PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT VERSI KENAIKAN HARGA BBM (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Clekit Versi Kenaikan Harga BBM Edisi 3 Maret 2012 di Jawa Pos).

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT VERSI KENAIKAN HARGA BBM
(Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Kar ikatur Clekit Ver si Kenaikan
Harga BBM Edisi 3 Maret 2012 di J awa Pos)

SKRIPSI

Oleh :
Irma Sofianti
NPM : 0843010067

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT VERSI KENAIKAN HARGA BBM

(Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Clekit Ver si Kenaikan
Harga BBM Edisi 3 Maret 2012 di J awa Pos)

Disusun Oleh:
Irma Sofianti
NPM : 0843010067

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,
PEMBIMBING

Dr a. Herlina Suksmawati, Msi.
NIP : 19641225 199309 2001

Mengetahui,
DE K AN

Dr a. Ec. Hj. Suparwati, MSi
NIP : 19550718 198302 2001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT VERSI KENAIKAN HARGA BBM
(Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Clekit Ver si Kenaikan
Harga BBM Edisi 3 Maret 2012 di J awa Pos)
Oleh:
IRMA SOFIANTI
NPM : 0843010067
Telah dipertahankan di hadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skripsi
J ur usan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal 14 J uni 2012

PEMBIMBING

Tim Penguji :
1. Ketua


Dra. Herlina Suksmawati, M.Si.
NIP : 19641225 199309 2001

Ir. H. Didiek Tranggono, M.Si.
NIP : 19581225 199001 1001
2. Sekr etar is

Dra. Sumar djijati, M.Si.
NIP : 19620323 199309 2001
3. Anggota

Dra. Herlina Suksmawati, M.Si.
NIP : 19641225 199309 2001

Mengetahui,
DE K AN

Dra. Ec. Hj. Supar wati, M.Si.
NIP : 19550718 198302 2001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
IRMA SOFIANTI. 0843010067. PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT
VERSI KENAIKAN HARGA BBM (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan
Karikatur Clekit Ver si Kenaikan Harga BBM Edisi 3 Maret 2012 di J awa
Pos)
Penelitian ini didasarkan pada fenomena kenaikan harga BBM oleh
pemerintah yang dampaknya sangat dirasakan oleh rakyat kecil, yang kemudian
dituangkan ke dalam gambar karikatur di surat kabar Jawa Pos edisi 3 Maret 2012
oleh seorang karikaturis.
Merujuk pada triangle meaning theory yang dikemukakan oleh Charles
Sanders Peirce, maka tanda-tanda yang terdapat dalam karikatur tersebut dapat
dimaknai sesuai dengan fungsinya. Peirce mengkatagorikan tanda-tanda tersebut
dalam ikon, indeks, dan simbol. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan menggunakan analisis semiotik Peirce untuk menemukan makna
yang terkandung dalam karikatur Clekit pada surat kabar Jawa Pos.
Data yang didapatkan dalam obyek penelitian yaitu dengan mengamati
secara langsung karikatur Clekit pada surat kabar Jawa Pos edisi 3 Maret 2012

tentang kenaikan harga BBM yang kemudian diinterpretasikan menggunakan teori
Peirce.
Kata kunci: pemaknaan, kenaikan harga BBM, karikatur Clekit, semiotik.
ABSTRACT
IRMA SOFIANTI. 0843010067. THE
INTERPRETATION OF
CARICATURE FUEL PRICE INCREASE CLEKIT VERSION (Semiotic
Studies about The Inter pr etation of Clekit Car icatur e Fuel Pr ice Incr ease
Ver sion Edition on Mar ch 3, 2012 in J awa Pos)
The study was based on the phenomenon of fuel price increase by the
government that its impact is felt by ordinary people, which is then poured into a
drawing caricatures in the Jawa Post newspaper edition on March 3, 2012 by a
caricaturist.
The interpretation refers to the triangle theory put forward by Charles
Sanders Peirce, the signs appearing in the caricature can be interpret according to
its function. Peirce categorized signs in icons, index, and symbols. This research
used a qualitative descriptive method by using Peirce's semiotic analysis to
discover the meaning contained in the Clekit caricature at Jawa Pos newspaper.
Data obtained in the research object by looking directly at the Clekit
caricature of Jawa Pos newspaper edition on March 3, 2012 about fuel price

increase which are interpreted using the theory of Peirce.

Keywords: interpretation, fuel price increase, Clekit caricature, semiotic.

xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin. Segala puja dan puji syukur atas kehadirat
Allah SWT penulis panjatkan karena dengan limpahan rahmat, karunia serta
hidayah-Nya, Skripsi yang berjudul “PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT
VERSI KENAIKAN HARGA BBM” dapat peneliti susun dan selesaikan
dengan baik.
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Herlina Suksmawati, Msi
selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan, nasehat serta motivasi kepada peneliti. Peneliti juga banyak
menerima bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa moril, spirituil maupun
materiil. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan selimut rahmat dan petunjuk yang
terang di setiap langkah.
2. Rasulullah Muhammad SAW sebagai tokoh panutan sejati yang senantiasa
memberikan cahaya inspirasi dan tuntunannya dalam perjuangan memaknai
hakekat kehidupan.
3. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor UPN “Veteran” Jatim.
4. Dra. Ec.Hj.Suparwati, M.si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP) UPN “Veteran” Jatim.
5. Juwito, S.Sos.,M.Si. sebagai ketua program studi Ilmu Komunikasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6. Mama, bapak, dik Oky, dik Hana, dik Hafi, dik Bima, dik Dhoni, dik Fikri
dan dik Alvin yang senantiasa memberikan dukungan dan doanya yang tak
pernah putus hingga laporan ini selesai disusun.
7. Adindasyah Putra, yang senantiasa memberikan hembusan-hembusan
semangat dan motivasi kepada penulis. Thank you for loving me.
8. Dian Putri Puspitasari, S.Sos. (Mbak Dian / Biri Pesek) yang tak pernah
lelah mendampingi dan memberikan dukungan serta motivasi di saat seperti

apapun. Terima kasih untuk segalanya, a billion thank’s and kiss for you.
9. Anita Yudi Jayanti, S.Sos. (Mbak Nyit) dan Encik Lila Nindya Anantasari,
S.Sos. (Mbak Lila) yang tak pernah lelah memberikan motivasi, ilmu, dan
dukungannya kepada penulis. BISA! BISA! BISA!
10. AK. Radio / AK. UPN Radio dan UK. Persma GITA UPN yang telah
memberikan ruang untuk peneliti dalam belajar berorganisasi dan
bersosialisasi.
11. Teman-teman KKN UPN Jatim kelompok 4 gelombang 2 tahun 2011.
12. Serta teman-teman Jurusan Ilmu Komunikasi dan seluruh Pihak yang belum
atau tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas doa dan
dukungannya.
Peneliti menyadari bahwa di dalam skripsi ini masih ditemukan banyak
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Surabaya, 5 Juni 2012

