Peranan Capital Budgeting bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Penambahan Mesin Baru (Studi Kasus pada CV. "X").

(1)

ABSTRAK

Dunia usaha selalu dipenuhi dengan persaingan. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan bisnis atau usahanya agar mampu bersaing dan dapat bertahan. Ada berbagai strategi yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan dalam rangka mengembangkan bisnis atau usahanya, salah satu diantaranya adalah dengan cara melakukan penambahan mesin baru. Perusahaan harus merencanakan dan memperhitungkan investasi penambahan mesin baru dengan baik karena investasi ini memerlukan dana yang cukup besar, mempunyai pengaruh jangka panjang dan risiko yang besar. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan penganggaran modal (capital budgeting) dengan baik dan dengan menggunakan metoda penilaian investasi yang akurat.

Penelitian ini berjudul “Peranan Capital Budgeting Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Penambahan Mesin Baru (Studi Kasus Pada CV. “X”)”, bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan Capital Budgeting pada perusahaan dalam proses pengambilan keputusan investasi berupa penambahan mesin baru. Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang percetakan, yaitu CV. “X”, yang berlokasi di Jakarta Utara.

Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yang bersifat studi kasus, yaitu suatu metoda yang digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data yang dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan dan rekomendasi dari masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) berupa wawancara dan dokumentasi serta penelitian kepustakaan (library research).

Berdasarkan penerapan capital budgeting dengan menggunakan metoda penilaian investasi net present value (NPV) dalam proyek investasi penambahan mesin baru yang dilakukan penulis, diketahui hasil perhitungannya adalah positif sebesar Rp 11.695.696.912,65 dengan tingkat bunga 14%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proyek investasi tersebut menguntungkan perusahaan sehingga dapat diterima dan layak untuk dijalankan. Perusahaan sebaiknya menerapkan capital budgeting dengan menggunakan metoda penilaian investasi net present value (NPV) dalam proses pengambilan keputusan investasi penambahan mesin baru. Selain itu, perusahaan juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor non-finansial yang dapat mendukung dalam pengambilan keputusan proyek investasi. Dengan begitu diharapkan pihak manajemen dapat mengambil keputsan yang tepat.


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 5

1.6 Metoda Penelitian... 7

1.7 Lokasi Penelitian... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 1

2.1 Anggaran ... 9

2.1.1 Pengertian Anggaran... 9

2.1.2 Jenis-Jenis Anggaran... 10

2.1.2.1 Operating Budget... 11

2.1.2.2 Financial Budget... 12

2.2 Capital Budgeting... 13


(3)

2.2.2 Capital Expenditure... 13

2.2.3 Manfaat Capital Budgeting... 16

2.2.4 Tahapan dalam Penyusunan Capital Budgeting... 16

2.3 Cost of Capital... 17

2.3.1 Pengertian Cost of Capital... 17

2.3.2 Jenis-jenis Cost of Capital... 19

2.3.2.1 Biaya hutang (Cost of Debt)... 19

2.3.2.2 Biaya saham preferen (Cost of Preffered Stock)... 19

2.3.2.3 Biaya modal sendiri (Cost of Equity atau Cost of Common Stock)... 20

2.4 Cash Flow... 21

2.4.1 Pengertian Cash Flow... 21

2.4.2 Relevant Cash Flow dan Incremental Cash Inflow.. 22

2.4.3 Komponen Cash Flow... 22

2.4.3.1 Initial Investment... 22

2.4.3.2 Operating/Inremental Cash Inflow... 23

2.4.3.3 Terminal Cash Flow... 24

2.5 Metoda Penilaian Investasi ... 24

2.5.1 Metoda Payback Period... 24

2.5.2 Metoda Accounting Rate of Return... 26

2.5.3 Metoda Internal Rate of Return... 27

2.5.4 Metoda Net Present Value... 28


(4)

2.6 Proses Pengambilan Keputusan ... 30

2.6.1 Pengertian Proses Pengambilan Keputusan ... 31

2.6.2 Langkah-langkah Proses Pengambilan Keputusan .. 31

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN... 33

3.1 Objek Penelitian ... 33

3.2 Sejarah Singkat Perusahaan ... 34

3.2.1 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 35

3.3 Metoda Penelitian ... 41

3.3.1 Jenis Data ... 41

3.3.2 Sumber Data... 42

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data... 42

3.3.4 Metoda Penilaian Investasi ... 43

3.4 Variabel Penelitian ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 41

4.1 Anggaran pada CV. “X” ... 46

4.2 Penerapan Capital Budgeting Penambahan Mesin Baru pada CV. “X” ... 47

4.2.1 Jadwal dan Pelaksanaan Proyek Investasi Penambahan Mesin Baru... 48

4.2.2 Identifikasi Proyek Investasi Penambahan Mesin Baru ... 48

4.2.2.1 Biaya Investasi Mesin ... 49

4.2.2.2 Operating Cash Inflows... 50


(5)

