Analisis pengaruh efektivitas kebijakan harga dan kualitas produk pariwisata terhadap tingkat kepuasan wisatawan domestik studi kasus pada Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta
PRODUK PARIWISATA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN DOMESTIK
Studi Kasus pada Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Yuliana Desi Ariyanti
NIM : 102214050
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
(2)
i
PRODUK PARIWISATA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN DOMESTIK
Studi Kasus pada Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Yuliana Desi Ariyanti
NIM : 102214050
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
(3)
(4)
(5)
iv
pengalaman apa saja yang akan kamu alami dalam hidup,
tetapi kamu selalu bisa memilih
bagaimana cara kamu menghadapinya.”
(Chicken Soup For The Mother Soul)
Hidup adalah anugerah, terimalah.
Hidup adalah tantangan, hadapilah. Hidup adalah penderitaan, atasilah. Hidup adalah pertandingan, menangkanlah. Hidup adalah kewajiban, lakukanlah.
Hidup adalah kesukaan, nikmatilah. Hidup adalah lagu, nyanyikanlah. Hidup adalah janji, penuhilah. Hidup adalah teka-teki, pecahkanlah.
Hidup adalah kasih, bagikanlah.
Hidup adalah kesempatan, gunakanlah. Hidup adalah keindahan, bersyukurlah. Bertindak dan isilah hidup bagi kemulianNya..
Skripsi ini dipersembahkan kepada
Yesus Kristus dan Bunda Maria untuk semua yang pernah terjadi dalam hidupku,
Bapak dan Ibukku untuk semua kasih yang diwujudkan dalam banyak hal,
Kakak-kakakku: mbak Eng, mbak Dii, Pepenk yang sangat menyayangiku,
(6)
(7)
(8)
vii
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Efektivitas Kebijakan Harga dan Kualitas Produk Pariwisata Terhadap Tingkat Kepuasan Wisatawan Domestik, Studi Kasus Pada
Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengungkapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan menguatkan penulis dalam proses menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku Dosen Pembimbing I, yang telah dengan sepenuh hati membimbing, mengarahkan, dan memberikan masukan yang positif, juga nasehat spiritual yang bermanfaat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah dengan
sabar membimbing, mengarahkan, dan memberikan masukan yang positif sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Bapak dan Ibukku tercinta, Evaristus Kardjan Yuliyanto dan Vincentia Sumarsinah, untuk setiap doa, kasih, dukungan, dan perhatian yang dicurahkan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
7. Kakak-kakakku tercinta, Chatarina Erni Widjayanti, Immaculatha Diyan Yuniyanti dan Stephanie Veny Krisnayanti untuk semua nasehat, perhatian dan semangat yang mengiringi penyelesaian skripsi ini.
(9)
viii
menjadi semangat dan inspirasi bagiku untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Mas Nad, Mas Bayu, Bang Ino, Mbah Kakung, Mbah Putri, Pakdhe, Budhe, Om, Bulek, sepupu dan semua keluarga besar yang mendoakan kelancaran penyelesaian skripsi ini. 10.Valentinus Herista yang sering mendampingi, menyemangati, mengasihi dan memberi
banyak pelajaran hidup untukku dalam menyelesaikan skripsi ini.
11.Mas Aris, Mas Heru, Mas Giyanto, dan seluruh pengelola Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta yang telah membantu untuk melakukan penelitian.
12.Gank “PahPoh” yang beranggotakan Christianna Nevianti alias Anull, Veneranda Puri Kusumaningtyas alias Puyii dan Devi Mayangsari alias Epott untuk semua kisah, kebersamaan, pembelajaran, dan pendewasaan yang pernah dilalui dalam proses penyelesaian skripsi ini.
13.Keluarga besar Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi periode 2013-2014; ada Alex, Niken, Anull, Lia, Cindy, Nandus, Wina, Angel, Adit, Akim, Cicil, Cimo, Heru, Dimas dan Aji untuk semua cerita, susah senang, pengorbanan, semangat, dan kebersamaan yang pernah terjadi.
14.Keluarga Kos Ceria: mbak TimTim, mbak Lii, Yantoz, Tika, Putri, Chia, Tanti, dan Tia untuk dorongan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
15.Teman-teman sekelas MPT: Tian, Septi, Indah, Venta “Kencot”, Hastak, Sindu, Edo, dan
Adit “Doyok” untuk masukan, kerjasama dan semangat yang diberikan mulai dari penyusunan proposal hingga penyelesaian skripsi ini.
16.Teman-teman seangkatan Manajemen’10 untuk semua kebersamaan, cerita, dan dorongan semangat dari mulai menjadi maba sampai dengan selesainya skripsi ini, bangga pernah menjadi bagian dari kalian.
17.Segenap responden yang telah bersedia meluangkan waktunya sebentar untuk mengisi kuesioner.
18.Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini dan tidak dapat disebutkan satu per satu.
(10)
(11)
x
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
HALAMAN ABSTRAK ... xv
ABSTRACT ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Landasan Teori ... 9
1. Pengertian Pariwisata ... 9
2. Pengertian Produk Pariwisata ... 12
3. Pengertian Harga ... 25
4. Pengertian Kepuasan Wisatawan ... 28
(12)
xi
D. Rumusan Hipotesis ... 43
BAB III METODE PENELITIAN ... 45
A. Jenis Penelitian ... 45
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 45
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 46
D. Variabel Penelitian ... 46
1. Identifikasi Variabel ... 46
2. Definisi Variabel ... 47
3. Pengukuran Variabel ... 49
4. Populasi dan Sampel ... 50
5. Teknik Pengambilan Sampel ... 51
6. Teknik Pengumpulan Data ... 52
7. Teknik Pengujian Instrumen ... 53
8. Teknik Analisis Data ... 55
BAB IV GAMBARAN UMUM KAWASAN WISATA ... 63
A. Profil Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran ... 63
B. Kegiatan Wisata Di Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran ... 71
C. Sejarah Perkembangan Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran ... 73
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 82
A. Analisis Data ... 83
B. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 86
C. Uji Asumsi Klasik ... 88
D. Analisis Regresi Linier Berganda ... 91
E. Pembahasan ... 98
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 102
A. Kesimpulan ... 102
B. Saran ... 103
C. Keterbatasan ... 106
DAFTAR PUSTAKA ... 107
(13)
xii
Tabel Judul Tabel ... halaman
4.1 Daftar Tarif Tiap Jenis Kegiatan Wisata ... 80
4.2 Data Jumlah Pengunjung Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran . 81 5.1 Distribusi Frekuensi Identitas Responden ... 83
5.2 Distribusi Frekuensi Identitas Responden ... 85
5.3 Hasil Pengujian Validitas ... 87
5.4 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 88
5.5 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ... 89
5.6 Hasil Uji t ... 92
5.7 Hasil Uji F ... 95
(14)
xiii
Gambar Judul Gambar halaman
Gambar IV.1 Peta Lokasi Gunung Api Purba Nglanggeran ... 67
Gambar V.1 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 90
(15)
xiv
Judul Lampiran halaman
Lampiran A Kuesioner Penelitian ... 110
Lampiran B Input Data ... 116
Lampiran C Hasil Olah Data Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 119
Lampiran D Hasil Uji Regresi ... 121
(16)
xv
ANALISIS PENGARUH EFEKTIVITAS KEBIJAKAN HARGA DAN KUALITAS PRODUK PARIWISATA TERHADAP TINGKAT KEPUASAAN
WISATAWAN DOMESTIK
Studi Kasus Pada Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta
Yuliana Desi Ariyanti
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah efektivitas kebijakan harga dan kualitas produk pariwisata berpengaruh terhadap tingkat kepuasan wisatawan domestik. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada para wisatawan domestik yang datang berkunjung ke kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah para wisatawan domestik yang datang berkunjung ke kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas kebijakan harga dan kualitas produk pariwisata secara sendiri-sendiri berpengaruh positif dan secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat kepuasan wisatawan domestik yang datang berkunjung ke kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta.
Kata Kunci : efektivitas kebijakan harga, kualitas produk pariwisata, dan tingkat kepuasan wisatawan domestik
(17)
xvi
AN ANALYSIS INFLUENCE OF PRICING EFFECTIVENESS AND QUALITY OF TOURISM PRODUCT TO DOMESTIC TOURIST SATISFACTION LEVELS
Case Study on Gunung Api Purba Nglanggeran Tourism Area, Gunungkidul Yogyakarta
Yuliana Desi Ariyanti
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014
The aim of this research is to determine whether pricing effectiveness and quality of tourism product influence domestic tourist satisfaction levels. Data was collected by distributing quesionnaires to domestic tourists who visiting on Gunung Api Purba Nglanggeran tourism area at June until July 2014. The population of this research is all of the domestic tourists visiting Gunung Api Purba Nglanggeran tourism area, Gunungkidul, Yogyakarta. The sample size is 100 respondents. The sampling technique in this research is purposive sampling. Data analysis technique that used in this research is Multiple Linear Regression. The result of this research shows that pricing effectiveness and quality of tourism product have positive influence partially and simultaneously to domestic tourist satisfaction at Gunung Api Purba Nglanggeran tourism area, Gunungkidul, Yogyakarta.
