Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Selan bawak - Kecamatan Marga - Kabupaten Telan bawak.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : SELANBAWAK

KECAMATAN : MARGA

KABUPATEN : TABANAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas Waranugraha Nya penulis mampu menyelesaikan laporan keluarga dampingan KKN Unud Desa Selanbawak tahun 2016 yang berjudul “LAPORAN KK DAMPINGAN” dengan baik dan lancar.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua penulis karena telah memberikan dukungan moral dan doa, dosen pembimbing lapangan yang telah membimbing dan memberikan ilmunya, rekan-rekan mahasiswa, serta keluarga dampingan yang telah memberikan saran dan semangat serta semua pihak yang telah membantu mendoakan dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis sadar dalam penyusunan laporan ini baik dari segi bahan acuan, isi serta format penulisan masih banyak kekurangan, sehingga penulis sangat berharap saran yang membangun dari dosen, rekan-rekan mahasiswa, dan para pembaca sekalian demi kesempurnaan pembuatan laporan kedepannya.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan bahan acuan dan manfaat pada pembaca sekalian, serta penulis mengucapkan mohon maaf yang apabila ada kekurang sempurnanya dalam laporan ini.

Selanbawak, 26 Agustus 2016


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 2

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 6

2.1 Permasalahan Keluarga ... 6

2.2 Masalah Prioritas ... 6

2.2.1 Ekonomi ... 7

2.2.2 Pendidikan ... 7

2.2.3 Infrastruktur ... 7

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 8

3.1 Program ... 8

3.1.1 Ekonomi ... 8

3.1.2 Pendidikan ... 8

3.1.3 Infrastruktur ... 8


(4)

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA

PENDAMPINGAN KELUARGA... 11

4.1 Waktu ... 11

4.2 Lokasi ... 11

4.3 Pelaksanaan ... 11

4.4 Hasil ... 11

4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi ... 11

4.4.2 Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan ... 12

4.5 Kendala Pendampingan Keluarga ... 12

BAB V PENUTUP ... 13

5.1 Simpulan ... 13

5.2 Rekomendasi ... 13


(5)

(6)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu mengenai pengabdian kepada masyarakat yang kegiatannya dilaksanakan secara bersama-sama atau terpadu antara perguruan tinggi, pemerintah juga masyarakat desa untuk kemajuan desa tersebut. Segala kegiatan yang berlangsung di dalamnya dimaksudkan guna meningkatkan sensitivitas mahasiswa terhadap realita yang ada di lapangan serta menumbuhkan jiwa sosial masing-masing peserta.

Salah satu program khusus KKN PPM Universitas Udayana adalah Program KK Dampingan. Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam.

Maksud serta tujuan dari Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan dari disiplin ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB, dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Selain itu, dengan pelaksanaan PPK diharapkan mampu meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa menemukan, mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga-lembaga yang ada di desa.

Sasaran PPK ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera (pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan. Selama kurun waktu 1 bulan, mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh KK dampingan tersebut serta mencarikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh KK dampingan tersebut. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai profil keluarga dampingan termasuk didalamnya perekonomian keluarga dampingan berupa pendapatan dan pengeluaran


(7)

keuangan dari keluarga Ketut Rutig . Identitas keluarga dampingan merupakan hal yang sifatnya utama dalam pendataan keluarga dampingan. Dalam hal ini, mahasiswa selaku peneliti melakukan pendataan dan melakukan pendampingan terhadap keluarga miskin dengan koordinasi serta pembagian oleh Kepala Desa bersangkutan khususnya untuk Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan sebagai tempat penelitian mahasiswa bersangkutan.

1.1Profil Keluarga Dampingan

Identitas dari keluarga Bapak Ketut Runtig, anak. menantu, dan empat orang cucunya sebagai objek keluarga dampingan adalah seperti tabel 1.1.