4.2.2.2.2 Cosf of Goods Sold... 51

4.2.2.2.3 Commercial Expense... 52

4.2.2.2.4 Taxes... 53

4.2.2.2.5 Depreciation Expense... 53

4.2.2.2.6 Cash Flow from Operation... 57

4.2.3 Penilaian dan Analisis Proyek Investasi Penambahan Mesin Baru ... 63

4.2.3.1 Payback Period... 63

4.2.3.2 Net Present Value... 64

4.2.3.3 Penilaian Proyek Investasi Penambahan Mesin Baru ... 66

4.3 Peranan Capital Budgeting Bagi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan Investasi Penambahan Mesin Baru pada CV. “X” ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran... 70

DAFTAR PUSTAKA... 72 LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Jenis-Jenis Mesin pada CV. “X”...50

Tabel 4.2 : Tarif Pajak...53

Tabel 4.3 : Biaya Depresiasi Tahun ke-1 s.d. Tahun ke-9... 54

Tabel 4.4 : Biaya Depresiasi Tahun ke-10...55

Tabel 4.5 : Biaya Depresiasi Tahun ke-11...55

Tabel 4.6 : Biaya Depresiasi Tahun ke-12 s.d. Tahun ke-14...55

Tabel 4.7 : Biaya Depresiasi Tahun ke-15 s.d. Tahun ke-20...56

Tabel 4.8 : Asumsi Dasar Untuk Perhitungan Cash Flow from Operation...56

Tabel 4.9 : Cash Flow from Operation (Incremental Operating Cash Flow) Tahun ke-1 s.d. Tahun ke-4...58

Tabel 4.10 : Cash Flow from Operation (Incremental Operating Cash Flow) Tahun ke-5 s.d. Tahun ke-8...59

Tabel 4.11 : Cash Flow from Operation (Incremental Operating Cash Flow) Tahun ke-9 s.d. Tahun ke-12...60

Tabel 4.12 : Cash Flow from Operation (Incremental Operating Cash Flow) Tahun ke-13 s.d. Tahun ke-16...61

Tabel 4.13 : Cash Flow from Operation (Incremental Operating Cash Flow) Tahun ke-17 s.d. Tahun ke-20...62


(7)

DAFTAR GAMBAR


(8)

DAFTAR LAMPIRAN


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Dunia usaha selalu dipenuhi dengan persaingan. Setiap perusahaan harus mampu bersaing agar dapat bertahan. Karena konsumen sudah semakin mementingkan kualitas produk, maka persaingan yang marak pada saat ini bukan hanya di bidang harga produk, melainkan di bidang kualitas produk. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang berkualitas, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang akan menggunakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

Tidak ada perusahaan yang tidak menginginkan bisnis atau usaha yang dijalankannya berkembang. Setiap perusahaan selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan bisnis atau usahanya. Ada berbagai strategi yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan dalam rangka mengembangkan bisnis atau usahanya, diantaranya adalah dengan cara melakukan ekspansi atau perluasan usaha, menambah usaha baru, dan melakukan penambahan atau penggantian mesin baru.

Dari beberapa strategi yang dapat dilakukan perusahaan, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai strategi perusahaan untuk meningkatkan usahanya melalui penambahan mesin baru. Penulis menganggap hal ini penting karena penambahan mesin baru memerlukan dana atau investasi yang cukup besar, mempunyai pengaruh jangka panjang dan risiko yang besar. Jikalau perusahaan salah merencanakan dan memperhitungkan investasi ini, maka bukan hanya


(10)

tujuan perusahaan menjadi tidak tercapai, perusahaan pun bahkan akan menderita kerugian yang cukup besar pula.