Key word : Pricing effectiveness, Quality of tourism product, and domestic tourist satisfaction levels
(18)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pariwisata adalah suatu kegiatan perjalanan meninggalkan rutinitasnya
sementara untuk memenuhi kebutuhan akan rekreasi atau hiburan dimana dalam
pelaksanaannya membutuhkan persiapan. Pariwisata muncul karena adanya
kebutuhan dan keinginan seseorang maupun sekelompok orang untuk
menghilangkan kepenatan, memperoleh pengetahuan baru, memenuhi kebutuhan
rohani, dan lain-lain. Kemudian pariwisata berkembang, tak hanya menjadi
sebuah kegiatan namun juga dilihat memiliki prospek bisnis yang sangat
menjanjikan. Lalu muncullah banyak objek-objek wisata sebagai alat pemenuh
kebutuhan pariwisata yang menawarkan berbagai macam hiburan dan
pengetahuan baru yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan seseorang
maupun sekelompok orang. Orang yang melakukan kegiatan pariwisata disebut
wisatawan. Wisatawan pun berdatangan dari berbagai daerah, wisatawan
domestik yang berasal dari dalam suatu negara dan wisatawan mancanegara yang
berasal dari luar suatu negara.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi wisatawan, baik wisatawan
domestik maupun wisatawan mancanegara, dalam menentukan objek wisata yang
akan dikunjungi. Berkowitz (1989:90) menjelaskan bahwa ada 4 faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen, faktor tersebut adalah marketing mix, sosial kultural, psikologi, dan situasi. Didalam ke empat faktor tersebut terdapat
(19)
Marketing Mix (Product, Price, Place, Promotion, Process, People, and Physical Evidence), faktor sosial budaya (kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, budaya, sub budaya), faktor psikologi (motivasi, kepribadian, presepsi,
pembelajaran, sikap, dan gaya hidup), dan faktor situasi (Purchase Task, Social Surroundings, Physical Surroundings, Temporal Effects and Antecedent States).
Dalam berbagai situasi, konsumen dihadapkan pada berbagai
pertimbangan mengenai apa yang akan mereka dapatkan dengan sejumlah biaya
apabila menikmati suatu jasa tertentu. Biaya-biaya tersebut dapat berupa sejumlah
uang yang harus dibayarkan, waktu yang harus dikorbankan untuk mendapatkan
jasa, energi yang dikeluarkan untuk mendapatkan jasa tertentu, dan pengorbanan
yang terkait dengan panca indera (suara bising, panas, dan sebagainya).
Sementara, Nedelea (2008:41) dalam penelitiannya tentang Marketing Strategies Of Tourism In Romania, menemukan bahwa strategi bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap pariwisata di Romania dan yang paling dominan
adalah objek dan produk pariwisata. Ditambahkan oleh Baud-Bovy (dalam Yoeti,
2012:128) bahwa produk pariwisata adalah sejumlah fasilitas dan pelayanan yang
disediakan dan diperuntukkan bagi wisatawan yang terdiri dari tiga komponen,
yaitu sumber daya yang terdapat di suatu daerah tujuan wisata, fasilitas yang
terdapat di suatu daerah tujuan wisata, dan transportasi yang membawa wisatawan
dari tempat asalnya ke daerah tujuan wisata tertentu. Berkaitan dengan produk
pariwisata, menurut Mari oti (dalam Yoeti, 1996:172-173) manfaat dan kepuasan
berwisata ditentukan oleh dua faktor yang saling berkaitan, yaitu pertama, tourist resources yaitu segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang
(20)
merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung. Yang kedua,
tourist service yaitu semua fasilitas yang dapat digunakan dan aktivitas yang dapat dilakukan dimana pengadaannya disediakan oleh perusahaaan secara
komersial. Agar perjalanan wisatawan ke daerah tujuan wisata dapat terpuaskan,
maka diperlukan pengemasan produk pariwisata yang sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan wisatawan.
Dari pengamatan awal, peneliti mendapati bahwa aspek harga dan
kualitas produk pariwisata merupakan aspek yang mendominasi pertimbangan
para wisatawan, khususnya wisatawan domestik dalam memutuskan objek wisata
yang akan dituju dan kemudian mempengaruhi tingkat kepuasan wisatawan
terhadap objek wisata tersebut. Harga yang dimaksud adalah biaya yang berupa
sejumlah uang yang harus dibayarkan, waktu yang harus dikorbankan untuk
mendapatkan jasa, energi yang dikeluarkan untuk mendapatkan jasa tertentu, dan
pengorbanan yang terkait dengan panca indera (suara bising, panas, dan
sebagainya). Sementara, aspek kualitas produk pariwisata adalah keseluruhan sifat
maupun karakteristik suatu jasa yang diwujudkan dalam objek wisata yang
ditawarkan. Peneliti mendapati bahwa komponen-komponen yang terkandung
didalam istilah produk pariwisata telah mencakup keseluruhan aspek yang ingin
diteliti oleh peneliti. Dengan demikian, peneliti meyakini bahwa aspek harga dan kualitas produk pariwisata merupakan aspek yang penting dan memiliki dampak
cukup besar dalam mempengaruhi tingkat kepuasan wisatawan domestik.
Dari sekian banyak kawasan wisata yang ada di Indonesia, daerah
(21)
wisata yang banyak diminati wisatawan, baik wisatawan domestik maupun
wisatawan mancanegara. Daerah Yogyakarta menawarkan berbagai jenis
pariwisata yang dapat memuaskan kebutuhan akan hiburan bagi mata dan hati
para wisatawan. Selain terkenal dengan wisata di bidang kesenian atau
kebudayaannya, daerah Yogyakarta juga menyuguhkan berbagai macam wisata
alam yang sangat cantik di antaranya: objek wisata Kaliurang, Air Terjun Sri
Gethuk, Gua Rancang Kencono, Puncak Suroloyo, dan yang bisa dibilang
kawasan wisata baru adalah kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran,
Gunungkidul, Yogyakarta.
Gunung Api Purba Nglanggeran terletak di kawasan Baturagung di
bagian utara Kabupaten Gunungkidul dengan ketinggian antara 200-700 meter
diatas permukaan laut, tepatnya di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk,
Gunungkidul, Yogyakarta. Gunung ini tersusun oleh material vulkanik tua dengan
bentang alam yang memiliki keindahan dan secara geologi sangat unik dan
bernilai ilmiah tinggi. Selain dapat menikmati keindahan alamnya, wisatawan
juga dapat menikmati kegiatan wisata lainnya, yaitu: wisata petualangan alam
(panjat tebing, jelajah gunung, dan susur gua), eduwisata di bidang lingkungan,
seni, dan budaya, serta lokasi Community Gathering. Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran memiliki karakteristik keunikan geologi yang kemudian
dijagokan sebagai taman bumi atau Geopark. Perwakilan dari UNESCO pada tahun 2010 yang lalu telah mengakui potensi kawasan ini karena memiliki nilai
ekologi dan warisan budaya (culture heritages) dan berfungsi sebagai daerah konservasi, edukasi, dan sustainable development (gunungapipurba.com,
(22)
10Mei2014). Berdasarkan data tersebut, penulis meyakini bahwa potensi wisata
yang ada pada kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran menarik untuk
dijadikan tempat penelitian.
Dengan mengacu pada uraian tersebut di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian lebih jauh pada keadaan pengelolaan produk jasa yang
bergerak di bidang pariwisata. Oleh karena itu, penulis mengadakan penelitian
dengan judul “ANALISIS PENGARUH EFEKTIVITAS KEBIJAKAN HARGA
DAN KUALITAS PRODUK PARIWISATA TERHADAP TINGKAT
KEPUASAN WISATAWAN DOMESTIK” Studi kasus pada Kawasan Wisata
Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti dapat merumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut :
Apakah efektifitas kebijakan harga dan kualitas produk pariwisata secara
sendiri-sendiri dan bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat kepuasan
wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Wisata Gunung Api Purba
Nglanggeran, Yogyakarta ?
C. Pembatasan Masalah
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat
kepuasan wisatawan setelah berkunjung ke suatu tempat wisata. Oleh karena itu,
(23)
yang dianggap paling dominan dalam mempengaruhi tingkat kepuasan wisatawan,
yaitu: harga yang meliputi harga yang bersifat moneter (nominal uang yang
dikeluarkan untuk memperoleh suatu jasa) dan harga yang bersifat non moneter
(pengorbanan selain uang yang dikeluarkan untuk menikmati suatu jasa) serta
kualitas produk pariwisata yang meliputi komponen Professionalism and Skills, Attitudes and Behavior, Accessibility and Flexibility, Reliability and Trustwortiness, Communication, Security, dan Tangibles pada kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta. Pembatasan ini
dimaksudkan agar penelitian ini tidak melebar dan menjadi lebih terfokus. Selain
itu, penulis juga membatasi pada wisatawan yang datang berkunjung, yaitu hanya
pada wisatawan domestik. Berdasarkan hasil observasi awal tentang karakteristik
daya tarik wisata dan usia wisatawan yang datang berkunjung, maka penulis
membatasi pada wisatawan domestik yang berusia diatas 15 tahun.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui apakah efektivitas kebijakan harga dan kualitas
produk pariwisata secara sendiri-sendiri dan bersama-sama berpengaruh terhadap
tingkat kepuasan wisatawan domestik yang berkunjung ke kawasan wisata
(24)
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi :
1. Pemerintah Daerah Gunungkidul
Bagi pengambil kebijakan terutama pemerintah daerah, penelitian ini
diharapkan mampu memberikan informasi yang berguna dalam
pengambilan kebijakan pengembangan pariwisata khususnya di
kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul,
Yogyakarta.