Tabel 1.1

Identitas Keluarga Bapak I Ketut Rutig*

No. Nama Status Umur

(Th)

Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. Ketut Rutig Kawin 86th Tidak

Sekolah

Petani Kepala Keluarga

2. Wayan Mungga Kawin 52th SD IRT Anak

3. I Ketut Adul Kawin 57h SD Petani Menantu

4. Ketut Ariawan Belum Kawin

25h SMK Pelayan

Restoran

Cucu

5. I Wayan Robika Belum Kawin

18th SMK Pelajar Cucu

6. I Made Sudarjaya Belum Kawin

16th SMP Pelajar Cucu

7. Ni Luh Komang Seri Astuti

Belum Kawin

14th SMP Pelajar Cucu

*Data dari daftar KK penerima Raskin - Kantor Desa Selanbawak

Keluarga Bapak Ketut Rutig merupakan salah satu keluarga yang masuk dalam kriteria keluarga penerima Raskin. Luas bangunan rumah yang dihuni oleh Bapak Ketut Rutig sendiri hanya seluas 100m2 disana keluarga Bpak Ketut Runtig harus tinggal berdesakan bersama menantu dan cucunya. Bapak Ketut Rutig sudah ditinggal meninggal


(8)

oleh istrinya pada tahun 2014 lalu dan saat ini kebutuhan keluarga bapak Ketut Runtig dan anak beserta cucunya dibiayai dari pendapatan menantu yang berprofesi sebagai petani dan cucunya sebagai pelayan disalah satu restoran di Tabanan.

Menantu Bapak Ketut Rutig memiliki beban yang luamayan berat, karena tiga dari empat anaknya masih harus dibiayai sekolahnya. Terlebih beliau yang hanya berprofesi sebagai petani memiliki penghasilan yang tidak menentu tiap bulannya, mengingat beliau hanya buruh yang menggarap lahan pertaian milik orang lain. Beliau hanya dibayar ketika musim panen tiba dengan sistem bagi hasil. Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, terpaksa salah seorang cucunya yang hanya mengenyam pendidikan terakhir SMK terpaksa tidak melanjutkan kuliahnya dan lebih memilih untuk bekerja menjadi pelayan restoran demi meringankan beban finansial ayahnya yang masih harus membiayai ketiga adiknya yang masih duduk dibangku SMK dan SMP. Bapak Ketut Rutig bermukim di Banjar Manik Gunung, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu parameter dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator utama cash flow dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Bapak Ketut Rutig.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak Ketut Rutig merupakan salah satu dari keluarga penerima Raskin di Banjar Manik Gunung, Desa Selanbawak yang masuk dalam kategori pra-sejahtera (pra-KS). Beliau yang sudah tua renta terpaksa tidak bisa membantu perekonomian keluarganya sehingga harus dibiayai oleh mantu dan cucunya yang bekerja dengan penghasilan pas-pasan. Penghasilan menantu Bapak Ketut Runtig dan Anaknya jika


(9)

digabungkan tiap bulannya tidaklah lebih dari Rp 3.000.000,-/bulan, dengan kondisi Bapak Ketut Runtig yang menderita sakit TBC harus memaksa menantu dan cucunya berputar otak agar dapat lebih berhemat demi memenuhi biaya berobat sang Kakek karena bantuan yang didapat tidak membiayai seluruh biaya pengobatan Bapak Ketut Runtig.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Berikut merupakan rincian biaya yang dikeluarkan oleh keluarga Bapak Ketut Rutig yang terbatas hanya pada pemenuhan kebutuhan pokok seperti untuk konsumsi, listrik/air, pendidikan, kesehatan, sosial dan lain-lain.

a. Kebutuhan Sehari-hari (Konsumsi)

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Ketut Rutig dalam hitungan rata-rata sebulan adalah sebagai berikut:

Belanja per-hari : Rp 50.000 x 30 hari = Rp 1.500.000 b. Listrik dan Air

Selain pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari, penghasilan yang didapatkan oleh keluarga Bapak Ketut Rutig juga digunakan untuk membayar tagihan listrik dan air tiap bulannya. Tiap bulannya, keluarga Bapak Nyoman membayar listrik kurang lebih sebesar Rp 200.000,- tergantung dari pemakaian. Sedangkan untuk biaya air keluarga Bapak Ketut Rutig yang memakai sumber air melalui PAM Desa Selanbawak harus membayar kurang lebih Rp 50.000,- tergantung pemakaian.