Peneliti
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


DAFTAR ISI

HALAMAN J UDUL……………………………………………………. i
PERSETUJ UAN DAN PENGESAHAN UJ IAN SKRIPSI..............…. ii
PENGESAHAN DAN PERSETUJ UAN SKRIPSI......……………….. iii
KATA PENGANTAR..............................................................................

iv

DAFTAR ISI…………………………………………………………….. vii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………. xii
ABSTRAKSI.............................................................................................. xiii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah….…………………………... 1
1.2. Perumusan Masalah…………………………………... 12
1.3. Tujuan Penelitian …………………………………….. 12
1.4. Manfaat Penelitian……………………………………. 12


BAB II

KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori………….……………………………. 14
2.1.1. Surat Kabar……..…………..…………............. 14
2.1.2. Komunikasi Non Verbal...…………………...... 15
2.1.3. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)... 19
2.1.4. Pemerintah………..………................................. 22
2.1.5. Awan................................................................... 23
2.1.6. Pemaknaan Warna…………………………….. 24

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vii

2.1.7. Pakaian………………………………………… 25
2.1.8. Jam Tangan.....……...…………………………. 28
2.1.9. Gunting...........………………………………… 29

2.1.10. Tali, Simpul dan Ikatan....................…………...29
2.1.11. Balon Udara.....……………………………….. 33
2.1.12. Api..................................................................... 35
2.1.13. Pasak.................................................................. 36
2.1.14. Rumput.............................................................. 37
2.1.15. Kanan dan Kiri.................................................. 37
2.1.16. Kartun Editorial atau Karikatur......................... 39
2.1.17. Karikatur Dalam Media Massa.......................... 41
2.1.18. Kritik Sosial....................................................... 43
2.1.19. Pendekatan Semiotika....................................... 47
2.1.20. Model Semiotika Charles Sanders Peirce.......... 50
2.1.21. Konsep Makna................................................... 53
2.2. Kerangka Berpikir…………….......…………………... 56
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian........…………………………..……… 59
3.2. Definisi Konseptual…….……………………………. 60
3.3. Unit Analisis................................................................. 61
3.3.1. Ikon.................................................................... 62
3.3.2. Indeks................................................................. 63
3.3.3. Simbol................................................................. 64

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

viii

3.4. Teknik Pengumpulan Data............................................ 64
3.5. Teknik Analisis Data..................................................... 65
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian.............................. 68
4.1.1. Gambaran Umum Harian Jawa Pos..................... 68
4.1.2. Sejarah Harian Jawa Pos...................................... 70
4.1.3. Karikatur Clekit................................................... 74
4.2. Penyajian Data............................................................... 77
4.3. Analisis Data.................................................................. 78
4.3.1. Klasifikasi Tanda dalam Semiotik Peirce............. 78
4.3.2. Karikatur Clekit pada Surat Kabar Jawa Pos
“Kenaikan Harga BBM” Edisi
Sabtu, 3 Maret 2012............................................. 83
4.3.3. Karikatur Clekit pada Surat Kabar Jawa Pos
“Kenaikan Harga BBM” Edisi
Sabtu, 3 Maret 2012 dalam
Kategori Tanda Peirce......................................... 86
4.3.4. Ikon, Indeks dan Simbol (Tipologi Tanda)......... 89
4.4. Pemaknaan, Analisis Karikatur Clekit pada
Surat Kabar Jawa Pos “Kenaikan Harga BBM”
Edisi Sabtu, 3 Maret 2012............................................. 95
4.4.1. Ikon...................................................................... 96
4.4.2. Indeks.................................................................. 104

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ix

4.4.3. Simbol.................................................................. 111
4.5. Makna Keseluruhan Karikatur Clekit pada Surat Kabar
Jawa Pos “Kenaikan Harga BBM”
Edisi Sabtu, 3 Maret 2012.............................................. 114
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan.................................................................... 120
5.2. Saran.............................................................................. 121
Daftar Pustaka.............................................................................................. 122
Lampiran

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Model Semiotika Peirce......................................................... 51
Gambar 2.2 : Model Kategori Tanda Peirce................................................ 52
Gambar 2.3 : Bagan Kerangka Berpikir....................................................... 58
Gambar 4.1 : Konsep Segitiga Tanda Peirce................................................ 87
Gambar 4.2 : Gambar Karikatur “Kenaikan Harga BBM” dalam
Elemen Makna Peirce.............................................................. 88
Gambar 4.3 : Gambar Karikatur “Kenaikan Harga BBM” dalam
Kategori Tanda Peirce............................................................. 94

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Gambar Korpus Penelitian...................................................... 125

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

xii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Media

adalah

alat

atau

sarana

yang

digunakan

untuk

menyampaikan pesan dari komunikator pada khalayak. Masyarakat haus
akan informasi, sehingga media massa sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Media massa terdiri dari media massa cetak dan media massa elektronik.
Media massa cetak terdiri dari majalah, surat kabar dan buku. Sedangkan
media massa elektronik terdiri dari televisi, radio, film, internet, dan lainlain. Media cetak seperti majalah, buku dan surat kabar justru mampu
memberikan pemahaman yang tinggi kepada pembacanya, karena ia sarat
dengan analisa yang mendalam dibanding media lainnya. (Cangara,
2005:128)
Sebagai lembaga edukasi, media massa harus dapat memilah
kepentingan pencerahan dengan kepentingan media massa sebagai
lembaga produksi sehingga kasus-kasus pengaburan berita tidak harus
terjadi dan merugikan masyarakat.
Selama ini kita tahu bahwa surat kabar tidak hanya sebagai
pencarian informasi yang utama dalam fungsi-fungsinya, tetapi bisa juga
mempunyai suatu karakteristik yang menarik yang perlu diperhatikan
untuk memberikan analisis yang sangat kritis yang akan menumbuhkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
dan menyebutkan sumber.
1

