PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KOMPUTERISASI TERHADAP PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN PADA PT. TATA MAKMUR SEJAHTERA DI BANDUNG.

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KOMPUTERISASI
TERHADAP PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN PADA
PT. TATA MAKMUR SEJ AHTERA DI BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan
Dalam Memper oleh Gelar Sarjana Ekonomu J ur usan Akuntansi

Diajukan oleh :
REZA RAHMAT ASHARI
0713010127/FE/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN
KOMPUTERISASI TERHADAP PENINGKATAN PENGENDALIAN

INTERN PADA PT. TATA MAKMUR SEJ AHTERA DI BANDUNG
Disusun Oleh :
REZA RAHMAT ASHARI
0713010127/FE/EA
telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal 25 Mei 2012

Pembimbing Utama :
Pembimbing Utama

Tim Penguji:
Ketua

Drs. Ec. Munari, MM

Drs. Ec. Munari, MM
Sekertaris


Dra. Ec. Siti Sundari, Msi
Anggota

Dra. Ec. Endah Susilowati, Msi

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Berkat rahmat dan karunia ALLAH SWT yang telah memberikan
bimbingan serta tuntunan-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul

“PENGARUH

KOMPUTERISASI

SISTEM

TERHADAP

INFORMASI

AKUNTANSI

PENINGKATAN

DAN

PENGENDALIAN


INTERN PADA PT. TATA MAKMUR SEJ AHTERA DI BANDUNG
Sebagaimana diketahui skripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil
penelitian mandiri untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Perkenankanlah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ungkapan
terima kasih kepada beberapa pihak yang telah banyak membantu dalam
penyusunan skripsi ini :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, M.P selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Ec. H. R.A Suwaidi, MS selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, Msi selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Bapak Drs. Ec. H. Munari, MM, selaku Dosen Pembimbing yang telah
sabar memberikan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan
mengarahkan penulis demi kesempurnaan penyusunan skripsi.
6. Dosen, staf pengajar dan karyawan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
7. Bapak, ibu, kakak, adik dan seluruh keluargaku yang selalu memberikan
dukungan material maupun spiritual serta do'a dan restunya yang telah
diberikan selama ini.
8. Pimpinan dan pegawai PT. Tata Makmur Sejahtera atas segala bantuan,
baik penyediaan fasilitas maupun informasi yang diberikan selama
penelitian ini
9. Teman-temanku yang selama ini selalu bersama dalam suka, duka, sedih
dan bahagia.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses pengerjaan
skripsi ini sampai selesai.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu semua kritik dan saran yang berisfat membangun
guna penyempurnaan skripsi ini sangat diharapkan penulis. Akhirnya penulis

mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surabaya,

Mei 2012

Penulis

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. iii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………. vii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. viii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. ix
ABSTRAKSI …………………………………………………………….. x
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………. 1
1.2 Perumusan Masalah……………………………………………….. 5
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………….. 5
1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………… 5
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu………………………………………………. 7
2.2 Landasan Teori……………………………………………………. 9
2.2.1

Definisi sistem ………………………………………….… 9
2.2.1.1 Definisi informasi………………..……………....... 13

2.2.2

Definisi sistem informasi…………………………………. 15
2.2.2.1 Definisi sistem informasi akuntansi ……………… 15

2.3 Pengertian Pengendalian Intern …………………………………. 15
iii


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3.1 Tujuan Pengendalian Intern……………………………… 17
2.4 Sistem Pengendalian Intern ……..……………………………....

19

2.4.1

Tujuan Sistem Pengendalian intern………………...........

2.4.2

Ciri-Ciri Sistem Pengendalian Intern……………………. 23

2.5 Kemampuan Sebagai Alat Bantu manusia……………………….
2.5.1

Definisi komputer ……………………………………..


20

26
26

2.5.1.1 Komponen Pembentuk sistem komputer …………. 26
2.5.1.2 Komputer Sebagai Alat Bantu………………...….. 27
2.5.1.3 Keunggulan Komputer…………………………… 28
2.5.2

Dampak Komputer Sebagai atas pengendalian intern..… 29

2.6 Kerangka pikir
2.6.1. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi (SIA) terhadap
Sistem Pengendalian Intern ……………………………………… 34
2.6.2. Pengaruh Komputerisasi Terhadap Pengendalian
Intern ……………………………………………………. 36
2.7 Hipotesis………………..………………………………….


38

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan pengukuran variabel……………………. 39
3.1.1

Definisi Operasional………………………………………. 39

3.1.2

Pengukuran Variabel……………………………………… 40

3.2 Teknik Penentuan Sampel…………………………………………. 41
3.3 Teknik Pengumpulan Data………………………………………… 41
3.3.1

Jenis Data………………………………………………….. 41
iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3.2

Metode Pengumpulan Data……………………………….. 42

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas……...………………………………. 42
3.4.1

