Usulan Penerapan Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika (Studi Kasus di Perusahaan "X", Bandung).

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perusahaan ”X” merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai macam produk berbahan baku besi dan stainless steel.

Produk yang dihasilkan seperti cabinet, trolley, pagar, tangki air, grease trap, pintu besi, sink, dan lainnya, dimana produk yang diamati dalam tugas akhir ini yaitu cabinet. Adapun beberapa mesin yang digunakan yaitu mesin las, mesin potong, mesin gerinda dan mesin-mesin lainnya. Sistem produksi yang diterapkan oleh perusahaan ini yaitu job order, dimana produk dibuat berdasarkan keinginan dan pesanan konsumen. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan ini yaitu banyaknya delay pada mesin las, mesin gerinda, dan mesin bor di perusahaan. Banyaknya delay menyebabkan utilisasi mesin rendah dan menghasilkan

makespan yang besar.

Untuk mengatasi permasalahan pada perusahaan, penulis mencoba mengusulkan penggunaan metode algoritma genetika dengan tujuan untuk meminimasi makespan.Sebagai metode pembanding akan digunakan metode aktif dan metode non-delay. Sebelum melakukan perhitungan, penulis membuat

software metode algoritma genetika guna memudahkan penulis dalam melakukan perhitungan. Hasil perhitungan dari keempat metode kemudian dibandingkan dan dipilih berdasarkan nilai makespan paling minimum.

Setelah dibandingkan dengan metode perusahaan, hasil yang didapat dari metode aktif dan metode non-delay yaitu terjadi penurunan makespan sebesar 105 menit (10.1%) dari 1040 menit menjadi 935 menit, sedangkan dengan menggunakan metode algoritma genetika terjadi penurunan makespan sebesar 125 menit (12.02%) dari 1040 menit menjadi 915 menit. Dengan menggunakan metode algoritma genetika utilisasi mesin juga meningkat sebesar 26.20 %, dimana awalnya 18.59 % menjadi 23.46 % dan terjadi penurunan rata-rata delay

sebesar 146.33 menit (17.28%), dimana awalnya 846.67 menit menjadi 700.33 menit. Oleh karena itu, penulis mengusulkan pada perusahaan untuk menggunakan metode algoritma genetika. Manfaat lain dari metode ini yaitu memberikan urutan job yang mendekati optimal dalam waktu yang lebih singkat karena dapat menggunakan software yang telah dibuat penulis dan perusahaan tidak harus repot memikirkan urutan job yang dikerjakan terlebih dahulu.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-2 1.3.1 Pembatasan Masalah... 1-2 1.3.2 Asumsi ... 1-2 1.4 Perumusan Masalah ... 1-2 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-2 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penjadwalan Produksi ... 2-1 2.1.1 Pengertian Penjadwalan Produksi ... 2-1 2.1.2 Variabel Penjadwalan ... 2-1 2.1.3 Klasifikasi Penjadwalan Produksi ... 2-3 2.1.4 Penjadwalan Job Shop ... 2-7 2.2 Algoritma Genetika ... 2-9 2.2.1 Pengertian Algoritma Genetika ... 2-9 2.2.2 Karakteristik Algoritma Genetika ... 2-12 2.2.3 Parameter Algoritma Genetika ... 2-13 2.2.4 Operator Algoritma Genetika ... 2-15 2.2.5 Encoding ... 2-22 2.2.6 Decoding ... 2-23 2.3 Peta Proses Operasi ... 2-25


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.4 Gantt Chart ... 2-27 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-1 3.2 Penentuan Batasan dan Asumsi ... 3-3 3.3 Perumusan Masalah ... 3-3 3.4 Tujuan Penelitian ... 3-3 3.5 Studi Literatur ... 3-3 3.6 Pengumpulan Data ... 3-3 3.7 Pengolahan Data... 3-3 3.7.1 Inisialisasi (Pembentukan Populasi Awal) ... 3-6 3.7.2 Decoding ... 3-8 3.7.3 Crossover ... 3-11 3.7.4 Mutasi ... 3-13 3.7.5 Seleksi dan Pembentukan Populasi Baru... 3-16 3.8 Analisis ... 3-18 3.9 Kesimpulan dan Saran... 3-18 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 4-1 4.1.2 Struktur Organisasi ... 4-1 4.1.3 Jadwal Kerja Perusahaan ... 4-2 4.1.4 Tenaga Kerja... 4-3 4.2 Data Mesin ... 4-3 4.3 Peta Proses Operasi ... 4-3 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Penjadwalan Metode Perusahaan ... 5-1 5.2 Penjadwalan Metode Aktif ... 5-3 5.3 Penjadwalan Metode Non-Delay... 5-8 5.4 Validasi Software Algoritma Genetika ... 5-11 5.4.1 Perhitungan Manual ... 5-12 5.4.2 Perhitungan Software ... 5-34


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

5.5 Analisis ... 5-36 5.5.1 Analisis Perbandingan Penjadwalan Metode Perusahaan, Aktif,

Non-Delay dan Algoritma Genetika ... 5-36 5.5.2 Analisis Waktu Menganggur Metode Perusahaan, Aktif, Non-Delay

dan Algoritma Genetika... 5-37 5.5.3 Analisis Utilisasi Mesin Metode Perusahaan, Aktif, Non-Delay

dan Algoritma Genetika... 5-39 5.5.4 Analisis Variasi Nilai Parameter Metode Algoritma Genetika ... 5-43 5.5.5 Analisis Manfaat Menggunakan Metode Algoritma Genetika ... 5-65 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... 6-1 DAFTAR PUSTAKA ... xv LAMPIRAN

KOMENTAR DAN SARAN DOSEN PENGUJI DATA PENULIS


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

4.1 4.2 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 5.10 5.11 5.12 5.13 5.14 5.15 5.16 5.17 5.18 5.19 5.20 5.21 5.22 5.23

Jadwal Kerja Perusahaan Data Mesin Perusahaan Matriks Routing Proses

Matriks Routing Mesin dan Waktu (menit) Matriks Routing Proses

Perhitungan Metode Aktif Perhitungan Metode Non-delay

Matriks Routing Proses dan Waktu Contoh Kasus (menit)

Perhitungan Makespan Kromosom 1 (menit) Perhitungan Makespan Kromosom 2 (menit) Perhitungan Makespan Kromosom 3 (menit) Perhitungan Makespan Kromosom 4 (menit) Perhitungan Nilai Fitness

Perbandingan Nilai Pc dengan Bilangan Random

Pertukaran sub kromosom 3 dan 2 Kromosom Offspring Hasil Crossover

Perhitungan Makespan Kromosom Offspring 1 (menit) Perhitungan Makespan Kromosom Offspring 2 (menit) Probabilitas Mutasi untuk Tiap Gen

Nilai fitness Kromosom Proses Mutasi

Kromosom Offspring Hasil Mutasi

Perhitungan Makespan Kromosom Offspring 3 (menit) Rangkuman Nilai fitness Kromosom

Kromosom Terpilih untuk Populasi Baru

4-3 4-3 5-1 5-2 5-3 5-4 5-8 5-11 5-15 5-18 5-20 5-22 5-23 5-23 5-24 5-24 5-26 5-28 5-29 5-30 5-31 5-31 5-33 5-33 5-34


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

Tabel Judul Halaman

5.24

5.25 5.26 5.27 5.28 5.29

5.30

5.31 5.32 5.33 5.34

5.35

5.36

5.37

5.38

5.39

5.40

5.41

Rangkuman Nilai Makespan Perhitungan Manual dan

Software

Rangkuman Hasil Perhitungan Waktu Menganggur

Perbandingan Waktu Menganggur Perbandingan Utilisasi Mesin

Perbandingan Nilai Utilisasi Metode Perusahaan dengan Metode Genetika

Rangkuman Perhitungan Makespan, Delay, dan Utilisasi Mesin

Matriks Routing Mesin dan Waktu Kasus 1 Matriks Routing Mesin dan Waktu Kasus 2 Matriks Routing Mesin dan Waktu Kasus 3 Variasi Jumlah Populasi Kasus 1 dengan Jumlah Generasi Bervariasi