2

motivasi, mendorong serta mengembangkan pola pikir bagi masyarakat
untuk semakin kritis dan selektif dalam menyikapi berita-berita yang ada
di dalam media, khususnya surat kabar. (Sumadria, 2005:86)
Seiring perkembangan surat kabar saat ini, perubahan-perubahan
dalam isi atau content yang ditampilkan oleh koran sangat bervariasi,
mulai dari informasi berita (baik dalam maupun luar negeri), hiburan, gaya
hidup, informasi lowongan pekerjaan, iklan dan tips-tips kesehatan. Koran
(dari Bahasa Belanda : Krant, dari Bahasa Perancis : Courant) atau surat
kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya
dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi
berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa hal-hal
yang berhungan dengan politik, kriminalitas, hiburan, olahraga, tajuk
rencana, dan cuaca. Ada juga surat kabar yang dikembangkan untuk
bidang-bidang tertentu, penggemar olahraga tertentu, penggemar seni atau
partisipasi kegiatan tertentu. Ada jenis surat kabar yang diterbitkan harian
dan ada pula yang diterbitkan mingguan. Kebanyakan negara mempunyai
setidaknya satu surat kabar nasional yang terbit di seluruh bagian negara.
Di Indonesia contohnya adalah Jawa Pos. Pemilik surat kabar atau
penanggung jawab adalah Penerbit, orang yang bertanggung jawab
terhadap isi surat kabar disebut Editor.
Dalam buku Desain Komunikasi Visual, Kusmiati (1999:36),
mengatakan bahwa Visualisasi adalah cara atau sarana untuk membuat
sesuatu yang abstrak menjadi lebih jelas secara visual yang mampu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

menarik emosi pembaca, dapat menolong seseorang untuk menganalisa,
merencanakan,

dan

memutuskan

suatu

problema

dengan

mengkhayalkannya pada kejadian yang sebenarnya. Media verbal gambar
merupakan media yang paling cepat untuk menanamkan pemahaman.
Informasi bergambar lebih disukai dibandingkan dengan informasi tertulis
karena menatap gambar jauh lebih mudah dan sederhana. Gambar berdiri
sendiri, memiliki subjek yang mudah dipahami dan merupakan “simbol”
yang jelas dan mudah dikenal.
Karikatur sebagai wahana penyampai kritik sosial seringkali kita
temui di dalam berbagai media massa, baik media cetak maupun media
elektronik. Di dalam media ini, karikatur menjadi pelengkap artikel dan
opini. Keberadaannya biasanya disajikan sebagai selingan atau dapat
dikatakan sebagai penyejuk setelah para pembaca menikmati artikel-artikel
yang lebih serius dengan sederetan huruf yang cukup melelahkan mata dan
pikiran. Meskipun sebenarnya pesan-pesan yang disampaikan dalam
sebuah karikatur sama seriusnya dengan pesan-pesan yang disampaikan
lewat berita dan artikel, namun pesan-pesan dalam karikatur lebih mudah
dicerna karena sifatnya yang menghibur. Seringkali gambar itu terkesan
lucu dan menggelikan sehingga membuat kritikan yang disampaikan oleh
karikatur tidak begitu dirasakan melecehkan atau mempermalukan.
(Indarto, 1999:5)
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji tanda verbal (terkait dengan
judul, subjudul, dan teks) dan tanda visual (terkait dengan ilustrasi, logo,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

tipografi dan tata visual) karikatur dengan menggunakan pendekatan
semiotika. Sementara itu, pesan yang dikemukakan dalam pesan karikatur
disosialisasikan kepada khalayak sasaran melalui tanda. Secara garis besar,
tanda dapat dilihat dari dua aspek, yaitu tanda verbal dan tanda visual.
Tanda verbal akan didekati dari ragam bahasanya, tema dan pengertian
yang didapatkan, sedangkan tanda visual akan dilihat dari cara
menggambarkannya apakah secara ikon, indeks, maupun simbol.
Kesengajaan dalam membentuk sebuah pesan menggunakan bahasa
simbol atau non verbal dalam karikatur lebih diarahkan kepada
pengembangan interpretasi oleh pembaca secara kreatif, sebagai respon
terhadap apa yang diungkapkan melalui karikatur tersebut. Dengan kata
lain, meskipun dalam suatu karya karikatur terdapat ide dan pandanganpandangan seorang karikaturis, namun melalui suatu proses interpretasi
muatan makna yang terkandung di dalamnya akan dapat berkembang
secara dinamis, sehingga dapat menjadi lebih kaya serta lebih dalam
pemaknaannya.
Memahami makna karikatur sama rumitnya dengan membongkar
makna sosial dibalik tindakan manusia, atau menginterpretasikan maksud
dari karikatur sama dengan menafsirkan tindakan sosial. Menurut Heru
Nugroho, bahwa dibalik tindakan manusia ada makna yang harus
ditangkap dan dipahami, sebab manusia melakukan interaksi sosial melalui
saling memahami makna dari masing-masing tindakan. (Indarto, 1999:1)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Dalam sebuah karikatur yang baik, kita menemukan perpaduan dari
unsur-unsur kecerdasan, ketajaman, dan ketepatan berpikir secara kritis
serta ekspresif melalui seni lukis dalam menanggapi fenomena
permasalahan yang muncul dalam kehidupan masyarakat luas, yang secara
keseluruhan dikemas secara humoris, dengan demikian memahami
karikatur juga perlu memiliki referensi-referensi sosial agar mampu
menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh karikaturisnya. Tokoh, isi,
maupun metode pengungkapan kritik yang dilukiskan secara karikatural
sangat bergantung pada isu besar yang berkembang yang dijadikan
headline.
Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa karikatur merupakan salah
satu wujud lambang (symbol) atau bahasa visual yang keberadaannya
dikelompokkan dalam kategori komunikasi non verbal dan dibedakan
dengan bahasa

