Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) dan Buah Mahkota Dewa (Phaleria marcocarpa (Scheff)Boerl) Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Mencit Galur Swiss Webster.

(1)

Universitas Kristen Maranatha iv

ABSTRAK

EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL

BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L) DAN BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcocarpa (Scheff) Boerl) TERHADAP KADAR GLUKOSA

DARAH PUASA PADA MENCIT GALUR Swiss Webster

Ratih Juwita, 2009 Pembimbing I : Rosnaeni, dra.,Apt Pembimbing II : dr. Jeanny E.L

Latar Belakang : Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolik yang ditandai keadaan hiperglikemi. Untuk mengatasi DM selain dengan obat antidiabetes, sering digunakan juga ramuan tanaman obat, antara lain kombinasi buah Mengkudu dan buah Mahkota Dewa.

Tujuan penelitian : untuk mengetahui efek kombinasi ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) dan ekstrak etanol buah mahkota dewa (EEBMD) terhadap kadar glukosa darah mencit jantan galur Swiss Webster yang diinduksi aloksan.

Metode Penelitian : Desain penelitian eksperimental sungguhan, dengan Rancangan Acak lengkap, bersifat komparatif. Metode kerja dengan uji diabetes aloksan, menggunakan 30 ekor hewan coba. Setelah diinduksi hewan coba dialokasikan secara acak kedalam 6 kelompok perlakuan, yaitu kelompok I. EEBM : EEBMD = ½ : ½, II. EEBM : EEBMD = 1 : ½, dan III.EEBM : EEBMD = ½ : 1, kelompok IV, V dan VI berturut-turut EEBM dan EEBMD dosis tunggal, serta pembanding. Data yang diukur kadar glukosa darah puasa (KGDP) setelah perlakuan selama 7 hari. Analisis data persentase penurunan KGDP dengan ANAVA, dilanjutkan uji Duncan, α = 0,05.

Hasil penelitian : penurunan KGDP kelompok I (69,81 %), II (74,97 %) dan III (74,39 %) lebih tinggi dibandingkan kelompok IV (34,19%), dan V (46,77 %) dengan perbedaan yang signifikan (p<0.05).

Kesimpulan : penurunan KGDP oleh kombinasi EEBM : EEBMD lebih tinggi dari EEBM dan EEBMD tunggal.

Kata kunci : buah mengkudu, buah mahkota dewa, diabetes melitus


(2)

Universitas Kristen Maranatha v

ABSTRACT

THE EFFEECT OF COMBINATION EXTRACT ETHANOL Morinda citrifolia L AND Phaleria marcocarpa (Scheff) Boerl on FASTING BLOOD GLUCOSE

LEVEL IN SWISS WEBSTER MICE

Ratih Juwita, 2009 1st Tutor : Rosnaeni, dra.,Apt 2nd Tutor : dr. Jeanny E.L

Background : Diabetes melitus (DM) is metabolic disorder that characteristic

by hyperglycemi Therapy of DM can use anti diabetic drug, but traditional plant always use for therapy, such as combination of Morinda citrifolia L fruit and Phaleria marcocarpa (Scheff) Boerl fruit .

Experimental purpose: The purpose of this research is to know the effect of combination extract ethanol Morinda citrifolia L fruit (MFEE) and extract ethanol Phaleria marcocarpa (Scheff) Boerl (PMEE) fruit on fasting blood glucose level in swiss Webster mice that induced by aloksan

Method: This research is the real experimental with characterictic method using complete random design. All mice were induced with aloksan, using 30 male mice. After induced, the animal were randomly into 6 groups , which were theated with group I. MFEE : PMEE = ½ : ½, II. MFEE : PMEE = 1 : ½, and III. MFEE : PMEE = ½ : 1, grouop IV, V and VI with MFEE and PMEE single dose, and comparison. Data observed were fasting blood glucose after 7 days of intervention. Data were analyzed by ANAVA, continued by Duncan α = 0,05

Result : ... The results of the research showed that the reduction of fasting blood glucose level are : group 1(69.81 %), II (74.97 %) and III (74.39 %) higher than group IV (34.19%), and V (46.77 %) were very significant different (p<0.05).

Conclusion: The conclusion is the reduction of fasting blood glucose with combination MFEE : PMEE is higher than single dose MFEE and PMEE .

Key words: Morinda citrifolia L, Phaleria marcocarpa (Scheff) Boerl, diabetes mellitus


(3)

Universitas Kristen Maranatha vi

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………. 1

1.2 Identifikasi Masalah ………. 2

1.3 Maksud dan tujuan ………... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah……….. 4

1.5 Kerangka Pemikiran ……… 4

ABSTRAK ……… iv

ABSTRACT ……….. v

KATA PENGANTAR……….. vi

DAFTAR ISI ………. viii

DAFTAR TABEL ………. xii

DAFTAR GAMBAR ………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xiv


(4)

Universitas Kristen Maranatha vii

1.6 Hipotesis ……….. 5

1.7 Metodologi penelitian ………. 6

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ………... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi, Histologi dan Fisiologi Pankreas... 7

2.1.1 Insulin... 9

2.1.2 Pengaturan sekresi Insulin... 10

2.1.3 Efek Insulin ... 11

2.2 Diabetes Melitus... 12

2.2.1 Definisi... 12

2.2.2 Epidemiologi ... 12

2.2.3 Klasifikasi dan Etiologi ... 13

2.2.4 Patofisiologi... 13

2.2.4.1 DM tipe I... 13

2.2.4.2 DM tipe II... 14

2.2.5 Diagnosis... 14

2.2.5.1 Pemeriksaan Penyaring... 16

2.2.6 Komplikasi... 17

2.2.6.1 Komplikasi akut... 17

2.2.6.1.1 Hipoblikemia... 17

2.2.6.1.2 Ketoasidosis Diabetik ... 18

2.2.6.1.3 Hiperosmolar Non Ketotik... 18

2.2.6.2 Komplikasi kronis... 18

2.2.7 Penatalaksanaan... 19

2.2.7.1 Edukasi ... 19

2.2.7.2 Terapi Gizi Medis... 20


(5)