2. Pengelola Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran,
Gunungkidul, Yogyakarta
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukkan kepada
pihak pengelola untuk dapat menerapkan strategi pengembangan
yang lebih tepat dan pengelolaan yang lebih tersistem. Selain itu juga
hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangam bagi
pihak pengelola dalam mengambil kebijakan mengenai aspek
hargadan kualitas produk pariwisata di kawasan wisata Gunung Api
Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta.
3. Ilmu Pengetahuan
Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan menambah khasanah
ilmu ekonomi khususnya ekonomi pariwisata. Manfaat khusus bagi
ilmu pengetahuan yakni dapat melengkapi kajian mengenai
permintaan atas objek wisata dengan mengungkap secara empiris
(25)
4. Penulis
Penelitian ini semakin menambah wawasan tentang realitas bisnis
yang ada, khususnya di bidang pariwisata, sehingga dapat semakin
memahami antara teori yang telah diperoleh selama perkuliahan
(26)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pariwisata
Secara etimologis, kata pariwisata yang berasal dari Bahasa
Sansekerta, sesungguhnya bukanlah berarti tourisme (Bahasa Belanda) ataupun tourism (Bahasa Inggris). Kata pariwisata terdiri dari dua suku kata yaitu kata pari yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap dan wisata yang berarti perjalanan, bepergian yang dalam hal ini bersinonim dengan kata travel dalam Bahasa Inggris. Atas dasar tersebut, maka kata pariwisata diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau
berputar-putar, dari suatu tempat ketempat lain. Menurut James J. Spillane
(1987:2) pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain,
bersifat sementara, dilakukan oleh perorangan maupun kelompok, sebagai
usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan
lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu.
Selanjutnya, pengertian pariwisata jika dilihat dalam Undang-undang
Republik Indonesia No.10 Tahun2009 tentang Kepariwisataan, pada Pasal 1
menyatakan bahwa :
a. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan
rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya
(27)
b. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
c. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.
d. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang berkaitan dengan
pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul
sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi
antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan,
pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha.
e. Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan
kunjungan wisatawan.
f. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi
Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau
lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik
wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta
masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya
kepariwasataan.
g. Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan jasa
bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan
(28)
Selain itu, pariwisata juga diartikan sebagai perpindahan sementara
yang dilakukan dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar
dari tempat kediamannya. J.J Spillane (1987:20) mengemukakan, pariwisata
dilakukan bertujuan untuk mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan,
mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga,
menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain. Lebih lanjut, Yoeti (1996:113)
membagi pariwisata berdasarkan alasan atau tujuan perjalanannya dalam
beberapa jenis, sebagai berikut :
a. Business Tourism
Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjungnya datang untuk tujuan
dinas, usaha dagang, atau yang berhubungan dengan pekerjaannya,
kongres, seminar, dan musyawarah kerja.
b. Vacational Tourism
Yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang yang melakukan
perjalanan wisata terdiri dari orang-orang yang sedang berlibur,
rekreasi dan bersenang-senang.
c. Educational Tourism
Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung atau orang melakukan
perjalanan untuk tujuan study atau mempelajari suatu bidang ilmu pengetahuan.
(29)
2. Pengertian Produk Pariwisata
Secara luas, produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan,
termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang tempat, properti,
organisasi, informasi, dan ide (Kotler dan Keller, 2007:4). Lima tingkatan
produk menurut Kotler dan Keller adalah sebagai berikut :
a. Core Benefit (Manfaat Inti)
Core Benefit (Manfaat Inti) merupakan tingkat dasar dari produk yang berupa layanan atau manfaat yang benar-benar dibeli
oleh pelanggan. Contohnya, tamu hotel yang membeli “istirahat dan tidur” ataupun pembeli alat bor yang hendak membeli “lubang”.
b. Basic Product (Produk Dasar)
Pada tingkat ini, manfaat inti dari produk diubah menjadi
bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca
indra. Misalnya, kamar hotel yang meliputi tempat tidur, bantal,
selimut, kamar mandi, handuk, meja dan kursi.
c. Expected Product (Produk yang diharapkan)
Expected Product (produk yang diharapkan) merupakan sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli
ketika mereka membeli suatu produk. Sebagai contoh, seorang
(30)
nyaman, handuk yang baru, dan suasana kamar hotel yang relatif
tenang.
d. Augmented Product (Produk Tambahan)
Pada tingkat ini, produk didesain agar memiliki sesuatu yang
berbeda antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan
produk yang ditawarkan oleh pesaing.
e. Potential Product (Produk Potensial)
Tingkat yang terakhir adalah produk potensial yang
mencakup semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang
mungkin dialami sebuah produk.
Jika dikaitkan dengan produk pariwisata, maka core benefit (manfaat inti) dari produk pariwisata adalah perasaan senang, mendapatkan kenikmatan,
mencari tantangan baru, mengetahui sesuatu, menghilangkan kepenatan dan
berakhir pada terpuaskannya keinginan dan kebutuhan akan hiburan.
Produk dan jasa dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan tipe
konsumen yang menggunakannya. Menurut Kotler dan Armstrong
(2008:269-270), klasifikasi produk dan jasa tersebut adalah sebagai berikut :
a. Produk Konsumen
Produk konsumen (consumer product) adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi.
Berdasarkan cara pembelianya, produk konsumen dibedakan menjadi
(31)
1) Produk Kebutuhan Sehari-hari
Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product) adalah produk dan jasa konsumen yang biasanya sering dan
segera dibeli pelanggan, dengan usaha pembandingan dan
pembelian yang minimum. Contohnya, sabun, permen, surat
kabar, dan makanan cepat saji.
2) Produk Belanja
Produk belanja (shopping product) adalah produk dan jasa konsumen yang lebih jarang dibeli dan pelanggan
membandingkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya produk
secara cermat. Ketika membeli produk dan jasa belanja,
konsumen menghabiskan banyak waktu dan tenaga dalam
mengumpulkan informasi dan membuat perbandingan.
Contohnya, perabot, pakaian, mobil, peralatan rumah tangga
utama dan jasa hotel.
3) Produk Khusus
Produk khusus (specialty product) adalah produk dan jasa konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi
merek dimana sekelompok pembeli yang cukup signifikan
bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Contohnya,
perlengkapan fotografi mahal, jasa dokter, pakaian rancangan
(32)
4) Produk Yang Tidak Dicari
Produk yang tidak dicari (unsought product) adalah produk konsumen yang mungkin tidak dikenal konsumen
atau produk yang mungkin dikenal konsumen tetapi biasanya
konsumen tidak berfikir untuk membelinya. Kebanyakan
inovasi baru tidak dicari sampai konsumen menyadari
keberadaan produk itu melalui iklan. Contohnya, asuransi
jiwa dan donor darah untuk Palang Merah.
b. Produk Industri
Produk industri (industrial product) adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk digunakan dalam
menjalankan suatu bisnis. Tiga kelompk produk dan jasa industri
meliputi :
1) Bahan dan suku cadang, mencakup bahan mentah serta
bahan dan suku cadang manufaktur.
2) Barang-barang modal, adalah produk industri yang
membantu produksi atau operasi pembeli termasuk
peralatan instalasi dan aksesori.
3) Persediaan dan jasa, dimana persediaan meliputi
persediaan operasi serta barang perbaikan dan
pemeliharaan, sedangkan jasa meliputi jasa pemeliharaan,
(33)
Produk Pariwisata (Tourism Product) menurut Angela Riani dalam Wawasan Pariwisata (2012:2) merupakan suatu bentukan yang nyata (tangible product) dan tidak nyata (intangible product), dikemas dalam suatu kesatuan rangkaian perjalanan yang hanya dapat dinikmati, apabila seluruh
rangkaian perjalanan tersebut dapat memberikan pengalaman yang baik bagi
orang yang melakukan perjalanan atau yang menggunakan produk tersebut.
a. Komponen Produk Pariwisata
1) Daya Tarik Wisata (Attraction)
Komponen daya tarik wisata merupakan salah satu unsur
yang membentuk dan menentukan suatu daerah menjadi destinasi
pariwisata. Setiap destinasi pariwisata memiliki daya tarik yang
berbeda-beda sesuai dengan kemampuan atau potensi yang dimiliki.
Di bawah ini adalah jenis daya tarik wisata yang biasanya
ditampilkan di destinasi pariwisata :
Daya tarik wisata alam (natural tourist attractions), segala bentuk daya tarik yang dimiliki oleh alam, misalnya : laut,
pantai, gunung, danau, lembah, bukit, air terjun, ngarai, sungai,
dan hutan.
Daya tarik wisata buatan manusia (man-made tourist attractions), meliputi daya tarik wisata budaya (cultural tourist attractions), misalnya : tarian, wayang, upacara adat, lagu, upacara ritual dan daya tarik wisata yang merupakan hasil
(34)
2) Fasilitas dan Pelayanan Wisata (Amenities)
Di samping daya tarik wisata, wisatawan dalam melakukan
kegiatan wisata juga membutuhkan adanya fasilitas yang
menunjang perjalanan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan
perjalanan tersebut, perlu disediakan bermacam-macam fasilitas,
mulai dari pemenuhan kebutuhan sejak berangkat dari tempat
tinggal wisatawan, selama berada di destinasi pariwisata dan
kembali ke tempat semula. Fasilitas-fasilitas untuk memenuhi
kebutuhan perjalanan wisatawan tersebut muncul dalam satu
kesatuan yang saling terkait dan melengkapi satu sama lain,
sehingga dalam suatu perjalanan wisata, seluruh komponen yang
digunakan tidak dapat dipisahkan, tergantung pada karakteristik dan
bentuk perjalanan wisata yang dilakukan oleh wisatawan.