Variasi Jumlah Populasi Kasus 1 dengan Nilai Pc

Bervariasi

Variasi Jumlah Populasi Kasus 1 dengan Nilai Pm

Bervariasi

Variasi Jumlah Populasi Kasus 2 dengan Jumlah Generasi Bervariasi

Variasi Jumlah Populasi Kasus 2 dengan Nilai Pc

Bervariasi

Variasi Jumlah Populasi Kasus 2 dengan Nilai Pm

Bervariasi

Variasi Jumlah Populasi Kasus 3 dengan Jumlah Generasi Bervariasi

Variasi Jumlah Populasi Kasus 3 dengan Nilai Pc

Bervariasi

5-36

5-37 5-38 5-39 5-40 5-40

5-42

5-43 5-43 5-44 5-44

5-45

5-46

5-47

5-48

5-49

5-50


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

Tabel Judul Halaman

5.42

5.43

5.44

5.45

5.46

5.47

5.48

5.49 5.50 5.51 5.52

Variasi Jumlah Populasi Kasus 3 dengan Nilai Pm

Bervariasi

Variasi Jumlah Generasi Kasus 1 dengan Nilai Pc

Bervariasi

Variasi Jumlah Generasi Kasus 1 dengan Nilai Pm

Bervariasi

Variasi Jumlah Generasi Kasus 2 dengan Nilai Pc

Bervariasi

Variasi Jumlah Generasi Kasus 2 dengan Nilai Pm

Bervariasi

Variasi Jumlah Generasi Kasus 3 dengan Nilai Pc

Bervariasi

Variasi Jumlah Generasi Kasus 3 dengan Nilai Pm

Bervariasi

Variasi Probabilitas Crossover (Pc) Kasus 1

Variasi Probabilitas Crossover (Pc) Kasus 2

Variasi Probabilitas Crossover (Pc) Kasus 3

Variasi Probabilitas Mutasi (Pm)

5-52

5-54

5-55

5-56

5-57

5-58

5-59

5-60 5-61 5-62 5-64


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 2.2 2.3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7

4.1 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6

5.7

5.8

5.9

Algoritma Genetika

Proses Seleksi dengan Reguler Sampling Space

Proses Seleksi dengan Enlarge Sampling Space

Bagan Metodologi Penelitian Bagan Alir Pengolahan Data Bagan alir proses inisialisasi Bagan alir proses decoding

Bagan alir proses crossover

Bagan alir proses mutasi

Bagan alir proses seleksi dan pembentukan populasi baru

Struktur Organisasi

Input Case Input Job Input Operation Input Parameter

Load Case dan Load Parameter

Grafik Variasi Jumlah Populasi Kasus 1 dengan Jumlah Generasi Bervariasi

Grafik Variasi Jumlah Populasi Kasus 1 dengan Nilai Pc

Bervariasi

Grafik Variasi Jumlah Populasi Kasus 1 dengan Nilai Pm Bervariasi

Grafik Variasi Jumlah Populasi Kasus 2 dengan Jumlah Generasi Bervariasi

2-12 2-16 2-16 3-1 3-4 3-6 3-8 3-11 3-14 3-17

4-2 5-34 5-34 5-35 5-35 5-36 5-45

5-46

5-47


(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

Gambar Judul Halaman

5.10

5.11

5.12

5.13

5.14

5.15

5.16

5.17

5.18

5.19

5.20

5.21 5.22 5.23 5.24

Grafik Variasi Jumlah Populasi Kasus 2 dengan Nilai Pc

Bervariasi

Grafik Variasi Jumlah Populasi Kasus 2 dengan Nilai Pm Bervariasi

Grafik Variasi Jumlah Populasi Kasus 3 dengan Jumlah Generasi Bervariasi

Grafik Variasi Jumlah Populasi Kasus 3 dengan Nilai Pc

Bervariasi

Grafik Variasi Jumlah Populasi Kasus 3 dengan Nilai Pm Bervariasi

Grafik Variasi Jumlah Generasi Kasus 1 dengan Nilai Pc Bervariasi

Grafik Variasi Jumlah Generasi Kasus 1 dengan Nilai Pm Bervariasi

Grafik Variasi Jumlah Generasi Kasus 2 dengan Nilai Pc Bervariasi

Grafik Variasi Jumlah Generasi Kasus 2 dengan Nilai Pm Bervariasi

Grafik Variasi Jumlah Generasi Kasus 3 dengan Nilai Pc Bervariasi

Grafik Variasi Jumlah Generasi Kasus 3 dengan Nilai Pm Bervariasi

Grafik Variasi Probabilitas Crossover (Pc) Kasus 1

Grafik Variasi Probabilitas Crossover (Pc) Kasus 2

Grafik Variasi Probabilitas Crossover (Pc) Kasus 3

Grafik Variasi Probabilitas Mutasi (Pm)

5-49

5-50

5-51

5-52

5-53

5-54

5-55

5-56

5-57

5-58

5-59

5-61 5-62 5-63 5-64


(10)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

A B C D E F

Peta Proses Operasi

Gantt Chart Metode Perusahaan

Gantt Chart Metode Aktif dan Metode Non-Delay

Perhitungan Generasi 2 Validasi Software

Perhitungan Hasil Software

Gantt Chart Metode Algoritma Genetika

A-1 B-1 C-1 D-1 E-1 F-1


(11)

O-3 Bagian badan belakang

(Plat besi 4x8')

Tekuk plat dengan lebar 2 cm (mesin tekuk) PETA PROSES OPERASI

No. produk : 1 Dipetakan Oleh : Yane Yessyca R.

Nama Produk : Cabinet Tanggal Dipetakan : 10 Mei 2010

Ringkasan

Kegiatan Jumlah Waktu

Total Operasi

Pemeriksaan

O-7 O-1

Potong 4x4 cm di tiap sudut

(mesin potong sudut) Potong plat menjadi

94x74 cm (mesin potong)

Pengelasan sudut plat (mesin las) O-15 Gerinda (mesin gerinda) O-16 I-1 O-33 thinner O-54 7x 3x 1x Penyambungan bagian bawah (mesin las) Penyambungan bagian samping kanan (mesin las) O-71 O-72 I-5 O-108 O-109 I-8 Penyambungan bagian samping kiri (mesin las) O-19 Bagian bawah (Plat besi 4x8')

O-23 O-17 O-31 O-32 I-2 7x 3x 1x O-36 Bagian samping kanan

(Plat besi 4x8')

O-40 O-34 O-48 Bor (mesin bor) O-49 7x 3x 1x O-57 Bagian samping kiri

(Plat besi 4x8')

O-61 O-55 O-69 Gerinda (mesin gerinda) O-70 I-4 7x 3x 1x O-94 Bagian atas

(Plat besi 4x8')

O-98 O-92 O-106 Gerinda (mesin gerinda) O-107 I-7 7x 3x 1x O-141

Bagian rak tengah (Plat besi 4x8')

O-145 O-139 O-153 Gerinda (mesin gerinda) O-154 I-10 7x 3x 1x Gerinda (mesin gerinda) Gerinda (mesin gerinda) Penyambungan bagian rak tengah

(mesin las) Gerinda (mesin gerinda) O-156 I-11 O-158 I-12 O-159 O-160 Pembersihan dan pendempulan (meja kerja) Pengampelasan (mesin ampelas) Pengecatan (kompresor+spray gun) dempul cat 10' 50' 60' 70' 40' 10' 50' 60' 70' 40' 10' 50' 60' 70' 40' 10' 50' 60' 70' 20' 10' 50' 60' 70' 40' 10' 50' 60' 70' 40' 60' 60' 60' 40' 60' 40' 40' 45' 30' 90'

160 2600 menit

12 65 menit

173 2665 menit

O-75 Bagian sekat tengah

(Plat besi 4x8')

O-79 O-73 O-88 8x 3x 1x 10' 50' 65' 100' Gerinda (mesin gerinda) O-53 I-3 40' 3x Bor (mesin bor) O-89 10' Gerinda (mesin gerinda) O-90 I-6 40' O-112

Daun pintu luar (Plat besi 4x8')

O-114 O-110

Penyambungan daun pintu dalam

(mesin las) O-127 Bor (mesin bor) O-128 5x 1x 1x 10' 30' 45' 100' 40' O-122

Daun pintu dalam (Plat besi 4x8')

O-120 3x 1x 10' 20' O-126 Bor (mesin bor) 10' 7x Gerinda (mesin gerinda) O-136 I-9 40' O-91 Penyambungan bagian sekat tengah (mesin las) 60' O-137 Pasang engsel pintu (meja kerja) 20' mur 1x O-155 Penyambungan bagian atas (mesin las) 60' engsel Pasang kunci pintu (meja kerja) O-157 15' kunci Tekuk plat dengan

lebar 2 cm (mesin tekuk) Potong 4x4 cm di tiap

sudut (mesin potong sudut) Potong plat menjadi

94x54 cm (mesin potong) Pengelasan sudut plat (mesin las) Gerinda (mesin gerinda) Tekuk plat dengan

lebar 2 cm (mesin tekuk) Potong 4x4 cm di tiap

sudut (mesin potong sudut) Potong plat menjadi

54x74 cm (mesin potong)