Universitas Kristen Maranatha viii

2.2.7.4 Farmakologi ... 20

2.2.7.4.1 Sulfonilurea... 20

2.2.7.4.2 Biguanid... 21

2.2.7.4.3 Alpha –Glucoside Inhibitors... 21

2.2.7.4.4 Thiazolidinediones... 21

2.2.7.4.5 Terapi Insulin... 21

2.2.8 Pencegahan ... 22

2.3 Radikal Bebas... 22

2.4 Antioksidan ... 23

2.5 Aloksan ... 24

2.6 Mengkudu ... 24

2.6.1 Morfologi ... 24

2.6.2 Kandungan Kimia... 25

2.6.3 Penggunaan Buah Mengkudu... 25

2.6.4 Efek Buah Mengkudu terhadap Kadar Glukosa Darah... 26

2.7 Mahkota Dewa ... 27

2.7.1 Morfologi ... 27

2.7.2 Kandungan Kimia... 27

2.7.3 Penggunaan Buah Mahkota Dewa... 28

2.7.4 Efek Buah Mengkudu dan Buah Mahkota dewa terhadap Kadar Glukosa Darah... 28

BAB III BAHAN/SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan /Subjek Penelitian... 30

3.1.1 Bahan penelitian... 30

3.1.2 Alat-alat... 30


(6)

Universitas Kristen Maranatha ix

3.1.4 Lokasi dan Waktu Penelitian... 31

3.2 Metode penelitian... 31

3.2.1 Desain penelitian ... 31

3.2.2 Variabel Penelitian... 32

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel... 32

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel... 32

3.2.3 Besar Sampel Penelitian... 33

3.2.4 Prosedur Kerja... 34

3.2.4.1 Persiapan Bahan Uji... 34

3.2.4.2 Persiapan Hewan coba... 34

3.2.4.3 Prosedur penelitian... 34

3.2.5 Cara Pemeriksaan... 35

3.2.6 Metode analisis... 35

3.2.7 Aspek Etik penelitian ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Penelitian ... 37

4.2 Hasil Penelitian Sesudah Perlakuan... 39

4.3 Pembahasan... 43

4.4 Uji hipotesis ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………... 48

5.2 Saran………. 49


(7)

Universitas Kristen Maranatha x

LAMPIRAN ... 55

RIWAYAT HIDUP... 63

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Klasifikasi & Etiologi DM……… 13

Tabel 2.2 Kadar Glukosa Darah Sewaktu sebagai patokan Penyaring dan Diagnosis DM……… 17

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran KGDP Sesudah Induksi Aloksan... 37

Tabel 4.2 Pengelompokan Hewan Coba Sesudah diinduksi Aloksan... 38

Table 4.3 Hasil ANAVA Sesudah Induksi Aloksan... 39

Tabel 4.4 Rerata Kadar glukosa darah puasa Puasa (KGDP) Dan Persentase Penurunan Sesudah Pelakuan ... 40

Tabel 4.5 Deskripsi Rerata Persentase Penurunan Kadar glukosa darah puasa Puasa (KGDP) Sesudah Perlakuan... 41

Tabel 4.6 Hasil ANAVA Penurunan Kadar glukosa darah puasa... 42


(8)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR GAMBAR

2.1 Anatomi Pankreas... 7

2.2 Pankreas bagian Ekndokrin dan Eksokrin... 8

2.3 Pulau langerhans... 9

2.4 Proinsulin dan Insulin... 10

2.5 Siklus umpan balik Insulin terhadap Glukosa... 10

2.6 Diagram Efek Insulin... 2.7 Terbentuknya Radikal bebas……… 11 23 2.8 Struktur Kimia Aloksan... 24

2.9 Buah Mengkudu... 25

2.10 Struktur Kimia Kuersetin... 27

2.11 Buah Mahkota Dewa... 27

2.12 Struktur Kimia Flavonoid... 28

2.13 Mekanisme kerja Flavonoid menghambat enzim α-glucosidase…………... 29


(9)

Universitas Kristen Maranatha xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Surat Keputusan Kode Etik Penelitian ... 55

LAMPIRAN II Rencana Kerja Penelitian... 56

LAMPIRAN III Perhitungan Dosis... 57

LAMPIRAN IV Data Sebelum dan Sesudah Perlakuan... 59


(10)

Universitas Kristen Maranatha 55


(11)

Universitas Kristen Maranatha 56

LAMPIRAN II

RENCANA KERJA PENELITIAN

Hari ke1

Pembelian Mencit Dari Lab Biologi Institut Teknologi Bandung (ITB)

Hari ke 2 - 7

Mencit (40 ekor) diadaptasikan di Laboratorium Farmakologi

Hari ke-22

Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Untuk Setiap Kelompok Perlakuan

Hari ke-8

Mencit diinduksi dengan aloksan dosis 168 mg/kgBB

Hari ke-15 sampai ke-21 Pemeriksaan KGDP Mencit (30 ekor) dan

dikelompokan secara acak menjadi 6 kelompok dengan perlakuan :

• I EEBM : EEBMD = ½ : ½

• II EEBM : EEBMD = 1 : ½

• III EEBM : EEBMD = ½ : 1

• IV EEBM dosis tunggal

• V EEBMD dosis tunggal

• VI Pembanding

Semua perlakuan diberikan 0,5 ml peroral


(12)

Universitas Kristen Maranatha 57

LAMPIRAN III PERHITUNGAN DOSIS

1. Dosis Aloksan

Dosis alosan pada tikus 200 gram =120 mg/kgBB Konversi 200 gr tikus ke mencit 20 g = 0,14