c. Pendidikan

Bidang pendidikan, keluarga Bapak Ketut Rutig memiliki beban yang lumayan berat mengingat tiga dari empat cucunya masih duduk dibangku SMK dan SMP. Beban biaya pendidikan ini ditanggung oleh cucunya yang sudah bekerja. Pada umunya pengetahuan keluarga Bapak Ketut Rutig terkait pentingnya pendidikan sudah bagus. Tetapi kekurangan finansialah yang membuat cucunya harus berhenti melanjutkan bangku kuliah. Dan hal ini pula yang menjadikan alasan seluruh cucunya bersekolah di SMK agar setelah lulus dan langsung bekerja karena beliau beranggapan bahwa lulusan SMK sudah memiliki kemampuan lebih dibanding SMA.


(10)

Pada bidang kesehatan , keluarga BApak Ketut Rutig telah mendapat fasilitas JKBM ( Jaminan Kesehatan Bali Mandara), tetapi biaya yang dapat ditanggung oleh JKBM tidak dapat menutupi seluruh pengeluran Bapak Ketut Rutig yang memiliki penyakit TBC.

e. Sosial

Menyama Braya merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari tradisi umat Hindu di Bali. Hal ini merupakan termasuk pos pengeluaran yang lumayan memberatkan karena terkadang biaya sosial ini bersifat mendadak dan tidak diprediksi. Penulis dalam hal ini sudah memberikan solusi kepada keluarga Bapak Ketut Rutig untuk tetap menyisihkan pendapatannya agar dapat dialokasikan ke biaya sosial apabila sewaktu-waktu ada hal yang mendadak tidak terasa membebankan keluarga. Dan apabila dalam kurun waktu tertentu tidak terdapat kondisi yang mengharuskan untuk menggunakan pos dana sosial, keluarga Bapak Ketut Rutig dapat menggunakannya untuk kebutuhan yang lain.


(11)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Dalam bab ini akan dijelaskan terkait masalah-masalah yang dianggap sebagai permasalahan primer sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar dapat ditentukan solusinya.

2.1Permasalahan Keluarga

Berdasarkan hasil pendampingan serta pendekatan yang telah dilakukan selama 1 bulan melalui pendekatan secara langsung, yaitu melalui kunjungan kerumah Bapak Ketut Rutig, permasalahan yang dihadapi oleh keluarga adalah permasalahan perekonomian, permasalahan pendidikan serta permasalahan infrastruktur. Permasalahan ekonomi sudah pasti terdapat pada setiap keluarga yang masuk kedalam kategori pra-sejahtera, karena pendapatan dan pengeluaran terkadang tidak balance bahkan lebih besar pengeluaran dibanding pendapatan yang dihasilkan. Permasalahan pedidikan juga didasari motif ekonomi yang tidak mampu untuk membiayai sampai sarjana yang dimana akan berdampak pada kehidupan masa depan keluarga. Permasalahan infrastruktur juga perlu diperhatikan mengingat lahan yang sempit dan kondisi fisik bangunan yang tidak bisa dikatakan layak huni.

2.2Masalah Prioritas 2.2.1 Ekonomi

Bercermin dari penghasilan menantu Bapak Ketut Rutig yang tidak menentu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari belum termasuk biaya listrik/air, pendidikan, dan kesehatan. Sehingga harus memaksa cucu pertamanya untuk ikut membantu membanting tulang demi menggerakkan roda kehidupan keluarga Bapak Ketut Rutig. Hal itu akan dirasa lebih berat ketika Bapak Ketut Rutig merasakan sakit TBC yang dideritanya selama kurang lebih 2 tahun mulai kambuh, sehingga harus membutuhkan perhatian yang serius dan harus memakan biaya tambahan, selain itu pengeluaran yang tak terduga seperti pengeluaran untuk upacara ataupun keperluan lain-lainnya juga dirasa memberatkan.