Pengelasan sudut plat (mesin las) Tekuk plat dengan

lebar 2 cm (mesin tekuk) Potong 4x4 cm di tiap

sudut (mesin potong sudut) Potong plat menjadi

54x74 cm (mesin potong)

Pengelasan sudut plat (mesin las) Tekuk plat dengan

lebar 2 cm (mesin tekuk) Potong 4x4 cm di tiap

sudut (mesin potong sudut) Potong plat menjadi

70x51 cm (mesin potong)

Pengelasan sudut plat (mesin las) Tekuk plat dengan

lebar 2 cm (mesin tekuk) Potong 4x4 cm di tiap

sudut (mesin potong sudut) Potong plat menjadi

54x53 cm (mesin potong)

Pengelasan sudut plat (mesin las) Tekuk plat dengan

lebar 2 cm (mesin tekuk)

Potong 4x4 cm (mesin potong sudut) Potong plat menjadi

45x74 cm (mesin potong)

Tekuk plat dengan lebar 2 cm (mesin tekuk) Potong plat menjadi

66x28 cm (mesin potong)

Tekuk plat dengan lebar 2 cm (mesin tekuk) Potong 4x4 cm di tiap

sudut (mesin potong sudut) Potong plat menjadi

94x54 cm (mesin potong)

Pengelasan sudut plat (mesin las)


(12)

Mesin 6 Mesin 5 Mesin 4 Mesin 3

1

Gantt chart Metode Perusahaan

Mesin 2

Mesin 1 1

1

1 1

2

Keterangan job :

Job 1 : bagian belakang

Job 2 : bagian bawah

Job 3 : bagian samping kanan

Job 4 : bagian samping kiri

Mesin 5 : mesin gerinda Mesin 6 : mesin bor Mesin 7 : mesin ampelas Mesin 8 : mesin kompresor Mesin 9 : meja kerja 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 7 7 7 8 8 8 9 9 9 9 9 Mesin 7

A1 A2 A3

A3 A4 A5 A5 A6 A6 A6 A8 A8 A8 A8 Mesin 9 Mesin 8

A7 A8 A8

Job 5 : bagian tengah

Job 6 : bagian rak tengah

Job 7 : daun pintu

Job 8 : bagian dalam pintu

Job 9 : bagian atas

Keterangan mesin : Mesin 1 : mesin potong Mesin 2 : mesin potong sudut Mesin 3 : mesin tekuk

Mesin 4 : mesin las

10 20 30 40 50 60 70 80 90

35 60 85 110 135 160 175 200

95 155 215 275 340 400 445

480

475 535

130 155 190 210 240 275

150 190 210 295

275 295

315 345 380

380 315

400 430

400 430 450

480 490 490 500 510 510 540 575 575 595 595 625 625 645 675 715 735 675 715 755 790 790 810 810 840 840 735 755 860

860 875 920

920 950 950 1040 (menit) 130 95 35 10


(13)

Mesin 6 Mesin 5 Mesin 4 Mesin 3

1

Gantt chart Metode Aktif

Mesin 2

Mesin 1 1

1

1 1

2

Keterangan job :

Job 1 : bagian belakang

Job 2 : bagian bawah

Job 3 : bagian samping kanan

Job 4 : bagian samping kiri

Mesin 5 : mesin gerinda Mesin 6 : mesin bor Mesin 7 : mesin ampelas Mesin 8 : mesin kompresor Mesin 9 : meja kerja 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 7 7 7 8 8 8 9 9 9 9 9 Mesin 7

A1 A2 A3

A3 A4 A5 A5 A6 A6 A6 A8 A8 A8 A8 Mesin 9 Mesin 8

A7 A8 A8

Job 5 : bagian tengah

Job 6 : bagian rak tengah

Job 7 : daun pintu

Job 8 : bagian dalam pintu

Job 9 : bagian atas

Keterangan mesin : Mesin 1 : mesin potong Mesin 2 : mesin potong sudut Mesin 3 : mesin tekuk

Mesin 4 : mesin las

10 20 30 40 50 60 70 80 90

35 60 85

935

(menit) 35

100

100 130

100 125 150 175 200

175

150

130 140 150 160

160 180

175

235 295 355 415

225 235 270

270 225 270 290 290 310 295 330 330 350 355 390 390 410

410 440 470 505

475 535

540

505 525 540 560

570 590 605 570 635 665 625 665 605 685 705 735 735 755

685 705 755 770 815

815 845

845 265


(14)

Mesin 6 Mesin 5 Mesin 4 Mesin 3

1

Gantt chart Metode Non-delay

Mesin 2

Mesin 1 1

1

1 1

2

Keterangan job :

Job 1 : bagian belakang

Job 2 : bagian bawah

Job 3 : bagian samping kanan

Job 4 : bagian samping kiri

Mesin 5 : mesin gerinda Mesin 6 : mesin bor Mesin 7 : mesin ampelas Mesin 8 : mesin kompresor Mesin 9 : meja kerja 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 7 7 7 8 8 8 9 9 9 9 9 Mesin 7

A1 A2 A3

A3 A4 A5 A5 A6 A6 A6 A8 A8 A8 A8 Mesin 9 Mesin 8

A7 A8 A8

Job 5 : bagian tengah

Job 6 : bagian rak tengah

Job 7 : daun pintu

Job 8 : bagian dalam pintu

Job 9 : bagian atas

Keterangan mesin : Mesin 1 : mesin potong Mesin 2 : mesin potong sudut Mesin 3 : mesin tekuk

Mesin 4 : mesin las

10 20 30 40 50 60 70 80 90

35 60 85

935

(menit) 35

10

100

100 125 150 175 200

130 150 100 130 150 160 175 175 225 235 235 180 225 265 295 270 265 285 290 140 160 290 295 310 330 330 350 355 355 390 390 410 415

410 440 470

475 535

505 505

525

540

540 560 570 590

570 605 605 625 635 665 665 685 705 685 735 735 755

755 770 815

815

705

845

845 270


(15)

D-1

Perhitungan Generasi 2

Pada perhitungan generasi 2 akan diambil 4 kromosom dengan nilai

makespan terkecil pada generasi sebelumnya, dimana kromosom tersebut akan digunakan untuk proses crossover. Kromosom terpilih dapat dilihat pada tabel 5.25. Proses crossover yaitu membandingkan probabilitas crossover (Pc) dengan

bilangan random yang telah ditentukan. Apabila bilangan random lebih kecil dari probabilitas crossover (Pc) maka kromosom akan mengalami crossover.

Perbandingan nilai Pc dengan bilangan random yang telah ditentukan ditunjukkan

pada tabel D.1.

Tabel D.1

Perbandingan Nilai Pc dengan Bilangan Random

No Kromosom Pc Bil. Random Keterangan 2 (1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) 0,95 0,9554 mengalami crossover

off 2 (1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) 0,95 0,9615 mengalami crossover

off 3 (1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-A1-3-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) 0,95 0,9772 mengalami crossover

3 (4-1-3-6-2-5) (1-5-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) 0,95 0,9926 mengalami crossover Dari tabel D.1 dapat dilihat bahwa semua kromosom mengalami

crossover. Kemudian tentukan nilai crossing site dengan menentukan bilangan random antara 1 dan m-1, dimana m merupakan jumlah sub kromosom. Penentuan pasangan kromosom yang mengalami crossover dilakukan secara

random. Pertukaran sub kromosom ditunjukkan pada tabel D.2. Hasil pertukaran sub kromosom atau disebut kromosom offspring dapat dilihat pada tabel D.3.

Tabel D.2

Pertukaran sub kromosom

Crossing site 1 dan 4

1 dan 4 Crossing site

3 dan 4

3 dan 4 (4-1-3-6-2-5) (1-5-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Kromosom 2 dan Kromosom 3

(1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Kromosom off 2 dan Kromosom off 3

(1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5)


(16)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tabel D.3

Kromosom Offspring Hasil Crossover

No Kromosom Offspring

off 4 (1-2-6-4-3-5) (1-5-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) off 5 (4-1-3-6-2-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) off 6 (1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) off 7 (1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-A1-3-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Hasil dari proses crossover menghasilkan kromosom offspring yang kemudian didecoding untuk menghitung makespan yang dihasilkan.

Kromosom offspring 4

(1-2-6-4-3-5) (1-5-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5)  Iterasi 1 :

(1-2-6-4-3-5) (1-5-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 1 pada mesin 1.  Iterasi 2 :

(2-6-4-3-5) (1-5-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 2 pada mesin 1; Job 1 pada mesin 2.

 Iterasi 3 :

(6-4-3-5) (5-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 6 pada mesin 1; Job 5 pada mesin 2; Job 1 pada mesin 3.