= 200/1000x 120mg = 24 / 200 g tikus = 24 mg x 0,14 = 3,36 mg/20 gr mencit Rerata berat badan mencit = 26,15 g

Dosis Aloksan untuk mencit 26,15 g = 26,15/20 x 3,36

= 4,368 mg untuk tiap mencit = 4,393 x 1000/26,15

= 168 mg/ kgBB = 0,168 g/kgBB Volume maksimal dosis intravena mencit : 0,1 ml

4.287 mg/0,1 ml 42.48 mg/ml

2. Dosis Glibenklamid

Dosis Glibenklamid untuk manusia : 5 mg Konversi dosis manusia ke mencit 20 g = 0,0026 Dosis Glibenklamid untuk mencit = 5 x 0,026

= 0,013 mg/ mencit 20 g Untuk mencit 26,15 g = 26,15/20 x 0,0013 mg = 0,0169


(13)

58

Universitas Kristen Maranatha Untuk dosis 1 kg BB mencit = 1000/26,15 x 0,017 mg

= 0,65 mg/ kgBB mencit Volume lambung mencit = 0,5 ml

3. Dosis Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.)

Dosis ekstrak etanol Buah Mengkudu untuk menurunkan kadar glukosa darah adalah Dosis EEBM tunggal = 500 mg/kgBB

Dosis EEBM ½ = 250 mg/kgBB

Rata-rata BB mencit yang digunakan untuk penelitian = 26,15 g Untuk EEBM dosis tunggal = (26,15/1000)x 500 mg

= 13,07 mg/26,15g = 0,013g/26,15g

Untuk EEBM dosis ½ = (26,15/1000)x 250 mg = 0,653 mg/26,15g = 0,00653 g/26,15g

4. Dosis Ekstrak Etanol Buah Mahkota Dewa (Phaleria marcocarpa)

Dosis ekstrak etanol buah Mahkota Dewa untuk menurunkan kadar glukosa darah adalah

Dosis EEBMD tunggal = 0,77 g/kgBB Dosis EEBMD ½ = 0,385 g/kgBB

Rata-rata BB mencit untuk penelitian = 26,15 g Dosis EEBMD tunggal = (26,15/1000)x 0,77 g = 0,0201355 g

Dosis EEBMD ½ = (26,15/1000)x 0,385 g = 0,010006775 g/26,15g


(14)

Universitas Kristen Maranatha 59

LAMPIRAN IV

DATA SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN

Keterangan :

I. EEBM : EEBMD = ½ : ½ = ( 0,25 g/kgBB : 0,385 g/kgBB ) II. EEBM : EEBMD = 1 : ½ = ( 0,50 g/kgBB : 0, 385g/kgBB ) III. EEBM : EEBMD = ½ : 1 = (0.25 g/kgBB : 0.77 g/kgBB) IV. EEBM dosis tunggal = 0.50 g/kg BB

V. EEBMD dosis tunggal = 0,77g/kgBB

VI. Pembanding = Glibenklamid 0,65 mg/kgBB EEBM = Ekstrak Etanol Buah Mengkudu EEBMD = Ekstrak Etanol Mahkota Dewa

Kadar Glukosa Darah Kelompok

Setelah induksi aloksan Setelah Perlakuan

I 657 174 404 277 602 98 82 112 128 90 II 481 617 415 290 386 110 72 108 82 140 III 843 365 500 218 419 98 104 130 71 123 IV 428 537 340 504 842 347 306 255 312 455 V 340 278 523 475 246 116 111 439 309 106 VI 436 282 140 475 248 96 130 98 120 224


(15)

Universitas Kristen Maranatha 60

LAMPIRAN V HASIL UJI STATISTIK

1. Kadar Glukosa Setelah Induksi

Oneway

Descriptives

KGDP Sesudah Induksi aloksan

95% Confidence Interval for Mean

N Mean

Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minim um Maxi mum

Kelompok 1 5 422,80 206.443 92.324 166,47 679,13 174 657

Kelompok 2 5 437,80 121.477 54.326 286,97 588,63 290 617

Kelompok 3 5 469,00 232.999 104.200 179,69 758,31 218 843

Kelompok 4 5 530,20 190.114 85.021 294,14 766,26 340 842

Kelompok 5 5 372,40 121.599 54.381 221,41 523,39 246 523

Kelompok 6 5 316,20 138.236 61.821 144,56 487,84 140 475

Total 30 424,73 172.775 31.544 360,22 489,25 140 843

Test of Homogeneity of Variances KGDP Sesudah Induksi aloksan

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

,539 5 24 ,745

ANOVA KGDP Sesudah Induksi aloksan

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 138877.46

7 5 27775,493 ,917 ,487

Within Groups 726810.40

0 24 30283,767

Total 865687.86


(16)

61

Universitas Kristen Maranatha 2. Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Setelah Perlakuan 7 hari

Oneway

Descriptives

% penurunan KGDP hari ke7

95% Confidence Interval for Mean

N Mean

Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Mini mum Maxim um

EEBM:EEMD=1/2:1/2 5 69,8150 15,93024 7,12422 50,0350 89,5950 52,87 85,08

EEBM:EEMD=1:1/2 5 74,9784 8,95858 4,00640 63,8549 86,1020 63,73 88,33

EEBM:EEMD=1/2:1 5 74,3915 8,16234 3,65031 64,2566 84,5263 67,43 88,37

EEBM dosis 1 5 34,1998 11,71763 5,24028 19,6505 48,7492 18,93 45,96

EEMD dosis 1 5 46,7747 20,78377 9,29479 20,9682 72,5811 16,06 65,88

Pembanding

5 49,2593 29,29704 13.1020

4 12,8822 85,6364 9,68 77,98

Total 30 58,2365 22,46703 4,10190 49,8471 66,6258 9,68 88,37

Test of Homogeneity of Variances % penurunan KGDP hari ke7

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

4,075 5 24 ,008

ANOVA % penurunan KGDP hari ke7

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 7325,302 5 1465,060 4,808 ,003