Uji Validitas………………………………………………. 42

3.4.2

Uji Reliabilitas……………………………………………. 43

3.4.3

Uji Normalitas…………………………………………..… 43

3.5 Uji Asumsi Klasik……………………………………………….. 44
3.6 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis……………………………….. 45
3.6.1. Teknik Analisis……………………………………………. 45
3.6.2. Uji Hipotesis ……………………………………………… 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ……………………………………... 49
4.1.1. Sejarah PT. Tata Makmur Sejahtera ……………………… 49
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ……………………………………….. 52
4.3. Hasil Analisis dan Uji Hipotesis ………………………………… 58
4.3.1. Uji Validitas ………………………………………………. 58
4.3.2. Uji Realibilitas ……………………………………………. 61
4.3.3. Uji Normalitas ……………………………………………. 62
4.3.4. Uji Asumsi Klasik ………………………………………… 63
4.3.4.1. Hasil Uji Multikolinieritas ……………………….. 64
4.3.4.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas …………………….. 65
4.3.5. Hasil Pengujian Analisis Linier Berganda ………………... 66
4.3.5.1. Uji Kecocokan Model ……………………………. 67
4.3.5.2. Uji t ……………………………………………..... 70
v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.4. Pembahasan …………………………………………………….. 72
4.5. Pengembangan Ilmu Pengetahuan ……………………………..

73

4.6. Perbedaan Hasil Penelitian sekarang dengan
Dengan peneliti yang terdahulu ……………………………… 74
4.7. Keterbatasan Penelitian …………………………………………. 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan …………………………………………………..

77

5.2. Saran …………………………………………………………

77

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1

: Kesalahan dalam sebulan ………………………………………

Tabel 2

: Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin …………………………………………………..

52

Tabel 3

: Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Jabatan ………… 53

Tabel 4

: Deskripsi Jawaban Responden Mengenai
Sistem Informasi Akuntansi …………………………………….

54

Tabel 5 : Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Komputerisasi…. … 56
Tabel 6 : Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Pengendalian Intern.. 57
Tabel 7 : Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Informasi Akuntansi …… 59
Tabel 8 : Hasil Uji Validitas Variabel Komputerisasi ………………….... 60
Tabel 9 : Hasil Validitas Variabel Pengendalian Intern ………………..... 61
Tabel 10 : Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian …………………...… 62
Tabel 11 : Hasil Uji Normalitas ………………………………………...… 63
Tabel 12 : Hasil Uji Multikolinieritas …………………………………...... 64
Tabel 13 : Hasil Uji Heteroskedastisitas ………………………………….. 65
Tabel 14 : Uji Regresi Linier Berganda …………………………………… 66
Tabel 15 : Hasil Uji F ……………………………………………………... 68
Tabel 16 : Nilai Koefisien Determinasi (R Squre) ……………………….. 69
Tabel 17 : Hasil Uji T …………………………………………………….. 70
Tabel 18 : Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang
Dengan yang terdahulu ………………………………………… 75

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Kerangka Pikir ………………………………………………

37

Gambar 2 : Struktur Organisasi perusahaan ……………………….…….

51

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 2 : Data Penelitian
Lampiran 3 : Tabel Frekuensi Identitas Responden
Lampiran 4 : Tabel Frekuensi Jawaban Responden
Lampiran 5 : Uji Validitas
Lampiran 6 : Uji Reliabilitas
Lampiran 7 : Uji Normalitas
Lampiran 8 : Uji Asumsi Klasik
Lampiran 9 : Analisis Regresi Linier Berganda

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KOMPUTERISASI
TERHADAP PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN PADA
PERUSAHAAN PT. TATA MAKMUR SEJ AHTERA DI BANDUNG

Reza Rahmat Azhari

ABSTRAK

Sistem pengendalian intern yang ditetapkan dan dilaksanakan tidak pada
tempatnya akan mengakibatkan terjadinya tumpang tindih tanggung jawab yang
dapat menimbulkan dampak bagi terhambatnya produktifitas. Pada PT. Tata
Makmur Sejahtera pengendalian intern yang telah diterapkan selama ini masih
kurang, hal ini dikarenakan masih adanya kesalahan dalam mengentri data.
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji dan membuktikan secara empiris bahwa
sistem informasi akuntansi dan komputerisasi berpengaruh terhadap pengendalian
intern di PT. Tata Makmur Sejahtera.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner. Responden penelitian adalah semua
staff bagian finance dan accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera yang
berjumlah 25 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa sistem
informasi akuntansi dan komputerisasi berpengaruh positif terhadap pengendalian
intern di PT. Tata Makmur Sejahtera.

Key Word : sistem informasi akuntansi, komputerisasi, pengendalian intern

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Di dunia saat ini, makin banyak perusahaan yang bergantung pada

teknologi informasi (TI) untuk memproses informasi bisnisnya secara elektronis.
Organisasi menggunakan (TI) untuk menjalankan bisnisnya, produksinya dan
melaksanakan pelayananannya. Perusahaan tidak dapat lagi membangun
penghalang di sekeliling sistem informasinya serta mengunci semua orang di luar,
sebaliknya mereka harus berbagai informasi dengan pihak – pihak yang sering
berinteraksi dengan mereka, yaitu : pelanggan, vendor, pegawai, mitra bisnis dan
sebagainya, peningkatan hubungan ini membuat sistem informasi lebih rentan
terhadap masalah.
Mencapai keamanan dan pengendalian yang memadai atas sumber
daya informasi organisasi atau perusahaan harus menjadi prioritas pihak
manajemen pucak walaupun tujuan pengendalian internal tetaplah sama
bagaimanapun bisnis dijalankan atau sejauh apa pun teknologi informasi
digunakan, cara mencapai keamanan dan pengendalian atas informasi telah
berubah secara signifikan daam tahun – tahun belakangan ini, oleh karena sistem
informasi berkembang, begitu pula dengan sistem pengendalian intern. Bisnis
bergeser dari sistem manual ke sistem komputer utama, pengendalian baru harus
dikembangkan untuk menurunkan atau mengendalikan resiko yang dibawa oleh