verbal yang berwujud tulisan atau ucapan. Karikatur

merupakan ungkapan ide atau pesan dari karikaturis kepada publik yang
dituju melalui simbol yang berwujud gambar, tulisan dan lainnya.
Gagasan menampilkan tokoh atau simbol yang realistis diharapkan
membentuk suasana emosional, karena gambar lebih mudah dimengerti
dibandingkan tulisan. Sebagai sarana komunikasi, gambar merupakan
pesan nonverbal yang dapat menjelaskan dan memberikan penekanan
tertentu pada isi pesan. Gambar dalam karikatur sangat berpengaruh,
karena gambar lebih mudah diingat daripada kata-kata, paling cepat
pemahamannya dan mudah dimengerti, karena terkait dengan maksud

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

pesan yang terkandung dalam isi dan menampilkan tokoh yang sudah
dikenal. Gambar mempunyai kekuatan berupa fleksibilitas yang tinggi
untuk menghadirkan bentuk atau perwujudan gambar menurut kebutuhan
informasi visual yang diperlukan. Simbol atau tanda pada sebuah karikatur
mempunyai makna yang dapat digali kandungan faktualnya. Dengan kata
lain, bahasa simbolis menciptakan situasi yang simbolis pula. Dimana di
dalamnya terkandung makna, maksud, dan arti yang harus diungkap.
Simbol pada gambar merupakan simbol yang disertai maksud
(signal). Sobur (2003:163) menyatakan bahwa pada dasarnya simbol
adalah sesuatu yang berdiri atau ada sesuatu yang lain, kebanyakan
diantaranya tersembunyi atau tidak jelas. Sebuah simbol dapat berdiri
untuk institusi, ide, cara berpikir, harapan, dan banyak hal lain. Dapat
disimpulkan bahwa simbol atau tanda pada sebuah gambar memiliki
makna yang dapat digali, dengan kata lain, bahasa simbolis menciptakan
situasi yang simbolis pula atau memiliki sesuatu yang mesti diungkap
maksud dan artinya.
Kartun sendiri merupakan produk keahlian seorang kartunis, baik
dari segi pengetahuan, intelektual, teknik menulis, psikologis, cara melobi,
referensi, bacaan, maupun bagaimana tanggapan atau opini secara
subjektif terhadap suatu jenis kejadian, tokoh, suatu soal, pemikiran, atau
pesan tertentu, karena itu kita bisa mendeteksi tingkat intelektual sang
kartunis dari sudut ini. Juga cara dia mengkritik yang secara langsung
membuat orang yang dikritik justru tersenyum. (Sobur, 2003:140)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Kartun merupakan symbolic speech (komunikasi tidak langsung),
artinya bahwa penyampaian pesan yang terdapat dalam gambar kartun
tidak dilakukan secara langsung tetapi dengan menggunakan bahasa
simbol. Dengan kata lain, makna yang terkandung dalam gambar kartun
tersebut merupakan makna yang terselubung. Simbol-simbol pada gambar
kartun tersebut merupakan simbol yang disertai signal (maksud) yang
digunakan dengan sadar oleh orang yang mengirimnya dan mereka yang
menerimanya.
Karikatur (latin : caricature) sebenarnya memiliki arti sebagai
gambar

yang

didistorsikan,

diplesetkan atau dipelototkan secara

karakteristik tanpa bermaksud melecehkan si pemilik wajah. Seni
memelototkan wajah ini sudah berkembang sejak abad ke – 17 di Eropa,
Inggris dan sampai ke Amerika bersamaan dengan perkembangan media
cetak pada saat itu. Karikatur adalah bagian kartun yang diberi muatan
pesan yang bernuansa kritik atau usulan terhadap seseorang atau suatu
masalah. Meski dibumbui dengan humor, namun karikatur merupakan
kartun yang terkadang tidak menghibur, bahkan dapat membuat orang
tersenyum kecut. (Pramoedjo, 2008:13)
Karikatur membangun masyarakat melalui pesan-pesan sosial yang
dikemas secara kreatif dengan pendekatan simbolis. Jika dilihat dari
wujudnya, karikatur mengandung tanda-tanda komunikatif. Lewat bentukbentuk komunikasi itulah pesan tersebut menjadi bermakna. Di samping
itu, gabungan antara tanda dan pesan yang ada pada karikatur diharapkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

mampu mempersuasi khalayak yang dituju. Sementara itu, pesan yang
dikemukakan dalam pesan karikatur disosialisasikan kepada khalayak
melalui tanda. Secara garis besar, tanda dapat dilihat dari dua aspek, yaitu
tanda verbal dan tanda visual. Tanda verbal akan didekati dari ragam
bahasanya, tema dan pengertian yang didapatkan, sedangkan tanda visual
akan dilihat dari cara menggambarkannya apakah secara ikon, indeks,
maupun simbols.
Clekit merupakan opini redaksi media Jawa Pos yang dituangkan
dalam

bentuk

gambar

karikatur

yang

menggambarkan

berbagai

permasalahan bangsa ini. Baik masalah sosial, ekonomi, politik, budaya,
bahkan musibah yang sedang dialami masyarakat. Isi pesan dari gambar
tersebut biasanya ditujukan untuk mengkritik kebijakan atau langkah
pemerintah atau lembaga dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang
berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas. Kritik yang diopinikan
merupakan kritik yang membangun, untuk perbaikan semua pihak yang
bersangkutan.
Peneliti memilih Jawa Pos karena merupakan salah satu media
yang memberikan porsi pada idealisme yang termasuk pula pada visinya
“Selalu ada yang baru” yang sekaligus menjadi merek dagang Jawa Pos
yang membidik pasar kelas menengah. Media surat kabar Jawa Pos
merupakan salah satu saluran komunikasi politik di Indonesia sela era
reformasi, realitas media dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Di
samping menggunakan bahasa tulis sebagai media utama penyampaian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