Untuk melakukan perencanaan dan perhitungan terhadap besar dana atau modal yang dibutuhkan atas suatu investasi dan untuk menghindari kerugian yang tidak perlu diderita oleh perusahaan, diperlukan suatu metoda atau teknik yang dapat membantu dalam proses perencanaan dan perhitungan tersebut. Adapun metoda yang dapat digunakan dalam melakukan penganggaran modal (capital budgeting) antara lain adalah metoda Payback Period, Accounting Rate of Return, Internal Rate of Return, Net Present Value, dan Profitability Index.

Capital Budgeting penting karena Capital Budgeting dapat membantu

perusahaan dalam membuat ramalan penerimaan dan pengeluaran yang akan terjadi bila suatu investasi akan dilaksanakan. Perencanaan dan perhitungan tersebut perlu dilakukan karena perusahaan perlu mengetahui berapa besar penerimaan yang akan diterima di masa mendatang dan berapa besar biaya yang akan dikeluarkan dalam suatu investasi sehingga perusahaan dapat merencanakan cara pembiayaan investasi tersebut. Capital Budgeting yang baik akan menolong manajemen dalam memilih alternatif investasi yang tepat dan merencanakan pembiayaannya guna memastikan ketersediaan dana yang diperlukan.

CV. “X” merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan, khususnya bagian packing dan kartu undangan. Untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi, perusahaan harus menambah jumlah mesin karena mesin adalah peralatan utama yang digunakan perusahaan untuk melaksanakan kegiatannya. Untuk dapat memilih alternatif investasi yang tepat maka manajemen perlu melakukan proses perencanaan dan penghitungan yang tepat


(11)

pula. Hal ini sangat didukung oleh penggunaan metode atau teknik yang tepat yaitu melalui penganggaran modal (capital budgeting).

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, penulis ingin melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana peranan Capital Budgeting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan apakah investasi penambahan mesin baru layak dilakukan atau tidak. Adapun judul dari penelitian tersebut adalah Peranan Capital Budgeting Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Penambahan Mesin Baru (Studi Kasus Pada CV. “X”).

1.2Identifikasi Masalah

Dengan bertitik tolak pada uraian yang telah dikemukakan latar belakang penelitian di atas, penulis merumuskan masalah penelitian, yaitu:

1. Apakah Perusahaan sudah menerapkan Capital Budgeting dalam proses pengambilan keputusan investasi berupa penambahan mesin baru?

2. Bagaimana penerapan Capital Budgeting pada perusahaan dalam keputusan investasi berupa penambahan mesin baru?

3. Bagaimana peranan Capital Budgeting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan berupa penambahan mesin baru?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, penulis menetapkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu:

1. Mengetahui cara yang diterapkan oleh perusahaan dalam proses pengambilan keputusan investasi berupa penambahan mesin baru.


(12)

2. Mengetahui bagaimana penerapan Capital Budgeting pada perusahaan dalam proses pengambilan keputusan investasi berupa penambahan mesin baru. 3. Mengetahui seberapa besar peranan Capital Budgeting bagi manajemen dalam

pengambilan keputusan investasi berupa penambahan mesin baru.

1.4Kegunaan Penelitian

Dari tujuan penelitian di atas, penulis berharap penelitian ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang terkait, yaitu:

1. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan untuk perencanaan dan perhitungan terhadap besarnya dana atau modal yang diperlukan atas suatu investasi berupa penambahan mesin baru.

2. Bagi penulis, untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis tentang teori-teori Capital Budgeting beserta penerapannya di dunia nyata.

3. Bagi pihak lain, sebagai informasi bagi pihak lain yang membutuhkan dan berkepentingan dengan hasil penelitian ini sebagai referensi yang dapat membantu untuk penelitian selanjutnya.

1.5Rerangka Pemikiran dan Hipotesis

Persaingan usaha yang semakin ketat membuat setiap perusahaan harus berusaha untuk mengembangkan usahanya agar dapat tetap bertahan dan berhasil. Ekspansi merupakan salah satu cara yang dipakai perusahaan untuk dapat tetap bertahan dalam persaingan. Ekspansi merupakan perluasan daripada modal baik perluasan modal kerja saja atau perluasan modal kerja dan modal tetap yang digunakan secara tetap dan terus-menerus di dalam perusahaan.


(13)

Penambahan mesin baru atau penggantian mesin yang telah usang guna meningkatkan aktivitas perusahaan merupakan salah satu cara ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan. Mesin-mesin baru dapat diperoleh dengan cara membeli. Karena pembelian mesin baru memerlukan dana yang sangat besar dan berpengaruh untuk jangka waktu yang panjang, maka manajer perlu merencanakan dan mengkoordinasikan dengan baik kegiatan pengadaan mesin baru tersebut. Salah satu cara untuk merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan tersebut adalah dengan membuat rencana keuangan secara terperinci.