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

sistem informasi berdasarkan komputer yang memberikan perkembangan
teknologi yang cepat.
Sistem informasi akuntansi merupakan rangkaian prosedur formal
dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan dikoordinasi
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaannya, pada umumnya
informasilah yang membuat perusahaan kompetitif dan dapat bertahan oleh karena
informasi merupakan sumber daya yang sangat berharga
Sistem pengendalian intern adalah sebagai

berikut “Struktur

pengendalian intern suatu organisasi terdiri dari kebijakan dan prosedur yang
diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat
dicapai” (Mulyadi, 2002:120), dalam proses untuk mengamankan hasil penjualan
suatu perusahaan sangat diperlukan prosedur pemeriksaan yang dirancang untuk
memverifikasi

efektifitas

sistem

pengendalian

intern,

efektivitas

sistem

pengendalian intern perusahaan sangat diperlukan terutama ditujukan untuk
mendapatkan informasi mengenai: frekuensi pelaksanaan proses dari pengendalian
yang ditetapkan, mutu pelaksaan prosedur pengendalian dan karyawan yang
melaksanakan prosedur pengendalian tersebut.
Penelitian yang dilakukan Lindrawati (2001), bahwa sistem informasi
akuntansi komputerisasi sangatlah penting diterapkan oleh perusahaan untuk
mewakili sistem yang ada pada perusahaan saat ini. Sistem ini akan memberikan
banyak keuntungan dibandingkan kendala – kendala yang ada.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Menurut Widjajanto (2001:59), komputer adalah suatu alat pengolah
data yang dapat melaksanakan perhitungan secara substansial, termasuk operasi
hitung menghitung dan operasi logika tanpa campur tangan manusia, dalam proses
untuk mengamankan hasil penjualan suatu perusahaan sangat diperlukan prosedur
pemeriksaan yang dirancang untuk memverifikasi efektifitas sistem pengendalian
intern, efektivifitas sistem pengendalian intern perusahaan sangat diperlukan
terutama ditujukan untuk mendapatkan informasi mengenai : frekuensi
pelaksanaan proses dari pengendalian yang ditetapkan, mutu pelaksanaan prosedur
pengendalian dan karyawan yang melaksanakan prosedur, pengendalian tersebut
agar keamanan dapat terjaga melalui komputerisasi.
Sistem pengendalian intern yang ditetapkan dan dilaksanakan tidak
pada tempatnya akan mengakibatkan terjadinya tumpang tindih tanggung jawab,
seseorang yang tidak memiliki kewenangan akan suatu hal khususnya mengenai
penjualan dapat dengan mudah memutuskan suatu masalah tanpa konfirmasi
terlebih dahulu dengan yang berwenang. Tindakan tersebut melanggar sistem
otorisasi dan prosedur yang berlaku dalam perusahaan, dengan adanya salah satu
bentuk – bentuk pelanggaran – pelanggaran kecil tersebut maka akan terjadi
peluang terciptanya suatu bentuk kecurangan yang lebih besar yang dapat
menimbulkan dampak bagi terhambatnya produktivitas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Pada PT Tata Makmur Sejahtera pengendalian intern yang telah
diterapkan selama ini masih kurang. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1 : Kesalahan dalam sebulan

No

Permasalahan

Frekuensi t erjadi sebulan

1

salah Input kode account

15

2

salah input barang

5

3

salah input keterangan t ransaksi

5

4

salah input supplier

2

5

salah input discount barang

2

6

t ransaksi t idak di masukkan ke program

5

Sumber : peneliti
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui masih terdapat beberapa
kesalahan dalam mengentry data misalnya salah input kode account yang
frekuensi kesalahan terjadi sebulan 15 kesalahan.
Informasi yang diperoleh juga dapat membantu meningkatkan kualitas
dari informasi tersebut bagi pihak manajemen perusahaan, dan perusahaan dapat
memanfaatkan kesempatan yang ada, serta dapat mengambil keputusan cepat dan
tepat dari berbagai alternatif yang ada untuk mengatasi masalah – masalah yang
sedang terjadi dalam perusahaan
Berdasarkan uraian diatas peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian tentang :
“Pengar uh Sistem Infor masi Akuntansi Dan Komputer isasi Ter hadap
Pengendalian Inter n Akuntansi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

1.2 Per umusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah yang telah di kemukakan sebelumnya
dapat dirumuskan suatu permasalahannya, yaitu :
a. Apakah Sistem Informasi Akuntansi dan Komputerisasi berpengaruh
terhadap Pengendalian Intern Akuntansi pada PT. Tata Makmur Sejahtera
(group Tiga pilar sejahtera)
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk menguji dan membuktikan secara empiris bahwa Sistem Informasi
Akuntansi, dan komputerisasi berpengaruh terhadap Pengendalian Intern
di PT. Tata Makmur Sejahtera
1.4 Manfaat Penelitian
Peneliti berharap agar peneliti ini bermanfaat bagi beberpa pihak
antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Sebagai referensi bagi penelitian lebih lanjut.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan sebagai
alternatif dalam pertimbangan memecahkan masalah yang dihadapi untuk
perusahaan khususnya untuk mengetahui penerapan pengendalian intern.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