Within Groups 7312,948 24 304,706

Total 14638,251 29


(17)

62

Universitas Kristen Maranatha

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

% penurunan KGDP hari ke8

Duncan

Subset for alpha = .05

Kelompok Perlakuan N 1 2 3

EEBM dosis 1 5 34,1998

EEMD dosis 1 5 46,7747 46,7747

Pembanding 5 49,2593 49,2593

EEBM:EEMD=1/2:1/2 5 69,8150 69,8150

EEBM:EEMD=1/2:1 5 74,3915

EEBM:EEMD=1:1/2 5 74,9784

Sig. ,209 ,059 ,664

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.


(18)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik meningkatnya kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (Corwin, 2009) . Keadaan hiperglikemia pada DM dapat meningkatkan konsentrasi radikal bebas dalam tubuh (Sumampouw, 2003). DM selain disebabkan oleh faktor keturunan (herediter), juga disebabkan perubahan gaya hidup (life style), yaitu obesitas, diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat, kurang olah raga / aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Obat hipoglikemik oral (OHO), secara umum baru diberikan pada pengobatan DM, apabila diet, olah raga, dan upaya penurunan berat badan tidak berhasil menurunkan kadar glukosa darah (Price, 2006).

Pengobatan DM membutuhkan waktu yang lama, bahkan dapat seumur hidup, dengan biaya yang tidak sedikit. Mengingat hal ini , dengan slogan “Back to nature “ atau kembali ke alam, penderita DM banyak yang menggunakan sediaan herbal. Di Indonesia, secara empiris telah dikenal herbal untuk menurunkan kadar glukosa darah, seperti buah pare (Momordica charantina L.), buah mengkudu (Morinda

Cirifolia L), daun salam (Syzygium polyanthum), buah mahkota dewa (Phaleria Macocarpa (Scheff) Boerl), baik digunakan secara tunggal maupun dibuat ramuan ,

antara lain kombinasi dari buah mengkudu dengan buah mahkota dewa (Ahkam Subroto, 2006)

Buah mengkudu sebagai penurun kadar glukosa darah, telah dilakukan penelitian uji preklinis oleh Vincent Halim tahun 2007, dengan menggunakan bahan uji ekstrak etanaol buah mengkudu (EEBM) dengan dosis 0,50 g/kgBB, 1,00 g/kgBB, 1,50 g/kgBB terhadap mencit jantan galur Swiss Webster. Hasil penelitian menunjukkan semua dosis EEBM yang diujikan efektif menurunkan kadar glukosa


(19)

2

Universitas Kristen Maranatha darah (p<0,05) yang potensinya setara dengan Glibenklamid (p>0,05). Demikian juga dengan buah mahkota dewa telah dilakukan penelitian oleh Sari Octavia tahun 2008 dengan menggunakan ekstrak etanol buah mahkota dewa (EEBMD) dosis 0,77 g/kgBB, 1,54 g/kgBB, dan 2,31 g/kgBB pada mencit jantan galur Swiss Webster. Hasil penelitian menunjukkan semua dosis EEBMD yang diujikan efektif menurunkan kadar glukosa darah (p<0.05) yang potensinya setara dengan Glibenklamid (p>0.05).

Kedua penelitian ini menunjukkan, penggunaan secara tunggal dari EEBM dan EEBMD efektif menurunkan kadar glukosa darah pada semua dosis yang diujikan, termasuk dosis terkecil EEBM 0,50 g/kgBB dan dosis terkecil EEBMD 0,77 g/kgBB.

Berdasarkan latar belakang diatas, saya tertarik untuk melakukan penelitian, dengan menggunakan EEBM dan EEBMD dosis tunggal terkecil yaitu 0,50 g/kgBB dan 0,77 g/kgBB, yang dibuat kombinasi dengan variasi EEBM (½) : EEBMD (½) = 0,25g/kgBB : 0,385 g/kgBB, EEBM (1) : EEBMD (1/2) = 0,50 g/kgBB : 0,385g/kgBB, EEBM (½) : EEBMD (1) = 0.25 g/kgBB : 0.77 g/kgBB, dibandingkan dengan dosis tunggal.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah penurunan kadar glukosa darah oleh kombinasi EEBM (1/2) : EEBMD (1/2) = 0,25g/kgBB : 0,385 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBM dosis tunggal

2. Apakah penurunan kadar glukosa darah oleh kombinasi EEBM (1) : EEBMD (1/2) = 0,50 g/kgBB : 0, 385g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBM dosis tunggal


(20)

3

Universitas Kristen Maranatha 3. Apakah penurunan kadar glukosa darah oleh kombinasi EEBM (1/2) :

EEBMD (1) = 0.25 g/kgBB : 0.77 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBM dosis tunggal

4. Apakah penurunan kadar glukosa darah oleh kombinasi EEBM (1/2) : EEBMD (1/2) = 0,25 g/kgBB : 0,385 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBMD dosis tunggal

5. Apakah penurunan kadar glukosa darah oleh kombinasi EEBM (1) : EEBMD (1/2) = 0,50 g/kgBB : 0, 385g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBMD dosis tunggal

6. Apakah penurunan kadar glukosa darah oleh kombinasi EEBM (1/2) : EEBMD (1) = 0.25 g/kgBB : 0.77 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBMD dosis tunggal

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian : untuk mengetahui sediaan herbal yang dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa.