informasi, juga dapat dengan memaknai gambar kartun. Sebagai koran
nasional, peredaran Jawa Pos meliputi hampir seluruh kota di Indonesia
dan selalu menjadi market leader.
Dalam hal ini peneliti tertarik untuk mengambil objek penelitian
gambar karikatur editorial Clekit yang bertema “Kenaikan Harga BBM”.
Naiknya harga BBM yang rencananya akan diumumkan per 1 April 2012
akan menambah beban yang cukup besar bagi masyarakat. Apalagi bagi
rakyat miskin yang berpendapatan pas-pasan. Meski setelah sidang
paripurna DPR RI kenaikan harga BBM ditunda, namun dapat dipastikan
harga-harga berbagai kebutuhan pokok akan lebih dulu melambung,
disusul dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan kebutuhankebutuhan yang lainnya. Hal ini akan membuat rakyat miskin semakin
merasa terbebani dan tertekan dengan keadaan perekonomian Indonesia.
Yang miskin semakin miskin dan merasa “tercekik” dengan naiknya harga
BBM dan disertai naiknya harga-harga kebutuhan terutama kebutuhan
pokok.
Dalam gambar editorial Clekit edisi 3 Maret 2012, ditampilkan
diantaranya dengan visualisasi gambar sesosok pria berpakaian jas,
lengkap dengan jas dan dasinya sedang melihat jam tangan yang ada di
tangan kirinya dan memegang gunting di tangan kanannya, terlihat
bersiap-siap memotong tali penahan sebuah balon udara. Balon udara
tersebut bertuliskan “Harga BBM”. Di sisi kanan balon udara juga terdapat
sebuah tali yang terhubung pada leher sesosok pria berpakaian compang-

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

camping yang sedang memejamkan mata, terlihat pasrah dengan apa yang
akan terjadi.
Dari beberapa uraian di atas, pemilihan gambar karikatur Clekit
yang bertema “Kenaikan Harga BBM” sebagai objek penelitian karena
gambar karikaturnya yang unik, aktual dan menarik. Dapat dikatakan unik
karena gambar tersebut jelas merupakan suatu sindiran kepada pemerintah
tentang akibat dinaikkannya harga BBM bagi masyarakat kecil. Aktual dan
menarik karena apa yang disajikan dalam gambar karikatur editorial
tersebut seakan-akan menggambarkan tanggapan permasalahan yang
sedang terjadi dan tengah menjadi sorotan masyarakat, dalam sudut
pandang masyarakat Indonesia. Sebuah kontrol politik yang bisa dianggap
tulus dan tidak ditumpangi kepentingan apapun. Dalam mengungkapkan
makna karikatur tersebut, peneliti menggunakan pendekatan Semiotik,
yaitu studi mengenai tanda dan segala yang berhubungan dengan
acuannya.
Charles Sanders Peirce membagi antara tanda dan acuannya
tersebut menjadi 3 kategori yaitu : ikon, indeks, simbol adalah tanda yang
hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan atau alamiah.
Atau dengan kata lain ikon adalah hubungan antara tanda objek atau acuan
yang bersifat kemiripan, misalnya potret dan peta. Indeks adalah tanda
yang menunjuk adanya hubungan alamiah antara tanda dan penanda yang
bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung
mengacu pada kenyataan. Contoh yang paling jelas ialah asap sebagai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

tanda adanya api. Tanda dapat pula mengacu pada denotatum melalui
konvensi. Tanda seperti itu adalah tanda konvensional yang biasa disebut
simbol. Jadi, simbol tanda yang menunjuk hubungan alamiah antara
penanda dan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat arbitrer atau
semena, hubungan berdasarkan konvensi atau perjanjian masyarakat
(Sobur, 2004: 42).
Semiotik untuk studi media massa tidak hanya terbatas sebagai
kerangka teori, namun sekaligus juga sebagai metode analisis (Sobur,
2004: 83). Menurut Peirce salah satu bentuk tanda adalah kata. Sedangkan
objek adalah sesuatu yang dirujuk tanda. Sesuatu yang digunakan agar
tanda dapat berfungsi, oleh Peirce disebut ground. Sementara itu, pesan
yang dikemukakan dalam pesan karikatur disosialisasikan kepada
khalayak sasaran melalui tanda. Secara garis besar, tanda dapat dilihat dari
dua aspek, yaitu tanda verbal dan visual. Tanda verbal akan didekati
dengan ragam bahasanya, tema, dan pengertian yang didapatkan.
Sedangkan tanda visual akan dilihat dari cara menggambarkan, apakah
secara

ikonis,

indeksikal,

atau

simbolis,

dan

bagaimana

cara

mengungkapkan idiom estetiknya, dimana hal tersebut terangkum dalam
teori Charles Sanders Peirce. Tanda-tanda yang telah dilihat dan dibaca
dari dua aspek secara terpisah, kemudian diklasifikasikan dan dicari
hubungan antara yang satu dengan yang lainnya. (Sobur, 2004: 86)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana makna karikatur Clekit Versi
Kenaikan Harga BBM pada Surat Kabar Jawa Pos Edisi Sabtu, 3 Maret
2012.”

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna yang ada di
dalam karikatur Clekit Versi Kenaikan Harga BBM pada Surat Kabar Jawa
Pos Edisi Sabtu, 3 Maret 2012 dengan menggunakan pendekatan
semiotika.

1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1

Manfaat Akademis
Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

wacana pengembangan pada Ilmu Komunikasi khususnya dalam
mempelajari makna karikatur Clekit pada Surat Kabar Jawa Pos
“Kenaikan Harga BBM” edisi Sabtu, 3 Maret 2012 yang berkaitan dengan
kritik sosial.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

1.4.2

Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai

referensi bagi mahasiswa komunikasi yang membutuhkan referensi
tentang semiotika. Khususnya tentang karikatur berdasarkan pemahaman
dari teori Charles S. Peirce.