3. Bagi Universitas
Sebagai referensi bagi Perguruan Tinggi UPN “Veteran” pada umumnya
dan fakultas ekonomi pada khususya serta penelitian lain dengan materi
yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu
Dalam menunjang penelitian ini, maka didukung oleh penelitian
terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Aswar Pramadhan (2006)
a. Judul :
Sistem

Informasi

Akuntansi

Berbasis

Jaringan

Terhadap

Peningkatan Pengendalian Intern. Studi Kasus Pada PT. Fajar
Mekar Indah Surabaya
b. Permasalahan pada penelitian ini adalah :
Apakah Sistem Informasi Akuntansi dan Efektifitas Local Area
Network berpmengaruh terhadap pengendalian intern akuntansi
pada PT. Fajar Mekar Indah?
c. Hipotesis :
Diduga sistem informasi akuntansi dan efektifitas Local Area
Network berpengaruh terhadap pengendalian intern pada PT. Fajar
Mekar Indah

7

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

d. Kesimpulan :
1. Hipotesis yang menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi
dan efektifitas jaringan area local (LAN) berpengaruh terhadap
pengendalian intern pada PT. Fajar Mekar Indah, telah terbukti
kebenarannya.
2. Penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang
ditunjang dengan penerapan jaringan area local yang baik pada
perusahaan dapat membantu manajer mengetahui kesalahan dan
penyimpangan yang terjadi dengan segera sehingga tujuan dari
pengendalian internal tersebut tercapai.

2. Agus Endro Suwarno.(2004)
a. Judul :
Pengendalian Intern Dalam Sistem Informasi Akuntansi Berbasis
Komputer.
b. Permasalahan pada penelitian ini adalah :
Bagaimana penerapan pengendalian intern dalam sistem informasi
akuntansi berbasis komputer?
c. Kesimpulan
1. Pengendalian akuntansi dalam sistem akuntansi berbasis
komputer

melalui

pengendalian

umum,

pengendalian

keamanan, pengendalian aplikasi, pengendalian akuntansi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

mencakup pengendalian terhadap hardware,software,masukan,
pemrosesan dan keluaran.
2. Pengemplementasian pengendalian intern dalam suatu sistem
yang ada, maka kompleksitas suatu sistem komputer dapat
mencegah kesalahan dan kecurangan yang tidak terdeteksi.
3. Lindrawati (2001)
a. Judul :
Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Elektronik Data Prosesing.
b. Permasalahan Pada Penelitian ini Adalah ;
Apakah Sistem Informasi Akuntansi berbasis elektronik Data
prosesing berpengaruh terhadap penyediaan kebutuhan akan
informasi akuntansi dalam perusahaan?
c. Kesimpulan :
Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer yang benar – benar
dapat mewakili sistem
memberikan

banyak

kendala–kendala

yang

yang ada

keuntungan
ada,



pada perusahaan akan
keuntungan

diantaranya

dibanding

kecepatan

proses,

keakuratan data dan laporan yang tepat waktu

2.2.

Penger tian Sistem Infor masi Akuntansi

2.2.1. Definisi Sistem
Menurut Widjajanto (2001:2), sistem adalah suatu yang memiliki bagian –
bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

tahapan yaitu input, proses dan output. Menurut James A. Hall (2001:5). “sistem
adalah sekelompok dua atau lebih komponen – komponen yang saling berkaitan
(interrelated) atau subsistem – subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang
sama (common purpose)”.
Kedua definisi tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem
adalah sekelompok elemen yang erat hubungan antara satu dengan yang lain yang
berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Mulyadi (1993: 3), bahwa sistem akuntansi adalah organisasi,
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan.
Menurut Baridwan (1991: 4), bahwa sistem akuntansi adalah formulir –
formulir, catatan – catatan, prosedur – prosedur dan alat-alat yang digunakan
untuk mengelola data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan
untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan – laporan yang diperlukan
manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak lain yang berkepentingan
seperti : pemegang saham, lereditur dan lembaga – lembaga pemerintah untuk
menilai hasil operasi.
Perbedaan sistem dan prosedur menurut Mulyadi (1993: 6) bahwa sistem
adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan prosedur adalah urutan
kegiatan klerikan, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen
atau lebih

untuk menjamin penanganan secara seragam mengenai transaksi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

perusahaan yang terjadi berulang – ulang. Dari definisi diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur
merupakan urutan klerikal. Menurut Mulyadi (1993 : 6), kegiatan klerikal (clerical
operatio) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam
formulir, buku jurnal dan buku besar dengan cara :
a. Menulis
b. Menggandakan
c. Menghitung
d. Memberi kode
e. Mendaftar
f. Memilih (menyortasi)
g. Memindah
h. Membandingkan
Tujuan dari sistem tersebut adalah memenuhi tujuan utama dari sistem dan
prosedur, adapun syarat bagi sistem informasi akuntansi adalah cepat, aman dan
murah. Seperti yang dikemukakan oleh baridwan (1991:7), yaitu (a). Sistem
akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat, yaitu bahwa sistem
akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat pada
waktunya, dapat memenutupi kebutuhan dengan kualitas yang baik (b). sistem
akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yang berarti bahwa sistem
akuntansi harus dapat membantu menjaga harta milik perusahaan. Untuk dapat
menjaga harta milik perusahaan maka sistem akuntansi harus disusun dengan
mempertimbangkan prinsip – prinsip pengawasan intern (c). Sistem akuntnasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