(12)

2.2.2 Pendidikan

Pendidikan menjadi tumbal akibat maslah perekonomian yang dihadapi keluarga Bapak Ketut Rutig. Pendidikan merupakan jendela dunia yang akan menentukan masa depan suatu generasi, dan apabila generasi tersebut tidak bisa mendapatkan pendidikan yang setinggi-tingginya karena faktor ekonomi akan sangat disayangkan mengingat pendidikan adalah senjata utama yang dapat digunakan untuk perbaikan kondisi kehidupan agar lebih baik dari saat ini.

2.2.3 Infrastruktur

Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuni membuat suasana dirumah tersebut sungguh tidak nyaman, terlebih kondisi bangunan yang sudah semakin rapuh karena dimakan usia. Hal ini mengakibatkan kualitas hidup keluarga tidak cukup berkualitas.


(13)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1Program

Beberapa masalah yang telah diidentifikasi oleh penulis diatas, sebagai mahasiswa pendamping, penulis mencoba mencarikan solusi atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan. Pemecahan masalah dan motivasi yang diajukan disesuaikan dengan kemampuan dari KK dampingan sehingga diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan secara berkelanjutan, dengan memberikan motivasi dan bantuan sesuai kemampuan. Permasalahan yang dikemukanan diatas antaranya masalah perekonomian, pendidikan dan infrastruktur dari keluarga dampingan diharapkan dapat diselesaikan dan mendapatkan solusi terbaik setelah dilakukan pendampingan oleh penulis.

3.1.1 Ekonomi

Solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi Bapak Ketut Rutig yaitu harus mampu memanajemen keuangan dengan cara yang baik, hal ini dapat dilakukan melalui hal kecil seperti tetap menyisihkan pendapatan untuk hal-hal yang bersifat tidak terduga, dan selalu memilah mana kebutuhan yang patut diutamakan dan dapat ditunda agar tidak membebani pengeluaran.

3.1.2 Pendidikan

Penulis menyarankan agar seluruh cucu yang masih bersekolah untuk belajar dengan giat dan harus lebih peka terhadap informasi beasiswa, agar biaya pendidikan dapat ditekan dan kebutuhan akan pendidikan mampu dipenuhi.

3.1.3 Infrastruktur

Solusi untuk masalah ini penulis belum dapat memberikan solusi yang dirasa dapat benar-benar membantu mengurangi beban keluarga. Penulis hanya mampu mengarahkan kepada keluarga Bapak Ketut untuk mengurus surat administrasi bantuan program bedah rumah.


(14)

3.2Jadwal Kegiatan

No Tanggal Kegiatan Jumlah

Jam 1 23/07/16 Kunjungan ke Kantor Kepala Desa untuk mendapatkan data

RTM / Keluarga Pra-Sejahtera yang akan didampingi.

3 jam

2 25/07/16 Rapat internal anggota KKN Desa Selanbawak untuk

persiapan Keluarga Dampingan sekaligus pengundian dan pembagian Keluarga Dampingan masing – masing mahasiswa, diambil dari 5 Banjar yakni Banjar Kekeran, Banjar Pekilen, Banjar Manik Gunung, Banjar Selanbawak Kaja, dan Banjar Selanbawak Kelod.

3 jam

3 26/07/16 Kunjungan pertama kali ke Keluarga Dampingan, melakukan

pengenalan, sosialisasi program Pendampingan Keluarga.

3 jam

4 27/07/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig dan menemui

keluarga Bapak Ketut Rutig untuk melakukan pendekatan secara personal masing-masing anggota keluarga.

4 jam

5 28/07/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig, berbincang

mengenai kondisi keluarga.

3 jam

6 29/07/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig untuk membantu

mengerjakan PR Sekolah cucunya.

3 jam

7 30/07/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig untuk melakukan

pendekatan dengan cara memberikan saran dan motivasi, menemani cucunya belajar.

3 jam

8 31/07/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig untuk

berbincang mengenai riwayat pendidikan dan pengalaman pekerjaan.

3 jam

9 1/08/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig, membantu

mengajar cucunya.


(15)

10 2/08/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig, berbincang tentang permasalahan yang sering terjadi dan harus membutuhkan perhatian serius.