Komponen fasilitas dan pelayanan perjalanan biasanya terdiri dari
unsur alat transportasi, fasilitas akomodasi, fasilitas makan dan
minum, dan fasilitas penunjang lainnya yang bersifat spesifik dan
disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan. Komponen ini tidak
terlepas dari adanya komponen prasarana atau infrastruktur, yaitu
suatu komponen yang menjamin bagi tersedianya kelengkapan
fasilitas. Komponen transportasi baru dapat disediakan apabila ada
jaminan bahwa prasarana jalan sudah tersedia, demikian juga
fasilitas telekomunikasi dapat disediakan apabila prasarana jaringan
(35)
3) Kemudahan untuk mencapai destinasi wisata (Accesibility)
Dalam suatu perjalanan wisata, terdapat pula faktor yang
tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi kepuasan wisatawan,
yaitu faktor aksesibilitas, yang berarti kemudahan yang tersedia
untuk mencapai destinasi wisata, yang terkadang diabaikan oleh
wisatawan dalam merencanakan perjalanan wisata, sehingga secara
umum dapat mempengaruhi budget perjalanan tersebut. Faktor ini dapat berupa alat transportasi atau kendaraan yang mudah
didapatkan ataupun lokasi dari objek wisata yang mudah dijangkau.
4) Keramahtamahan (Hospitality)
Destinasi wisata dapat menyebabkan munculnya perasaan
wisatawan terhadap kebutuhan yang berkaitan dengan
keramahtamahan melalui seseorang atau sesuatu. Faktor ini
memang jarang diperhitungkan oleh wisatawan dalam menentukan
pilihan objek wisata yang akan dikunjungi, namun sebenarnya
faktor ini penting karena dalam melakukan kegiatan pariwisata,
wisatawan membutuhkan kenyamanan. Wisatawan akan merasa
puas apabila objek wisata yang dikunjunginya memberikan
kenyamanan dan tidak akan ragu untuk datang kembali di lain
kesempatan.
Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa produk pariwisata
(36)
fasilitas dan pelayanan di daerah tujuan wisata, aksesibilitas, dan
keramahtamahan.
b. Karakteristik Produk Pariwisata
Adapun karakteristik tentang produk pariwisata yang merupakan
produk jasa menurut Yoeti (2008:26), yaitu :
1) Intangibility
Artinya, produk tersebut tidak dapat didemonstrasikan atau
dicoba sebelum dibeli atau dipakai. Produk ini hanya dapat sebatas
menawarkan janji atau garansi serta ketepatan waktu penyediaan
jasa kepada wisatawan. Produk ini didukung dengan penyediaan
brosur, video, dan media lainnya yang kurang lebih bisa menarik
perhatian atau minat wisatawan untuk membeli suatu produk
pariwisata.
2) Perishability
Artinya, sebuah produk jasa seperti produk pariwisata (tidak
seperti produk barang) tidak dapat disimpan lama, dan kemudian
dijual kembali saat harga tinggi. Produk pariwisata yang tidak
dapat terjual pada saat itu berarti tidak dapat dijual
selama-lamanya. Seperti : penjualan kamar hotel, penjualan tempat duduk
pada pesawat terbang, atau penjualan tempat seminar pada
(37)
3) Inseparability
Produk jasa diproduksi dan dikonsumsi pada tempat yang
sama dan bersamaan. Produk pariwisata ini harus dikonsumsi pada
tempat dimana produk tersebut dihasilkan. Contohnya : jika
seseorang ingin menikmati indahnya suasana pantai Kuta, orang
itu harus pergi ke Bali. Artinya, tidak mungkin pantai Kuta itu bisa
dibawa ke daerah asal wisatawan tersebut. Tidak seperti produk
barang seperti DVD atau televisi yang merupakan produk buatan
Jepang tetapi bisa didapatkan di Indonesia atau dimana saja.
4) Complementarity of tourist service
Suatu produk pariwisata akan tinggi nilainya bila produk itu
dikombinasikan dengan produk lain sehingga memiliki nilai yang
lebih tinggi bagi komsumen atau wisatawan. Contohnya : jasa
persewaan penginapan atau hotel yang menambahkan kombinasi
jasa tour guide yang dapat mengantar dan menemani pengunjung hotel berkeliling ke tempat-tempat wisata di sekitar hotel.
5) Pemasaran memerlukan dukungan organisasi resmi
Karena sifat dan karakteristik produk pariwisata ini jauh
berbeda dengan produk manufaktur, apalagi dengan karakter
suplai yang terpisah-pisah dan terdiri dari perusahaan kecil
menengah, sedang permintaan dalam satu paket wisata yang utuh,
maka wajar pemerintah ikut membantu suksesnya pemasaran
(38)
6) Memerlukan after sales service
Artinya, wisatawan tidak bisa menikmati langsung suatu
produk pariwisata yang dibelinya tanpa bantuan si penjual.
Misalnya dalam membeli suatu paket perjanan tour atau biro perjalanan pariwisata, wisatawan tidak mungkin melakukan
perjalanannya sendiri karena semua reservasi dilakukan oleh tour operator yang menyusun rencana perjalanan dan paket perjalanan. Didalam paket perjalanan ini ada seorang tour leader dari penjual untuk memandu perjalanan wisata tersebut. Bantuan penjual ini
disebut dengan pelayanan purna jual (after sales service).
c. Kualitas Produk Pariwisata
Kualitas merupakan sebuah kata yang bagi para penyedia jasa adalah
sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik sehingga dapat memenuhi
kebutuhan konsumen. Menurut Kotler (1997:112), kualitas merupakan
seluruh ciri serta sifat suatu produk atas pelayanan yang berpengaruh pada
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan seseorang yang dinyatakan
ataupun yang tersirat. Tjiptono (1996:59) mengemukakan definisi kualitas
jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan perlanggan
serta ketepatan penyampaian untuk pengimbangi harapan pelanggan. Dengan
kata lain, ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu
expected service dan perceived service (Parasuraman dalam Tjiptono, 1996:60). Apabila jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service)
(39)
sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan
memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan (expected service) pelanggan, maka kualitas jasa yang dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal,
begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, baik tidaknya kualitas jasa
tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan
pelanggan secara konsisten.
Gronroos (dalam Tjiptono, 2011:333) mengemukakan enam kriteria
kualitas jasa yang dipersepsikan baik, yaitu :
1) Professionalism and Skills
Pelanggan mendapati bahwa penyedia jasa, karyawan, sistem
operasional, dan sumber daya fisik, memiliki pengetahuan dan
ketrampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah mereka
secara profesional (outcome-related criteria). 2) Attitudes and Behavior
Pelanggan merasa bahwa karyawan penyedia jasa (customer contact personel) menaruh perhatian besar kepada mereka dan berusaha membantu memecahkan masalah mereka secara spontan
dan ramah (process-related criteria). 3) Accesibility and Flexibility
Pelanggan merasa bahwa penyedia jasa, lokasi, jam operasi,
karyawan dan sistem operasionalnya dirancang dan dioperasikan
sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat mengakses jasa
(40)
4) Reliability and Trustwortiness
Pelanggan memahami bahwa apapun yang terjadi atau telah
disepakati, mereka dapat mengandalkan penyedia jasa beserta
karyawan dan sistemnya dalam memenuhi janji dan melakukan
segala sesuatu dengan mengutamakan kepentingan pelanggan
(process-related criteria). 5) Recovery
Pelanggan menyadari bahwa bila terjadi kesalahan atau
sesuatu yang tidak diharapkan dan tidak dapat diprediksi, maka
penyedia jasa akan segera mengambil tindakan untuk
mengendalikan situasi dan mencari solusi yang tepat ( process-related criteria).
6) Reputation and Credibility
Pelanggan meyakini bahwa proses operasi dari penyedia jasa
dapat dipercaya dan memberi nilai/ imbalan yang sepadan dengan
biaya yang dikeluarkan (image-related criteria).
Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (dalam Tjiptno, 1996:69)
mengidentifikasi sepuluh faktor utama yang menentukan kualitas jasa sebagai
berikut :
1) Reliability, mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja (performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability). Hal ini berarti bahwa perusahaan memberikan jasanya secara tepat
(41)
semenjak saat pertama (right the first time). Selain itu juga berarti bahwa perusahaan yang bersangkutan memenuhi janjinya,
misalnya menyampaikan jasanya sesuai jadwal yang disepakati.
2) Responsiveness, yaitu kemauan dan kesiapan para karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.
3) Competence, artinya setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki ketrampilan dan pengatahuan yang dibutuhkan agar
dapat memberikan jasa tertentu.
4) Access, meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. Hal ini berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu
menunggu yang tidak terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan
yang mudah dihubungi, dan lain-lain.
5) Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan yang dimiliki para contact personnel (seperti resepsionis, operator telepon, dan lain-lain)
6) Communication, artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang mudah dipahami, serta selalu mendengarkan
saran dan keluhan pelanggan.
7) Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama perusahaan, reputasi perusahaan, karakteristik
pribadi contact personnel, dan interaksi dengan pelanggan.
8) Security, yaitu keamanan dari bahaya, risiko, atau keragu-raguan. Aspek ini meliputi keamanan secara fisik (phisycal safety),
(42)
keamanan finansial (financial safety), dan kerahasiaan (confidentiality).
9) Understanding/ knowing the customers, yaitu usaha untuk memahami kebutuhan pelanggan.
10)Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang digunakan, representasi fisik dari jasa.
3. Pengertian Harga
Begitu banyak istilah yang digunakan untuk menjelaskan definisi
harga dalam kaitannya dengan produk jasa. Harga pada produk manufaktur
biasanya diartikan sebagai sejumlah uang (satuan moneter) dan/ jasa aspek
lain (non-moneter) yang mengandung utilitas/ kegunaan tertentu yang
dipergunakan untuk mendapatkan suatu jasa (Tjiptono, 2011:51). Tetapi
secara lebih spesifik, Yazid (2001:228) menjelaskan bahwa harga atau biaya
sebuah jasa mencakup harga yang bersifat moneter dan harga yang bersifat
non-moneter. Harga yang bersifat moneter biasa dinyatakan dalam nominal
uang yang mempunyai peran penting bagi bagian pemasaran untuk mengukur
tingkat atau porsi penerimaan dari konsumen. Misalnya SPP di perguruan
tinggi, biaya pelayanan di bank, sewa kamar kos, harga karcis bus/ kereta api/
pesawat terbang, biaya menginap di hotel, dsb. Sementara harga yang bersifat
non-moneter dapat mencakup waktu, upaya-upaya yang bersifat fisik,
biaya-biaya sensor, dan biaya-biaya-biaya-biaya psikologis. Teori tersebut yang mendasari
(43)
diteliti bukan hanya berupa sejumlah uang tetapi juga pengorbanan lain yang
meliputi waktu, tenaga, dan risiko keselamatan.
Seseorang membeli suatu produk jasa untuk mendapatkan suatu nilai
atau manfaat yang sesuai dengan kebutuhannya. Yazid (2001:229-231)
mengemukakan bahwa sejumlah konsumen menyamakan nilai dengan harga
(moneter) yang rendah, yang mengidentifikasikan bahwa uang yang diberikan
menggambarkan persepsi konsumen tentang nilai. Ada sebagian konsumen
beranggapan bahwa daripada memfokuskan kepada uang yang harus
diberikan, lebih baik menekankan pada benefit yang mereka terima dari suatu
jasa. Ada juga sebagian konsumen yang memandang nilai sebagai pertukaran
(trade-off) antara uang yang mereka belanjakan dan kualitas yang mereka terima. Dan ada pula sejumlah konsumen yang mempertimbangkan semua
benefit yang mereka terima serta komponen pengorbanan (uang, waktu, dan
upaya) ketika menggambarkan nilai. Dalam hal ini, Lupiyoadi (2013:138)
menambahkan, semakin besar perbedaan positif antara manfaat yang diterima
dan biaya yang dirasakan, maka semakin besar nilai bersihnya. Apabila suatu
produk mengharuskan konsumen mengeluarkan biaya yang dirasakan lebih
besar dari manfaat yang diterima maka produk itu dianggap memiliki nilai
yang negatif.
Setiap perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan
jasa, pasti menetapkan berbagai kebijakan berkaitan dengan harga yang
dikenakan untuk setiap produknya. Keefektifan kebijakan harga erat
(44)
target, baik berupa peningkatan jumlah penjualan ataupun peningkatan
kepuasan konsumennya. Tinggi rendahnya harga ataupun besar kecilnya
pengorbanan yang dikeluarkan konsumen dipengaruhi oleh persepsi terhadap
harga tersebut. Persepsi merupakan anggapan atau penilaian awal yang
dimiliki konsumen terhadap suatu produk. Berikut adalah indikator yang
digunakan untuk mengukur efektivitas kebijakan harga menurut Yazid
(2001:234) adalah :
a. Keterjangkauan harga
Harga yang ditetapkan pengelola sedemikian rupa sehingga
dapat dijangkau oleh wisatawan dari semua kalangan.
b. Daya saing dari harga
Dalam menetapkan harga, pengelola mempertimbangkan tingkat
kekuatan harga produk jasanya dengan produk jasa yang lain agar
tidak kalah saing.
c. Kesesuaian harga dengan kualitas produk pariwisata
Harga yang ditetapkan haruslah sebanding dengan kualitas
produk jasa yang ditawarkan. Apabila harga suatu produk jasa
bersaing namun kualitas produk jasanya rendah maka wisatawan akan
menilai harga tersebut tinggi (atau mahal) dan begitu pula sebaliknya.
d. Kesesuaian harga dengan manfaat
Harga suatu produk jasa yang bersaing harus mampu
memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang diharapkan para
(45)
dirasakan tidak memberikan manfaat yang sebanding, maka harga
akan dianggap tidak sesuai.
4. Pengertian Kepuasan Wisatawan
Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
Berdasarkan asalnya, wisatawan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. Wisatawan domestik
adalah wisatawan yang berasal dari dalam suatu negara, sementara wisatawan
mancanegara adalah wisatawan yang berasal dari luar suatu negara.
Kepuasan wisatawan dalam hal ini dapat diartikan sebagai kepuasan
pelanggan. Kepuasan pelanggan diambil dari Bahasa Latin yaitu statis yang berarti enough atau cukup dan farece yang berarti to do atau melakukan. Sehingga produk atau jasa yang dapat memberikan kepuasan kepada
pelanggan adalah produk atau jasa yang sanggup memberikan sesuatu yang
dicari oleh konsumen pada tingkat cukup. Kotler (dalam Tjiptono 1996:147)
mengatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang
setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dibanding dengan
harapannya. Umumnya harapan pelanggan merupakan perkiraan atau
keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterima bila seseorang membeli
atau mengonsumsi suatu produk jasa. Harapan juga sesuatu yang ingin
terpenuhi oleh pelanggan. Harapan dapat dibentuk dan didasarkan oleh
beberapa faktor, diantaranya pengalaman masa lalu, opini teman dan kerabat,
(46)
adalahpersepsi pelanggan tentang apa yang diterima setelah menikmati suatu
produk jasa yang dibeli.
Setelah menikmati suatu produk jasa, pelanggan akan
membandingkan antara harapan pelanggan dan kinerja yang telah dirasakan.
Jika kinerja produk atau jasa jauh lebih rendah dibandingkan harapan
pelanggan maka pelanggannya tidak puas. Jika kinerja produk atau jasa
sesuai dengan harapan pelanggan maka pelanggannya akan merasa puas,
sementara jika kinerja produk atau jasa melebihi harapan pelanggannya maka
pelanggan akan merasa amat senang karena keinginan dan kebutuhannya
dapat terpenuhi dengan baik. Kotler (dalam Tjiptono, 1996:148-150)
mengemukakan metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :
a. Sistem keluhan dan saran
Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan ( customer-oriented) perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan
mereka. Informasi ini dapat memberikan ide-ide baru dan masukan
yang berharga kepada perusahaan, sehingga memungkinkannya untuk
memberikan respon secara cepat dan tanggap terhadap setiap masalah
yang timbul.
b. Survei kepuasan pelanggan
Metode survei dapat dilakukan melalui pos, telepon, maupun
wawancara pribadi. Melalui survei, perusahaan dapat memperoleh
(47)
sekaligus memberi tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.
c. Ghost Shopping
Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa
orang (ghost shopper) untuk berperan sebagai pelanggan/ pembeli potensial produk atau jasa perusahaan dan pesaing. Lalu ghost shopper tersebut menyampaikan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk atau jasa perusahaan dan pesaing
berdasarkan pengalaman mereka. Selain itu, para ghost shopper juga dapat mengamati dan menilai cara perusahaan dan pesaingnya dalam
menjawab pertanyaan pelanggan dan menangani setiap keluhan.
d. Lost Customer Analysis
Cara kerja metode ini adalah perusahaan berusaha menghubungi
para pelanggannya yang telah berhenti membeli atau telah beralih
pemasok untuk mengetahui apa penyebabnya.
Lupiyoadi (2013:231) menjelaskan bahwa pada dasarnya, kepuasan
dan ketidakpuasan atas produk jasa akan berpengaruh pada pola perilaku
selanjutnya. Apabila pelanggan merasa puas, mereka akan menunjukkan
besarnya kemungkinan untuk kembali membeli produk jasa yang sama.
Pelanggan yang puas juga cenderung akan menceritakan hal-hal baik
mengenai produk jasa tersebut dan kemudian akan memberikan referensi
yang baik atas produk jasa tersebut kepada orang lain. Sementara, pelanggan
(48)
beberapa bentuk aksi pribadi. Bentuk aksi publik dapat berupa mancari ganti
rugi langsung, mengambil jalur hukum untuk mendapatkan ganti rugi,
menghentikan pembelian dan memboikot penjualan. Sedangkan beberapa
aksi pribadi diantarannya : mengajukan keluhan kepada perusahaan dan
memperingatkan orang lain untuk tidak membeli produk jasa tersebut. Hal ini
dapat merusak citra baik perusahaan di mata para pelanggan.