Tujuan penelitian : untuk mengetahui efek kombinasi EEBM dan EEBMD terhadap kadar glukosa darah puasa mencit jantan galur Swiss Webster yang diinduksi aloksan dan perbandingan efek kombinasi EEBMD dan EEBMD dengan dengan dosis tunggal.


(21)

4

Universitas Kristen Maranatha I.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis : untuk menambah cakrawala pengetahuan bidang farmakologi tanaman obat, khususnya kombinasi buah mengkudu dan buah mahkota dewa yang dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa.

Manfaat praktis: hasil penelitian untuk memberi informasi kepada masyarakat mengenai penggunaan kombinasi buah mengkudu dan buah mahkota dewa dapat menurunan glukosa darah puasa.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Diabetes melitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik meningkatnya kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang terjadi karena kelainan sekresi atau kerja insulin (Corwin, 2009). Keadaan hiperglikemia pada DM dapat meningkatkan konsentrasi radikal bebas dalam tubuh (Sumampouw, 2003).

Antioksidan diperlukan untuk mencegah terjadinya oksidasi oleh radikal bebas. Perbandingan antioksidan dengan radikal bebas harus seimbang di dalam tubuh, untuk mencegah adanya stres oksidatif (Hery Winarsi, 2007). Stres oksidatif pada DM terbentuk karena perpindahan keseimbangan reaksi redoks, karena perubahan metabolisme karbohidrat dan lipid yang akan meningkatkan pembentukan reactive

oxygen species (ROS) dari reaksi glikasi dan oksidasi lipid, sehingga menurunkan

sistem pertahanan antioksidan (Wahyu Widowati,2008).

Konsentrasi antioksidan dalam tubuh apabila tidak mencukupi untuk mencegah stres oksidatif, diperlukan antioksidan dari luar yaitu dari sumber alam yang banyak


(22)

5

Universitas Kristen Maranatha mengandung antioksidan, salah satunya yang dapat meningkatkan antioksidan dalam tubuh adalah buah mengkudu dan mahkota dewa (Hernani, 2005).

Penelitian ini menggunakan metoda uji induksi aloksan, menyebabkan organ pankreas dari hewan coba dirusak oleh aloksan yang melibatkan protein thioredoxin yang diperlukan untuk sintetis insulin, sehingga terjadi pembentukan ROS yang menyebabkan peningkatan radikal bebas (Haliwell & Gutetridge, 1991) .

Buah mengkudu dan buah mahkota dewa mempunyai kandungan kimia flavonoid berfungsi sebagai antioksidan yang mencegah terbentuknya radikal bebas dengan menghambat reaksi oksidasi low density lipoprotein (LDL) dan peroksidase lipid menghambat enzim α-glucosidase yang akan mengurangi absorpsi glukosa di usus halus sehingga mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah (B.Mahendra, 2007; Choi, 2009; Oben, 2009).

Buah mengkudu juga mengandung sedikit seronin, tapi banyak mengandung proseronin yaitu pembentuk seronin. Seronin berfungsi sebagai peregenerasi sel pankreas yang membantu kerja insulin sebagai regulator gula darah (Henicke, 2008).

1.5.2 Hipotesis

1. Penurunan kadar glukosa darah oleh kombinasi EEBM (1/2) : EEBMD (1/2) = 0,25 g/kgBB : 0,385 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBM dosis tunggal

2. Penurunan kadar glukosa darah oleh kombinasi EEBM (1) : EEBMD (1/2) = 0,50 g/kgBB : 0, 385g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBM dosis tunggal

3. Penurunan kadar glukosa darah oleh kombinasi EEBM (1/2) : EEBMD (1) = 0.25 g/kgBB : 0.77 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBM dosis tunggal


(23)

6

Universitas Kristen Maranatha 4. Penurunan kadar glukosa darah oleh kombinasi EEBM (1/2) :

EEBMD (1/2) = 0,25 g/kgBB : 0,385 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBMD dosis tunggal

5. Penurunan kadar glukosa darah oleh kombinasi EEBM (1) : EEBMD (1/2) = 0,50 g/kgBB : 0, 385g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBMD dosis tunggal

6. Penurunan kadar glukosa darah oleh kombinasi EEBM (1/2) : EEBMD (1) = 0.25 g/kgBB : 0.77 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBMD dosis tunggal

1.6 Metodologi penelitian

Desain penelitian prospektif eksperimental sungguhan, dengan Rancangan Acak lengkap (RAL), bersifat komparatif. Metode kerja dengan uji diabetes aloksan. Data yang di ukur kadar glukosa darah (mg/dl) sesudah induksi aloksan dan diberi perlakuan selama 7 hari, analisis data dengan ANAVA satu arah, jika terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Duncan, α = 0.05. Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p<0.05

1.7 Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi : Laboratorium Farmakologi Universitas Kristen Maranatha


(24)

48 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Penurunan kadar glukosa darah puasa oleh kombinasi EEBM (1/2) : EEBMD (1/2) = 0,25g/kgBB : 0,385 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBM dosis tunggal

2. Penurunan kadar glukosa darah puasa oleh kombinasi EEBM (1) : EEBMD (1/2) = 0,50 g/kgBB : 0, 385g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBM dosis tunggal

3. Penurunan kadar glukosa darah puasa oleh kombinasi EEBM (1/2) : EEBMD (1) = 0.25 g/kgBB : 0.77 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBM dosis tunggal

4. Penurunan kadar glukosa darah puasa oleh kombinasi EEBM (1/2) : EEBMD (1/2) = 0,25g/kgBB : 0,385 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBMD dosis tunggal

5. Penurunan kadar glukosa darah puasa oleh kombinasi EEBM (1) : EEBMD (1/2) = 0,50 g/kgBB : 0, 385g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBMD dosis tunggal

6. Penurunan kadar glukosa darah puasa oleh kombinasi EEBM (1/2) : EEBMD (1) = 0.25 g/kgBB : 0.77 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBMD dosis tunggal