3 jam

11 3/08/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig, berbincang dan

membantu mengerjakan PR Sekolah cucunya.

3 jam

12 4/08/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig, berbincang dan

membantu mengerjakan PR Sekolah cucunya.

3 jam

13 6/08/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig memberikan

saran dan motivasi kepada Keluarga Dampingan.

3 jam

14 8/08/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig, memberikan

saran untuk permasalahan ekonomi yang dihadapi.

3 jam

15 9/08/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig untuk

berbincang dan membantu mengerjakan PR Sekolah cucunya.

3 jam

16 10/08/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig, memberi saran mengenai permasalahan dalam bidang pendidikan.

3 jam

17 11/08/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig, berbincang mengenai beasiswa dan jalur-jalur masuk perguruan tinggi.

2 jam

18 12/08/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig, berbincang dan mengambil dokumentasi kegiatan.

3 jam

19 13/08/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig berbincang dan membantu mengerjakan PR Sekolah cucunya.

5 jam

20 14/08/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig berbincang dan membantu mengerjakan PR Sekolah cucunya.

3 jam

21 15/08/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig berbincang. 3 jam

22 16/8/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig memberikan

pelajaran dan membantu mengerjakan PR Sekolah cucunya.

3 jam

23 17/8/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig berbincang. 3 jam

24 18/8/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig, membantu

mengajar cucunya.


(16)

25 19/8/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig, membantu mengajar cucu dan membersihkan sekitar pekarangan.

6 jam

26 22/8/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig membantu

persiapan metatah.

9 jam

27 23/8/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig membantu

persiapan metatah (memasak didapur) sekaligus permberian bantuan dan perpisahan.

4 jam


(17)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1Waktu

Program Pendampingan Keluarga KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 ini dimulai sejak hari Sabtu, 23 Juli 2016 dengan langkah awal meminta data KK yang masuk dalam kategori RTM. Program ini berakhir pada tanggal 27 Agustus 2016.

Pelaksanaan pendampingan keluarga dilakukan secara bertahap ditempat tinggal Bapak Ketut Rutig. Waktu kunjugan ke rumah Keluarga Dampingan umumnya tidak menentu, namun rata-rata pada sore hari. Hal ini dikarenakan waktu lenggang keluarga Bapak Ketut Rutig.

4.2Lokasi

Lokasi pelaksanaan program adalah rumah Bapak Ketut Rutig yang terletak di Banjar Manik Gunung, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.

4.3Pelaksanaan

Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga dilakukan sebanyak 15 kali kunjungan atau setara dengan 90 jam, yang termasuk dalam JKEM (Jam Kerja Efektif Mahasiswa). Dalam pelaksanaan program, kesempatan untuk berdiskusi tidak hanya terbatas pada kunjungan ke rumah Bapak Ketut Rutig, namun juga langsung membantu beliau dalam aktivitas sehari-hari.

4.4Hasil

4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi

Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan saran, motivasi dan solusi dari masalah ekonomi yang berupa pengaturan keuangan rumah tangga baik dari segi pendapatan dan pengeluaran sehari-hari sehingga terjadi keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga dari Bapak Ketut Rutig.


(18)

4.4.2 Pendampingan Keluarga Bidang Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, usaha nyata yang dapat penulis berikan untuk mengatasi masalah pendidikan terhadap keluarga Bapak Ketut Rutig adalah memberi motivasi dan memberi bantuan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah dari cucu Bapak Ketut Rutig sehingga diharapkan dapat meringankan dan membantu meningkatkan prestasi akademik.

4.4.3 Pendampingan Keluarga Bidang Infrastruktur

Penulis memberikan rujukan dan mambantu dalam mencari informasi terkait program bedah rumah dan memberikan saran untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan rumah tinggal agar tetap nyaman dihuni.