 Iterasi 4 :

(4-3-5) (3) (5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 4 pada mesin 1; Job 1 pada mesin 4.

 Iterasi 5 :

(3-5) (3) (5-A1-A4-3-A2-A3) (A1-A3) (A5) (A5)


(17)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Iterasi 6 :

(5) (3) (5-A1-A4-3-A2-A3) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 1; Job 3 pada mesin 2.

 Iterasi 7 :

() () (5-A1-A4-3-A2-A3) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 3.  Iterasi 8 :

() () (A1-A4-3-A2-A3) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A1 pada mesin 3.  Iterasi 9 :

() () (A4-3-A2-A3) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A4 pada mesin 3; Job A1 pada mesin 4.

 Iterasi 10 :

() () (3-A2-A3) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 3 pada mesin 3.  Iterasi 11 :

() () (A2-A3) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A2 pada mesin 3.  Iterasi 12 :

() () (A3) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A3 pada mesin 3.  Iterasi 13 :

() () () (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A3 pada mesin 4.  Iterasi 14 :

() () () () (A5) (A5)


(18)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Iterasi 15 :

() () () () () (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A5 pada mesin 6.

Perhitungan makespan dengan satuan menit pada kromosom offspring 4 ditunjukkan pada tabel D.4.

Tabel D.4

Perhitungan Makespan Kromosom Offspring 4 (menit)

1 20 20 70 50 130 60 160 30

2 30 10

3 80 10 130 30 270 20

4 70 20

5 50 10 100 30 150 20

6 40 10

A1 220 60 250 30

A2 300 30

A3 340 40 360 20

A4 250 30

A5 435 75 515 80

M-5 M-6

Job Mesin

M-1 M-2 M-3 M-4

Kromosom offspring 5

(4-1-3-6-2-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5)  Iterasi 1 :

(4-1-3-6-2-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 4 pada mesin 1.  Iterasi 2 :

(1-3-6-2-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 1 pada mesin 1.  Iterasi 3 :

(3-6-2-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 3 pada mesin 1; Job 1 pada mesin 2.


(19)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Iterasi 4 :

(6-2-5) (3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 6 pada mesin 1; Job 3 pada mesin 2; Job 1 pada mesin 3.

 Iterasi 5 :

(2-5) (5) (3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 2 pada mesin 1; Job 3 pada mesin 3; Job 1 pada mesin 4.

 Iterasi 6 :

(5) (5) (A1-5-A2-A3-A4) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 1; Job A1 pada mesin 3.

 Iterasi 7 :

() (5) (5-A2-A3-A4) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 2; Job A1 pada mesin 4.

 Iterasi 8 :

() () (5-A2-A3-A4) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 3.  Iterasi 9 :

() () (A2-A3-A4) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A2 pada mesin 3.  Iterasi 10 :

() () (A3-A4) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A3 pada mesin 3.  Iterasi 11 :

() () (A4) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A4 pada mesin 3; Job A3 pada mesin 4.


(20)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-6

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Iterasi 12 :

() () () () (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A5 pada mesin 5.  Iterasi 13 :

() () () () () (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A5 pada mesin 6.

Perhitungan makespan dengan satuan menit pada kromosom offspring 5 ditunjukkan pada tabel D.5.

Tabel D.5

Perhitungan Makespan Kromosom Offspring 5 (menit)

1 40 20 90 50 150 60 180 30

2 70 10

3 50 10 120 30 170 20

4 20 20

5 80 10 150 30 260 20

6 60 10

A1 240 60 270 30

A2 290 30

A3 330 40 350 20

A4 360 30

A5 435 75 515 80

Job Mesin

M-1 M-2 M-3 M-4 M-5 M-6

Kromosom offspring 6

(1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5)  Iterasi 1 :

(1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 1 pada mesin 1.  Iterasi 2 :

(2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 2 pada mesin 1; Job 1 pada mesin 2.


(21)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-7

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Iterasi 3 :

(6-4-3-5) (3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 6 pada mesin 1; Job 1 pada mesin 3.

 Iterasi 4 :

(4-3-5) (3-5) (3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 4 pada mesin 1; Job 1 pada mesin 4.

 Iterasi 5 :

(3-5) (3-5) (3-A1-5-A2-A3-A4) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 3 pada mesin 1.  Iterasi 6 :

(5) (3-5) (3-A1-5-A2-A3-A4) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 1; Job 3 pada mesin 2.

 Iterasi 7 :

() (5) (3-A1-5-A2-A3-A4) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 2; Job 3 pada mesin 3.

 Iterasi 8 :

() () (A1-5-A2-A3-A4) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A1 pada mesin 3.  Iterasi 9 :

() () (5-A2-A3-A4) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 3; Job A1 pada mesin 4.

 Iterasi 10 :

() () (A2-A3-A4) (A3) (A5) (A5)


(22)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-8

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Iterasi 11 :

() () (A3-A4) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A3 pada mesin 3.  Iterasi 12 :

() () (A4) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A4 pada mesin 3; Job A3 pada mesin 3.

 Iterasi 13 :

() () () () (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A5 pada mesin 5.  Iterasi 14 :

() () () () () (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A5 pada mesin 6.

Perhitungan makespan dengan satuan menit pada kromosom offspring 6 ditunjukkan pada tabel D.6.

Tabel D.6

Perhitungan Makespan Kromosom Offspring 6 (menit)

1 20 20 70 50 130 60 160 30 2 30 10

3 70 10 100 30 150 20 4 60 20

5 80 10 130 30 240 20 6 40 10

A1 220 60 250 30

A2 270 30

A3 310 40 330 20

A4 340 30

A5 415 75 495 80

Job Mesin


(23)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-9

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Kromosom offspring 7

(1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-A1-3-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5)  Iterasi 1 :

(1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-A1-3-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 1 pada mesin 1.  Iterasi 2 :

(2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-A1-3-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 2 pada mesin 1; Job 1 pada mesin 2.

 Iterasi 3 :

(6-4-3-5) (3-5) (1-A1-3-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 6 pada mesin 1; Job 1 pada mesin 4.

 Iterasi 4 :

(4-3-5) (3-5) (A1-3-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 4 pada mesin 1; Job 1 pada mesin 4.

 Iterasi 5 :

(3-5) (3-5) (A1-3-5-A2-A3-A4) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 3 pada mesin 1; Job A1 pada mesin 3.

 Iterasi 6 :

(5) (3-5) (3-5-A2-A3-A4) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 1; Job 3 pada mesin 2; Job A1 pada mesin 1.

 Iterasi 7 :

() (5) (3-5-A2-A3-A4) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 2; Job 3 pada mesin 3.

 Iterasi 8 :


(24)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-10

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 3.  Iterasi 9 :

() () (A2-A3-A4) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A2 pada mesin 3.  Iterasi 10 :

() () (A3-A4) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A3 pada mesin 3.  Iterasi 11 :

( ) ( ) (A4) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A4 pada mesin 3; Job A3 pada mesin 4.

 Iterasi 12 :

( ) ( ) () ( ) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A5 pada mesin 5.  Iterasi 13 :

( ) ( ) () ( ) () (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A5 pada mesin 6.

Perhitungan makespan dengan satuan menit pada kromosom offspring 7 ditunjukkan pada tabel D.7.

Tabel D.7

Perhitungan Makespan Kromosom Offspring 7 (menit)

1 20 20 70 50 130 60 160 30 2 30 10

3 70 10 100 30 240 20 4 60 20

5 80 10 130 30 260 20 6 40 10

A1 220 60 250 30

A2 290 30

A3 330 40 350 20

A4 360 30

A5 435 75 515 80

Job Mesin


(25)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-11

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Setelah crossover proses selanjutnya yaitu mutasi. Proses ini bertujuan untuk menukar posisi gen yang ada di dalam sub kromosom. Kromosom yang akan mengalami mutasi ialah berjumlah 8 buah, yaitu 4 buah berasal dari populasi awal dan 4 buah dari offspring crossover. Metode yang digunakan dalam proses ini yaitu Order Based Mutation. Dalam proses ini ditentukan bilangan random

dari 0 s/d 1 pada tiap gen yang ada di dalam setiap kromosom. Gen yang memiliki bilangan random lebih kecil dari probabilitas mutasi (Pm) akan mengalami mutasi.

Apabila semua gen dalam satu kromosom memiliki bilangan random lebih besar dari probabilitas mutasi (Pm) maka kromosom tersebut tidak akan mengalami

mutasi. Tabel probabilitas mutasi untuk setiap gen pada kromosom ditunjukkan pada tabel D.6.