Rencana rinci yang memperlihatkan bagaimana sumber-sumber daya diharapkan akan diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu disebut dengan anggaran (budget), sedangkan proses penyusunan anggaran disebut penganggaran (budgeting). Anggaran yang isinya membahas secara khusus perencanaan jangka panjang untuk merencanakan dan mendanai proyek-proyek besar jangka panjang suatu perusahaan disebut sebagai capital budget.

CV “X” berusaha untuk mengembangkan usahanya dengan melakukan penambahan mesin baru untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi yang juga pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan. Untuk melakukan investasi tersebut, perusahaan perlu melakukan perencanaan yang matang agar apa yang dibeli menguntungkan perusahaan. Suatu keputusan harus dipertimbangkan dengan baik sebelum dilaksanakan. Capital Budgeting digunakan untuk menentukan dan mengevaluasi apakah suatu alternatif investasi patut dijalankan atau tidak.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi investasi dengan Capital Budgeting adalah komponen-komponen aliran kas yaitu


(14)

investment cashflow, operating cashflow, dan terminal cashflow. Metoda-metoda

yang dapat dilakukan antara lain adalah Payback Period Method, Net Present Value Method, Internal Rate of Return Method, dan Profitability Index Method.

Dari beberapa pilihan metoda ini, penulis memilih untuk membatasi hanya pada metoda Net Present Value (NPV) karena metoda ini dinilai paling akurat karena telah memperhitungkan nilai waktu uang (time value of money) terhadap taksiran arus kas (cash inflow), dan mudah diterapkan karena tidak perlu melakukan trial dan error.

Penerapan Capital Budgeting dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, antara lain:

1. Mencegah terjadinya kapasitas menganggur atau kapasitas berlebih dan investasi suatu barang modal yang akan merugikan perusahaan.

2. Membantu manajemen dalam merencanakan pembiayaan investasi untuk memastikan ketersediaan dana yang diperlukan.

3. Menghindari perusahaan dari kerugian akibat keputusan pemilihan investasi yang tidak tepat seperti hilangnya pangsa pasar, kerugian di berbagai departemen terkait perusahaan, beban-beban yang tidak perlu, dan lain-lain. 4. Meningkatkan kerjasama antar departemen.

Berdasarkan rerangka pemikiran di atas, penulis dapat merumuskan suatu hipotesis penelitian sebagai berikut:

”Penerapan Capital Budgeting melalui analisis yang tepat akan menghasilkan informasi yang akan mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat.”


(15)

1.6Metoda Penelitian

Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif, yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data-data dan informasi-informasi yang diperlukan untuk menjelaskan karakteristik suatu fenomena atau masalah yang ada, untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah bisnis serta mendapatkan data yang aktual untuk dianalisis dan disajikan kembali sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan perusahaan yang penulis teliti.

Dalam skripsi ini, penulis menggunakan metoda Net Present Value (NPV) sebagai alat untuk menganalisis data-data yang ada sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasi yaitu penambahan mesin baru CV “X”.

Penulis melaksanakan penelitian ini dengan melakukan kegiatan mengumpulkan, mengelola dan menganalisa data berdasarkan sumbernya yang dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari pihak-pihak yang berwenang seperti manajer keuangan dan karyawan lainnya.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh/dicatat oleh pihak lain).

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui : 1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Merupakan pengumpulan data primer yang dilakukan dengan mengadakan peninjauan secara langsung terhadap objek-objek yang berhubungan dengan


(16)

a. Wawancara (interview).

Dilakukan secara langsung dengan staf perusahaan yang berwenang sehubungan dengan masalah yang diteliti. Adapun tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan keterangan dan penjelasan mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang ada dalam perusahaan.

b. Dokumentasi

Dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan sehubungan dengan penelitian berupa peraturan-peraturan, pedoman-pedoman, dan formulir-formulir.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Dilakukan dengan membaca dan mempelajari literatur-literatur, dan buku-buku yang berhubungan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan sebagai landasan dari penelitian.

1.7Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan, yaitu pada CV “X” yang berlokasi di Jakarta Utara.