Dalam menentukan kepuasan konsumen, ada lima faktor yang harus
diperhatikan oleh perusahaan (Lupiyoadi, 2001), yaitu :
a. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil
mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan
berkualitas.
b. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas
bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan
yang diharapkan. Kepuasan terhadap kualitas pelayanan biasanya
sulit ditiru.
c. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan
keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia apabila dia
menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung
mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang
diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi faktor sosial
(self-esteem) yang membuat pelanggan merasa puas terhadap merek tertentu.
(49)
d. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi
menetapkan harga yang relatif lebih murah akan memberikan nilai
yang lebih tinggi kepada pelanggan. Bagi pelanggan yang sensitif,
biasanya harga murah merupakan sumber kepuasan yang penting
dimana pelanggan akan mendapatkan value for money yang tinggi.
5. Perilaku Konsumen
Setiap hari konsumen melakukan berbagai macam kegiatan
pengambilan keputusan pembelian untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya. Munculnya kebutuhan dan keinginan dari individu ataupun
kelompok melatarbelakangi adanya perilaku konsumen. Dharmmesta dan
Handoko (2000:10) menuturkan bahwa perilaku konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang
dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan konsumsi. Ada dua elemen penting dari
arti perilaku konsumen itu: proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik,
yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan
mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis.
Dalam konteks konsumsi jasa, perilaku konsumen menjadi poin yang
sangat penting untuk memahami bagaimana orang mengambil keputusan
mengenai pembelian dan penggunaan sebuah layanan dan apa yang
(50)
Terdapat model tiga tahap konsumsi jasa menurut Lovelock, Wirtz, dan
Mussry (2010:41-42) sebagai berikut:
a. Tahap Prapembelian
Tahap ini diawali dengan timbulnya kebutuhan kemudian
kesadaran pelanggan potensial akan suatu kebutuhan, lalu dilanjutkan
dengan pencarian informasi dan pengevaluasian sejumlah alternatif,
mempertimbangkan mengenai risiko dan ekspektasi pelanggan
terhadap layanan untuk memutuskan apakah pelanggan akan membeli
suatu layanan atau tidak.
b. Tahap Pelayanan
Tahap ini merupakan tahap transaksi interaksi layanan (service encounter), yaitu waktu pada saat seorang pelanggan berinteraksi secara langsung dengan penyedia layanan. Pada tahap ini pelanggan
akan mengawali, mengalami, dan mengonsumsi jasa tersebut.
c. Tahap Pasca Pelayanan
Pada tahap ini, para pelanggan akan menilai kinerja layanan
yang telah mereka alami dan membandingkannya dengan ekspektasi
yang dimiliki sebelumnya. Pelanggan juga akan mengevaluasi
penyelenggaraan layanan yang akan menentukan maksud di masa
mendatang seperti keinginan untuk membeli lagi dari perusahaan
yang sama dan merekomendasikan layanan tersebut kepada orang
(51)
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku sesorang
dalam mengonsumsi suatu barang atau jasa tertentu. Menurut Kotler
(1997:162), beberapa karakteristik yang dapat mempengaruhi tingkah laku
konsumen antara lain:
a. Faktor kebudayaan
1) Budaya
Budaya adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan
perilaku seseorang. Anak-anak yang tumbuh menjadi dewasa di
dalam suatu masyarakat mempelajari serangkaian nilai pokok,
persepsi, preferensi, dan perilaku melalui suatu proses soasialisasi
yang melibatkan keluarga dan lembaga inti lainnya. Jadi seorang
anak yang tumbuh menjadi dewasa akan mempelajari atau
diharapkan mengikuti nilai-nilai: prestasi dan keberhasilan,
kegiatan, efisiensi dan praktis, kemajuan, kemanusiaan dan
bersemangat muda, kesegaran jasmani dan kesehatan. Pemasar
selalu mencoba melihat pergeseran kebudayaan agar dapat
membayangkan produk-produk baru yang mungkin diinginkan.
2) Sub – budaya
Setiap budaya mempunyai sub-budaya yang lebih kecil, atau
kelompok orang dengan sistem nilai yang sama berdasarkan
pengalaman dan situasi hidup yang sama. Sub-budaya terdiri dari
kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah geografis. Banyak
(52)
sering merancang produk dan program yang disesuaikan dengan
kebutuhan konsumen.
3) Kelas sosial
Kelas sosial adalah susunan yang relatif permanen dan teratur
dalam suatu masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat,
dan perilaku yang sama. Kelas sosial memperlihatkan pilihan
produk dan merek yang berbeda bagi produk maupun jasa,
sehingga kelas sosial dapat mempengaruhi perilaku konsumen.
b. Faktor sosial
1) Kelompok acuan
Kelompok acuan adalah kelompok yang merupakan titik
perbandingan atau rujukan langsung (tatap muka) atau tidak
langsung dalam pembentukan sikap dan perilaku seseorang.
Sebagian merupakan kelompok primer yang cenderung bersifat
informal seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja.
Sebagian juga termasuk dalam kelompok sekunder yang mana
cenderung bersifat formal dan mempunyai interaksi yang tidak
begitu rutin seperti kelompok keagamaan, profesi dan kelompok
asosiasi perdagangan.
2) Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian yang paling penting di
(53)
minat pembelian karena setiap anggota keluarga memiliki selera
dan keinginan yang berbeda-beda.
3) Peran dan status
Posisi seseorang dalam anggota ditentukan oleh peran dan status
dalam organisasi. Setiap peran membawa status yang
mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat sesuai dengan
peranannya.
c. Faktor pribadi
1) Usia dan tahap daur hidup
Orang merubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa
hidunya. Selera orang akan pakaian, perabot, rekreasi berhubungan
dengan usia yang selalu berubah. Oleh karena itu, para pemasar
perlu memperhatikan perubahan minat konsumen yang mungkin
berkaitan dengan tahap-tahap kehidupan tersebut.
2) Pekerjaan
Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang
dibelinya. Seorang mahasiswa dengan uang saku sedikit akan
membeli handphone dengan harga lebih murah tanpa
memperdulikan mutu dan kualitas produk tersebut. Sedangkan,
mahasiswa yang memiliki uang saku lebih besar akan membeli
handphone dengan memperdulikan mutu dan kualitas tanpa
(54)
3) Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi akan mempengaruhi perilaku dalam membeli
produk. Indikator ekonomi menunjukkan adanya resesi, pemasar
dalam mengambil langkah-langkah untuk merancang kembali,
menentukan kembali posisi, dan menetapkan kembali harga
produk-produknya.
4) Gaya hidup
Gaya hidup seseorang menujukkan pola kehidupan orang yang
bersangkutan di dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat
dan pendapat (opini) yang bersangkutan. Gaya hidup melukiskan
keseluruhan orang tersebut yang berinteraksi dengan
lingkungannya.
5) Kepribadian dan konsep diri
Setiap orang memiliki kepribadian berbeda-beda yang akan
mempengaruhi tingkah laku konsumennya. Biasanya tercermin
sebagai rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul,
menyesuaikan diri, dan keagresifan. Hal ini dapat bermanfaat
untuk menganalisis tingkah laku konsumen untuk memilih produk
tertentu.
d. Faktor psikologi
1) Motivasi
Setiap orang mempunyai banyak kebutuhan. Kebutuhan tersebut
(55)
rasa haus, dan rasa tidak nyaman. Kebutuhan psycogenic seperti
kebutuhan akan pengakuan, harga diri, dan rasa pemilikan.
Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup menekan untuk
mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan keinginan
dan kebutuhan.
2) Persepsi
Seseorang yang termotivasi adalah siap untuk bertindak. Persepsi
dapat diartikan sebagai proses dengan mana seseorang individu
memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk
menciptakan suatu gambaran dunia yang memiliki arti.
3) Pengetahuan
Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam perilaku suatu individu
yang berasal dari pengalaman. Pengetahuan seseorang dihasilkan
melalui suatu proses yang saling mempengaruhi dari dorongan,
stimuli, petunjuk, tanggapan, dan penguatan.
4) Keyakinan dan sikap
Keyakinan adalah suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki
seseoran tentang sesuatu. Sedangkan sikap adalah evaluasi,
perasaan dan kecenderungan seseorang yang relative konsisten
(56)
B. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis di
antaranya :
1. Toga Kurniawan Manulang, 2012. Analisis Pengaruh Harga, Jasa
Fasilitas Hotel, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan
Wisatawan Domestik, Studi kasus pada Hotel INN Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada Hotel INN Yogyakarta. Tujuan
penelitian ini adalah : 1) mengetahui apakah harga berpengaruh positif
terhadap tingkat kepuasan wisatawan domestik, 2) mengetahui apakah
jasa fasilitas hotel berpengaruh positif terhadap tingkat kepuasan
wisatawan domestik, 3) mengetahui apakah kualitas pelayanan
berpengaruh positif terhadap tingkat kepuasan wisatawan domestik, 4)
mengetahui apakah harga, jasa fasilitas hotel, dan kualitas pelayanan
secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat kepuasan wisatawan
domestik pada Hotel INN Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu: kuesioner, wawancara, dan studi pustaka. Analisis data
dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda
dengan menggunakan bantuan program SPSS.16. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah teknik
purposive sampling dengan jumlah responden yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 100 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat pengeruh positif antara: 1) harga terhadap tingkat
(57)
jika harga mengalami kenaikkan 1% maka kepuasan wisatawan akan
mengalami peningkatan sebesar 0,371 dan nilai thitung = 8,896 > ttabel =
1,661. 2) Jasa fasilitas hotel terhadap tingkat kepuasan wisatawan
domestik, dilihat dari nilai B = 0,279 dan nilai thitung = 4,457 > ttabel =
1,661. 3) Kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan wisatawan
domestik, dilihat dari nilai B = 0,588 dan nilai thitung = 6,967> ttabel =
1,661. 4) Harga, jasa fasilitas hotel, dan kualitas pelayanan secara
simultan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan wisatawan domestik. Hal
ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung 51,911 > Ftabel = 2,699. Nilai Ry
(1,2,3) = 0,787 dan Adjusted R Square = 0,607. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga, jasa fasilitas hotel, dan kualitas pelayanan
berpengaruh positiif terhadap tingkat kepuasan wisatawan domestik pada
Hotel INN Yogyakarta.