(26)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-12

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tabel D.6

Probabilitas Mutasi untuk Tiap Gen

No

1 2 6 4 3 5 1 3 5 1 3 A1 5 A2 A3 A4 1 A1 A3 A5 A5

0,0857 0,5579 0,9505 0,1266 0,0815 0,2141 0,5614 0,2145 0,7181 0,7440 0,2474 0,9562 0,0801 0,1250 0,3024 0,7705 0,7105 0,3483 0,8274 0,3533 0,7489

1 2 6 4 3 5 1 3 5 1 3 A1 5 A2 A3 A4 1 A1 A3 A5 A5

0,8719 0,6492 0,2318 0,4815 0,5249 0,2808 0,0863 0,8588 0,9715 0,0361 0,7425 0,6484 0,7803 0,9665 0,5539 0,2149 0,8477 0,8625 0,7570 0,4727 0,7893

1 2 6 4 3 5 1 3 5 1 A1 3 5 A2 A3 A4 1 A1 A3 A5 A5

0,9166 0,0728 0,4311 0,2252 0,0962 0,4232 0,2643 0,7219 0,2754 0,7874 0,3134 0,6460 0,9455 0,8291 0,3876 0,3356 0,2730 0,7166 0,7138 0,5744 0,2483

4 1 3 6 2 5 1 5 3 1 5 A1 A4 3 A2 A3 1 A1 A3 A5 A5

0,6254 0,4541 0,5107 0,6520 0,5187 0,8325 0,3197 0,0463 0,3766 0,9272 0,9675 0,7755 0,1614 0,7961 0,2845 0,1802 0,8769 0,2065 0,7347 0,6911 0,3916

1 2 6 4 3 5 1 5 3 1 5 A1 A4 3 A2 A3 1 A1 A3 A5 A5

0,7636 0,0752 0,5101 0,3197 0,2534 0,7695 0,0020 0,1110 0,9956 0,3795 0,6215 0,4566 0,6246 0,7675 0,9817 0,0406 0,5508 0,3354 0,3828 0,3835 0,2447

4 1 3 6 2 5 1 3 5 1 3 A1 5 A2 A3 A4 1 A1 A3 A5 A5

0,0475 0,1656 0,8338 0,3406 0,8371 0,0611 0,7579 0,1635 0,5991 0,9521 0,9083 0,6402 0,3842 0,4950 0,9838 0,4206 0,4099 0,1517 0,6251 0,0271 0,5785

1 2 6 4 3 5 1 3 5 1 3 A1 5 A2 A3 A4 1 A1 A3 A5 A5

0,4141 0,5858 0,5262 0,1449 0,6679 0,7389 0,5250 0,4440 0,5480 0,5778 0,5493 0,2730 0,3450 0,7133 0,4522 0,4598 0,9349 0,9791 0,6707 0,2442 0,7561

1 2 6 4 3 5 1 3 5 1 A1 3 5 A2 A3 A4 1 A1 A3 A5 A5

0,9739 0,7991 0,4323 0,8497 0,4693 0,4483 0,3613 0,4007 0,7479 0,1222 0,9908 0,4495 0,4270 0,5416 0,0043 0,4836 0,6924 0,7861 0,7521 0,9862 0,4181 Kromosom

off 6 off 7 2 off 2 off 3 3 off 4 off 5

Berdasarkan tabel D.6, dapat dilihat bahwa ada beberapa gen yang mengalami mutasi karena nilai bilangan random lebih kecil dari probabilitas mutasi (Pm) sebesar 0,01. Gen yang mengalami mutasi dicetak tebal. Kromosom yang dapat mengalami mutasi yaitu


(27)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-13

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tabel D.7 Proses Mutasi Kromosom

1 5 3

0,0020 0,1110 0,9956

5 1 3

0,1110 0,0020 0,9956 Kromosom

1 A1 3 5 A2 A3 A4

0,1222 0,9908 0,4495 0,4270 0,5416 0,0043 0,4836

1 A1 3 5 A2 A4 A3

0,1222 0,9908 0,4495 0,4270 0,5416 0,4836 0,0043 off 4 awal

off 4 mutasi

off 7 awal

off 7 mutasi

Mesin 2

Mesin 3

Berdasarkan proses mutasi yang ditunjukkan pada tabel D.7 maka diperoleh hasil mutasi yang dapat dilihat pada tabel D.8.

Tabel D.8

Kromosom Offspring Hasil Mutasi

No Kromosom Offspring

off 8 (1-2-6-4-3-5) (5-1-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) off 9 (1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-A1-3-5-A2-A4-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Kromosom offspring 8

(1-2-6-4-3-5) (5-1-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5)  Iterasi 1 :

(1-2-6-4-3-5) (5-1-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 1 pada mesin 1.  Iterasi 2 :

(2-6-4-3-5) (5-1-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 2 pada mesin 1.  Iterasi 3 :

(6-4-3-5) (5-1-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 6 pada mesin 1.


(28)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-14

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Iterasi 4 :

(4-3-5) (5-1-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 4 pada mesin 1.  Iterasi 5 :

(3-5) (5-1-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 3 pada mesin 1.  Iterasi 6 :

(5) (5-1-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 1.  Iterasi 7 :

( ) (5-1-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 2.  Iterasi 8 :

( ) (1-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 1 pada mesin 2.  Iterasi 9 :

( ) (3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 3 pada mesin 2; Job 1 pada mesin 3.

 Iterasi 10 :

( ) () (5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 3; Job 1 pada mesin 4.

 Iterasi 11 :

( ) () (A1-A4-3-A2-A3) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A1 pada mesin 3.  Iterasi 12 :

( ) () (A4-3-A2-A3) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A4 pada mesin 3; Job A1 pada mesin 4.


(29)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-15

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Iterasi 13 :

( ) () (3-A2-A3) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 3 pada mesin 3.  Iterasi 14 :

( ) () (A2-A3) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A2 pada mesin 3.  Iterasi 15 :

( ) () (A3) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A3 pada mesin 3.  Iterasi 16 :

( ) () () (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A3 pada mesin 4.  Iterasi 17 :

() () () () (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A5 pada mesin 5.  Iterasi 18 :

() () () () () (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A5 pada mesin 6.

Perhitungan makespan dengan satuan menit pada kromosom Offspring 8 ditunjukkan pada tabel D.9.

Tabel D.9

Perhitungan Makespan Kromosom Offspring 8 (menit)

1 20 20 160 50 220 60 250 30

2 30 10

3 70 10 190 30 360 20

4 60 20

5 80 10 110 30 240 20

6 40 10

A1 310 60 340 30

A2 390 30

A3 430 40 450 20

A4 340 30

A5 525 75 605 80

Job Mesin


(30)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-16

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Kromosom Offspring 9

(1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-A1-3-5-A2-A4-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5)  Iterasi 1 :

(1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-A1-3-5-A2-A4-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 1 pada mesin 1.  Iterasi 2 :

(2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-A1-3-5-A2-A4-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 2 pada mesin 1; Job 1 pada mesin 1.

 Iterasi 3 :

(6-4-3-5) (3-5) (1-A1-3-5-A2-A4-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 6 pada mesin 1; Job 1 pada mesin 3.

 Iterasi 4 :

(4-3-5) (3-5) (A1-3-5-A2-A4-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 4 pada mesin 1; Job 1 pada mesin 4.

 Iterasi 5 :

(3-5) (3-5) (A1-3-5-A2-A4-A3) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 3 pada mesin 1; Job A1 pada mesin 1.

 Iterasi 6 :

(5) (3-5) (3-5-A2-A4-A3) (A1-A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 1; Job 3 pada mesin 2; Job A1 pada mesin 4.

 Iterasi 7 :

() (5) (3-5-A2-A4-A3) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 2; Job 3 pada mesin 3.


(31)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-17

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Iterasi 8 :

() () (5-A2-A4-A3) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job 5 pada mesin 3.  Iterasi 9 :

() () (A2-A4-A3) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A2 pada mesin 3.  Iterasi 10 :

() () (A4-A3) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A4 pada mesin 3.  Iterasi 11 :

() () (A3) (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A3 pada mesin 3.  Iterasi 12 :

() () () (A3) (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A3 pada mesin 4.  Iterasi 13 :

() () () () (A5) (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A5 pada mesin 5.  Iterasi 14 :

() () () () () (A5)

Gen/job yang dapat dijadwalkan yaitu : Job A5 pada mesin 6.