4.5Kendala Pendampingan Keluarga

Kendala yang dihadapi selama pendampingan keluarga dari keluarga Bapak Ketut Rutig adalah waktu untuk kunjungan yang tidak menentu untuk dapat bertemu dan berbincang-bincang dengan keluarga dampingan, sehingga kunjungan kebanyakan dilakukan pada jam-jam sore hari menjelang malam hari. Kendala lainnya adalah mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal dalam permasalahan ekonomi dari keluarga Bapak Ketut Rutig karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh mahasiswa dampingan. Sehingga mahasiswa hanya mampu memberikan sedikit bantuan dan lebih banyak saran, motivasi, dan solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan Bapak Ketut Rutig dari Banjar Manik Gunung, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Selain itu tidak ditemukan masalah yang perlu perhatian khusus karena kondisi KK Dampingan yang sangat terbuka dan antusias terhadap kedatangan Mahasiswa Dampingan.


(19)

BAB V PENUTUP

5.1Simpulan

Melihat kondisi keluarga Bapak Ketut Rutig setelah sebulan penuh melakukan observasi secara langsung, dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pendidikan, kemampuan manajemen dan soft skill sangat diperlukan untuk mampu memperbaiki kualitas hidup. Dengan pendidikan yang cukup dan pola pikir yang harus menatap jangka panjang sangat diperlukan agar tidak semakin terpuruk dalam kondisi saat ini sehingga dapat dijadikan sebagai motivasi dan mingkatkan sikap jengah.

5.2Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diberikan kepada Keluarga Bapak Ketut Rutig di bidang ekonomi antara lain:

a. Membuat pos pengeluaran untuk pengeluaran hal-hal yang bersifat tidak terduga. b. Memilah mana kebutuhan yang patut diutamakan dan dapat ditunda agar tidak

membebani pengeluaran.

Kedua alternatif ini tidak membutuhkan aktivitas fisik yang berat, dan menyita waktu istirahat setelah bekerja yang banyak dan apabila diaplikasikan seacara keberlanjutan dapat mengefektifkan pendapatan dan mengefisiensikan pengeluaran.

Di bidang pendidikan, rekomendasi yang ditawarkan antara lain:

a. Meningkatkan intensitas belajar agar dapat memiliki prestasi yang baik, sehingga jalan untuk dapat memperoleh beasiswa terbuka lebih lebar.

b. Memberikan informasi terkait sosial media yang menawarkan banyak berita terkait beasiswa.

Untuk Kepala Dusun Manik Gunung dan Perbekel Desa Selanbawak agar dapat bekerjasama demi membantu permasalahan yang dialami oleh keluarga Ketut Rutig, serta terus semangat untuk Ariawan dalam bekerja agar bisa lebih maju dalam berkarir dan Robika, Sudarjaya, serta Komang Seri agar selalu rajin belajar dan mampu sekolah ke jenjang yang setinggi-tingginya.


(20)

LAMPIRAN


(21)

(1)

25 19/8/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig, membantu mengajar cucu dan membersihkan sekitar pekarangan.

6 jam

26 22/8/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig membantu persiapan metatah.

9 jam

27 23/8/16 Kunjungan ke kediaman Bapak Ketut Rutig membantu persiapan metatah (memasak didapur) sekaligus permberian bantuan dan perpisahan.

4 jam


(2)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1Waktu

Program Pendampingan Keluarga KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 ini dimulai sejak hari Sabtu, 23 Juli 2016 dengan langkah awal meminta data KK yang masuk dalam kategori RTM. Program ini berakhir pada tanggal 27 Agustus 2016.

Pelaksanaan pendampingan keluarga dilakukan secara bertahap ditempat tinggal Bapak Ketut Rutig. Waktu kunjugan ke rumah Keluarga Dampingan umumnya tidak menentu, namun rata-rata pada sore hari. Hal ini dikarenakan waktu lenggang keluarga Bapak Ketut Rutig.

4.2Lokasi

Lokasi pelaksanaan program adalah rumah Bapak Ketut Rutig yang terletak di Banjar Manik Gunung, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.

