” , 5 ed , Prentice-Hall International , Singapore

Hougen, O.A. , Watson, K.M. , 1954, “ Chemical Process Principles “ , part 1 , 2nd ed. , John Wiley & Sons Inc,New York

Hugot,E , 1972, “Handbook Of Cane Sugar Engineering” , 2ed p. 490 , Elsevier Publishing Company, Amsterdam.


(5)

2

James, H.C. , 1987 ; “Phosphate Manual “; Greenwich Connecticut; USA

Johnstone, S.I. ,1961, “Minerals for The Chemical & Allied Industries”, 2 ed , John Wiley & Son , New York.

Joshi,M.V. , 1981 , “Process Equipment Design” , McGraw Hill Indian Ltd

Kent , J.A. , 1983 , “Riegel’s Handbook of Industrial Chemistry “ , 8 ed , Van Nostrand Reinhold Company Inc. , New York.

Kern, D.Q. , 1965 , ”Process Heat Transfer” , Int ed , McGraw Hill Book Company Inc. , N.Y.

Koppel, L , 1965 , ”Process Systems Analysis and Control” , Int ed , McGraw Hill Book Company Inc. , New York.

Lamb J.C., 1985 , “Water Quality And Its Control” , John Wiley & Sons Inc, New York.

Levenspiel,O , 1962 , “Chemical Engineering Reaction” , 2 ed , John Wiley & Sons Inc,N.Y.

Ludwig, 1977 , “Applied Process Design for Chemical and Petrochemical Plants” , Vol 1-2 , 2nd ed , Gulf Publishing Co., Houston, Texas.

Maron, Lando , 1974 , ”Fundamentals of Physical Chemistry” , Int ed , Macmillan Publishing Co. Inc. , New York.

McCabe,W.L. , 1956 , “Unit Operation of Chemical Engineering” , McGraw-Hill Book Company Inc. , Tokyo

McKetta ,Cunningham, W.A., “Encyclopedia Of Chemical Proccessing And Design ”,Vol 14 , Marcell Dekker Inc. New York.

Othmer ,Kirk. , “ Encyclopedia of Chemical Technology vol. 23” , 3ed McGraw-Hill Book Company Inc. , New York

Perry, Chilton , 1973 , ” Perry’s Chemical Engineer’s Handbook” , 5ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , Singapore.

Perry, Chilton , 1984 , ” Perry’s Chemical Engineer’s Handbook” , 6ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , Singapore.

Perry, Chilton , 1999 , ”Perry’s Chemical Engineer’s Handbook” , 7ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y.


(6)

3

Petter ,M.S, Timmerhaus,K.D., 1959 , “Plant Design and Economi for

Chemical Engineering” , 4thed., McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y.

Rase , H.F. , 1957 , “Project Engineering of Process Plant” , John Wiley & Sons Inc,N.Y.

Sherwood, T , 1977 , ”The Properties of Gasses and Liquid” , 3th ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , Singapore.

Severn, WH , 1954 , “Steam, Air and Gas Power” , Modern Engineering Asia Edition , John Wiley & Sons Inc,N.Y.

Sugiharto, 1987 , “Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah” , cetakan pertama Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Syamsuddin , 1994 , “Manajemen Keuangan Perusahan” , 2 ed , Raja Grafindo Persada , PT , Jakarta

Treybal, R.E. , 1981 , ”Mass Transfer Operations” , 3 ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y..

Ulrich, G.D. , 1984 , “A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics” , John Wiley & Sons Inc,N.Y.

Underwood A.L., 1980 , “Quantitative Analysis” , 4 ed , Prentice Hall Inc, London.

Van Ness, H.C.,Smith J.M., 1987 , “Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics” , 5 ed , McGraw-Hill Book Company, Singapore.

Van Winkle, M., 1967 , “Distillation” , McGraw-Hill Book Company, NY.

Wesley W.E., 1989 , “Industrial Water Pollution Control” , 2 ed, McGraw-Hill Book Company, Singapore.

Wolfgang Gerharts,1984 , “Ullmann’s Ecyclopedia of Industrial Chemistry”,5ed , Competely Revised Edition , VCH.

Internet :

http://www.curryhydrocarbons.ca : CE Plant Cost Index on-line, Mei 2006 www.matche.com