Perhitungan makespan dengan satuan menit pada kromosom offspring 9 ditunjukkan pada tabel D.10


(32)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-18

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tabel D.10

Perhitungan Makespan Kromosom Offspring 9 (menit)

1 20 20 70 50 130 60 160 30

2 30 10

3 70 10 100 30 240 20

4 60 20

5 80 10 130 30 260 20

6 40 10

A1 220 60 250 30

A2 290 30

A3 360 40 380 20

A4 320 30

A5 455 75 535 80

Job Mesin

M-1 M-2 M-3 M-4 M-5 M-6

Setelah proses mutasi, dilakukan proses seleksi dimana akan dipilih kromosom terbaik yaitu kromosom dengan nilai fitness terbesar. Rangkuman nilai

fitness untuk setiap kromosom ditunjukkan pada tabel D.11. Tabel D.11

Rangkuman Nilai fitness Kromosom

No Kromosom Makespan Nilai fitness

1 (1-5-2-6-4-3) (1-5-3) (1-A1-5-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) 535 0,0019 2 (1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) 495 0,0020 3 (4-1-3-6-2-5) (1-5-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) 535 0,0019 4 (2-6-1-5-3-4) (5-1-3) (3-1-A2-A1-A3-5-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) 605 0,0017 off 1 (4-1-3-6-2-5) (1-5-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) 535 0,0019 off 2 (1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) 495 0,0020 off 3 (1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-A1-3-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) 515 0,0019 off 4 (1-2-6-4-3-5) (1-5-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) 515 0,0019 off 5 (4-1-3-6-2-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) 515 0,0019 off 6 (1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-A1-3-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) 515 0,0019 off 7 (1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) 495 0,0020 off 8 (1-2-6-4-3-5) (5-1-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) 605 0,0017 off 9 (1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-A1-3-5-A2-A4-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) 535 0,0019

Nilai makespan terkecil yaitu 495 menit pada kromosom 2, kromosom

offspring 2 dan kromosom offspring 7. Untuk pembentukan populasi awal pada generasi berikutnya dapat dipilih dari kromosom dengan urutan nilai fitness

terbesar. Ukuran populasi yang ditentukan yaitu 4 karena itu dipilih 4 kromosom. Kromosom yang terpilih untuk populasi baru dapat dilihat pada tabel D.12.


(33)

Lampiran D Perhitungan Generasi 2 D-19

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tabel D.12

Kromosom Terpilih untuk Populasi Baru

No Kromosom Makespan Nilai fitness

2 (1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) 495 0,0020 off 2 (1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) 495 0,0020 off 7 (1-2-6-4-3-5) (1-3-5) (1-3-A1-5-A2-A3-A4) (1-A1-A3) (A5) (A5) 495 0,0020 off 4 (1-2-6-4-3-5) (1-5-3) (1-5-A1-A4-3-A2-A3) (1-A1-A3) (A5) (A5) 515 0,0019


(34)

E-1

Hasil Perhitungan Software

Generasi Ke-0, Kromosom Ke-1, Makespan : 535.00 Mesin m1;1-11;5-51;2-21;6-61;4-41;3-31;

Mesin m2;1-12;5-52;3-32;

Mesin m3;1-13;a1-a11;5-53;a4-a41;3-33;a2-a21;a3-a31; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Generasi Ke-0, Kromosom Ke-2, Makespan : 495.00 Mesin m1;1-11;2-21;6-61;4-41;3-31;5-51;

Mesin m2;1-12;3-32;5-52;

Mesin m3;1-13;3-33;a1-a11;5-53;a2-a21;a3-a31;a4-a41; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Generasi Ke-0, Kromosom Ke-3, Makespan : 535.00 Mesin m1;4-41;1-11;3-31;6-61;2-21;5-51;

Mesin m2;1-12;5-52;3-32;

Mesin m3;1-13;5-53;a1-a11;a4-a41;3-33;a2-a21;a3-a31; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Generasi Ke-0, Kromosom Ke-4, Makespan : 605.00 Mesin m1;2-21;6-61;1-11;5-51;3-31;4-41;

Mesin m2;5-52;1-12;3-32;

Mesin m3;3-33;1-13;a2-a21;a1-a11;a3-a31;5-53;a4-a41; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;


(35)

Lampiran E Hasil Perhitungan Software E-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Crossover pada Generasi ke-1, Jumlah Pasangan CrossOver : 1 Anak Ke-1 Hasil Crossover Parent Ke-3 dengan Parent Ke-2 Crossing Site : 3 & 5

BERHASIL Menjadi Populasi Ke-5, dengan Makespan : 535.00 Mesin m1;4-41;1-11;3-31;6-61;2-21;5-51;

Mesin m2;1-12;5-52;3-32;

Mesin m3;1-13;5-53;a1-a11;a4-a41;3-33;a2-a21;a3-a31; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Anak Ke-2 Hasil Crossover Parent Ke-3 dengan Parent Ke-2 Crossing Site : 3 & 5

BERHASIL Menjadi Populasi Ke-6, dengan Makespan : 495.00 Mesin m1;1-11;2-21;6-61;4-41;3-31;5-51;

Mesin m2;1-12;3-32;5-52;

Mesin m3;1-13;3-33;a1-a11;5-53;a2-a21;a3-a31;a4-a41; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Mutasi pada Generasi ke-1, Jumlah Mutasi : 1 Anak Hasil Mutasi Parent Ke-6

BERHASIL Menjadi Populasi Ke-7, dengan Makespan : 515.00 Mesin m1;1-11;2-21;6-61;4-41;3-31;5-51;

Mesin m2;1-12;3-32;5-52;

Mesin m3;1-13;a1-a11;3-33;5-53;a2-a21;a3-a31;a4-a41; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;


(36)

Lampiran E Hasil Perhitungan Software E-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Mesin m6;a5-a52;

Generasi Ke-1, Kromosom Ke-1, Makespan : 495.00 Mesin m1;1-11;2-21;6-61;4-41;3-31;5-51;

Mesin m2;1-12;3-32;5-52;

Mesin m3;1-13;3-33;a1-a11;5-53;a2-a21;a3-a31;a4-a41; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Generasi Ke-1, Kromosom Ke-2, Makespan : 535.00 Mesin m1;4-41;1-11;3-31;6-61;2-21;5-51;

Mesin m2;1-12;5-52;3-32;

Mesin m3;1-13;5-53;a1-a11;a4-a41;3-33;a2-a21;a3-a31; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Generasi Ke-1, Kromosom Ke-3, Makespan : 495.00 Mesin m1;1-11;2-21;6-61;4-41;3-31;5-51;

Mesin m2;1-12;3-32;5-52;

Mesin m3;1-13;3-33;a1-a11;5-53;a2-a21;a3-a31;a4-a41; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Generasi Ke-1, Kromosom Ke-4, Makespan : 515.00 Mesin m1;1-11;2-21;6-61;4-41;3-31;5-51;

Mesin m2;1-12;3-32;5-52;

Mesin m3;1-13;a1-a11;3-33;5-53;a2-a21;a3-a31;a4-a41; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;


(37)

Lampiran E Hasil Perhitungan Software E-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Crossover pada Generasi ke-2, Jumlah Pasangan CrossOver : 2 Anak Ke-1 Hasil Crossover Parent Ke-3 dengan Parent Ke-2 Crossing Site : 1 & 4

BERHASIL Menjadi Populasi Ke-5, dengan Makespan : 515.00 Mesin m1;1-11;2-21;6-61;4-41;3-31;5-51;

Mesin m2;1-12;5-52;3-32;

Mesin m3;1-13;5-53;a1-a11;a4-a41;3-33;a2-a21;a3-a31; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Anak Ke-2 Hasil Crossover Parent Ke-3 dengan Parent Ke-2 Crossing Site : 1 & 4

BERHASIL Menjadi Populasi Ke-6, dengan Makespan : 515.00 Mesin m1;4-41;1-11;3-31;6-61;2-21;5-51;

Mesin m2;1-12;3-32;5-52;

Mesin m3;1-13;3-33;a1-a11;5-53;a2-a21;a3-a31;a4-a41; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Anak Ke-1 Hasil Crossover Parent Ke-1 dengan Parent Ke-4 Crossing Site : 3 & 4

BERHASIL Menjadi Populasi Ke-7, dengan Makespan : 495.00 Mesin m1;1-11;2-21;6-61;4-41;3-31;5-51;

Mesin m2;1-12;3-32;5-52;

Mesin m3;1-13;3-33;a1-a11;5-53;a2-a21;a3-a31;a4-a41; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;


(38)

Lampiran E Hasil Perhitungan Software E-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Mesin m6;a5-a52;

Anak Ke-2 Hasil Crossover Parent Ke-1 dengan Parent Ke-4 Crossing Site : 3 & 4

BERHASIL Menjadi Populasi Ke-8, dengan Makespan : 515.00 Mesin m1;1-11;2-21;6-61;4-41;3-31;5-51;