yang disusun tersebut harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya
untuk menyelenggarakan sistem akuntansi itu harus ditekan sehingga relatif
murah. Dari ketiga factor tersebut diatas hendaknya dipertimbangkan secara
bersama – sama pada waktu penyusunan sistem akuntansi, supaya jangan sampai
terjadi salah satu dari ketiga tujuan tersebut diabaikan.
Menurut Sukrisno (1999:58), prosedur pengendalian adalah kebijakan dan
prosedur sebagai tambahan terhadap lingkungan pengendalian dan sistem
akuntansi yang telah diciptakan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan
memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan tercapai. (a). Otorisasi yang
semestinya atas transaksi dan kegiatan (b). Pemisahan tugas yang dapat
melakukan dan sekaligus menutupi kekeliruan atau ketidak beresan dalam
pelaksanaan tugasnya sehari – hari. Oleh sebab itu, tanggung jawab untuk
memberikan otorisasi transaksi, mencatat transaksi, dan menyimpan aktiva perlu
dipisahkan di tangan karyawan yang berbeda. (c). Perancangan dan penggunaan
dokumen dan catatan yang memadai untuk membantu pencatatan secara
semestinya transaksi dan peristiwa, misalnya dengan memantau penggunaan
dokumen pengeiriman barang yang bernomor urut tercetak. (d). Pengamanan yang
cukup atas akses dan penggunaan aktiva perusahaan dan catatan, misalnya
penetapan fasisilitas yang dilindungi dan diotorisasi untuk akses ke program dan
arisp data komputer. (e). Pengecekan secara independen atas pelaksanaan dan
penilaian yang semestinya atas jumlah yang dicatat, misalnya pengecekan atas
pekerjaan klerikal, rekonsiliasi, pengawasan dengan menggunakan program
komputer, penelahan oleh manajemen atas laporam yang mengikhtisarkan rincian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

perkiraan ( misalnya : saldo piutang yang dirinci menurut umur piutang). Dengan
demikian setiap jenis perusahaan akan melaksanakan sistem dan prosedur yang
disesuaikan dengan keadaan dan kemapuan perusahaan.

2.2.1.1.Definisi Informasi
Informasi pada dasarnya tidak sama dengan data. Data adalah representasi
dari suatu fakta yang dimodelkan dalam bentuk gambar, kata, dan atau angka.
Sedangkan informasi merupakan rangkaian data yang mempunyai sifat sementara,
tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang
menerimanya Witarto (2004:8-9). Menurut jogiyanto (2005-25), data adalah
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Informasi
menunjukkan hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna pada
orang yang menerimanya.
Dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan kumpulan dari data yang
telah diolah sehingga bermanfaat bagi penerimanya, biasanya data ini belum dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak manajemen, agar
berguna bagi pemakainya, data harus di proses sehingga dapat menghasilkan
output yang berupa informasi
Menurut Wilkinson (1993:121), sifat – sifat informasi yang penting
meliputi hal – hal berikut :
1.

Relevansi
Hubungan antara informasi dan situasi keputusan, serta dengan sasaran
perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.

Kuantifiabilitas
Sejauh mana informasi dapat dikuantifikasikan (Dinyatakan dalam bentuk
numerik).

3.

Akurasi
Keandalan dan kepresisian informasi.

4.

Kepadatan
Sejauh mana informasi diringkaskan atau dipadatkan

5.

Ketepatan waktu
Kekinian informasi.

6.

Cakupan.
Rentang yang dicakup oleh informasi.

2.2.2. Definisi Sistem Infor masi
Informasi merupakan hasil akhir dari suatu sistem informasi yang
merupakan suatu kebutuhan utama bagi setiap perusahaan, baik pada saat
perusahaan tersebut mulai berdiri maupun sudah beroperasi. Informasi ini
mengarahkan, memperlancar kegiatan sehari – hari dan membantu pihak
manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Prasyarat untuk mengambil
keputusan dengan teknik ilmiah ialah tersedianya informasi yang dibutuhkan
sebagai alat pembantu dalam proses pengambilan keputusan.
Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan
yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam
organisasi (Husein dan Wibowo, 2002 : 8).

2.2.2.1. Definisi Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Jogiyanto (2000:54), sistem informasi akuntansi adalah sistem
akuntansi dengan pengembangan informasi lebih luas dengan menekankan
informasi kepada manajemen tanpa mengurangi informasi kepada pihak luar.
Sedangkan menurut Widjajanto (2001:4), sistem informasi akuntansi adalah
susunan berbagai

formulir,

catatan,

peralatan, termasuk

komputer

dan

perlengkapannya serta alat komunikasi tenaga pelaksananya, dan laporan yang
terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentrasformasikan data
keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.