1.4.3

Manfaat Sosial
Secara sosial, penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan

dapat menjadi pertimbangan atau masukan untuk mengetahui penerapan
tanda dalam studi semiotik pada karikatur Clekit Versi Kenaikan Harga
BBM pada Surat Kabar Jawa Pos.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori
2.1.1.

Surat Kabar
Salah satu komunikasi massa dalam bentuk media cetak adalah

surat kabar. Dengan sendirinya surat kabar juga mempunyai fungsi-fungsi
komunikasi massa. Hal ini dapat diketahui batasan ataupun kriteria standar
surat kabar.
Menurut Assegaf (1991: 140) surat kabar adalah penerbitan yang
berupa lembaran yang berisi berita-berita, karangan-karangan dan iklan
yang dicetak dan terbit secara tetap dan periodik dan dijual untuk umum.
Selain itu surat kabar juga mempunyai beberapa karakteristik. Menurut
Pareno (2005: 24) karakteristik surat kabar adalah sebagai berikut :
1. Berita merupakan unsur utama yang dominan.
2. Memiliki ruang yang relatif lebih leluasa.
3. Memiliki waktu untuk “dibaca ulang” lebih lama.
4. Umpan balik relatif lebih lamban.
5. Kesegeraan (immediately) relatif lebih lamban.
6. Dalam hal kenyataan relatif kurang kredibel.
7. Ditentukan oleh jalur distribusi.

14
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Ada beberapa alasan orang membaca surat kabar. Seseorang ingin tahu
sesuatu karena berbagai alasan : untuk meraih prestise, menghilangkan
kebosanan, agar merasa lebih dekat dengan lingkungannya, atau untuk
menyesuaikan perannya di masyarakat. Bagi sebagian orang, koran
merupakan sumber informasi dan gagasan tentang berbagai masalah publik
yang serius. Bagi sebagian yang lain, koran bukan untuk mencari informasi,
melainkan untuk mengisi rutinitas. Sebagian pembaca juga menjadikan koran
sebagai alat kontak sosial. Ada pula yang menjadikan koran untuk membuang
kejenuhan dari kehidupan sehari-hari. (Rivers dan Peterson, 2003: 313).

2.1.2.

Komunikasi Non Ver bal
Istilah non verbal biasanya digunakan untuk melakukan semua

peristiwa komunikasi diluar kata-kata terucap dan tertulis. Pada saat yang
sama kita harus menyadari bahwa banyak peristiwa dan perilaku non
verbal ini ditafsirkan melalui simbol-simbol verbal. Dalam pengertian ini,
peristiwa dan perilaku non verbal itu tidak sungguh-sungguh bersifat non
verbal. (Mulyana, 2001: 312).
Jurgen Ruesch mengklasifikasikan isyarat non verbal menjadi
beberapa bagian, antara lain:
1. Isyarat Tangan
Isyarat tangan atau “berbicara dengan tangan” termasuk apa yang
disebut emblem, yang dipelajari yang punya makna suatu budaya atau

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

subkultur. Meskipun isyarat tangan yang digunakan sama, maknanya boleh
jadi berbeda, atau isyarat fisiknya berbeda namun maksudnya sama.
2. Postur Tubuh
Postur tubuh yang sering bersifat simbolik. Postur tubuh memang
mempengaruhi citra diri. Beberapa penelitian dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara fisik dan karakter atau tempramen. Klasifikasi bentuk
tubuh yang dilakukan William misalnya menunjukkan hubungan antara
bentuk tubuh dan tempramen.
3. Ekspresi Wajah dan Tatapan Mata
Ekspresi emosi dan sedih sampai tersenyum sudah ada sejak awal
kehidupan manusia. Ada ekspresi positif seperti tersenyum dan tertawa,
dan ada emosi negatif seperti sedih, marah, dan takut. Ekspresi sedih akan
tampak ketika ujung alis tertarik ke atas, sedangkan bagian tepi luarnya ke
bawah. Begitupun kedua ujung bibir membentuk lengkungan ke bawah.
Semakin kuat rasa sedih, semakin tampak jelas kedua tanda ekspresi ini.
Dan semakin sedih rasa sedih, kedua tanda ini terlihat samar atau hanya
muncul satu tanda.
Lebih lanjut pada emosi positif biasanya ditandai dengan bibir yang
membentuk lengkung senyuman. Ada beberapa tipe senyuman yang
mengindikasikan tingkatan emosi positif seseorang. Senyuman yang
sangat kuat ditandai dengan mulut yang terbuka dengan adanya otot pipi
yang tertarik ke atas diikuti dengan aktivitas otot mata. Sedangkan
senyuman yang tidak disertai adanya aktivitas otot pipi dan mata biasanya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

untuk berinteraksi sosial atau untuk menyembunyikan emosi yang
sesungguhnya. (Ekman, Friesen, & Hager, 2002: 69)
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang
dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah
lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks
dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Bagian-bagian pada
organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke
otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian
tersebut adalah:
1. Kornea
Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari
sumber cahaya.
2. Pupil dan Iris / Selaput Pelangi
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas
cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan
melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi
ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya. Iris
berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang
berwarna pada mata.
3. Lensa Mata
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina.
Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh
tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat
objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
4. Retina / Selaput Jala
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya
bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan
ke saraf optik.
5. Saraf Optik
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke
otak.
Sedangkan definisi mata terbelalak adalah melihat sesuatu dengan
membelalakkan mata karena penegasan.
Tangan adalah bagian tubuh di ujung suatu lengan. Sebagian besar
manusia akan memiliki dua tangan, biasanya dengan empat jari dan satu
ibu jari. Bagian dalam tangan adalah telapak tangan. Jika jari-jari ditekuk
erat, tangan akan membentuk suatu kepalan. Selain manusia, banyak jenis
hewan lain yang memiliki tangan, terutama dari kelompok primata.
Berabad-abad, manusia berusaha untuk memahami karakter
seseorang dilihat dari wajahnya. Unsur yang terdapat dalam wajah seperti
mata, hidung, bentuk wajah, hingga kerutan memiliki makna tertentu yang
mampu mencermikan kepribadian seseorang.
1. Bulat
Orang yang memilki muka bulat cenderung memiliki kepribadian yang
emosional, sensitif, dan juga perhatian. Biasanya, pria yang memiliki