5.2 Saran

Penelitian ini masih perlu dilanjutkan dengan :

Menggunakan Kombinasi EEBM : EEBMD dosis efektif terkecil Menggunakan Kombinasi EEBM : EEBMD dosis efektif terbesar Menggunakan Hewan coba lain


(25)

49

Universitas Kristen Maranatha Dilakukan standarisasi dari Buah mengkudu

Dilakukan standarisasi dari Buah mahkota dewa Mengetahui efek toksik dari Buah Mengkudu Mengetahui efek toksik dari Buah Mahkota Dewa

Mengetahu efek toksik dari kombinasi Buah Mahkota dewa dan Buah Mengkudu Menggunakan bentuk sediaan galenik lain


(26)

50 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.2006. Touchi Extract. www.nippon-sapuri.com/.../image/touchi01_2.jpg. 2 September 2009.

Anonymous.2005.KhasiatMahkotaDewa.tipsdantrikdepotbisnis.blogspot.com/2008/1 2/.... 3 September 2009.

Anonymous, 2009. Sistem Pencernaan.//butiknoni.wordpress.com. 15 September 2009.

Agung Endro Nugroho. 2006. Hewan percobaan Diabetes mellitus : Patologi dan

mekanisme aksi Diabetogenik. http://www.unjournals.com/D/D0704/ D070415.pdf.com. 5 Agustus 2009.

Ahkam Subroto. 2006. Ramuan Herbal untuk Diabetes mellitus. Jakarta : Penebar Swadaya.

Amstrong W.P. Effect of Flavonoids on the P-Glycoprotein Activity.www.solvobiotech.com/literature/scienceletter/2/scienceletter2.html. 3

November 2009.

B .Mahendra, Rachmawati N.H. Evi. 2007. Atasi stroke dengan tanaman obat. Jakarta : Penebar Swadaya.

Blanco Y.C., Vaillant F., Perez AM., Reynes M., Brilloute JM., Brat P. 2005. The

noni fruit (Morinda citrifolia L.) : A review of agricultural research, nutritionalalandtherapeuticproperties.www.personal.psu.Edu/szn109/MARDI/

noni.pdf. 27 Juli 2009.

Choi SJ., Kang S.W, Li J, Kim J.L, Bae J.Y, Kim D.S, Shin S.Y, Jun J.G, Wang M.H, Kang Y.H. 2009. Blockade of Oxidized LDL-Triggered Endothelial

Apoptosis by Quercetin and Rutin through Differential Signaling Pathways Involving JAK. 1 Agustus 2009.


(27)

51

Universitas Kristen Maranatha Corwin E.J. 2009. Pankreas dan Diabetes Melitus. Dalam Elizabeth J. Corwin, editor

: Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta : EGC. Hal. 621, 625-27.

DepKes RI. 2000. Mengkudu (Morinda citrifolia L.). Inventaris Tanaman Obat

Indonesia (I) jilid I. Jakarta : Departeman Kesehatan & Kesejahteraan Sosial RI

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hal. 159.

DepKes RI. 2005. Jumlah Penderita Diabetes Indonesia Ranking ke-4 Di Dunia. http://m.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=1183&Ite mid=2. 2 Mei 2009.

Eroschenko V.P. 2003.Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional. Jakarta :EGC. Hal. 227-229.

Foster W.D. 2000. Diabetes mellitus. Dalam Foster W.D, editor : Prinsip-Prinsip

Ilmu Penyakit Dalam Vol 5. Edisi 13. Jakarta : EGC. Hal.2196.

Granner D.K, Murray R.K , Mayes P, Rodwell V.W. 2003. Hormon Pankreas & Traktus Gastrointestinal. Dalam Biokomia Harper, editor Granner .K.D. Edisi 25. Jakarta : EGC. Hal. 583-584.

Ganong W.F. 2002. Fungsi Endokrin Pankreas dan Pengaturan Metabolisme Karbohidrat. Dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, editor :.H.M. Djauhari Edisi 20. Jakarta : EGC. Hal. 320-323.

Guyton AC., Hall JE. 2002. Insulin, glukagon, dan diabetes mellitus dalam Buku Ajar

Fisiologi Kedokteran, editor : Guyton, Arthur C., Hall, John E. Edisi 9. Jakarta :

EGC. Hal.1232.

Halliwel B., Guterridge JMC., Free radicals and toxicology dalam Free Radicals in Biology and Medicine second edition. New York : Clarendon Press p 310-4.

Heinecke,R.2008.XeroninandCellRegeneration.www.resorthealth.com/research/heine cke.html. 5 September 2009.

Hernani, Mono Rahardjo. 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta : Penebar Swadaya. Hal. 9-12.


(28)

52

Universitas Kristen Maranatha Hery Winarsi. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Jakarta : Kanisius. Hal.

77-82.

Hieronymus Budi Susanto. 2008. Ragam & Khasiat Tanaman Obat. Jakarta : Agromedia Pustaka. Hal.85.

Junqueira C.L.,Carneiro J. 2003. Histologi Dasar. Edisi 10. Jakarta : EGC. Hal. 404-407.

Khemas Ali Hanafiah. 2005. Rancangan percobaan, teori, dan aplikasi. Jakarta : Rajawali Press.

Oben J.E. 2009. Methods and Related Compositions Using Specifics Flavonoids and

Indanes to Reduice Weight and Inhibit Lipase, Amylase ang Alpha-Glucosidase Activity in Mammals. http://www.faqs.org/patents/app/

20090076129#ixzz2jQrNMJ0u. 2 Okteober.2009

PERKENI. 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di

Indonesia. Jakarta : PB PERKENI. Hal. 3-7, 9-16.