2.2.3. Penger tian Pengendalian Intern
Umumnya

dalam

suatu

perusahaan,

pimpinan

perusahaan

dapat

melaksanakan pengelolaan kegiatan perusahaan sesuai dengan rencana usahanya
yang semakin berkembang dan besar, maka bukan tidak rencana usahanya yang
semakin berkembang dan besar, maka bukan tidak lebih besar serta dapat
mendukung program usahanya yang didasari dengan sistem kerja yang lebih
terpadu antara lini yang satu dengan lini yang lain saling berkaitan. Semuanya itu
dituntut untuk dapat bersama – sama menjalankan roda perusahaan dalam upaya
mencapai sasaran telah ditetapkan bersama. Pengendalian intern mencakup
rencana organisasi dan semua metode serta semua tindakan yang digunakan dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

perusahaan untuk mengamankan harta, mengecek kecermatan dan keandalan dari
data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi dan memastikan pentaatan
akuntansinya, memajukan efisiensi operasi.
Menurut Mulyadi (1993:163), pengendalian intern meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran – ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan dari definisi
pengendalian intern tersebut terdapat beberapa konsep dasar, yaitu ;
1. Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengendalian intern merupakan suatu rangkaian tindakan yang bersifat
persuasif dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
2. Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir,
namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup
dewan komisaris, manajemen dan personel lain.
3. Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai agar
tidak ada keterbatasan yang melekat dalam sistem pengendalian intern dan
pertimbangan manfaat dan pengorbanan dalam pencapaian tujuan.
4. Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan :
pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2.3.1. Tujuan Pengendalian Intern
Sebagaimana uraian diatas tentang pengertian pengendalian intern, bahwa
untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan tidak terlepas dari keterpaduan pada
lini – lini yang ada dari suatu perusahaan. Oleh sebab itu pengendalian intern
disini mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan. Menurut Baridwan (1991:13). Manajemen menerapkan
pengandalian intern yang efektif dengan menggunakan empat tujuan, sebagai
berikut :
1. Menjaga keamanan harta milik perusahaan
2. Memeriksa ketelitian dan keandala data akuntansi
3. Memajukan efisiensi dalam operasi
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Tujuan tersebut diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Menjaga keamanan harta milik perusahaan kekayaan fisik suatu perusahaan
dapat dicuri, disalah gunakan, hancur karena kecelakaan atau karena kebakaran
kecuali jika kekayaan tersebut dilindungi dengan pengendalian intern yang
memadai. Begitu juga untuk kekayaan perusahaan yang tidak memiliki wujud
fisik akan rawan oleh kecurangan jika dokumen penting dan catatan akuntansi
tidak dijaga.
2. Memeriksa keteliatian dan keandalan data akuntansi manajemen memerlukan
informasi keuangan yang diteliti dan andal untuk menjalankan kegiatan
usahanya. Banyak informasi akuntansi yang digunakan oleh manajemen untuk
dasar keputusan yang penting. Pengendalian intern dirancang untuk jaminan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

proses pengolahan data akuntansi, akan menghasilkan informasi keuangan yang
teliti dan andal, karena data akuntansi mencerminkan perubahan kekayaan
perusahaan, maka ketelitian dan keandalan data akuntansi merefieksikan
pertanggung jawaban penggunaan kekayaan perusahaan.
3. Memajukan efesiensi dalam operasi pengendalian intern ditujukan untuk
mencegah duplikasi usaha yang tidak perlu atau pemborosan salam segala
kegiatan bisnis perusahaan, dan untuk mencegah penggunaan sumber daya
perusahaan yang tidak efisien.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen untuk mencapai tujuan
perusahaan,

manajemen

menetapan

kebijakan dan

prosedur,

struktur

pengendalia intern ditujukan untuk kebijakan dan prosedur, struktur
pengendalian intern ditujukan oleh karyawan perusahaan
Menurut Mulyadi (1993:166), tujuan pengendalian intern dapat dibagi
menjadi dua macam, yaitu ; pengendalian akuntansi dan pengendalian
administrasi.
1. Pengendalian Akuntansi
Mencakup rencana dan prosedur yang menyangkut pengamanan harta
perusahan serta keandalan dari catatan – catatan keuangan, pada umumnya
memiliki pengendalian sistem kewenangan persetujuan, pemisahan tugas –
tugas yang berhubungan dengan pembukuan dan laporan – laporan akuntansi
dari tugas – tugas yang beruhubungan dengan operasi atau perlindungan atau
pemeliharaan harta, pengamanan fisik dan harta dan pemeriksaan intern.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2. Pengendalian Administrasi
Mencakup organisasi dan semua metode dan prosedur yang terutama
berhubungan dengan efisiensi operasi dan ketaatan pada kebijaksanaan dan
biasanaya hanya berhubungan secara tidak langsung dengan catatan financial.

2.4.

Sistem Pengendalian Inter n
Sistem pengendalian intern dalam suatu perusahaan merupakan factor yang

menentukan dan dapat dipercaya tidaknya akuntansi yang dihasilkan oleh
perusahaan. Menurut Mulyadi (2002:180) pengertian sistem pengendalian intern
adalah sebagai berikut “Struktur pengendalian intern suatu organisasi terdiri dari
kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang
memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai”. Dalam definisi ini terdapat tiga
kata penting yaitu : kebijakan, prosedur, dan tujuan organisasi
Kebijakan adalah pedoman yang dibuat oleh manajemen untuk mencapai
tujuan organisasi. Prosedur adalah langkah – langkah tertentu yang harus diamati
dalam pelaksanaan suatu kebijakan. Tujuan adalah akhir suatu kegiatan, hasil yang
dicapai.
Penggunaan sistem pengendalian intern yang telah direncanakan dengan
baik akan menjadi alat bantu bagi manajemen guna mengawasi kegiatan
perusahaan secara keseluruhan dan dapat untuk mengamankan harta kekayaan
milik perusahaan. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengambil kebutusan
berdasarkan pada data yang dapat dipercaya. Defnisi diatas merupakan yang lebih
luas dari pengertian istilah pengendalian intern. Dalam definisi tersebut sistem

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

pengendalian intern tidaklah dibatasi pada metode yang dianut oleh bagian
akuntansi dan keuangan. Dalam sistem tersebut dapat digolongkan pengendalian
intern melalui sistem anggaran (budgetary control), analisis statistik, programprogram latihan untuk membantu pegawai yang mengerti dan melaksanakan
kewajibannnya.