2. Bimo Aryo Swadono, 2013. Pengaruh Fasilitas, Kualitas Pelayanan dan
Harga Tiket Terhadap Kepuasan Pelanggan Pengguna Jasa Transportasi
Bus Antar Kota Antar Provinsi Sumber Alam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama
fasilitas, kualitas pelayanan, dan harga terhadap kepuasan pelanggan dan
untuk mengetahui apakah fasilitas, kualitas pelayanan, dan harga secara
parsial berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan pengguna jasa
transportasi bus antar kota antar provinsi Sumber Alam. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu pembagian kuesioner dan
(58)
adalah analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji F dan uji t.
Sementara teknik pengambilan sampel yang digunakan penulis dalam
penelitian ini ialah teknik purposive sampling dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Berdasarkan hasil analisis data yang
dilakukan dengan bantuan program SPSS.15, hasil penelitian dapat
disimpulkan sebagai berikut: hasil estimasi analisis regresi linier berganda
diperoleh persamaan yaitu Y = 3,621 – 0,030X1 +0,348X2 + 0,243X3,
hasil uji signifikasi pengaruh secara bersama-sama dengan uji F yaitu
variabel fasilitas, kualitas pelayanan, dan harga secraa bersama-sama
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hasil penelitian pada uji
signifikasi secara pasrial dengan menggukan uji t menunjukkan bahwa
variabel fasilitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat
kepuasan pelanggan, sedangkan variabel independen lainnya
(59)
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Berdasarkan hasil tinjauan pada landasan teori dan penelitian sebelumnya,
maka dapat disusun sebuah kerangka konseptual sebagai berikut :
D. Rumusan Hipotesis
Keterangan garis :
: sendiri-sendiri : bersama-sama X1 EFEKTIVITAS KEBIJAKAN HARGA Indikatornya : Keterjangkauan Harga Daya Saing Harga
Kesesuaian Harga Dengan Kualitas Produk Pariwisata Kesesuaian Harga Dengan Manfaat
Kesesuaian Harga Non-Moneter Dengan Jasa Yang Diterima
X2
KUALITAS PRODUK PARIWISATA
Indikatornya :
Professionalism and Skills Attitudes and Behavior Accessibility and Flexibility Reliability and Trustwortiness Communication Security Tangibles Y TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN DOMESTIK Indikatornya :
Reaksi spontan wisatawan setelah berkunjung ke objek wisata
Kesediaan wisatawan untuk datang kembali
Kesediaan wisatawan menceritakan hal positif mengenai objek wisata Kesediaan memberi referensi kepada orang lain
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan wisatawan
(60)
D. Rumusan Hipotesis
1. Pengaruh efektivitas kebijakan harga terhadap tingkat kepuasan wisatawan
domestik
Efektivitas kebijakan harga yang dimaksud ialah seberapa besar
kebijakan harga yang meliputi harga yang bersifat moneter (nominal uang
yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu jasa) dan harga yang bersifat
non moneter (pengorbanan selain uang yang dikeluarkan untuk menikmati
suatu jasa) mampu memberi efek yang baik bagi kepuasan wisatawan.
H1 = efektivitas kebijakan harga berpengaruh positif terhadap tingkat
kepuasan wisatawan domestik.
2. Pengaruh kualitas produk pariwisata terhadap tingkat kepuasan wisatawan
domestik
Kualitas merupakan bagian terpenting bagi para wisatawan, yaitu
mengenai bagaimana kebutuhan dan keinginan wisatawan dapat terpenuhi
dengan produk wisata yang ditawarkan. Jika kebutuhan dan keinginan
wisatawan dapat terpenuhi dengan kualitas produk pariwisatanya maka
diperkirakan tingkat kepuasan wisatawan juga tinggi.
H2 = kualitas produk pariwisata berpengaruh positif terhadap tingkat
(61)
3. Pengaruh efektivitas kebijakan harga dan kualitas produk pariwisata
terhadap tingkat kepuasan wisatawan domestik
H3 = efektivitas kebijakan harga dan kualitas produk pariwisata
secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat kepuasan
(62)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus.
Dalam penelitian ini yang dipandang sebagai persoalan yaitu kepuasan
wisatawan domestik pada kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran,
Gunungkidul, Yogyakarta. Hasil dari penelitian dan kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian ini hanya berlaku bagi objek wisata yang diteliti.
Oleh karena itu, jika akan diterapkan pada objek wisata yang lain harus
disesuaikan dengan kondisi yang berbeda pula.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Menurut Buku Pedoman Penulisan Proposal Penelitian dan Skripsi
serta Ketentuan tentang Ujian Skripsi (2010:8-9), subjek penelitian yang
merupakan orang atau jabatan yang memiliki data penelitian atau akan
diamati perilakunya dalam rangka penelitian.
Subjek dari penelitian ini adalah semua pengunjung domestik yang
datang ke kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul,
Yogyakarta; pimpinan pengelola kawasan wisata; dan karyawan yang
bertanggung jawab terhadap keseluruhan proses pelayanan jasa pada
kawasan wisata Gunung Api Purba nglanggeran, Gunungkidul,
(63)
2. Objek Penelitian
Berdasarkan Buku Pedoman Penulisan Proposal Penelitian dan
Skripsi serta Ketentuan tentang Ujian Skripsi (2010:9), objek penelitian
adalah sesuatu yang menjadi perhatian peneliti untuk diamati. Objek dari
penelitian ini adalah faktor yang mendukung tinggi rendahnya tingkat
kepuasan wisatawan domestik pada kawasan wisata Gunung Api Purba
Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta yang meliputi: efektivitas
kebijakan harga dan kualitas produk pariwisata.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian : Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran,
Gunungkidul, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian : pada bulan Juni s.d Agustus 2014
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
a. Variabel Independen
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang nilai-nilainya tidak bergantung pada variabel lainnya, biasanya
disimbolkan dengan X (Hasan, 2009:227). Dalam penelitian ini
variabel bebasnya adalah efektivitas kebijakan harga dan kualitas
(1)
Lampiran B-2
Rpd
Harga (X1) Kualitas Produk (X2) Kepuasan (Y)
1 2 3 4 5 6 T 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T
1 2 2 2 1 1 3 11 5 5 5 5 3 4 5 4 3 4 43 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 47
2 1 2 2 2 2 4 13 4 4 4 5 2 4 5 4 4 3 39 5 4 3 2 4 3 5 5 5 4 40 3 2 1 3 2 2 1 11 4 5 4 4 2 4 5 4 4 4 40 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 4 2 1 1 1 2 2 9 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 45 5 1 1 1 1 1 2 7 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 33 4 4 5 3 4 3 4 5 5 5 42 6 1 2 2 1 2 3 11 4 5 5 4 4 5 4 5 5 3 44 5 5 4 3 4 4 4 4 3 5 41 7 1 1 1 2 2 2 9 4 4 4 5 3 4 5 5 5 5 44 5 4 4 2 5 4 5 5 2 5 41 8 1 1 2 2 1 2 9 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 47 4 3 4 2 4 4 4 4 3 5 37 9 1 1 1 1 2 1 7 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 48 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 36
10 4 3 3 2 2 2 16 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 11 1 2 1 2 2 2 10 5 5 5 4 2 5 5 5 4 4 44 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 46 12 1 1 1 5 1 5 14 1 1 1 1 5 3 5 1 5 1 24 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 48
13 4 3 4 2 3 3 19 3 3 2 3 4 3 2 1 2 3 26 5 5 5 3 4 3 4 4 4 3 40
14 2 2 2 1 2 3 12 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1 22 4 4 4 3 4 2 4 4 3 5 37 15 1 3 2 4 2 3 15 4 3 3 3 1 5 4 3 5 3 34 5 4 2 2 5 3 5 3 3 5 37 16 2 2 3 2 2 2 13 2 2 4 3 2 4 4 3 4 3 31 5 4 2 2 5 3 5 5 4 5 40 17 4 2 3 3 2 4 18 2 2 3 3 2 4 3 2 2 4 27 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 46
18 1 2 4 3 2 2 14 5 5 4 4 2 3 4 3 5 5 40 4 4 4 2 5 3 5 4 2 4 37 19 2 1 2 3 3 3 14 4 4 5 5 3 4 3 3 5 4 40 4 4 5 3 3 4 4 3 3 4 37 20 3 2 3 1 2 2 13 1 2 3 3 2 4 5 4 5 4 33 5 4 4 2 3 5 4 4 3 4 38 21 1 3 2 3 2 1 12 2 3 3 4 2 5 4 5 4 4 36 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 36
22 4 1 1 2 1 1 10 3 3 2 3 1 4 4 3 4 4 31 4 4 3 1 5 5 2 5 3 4 36 23 3 4 5 4 5 2 23 4 3 3 4 2 4 3 4 5 4 36 5 5 4 4 5 3 4 4 4 5 43 24 4 1 3 2 2 1 13 1 2 3 3 3 4 5 4 5 5 35 4 4 5 5 3 4 2 4 2 5 38
25 1 2 2 2 1 3 11 4 4 4 5 3 5 5 4 4 3 41 4 4 3 2 5 2 4 4 3 5 36
26 2 1 1 3 4 3 14 3 4 3 4 1 4 4 5 4 4 36 4 4 4 3 4 4 3 5 2 4 37 27 4 3 3 4 2 2 18 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 34 3 4 4 4 3 4 2 1 3 4 32 28 3 2 2 1 4 2 14 4 4 4 4 1 4 5 5 4 4 39 2 3 1 3 2 2 3 1 1 2 20 29 4 2 2 2 1 2 13 4 5 4 4 1 3 4 3 4 3 35 4 3 4 1 5 4 2 4 4 3 34
30 2 2 4 2 3 1 14 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 38 4 4 3 3 4 4 5 5 2 3 37 31 2 1 3 2 1 2 11 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 41 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 36 32 2 2 3 1 2 2 12 4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 40 4 4 3 2 3 4 5 4 4 5 38 33 1 2 1 1 1 1 7 5 5 5 4 3 4 4 3 4 3 40 2 2 2 1 1 1 2 2 3 2 18
(2)
34 1 1 2 2 2 2 10 2 2 3 3 2 3 4 4 4 4 31 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 35 35 2 2 3 2 1 2 12 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 43 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 41 36 2 2 2 1 2 1 10 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 43 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 47