Price.S.A., Wilson.L.M. 2006. Pankreas : Metabolisme Glukosa dan Diabetes Melitus. Dalam : Patofisiologi, editor : Schteingart D.E. Jakarta : EGC. Hal. 1261-1262, 1264.

Shaddack. 2005. Quercetin. // en. Wikipedia. Org/wiki/file :quercetin.png. 5 Agustus 2009.

Sloane E. 2004. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : EGC.

Snell R.S. Abdomen bagian II : Rongga Abdomen. Dalam : Anatomi Klinik untuk

mahasiswa kedokteran, editor Snell R.S:, bagian 1, edisi 6. Jakarta : EGC. Hal.

266-68.

Soegondo Sidartawan, Sukardji Kartini. 2008. Hidup secara mandiri dengan

Diabetes Melitus, Kencing manis, Sakit gula. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.


(29)

53

Universitas Kristen Maranatha SumampouwA.G.O.2003.RadikalBebasdanAntioksidan.www.mediaholistik.com/180

102 . 3 Desember 2008.

Suyono Slamet. 1996. Masalah Diabetes di Indonesia. Dalam Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam, editor : Suyono Slamet. Edisi 3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Hal. 581-582.

Tony Handoko , B. Suharto. 2005. Insulin, Glukoagon dan Antidiabetik Oral. Dalam

Farmakologi dan Terapi Universitas Indonesia, editor : Tony handoko, B.

Suharto. Edisi 4. Jakarta :Gaya Baru. Hal. 467-468.

Wahyu Widowati. 2008. Peran Antioksidan sebagai Antioksidan. Jurnal Kedokteran Maranatha.

W.P Minarto. 2004. Mahkota Dewa Budidaya & Pemanfaatan untuk obat. Jakrata : Penebar Swadaya.

Yikazuul.2007.Alloxan.//commons.wikimedia.org/wiki/File:Alloxan.png.2September 2009


(1)

48 Universitas Kristen Maranatha

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Penurunan kadar glukosa darah puasa oleh kombinasi EEBM (1/2) : EEBMD (1/2) = 0,25g/kgBB : 0,385 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBM dosis tunggal

2. Penurunan kadar glukosa darah puasa oleh kombinasi EEBM (1) : EEBMD (1/2) = 0,50 g/kgBB : 0, 385g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBM dosis tunggal

3. Penurunan kadar glukosa darah puasa oleh kombinasi EEBM (1/2) : EEBMD (1) = 0.25 g/kgBB : 0.77 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBM dosis tunggal

4. Penurunan kadar glukosa darah puasa oleh kombinasi EEBM (1/2) : EEBMD (1/2) = 0,25g/kgBB : 0,385 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBMD dosis tunggal

5. Penurunan kadar glukosa darah puasa oleh kombinasi EEBM (1) : EEBMD (1/2) = 0,50 g/kgBB : 0, 385g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBMD dosis tunggal

6. Penurunan kadar glukosa darah puasa oleh kombinasi EEBM (1/2) : EEBMD (1) = 0.25 g/kgBB : 0.77 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan dengan EEBMD dosis tunggal

5.2 Saran

Penelitian ini masih perlu dilanjutkan dengan :

Menggunakan Kombinasi EEBM : EEBMD dosis efektif terkecil Menggunakan Kombinasi EEBM : EEBMD dosis efektif terbesar Menggunakan Hewan coba lain


(2)

49

Universitas Kristen Maranatha Dilakukan standarisasi dari Buah mengkudu

Dilakukan standarisasi dari Buah mahkota dewa Mengetahui efek toksik dari Buah Mengkudu Mengetahui efek toksik dari Buah Mahkota Dewa

Mengetahu efek toksik dari kombinasi Buah Mahkota dewa dan Buah Mengkudu Menggunakan bentuk sediaan galenik lain


(3)

50 Universitas Kristen Maranatha Anonymous.2006. Touchi Extract. www.nippon-sapuri.com/.../image/touchi01_2.jpg.

2 September 2009.

Anonymous.2005.KhasiatMahkotaDewa.tipsdantrikdepotbisnis.blogspot.com/2008/1 2/.... 3 September 2009.

Anonymous, 2009. Sistem Pencernaan.//butiknoni.wordpress.com. 15 September 2009.

Agung Endro Nugroho. 2006. Hewan percobaan Diabetes mellitus : Patologi dan

mekanisme aksi Diabetogenik. http://www.unjournals.com/D/D0704/

D070415.pdf.com. 5 Agustus 2009.

Ahkam Subroto. 2006. Ramuan Herbal untuk Diabetes mellitus. Jakarta : Penebar Swadaya.

Amstrong W.P. Effect of Flavonoids on the P-Glycoprotein Activity.www.solvobiotech.com/literature/scienceletter/2/scienceletter2.html. 3 November 2009.

B .Mahendra, Rachmawati N.H. Evi. 2007. Atasi stroke dengan tanaman obat. Jakarta : Penebar Swadaya.

Blanco Y.C., Vaillant F., Perez AM., Reynes M., Brilloute JM., Brat P. 2005. The noni fruit (Morinda citrifolia L.) : A review of agricultural research, nutritionalalandtherapeuticproperties.www.personal.psu.Edu/szn109/MARDI/ noni.pdf. 27 Juli 2009.

Choi SJ., Kang S.W, Li J, Kim J.L, Bae J.Y, Kim D.S, Shin S.Y, Jun J.G, Wang M.H, Kang Y.H. 2009. Blockade of Oxidized LDL-Triggered Endothelial Apoptosis by Quercetin and Rutin through Differential Signaling Pathways Involving JAK. 1 Agustus 2009.


(4)

51

Universitas Kristen Maranatha Corwin E.J. 2009. Pankreas dan Diabetes Melitus. Dalam Elizabeth J. Corwin, editor

: Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta : EGC. Hal. 621, 625-27.