2.4.1. Tujuan Sistem Pengendalian Inter n
Alasan perusahaan perlu menyusun pengendalian intern adalah untuk
membantu agar organisasi tersebut lebih terarah dan efektif di dalam mencapai
tujuannya. Pengendalian intern itu merupakan sistem yang terbentuk dari
sekelompok unsur atau elemen dimana unsur ini saling mempengaruhi dan
berkaitan. Menurut Mulyadi (1993: 165-166) manajemen merancang struktur
pengendalian intern yang efektif dengan tujuan pokok sebagai berikut :
1.

Menjaga kekayaan dan catatan organisasi
Kekayaan fisik suatu perusahaan dapat disalahgunakan, atau hancur karena
kecelakaan kecuali jika kekayaan tersebut dilindungi dengan pengendalian
yang memadai. Begitu juga untuk kekayaan perusahaan yang memiliki
wujud fisik.

2.

Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
Manajemen memerlukan informasi keuangan yang teliti dan andal untuk
menjalankan kegiatan usahanya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

3.

Mendorong efisiensi
Pengendalian intern ditujukan untuk mencegah usaha yang perlu dalam
segala kegiatan bisnis perusahaan, dan untuk mencegah penggunaan sumber
daya perusahaan yang tidak efisien.

4.

Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen
Untuk mencapai tujuan perusahaan menetepkan kebijaksanaan dan prosedur.
Menurut tujuannya, pengendalian intern di bagi menjadi dua macam yaitu:
a. Pengendalian internal akuntansi
Pengendalian

akuntansi,

yang

merupakan

bagian

dari

struktur

pengendalian intern, meliputi kebijaksanaan dan mengecek terutama
untuk menjaga kekayaan dan catatan organisasi dan mengecek ketelitian
dan keandalan data akuntansi.
b. Pengendalian internal administrasi
Dihasilkan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya
kebijakan manajemen
Tujuan pengendalian intern secara terinci menurut Arens dan Loebbecke
(Jusuf 1996 : 294) ialah untuk memberikan kepastian yang menyakinkan bahwa :
1.

Setiap transaksi yang dibuat adalah ah (validitas)
Suatu sistem tidak dapat memberikan transaksi – transaksi fiktif dan yang
sebenarnya tidak terjadi dalam setia buku harian atau catatan perusahaan
perkiraa lainnya

2.

Setiap transaksi diotoriasi dengan tepat (otorisasi)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Bila suatu transaksi yang tidak diotorisasi terjadi, hal ini mengakibatkan
adanya transaksi yang curang dan juga mengakibatkan pemborosan atau
pengrusakan terhadap setiap aktiva perusahaan
3.

Setiap transaksi yang terjadi dicatat (kelengkapan) setiap prosedur yang
dimiliki klien harus memberikan pengendalian untuk mencegah kehilangan
transaksi dari setiap catatan

4.

Setiap transaksi dinilai dengan tepat (penilaian)
Suatu sistem yang memadai elalu disertai dengan prosedur untuk menghindari
setiap kesalahan perhitungan dan pencatatan setiap transaksi pada seluruh
langkah – langkah proses pencatatan

5.

Setiap transaksi diklarifikasikan (digolongkan) dengan tepat (klasifikasi)
Klasifikasi perkiraan yang tepat sesuai dengan kode perkiraan klien
ditetapkan di dalam setiap buku harian laporan keuangan hendak disajikan
dengan tepat. Klasifikasi ini juga mencakup seluruh kategori seperti divisi dan
hasil produk.

6.

Setiap transaksi dicatat pada waktu yang tepat (ketepatan waktu)
Pencatatan setiap transaksi baik sebelum atau sesudah saat terjadinya selalu
menimbulkan adanya kelalaian untuk mencatatnya atau pencatatanya dengan
kuantitas yang tidak benar. Bila keterlambatan pencatatan terjadi pada akhir
periode laporan keuangan akan mengandung kesalahan.

7.

Setiap transaksi dimasukkan dengan tepat di dalam setiap catatan tambahan
dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan ikhtisar)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2.4.1.2. Ciri – Ciri Sistem Pengendalian Inter n Yang Baik
Sistem pengendalian intern yang baik bagi perusahaan belum tentu baik
bagi perusahaan yang lain. Hal ini disebabkan oleh karena perbedaan keahlian dan
kebijaksanaan pimpinan perusahaan. Menurut Baridwan (1991:14), sistem
pengendalian yang baik adalah :
1.