Mesin m2;1-12;3-32;5-52;

Mesin m3;1-13;a1-a11;3-33;5-53;a2-a21;a3-a31;a4-a41; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Mutasi pada Generasi ke-2, Jumlah Mutasi : 2 Anak Hasil Mutasi Parent Ke-5

BERHASIL Menjadi Populasi Ke-9, dengan Makespan : 605.00 Mesin m1;1-11;2-21;6-61;4-41;3-31;5-51;

Mesin m2;5-52;1-12;3-32;

Mesin m3;1-13;5-53;a1-a11;a4-a41;3-33;a2-a21;a3-a31; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Anak Hasil Mutasi Parent Ke-8

BERHASIL Menjadi Populasi Ke-10, dengan Makespan : 535.00 Mesin m1;1-11;2-21;6-61;4-41;3-31;5-51;

Mesin m2;1-12;3-32;5-52;

Mesin m3;1-13;a1-a11;3-33;5-53;a2-a21;a4-a41;a3-a31; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Generasi Ke-2, Kromosom Ke-1, Makespan : 495.00 Mesin m1;1-11;2-21;6-61;4-41;3-31;5-51;


(39)

Lampiran E Hasil Perhitungan Software E-6

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Mesin m2;1-12;3-32;5-52;

Mesin m3;1-13;3-33;a1-a11;5-53;a2-a21;a3-a31;a4-a41; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Generasi Ke-2, Kromosom Ke-2, Makespan : 495.00 Mesin m1;1-11;2-21;6-61;4-41;3-31;5-51;

Mesin m2;1-12;3-32;5-52;

Mesin m3;1-13;3-33;a1-a11;5-53;a2-a21;a3-a31;a4-a41; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Generasi Ke-2, Kromosom Ke-3, Makespan : 515.00 Mesin m1;1-11;2-21;6-61;4-41;3-31;5-51;

Mesin m2;1-12;5-52;3-32;

Mesin m3;1-13;5-53;a1-a11;a4-a41;3-33;a2-a21;a3-a31; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;

Generasi Ke-2, Kromosom Ke-4, Makespan : 495.00 Mesin m1;1-11;2-21;6-61;4-41;3-31;5-51;

Mesin m2;1-12;3-32;5-52;

Mesin m3;1-13;3-33;a1-a11;5-53;a2-a21;a3-a31;a4-a41; Mesin m4;1-14;a1-a12;a3-a32;

Mesin m5;a5-a51; Mesin m6;a5-a52;


(40)

Mesin 6 Mesin 5 Mesin 4 Mesin 3

1

Gantt chart Metode Genetika

Mesin 2

Mesin 1 1

1

1 1

2

Keterangan job :

Job 1 : bagian belakang

Job 2 : bagian bawah

Job 3 : bagian samping kanan

Job 4 : bagian samping kiri

Mesin 5 : mesin gerinda Mesin 6 : mesin bor Mesin 7 : mesin ampelas Mesin 8 : mesin kompresor Mesin 9 : meja kerja 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 7 7 7 8 8 8 9 9 9 9 9 Mesin 7

A1 A2 A3

A3 A4 A5 A5 A6 A6 A6 A8 A8 A8 A8 Mesin 9 Mesin 8

A7 A8 A8

Job 5 : bagian tengah

Job 6 : bagian rak tengah

Job 7 : daun pintu

Job 8 : bagian dalam pintu

Job 9 : bagian atas

Keterangan mesin : Mesin 1 : mesin potong Mesin 2 : mesin potong sudut Mesin 3 : mesin tekuk

Mesin 4 : mesin las

10 20 30 40 50 60 70 80 90

35 60 85

915

(menit) 35

100

100 130

100 125 150 175 200

175

150

130 140 150 160

160 180

175

235 295 355 415

225 235 270

265 225 265 285 415 305 295 330 330 350 350 380 435

415 450 485 520

475 535

550

475 520 540

585 585 615 570 645 645 605 685 715 715 735

665 685 735 750 795

795 825 825 435 455 455 550 665


(41)

DATA PENULIS

Nama : Yane Yessyca Rachmat

Alamat : Jalan Sukasari Raya no 26, Bandung No. Handphone : 081324677996

Email : yane.yessyca@yahoo.com

Pendidikan : SMA Negeri 1 Majalengka Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Nilai Tugas Akhir : B+ (3.27)


(42)

KOMENTAR DAN SARAN DOSEN PENGUJI

Nama Mahasiswa : Yane Yessyca Rachmat

NRP : 0623014

Judul Tugas Akhir : Usulan Penerapan Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika (Studi Kasus di Perusahaan “X”, Bandung

Komentar dan Saran Dosen Penguji :

1. Redaksi/susunan kalimat di kesimpulan dan saran harus diperbaiki, sesuai diskusi /tanggapan dalam sidang.

2. Perhitungan waktu proses belum tentu dipengaruhi oleh jumlah mesin pararel yang dimiliki. Jika komponennya hanya satu, maka tetap hanya bisa dikerjakan di 1 mesin.

3. Sebaiknya ditambahkan analisis utilisasi masing-masing mesin untuk penerapan metode penjadwalan saat ini dan metode usulan.

4. Teorinya masih ragu.

5. Penghematannya di bawah 10%.

6. Pemetaan PPO tidak mudah karena banyak operasinya, sehingga proses input


(43)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dunia perindustrian semakin ketat. Persaingan tersebut menuntut perusahaan industri untuk semakin meningkatkan performansinya atau dengan kata lain mengurangi biaya produksi. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan performansi. Faktor yang mempengaruhi performansi perusahaan yaitu delay,makespan, utilisasi mesin dan faktor-faktor lainnya.

Perusahaan ”X” di Bandung merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai macam produk berbahan baku besi dan stainless steel. Produk yang dihasilkan seperti cabinet, trolley, pagar, tangki air, grease trap, pintu besi, sink, dan lainnya, dimana produk yang diamati dalam tugas akhir ini yaitu cabinet. Adapun beberapa mesin yang digunakan yaitu mesin las, mesin potong, mesin gerinda dan mesin-mesin lainnya. Sistem produksi yang diterapkan oleh perusahaan ini yaitu job order, dimana produk dibuat berdasarkan keinginan dan pesanan konsumen.

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, masalah yang dihadapi oleh perusahaan saat ini yaitu banyaknya delay pada mesin las, mesin gerinda, dan mesin bor di perusahaan. Banyaknya delay menyebabkan utilisasi mesin rendah dan menghasilkan makespan yang besar. Masalah tersebut disebabkan oleh penjadwalan perusahaan yang belum optimal. Oleh karena itu, penulis akan memberikan usulan kepada perusahaan untuk memperbaiki penjadwalan penggunaan mesin yang bertujuan untuk meminimasi makespan.


(44)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Setelah dilakukan wawancara dan pengamatan, masalah yang dihadapi oleh perusahaan saat ini yaitu penjadwalan yang belum optimal. Penggunaan penjadwalan perusahaan menyebabkan banyaknya delay pada mesin las, mesin gerinda, dan mesin bor di perusahaan. Banyaknya delay pada mesin perusahaan menyebabkan utilisasi mesin rendah dan menghasilkan makespan yang besar.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka penulis akan memberikan usulan pada perusahaan mengenai perbaikan pada penjadwalan penggunaan mesin. Usulan ini bertujuan untuk meminimasi makespan pada perusahaan.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi 1.3.1 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam tugas akhir ini, ialah :

1. Penjadwalan dilakukan untuk pesanan yang diterima pada tanggal 10 Mei 2010.

2. Produk yang diamati yaitu cabinet.

1.3.2 Asumsi

Adapun asumsi dalam tugas akhir ini, yaitu : 1. Bahan baku tersedia selama produksi. 2. Mesin yang digunakan dalam keadaan baik. 3. Pekerja yang diamati bekerja secara terampil.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apa kelemahan metode penjadwalan perusahaan yang diterapkan saat ini? 2. Bagaimana perbandingan hasil metode usulan dengan metode perusahaan? 3. Apa manfaat yang diperoleh perusahaan dengan menerapkan metode usulan?


(45)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan hasil perumusan masalah, maka tujuan dilakukan penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi kelemahan metode penjadwalan perusahaan yang diterapkan saat ini.