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

muka bulat memiliki fantasi seksual yang sangat kuat dan nyaman dalam
menjalami hubungan yang stabil dan jangka panjang.
2. Oval
Bentuk muka oval cenderung lebih praktis, sistematis dan pekerja keras.
Orang yang memiliki bentuk muka oval juga cenderung memiliki fisik
yang atletis yang cenderung menciptakan narsisme pribadi yang mampu
merusak hubungan.
3. Kotak
Orang dengan bentuk muka kotak cenderung agresif, ambissius, serta
dominant. Orang tersebut juga memiliki pemikiran yang tajam, ahli
dalam melakukan analisis, dan kritis.
4. Segitiga
Bentuk muka seperti ini biasanya dimiliki oleh tubuh yang kurus dan
memiliki kemampuan persuasi. Bentuk muka ini juga biasa dimiliki oleh
orang Tionghoa yang memiliki pribadi yang kreatif dan sensitive tetapi
juga temperamental. (http://loverlem.blogspot.com/2010/08/cara-melihatkarakter-orang-dari-bentuk.html, diakses 19/04/2012, 08:01)

2.1.3.

Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Kenaikan berasal dari kata dasar naik yang sering diidentikan

dengan volume dan jumlah yang bertambah atau bergerak ke atas.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), naik berarti bergerak ke
atas atau ke tempat yang lebih tinggi, timbul, mendaki; menanjak;

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

memanjat, mengendarai. Sedangkan kenaikan adalah perihal naik;
penambahan; peningkatan, yakni sesuatu yang dibubuhkan kepada yang
sudah ada supaya menjadi lebih banyak atau lebih besar.
Menurut KBBI, harga merupakan nilai barang yang ditentukan atau
dirupakan dengan uang. Harga memegang andil yang sangat kuat dalam
penjualan produk. Menurut Basu Swastha (1997: 241) harga adalah jumlah
uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.
Sedangakan menurut Philip Kotler (2000: 272) harga merupakan
jumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau
menggunakan produk. Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pada dasarnya harga adalah suatu barang atau jasa yang dapat memberikan
manfaat dan kepuasaan pada seseorang dengan mengeluarkan sejumlah
uang.
Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan hasil minyak bumi yang
bisa diubah menjadi energi. BBM adalah salah satu bagian dari bahan
bakar yang berbentuk cair, mengandung energi panas yang dapat
dilepaskan dan dimanipulasi. Komoditas dari BBM antara lain: Avgas
(Aviation Gasoline), Avtur (Aviation Turbine), Bensin, Minyak Tanah
(Kerosene), Minyak Solar (High Speed Diesel), Minyak Diesel (Marine
Diesel Fuel), Minyak Bakar (Marine Fuel Oil), dan Biodiesel.
Kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional adalah
isu terjadinya ledakan pipa di Arab Saudi yang menimbulkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

kekhawatiran atas terganggunya pasokan minyak mentah dari produsen
minyak terbesar kedua dunia tersebut serta terus membaiknya ekonomi
Amerika Serikat (AS) dan upaya komprehensif penyelesaian krisis hutang
Zona Eropa, yakni membaiknya pasar tenaga kerja selama 3 bulan
berturut-turut

yang

sejalan

dengan

pertumbuhan

penjualan

dan

meningkatnya konsumsi di AS serta suksesnya rencana penyelesaian
hutang dengan kreditor swasta dan persetujuan parlemen atas paket bailout kedua untuk menanggulangi krisis hutang Yunani.
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah
selain disebabkan oleh hal-hal tersebut, juga dipengaruhi oleh terus
meningkatnya konsumsi minyak di Jepang untuk keperluan pembangkit
listrik dan masih relatif tingginya permintaan produk minyak dari China
dan India.
Penetapan rencana kenaikan BBM ini didasarkan pada asumsi
harga minyak acuan Indonesia (ICP) APBN 2012 sebesar USD 90 per
barel, akibat kenaikan harga minyak mentah dunia yang semakin
melonjak. Dalam laporan terbarunya, kontrak berjangka utama di New
York mencatat kenaikan minyak mentah ditutup pada posisi USD105,11
per barel sementara di bursa London, minyak mentah ditutup dengan harga
USD123,55 per barel. Karenanya pemerintah mengalami defisit APBN
hingga 3,6% akibat besarnya subsidi pemerintah sebagai dampak dari
kenaikan harga minyak mentah dunia. (http://www.esdm.go.id/index.html)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

2.1.4.

Pemer intah
Pemerintah sebagai sekumpulan orang-orang yang mengelola

kewenangan-kewenangan, melaksanakan kepemimpinan dan koordinasi
pemerintahan serta pembangunan masyarakat dari lembaga-lembaga
dimana mereka ditempatkan. Pemerintah merupakan organisasi atau
wadah orang yang mempunyai kekuasaan dan lembaga yang mengurus
masalah kenegaraan dan kesejateraan rakyat dan negara.
Goverment dari bahasa Inggris dan Gouvernment dari bahasa
Perancis yang keduanya berasal dari bahasa Latin, yaitu Gubernaculum,
yang berarti kemudi, tetapi diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
menjadi Pemerintah atau Pemerintahan dan terkadang juga menjadi
Penguasa. Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badanbadan publik yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif dan yudikatif
dalam usaha mencapai tujuan negara. Pemerintahan dalam arti sempit
adalah segala kegiatan badan-badan publik yang hanya meliputi kekuasaan
eksekutif. (C.F. Strong) Pemerintah dalam arti luas adalah segala urusan
yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan
rakyatnya dan kepentingan negara sendiri, jadi tidak diartikan sebagai
pemerintah yang hanya menjalankan tugas eksekutif saja, melainkan juga
meliputi tugas-tugas lainnya termasuk legislatif dan yudikatif.
Pemerintah adalah lembaga atau badan publik yang mempunyai
fungsi dan tujuan negara, sedangkan pemerintahan adalah lembaga atau
badan-badan publik dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

negara (Ermaya Suradinata). Pemerintah adalah organisasi yang memiliki
kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang
di wilayah tertentu. Ada beberapa definisi mengenai sistem pemerintahan.
Sama halnya, terdapat bermacam-macam jenis pemerintahan di dunia.
Sebagai

contoh:

Republik,

Monarki/Kerajaan,

Persemakmuran

(Commonwealth). Dari bentuk-bentuk utama tersebut, terdapat beragam
cabang, seperti: Monarki Konstitusional, Demokrasi, dan Monarki
Absolut/Mutlak.