37 1 1 2 2 1 2 9 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 40 5 4 3 2 4 3 5 5 5 4 40 38 2 2 3 2 2 2 13 3 4 4 4 3 4 4 5 5 4 40 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 39 1 2 2 1 2 1 9 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 43 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 45 40 2 2 3 4 2 2 15 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41 4 4 5 3 4 3 4 5 5 5 42
41 1 1 2 2 2 1 9 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 45 5 5 4 3 4 4 4 4 3 5 41 42 2 2 3 2 4 4 17 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 45 5 4 4 2 5 4 5 5 2 5 41 43 2 2 3 1 2 2 12 2 4 2 2 3 4 3 3 3 4 30 4 3 4 2 4 4 4 4 3 5 37 44 1 2 1 2 3 2 11 1 2 1 2 3 3 3 4 4 4 27 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 36
45 2 1 2 2 1 1 9 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 46 2 2 1 2 3 2 12 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 40 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 46 47 2 2 2 4 3 2 15 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 37 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 42 48 2 2 2 3 2 2 13 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 43 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 46
49 2 3 2 2 2 1 12 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 39 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 36 50 1 2 1 2 2 2 10 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42 4 4 4 2 2 3 2 2 3 3 29 51 1 2 1 1 3 2 10 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 43 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 37 52 1 2 1 1 2 2 9 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 37 1 2 1 1 2 3 3 3 2 4 22
53 2 2 2 3 2 2 13 2 2 4 2 2 3 2 2 4 4 27 2 2 2 2 3 4 3 3 4 4 29 54 1 1 2 2 2 1 9 1 1 2 3 2 3 3 4 4 5 28 2 1 2 2 2 3 3 2 2 4 23 55 2 2 2 3 3 2 14 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 44 56 2 1 2 2 2 3 12 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 43 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 43
57 3 2 3 2 3 2 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 46 58 2 2 2 2 2 2 12 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 43 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 42 59 1 1 2 1 2 1 8 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 35 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 37 60 1 1 2 1 1 1 7 3 2 2 2 3 3 4 4 4 3 30 3 3 2 2 2 2 3 3 4 4 28
61 2 1 1 2 2 2 10 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 36 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 23 62 2 2 3 2 3 2 14 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 34 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 30 63 1 2 1 1 2 1 8 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 43 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 37 64 2 2 2 2 2 2 12 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 45 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
65 1 1 2 2 2 2 10 3 3 2 2 4 4 3 3 2 2 28 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 43
66 2 3 2 2 3 2 14 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 43 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 43 67 2 3 2 1 3 2 13 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 37 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 43 68 1 2 1 2 3 1 10 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 47
69 2 2 3 2 1 2 12 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 41 70 2 2 3 2 1 2 12 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 40 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 38
(3)
71 2 2 2 3 2 2 13 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 43 72 2 1 2 2 2 2 11 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 45 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 43 73 1 2 2 3 1 2 11 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 41 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 38
74 1 1 2 2 2 1 9 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 31 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 39 75 1 2 2 1 2 1 9 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 44 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 31 76 2 2 3 2 3 2 14 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 32 2 1 2 3 2 3 3 4 4 3 27 77 2 2 1 1 2 2 10 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 44 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 37
78 2 1 2 2 1 2 10 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 45 1 2 3 3 2 3 3 4 4 3 28 79 1 1 2 4 2 2 12 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 45 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 43 80 2 2 1 1 1 2 9 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 37 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42 81 2 1 2 2 3 3 13 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 44 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42
82 2 1 1 2 1 2 9 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43 3 3 2 2 2 3 4 4 4 3 30 83 2 1 2 2 2 2 11 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 37 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 44 84 1 1 2 2 1 2 9 2 2 3 3 2 2 3 3 4 4 28 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 43 85 2 1 2 2 3 2 12 2 1 1 1 2 3 2 3 4 4 23 2 3 3 1 1 2 1 1 2 3 19
86 1 1 2 1 2 2 9 2 2 3 1 1 2 2 3 3 4 23 2 1 2 2 3 2 3 1 1 3 20 87 3 4 2 1 2 2 14 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 33 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 35 88 2 2 2 2 2 2 12 2 2 2 2 4 4 3 3 4 4 30 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 36 89 1 1 1 2 1 1 7 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 45 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 46
90 2 2 1 1 3 2 11 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41 91 1 1 2 2 1 1 8 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 44 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 44 92 1 2 2 3 4 3 15 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 45 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 36 93 2 1 2 2 3 2 12 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 44 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 43
94 2 1 2 2 3 4 14 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 37 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 45 95 2 3 2 2 3 2 14 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 37 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45 96 2 2 2 2 2 2 12 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 44 97 2 1 1 2 1 1 8 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 47 3 2 1 2 2 3 3 4 5 5 30
98 3 3 2 1 1 2 12 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42 3 4 4 5 5 3 4 2 2 4 36 99 1 1 2 2 1 1 8 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 37 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 36 100 2 1 2 2 1 1 9 2 2 3 3 3 2 3 4 4 4 30 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 43 Rata -rata 1.8 3 1.7 5 2.0 5 2.0 0 2.0 5 1.9 8 11.6 6 3.5 5 3.7 0 3.7 1 3.7 3 3.4 3 3.9 7 3.9 8 3.8 8 4.0 3 3.9 1 37.8 9 3.9 2 3.7 6 3.7 0 3.4 1 3.8 9 3.7 6 4.0 1 3.9 5 3.6 5 4.1 7 38.2 2
(4)
119
Lampiran C
Hasil Olah Data Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Lampiran C-1
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
harga1 9.83 5.799 .355 .566
harga2 9.91 6.022 .389 .555
harga3 9.61 5.614 .439 .531
harga4 9.66 6.065 .273 .600
harga5 9.61 5.755 .353 .566
harga6 9.68 6.220 .278 .596
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.614 6
Lampiran C-2
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
kualitas1 34.34 28.449 .725 .844
kualitas2 34.19 28.034 .785 .839
kualitas3 34.18 28.755 .758 .842
kualitas4 34.16 28.277 .765 .841
kualitas5 34.46 30.958 .431 .874
kualitas6 33.92 32.438 .590 .858
kualitas7 33.91 32.184 .575 .858
kualitas8 34.01 31.828 .547 .860
kualitas9 33.86 34.021 .363 .872
kualitas10 33.98 34.484 .337 .873
(5)
120
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.869 10
Lampiran C-3
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
kepuasan1 34.30 37.687 .778 .874
kepuasan2 34.46 38.049 .750 .876
kepuasan3 34.52 38.414 .659 .882
kepuasan4 34.81 38.115 .557 .892
kepuasan5 34.33 37.536 .734 .877
kepuasan6 34.46 39.786 .624 .885
kepuasan7 34.21 39.299 .639 .884
kepuasan8 34.27 38.846 .682 .881
kepuasan9 34.57 41.924 .425 .897
kepuasan10 34.05 41.987 .574 .889
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.894 10
(6)
121
Lampiran D
Hasil Uji Regresi
Lampiran D-1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 18.799 5.407 3.477 .001
totalX1 .572 .238 .233 2.402 .018
totalX2 .337 .109 .299 3.086 .003
a. Dependent Variable: totalY
Lampiran D-2
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 562.794 2 281.397 6.548 .002a
Residual 4168.366 97 42.973
Total 4731.160 99
a. Predictors: (Constant), totalX2, totalX1 b. Dependent Variable: totally
Lampiran E
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R
2)
Model SummaryModel R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .345a .119 .101 6.555
a. Predictors: (Constant), totalX2, totalX1