(17)

Bab V Kesimpulan dan Saran 69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai peranan capital budgeting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan investasi penambahan mesin baru CV. “X” di Jakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. CV. “X” sudah menerapkan capital budgeting dalam proses pengambilan keputusan proyek investasinya. Akan tetapi metoda penilaian investasi yang digunakan oleh CV. “X” adalah metoda payback period dimana metoda ini dinilai kurang akurat karena tidak dapat secara khusus menentukan maksimalisasi kekayaan perusahaan, tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, dan tidak dapat mengenali aliran kas yang terjadi setelah periode pengembalian. Oleh karena itu dibutuhkan metoda penilaian investasi yang lebih akurat. Metoda penilaian investasi yang diusulkan oleh penulis adalah metoda Net Present Value (NPV).

2. Dari perhitungan yang telah dilakukan oleh penulis (dengan menggunakan metoda penilaian investasi Net Present Value dan tingkat bunga sebesar 14%) maka diperoleh hasil positif sebesar Rp 11.695.696.912,65. Dari hasil perhitungan ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa investasi penambahan mesin baru ini menguntungkan bagi perusahaan dan layak untuk dijalankan. Di samping itu, pihak manajemen dapat menggunakan metoda penilaian investasi ini untuk menilai rencana investasi lainnya yang berkaitan dengan


(18)

Bab V Kesimpulan dan Saran 70

pembelian aktiva tetap perusahaan karena hasil dapat lebih dipertanggungjawabkan.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan penulis kepada pihak perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya menerapkan capital budgeting dengan menggunakan metoda penilaian investasi Net Present Value (NPV) dalam proses pengambilan keputusan investasi penambahan mesin baru. Metoda ini dinilai lebih akurat dibanding dengan metoda payback period yang selama ini digunakan oleh pihak manajemen perusahaan. Dengan menggunakan metoda penilaian investasi yang hasilnya cukup akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, diharapkan keputusan investasi yang diambil dapat juga lebih akurat dan dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian akibat keputusan pemilihan investasi yang tidak tepat.

2. Dari analisis capital budgeting yang dilakukan oleh penulis, investasi ini layak untuk dijalankan, akan tetapi, perlu diingat bahwa hal tersebut hanya dilihat dari faktor finansial saja. Pihak manajemen sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor non-finansial yang cukup penting, seperti jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk mengoperasikan proyek investasi, sumber pengadaan tenaga kerja, serta program pelatihan yang diperlukan agar tenaga kerja dapat mengoperasikan proyek investasi. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi sukses tidaknya suatu investasi


(19)

Bab V Kesimpulan dan Saran 71

Disamping saran-saran di atas, penulis berharap bahwa perusahaan dapat menggunakan capital budgeting dengan metoda penilaian investasi yang diusulkan dan input yang lebih akurat, agar hasil perhitungan dapat benar-benar dipertanggungjawabkan.


(20)

72

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Kaplan, dan Young. 2004. Management Accounting. 4th edition. New Jersey USA: Pearson EducationInternational.

Brigham, Eugene F. 2001. Manajemen Keuangan. buku 1. edisi 8. Jakarta: Erlangga.

Gitman, Lawrence J. 2006. Principle of Managerial Finance. 11th edition. New Jersey USA: Pearson Education International.

Hansen dan Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen. edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.

Hilton, Ronald W. 2002. Managerial Finance. 5th edition. Boston: Mc Graw Hill. Indriantoro dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi Manajemen. Yogyakarta:BPFE.

Sundjaja dan Barlian. 2003. Manajemen Keuangan I. edisi 4. Bandung: Literata Lintas Media.

Sundjaja dan Barlian. 2003. Manajemen Keuangan II. edisi 4. Bandung: Literata Lintas Media.


(1)

1.6Metoda Penelitian

Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif, yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data-data dan informasi-informasi yang diperlukan untuk menjelaskan karakteristik suatu fenomena atau masalah yang ada, untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah bisnis serta mendapatkan data yang aktual untuk dianalisis dan disajikan kembali sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan perusahaan yang penulis teliti.

Dalam skripsi ini, penulis menggunakan metoda Net Present Value (NPV) sebagai alat untuk menganalisis data-data yang ada sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasi yaitu penambahan mesin baru CV “X”.

Penulis melaksanakan penelitian ini dengan melakukan kegiatan mengumpulkan, mengelola dan menganalisa data berdasarkan sumbernya yang dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari pihak-pihak yang berwenang seperti manajer keuangan dan karyawan lainnya.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh/dicatat oleh pihak lain).