DepKes RI. 2000. Mengkudu (Morinda citrifolia L.). Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) jilid I. Jakarta : Departeman Kesehatan & Kesejahteraan Sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hal. 159.

DepKes RI. 2005. Jumlah Penderita Diabetes Indonesia Ranking ke-4 Di Dunia. http://m.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=1183&Ite mid=2. 2 Mei 2009.

Eroschenko V.P. 2003.Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional. Jakarta :EGC. Hal. 227-229.

Foster W.D. 2000. Diabetes mellitus. Dalam Foster W.D, editor : Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Vol 5. Edisi 13. Jakarta : EGC. Hal.2196.

Granner D.K, Murray R.K , Mayes P, Rodwell V.W. 2003. Hormon Pankreas & Traktus Gastrointestinal. Dalam Biokomia Harper, editor Granner .K.D. Edisi 25. Jakarta : EGC. Hal. 583-584.

Ganong W.F. 2002. Fungsi Endokrin Pankreas dan Pengaturan Metabolisme Karbohidrat. Dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, editor :.H.M. Djauhari Edisi 20. Jakarta : EGC. Hal. 320-323.

Guyton AC., Hall JE. 2002. Insulin, glukagon, dan diabetes mellitus dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, editor : Guyton, Arthur C., Hall, John E. Edisi 9. Jakarta : EGC. Hal.1232.

Halliwel B., Guterridge JMC., Free radicals and toxicology dalam Free Radicals in Biology and Medicine second edition. New York : Clarendon Press p 310-4.

Heinecke,R.2008.XeroninandCellRegeneration.www.resorthealth.com/research/heine cke.html. 5 September 2009.

Hernani, Mono Rahardjo. 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta : Penebar Swadaya. Hal. 9-12.


(5)

Universitas Kristen Maranatha Hery Winarsi. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Jakarta : Kanisius. Hal.

77-82.

Hieronymus Budi Susanto. 2008. Ragam & Khasiat Tanaman Obat. Jakarta : Agromedia Pustaka. Hal.85.

Junqueira C.L.,Carneiro J. 2003. Histologi Dasar. Edisi 10. Jakarta : EGC. Hal. 404-407.

Khemas Ali Hanafiah. 2005. Rancangan percobaan, teori, dan aplikasi. Jakarta : Rajawali Press.

Oben J.E. 2009. Methods and Related Compositions Using Specifics Flavonoids and Indanes to Reduice Weight and Inhibit Lipase, Amylase ang Alpha-Glucosidase Activity in Mammals. http://www.faqs.org/patents/app/ 20090076129#ixzz2jQrNMJ0u. 2 Okteober.2009

PERKENI. 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta : PB PERKENI. Hal. 3-7, 9-16.

Price.S.A., Wilson.L.M. 2006. Pankreas : Metabolisme Glukosa dan Diabetes Melitus. Dalam : Patofisiologi, editor : Schteingart D.E. Jakarta : EGC. Hal. 1261-1262, 1264.

Shaddack. 2005. Quercetin. // en. Wikipedia. Org/wiki/file :quercetin.png. 5 Agustus 2009.

Sloane E. 2004. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : EGC.

Snell R.S. Abdomen bagian II : Rongga Abdomen. Dalam : Anatomi Klinik untuk mahasiswa kedokteran, editor Snell R.S:, bagian 1, edisi 6. Jakarta : EGC. Hal. 266-68.

Soegondo Sidartawan, Sukardji Kartini. 2008. Hidup secara mandiri dengan Diabetes Melitus, Kencing manis, Sakit gula. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Hal. 93-99, 119-129.


(6)

53

Universitas Kristen Maranatha SumampouwA.G.O.2003.RadikalBebasdanAntioksidan.www.mediaholistik.com/180

102 . 3 Desember 2008.

Suyono Slamet. 1996. Masalah Diabetes di Indonesia. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, editor : Suyono Slamet. Edisi 3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Hal. 581-582.

Tony Handoko , B. Suharto. 2005. Insulin, Glukoagon dan Antidiabetik Oral. Dalam Farmakologi dan Terapi Universitas Indonesia, editor : Tony handoko, B. Suharto. Edisi 4. Jakarta :Gaya Baru. Hal. 467-468.

Wahyu Widowati. 2008. Peran Antioksidan sebagai Antioksidan. Jurnal Kedokteran Maranatha.

W.P Minarto. 2004. Mahkota Dewa Budidaya & Pemanfaatan untuk obat. Jakrata : Penebar Swadaya.

Yikazuul.2007.Alloxan.//commons.wikimedia.org/wiki/File:Alloxan.png.2September 2009


Dokumen yang terkait

Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa Boerl.)

11 97 60

Daya Antibakteri Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans (in vitro)

8 92 64

Daya atibakteri ekstrak etanol buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai bahan medikamen saluran akar secara in vitro.

3 69 76

Pengaruh Ekstrak Buah Morinda Citrifolia Linn Terhadap Kualitas, Kuantitas Sperma Dan Kadar Malondialdehyde Testis Tikus Wistar Diabetes Mellitus

4 79 95

Daya Antibakteri Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa.Scheff (Boerl)) Terhadap Enterococcus faecalis Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Secara In Vitro.

2 65 72

Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Buah Nanas (Ananas Comosus (L.) Merr.) Terhadap Glukosa Darah Dan Kadar Superoksida Dismutase (Sod) Pada Mencit Hiperglikemia Secara In Vivo

17 95 129

Efek Ekstrak Etanol Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Swiss Webster Yang Diinduksi Aloksan.

2 8 24

Efek Infusa Buah Mahkota Dewa (Phaleria Papuana) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Swiss-Webster Yang Diinduksi Aloksan.

0 4 25

Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria papuana) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Galur Swiss Webster.

0 0 19

Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria papuana) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Galur Swiss Webster - MCUrepository

0 0 11