2.1.5.

Awan
Menurut KBBI, awan adalah kelompok butiran air, es, atau kedua-

duanya yg tampak mengelompok di atmosfer; mega; titik-titik air yg halus
dng diameter 0,02-0,06 mm. Awan adalah massa terdiri dari tetesan air
atau kristal beku tergantung di atmosfer di atas permukaan bumi atau
tubuh planet lain. Awan juga massa terlihat yang tertarik oleh gravitasi,
seperti massa materi dalam ruang yang disebut awan antar bintang dan
nebula.
Awan dipelajari dalam ilmu awan atau fisika awan, suatu cabang
meteorologi. Awan hitam adalah salah satu proses dalam suatu siklus air
yang dalam ilmu hidroteknik disebut siklus Hidrologi (perjalanan air),
adalah fenomena yang terjadi di atmosfer (angkasa) dimulai dari adanya
penguapan air laut dan daratan yang disebabkan oleh panas matahari
selanjutnya uap air tersebut membentuk awan dan karena tiupan angin

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

bergerak ke daratan. Di atas daratan suhu awan menurun yang
menyebabkan uap air yang ada mengalami kondensasi (mengembun) dan
turun ke bumi dalam bentuk hujan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Awan)

2.1.6.

Pemaknaan War na
Para teoritis bangsa mengemukakan bahwa kebanyakan kata

memiliki makna majemuk. Setiap kata dari kata-kata seperti: merah,
kuning, hitam, dan putih memiliki makna konotatif yang berlainan. Dalam
roget’s thesaurus, seperti dikutip mulyana ( 2003 : 260-261), terdapat kirakira 12 sinonim untuk kata hitam, dalam beberapa kepercayaan warnawarna seperti warna hitam dan abu-abu memiliki asosiasi yang kuat
dengan bahasa, hitam tidak dapat dipisahkan dari hal-hal yang bersifat
buruk dan negatif, misal: daftar hitam, dunia hitam, dan kambing hitam.
Sedangkan terdapat sinonim untuk kata putih, dan semua bersifat
positif. Warna putih kebalikan dari warna hitam, putih mewakili sesuatu
yang menyenangkan dan mencerminkan segala sesuatu yang bersifat
kebaikan, seperti: murni, bersih, dan suci. Jadi kata hitam umumnya
berkonotasi negatif, dan warna putih berkonotasi positif. (sobur, 2001 : 25)
Warna menurut Hoed dan Benny Hoedoro 1992, dalam bukunya
“periklanan” memiliki beberapa makna dalam menunjang kegiatan
periklanan karena perpaduan dan kombinasi warna yang menarik akan
mempunyai nilai ketertarikan tersendiri di benak khalayak, diantaranya:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

1. Abu-abu
Melambangkan
keamanan,

intelek,

reabilitas,

masa

depan,

kepandaian,

kesederhanaan,

tenang,

serius,

kesedihan,
kedewasaan,

konservatif, praktis, bosan, profesional, ketidakpastian, kualitas, diam
dan tenang.
2. Putih
Putih melambangkan positif, ketepatan, ketidakbersalahan, steril,
kematian,

kedamaian,pencapaian

ketinggian

diri,

spiritualitas,

kedewasaan, keperawanan atau kesucian, kesederhanaan, kebersihan,
kesempurnaan, cahaya, persatuan, lugu, murni, ringan, netral, dan
fleksibel.
3. Hitam
Hitam melambangkan power, seksualitas, kecanggihan, kematian,
misteri, ketakutan, kesedihan, keanggunan, perlindungan, pengusiran,
sesuatu yang negatif, mengikat, formalitas, kekayaan, kejahatan,
perasaan yang dalam, kemarahan, harga diri dan ketangguhan.

2.1.7.

Pakaian
Fungsi pakaian adalah melin

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT VERSI KENAIKAN HARGA BBM (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Clekit Versi Kenaikan Harga BBM Edisi 3 Maret 2012 di Jawa Pos).

0 0 136

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA KOLOM OPINI JAWA POS (Studi Semiotik tentang Pemaknaan Karikatur Clekit pada Kolom Opini di Jawa Pos Edisi 3 April 2012).

0 0 81

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Editorial Clekit Pada Media Jawa Pos Edisi 17 Agustus 2010).

0 0 81

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT VERSI RUMAH ASPIRASI DI JAWA POS (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Clekit versi Rumah Aspirasi Edisi 5 Agustus 2010 di Jawa Pos).

0 1 75

PEMAKNAAN KARIKATUR EDITORIAL CLEKIT VERSI KOALISI OPOSISI (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Karikatur Editorial Clekit Versi "Koalisi Oposisi" Pada Harian Jawa Pos Edisi 6 Februari 2010).

0 2 82

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Editorial Clekit Pada Media Jawa Pos Edisi 17 Agustus 2010)

0 0 18

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT VERSI RUMAH ASPIRASI DI JAWA POS (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Clekit versi Rumah Aspirasi Edisi 5 Agustus 2010 di Jawa Pos)

0 0 19

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT VERSI KENAIKAN HARGA BBM (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Clekit Versi Kenaikan Harga BBM Edisi 3 Maret 2012 di Jawa Pos)

0 2 25

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA KOLOM OPINI JAWA POS (Studi Semiotik tentang Pemaknaan Karikatur Clekit pada Kolom Opini di Jawa Pos Edisi 3 April 2012)

0 0 16

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT VERSI KENAIKAN HARGA BBM (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Clekit Versi Kenaikan Harga BBM Edisi 3 Maret 2012 di Jawa Pos)

0 0 25