Suatu struktur yang memisahkan tanggung jawab secara tepat.
Suatu organisasi yang tepat bagi perusahaan belum tentu baik bagi perusahaan
yang lain. Perbedaan struktur organisasi diantara berbagai perusahaan
disebabkan berbagai hal, seperti jenis perusahaan, luas perusahaan, banyaknya
cabang dan lain sebagainya. Suatu dasar yang berguna dalam menyusun
struktur organisasi perusahaan adalah pertimbangan bahwa organisasi itu
harus mengadakan perubahan total. Selain itu organisasi yang disusun harus
mengadakan perubahan total. Selain itu organisasi yang disusun harus dapat
menunjukkan garis – garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas untuk
dapat memenuhi syarat bagi adanya suatu pengawasan yang baik. Dengan
adanya pemisahan fungsi – fungsi dari struktur organisasi diharapkan dapat
mencegah timbulnya kecurangan – kecurangan.

2.

Suatu sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang baik, yang berguna
untuk memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang,
pendapatan dan biaya.
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan dalam suatu perusahaan
merupakan alat bagi manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

operasi

dan

transaksi



transaksi

yang

terjadi

dan

juga

untuk

mengklasifikasikan data akuntansi dengan tepat
3.

Praktek – praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi tiap
bagian organisasi.
Untuk mendukung sistem pengendalian intern yang baik, perlu dilaksanakan
praktek yang sehat. Praktek yang sehat menurut Baridwan (1981 :10) adalah
cara kerja di mana setiap karyawan dalam perusahaan melaksanakan tugasnya
sesuai dengan prosedur – prosedur yang telah ditetapkan. Praktek yang sehat
harus berlaku untuk prosedur yang ada, sehingga pekerjaan yang dilakukan
satu bagian akan langsung dicek oleh yang lain. Selain cara – cara yang sehat
pada umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktek yang
sehat. Misalnya tingkat pendidikan dan tingkat pengalaman. Pendidikan
merupakan suatu proses pengembangan, pengertian yang mencakup
pengembangan mental, ketrampilan seseorang yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah secara detail, oleh karena itu pendidikan mutlak
digunakan karena personal atau pegawai yang kurang terdidik dan kurang
terampil memerlukan waktu lebih lama untuk melakukan pekerjaan,
menggunakan lebih banyak makalah dan lebih sering melakukan kesalahan.
Pegawai yang merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola
perusahaan yang paling berperan penting dalam menentukan berkembang atau
tidaknya suatu perusahaan, sedangkan pengalaman sering disebut sebagai
guru yang baik, ini berarti dengan pengalaman seseorang akan dapat
memahami dan akan lebih mudah mencapai tujuan yang diinginkannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Seseorang yang berpengalaman mempunyai wawasan yang lebih luas
sehingga

akan

terbiasa

melakukan

pekerjaan

tertentu

dan

mudah

menyesuaikan dri dengan lingkungan kerja tanpa bimbingan intensif, oleh
karena itu semakin banyak pengalaman seseorang maka akan berakibat positif
terhadap efektivitas pelaksanaan sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya.
4.

Suatu tingkat kecakapan pegawai yang mutunya sesuai dengan tanggung
jawabnya.
Tingkat kecakapan pegawai mempengaruhi sukses tidaknya suatu sistem
pegendalian intern. Apabila sudah disusun struktur organisasi yang tepat serta
prosedur yang baik, akan tetapi apabila tingkat kecakapan pegawai tidak
memenuhi syarat yang diminta, bisa diprediksikan bahwa sistem pengendalian
intern juga tidak akan berhasil dengan baik. Untuk mendapatkan pegawai
dengan tingkat kecapakan yang cukup, langkah – langkah yang harus
ditempuh adalah :

a. Seleksi karyawan
Jika ada penerimaan pegawai baru hendaknya dilakukan seleksi dan tes agar
dapat ditentukan apakah calon pegawai yang bersangkutan memenuhi criteria
yang diinginkan
b. Pengembangan pendidikan dan pelatihan
apabila pegawai sudah diterima dan bekerja dalam perusahaan, perlu diadakan
latihan dan pendidikan agar dapat meningkatkan kecakapan pegawai sesuai
dengan perkembangan tuntutan pekerjaannya. Pegawai yang cukup cakap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

untuk suatu pekerjaan bukan berarti pegawai yang tingkat pendidikannya
tinggi, sehingga gajinya besar, tetapi mungkin saja pegawai dengan tingkat
pendidikan menengah saja sudah cukup. Hal – hal seperti ini perlu
dipertimbangkan agar dapat diperoleh pegawai yang cukup cakap dan juga
ekonomis.

2.5.Kemampuan Komputer Sebagai Alat Bantu Manusia
2.5.1. Definisi Komputer
Menurut Widjajanto (2001:59), komputer adalah suatu alat pengolah data
yang dapat melaksanakan perhitungan secara substansial, termasuk operasi hitung
menghitung, dan operasi logika tanpa campur tangan manusia, sedangkan menurut
Lindrawati (2001:29), komputer adalah perangkat keras yang berfungsi mengubah
input menjadi output yang berupa informasi dengan memproses data, oleh karena
itu komputer merupakan alat yang memegang peranan penting didalam sistem
pengolahan data elektronik, maka komputer juga disebut sebagai alat pengolah
data.

2.5.1.1. Komponen Pembentuk Sistem Komputer
Berikut

adalah

komponen

pembentuk

sebuah

sistem

komputer

(Scoot 1996:148-149)
1.

Komponen elektronik (rangkaian elektronik) yang melaksanakan kegiatan
perhitungan dan pemerikasaan logis, menyimpan data di dalam memori dan
menyiapkan lintasan