4.3Pelaksanaan

Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga dilakukan sebanyak 15 kali kunjungan atau setara dengan 90 jam, yang termasuk dalam JKEM (Jam Kerja Efektif Mahasiswa). Dalam pelaksanaan program, kesempatan untuk berdiskusi tidak hanya terbatas pada kunjungan ke rumah Bapak Ketut Rutig, namun juga langsung membantu beliau dalam aktivitas sehari-hari.

4.4Hasil

4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi

Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan saran, motivasi dan solusi dari masalah ekonomi yang berupa pengaturan keuangan rumah tangga baik dari segi pendapatan dan pengeluaran sehari-hari sehingga terjadi keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga dari Bapak Ketut Rutig.


(3)

4.4.2 Pendampingan Keluarga Bidang Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, usaha nyata yang dapat penulis berikan untuk mengatasi masalah pendidikan terhadap keluarga Bapak Ketut Rutig adalah memberi motivasi dan memberi bantuan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah dari cucu Bapak Ketut Rutig sehingga diharapkan dapat meringankan dan membantu meningkatkan prestasi akademik.

4.4.3 Pendampingan Keluarga Bidang Infrastruktur

Penulis memberikan rujukan dan mambantu dalam mencari informasi terkait program bedah rumah dan memberikan saran untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan rumah tinggal agar tetap nyaman dihuni.

4.5Kendala Pendampingan Keluarga

Kendala yang dihadapi selama pendampingan keluarga dari keluarga Bapak Ketut Rutig adalah waktu untuk kunjungan yang tidak menentu untuk dapat bertemu dan berbincang-bincang dengan keluarga dampingan, sehingga kunjungan kebanyakan dilakukan pada jam-jam sore hari menjelang malam hari. Kendala lainnya adalah mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal dalam permasalahan ekonomi dari keluarga Bapak Ketut Rutig karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh mahasiswa dampingan. Sehingga mahasiswa hanya mampu memberikan sedikit bantuan dan lebih banyak saran, motivasi, dan solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan Bapak Ketut Rutig dari Banjar Manik Gunung, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Selain itu tidak ditemukan masalah yang perlu perhatian khusus karena kondisi KK Dampingan yang sangat terbuka dan antusias terhadap kedatangan Mahasiswa Dampingan.


(4)

BAB V PENUTUP

5.1Simpulan

Melihat kondisi keluarga Bapak Ketut Rutig setelah sebulan penuh melakukan observasi secara langsung, dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pendidikan, kemampuan manajemen dan soft skill sangat diperlukan untuk mampu memperbaiki kualitas hidup. Dengan pendidikan yang cukup dan pola pikir yang harus menatap jangka panjang sangat diperlukan agar tidak semakin terpuruk dalam kondisi saat ini sehingga dapat dijadikan sebagai motivasi dan mingkatkan sikap jengah.

5.2Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diberikan kepada Keluarga Bapak Ketut Rutig di bidang ekonomi antara lain:

a. Membuat pos pengeluaran untuk pengeluaran hal-hal yang bersifat tidak terduga. b. Memilah mana kebutuhan yang patut diutamakan dan dapat ditunda agar tidak

membebani pengeluaran.

Kedua alternatif ini tidak membutuhkan aktivitas fisik yang berat, dan menyita waktu istirahat setelah bekerja yang banyak dan apabila diaplikasikan seacara keberlanjutan dapat mengefektifkan pendapatan dan mengefisiensikan pengeluaran.

Di bidang pendidikan, rekomendasi yang ditawarkan antara lain:

a. Meningkatkan intensitas belajar agar dapat memiliki prestasi yang baik, sehingga jalan untuk dapat memperoleh beasiswa terbuka lebih lebar.

b. Memberikan informasi terkait sosial media yang menawarkan banyak berita terkait beasiswa.

Untuk Kepala Dusun Manik Gunung dan Perbekel Desa Selanbawak agar dapat bekerjasama demi membantu permasalahan yang dialami oleh keluarga Ketut Rutig, serta terus semangat untuk Ariawan dalam bekerja agar bisa lebih maju dalam berkarir dan Robika, Sudarjaya, serta Komang Seri agar selalu rajin belajar dan mampu sekolah ke jenjang yang setinggi-tingginya.


(5)

LAMPIRAN


(6)