2. Menganalisis perbandingan hasil metode usulan dengan metode perusahaan. 3. Menganalisis manfaat yang diperoleh perusahaan dengan menerapkan metode

usulan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir yaitu sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah yang terdapat dalam perusahaan, pembatasan masalah dan asumsi penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian serta sistematika penulisan laporan tugas akhir.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori yang digunakan dalam penelitian, dimana teori tersebut digunakan untuk memecahkan masalah yang terdapat dalam penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi urutan langkah-langkah penelitian yang sistematis dari awal sampai penelitian selesai dilakukan.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data umum perusahaan dan data-data yang diperlukan dalam pengolahan data dan analisis.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi pengolahan data yang sudah diperoleh dengan menggunakan metode dan teknik yang diusulkan juga disertai dengan analisis dari hasil pengolahan data yang sudah diperoleh.


(46)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian berdasarkan perumusan masalah dan hasil analisis, serta berisi saran-saran yang ditujukan pada perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam mengatasi permasalahan yang terjadi.


(47)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Metode penjadwalan perusahaan yang diterapkan saat ini memiliki kelemahan yaitu urutan penggunaan mesin yang belum optimal. Kelemahan metode perusahaan tersebut menghasilkan makespan yang besar yaitu 1040 menit, delay sebesar 81.41%, dan utilisasi sebesar 18.59%.

2. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode usulan lebih baik dibandingkan metode perusahaan. Berdasarkan tabel 5.29, metode algoritma genetika menghasilkan nilai makespan dan delay paling kecil yaitu 915 menit dan 76.54% serta utilisasi paling besar yaitu 23.46%.

3. Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan menerapkan metode algoritma genetika yaitu nilai makespan menurun yang menyebabkan rata-rata delay

juga menurun dan terjadi peningkatan utilisasi mesin sehingga perusahaan dapat menyelesaikan produk lebih cepat dari waktu sebelumnya. Manfaat lain yaitu perusahaan tidak repot memikirkan urutan penggunaan mesin yang harus dikerjakan terlebih dulu karena penulis telah membuatkan software

selain itu waktu perhitungan akan menjadi lebih singkat.

6.2 Saran

Penulis memberikan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan pihak perusahaan untuk perbaikan, yaitu :

1. Perusahaan sebaiknya mengganti metode penjadwalan dengan metode algoritma genetika, dimana parameter yang digunakan yaitu populasi sebesar 20, generasi 10, nilai Pc 0.95 dan nilai Pm 0.05 sesuai dengan perhitungan


(48)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

2. Penentuan parameter dalam menggunakan metode algoritma genetika dapat dikembangkan untuk kasus yang lebih rumit.

3. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu mengembangkan perhitungan metode algoritma untuk semua pesanan di perusahaan dan penggunaan mesin secara keseluruhan.


(49)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Baker, Kenneth R.; Introduction to Sequencing and Scheduling, John Wiley and Sons Inc., New York, 1974.

2. Conway, Richard W., et al.; Theory of Scheduling, Addison Wesley Publishing Company, Massachusetts, 1967.

3. Gen Mitsuo and Cheng Runwei; Genetic Algorithms and Engineering Design, John Wiley and Sons Inc., New York, 1997.

4. Goldberg, David E.; “Genetic Algorithm in Search, Optimization, and Machine Learning”, Addison-Wesley Publishing Company, Inc., Reading, Massachusetts, 1989.

5. Obitko, Marek; http://www.obitko.com/tutorials/genetics-algorithms/, 2008.

6. Parker R., Gary; Deterministic Scheduling Theory, Chapman and Hall, London, 1995.

7. Sutalaksana, Iftikar Z., Anggawisastra, Ruhana, Tjakraatmadja, John H.;

Teknik Tata Cara Kerja, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, 1979.


(1)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Setelah dilakukan wawancara dan pengamatan, masalah yang dihadapi oleh perusahaan saat ini yaitu penjadwalan yang belum optimal. Penggunaan penjadwalan perusahaan menyebabkan banyaknya delay pada mesin las, mesin gerinda, dan mesin bor di perusahaan. Banyaknya delay pada mesin perusahaan menyebabkan utilisasi mesin rendah dan menghasilkan makespan yang besar.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka penulis akan memberikan usulan pada perusahaan mengenai perbaikan pada penjadwalan penggunaan mesin. Usulan ini bertujuan untuk meminimasi makespan pada perusahaan.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi 1.3.1 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam tugas akhir ini, ialah :

1. Penjadwalan dilakukan untuk pesanan yang diterima pada tanggal 10 Mei 2010.

2. Produk yang diamati yaitu cabinet.

1.3.2 Asumsi

Adapun asumsi dalam tugas akhir ini, yaitu : 1. Bahan baku tersedia selama produksi. 2. Mesin yang digunakan dalam keadaan baik. 3. Pekerja yang diamati bekerja secara terampil.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apa kelemahan metode penjadwalan perusahaan yang diterapkan saat ini? 2. Bagaimana perbandingan hasil metode usulan dengan metode perusahaan? 3. Apa manfaat yang diperoleh perusahaan dengan menerapkan metode usulan?


(2)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan hasil perumusan masalah, maka tujuan dilakukan penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi kelemahan metode penjadwalan perusahaan yang diterapkan saat ini.

2. Menganalisis perbandingan hasil metode usulan dengan metode perusahaan. 3. Menganalisis manfaat yang diperoleh perusahaan dengan menerapkan metode

usulan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir yaitu sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah yang terdapat dalam perusahaan, pembatasan masalah dan asumsi penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian serta sistematika penulisan laporan tugas akhir.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori yang digunakan dalam penelitian, dimana teori tersebut digunakan untuk memecahkan masalah yang terdapat dalam penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi urutan langkah-langkah penelitian yang sistematis dari awal sampai penelitian selesai dilakukan.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data umum perusahaan dan data-data yang diperlukan dalam pengolahan data dan analisis.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi pengolahan data yang sudah diperoleh dengan menggunakan metode dan teknik yang diusulkan juga disertai dengan analisis dari hasil pengolahan data yang sudah diperoleh.


(3)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian berdasarkan perumusan masalah dan hasil analisis, serta berisi saran-saran yang ditujukan pada perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam mengatasi permasalahan yang terjadi.


(4)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Metode penjadwalan perusahaan yang diterapkan saat ini memiliki kelemahan yaitu urutan penggunaan mesin yang belum optimal. Kelemahan metode perusahaan tersebut menghasilkan makespan yang besar yaitu 1040 menit, delay sebesar 81.41%, dan utilisasi sebesar 18.59%.

2. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode usulan lebih baik dibandingkan metode perusahaan. Berdasarkan tabel 5.29, metode algoritma genetika menghasilkan nilai makespan dan delay paling kecil yaitu 915 menit dan 76.54% serta utilisasi paling besar yaitu 23.46%.

3. Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan menerapkan metode algoritma genetika yaitu nilai makespan menurun yang menyebabkan rata-rata delay juga menurun dan terjadi peningkatan utilisasi mesin sehingga perusahaan dapat menyelesaikan produk lebih cepat dari waktu sebelumnya. Manfaat lain yaitu perusahaan tidak repot memikirkan urutan penggunaan mesin yang harus dikerjakan terlebih dulu karena penulis telah membuatkan software selain itu waktu perhitungan akan menjadi lebih singkat.

6.2 Saran

Penulis memberikan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan pihak perusahaan untuk perbaikan, yaitu :

1. Perusahaan sebaiknya mengganti metode penjadwalan dengan metode algoritma genetika, dimana parameter yang digunakan yaitu populasi sebesar 20, generasi 10, nilai Pc 0.95 dan nilai Pm 0.05 sesuai dengan perhitungan parameter yang sudah dilakukan penulis.


(5)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

2. Penentuan parameter dalam menggunakan metode algoritma genetika dapat dikembangkan untuk kasus yang lebih rumit.

3. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu mengembangkan perhitungan metode algoritma untuk semua pesanan di perusahaan dan penggunaan mesin secara keseluruhan.


(6)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Baker, Kenneth R.; Introduction to Sequencing and Scheduling, John Wiley and Sons Inc., New York, 1974.

2. Conway, Richard W., et al.; Theory of Scheduling, Addison Wesley Publishing Company, Massachusetts, 1967.

3. Gen Mitsuo and Cheng Runwei; Genetic Algorithms and Engineering Design, John Wiley and Sons Inc., New York, 1997.

4. Goldberg, David E.; “Genetic Algorithm in Search, Optimization, and

Machine Learning”, Addison-Wesley Publishing Company, Inc., Reading, Massachusetts, 1989.

5. Obitko, Marek; http://www.obitko.com/tutorials/genetics-algorithms/, 2008.

6. Parker R., Gary; Deterministic Scheduling Theory, Chapman and Hall, London, 1995.

7. Sutalaksana, Iftikar Z., Anggawisastra, Ruhana, Tjakraatmadja, John H.; Teknik Tata Cara Kerja, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, 1979.