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui : 1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Merupakan pengumpulan data primer yang dilakukan dengan mengadakan peninjauan secara langsung terhadap objek-objek yang berhubungan dengan


(2)

a. Wawancara (interview).

Dilakukan secara langsung dengan staf perusahaan yang berwenang sehubungan dengan masalah yang diteliti. Adapun tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan keterangan dan penjelasan mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang ada dalam perusahaan.

b. Dokumentasi

Dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan sehubungan dengan penelitian berupa peraturan-peraturan, pedoman-pedoman, dan formulir-formulir.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Dilakukan dengan membaca dan mempelajari literatur-literatur, dan buku-buku yang berhubungan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan sebagai landasan dari penelitian.

1.7Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan, yaitu pada CV “X” yang berlokasi di Jakarta Utara.


(3)

Bab V Kesimpulan dan Saran 69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai peranan capital budgeting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan investasi penambahan mesin baru CV. “X” di Jakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. CV. “X” sudah menerapkan capital budgeting dalam proses pengambilan keputusan proyek investasinya. Akan tetapi metoda penilaian investasi yang digunakan oleh CV. “X” adalah metoda payback period dimana metoda ini dinilai kurang akurat karena tidak dapat secara khusus menentukan maksimalisasi kekayaan perusahaan, tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, dan tidak dapat mengenali aliran kas yang terjadi setelah periode pengembalian. Oleh karena itu dibutuhkan metoda penilaian investasi yang lebih akurat. Metoda penilaian investasi yang diusulkan oleh penulis adalah metoda Net Present Value (NPV).

2. Dari perhitungan yang telah dilakukan oleh penulis (dengan menggunakan metoda penilaian investasi Net Present Value dan tingkat bunga sebesar 14%) maka diperoleh hasil positif sebesar Rp 11.695.696.912,65. Dari hasil perhitungan ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa investasi penambahan mesin baru ini menguntungkan bagi perusahaan dan layak untuk dijalankan. Di samping itu, pihak manajemen dapat menggunakan metoda penilaian investasi ini untuk menilai rencana investasi lainnya yang berkaitan dengan


(4)

pembelian aktiva tetap perusahaan karena hasil dapat lebih dipertanggungjawabkan.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan penulis kepada pihak perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya menerapkan capital budgeting dengan menggunakan metoda penilaian investasi Net Present Value (NPV) dalam proses pengambilan keputusan investasi penambahan mesin baru. Metoda ini dinilai lebih akurat dibanding dengan metoda payback period yang selama ini digunakan oleh pihak manajemen perusahaan. Dengan menggunakan metoda penilaian investasi yang hasilnya cukup akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, diharapkan keputusan investasi yang diambil dapat juga lebih akurat dan dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian akibat keputusan pemilihan investasi yang tidak tepat.

2. Dari analisis capital budgeting yang dilakukan oleh penulis, investasi ini layak untuk dijalankan, akan tetapi, perlu diingat bahwa hal tersebut hanya dilihat dari faktor finansial saja. Pihak manajemen sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor non-finansial yang cukup penting, seperti jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk mengoperasikan proyek investasi, sumber pengadaan tenaga kerja, serta program pelatihan yang diperlukan agar tenaga kerja dapat mengoperasikan proyek investasi. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi sukses tidaknya suatu investasi


(5)

Bab V Kesimpulan dan Saran 71

Disamping saran-saran di atas, penulis berharap bahwa perusahaan dapat menggunakan capital budgeting dengan metoda penilaian investasi yang diusulkan dan input yang lebih akurat, agar hasil perhitungan dapat benar-benar dipertanggungjawabkan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Kaplan, dan Young. 2004. Management Accounting. 4th edition. New Jersey USA: Pearson EducationInternational.

Brigham, Eugene F. 2001. Manajemen Keuangan. buku 1. edisi 8. Jakarta: Erlangga.

Gitman, Lawrence J. 2006. Principle of Managerial Finance. 11th edition. New Jersey USA: Pearson Education International.

Hansen dan Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen. edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.

Hilton, Ronald W. 2002. Managerial Finance. 5th edition. Boston: Mc Graw Hill. Indriantoro dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi

Manajemen. Yogyakarta:BPFE.

Sundjaja dan Barlian. 2003. Manajemen Keuangan I. edisi 4. Bandung: Literata Lintas Media.

Sundjaja dan Barlian. 2003. Manajemen Keuangan II. edisi 4. Bandung: Literata Lintas Media.